SPESIFIKASI TEKNIS
PROGRAM
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
KEGIATAN
PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTEM IRIGASI PRIMER DAN SKUNDER PADA DAERAH
IRIGASI YANG LUASNYA DIBAWAH 1000 HA DALAM 1 (SATU) DAERAH KABUPATEN/KOTA
SUB KEGIATAN
REHABILITASI JARINGAN IRIGASI PERMUKAAN
PEKERJAAN
IRIGASI DI RT 04 KOTO KATIK
SUMBER DANA
APBD KOTA PADANG PANJANG
TAHUN ANGGARAN 2022
LOKASI
KOTA PADANG PANJANG
A. SPESIFIKASI UMUM
1. Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang diajukan oleh
kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi pekerjaan paling
lambat 28 hari sebelum Direksi pekerjaan menetapkan setuju atau tidak.
2. Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa standar yang diajukan Kontraktor tidak
menjamin secara subtansif sama atau lebih tinggi dari standar yang diisyaratkan, maka
Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan standar yang diisyaratkan dalam dokumen
kontrak.
3. Satu perangkat spesifikasi yang tepat dan jelas merupakan kebutuhan awal bagi peserta calon
penawar untuk dapat menyusun Penawaran realistis dan kompentitif, sesuai dengan
kebutuhan pemilik tanpa catatan atau persyaratan lain dalam Penawaran mereka.
4. Dalam spesifikasi agar menggunakan sebanyak mungkin Standar Nasional (SNI, SII, SKSNI,
dsb) dan norma Standar Pedoman Manual (NSPM) yang dikeluarkan Kementerian Pekerjaan
umum untuk barang, bahan dan jasa / pengerjaan / fabrikasi dari edisi atau revisi terakhir,
atau standar internasional (ISO, dsb) / Standar Negara Asing (ASTM, dsb) padanannya
(eqivalennya) yang secara substansif sama atau lebih tinggi dari standar nasional yang
diisyaratkan. Apabila standar nasional untuk barang, bahan dan pengerjaan / jasa / fabrikasi
tertentu belum ada, dapat digunakan standar internasional atau standar negara asing.
5. Standar satuan ukuran yang digunakan pada dasarnya adalah MKS, sedangkan penggunaan
standar satuan ukuran lain, dapat digunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat dihindari.
a. Pengguna Jasa menyiapkan Jadwal Pelaksanaan untuk semua pekerjaan yang termasuk
dalam Kontrak. Jadwal pelaksanaan tersebut untuk membantu para penawar dan
Penyedia Jasa didalam menyiapkan jadwal pelaksanaan yang lebih terperinci.
b. Lima Belas (15) hari setelah menerima Surat Penunjukan, Penyedia Jasa harus
menyerahkan Jadwal Pelaksanaan kepada Direksi Pekerjaan berisi jadwal pelaksanaan
semua pekerjaan dan pekerjaan sementara yang harus dikerjakan berdasarkan Kontrak,
dengan metode PERT/CPM network. Jadwal Pelaksanaan ini harus sesuai dengan hari
kalender, jangka waktu yang diperlukan, tanggal mulai paling awal, tanggal selesai paling
awal dan paling lambat, lama pelaksanaan dan sebagainya.
c. Jadwal tersebut diatas diserahkan sesuai dengan modifikasi dan perubahan yang
diperlukan oleh Direksi Pekerjaan di dalam waktu yang logis. Jadwal Pelaksanaan yang
direvisi yang sudah disetujui dan sudah ditandatangani oleh Penyedia Jasa dan Direksi
Pekerjaan harus dianggap merupakan Jadwal Pelaksanaan yang mengikat dan menjadi
bagian dari Dokumen Kontrak.
c. Aspek Ekonomis
Penyedia Jasa pekerjaan wajib memperhatikan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan.
Termasuk dalam hal ini aspek SDM, peralatan, dan pengadaan bahan SDM yang
digunakan harus secara efektif dapat memenuhi kebutuhan jadwal dan kualitas
pekerjaan. Jumlah dan jenis peralatan-peralatan pendukung pekerjaan harus
diperhitungkan dengan seksama sesuai jadwal pekerjaan terutama bila peralatan-
peralatan tersebut diadakan dengan sewa. Pengadaan bahan/material harus
diupayakan efektif sesuai pekerjaan yang dijadwalkan.
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Uitzetten / Pengukuran Ulang
2. Pembuatan MC.O, Asbuil Drawing, & Administrasi Lainnya
3. Fasilitas Kegiatan K3
1.3. Gambar
Gambar-gambar yang disediakan oleh Direksi Pekerjaan hanyalah semata-mata untuk
maksud penawaran. Setelah perjanjian Kontrak ditandatangani, berdasarkan gambar
tersebut, Penyedia Jasa dapat mempersiapkan dan membuat gambar pelaksanaan
(construction drawing). Penyedia Jasa harus bekerja berdasarkan pada gambar
pelaksanaan.
