1
Pasal 18 Pekerjaan Sanitasi ....................................................................................................37
Pasal 19 Pekerjaan Mekanikal Elektrikal ..............................................................................37
Pasal 20 Pekerjaan Lansekap .................................................................................................41
Pasal 21 Pekerjaan Lain - Lain ..............................................................................................41
2
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pasal 1
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan kali ini merupakan pekerjaan Pembangunan KPPBC Tipe Madya Pabean C Parepare.
Pasal 2
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan (fisik 0%), jika diperlukan pihak kontraktor pelaksana membuat
persentase atau kick off meeting (jika diperlukan) dengan pihak pemberi kerja/ pengawas tentang
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan (organisasi proyek, time schedule, tenaga personil, cara
pengaturan pekerjaan dan hal-hal lain yang dianggap perlu).
2. Kontraktor wajib melaporkan setiap pekerjaan yang akan dilakukan di lapangan kepada pihak
Pengawas dan kontraktor harus mematuhi semua peraturan yang dibuat oleh pengawas yang
bertindak sebagai perwakilan dari owner.
3. Kontraktor wajib melaporkan setiap perubahan yang terjadi di lapangan kepada Pengawas untuk
kemudian dikonsultasikan dengan konsultan perencana.
4. Kontraktor pelaksana harus mengerjakan semua jenis pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang
telah disiapkan oleh Pengawas.
5. Segala penyimpangan dari spesifikasi tanpa sepengetahuan dan persetujuan pengawas, maka
seluruh risiko dan biaya yang timbul menjadi beban dan tanggung jawab pihak kontraktor
pelaksana/ kontraktor.
6. Kontraktor pelaksana/ kontraktor harus menempatkan wakil yang selalu berada di lokasi
pekerjaan pada waktu pelaksanaan pekerjaan berlangsung, sehingga dapat memutuskan hal-hal
yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.
Pasal 3
Peraturan Teknis
1
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pasal 4
Pelaksanaan Pekerjaan
2
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pasal 5
Lokasi dan Daerah Kerja
3
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
c. Kontraktor Pelaksana wajib membuat skema pola kerja dan teknis yang sesuai rencana
kerja atau yang lebih efisien dan lebih aman serta tidak mengganggu aktivitas gedung
secara total.
d. Kontraktor Pelaksana harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan, yang
ahli dan berpengalaman, dan selalu berada di lapangan yang bertindak sebagai wakil
Kontraktor Pelaksana di lapangan dan mempunyai kemampuan untuk memberikan
keputusan-keputusan teknis dengan tanggung jawab penuh di lapangan untuk menerima
segala instruksi dari Pemberi Pekerjaan.
e. Penanggung jawab harus terus-menerus berada di tempat/ lokasi proyek selama jam-jam
kerja dan saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat yang dikehendaki
Pemberi Pekerjaan.
f. Petunjuk dan perintah Pemberi Pekerjaan dalam pelaksanaan disampaikan langsung kepada
Kontraktor Pelaksana melalui Penanggung jawab tersebut sebagai penanggung jawab
lapangan.
g. Kontraktor Pelaksana diwajibkan menjalankan peraturan dan tata tertib yang ketat terhadap
semua buruh, pegawai, termasuk pengurus bahan-bahan yang berada di bawahnya. Siapa
pun di antara mereka yang tidak berwenang melanggar terhadap peraturan umum,
mengganggu ataupun merusak ketertiban pekerjaan, harus segera dikeluarkan dari tempat
pekerjaan atas perintah Konsultan Pengawas.
4. Pengukuran dan Elevasi
a. Kontraktor Pelaksana diwajibkan melakukan pengukuran dan penggambaran kembali
lokasi pekerjaan dengan keterangan-keterangan mengenai peil, ketinggian sebuah ruangan,
dan lain-lain.
b. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas agar dapat ditentukan
sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar
rencana dan persyaratan teknis.
c. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan untuk dimintakan
keputusannya.
d. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, dalam hal apa pun menjadi
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana, karenanya Kontraktor Pelaksana diwajibkan
mengadakan pemeriksaan secara komprehensif terhadap gambar- gambar dan dokumen
yang ada.
e. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut dapat dilakukan dengan alat waterpass/
klinometer yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan.
f. Kontraktor harus memberitahukan Konsultan Pengawas dan Pemberi pekerjaan sekurang-
kurangnya dalam waktu 24 jam, bila akan mengadakan levelling pada semua bagian dari
pada pekerjaan.
g. Kontraktor harus menyediakan biaya atas semua bantuan yang diperlukan Konsultan
Pengawas dan Pemberi pekerjaan dalam mengadakan penelitian levelling tersebut.
h. Pekerjaan akan diberhentikan beberapa saat bila perlu untuk mengadakan penelitian
kelurusan maupun level dari bagian-bagian pekerjaan.
4
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
i. Kontraktor harus membuat peil/ titik-titik tanda (bench mark) permanen di tiap- tiap bagian
pekerjaan dan peil ukur ini harus diberi pelindung dan dirawat selama berlangsungnya
pekerjaan agar tidak berubah.
Pasal 6
Bahan/ Material
1. Pengadaan Material
a. Bila dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat yang disebutkan nama dan pabrik pembuatan
dari suatu material/ bahan, maka dalam hal ini dimaksudkan bahwa spesifikasi teknis dari
material tersebut yang digunakan dalam konstruksi dan untuk mempermudah Kontraktor
Pelaksana mencari material barang tersebut.
b. Kontraktor pelaksana harus mengajukan daftar bahan-bahan/ material yang akan
digunakan, tempat asal/ sumber serta contoh material yang akan digunakan. Daftar tertulis
ini sebelum digunakan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/ Pengawas
Lapangan.
c. Contoh material yang akan digunakan dalam pekerjaan harus segera disediakan atas biaya
Kontraktor Pelaksana, setelah disetujui Konsultan Pengawas/ Pemberi Pekerjaan, harus
dinilai bahwa material tersebut yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti dan
telah memenuhi syarat spesifikasi teknis perencanaan.
d. Contoh material tersebut, disimpan oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan untuk
dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuai
kualitasnya, sifat maupun spesifikasi teknisnya.
e. Dalam pengajuan harga penawaran, Kontraktor Pelaksana harus sudah memasukkan harga
penawaran biaya untuk pengujian berbagai material. Kontraktor Pelaksana juga tetap
bertanggung jawab atas biaya pengujian material yang tidak memenuhi syarat atas Perintah
Pemberi Pekerjaan/ Konsultan Pengawas.
f. Dalam hal tidak diberikan spesifikasi khusus untuk barang-barang atau bahan- bahan yang
harus dipakai, maka dapat digunakan ASTM, AASHO, BRITISH STANDARD atau
peraturan-peraturan ada yang relevan.
g. Bahan-bahan yang tidak sesuai, tidak memenuhi syarat-syarat atau kualitas jelek yang
dinyatakan afkir atau ditolak oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari
lapangan pekerjaan selambat-lambatnya dalam tempo 2x24 jam dan tidak boleh
dipergunakan:
1) Apabila sesudah bahan-bahan tersebut dinyatakan ditolak oleh Konsultan Pengawas
dan ternyata masih dipergunakan oleh Kontraktor Pelaksana, maka Konsultan
Pengawas wajib memerintahkan pembongkaran kembali kepada Kontraktor
Pelaksana, dimana segala kerugian yang disebabkan oleh pembongkaran tersebut,
menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana sepenuhnya.
2) Jika terdapat perselisihan dalam pelaksanaan tentang pemeriksaan kualitas dari
bahan-bahan tersebut, Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor
Pelaksana untuk mengambil contoh-contoh dari bahan- bahan tersebut dan
memeriksakannya ke Laboratorium yang disetujui oleh
5
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
6
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
7
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pasal 7
Peralatan
1. Kontraktor pelaksana harus menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
ini sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar, baik dan sesuai dengan
rencana seperti yang disyaratkan dalam RKS ini.
2. Semua peralatan harus cukup baik dalam kualitas maupun kuantitas, sehingga dapat mendukung
aktivitas pekerjaan dengan baik.
3. Pengawas/ Pemberi Tugas berhak memerintahkan Kontraktor pelaksana untuk mengganti/
menambah peralatan yang disediakan Kontraktor pelaksana bilamana dipandang bahwa peralatan
tersebut tidak mampu memenuhi persyaratan mutu, kelancaran dan waktu yang telah ditetapkan.
Segala biaya penggantian/ penambahan peralatan ini menjadi tanggungan Kontraktor pelaksana.
4. Semua peralatan harus melalui pengujian di pabrik sebelum dikirim serta kontraktor harus
menyerahkan sertifikat pengujiannya kepada Konsultan sebanyak 3 (tiga) rangkap.
