dan
METODE PELAKSANAAN
I. SPESIFIKASI UMUM
1.1. JALAN MASUK DAERAH KERJA
Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan
setempat yang ada yang berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan
daerah proyek. Penyedia jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan
ketentuan hukum yang berhubungan dengan penggunaan angkutan umum dan
bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat jalan tersebut, Kontraktor harus
memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan memperkuat
jembatan sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutannya, sejauh yang
dibutuhkan untuk pekerjaannya. Semua pekerjaan yang dimaksudkan Kontraktor
untuk dikerjakan dalam hubungannya dengan jalan dan jembatan harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan harus
mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan perlu pengaturan
sebaik-baiknya dengan Pemerintah setempat dan swasta. PPK tidak bertanggung
jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang digunakan oleh
Penyedia Jasa selama pelaksanaan pekerjaan.
Apabila Penyedia Jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh
PPK maka harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa atas bebannya sendiri, dan harga
untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Satuan Pekerjaan.
SPEKTEK 1
pekerjaan beton harus memperlihatkan penampang melintang dan memanjang
beton, pengaturan batang pembesian termasuk rencana pembengkokan,
pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan mutu tempat dan
ukuran yang tepat.
1.3. STANDAR
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai ketentuan-ketentuan dari
Standar Nasional Indonesia (SNI), PBI 1971, PUBI. Bila ada pasal-pasal pekerjaan
yang tidak ada standar Indonesia, maka dapat dipakai Standar lain yang disetujui
oleh PPK dan sesuai dengan spesifikasi ini.
PPK akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan
atau diantarkan untuk menggunakan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan
tersebut dan keputusan PPK dalam hal ini pasti dan menentukan.
1.4.2.Program Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan dengan
menggunakan bar-chart / S-curve yang memperlihatkan kegiatan sebagai berikut :
1) Tanggal dimulainya pekerjaan
2) Tanggal selesainya pekerjaan
3) Waktu yang diperlukan
4) Jumlah /jenis tenaga kerja dan bahan
SPEKTEK 2
Laporan tersebut meliputi :
1) Schedule kemajuan hasil pekerjaan;
2) Rekapitulasi (volume dan bobot) kemajuan hasil pekerjaan;
3) Jumlah / jenis tenaga dan bahan;
4) Rekapitulasi perhitungan volume kemajuan hasil pekerjaan;
5) Perhitungan volume kemajuan hasil pekerjaan;
6) catatan-catatan lain mengenai pelaksanaan pekerjaan.
Bentuk dan format laporan ditentukan oleh PPK.
1.4.4. Rapat evaluasi kemajuan pekerjaan
Rapat antara PPK dan Penyedia Jasa diadakan 20 (dua puluh) hari sekali
pada tempat dan waktu yang telah disetujui oleh PPK. Maksud dari pada rapat ini
membicarakan kemajuan pekerjaan yang telah, sedang dan akan dilakukan dan
membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
SPEKTEK 3
Untuk Survey dan pengukuran pekerjaan dipakai Bench Mark atau titik tetap
dan titik ketinggian yang ditetapkan oleh PPK dan disetujui dalam peta dan data
Bench Mark.
Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada Gambar
diberikan kepada Penyedia Jasa sebagai referensi. Sebelum menggunakan suatu
Bench Mark dan titik referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting out pekerjaan,
Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran / pemeriksaan atas ketelitiannya.
Penyedia Jasa perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk
kemudahanan pelaksanaan pekerjaan. Setiap Bench Mark sementara yang
didirikan, rencana dan tempatnya harus disetujui oleh PPK.
SPEKTEK 4
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh PPK dan bebas biaya pembebasan tanah.
Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada lokasi
seperti pada gambar atau seperti petunjuk dari PPK. Kerusakan yang diakibatkan
oleh kegiatan pelaksanaan harus diperbaiki sebelum pekerjaan diserah terimakan
kepada PPK, Penyedia Jasa harus mengganti kerugian terhadap semua kehilangan
dan tuntutan karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
SPEKTEK 5
1.7.6. Pekerjaan kisdam
Pekerjaan kisdam dilaksanakan pada pekerjaan di lingkungan air dengan
kedalaman air di atas satu meter. Kisdam dibuat dengan konstruksi bambu yang
dipasangkan tegak pada tanah dilengkapi dengan gedek bambu kemudian diurug
dengan tanah pada sisi luarnya. Penyedia jasa harus memperkirakan kekuatan
kisdam sampai kebutuhan kisdam tercukupi.
