Anda di halaman 1dari 55

RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

DAFTAR ISI
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT TEKNIS

BAB I SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS PEKERJAAN


Pasal 1 : Nama Proyek, Lingkup Pekerjaan Dan Pihak-Pihak Yang Terkait 3
Pasal 2 : Dokumen Pelelangan ....................................................................... 5
Pasal 3 : Harga Kontrak ................................................................................... 5
Pasal 4 : Uraian Pekerjaan .............................................................................. 6
Pasal 5 : Jenis Dan Mutu Bahan ..................................................................... 6
Pasal 6 : Gambar-Gambar ............................................................................... 6
Pasal 7 : Peraturan Pembangunan Yang Digunakan .................................... 7
Pasal 8 : Penjelasan RKS Dan Gambar .......................................................... 8
Pasal 9 : Persiapan Di Lapangan .................................................................... 8
Pasal 10 : Jadwal Pelaksanaan ......................................................................... 9
Pasal 11 : Kuasa Kontraktor Di Lapangan ....................................................... 9
Pasal 12 : Tempat Tinggal (Domisili) Kontraktor ........................................... 10
Pasal 13 : Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan ................................. 10
Pasal 14 : Jaminan Dan Keselamatan Kerja .................................................. 10
Pasal 15 : Alat-Alat Pelaksanaan .................................................................... 11
Pasal 16 : Situasi Dan Ukuran ......................................................................... 11
Pasal 17 : Pemeriksaan Bahan Bangunan ..................................................... 12
Pasal 18 : Pemeriksaan Pekerjaan .................................................................. 13
Pasal 19 : Kualitas Pekerjaan .......................................................................... 13
Pasal 20 : Gambar Kerja .................................................................................. 14
Pasal 21 : Gambar Perubahan......................................................................... 15
Pasal 22 : Gambar Sesuai Kenyataan (As Built Drawing) ............................ 15
Pasal 23 : Pekerjaan Tambah/Kurang ............................................................ 15
Pasal 24 : Pemeliharaan Pekerjaan ................................................................ 16
Pasal 25 : Penyerahan Pekerjaan ................................................................... 16
Pasal 26 : Merk Dagang ................................................................................... 17

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB II PELAKSANAAN TEKNIS ........................................................................... 18


Pasal 1 : Pekerjaan Persiapan....................................................................... 18
Pasal 2 : Pekerjaan Beton ............................................................................. 18
Pasal 3 : Pekerjaan Batu Dan Plesteran ....................................................... 29
Pasal 4 : Pekerjaan Lantai Dan Pelapis Dinding.......................................... 34
Pasal 5 : Pekerjaan Dinding HPL .................................................................. 40
Pasal 6 : Pekerjaan GRC ................................................................................ 40
Pasal 7 : Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan ............................................ 40
Pasal 8 : Pekerjaan Penutup Atap ................................................................ 41
Pasal 9 : Pekerjaan Atap Canopy Kaca ........................................................ 44
Pasal 10 : Pekerjaan Kusen, daun jendela dan pintu .................................... 45
Pasal 11 : Pekerjaan Penggantung Dan Pengunci ........................................ 47
Pasal 12 : Pekerjaan Cat, Pelitur Dan Laburan .............................................. 48
Pasal 13 : Pekerjaan Langit-langit (Plafond) .................................................. 50
Pasal 14 : Pekerjaan Instalasi Listrik .............................................................. 52
Pasal 15 : Pekerjaan Instalasi Air ................................................................... 53
Pasal 16 : Pekerjaan Penyelesaian Dan Pembersihan Halaman .................. 54
Pasal 17 : Penutup ........................................................................................... 55

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

2
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS PEKERJAAN

Pasal 1 : Nama Proyek, Lingkup Pekerjaan Dan Pihak-Pihak Yang Terkait

1.1 Nama dan Alamat Proyek

a. Nama Proyek adalah : Pembangunan Ruang Rapat


Sekretariat Kabupaten
Humbang Hasundutan

b. Alamat Proyek adalah : Kompleks Perkantoran Bukit


Inspirasi Kecamatan
Doloksanggul Kabupaten
Humbang Hasundutan

1.2 Lingkup Pekerjaan:

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang


Hasundutan

1.3 Pemberi Tugas

Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan

1.4 Direksi
Yang dimaksud dengan Direksi adalah suatu Tim Pengawas
Pembangunan (TPP) yang dibentuk oleh Pemberi Tugas yang
akan bertindak untuk dan atas namanya dalam mengikuti
perkembangan pekerjaan kontrak ini.

1.5 Pengawas
Yang dimaksud dengan Pengawas adalah konsultan yang
ditunjuk oleh Pemberi Tugas untuk mengatur dan mengawasi
pekerjaan Pelaksanaan, untuk selanjutnya disebut Pengawas
Lapangan/Supervisor.

1.6 Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar-gambar dan


petunjuk petunjuk:

a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).


RKS adalah pedoman dasar mengenai segala sesuatu
yang akan dilaksanakan dan yang termasuk di dalam
kontrak. Pemborong wajib memeriksa serta
menyesuaikannya dengan keadaan lapangan.

b. Gambar Kerja
Gambar kerja adalah gambar dasar mengenai segala
sesuatu yang akan dilaksanakan dan yang termasuk di
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

3
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dalam kontrak. Pemborong wajib memeriksa serta


menyesuaikannya dengan keadaan lapangan.

c. Gambar kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat


(RKS) adalah merupakan bagian yang saling melengkapi
dan segala sesuatu yang tercantum di dalam kedua
dokumen tersebut mengikat.Gambar kerja dan RKS
menjadi kesatuan dengan Dokumen Kontrak (Surat
Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan).

d. Dalam hal-hal yang bertentangan, maka yang berlaku


adalah yang disebutkan dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) dan Risalah Rapat Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing).

1.7. Peserta Pelelangan

Peserta Pelelangan adalah Badan Hukum yang bergerak


dibidang jasa konstruktsi bangunan dan terdaftar dalam Daftar
Kualifikasi dan memiliki Sertifikat Badan Usaha Jasa
Konstruksiyang masih berlaku serta memenuhi persyaratan
dibawah ini:

a. Perusahaan yang mampu dari segi administrasi, teknis


finansial, managerial, berpengalaman dan memiliki
keahlian pada bidang pekerjaan Arsitektur, Sipil,
Elektrikal, Mekanikal dan Plumbing.

b. Perusahaan tidak dalam proses pengadilan, tidak dalam


kondisi penyitaan karena masalah hutang dan kegiatan
usahanya tidak sedang dihentikan.

c. Mempunyai klasifikasi sesuai dengan besar nilai


pekerjaan yang dilelangkan pada Sertifikat Badan Usaha
Jasa Konstruksi untuk Sub Bidang Bangunan Gedung
dan Pabrik dan Bidang Bangunan Gedung dan Pabrik dan
bidang lain yang terkait.

d. Telah mendaftarkan diri untuk mengikuti pelelangan.

e. Mengambil dokumen pelelangan.

f. Mengikuti Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).

g. Memasukkan berkas penawaran sesuai dengan


ketentuan yang ditetapkan.

1.8. Konsultan

a. Konsultan Perencana untuk pekerjaan ini adalah :

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

4
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Nama Perusahaan :PT. Bina Mitra Artanami


Alamat :Jl. Suka Bhakti No.3 Medan

b. Konsultan Pengawas untuk pekerjaan ini adalah :


NamaPerusahaan :…………………………………………
Alamat :…………………………………………

1.9 Kontraktor
Kontraktor pekerjaan ini adalah peserta lelang yang oleh
pejabat berwenang telah ditetapkan sebagai pemenang lelang
dan ditunjuk sebagai pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Surat Keputusan Penetapan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ).

Pasal 2 : Dokumen Pelelangan

Dokumen pelelangan terdiri dari :


1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat atau RKS beserta
lampirannya.
2. Gambar Kerja dan Gambar Detail.
3. Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) dan disket yang
berisi file tersebut.
4. Contoh Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah Tenaga Kerja.
5. Contoh Daftar Analisa Harga Satuan Pekerjaan.

Pasal 3 : Harga Kontrak

Harga Kontrak merupakan LUMPSUM DAN HARGA SATUAN,


dimana segala resiko menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Harga Kontrak tersebut telah termasuk keuntungan Kontraktor dan


Pajak-pajak yang berlaku mencakup seluruh lingkup pekerjaan baik
yang tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar
Kerja, maupun di dalam Risalah/Berita Acara Rapat Penjelasan
Pekerjaan.

RKS, Gambar Kerja, dan Risalah/Berita Acara Rapat Penjelasan


Pekerjaan merupakan dokumen yang saling melengkapi satu
terhadap yang lain serta menjadi satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.

Jika ada hal-hal yang menyimpang dari Gambar Kerja dan Rencana
Kerja dan Syarat-syarat yang menyangkut penambahan atau
pengurangan biaya, maka penyelesaiannya harus mengikuti segala
ketentuan yang disebut dalam pasal-pasal berikut ini.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

5
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Pasal 4 : Uraian Pekerjaan

4.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan yang dilaksanakan adalah:
- Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang
Hasundutan.
Sesuai dengan yang tertera dalam gambar perencanaan.

4.2 Sarana Bekerja.


Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus
menyediakan:

1. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan


jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, baik kualitas
maupun kuantitasnya untuk semua jenis pekerjaan.
2. Alat-alat bantu seperti scaffolding, beton molen, compact
tangan, vibrator, pompa air, mesin las, tangki air, alat-alat
pengangkut dan peralatan lain yang dipergunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan.
3. Bahan-bahan bangunan yang memenuhi syarat dalam
jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan tepat pada waktunya sehingga tidak terjadi
stagnasi yang dapat mengakibatkan keterlambatan pada
waktu penyerahan pertama.

4.3 Cara Pelaksanaan.


Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS), Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan serta mengikuti petunjuk dan keputusan Konsultan
Pengawas.

Pasal 5 : Jenis Dan Mutu Bahan

Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam


negeri sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan dan
Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menpan:
No. 472 / Kpb / XII /80
No. 813 / MENPAN /1980
No. 64 / MENPAN / 1980
Tanggal 23 Desember 1980

Pasal 6 : Gambar-Gambar

RKS ini dilampiri:


1. Gambar Denah, Tampak dan Potongan.
2. Gambar Detail Khusus.
3. Gambar Detail lain yang diperlukan.
Yang dilampirkan dalam buku terpisah.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

6
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Pasal 7 : Peraturan Pembangunan Yang Digunakan

7.1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain


dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan
mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala
perubahan dan tambahannya.

1. Keppres No. 16 tahun 1994 Jo Keppres No. 19 tahun


2002, Juklak dan Juknis Keppres No. 19 tahun 2002.

2. Sebagai Peraturan Umum berlaku "Algemene Voor


warden Voor De Uitvoering Bij Aaneming Van openbare
Werken" (disingkat AV 41), atau SU 41 (Syarat-syarat
umum untuk pelaksanaan Bangunan Umum yang
dilelangkan), yang disahkan dengan Keputusan
Pemerintah tanggal 28 Mei 1941 No. 9 (Lembaran Negara
No: 14571).

3. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk


Arbritase Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan
Indonesia (DTPI).

4. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja


Departemen Tenaga Kerja.

5. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Instalasi Listrik


(PUIL) 1979 dan PLN setempat.

6. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI 1961).

7. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 08.

8. Peraturan Bata Merah sebagai bahan bangunan.

9. Peraturan Plumbing Indonesia.

10. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung,


antara lain:SNI 03-2410-1989tentang Tatacara
Pengecatan Dinding Tembok dengan Catatan Emulsi.

7.2. Untuk melaksanakan Pekerjaan dalam pasal 4 ayat 4.1


tersebut di atas berlaku dan mengikat pula:

1. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang


juga sudah disahkan oleh Pemberi Tugas termasuk juga
gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh kontraktor
dan sudah disahkan/disetujui direksi.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (aanwijzing) beserta
risalahnya.
4. Surat Perintah Kerja (SPK).
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

7
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

5. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.


6. Jadwal pelaksanaan (tentative time schedule) yang telah
disetujui direksi.

Pasal 8 : Penjelasan RKS Dan Gambar

8.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja


dan Syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan dan
perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara
Penjelasan (Aanwijzing).

8.2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-
syarat, maka yang mengikat/berlaku adalah RKS. Bila suatu
gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar
yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku.

8.3. Bila perbedaan-perbedaan itu menimbulkan keraguan


sehingga pelaksanaan menimbulkan kesalahan, kontraktor
wajib menanyakan kepada Konsultan Pengawas sebelum
pelaksanaan untuk menghindari terjadinya bongkar pasang
dan Kontraktor mengikuti keputusannya.