Pasal 8 Mobilisasi
Dan Demobilisasi
1. Dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah Kontraktor pelaksana menerima surat penetapan pemenang,
Kontraktor pelaksana harus memasukkan Rencana Prosedur Mobilisasi beserta Daftar Terinci
Peralatan yang digunakan kepada Pemberi Tugas/ pengawas Lapangan.
2. Kontraktor pelaksana harus menjamin dilaksanakannya mobilisasi di atas dalam waktu
10 (sepuluh) hari setelah Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan memberikan persetujuan
dimulainya pekerjaan. Peralatan yang diajukan tersebut harus sudah berada di lokasi pekerjaan
sesuai dengan jadwal kebutuhan alat dan tidak boleh dipindahkan ke lokasi lain selama pekerjaan
ini berlangsung.
3. Penyediaan lokasi penyimpanan/ parkir peralatan di areal pekerjaan terlebih dahulu harus
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan.
4. Kegiatan mobilisasi atau pengantaran material struktur baja dapat menggunakan Dump Truck 7
ton atau lebih.
5. Kontraktor Pelaksana harus merencanakan jalan yang dilalui saat proses mobilisasi ataupun
demobilisasi, jalan yang direncanakan diusahakan dapat menghindari arus lalu lintas yang padat
sehingga dapat memperlancar kegiatan mobilisasi/demobilisasi.
6. Kotoran bekas tumpahan material di sepanjang jalan menuju site perlu dibersihkan agar tidak
mengganggu lalu lintas dan membahayakan pengendara lain.
7. Kerusakan yang timbul pada bagian atau keseluruhan pada peralatan tersebut yang bisa
mengganggu pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti.
Pasal 9
Pembuatan Papan Proyek Dan Rambu Pengaman
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, kontraktor pelaksana harus membuat papan nama
proyek dan rambu pengaman pada areal kerja sesuai dengan petunjuk pengawas untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
2. Papan nama proyek terbuat dari bahan kualitas baik minimal kayu kelas II dan dapat digunakan
sampai selesai pelaksanaan pekerjaan serta mendapat persetujuan Pemberi pekerjaan.
3. Rambu pengaman dari bahan yang kualitas baik dan harus cukup kuat dan tahan selama masa
pelaksanaan pekerjaan.
8
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
4. Kontraktor diharuskan membuat papan nama proyek serta memeliharanya selama proyek
berjalan, minimal berisi kalimat sebagai berikut atau:
Pasal 10
Gambar Detail Engineering Design (DED)
1. Gambar Detail Engineering Design (DED) yang dibuat oleh Konsultan Perencana adalah gambar
rencana atau gambar kerja atau gambar for construction, yang artinya adalah gambar yang
menjadi dasar dalam pelaksanaan pekerjaan oleh Kontraktor Pelaksana dan menjadi acuan bagi
Konsultan Pengawas untuk memberikan approval shop drawing yang diajukan oleh Kontraktor
Pelaksana sebelum pelaksanaan pekerjaan.
2. Pelaksanaan diharapkan sesuai gambar rencana, namun atas dasar pertimbangan kekuatan dan
keamanan struktur bangunan, gambar rencana dapat berubah atas persetujuan Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas dan Pemberi Pekerjaan.
3. Gambar rencana hanya dapat berubah apabila diperintahkan secara tertulis oleh Pemberi
Pekerjaan, dengan mengikuti penjelasan dan pertimbangan dari Konsultan Perencana dan
Konsultan Pengawas.
4. Perubahan gambar rencana (gambar CCO) ini harus dibuat gambarnya oleh Kontraktor Pelaksana
yang sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Pemberi Pekerjaan dan Konsultan Pengawas,
dengan memperhatikan perbedaan antara gambar awal rencana dan gambar perubahan rencana.
Pasal 11
Shop Drawing dan As Built Drawing
1. Shop Drawing
Shop Drawing adalah gambar kerja, yang disiapkan oleh Pelaksana Jasa Konstruksi atau
Kontraktor yang memberikan penjelasan pekerjaan untuk terlaksananya pekerjaan peningkatan
dengan sebaik-baiknya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana Jasa Konstruksi harus menyediakan tiga rangkap
gambar kerja kepada Pengawas untuk diperiksa, gambar tersebut harus disertai perhitungan
dan catatan seperlunya untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.
b. Setiap bagian pekerjaan atas dasar gambar kerja tidak boleh dimulai sebelum Pengawas
mempelajari atau menyetujui ataupun mengoreksi gambar kerja yang bersangkutan.
c. Perbaikan yang tertera pada gambar kerja harus dianggap sebagai perubahan yang
diperlukan agar memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan tidak dapat dijadikan dasar
pekerjaan tambahan. Pelaksana Jasa Konstruksi tidak menuntut akan kerusakan atau
9
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pasal 12
Perbedaan Dalam Dokumen Lampiran Kontrak
1. Jika terdapat perbedaan antara Gambar Kerja dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini, maka
Kontraktor Pelaksana harus menanyakannya secara tertulis kepada Konsultan Pengawas/ Pemberi
Pekerjaan.
2. Jika di dalam gambar kerja DED terdapat perbedaan antara gambar skala dan notasi/ dimensi
maka yang menjadi acuan adalah notasi/ dimensi yang tertera dan harus mendapat persetujuan
dari pemberi pekerjaan.
3. Apabila ada hal-hal yang disebutkan pada Gambar Kerja, RKS atau dokumen yang berlainan dan
atau bertentangan, maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis lebih
tinggi dan harus mendapat persetujuan dari pemberi pekerjaan.
Pasal 13
Dokumentasi & Pelaporan
1. Setiap akhir pekan Kontraktor pelaksana harus menyampaikan laporan mingguan kepada Pemberi
Tugas tentang kemajuan pekerjaan dalam minggu yang bersangkutan, meliputi pengadaan bahan
di tempat proyek, penambahan, pengurangan atau perubahan pekerjaan, jumlah/ macam dan
harga satuan bahan- bahan yang masuk, kejadian-kejadian penting lainnya dalam pelaksanaan
pekerjaan proyek.
2. Jumlah pekerja setiap hari dicatat menurut golongan dan upah, daftar pekerja ini setiap waktu
dapat diperiksa oleh pengawas/ Pemberi Tugas, dan ia berhak mengadakan penelitian-penelitian
tentang produktivitas pekerja tersebut.
3. Di dalam laporan harian harus tercantum keadaan cuaca, bahan yang masuk, pekerja, pegawai/
karyawan, catatan-catatan tentang perintah-perintah dari pengawas/ Pemberi Tugas dan lain-
lainnya yang dipandang perlu.
4. Setiap akhir bulan dan paling lambat tanggal 31, Kontraktor pelaksana harus melaporkan
kemajuan pekerjaan terperinci dan prosentase terhadap keseluruhan/ bagian.
10
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
5. Dokumentasi pekerjaan berupa foto atau video (bila diperlukan) wajib dibuatkan sebelum dimulai
pekerjaan pelaksanaan pekerjaan (fisik 0%), tahap pelaksanaan pekerjaan dan setelah selesainya
pekerjaan (fisik 100%) dan Kurva S meliputi rencana dan realisasi pekerjaan pada bulan tersebut.
Pada setiap hasil dokumentasi tersebut agar diberi penjelasan. Jumlah foto dokumentasi tersebut
dibuat 2 (set). Dokumentasi yang berupa foto berwarna ukuran post card yang menunjukkan
kemajuan pekerjaan beserta peralatan yang dipakai dan lain-lain foto tentang kejadian-kejadian
penting. Semua foto-foto tersebut dijilid lengkap dengan keterangan-keterangan dan tanggal
pengambilan.
Pasal 14
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Kontraktor Pelaksana harus menjamin keselamatan para pekerja sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dalam Peraturan Perburuhan atau persyaratan yang diwajibkan untuk semua bidang
pekerjaan berupa asuransi keselamatan (BPJS Ketenagakerjaan).
2. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas biaya, kerugian tuntutan ganti rugi (claim) yang
diakibatkan oleh adanya kecelakaan atau peristiwa meninggalnya seseorang dalam melaksanakan
pekerjaan pelaksanaan tersebut, bilamana hal itu disebabkan oleh kelalaian Kontraktor Pelaksana.
3. Kontraktor Pelaksana wajib memenuhi peraturan-peraturan hukum mengenai perawatan dan
tunjangan/ ganti rugi bagi korban dan keluarganya.
4. Di dalam lokasi harus tersedia kotak obat lengkap untuk Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK).
5. Kontraktor pelaksana diwajibkan untuk menyediakan segala alat pelindung diri untuk para
pekerja dan senantiasa selalu mengingatkan akan kedisiplinan untuk selalu memakai
perlengkapan tsb.
