Anda di halaman 1dari 27

Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS


DAN
METODE UMUM PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PENINGKATAN DAN PEMBANGUNAN


PENGAMANAN TEBING SUNGAI
INDRAGIRI DESA KAMPUNG BARU KEC.
CERENTI KAB. KUANTAN SINGINGI

T.A. : 2023
PPK : SUNGAI DAN PANTAI I

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 1
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

A. SPESIFIKASI UMUM
1. Umum
Pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia jasa dimulai sejak diterimanya Surat Perintah
Mulai Kerja dari Pengguna Jasa dengan mengacu pada ketentuan dokumen kontrak, spesifikasi teknik,
serta ketentuan lain yang di keluarkan oleh pengguna jasa pada saat pelaksanaan pekerjaan mulai
berjalan.
Penyedia jasa memilik tanggung jawab penuh atas kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan
terhitung sejak SPMK diterima hingga serah terima akhir pekerjaan (Final Hands Over/FHO). Penyedia
jasa juga memiliki kewajiban serta tanggung jawab menanggung segala resiko yang dibebankan kepada
pengguna jasa atas tuntutan yang berasal dari pihak ke tiga baik berupa tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan
biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang
digunakan atau disediakan oleh penyedia jasa hingga umur konstruksi tercapai.

2. Lokasi Kerja
Secara administrasi lokasi pekerjaan berada di Desa Kampung Baru Kecamatan Cerenti Kabupaten
Kuantan Singingi. Untuk menuju lokasi pekerjaan, dari Kota Pekanbaru yang merupakan ibu kota
Propinsi Riau, ditempuh dengan perjalanan darat menuju ke arah Lokasi Pekerjaan dengan
menggunakan kendaraan roda empat dengan jarak tempuh ± 225 km atau waktu tempuh ± 5,0 jam.

3. Ruang Lingkup Kegiatan


Ruang lingkup kegiatan terdiri dari berdasarkan jenis pekerjaan, antara lain :
a) Mata Pembayaran Umum
1.) Pekerjaan Persiapan
2.) Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
b) Mata Pembayaran Pekerajaan Utama
1.) Pekerjaan Tanah
2.) Pekerjaan Turap Perkuatan Kaki Tebing Sungai
3.) Pekerjaan Turap Perkuatan Dinding Tebing Atas Sungai
4.) Pekerjaan Bronjong
c) Pekerjaan Lain-lain

4. Jalan Akses Ke Daerah Kerja

Jalan akses menuju lokasi kerja ialah menggunakan akses darat dimana penyedia bebas menentukan
alur jalan mana yang memiliki jarak terdekat, efektif dan efisien menuju lokasi proyek. Penyedia jasa wajib
melaksanakan semua peraturan dan prosedur hukum yang berlaku berkaitan dengan penggunaan jalan,
seperti perizinan dengan pihak-pihak terkait, rambu-rambu lalu lintas, kapasitas kelas jalan yang akan
dilewati, aktifitas masyarakat pengguna jalan dan bertanggung jawab atas kerusakan akibat penggunaan
tersebut.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 2
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

Jalur akses yang digunakan oleh penyedia jasa harus dilaporkan Pengawas Pekerjaan/Konsultan
Supervisi dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan. Pengguna jasa tidak bertanggung jawab atas
pemeliharaan jalan masuk atau kerusakan bangunan yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia jasa. Apabila penyedia jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan
oleh Konsultan Supervisi dan Direksi, maka segala resiko dan pembebanan biaya ditanggung sendiri oleh
penyedia jasa atas tanpa mempengaruhi nilai kontrak yang telah disepakati.

5. Standar
Standar pedoman yang digunakan selama masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah mengacu pada
Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar lain yang secara substansi setara atau lebih tinggi dari
standar nasional. Untuk standar Analisa perhitungan mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Pedoman Penyusunan
Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Apabila terdapat pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada dalam Standar Indonesia, maka penggunaan atas
semua bahan dan mutu pekerjaan harus memiliki kualitas bahan yang baik berdasarkan persetujuan
Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan. Perbedaan standar
yang disyaratkan dan yang diajukan oleh Penyedia jasa kepada Pengawas Pekerjaan (Konsutan
Supervisi) harus dijelaskan secara tertulis kepada Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan, sekurang-
kurangnya 8 hari sebelum Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan menetapkan persetujuan terhadap
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

6. Bahan Dan Perlengkapan Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia Jasa

6.1. Umum
Penyedia jasa harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan yang tercantum dalam kontrak, semua bahan dan perlengkapan yang
merupakan bagian dari pekerjaan harus baru dan sesuai dengan standar yang diberikan dalam
spesifikasi atau standar dalam Spesifikasi Umum. Bila penyedia jasa dalam mengusulkan
penyediaan bahan dan perlengkapan tidak sesuai dengan suatu standar seperti tersebut diatas,
maka penyedia jasa harus segera memberitahukan kepada Konsultan Supervisi untuk
mendapatkan persetujuan serta diketahui oleh Direksi Pekerjaan.
6.2. Perlengkapan Konstruksi
Penyedia jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang diperlukan dalam
pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila Konsultan Supervisi dan Direksi memandang
belum sesuai dengan Kontrak, maka penyedia jasa harus segera memenuhi kekurangannya, dalam
penyediaan semua perlengkapan dan peralatan harus lengkap dengan spare parts yang cukup dan
memeliharanya agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan lancar dan baik.
6.3. Bahan Pengganti
Penyedia jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut tidak tersedia di
pasaran maka dapat digunakan bahan pengganti dengan mendapat ijin tertulis dari Konsultan
Supervisi dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan. Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak akan

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 3
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

disesuaikan dengan adanya pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan bahan
pengganti.
6.4. Pemeriksaan Bahan Dan Perlengkapan
Perlengkapan dan bahan dari penyedia jasa akan dilakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan
dalam Kontrak oleh Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan diketahui oleh Direksi
Pekerjaan :
a) Tempat produksi dan pembuatan
b) Lapangan
Penyedia jasa harus memberikan informasi yang jelas menyangkut perlengkapan dan bahan
kepada pengguna jasa sesuai permintaan untuk tujuan pemeriksaan, dengan tidak mengurangi
tanggung jawab penyedia jasa untuk menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan
spesifikasi.
6.5. Spesifikasi, Sertifikat uji dan Data Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia Jasa
Untuk mendapatkan persetujuan mobilisasi ke lokasi pekerjaan, terlebih dahulu Penyedia jasa wajib
memberikan informasi teknis kepada Konsultan Supervisi dan Direksi terkait spesifikasi teknis
seperti Sertifikat uji atau data teknis lainnya pada bahan, material, perlengkapan atau peralatan
yang digunakan. Persetujuan spesifikasi atas brosur dan data teknis yang ajukan, tidak
meringgankan penyedia jasa dari tanggung jawabnya dalam memenuhi kualitas sesua spesifikasi
di dalam Kontrak.
Pembebanan biaya atas penyediaan bahan dan perlengkapan sudah termasuk ke dalam biaya overhead
pada analisa harga satuan pekerjaan.

7. Sosialisasi dan Koordinasi


Sebagai salah satu upaya agar tercipta suasana yang aman serta nyaman selama pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, beberapa ketentuan yang wajib di lakukan oleh penyedia jasa antara lain;
a) Penyedia Jasa wajib melakukan sosialisasi dan kordinasi bersama pemerintah daerah, aparat
keamanan, camat, kepala desa / lurah, masyarakat setempat sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan.
b) Sosialisasi dan Konsultasi ini harus dilaksanakan Penyedia Jasa paling lambat 7 (Tujuh) hari
sebelum pelaksanaan mobilisasi alat dan personil dengan terlebih dahulu menyerahkan jadwal
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
c) Penyedia jasa wajib melakukan koordinasi serta konsultasi secara berkala melaui rapat bersama
unsur pengawas dan Direksi Pekerjaan. Rapat tetap antara Konsultan Supervisi, Direksi dan Unsur
PPK diadakan minimal satu bulan sekali pada waktu yang telah disetujui oleh ketiga belah pihak.
Maksud dari kegiatan rapat ini diantaranya adalah untuk;
i. Membahas kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan;
ii. Membahas rencana pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya; dan
iii. Membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
Diharapakan dengan komunikasi yang baik akan membangun rasa pengertian serta kesadaran seluruh