Pasal 9 : Persiapan Di Lapangan

9.1. Kontraktor harus membuat bangsal kerja untuk para pekerja


dan gudang penyimpanan barang-barang dengan
menggunakan bahan-bahan sederhana, pintu dapat dikunci
dengan baik, lantai semen, dinding papan/tripleks, atap
asbes/seng lengkap dengan plafond.
Tempatnya diusulkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh
Konsultan Pengawas

9.2. Perlengkapan direksi keet, bangsal Konsultan Pengawas.


1. Meja tulis
2. Kursi untuk perlengkapan meja tulis.
3. Papan tulis
4. Papan untuk menempel gambar.
5. Lemari memakai kunci.
6. Ruangan toilet dan cuci tangan dengan persediaan air
yang cukup.

9.3. Bangsal Konsultan Pengawas dan perlengkapan di atas


setelah pekerjaan selesai pemanfaatannya akan ditentukan
oleh proyek.

9.4. Pembongkaran bangunan bangsal kerja menjadi tanggung


jawab kontraktor.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

8
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

9.5. Pembuatan Papan Nama Proyek, sepenuhnya menjadi


tanggung jawab kontraktor, bentuk dan redaksinya akan dibuat
oleh Konsultan Pengawas.

Pasal 10 : Jadwal Pelaksanaan

Sebelum memulai pekerjaan nyata di lapangan, Kontraktor wajib


membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan
berupa Bar chart dan S-Curve, juga rencana penggunaan
bahan/material dan tenaga (man power) serta perlu dibuat
catatan/schedule cuaca.

Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih


dahulu dari Konsultan Pengawas, paling lambat dalam 7 (tujuh) hari
setelah Surat Keputusan Penunjukkan (SPK) diterima kontraktor.
Rencana Kerja telah disetujui oleh Konsultan Pengawas akan
disahkan oleh Pemberi Tugas.

Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja rangkap 4


(empat) kepada Konsultan Pengawas. 1 (satu) salinan Rencana
Kerja harus ditempel didinding bangsal kontraktor di lapangan yang
selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan (prestasi kerja).

Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor


berdasarkan rencana kerja tersebut.

Pasal 11 : Kuasa Kontraktor Di Lapangan

11.1. Di lapangan pekerjaan, kontraktor wajib menunjuk seorang


kuasa kontraktor atau biasa disebut Site Manager yang cakap
untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan
mendapat kuasa penuh dari kontraktor, berpendidikan
minimum Sarjana Teknik Sipil yang berpengalaman.

11.2. Dengan adanya Site Manager, tidak berarti bahwa kontraktor


lepas tanggungjawab sebagian maupun keseluruhan terhadap
kewajibannya.

11.3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada Direksi


dan Konsultan Pengawas, nama Site Manager dan Struktur
Organisasi Kontraktor.

11.4. Bila dikemudian hari, menurut pendapat Direksi dan Konsultan


Pengawas, Site Manager kurang mampu atau tidak cukup
cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada
kontraktor secara tertulis untuk mengganti Site Manager.

11.5. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkan surat


pemberitahuan, kontraktor harus sudah menunjuk Site
Manager baru yang akan memimpin pelaksanaan.
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

9
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Pasal 12 : Tempat Tinggal (Domisili) Kontraktor

12.1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukan kerja di luar jam kerja


apabila terjadi hal-hal mendesak, Kontraktor wajib
memberitahukan secara tertulis, alamat dan nomor telepon
domisilikepada Direksi dan Konsultan Pengawas.

12.2. Alamat Kontraktordiharapkan tidak sering berubah-ubah


selama pekerjaan. Bila terjadi perubahan alamat, Kontraktor
wajib memberitahukan secara tertulis.

Pasal 13 : Penjagaan Keamanan Lapangan Pekerjaan

13.1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan terhadap


barang-barang milik proyek, Konsultan Pengawas dan milik
pihak ketiga yang ada di lapangan.

13.2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah


disetujui Konsultan Pengawas, baik yang telah dipasang
maupun yang belum, menjadi tanggungjawab kontraktor dan
tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.

13.3. Untuk maksud-maksud tersebut, Kontraktor harus membuat


pagar pengaman dari seng atau bahan lain yang biayanya
menjadi tanggungan Kontraktor.

13.4. Apabila terjadi kebakaran, kontraktorbertanggungjawab atas


akibatnya, baik berupa barang maupun keselamatan jiwa.
Untuk itu kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat
pemadam kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan di
tempat-tempat yang akan ditetapkan kemudian oleh Konsultan
Pengawas. Kontraktor wajib untuk mengasuransikan pekerjaan
terhadap bahaya kebakaran untuk bangunan dan jiwa pihak ke
III, dari kecelakaan kerja (CAR, TPL dan PA).

Pasal 14 : Jaminan Dan Keselamatan Kerja

14.1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut


syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk
mengatasi kemungkinan musibah bagi semua petugas dan
pekerja lapangan.

14.2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih


dan memenuhi syarat kesehatan bagi semua petugas dan
pekerja yang ada di bawah kekuasaan kontraktor.

14.3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC


yang layak dan bersih bagi semua petugas dan pekerja.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

10
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Membuat tempat penginapan untuk para pekerja tidak


diperkenankan, kecuali untuk penjaga keamanan.

14.4. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan


para pekerja wajib diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku (ASTEK).

Pasal 15 : Alat-Alat Pelaksanaan

Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh


kontraktor, sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan
baik dan siap pakai, antara lain :
1. Beton molen yang jumlah dan kapasitasnya sesuai kebutuhan.
2. Theodolit dan waterpass.
3. Perlengkapan penerangan jika kerja lembur.
4. Pompa air untuk sistem pengeringan jika diperlukan.
5. Scaffolding.
6. Alat-alat besar sesuai dengan besaran (magnitude) pekerjaan
tanah apabila diperlukan.
7. Mesin serut.
8. Dump truck, pick up.
9. Alat megger, alat ukur listrik dan alat ukur.
10. Concrete pump, Compressor.
11. Alat-alat lain yang diperlukan dan diminta oleh Konsultan
Pengawas.

Pasal 16 : Situasi Dan Ukuran

16.1. Situasi

1. Pekerjaan yang dimaksud di dalam dokumen ini


merupakan rencana pembangunan yang akan
dilaksanakan di lokasi yang telah ditentukan apa adanya.

2. Ukuran-ukuran tersebut dalam pasal terdahulu


dimaksudkan sebagai garis besar pelaksanaan dan
pegangan kontraktor.

3. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan


tanah, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang
dapat mempengaruhi harga penawarannya.

4. Kelalaian atau kekurang telitian kontraktor dalam hal ini


tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan
klaim/tuntutan.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

11
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

16.2. Ukuran

1. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya


dinyatakan dalam meterik atau cm, kecuali ukuran-ukuran
tertentu yang dinyatakan dalam inch atau mm.

2. Duga lantai (permukaan atas lantai) ditetapkan 0.00


sesuai dengan yang tercantum dalam gambar kerja
masing-masing bangunan.

3. Apabila terdapat perbedaan ukuran pada gambar detail


dalam jenis yang sama, maka yang menjadi pegangan
adalah gambar berskala lebih besar.

Pasal 17 : Pemeriksaan Bahan Bangunan

17.1. Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi


syarat-syarat yang telah ditentukan.

17.2. Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan


Kontraktor wajib memberitahukan.

17.3. Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus


diperiksakan dulu kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapat persetujuan.Kontraktor wajib menyerahkan contoh-
contoh bahan terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas
untuk diminta persetujuannya. Bahan yang akan digunakan
harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah disetujui.

17.4. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Kontraktor di


lapangan pekerjaan, tetapi di tolak pemakaiannya oleh
Konsultan Pengawas, karena tidak sesuai contoh harus segera
dikeluarkan dalam waktu 2x24 jam terhitung dari jam
penolakan.

17.5. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan


Kontraktor ternyata menggunakan bahan yang telah ditolak
Konsultan Pengawas, harus segera dihentikan dan selanjutnya
dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan
oleh Konsultan Pengawas.

17.6. Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu


bahan lebih lanjut, Konsultan Pengawas berhak mengirimkan
bahan tersebut kepada Balai Penelitian Bahan-bahan
(laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman
dan penelitian menjadi tanggungan Kontraktor, apapun hasil
penelitian bahan tersebut.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

12
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Pasal 18 : Pemeriksaan Pekerjaan

18.1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian


pekerjaan ini telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh
Konsultan Pengawas, Kontraktor diwajibkan meminta
persetujuan kepada Konsultan Pengawas. Baru apabila
Konsultan Pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan
tersebut, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya.

18.2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2x24 jam


dihitung dari jam diterimanya surat permohonan pemeriksaan,
tidak terhitung hari libur/hari raya, tidak dipenuhi oleh
Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat meneruskan
pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap
telah disetujui Konsultan Pengawas. Hal ini dikecualikan bila
Konsultan Pengawas minta perpanjangan waktu.

18.3. Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan


Pengawas berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan
sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya
pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggungan
kontraktor.

Pasal 19 : Kualitas Pekerjaan

19.1. Pekerjaan harus dikerjakan dengan kualitas pengerjaan yang


terbaik dan hanya tenaga-tenaga kerja terbaik dalam tiap jenis
pekerjaan diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan
bersangkutan. Kualitas pengerjaan maupun kualitas hasil
pekerjaan yang kurang memenuhi syarat akan ditolak dan
dilarang untuk diteruskan kegiatannya atau dibongkar atas
resiko Kontraktor.

19.2. Selama pekerjaan berlangsung Konsultan Pengawas berhak


sewaktu-waktu memerintahkan secara tertulis kepada
Kontraktor:

1. Untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan dalam waktu


tertentu bahan-bahan/material yang dianggapnya tidak
sesuai dengan Kontrak.
2. Penggantian bahan-bahan material yang cocok dan
sesuai.
3. Pembongkaran serta pembuatan baru yang sesuai
(terlepas dari test-test terdahulu atau pembayaran
dimuka) dari sembarang pekerjaan yang menurut
Konsultan Pengawas secara material maupun
keahliannya tidak cocok dengan Kontrak.

Kegagalan wakil Konsultan Pengawas untuk menolak


pekerjaan atau material tidak menutup kemungkinan Konsultan
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

13
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Pengawas untuk dikemudian hari menolak sesuatu pekerjaan


atau material yang dianggap tidak cocok dengan Kontrak serta
memerintahkan untuk membongkarnya atas tanggungan
Kontraktor.

19.3. Pengujian Hasil Pekerjaan:

1. Kecuali disyaratkan lain secara khusus, maka semua


pekerjaan akandiuji dengan cara dan tolak ukur pengujian
yang dipersyaratkan dalam referensi yang ditetapkan
dalam pasal 7 RKS Bab ini.
2. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka
Badan/Lembaga yang akan melakukan pengujian dipilih
atas persetujuan Konsultan Pengawas dari
Badan/Lembaga pengujian milik Pemerintah atau yang
diakui Pemerintah atau badan lain yang dianggap
memiliki objektifitas dan integritas yang meyakinkan. Atas
hal terakhir ini, Kontraktor/Supplier tidak berhak
mengajukan sanggahan.
3. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang
dipersyaratkan menjadi beban Kontraktor.
4. Dalam hal dimana salah satu pihak tidak dapat
menyetujui hasil pengujian dari badan penguji tersebut,
maka pihak tersebut berhak mengadakan pengujian
tambahan pada Badan/Lembaga lain yang memenuhi
persyaratan badan penguji seperti tersebut diatas.
5. Bila ternyata pihak Konsultan Pengawas yang mempunyai
pendapat salah, maka atas segala penundaan pekerjaan
akibat adanya penambahan/pengulangan pengujian akan
diberikan tambahan waktu pelaksanaan pada bagian
pekerjaan bersangkutan dan bagian-bagian lain yang
terkena akibat-akibatnya, penambahan besarnya sesuai
dengan penundaan yang terjadi.

Pasal 20 : Gambar Kerja

20.1. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan


(construction drawing) belum cukup memberikan petunjuk
untuk mencapai keadaan terlaksana, maka Kontraktor wajib
untuk membuat gambar kerja (shop drawing) yang
memperlihatkan secara terperinci cara pelaksanaan pekerjaan
yang dimaksud.

20.2. Gambar kerja tersebut harus mendapat persetujuan dari


Konsultan Pengawas.

20.3. Persetujuan tersebut tidak melepaskan Kontraktor dari


tanggungjawab atas kesalahan yang dilakukan oleh Kontraktor.
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

14
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Pasal 21 : Gambar Perubahan

21.1. Gambar kerja hanya dapat berubah dengan perintah tertulis


Pemberi Tugas mengikuti penjelasan dan pertimbangan dari
Konsultan Perencana.
21.2. Perubahan rencana ini harus dibuat gambarnya yang sesuai
dengan apa yang diperintahkan oleh Pemberi Tugas, yang
jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar kerja dan
gambar perubahan rencana.
21.3. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 berikut
kalkirnya (gambar asli) dan semua biaya pembuatannya
ditanggung oleh Kontraktor.