Kisdam harus dibongkar dan bekas urugan kisdam dirapikan setelah
kebutuhan kisdam selesai, sehingga aliran air tidak terganggu oleh bekas kisdam.
SPEKTEK 6
4. Foto pendukung (galian pondasi).
Foto-foto nomor 1 s/d 3 pada tiap titik harus diambil dengan arah yang tertentu dan
tetap dalam ketiga keadaan tersebut di atas dengan latar belakang yang mudah
dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut.
Keempat gambar untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai
dengan tanggal pengambilan, dan penjelasan secukupnya, soft file yang
bersangkutan harus diserahkan dalam album terpisah yang mudah dihubungkan
satu sama lain. Tiga set album harus diserahkan kepada PPK pada penyelesaian
pekerjaan.
SPEKTEK 7
Pengukuran kembali terhadap rencana kegiatan pelaksanaan phisik
100 %.
Hasil Mutual Check II dibuat gambar terpasang/ terbangun (AS Built
Drawing) dengan mengikuti standar penggambaran yang berlaku.
Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan RAB perubahan
(tambah/kurang).
(c) Semua produk-produk hasil Mutual Check II (data pengukuran kembali,
gambar-gambar, Bill of Quantity, RAB tambahan biaya / pengurangan
biaya) disampaikan kepada PPK untuk selanjutnya diteliti / diperiksa
kebenarannya untuk mendapatkan persetujuan dari PPK.
(d) Jika hasil Mutual Check II terjadi perubahan volume (tambah/kurang),
maka Penyedia Jasa harus mengajukan Amandemen Kontrak
(Amandemen MC-100) untuk mendapatkan persetujuan dari PPK.
(e) Semua gambar-gambar terpasang/terbangun (Asbuilt Drawing)
dibuat cetakan rangkap 3 (tiga) dan 1 (satu) negatif.
SPEKTEK 8
3. Penyedia Jasa harus menjamin adanya peralatan untuk
pengeringan yang siap pakai dan cukup di lapangan setiap waktu
guna menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan air.
SPEKTEK 9
dan saluran pembuang bila tersedia serta memenuhi persyaratan
dalam spesifikasi. Bila diperlukan tambahan tanah untuk timbunan
dari hasil galian saluran dan saluran pembuang maka harus didapat
dari borrow area.
2. Tanggul untuk saluran di atas tanah asli harus dibuat rapat air,
dan tidak boleh ada tanda-tanda rambesan sesudah diisi dengan
debit maximum.
3. Tanggul tersebut di atas dan tanggul yang dipakai sebagai jalan
tani atau jalan masuk harus dibentuk seperti yang telah diuraikan di
atas atau dibuat dengan cara lain yang disetujui PPK.
4. Bahan timbunan dihampar horizontal dan ketebalan merata secara
berlapis-lapis dan tiap lapis tidak boleh mempunyai ketebalan lebih
dari 0,15 m.
5. Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin pemadat, mesin
penggetar atau cara lain yang disetujui sehingga hasil pemadatan
mencapai tidak kurang ( > 90 % ) dari pemadatan kering maximum.
6. Timbunan di atas tanah asli di belakang bangunan-bangunan baru
harus dipadatkan seperti yang diuraikan di atas bagi tanggul-
tanggul yang dipakai untuk jalan tani. Apabila tidak ditentukan lain
di dalam gambar atau atas perintah PPK, maka semua tanggul
saluran harus mempunyai kemiringan sesuai dengan gambar.
7. Bahan-bahan basah dari penggalian saluran, tidak boleh langsung
ditempatkan pada lokasi rencana timbunan. Bahan yang
kebasahannya melibihi batas kadar air optimum tidak boleh
langsung digunakan, dan penyedia jasa harus merencanakan
operasi-operasi pembuatan tanggulnya dengan mempertimbangkan
kemungkinan perlunya penundaan penimbunan, pencampuran
dengan bahan-bahan kering atau prosedur-prosedur lain atas
petunjuk dari PPK.