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 4
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

pihak mendukung proses pelaksanaan pekerjaan. Tidak ada pembayaran tambahan, dan dalam hal ini
semua biaya sudah termasuk dalam dalam biaya overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

8. Keamanan dan Pemeriksaan


10.1. Umum
Semua keamanan dan pemeriksaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa selama
pelaksanaan pekerjaan antara lain kesehatan, pembersihan lapangan, pembuatan pagar kerja,
keamanan bahan material, peralatan dan perlengkapan kerja hingga pencegahan kebakaran,
dibuat dan dipelihara oleh penyedia jasa berdasarkan anggaran biaya yang tersedia dan atau
biaya sendiri.
bertanggung jawab terhadap atas semua aspek keamanan dan kesehatan kerja dengan susunan
tata tertib organisasi yang disampaikan kepada Pegawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan
Direksi Pekerjaan. Tidak ada pembayaran tambahan dalam hal ini, semua biaya sudah termasuk
dalam harga Kontrak.
10.2. Sistim Pengawasan Keamanan
Penyedia jasa wajib mengatur dan memperhitungkan sistem pengawasan keamanan dan keadaan
organisasinya selama pelaksanaan pekerjaan. Sistim pengawasan keamanan harus dilaksanakan
sesuai dengan program yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di
Indonesia. Tidak ada pembayaran tambahan dalam hal ini, semua biaya sudah termasuk dalam
harga Kontrak.
10.3. Peraturan Kesehatan
Penyedia jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan keadaan sehat
serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan tenaga yang dipekerjakan pada
suatu tempat yang telah disetujui oleh Konsultan Supervisi dan mengetahui Direksi dan oleh
penguasa setempat. Penyedia jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil
langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih.
10.4. Audit oleh Pengguna Jasa
Sesuai dengan kewenangannya, Pengguna Jasa berhak melakukan audit dalam kaitannya dengan:
a) Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari pemutusan kontrak yang telah di atur dalam
Syarat-Syarat Umum Kontrak, tentang Penghentian dan Pemutusan Kontrak.
b) Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia Jasa dan tidak tercakup dalam Kontrak.
Penyedia Jasa wajib menyimpan dan menjaga dokumen akuntansi yang berkaitan dengan 2 (dua)
hal di atas.

9. Gangguan Dan Keadaan Darurat


Selama berlangsungnya pekerjaan, Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan direksi memiliki
kewenang untuk memerintahkan secara tertulis atas:
a) Penyingkiran bahan dari lapangan yang menurut Pengawas Pekerjaan (konsultan supervisi) dan

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 5
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

Direksi Pekerjaan tidak sesuai dengan pekerjaan / Kontrak;


b) Penyingkiran dan pelaksanaan ulang suatu pekerjaan atau bagian dari padanya, yang bahan atau
mutu pekerjaannya menurut pendapat Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan Direksi
Pekerjaan tidak sesuai dengan Kontrak, meskipun sebelumnya telah dilakukan pengujian, atau telah
dilakukan pembayaran angsuran, untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tersebut. Apabila dalam
pengujian akhir membuktikan atau menunjukkan adanya kesalahan.
c) Dalam hal terjadi kelalaian penyedia jasa dalam melaksanakan hal tersebut diatas, maka pengguna
jasa berhak mempekerjakan orang lain untuk melaksanakan perintah tersebut. Semua pengeluaran
sebagai konsekuensinya atau pertambahan biayanya harus ditanggung oleh penyedia jasa, dan
pengguna jasa dapat menahan pembayaran uang yang menjadi hak penyedia jasa, sampai penyedia
jasa membayar pengeluaran tersebut.

10. Perbaikan Mendesak


Apabila sebagai akibat dari kecelakaan, atau kegagalan, atau peristiwa lain yang timbul sehubungan
dengan pekerjaan, atau bagian dari pekerjaan, baik selama pelaksanaan pekerjaan maupun selama masa
Pemeliharaan, menurut pendapat Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan Direksi Pekerjaan
diperlukan penanggulangan segera, pembuatan pekerjaan lain atau perbaikan yang sifatnya mendesak
untuk pengamanan, maka penyedia jasa wajib melaksanakan instruksi tersebut yang secara tertulis
dikeluarkan oleh Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan.
Apabila penyedia jasa tidak sanggup atau tidak bersedia dengan segera melaksanakan pekerjaan atau
perbaikan tersebut, pengguna jasa dapat mempekerjakan atau membayar pihak ketiga atau pekerja-
pekerjanya sendiri dengan Tidak ada pembayaran tambahan dalam pekerjaan ini, semua biaya sudah
termasuk dalam perhitungan overhead dan Keuntungan penyedia jasa.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 6
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

B. SPESIFIKASI KHUSUS
1. Pekerjaan Persiapan
1.1. Pekerjaan Persiapan

a) Papan Proyek
i. Penyedia jasa harus membuat, memasang dan memelihara minimal 1 (satu) buah papan
proyek di Lokasi Pekerjaan. Papan tanda proyek harus menunjukkan dan memuat nama
pengguna jasa pekerjaan / proyek, nama penyedia jasanya, nama proyek, perkiraan
jumlah hari pelaksanaan, dan sumber pendanaan.
ii. Lokasi pemasangan ditentukan bersama Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
dalam jangka waktu maksimal 14 (empat belas) hari kalender sebelum mulai pelaksanaan
pekerjaan. Jika pekerjaan telah selesai dan telah diserahterimakan, maka papan nama
proyek harus dicabut oleh penyedia jasa.

b) Penyediaan Direksi Keet


i. Penyediaan Direksi terletak di dekat lokasi pekerjaan.
ii. Penyedian Direksi keet ditentukan bersama antara Direksi Pekerjaan dan Pengawas
Pekerjaan.
iii. Penyediaan Direksi keet dapat berbentuk sewa bangunan ataupun bangunan sementara
selama masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
iv. Penyedia jasa wajib melaporkan dan menyediakan tempat kerja dan rencana
pembangunan sementara berkaitan dengan pemenuhan fasilitas kerja kepada Konsultan
Supervisi untuk mendapat persetujuan.
v. Fasilitas kerja direksi keet wajib disediakan oleh penyedia jasa untuk mengakomodir
kegiatan Rapat direksi, Ruang istirahat Direksi, fasilitas MCK hingga pemondokan yang
layak, disertai dengan penerangan, jalan, ruang masak, sesuai dengan batas yang
ditentukan dalam kontrak, Wajib disediakan oleh Penyedia Jasa.
vi. Penyedia jasa juga wajib melengkapi keperluan air bersih dan penerangan yang cukup
untuk kebutuhan hidup seluruh tenaga kerja yang berada di areal kerja. Penyedia jasa
memiliki kewajiban menyediakan, memelihara, mengerjakan dan memindahkan
bangunan sementara lainnya setelah pekerjaan dinyatakan selesai, sebelum diserahkan
kepada Pemberi Tugas.
vii. Pembiayaan atas penyediaan fasilitas Direksi keet pekerjaan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi berdasarkan analisa harga satuan pekerjaan persiapan dan
biaya overhead dokumen kontrak.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 7
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

c) Pelaporan
i. Laporan Kemajuan Pelaksanaan
Laporan kemajuan pelaksanaan dituangkan ke dalam bentuk Laporan Harian, Laporan
Mingguan dan Laporan Bulanan. Sebelum tanggal 25 (dua puluh lima) tiap akhir bulan,
atau waktu yang ditentukan oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan, penyedia
jasa wajib menyerahkan rangkap 3 (tiga) salinan laporan Kemajuan Bulanan kepada
Direksi Pekerjaan berikut dengan Backup data serta sertifikat bulanan lengkap yang
terlebih dahulu telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Supervisi. Laporan sekurang-
kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
- Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada
bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan
berikutnya.
- Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase
rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada
bulan laporan.
- Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal
permulaan dan penyelesaiannya.
- Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan
dipindahkan dari lapangan.
- Jumlah volume pekerjaan pekerjaan tetap beserta uraian singkat.
- Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan.
- Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran
yang diperlukan bulan berikutnya.
- Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul atau
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.

ii. Gambar-Gambar yang dibuat oleh penyedia jasa


Gambar-gambar yang harus disiapkan penyedia jasa adalah :