Pasal 22 : Gambar Sesuai Kenyataan (As Built Drawing)

22.1. Semua yang belum terdapat dalam Gambar Kerja baik karena
penyimpangan, perubahan atas perintah Pemberi
Tugas/Direksi ataupun tidak, Kontraktor harus membuat
gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah
dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara
gambar kerja yang dilaksanakan.
22.2. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 berikut
kalkirnya (gambar aslinya) dan semua biaya pembuatannya
ditanggung oleh Kontraktor.

Pasal 23 : Pekerjaan Tambah/Kurang

23.1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan


dengan tertulis atau ditulis dalam buku harian oleh Konsultan
Pengawas, serta persetujuan Pemberi Tugas.
23.2. Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang nyata-
nyata ada perintah tertulis dari Konsultan Pengawas atau
persetujuan Pemberi Tugas.
23.3. Biaya pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan menurut
daftar harga satuan pekerjaan, yang dimasukkan oleh
Kontraktor sesuai AV 41 artikel 50 dan 51 yang
pembayarannya diperhitungkan bersama dengan angsuran
terakhir.
23.4. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak
tercantum dalam harga satuan pekerjaan yang dimasukkan
dalam penawaran, harga satuannya akan ditentukan lebih
lanjut oleh Konsultan Pengawas bersama-sama dengan
Kontraktor dan persetujuan Pemberi Tugas.
23.5. Adanya pekerjaan tambahan tidak dijadikan alasan sebagai
penyebab kelambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Konsultan
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

15
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Pengawas, Direksi dapat mempertimbangkan perpanjangan


waktu karena adanya pekerjaan tambah tersebut.

Pasal 24 : Pemeliharaan Pekerjaan

24.1. Jangka waktu pemeliharaan adalah 180 (Seratus Delapan


fPuluh)hari kalender dihitung dari tanggal penyerahan
pekerjaan pertama (pekerjaan selesai 100 %). Dalam jangka
waktu tersebut, Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang
tidak baik dan melengkapi kekurangan-kekurangannya yang
dilakukan oleh Kontraktor akibat tidak baiknya pelaksanaan
pekerjaan dan kurangnya mutu bahan seperti tertulis dalam
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) dan Berita Acara
Rapat Penjelasan Pekerjaan ini atas biaya Kontraktor.

24.2. Bila dalam jangka waktu pemeliharaan atas perintah Konsultan


Pengawas Kontraktor tidak melaksanakan pekerjaan perbaikan
tersebut, maka Pemimpin Proyek berhak menyuruh pihak
ketiga (Kontraktor lainnya) untuk mengerjakan atas beban
Kontraktor.

24.3. Penyerahan pekerjaan kedua kalinya (terakhir) harus dilakukan


sesudah habis jangka waktu pemeliharaan, dan sampai
berakhirnya pekerjaan perbaikan yang harus dilaksanakan.

Pasal 25 : Penyerahan Pekerjaan

Pada waktu penyerahan pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan:


1). 3 (tiga) set pedoman operasi (operation manual) dan pedoman
pemeliharaan (maintenance manual), terdiri dari 1 (satu) set
asli dan 2 (dua) copy/salinan.
2). Suku cadang sesuai dengan yang dipersyaratkan.
3). Surat Pernyataan Pelunasan sesuai petunjuk pengawas.
4). Jaminan instalasi yang telah disetujui oleh lembaga
Pemerintah yang berwenang.

Penyerahan pekerjaan terakhir kepada Pemberi Tugas hanya dapat


dilaksanakan apabila seluruh pekerjaan telah dapat berfungsi secara
sempurna dan dapat diterima oleh Pemberi Tugas.Selain itu seluruh
kewajiban Kontraktor seperti memberi latihan operasi kepada
petugas yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas dan kewajiban lainnya
telah dilaksanakan dan dapat diterima oleh Pemberi Tugas.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

16
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Pasal 26 : Merk Dagang

Merk-merk dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan


dalam Persyaratan Teknis ini dimaksudkan hanya sebagai bahan
perbandingan dalam hal bentuk, model, mutu, jenis dan sebagainya,
sehingga tidak diartikan sebagai persyaratan merk yang mengikat.

Kontraktor dapat mengusulkan merk dagang lain yang setara


(sekualitas) setelah mendapat rekomendasi dari Konsultan
Pengawas dan persetujuan dari Konsultan
Perencana/Direksi/Pemberi Tugas.Dalam hal disebutkan 3 (tiga)
merk dagang atau lebih untuk jenis bahan yang sama, maka
Kontraktor diwajibkan untuk menyediakan salah satu dari padanya
sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

17
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

BAB II
PELAKSANAAN TEKNIS

Pasal 1 : Pekerjaan Persiapan


1.1. Pembersihan halaman

Kontraktor harus membersihkan lokasi dari segala sesuatu


yang mungkin akan mengganggu kelancaran pelaksanaan
sesuai dengan petunjuk yang terdapat di dalam gambar kerja
atau persetujuan Konsultan Pengawas.
Menyediakan air kerja
Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari segala macam
campuran atau larutan-larutan minyak, asam garam/basa dan
bahan-bahan organis lainnya.Apabila air didapat dari sumber
lainnya (mata air dan sumber lainnya), maka segala biaya
penyambungan, pemakaian air dan pembongkarannya kembali
adalah menjadi beban Pemborong.Penggunaan air kerja ini
agar mengikuti dan memenuhi syarat-syarat sebagaimana
diuraikan serta dinyatakan dalam PBI 1971.
Semua saluran-saluran yang masih berfungsi, riol, air, listrik
atau benda-benda lain yang berfaedah, harus dilindungi agar
tidak rusak, kecuali kalau dinyatakan untuk dihilangkan.

Pasal 2 : Pekerjaan Beton

2.1. Bahan

a. Semen Portland

 Semen Portland (p.c.) yang digunakan harus dari


tipe I. Semen harus tiba di lapangan pekerjaan
dalam kantong-kantong semen asli pabrik dalam
kondisi utuh dan kering.
Semen yang digunakan adalah buatan dalam negeri
dengan merk yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

 Kantong-kantong semen harus disimpan di dalam


gudang khusus yang kering dan tidak lembab atau
bocor apabila hujan.

 Kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih


dari sepuluh lapis, dan merk-merk yang berbeda
tidak boleh dicampur satu sama lain.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

18
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

b. Agregat Beton (pasir dan batu pecah/split)

 Sebagai agregat halus (pasir) dan agregat kasar


(batu pecah/split) serta agregat campuran
(pasir+split) harus digunakan agregat alami yang
memenuhi ketentuan Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1971 (N.I. – 2) pasal 3.3, 3.4 dan 3.5.

 Ukuran butir split maksimum yang diijinkan untuk


pembuatan adukan beton K-225 adalah 20 mm.

 Agregat tidak boleh mengandung atau tercemar


dengan bahan-bahan yang dapat merusak beton
atau menyebabkan timbulnya karat pada baja
tulangan.

 Pasir laut sama sekali tidak boleh digunakan untuk


membuat adukan mortar dan/atau beton.

 Pasir dan split harus disimpan ditempat yang


terpisah dalam timbunan yang tebalnya maksimum 1
m, serta dicegah terhadap pengotoran oleh
tanah/lumpur dan lain-lain bahan kotoran yang dapat
menunkan mutu beton.

c. Air Pencampur Beton

 Air yang akan digunakan untuk pembuatan


campuran beton atau untuk pemeliharaan beton
setelah dicor, harus air yang bersih dari segala
material padat atau material terlarut yang dapat
merusak kekuatan atau keawetan beton.

 Air harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang


tercantum pada Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1971(N.I. – 2) pasal 3.6.

d. Baja Tulangan

 Digunakan baja tulangan deform mutu BJTD-32


(tegangan leleh minimum 3200 kg/cm2) dan BJTP-
24 (tegangan leleh minimum 2400 kg/cm2) sesuai
ketentuan SII. 0136-84.

 Baja tulangan deform mutu BJTD-32 digunakan


untuk diameter minimum 12 mm, dan baja tulangan
polos mutu BJTP-24 digunakan untuk diameter
tulangan maksimal 12 mm.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

19
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

 Baja tulangan yang digunakan harus buatan satu


pabrik tertentu di dalam negeri dengan ukuran
diameter aktual dan mutu baja setara dengan baja
tulangan ex. PT. Krakatau Steel.

 Semua jenis baja tulangan dan ukuran-ukuran


diameter yang akan digunakan harus terlebih dahulu
dibuktikan memenuhi ketentuan SII. 0136-84
dengan pengujian di Laboratorium Struktur, atas
biaya Kontraktor.

 Bila Konsultan Pengawas menyetujui adanya


penggantian ukuran diameter tulangan, maka luas
penampang total dari batang-batang tulangan
pengganti tidak boleh kurang dari luas penampang
total batang-batang yang diganti.

 Harus diperhatikan bahwa penggantian ukuran


diameter baja tulangan tetap harus memenuhi
persyaratan jarak bersih minimum dan maksimum
antar tulangan, lokasi sambungan dan panjang
sambungan lewatan, serta ketentuan-ketentuan
pendetailan lainnya sesuai gambar rencana,
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (N.I. – 2)
dan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gesung (SNI 03-2847-1992).

 Baja tulangan deform BJTD-32 hanya boleh diganti


dengan mutu yang sama (BJTD-32), dan baja
tulangan polos hanya boleh diganti dengan mutu
yang sama (BJTP-24).

 Segala biaya yang diakibatkan oleh penggantian


ukuran diameter tulangan adalah tanggungan
Kontraktor.

 Semua baja tulangan harus disimpan ditempat yang


terlindung dari kelembapan dan hujan yang dapat
menyebabkan timbulnya karat atau terkena kotoran-
kotoran lainnya yang dapat memperlemah ikatan
antara tulangan dengan adukan beton.

 Sebelum pengecoran beton, permukaan baja


tulangan harus dibersihkan dari karat dan kotoran-
kotoran lain misalnya minyak, tanah dan lumpur,
yang dapat memperlemah ikatan antara baja
tulangan dengan adukan beton.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

20
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

e. Bahan Campuran Tambahan (Admixture/Additif)

 Kontraktor harus mengajukan permohonan secara


tertulis kepada Konsultan Pengawas apabila akan
menggunakan bahan campuran tambahan dalam
adukan beton.

 Penggunaan bahan campuran tambahan kimiawi


pada pembuatan campuran beton hanya
diperbolehkan setelah mendapat ijin tertulis dari
Konsultan Pengawas.

 Bahan campuran tambahan yang mengandung


chlorida sama sekali tidak boleh digunakan, karena
dapat menimbulkan karat pada tulangan di dalam
beton.

 Bahan campuran tambahan yang mengandung


garam-garam yang bersifat racun (toxic) sama sekali
tidak boleh digunakan, karena dapat
membahayakan kelestarian lingkungan atau
kesehatan manusia yang berhubungan dengan
bahan-bahan yang bersifat racun tersebut.

 Pemakaian bahan campuran tambahan tidak boleh


menyebabkan dikuranginya kadar semen di dalam
campuran beton , dan tidak boleh menyebabkan
faktor air/semen (yaitu rasio kadar air dibagi kadar
semen) di dalam adukan beton menjadi bertambah
besar.

f. Lapisan Pelindung Beton

Jenis lapisan pelindung permukaan beton yang akan


digunakan untuk pelat atap beton harus dengan
persetujuan/ijin tertulis dari Konsultan Pengawas.

g. Cetakan dan Acuan (Bekisting)

 Bahan cetakan dan acuan dapat dibuat dari papan


kayu kelas II yang cukup kering dengan tebal 3 cm,
atau dari papan plywood baru yang tebalnya
minimum 12 mm ukuran 122 x 244 cm yang diberi
rangka penguat.

 Penyokong dan penyangga cetakan dan acuan


beton harus menggunakan scafolding sehingga
mampu mendukung beton yang belum mengeras

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

21
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

tanpa melentur sampai cetakan dan acuan tersebut


dibongkar.

h. Adukan Beton Siap pakai (Ready Mixed)


Adukan beton siap pakai boleh digunakan dengan
persyaratan sebagai berikut:

 Kontraktor adalah pihak yang bertanggung jawab


penuh atas mutu beton yang dihasilkan dengan
adukan beton siap pakai.

 Semua adukan beton siap pakai harus dipasok oleh


perusahaan beton siap pakai yang telah mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.

 Kontraktor wajib mengusulkan secara tertulis


proporsi campuran adukan siap pakai yang akan
digunakan, dilengkapi dengan karakteristik bahan-
bahan dasarnya (meliputi: semen portland, pasir,
batu pecah/split, air dan bahan campuran
tambahan). Proporsi campuran beton harus dibuat
berdasarkan perbandingan berat bahan-bahan yang
akan digunakan.

