Anda di halaman 1dari 28

SPESIFIKASI TEKNIS

1. SPESIFIKASI UMUM
1.1. Umum
Spesifikasi Teknik ini berisi penjelasan dan atau ketentuan-ketentuan
pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan Berkala Oxbow Bojongsoang di lingkungan
Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air II Satuan
Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Citarum, Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang
pelaksanaannya dilaksanakan oleh Penyedia Jasa.
Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 210 (Dua Ratus Sepuluh Hari) hari Kalender.
Kualitas hasil pekerjaan yang akan dilaksanakan harus baik dan memenuhi
persyaratan sesuai spesifikasi teknik yang ada dalam Kontrak.
Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk-petunjuk ketentuan yang berlaku.

1.2. Standar
Semua mutu bahan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Standar
Nasional Indonesia (SNI).
Bila ada ketentuan-ketentuan yang tidak ada dalam standar Indonesia, maka
dapat memakai standar lain yang disesuaikan dan ditentukan oleh Direksi
pekerjaan.

1.3. Penyerahan Lokasi Pekerjaan.


Penyerahan lokasi kerja dilakukan sebelum penerbitan SPMK, dengan terlebih
dahulu melaksanakan Peninjauan Lapangan Bersama. Peninjauan lapangan
bersama bertujuan untuk memastikan kesiapan lokasi kerja yang akan
diserahterimakan, serta untuk melakukan inventarisasi seluruh bangunan yang
ada serta seluruh aset milik pengguna jasa.
PPK wajib menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan kebutuhan Penyedia Jasa yang
tercantum dalam rencana kerja yang telah disepakati dalam Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak. Hasil peninjauan dan penyerahan dituangkan dalam
Berita Acara Penyerahan Lokasi Kerja.
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan
setempat yang ada, yang berhubungan dengan jalan raya berdekatan dengan
lokasi pekerjaan. Penyedia jasa wajib mengembalikan/ memperbaiki kembali
jalan akses yang dipakai apabila terdapat kerusakan yang diakibatkan oleh lalu
lintas angkutan material dan alat berat lainnya tanpa adanya biaya tambahan.

1
1.4. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender sejak SPMK

2
1.5. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
Penerbitan SPMK dilakukan paling lambat 14 (Empat Belas) hari sejak tanggal
penandatanganan kontrak atau 14 (empat belas) hari kerja sejak penyerahan
lokasi kerja pertama kali, didalam SPMK dicantumkan Tanggal Mulai Kerja dan
penetapan tanggal mulai kerja setelah serah terima lapangan dilaksanakan atau
paling cepat dilaksanakan bersamaan dengan tanggal SPMK.

1.6. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak


Rapat persiapan pelaksanaan kontrak merupakan rapat awal antara PPK,
Pengendali Pekerjaan (Direksi dan pengawas pekerjaan), Penyedia Jasa, tim
perencana serta pihak terkait; Rapat persiapan pelaksanaan kontrak atau Pre
Construction Meeting (PCM) harus sudah dimulai maksimal 7 (tujuh) hari setelah
terbitnya SPMK dan sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan; Tujuan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak :
a. Persamaan pandangan dan pemahaman terkait hal-hal yang mendasar pada
pelaksanaan proyek, seperti: jadwal, alur komunikasi dan koordinasi, alur
persetujuan, kebijakan pengendalian mutu dan Keselamatan Konstruksi serta
mekanisme pelaporan dan pembayaran hasil pekerjaan;
b. Untuk mendapatkan kesepakatan terhadap pelaksanaan kontrak;
c. Penyesuaian seluruh kegiatan dalam RMPK dengan persyaratan-persyaratan
dalam dokumen kontrak;
d. Pemenuhan terhadap kebutuhan data dan informasi terkait proyek;
e. Untuk melakukan perubahan kontrak apabila diperlukan
f. Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak;
g. Apabila diperlukan perubahan kontrak, maka diterbitkan adendum kontrak.

1.7. Kegiatan Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu


Dalam rangka penjaminan mutu dan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi,
Penyedia Jasa harus menyusun RMPK atau Program Mutu Konsultansi Konstruksi
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. RMPK disusun oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi setelah
dilaksanakannya penandatangan kontrak.
b. Program Mutu disusun oleh Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi setelah
dilaksanakannya penandatangan kontrak.
c. Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi berkewajiban untuk mempresentasikan
dan menyerahkan RMPK atau Program Mutu sebagai penjaminan mutu dan
pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan pada rapat persiapan
pelaksanaan Kontrak, kemudian dibahas dan disetujui oleh PPK.
d. RMPK atau Program Mutu yang telah disetujui digunakan sebagai acuan
pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau Konsultansi Konstruksi.
e. Penyedia Jasa berkewajiban untuk memutakhirkan RMPK atau Program
Mutu jika terjadi Adendum Kontrak dan/atau Peristiwa Kompensasi.
3
Komponen RMPK paling sedikit terdiri atas:
1) Data Umum Pekerjaan Konstruksi;
2) Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi;
3) Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan;
4) Gambar Desain dan Spesifikasi Teknis;
5) Tahapan Pekerjaan;
6) Rencana Pelaksanaan Pekerjaan (method statement) yang berisi:
a) Metode Kerja;
b) Daftar Personil;
c) Daftar Material;
d) Daftar Peralatan;
e) Aspek Keselamatan Konstruksi;
7) Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection And Test Plan/ITP);
8) Pengendalian Sub-penyedia Jasa dan Pemasok.
Komponen Program Mutu paling sedikit terdiri atas:
1) Informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
2) Organisasi kerja Penyedia Jasa;
3) Metode pelaksanaan;
4) Pengendalian pekerjaan;
5) Laporan pekerjaan.