- Gambar-Gambar Pekerjaan Tetap


Gambar Pekerjaan tetap merupakan gambar yang terdiri dari Gambar Kerja (Shop
Drawing) atau Gambar Akhir Pekerjaan (As-Built Drawing) yang disiapkan oleh
penyedia jasa yang telah terlebih dahulu diperiksa dan disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan (Konsultan Supervisi), diketahui oleh Direksi Pekerjaan dan disahkan
oleh PPK selaku pengguna jasa. Gambar dicetak pada kertas ukuran A3 dengan
kualitas cetak yang baik.
Gambar tersebut merupakan acuan pelaksanaan pekerjaan dan perhitungan
volume atas rencana dan hasil kerja yang dilaksanakan. Apabila terdapat
perubahan pekerjaan yang tidak sesuai dengan gambar pekerjaan tetap, maka
Penyedia jasa wajib mengajukan perubahan rencana kerja kepada Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan untuk dilakukan perubahan.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 8
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

- Gambar Kerja (Shop Drawing)


Penyedia Jasa wajib membuat gambar kerja (shop drawing) sebagai dasar
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan memberikan copy gambar yang telah
disahkan kepada Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) serta Direksi
Pekerjaan. Gambar kerja harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh
Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) atau dapat mengacu pada Gambar
Pelaksanaan yang disusun oleh Konsultan Supervisi.
Gambar kerja (Shop dawing) disusun secara baik dengan susunan yang paling
kurang memuat:
▪ Gambar denah situasi rencana kerja (Tampak atas dan Tampak Depan);
▪ Gambar Potongan Melintang disertai dimensinya
▪ Gambar detail bangunan berikut dengan komponen yang mengikat disertai
dimensinya;
Penyedia jasa wajib menjaga dan mengamankan gambar kerja yang telah
disahkan untuk diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada akhir pelaksanaan
pekerjaan sebanyak 7 (tujuh) rangkap copy, dan 1 (satu) asli.
Segala resiko yang timbul akibat pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan
sebelum persetujuan Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) diberikan dan
atau tanpa diketahui oleh Direksi Pekerjaan, maka akan menjadi tanggung jawab
penyedia jasa. Persetujuan Konsultan Supervisi yang telah diketahui oleh Direksi
Pekerjaan merupakan ketentuan tetap atas prosedur pelaksanaan pekerjaan di
lapanagan, dan tidak akan meringankan tanggung jawab penyedia jasa atas
kebenaran gambar tersebut.

- Gambar Akhir Pekerjaan (As- Built Drawing)


Gambar Akhir Pekerjaan (As-Build Drawing) merupakan gambar yang dibuat oleh
kontraktor berdasarkan acuan Gambar kerja (Shop Drawing) yang telah disahkan
dan tidak lagi mengalami perubahan (Amandemen) hingga akhir masa
pelaksanaan pekerjaan.
Gambar akhir yang telah diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan
(Konsultan Supervisi), dapat diserahkan kepada PPK melalui Direksi Pekerjaan
dengan menyertakan dokumen Back-up data maupun dokumen pendukung
lainnya.
Apabila Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) atau Direksi Pekerjaan
menemukan hasil kerja yang tidak memenuhi ketentuan gambar maupun dokumen
backup data yang ada, maka penyedia jasa konstruksi wajib melakukan perbaikan
atas hasil kerja tersebut paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah perintah perbaikan
atau teguran di sampaikan. Gambar purna laksana (As Built Drawing) di cetak
dikertas HVS 80 gr ukuran A3, menggunakan print out berkualitas baik, bila

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 9
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

pekerjaan telah diselesaikan 100 %. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
setelah penandatanganan berita acara serah terima ke I (PHO), penyedia jasa
harus sudah menyerahkan gambar purnalaksana (As Built Drawing) yang terdiri
dari satu set gambar berukuran A3 dengan tanda tangan asli dan 3 (tiga) rangkap
copy dengan cap basah.

d) Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan dibuatkan album
foto disertai keterangan item pekerjaan, dan penjelasan foto. Untuk setiap item pekerjaan
disusun berdasarkan waktu sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan dan setelah selesai
dilaksanakan, dimana arah pengambilan melalui satu titik yang sama. Penyedia Jasa
Konstruksi harus menyerahkan kepada Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan foto-foto
yang dibuat oleh tukang foto yang berpengalaman. Foto-foto harus berwarna dan ditujukan
sebagai laporan/pencatatan tentang pelaksanaan yaitu pada awal pertengahan dan akhir
suatu bagian tertentu dari pekerjaan yang diperintahkan oleh Konsultan Supervisi dan Direksi
Pekerjaan.
Tiap foto berukuran 4R dan terdapat keterangan minimal sebagai berikut :
i. Nama item Pekerjaan
ii. Keterangan pekerjaan

Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set pilihan
foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan Kontrak,
maka foto-foto harus diserahkan kepada Konsultan Supervisi dan Direksi dalam album-album.
Foto dicetak pada kertas photo ukuran 4R dengan kualitas cetak yang sangat baik dan
ditempelkan ke dalam album secara beraturan berdasarkan urutan pelaksanaan pekerjaan.
Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0 %, 50 % dan 100 % dan ditempelkan pada satu
halaman. Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh
diberikan/dipinjamkan kepada siapapun.

e) Pembersihan lokasi
Sebelum pekerjaan dimulai, penyedia jasa wajib melakukan pembersihan daerah kerja dari
pepohonan, semak belukar, sampah, sisa-sisa bangunan, akar-akar pohon dan atau material
lain yang berada di area kerja berdasarkan petunjuk Pengawas Pekerjaan (Konsultan
Supervisi)

f) Pengukuran Lapangan

i. Tanda dasar proyek merupakan Bench Mark yang terletak berdekatan dengan lokasi
pekerjaan. Ketinggian dari Bench Mark ini adalah didasarkan pada titik tetap utama. Bench
Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada gambar yang diberikan kepada
penyedia jasa sebagai referensi. Sebelum menggunakan suatu Bench Mark dan titik
referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting out pekerjaan, penyedia jasa perlu

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 10
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

melakukan pengukuran pemeriksaan untuk kepuasan sendiri atas ketelitiannya.


Pengguna Jasa tidak akan bertanggung jawab atas ketelitian Bench Mark yang lain begitu
juga dengan titik referensinya. Penyedia jasa perlu mendirikan Bench Mark tambahan
sementara untuk kemudahannya. Setiap Bench Mark sementara yang didirikan oleh
penyedia jasa, merupakan titik rencana yang dibuat dan telah mendapat persetujuan
Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) diketahui oleh Direksi Pekerjaan.

ii. Permukaan Tanah yang digunakan untuk tujuan pengukuran lapangan adalah permukaan
tanah asli. Apabila terjadi keraguan atas kebenaran hasil pengukuran elevasi muka tanah,
maka sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) hari sebelum mulai bekerja penyedia jasa wajib
memberitahukan kepada Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan Direksi
Pekerjaan secara tertulis untuk mengajukan pengukuran elevasi profil muka tanah
kembali.

iii. Penyedia jasa bersama-sama dengan Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan
diketahui oleh Direksi Pekerjaan dapat menggunakan hasil pemeriksaan setting-out
sebagai dasar penentuan kemajuan hasil kerja untuk proses pembayaran.

iv. Setting out/pengukuran harus diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan
(Konsultan Supervisi) dan diketahui Direksi Pekerjaan dengan memasang patok ukur yang
dilakukan dengan ketinggian yang cukup, simetris, presisi, dapat juga disertai dengan
penyangga, cetakan profil dan lain-lain yang diperlukan untuk pemeriksaan setting out
pengukuran kemajuan pekerjaan.
v. Penyedia wajib menyediakan alat ukur, seperti: water pass atau Total Station dan rambu
ukur untuk pengukuran awal, pengukuran selama pelaksanaan dan pengukuran akhir
pekerjaan. Biaya pengukuran sudah termasuk dalam biaya umum dan keuntungan.
Pengukuran harus memenuhi hal-hal dibawah ini:
- Kedudukan dan ketinggian peil referensi ditetapkan oleh Pengawas Pekerjaan
(Konsultan supervisi) diketahui oleh Direksi Pekerjaan. Pengukuran detail seluruh
bangunan harus dilaksanakan dengan teliti dan sesuai dengan yang tercantum
dalam gambar bestek.
- Titik referensi ditentukan berdasarkan BM yang ada atau titik referensi lokal yang
sebelumnya mendapat persetujuan Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi).
- Uitzet yang dilaksanakan oleh penyedia jasa dan harus disetujui Pengawas
Pekerjaan (Konsultan Supervisi).
- Titik tetap bantu harus disiapkan oleh penyedia jasa untuk dipakai sebagai titik
utama dalam pelaksanaan dan pemeriksaan. Titik tetap bantu tidak boleh
berubah kedudukannya maupun ketinggiannya dan harus jelas dan dicat merah
agar mudah dilihat.
i. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur dimana sebelum digunakan harus

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 11
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

dapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi).