 Apabila dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas,


Kontraktor harus melakukan percobaan
pendahuluan dengan proporsi campuran yang
diusulkan oleh pemasok adukan beton siap pakai,
dengan cara membuat kubus-kubus uji ukuran 15 x
15 x 15 cm minimal sebanyak 20 buah.Kubus-kubus
uji ini harus diuji tekan pada umur 7 hari, 14 hari, 21
hari dan 28 hari, di Laboratorium Struktur, atas biaya
Kontraktor.Percobaan pendahuluan harus diulangi
dengan proporsi campuran yang diperbaiki, jika
kubus-kubus uji yang dibuat tidak berhasil mencapai
mutu beton K-225 sesuai Peraturan Beton Bertulang
Indonesia 1971 (N.I – 2).

 Adukan beton siap pakai harus sudah selesai


dicorkan pada bagian struktur yang direncanakan
dalam selang waktu maksimum 120 menit dihitung
sejak saat air mulai dicampurkan.Jika digunakan
bahan pelambat waktu pengikatan (retarder) selang
waktu dapat diperpanjang menjadi 240 menit
dihitung sejak saat air mulai dicampurkan.

 Kontraktor bertanggung jawab atas kebenaran


semua informasi yang diberikan oleh pemasok
adukan beton siap pakai.Informasi yang wajib
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

22
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dilampirkan pada bon pengiriman adukan


perusahaan truk pengaduk dan harus
ditandatangani oleh penanggung jawab batching
plant pemasok yang bersangkutan, meliputi:

1. Nomor kendaraan dan nama pengemudi truk


pengaduk.

2. Sumber asal agregat dan air, serta merk


semen dan bahan campuran tambahan yang
digunakan.

3. Waktu dan kondisi bahan-bahan ketika diaduk


dan waktu/saat ketika air mulai dicampurkan.

4. Proporsi campuran beton dan dosis bahan


campuran tambahan yang digunakan untuk
mencapai mutu beton karakteristik K-225
sesuai dengan butir 4.5.(2) Peraturan Beton
bertulang Indonesia 1971 (N.I. – 2)

 Kontraktor harus melengkapi informasi dari pemasok


adukan siap pakai dengan catatan tentang :

1. Waktu kedatangan truk pengaduk di lapangan


pekerjaan.

2. Bagian struktur yang dicor dengan adukan


tersebut.

3. Waktu pengecoran (awal dan akhir).

4. Slump adukan dari setiap truk pengaduk.

5. Nomor/nama kubus uji (per truk pengaduk


harus dibuat minimum satu kubus ukuran 15 x
15 x 15 cm).

 Cetakan kubus harus dibuka pada umur 20 – 24


jam, dan semua kubus-kubus uji harus dirawat
secara seksama dengan cara direndam dalam air
sampai tiba saatnya untuk diuji tekan di
Laboratorium Struktur, atas biaya Kontraktor.

i. Selimut Beton (Beton dekking).


Tebal selimut beton minimumuntuk:
 Pelat beton = 1.5 cm
 Balok = 2.5 cm
 Kolom = 3.0 cm
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

23
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

2.2. Macam Pekerjaan


Untuk keperluan perhitungan harga penawaran pekerjaan,
campuran beton dibedakan atas 3 (tiga) macam, sebagai
berikut:

MACAM BETON PENGGUNAAN


C1 Tidak Untuk beton rabat, neut, lantai
bertulang 1 kerja, beton tumbuk, batu tepi,
PC : 3 Psr : 5 dan konstruksi beton lainnya
split mutu Bo yang sifatnya non struktural.
sesuai PBI
1971 (N.I.-2)
C2/a Beton Untuk konstruksi pondasi :
bertulang Untuk pondasi, balok sloof dan
(struktural) balok kopel.
Mutu K-225 Penulangan sesuai gambar
sesuai PBI rencana.
1971 (N.I.-2)
C3 Beton Untuk listplank beton, kolom-
bertulang kolom praktis dan balok-balok
(struktural) praktis (non struktural).
Mutu K-175 Diberi tulangan praktis dengan
sesuai PBI besi tulangan polos sesuai
1971 (N.I.-2) ketentuan PBI 1971 (N.I.-2)

2.3. Proporsi Campuran Beton

a. Untuk beton macam C1 dan C3, proporsi campuran beton


boleh dibuat berdasarkan perbandingan volume.

b. Untuk beton macam C2/a mutu K-225, proporsi campuran


beton harus dibuat berdasarkan perbandingan berat
bahan-bahan yang digunakan (p.c., air, agregat halus dan
kasar, batu pecah/split, dan bahan campuran
tambahan/additif).

c. Kuat tekan beton macam C2/a harus mencapai kuat


tekan karakteristik K-225, yang dievaluasi berdasarkan
hasil uji tekan kubus-kubus uji ukuran 15 x 15 x 15 cm,
sesuai Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (N.I.-
2).

d. Proporsi campuran beton struktural mutu K-225 harus


diestimasi sesuai dengan ketentuan Tata Cara
Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal (SNI 03-
2834-1992 atau SKSNI T-15-1990-03). Kuat tekan rata-
rata yang ditargetkan harus dihitung berdasarkan kuat
tekan karakteristik (yaitu 225 kg/cm2) dengan ditambah

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

24
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

margin kekuatan mutu C2/a tersebut, sebesar : k.s =


1, 64 x 75 ≈ 123 kg/cm2
Slump sebesar (60 – 100 mm), faktor air/semen
maksimum (w/cara) = 0.55 dan kadar semen minimum
325 kg/cm2.

e. Dalam hal ini bahan-bahan yang akan digunakan ternyata


berbeda karakteristiknya dari yang sebelumnya telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas, maka Kontraktor
wajib secara tertulis mengusulkan proporsi campuran
beton yang telah disesuaikan, supaya mutu beton K-225
tetap dapat dicapai dengan menggunakan bahan-bahan
tersebut.

2.4. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Untuk setiap kali pengadukan campuran beton macam


C2/a, penakaran bahan-bahan yaitu p.c., air, agregat
halus dan kasar, serta bahan campuran tambahan
(additif), harus dilaksanakan berdasarkan berat sesuai
proporsi campuran yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

b. Pada saat pengadukan, air pencampur beton harus


dimasukkan sedikit demi sedikit sehingga dihasilkan
slump dalam batas-batas yang direncanakan (60 – 100
mm).Pengukuran slump harus dilakukan secara berkala
dan dilaksanakn sesuai ketentuan pada ketentuan pada
butir 4.4. (2) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
(N.I-2).

Untuk adukan beton siap pakai (ready mixed),


pengukuran slump harus dilakukan minimal satu kali
untuk setiap truk pengaduk yang tiba di lapangan
pekerjaan, yang dilaksanakan sesaat sebelum adukan
beton dituangkan dari truk.

c. Selama masa pelaksanaan, mutu beton dan mutu


pelaksanaan harus diperiksa secara berkala dan teratur
dari hasil-hasil pemeriksaan kuat tekan kubus-kubus uji
ukuran 15 x 15 x 15 cm.

 Pada prinsipnya, untuk setiap 5 m3 adukan beton


minimal harus dibuat 1 (satu) buah kubus uji.

 Jumlah kubus-kubus uji total minimum 20 (dua


puluh) buah.

 Setelah cetakan dilepaskan pada umur 20 – 24 jam,


kubus-kubus uji yang dibuat harus dirawat secara
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

25
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

seksama dengan cara direndam dalam air, sampai


tiba saatnya untuk diuji tekan di laboratorium
pemeriksaan bahan bangunan yang diakui
pemerintah, atas biaya Kontraktor.

 Pengujian kekuatan tekan kubus-kubus uji dilakukan


untuk umur kubus 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28
hari, di laboratorium pemeriksaan bahan bangunan
yang diakui pemerintah atas biaya Kontraktor.

 Jumlah kubus uji per mutu beton dan per umur uji
minimal 4 (empat) hari kubus.

 Pemeriksaan mutu beton dan mutu pelaksanaan


selama masa pelaksanaan pembetonan harus
sesuai ketentuan butir 4.7. Peraturan Beton
Bertulang Indonesia.

d. Pengadukan, pengangkutan, pengecoran, pemadatan


dan perawatan beton, harus dilaksanakan sesuai
ketentuan-ketentuan dalam Bab 6 pasal 6.1. sampai
dengan pasal 6.6. Peraturan Beton bertulang Indonesia
1971 (N.I.-2)

Terutama harus diperhatikan:

 Pengecoran beton hanya boleh dilakukan pada


kondisi cetakan dan acuan yang rapi dan kaku,
celah-celah sambungan kayunya untuk memikul
adukan beton yang rata, tidak melengkung atau
keropok, dan hanya membutuhkan sedikit usaha
penghalusan.

 Batang-batang pengaku dan/atau penyangga


cetakan harus dibuat dari besi atau kayu, tidak boleh
menggunakan bambu.

 Campuran beton harus diaduk dengan mesin


pengaduk beton (beton molen) atau truk pengaduk
(truk mixer).

 Adukan beton harus diangkut ke lokasi yang akan


dicor, dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak
terjadi pemisahan butiran (segregasi) atau
kehilangan air semen.

 Pemadatan untuk beton macam C2/a harus


dilakukan dengan mesin penggetar (vibrator).

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

26
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

e. Pemasangan Tulangan

 Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Bar


Bending Schedule (BBS) kepada Konsultan
Pengawas untuk diperiksa dan disetujui sebelum
dibuat penulangan beton.

 Semua tulangan untuk beton macam C2/a harus


dipasang sesuai ukuran diameter dan ukuran-ukuran
serta ketentuan-ketentuan lain yang tercantum pada
gambar rencana.

 Penyimpangan dari gambar rencana hanya


diperbolehkan setelah mendapat ijin tertulis dari
Konsultan Pengawas.

 Semua sengkang (beugel) dan semua ujung-ujung


batang tulangan polos BJTP-24 yang berdiameter ≤
12 mm harus diakhiri dengan kait-kait 135°.

 Semua sengkang dilarang keras menggunakan kait-


kait 90°, kecuali sengkang-sengkang untuk balok-
balok praktis dan kolom-kolom praktis.

 Semua tulangan harus diikat kuat dengan kawat


baja sedemikian rupa, sehingga didapat jaminan
bahwa kedudukan tulangan tidakakan berubah atau
bergeser selama pelaksanaan pengecoran dan
pemadatan adukan beton. Pada tulangan pelat
lantai, antara tulangan atas da tulangan bawah
harus diberi penjaga jarak dengan ganjal-ganjal dari
besi beton (cakar ayam), sehingga tulangan pelat
tidak melendut karena terinjak-injak sebelum
dan/atau selama proses pengecoran dan
pemadatan adukan beton.

 Ganjal-ganjal beton (beton tahu) harus dibuat


dengan mortar yang diambil dari adukan beton
macam C2/a, sehingga menjamin tebal selimut
beton sesuai pasal 3 butir 3.1.i. spesifikasi ini.

 Penempatan ganjal-ganjal beton dan ganjal-ganjal


dari besi beton harus merata dan pemasangannya
sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan
cacat-cacat yang tampak proyek pada permukaan
beton setelah cetakan dan acuan dibuka.

f. Perawatan Beton (Curing) Selama Masa Pengerasan

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

27
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

 Supaya proses pengerasan beton muda dapat


berlangsung dengan sempurna dan beton dapat
mencapai mutu K-225 sesuai yang direncanakan,
maka selama masa pengerasan awal berlangsung,
beton muda harus dirawat dengan seksama.

 Selama paling sedikit 14 (empat belas) hari dihitung


setelah beton selesai dicor, bidang permukaan
cetakan dan permukaan beton yang terbuka harus
dibasahi secara terus menerus, misalnya dengan
cara menutupi dengan karung-karung basah yang
disemprot air secara terus menerus.

 Pada pelat lantai pembasahan terus menerus ini


harus dilaksanakan dengan cara menggenanginya
dengan air.

 Pada hari-hari pertama setelah pengecoran beton


selesai, proses pengerasan beton tidak boleh
terganggu.

 Dilarang keras untuk mempergunakan lantai beton


yang belum cukup mengeras sebagai tempat
penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan untuk
mengangkut bahan-bahan yang berat.

 Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, atau


proses-proses lain untuk mempersingkat waktu
pengerasan dapat dipakai setelah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.

g. Pembongkaran Cetakan dan Acuan

 Pembongkaran cetakan dan acuan hanya boleh


dilaksanakan setelah Kontraktor mendapat ijin
tertulis dari Konsultan Pengawas.

 Pembongkaran cetakan dan acuan horizontal pada


pelat lantai dan balok bagian bawah baru boleh
dilakukan setelah beton berumur 3 minggu,
pembongkaran boleh dilakukan sebelum beton
berumur 3 minggu apabila dibuktikan dengan hasil
pengujian laboratorium bahwa kekuatan beton
sudah memenuhi dan dengan seijin Konsultan
Pengawas.

