Anda di halaman 1dari 86

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT


Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta - 10110

LAPORAN
INTERIM DAN DRAFT FINAL REPORT
(LOKASI PELABUHAN TANA PASER/PONDONG)

PEKERJAAN
PAKET STUDI DETAIL ENGINEERING DAN DESAIN (DED) REHABILITASI
TRESTLE PELABUHAN TANA PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR,
TAHUN ANGGARAN 2019
PENDAHULUAN

DESRIPSI PEKERJAAN
Pelabuhan Tana Paser memiliki dermaga
sepanjang 170 m, diperuntukkan untuk proses
bongkar muat barang dan selanjutnya akan
digunakan juga untuk transportasi dari
Pelabuhan Tanah ke Pelabuhan Tana
Paser/Pondong. Berdasarkan surat Kepala
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II
Tanah Paser Nomor UM.002/2/3/UPP-Tpr-19
Tanggal 13 Februari 2019 disebutkan bahwa
terjadi kerusakan pada trestle Pelabuhan Tana
Lokasi Pekerjaan :
Pelabuhan Tana
Paser. Oleh karena itu, diperlukan
Paser/Pondong, assessment menyeluruh.
Provinsi
Kalimantan TImur
Studi DED dalam rangka
pembangunan pelabuhan
laut memerlukan jangka
waktu pelaksanaan
Studi Detail Engineering selama 120 (seratus dua
dan Desain (DED) puluh) hari kalender
Rehabilitasi Trestle sesuai dengan jadwal
Pelabuhan Tana Paser terhitung sejak Surat
Perintah Mulai Kerja
Provinsi Kalimantan
(SPMK) ditandatangani.
Timur
PENDAHULUAN

Catatan :

Untuk Lokasi Pelabuhan Tana Paser


Lingkup kegiatan Pengukuran Topografi
dan Hydro Oceanografi tidak dilaksanakan
, karena telah dilakukan pada tahun 2014
dan akan d gunakan sebagai acuan kerja.
GAMBARAN UMUM PELABUHAN

Wilayah Menurut Kabupaten/Kota


di Provinsi Kalimantan Timur

Provinsi Sulawesi Tenggara


Luas Daerah Potensi Ekonomi Pengembangan Wilayah
No. Kabupaten/Kota
(km2) Secara umum potensi ekonomi dapat dilihat dari sektor
1. Kabupaten Berau 21.240,00 – sektor yang merupakan penyumbang terbesar dari
2. Kabupaten Kutai Barat 20.381,59 penerimaan PDRB Kalimantan Timur. Dimana sektor
3. Kabupaten Kutai 23.601,91
Pertambangan dan Energi terus meningkat, diikuti
Kartanegara dengan peningkatan nilai produksi. Disusul sektor
4. Kabupaten Kutai Timur 35.747,50
industry Pengolahan, Kontruksi , Hotel Pariwasata dan
transportasi
5. Kabupaten Mahakam Ulu 15.315.00
6. Kabupaten Paser 7.730,88 Kabupaten Wakatobi
7. Kabupaten Penajam 3.333,06
No. Lapangan Usaha
Paser Utara
1. Pertambangan dan Penggalian
8. Kota Balikpapan 527,00 2. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
9. Kota Bontang 406,70 3 Industri Pengolahan
4. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
10. Kota Samarinda 783,00
5 Konstruksi

Pertambangan
GAMBARAN UMUM PELABUHAN
Pelabuhan Pengumpul adalah pelabuhan
Sumber : Google Earth Pro yang fungsi pokoknya melayani kegiatan
angkutan laut dalam negeri, dalam jumlah
menengah dan sebagai tempat asal tujuan
penumpang dan/atau barang serta angkutan
penyeberangan dengan jangkauan
pelayanan antar provinsi.

Lokasi pelabuhan pengumpul berpedoman


pada kriteria teknis sebagai berikut
 Berada dekat dengan jalur pelayaran
nasional kurang dari 50 mil;
 Memiliki jarak dengan pelabuhan
pengumpul lainnya minimal 50 mil;
 Kedalaman kolam pelabuhan mulai -7
sampai dengan -9 mLWS;
 Memiliki dermaga dengan kapasitas
minimal 3.000 DWT;
 Panjang dermaga 120 - 350 m';
 Luas lahan pelabuhan minimal 10 Ha;
 Memiliki peralatan bongkar muat sesuai
jenis angkutan barang

Pelabuhan Pondong Tana Paser , secara administratif berada di wilayah :

Kelurahan/Desa : Pondong Baru


Kecamatan : Kuaro
Kabupaten : Paser
Provinsi : Kalimantan Timur

Secara geografis Posisi Dermaga eksisting Pelabuhan Pondong Tana Paser berada pada koordinat 01o 48’ 12,5” LS
dan 116o 15’ 04,7” BT.
GAMBARAN UMUM PELABUHAN
Fasilitas Pokok dan Penunjang Pelabuhan Tana Paser/ Pondong
Spesifikasi Teknis
Tahun (3)
Dimensi
No. Nama Fasilitas (1) Dibangun (2) Elevasi (m)
(Panjang [m] Luas Tipe/ Jenis Konstruksi (4)
LWS)
[m2])
A. FASILITAS LAUT
2013 Deck on pile, lantai beton dengan
1 Dermaga Eksisting Segmen 1 (41,5mx15m) +5.00 m
tiang pancang baja
2011/ (58,5mx15m) + +5.00 m Deck on pile, lantai beton dengan
2 Dermaga Eksisting Segmen 2
2012 (30 mx7m) tiang pancang baja
2011/ +5.00 m Deck on pile, lantai beton dengan
3 Dermaga Eksisting Segmen 3 (30mx15m)
2012 tiang pancang baja
Dermaga Eksisting Segmen 4 +5.00 m Deck on pile, lantai beton dengan
4 1992-1998 (70mx8m)
(Dermaga lama) tiang pancang baja
(62mx4m) +5.00 m Deck on pile, lantai beton dengan
5 Trestle Segmen 1 1992-1998
+(50,4m2) tiang pancang Beton
(31mx4m) +5.00 m Deck on pile, lantai beton dengan
6 Trestle Segmen 2 1992-1998
+(22,425m2) tiang pancang Beton
(37mx4m) +5.00 m Deck on pile, lantai beton dengan
7 Trestle Segmen 3 1992-1998
+(25,425m2) tiang pancang Beton
(75 x4m) +5.00 m Deck on pile, lantai beton dengan
8 Trestle Segmen 4 1992-1998 +(48m2)+ tiang pancang Beton
(31,23m2)
9 Causeway 1992-1998 125 m x 6 m +5.00 m Gravity Wall
10 Talud Area Reklamasi 1992-1998 +5.00 m Gravity Wall
B. FSILITAS DARAT
B.1 Fasilitas Utama
1 Kantor Pelabuhan/Wilker 1998 23mx20m Permanen Konstruksi Beton
2 Rumah Dinas/Mess 1992 23mx20m Permanen Konstruksi Beton
3 Terminal Penumpang 2004 30m x 20m Permanen Konstruksi Beton
4 Terminal Barang (Gudang) 1998 30m x 20m Permanen Konstruksi Beton
5 Lapangan Penumpukan 2004 60m x 50m Perkerasan Beton
GAMBARAN UMUM PELABUHAN
Spesifikasi Teknis

Tahun Dimensi (3)


Elevasi (m)
No. Nama Fasilitas (1) Dibangun (2) (Panjang [m] Luas Tipe/ Jenis Konstruksi (4)
LWS)
[m2])
B.2 Fasilitas Penunjang
Perkerasan dengan aspal kondisi
1 Fasilitas Jalan - Ada
cukup baik
Akses Jalan Keluar Masuk Perkerasan dengan aspal kondisi
2 - Ada
Pelabuhan cukup baik
Perkerasan dengan aspal kondisi
3 Akses Jalan Dalam Pelabuhan - Ada
cukup baik
4 Fasilitas Navigasi Pelayaran - Rambu Suar Lihat Penjelasan
1 unit + Genset dan
5 Fasilitas Listrik/R. Genset 2004 Permanen Konstruksi Beton
Jaringan
1 Set Fasilitas
Penyulingan Air
6 Fasilitas Air Bersih - Permanen Konstruksi Beton
Tawar + Instalasi dan
Tangki
7 Fasilitas Telekomunikasi - Ada -
8 Fasilitas Pemadam Kebakaran - ada -
Fasilitas Pembuangan
9 - Ada -
Sampah
10 Mesjid/Mushola - - -
11 Toilet Umum - - -
12 Taman /RTH - Ada -
13 Tempat Parkir 2004 15 m x 8m Perkerasan Paving Block
14 Pos Jaga 2004 12m x 10m Permanen Konstruksi Beton
15 Halaman 2004 40 m x 25 m Perkerasan Paving Block
16 Pagar - Ada -
17 Papan Nama/ Signage - Ada -
C. LAHAN PELABUHAN
Masih Milik Pemkab Paser, Belum
1 Lahan 10.040 m2
di HPLKan
Sumber : KUPP Kelas II Tana Paser, 2019
GAMBARAN UMUM PELABUHAN

Arus Pergerakan Barang Eksisting Pelabuhan Tana Paser/Pondong

1. Arus Pergerakan Barang Sedangkan jenis barang yang di Muat di pelabuhan


Secara umum jenis barang yang di bongkar di Pondong adalah :
pelabuhan Pondong adalah :
 Solar  Alat Berat
 Pupuk  Carnel
 Alat Berat  Cangkang
 Semen  Sirtu
 AN  CPO
 Sirtu  Batubara (Ekport dan Domestik)
 Container  Kayu olahan (Eksport)
 Aspal  kayu bulat (Domestik)
 General Cargo  Nikel
 Carnel  Semen
 CPO  General Cargo
 Batu Bara

Daftar Kegiatan Bongkar di Tana Paser/Pondong Tahun 2011-2016 (Ton-m3)

N Tahu Barang
o n Bongkar (T/m3) Muat (T/m3) Sampai Tahun 2015
1 2011 48,615 38,332 di Pelabuhan Tana Paser
2 2012 48,039 84,830 /Pondong
3 2013 63,115 73,176 Masih ada aktifitas
4 2014 61,026 64,167 Bongkar Muat Contaner
5 2015 37,223 43,637
6 2016 45,679 103,396
Sumber : RIP Pelabuhan Pondong 2015
GAMBARAN UMUM PELABUHAN
Daftar Kegiatan Bongkar di Pelahuan Tana Paser/Pondong Tahun 2017, 2018 dan 2019 per bulan Juli (Ton-m3)

Jenis Barang
Impor Jumlah
No Tahun Alat General Cang Kons
Solar Pupuk Semen AN Sirtu Pasir CPO Batu Split Asal Bongkar
Berat Cargo kang truksi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 2017 340,663 9,120 19,809 30,302 1,935 449,644
36,709 9,265 1,841
2 2018 402,993 8,067 29,774 37,005 1,855 6,400 21,943 582,174
62,804 9,835 240 1,258
3 2019 192,770 2,350 11,846 12,664 1,855 2,200 7,023 261,530
17,449 3,070 6,957 3,346

Catatan : Dari Tahun 2017 sampai Buan Juli 2019, tidak ada bongkar jenis barang aspal, batu barat, carnel, kontainer dan
penumpang

Daftar Kegiatan Muat di Pelahuan Tana Paser/Pondong Tahun 2017, 2018 dan 2019 per bulan Juli (Ton-m3)
Jenis Barang
Bibit Batubara Kayu
Carnel CPO Jumlah
No Tahun Alat Batu Cangk Karet Low Sem CP Ro Domestik Eksport
Dome Sirtu Domest Ola Eks+Dom
Berat Split ang Dome Ekport Dom Bulat Bad en KO tan
stik ik han
stik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 2017 8,398 326,29 21.040. 10.661.8 11.242.31 21.040.6 32,282,94


24,505 8,144 17,816 192,565 3,470 1,396
3 635 28 1 35 6

2 2018 6,434 123,30 389,79 11,518, 24,099,4 18,35 12,184,28 24,099,4 36,283,74
46,851 7,270 10,675 30,600 25,581 5 2,000 4,551 94
1 8 769 61 3 2 61 3

3 2019 4,547 101,65 215,25 6,323,5 11,218,6 11,226,7 17,899,21


17,279 12,766 5,515 6,672,462
5 3 50 46 49 1

Catatan : Dari Tahun 2017 sampai Bulan Juni 2019, tidak ada muat jenis barang ;
Nikel, General cargo dan penumpang
Sumber : KUPP Kelas II Tana Paser, 2019
GAMBARAN UMUM PELABUHAN
Arus Penumpang

Setelah tahun 2015 tidak ada lagi atktifitas naik turun penumpang arus naik turun penumpang,
dikarenakan Kapal PELNI dan Perintis sudah tidak menjalankan trayek ke pelabuhanTana Paser/
Pondong lagi. Berikut data arus naik turun penumpang tahun 2014 dan 2015, sebagaimana tabel berikut
ini.