- Pengukuran awal mencakup:
▪ Pengukuran profil memanjang, dengan jarak patok ke patok 10 meter untuk
bagian yang lurus, dan 5 s/d 10 meter untuk tikungan atau disesuaikan dengan
keadaan lapangan.
▪ Pengukuran profil melintang dilaksanakan selebar dimensi ditambah 5 s/d 10
meter di kiri kanan saluran.
▪ Titik tetap bantu tersebut terdiri dari kayu keras dengan ukuran 5/10 cm atau
diameter 10 cm dengan tinggi 50 cm di atas permukaan tanah.
▪ Setiap pengukuran tambahan jika diperlukan harus mendapat persetujuan
Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi). Hasil pengukuran dicatat dalam
buku ukur yang harus diserahkan kepada Pengawas Pekerjaan (Konsultan
Supervisi) dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan.
- Pengukuran pelaksanaan meliputi :
▪ Pengukuran selama pelaksanaan pekerjaan untuk mendapatkan dimensi dan
ukuran yang sesuai dengan gambar desain.
▪ Hasil pengukuran pelaksanaan digunakan sebagai dasar untuk menentukan
perhitungan volume progress kemajuan pekerjaan (mutual check).
▪ Selama pengukuran pelaksanaan patok profil harus terjaga dan terukur sesuai
pada kondisi awal.
- Pengukuran akhir meliputi :
▪ Melakukan pengukuran kembali setelah pekerjaan dilaksanakan.
▪ Pengukuran akhir dilaksanakan untuk mengetahui apakah timbunan telah
sesuai dimensi yang telah ditentukan.
▪ Gambar akhir pelaksanaan ini wajib disediakan oleh Penyedia Jasa, diperiksa
dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan diketahui
oleh Direksi Pekerjaan. Penyedia jasa harus memperkirakan waktu
penyelesaiannya agar gambar ini selesai tepat waktu.
▪ Gambar ini merupakan realisasi pelaksanaan lapangan yang dituangkan
dalam bentuk Gambar Akhir Pekerjaan (As Built Darwing) dengan ukuran dan
penjelasan lengkap dan mudah dibaca, digambar dalam ukuran yang telah
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan.
▪ Skala gambar dibuat menggunakan skala yang baku dengan besaran angka
(1:10, 1:20, 1: 50, 1:100; 1:200, 1:500, dst) dengan memperkirakan
kemudahan saat dibaca dan dipahami secara jelas jelas. Gambar yang
dipersiapkan untuk keperluan ini adalah: 3 (tiga) buah buku terjilid rapi dan
soft copy dalam hard disk.
▪ Ketinggian/elevasi bangunan dituangkan pada gambar kerja (shop drawing)
dan gambar akhir (as built drawing) secara rapi sesuai dengan petunjuk
pengawas pekerjaan dan Direksi Pekerjaan.
▪ penampang melintang (cross section) ditentukan dengan interval jarak ±10

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 12
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

s.d 25 m atau sesuai patok pengukuran memanjang (long section) yang telah
disetujui Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi).
Seluruh biaya yang timbul pada pekerjaan sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab
Penyedia Jasa dihitung berdasarkan satuan hitung Lumpsum (LS). Biaya sudah termasuk biaya
umum (Overhead) seperti pekerja, opertator, peralatan dan pekerjaan penunjang lainnya yang
dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan persiapan.

1.2. Penyelenggaraan K3
a) Dasar aturan dan Pedoman
Mengacu pada peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :
10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, aturan atas, tugas, tanggung jawab dan
wewenang serta biaya penyelenggara SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, dimana
rincian kegiatan penyelenggara SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum mencakup:
Harga Jumlah
No Ur a i a n Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)

A PENYIAPAN RK3K 800,000.00


1 Pembuatan Manual,Prosedur,Instruksi Kerja, Tanda Pengenal Set 1.00 800,000.00 800,000.00
Ijin Kerja

B SOSIALISASI DAN PROMOSI K3 3,000,000.00


1 Spanduk (banner) Lb 2.00 350,000.00 700,000.00
2 Poster Lb 2.00 150,000.00 300,000.00
3 Papan Informasi K3 Bh 2.00 1,000,000.00 2,000,000.00

C ALAT PELINDUNG KERJA 6,000,000.00


1 Pagar Pengaman (Guard Ralling) Ls 1.00 3,000,000.00 3,000,000.00
2 Pembatas Area Ls 1.00 3,000,000.00 3,000,000.00

D ALAT PELINDUNG DIRI 19,400,000.00


1 Topi Pelindung (Safety Helmet) Bh 30.00 200,000.00 6,000,000.00
2 Pelindung Mata (Googles, Spectacles) Psg 5.00 150,000.00 750,000.00
3 Pelindung Pernafasan dan Mulut (Masker) Bh 200.00 10,000.00 2,000,000.00
4 Sarung Tangan (Safety Gloves) Psg 30.00 5,000.00 150,000.00
6 Sepatu Keselamatan ( Rubber Safety Shoes) Psg 30.00 100,000.00 3,000,000.00
7 Rompi Keselamatan (Safety Vest) Bh 30.00 250,000.00 7,500,000.00

E FASILITAS SARANA KESEHATAN 3,000,000.00


1 Perlengkapan P3K Ls 1.00 3,000,000.00 3,000,000.00

F RAMBU - RAMBU 1,000,000.00


1 Rambu Petunjuk Bh 2.00 100,000.00 200,000.00
2 Rambu Larangan Bh 2.00 100,000.00 200,000.00
3 Rambu Peringatan Bh 2.00 100,000.00 200,000.00
4 Rambu Kewajiban Bh 2.00 100,000.00 200,000.00
5 Rambu Informasi Bh 2.00 100,000.00 200,000.00

G LAIN-LAIN TERKAIT PENGENDALIAN RESIKO K3 600,000.00


1 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 10 Kg Bh 1.00 600,000.00 600,000.00

D Jumlah 33,800,000.00
F Harga Satuan 33,800,000.00

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 13
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

b) Cakupan Minimal (RK3K)


i. Penyiapan RK3K;
- Pembuatan manual kerja;
- Prosedur pelaksanaan K3;
- Instruksi Kerja;
- Tanda Pengenal;
- Ijin kerja.
ii. Sosialisasi dan Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
iii. Alat Pelindung Kerja;
iv. Alat Pelindung diri;
v. Fasilitas sarana kesehatan minimal mencakup;
- Obat-obatan ringan
- Handsanitizer
- Oksigen set 3 in 1
- Perlengakapan dan peralatan K3 (Obat luka, perban, dll)

vi. Rambu-rambu Peringatan dan spanduk K3


vii. Lain-lain terkait pengendalian risiko K3;

c) Personil K3 yang dimiliki oleh penyedia jasa harus mengindentifikasi bahaya dari setiap jenis
proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan menetapkan spesifikasi
proses/kegiatan yang harus dilakukaan oleh penyedia.
d) Setiap jenis proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem perlindungan
terhadap pekerja, perlengkapan pengamanan, rambu-rambu peringatan, dan kewajiban
pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya pada
proses tersebut.
e) Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja terlebih dahulu dari
penanggung jawab proses dan Ahli K3.
f) Setiap proses dan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau operator yang
telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya,
termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai
pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
g) Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan menggunakan metode
kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu, perkakas, material dan konstruksi
sementara dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja dan operator
bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat dan material dari bahaya dan risiko kegagalan
konstruksi dan kecelakaan kerja.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 14
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

h) Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko, sebelum diterapkan harus
ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3 Konstruksi.
i) Penyedia jasa harus melengkapi kebutuhan K3 sesuai peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor : 10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
Perhitungan pembebanan biaya yang tidak terakomodir berdasarkan ketentuan harga pekerjaan
persiapan, akan dibebankan ke dalam perhitungan biaya overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.

2. Mobilisasi dan Demobilisasi


Mobilisasi dan demobilisasi merupakan kegiatan mendatangkan dan memulangkan alat, mencakup
antar/jemput pekerja, operator, pegawai, bahan-bahan bangunan, peralatan dan keperluan-keperluan
insidensial untuk melaksanakan seluruh pekerjaan, untuk pindah di dalam lokasi proyek dan
pemindahan/pembongkaran seluruh instalasi pada saat berakhirnya pekerjaan.