1.8. Pembayaran Uang Muka


Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dapat mengajukan permohonan
pengambilan uang muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka (apabila ditentukan dalam dokumen kontrak);
Uang muka digunakan untuk membiayai mobilisasi peralatan, personil,
pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok bahan/material dan persiapan
teknis lain; Besaran uang muka ditentukan dalam Syarat-syarat Khusus Kontrak
(SSKK) dan dibayar setelah Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka yang diterima.

1.9. Papan nama proyek


Pembuatan papan nama proyek dilaksakan oleh penyedia jasa. Papan nama
proyek dibuat dengan ukuran 1 x 2 m, dan dipasang dilokasi proyek maksimal 1
(satu) minggu setelah Penyedia Jasa menerima Surat Perintah Mulai Kerja, serta
dijaga keberadaannya selama proyek berlangsung. Papan nama proyek dibuat
dari papan dan tiang kayu berkualitas baik, atau dibuat sesuai petunjuk direksi
pekerjaan.

1.10. Mobilisasi
Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan 30 hari kalender sejak
diterbitkan SPMK, atau terutama untuk sumber daya (material, alat, tenaga
kerja) yang akan digunakan untuk memulai pekerjaan. Untuk mobilisasi sumber

4
daya yang berhubungan dengan pelaksanaan untuk tiap-tiap pekerjaan, dapat
dilakukan sesuai kebutuhan dan rencana kerja, meliputi:
a. Mobilisasi peralatan;
b. Mobilisasi personil inti dan pendukung;
c. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, barak, gudang, dan
sebagainya.

1.11. Pemeriksaan Bersama (Mutual Check)


Pada pelaskanaan pekerjaan dilakukan pemeriksaan bersama (Mutual
Check/MC-0) dengan cara melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail
kondisi lapangan, mencakup:
a. Pemeriksaan terhadap desain awal dilakukan untuk menilai kesesuaian desain
dengan kondisi lapangan;
b. Jika diperlukan penyesuaian terhadap desain, maka dilakukan review desain;
dan
c. Penyesuaian terhadap kuantitas (volume) awal berdasarkan review desain
yang dilakukan. Penyesuaian pada gambar desain dan volume awal, harus
dicantumkan dalam berita acara hasil pemeriksaan bersama dan selanjutnya
dilakukan perubahan/adendum kontrak.
Pada akhir pelaksanaan dilakukan kembali pemeriksaan pengukuran akhir
bersama (Mutual Check/MC-100) untuk diplotkan sebagai gambar As Built
Drawing dan hasil pengukuran dan perhitungan tersebut juga dituangkan kembali
dalam berita acara hasil pemeriksaan bersama.

1.12. Gambar – gambar yang di miliki Penyedia Jasa


a. Gambar – gambar
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa haruslah gambar-
gambar yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan, dan apabila
ada perubahan harus diserahkan kembali untuk mendapatkan persetujuan
sebelum program pelaksanaan dimulai.
b. Gambar Kerja (Contruction Drawing)
Semua gambar kerja dibuat/ disiapkan oleh Penyedia Jasa, secara detail/ rinci.
Gambar kerja yang dimaksud antara lain berdasarkan hasil pengukuran
bersama (MC-0) yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
c. Gambar Purna bangun / AS. Built Drawing
Semua gambar purna bangun dibuat/ disiapkan oleh Penyedia Jasa, dibuat
secara detail/ rinci sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan akhir berdasarkan
hasil pengukuran bersama (MC-100) yang telah diperiksa dan disetujui oleh
Direksi pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar purna bangun dalam 3 (tiga) set
cetakan yang dijilid dan soft copy.

5
1.13. Program Pelaksanaan dan Lapangan.
a. Program kerja / program pelaksanaan
Penyedia Jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan
syarat-syarat Kontrak. Program kerja tersebut harus dibuat dalam bentuk
Kurva S dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan :
• Mulai tanggal paling awal.
• Mulai tanggal paling akhir
• Waktu yang diperlukan
• Jumlah tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan
Penyedia jasa bisa menggunakan tenaga setempat sesuai dengan keahlian
yang diperlukan.
b. Pelaporan
Untuk memantau kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan, maka setiap
tanggal awal bulan dan akhir minggu, Penyedia Jasa harus menyerahkan
salinan laporan kemajuan progress pekerjaan. Laporan sekurang-kurangnya
harus berisi hal-hal sebagai berikut :
• Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai
pada bulan laporan dan prosentase rencana yang diprogram pada bulan
tersebut.
• Rencana kegiatan bulan selanjutnya disesuaikan dengan jadwal
pelaksanaan, tanggal permulaan dan tanggal akhir penyelesaian.
Daftar perlengkapan kontruksi, peralatan, bahan di lapangan yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari
lapangan.

6
2. SPESIFIKASI KHUSUS
2.1. PEKERJAAN MOBILISASI DAN DEMBOBILISASI
Pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi yang dimaksud yaitu mob demob
peralatan kerja yaitu alat berat, alat pendukung lainnya, dan personil dalam
pengajuan biaya yang bersifat lump sum (ls).
Kebutuhan lain seperti fasilitas pendukung, gudang, tempat tinggal, dan
peralatan penunjang lainnya menjadi tangung jawab Penyedia Jasa dan tidak
ada mata pembayaran.