6. Kontraktor Pelaksana dapat berdiskusi dengan Pengawas Lapangan, terkait analisa risiko
kecelakaan kerja dari setiap item pekerjaan.
7. Papan atau rambu (rambu petunjuk, larangan, kewajiban) harus dipasang di berbagai titik sebagai
informasi atau peringatan kepada pekerja maupun masyarakat di sekitar site bahwa sedang ada
kegiatan konstruksi, hal ini dilakukan agar pekerja atau masyarakat selalu berwaspada di sekitar
area site akan risiko yang memungkinkan terjadi.
Berikut identifikasi bahaya dan penilaian risiko untuk setiap uraian pelaksanaan pekerjaan ini:
Pasal 15
Izin-Izin
1. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan untuk melaksanakan ini
harus dilakukan oleh Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor.
2. Kontraktor harus menyerahkan semua perizinan atau keterangan resmi yang diperoleh mengenai
proyek ini kepada Konsultan atau pihak ditunjuk, sebelum penyerahan dilakukan.
3. Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Konsultan setiap akan memulai suatu
tahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja (kerja
11
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
lembur).
4. Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan pajak, pemerintahan setempat,
badan yang berwenang terhadap pekerjaan yang dikerjakan. Dalam hal ini, semua biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin tersebut.
Pasal 16
Ganti Rugi
Kontraktor pelaksana bertanggung jawab atas segala ganti rugi, jika akibat kelalaian pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor pelaksana menimbulkan kerugian-kerugian kepada pihak
lain. Tidak diadakan mata pembayaran untuk ganti rugi tersebut, tetapi harus sudah termasuk dalam
biaya yang diajukan di dalam Dokumen Kontrak.
Pasal 17
Persetujuan Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan
1. Semua gambar-gambar, dokumen-dokumen, contoh-contoh bahan/ material dan lain- lain yang
memerlukan persetujuan Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan harus diserahkan dalam waktu 3
(tiga) rangkap dan apabila disetujui, 1 (satu) rangkap dari padanya akan dikembalikan kepada
Kontraktor pelaksana dan lainnya akan disimpan oleh Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan.
2. Apabila bahan-bahan/ material dan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan tidak memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan, maka Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan berhak untuk
menolak bahan/ material atau hasil pekerjaan tersebut. Kontraktor pelaksana harus mengadakan/
memperbaiki kembali bahan/ material atau hasil pekerjaan tersebut tanpa perpanjangan waktu dan
segala biaya yang timbul menjadi tanggungan dari Kontraktor pelaksana.
Pasal 18
Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan
1. Kontraktor pelaksana diharuskan untuk memberi penjelasan, apabila Pemberi Tugas/ Pengawas
Lapangan memerlukan data/ keterangan tentang material yang digunakan dan tempat asal material
yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaannya.
2. Dalam keadaan apa pun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan tanpa terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan. Pemberitahuan Permohonan
Kerja (request) secara tertulis lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada
Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan dan dalam jangka waktu yang cukup sebelum dimulainya
pelaksanaan bagian pekerjaan tersebut
agar Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan mempunyai waktu untuk melakukan pemeriksaan
kesiapan pekerjaan tersebut.
3. Pemberitahuan kepada Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan harus disertai
kelengkapan sebagai berikut:
a. Jadwal/ waktu pelaksanaan
b. Metode kerja (cara kerja, tata urutan kerja, jenis alat, bahan yang digunakan, tenaga kerja
dan lain-lain)
c. Gambar kerja (shop drawing) untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan yang
memerlukan penjelasan dalam bentuk gambar.
12
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pasal 19
Tenaga Pelaksana Kontraktor pelaksana
Untuk melaksanakan pekerjaan ini penyedia jasa harus menyediakan jasa harus menyediakan
tenaga/personil dengan beberapa keahlian, berikut kualifikasi tenaga penunjang ialah sebagai berikut.
Pasal 20
Kewajiban Kontraktor Pelaksana
1. Penjagaan
a. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus-menerus selama
berlangsungnya pekerjaan atas bahan peralatan, mesin dan alat-alat kerja yang disimpan di
tempat kerja (gudang lapangan).
b. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut di atas,
menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana.
c. Guna semua keamanan pekerjaan, peralatan dan bahan/ material di proyek, Kontraktor
harus menempatkan petugas keamanan secukupnya di sekitar proyek.
d. Penjagaan keamanan termasuk juga penanggulangan terhadap bahaya kebakaran yang
mungkin terjadi.
2. Kebersihan, Ketertiban dan Keamanan
a. Kontraktor pelaksana harus selalu menjaga keadaan ruang kerja mereka dalam keadaan
bersih dan baik selama tahap konstruksi.
b. Semua sampah dan bahan yang tidak berguna lagi harus diangkut ke luar site.
c. Pada saat penyelesaian pekerjaan, Kontraktor pelaksana harus memeriksa seluruh
pekerjaan, meninggalkannya dalam keadaan rapi, bersih dan siap pakai.
d. Selama Pelaksanaan Pekerjaan berlangsung tempat pekerjaan sekitar bangunan, harus
selalu dalam keadaan bersih.
e. Penimbunan/ penyimpanan barang, bahan dan peralatan, baik dalam gudang maupun di
luar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan
tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain.
f. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan pada
waktu pelaksanaan.
g. Kontraktor harus melakukan dan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan perbaikan dan
pembersihan, antara lain:
1) Perbaikan kembali akibat adanya pembobokan.
2) Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali.
3) Melaksanakan pembersihan lapangan dan lain-lainnya serta tempat pembuangannya
akan ditentukan oleh Konsultan.
13
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
3. Asuransi
Kontraktor harus mengasuransikan secara total semua peralatan dan material mulai dari pabrik
pembuatnya, pengiriman ke lapangan, selama di gudang penyimpanan, sampai peralatan tersebut
terpasang. Kontraktor juga harus mengasuransikan seluruh tenaga yang melaksanakan pekerjaan
di lapangan.
4. Penyimpangan di Lapangan
Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak Konsultan.
5. Masa Pemeliharaan
a. Semua pekerjaan termasuk bahan dan peralatan harus dipelihara Kontraktor Pelaksana
selama masa pemeliharaan, sejak penyerahan pertama dari pekerjaan.
b. Selama masa pemeliharaan tersebut semua peralatan dan pekerjaan yang tidak baik harus
secepatnya diganti atau diperbaiki oleh Kontraktor Pelaksana atas biaya sendiri.
c. Selama masa pemeliharaan, kontraktor pelaksana pekerjaan instalasi diwajibkan untuk
mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari pada instalasi yang dipasangnya tanpa ada
tambahan biaya.
d. Selama masa pemeliharaan tersebut kontraktor pekerjaan masih harus menyediakan tenaga-
tenaga yang diperlukan. Dalam masa pemeliharaan kontraktor masih bertanggung jawab
penuh terhadap seluruh pekerjaan yang dilaksanakan.
e. Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan baik
(good keuring) yang ditandatangani bersama yang melaksanakan pekerjaan tersebut juga
Konsultan serta perlu disyaratkan juga oleh jawatan keselamatan kerja.
f. Jika dalam masa pemeliharaan tersebut, kontraktor pekerjaan ini tidak melaksanakan
teguran-teguran atau perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan selama masa pemeliharaan,
maka Konsultan berhak menyerahkan pekerjaan
perbaikan/ kekurangan tersebut kepada pihak lain atas biaya kontraktor pekerjaan tersebut.
g. Selama masa pemeliharaan pekerjaan, kontraktor harus mendidik/melatih karyawan/
petugas dari Pengguna/ User mengenai sistem dan dapat menjalankan serta melaksanakan
pemeliharaannya.
h. Pemeriksaan rutin selama masa pemeliharaan ini, dilaksanakan tidak kurang dari 2 (Dua)
minggu sekali.
6. Garansi
a. Kontraktor harus bertanggung jawab atas seluruh peralatan yang rusak selama masa
garansi, termasuk penyediaan suku cadang. Segala biaya penggantian perawatan selama
masa garansi merupakan tanggung jawab Kontraktor.
b. Memberikan garansi terhadap seluruh peralatan yang disupply dan juga terhadap sistem,
minimal selama 1 (satu) bulan sejak serah terima kedua.
c. Pemilik dibebaskan dari segala bentuk pembayaran atas segala kerusakan untuk selama 1
(satu) bulan sesudah serah terima.
d. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk tetap dapat melakukan garansi dengan
memperhitungkan ke dalam harga satuan sebagai risiko keterlambatan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
e. Apabila terjadi gangguan dan atau kerusakan selama masa garansi, maka selambat-
lambatnya dalam waktu 2x24 jam Kontraktor pelaksana harus dapat mendatangkan tenaga
ahlinya untuk mengatasi gangguan tersebut setelah mendapatkan laporan/ konfirmasi dari
Konsultan.