3. Pekerjaan Tanah
3.1. Galian tanah dengan alat
Pekerjaan galian dengan alat yang dimaksud adalah galian tanah dengan menggunakan alat berat
excavator dengan spesifikasi alat standart arm dan capacity bucket minimal setara dengan 0,9 m3.
sesuai kontrak serta pengangkutan ke daerah buangan yang telah disepakati untuk tempat
pembuangan akhir atau sementara.

Metode pekerjaan dapat berubah sesuai dengan kondisi lapangan dengan persetujuan Pengawas
Pekerjaan (Konsultan Supervisi). Pekerjaan galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar
pelaksanaan serta petunjuk Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dengan ketentuan sebagai
berikut:
a) Pelaksanaan galian dapat dimulai setelah pekerjaan pendahuluan berupa pengukuran dan
pemasangan patok-patok, dan tebas pembersihan atau tebas tebang dilaksanakan;
b) Pembuatan dimensi bangunan (lebar dan tinggi) disesuaikan dengan gambar rencana;
c) Tanah hasil galian dapat dipakai sebagai timbunan tanah sebagaimana yang di instruksikan
Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan Direksi Pekerjaan;
d) Perhitungan volume pekerjaan ditentukan berdasarkan gambar rencana dikurangi pengukuran
awal (uitzetten);
e) Jenis alat yang digunakan untuk pekerjaan galian adalah excavator (standard arm) dengan
capacity bucket minimal setara dengan 0,9 m3.

f) Pada saat kondisi tertentu dimana tiba-tiba diperlukan alat excvator dengan klasifikasi alat jenis (long arm)
untuk digunakan dalam proses penggalian, atas perintah dan Persetujuan Pengawas Pekerjaan (Konsultan
Supervisi), maka penyedia jasa diharapkan mampu mendatangkan alat tersebut di lokasi pekerjaan.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 15
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

g) Hasil perhitungan volume pekerjaan yang di buat oleh Penyedia jasa konstruksi diserahkan
kepada Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) untuk diperiksa dan disetujui sebelum
diserahkan kepada PPK sebagai laporan pertanggung jawaban.

3.2. Timbunan tanah didatangkan dan dipadatkan dengan alat

Sebelum penimbunan tanah dilakukan maka bagian yang akan dilakukan penimbunan tersebut
distriping untuk menghilangkan top soil dan bahan organik lainnya. Ketentuan lain yang harus
diperhatikan dan perlu dicermati adalah:
a) Tanah yang digunakan sebagai bahan/material timbunan diambil dari tempat pengambilan
borrow area yang telah dihilangkan lapisan atasnya (top soil) dan telah bebas dari bahan
organik lainnya serta mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi).
b) Tanah yang digunakan untuk bahan timbunan tersebut harus tanah yang bagus dan
bergradasi baik, tidak bergumpal–gumpal serta memenuhi persyaratan.
c) Kadar air bahan timbunan harus dalam keadaan optimum, apabila tanah timbunan yang
diambil dari borrow area kadar air terlalu tinggi (basah), maka harus dikeringkan terlebih dahulu
sampai mencapai kadar air optimum dengan cara menghamparkan dengan permukaan yang
luas.
d) Apabila tanah timbunan kadarnya terlalu kering, maka bahan timbunan harus disiram air
dengan menggunakan pompa air sampai merata. Bila bahan timbunan berbentuk bongkahan–
bongkahan, maka tanah tersebut harus digemburkan sampai merata.
e) Melakukan Pengujian Tanah untuk mengetahui jenis tanah timbun didatangkan yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
f) Penimbunan tanah pada bagian tepi profil bangunan harus dilebihkan untuk bidang perapihan.
g) Pemadatan tanah dilaksanakan dengan alat (stamper kuda) hingga mencapai kepadatan
maksimum.
h) Penimbunan lapisan diatasnya tidak boleh dilakukan apabila pemadatan dibawah belum
memenuhi persyaratan.
i) Selama pelaksanaan pemadatan berlangsung, arah lintasan alat pemadatan tetap sejajar
dengan sumbu bangunan dimulai dari salah satu sisi timbunan mengeser ke tepi yang lain
sampai sejumlah lintasan serta hasil pemadatan mencapai persyaratan yang ditentukan.

j) Sebelum pelaksanaan timbunan/pemadatan dimulai, kondisi lapisan pemadatan sebelumnya


harus kering, apabila basah akibat hujan harus menunggu sampai permukaan tanggul yang
akan ditimbun tersebut benar–benar kering.

k) Volume timbunan tanah yang dibayar dalam pekerjaan ini adalah timbunan tanah yang telah
dipadatkan kemudian diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi)
serta dinyatakan dalam daftar kuantitas dan harga.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 16
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

4. Pekerjaan Pemancangan
4.1. Pengadaan Tiang Pancang Spun Pile Ø 350 mm K-600
a) Prosedur pengadaan Tiang Pancang Spun Pile dilakukan menyesuaikan kebutuhan lapangan
dan atas izin persetujuan Pengawas Pekerjaan, diketahui Direksi Pekerjaan;
b) Jenis tiang pancang yang dibutuhkan adalah Spun Pile dengan ukuran diameter (Ø : 350 mm)
dan dan mutu beton K-600 serta memiliki standar SNI;
c) Harga penawaran yang di ajukan oleh penyedia Jasa merupakan biaya pengadaan Tiang
Pancang Spun Pile dari tempat produksi hingga barang tiba di titik lokasi pelaksanaan
pekerjaan;
d) Biaya Mobilisasi tiang pancang dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan Tiang Pancang
Spun Pile sepenuhnya menjadi tanggung jawab penuh pihak penyedia jasa.

4.2. Pemancangan Tiang Pancang Spun Pile Ø 350 mm K-600


a) Pekerjaan Pemancangan menggunakan Alat berat yaitu Crawler Crane dengan rentang
kapasitas 25 s/d 35 Ton dan menggunakan Diesel Hammer dengan berat Hammer Rentang
1,5 s/d 2 Ton.
b) Prosedur pemancangan Tiang Pancang Spun Pile Ø 350 mm K-600 dilakukan berdasarkan
izin serta persetujuan Pengawas Pekerjaan, diketahui Direksi Pekerjaan;
c) pemancangan Tiang Pancang Spun Pile diangkat dan diarahkan pada titik yang ditunjukkan
dalam gambar hingga secara tegak lurus atau dengan cara lain yang disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan (Konsultan Supervisi);
d) Jika dalam pelaksanaan pekerjaan pemancangan memerlukan penyambungan, maka
dilakukan dengan pengelasan penuh di sekeliling pertemuan kedua pelat ujung;
e) Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat. selesai penyambungan,
pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan pada batang pertama.
Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras yang ditentukan;
f) Pembayaran pemancangan Tiang Pancang Spun Pile dilakukan setelah tiang pancang sudah
terpancang sesuai kedalaman yang tertanam, dan elevasi pemancangan sesuai dengan
gambar rencana;
g) Kegiatan pemancangan dilakukan secara Final Set artinya kegiatan pemancangan akan
berhenti setelah mencapai tanah keras;
h) Sebelum menyelesaikan pemancangan pada suatu titik wajib dilakukan Kalendering Test di
lapangan dengan Final Set 3 Cm untuk 10 Pukulan Terakhir.
Pelaksanaan item pekerjaan Pemancangan sudah memperhitungkan biaya Konsumsi BBM (bila
diperlukan), mobilisasi Tiang Pancang Spun Pile yang pembebanannya dimasukkan ke dalam analisa
harga satuan dan overhead.