(b) Penyiapan Tanah
1. Penggalian saluran atau saluran pembuang yang hasilnya akan
dipakai untuk bahan timbunan harus bersih dari segala kotoran dan
tumbuh-tumbuhan termasuk akar-akarnya.
2. Sebelum mulai menimbun permukaan tanahnya harus dikupas /
digali sampai kedalaman yang lebih besar dari retak-retak tanah
yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0,15 m, dan kadar air
dari tanah galian harus selalu dijaga baik dengan cara pengeringan
alam atau pembasahan dengan alat semprot.
3. Bila oleh karena sesuatu sebab pelaksanaan penempatan dan
pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digali kembali
dan kadar airnya diperiksa kembali sebelum pelaksanaan
pemadatan dilanjutkan.
SPEKTEK 10
(c) Tambahan Timbunan akibat Setlement.
Penyedia Jasa harus memperhitungkan tambahan timbunan tanggul,
pengisian guna mengatasi pemadatan sendiri (Setlement) dan
penurunan akibat pemadatan tanah timbunan dari tanggul sedemikian
rupa sehingga lebar dan ukuran permukaan yang telah selesai pada
akhir masa pemeliharaan harus sesuai dengan tinggi dan ukuran yang
ditunjukkan dalam gambar atau atas perintah dari PPK.
(d) Pemadatan Timbunan
1. Tanggul-tanggul dan timbunan-timbunan (urugan-urugan) yang
direncanakan pada gambar-gambar harus dihampar dalam lapisan
setebal 15 cm. Penyedia Jasa dalam pelaksanaan penggalian
material yang direncanakan untuk digunakan pada tanggul-tanggul
atau urugan-urugan yang dipadatkan harus dikerjakan sedemikian
rupa sehingga material tersebut berada dalam keadaan baik waktu
ditempatkan. Bagian dari tanggul saluran yang pada gambar
direncanakan untuk dipadatkan harus dibangun dari material yang
baik dan paling cocok untuk memberikan kekedapan
(impermeabilitas) dan stabilitas.
2. Sebelum dan selama pelaksanaan pemadatan berjalan, material
harus mempunyai kadar air optimum yang diperlukan untuk
maksud-maksud pemadatan, seperti yang ditentukan oleh PPK dan
kelembaban tersebut harus merata pada setiap lapisan. Jika
kelembaban kurang dari ukuran optimum untuk pemadatan,
pemadatan tidak boleh dilanjutkan, (kecuali atas ijin dan
persetujuan dari PPK) kelembaban ditambah dengan memerciki air
dan mengolahnya ditempat pemadatan. Jika kelembaban melibihi
dari batas maksimum yang diizinkan untuk pemadatan pekerjaan
pemadatan tidak boleh dilanjutkan, (kecuali ada persetujuan dari
PPK), sampai material tersebut harus dikeringkan dengan
mengolahnya dan mencampurnya dengan bahan-bahan yang
kering atau cara lain yang disetujui.
3. Material yang dipadatkan harus ditimbun dengan lapisan
setebal tidak lebih dari 15 cm sebelum dipadatkan dan
pengahamparan material tersebut harus dibuat sedemikian rupa
sehingga tanah yang dipadatkan homogen, bebas dari kantong-
kantong dan cacat-cacat lainnya.
4. Pelaksanaan penggalian dan penempatan harus dibuat sedemikian
rupa sehingga material yang dipadatkan akan cukup
bercampur/terpadu dengan baik untuk menjamin adanya tingkatan-
tingkatan pemadatan yang baik sehubungan dengan kepadatannya
dan stabilitasnya.
