Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS SUMBER DAYA AIR DAN BINA KONSTRUKSI


Jln. Khatib Sulaiman No. 106. Telp. (0751) 7057802, Fax (0751) 7050424 Padang
www.sdabk.sumbarprov.go.id email : sdabk@sumbarprov.go.id

NOTULEN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan : Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Kontruksi jenjang


Ahli Tahun Anggaran 2024
Hari/Tanggal : Selasa/ 20 Februari 2024
Waktu : 08.00 s.d selesai
Tempat : Hotel Truntum - Padang
Peserta : Umum yang memenuhi persyaratan sebagai peserta
sertifikasi

Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi ini dilakukan dengan 3 sesi dan setiap sesinya terdapat 1
pemateri :

Pemateri I : Ir. Indra Agus,ST,.MT,.IPM


Instansi/ Jabatan : Politeknik Negeri Padang/Dosen
Tema : Melakukan Analisis Water Balance

Materi yang disampaikan sebagai berikut :


A. Pengertian Irigasi
Irigasi merupakan suatu kegiatan yang bertalian dengan usaha untuk mendapatkan air dalam
rangka menunjang budidaya pertanian. Pengertian irigasi juga di tetapkan pada peraturan
pemerintah PP No.23/1982.
B. Fungsi Irigasi
Adapun fungsi dari irigasi tersebut : 1) Melarutkan zat makanan yanig ada dalam taniah supaya
mudah diisap oleh tanaman, 2) Memudahkan dalam pengolahan tanahi, struktur tanah,
memudahkan akar tanaman membentuk jaringan, 3). Melindungi tanaman terhadap panas, 4)
Menjaga kondisi kelengasan.
C. Tujuan Utama dari Pengembangan Irigasi
Adapun Tunjuan Utama dari pengembangan irigasi adalah : 1). Meningkatkan produksi
pertanian, 2). Mencapai swasembada pangan, 3). Memenuhi kebutuhan pangan dan ketahan
pangan, 3). Meningkatkan pendapatan petani, 4). Mengembangkan agroindustri melalui
peningkatan produktivitas lahan dengan menerapkan strategi peningkatan intensitas tanam dan
diverifikasi tanaman, 5). Menciptakan lapangan kerja bagi petani/transmigran dalam upaya
pengentasan kemiskinan serta mengurangi pengangguran
D. Irigasi di Tinjau dari Cara Pemberian Air ada 4 yaitu :
1) Irigasi Permukaan (Surface Irrigation)
2) Irigasi bawah tanah (Sub Surface Irrigation)
3) Irigasi siraman (Sprinkler Irrigation)
4) Irigasi tetesan (Trickler Irrigation)
E. Melakukan Perhitungan yang berhubungan dengan Irigasi
1) Menghitung Curah Hujan Efektif (Kebutuhan Air Irigasi)
Menghitung curah hujan dapan dilakukan dengan menghitung curah hujan bulanan atau
Tengah bulanan, perhitungannya dapat menggunkan rumus HARZA dan re Hujan Efektif
2) Menghitung Kebutuhan Air Pada Masa Tanam Untuk Padi Sawah
3) Menghitung Kebutuhan Air Pada Masa Penyiapan Lahan (Irigasi)
4) Menghitung Kebutuhan Air Palawija
5) Menghitung Menentukan Dimensi Saluran Irigasi

Pemateri II : IR. Apwiddhal, ST., MT. CSE


Instansi/ Jabatan :
Tema : Melaksanakan Manajemen Pendukung Pekerjaan pekerjaan
Bidang keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
Lingkungan dan Sistem Mutu

Materi yang disampaikan sebagai berikut :


A. Pengertian K3
Upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera bebas dari
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
B. Tujuan dari K3
Pelatihan K3 memiliki tujuan antara lain : 1). Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat
kerja, 2). Menjamin agar setiap sumber produksi dapat di pakai secara aman dan efisien, 3).
Menjamin proses produksi berjalan lancar
C. Karakteristik Proyek (Kegiatan Konstruksi)
Suatu kegiatan kontruksi memiliki karakteristik tertentu sebagai berikut : 1). Waktu proyek
terbatas, artinya jangka waktu, waktu mulai (awal proyek dan waktu finish (akhir proyek) sudah
tertentu, 2). Hasilnya tidak berulang, artinya produk suatu proyek hanya sekali, bukan
produkrutin/berulang (Pabrikasi), 3). Mempunyai tahapan kegiatan-kegiatan berbeda-beda,
dengan pola di awal sedikit,berkembang makin banyak, menurun dan berhenti, 4). Intensitas
kegiatan-kegiatan (tahapan, perencanaan, tahapan perancangan danpelaksanaan), 5). Banyak
ragam kegiatan dan memerlukan klasifikasi tenaga beragam pula. 6). Lahan/lokasi proyek
tertentu, Spesifikasi proyek tertentu, artinya persyaratan yang berkaitan dengan bahan, alat,
tenaga dan metoda pelaksanaannya yangsudah ditetapkan dan harus memenuhi prosedur
persyaratan tersebut.
D. Fokus Pelaksanaan K3
Adapun fokus dari dilaksanakannya K3 adalah agara dapat mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit yang di akibatkan oleh pekerjaan. Ruang lingkup K3 Kontruksi di atur pada UU No.1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan PEMENAKER No 01/Men/1980.
E. Ruang Lingkup Pengawasan K3 Konstruksi & Sarana Bangunan
Ruang lingkupnya terdiri dari : Masa kontruksi, Serah terima pekerjaan kontruksi dan perawatan/
pemeliharaan bangunan.