Arus Turun Naik Penumpang di Pelabuhan Tana Paser/Pondong Tahun 2014 dan 2015

Penumpang
No Tahun
Turun (org) Naik (org)
1 2014 1.567 1.559
2 2015 783 658
Sumber :Studi RIP Pelabuhan Pondong, 2015

Trayek Kapal penumpang Pelni dan Perintis dari dan menuju tana paser adalah sebagai berikut
Dari Ke
Tana Paser Belang-belang
Tana Paser Batu Licin
Tana Paser Balikpapan
Tana Paser Barru
Sumber :Studi RIP Pelabuhan Pondong, 2015

Sedangkan kapal Pelni yang menjalankan trayek ke pelabuhan


ponding pada tahun 2015 adalah kapal Pelni KM. Binaiya dengan
spesifikasi sebagai berikut :
No. Jenis Kapal GT DWT Dimensi
Nama Kapal Loa (m) Breadth (b) (m) Draft (D) (m)
1 KM. Binaiya Penumpang 6.022 1.418 100 18 4.5
PENGOLAHAN HASIL SURVEY
(TOPOGRAFI DAN HIDRO OCEANOGRAFI)

Causeway

Peta Topografi dan Bathymetri


PENGOLAHAN HASIL SURVEY
(SURVEY TOPOGRAFI TAMBAHAN)

Nilai Koordinat dan Elevasi Benchmark


No. Titik Koordinat UTM Koordinat
Geografis
X = 416.611,835 X = 01o48’22,16’’
BM.1 Y = 9.800.334,070 Y = 116o15’0,92’’
DED 2015 Z = + 4,871 LWS
BM.2 X =416.596,726 X = 01o25’25,96’’
DED 2015 Y = 9.800. 231,516 Y = 116o15’0,43’’
Bechmark.1 Tana Paser 2014 Benchmark.2 Tana Paser 2014 Z + + 4,581 LWS
Foto Benchmack 1 dan 2 DED Tana Paser 2014

Causeway

Pengukuran Detail
Dermaga Segmen 4
(Dermaga Lama)
Dan Trestle
PENGOLAHAN HASIL SURVEY
(SURVEY TOPOGRAFI TAMBAHAN)

Causeway

Denah Tampak Potongan Dermaga Eksisting


PENGOLAHAN HASIL SURVEY
(SURVEY TOPOGRAFI TAMBAHAN)

Causeway

Denah trestle Eksisting


PENGOLAHAN HASIL SURVEY
(TOPOGRAFI DAN HIDRO OCEANOGRAFI)

Survey lapangan hidrooceanografi mendapatkan data-data sebagai berikut :


A. Pasang Surut

Harga Elevasi Pasang Surut Admiralty


Highest Water Spring (HWS) = 274,06 cm
Mean High Water Spring (MHWS) = 229,25 cm
Mean High Water Level (MHWL) = 186,91 cm
Mean Sea Level (MSL) = 127,03 cm
Mean Low Water Level (MLWL) = 67,15 cm
Causeway
Mean Low Water Spring (MLWS) = 24,82 cm
Lowest Water Spring (LWS) = cm
0,00
Tunggang pasut hasil peramalan Admiralty terhadap m LWS yaitu: 2.74 m

B. Arus

Kecepatan dan Arah Arus


Kondisi Lokasi Ked Kec. Arus m/dtk Arah Kec. Arus m/dtk Arah
(m) Min Rata2 Dominan Max Rata2 Dominan
Spring 0,2 d 0,180 285 0,650 315
Tide A 0,6 d 0,150 0,140 95 0,640 0,630 300
0,8 d 0,100 270 0,600 295
PENGOLAHAN HASIL SURVEY
(PERAMALAN DAN TRANSPORMASI GELOMBANG)
A. Model Gelombang
Berdasarkan hasil model gelombang diperoleh gambaran ; arah datang gelombang, lokasi gelombang ,
tinggi gelombang serta pengaruh terhadap tata letak dermaga, sebagai berikut :
Model tinggi gelombang Arah datang gelombang Timur , Timur Laut dan Tenggara

Causeway

Tinggi Gelombang diluar dan disekitar dermaga

Arah datang gelombang Timur laut


No
Lokasi Perairan Tinggi Gelombang (m) Ket
1 Luar Kawasan Pelabuhan 0.30-0.31
2 Sekitar Dermaga Arah mendekati sudut 35o dengan dermaga, akan tetapi tinggi gelombang masih
≤ 0.5 m tidak terlalu mengganggu kapal yang akan bersandar di dermaga
Arah datang gelombang Timur
1 Luar Kawasan Pelabuhan 0.46-0.47
2 Sekitar Dermaga 0.18-0.22 Arah mendekati sudut 35o dengan dermaga, akan tetapi tinggi gelombang masih
≤ 0.5 m tidak terlalu mengganggu kapal yang akan bersandar di dermaga
Arah datang gelombang Tenggara
1 Luar Kawasan Pelabuhan 0.07
2 Sekitar Dermaga 0.01-0.2 Arah mendekati sudut 20o dengan dermaga, akan tetapi tinggi gelombang kecil
tidak mengganggu kapal yang akan bersandar di dermaga
PENGOLAHAN HASIL SURVEY
(PERAMALAN DAN TRANSPORMASI GELOMBANG)

B. Hasil Model Arus Perairan


Berdasarkan hasil model arus diperoleh gambaran ; berdasarkan kondisi pasang surut , lokasi, arah dan
kecerpatan arus serta pengaruh terhadap tata letak dermaga, sebagai berikut

Model arus pada saat pasang menuju surut dan surut menuju pasang

Arah dan Kecepatan arus diluar dan disekitar dermaga


No Kondisi Pasang Menuju Surut
Lokasi Perairan Kecepatan Arus (m/dt) Ket
1 Luar Pelabuhan 0.44-0.65
2 Sekitar Dermaga 0.44-0.55 Arah sejajar dengan dermaga , tidak mengganggu kapal
yang akan bersandar di dermaga

Kondisi Surut menuju Pasang


1 Luar Pelabuhan 0.65-0.87
2 Sekitar Dermaga 0.44-0.55 Arah sejajar dengan dermaga , tidak mengganggu kapal
yang akan bersandar di dermaga
HASIL PENGAMATAN VISUAL
Pelabuhan Tana Paser/Pondong
Foto 1 : Dermaga Segmen 1
9 Foto 2 : Dermaga Segmen 2
5 Foto 3 : Dermaga Segmen 3
6 1 Foto 4 : Dermaga Segmen 4 (Dermaga
7 Lama)
2
Foto 5 : Trestle Segmen 1
8
4 Foto 6 : Trestle Segmen 2
3 Foto 7 : Trestle Segmen 3
Foto 8 : Trestle Segmen 4
Foto 9 : Causeway
Foto 10 : Kantor Pelabuhan/Wilker
Foto 11 : Terminal Penumpang
Foto 12 : Terminal Barang (Gudang)
Foto 13 : Lapangan Penumpukan

Causeway

Foto 10 : Kantor Pelabuhan/Wilker


11 Foto 11 : Terminal Penumpang
Foto 12 : Terminal Barang (Gudang)
12 13 Foto 13 : Lapangan Penumpukan
Foto 14 : Pos Jaga
10 21 Foto 15 : Akses Jalan Dalam Pelabuhan
17
Foto 16 : Penyulingan Air Tawar
22 15
Foto 17: Fasilitas Listrik/R. Genset
10
Foto 18 : Taman /RTH
19 Foto 19 : Tempat Parkir
Foto 20 : Pos Jaga
16
Foto 21 : Halaman
Foto 22 : Pagar
14 23 Foto 23 : Papan Nama/ Signage
HASIL PENGAMATAN VISUAL

Kondisi Dermaga Segmen 1, 2 dan 3

Dermaga Segmen 3
(Demaga baru)

Dermaga Segmen 1
(Demaga baru) Dermaga Segmen 2
(Demaga baru)

Dermaga Segmen 1 dan 2


Causeway

Lantai Dermaga Segmen 1 dan 2

Fender di dermaga
Segmen 1
Lantai Dermaga Segmen 3
HASIL PENGAMATAN VISUAL

Causeway

Kondisi Struktur Atas dan Bawah Dermaga Segmen 1,2 dan 3 (Dermaga Baru)
HASIL PENGAMATAN VISUAL

Dermaga Segmen 2
(Demaga baru)

Dermaga Segmen 4
(Demaga Lama)

Dermaga Segmen 3
(Demaga baru)
Causeway
Situasi Dermaga Segmen 4 (Dermaga Lama) Retak dan Spalling Pada Pile Cap di beberapa tempat
Dermaga Segmen 4 (Dermaga Lama)

Retak, Tulangan Terekspose dan Spalling Pada Slab Retak dan Tulangan Terekspose Pada Balok Dermaga
Bagian Bawah Dermaga Segmen 4 (Dermaga Lama) Segmen 4 (Dermaga Lama)
HASIL PENGAMATAN VISUAL