2.2 PEKERJAAN KONSTRUKSI


2.2.1 Survey dan Pengukuran
Penyedia jasa melakukan survey dan pengukuran ulang bersama dengan
pengawas dan Direksi pekerjaan sebelum melaksankan pekerjaan.
Hasil dari survey dan pengukuran tersebut diserahkan kepada direksi
pekerjaan berupa gambar dan data ukur yang valid sebagai acuan dalam
memulai pekerjaan.
Segala bentuk biaya dari item pekerjaan survey dan pengukuran ini
menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.2 Pekerjaan angkutan material
Sebelum memulai pekerjaan penyedia jasa harus mengetahui dimana
lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan dan menempatkan material
pada posisi yang strategis yang memudahkan para pekerja untuk
melaksanakan pekerjaan.
Segala bentuk biaya angkut material/ bahan dan perlatan angkutan yang
akan digunakan untuk menuju lokasi pekerjaan, menjadi tanggung jawab
penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran pada item pekerjaan ini.
2.2.3 Request dan Check List Pekerjaan
Sebelum melakukan pekerjaan, penyedia jasa harus membuat metode
pelaksanaan pada masing – masing item pekerjaan dan membuat
request dan checklist pekerjaan yang diserahkan kepada direksi
pekerjaan minimal 1 minggu sebelum rencana pekerjaan dimulai.
2.2.4 Kisdam dan dewatering
Pelaksanaan pekerjaan kisdam dengan karung plastik ukuran 43 x 65 cm
dengan isian material dari tanah hasil galian pondasi atau hasil galian
normalisasi tanpa ada biaya perhitungan dari isian karung kisdam tsb.
Pompa air 2" dengan output pengeluaran 2,5”, dihitung sesuai dengan
kebutuhan di area lapangan sesuai dengan petunjuk dari direksi
pekerjaan.
Perhitungan volume karung di hitung berdasarkan kedalaman dasar
pondasi ditambah tinggi jagaan setinggi minimal 50 cm dari area
kedalam pondasi yang sudah di gali.
Kebutuhan kisdam diperuntukan untuk dua kali pemakaian sehingga
penggunaan volume kisdam di bagi dua.
7
2.2.5 Bekisting fondasi dan sloof beton dengan multiflex 18 mm
a. Material
Material yang digunakan adalah Multiflex 18mm, kaso 5/7 cm Kls III,
paku 5 cm & 7 cm, dan Minyak bekisting pada pamakaian yang ke 2.
b. Pelaksanaan bekisting
Spesifikasi material harus baik, kuat, tidak pecah/ belah ketika
dilakukan pengecoran dan sesuai dengan petunjuk dari direksi
pekerjaan. Material bekisting harus lurus dan tidak bengkok.
Pemakaianya diperuntukan untuk dua kali pelaksanaan. Pada saat
melakukan pembongkaran bekisting, penyedia jasa harus
melaksanakannya dengan hati – hati agar material yang akan di
pakai kembali tidak rusak, dan apabila ada kerusakan pada bekisting
yang akan dipakai untuk kedua kalinya maka penyedia jasa harus
mendatangkan material bekisting yang baru dan tidak ada mata
pembayaran.
Peralatan lain yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini
seperti klem besi dan yang lainnya menjadi tanggung jawab
penyedia jasa.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume bekisting dalam meter persegi (m2) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh
Direksi pekerjaan.
Pembongkaran bekisting disekitar area kerja harus dilaksakan oleh
penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.6 Paving block (Blok Beton) Natural Tebal 8 cm
a. Material dan perlatan
- Paving Block Tebal 8 cm f'c 25 MPa
- Pasir Beton
b. Pelaksanaan paving block
Pasir beton harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak
tercampur dengan tanah/kotoran disekitarnya. Tempat
penyimpanan harus mempunyai drainase yang baik dan harus
terlindung dari hujan. Pasir beton harus dihamparkan dan
dipadatkan dengan rata diatas lapisan dasar sampai ketebalan 8 cm
dengan memperhatikan kadar air dan karakteristik gradasinya.
Permukaan yang dihasilkan harus rata. Bila paving block telah
selesai dipasang dan terlihat permukaan yang tidak rata maka
paving block tersebut harus diangkat kembali, pasir diratakan lagi
sampai diperoleh hasil yang rata. Pasir beton ini harus
8
mempunyai kepadatan dan ketebalan yang sama sehingga
pemampatan akibat pemadatan merata. Selama penghamparan,
pasir yang belum dipadatkan tersebut harus dilindungi terhadap
segala bentuk pemadatan dan lalu lintas, sampai paving block
selesai dipasang seluruhnya.
Paving Block harus diletakkan berhimpitan satu dengan lainnya
dengan pola sesuai dengan gambar lansekap di atas pasir beton
yang belum dipadatkan tapi sudah selesai diratakan. Lebar celah
antar block tidak boleh lebih dari 4 mm, celah ini harus
merupakan garis lurus dan saling tegak lurus, untuk itu diperlukan
pemasangan benang pada 2 arah yang saling tegak lurus untuk
mengontrol letak dan ikatan antar blok. Dalam memasang paving
block penyedia jasa harus memperhatikan pengisian celah antara
blok dengan elemen-elemen lain seperti pinggiran saluran, bingkai
jalan, bak kontrol dan lain-lain. Pola pemasangan agar dibuat sesuai
gambar yang telah diperiksa dan disetuji oleh Direksi pekerjaan.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume Beton dalam meter persegi (m2) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
Biaya pengujian lab beton menjadi tanggung jawab penyedia jasa
dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.7 Pembuatan s.d Pengecoran 1 m³ beton mutu sedang fc’ 20 MPa;
W/C = 0,591 secara semi-mekanis
a. Material dan perlatan
- Material campuran beton mutu sedang fc' 20 Mpa
- Concrete Mixer kap. 0,35 - 0,45 m3
b. Pelaksanaan beton
- Mutu beton harus tercapai sesuai dengan spesifikasi teknis.
Beton mutu fc' 20 Mpa, Slump (10 ± 2,5) cm, agregat maks 19
mm
- Sebelum melakukan pengcoran penyedia jasa harus
melampirkan job mix design dan harus mengambil sampel
untuk dilakukan pengujian mutu beton, sesuai dengan
arahan dari direksi pekerjaan.
- Hasil job mix design diserahkan pada direksi pekerjaan untuk
diperiksa dan disetujui.
- Uji slump test di lapangan dengan menggunakan cone pada
runtuhan beton 10 ± 2,5 cm dan diambil sampel kubus untuk
dilakukan uji tes beton dengan umur rencana 7, 14, dan 28
hari.