14
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
BAB II
SYARAT-SYARAT TEKNIS PENGGUNAAN BAHAN
Pasal 1
Material & Persyaratannya
1. Material yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri yang memenuhi persyaratan teknis ini.
2. Jika Kontraktor mengajukan bahan lain yang akan digunakan, ia harus memberikan keterangan
selengkap-lengkapnya dalam Dokumen Tender. Sedikitnya 2 (dua) minggu sebelum pemesanan
bahan. Hal yang harus diberitahukan pada Pengawas meliputi jenis, kualitas dan kuantitas bahan
yang dipesan.
3. Semua material yang digunakan harus dilakukan factory visit dan pengecekan/ pemeriksaan oleh
Konsultan pengawas dan Pemberi pekerjaan sebelum dilakukan pengiriman ke lokasi pekerjaan.
Segala biaya yang muncul menjadi beban pihak Pelaksana.
4. Dalam hal tidak diberikan spesifikasi khusus untuk barang-barang atau bahan-bahan yang harus
dipakai, maka dapat digunakan ASTM, AASHO, BRITISH STANDARD atau peraturan-
peraturan yang ada yang relevan.
5. Bila bahan-bahan atau barang-barang disyaratkan untuk memenuhi salah satu dari standar atau
peraturan di atas, maka bahan-bahan, barang-barang atau kemasannya harus mencantumkan merk
serta spesifikasinya dari sertifikat dagang yang terdaftar.
6. Kontraktor harus menyerahkan hasil test dari bahan-bahan yang dilaksanakan pemasok atau
pabrik sesuai dengan standar atau peraturan-peraturan yang relevan sebelum pekerjaan yang
bersangkutan mulai dikerjakan.
15
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
3. Air Kerja
a. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung
oli, asam, alkali, garam bahan organik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap
beton atau tulangan.
b. Bila akan dipakai air kerja bukan berasal dari air minum dan mutunya meragukan, maka
pengawas dapat meminta kepada Kontraktor pelaksana untuk mengadakan penyelidikan air
secara laboratoris dan penyelidikan tersebut atas tanggungan Kontraktor pelaksana. Air
kerja yang dipakai harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Tugas/
Pengawas Lapangan.
4. Kayu
a. Jika tidak ditentukan lain, maka semua bahan kayu yang digunakan untuk pekerjaan ini
harus dengan mutu A sesuai dengan PKKI. Semua kayu harus bebas dari getah-getah, cacat
kayu seperti mata kayu, retak-retak, bengkok dan sebagainya. Kayu harus sudah mengalami
proses pengeringan udara minimal selama 3 (tiga) bulan dan mengalami proses
pengawetan.
b. Kadar air dari semua kayu yang dipakai untuk pekerjaan adalah harus lebih kecil atau sama
dengan 20%, harus dijaga supaya kadar air tersebut konstan baik pada saat penyimpanan,
pekerjaan maupun sampai pada penyelesaian pekerjaan.
c. Macam kayu yang dipakai untuk pekerjaan ini adalah kayu kelas III, papan plywood dan
segala perlengkapan lain untuk membuat perancah/bekisting.
d. Ukuran-ukuran kayu yang harus sesuai dengan yang disyaratkan, kecuali penyimpangan
sedikit akibat penggergajian. Ukuran- ukuran yang menyimpang harus disesuaikan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
16
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pasal 1
Ruang Lingkup
17
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
19
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pipework 25.4 mm
Pipework 28.58 mm
Pipework 31.75 mm
- Instalasi listrik dan pipa drain
Refrigerant R410 (kg)
Kabel kontrol 3x0,75 mm2
Kabel remot 2x1,5 mm2
Pipa Drain PVC AW 1" + isolasi aemaflex
Pipa Drain PVC AW 2" + isolasi aemaflex
Instalasi ducting PU
600x300 mm
400x300 mm
Linier difusser 200x600 mm
flexibel duct 6"
Ø LANTAI 2
2-WAY FSV-EX MS3 series U-8MS3H7
2-WAY FSV-EX MS3 series U-24MS3H7
4-Way Cassette(U2) S-90MU2E5BP
4-Way Cassette(U2) S-140MU2E5BP
High Static Pressure Ducted S-180ME2E5
High Static Pressure Ducted S-224ME2E5
Wall Mounted(K2) S-22MK2E5A
Wall Mounted(K2) S-45MK2E5AP
Wall Mounted(K2) S-56MK2E5AP
- Instalasi listrik dan pipa drain
Balance Pipe Branch
Branch CZ-P1350PJ2
Branch CZ-P160BK2
Branch CZ-P680BK2
Branch CZ-P1350BK2
Reducer
Balance Pipe 6.35 mm
Pipework 6.35 mm
Pipework 9.52 mm
Pipework 12.7 mm
Pipework 15.88 mm
Pipework 19.05 mm
Pipework 22.22 mm
Pipework 25.4 mm
Pipework 28.58 mm
Pipework 31.75 mm
Pipework 38.1 mm
23
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pipework 41.28 mm
- Instalasi listrik dan pipa drain
Refrigerant R410 (kg)
Kabel kontrol 3x0,75 mm2
Kabel remot 2x1,5 mm2
Pipa Drain PVC AW 1"
Pipa Drain PVC AW 2"
- Instalasi ducting PU
600x300 mm
400x300 mm
Linier difusser 200x600 mm
flexibel duct 6"
• Pekerjaan Pengadaan Sistem Penangkal Petir
- Terminal udara Elektro statis radius 70 m'
- kabel BC 1x50 mm2 termasuk clam penjepit dan dudukan
- Pipa PVC Ø 50 mm pelindung dari sentuhan
- Tahanan pembumian max 5 ohm
- Bak kontrol 300 x 300 x 300 mm
• Pekerjaan Pengadaan Genset
- Pekerjaan Pengadaan Genset 50 kVa Type Silent
PANEL-PANEL LANTAI 2
PP-LANTAI 2
siemens
2,0 mm
RAL 7032
Powder Coating
380/415 V, 3 PH, 50 Hz, 4 Wire
Lantai.1
Grounding
Kabel Tray W 300 mm , H 50 mm (ARUS KUAT)
Kabel Tray W 200 mm , H 50 mm (ARUS LEMAH)
• Pekerjaan Instalasi & Panelling Lantai 2
- Pekerjaan Instalasi MCB
- Pekerjaan Instalasi Lampu
- Pekerjaan Instalasi Stop Kontak
• Pekerjaan Pemasangan Lampu & Stop Kontak 2
- Pekerjaan Pasang Lampu Downlight 12 Watt
- Pekerjaan Pasang Lampu Downlight 9 Watt
- Pekerjaan Pasang Lampu LED 12 Baret
- Pekerjaan Pasang Lampu LED Panel RC 40 Watt
- Pekerjaan Pasang Exit lamp 3W+ battrey backup
- Pekerjaan Pasang Stop Kontak 10 A
24
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pasal 2
Pengukuran
1. Ruang Lingkup PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEN C PAREPARE
Kota Balikpapan, meliputi:
a. Pengukuran Pembangunan KPPBC Tipe Madya Pabean C Parepare
2. Pelaksanaan Pengukuran:
a. Sebelum melakukan pengukuran, juru ukur harus menyiapkan dokumen gambar kerja
(gambar denah ruang dan gambar rencana).
b. Semua ukuran dan posisi, termasuk penentuan titik-titik di lapangan harus tepat sesuai
25
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
1. Lingkup pekerjaan
a. Pembongkaran.
• Pembongkaran Beton
• Pembongkaran Dinding Bata Eksisting
b. Pembersihan Lokasi.
2. Langkah Pelaksanaan
a. Pekerjaan Pembongkaran.
1) Pekerjaan Pembongkaran
a) Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran, pelaksana pekerjaan harus
memberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas (MK) dan pihak
terkait (Pengelola) guna pemeriksaan awal dan ijin pelaksanaan pekerjaan.
b) Waktu pemberitahuan minimal 2 x 24 jam sebelum memulai pekerjaan.
2) Pemeriksaan Tempat Kerja
Pelaksanaan pembongkaran sebelumnya harus yakin akan kesiapan dan segala
akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan pekerjaan pembongkaran.
Persetujuan ijin mulai pelaksanaan pekerjaan adalah setelah dilakukan pemeriksaan
kondisi lokasi bersama-sama Konsultan Pengawas (MK), Perencana dan Pemberi
Tugas.
3) Pembongkaran
a) Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan aman.