Kondisi Dermaga Segmen 4 , Trestle segmen 1, 2 , 3 , 4 dan Couseway

Causeway

Trestle Segmen 3
Trestle Segmen 1

Trestle Segmen 2
Trestle Segmen 4

Causeway
Situasi Causeway, Trestle Segmen 1 ,2 , 3 dan 4

Retak dan Spalling Pada Pile Cap di beberapa tempat Trestle


HASIL PENGAMATAN VISUAL

Causeway
Retak dan Spalling Pada Balok bagian Bawah Trestle

Retak dan Spalling Pada Slab bagian Balok Trestle


PENILAIAN KONDISI EKSISTING

Penilaian Peringkat dan Penilaian Kondisi Eksisting

Causeway
PENILAIAN KONDISI EKSISTING
HASIL PENGAMATAN VISUAL

Causeway
Kantor Pelabuhan Terminal Penumpang,

Gudang
Gudang
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN

Lapangan Penumpukan Causeway Lapangan Parkir

Fasilitas Air Tawar


Rumah Dinas
Sumber : KUPP Kelas II Tana Paser, 2019
HASIL PENGAMATAN VISUAL

Rumah Genset

Pos Jaga Gapura

Sumber : KUPP Kelas II Tana Paser, 2019


PENILAIAN KONDISI EKSISTING
PENILAIAN KONDISI EKSISTING
PERMASALAH

1. Masalah Konstruksi dan Opersional


Permasalah utama yang terjadi di pelabuhan Tana Paser/Pondong selain kondisi trestle mengalami
kerusakan di beberapa tempat berupa retak, tulangan terekpos dan spalling, juga masalah sirkulasi
kendaraan pengangkut barang baik ikut kendaraan pengangut barang campuran, curah kering (batu bara
) dan curah cair (CPO) bahkan sampai tahun 2015, muatan container masih ada.
Dengan lebar trestle 4,0 m dan kapasitas lantai trestle 1,0 tom/m2 hanya memungkinkan aktivitas
pengangkutan barang menggunakan truk engkel, pada saat bongkar atau muat barang dengan volume
yang besar mengakitakan antrian panjang dan waktu bongkar muat menjadi lama, sehingga selain
membutuhkan waktu yang lama, juga biaya menjadi besar.
Untuk mengatasi masalah tersebut ada 2 opsi yang bisa dilakukan yaitu
Causeway
1. Merehabilitasi atau membangun kembali trestle dengan lebar minimum 6 m, dengan meningkatkan
kemampuan layan disesuaikan terhadap beban kendaraan yang akan melewati. Sirkulasi antara
kendaraan yang menuju dermaga dan yang keluar dermaga tetap pada trestle sekarang.
2. Merehabilitasi trestle eksisting dan meningkatkan kemampuan layan disesuaikan terhadap beban
kendaraan yang akan melewati dan membangun trestle baru di sisi barat, sehingga sirkulasi terpisah
antara kendaraan yang menuju dermaga dan yang keluar dermaga
PERMASALAH
Gambar 7. 1 Sirkulasi Kawasan Pelabuhan Tana Paser/Pondong Usulan

Berdasarkan RIP Tana Paser/Pondong tahun 2015, rencana sirkulasi pada Pelabuhan Tana
Paser/Pondong adalah seperti pada gambarberikut :

Arah Keluar
Dermaga
Arah Masuk
Dermaga
Causeway
Gambar 7. 1 Sirkulasi Kawasan Pelabuhan Tana Paser/Pondong Usulan
PERMASALAH

2. Masalah Lahan Pelabuhan


Saat ini status lahan Pelabuhan Pondong UPP Kelas II Tana
Paser masih milik Pemerintah Daerah Kabupaten Paser, masuk
Kawasan Cagar Alam dan lokasi Pelabuhan Tana Paser/Pondong
belum masuk kedalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Tanah Paser .
Penyelesaian masalah tanah ini sedang di upayakan melaui surat
Bupati Kabupaten Paser Nomor : 550 / 521 Ek. II, tertanggal 21
Mei 2019 kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia perihal : Surat
Dukungan. Dalam Surat itu disampaikan Hal-hal sebagai berikut :
1. Pelepasan hak/hibah atas tanah Unit Penyelenggara
Causeway
Pelabuhan Kelas II Tana Paser di Pondong dari Pemerintah
Daerah Paser ke Pemerintahan Pusat (Kementerian
Perhubungan) saat ini dalam proses.
2. Selanjutnya pengelolaan tanah termasuk kegiatan
pembangunan gedung dan segala fasilitas pelabuhan di atas
tanah tersebut sepenuhnya menjadi tanggungjawab Kantor
Unit Penyelengara Pelabuhan Kelas II Tana Paser selaku
UPT. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan RI.
3. Penyesuaian lokasi Pelabuhan Tana Paser di Pondong
masuk ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten Paser, akan segera dilakukan pada saat
penyusunan/revisi RTRW Kabupaten Paser berikutnya.
HASIL PENGUJIAN STRUKTUR EKSISTING

Uji Rebound Hammer

Lokasi titik pengujian struktur dermaga dan Trestle


PENGUJIAN STRUKTUR EKSISTING

Uji Rebound Hammer

Lokasi titik pengujian struktur dermaga dan Trestle


PENGUJIAN STRUKTUR EKSISTING

Uji Core Drill Uji Rebound Hammer

Uji Potensi Korosi (Halfcell) Uji Rebar Scan


PENGUJIAN STRUKTUR EKSISTING
Hasil Pengujian Struktur Dermaga dan Trestle

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dari investigasi struktur Dermaga Pondong Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
dapat disimpulkan beberapa poin antara lain :

1. Hasil Uji Homogenitas Beton (metode Rebound Hammer Test) dapat disimpulkan, sebagai berikut :
Elemen Kuat Tekan Fc' Kuat Tekan (Kg/cm²)
No Lokasi Setara
Strukktur (MPa) Beton Inti Beton Inti
A Pada Struktur Dermaga
1 Dermaga Segmen-4 Slab 26 264 K-250
2 Dermaga Segmen-4 Pile Cap 23 235 K-226
3 Dermaga Segmen-4 Beam 24
Causeway 245 k-225
B. Pada Struktur Trestle
1 Trestle Slab 30 309 K-300
2 Trestle Pile Cap 23 235 K-225
3 Trestle Beam 30 306 K-300
2 . Hasil dari uji kuat tekan beton inti (metode Core drill) dapat disimpulkan sebagai berikut :
Elemen Kuat Tekan Fc' Kuat Tekan (Kg/cm²)
No Lokasi Setara
Strukktur (MPa) Beton Inti Beton Inti
A Pada Struktur Dermaga
1 Dermaga Segmen-4 Slab 20 242 K-225
2 Dermaga Segmen-4 Pile Cap 12 143 K-125
3 Dermaga Segmen-4 Beam
B. Pada Struktur Trestle
1 Trestle Slab 25 312 K-300
2 Trestle Pile Cap 34 422 K-400
3 Trestle Beam 24 289 K-275
PENGUJIAN STRUKTUR EKSISTING

Adapun dari semua Uji Kuat Tekan Beton Inti apabila dirata-ratakan memiliki nilai yaitu :
Nilai rata-rata sebesar fc’ 22 MPa dengan nilai kuat tekan kubus 268 kg/cm2 (setara dengan beton dengan
mutu K-250)
3. Berikut Perbandingan hasil uji struktur dengan metode Rebound Hammer Test dan uji kuat tekan beton inti
dengan core drill antara DED tahun 2014 dengan DED Tahun 2019
Perbandingan hasil uji struktur dengan metode Core Drill
Hasil Pengujian DED Tahun 2014 Hasil Pengukian DED Tahun 2019
Kuat Tekan Kuat Tekan
No. Lokasi/Jenis Konstruksi Lokasi/Jenis Konstruksi
K (kg/cm2) K (kg/cm2)
1 Lantai Dermaga Baru (Segmen -1) K 223.14 Dermaga Baru (Segmen -1)
2 Lantai Dermaga Lama (Segmen-4) K 184.61 Dermaga Lama (Segmen-4) K.242
3 LantaiTrestle (Segmen 3) K 271.36 Trestle (Segmen 3) K 341
Perbandingan hasil uji struktur dengan metode Rebound Hammer Test
Hasil Pengujian DED Tahun 2014 Hasil Pengukian DED Tahun 2019
Kuat Tekan Kuat Tekan
No. Lokasi/Jenis Konstruksi Lokasi/Jenis Konstruksi
K (kg/cm2) K (kg/cm2)
1 Lantai Dermaga Baru (Segmen -1) K 239.33 Dermaga Baru (Segmen -1)
2 Lantai Dermaga Lama (Segmen-4) K 196.51 Dermaga Lama (Segmen-4) K.242
3 Lantai Trestle (Segmen 3) K 288.14 Trestle (Segmen 3) K 268

4. Hasil uji potensi korosi yaitu;


Uji Potensi Korosi dengan metode Half Cell di atas, kemungkinan terjadinya korosi pada
tulangan yang terpasang adalah
• Slab terkorosi : ± 50 %
• Balok terkorosi : ± 50 %
• Pile Cap : ± 50 %
PENGUJIAN STRUKTUR EKSISTING

5. Uji Karbonasi (Carbonation Test)


Kedalaman karbonasI yang terjadi pada elemen struktur yaitu sebagai berikut ;

Resume Uji Karbonasi (Carbonation Test)

Panjang Selimut Beton (mm)


Element Panjang
No Lokasi Axis Karbonasi Dengan Metode Rebar
Structure Sample (mm)
(mm) Scan
1 Dermaga Slab Rerata 800-1800 10.0-30.0 70-80
2 Dermaga Pile Cap Rerata 800-1800 10.0-30.0 70-80
3 Dermaga Beam Rerata 800-1800 10.0-30.0 70-80
4 Trestle Slab Rerata 1000-2200 40.0-50.0 70-80
5 Trestle Pile Cap Rerata 1000-2200 40.0-50.0 70-80
6 Trestle Beam Rerata 1000-2200 40.0-50.0 70-80

 Slab, Beam dan Pile Cap Dermaga


Pada elemen struktur tersebut uji karbonasi mencapai angka 1 – 3 mm. Prediksi selimut beton
(concrete cover) dengan metode Rebar Scan yaitu berkisar 70 – 80 mm.

 Slab, Beam dan Pile Cap Trestle


Pada elemen struktur tersebut uji karbonasi mencapai angka 1-5 mm. Prediksi selimut beton
(concrete cover) dengan metode Rebar Scan yaitu berkisar 70 – 80 mm.
PENGUJIAN STRUKTUR EKSISTING

6. Uji Konfigurasi Tulangan

Uji Konfigurasi Tulangan


Cover
No Lokasi Elemen yang diuji Dimensi (mm) Tulangan
(mm)
1 Demaga Slab t = 300 120 D12-125/150
9D16 +6D16
2 Demaga Pile Cap 200x1000 70-80
Ø6-200
3+2D16, 3D16
3 Demaga Beam 500x800 70-80 3D16, 3+2D16
D16-100
4 Trestle Slab t = 300 160 D6-125/150
9D16+4D16
5 Trestle Pile Cap 100x1000 70-80
Ø6-200
3+2D16, 3D16
6 Trestle Beam 500x800 70-80 3D16, 3+2D16
D16-100
PENGUJIAN STRUKTUR EKSISTING

6. PIT

No Pile Number Diameter (cm) Discussion Remark* Class*


1 Dermaga 45 Tidak ditemukan anomaly sepanjang Tiang ,
A-17 disarankan untuk melakukan inspeksi visual
undamaged See discussion
pada kepala Tiang

2 Trestle B- 38 45 Tidak ditemukan anomaly sepanjang Tiang ,


disarankan untuk melakukan inspeksi visual
undamaged See discussion
pada kepala Tiang
PENGUJIAN STRUKTUR EKSISTING

Saran
Setelah mengetahui bahwa permasalahan pada Dermaga Tana Paser/Pondong Kabupaten Paser,
Kalimantan Timur terletak pada aspek durabilitas beton khususnya terjadinya beberapa kerusakan struktur
seperti retakan dan beton hancur akibat lingkungan korosif. Dapat disarankan beberapa hal berikut terkait
dengan adanya rencana perbaikan dan peningkatan kapaitas layan

Perlu dilakukan re-analisa struktur dengan mengetahui mutu beton eksiting yaitu ;
1. Mutu Beton fc’ 22 MPa dengan nilai kuat tekan kubus 268 kg/cm2 (setara dengan beton dengan mutu K-
250).
Melakukan pengisian celah retak dengan metoda injeksi epoksi. Hal ini ditujukan untuk menghilangkan
fungsi retak sebagai jalur masuk bagi ion klorida masuk ke dalam beton.
2. Segera melakukan perbaikan pada spaling dan tulangan yang terekspose dengan cara memberikan
Causeway
zincromate serta coating untuk membantu memperlambat laju korosi dan menghilangkan karat di sekitar
tulangan yang terekspose.
3. Melakukan perbaikan pada tulangan yang terekspose dan terkorosi dengan cara membersikan,
memberikan lapisan pelindung dan menutup kembali dengan menggunakan cement based material
dengan mutu yang tinggi dan rendah pada aspek porositas. Pemasangan FRP bisa menambah performa
kekuatan lentur dari elemen slab & beam.
4. Secara prinsip sangat sulit untuk menghilangkan atau menurunkan ion klorida yang masuk ke dalam beton
yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada tulangan. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk
menghambat intrusi oksigen, air mupun ion klorida agar laju korosi dapat secara signifikan berkurang. Hal
ini dapat dilakukan dengan mengaplikasikan lapisan yang bersifat cement based material di atas
permukaan beton lama.