9
- Setelah dilakukan pemeriksaan oleh direksi pekerjaan maka
penyedia jasa dapat langsung melaksanakan pekerjaan ini.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume Beton dalam meter kubik (m3) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
Biaya pengujian lab beton menjadi tanggung jawab penyedia jasa
dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.8 Penulangan BjTP diameter < 12 mm secara Manual dan
Penulangan BjTS diameter ≥ 12 mm secara Semi-Mekanis
a. Material
- Besi Beton BjTP
- Besi Beton BjTS dengan perlatan Bar Bander dan Bar Cutter.

b. Pelaksanaan pembesian.
- Diameter pembesian berdasarkan gambar kerja yang telah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
- Melakukan pengujian kuat Tarik besi.
- Hasil dari pengujian diserahkan kepada direksi pekerjaan
untuk diperiksa dan disetujui.
- Penyambungan/ overstek besi = 40 x Diameter besi.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume pembesian dalam kilogram (Kg) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
Biaya pekerjaan overstek besi dan pengujian lab menjadi tanggung
jawab penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran.
2.2.9 Pasangan Batu 1 PC : 4 PP, Semi Mekanis, tipe N beda tinggi > 3 s.d. 4 m'
a. Material dan peralatan
- Batu belah yang keras, bermutu baik dan tidak cacat dan
tidak retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau
berpori besar dan terbungkus lumpur tidak diperkenankan
dipakai. Adukan yang dipakai untuk pasangan batu ini adalah
adalah 1pc : 4pp, dan Air.
- Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata
pembayaran, air yang digunakan harus bersih, tawar, dan
bebas dari bahan kimia yang dapat merusak asam alkali atau
bahan organik.
- Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat,
kotoran organik, dan bahan-bahan yang dapat merusak
10
pasangan, untuk itu pasir yang akan dipakai terlebih dahulu
diayak lewat ayakan dengan diameter lubang sebesar 10
mm.
- Semen
- Concrete Mixer kap. 0,35 - 0,45 m3
b. Pelaksanaan Pemasangan Batu
Untuk pekerjaan pasangan, batu harus dibersihkan dari lumpur atau
tanah yang melekat serta dibasahi dengan air agar ikatannya
dengan adukan menjadi kuat.
Pada permukaan bagian depan atau yang akan tampak, dipasang
batu dengan spasi antarmuka 1 – 2 cm agar permukaan pasangan
batu terlihat rata. Batu muka dipilih dari batu belah yang dibelah
dan memiliki permukaan rata serta berukuran luas permukaan yang
sama/hampir sama, dengan tebal minimum 15 cm.
Adukan campuran pasangan batu menggunakan concrete mixer.
Apabila hujan atau setelah pekerjaan selesai, pasangan ditutup
plastik agar pasangan yang masih baru tersebut tidak rusak terkena
air hujan.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran volume dalam meter Kubik (m3) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di
lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2.2.10 Siaran (setara campuran 1 PC : 2 PP)
a. Material
Material yang diperlukan untuk pekerjaan Siaran ini yaitu Pasir
Pasang, Semen dan juga air.
Air disiapkan oleh penyedia jasa dan tidak ada mata pembayaran,
air yang digunakan harus bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia
yang dapat merusak asam alkali atau bahan organik.
b. Pekerjaan Siaran
Pada bagian permukaan pasangan batu yang telah selesai
dilaksanakan, harus disiar. Siaran dibuat dari campuran 1 bagian
semen dan 2 bagian pasir yang disaring.
Sebelum siaran dipasang, adukan pasangan diantara batu-batu
dikorek sampai kedalam 1- 2 cm dibawah permukaan batu untuk
jenis siar rata , permukaan pasangan tersebut disiar dengan adukan
campuran 1 PC : 2 Psr dengan merata dan padat sehingga tidak ada
celah yang terlewat, dengan hasil siar permukaannya rata tapi

11
bagian batu muka tetap menonjol dibanding hasil siar, selanjutnya
dibersihkan dan disiram air agar kotoran bekas adukan terbuang dan
terjadi ikatan yang kuat antara pasangan dan siaran.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran volume dalam meter persegi (m2) untuk pembayaran
dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di
lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
2.2.11 Pasangan pipa Suling – suling PVC 2”
a. Material
Material Pipa PVC 2”, dan Ijuk.
b. Pekerjaan pemasangan Suling - suling
suling-suling dari pipa paralon yang dibungkus ijuk diujung pipa
bagian dalam dipasang bersamaan dengan pasangan batu. Letak
suling-suling resapan merupakan barisan dalam arah horisontal
dengan jarak tertentu, diatasnya dipasang berselang - seling atau
pada arah vertikal dipasang tidak tepat diatas pipa dibarisan
sebelumnya.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter (m) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
2.2.12 Pengadaan Tiang Pancang Beton Kotak 25 cm x 25 cm panjang 6 m
a. Material
Material yang digunakan adalah Tiang Pancang Beton Kotak 25 cm x
25 cm
b. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran dan pembayaran volume dalam batang sesuai
kebutuhan Panjang dilapangan dan gambar kerja yang disetujui oleh
Direksi pekerjaan.
2.2.13 Penetrasi tiang pancang Tiang Pancang Beton Kotak 25 cm x 25 cm
a. Material/ alat
Alat yang digunakan Tripod tinggi 7 m,
hammer 1 – 3 T
b. Pekerjaan Pemancangan
Penyedia jasa harus melakukan sondir pada titik – titik yang
ditunjukan oleh direksi pekerjaan.
Tiang pancang yang digunakan harus sesuai standar SNI dan
melampirkan bukti/ resume spesifikasi tiang pancang kepada direksi
sebelum dimulai pekerjaan.