 Cetakan samping pada balok dan kolom boleh


dibongkar setelah beton berumur 7 hari.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

28
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

 Pada prinsipnya, pembongkaran cetakan dan acuan


harus mengikuti ketentuan dalam Peraturan Beton
Bertulang Indonesia 1971 (N.I.-2) pasal 5.8 ayat (1)
s.d. (4).

h. Pembuatan dan Pemeriksaan Kubus-kubus Uji

 Benda-benda uji kubus ukuran 15 x 15 x 15 cm


harus dibuat, dirawat, dan diuji kekuatan tekannya
sesuai ketentuan-ketentuan pasal 4.9. ayat (1) s.d.
(7) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (N.I.-
2).

 Dalam hal digunakan adukan beton siap pakai,


maka kubus-kubus yang boleh diperiksa
kekuatannya adalah kubus-kubus yang dibuat dan
disimpan di lapangan pekerjaan oleh Kontraktor
sejak saat dibuat sampai tidak boleh digunakan.

 Kubus-kubus yang dibuat dan dirawat oleh pemasok


perusahaan siap pakai tidak boleh digunakan.

i. Tindakan-tindakan yang Diambil Apabila Hasil


Pemeriksaan Kubus-kubus Uji menunjukkan Mutu Beton
yang Tidak Memenuhi Syarat.

 Apabila hasil uji kuat tekan kubus-kubus uji di


Laboratorium Struktur mengindikasikan bahwa mutu
beton K-225 tidak tercapai, harus diambil tindakan-
tindakan sesuai ketentuan Peraturan Beton
Bertulang Indonesia 1971 (N.I.-2) pasal 4.8. ayat (1)
sampai dengan (4).

 Kontraktor adalah pihak yang bertanggung jawab


penuh apabila mutu beton yang dispesifikasikan
tidak berhasil dicapai.

Pasal 3 : Pekerjaan Batu Dan Plesteran

3.1. Bahan

1. Semen Portland/PC
Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan
yang digunakan untuk pekerjaan beton (lihat Pasal 3.2).

2. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam dan
keras.Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

29
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

boleh lebih besar dari 5 % Pasir harus memenuhi


persyaratan.

3. Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama
dengan di pekerjaan beton (lihat Pasal 3.4 – Pekerjaan
Beton).

4. Batu bata (bata merah).

 Bata merah harus mempunyai rusuk-rusuk yang


tajam dan siku, bidang-bidang sisinya harus datar,
tidak menunjukkan retak-retak pembakarannya
harus merata dan matang.
 Bata merah tersebut ukurannya harus memenuhi
persyaratan NI 10 dan PUBB 1971 (NI – 3).
 Batu bata yang digunakan adalah batu bata tanah
liat biasa, produksi setempat ukuran nominal sesuai
persetujuan Direksi.
 Ukuran batu bata harus seragam, sesuai AV.
 Kerusakan akibat pengangkutan tidak boleh
melebihi 20 %. Bila ternyata persentase kerusakan
diatas angka tersebut, maka pengiriman batu bata
tersebut dibatalkan/tidak diterima.

5. Kerikil dan batu jagung.


Kerikil yang digunakan harus memenuhi persyaratn
PUBB 1971 dan PBI 1971.Kerikil untuk pondasi harus
cukup keras dan bersih dari kotoran serta susunan butir
gradasinya menurut kebutuhan.Kerikil harus melalui
ayakan (saringan) berlubang persegi 7-6 mm dan hingga
di atas saringan berlubang 5 mm.

3.2. Macam Pekerjaan


1. Adukan untuk pasangan dan plesteran dibuat dengan
macam-macam perbandingan campuran seperti tersebut
di bawah ini:

MACAM PERBANDINGAN PENGGUNAAN


M1 1 PC : 2 Psr Untuk adukan dan
plesteran dinding batu
bata yang kedap air
Untuk plesteran
pekerjaan tersebut
pada nomor 1 dan
untuk plesteran
pekerjaan beton kedap
air

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

30
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Untuk pekerjaan
pemasangan bata
kedap air
Semua dinding bata
mulai sloof sampai 20
cm di atas lantai jadi
Semua dinding luar
dari lantai-lantai
tingkat mulai sisi atas
pelat beton sampai 20
cm di atas lantai jadi
Dinding dan dasar
septictank
Saluran pembuangan
keliling bangunan
M2 1 PC : 4 Psr Untuk plesteran beton
bertulang yang tidak
kedap air
Untuk rollag pasangan
batu bata
M3 1 PC : 4 Psr Untuk adukan tegel di
bawah lantai
Untuk plesteran lingir
(sponing)
Untuk pasangan tegel
yang menempel pada
pasangan atau beton
Untuk pasangan batu
bata yang tidak kedap
air
Untuk semua
plesteran dinding bata
tidak kedap air untuk
bagian dalam maupun
luar.
Untuk pasangan
pondasi telapak

2. Semua tembok Kamar Mandi, WC, Urinoir dan tempat


cuci setinggi 1,5 m di atas lantai dengan adukan macam
M1.
3. Batu bata digunakan untuk pekerjaan dinding dan lain-
lain, seperti yang tertera pada gambar.

3.3. Syarat-syarat pelaksanaan

1. Pasangan batu bata

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

31
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

a. Batu bata yang akan dipasang harus direndam


dalam air hingga jenuh dan sebelum dipasang harus
bebas dari segala jenis kotoran. Cara
pemasangannya harus lurus dan batu bata yang
pecah tidak boleh melebihi 10%. Pemasangan
dalam satu hari tidak boleh melebihi 1 m tingginya.

b. Untuk pasangan setengah batu yang luasnya


melebihi 12 m² harus diberi kerangka penguat dari
beton bertulang macam C3 dengan pembesiannya 4
Ø 10 mm dan begel Ø 6 mm – 20 cm.

c. Dalam proses pengeringannya harus selalu dibasahi


dengan air minimal 7 hari.

d. Semua campuran adukan harus dicampur dengan


mesin pengaduk. Pengaduk dengan tangan boleh
dilaksanakan atas persetujuan Konsultan
Pengawas. Tempat adukan tidak boleh langsung di
atas tanah tetapi harus dipakai alas kayu dan lain-
lain.

e. Lubang tembok di atas kusen yang bentangnya lebih


dari 1 meter harus dipasang balok latei beton
bertulang dengan campuran beton macam C2.

f. Pengerukan siar
Semua siar dinding harus dikeruk ½ cm untuk
menjamin melekatnya plesteran ke dinding dengan
baik.

g. Perlindungan
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan dinding yang
tidak terlindung, bila hujan maka bagian atas dinding
tersebut harus dilindungi.

h. Angker dan ikatan


Angker-angker yang dijelaskan dalam bestek ini
harus diletakkan dalam pertemuan-pertemuan
tembok setelah membersihkan kerak-kerak yang
lepas, karat dan debu bangunan.Beton harus dibuat
kasar pada sambungan-sambungan tegak dengan
tembok supaya terjadi ikatan bagi adukan pekerjaan
pasangan.

2. Plesteran dinding dan sponing/plester sudut

a. Cara mengaduk adukan sesuai pasal 5 ayat 5.2.


dengan catatan diaduk kering sampai rata sebelum
diberi air, semua pasangan harus ditambahkan
bahan-bahan anti penyusutan (anti shrinkage).
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

32
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

b. Persiapan Permukaan dinding bata harus diberi


waktu yang cukup untuk mengering dan semua pipa
saluran-saluran harus sudah terpasang pada
tempatnya. Untuk mencegah mengeringnya
plesteran sebelum waktunya permukaan yang telah
disiapkan harus dibasahi.

c. Semua dinding yang diplester harus bersih dari


kotoran dan disiram air.

d. Sebelumnya dibuat kepala plesteran dengan tebal


sama dengan ketebalan plester yang direncanakan.
Tebal plesteran paling sedikit 1,5 cm dan paling
tebal 2 cm, plesteran yang baru saja selesai tidak
boleh langsung difinish/diselesaikan. Penyelesaian
plesteran menggunakan pasta semen yang sejenis.

e. Plesteran diratakan dengan menggunakan kayu


yang lurus, minimum panjangnya 1 meter.

f. Selama proses pengeringan plesteran harus disiram


dengan air agar tidak terjadi retak-retak rambut
akibat proses pengeringan yang terlalu cepat.

g. Penyampuran adukan hanya boleh menggunakan


mesin pengaduk, dan campuran dengan tangan
hanya boleh dilaksanakan atas izin Konsultan
Pengawas. Pengadukan harus diatas alas dari
papan dan lain-lain.

h. Plesteran untuk dinding yang akan dicat tembok,


penyelesaian terakhir harus digosok dengan
ampelas bekas pakai atau kertas zak semen.
Semua beton yang akan diplester harus dibuat
kasar dulu agar plesteran dapat merekat. Untuk
semua sponingan harus digunakan campuran M³,
rata siku dan tajam pada sudut-sudutnya.

i. Pada keadaan cuaca kering dan panas plesteran


harus dilindungi terhadap pengeringan yang tidak
merata atau berlebihan.

j. Memperbaiki dan membersihkan.


Kontraktor wajib memperbaiki plesteran dinding
yang kurang sempurna dengan cara membuang
bagian-bagian tersebut dengan bentuk memanjang,
memakai alat serta diplester kembali. Pekerjaan
plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak,
noda dan cacat lain.
Pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan,
dan bila pekerjaan dinding t = 30 cm, maka
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

33
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dipasang 2 lapis batu, pemasangan (pengeleman)


dibantu dengan bahan berupa Thin Bed Mortar PM
100, dengan ketebalan 2 mm – 3 mm, kemudian
untuk plesteran digunakan Render Mortar PM 200
setebal 0.8 cm – 1 cm, diakhiri dengan acian Prime
Mortar PM 310/300 setebal 2 mm – 3 mm.

Pasal 4 : Pekerjaan Lantai Dan Pelapis Dinding

4.1. Bahan

A. Lantai
a. Keramik tile 60 x 60 cm Warna Cream Sekualitas Niro
Granite (Halus Kilat).
b. Keramik tile 60 x 60 cm warna abu-abu permukaan kasar
Sekualitas Niro Granite dipasang pada lantai kamar
mandi.
c. Paving Blok dipasang pada selasar kanan,kiri,dan
belakang bangunan sesuai perencanaan.
d. Dan material lain yang tertera pada gambar kerja.
 Keramik/granit tile harus berkualitas tinggi dan
seragam dalam ukuran, warna, kilap dan tebalnya.
 Keramik/granit tile yang cacat permukaannya tidak
boleh dipakai.
 Kontraktor diwajibkan menunjukkan contoh-contoh
terlebih dahulu kepada Konsultan Pengawas untuk
disetujui oleh Direksi.
B. Dinding

Interior
- Keramik Ukuran 60 x 60 cm warna abu-abu sekualitas Niro
Granite pada dinding kamar mandi permukaan halus, atau
pada bagian lain yang tertera pada gambar kerja.

4.2. Macam Pekerjaan

1. Pekerjaan lantai meliputi pemasangan lantai keramik. Jenis


pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
rencana, dan dengan petunjuk & persetujuan Konsultan
Pengawas.

2. Pekerjaan pemasangan pelapis lantai keramik dan dinding


keramik dilaksanakan pada tempat-tempat yang sesuai
dengan petunjuk gambar rencana dan harus memenuhi
persyaratan serta dilaksanakan dengan petunjuk dan
persetujuan Konsultan Pengawas.

3. Pekerjaan pemasangan batu roster dilaksanakan pada


tempat-tempat yang sesuai dengan petunjuk gambar
rencana dan harus memenuhi persyaratan serta
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

34
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dilaksanakan dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan


Pengawas.
4.3. Syarat Pelaksanaan

A. Umum :
 Pemeriksaan, Sebelum pemasangan lantai keramik dan
dinding keramik, Kontraktor wajib memeriksa persiapan-
persiapan lapisan dasarnya terutama, lapisan pasirnya
serta menjamin dasar yang rata dan padat, bila terdapat
cacat atau keadaan yang merugikan, harus diperbaiki
lebih dahulu.
 Keramik, harus berkualitas baik dan seragam dalam
ukuran, warna, kilap, serat atau tekstur lainnya. Material
yang cacat tidak boleh dipakai.
 Pemotongan ubin keramik, Pada prinsipnya pemotongan
ubin harus dihindari, bila terpaksa harus dipotong, maka
potongan tersebut tidak boleh kurang dari ½ ukuran ubin.
Pemotongan harus dilaksanakan dengan hati-hati dan
rapih dengan menggunakan mesin pemotong.
 Untuk pemasangan ubin keramik, Kontraktor wajib
memeriksa dan menjamin bahwa semua pipa-pipa,
saluran-saluran, angker dan sebagainya telah terpasang
dan disetujui sebelum memulai pekerjaan ini. Kontraktor
wajib memeriksa permukaan-permukaan yang akan
dilapisi.