Metode lain yaitu dengan metode arus tanding (Impressed current) yaitu dengan menggunakan sebuah
sumber tegangan searah dengan anoda inert (titanium, karbon, besi, multi oksida logam, dll.) untuk
melindungi struktur logam yang bertindak sebagai katoda. Arus dengan tegangan rendah dialirkan dari anoda
melewati beton ke permukaan baja.
PENYELIDIKAN TANAH

LOKASI PENYELIDIKAN TANAH

No. Koordinat Causeway


Koordinat UTM
Titik Geografis
DED Tahun 2014
X = 416698,00 1O48’11,83’’
BH-01 Y = 9800665,00 116O15’3,74’’
Z = -5.00 LWS -5.00 LWS
X = 416690,00 1O48’16,06’’
BH-02 Y = 9800535,00 116O15’3,48’’
Z = +0.80 LWS +0.80 LWS
DED Tahun 2019
BH-01 X = 4166992,00 1O48’15,51’’
Y = 9800552,00 116O15’3,54’’
Z = +0.50 LWS +0.50 LWS
PENYELIDIKAN TANAH

HASIL SURVEI PENYELIDIKAN TANAH DED TAHUN 2014 DAN TAHUN 2019
HASIL SURVEI PENYELIDIKAN TANAH DED TAHUN 2014 DAN TAHUN 2019

Causeway

PELAKSANAAN PENYELIDIKAN TANAH DED TAHUN 2014

PELAKSANAAN PENYELIDIKAN TANAH DED TAHUN 2019


PENYELIDIKAN TANAH
Kedalaman Tebal Lapisan
Titik Bor Nama Lapisan NSPT Konsistensi
(M) (M)
DED Tahun 2014
0.00 – 8.00 8.00 Lempung organik 2 Sangat lunak
BH.01
8.00 – 30.00 22.00 Lempung 3 - 23 Lunak –sangat teguh
0.00 – 9.00 9.00 Lempung organik 2 Sangat lunak
BH.02
9.00 – 30.00 21.00 Lempung 3 - 20 Lunak – sangat teguh
DED Tahun 2019
0.00 – 10.00 10.00 Lempung 2 Sangat Lunak
10.00 – 15.00 5.00 Lempung Pasiran 5-8 Agak Kaku
15.00 – 17.50 2.50 Lempung Organik 9 Kaku
BH-01 17.50 – 22.00 4.50 Lempung Pasiran 17 - 22 Sangat Kaku
22.00 – 27.00 5.00 Lempung Organik 7-9 Kaku
27.00 – 38.00 11.00 Pasir Sedang 19 – 49 Sedang
38.00 – 46.00 8.00 Pasir Sedang - Kasar 49 – 60 Sangat Padat

BH-3
Causeway
+5.60 mlws DERMAGA PONDONG

DERMAGA PELABUHAN
TRESTELL TRESTELL
GRAFIK NSPT/30
0 20 40 60

PONDONG
DASAR MUKA TANAH 0.00 mlws 10 30 50

-2.00 0

LEMPUNG -4.00 0
Konsistensi Sangat lunak -6.00 1
-8.00 1
-10.00 2
-11.00
LEMPUNG PASIRAN -12.00 5
Konsistensi Agak kaku -14.00 8
-15.00
LEMPUNG ORGANIK, Konsistensi Kaku -16.00 9
-17.50 -18.00 17
LEMPUNG PASIRAN
Konsistensi Sangat kaku -20.00 22
-22.00 -22.00 18
LEMPUNG ORGANIK -24.00 9
Konsistensi Kaku
-26.00 7
-27.00
-28.00 19
-30.00 16
PASIR SEDANG -32.00 32
Konsistensi Sedang
-34.00 29
-36.00 38
-38.00 -38.00 49
-40.00 48
PASIR SEDANG - KASAR
Konsistensi Sangat padat -42.00 60
-44.00 60
-46.00 -46.00 60
Ujung Pemboran
PENYELIDIKAN TANAH

BORE LOG BORE LOG


PROYEK : DERMAGA PELABUHAN TANAH GEROGOT MULAI : 13 DESEMBER 2014
PROYEK : DERMAGA PELABUHAN TANAH GEROGOT MULAI : 08 DESEMBER 2014
LOKASI : TANAH GEROGOT SELESAI : 15 DESEMBER 2014
LOKASI : TANAH GEROGOT SELESAI : 10 DESEMBER 2014
LUBANG BOR : BH-02 JURU BOR : HENDRO, CS
LUBANG BOR : BH-01 JURU BOR : HENDRO, CS
KEDALAMAN : 30.00 m DIPERIKSA : TAHAL MANGUNSONG
KEDALAMAN : 30.00 m DIPERIKSA : TAHAL MANGUNSONG
KOORDINAT : DICEK : GUSTAM
KOORDINAT : DICEK : GUSTAM
ELEVASI : - 5.00 MLWS MUKA AIR TANAH : - 3.00 m
ELEVASI : - 4.00 MLWS MUKA AIR TANAH : - 4.00 m

k/cm²/detik KELULUSAN
STANDAR

PENGAMBILAN SAMPEL
k/cm²/detik KELULUSAN

NAMA BATUAN/TANAH
STANDAR INTI BOR

PENGAMBILAN SAMPEL
NAMA BATUAN/TANAH
INTI BOR PENETRASI TEST

AIR
PENETRASI TEST
TERAMBIL

KEDALAMAN (m)

SYMBOL BATUAN
(SPT)

AIR
TERAMBIL
KEDALAMAN (m)

SYMBOL BATUAN
(SPT)

PELAPUKAN
KEKUATAN
PELAPUKAN

TANGGAL

RQD %
KEKUATAN

CASING Ø
TANGGAL

RQD %

CASING Ø

PANJANG (m)
TERAMBIL %
PANJANG (m)
TERAMBIL %

DESKRIPSI GRAFIK
DESKRIPSI GRAFIK TUMBUKAN/ KEPADATAN

LUGION
GRAFIK
SAMPAI
TUMBUKAN/ KEPADATAN RELATIF
LUGION N1 N2 N3 Nt
GRAFIK
SAMPAI

30 cm
N1 N2 N3 Nt RELATIF

DARI
30 cm PENETRASI
DARI

PENETRASI

0 10 20 30 40 50 60
0
0 10 20 30 40 50 60
0
0.00 1.00 1.00 100 1 0.00 1.50 1.50 100
LEMPUNG ORGANIK

LEMPUNG ORGANIK
1.50 2.00 0.50 100
1.00 2.00 1.00 100 2
2 2.00 2.45 0.45 100 1 1 1 2 SANGAT LUNAK
2.00 2.45 0.45 100 1 1 1 2 SANGAT LUNAK
3

13 - 12 - 2014
2.45 3.00 0.55 100 2.45 4.00 1.55 100
3 LEMPUNG, organik, hitam
08 - 12 - 2014

3.00 3.50 0.50 100


4 LEMPUNG, organik, hitam
4
3.50 4.00 0.50 100 kegelapan, bintik coklat, 4.00 4.45 0.45 100 1 1 1 2 SANGAT LUNAK
4.00 4.45 0.45 100 1 1 1 2 SANGAT LUNAK 4.45 5.00 0.55 100 kegelapan, bintik coklat,
sangat basah, plastisitas 5
5 sangat basah, plastisitas
4.45 6.00 1.55 100 sangat rendah, konsistensi 5.00 6.00 1.00 100
6 sangat rendah, konsistensi
6 sangat lunak. 6.00 6.45 0.45 100 1 1 1 2 SANGAT LUNAK
6.00 6.45 0.45 100 1 1 1 2 SANGAT LUNAK sangat lunak.
6.45 7.00 0.55 100 7 6.45 8.00 1.55 100
7
7.00 8.00 1.00 100 8
8
8.00 8.45
8.45 9.00
0.45
0.55
100
100
0.00 - 8.00 m
1 1 1 2 SANGAT LUNAK Causeway 9
8.00 8.45
8.45 9.00
0.45
0.55
100
100
0.00 - 9.20 m
1 1 1 2 SANGAT LUNAK

9 9.00 10.00 1.00 100


9.00 10.00 1.00 100 10 10.00
10 10.45 0.45 100 1 1 2 3 LUNAK
10.00 10.45 0.45 100 1 1 2 3 LUNAK
11 10.45 12.00 1.55 100
11 10.45 12.00 1.55 100
12 12.00 12.45 0.45 100
12 1 2 2 4 LUNAK
12.00 12.45 0.45 100 1 2 2 4 LUNAK
12.45 13.00 0.55 100 13 12.45 14.00 1.55 100
13

14 - 12 - 2014
09 - 12 - 2014

13.00 13.50 0.50 100


13.50 14.00 0.50 100 14 14.00
14 14.45 0.45 100 1 2 2 4 LUNAK
14.00 14.45 0.45 100 LEMPUNG, abu-abu 2 2 2 4 LUNAK
15 14.45 16.00 1.55 100 LEMPUNG, abu-abu
15 14.45 16.00 1.55 100 kehitaman, basah, plastisitas kehitaman, basah, plastisitas
rendah, konsistensi sangat 16
16.00 16.45 0.45 100 rendah, konsistensi lunak - 1 1 2 3 LUNAK
16 LUNAK
16.00 16.45 0.45 100
lunak - lunak - agak teguh. 2 2 2 4
17 agak teguh.
16.45 18.00 1.55 100
17 16.45 18.00 1.55 100
18

LEMPUNG
18.00 18.45 0.45 100 2 2 2 4 LUNAK
LEMPUNG

18 AGAK TEGUH
18.00 18.45 0.45 100 2 3 4 7
19 18.45 20.00 1.55 100
19 18.45 20.00 1.55 100
20
20 20.00 20.45 0.45 100 2 3 4 7 AGAK TEGUH
20.00 20.45 0.45 100 3 3 3 6 AGAK TEGUH
21 20.45 22.00 1.55 100
21 20.45 22.00 1.55 100
22
22 8.00 - 22.00 m 22.00 22.45 0.45 100 2 3 4 7 AGAK TEGUH
22.00 22.45 0.45 100 2 3 4 7 AGAK TEGUH
23 22.45 24.00 1.55 100
23 22.45 24.00 1.55
15 - 12 - 2014
100
9.20 - 24.00 m
10 - 12 - 2014

24 24.00 24.45 0.45 100 AGAK TEGUH


24 3 3 5 8
24.00 24.45 0.45 100 2 4 4 8 AGAK TEGUH 24.45 25.00 0.55 100
25
24.45 25.00 0.55 100
25 LEMPUNG,abu-abu kecoklatan, 25.00 26.00 1.00 100
25.00 26.00 1.00 100
terdapat bintik merah, 26 LEMPUNG, abu-abu AGAK TEGUH
26
26.00 26.45 0.45 100 4 4 5 9
26.00 26.45 0.45 100
plastisitas sedang, konsistensi 4 6 7 13 TEGUH kecoklatan, terdapat bintik
27
27 agak teguh - teguh - sangat
26.45 28.00 1.55 100 merah, plastisitas sedang,
26.45 28.00 1.55 100
teguh. 28 konsistensi agak teguh -
28 28.00 28.45 0.45 100 4 4 6 10 AGAK TEGUH
28.00 28.45 0.45 100 8 8 9 17 TEGUH sangat teguh.
29 28.45 30.00 1.00 100
29 28.45 30.00 1.00 100
30
30 30.00 30.45 0.45 100 24.00 - 30.00 m 8 10 10 20 SANGAT TEGUH
30.00 30.45 0.45 100 22.00 - 30.00 m 9 11 12 23 SANGAT TEGUH END BORING
END BORING