12
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter penetrasi (m)
sesuai pada kedalaman tiang pancang yang masuk/ terpenetrasi,
dan dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di
lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Baiaya pelaksanaan sondir ditanggung oleh penyedia jasa dan tidak
ada mata pembayaran.
2.2.14 Lampu PJU
a. Material
- Lampu PJU LED 50 Watt dan aksesoris Tiang (Stainless Strip,
Wedge Clamp),
- Tiang PJU Kawasan 6-7 M (hexagonal ketebalan plat 3 mm +
pondasi dan aksesoris Tiang (Stainless Strip, Wedge Clamp)
Instalasi (Pondasi, Setting & Errection)
- Kabel SR 2x16 panjang 30 m (termasuk penarikan jalur atas).
b. Pelaksanaan
Pekerjaan ini dilaksankan pada titik yang telah di tentukan oleh
direksi pekerjaan sesuai dengan layout/ situasi gambar telah
diperiksa dan disetuji oleh oleh Direksi pekerjaan.
Pada pekerjaan ini penyedia jasa juga membuat pondasi tiang PJU
yang termasuk ke dalam pemasangan tiang PJU. Ukuran pondasi
tiang ditentukan oleh direksi pekerjaan.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran dan pembayaran volume dalam titik sesuai gambar
kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
2.2.15 Pengecatan Permukaan Baja Galvanis Manual 4 Lapis
a. Material
- Menie A, Cat Besi, koas, dan pengencer/ thinner.
b. Pelaksnaan pengecatan
- Pelaksanaan pengecatan dilaksakan sebanyak 4 kali atau 4 lapis
pada setiap ruas area pengecatan.
- Jenis Cat dan warna cat harus memiliki kualitas yang baik yang
tidak luntur dan memiliki cahaya yang baik dan ditentukan oleh
Direksi Pekerjaan.
- Pengecatan dilakukan pada area kereb/ barrier gutter/ kanstein
dan/ atau area – area lain yang ditunjuk oleh direksi pekerjaan.
c. Pengukuran dan Pembayaran.
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter persegi (m2)
sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan
yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.

13
2.2.16 Timbunan dan Pemadatan Sirtu
a. Material
Sirtu lepas untuk bahan pengurugan, bentuk batu sirtu bulat/
lonjong, diameter batu 1 – 7 cm, perbandingan jumlah batu dan
pasir 80% : 20%.
Pemadatan dilaksanakan dengan timbris.
b. Pekerjaan Sirtu
Sirtu dihamparkan dan diratakan di badan saluran secara manual dengan
tenaga orang dengan alat bantu timbris 15-20 Kg. dengan ketebalan sesuai
dengan gambar kerja yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter kubik (m3) sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
2.2.17 Kereb Pracetak t = 20 cm
a. Material
Kereb Pracetak Jenis 4 (Penghalang Berparit / Barrier Gutter) t = 20
cm.
Beton mutu sedang fc' 20 Mpa dan mortar.
b. Pekerjaan kereb/ barrier gutter/ kanstin
- Kanstin harus terpasang sebelum penebaran pasir alas,
- terbuat dari beton mutu sedang fc' 20 Mpa dengan dilatasi
mortar,
- harus dipasang di atas beton penyokong agar terjadi ikatan yang
baik antara Kanstin dan pondasi sehingga tidak mudah tergeser.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam meter (m) sesuai
gambar kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
2.2.18 Penanaman Bibit pohon dan bibit alang - alang putih
a. Material
- Pohon dengan tinggi minimal 2 meter
- Alang alang putih dengan tinggi minimal 80 cm
- Varisi jenis pohon dan penempatan lokasi penanaman
ditentukan oleh direksi pekerjaan

14
2.2.19 Shelter dan bangku konstruksi baja profil Uk. Lebar 80 cm tinggi 2m
panjang 2m
a. Material
- Shelter rangka baja profil
- Bangku taman struktur kayu dan baja profil
- Baja profil yang disesuikan dengan kebutuhan dilapangan sesuai
dengan petunjuk direksi pekerjaan.
- Rangka atap yang digunakan adalah pipa galvanis dengan
diameter 2” dan minimal tebal 2 mm
- Atap shelter dengan zincalum tebal 0.4 mm dengan rangka baja
profil yang ditentukan oleh direksi pekerjaan.
- Bangku memanjang dengan rangka baja profil yang ditentukan
oleh direksi pekerjaan.
b. Pekerjaan shelter
Penyedia jasa membuat breakdown kebutuhan pekerjaan shelter.
Pelekasanan bisa dikerjakan dengan metode baut dan/ atau sistem
pengelasan.
Seluruh bangunan shelter harus di cat sesuai dengan petunjuk
direksi pekerjaan. Bangunan shelter bisa ditanam dengan adukan/
coran beton dan di bantu dengan base plate atau bisa dipasang
secara portable atau bisa di geser sesuai petunjuk dari direksi
pekerjaan.
Segala bentuk kebutuhan penunjang lainya seperti pekerjaan sipil
dan mekanikal menjadi tanggung jawab penyedia jasa dan tidak ada
mata pembayaran.
c. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam unit sesuai gambar
kerja berdasarkan prestasi pekerjaan di lapangan yang telah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.

2.3 PEKERJAAN TANAH


2.3.1 Galian tanah alat berat Excvator Long Arm, Long Arm + Ponton, dan
Excvator Standar
a. Peralatan
- Excavator Long Arm 150 HP, kapasitas 0,35 – 0,50 m3,
dengan jangkauan minimal 12m.
- Excavator Standar 120 HP, kapasitas minimal 0,9 m3, dengan
jangkauan minimal 6 m.

15
- Ponton 40 Ton
b. Galian tanah
- Item pekerjaan galian meliputi galian tanah, galian – galian
antarprofil, menaikan hasil galian ke dalam dump truck, dan
perpihan hasil galian.
- Penyimpanan, perapihan, dan perataan material hasil galian
yang di simpan di area penggalian ataupun di luar area
penggalian (disposal area) merupakan satu komponen pada
item pekerjaan ini.