SPEKTEK 11
5. Untuk bagian tanggul-tanggul yang berbatasan dengan bangunan,
termasuk pipa-pipa beton, dimana pemadatan tanggul-tanggul atau
urugan yang diperlukan tidak mungkin dilakukan dengan alat
penggilas untuk mendapatkan pemadatan yang cukup, maka
tanggul atau urugan harus dipadatkan dengan mesin penumbuk
(mechanical tamper) dengan berat dan design cukup untuk
mencapai kepadatan yang setingkat dengan tanggul atau urugan
yang dipadatkan didekatnya. Dalam tebal lapisan-lapisan
pemadatan tanah dan kelembaban bahan-bahan tersebut yang
akan ditimbun harus seperti Spesifikasi di atas dan pemeliharaan
khusus harus dijalankan untuk menjamin agar ada ikatan yang
cukup dan tanggul-tanggul yang akan dipadatkan didekatnya.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab atas kerusakan-
kerusakan bangunan yang disebabkan pelaksanaan pemadatan
bahan tanggul atau urugan yang berdampingan dengan bangunan
bangunan lain dan harus diperbaiki atas biaya dari Penyedia Jasa.
6. Pemadatan dengan tenaga manusia.
Material yang akan dipadatkan harus dibuat dengan lapisan-lapisan
horizontal dengan tebal tidak lebih dari 15 cm dengan alat
penumbuk dengan tangan beratnya tidak kurang dari 15 kg serta
jarak jatuh bebas (graving fall) untuk melaksanakan pekerjaan
harus 30 cm. Material harus dipadatkan sampai kepadatan yang
diinginkan tercapai. Penumbuk tangan (hand tamper) boleh dibuat
dari besi atau beton, penggunaan kayu atau batang kelapa tidak
diijinkan. Penggunaan tenaga wanita dan anak-anak dibawah umur
16 tahun tidak diijinkan.
SPEKTEK 12
pembuangan air harus dilaksanakan dengan cara yang dapat disetujui
oleh PPK.
(b) Penyedia Jasa harus menjamin setiap waktu adanya peralatan yang
baik dan cukup di lapangan guna menghindari terputusnya pekerjaan
pengeringan.
SPEKTEK 13
3. Tiap batu untuk pasangan harus diletakkan dengan alasnya
tegak lurus kepada arah tegangan pokok. Setiap batu harus diberi
alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada
waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm
lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lain; dan
4. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai
dipasang.
(d) Pasangan Batu Muka
1. Pasangan batu yang kelihatan dibuat pasangan batu muka, batu
muka harus mempunyai bentuk :
Seragam dengan bersudut tebal minimum 15 cm.
Tidak seragam (beras kutah) berdiameter 15 cm, tebal
minimum 15 cm / sesuai persetujuan PPK.
2. Permukaan batu muka harus merata setelah dipasang.
Pasangan batu muka harus bersatu dengan batu-batu belah yang
dipasang didalamnya dan paling sedikit ada satu batu pengikat atau
pengunci untuk tiap-tiap meter persegi. Pemasangan batu muka
harus dikerjakan secara bersama-sama dengan pasangan batu inti
agar supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
(e) Pipa Peresapan
Tembok-tembok penahan, pasangan miring dan tembok-tembok
kepala harus dilengkapi dengan suling-suling, apabila saluran terletak
dalam galian (untuk saluran dalam timbunan, suling-suling tidak perlu
dipasang), Suling-suling harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter
50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2 m2 permukaan.
Setiap ujung pemasukan dari suling-suling harus dilengkapi dengan
saringan. Saringan ini bisa terbuat dari kerikil dan pasir serta pada
bagian terluar ditutup dengan ijuk.
(f) Perlindungan Perawatan
Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak
menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang
telah selesai, Penyedia Jasa harus memenuhi persyarata-persyaratan
yang sama seperti yang ditentukan untuk beton. Pekerjaan pasangan
jangan dilaksanakn pada hujan deras atau hujan yang cukup lama
sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang dipasang akan
larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan
pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak dibolehkan berdiri
diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.
(g) Urugan Kembali/Urugan Belakang Pasangan
SPEKTEK 14
Sebelum mengurug kembali pada bagian belakang pasangan yang
tidak kelihatan, celah pasangan batu harus diisi dengan spesi sampai
padat. Urugan tidak boleh dilakukan sebelum mendapat persetujuan
dari Penyedia Jasa dan bahan Urugan harus sesuai dengan ketentuan
pesifikasi teknis dan persetujuan PPK.