KETERANGAN : PENGUJIAN UDS


KETERANGAN : PENGUJIAN UDS

Hasil Bore Log Titik BH-02 2014


Hasil Bore Log Titik BH-01 2014
PENYELIDIKAN TANAH

Causeway

Hasil Bore Log Titik BH-01 2019


PENYELIDIKAN TANAH

Causeway

Hasil Bore Log Titik BH-01 2019


RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

STUDI RENCANA INDUK PELABUHAN PONDONG TAHUN 2015


A. Hieraki Pelabuhan

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KP 414 Tahun 2013 Tentang Penetapan Rencana
Induk Pelabuhan Nasional yang telah di ubah menjadi Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KP 432
Tahun 2017 tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional, status Pelabuhan Tana Paser/Pondong
dari jangka waktu tahun 2011 – 2030 merupakan pelabuhan dengan status Pelabuhan Pengumpul,

Adapun kriteria dan syarat dari Pelabuhan Pengumpul, diantaranya adalah :


1. kebijakan Pemerintah yang meliputi pemerataan pembangunan nasional dan meningkatkan
pertumbuhan wilayah;
2. memiliki jarak dengan pelabuhan pengumpul lainnyaCauseway
setidaknya 50 mil;.
3. berada dekat dengan jalur pelayaran nasional ± 50 mil;
4. memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari gelombang;
5. berdekatan dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota provinsi dan kawasan pertumbuhan nasional;
6. kedalaman minimal pelabuhan –7 m-LWS;
7. memiliki dermaga multipurpose minimal 1 tambatan dan peralatan bongkar muat;
8. berperan sebagai pengumpul angkutan peti kemas/curah/general cargo/penumpang nasional;
9. berperan sebagai tempat alih muat penumpang dan barang umum nasional;
RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

B. Rencana Pengembangan Pelabuhan Tana Pase/Pondong


Rencana Induk ini disusun dalam lingkup keterpaduan pelabuhan yang bersangkutan. Selanjutnya hal
tersebut dikemukakan dengan menyajikan rencana pengembangan Pelabuhan Pondong. Jangka
waktu perencanaan Pelabuhan Pondong direncanakan untuk 20 tahun yang meliput

1. Jangka pendek yaitu 6 (enam) tahun, yakni antara tahun 2016-2021,


2. Jangka menengah yaitu 7 (tujuh) tahun, yakni 2022-2027, dan
3. Jangka panjang yaitu 8 (delapan) tahun, yakni 2028-2035.

Orientasi pengembangan pelabuhan di Kabupaten Paser lebih pada intensifikasi pemanfaatan


pelabuhan yang ada. Ini berarti dikembangkannya program-program yang akan diwujudkan dilahan
Pelabuhan Pondong. Direncanakan pelaksanaan program-program
Causeway tersebut akan memberdayakan
lahan dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan produksi pelayanan program yang dimaksud. Secara
lebih spesifik dalam pentahapannya,
C. Rencana Kebutuhan Fasilitas Pelabuhan Tana Paser/ Pondong
Rencana pengembangan Pelabuhan Tana Paser/Pondong adalah, kapal–kapal terbesar yang melaksanakan
aktifitas di Pelabuhan Tana Paser/Pondong
Rencana kebutuhan pengembangan yang meliputi kebutuhan fasilitas pokok dan penunjang yang diperoleh
berdasarkan perhitungan sesual dengan hasil proyeksi dalam menentukan Analisa Prakiraan Permintaan
Jasa Angkutan Laut
Spesifikasi kapal terbesar yang beroperasi di Pelabuhan Tana Paser/Pondong
Kapal Penumpang Kapal General Cargo
Karakteristik
1000 DWT 3000 DWT 5000 DWT
Panjang (m) 6.3 88 109
Lebar (m) 10,3 13,9 16,4
Full Load draft (m) 3,6 5,1 6,8
Sumber : Studi RIP Pelabuhan Pondong , 2015
RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

Rencana pengembangan yang dimaksud berdasarkan hasil proyeksi dan Kapal terbesart yang beropersi
dipelabuhan Tana Paser/Pondang dapat dilihat sebagai berikut:

Rekapitulasi Fasilitas Darat

Jangka Jangka Jangka


No Uraian Satuan Eksisting Pendek Menengah Panjang Ket.
2016-2021 2022- 2027 2028 -2035
1 Dermaga m 170x 15 70 x 8 70 x 8 140x 15
2 Trestle m 155 x 4 100 x 4 100 x 4 200 x 4
3 Causeway m 125 x 6 187,5 x 6
Causeway - -
4 Reklamasi m2 14040 15750 - -
5 Gudang m2 900 270 270 270
6 Kantin m2 - - 240 -
8 Pos Jaga m - - 3x3 -
9 Mushola in - - 5x5 -
10 Kantor Pelabuhan m2 352 - 112,5 -
11 Terminal Penumpang m2 384 - 288 -
12 Lampu Solar Cell unit - 30 - 12
13 Lapangan m2 600 - - -
Penumpukan
Sumber : Studi RIP Pelabuhan Pondong , 2015
RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN
Rekapitulasi Fasilitas Perairan

No NAMA AREA KEBUTUHAN AREA No NAMA AREA KEBUTUHAN AREA


1 Alur Pelayaran A = 7.75 Ha 4 Kolam Labuh
Apeta = 78 m x 1.000 m a Penumpang/ R = 182.0 m
Barang Anetto = 10.40 Ha
2 Kolam Putar D = 218.0 m
5.000 DWT
b Alih Muat Kapal A = 17.16 Ha
3 Kolam Tambat A = 7.75 Ha Apetta = 17.00 Ha
Apeta = 78 m x 1.000 m = 500 m x 340 m

A1 = 6.58 Ha c Keperluan A = 17.16 Ha


Causeway
A1peta = 3.000 m x 219.3 m Darurat Apetta = 17.00 Ha
= 500 m x 340 m
A2 = 1.88 Ha
A1peta = 200 m x 94 m d Area Kapal A = 17.16 Ha
Umum Apetta = 17.00 Ha
= 500 m x 340 m
RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