- Galian dilaksanakan pada area/ lokasi yang telah ditentukan


oleh direksi pekerjaan.
- Penggalian dilakukan sampai pada kedalaman dan
kemiringan sesuai dengan elevasi gambar kerja yang telah
diperiksa dan disetujui oleh Direksi pekerjaan.
- Semua pekerjaan galian harus dilaksanakan menurut ukuran
dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar kerja, dan
harus sesuai dengan syarat-syarat yang diberikan di sini,
kecuali ukuran dan syarat-syarat tersebut ditentukan lain
oleh Direksi pekerjaan.
- Penyedia jasa harus mempekerjakan tenaga operator yang
ahli, berijazah untuk menangani mesin-mesin alat berat dan
mempunyai kelengkapan SILO (Surat Izin Laik Operasi) dan
SIO (Surat Izin Operator) untuk operator alat.
- Sebelum melakukan penggalian dengan alat berat, Penyedia
jasa harus menyerahkan uraian lengkap dan metode-metode
pelaksanaan yang diusulkan kepada Direksi Pekerjaan dari
mulai menggali sampai dengan menyimpanan material hasil
galian.
c. Pengukuran dan pembayaran
Pengukuran dan pembayaran volume dalam kubik (m3) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.
2.3.2 Buangan Tanah Sedimen
a. Peralatan dan jarak Buang
Peralatan : Dump truck (3500 – 4500 cc) Kapasitas 6 m3
Jarak buang : > 1 Km – 2.5 Km
b. Pelaksanaan pembuangan tanah hasil galian
- Sebelum melaksanakan pekerjaan ini penyedia jasa harus
membuat skema buangan atau rute/ jalur dump truck menuju
lokasi buangan (disposal area) dan metode-metode pelaksanaan
yang diusulkan kepada direksi pekerjaan.

16
- Penyedia jasa harus mendapatkan lokasi buangan/ disposal area
yang disetujui oleh oleh direksi pekerjaan.
- Penyedia jasa harus merapihkan dan meratakan hasil galian
yang di buang di disposal area.
- Penyedia jasa harus membuat situasi gambar posisi galian
menuju tempat pembuangan untuk menentukan pengukuran
jarak buang. Gambar tersebut harus telah diperiksa dan
disetujui oleh Direksi pekerjaan.
- Penyedia jasa melakukan pengukuran di area disposal untuk
melakukan opname volume matrial buangan.

c. Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran dan pembayaran volume dalam kubik (m3) untuk
pembayaran dihitung sesuai gambar kerja berdasarkan prestasi
pekerjaan di lapangan yang telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi
pekerjaan.

2.4 PERALATAN UTAMA


Penyedia jasa menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan pekerjaan,
yaitu:
No Jenis Kapasitas Jumlah

1 Excavator Long Arm 0,35 – 0,50 m3 2

2 Excvator Standar ≥ 0.90 m3 1

3 Ponton 40 ton 1

4 Dump Truck 3500 – 5000 cc 6 m3 4

5 Tripod tinggi 7 m, alat pancang + hammer 1 – 3Ton 1

6 Bar bander dan Bar cutter 2

7 Concrete Mixer 0,35 - 0,45 m3 2

17
2.5 ORGANISASI PROYEK

2.6 IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENETAPAN RESIKO


Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 10/PRT/M/2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi, menerangkan melalui tabel penentuan resiko keselamatan
konstruksi berdasarkan harga per satuan waktu bahwa untuk nilai paket
pekerjaan konstruksi yang akan diawasi memiliki nilai Rp. 7,5 Miliar dan durasi
pekerjaan selama 7 bulan, sehingga dapat ditetapkan bahwa risiko pekerjaan
tersebut termasuk kedalam risiko Kecil.

2.7 KEBUTUHAN DARI PPK DALAM PENGADAAN PAKET INI


Lembar Data Pemilihan (LDP)
HAL NOMOR IKP KETENTUAN DAN INFORMASI SPESIFIK

A. Identitas 1.1 Identitas Pokja Pemilihan:


Pokja
a. Pokja Pemilihan: Kelompok Kerja (Pokja)
Pemilihan A.16.3.24 BP2JK Wilayah Jawa
Barat

b. Alamat Pokja Pemilihan


Jl.L.L.R.E.Martadinata No.119,Cihapit
Bandung Wetan,Kota Bandung- 40114
c. Website LPSE: lpse.pu.go.id

B. Lingkup 1.2 Lingkup Pekerjaan:


Pekerjaan
a. Nama paket pekerjaan: Pemeliharaan
Berkala Oxbow Bojongsoang

18
b. Uraian singkat dan lingkup pekerjaan:
Beton Mutu, Pasangan Batu, Penulangan,
Galian Tanah dan Lampu PJU

c. Lokasi pekerjaan: Desa Bojongsoang, Kec.


Bojongsoang, Kabupaten Bandung
C. Jangka 1.3 dan 25.8 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 210 (Dua
Waktu Ratus Sepuluh) hari kalender sejak SPMK
Pelaksanaan
Pekerjaan
D. Sumber 2 1. Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan
Dana : APBN Tahun Anggaran 2024

2. Pagu Anggaran: Rp. 7.500.000.000,-

3. Harga Perkiraan Sendiri (HPS):


Rp. 7.499.990.174,55

“Apabila alokasi dalam dokumen anggaran


(DIPA TA 2024 ) Yang disahkan tidak tersedia
dan/atau tidak mencukupi maka pengadaan
barang dan jasa dapat dibatalkan dan kepada
calon penyedia barang/jasa tidak diberikan
ganti rugi dalam bentuk apapun”.