Pengawasan agar dilakukan terhadap timbulnya debu, suara dan getaran yang
mempengaruhi lingkungan sekitar/ sekelilingnya.
b) Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bangunan yang
tidak dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya.
c) Segala kerusakan yang terjadi menjadi Tanggung jawab pelaksana
d) Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan
(proyek).
e) Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dan lain-lain)
dan dapat digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas
dengan diketahui oleh Konsultan Pengawas/ MK dengan disertai daftar/ list item
barang-barang tersebut.
b. Pekerjaan Pengamanan
1) Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat barang-barang/ peralatan di lokasi
proyek, maka kontraktor wajib mengamankan / melindungi barang- barang tersebut dari
akibat pekerjaan bongkaran. Material pelindung yang
26
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
2) dipakai adalah berupa plastik lembaran atau karton kardus atau material lain yang
disetujui Konsultan Pengawas/ MK.
3) Pemasangan alat Bantu scaffolding atau bekisting atau tangga harus dipasang secara
hati-hati.
4) Area yang tidak menjadi bagian pekerjaan, harus dibangun pagar atau panel partisi
pembatas setinggi ruangan atau sekat lainnya yang diizinkan/ disetujui oleh Konsultan
Pengawas/ MK.
c. Pemindahan Barang-Barang
Pemindahan barang-barang di lokasi proyek harus disetujui dan disaksikan oleh
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas / MK.
d. Marking
Sebelum dimulainya pelaksanaan konstruksi di lokasi proyek, untuk menyamakan
persepsi ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan antara gambar perencanaan dengan
ukuran sebenarnya di lokasi, perlu dilakukan marking oleh kontraktor untuk penentuan
ukuran-ukuran yang akan dilaksanakan atas dasar kondisi sebenarnya di lokasi proyek.
Hasil marking tersebut harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/ MK dan Perencana.
Pasal 4
Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pengukuran
b. Pemasangan Bowplank
27
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
c. Tiang bowplank menggunakan kayu kruing dipasang setiap jarak 2 m’, sedangkan papan
bowplank diketam halus dan lurus bagian atasnya dan dipasang datar (waterpass) dan dicat pada
a-as bagian bangunan.
d. Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2 m’ dari as tepi bangunan dengan
patok-patok yang kuat, bowplank tidak boleh dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak
pada tempatnya sehingga dapat dimanfaatkan hingga pekerjaan mencapai tahapan trasram
tembok bawah.
Pasal 5
Pekerjaan Galian Tanah
1. Ruang lingkup pekerjaan ini harus mencakup Pekerjaan ini meliputi pelaksanaan galian tanah untuk
fondasi dengan penyelesaian dan pembentukan galian harus mengikuti kemiringan/elevasi dan
ukuran-ukuran sesuai gambar rencana.
2. Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah:
a. Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum di dalam gambar rencana.
Kontraktor harus mengetahui dengan pasti hubungan antara level bangunan terhadap level
muka tanah asli dan jika hal tersebut belum jelas harus segera didiskusikan hal ini dengan
Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas sebelum galian dilaksanakan. Kesalahan yang
dilakukan akibat hal ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b. Penggalian tanah mencakup pemindahan tanah serta batu-batuan lain yang di jumpai dalam
pekerjaan.
c. Kalau terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk fondasi sehingga dicapai kedalaman
yang melebihi apa yang tertera dalam gambar, maka kelebihan dari pada galian harus di urug
kembali dengan pasir. Biaya akibat pekerjaan tersebut ditanggung oleh Kontraktor.
d. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain- lain, maka
Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat kelalaiannya dalam
mengamankan jaringan utilitas ini. Jaringan utilitas aktif yang ditemukan di bawah tanah dan
terletak di dalam lokasi pekerjaan harus dipindahkan ke suatu tempat yang disetujui oleh Direksi
Pengawas atas tanggungan Kontraktor.
e. Kontraktor harus mengantisipasi air yang terdapat pada dasar galian dan wajib menyediakan
pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai untuk menghindari genangan
air dan lumpur pada dasar galian. Kontraktor harus merencanakan secara benar, ke mana air
tanah harus dialirkan, sehingga tidak terjadi genangan air/ banjir pada lokasi di sekitar proyek.
f. Jika galian yang harus dilakukan ternyata cukup dalam, maka kontraktor harus membuat
pengaman galian sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kelongsoran pada tepi galian. Galian
terbuka hanya diizinkan jika diperoleh kemiringan lebih besar 1:2 (vertical : horisontal). Sisi
28
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
galian harus dilindungi dengan adukan beton terpasang maka galian tersebut harus dilindungi
dengan material kedap air seperti lembaran terpal / kanvas sehingga sisi galian tersebut selalu
terlindung dari hujan.
Pasal 6
Pekerjaan Urugan / Timbunan
2. Pemadatan Timbunan
Pelaksanaan Pekerjaan Pengurugan adalah sebagai berikut:
a. Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam lapisan yang
merata yang bila di padatkan akan memenuhi toleransi tebal yang disyaratkan. Bilamana
timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin di bagi rata
sehingga sama tebal.
b. Tanah timbunan umumnya diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan yang telah
disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan untuk persediaan,
terutama selama musim hujan. Biasanya tidak diperkenankan, terutama selama musim hujan.
c. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis harus dipadatkan dengan
peralatan pemadat yang memandai dan disetujui Direksi Pekerjaan sampai mencapai kepadatan
yang disyaratkan.
d. Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya bilamana kadar air bahan berada dalam
rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum. Kadar air
optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh
bilamana tanah dipadatkan sesuai dengan SNI 03-1742-1989.
e. Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji
kepadatannya dan harus diterima oleh Direksi Pekerjaan sebelum lapisan berikutnya dihampar.
29
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
f. Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan
sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.
Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjaan
timbunan dan lajur yang dilewati harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh
usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
g. Bahan untuk timbunan pada tempat-tempat yang sulit dimasuki oleh alat pemadat normal harus
dihampar dalam lapisan mendatar dengan tebal gembur tidak lebih dari 10 cm dan seluruhnya
dipadatkan dengan menggunakan pemadat mekanis.
Pasal 7
Pekerjaan Penulangan/ pembesian
Pasal 8
Pekerjaan Bekisting/Perancah
1. Ruang lingkup pekerjaan bekisting dan perancah meliputi pekerjaan beton, yaitu:
30
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
a. Bekisting untuk Fondasi Pile Cap, Sloof, Kolom, Lantai Beton, Talang Beton Balok, Plat
Lantai, dan Tangga Beton.
2. Rekayasa Dan Konstruksi Cetakan Beton
a. Desain dari bekisting mengikuti ketentuan yang ada pada PBI 1971 NI – 2 Bab 5 dan SKBI
1988 Bab 6.
b. Semua cetakan beton dan penopang-penopangnya harus didesain oleh Pemborong dan
menyampaikan kepada Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan berupa gambar-gambar dan
perhitungannya untuk mendapat persetujuan.
c. Gambar-gambar tersebut agar disampaikan 7 (tujuh) hari sebelum cetakan beton (bekisting)
tersebut mulai dikerjakan.
d. Cetakan-cetakan beton tersebut harus benar-benar lurus dan rata dan kokoh, sehingga cukup
untuk menahan beban (defleksi) dan gerakan-gerakan.
e. Semua sambungan-sambungan harus ditutup untuk menghindari kebocoran cairan-cairan dari
beton.
f. Permukaan cetakan harus dibasahi dengan air terlebih dulu kemudian diberi lapisan minyak
agar penyerapan air semen tidak terjadi pada bekisting dan beton tidak lekat.
g. Acuan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai kekuatan, pembongkaran ditetapkan
sesuai dengan yang diprasyaratkan.
h. Perlu ditegaskan lagi bahwa penanggung jawab keamanan konstruksi selama
3. Bahan-Bahan
a. Bahan bekisting pada pekerjaan ini terdiri dari: Papan multipleks tebal minimal 9 mm, balok
kayu kelas III dengan ukuran minimal 5/7, baja profil jika diperlukan atau atas seizin Pemberi
Tugas/ Pengawas Lapangan.
b. Tipe sambungan antar papan multipleks dengan sambungan lidah (tongue and grooved) untuk
menghindari kebocoran. Sambungan Papan multipleks dan bagian-bagian yang dipabrikasi
harus ditutup dengan plastik atau lapisan logam bila perlu. Dan sambungan antar balok kayu
kelas III dan multipleks menggunakan paku yang sesuai menurut arahan Pemberi Tugas/
Pengawas Lapangan.
c. Jenis bahan bekisting yang lain diajukan oleh Pemborong dan harus mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan.