Sekiranya Penyedia Jasa yang memanfaatkan suatu izin jalan khusus atau sementara
akomodasi tambahan yang disediakan baginya oleh pengguna jasa untuk kepentingan
kontrak, lahan dimana tempat izin jalan atau akomodasi tambahan tersebut berada
harus dianggap menjadi bagian dari lokasi seperti ditentukan dalam persyaratan
kontrak.
A. Kewajiban umum
Kewajiban umum di sini dimaksudkan kewajiban umum bagi perusahaan Penyedia
Jasa Konstruksi, yaitu :
• Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan,
lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga
kerja terlindungi dari resiko kecelakaan.
• Penyedia Jasa menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat
lain yang akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan
keselamatan kerja, selanjutnya barang-barang tersebut harus dapat
dipergunakan secara aman.
• Penyedia Jasa turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja, agar tenaga
kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat.
• Penyedia Jasa menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena jabatannya di
dalam organisasi Penyedia Jasa, bertanggung jawab mengawasi koordinasi
pekerjaan yang dilakukan untuk menghindarkan resiko bahaya kecelakaan.
• Penyedia Jasa memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja sesuai
dengan keahlian, umur, jenis kelamin dan kondisi fisik/kesehatannya.
• Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa menjamin bahwa semua tenaga kerja
telah diberi petunjuk terhadap bahaya dari pekerjaannya masing-masing dan
usaha pencegahannya, untuk itu Penyedia Jasa dapat memasang papan-papan
pengumuman, papan-papan peringatan serta sarana-sarana pencegahan
kecelakaan yang dipandang perlu.
• Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala terhadap
semua tempat kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan kecelakaan,
lingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan kerja yang aman.
• Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka penyelenggaraan
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
C. Laporan kecelakaan
Salah satu tugas pelaksana K3 adalah melakukan pencatatan atas kejadian yang
terkait dengan K3, dimana :
- Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan
kepada Instansi yang terkait.
- Laporan harus meliputi statistik yang akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut
:
• Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja
masing-masing dan
• Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-sebabnya.
A. Aspek lingkungan
Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan K3 terutama terkait dengan aspek
lingkungan, Penyedia Jasa harus mendapatkan persetujuan dari direksi pekerjaan.
BAGIAN III P E K E R J A A N S A L U R A N
3.1. Pembersihan Lapangan
a. Semua tanah dalam batas pembebasan tanah yang perlu diadakan pembersihan seperti
yang ditentukan Direksi, harus dibersihkan dari pohon-pohon, semak-semak, alang-
alang, akar-akar pohon, lainnya dan semua bahan-bahan yang mengganggu, harus
dibuang dari tempat pekerjaan atas persetujuan Direksi.
b. Pada umumnya hanya pohon-pohon yang akan mengganggu konstruksi yang
dituntutoleh spesifikasi ini untuk dibuang dan pohon-pohon sepanjang batas pembebasan
tanah akan dibiarkan ditempat sampai kemungkinan perluasan maksimal pohon-pohon
yang dicabut harus dikumpulkan dilokasi-lokasi yang ditunjuk oleh Direksi dan akan
tetap merupakan milik Direksi. Pagar-pagar, dinding-dinding bangunan-bangunan,
reruntuhan-reruntuhan (puing-puing) dari tempat pekerjaan harus dibuang sesuai
persetujuan direksi, setelah semua bahan-bahan dan perlengkapan yang masih dapat
digunakan, diselamatkan dan diserahkan kepada Direksi ditempat pekerjaan.
c. Kontraktor akan diminta untuk melaksanakan pembersihan sebelum pelaksanaan
konstruksi lainnya.
d. Kerusakan tehadap pekerjaan-pekerjaan dan milik masyarakat atau pribadi yang
disebabkan pelaksanaan kontraktor dalam pembersihan, akan diperbaiki atau diganti atas
biaya kontraktor.
Jika material hasil pembersihan akan dibakar, kontraktor harus menempatkan orang
untuk mengawasinya dari kemungkinan bahaya kebakaran lingkungan alam maupun
harta benda.
Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Padang
Penyedia jasa harus menginformasikan secara periodik setiap tanggal 1 awal bulan
data-data sebagai berikut :
1. Jumlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai hari terakhir bulan
lalu.
2. Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan jalan.
3. Jumlah semen yang dipakai selama periode 1 (satu) bulan lalu.
4. Penerimaan pengadaan semen selama bulan yang lalu
5. Penggunaan atau kehilangan selama bulan yang lalu dengan alasan
6. Data lain yang dibutuhkan/dianggap perlu oleh Direksi
Pasir
Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam yang diambil dari sungai
atau sumber lain yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tempat penimbunan
penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah kimia, bebas dari banjir
serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti air laut/garam dan lain-
lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organis. Air harus diuji sesuai dengan dan harus memenuhi
ketentuan. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.