4.3. Pemotongan Tiang Pancang


a) Jika semua spun pile telah terpancang pekerjaan selanjutnya adalah pemotongan kepala

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 17
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

tiang pancang hingga muncul besi tulangan spun pile tersebut, hal ini bertujuan untuk
mengikat spun pile dengan struktur yang ada diatasnya (pile cap atau pondasi full plat);
b) Pemotongan tiang pancang dilakukan setelah mendapat persetujuan dan arahan dari
pengawas lapangan (Konsultan Supervisi);

4.4. Pengadaan Sheet Pile Beton W 325 B


a) Prosedur pengadaan Sheet Pile Beton W 325 B dilakukan menyesuaikan kebutuhan lapangan
dan atas izin persetujuan Pengawas Pekerjaan, diketahui Direksi Pekerjaan;
b) Jenis Sheet Pile yang dibutuhkan adalah Sheet Pile Beton W 325 B serta memiliki standar
SNI;
c) Harga penawaran yang di ajukan oleh penyedia Jasa merupakan biaya pengadaan Sheet Pile
Beton W 325 B dari tempat produksi hingga barang tiba di titik lokasi pelaksanaan pekerjaan;
d) Biaya Mobilisasi Sheet Pile Beton W 325 B dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan Sheet
Pile Beton W 325 B sepenuhnya menjadi tanggungjawab penuh pihak penyedia jasa.
e) Dimensi Sheet Pile yang akan dipergunakan :

4.5. Pemancangan Sheet Pile Beton W 325 B


a) Pekerjaan Pemancangan menggunakan Alat berat yaitu Crawler Crane dengan rentang
kapasitas 25 s/d 35 Ton dan menggunakan Diesel Hammer dengan berat Hammer Rentang
1,5 s/d 2 Ton.
b) Prosedur pemancangan Sheet Pile Beton W 325 B dilakukan berdasarkan izin serta
persetujuan Pengawas Pekerjaan, diketahui Direksi Pekerjaan;
c) pemancangan Sheet Pile Beton W 325 B diangkat dan diarahkan pada titik yang ditunjukkan
dalam gambar hingga secara tegak lurus atau dengan cara lain yang disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan (Konsultan Supervisi);
d) Jika dalam pelaksanaan pekerjaan pemancangan memerlukan penyambungan, maka
dilakukan dengan pengelasan penuh di sekeliling pertemuan kedua pelat ujung;
e) Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat. selesai penyambungan,
pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan pada batang pertama.
Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras yang ditentukan;
f) Pembayaran pemancangan Sheet Pile Beton W 325 B dilakukan setelah tiang pancang sudah
terpancang sesuai kedalaman yang tertanam, dan elevasi pemancangan sesuai dengan
gambar rencana.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 18
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

g) Kegiatan pemancangan dilakukan secara Final Set artinya kegiatan pemancangan akan
berhenti setelah mencapai tanah keras;
h) Sebelum menyelesaikan pemancangan pada suatu titik wajib dilakukan Kalendering Test di
lapangan dengan Final Set 3 Cm untuk 10 Pukulan Terakhir
Pelaksanaan item pekerjaan Pemancangan sudah memperhitungkan biaya Konsumsi BBM (bila
diperlukan), mobilisasi Sheet Pile Beton W 325 B yang pembebanannya dimasukkan ke dalam analisa
harga satuan dan overhead.

4.6. Pemotongan Sheet Pile Beton


a) Jika semua Sheet Pile Beton telah terpancang pekerjaan selanjutnya adalah pemotongan
kepala tiang pancang hingga muncul besi tulangan spun pile tersebut, hal ini bertujuan
untuk mengikat spun pile dengan struktur yang ada diatasnya (pile cap atau pondasi full plat);
b) Pemotongan Sheet Pile Beton dilakukan setelah mendapat persetujuan dan arahan dari
pengawas lapangan (Konsultan Supervisi);

4.7. Pengadaan Mini Pile Beton Ukuran 25 x 25


a) Prosedur pengadaan Mini Pile Beton Ukuran 25 x 25 dilakukan menyesuaikan kebutuhan
lapangan dan atas izin persetujuan Pengawas Pekerjaan, diketahui Direksi Pekerjaan;
b) Jenis Mini Pile yang dibutuhkan adalah Mini Pile Beton Ukuran 25 x 25 serta memiliki standar
SNI dengan mutu beton K-500 (fc = 40 Mpa);
c) Harga penawaran yang di ajukan oleh penyedia Jasa merupakan biaya pengadaan Sheet Pile
Beton W 325 B dari tempat produksi hingga barang tiba di titik lokasi pelaksanaan pekerjaan;
d) Biaya Mobilisasi Sheet Pile Beton W 325 B dalam pelaksanaan pekerjaan pengadaan Sheet
Pile Beton W 325 B sepenuhnya menjadi tanggungjawab penuh pihak penyedia jasa.

4.8. Pemancangan Mini Pile Beton Ukuran 25 x 25


a) Pekerjaan Pemancangan menggunakan Alat berat yaitu Crawler Crane dengan rentang
kapasitas 25 s/d 35 Ton dan menggunakan Diesel Hammer dengan berat Hammer Rentang
1,5 s/d 2 Ton
b) Prosedur pemancangan Mini Pile Beton Ukuran 25 x 25 dilakukan berdasarkan izin serta
persetujuan Pengawas Pekerjaan, diketahui Direksi Pekerjaan;
c) pemancangan Mini Pile Beton Ukuran 25 x 25 diangkat dan diarahkan pada titik yang
ditunjukkan dalam gambar hingga secara tegak lurus atau dengan cara lain yang disetujui oleh
Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi);
d) Jika dalam pelaksanaan pekerjaan pemancangan memerlukan penyambungan, maka
dilakukan dengan pengelasan penuh di sekeliling pertemuan kedua pelat ujung;
e) Tempat sambungan las dilapisi dengan anti karat. selesai penyambungan,
pemancangan dapat dilanjutkan seperti yang dilakukan pada batang pertama.
Penyambungan dapat diulangi sampai mencapai kedalaman tanah keras yang ditentukan;
f) Pembayaran pemancangan Mini Pile Beton Ukuran 25 x 25 cm dilakukan setelah tiang

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 19
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

pancang sudah terpancang sesuai kedalaman yang tertanam, dan elevasi pemancangan
sesuai dengan gambar rencana.
g) Sebelum menyelesaikan pemancangan pada suatu titik wajib dilakukan Kalendering Test di
lapangan dengan Final Set 3 Cm untuk 10 Pukulan Terakhir
Pelaksanaan item pekerjaan Pemancangan sudah memperhitungkan biaya Konsumsi BBM (bila
diperlukan), mobilisasi Mini Pile Beton Ukuran 25 x 25 cm yang pembebanannya dimasukkan ke dalam
analisa harga satuan dan overhead.

4.9. Pemotongan Mini Pile Beton Ukuran 25 x 25 cm


a) Jika semua Sheet Pile Beton telah terpancang pekerjaan selanjutnya adalah pemotongan
kepala tiang pancang hingga muncul besi tulangan spun pile tersebut, hal ini bertujuan
untuk mengikat spun pile dengan struktur yang ada diatasnya (pile cap atau pondasi full plat);
b) Pemotongan Sheet Pile Beton dilakukan setelah mendapat persetujuan dan arahan dari
pengawas lapangan (Konsultan Supervisi).

5. P ekerjaan Pasangan

5.1. Pengadaan dan Pemasangan Pasangan Batu Bronjong Pabrikan (0.50 m x 1.00 m x 2.00 m) &
(1.00 m x 1.00 m x 2.00 m)

Gambar Bronjong Pabrikasi

a) Bronjong adalah bronjong kawat berlapis galvanis diameter 3 mm pada kawat anyaman dan
diameter 4 mm pada kawat pengaku atau tepi.
b) Proses anyaman dilakukan secara mekanis (pabrikasi) dengan lilitan sebanyak 3 kali
sehingga membentuk lobang anyaman segi enam berukuran 80 mm x 100 mm.
c) Di tiap keliling sisi anyaman harus diikat dengan kawat pengikat 2 mm sedemikian rupa
sehingga ujung-ujung an yaman terhindar dari resiko selip, berongga atau terlepasnya
susunan batu bronjong akibat anyaman yang tidak kuat dan tidak terikat dengan baik.
d) Bronjong dirakit dan disusun sedemikian rupa sehingga mudah dilaksanakan di lokasi
pekerjaan sesuai dengan gambar desain rencana.
e) Bronjong yang digunakan berbentuk kotak persegi panjang dengan susunan serta ukuran