Pertanyaan dari peserta:


 Bagaimana cara memberikan penjelasan yang baik agar pekerja (tukang) mengerti bahwa
penggunaan K3 itu penting ketika sedang bekerja
Keluhan dari peserta:
 Pegawai K3 tidak memahami jobdesk yang diberikan sehingga sering bertanya hal yang
seharusnya dia ketahui kepada kami
Harapannya: Lembaga sertifikasi tidak mengeluarkan serifikat K3 sebelum peserta K3
tersebut benar-benar memahami apa saja yang menjadi jobdesk dari |K3 tersebut.

Pemateri I : Mawardi
Instansi/ Jabatan : Dinas Sumber Daya Air Dan Bina Konstrukasi
Tema : Desain Layout Jaringan, Sarana dan Prasarana Sumber Daya
Air

Materi yang disampaikan sebagai berikut :


Metode kerja yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan: Metode Tahapan Pekerjaan
Perencanaan bendung, Metode pengumpulan data, Metode pengukuran

Pemberian nama dan warna:


(1) StandarTata Nama Nama-nama yang diberikan untuk saluran irigasi dan pembuang,
bangunan dan daerah irigasi harus jelas dan logis. Nama yang diberikan harus pendek dan
tidak mempunyai tafsiran ganda (2) Nama daerah irigasi, Daerah irigasi dapat diberi
nama sesuai dengan nama daerah setempat atau desa penting didaerah itu, yang biasanya
terletak dekat jaringan irigasi, bangunan utama atau sungai yang airnya diambil untuk
keperluan irigasi (3) Nama Jaringan irigasi primer dan sekunder, Saluran irigasi primer
sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani , saluran sekunder
sering diberi nama sesuai dengan nama desa yang terletak dipetak sekunder

Warna standar
Warna warna standar akan dipakai untuk memperjelas gambar-gambar tata letak jaringan
irigasi dan pembuang, serta gambar-gambar tata letak jaringan tersier. Peta tata letak ini
harus seluruhnya diberi warna, terbagi dalam 2 kategori, pertama diberi warna penuh dan
kedua akan diberi warna hanya di sepanjang batas-batas petak saja .Lembar warna
sepanjang perbatasan ini adalah 1 cm.

Perencanaan Bangunan Utama ( Bendung )


Pertimbangan topografi: (a) Lembah sungai yang sempit berbentuk huruf V dan tidak
terlalu dalam adalah lokasi yang ideal untuk lokasi bendung, karena pada lokasi ini
volume tubuh bendung dapat menjadi minimal, (b) Topografi juga harus dikaitkan
dengan karakter hidrograf banjir, yang akan mempengaruhi kinerja bending,
Kemantapan geotekni, Keadaan geoteknik fondasi bendung harus terdiri dari formasi
batuan yang baik dan mantap serta kajian tentang kombinasi tinggi bendung dan luas
layanan irigasi perlu dicermati sebelum diambil keputusan final, Luas daerah
tangkapan air, Pada sungai bercabang lokasi bendung harus dipilih sebelah hulu atau
hilir cabang anak sungai. Pemilihan sebelah hilir akan mendapatkan daerah tangkapan air
yang lebih besar, dan tentunya akan mendapatkan debit andalan lebih besar, yang
muaranya akan mendapatkan potensi irigasi lebih besar.
Tingkat kemudahan pencapaian, Dalam tahap pelaksanaan inilah dipertimbangkan
tingkat kemudahan pencapaian dalam rangka mobilisasi alat dan bahan serta demobilisasi
setelah selesai pelaksanaan fisik.

Biaya Pembangunan, Biaya pembangunan ini adalah


pertimbangan terakhir untuk dapat memastikan lokasi bendung dan layak
dilaksanakan.

Rekomendasi syarat pemilihan lokasi bendung sebagai berikut: Topografi (Lembah Sungai),
Geoteknik (Dasar Sungai), Hidraulik (Sungai yg Lurus), Regime sungai (Hindar Lokasi Bendung
dari Bagian Sungai Yg Berubah), Saluran induk, Ruang untuk bangunan pelengkap, Luas
layanan irigasi, Luas daerah tangkapan air, Pencapaian mudah, Biaya pembangunan yang efisien,
Kesepakatan stakeholder

Anda mungkin juga menyukai