(h) Sambungan Dengan Pasangan batu yang Ada (Lama)
Sebelum pasangan batu baru dilaksanakan, maka permukaan
pasangan batu lama harus dibuat kasar terlebih dahulu, dibersihkan
dari noda, kotoran dan debu, disikat dan disiram (dibasahi) dengan air
bersih sampai jenuh. Pasangan batu baru dilaksanakan apabila
pasangan batu lama sudah bersih dari noda, kotoran, debu, berbentuk
kasar dan cukup basah.
SPEKTEK 15
2.2.4. Pekerjaan Bongkaran Pasangan Lama
Sebelum pasangan lama dibongkar, Penyedia Jasa harus melakukan
permintaan /ijin kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan. Pekerjaan
bongkaran sesuai dengan yang tercantum pada gambar rencana atau
ditentukan lain atas persetujuan PPK.
SPEKTEK 16
Mengikat bronjong yang satu dengan yang lainnya dengan lilitan kawat Ø 3
mm di sepanjang sisinya;
Alat bantu yang digunakan: Tang, Pemotong Kawat, Alat Pengunci Kawat,
Palu Pemecah Batu, Gerobak Sorong
SPEKTEK 17
Sumber : Lampiran Permen No. 28/PRT/M/2016
SPEKTEK 18
2.3.3. Pekerjaan Cetakan
a) acuan cetakan dan perancah jika diperlukan, harus terbuat dari bahan
kayu yang bagus, atau bahan lain yang disetujui PPK, serta dipasang
dengan bentuk dan dimensi sesuai gambar/ketentuan kontrak;
b) cetakan harus dipasang cukup kencang dan dibuat dengan baik, dengan
toleransi maksimum adalah 1 cm untuk lebar dan elevasi, serta 5 cm
untuk panjang;
c) bagian dalam cetakan harus dibersihkan sebelum pengecoran beton
dilaksanakan;
d) sisi bagian dalam cetakan harus diolesi material pemisah dan tidak
boleh mengenai bahan tulangan beton; dan
e) pembongkaran cetakan dilaksanakan minimum selama 4 hari pada
cetakan tegak dan 7 hari pada cetakan datar.
SPEKTEK 19
a) Perbandingan campuran beton dapat dilaksanakan sesuai dengan
koefisien bahan pada analisa untuk setiap mutu, sesuai dengan daftar
kuantitas dan harga tersebut pada kontrak. Berdasarkan SNI 2834,
setiap pelaksanaan pengecoran beton untuk volume > 10 m3 harus
melakukan job mixed beton
b) Bahan-bahan pembentukan beton harus dicampur dan diaduk dalam
mesin pengaduk beton yaitu "Portable Mixer" selama sedikitnya 1,5
menit sesudah semua bahan (kecuali untuk air dalam jumlah yang
cukup) ada dalam mixer. PPK berwenang untuk menambah waktu
pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk
mendapatkan hasil adukan dengan susunan ketentuan dan warna yang
merata / seragam.
c) Penyedia jasa harus menyediakan peralatan dan perlengkapan adukan
beton yang mempunyai ketelitian yang cukup untuk menetapkan dan
mengawasi jumlah dari masing-masing bahan pembentukan beton.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu
harus mendapatkan persetujuan PPK.
d) Beton harus seragam dalam komposisi dari adukan keadukan, kecuali
bila dimintakan adanya perubahan komposisi. Dalam pekerjaan
mencampur adukan beton, air harus dituangkan lebih dahulu.
Pengadukan yang berlebih-lebihan (lamanya) yang membutuhkan
penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang
dikehendaki tidak diperkenankan.
e) Pengadukan dengan pencampuran tangan diperkenankan apabila pada
lokasi-lokasi tertentu sebuah portable Mixer tak mungkin dapat
dipergunakan menurut pandangan PPK.