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 20
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

sesuai dengan gambar desain yang telah ditentukan oleh Pengawas Pekerjaan (Konsultan
Supervisi).
f) Bronjong harus terikat dan saling terhubung susunan bronjong yang lain, agar memiliki
kekuatan dan kelenturan sekurang-kurangnya sama dengan kekuatan anyaman.
g) Batu yang dipergunakan terlebih dahulu dilakukan pengujian laboratorium dan kemudian hasil
pengujian tersebut diperiksa dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi)
dan diketahui oleh Direksi Pekerjaan Konstruksi.
h) Batu isi untuk bronjong adalah batu gunung dan keras yang memiliki kualitas baik dengan
diameter belah antara 200 mm s/d 400 mm dimana sekurang-kurangnya 75 % harus di
dominasi batu dengan diameter lebih besar (> 250 mm).
i) Batu isi dengan diamater kecil dibawah (< 250 mm) hanya diperuntukkan untuk pengisi
susunan batuan besar yang berongga.
j) Dalam pengisian batu perlu diperhatikan utamanya untuk semua sisi permukaan dimana batu
yang dipakai adalah batu yang mempunyai permukaan yang rata dan ditopang bagian
belakangnya dengan batu pengisi sesuai dengan dimensi bronjong.
k) Semua biaya yang timbul akibat Pasangan Batu Bronjong Pabrikan (0.50 m x 1.00 m x 2.00
m) & (1.00 m x 1.00 m x 2.00 m) sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab Penyedia
Jasa dihitung berdasarkan satuan meter kubik (m3);
l) Penyusunan Pasangan Batu Bronjong dilakukan dengan mengacu pada gambar kerja Shop
Drawing dan dihitung berdasarkan volume terpasang dan yang telah disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan (Konsultan Supervisi) diketahui oleh Direksi Pekerjaan.
m) Jika Penawaran dibawah 80% dari nilai HPS maka :

• Penyedia harus mempertimbangkan jenis dan biaya angkutan dari Quarry ke lokasi
pekerjaan dikarenakan keterbatasan jalan akses. Jenis moda transportasi yang
memungkinkan (Dump Truck dan Colt Diesel)
• material batu gunung harus memiliki dan melampirkan dukungan dari perusahaan
quarry batu
• Perusahaan Quarry batu yang harus memberikan dukungan harus memiliki izin
usaha pertambangan (IUP) dan Surat Izin Penambangan Batuan (SIPB) yang masih
berlaku
• Penyedia harus melampirkan Analisa angkut perhitungan harga batu dan perhitungan
biaya angkut dengan moda transportasi (Dump Truck/Colt diesel) dari quarry ke
lokasi pekerjaan untuk Evaluasi Kewajaran Harga (EKH)
Seluruh biaya pekerjaan Pengadaan dan Pasangan Batu Bronjong sudah mengakomodir biaya
untuk pekerja, bahan, peralatan dan semua pekerjaan penunjang lain untuk mendukung
pelaksanaan pekerjaan yang selanjutnya dihitung berdasrkan analisa harga satuan pekerjaan dan
“overhead”.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 21
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

6. Pekerjaan Beton
Lingkup prosedur pelaknsaan pekerjaan struktur oleh penyedia jasa antara lain adalah;
6.1. Beton K-225 dan Betok K-175
a) Semua pekerjaan beton yang digunakan untuk konstruksi bangunan harus sesuai dengan
spesifikasi dan kualitas mutu pekerjaan beton AHSP Peraturan menteri PUPR Nomor 1 Tahun
2022 Tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat. Semen dan agregat yang akan di pergunakan sebagai bahan
campuran pembuatan beton, terlebih dahulu wajib dilakukan uji laboratorium dan mendapat
persetujuan Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan diketahui Direksi Pekerjaan
sebelum dilaksanakan pengecoran;
b) Beton K-225 yang digunakan adalah Beton K-225 Ready Mixed dengan campuran batu pecah;
c) Beton K-175 yang digunakan adalah Beton K-175 Ready Mixed dengan campuran batu pecah;
d) Harga satuan penawaran pada daftar harga penawaran untuk setiap uraian pekerjaan yang
mencakup semen, sudah termasuk harga pembelian, transportasi, pengiriman, penanganan,
penyimpanan, sampai semen menjadi beton. Tidak ada pembayaran tambahan untuk semen
yang tersisa, terbuang, rusak pada waktu memuat, membongkar dan menyimpan.

e) Mutu beton
i. Mutu beton harus sesuai dengan mutu yang diminta dalam Bill of Quantity dan penyedia
jasa melampirkan hasil uji mutu beton dari vendor penyedia;
ii. Mutu beton harus mengacu pada SNI;
i. Sebelum pengecoran di mulai, penyedia jasa wajib terlebih dahulu melakukan uji
laboratorium dan mendapat persetujuan Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan
diketahui Direksi Pekerjaan sebelum dilaksanakan pengecoran;
ii. Penyedia Jasa dilarang melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari
Pengguna Jasa atau pada kondisi tidak ada wakil pengguna jasa yang mengetahhui
secara langsung proses pelaksanaan pengecoran di lapangan;
iii. Untuk mendapatkan hasil pengecoran yang sempurna, agregat pada beton perlu
dipadatkan sehingga diperoleh lapisan beton yang padat, menyatu dengan sempurna.
iv. Pemadatan dilakukan dengan cara manual menggunakan kayu cerocok atau pada saat
kondisi tertentu dapat menggunakan alat bantu getar (vibrator);
v. Dalam kondisi tertentu seperti musim penghujan atau keadaan mendesak, untuk
mempercepat proses pengerasan pada beton, maka penyedia jasa diperkenankan untuk
menambahkan zat aditiv sebagai upaya percepatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

f) Pengujian Campuran
i. Pengujian Untuk Kelayakan (Workability)
Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengguna
Jasa, harus dilaksanakan pada pencampuran beton yang dihasilkan. Pengujian dianggap

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 22
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

telah dilaksanakan apabila salah satu dari unsur Pengawas Pekerjaan (Kosultan
Supervisi) secara langsung mengetahui hasil pengujian tersebut. Nilai slump pada setiap
campuran tidak boleh berada diluar rentang nilai slump (± 2 cm) yang disyaratkan .
ii. Pengujian Kuat Tekan
- Pengujian kuat tekan dilakukan untuk kegiatan pengecoran yang mencapai
minimum volume pekerjaan 150 M3. Setiap 150 M3 beton harus dibuat 1 set
benda uji yang terdiri dari 3 (tiga) buah benda uji yang dicor terpisah.
- Pengujian kuat tekan dilakukan berdasarkan umur beton yang dicorkan, dengan
ketentuan dimensi benda uji berbentuk silinder dengan diameter 150 mm dan
tinggi 300 mm. Benda uji harus dirawat dan di jaga kualitasnya di laboratorium
hingga waktu pelaksanaan pengujian dilakukan.
- Pengujian dilakukan pada setiap set benda uji berdasarkan klasifikasi umur beton
sesuai tabel Mutu Beton.
- Apabila dalam pengujian kuat tekan benda uji tersebut terdapat perbedaan nilai
kuat tekan yang > 5% antara dua buah benda uji dalam set tersebut, maka benda
uji ketiga dalam set tersebut harus diuji kuat tekannya. Hasil kuat tekan yang
digunakan dalam perhitungan statistik adalah hasil dari 2 buah benda uji yang
berdekatan nilainya.
- Kekuatan beton diterima dengan memuaskan bila fc karakteristik dari benda uji
lebih besar atau sama dengan fc rencana.
- Nilai hasil uji tekan satupun tidak boleh mempunyai nilai di bawah 19,3 fc’.
- Jika salah satu dari kedua syarat tersebut di atas tidak dipenuhi, maka harus
diambil langkah untuk meningkatkan rata-rata dari hasil uji kuat tekan berikutnya,
dan langkah-langkah lain untuk memastikan bahwa kapasitas daya dukung dari
bangunan tidak membahayakan.

g) . Perbaikan Atas Pekerjaan Beton Yang Tidak Memenuhi Ketentuan


i. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria toleransi yang
disyaratkan,atau yang tidak memiliki permukaan akhir yang memenuhi ketentuan,atau
yang tidak memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan, harus mengikuti petunjuk
yang diperintahkan oleh Pengguna Jasa antara lain.
ii. Perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekerjaan yang belum dikerjakan.
iii. Penanganan pada bagian bangunan yang hasil pengujiannya gagal.
iv. Perkuatan, pembongkaran atau penggantian sebagian atau menyeluruh pada bagian
pekerjaan yang memerlukan penanganan khusus.
v. Jika terjadi perbedaan pendapat dalam hal mutu pekerjaan beton atau adanya keraguan
dari data pengujian yang ada, Pengguna Jasa dapat meminta Penyedia Jasa melakukan
pengujian tambahan yang diperlukan untuk menjamin bahwa mutu pekerjaan yang telah
dilaksanakan dapat dinilai dengan adil dengan meminta pihak ketiga untuk
melaksanakannya.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 23
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

vi. Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser sesuai dengan ketentuan dari
Spesifikasi ini. Penyedia Jasa harus mengajukan detail rencana perbaikan untuk
mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa sebelum memulai pekerjaan.

h) Besaran biaya yang di ajukan oleh penyedia jasa dianggap telah mengakomodir seluruh
kegiatan item pekerjaan Beton K-225 dan K-175, yang kemudian dihitung ke dalam analisa
harga satuan pekerjaan dan biaya overhead.