E. Pemberian 12.5 Apabila diperlukan, pemberian penjelasan


Penjelasan lanjutan melalui Peninjauan lapangan akan
dilaksanakan pada:

Hari : _______________________

Tanggal : _______________________

Waktu : ___________s.d _________

Tempat : _______________________

[Dalam hal dilakukan Peninjauan Lapangan]

F. Persyaratan 17.3, Persyaratan teknis:


Teknis
28.14.b.1), 1. Pekerjaan utama yang harus diuraikan dalam
19
28.14.b.2), metode pelaksanaan pekerjaan:
No. Pekerjaan Utama
28.14.b.2).a),
1. ___________________________
28.14.b.2).b),
Dst. ___________________________
28.14.b.2).c),

28.14.b.2).d), [diisi pekerjaan utama yang harus diuraikan


dalam metode pelaksanaan pekerjaan sesuai
28.14.b.2).e), ketentuan pada IKP 17.3.a, hanya untuk
dan kualifikasi usaha besar]

28.14.b.2).f)2. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan


utama untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
No Jenis Kapasitas Jumlah

1 Excavator Minimal 1
Standar 0,9 m3

2 Excavator 0,35 - 0,5 2


Long Arm m3 dan
minimal
jangkauan
14 meter

3 Ponton Minimal 40 1
Ton

4 Concrete 0,35 - 0,45 2


Mixer m3

5 Dump 3500 – 3
Truck 5000 cc

6 alat 1 – 3 Ton 1
pancang (hammer)
dan tinggi
tripod
minimal 7
meter

20
3. Memiliki kemampuan menyediakan personel
manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan, yaitu:
a. Untuk pekerjaan kualifikasi Usaha Kecil
Jabatan
Pengala
dalam Sertifikat
N man
pekerjaan Kompetens
o Kerja
yang akan i Kerja
(tahun)
dilaksanakan

1 Pelaksana 2 Tahun SKT


Pelaksana
Saluran
Irigasi (031)
atau SKK
Konstruksi
Pelaksana
Lapangan
Pekerjaan
Saluran
Irigasi
Madya
Jenjang 5

2 Petugas 0 Tahun Sertifikat


Keselamatan Pelatihan
Konstruksi K3
Konstruksi

b. Untuk pekerjaan kualifikasi Usaha Menengah dan


Besar
Peng
Jabatan dalam alam
Sertifikat
pekerjaan yang an
No Kompete
akan Kerja
nsi Kerja
dilaksanakan (tahu
n)

21
1 Manajer ___ SKA___
Pelaksanaan/
Proyek

2 Manajer Teknik ___ SKA___

3 Manajer ___ ___


Keuangan

4 Ahli K3 ___ SKA___


Konstruksi/ Ahli
Keselamatan
Konstruksi

[diisi lama pengalaman kerja dan SKK yang


disyaratkan, sesuai ketentuan pada IKP 17.3.c:]

4. Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan:


Paket pekerjaan dengan nilai pagu anggaran di
atas Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar
rupiah), kecuali pekerjaan yang bersifat spesialis
tidak mensubkontrakan pekerjaan.
No. Jenis Pekerjaan yang wajib
disubkontrakkan

Pekerjaan Spesialis pada Pekerjaan


Utama
(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi Spesialis)

1. __________________

2. __________________

Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama

(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan

22
Konstruksi kualifikasi kecil)

1. __________________

2. __________________

[Diisi pekerjaan spesialis pada pekerjaan utama


dan pekerjaan bukan pekerjaan utama yang wajib
disubkontrakkan, sesuai ketentuan pada IKP
17.3.d]

5. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK):


Peserta menyampaikan rencana keselamatan
konstruksi sesuai tabel jenis pekerjaan dan
identifikasi bahayanya di bawah ini (diisi oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak):
No. Uraian Identifikasi

Pekerjaan Bahaya

1. Penetrasi tiang Tertimpa alat


pancang beton kerja

G. Cara 19.2 Pembayaran dilakukan dengan cara Termijn


Pembayaran

H. Jaminan 23.2 Ketentuan Jaminan Penawaran: Tidak


Penawaran dipersyaratkan
28.13.b.2) b)
dan a. Besarnya nilai nominal Jaminan Penawaran
_______
28.13.b.2) e) [diisi sebesar nilai nominal 1-3% dari HPS]

b. Masa berlaku Jaminan Penawaran sampai


dengan _______
[diisi tanggal, bulan, dan tahun.
Memperhitungkan hingga perkiraan
penandatanganan kontrak]

c. Dalam hal Jaminan Penawaran dicairkan,

23
maka dicairkan dan disetorkan pada _______
[diisi Kas Negara atau Kas Daerah]

I. Sanggah 35.2 Sanggah Banding disampaikan di luar SPSE


Banding (offline) ditujukan kepada: ____________
Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan
SDA Citarum

35.4 Jaminan Sanggah Banding ditujukan kepada


Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan A.16.3.24
BP2JK Wilayah Jawa Barat

35.5 Besarnya nilai nominal Jaminan Sanggah Banding


adalah Rp 74.999.901,74

35.6 Masa berlaku Jaminan Sanggah Banding selama


30 (Tiga Puluh) hari kalender sejak batas tanggal
pengajuan sanggah banding.