4. Perancah/ Penopang
a. Sebelum pemasangan cetakan beton/ bekisting terlebih dahulu dibuatkan perancah untuk
menopang bekisting pada saat pemasangannya dan dibuat sekokoh mungkin, sehingga mampu
menahan beban vertikal dan horizontal tanpa defleksi atau bergerak oleh apa pun, seperti
berat konstruksi, gerakan- gerakan orang, bahan-bahan dan peralatan. Sebelum perancah
31
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
7. Pembersihan Cetakan
Setelah selesai pemasangan cetakan, semua bagian dimana beton akan dituang harus
dibersihkan seluruhnya, dicuci, disemprot dan diawasi oleh Pemborong serta harus disetujui
oleh Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan sebelum pekerjaan pengecoran dimulai. Dimana
perlu, lubang-lubang sementara dibuat pada cetakan untuk pembersihan.
8. Cetakan Berminyak
Cetakan berminyak yang telah disetujui dapat dipakai untuk semua permukaan cetakan,
tetapi harus diperhatikan cara pelaksanaan pemberian minyak harus benar- benar rapi untuk
menghindari percikan pada permukaan sambungan konstruksi beton atau baja tulangan.
32
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
c. Pembongkaran perancah dilakukan setelah pekerjaan konstruksi beton pada lokasi tersebut
dinyatakan selesai, dan bongkar dengan hati-hati agar dapat digunakan pada segmen selanjutnya.
Pemakaian perancah maksimal 2 kali dan jika terjadi kerusakan sebelum pemakaian 2 kali,
makanya pihak rekanan harus mengganti dengan biaya sepenuhnya menjadi tanggungan pihak
rekanan. Pembongkaran perancah harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Konsultan
pengawas dan Pemberi pekerjaan.
Pasal 9
Pekerjaan Beton
b. Agregat Kasar
Agregat kasar adalah batu pecah (split) dengan ukuran maksimal 3 cm yang
mempunyai bidang pecah minimal 4 buah dan mempunyai bentuk lebih kurang dapat
33
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
mengurangi kekuatan dan mutu beton. Susunan bagian-bagian butir harus memenuhi
persyaratan dalam peraturan PBI 1971.
c. Semen
1) Bahan semen yang digunakan harus merupakan semen yang berkualitas bagus dan berasal
dari satu sumber yang telah disetujui oleh Pengawas/ Pemberi kerja.
2) Jenis semen yang mempunyai sifat cepat mengeras atau mempunyai sifat ekstra cepat
mengeras.
d. Air Kerja
1) Air yang digunakan untuk adukan beton harus bebas dari asam, garam, bahan alkali dan
bahan organik yang dapat mengurangi mutu beton.
2) Air yang akan dipakai untuk pekerjaan beton, membasahi dan lain-lain
3) Harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas.
selimut beton yang telah direncanakan. Pengikatan beton decking dengan besi tulangan
harus diperhatikan agar pada saat proses pengecoran tidak bergeser.
8) Slump yang diperkenankan adalah 1 2 ± 2 cm dan faktor air semen (fas) maksimum
0,45. Nilai slump dapat mempengaruhi kekentalan beton dan mutu yang akan dihasilkan.
Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan pengujian ini melalui pantauan Pengawas
Lapangan.
9) Untuk menambah mutu beton (menjadikan beton kedap air/ mengurangi porositas beton,
mengurangi pemakaian air dalam campuran beton, meningkatkan tegangan karakteristik
beton dan lain-lain), dapat ditambahkan bahan additive seperti Cement additive atau
Concrete admixture. Dapat pula ditambahkan bahan campuran beton berupa serat
polypropylene murni yang dapat mengontrol retak yang disebabkan oleh muai dan susut
karena panas, Meningkatkan daya tahan terhadap kejut, mengurangi permeabilitas dan
menambah daya tahan beton.
10) Untuk setiap jumlah 5 m3 pengecoran atau setiap pengiriman 1 buah mobil ready mix jika
digunakan, Pemborong/ Kontraktor diwajibkan mengambil contoh untuk memeriksa
kekuatan tekan kubus, pemeriksaan slump tes, dengan prosedur ditentukan dalam PBI
1971. Kubus beton yang telah diambil selama pengecoran harus diuji kekuatan tekannya
di laboratorium yang disetujui Pengawas dan hasilnya dilaporkan kepada Pengawas secara
tertulis untuk dievaluasi. Bilamana dalam pengujian menunjukkan mutu beton kurang dari
yang diprasyaratkan, maka Pemborong/ Kontraktor diwajibkan untuk mengajukan kepada
Pengawas rencana perkuatan/ penyempurnaan konstruksi dengan biaya dari Pemborong/
Kontraktor. Pengujian dilakukan sebanyak dua kali, yakni dari penyedia dan independen,
pada umur beton 7 dan 28 hari. Pada pelaksanaan pembuatan jobmix juga dilakukan
pengujian. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pada umur beton 7, 14 dan 28 hari.
11) Setelah pengecoran selesai, permukaan pengecoran harus dihaluskan sebelum beton
mengeras benar. Kontraktor harus memberikan pencatatan pengecoran yang menunjukkan
waktu dan tanggal ketika adukan dicor. Hal ini untuk dipertanggung-jawabkan kepada
Pengawas.
12) Bilamana diperlukan untuk menambah kekuatan mutu beton agar terkontrol dari retak
yang disebabkan muai, susut dan lain-lainnya, maka dapat ditambah bahan-bahan
additive maupun regarder yang telah disetujui oleh Pengawas.
Pasal 10
Pekerjaan Atap
2. Persyaratan Material
• Rangka atap utama menggunakan baja profil IWF 200 x 100 x 5,5 x 8 mm
• Gording atap menggunakan baja profil CNP 125 x 50 x 20 x 2,3 mm.
• Rangka atap baja ringan menggunakan profil truss C75
• reng atap baja ringan menggunakan profil reng U35
• Material penutup atap menggunakan ( Spandek Lysaght Trimdek Optima NaturalZactTM, tebal
0.45 mm ).
• Baja profil harus diberi finishing cat Duco.
• Rangka kaca tempered menggunakan hollow 125x75x4.5mm dan CNP 150x50x20x3.2 mm
• Kaca tempered kanopi menggunakan kaca tempered tebal 12 mm ( Asahimas )
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Rangka Atap
• Sebelum memulai pekerjaan, pelaksana harus menyediakan komponen SMKK terlebih dahulu,
sediakan scaffolding dan body harness saat sedang melakukan pekerjaan di ketinggian.
• Pelaksana dapat memahami terlebih dahulu gambar perencanaan terkait rangka atap yang akan
dibuat Bersama tim pengawas.
• Pelaksana dan pengawas harus memperhatikan lokasi penyimpanan material, perlu dipastikan
material tidak diletakkan ditempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung sehingga
dapat mengakibatkan korosi.
• Material yang disimpan hendaknya dilindungi dengan terpal dsb.
• Jika site kurang memadai untuk melakukan fabrikasi, pelaksana dapat melakukan fabrikasi di
tempat lain atau workshop yang telah disetujui oleh owner dan pengawas.
• Material yang telah difabrikasi perlu dilapisi dengan cat anti karat/duco, alangkah baiknya
dilakukan proses sandblasting.
• Saat pemasangan, pelaksana dapat menyediakan crane untuk memudahkan proses pemasangan.
• Adapun penempatan dan sambungan dapat disesuaikan dengan gambar perencana.
b. Pekerjaan Penutup Atap
• Penempatan penutup atap disesuaikan dengan gambar perencanaan.
• Pengadaan material perlu ada persetujuan dari pengawas untuk menyesuaikan spesifikasi dari
perencanaan.
• Proses pemasangan penutup atap perlu dilakukan dengan pekerja yang ahli sehingga dapat
36
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
meminimalkan kebocoran.
c. Pekerjaan Kanopi
• Material yang diadakan pelaksana perlu ada persetujuan dari pengawas untuk memastikan
kesesuaian spesifikasi.
• Material yang diadakan harus disimpan di tempat yang aman agar tidak mengalami kerusakan
(pecah dsb.).
• Pemasangan material disesuaikan dengan gambar perencanaan.
• Proses pengangkatan material dapat menggunakan crane untuk mempermudah pelaksanaan.
• Perlu diperhatikan sambungan rangka sehingga dapat menahan kaca tempered dengan baik.
• Pemasangan talang air dapat disesuai dengan gambar perencanaan.
Pasal 11
Pekerjaan Dinding
2. Persyaratan Material.
• Bata merah dengan ukuran sesuai standar SNI 15-2094-2000, permukaan bata tidak mudah retak
sebagaimana tercantum persyaratan kekuatan bata merah.
• Campuran semen Portland dan pasir pasang dengan perbandingan 1 SP : 4 PP untuk dinding bata
biasa, perbandingan 1 SP : 2 PP untuk dinding trasram.
• Untuk campuran acian ditambahkan kapur agar menambah daya rekat.
• Rangka dinding kaca dengan profil aluminium ( Alexindo ) ukuran 100 x 50 mm ketebalan 1.2
mm.