B. Khusus :

a. Lantai dan dinding keramik:

 Untuk ubin keramik dipasang diatas hamparan pasir


padat setebal 5 cm atau sesuai dengan gambar rencana,
yang sebelumnya diratakan dulu dengan adukan.

Adukan untuk lantai:

 Adukan untuk ruangan basah 1 pc: 2 psr dan untuk


ruangan kering 1 pc: 5 psr, tebal 2 cm untuk dasar
dari beton dan 3 cm untuk dasar lapis pasir.
 Adukan untuk siar adalah campuran pc dan air
dicampur bahan anti penyusutan (anti shrinkage).

Untuk ubin lantai pada lantai tingkat dan suspended floor


diatas pelat beton dipasang tanpa lapisan pasir.Celah
antara ubin lebarnya kurang lebih 3-4 mm dan setelah
pasangan cukup kering disiram pasta semen, kemudian
dibersihkan dengan serbuk gergaji atau alat/bahan
pembersih lain. Ubin keramik dipasang lengkap dengan
plint.
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

35
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

 Keramik dipasang dengan pasta semen. Untuk mengisi


celah-celah antara keramik digunakan pasta semen
berwarna yang sama dengan warna keramik atau warna
semen/gelap, permukaan dinding ubin keramik harus rata
dan permukaan harus rapih dan bersih.
Keramik yang cacat tidak boleh dipasang.Sambungan-
sambungan (siar) harus rata, lurus untuk mendapatkan
lantai yang sempurna.

 Adukan untuk pelapis dinding

 Adukan dasar 1 pc : 3 psr


 Adukan untuk siar:campuran air/semen putih atau
warna lain yang disetujui.

 Pemasangan keramik pelapis dinding.


Sebelum pemasangan, Keramik harus dicelup dalam air
bersih sampai lembab, tetapi tidak perlu terlalu basah.
Adukan dasar dipasang diatas bidang rata yang sudah
disiapkan sebelumnya dan sudah dibersihkan serta
dibasahi secukupnya.
Pemasangan keramik harus baik, lurus, tegak siar-siar
harus lurus dengan ketebalan 1 mm. Siar-siar harus diisi
dengan adukan, segera setelah adukan dasar cukup
mengeras.

PASAL 5 : Pekerjaan Dinding HPL

5.1 Lingkup pekerjaan

Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan backdrop dan


dinding fin hpl, sesuai yang disebutkan/ditunjukkan pada
gambar dan sesuai petunjuk konsultan pengawas.

5.2 Persyaratan Bahan


 Bahan-bahan yang digunakan adalah:
- HPL tebal 0.8 mm bermutu baik
- Bahan perekat lem putih setara Rakol atau di-
stapler.
- Semua bagian dilapis dengan HPL
- HPL yang dipakai adalah motif Marmer hitam
(Sekualitas. Taco).
- Backdrop gorga batak.

5.3 Syarat-syarat pelaksanaan


 Multipleks setelah selesai, diberi perlindungan agar tidak
rusak/cacat oleh pekerjaan lainnya.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

36
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

5.4 Alat pengikat & Bahan perekat


 Alat pengikat: sediakan alat-alat pengikat multipleks yang
di perlukan seperti paku dan baut dan jenis lainnya.
Penggunaan pengikat ini harus tampak rapi, tidak
menimbulkan keretakan dan harus menunjang konstruksi
furniture agar kuat dan kokoh.
 Bahan perekat: perekat yang digunakan harus disetujui
dan tidak berpegaruh bagi kesehatan. Penggunaan
perekat ini harus menunjang konstruksi furniture agar kuat
dan kokoh, permukaan multipleks harus tampak rapi dan
tidak meninggalkan noda.

5.5 Bahan Finishing HPL


Persyaratan: HPL yang dipakai adalah Motif kayu dan
warna solid atau setara, warna sesuai dengan skema
warna dan bahan yang dikeluarkan oleh perencana.
Tebal HPL yang disyaratkan adalah 0.8 mm. Untuk
menyelesaikan HPL dengan pembentukan posting profil
adalah dengan ketebalan maksimal 0.8 mm. Proses
laminasi sebaiknya ditekan secara hydrolis/manual arah
serat HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar
rencana/desain. Papan HPL dilarang keras
diamplas.Warna disesuaikan dengan warna HPL nya atau
sesuai petunjuk gambar rencana/desain.

Pasal 6 : Pekerjaan GRC

6.1 JENIS BAHAN DAN PENGGUNAAN


Jenis: GRC (Glassfibre Reinforced Cement) digunakan pada Fasad
Bangunan dan yang sesuai ditunjukkan dalam gambar,

6.2 SYARAT KUALITAS:


1. Bahan/Material
a. GRC Cutting

2. Rangka
Rangka pendukung GRC menggunakan Rangka Canal C40 x 40 Fin
Cat Duco. RangKa harus memenuhi konstruksi dengan persetujuan
MK dan Perencana.

3.Ketebalan GRC: Krawangan 80 mm dan panel 8 mm dan Lisplang 10


mm

4. Motif Gorga Batak sesuai gambar rancangan

5. Produksi: - ex. Lokal

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

37
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

6.3 SYARAT PEMASANGAN

a. Contoh Bahan :

1. Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan terlebih dahulu


harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan pada
pekerjaan ini kepada Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana dan
Pemilik Proyek untuk mendapatkan persetujuan. Contoh-contoh bahan
tersebut harus disertai brosur-brosur dan sertifikat-sertifikat (dari
produsen) yang berisi keterangan- keterangan tentang kwalitas bahan.
2. Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan Mock-Up (Skala1:1) untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas & Pemilik Proyek
sebelum pekerjaan dimulai. Biaya pengadaaan Mock- Up ini sudah
termasuk didalam penawaran Pelaksana PekerjaanMock-Up yang telah
disetujui Konsultan Pengawas & Pemilik Proyek serta memenuhi
persyaratan bahan dan teknis, akan dijadikan sebagai bahan dasar
pedoman pemeriksaan dan penerimaan hasil pekerjaan.

b. Tenaga dan Peralatan

1. Pemasangan harus dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan yang


mempunyai pengalaman spesialis dibidang pekerjaan ini dan
mempunyai tenaga-tenaga ahli berpengalaman (minimal 10 tahun kerja)
Khusus pekerjaan tersebut disertai surat Referensi pengalaman untuk
pekerjaan sejenis pada Proyek-proyek yang tetah dilaksanakan.
2. Pemborong harus mempunyai work shop lengkap dengan peralatan /
mesin-mesin khusus pekerjaan ini sehingga dapat menghasilkan
pekerjaan bermutu baik dan mempunyai gudang untuk menyimpan
barang-barang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Bila
diperlukan work shop dapat ditinjau oleh Perencana / Konsultan
Pengawas.

c. Persiapan

1. Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan


terlebih dahulu wajib membuat shop drawing untuk mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas, konsultan Perencana dan Pemilik
Proyek sebelum pelaksanaan dimulai.
Shop Drawing dilengkapi:
-Ukuran, layout peletakan arah lembaran GRC serta penyesuaian
gambar rancangan terhadap kondisi lapangan.
-Detail-detail penjelas hubungan GRC dan Rangka Utama.
2. Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana Perkerjaan harus
memperhatikan / mengamati kondisi ruangan yang akan dilakukan
untuk pekerjaan ini.
3. Sebelum dilaksanakan pemasangan lembaran GRC pekerjaan lain
yang terletak didalam dinding harus sudah terpasang dengan
sempurna.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

38
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

4. Material GRC harus dilakukan pengujian mutu dengan Modulus of


Rupture (MOR) harus mencapai minimal 20 Newton/mm2 pada umur
GRC 28 hari.

d. Pelaksanaan

1. Seluruh material yang dipasang pada pekerjaan ini sesuai dengan


contoh-contoh bahan yang telah ditetapkan pada persyaratan bahan
dan telah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
2. Pelaksanaan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga terampil / ahli
/pengalaman dan dapat selalu menjaga kebersihan dan kerapihan
terhadap mutu hasil pekerjaan,
3. Bila diperlukan material tambahan untuk terlaksananya pekerjaan ini
dengan baik, maka Pelaksana Pekerjaan wajib mengadakan peralatan /
material tambahan itu dan melaksanakannya sesuai kebutuhan
dilapangan.
4. Perletakan rangka GRC dilaksanakan sesuai dengan persyaratan
dari Produsen GRC.
5. Ukuran dari material / bahan yang dipasang sesuai dengan
ditunjukkan dalam gambar dan dari produk yang telah disetujui
Konsultan Pengawas,
6. Finishing; dilaksanakan dengan pengecatan, cat Acrylic Emulsion
weather shield ex. Lokal dan wama ditentukan kemudian.

6.4 SYARAT PEMELIHARAAN

a. Perbaikan:

1. Pelaksana Pekerjaan wajib mengganti GRC yang rusak/cacat.


Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Konsultan Pengawas dan
tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu
pekerjaan dilaksanakan maka Pelaksana Pekerjaan wajib memperbaiki
pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan
Pengawas. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini
menjadi tanggungan Pelaksana Pekerjaan.

b. Pengamanan

Pelaksana Pekerjaan wajib menjaga/mengadakan perlindungan


terhadap hasil pekerjaan yang dimaksud dengan baik sampai dengan
Serah Terima II. Segala kerusakan yang terjadi sampai dengan Serah
Terima II harus segera diperbaiki & biaya perbaikan tersebut menjadi
tanggungjawab Pelaksana Pekerjaan.

6.5 SYARAT PENERIMAAN

Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi


ketentuan sebagai berikut;

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

39
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

a. Hasil pekerjaan yang dipasang harus rapih; .rata untuk seluruh


permukaan tidak terdapat flek /kotor/gompal.
b. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan
gambar perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diterbitkan
oleh konsultan Pengawas dan disetujui oleh Pemheri Tugas.
c. Pelaksana Pekerjaan harus memberikan jaminan pekerjaan
atas semua pekerjaan dan kerusakan/cacat lainnya selama 1 tahun
serta jaminan mutu material GRC Selama 10 tahun.

Pasal 7 : Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan

7.1. Umum

Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan


pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka
batang (truss) yang telah dilapisi bahan zincalume untuk
ketahanan terhadap karat.Rangka atap yang digunakan harus
merupakan produksi dari pabrik yang berkompeten dalam
penelitian, teknologi, dan berpengalaman lebih dari 15 tahun
(bukan industri rumah tangga).

Rangka atap berbentuk segitiga kaku yang terdiri dari rangka


utama atas (top chord), rangka utama bawah (bottom chord),
dan rangka pengisi (web).Seluruh rangka tersebut disambung
dengan menggunakan baut menakik sendiri (self drilling
screw) dengan jumlah yang cukup.Untuk meletakkan material
penutup atap/genteng, di pasang rangka reng (batten)
langsung di atas struktur rangka atap utama dengan jarak
yang disesuaikan dengan ukuran genteng. Pekerjaan ini
meliputi pengiriman material ke lapangan (site), perangkaian
(assembling) dan ereksi (erection), seperti tercantum dalam
gambar kerja meliputi:

a. Pekerjaan rangka atap (roof truss)


b. Pekerjaan reng (batten)
c. Pekerjaan jurai dalam (valleygutter)

Lingkup pekerjaan tidak meliputi:


a. Setting level balok ring
b. Pemasangan penutup atap
c. Pemasangan kap finishing atap
d. Talang selain talang jurai dalam
e. Asesoris atap.

7.2. Persyaratan Material Rangka Atap

Material rangka atap yang digunakan harus memenuhi


spesifikasi yang diuraikan pada sub bab ini. Satuan ukuran
panjang yang digunakan sub bab ini adalah milimeter (mm)
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

40
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

dan ukuran ketebalan material baja yang dimaksud adalah


ketebalan baja dasar (Base Material Thickness/BM7).