Jika timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti di
atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat
tekan mortar semen dan pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan
memakai air suling. Air yang diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar
dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan
mortar dengan air suling pada periode perawatan yang sama.
Masukkan dan ratakan 2 takar pasir dalam kotak pengaduk, disusul 1 takar
semen dan 2 takar pasir berikutnya. Adukan campuran kering (tanpa air) dengan
cangkul sampai rata (homogen) . Tuangkan air sedikt demi sedikit sambil diaduk
terus sampai diperoleh adukan homogen. Adukan sudah baik apabila sudah
terlihat lengket dan tidak terurai saat dituang serta tidak ada yang tersisa diplat
cangkul saat dituang tidak terlalu kering, sehingga mudah digunakan.
Lapis landasan yang rembes air (permeable) dan kantung penyaring harus
disediakan jika disyaratkan sesuai dengan ketentuan. Jika ditunjukkan dalam
Gambar, atau yang diminta lain oleh Direksi Pekerjaan, suatu pondasi beton
mungkin diperlukan. Beton yang digunakan harus memenuhi ketentuan dari Bagian
Beton dari Spesifikasi ini.
Ratakan dasar galian, pasang profil sesuai gambar design pasangan dan
hamparkan serta ratakan pasir setebal 5 - 10 cm sebagai lantai kerja. Periksa
dimensi dan elevasi profil dengan alat ukur (oleh juru ukur) dan minta
persetujuan Direksi bila telah sesuai gambar kontrak. Sebelum dipasang, batu
harus dibersihkan dari lumpur atau tanah yang melekat serta basahi dengan air
agar ikatan dengan adukan menjadi kuat.
Harga satuan mencakup semua biaya upah pekerjaan, material dan peralatan
pelaksanaan pekerjaan termasuk pengadaan, pengangkutan, pasir, semen dan
pembuatan mortal berikut pasangan dan pekerjaan finishing.
Bagian atas pasangan batu kali, pada dinding luar, dan bagian lain yang Nampak harus
diplester dengan campuran 1 : 3 spesifikasi bahan semen, pasir dan air yang digunakan.
Bagian-bagian tertentu dari pasangan batu sesuai gambar design/kontrak harus di
plester.
Plesteran dibuat dari campuran 1 bagian semen dan tiga bagian pasir yang disaring
atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar kontrak. Tebal plesteran dibuat 1,5 - 2 cm
dari permukaan batu, sebelum plesteran dipasang diantara batu- batu harus dikorek
sampai kedalaman 1 - 2 cm dibawah permukaan batu. Kemudian permukaan pasangan
dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan dan
plesteran.
Jika ada pelaksanaan plester siar, Bagian permukaan pasangan batu yang terlihat,
sesuai kontrak atau petunjuk Direksi harus disiar. Siar dibuat dari campuran 1 bagian
semen dan 2 bagian pasir yang disaring atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar.
Sebelum siar dipasang adukan pasangan diantara batu–batu halus dikorek sampai
kedalaman 1-2 cm dibawah permukaan batu untuk jenis siar rata dan siar timbul,
dan 2-3 cm untuk jenis siar tenggelam, kemudian pasangan dibersihkan dan disiram
air agar terjadi ikatan yang kuat antara pasangan siaran.
3.7.1 Semen
Semen yang digunakan adalah Semen Padang
Penyedia jasa harus menginformasikan secara periodik setiap tanggal 1 awal
bulan data-data sebagai berikut :
1. Jumlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai hari terakhir
bulan lalu.
2. Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan jalan.
3. Jumlah semen yang dipakai selama periode 1 (satu) bulan lalu.
4. Penerimaan pengadaan semen selama bulan yang lalu
5. Penggunaan atau kehilangan selama bulan yang lalu dengan alasan
6. Data lain yang dibutuhkan/dianggap perlu oleh Direksi
3.7.5 Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam,
basa, gula atau organis. Air harus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi
ketentuan. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan.
Jika timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air
seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan
pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir dengan memakai air yang
diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang diusulkan dapat digunakan
jika kuat tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari
minimum 90 % kuat tekan mortar dengan air suling pada periode perawatan
yang sama.
Metoda Pelaksanaan
a. Pencampuran
1. Beton dicampur dengan menggunakan Molen dan tenaga manusia, mengingat
volume yang dikerjakan relatif kecil disamping itu lokasi kerja sangat sulit untuk
mobilisasi mesin molen.
b. Pengecoran
1. Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi yang telah disetujui atau sampai pekerjaan selesai.
2. Pengecoran tidak boleh dilaksanakan ditempat terbuka selama ada badai atau
hujan lebat. Semua material dan peralatan pengecoran harus dilindungi
terhadap pengaruh hujan lebat dan badai.