Causeway

Lay Out Pengembangan Jangka Pendek Tahun 2016-2021 Pelabuhah Pondong


RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

Causeway

Lay Out Pengembangan Jangka Menengah Tahun 2022-2027 Pelabuhah Pondong


RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

Causeway

Lay Out Pengembangan Jangka Menengah Tahun 2028-2035 Pelabuhah Pondong


RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

Causeway

Lay Out Zonasi Perairan Pelabuhah Pondong


RENCANA PENGEMBANGAN PELABUHAN

Causeway

Rancangan DLKr dan DLKp Pelabuhan Pondon


PENGECEKANSTRUKTUR DAN GEOTEKNIK

Data Umum Struktur Dermaga Segmen 4 (70 m x 8 m) Data Umum Struktur Trestle Segmen 1 (62m x 4m)
Elevasi dek dermaga = + 5.00 M LWS Elevasi dek Trestle = + 5.00 M LWS
Panjang dermaga Pd = 70 m Panjang Trestle : Pd = 62 m
Lebar dermaga : Ld = 8 m Lebar dermaga : Ld = 4 m
Jrk. Antara portal memanjang : Jrkp = 4 m Jrk. Antara portal memanjang : Jrkp = 5 m
Jrk. Overstek memanjang : Jrkop = 1 m Jrk. Overstek memanjang : Jrkop = 1,5 dan 0,5 m
Jml. Portal memanjang : Jpp = 54 portal Jml. Portal memanjang : Jpp = 16 portal
Jrk. Antara portal melintang : Jrkl = 3 m Jrk. Antara portal melintang : Jrkl = 3 m
Jrk. Overstek melintang : Jrkol = 1 m Jrk. Overstek melintang : Jrkol = 0.5 m
Jml. Portal melintang : Jpl = 36 portal Jml. Portal melintang : Jpl = 16 portal
Tebal pelat lantai : Tpp = 0.3 m Tebal pelat lantai : Tpp = 0.3 m
Tebal pelat cor ditempat : Tpc = 0.3 m Tebal pelat cor ditempat : Tpc = 0.3 m
Lebar balok memanjang : Bbp = 0.5 m Lebar balok memanjang : Bbp = 0.5 m
Tinggi balok memanjang : Hbp = 0.8 m Tinggi balok memanjang : Hbp = 0.8 m
Lebar balok melintang : Bbl = 0.5 m Lebar balok melintang : Bbl = 0.5 m
Tinggi balok melintang : Hbl = 0.8 m Tinggi balok melintang : Hbl = 0.8 m
Juml. titik tiang tegak sisi depan : Jttgd = 18 titik tiang Juml. titik tiang tegak sisi depan : Jttgd = 13 titik tiang
Juml. titik tiang tegak sisi belakang : Jttgb = 34 titik tiang Causeway
Juml. titik tiang tegak sisi belakang : Jttgb = 0 titik tiang
Juml. titik tiang tegak sisi tengah : Jttgt = 18 titik tiang Juml. titik tiang tegak sisi tengah : Jttgt = 13 titik tiang
Jumlah tiang tegak : Jtt = 70 tiang Juml. titik tiang tegak sisi pelebaran
: Jttgt 3 titik tiang
Lebar poer/pile cap tiang tegak : Bptg = 1 m ujung =
Tinggi poer/pile cap tiang tegak : Hptg = 0.8 m Juml. titik tiang tegak : Jttgt = 29 titik tiang
Panjang poer/pile cap tiang tegak : Lptg = 1 m Tinggi poer/pile cap tiang tegak : Hptg = 0.8 m
Lebar poer/pile cap tiang tegak : Bptg = 1 m Panjang poer/pile cap tiang tegak : Lptg = 1 m
Tinggi poer/pile cap tiang tegak : Hptg = 0.8 m Beban hidup merata : qh = 2 t/m2
Panjang poer/pile cap tiang tegak : Lptg = 2 m Beban hidup terpusat gandar : Ph = 4 ton
Lebar plank fender : Lpf = 1 m Berat isi baja : gs = 7.85 t/m3
Tinggi plank fender : Hpf = 3.6 m 2,100,000.0
Modulus elastisitas baja : Ec kg/cm2
Tebal plank fender : Tpf = 0.3 m = 0
Berat 1 fender : Wfdr = 0.5 ton Berat isi beton : gc = 2.4 t/m3
Jumlah fender : Jfdr = 18 buah Modus elastisitas beton : Ec = 200,000.00 kg/cm2
Berat 1 bollard : Wbld = 1 ton Modulus elastisitas beton prestress : Ecs = 300,000.00 kg/cm3
Jumlah bollard : Jbld = 5 buah
Beban hidup merata : qh = 3 t/m2
Beban hidup terpusat gandar : Ph = 9,375 ton
Berat isi baja : gs = 7.85 t/m3
Modulus elastisitas baja : Ec = 2,100,000.00 kg/cm2
Berat isi beton : gc = 2.4 t/m3
Modus elastisitas beton : Ec = 200,000.00 kg/cm2
Modulus elastisitas beton prestress : Ecs = 300,000.00 kg/cm3
PENGECEKANSTRUKTUR DAN GEOTEKNIK
Data Umum Struktur Trestle Segmen 2 .1 (31mx4m)+(22,425m2) Data Umum Struktur Trestle Segmen 3
(75mx4m)+(48m2)+(31,23m2)
Elevasi dek Trestle = + 5.00 M LWS Elevasi dek Trestle = + 5.00 M LWS
Panjang Trestle : Pd = 31 m Panjang Trestle : Pd = 36 m
Lebar dermaga : Ld = 4 m Lebar dermaga : Ld = 4 m
Jrk. Antara portal memanjang : Jrkp = 5 m Jrk. Antara portal memanjang : Jrkp = 5 m
Jrk. Overstek memanjang : Jrkop = 1,5 dan 0,5 m Jrk. Overstek memanjang : Jrkop = 1,5 dan 0,5 m
Jml. Portal memanjang : Jpp = 14 portal Jml. Portal memanjang : Jpp = 16 portal
Jrk. Antara portal melintang : Jrkl = 3 m Jrk. Antara portal melintang : Jrkl = 3 m
Jrk. Overstek melintang : Jrkol = 0.5 m Jrk. Overstek melintang : Jrkol = 0.5 m
Jml. Portal melintang : Jpl = 16 portal Jml. Portal melintang : Jpl = 9 portal
Tebal pelat lantai : Tpp = 0.3 m Tebal pelat lantai : Tpp 0.3 m
=
Tebal pelat cor ditempat : Tpc = 0.3 m
Tebal pelat cor ditempat : Tpc = 0.3 m
Lebar balok memanjang : Bbp = 0.5 m
Lebar balok memanjang : Bbp = 0.5 m
Tinggi balok memanjang : Hbp = 0.8 m
Tinggi balok memanjang : Hbp = 0.8 m
Lebar balok melintang : Bbl = 0.5 m
Lebar balok melintang : Bbl = 0.5 m
Tinggi balok melintang : Hbl = 0.8 m
Tinggi balok melintang : Hbl = 0.8 m
Juml. titik tiang tegak sisi depan : Jttgd = 6 titik tiang Causeway
Juml. titik tiang tegak sisi belakang : Jttgb = 0 titik tiang Juml. titik tiang tegak sisi depan : Jttgd = 8 titik tiang
Juml. titik tiang tegak sisi tengah : Jttgt = 6 titik tiang Juml. titik tiang tegak sisi belakang : Jttgb = 0 titik tiang
Juml. titik tiang tegak sisi pelebaran Juml. titik tiang tegak sisi tengah : Jttgt = 8 titik tiang
: Jttgt 1 titik tiang Juml. titik tiang tegak sisi pelebaran
ujung = : Jttgt 2 titik tiang
Juml. titik tiang tegak : Jttgt = 13 titik tiang ujung =
Tinggi poer/pile cap tiang tegak : Hptg = 0.8 m Juml. titik tiang tegak : Jttgt = 18 titik tiang
Panjang poer/pile cap tiang tegak : Lptg = 1 m Tinggi poer/pile cap tiang tegak : Hptg = 0.8 m
Beban hidup merata : qh = 2 t/m2 Panjang poer/pile cap tiang tegak : Lptg = 1 m
Beban hidup terpusat gandar : Ph = 4 ton Beban hidup merata : qh = 2 t/m2
Berat isi baja : gs = 7.85 t/m3 Beban hidup terpusat gandar : Ph = 4 ton
2,100,000.0 Berat isi baja : gs = 7.85 t/m3
Modulus elastisitas baja : Ec kg/cm2
= 0 Modulus elastisitas baja : Ec = 2,100,000.00 kg/cm2
Berat isi beton : gc = 2.4 t/m3 Berat isi beton : gc = 2.4 t/m3
Modus elastisitas beton : Ec = 200,000.00 kg/cm2 Modus elastisitas beton : Ec = 200,000.00 kg/cm2
Modulus elastisitas beton prestress : Ecs = 300,000.00 kg/cm3 Modulus elastisitas beton prestress : Ecs = 300,000.00 kg/cm3
PENGECEKANSTRUKTUR DAN GEOTEKNIK
Data Umum Struktur Trestle Segmen 3 Data Umum Tiang yang digunakan untuk
(75mx4m)+(48m2)+(31,23m2) Struktur Dermaga/Trestle Tana Paser/Pondong
Elevasi dek Trestle = + 5.00 M LWS Type tiang = Beton
Panjang Trestle : Pd = 75 m
Kelas : = B
Lebar dermaga : Ld = 4 m
Jrk. Antara portal memanjang : Jrkp = 5 m Diameter luar : D = 0,45 m
Jrk. Overstek memanjang : Jrkop = 1,5 dan 2,0 m Tebal tiang : T = 0,080 m
Jml. Portal memanjang : Jpp = 36 portal
Diameter dalam : DT2 = 0,29 m
Jrk. Antara portal melintang : Jrkl = 3 m
Jrk. Overstek melintang : Jrkol = 0.5 m Keliling penampang : KT = 1,414 m
Jml. Portal melintang : Jpl = 21 portal Concrete Sectional Area : As = 9.30 m2
Tebal pelat lantai : Tpp = 0.3 m
Concrete Momen Inersia : It = 170556 cm4
Tebal pelat cor ditempat : Tpc = 0.3 m
Lebar balok memanjang : Bbp = 0.5 m Effective Prestress : Ep = 51.59 cm/cm2
Tinggi balok memanjang : Hbp = 0.8 m Modus elastisitas beton : Ec = 200,000.00 kg/cm2
Lebar balok melintang : Bbl = 0.5 m Modulus elastisitas beton
Tinggi balok melintang : Hbl = 0.8 m : Ecs 300,000.00 kg/cm3
prestress =
Juml. titik tiang tegak sisi depan : Jttgd = 17 titik tiang
Allowable Axial Load : Alax = 209 ton
Juml. titik tiang tegak sisi belakang : Jttgb = 0 titik tiang
Juml. titik tiang tegak sisi tengah : Jttgt = 17 titik tiang Bending Moment
Juml. titik tiang tegak sisi pelebaran Cracking : Mcr = 9.41 t.m
: Jttgt 3 titik tiang
ujung = Ultimate : Mu = 10.14 t.m
Juml. titik tiang tegak : Jttgt = 37 titik tiang Berat : W = 242 Kg/m
Tinggi poer/pile cap tiang tegak : Hptg = 0.8 m
Panjang poer/pile cap tiang tegak : Lptg = 1 m
Beban hidup merata : qh = 2 t/m2
Beban hidup terpusat gandar : Ph = 4 ton
Berat isi baja : gs = 7.85 t/m3
2,100,000.0
Modulus elastisitas baja : Ec kg/cm2
= 0
Berat isi beton : gc = 2.4 t/m3
Modus elastisitas beton : Ec = 200,000.00 kg/cm2
Modulus elastisitas beton prestress : Ecs = 300,000.00 kg/cm3
PENGECEKANSTRUKTUR DAN GEOTEKNIK
Data Umum Struktur Trestle Segmen 3 Data Umum Tiang yang digunakan untuk
(75mx4m)+(48m2)+(31,23m2) Struktur Dermaga/Trestle Tana Paser/Pondong
Elevasi dek Trestle = + 5.00 M LWS Type tiang = Beton
Panjang Trestle : Pd = 75 m
Kelas : = B
Lebar dermaga : Ld = 4 m
Jrk. Antara portal memanjang : Jrkp = 5 m Diameter luar : D = 0,45 m
Jrk. Overstek memanjang : Jrkop = 1,5 dan 2,0 m Tebal tiang : T = 0,080 m
Jml. Portal memanjang : Jpp = 36 portal
Diameter dalam : DT2 = 0,29 m
Jrk. Antara portal melintang : Jrkl = 3 m
Jrk. Overstek melintang : Jrkol = 0.5 m Keliling penampang : KT = 1,414 m
Jml. Portal melintang : Jpl = 21 portal Concrete Sectional Area : As = 9.30 m2
Tebal pelat lantai : Tpp = 0.3 m
Concrete Momen Inersia : It = 170556 cm4
Tebal pelat cor ditempat : Tpc = 0.3 m
Lebar balok memanjang : Bbp = 0.5 m Effective Prestress : Ep = 51.59 cm/cm2
Tinggi balok memanjang : Hbp = 0.8 m Modus elastisitas beton : Ec = 200,000.00 kg/cm2
Lebar balok melintang : Bbl = 0.5 m Modulus elastisitas beton
Tinggi balok melintang : Hbl = 0.8 m : Ecs 300,000.00 kg/cm3
prestress =
Juml. titik tiang tegak sisi depan : Jttgd = 17 titik tiang
Allowable Axial Load : Alax = 209 ton
Juml. titik tiang tegak sisi belakang : Jttgb = 0 titik tiang
Juml. titik tiang tegak sisi tengah : Jttgt = 17 titik tiang Bending Moment
Juml. titik tiang tegak sisi pelebaran Cracking : Mcr = 9.41 t.m
: Jttgt 3 titik tiang
ujung = Ultimate : Mu = 10.14 t.m
Juml. titik tiang tegak : Jttgt = 37 titik tiang Berat : W = 242 Kg/m
Tinggi poer/pile cap tiang tegak : Hptg = 0.8 m
Panjang poer/pile cap tiang tegak : Lptg = 1 m
Beban hidup merata : qh = 2 t/m2
Beban hidup terpusat gandar : Ph = 4 ton
Berat isi baja : gs = 7.85 t/m3
2,100,000.0
Modulus elastisitas baja : Ec kg/cm2
= 0
Berat isi beton : gc = 2.4 t/m3
Modus elastisitas beton : Ec = 200,000.00 kg/cm2
Modulus elastisitas beton prestress : Ecs = 300,000.00 kg/cm3
PENGECEKANSTRUKTUR DAN GEOTEKNIK

Pembebanan yang diperhitungkan dalam Pengecekan struktur adalah merupakan beban akibat berat sendiri, beban
hidup, beban alam, beban kapal dan beban-beban lain yang kiranya dapat mempengaruhi sistem pembebanan pada
struktur yang bersangkutan.

Beban Vertikal
Beban Mati
Dead Load atau beban mati merupakan komponen struktur yang posisinya tetap. Contoh beban mati didalam struktur
dermaga adalah berat sendiri pelat, berat sendiri balok, berat sendiri pile cap, berat sendiri mooring dolphin, berat sendiri
fender dan lain-lain. Sedangkan pada struktur trestle beban matinya adalah berat sendiri pelat, berat sendiri balok, berat
sendiri pile cap dan lain-lain. Beban mati dihitung secara otomatis oleh SAP2000 dengan menginputkan terlebih dahulu
parameter dari beban tersebut.

Beban Hidup
Live Load atau beban hidup merupakan beban yang bergerak di atas lantai dermaga. Beban lantai dermaga yang
diterapkan adalah berdasarkan rekomendasi dari Technical Standards and Commentaries for Port and Harbour Facilities
in Japan, OCDI: 2009. Pada trestle dan dermaga beban hidup yang bekerja adalah beban hidup dari kondisi oprasional
dan beban hidup dari truck, mobile crane serta forklift. Berikut adalah rangkuman beban hidup yang bekerja pada trestle
dan dermaga.