Material struktur rangka atap

A. Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties):


Baja Mutu Tinggi G550 (sertifikat bahan harus
dilampirkan)
Tegangan Leleh Minimum (Minimum yield strength) :
550 MPa
Modulus Elastisitas : 2, 1 x 105 MPa
Modulus Geser : 8 x 104 Mpa

B. Lapisan pelindung terhadap karat (Protective Coating):


Rangka batang harus mempunyai lapisan tahan karat
seng dan aluminium (Zincalume/AZ), dengan komposisi
sebagai berikut:
55 O/o Aluminium (AI)
43,5 % Seng (Zinc)
1,5 % Silicon (Si)
Ketebalan Pelapisan : 100 gr/m (AZ 100)

C. Geometri profil rangka atap


Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profit lip-
channel.
1) C75.100 (tinggi profil 75 mm dan tebal 1, 00 mm),
berat 1, 29 kg/m untuk rangka batang utama (top
chorddan bottom chord)
2) C75.75 (tinggi profil 75 mm dan tebal 0,75 mm),
berat 0,97 kg/m untuk rangka batang pengisi (web)

Reng TS 40 (batten)
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat ( U
terbalik) dengan spesifikasi tinggi profil 40 mm dan tebal
0,48 mm, berat 0,57 kg/m, yang pada sisi kanan kiri

PASAL 8 : Penutup Atap

8.1 Penutup Atap Bitumen selulosa monolayer 3mm Bergelombang


Jenis penutup atap gelombang dengan spesifikasi sebagai
berikut:
1. Deskripsi : Lembaran bitumen bergelombang monolayer
yang terbuat dari serat organik, diberi warna dengan pigmen
mineral dan Resin thermosetting pada kedua sisi (atas dan
bawah).
2. Terbuat dari bahan dasar : Bitumen Selulosa
3. Dimensi / ukuran: Panjang 2000 mm (-3 s/d +10);
Lebar 950 mm (±5);
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

41
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Tebal 3 mm (±0,2)
4. Korugasi / gelombang : 10 Korugasi per lembar;
Lebar 95 mm (±2);
Tinggi 38 mm (±2)
5. Berat : 6,4 Kilogram per lembar ; 3,3 Kilogram per meter
persegi
6. Warna : Merah, Coklat, Hijau dan Hitam
7. Kandungan bitumen : Lebih besar dari 40%.
8. Standar Spesifikasi Material : EN 534:2006 – Corrugated
bitumen sheets.
9. Product specification and test methods – Kategor.

8.2 Tata cara pemasangan mengacu dan minimal sesuai dengan


SNI 7711-2-2012 Tata cara pemasangan lembaran bitumen
bergelombang untuk atap atau sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari produsen, dengan detail sebagai berikut :
1. Kemiringan Atap 15˚ dan lebih
a. Jarak reng maksimum 60 cm
b. Jarak overlap vertical 20 cm
c. Overlap samping / horizontal 1 gelombang
Rangka baja ringan menggunakan 11 buah sekrup
tiap lembar dengan formasi 5-3-3
Rangka kayu menggunakan 19 buah paku tiap
lembar dengan formasi 9-5-5
d. Jarak maksimum overhang 7 cm
2. Kemiringan Atap 10˚-15˚
a. Jarak reng maksimum adalah 45 cm
b. Jarak overlap vertical 20 cm
c. Overlap samping / horizontal 1 gelombang
d. Rangka baja ringan menggunakan 14 buah sekrup
tiap lembar dengan formasi 5-3-3-3 Rangka kayu
menggunakan 18 buah sekrup tiap lembar 9-3-3-3
e. Jarak maksimum overhang 7 cm
3. Kemiringan Atap 5˚-10˚
a. Pemasangan lembar bitumen bergelombang harus
ditopang oleh rangka papan dengan ketebalan
minimal 12 mm
b. Apabila poin A tidak dilakukan, maka jarak reng
wajib / harus lebih rapat, yaitu 23 cm dengan jarak
reng 1 dan 2 adalah sebesar 15 cm
c. Jarak overlap vertical 30 cm
d. Overlap samping / horizontal 2 gelombang
e. Pemakuan / penyekrupan minimal 16 buah paku /
sekrup tiap lembar
4. Pemasangan Atap Lengkung
a. Puncak kubah : kemiringan < 17%, jarak maksimal
reng adalah 36 cm
b. Kemiringan antara 17%-27%, jarak maksimal
adalah 45 cm
c. Kemiringan > 27%, jarak maksimum adalah 60 cm
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

42
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

d. Pada puncak atap dengan kemiringan 0% : hindari


overlap lembaran (tempatkan lembaran atas
terpusat ditengahnya, kelebihan lembaran atap
tidak melebihi 7 cm, jarak overlap samping 2
gelombang
5. Pemasangan Nok
a. Jarak overlap sayap nok lembaran minimal 13 cm
b. Jarak overlap nok samping minimal 12,5 cm
c. Rangka besi menggunakan 8 buah sekrup tiap
lembar nok dengan formasi 4-4
Rangka kayu menggunakan 16 buah paku tiap
lembar nok dengan formasi 8-8.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

43
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

PASAL 9 : Pekerjaan Atap Canopy Kaca

A. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi pekerjaan pemasangan canopy penutup


atap pada canopy entrance,penutup atap menggunakan kaca
tempered tebal 10 mm, sedangkan untuk dudukan kaca
tempered 10mm menggunakan rangka hollow 40x80 Fin cat
minyak warna hitam Dof, sesuai gambar kerja dan BQ.

B. Bahan-Bahan

1. Bahan kaca tempered tebal 10 mm kualitas baik sekualitas


ASAHI atau standar (SNI).
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

44
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

2. Hollow 40x80 fin cat minyak warna hitam dof, kualitas baik
standar (SNI).

C. Pelaksanaan

1. Pemborong harus menyerahkan rencana pekerjaan kepada


Konsultan Pengawas untuk persetujuannya.

2. Siapkan sambungan-sambungan lubang-lubang untuk


pekerjaan lain (listrik).

3. Pemasangan canopy harus dipasang dengan tukang besi


yang sudah berpengalaman dibidangnya atau sesuai dengan
persyaratan disini yang bisa diterima oleh petunjukKonsultan
Pengawas/Owner/User.

D. Pemasangan

1. Tiang kolom dan rangka utama dipasang dengan


pemasangan sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlakudan sesuai gambar kerja.

2. Hollow 40x80 fin cat minyak warna hitam dof dipasang


sesuai denganpersyaratan dan standar yang berlaku dan
sesuai gambar kerja.

3. Pemasangan penutup atap kaca tempered 10 mmdijepit


dengan platalumunium dan dipiser difinishing dengan sealend
back up, sehingga atap kaca kokohdan kaku tidak goyang,
pemasangan sesuai dengan persyaratan dan standar
yangberlaku dan sesuai gambar kerja.

Pasal 10 : Pekerjaan Kusen, daun jendela dan pintu


10.1. Kusen dan Daun Jendela Aluminium dan Kayu
10.1.1 Bahan
1. Kusen pintu dan jendela menggunakan bahan Aluminium
2. Daun pintu menggunakan Pintu kaca frame aluminium
(kaca T=12 mm).
3. Daun jendela menggunakan kaca T=9mm + shading
aluminium.
4. Kusen pintu dan jendela kamar mandi menggunakan kayu
kelas II
5. Daun pintu kamar mandi dan gudang menggunakan
bahan kayu kelas II + HPL
6. Daun jendela kamar mandi menggunakan Kaca 5 mm.
7. Semua jenis kaca yang digunakan harus produksi pabrik
yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
8. Profil aluminium untuk kusen dan daun jendela
menggunakan produk ex lokal atau setara.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

45
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

9. Alat bantu seperti sealent glazing gasket, wheater seal


seperti yang disarankan pabrik untuk pengamanan
hubungan kaca dan kusen aluminium dari air hujan.

10.1.2 Macam Pekerjaan


1. Lingkup pekerjaan adalah pengadaan bahan, alat
pemotong, pembersih, penggosok tepi dan tenaga kerja
untuk jendela pemasangan kaca.
2. Pemasangan kaca pada daun jendela dan cermin di WC.

10.1.3 Syarat-syarat Pelaksanaan


1. Kaca harus dipotong menurut ukuran kusen dengan
kelonggaran cukup, sehingga pada waktu kaca
berkembang tidak pecah.
Diperlukan pengukuran kusen di lapangan, cara dan
urutan pemasangan harus mengikuti petunjuk-petunjuk
umum yang berlaku.
2. Kaca yang telah dipasang harus dapat tertanam rapih dan
kokoh pada rangka terutama pada sudut-sudutnya.
3. Kaca yang dipasang pada kusen semua sudutnya harus
ditumpulkan dan sisi tepinya digosok hingga tidak tajam.
4. Setelah selesai dipasang, kaca harus dibersihkan dan
yang sudutnya retak/pecah atau tergores harus diganti.
5. Contoh bahan
Sebelum pemasangan, kepada Konsultan Pengawas
harus diserahkan beberapa contoh kaca (potongan kaca)
untuk disetujui.
6. Sealent dipakai pada bagian sisi luar permukaan kaca
dengan aluminium yang berhubungan dengan udara luar.
7. Tidak diperkenankan menggunakan silikon yang bersifat
asam, dimana bahan ini dapat merusak lapisan pemantul.

10.2. Kusen dan Daun Pintu


10.2.1 Lingkup pekerjaan.
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
Bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti
dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik dan rapi.
Pekerjaan ini meliputi :
Pemasangan kusen dan daun pintu.

10.2.2 Persyaratan Bahan


Jenis kayu yang digunakan adalah lapisan teakwood dengan
kualitas baik.Tidak melengkung ataupun menunjukkan gejala
kerusakan, lapuk dan lainnya.Bahan yang digunakan harus
baru dan bukan hasil dari pengalihan dari suatu
tempat.Teakwood yang digunakan tidak terdapat cacat, lobang
walau kecil sekalipun dan bukan hasil penempelan.
Bahan yang tidak sesuai dengan spesifikasi wajib dikeluarkan
dari lapangan selambat-lambatnya 2 x 24 jam.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

46
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

10.2.3 Persyaratan Pekerjaan


Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk
gambar, uraian dan syarat pekerjaan petunjuk Pemberi Kerja.
Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.

Semua bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari


kerusakan dan benturan, dan diberi tanda untuk mudah
diketahui.Pemasangan bahan kayu harus sempurna.Tidak
miring terhadap rangka/kusennya dan terpasang sesuai
dengan kusennya tanpa kurang sedikitpun terkecuali jarak
toleransi terhadap permukaan lantai.
Ukuran, tebal, warna dan jenis kayu yang dipasang sesuai
petunjuk gambar, uraian dan syarat-syarat tertulis, petunjuk
Pemberi Kerja/Pengawas.

10.2.4 Shop drawing dan contoh


Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan
telah disesuaikan dengan keadaan dilapangan.
Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk membuat detail-
detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar
kerja/dokumen kontrak.

Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang


diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan
atau persyaratan khusus yang belum tercakup lengkap dalam
gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi
pabrik.

Gambar shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat


persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Kerja.
Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan

Pasal 11 : Pekerjaan Penggantung Dan Pengunci

11.1. Bahan
1. Kunci dan handle Sekualitas Hampton kualitas baik
dengan sistem penguncian dua slaag.
2. Engsel yang digunakan adalah engsel dari bahan
tembaga atau engsel nylon. Ukuran 3” untuk jendela dan
4” untuk pintu.
3. Gerendel tanam berkualitas baik ukuran panjang 7,5”
untuk jendela dan 3” untuk pintu.
4. Espagnolet berkualitas baik di verchroom.
5. Gerendel kosong – isi berkualitas baik.
6. Knipe dan hak angin dipakai yang berkualitas baik.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

47
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

7. Untuk alat-alat penggantung dan kunci khusus, Kontraktor


diwajibkan mengajukan contoh terlebih dahulu, untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.

Catatan: Warna ditentukan kemudian.

11.2. Macam Pekerjaan


1. Mengadakan dan memasang kunci tanam pada semua
pintu sesuai rencana pada gambar.
2. Memasang 2 (dua) buah engsel pada setiap daun pintu
dan 2 (dua) buah engsel pada daun jendela.
3. Memasang engsel tanam pada setiap daun pintu yang
telah ditentukan pada gambar.
4. Memasang gerendel tanam pada daun pintu ganda.
5. Memasang kunci “kosong isi” pada daun pintu WC.
6. Membuat huruf atau nomor pengenal untuk :
a. Semua pintu pada kedua sisi luar dan dalam
diletakkan di atas pelat kunci.
b. Label kunci untuk semua pintu.
c. Semua fungsi ruang pada sisi luar pintu.
Semua huruf dan nomor pengenal dibuat dari plastik
ukuran dan banyaknya akan ditetapkan.

Pasal 12 : Pekerjaan Cat, Pelitur Dan Laburan

12.1. Bahan

1. Pengertian cat disini meliputi emulsi, enamel vernis,


sealer sement-emulsion filter dan pelapis-pelapis lain
yang dipakai sebagai cat dasar, cat perantara dan cat
akhir.

2. Cat pigmen harus dimasukkan dalam kaleng untuk cat


tembok 10 kg, 25 Kg, untuk cat kayu 5 kg, dan untuk cat
besi 5 kg, dimana tertera nama perusahaan pembuat,
petunjuk pemakaian, formula, warna, nomor seri dan
tanggal pembuatannya.

3. Semua Kayu/Besi di cat


Semua cat yang akan dipakai harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.

4. Plamur dan dempul untuk pekerjaan cat tembok dan cat


kayu digunakan merk yang sama dengan merk cat yang
dipilih.

5. Cat merk digunakan sesuai dengan cat jadi dan sesuai


dengan penggunaan cat.

6. Bahan plitur dan teak oil yang akan digunakan harus


mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

48
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

7. Bahan pengencer digunakan dari produksi pabrik yang


sama dengan bahan yang diencerkan.