• Material kaca interior menggunakan clear glass ( Asahimas ) tebal 10 mm.
• Stiker sandblast
• Material kaca eksterior menggunakan kaca Low E ( Asahimas ) tebal 12 mm
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemasangan Dinding Bata Merah
• Cek posisi penempatan dinding sesuai gambar perencanaan.
37
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
• Cek kondisi sloof atau dudukan dinding bata apakah dalam keadaan baik.
• Pembuatan garis benang di bagian dinding yang akan dipasang.
• Untuk garis lurus secara horizontal dilakukan pemasangan benang dari ujung ke ujung
dinding.
• Untuk garis vertikal dilakukan pemasangan di area kolom atau pembuatan mal bantu di
kedua ujung bagian dinding.
• Memulai pemasangan dinding bata secara bertahap.
• Lakukan pengecekan leveling di atas batu bata dan dipastikan semua dalam keadaan rata.
• Jika ada yang tidak rata, bata yang tidak rata dapat dipukul dengan pelan agar kembali rata,
usahakan saat proses pemukulan campuran mortar harus dalam keadaan basah.
• Pasangkan benang kembali saat pasangan bata telah terpasang setinggi 50 cm.
berlebihan.
Pasal 12
Pekerjaan Langit-Langit
2. Persyaratan Material
• Rangka langit-langit menggunakan hollow galvalum ukuran 2 x 4 cm dengan ketebalan 2 mm.
• Ukuran Gypsumboard ( Jayaboard ) 120 x 240 cm dengan ketebalan 9 mm, sedangkan
Kalsiboard ( Jayaboard ) memiliki ukuran 120 x 240 cm dengan ketebalan 12 mm.
• Cat penutup langit-langit menggunakan cat interior ( Dulux, Mowilex, dan Propan )
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Rangka Langit - Langit
• Menentukan terlebih dahulu elevasi plafond dan membuat garis sipatan pada dinding serta
as sumbu ruangan.
• Pemasangan rangka tepi dan moulding sebagai list tepi tepat pada sipatan.
• Tentukan jarak penempatan kait penggantung.
• Memasang benang untuk pedoman penentuan tutuk paku penggantung untuk memastikan
kelurusan.
• Memasang paku kait dan rod/penggantung.
• Memasang rangka utama dan pembagi.
• Pengencangan klip/rod.
39
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pasal 13
Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
2. Persyaratan Material
• Material penutup lantai menggunakan Homogenous Tile (Granito, Indogress, atau Sandimas)
dengan ukuran 60 x 60 cm finishing polished dan unpolished
• Material penutup dinding dan plint dinding menggunakan Homogenous Tile (Granito, Indogress,
atau Sandimas) dengan ukuran 60 x 60 cm
• Material Vinyl 3 mm ( Taco )
• Material concrete screed menggunakan PolyFloor Epoxy Cement PFP-225 3k ( Propan )
• Material ceramic tile Uk. 40 x 40 cm ( Roman )
3. Pelaksanaan Pekerjaan
• Persetujuan material yang akan digunakan terlebih dahulu.
• Mempersiapkan alat bantu kerja.
• Bersihkan terlebih dahulu permukaan yang akan dipasangkan keramik, homogenous tile, dan
Vynil
• Pemasangan benang untuk sambungan mendapat pasangan permukaan keramik yang rata dan
garis nat lurus.
• Tebar adukan secara merata untuk menghindari rongga.
• Memasang keramik kepalaan untuk tanda titik awal pemasangan pada adukan, dilanjutkan
pemasangan keramik lantai lainnya dengan contoh yang sudah dibuat.
• Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
• Biarkan pasangan keramik beberapa saat untuk mengeluarkan udara yang terdapat dalam
campuran adukan.
• Melakukan proses perapian dengan memberikan nat, lalu membersihkan dari sisa-sisa nat yang
terbuang.
40
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
Pasal 14
Pekerjaan Kusen, Penggantung, Daun Pintu dan Jendela
2. Persyaratan Material
• Material rangka kusen, daun pintu dan jendela menggunakan profil Aluminium ( Alexindo ).
• Material kaca bergerak menggunakan kaca tempered 12 mm ( Asahimas )
• Material kaca mati menggunakan kaca clear glass 10 mm ( Asahimas )
• Material finishing kaca menggunakan stiker sandblast
• Material daun pintu menggunakan rangka kayu , lapisan penutup plywood 2 sisi, finishing HPL
( Taco )
• Material aksesoris pintu dan jendela menggunakan Handle, Engsel, Lockcase, Escutcheon (
Dekson ).
4. Pelaksanaan Pekerjaan
• Persetujuan material yang akan digunakan terlebih dahulu.
• Mempersiapkan alat bantu kerja.
• Pekerjaan pemasangan kusen, penggantung, daun pintu dan jendela sesuai dengan gambar
rencana
Pasal 15
Pekerjaan Pengecatan/Finishing
2. Persyaratan Material
• Pengecatan menggunakan cat Interior dan Eksterior ( Dulux, Mowilex, dan Propan )
• Pengecatan langit-langit menggunakan cat interior ( Dulux, Mowilex, dan Propan )
• Warna cat yang digunakan sebagai berikut
41
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Pengecatan
• Persetujuan terlebih dahulu jenis dan warna cat yang akan dipakai.
• Pemeriksaan kembali kondisi dinding yang akan di cat, pastikan sudut dan pertemuan sudah
baik.
• Melindungi bahan lain yang kemungkinan terkena percikan cat.
• Melakukan pengecatan dengan cat primer untuk lapis pertama.
• Lapis kedua menggunakan wall filler atau plamir.
• Lapis berikutnya menggunakan cat luar sesuai dengan spesifikasi yang disepakati sebanyak
dua lapis.
Pasal 16
Pekerjaan Railing Tangga
• Memastikan perakitan rangka railing dengan metode las diperhatikan dengan baik, perakitan
rangka railing tangga ke tangga menggunakan baut dengan baik agar menempel dengan kuat dan
baik
• Perhatikan pemasangan GRC dengan baik dan rapi
• Tutup sambungan GRC dan lubang sekrup dengan paper tape dan compound lalu diampelas
• Pemasangan HPL perlu diperhatikan dengan baik dan rapi
• Bersihkan sisa lem yang menempel pada permukaan HPL
Pasal 17
Pekerjaan Secondary Fasad
2. Persyaratan Material
• Rangka fasad menggunakan hollow ukuran 100x100x2 mm, UNP ukuran 100x50x5 mm,
finishing Zinc Chromate
• Penutup fasad menggunakan GRC eksterior dengan tebal 18 mm ( GRCBoard )
• Pengecatan menggunakan cat eksterior waterproofing ( Dulux, Mowilex, dan Propan )
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pekerjaan Rangka Fasad
• Material yang diadakan pelaksana perlu ada persetujuan dari pengawasan untuk memastikan
kesesuaian spesifikasi.
• Sebelum memulai pekerjaan, pelaksana harus menyediakan komponen SMKK terlebih
dahulu, sediakan scaffolding dan body herness saat sedang melakukan pekerjaan di
ketinggian.
• Pelaksana diharapkan memahami terlebih dahulu gambar perencanaan terkait rangka fasad.
• Pelaksana dan pengawas perlu memperhatikan lokasi penyimpanan material, perlu dipastikan
material tidak diletakkan di tempat yang lembab, tepapar sinar matahari langsung yang dapat
mengakibatkan korosi
• Proses pengangkatan material dapat menggunakan crane untuk mempermudah pelaksanaan
• Perlu diperhatikan sambungan rangka dengan baik.
• Rangka yang telah terpasang perlu dilapisi dengan cat anti karat / Zinc Chromate
b. Pekerjaan penutup fasad GRC
43
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
• Setelah rangka fasad terpasang, mulailah pemasangan panel GRC pada rangka menggunakan
baut/sekrup.
• Cek Kembali kerapian dan kerataan bidang fasad
• Tutup sambungan dan lubang baut dengan paper tape dan Coumpound dan diampelas
• Finishing fasad menggunakan cat eksterior Dulux
• Apabila ada modul, dipisah dengan plat alumunium dan sealen.
Pasal 18
Pekerjaan Sanitasi
2. Persyaratan Material
• Material komponen sanitasi dengan ( Toto ).
• Pipa PVC Tipe AW
• Pipa PPR
• Septictank Biofil dengan kapasitas 5 m3 ( BioTech )
• Roof Water Tank dengan kapasitas 3000 liter.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pemasangan Komponen Sanitasi
• Material yang diadakan harus disetujui dengan tim pengawas dan dipastikan dengan
spesifikasi yang direncanakan.
• Pemasangan komponen sanitasi dapat dilakukan dengan pekerja yang memiliki kompetensi
dibidang tersebut untuk meminimalis kesalahan.