Dermaga Segmen 4
Ukuran = 70 m x 8 m
Live Load (LL) = 3,0 ton/m2
Moving Load = Truck Trailer Konfigurasi beban 1,2H dengan muatan maksimum 18,2 Ton, Froklift dan
Mobile Crane.
Ukuran kapal maksimum = 5.000 DWT

Trestle Segmen 1
Ukuran = 62 m x 4 m
Live Load (LL) = 2,0 ton/m2
Moving Load = Truck Trailer Konfigurasi beban 1,2H dengan muatan maksimum 18,2 Ton, Froklift dan
Mobile Crane.
PENGECEKANSTRUKTUR DAN GEOTEKNIK

Trestle Segmen 2
Ukuran = 31 m x 4 m + (22,425 m2) dan 37 m x 4 m + (25,425 m2)
Live Load (LL) = 2,0 ton/m2
Moving Load = Truck Trailer Konfigurasi beban 1,2H dengan muatan maksimum 18,2 Ton, Froklift dan
Mobile Crane.
Trestle Segmen 3
Ukuran = 75 m x 4 m + (48 m2) dan (31,23 m2)
Live Load (LL) = 2,0 ton/m2
Moving Load = Truck Trailer Konfigurasi beban 1,2H dengan muatan maksimum 18,2 Ton, Froklift dan Mobile
Crane.

Beban Horizontal

1. Energi Benturan Kapal


2. Gaya Tarik Kapal
3. Gaya Gempa

Sedangkan data material menggunakan data hasil assesment

Berdasarkan dengan simulasi beban dorong (pushover) telah terjadinya kegagalan pada bagian upper
structure baik dermaga segmen 4, trestle segmen 1, 2 dan 3 . Kegagalan elemen ini sudah terlihat
secara visual berupa spalling atau retakan yang terjadi pada plat,balok maupun pile cap. Berdasarkan
hasil ini sudah sewajarnya perlu perbaikan terhadap elemen-elemen tersebut.

Sedangkan untuk kondisi tulangan utama balok dan plat telah terjadi penurunan kekuatan. Penurunan
ini diakibatkan telah terjadinya korosi sebesar 50%. Hal selanjutnya yang ingin dianalisis berdasarkan
kondisi ini adalah mengenai kemungkinan terlampauinya kapasitas momen yang ditandai dengan
fenomena momen crack. Pengecekan ini dilakukan karena beton telah menunjukan tanda-tanda
keretakan pada bagian tertentu. Berikut ini hasil dari pengecekan momen crack pada balok dermaga
dan trestle . Berdasarkan analisis diperoleh hasil sebagai berikut.
PENGECEKANSTRUKTUR DAN GEOTEKNIK

Rangkuman Hasil Penegecekan Struktur dan Geoteknik Trestle Segmen 1

Causeway

Dari hasil perhitungan ini dapat dilihat bahwa kondisi tulangan balok pada trestle segmen 1 telah terjadi
mekanisme kelelehan pertama. Hasil yang diperoleh lebih besar dari kondisi kelelehan pertama material
tulangan yaitu 295.77 Mpa > 277 Mpa. Berdasarkan hasil ini sudah seharusnya balok dibongkar dan
diganti dengan yang baru.
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pada pile trestle masih berada dalam keadaan aman
dimana kapasitas geser masih belum melebihi kapasitas geser ultimit Vu > Vreq (336,51 kN > 42,62 kN).
Berdasarkan kondisi ini dapat disimpulkan bahwa perkuatan untuk pile trestle tidak perlu dilakukan
PENGECEKANSTRUKTUR DAN GEOTEKNIK

Rangkuman Hasil Penegecekan Struktur dan Geoteknik Trestle Segmen 2

Causeway

Dari hasil perhitungan ini dapat dilihat bahwa kondisi tulangan balok pada trestle segmen 2 telah terjadi
mekanisme kelelehan pertama. Hasil yang diperoleh lebih besar dari kondisi kelelehan pertama material
tulangan yaitu 295.77 Mpa > 277 Mpa. Berdasarkan hasil ini sudah seharusnya balok dibongkar dan
diganti dengan yang baru.
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pada pile trestle masih berada dalam keadaan aman
dimana kapasitas geser masih belum melebihi kapasitas geser ultimit Vu > Vreq (336,51 kN > 20,54
kN). Berdasarkan kondisi ini dapat disimpulkan bahwa perkuatan untuk pile trestle tidak perlu dilakukan.
PENGECEKANSTRUKTUR DAN GEOTEKNIK

Rangkuman Hasil Penegecekan Struktur dan Geoteknik Trestle Segmen 3

Causeway

Dari hasil perhitungan ini dapat dilihat bahwa kondisi tulangan balok pada trestle segmen 3 telah terjadi
mekanisme kelelehan pertama. Hasil yang diperoleh lebih besar dari kondisi kelelehan pertama material
tulangan yaitu 295.77 Mpa > 277 Mpa. Berdasarkan hasil ini sudah seharusnya balok dibongkar dan
diganti dengan yang baru.
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pada pile trestle masih berada dalam keadaan aman
dimana kapasitas geser masih belum melebihi kapasitas geser ultimit Vu > Vreq (336,51 kN > 25,27 kN).
Berdasarkan kondisi ini dapat disimpulkan bahwa perkuatan untuk pile trestle tidak perlu dilakukan.
PENGECEKANSTRUKTUR DAN GEOTEKNIK

Rangkuman Hasil Penegecekan Struktur dan Geoteknik Dermaga Segmen 4

Causeway

Dari hasil perhitungan ini dapat dilihat bahwa kondisi tulangan balok pada dermaga segmen 4 telah
terjadi mekanisme kelelehan pertama. Hasil yang diperoleh lebih besar dari kondisi kelelehan pertama
material tulangan yaitu 295.77 Mpa > 277 Mpa. Berdasarkan hasil ini sudah seharusnya balok
dibongkar dan diganti dengan yang baru.
Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat bahwa pada pile dermaga masih berada dalam keadaan
aman dimana kapasitas geser masih belum melebihi kapasitas geser ultimit Vu > Vreq (336,51 kN >
25,27 kN). Berdasarkan kondisi ini dapat disimpulkan bahwa perkuatan untuk pile Drermaga tidak perlu
dilakukan.
KONSEP REHABILITASI/PENGEMBANGAN PELABUHAN

Permasalah utama yang terjadi di pelabuhan Tana Paser/Pondong secara garis besar adaah :
1. Kondisi Struktur Baik Dermaga maupun trestle mengalami kerusakan di beberapa tempat berupa
retak, tulangan terekpos dan spalling. Selain umur konstruksi sudah lebih dari 25 tahun
2. Masalah sirkulasi kendaraan pengangkut barang baik ikut kendaraan pengangut barang
campuran, curah kering (batu bara ) dan curah cair (CPO) bahkan sampai tahun 2015, muatan
container masih ada. Dengan lebar trestle 4,0 m dan kapasitas lantai trestle 1,0 tom/m2 hanya
memungkinkan aktivitas pengangkutan barang menggunakan truk engkel, pada saat bongkar
atau muat barang dengan volume yang besar mengakitakan antrian panjang dan waktu bongkar
muat menjadi lama, sehingga selain membutuhkan waktu yang lama, juga biaya menjadi besar.
3. Untuk mengatasi masalah tersebut ada 2 opsi yang bisa dilakukan yaitu
Merehabilitasi atau membangun kembali trestle dengan lebar minimum 6 m, dengan
meningkatkan kemampuan layan disesuaikan terhadap beban kendaraan yang akan melewati.
Sirkulasi antara kendaraan yang menuju dermaga Causeway
dan yang keluar dermaga tetap pada trestle
sekarang.

Berdasarkan hal tersebut dilakukan beberapa upaya/tindakan dalam memecahkan permasalahan


tersebut, yaitu sebagai berikut :

1. Merehabilitasi dan memperlebar treste dari 4,0 m menjadi 8,0 dengan tahapan rehabilitasi dan
pengembangan sebagai berikut :
a. Tahap I
Membangun Trestle disisi barat bersebelahan dengan trestle Eksisting yang hanya dibatasi
dengan dilatasi ± 5,0 cm, seluas luas 4,0 m x 205 m dengan pembagian segmen 4 x (4,0 m x
40m) + (4,0 m x 45 m), dengan pelebararn 25 m2
KONSEP REHABILITASI/PENGEMBANGAN PELABUHAN

Ada beberapa pertijbangan dipilihnya dimensi dan pentahapan tersebut di atas


menpertimbangkan beberapa alasansan :
 Mengacu kepada standar perencanan trestle denhan lebar 4,0 m adalah : jika ditambah
dengan lebar eksistig 4,0 m menjadi 8,0 m sehingga sesuai dengan standar
 Untuk Tetap beroperasinya pelabuhan selama proses rehabilitasi dan pengembangan, maka
pelebaran trestle di dahulukan, sehingga pada saat rehabilitasi strestle eksisting aktivitas
lalulintas kendaran dari dan menuju dermaga menggunakan treste baru.

b. Tahap II
Rehabilitasi struktur atas trestle eksisting, meliputi plat lantai, balok memanjang dan melintang
serta perkuatan Pile Cap. Selain itu untuk tujuan peningkatan daya dukung dan syatat deformasi
maka akan di tambah beberapa tiang pancang.
Causeway
Dengan di rehabilitasinya dermaga eksisting dan pelabaran trestle makan lebar trestle menjadi
4,0 m + 4,0 m = 8,0 m, dan ditingatkan kemampuan layan nya, sehingga masalah sirkulasi dan
kemampuan layan dapat teratasi.

a. Tahap III
Mengingat Dermaga sudah mengalami kerusakan di beberapa tempat berupa retak, tulangan
terekpos dan spalling. Selain umur konstruksi sudah lebih dari 25 tahun, dan peningkatan
kemapuan layan maka dermaga lama perlu di rehabilitasi atau di bangun kembali
KONSEP REHABILITASI/PENGEMBANGAN PELABUHAN

Rencana Rehabilitasi Pelabuhan Tana Paser/Pondong


Dermaga/Trestle/ Tahun Dimensi Hasil Analisis Pemodelan
No Jenis Konstruksi Kondisi Metode Perbaikan
Couseway Dibangun Elevasi Struktur
1 Dermaga
1.1 Dermaga Deck on pile, Ada beberapa Kapasitas momen telah  Membongkar
Eksisting Segmen lantai beton tempat yang terlampaui yang Dermaga Eksisting
4 (Dermaga lama) dengan tiang mengalami mengakibatkan  Membangun Dermaga
(70mx8m) pancang beton kerusakan : Pile keruntuhan akan terjadi. Baru
Cap, Pada Slab Deformasi telah melebihi
1992-1998
+ 5.00 m Bagian Bawah dari jarak dilatasi yaitu
LWS Balok mengalami sebesar 100 mm yang
Retak, Tulangan mana potensi ini
Terekspose dan terlampaui saat gempa
Spalling . terjadi.
2 Trestle
Causeway
2.1 Deck on pile, Ada beberapa Kapasitas momen telah  Tahap I : Membangun
lantai beton tempat yang terlampaui yang Trstle Baru segmen 1,
(62 mx4m) dengan tiang mengalami mengakibatkan 40 m x 5 m
+(50,4m2) pancang beton kerusakan : Pile keruntuhan akan terjadi.  Tahap II : Mengganti
Cap, Pada Slab Deformasi telah melebihi Struktur Atas Trestle
Trestle Segmen 1 1992-1998
+ 5.00 m Bagian Bawah dari jarak dilatasi yaitu Eksisting(62
LWS Balok mengalami sebesar 100 mm yang mx4m).+(50,4m2)
Retak, Tulangan mana potensi ini meliputi Plat Lantai ,
Terekspose dan terlampaui saat gempa Balok dan Pile Kap
Spalling . terjadi
Deck on pile, Ada beberapa Kapasitas momen telah  Tahap I : Membangun
lantai beton tempat yang terlampaui yang Trstle Baru segmen 2,
dengan tiang mengalami mengakibatkan 40 m x 5 m
(31mx4m)
pancang beton kerusakan : Pile keruntuhan akan terjadi.  Tahap II : Mengganti
+(22,425m2)
Cap, Pada Slab Deformasi telah melebihi Struktur Atas Trestle
2.2 Trestle Segmen 2 1992-1998
Bagian Bawah dari jarak dilatasi yaitu Eksisting
+ 5.00 m
Balok mengalami sebesar 100 mm yang (31mx4m)+(22,425m2)
LWS
Retak, Tulangan mana potensi ini meliputi Plat Lantai
Terekspose dan terlampaui saat gempa Balok dan Pile Kap
Spalling . terjadi
KONSEP REHABILITASI/PENGEMBANGAN PELABUHAN