8. Contoh bahan
Setiap jenis cat ditampilkan dalam mock up ukuran 30 x
30 cm yang menunjukkan warna, jenis, tekstur dan
penampilan akhir serta tahap-tahap pengecatannya.

12.2. Macam Pekerjaan

1. Mengecat dengan cat tembok semua bidang dinding


exterior dan interior seperti dinyatakan pada gambar.

2. Mengecat dengan cat kayu untuk semua bidang


permukaan kayu yang harus dicat.

3. Mengecat dengan cat meni besi semua profil-profil baja


yang digunakan sebagai unsur struktural bangunan.

4. Memelitur bidang permukaan kayu seperti panil-panil


daun pintu, partisi dan langit-langit seperti yang tertera
digambar, yaitu seperti dinyatakan pada Pasal 10.3.9.

5. Memeni dengan meni kayu untuk semua bidang yang


akan dicat kayu termasuk bidang sambungan dan
potongan kayu dan dengan meni besi untuk semua
bidang yang akan dicat besi, termasuk beugel, angker,
baut dan sebagainya. Memeni semua permukaan bidang
kayu atau besi yang tertanam dalam tembok.

6. Mengecat semua bidang langit-langit dari bahan Gypsum,


multiplex, plat beton dan papan.

7. Warna dari semua jenis cat akan ditentukan kemudian


oleh Konsultan Pengawas/Perencana atau
dikonsultasikan dengan pemilik proyek.

12.3. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Cat tembok
Bidang yang akan dicat sebelumnya harus dibersihkan
dengan cara menggosok dengan ampelas kemudian
didempul sehingga permukaannya rata dan licin untuk
kemudian dicat paling sedikit dua kali dengan roller 20 cm
sampai baik atau dengan cara yang telah ditentukan oleh
pabrik. Pada permukaan tembok sisi luar tidak perlu
didempul, cukup diratakan dengan ampelas.

2. Cat kayu
Menggunakan cara seperti petunjuk dari pabriknya atau
sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, kayu harus
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

49
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

kering dan digosok dengan kertas ampelas sampai halus


dan didempul pada tempat yang berlubang selanjutnya
diplamur, sehingga permukaannya menjadi rata dan licin
baru kemudian dicat minimum dua kali. Pengecatan
dilakukan ditempat yang bebas dari panas matahari
langsung.

3. Cat besi
Semua pekerjaan yang telah dicat meni besi baru boleh
dicat besi, setelah terlebih dulu dibersihkan dari kotoran
yang menempel, Pengecatan minimum dua kali.
Pengecatan yang dilakukan diluar ketika keadaan
mendung atau hujan tidak diperkenankan.

4. Cat meni besi


Segera setelah pekerjaan baja dibersihkan sampai kulit
giling dan permukaan korosi terbuang dan terlihat warna
metalik, pengecatan meni dapat dimulai dengan
ketebalan cat meni sampai lebih kurang 25 μm.

5. Cat Meni kayu


Bidang yang akan dicat harus bersih dan dalam keadaan
kering. Pengecatan harus merata dan tidak terlihat lagi
serat-serat kayu yang dicat.

6. Pelitur, Teak Oil


Semua bidang yang akan dipelitur, teak oil harus digosok
sampai halus dengan batu apung. Untuk pekerjaan pelitur
harus dilakukan berkali-kali sehingga memperoleh hasil
yang sempurna.Bahan yang digunakan adalah wood filler
WF-115 dan 3 lapis ultran yunior Proyek-05.

7. Pelaksanaan pekerjaan cat harus sesuai dengan


persyaratan yang trcantum dalam PTI 1961.

Pasal 13 : Pekerjaan Langit-Langit (Plafond)

13.1 Bahan

1. Gypsum Board.
Untuk langit-langit dipergunakan bahan Gypsum board
Ex. Jaya Board atau yang setara, dengan ketebalan 9
mm.

2. Plat Beton difinish.


Plat beton harus rata, tidak ada bercak-bercak bekas
bekisting, bebas dari lubang-lubang dan difinish dengan
cat dinding.

3. Gypsum Wet Area


Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

50
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

Menggunakan Sekualitas Jaya Board Fin. Cat Sekualitas


Dulux type Briliant White 2290M warna putih atau setara
dengan ketebalan 13 mm pada bagian teras atau selasar
bangunan (bagian yang berhubungan dengan ruang luar).

4. Kontraktor diwajibkan untuk mengajukan contoh terlebih


dahulu untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas.

13.2 Macam Pekerjaan

1. Memasang langit-langit Gypsum Board dan Plat Beton


difinish pada ruangan yang dinyatakan dalam gambar.
2. Memasang partisi pada ruang-ruang seperti yang tertera
pada gambar rencana, lengkap dengan kerangka dan
perlengkapan lainnya.

13.3 Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Pemasangan Langit-langit Gypsum


a. Kontraktor harus menyerahkan rencana pembalokan
langit-langit kepada Konsultan Pengawas untuk
persetujuannya. Sisi-sisi gypsum harus diberi jarak
berupa nat sebesar ± 4 mm.

b. Pemasangan gypsum board harus benar-benar rapi


dalam konstruksinya, penyambungan dan
keterkaitannya dengan unsur teknis lainnya,
mengikuti petunjuk pemasangannya dari pabriknya.

c. Siapkan sambungan-sambungan lubang-lubang


untuk pekerjaan lain (listrik, mekanikal) pada
pekerjaan langit-langit berikut penguat-penguatnya.

d. Sebelum memasang lembaran-lembaran Gypsum


Kontraktor wajib memeriksa kerangka untuk
tumpuan pemasangan telah sesuai dengan gambar,
baik letak, bentuk maupun ukurannya.

e. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat


atau balok beton dengan menggunakan
penggantung dari metal yang dapat diatur
ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa sehingga
seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan kuat,
tidak dapat berubah-ubah bentuknya lagi.

f. Setelah seluruh langit-langit terpasang, seluruh


permukaan rangka harus rata, lurus dan waterpass,
tidak ada bagian yang bergelombang dan batang-
batang rangka harus saling tegak lurus.
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

51
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

g. Rangka pokok digantung terhadap pelat beton


dengan penggantung besi beton Ø 6 mm yang
dipaku (fastening system) dengan paku angker
ramset/hilti, ukuran Ø ½” setiap maksimum 2 m2
bidang langit-langit.

h. Semua bahan pada saat akan dipasang harus


dalam keadaan bersih dan tanpa cacat, kerusakan
akibat pengangkutan/penyisipan sepenuhnya
menjadi tanggungan Kontraktor.

i. Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya


ditahan dengan baik oleh struktur atap (kuda-kuda)
dan dinding, sesuai ukuran dalam gambar rencana.

j. Lembaran-lembaran Gypsum harus dipasang pada


kerangka aluminium/furring dengan dipaku pada
setiap jarak 20 cm (1, 5 cm dari tepi), dibagian
tengah lembaran dipaku secukupnya pada kerangka
agar bidang plafon tidak melendut (lihat gambar
rencana).

k. Sisi Gypsum untuk plafond harus rata/halus

l. Kerusakan langit-langit akibat penyambungan


ruangan/bangunan, dilakukan penggantian sesuai
dengan gambar.

3. Penyimpanan Bahan-bahan
a. Letakkan lembaran-lembaran Gypsum board dan
papan yang akan dipakai di daerah yang terlindungi
baik dari cuaca.

b. Tumpukkan multipleks di atas lima kayu penahan


(alas) pada setiap panjang lembaran. Tinggi
tumpukan lembaran-lembaran multipleks tidak boleh
lebih dari 1½ meter. Tempat tumpukan harus jauh
dari lalu lintas kendaraan-kendaraan proyek yang
mungkin akan mengganggu.

Pasal 14 : Pekerjaan Instalasi Listrik

Persyaratan Umum
a. Peraturan-peraturan

Pekerjaan instalasi ini pada umumnya harus memenuhi


peraturan-peraturan sebagai berikut :
 PUIL, Standard PLN & SII
 NFPA
Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

52
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

 Peraturan-peraturan setempat
 Peraturan PLN
 Peraturan Keselamatan Kerja
 Instansi yang berwenang

b. Pelaksana Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksana pekerjaan ini adalah tenaga kerja yang


berpengalaman, dengan lingkup pekerjaan sesuai dengan
yang tertera pada gambar kerja.

c. Gambar-gambar

- Gambar-gambar rencana, spesifikasi (persyaratan) dan


Berita Acara Penjelasan Pekerjaan merupakan suatu
kesatuan yang mengikat dan saling melengkapi.

- Gambar-gambar menunjukkan secara umum tata letak


peralatan instalasi dan pemasangannya. Pelaksanaan
harus memperhatikan kondisi pekerjaan (proyek).

Pasal 15 : Pekerjaan Instalasi Air

15.1 Bahan

Instalasi menggunakan pipa PVC dari jenis medium


dengan diameter 1, 5”& ½” untuk air bersih, 3” untuk air
bekas dan 4” untuk air kotor.

15.2 Macam Pekerjaan


a. Sistem Pemipaan Air Bersih, dari jaringan air bersih
terdiri dari: KM/WC, Wastafel, kran-kran dalam ruangan
dan sebagainya.Pengujian (test run) sistem plumbing air
bersih secara keseluruhan untuk mengetahui sistem itu
bekerja baik, benar dan aman.

b. Pengadaan dan pemasangan perlengkapan-


perlengkapan lainnya agar instalasi bekerja dengan baik,
benar, aman walaupun dalam gambar dan spesifikasi
tekniknya tidak dicantumkan secara jelas, misalnya
fitting-fitting dan accesoriesnya.

c. Pemisahan dan Pemasangan Instalasi


- Penarikan saluran/pipa instalasi harus terpisah dari
instalasi lain secara jelas dengan jarak tertentu.
- Pipa instalasi harus diberi warna yang berbeda dan
pipa tanda yang menyatakan jenis instalasi dan
tanda-tanda lain yang dibutuhkan.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

53
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

- Semua pemasangan instalasi mempergunakan pipa


atau ditarik dalam pipa.
- Penarikan pipa atau kabel yang cukup banyak
mempergunakan rak besi siku yang kokoh untuk
masing-masing jenis pekerjaan.
- Pemakaian rak bersama hanya diperbolehkan bila
jumlah pipa instalasi sedikit (satu sampai tiga pipa),
bila masih memungkinkan.
- Setiap pipa harus dipasang dengan coran,
digantung dengan penggantung besi siku/plat kokoh,
dan bila dipasang secara vertikal harus disokong
oleh dudukan besi siku yang kokoh (shaft/dinding).

15.3 Syarat pelaksanaan


Pemasangan pipa harus dilaksanakan dengan baik dan
tertutup, terkecuali apabila menggunakan water moer
harus dipasang padatempat yang mudah dicapai dan
tidak tertutup oleh dinding maupun lantai.

15.4 Sistem

a. Sistem air bersih


1. Sumber air bersih adalah :
 Langganan PAM/PDAM

2. Air bersih yang berasal dari PAM/PDAM

b. Sistem Air Kotor/Limbah /Air Hujan

1. Sistem Air Kotor/Limbah


Air kotor/limbah disalurkan ke septictank dan sumur
resapan yang terdapat di luar bangunan.

2. Sistem air hujan


Air hujan yang terdapat pada bangunan utama
disalurkan melalui talang air hujan dan diteruskan
kesaluran buangan air hujan yang terdapat pada
sekeliling bangunan dan disalurkan ke riool kota.

Pasal 16 : Pekerjaan Penyelesaian DanPembersihan Halaman

16.1 Bahan

Yang dimaksud disini adalah bahan/barang limbah yang


berasal dari sisa-sisa pekerjaan atau benda-benda lain
yang memerlukan pembenahan.

16.2 Macam Pekerjaan

a. Pengumpulan dan penumpukan barang


Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

54
RENCANA KERJA DAN SYARAT - SYARAT

limbah/sisa pekerjaan.
b. Pengangkutan barang limbah sisa pekerjaan.
c. Pembersihan tanah halaman di sekeliling
bangunan.

16.3 Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Barang-barang limbah pekerjaan ditumpuk pada


suatu tempat, sehingga tidak mengganggu
pekerjaan yang telah selesai atau yang sedang
berjalan. Tempatnya ditentukan kemudian oleh
Konsultan Pengawas.

b. Pengangkutan dibedakan atas jenis bahan limbah


masing-masing di tempat yang berbeda atas
penentuan Konsultan Pengawas.

Pasal 17 : PENUTUP

Demikianlah secara keseluruhan dalam uraian dan


syarat-syarat kerja ini, hal-hal yang kurang jelas akan
diterangkan/diberi penjelasan dalam rapat penjelasan
pekerjaan (Aanwijing) dan akan di tuangkan dalam Berita
Acara.

Pembangunan Ruang Rapat Sekretariat Kabupaten Humbang Hasundutan

55

Anda mungkin juga menyukai