Untuk mempermudah pencampuran ini Penyedia Jasa akan membuat
bok tempat pencampuran dari beton masif dengan ketebalan tidak
kurang dari 5 cm, licin, rata dengan luas 2 m 2 dan dibatasi dengan
parapet setinggi 10 cm atau dengan bahan lain yang disetujui PPK.
f) Sebelum pengecoran dilaksanakan, pemasangan acuan cetakan dan
penulangan terlebih dulu harus disetujui PPK.
g) Tinggi pengecoran/ adukan beton dapat dijatuhkan maksimum 1,5 m.
h) Alur pengecoran beton dilaksanakan dengan cara mundur,tidak boleh
maju
i) Pemadatan adukan pengecoran digunakan alat penggetar/ vibrator,
dengan batasan lama waktu penggetaran pada satu posisi tidak boleh
melebihi dari 15 detik.
j) Selang waktu maksimum pengecoran beton pada sambungan konstruksi
adalah 2 jam, dan bila lebih dari 2 jam maka, adukan semen dengan
SPEKTEK 20
tinggi slump + 15 cm dicor pada sambungan konstruksi dengan tebal 15
mm.
k) Beton yang telah selesai dicor perlu diberi kesempatan mengeras
dengan cara pembasahan selama > 36 jam.
SPEKTEK 21
(e) Pemakaian karet atau bahan lain untuk seals guna perapat pada pintu-
pintu harus sesuai dengan yang diijinkan yang mempunyai effectivitas,
keawetan sesuai cuaca Indonesia dan terendam dalam air secara
kontinyu, dan keterbukaan pada sinar matahari dimungkinkan
pemakaian bahan karet sintetik atau plastik yang memenuhi
persyaratan. Bahan perapat diatas harus sedemikian rupa sehingga
mudah dipasang atau diganti, dan baut-baut dipakai harus tahan
terhadap korosi.
(f) Semua bagian harus dibuat secara presisi sesuai standart Industri
untuk memudahkan perakitan, pemasangan dan pemindahan. Semua
dimensi yang ada digambar adalah minimum. Dalam pembuatan harus
dilebihi (ukurannya) secukupnya, sedemikian hingga tidak ada dimensi
yang kurang.
(g) Pengecatan kembali Pintu - pintu Air yang ada (lama)
1) Pintu air yang lama harus dibersihkan dari noda, kotoran, debu,
lumpur dan pelumas serta kotoran lainnya.
2) Seluruh bidang permukaan pengecatan harus diamplas dan bersih
dari cat yang lama serta bebas dari noda-noda lainnya.
3) Apabila bidang permukaan yang ada, dicat ulang, masih
terhalang dengan noda-noda seperti oli, karet, maka hal ini harus
disikat terlebih dahulu dengan minyak pelarut khusus.
4) Pengecatan dilakukan dua kali.
SPEKTEK 22
- Frame atas menggunakan L.80.80.8
- Frame tegak menggunakan L. 80.80.8
- Frame tengah menggunakan L. 80.80.8
- Frame dasar menggunakan L.80.80.8
- Penguat Daun pintu menggunakan L.60.60.6
1.2 Besi Plat
- Daun Pintu menggunakan plet tebal 8 mm
1.3 Besi Plat Strip
- Plat simpul menggunakan plat tebal 10 mm
- Frame tegak menggunakan plat tebal 10 mm
- Pemutar menggunakan plat tebal 15 mm
1.4 Besi Beton
- Angker beton 1/2 "
2) Pintu Besi type C2
Bahan Konstruksi
1.1 Besi siku
- Frame atas menggunakan besi L.100.100.10
- Frame tegak menggunakan besi L.100.100.10
- Frame tengah menggunakan besi L. 100.100.10
- Frame dasar menggunakan besi L.100.100.10
- Penguat daun pintu menggunakan L.70.70.7
1.2 Besi Plat
- Daun pintu menggunakan plat tebal 10 mm
1.3 Besi Plat Strip
- Plat simpul menggunakan besi plat tebal 10 mm
- Frame tegak menggunakan plat tebal 12 mm
- Pemutar menggunakan plat tebal 15 mm
1.4 Besi beton
- Angker 1/2"
Bahan dikerjakan mesin
2.1 Besi bulat ST 60 ( Drat Stang)
2.2 Bronze ( Murhes)
SPEKTEK 23
SPEKTEK 24