6.2. Pembesian
a) Bahan-bahan
i. Diameter dan ukuran besi tulangan harus sesuai dengan gambar design.
ii. Standarisasi besi yang digunakan adalah besi dengan standar SNI yang memiliki ukuran
diameter dan berat besi setara dengan JIS G3112 :

Besi Bulat-Ulir
Diameter (mm) D10 D13 D16 D19 D22 D25 D29 D32
Berat (kg/m) 0,617 1,04 1,58 2,23 2,98 3,85 5,19 6,31
Besi Bulat-Polos
Diameter (mm) 8 10 12 16 19 22 25 28 32
Berat (kg/m) 0,395 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31

iii. Kawat ikat dengan kualitas baik sesuai dengan ketentuan yang telah disetujui oleh
pengawas pekerjaan (Konsultan Supervisi).

b) Pembuatan dan pembersihan

i. Tulangan harus dibengkokkan atau dibentuk sesuai ukuran yang ditentukan dalam
gambar design.
ii. Pembetukkan tulangan tidak dibenarkan berulang-ulang.
iii. Tulangan sebelum dipasang harus bebas dari kotoran, karat, minyak, atau bahan lain
yang dapat merusak tulangan.
iv. Pemasangan tulangan harus ditempatkan dengan tepat sesuai ukuran dan terikat kuat
agar tidak terjadi pergeseran.
v. Bila diperlukan penyambungan tulangan pada suatu titik selain dari pada yang ditunjuk
pada gambar harus dapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi);
vi. Syarat penyambungan besi minimal adalah 40 (empat puluh) diameter besi tulangan dan
diikat dengan kawat sedemikian hingga kualitas penyambungan dapat memenuhi
ketentuan yang disetujui oleh Pengawas pekerjaan (konsultan supervisi).
vii. Metode pengikatan dilakukan dengan kawat baja berkualitas baik, diikat dengan simpul
ikatan yang kuat dan rapi.

6.3. Bekisting Beton


a) Bekisting menggunakan material multipleks ukuran 12 mm dan kayu kaso 5/7.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 24
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

b) Bentuk, ketinggian dan dimensi bekisting disesuaikan dengan bentuk bangunan seperti terlihat
dalam gambar rencana atau sebagai mana petunjuk Pengawas Pekerjaan (Konsultan
Supervisi) berikan.
c) Penggunaan bekisting pada struktur utama seperti dinding miring, dan tulangan utama atau
ketentuan lain yang sebagaimana Pengawas Pekerjaan (Konsultan supervisi) tentukan, hanya
dapat dipergunakan maksimal 2 kali pemakaian, sementara bekisting lainnya maksimal
penggunaan hanya 3 kali pemakaian.
d) Khusus untuk bekisting pada struktur dinding miring, perlu dilakukan penyesuaian dengan
membuat lubang-lubang kecil dengandiameter ± 1 inch sebagai celah untuk pemasangan pipa
drain hole pada dinding miring sebelum dilakukan pengecoran.
e) Bekisting yang akan di lepas atau yang akan digunakan kembali setelah pelaksanaan
pengecoran wajib mendapatkan persetujuan pengawas pekerjaan (Konsultan Supervisi);
f) Perhitungan dan biaya yang timbul akibat kegiatan bekisting dihitung berdasarkan satuan
meter persegi (M2) yang terpasang;
Besaran nilai penawaran yang di ajukan oleh penyedia jasa dianggap telah mengakomodir biaya upah
tenaga kerja, bahan, peralatan, dan pekerjaan penunjang lainnya yang kemudian di hitung ke dalam
analisa harga satuan pekerjaan serta biaya overhead.

6.4. cerucuk kayu ф 15-20 cm, L=4m


a) Kayu cerocok yang digunakan adalah kayu lurus bulat tidak pecah kualitas baik berdiamter 10-
15 cm’ dengan panjang 4 m’ dibenam sampai mencapai lapisan tanah keras dengan jarak
sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar pelaksanaan pekerjaan.
b) Penentuan lokasi
- Pasang patok patok ukur untuk menetukan lebar dan panjang pemancangan.
- Tentukan tempat kedudukan tiang tiang cerocok kayu yang akan dipancang dan diberi tanda
dengan menggunakan patok patok.
c) Penyiapan lokasi
- Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan
- Ratakan lahan dengan cara penyiapan lahan
d) Pelaksanaan
- Runcingkan bagian ujung bawah cerocok kayu agar mudah menembus lapisan tanah
- Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang/alat dapat dengan mudah
memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu
- Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul
- Tegakkan tiang cerocok dan masukkan sedikit kedalam tanah agar dpat dipukul dengan stabil
dan tetap tegak lurus
a) Pukul tiang cerocok kayu hingga mencapai lapisan tanah keras/kedalaman rencana.

6.5. Grass Block Ukuran 30 x 45 x 8


a) Grass Block yang digunakan mempunyai mutu kekuatan beton K = 300.
b) Ukuran dari Grass Block yang digunakan 30 x 45 cm dengan ketebalan 8 cm.
c) Grass Block yang dipergunakan mempunyai 8 Lobang persegi.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 25
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi
Dokumen Spesifikasi dan Metode Pelaksanaan

d) Pemasangan Grass Block harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pengawas
pekerjaan (Konsultan Supervisi) dan melampirkan hasil uji mutu Grass Block dari
Laboratorium.
7. Pekerjaan Lain-lain

7.1. Pengadaan dan Pemasangan Geotek

a) Pengadaan GeoTextile adalah dengan menggunakan spesifikasi Non Woven dan berat 250
gr/m2.
b) Penyedia jasa wajib mengajukan persetujuan kepada Pengawas Pekerjaan (Konsultan
Supervisi) dan diketahui Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan pengadaan dan
pemasangan Geotextile.
c) Pembayaran pekerjaan pengadaan dan pemasangan Geotextile dilakukan berdasarkan harga
satuan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk biaya dan
ongkos untuk pekerja, material, peralatan, penyiapan, hingga pemasangan geotextile dan
pekerjaan pendukung lainnya.
d) Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pengadaan dan pemasangan geotextile dilakukan
berdasarkan volume dalam meter persegi (m2) yang dihitung sesuai dengan dimensinya
dalam gambar yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan (Konsultan Supervisi).

7.2. Pengadaan dan Pemasangan Solar Cell Light


Berikut bagian-bagian solar cell light yang harus diadakan dan dipasang pada lokasi (tempat) yang
sudah ditentukan :
LAMPU JALAN PJU SOLAR CELL TENAGA SURYA TALLED T 100W LED SUPER SIZE
• Model : TALLED T
• Solar Panel(Mono-crystalline) : 100W
• Battery(Built-in) : 3.2V/200AH LIFEPO4 Battery
• Luminous Flux : 8000lm(Common 80W LED)
• Lighting Time : 6+X/Intelligent power control, and can use remote control to adjust brightness
and working mode.
• Installation Height : 8-10m
• Installation Distance : 40-50m
• Color Temperature : 3000-6500k
• Light Pole Diameter : 70-144mm
• Solar Panel Charging Time(Sun) : 8 Hours
• Solar Panel Charging Time(Rain) : 3-5 days
• Working Time : >= 12 Hours
• Storage Temperature : 0 -55C
• Working Humidity : <=9ORH%
• Waterproof Grade : Ip65
• Product size : 1338x384x253mm
Pemasangan lampu dilakukan dengan membuat kedudukan tiang lampu yang cukup kuat menahan
semua bagian bagian lampu yang akan dipasang dan dibuat pada tempat yang telah ditentukan.

Spesifikasi dan Metode Peningkatan dan Pembangunan Pengamanan Tebing Sungai Indragiri 26
Desa Kampung Baru Kec. Cerenti Kab. Kuantan Singingi

Anda mungkin juga menyukai