• Terkait pelaksanaan pelaksanaan dapat meminta konsultasi dengan ahli Plumbing tim
44
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
perencana.
45
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
d. Desinfeksi
• Pemborong harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi air,
sebelum diserahkan kepada Pemberi tugas.
• Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan "Chlorine" ke dalam sistem pipa ,
dengan cara / metode yang disetujui pemberi tugas. Dosis Chlorine adalah sebesar 50 ppm
( parts per million).
• Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih, sehingga
kadar chlorine menjadi tidak lebih dari 0,2 ppm.
• Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi
tersebut, harus dibuka dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 24 jam tersebut
diatas.
Pasal 19
Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
2. Persyaratan Material
• Saklar menggunakan jenis tunggal, ganda, dan tukar. ( Panasonic )
• Stop kontak menggunakan jenis dinding dan lantai ( Panasonic )
46
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
47
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
• Pipework 6.35 mm
• Pipework 9.52 mm
• Pipework 12.7 mm
• Pipework 15.88 mm
• Pipework 19.05 mm
• Pipework 22.22 mm
• Pipework 25.4 mm
• Pipework 28.58 mm
• Pipework 31.75 mm
• Refrigerant R410 (kg)
• Kabel kontrol 3x0,75 mm2
• Kabel remot 2x1,5 mm2
• Pipa Drain PVC AW 1" + isolasi aemaflex
• Pipa Drain PVC AW 2" + isolasi aemaflex
• ducting PU 600x300 mm
• ducting PU 400x300 mm
• Linier difusser 200x600 mm
• flexibel duct 6"
• 2-WAY FSV-EX MS3 series U-8MS3H7
• 2-WAY FSV-EX MS3 series U-24MS3H7
• 4-Way Cassette(U2) S-90MU2E5BP
• 4-Way Cassette(U2) S-140MU2E5BP
• High Static Pressure Ducted S-180ME2E5
• High Static Pressure Ducted S-224ME2E5
• Wall Mounted(K2) S-22MK2E5A
• Wall Mounted(K2) S-45MK2E5AP
• Wall Mounted(K2) S-56MK2E5AP
• Branch CZ-P1350PJ2
• Branch CZ-P160BK2
• Branch CZ-P680BK2
• Branch CZ-P1350BK2
• Reducer
• Balance Pipe 6.35 mm
• Pipework 6.35 mm
• Pipework 9.52 mm
48
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
• Pipework 12.7 mm
• Pipework 15.88 mm
• Pipework 19.05 mm
• Pipework 22.22 mm
• Pipework 25.4 mm
• Pipework 28.58 mm
• Pipework 31.75 mm
• Pipework 38.1 mm
• Pipework 41.28 mm
• Refrigerant R410 (kg)
• Kabel kontrol 3x0,75 mm2
• Kabel remot 2x1,5 mm2
• Pipa Drain PVC AW 1"
• Pipa Drain PVC AW 2"
• Terminal udara Elektro statis radius 70 m'
• kabel BC 1x50 mm2 termasuk clam penjepit dan dudukan
• Pipa PVC Ø 50 mm pelindung dari sentuhan
• Tahanan pembumian max 5 ohm
• Bak kontrol 300 x 300 x 300 mm
• Genset 50 kVa
• Siemens 2,0 mm
• RAL 7032
• Powder Coating 380/415 V, 3 PH, 50 Hz, 4 Wire
• Kabel Tray W 300 mm , H 50 mm (ARUS KUAT)
• Kabel Tray W 200 mm , H 50 mm (ARUS LEMAH)
• MCB
• Exit lamp 3W+ battrey backup
• Stop Kontak 10 A
• Saklar Hotel
• Grid Switch 6 Gang
• Grid Switch 9 Gang
• Sun Switch 6 A
49
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
3. Pelaksanaan Pekerjaan.
• Pemahaman terlebih dahulu perletakkan komponen mekanikal elektrikal sesuai dengan gambar
perencanaan.
• Pelaksana harus mengadakan pekerja yang memiliki kompetensi dibidang mekanikal elektrikal
sehingga dapat meminimalkan kesalahan.
• Adapun komponen mekanikal elektrikal harus disetujui oleh ahli MEP tim perencana untuk
memastikan spesifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.
Pasal 20
Pekerjaan Lansekap
2. Persyaratan Material
• Material paving block dengan mutu K-450 pada lahan parkir mobil
• Material paving block natural tebal 6 cm pada lapangan upacara
• Material kansteen tinggi 10 cm
• Diding pagar pembatas samping dan belakang menggunakan pasangan dinding bata
• Pagar depan menggunakan tiang beton dengan penebalan bata
• Pagar depan menggunakan besi hollow uk. 100x50 cm finishing Zinc Chromate
3. Pelaksanaan Pekerjaan.
• Material yang diadakan pelaksana perlu ada persetujuan dari pengawasan untuk memastikan
kesesuaian spesifikasi
• perataan lahan yang parkiran dan lapangan bendera menggunakan pasir urug
• perhatikan pemasangan paving block dengan baik dan rapi
• tentukan titik pemasangan pagar hollow sesuai dengan gambar rencana
• finising pagar hollow denan Zinc Chromate
Pasal 21
Pekerjaan Lain - Lain
50
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
2. Persyaratan Material
• Rangka Signage/ Sign letter menggunakan rangka hollow 40x40 mm
• Bahan Signage/ Sign Letter menggunakan plat galvanis dan Acrylic
• Penerangan lampu LED
3. Pelaksanaan Pekerjaan.
• Material yang diadakan pelaksana perlu ada persetujuan dari pengawasan untuk memastikan
kesesuaian spesifikasi
• Persiapan huruf Signage/ Sign letter yang sudah dibentuk
• Sebelum memulai pekerjaan, pelaksana harus menyediakan komponen SMKK terlebih dahulu,
sediakan scaffolding dan body harness saat sedang melakukan pekerjaan di ketinggian
• Mengukur media yang akan digunakan sebagai tempat perletakkan huruf
• Berikan tanda pasang signage/sign letter sesuai dengan gambar rencana
• Perhatikan pemasangan huruf Signage/Sign letter dengan baik dan rapi
51
RKS (RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KPPBC TIPE MADYA PABEAN C PAREPARE
BAB IV
PENUTUP
1. Semua bahan/material harus diajukan terlebih dahulu oleh Kontraktor Pelaksana sebelum
dilaksanakan untuk mendapatkan persetujuan.
2. Sebelum penyerahan pertama, Kontraktor Pelaksana wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, halaman di sekitar bangunan harus ditata rapi dan semua
barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari pekerjaan.
3. Dalam pelaksanaan seluruh sistem harus berjalan dengan sebaik mungkin, kelalaian Kontraktor
yang mengakibatkan sistem tidak berjalan dengan baik sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor Pelaksana.
4. Semua sisa-sisa pekerjaan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan tidak boleh ada kotoran
yang tersisa di sekitar lokasi pekerjaan. Semua biaya angkutan pembuangan sisa-sisa pekerjaan
menjadi tanggungan Pelaksana.
5. Syarat-syarat yang belum tercantum dalam RKS ini namun ada pelaksanaan pekerjaan yang
berkaitan dengan pekerjaan bangunan tersebut maka pihak pelaksana wajib mengerjakan sebagai
penyempurnaan bangunan tersebut atas petunjuk pengawas lapangan. Segala sesuatu yang belum
tercantum dalam syarat-syarat ini akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan di lokasi
pekerjaan dan apabila terdapat pekerjaan yang harus dilaksanakan dan tidak terdapat dalam RAB,
maka pelaksana wajib melaporkan dan akan dibuatkan adendum kontrak.
52
No. Material Merk
1. Semen Portland Tonasa Bosowa -
2. Spandek Lysaght - -
3. Kusen Aluminium Alexindo - -
4. Kaca Asahimas - -
5. Gypsumboard Jayaboard - -
6. Kalsiboard Jayaboard - -
7. Homogenous Tile Granito Indogress Sandimas
8. Ceramic Tile Roman - -
9. Vynil Taco - -
10. Concrete Screed Propan - -
11 Waterproofing AM - -
12 Penggantung Deckson - -
13 Cat Interior Dulux Mowilex Propan
14 Cat Eksterior Dulux Mowilex Propan
15 GRC Board GRCboard - -
Pipa PVC Type Rucika - -
16
AW
17 Pipa PPR Rucika - -
18 Komponen Sanitasi Toto - -
19 Biofil Biotech - -
20 AC Panasonic - -
21 Lampu Opple - -
22 Saklar Panasonic - -
23 Lampu PJU Philips - -
24 CCTV Norden - -
25 Router D-Link - -
26 Heat Detector Addressa - -
27 Kabel Supreme - -