N Dermaga/Trestle Tahun Dimensi Jenis Hasil Analisis Pemodelan


Kondisi  Metode Perbaikan
o /Couseway Dibangun Elevasi Konstruksi Struktur
2 Deck on pile,
Ada beberapa  Kapasitas momen telah  Tahap I : Membangun
. lantai beton
tempat yang terlampaui yang Trstle Baru segmen 3
(37mx4m
3 dengan tiang
mengalami mengakibatkan 40 m x 5 m
)
pancang beton
kerusakan : Pile keruntuhan akan terjadi.  Tahap II : Mengganti
+(25,425
Trestle Segmen 1992- Cap, Pada Slab  Deformasi telah melebihi Trestle Struktur Atas
m2)
3 1998 Bagian Bawah dari jarak dilatasi yaitu Trestle Eksisting
Balok mengalami sebesar 100 mm yang (37mx4m)+(25,425m2)
+ 5.00 m
Retak, Tulangan mana potensi ini meliputi Plat Lantai,
LWS
Terekspose dan terlampaui saat gempa Balok dan Pile Kap
Spalling . terjadi
2 Deck on pile, Ada beberapa  Kapasitas momen telah  Tahap I : Membangun
. (75 lantai beton tempat yang terlampaui yang Trstle Baru segmen 4,
4 mx4m) dengan tiang mengalami mengakibatkan 40 m x 5 m
Causeway
+(48m2)+ pancang beton kerusakan : Pile keruntuhan akan terjadi.  Tahap II : Mengganti
 Trestle 1992- (31,23m2 Cap, Pada Slab  Deformasi telah melebihi Struktur Atas Trestle
Segmen 4 1998 ) Bagian Bawah dari jarak dilatasi yaitu Eksisting (30 mx4m)
Balok mengalami sebesar 100 mm yang meliputi Plat Lantai,
+ 5.00 m Retak, Tulangan mana potensi ini Balok dan Pile Kap
LWS Terekspose dan terlampaui saat gempa
Spalling . terjadi
2 Deck on pile,   Tahap I : Membangun
. lantai beton Trstle Baru segmen 5,
5 dengan tiang 45 m x 5 m dan
 Trestle pancang beton Pelebaran 2 (25 m2)

Segmen 5  Tahap II : Mengganti
Struktur Atas Trestle
Eksisting (45 mx4m)
+(48m2)+ (31,23m2 )
3  Gravity Wall  Baik  Pelebaran Seluas 125
1992- 125 m x 6
 Causeway  - m x 4 m dengan
1998 m
kontruksi Gravity Wall
Catatan :
Spalling adalah bagian permukaan beton yang terlepas dalam bentuk kepingan atau bongkahan kecil. Kerusakan ini biasanya disebabkan oleh korosi tulangan.
Volume tulangan yang terkorosi membesar menimbulkan tegangan dalam tarik pada beton sekeliling tulangan, jika tegangan ini melampaui kekuatan beton yg
mengelilinginya, terjadilah Spalling. Sedangkan Retak pada pile cap dan balok disebabkan oleh beban yang melebihi kemampuan layan
KONSEP REHABILITASI/PENGEMBANGAN PELABUHAN

Data Teknis Rehabilitasi/Perkuatan Trestle


No Uraian Besaran, dimensi, dll Keterangan
1 Tahun dibangun 1992
2 Umur layanan Tidak ditemukan data
3 Kec. angin (Vw) 20 knots
4 Pasang surut
Highest Water Springs (HWS) +2,75 m
Mean Sea Level (MSL) +1,.27 m Campuran condong ke harian Ganda
Lowest Water Spring (LWS) ± 0,000 m
Tidal Range 2,75m
5 Gelombang
Arah datang Timur Menuju arah barat Arah mendekati sudut 35o dengan dermaga,
Tinggi gelombang (H) 0,18 m sampai 0,22 m tinggi gelombang masih ≤ 0.5 m tidak
Periode (T) 5,5 detik Causeway menggangu kapal yang akan bersandar
6 Arus
Arah Pasang menuju surut Arah hampir sejajar dermaga, tidak
Kecepatan 0,44-0,55 m/detik menggangu kapal yang akan bersandar
7 Elevasi lantai +5.00 m LWS HWS +2.25 m, mengikuti Elevasi Eksisting
No Uraian Besaran, dimensi, dll Keterangan
Dimensi
8 Data teknis Trestle Panjang Lebar Tinggi
(mm) (mm) (mm)
Trestle Segmen 1 (62 mx4m)
9.1 62,000 4,000 Pelebaran 50,4m2
+(50,4m2)
Balok melintang 4000 500 500 Cast In situ
Balok memanjang 62000 500 500 Cast In situ
Plat lantai 62,000 4.000 300 Cast In situ
Pile cap type 1 1000 1000 800 Cast In situ
Pondasi lama spun pile beton Eksisting Ø 450 mm
Pondasi pipa baja Dipancang s/d tanah keras Ø 457,2 t=12 mm
KONSEP REHABILITASI/PENGEMBANGAN PELABUHAN

No Uraian Besaran, dimensi, dll Keterangan


Dimensi
8 Data teknis Trestle Panjang Lebar Tinggi
(mm) (mm) (mm)
Trestle Segmen 2 (31mx4m)
9.2 31,000 4,000 Pelebaran 22,425m2
+(22,425m2)
Balok melintang 4000 500 500 Cast In situ
Balok memanjang 31.000 500 500 Cast In situ
Plat lantai 31,000 4.000 300 Cast In situ
Pile cap type 1 1000 1000 800 Cast In situ
Pondasi lama spun pile beton Eksisting Ø 450 mm
Pondasi pipa baja Dipancang s/d tanah keras Ø 457,2 t=12 mm
Trestle Segmen 3 (37mx4m)
9.3 37,000 4,000
Causeway Pelebaran 25,425m2
+(25,425m2)
Balok melintang 4000 500 500 Cast In situ
Balok memanjang 37.000 500 500 Cast In situ
Plat lantai 37,000 4.000 300 Cast In situ
Pile cap type 1 1000 1000 800 Cast In situ
Pondasi lama spun pile beton Eksisting Ø 450 mm
Pondasi pipa baja Dipancang s/d tanah keras Ø 457,2 t=12 mm
Trestle Segmen 4 (75 mx4m)
9.4 75,000 4,000
+(48m2)+(31,23m2)
Balok melintang 4000 500 500 Cast In situ
Balok memanjang 75.000 500 500 Cast In situ
Plat lantai 75,000 4.000 300 Cast In situ
Pile cap type 1 1000 1000 800 Cast In situ
Pondasi lama spun pile beton Eksisting Ø 450 mm
Pondasi pipa baja Dipancang s/d tanah keras Ø 457,2 t=12 mm
KONSEP REHABILITASI/PENGEMBANGAN PELABUHAN

Data Teknis Desain Rencana Dermaga Baru

No Uraian Besaran, dimensi, dll Keterangan


1 Tahun dibangun Baru
2 Umur layanan 50 tahun -
3 Kec. angin (Vw) 20 knots
4 Pasang surut
Highest Water Springs (HWS) +2,75 m
Mean Sea Level (MSL) +1,.27 m Campuran condong ke harian Ganda
Lowest Water Spring (LWS) ± 0,000 m
Tidal Range 2,75m
5 Gelombang
Arah datang Timur Menuju arah barat Arah mendekati sudut 35o dengan dermaga,
Causeway
Tinggi gelombang (H) 0,18 m sampai 0,22 m tinggi gelombang masih ≤ 0.5 m tidak
menggangu kapal yang akan bersandar
Periode (T) 5,5 detik

6 Arus
Arah Pasang menuju surut Arah hampir sejajar dermaga, tidak
Kecepatan 0.096-0.382 m/detik menggangu kapal yang akan bersandar
8 Kapal 110 18.5 6.3 5. 282 DWT
7 Elevasi lantai +5.00 m LWS HWS +2.25 m, mengikuti Elevasi Eksisting
Dimensi
9 Data Teknis Dermaga Panjang Lebar Tinggi
(mm) (mm) (mm)
KONSEP REHABILITASI/PENGEMBANGAN PELABUHAN

Dimensi
9 Data Teknis Dermaga Panjang Lebar Tinggi
(mm) (mm) (mm)
10 Dermaga segmen 4 (70 m x 8 m) 70,000 8.000
Balok melintang 8,000 500 800 Cast in stru
Balok memanjang 70,000 500 800 Cast in stru
Plat lantai 70,000 8,000 350 Cast in stru
Pile cap type 1 1000 1000 800 Cast in stru
Pile cap type 2 2000 1000 800 Cast in stru
Pile cap type 3 1500 1000 800 Cast in stru
Pondasi pipa baja s/d tanah keras Ø 457,2 t=14 mm
11 Mutu beton K-350 kg/cm2
12 Mutu baja Causeway U-41 (D>13 mm)
13 Fender 2500 400 400 Karet tipe V 400H – 2500L
14 Bollard - - - Kapasitas 50 ton
15 Bitt - - - Kapasitas 70 ton
KONSEP REHABILITASI/PENGEMBANGAN PELABUHAN

Dimensi
9 Data Teknis Dermaga Panjang Lebar Tinggi
(mm) (mm) (mm)
10 Dermaga segmen 4 (70 m x 8 m) 70,000 8.000
Balok melintang 8,000 500 800 Cast in stru
Balok memanjang 70,000 500 800 Cast in stru
Plat lantai 70,000 8,000 350 Cast in stru
Pile cap type 1 1000 1000 800 Cast in stru
Pile cap type 2 2000 1000 800 Cast in stru
Pile cap type 3 1500 1000 800 Cast in stru
Pondasi pipa baja s/d tanah keras Ø 457,2 t=14 mm
11 Mutu beton K-350 kg/cm2
12 Mutu baja Causeway U-41 (D>13 mm)
13 Fender 2500 400 400 Karet tipe V 400H – 2500L
14 Bollard - - - Kapasitas 50 ton
15 Bitt - - - Kapasitas 70 ton
HASIL DESAIN REHABILITASI/PENGEMBANGAN
TRESTLE DAN DERMAGA

Causeway
HASIL DESAIN REHABILITASI/PENGEMBANGAN
TRESTLE DAN DERMAGA

Causeway
HASIL DESAIN REHABILITASI/PENGEMBANGAN
TRESTLE DAN DERMAGA

Causeway
HASIL DESAIN REHABILITASI/PENGEMBANGAN
TRESTLE DAN DERMAGA

Causeway
HASIL DESAIN REHABILITASI/PENGEMBANGAN
TRESTLE DAN DERMAGA

Causeway
HASIL DESAIN REHABILITASI/PENGEMBANGAN
TRESTLE DAN DERMAGA

Causeway
HASIL DESAIN CAUSEWAY

Causeway
HASIL DESAIN REHABILITASI/PENGEMBANGAN
TRESTLE DAN DERMAGA

Causeway
HASIL DESAIN REHABILITASI/PENGEMBANGAN
TRESTLE DAN DERMAGA

Causeway

Anda mungkin juga menyukai