35.14 Jaminan Sanggah Banding yang dicairkan


disetorkan pada Kas Negara

Lembar Data Kualifikasi (LDK)


HAL NOMOR IKP KETENTUAN DAN INFORMASI SPESIFIK
Persyaratan 29.12 Persyaratan kualifikasi:
Kualifikasi
1. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO)
maka jumlah anggota KSO dapat dilakukan dengan
batasan paling banyak 3 (tiga) perusahaan dalam
1 (satu) KSO.
2. Dalam hal peserta ber-KSO, menyampaikan Surat
Perjanjian Kerja Sama Operasi yang memenuhi
persyaratan sesuai ketentuan IKP 3.4.
3. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki
perizinan usaha di bidang jasa konstruksi, berupa:
a) Memiliki Nomor lnduk Berusaha (NIB) dan
Sertifikat Standar terverifikasi (untuk Badan
Usaha yang memiliki SBU KBLI 2020);
b) Dalam hal Sertifikat Standar sebagaimana
dimaksud pada angka a) belum terverifikasi,
24
peserta menyampaikan NIB, Sertifikat Standar
belum terverifikasi dan tangkapan layar laman
OSS yang mencantumkan bahwa Sertifikat
Standar sedang menunggu verifikasi; atau
c) Memiliki Nomor lnduk Berusaha (NIB) dan SBU
yang masih berlaku (untuk Badan Usaha yang
memiliki SBU KBLI 2017).
4. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan:
a. Kualifikasi Usaha Kecil; serta
b. Subklasifikasi jasa pelaksana konstruksi,
saluran air Pelabuhan, DAM, dan prasarana
sumber daya air lainnya (SI001) KBLI 2017
atau Konstruksi Bangunan Prasarana Sumber
Daya Air (BS010) KBLI 2020
5. Untuk pekerjaan yang diperuntukkan bagi
Kualifikasi Usaha Menengah dan Besar, memiliki
Kemampuan Dasar (KD) dengan nilai KD sama
dengan 3 x NPt (Nilai pengalaman tertinggi dalam
15 tahun terakhir):
a. untuk kualifikasi Usaha Menengah,
pengalaman pekerjaan sesuai sub bidang
klasifikasi/layanan SBU yang disyaratkan pada
angka 4, atau
b. untuk kualifikasi Usaha Besar, pengalaman
pekerjaan pada sub bidang klasifikasi/layanan
SBU yang disyaratkan dan lingkup
pekerjaan________ [diisi dengan memilih
lingkup pekerjaan sesuai sub bidang klasifikasi
SBU yang disyaratkan].
[diisi sesuai ketentuan IKP 29.12.c]

c. untuk pekerjaan bersifat spesialis:


1) Nilai HPS paling sedikit diatas
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
rupiah) hingga paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah), pengalaman pekerjaan sesuai sub
bidang klasifikasi/layanan SBU yang
disyaratkan pada angka 4, atau
2) Nilai HPS paling sedikit diatas
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah), pengalaman pekerjaan pada sub
bidang klasifikasi/layanan SBU yang
disyaratkan dan lingkup pekerjaan ____
25
[diisi dengan memilih lingkup pekerjaan
sesuai sub bidang klasifikasi SBU yang
disyaratkan]
[diisi sesuai ketentuan IKP 29.12.c]

6. Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu, Sertifikat


Manajemen Lingkungan, serta Sertifikat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
[hanya disyaratkan untuk Pekerjaan Konstruksi
yang bersifat Kompleks/Berisiko Tinggi dan/atau
diperuntukkan bagi Kualifikasi Usaha Besar, untuk
pekerjaan bersifat spesialis disyaratkan untuk nilai
HPS paling sedikit diatas Rp50.000.000.000,00
(lima puluh miliar rupiah)]

7. Memiliki Nomor NPWP dengan status keterangan


Wajib Pajak berdasarkan hasil Konfirmasi Status
Wajib Pajak Valid
8. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta
perubahan perusahaan (apabila ada perubahan);
9. Tidak masuk dalam Daftar Hitam,
keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait,
tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan
dan/atau yang bertindak untuk dan atas nama
Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi
pidana, dan pengurus/pegawai tidak berstatus
Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengambil cuti diluar tanggungan Negara;
10. Memiliki pengalaman paling kurang 1 (satu)
pekerjaan konstruksi dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah ataupun swasta, dapat berupa
pengalaman subkontrak.
11. Untuk kualifikasi Usaha Kecil atau pekerjaan
bersifat spesialis yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun:
a. Dalam hal Penyedia belum memiliki
pengalaman, ketentuan angka 10
dikecualikan untuk pengadaan dengan nilai
paket sampai dengan paling banyak
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus
26
juta rupiah);
b. Harus mempunyai 1 (satu) pengalaman pada
pekerjaan konstruksi, untuk pengadaan
dengan nilai paket pekerjaan paling sedikit
Rp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
rupiah).
12. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan
perhitungan:
KP = KP – P, dimana

KP = nilai Kemampuan Paket, dengan


ketentuan:

(1) untuk Usaha Kecil, nilai


Kemampuan Paket (KP)
ditentukan sebanyak 5 (lima)
paket pekerjaan; dan
(2) untuk usaha non kecil
(Menangah dan Besar), nilai
Kemampuan Paket (KP)
ditentukan sebanyak 6
(enam) atau 1,2 (satu koma
dua) N.
P = jumlah paket pekerjaan konstruksi
yang sedang dikerjakan.

N = jumlah pengalaman menyelesaikan


pekerjaan konstruksi terbanyak yang
dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5
(lima) tahun terakhir

Peserta menyampaikan daftar pekerjaan yang


pernah ditangani bersamaan dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir.

13. Dalam hal peserta melakukan KSO:


a. evaluasi persyaratan pada angka 3, 7, 8, 9, 10,
11 dan 12 dilakukan untuk setiap perusahaan
yang tergabung dalam KSO;
b. evaluasi pada angka 4, dilakukan secara saling
27
melengkapi oleh anggota KSO dan setiap
anggota KSO harus memiliki salah satu SBU
yang disyaratkan;
c. evaluasi pada angka 6, dilakukan secara saling
melengkapi oleh anggota KSO; dan
d. evaluasi pada angka 5 hanya dilakukan kepada
leadfirm KSO.

14. Evaluasi persyaratan pengalaman pada angka 5, 10,


11, dan 12 dilakukan apabila pengalaman tersebut
tercantum dalam SIMPAN

Bandung, 25 Januari 2024


Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Citarum
Pejabat Pembuat Komitmen
Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air II

LENI SUKMA PRIHANDANI, ST., MPSDA


NIP. 198306072010122003

28

Anda mungkin juga menyukai