Anda di halaman 1dari 24

SPESIFIKASI

PROSES

PEKERJAAN:
PENINGKATAN TAMBAK BUDIDAYA
KAB. PINRANG

PROVINSI SULAWESI SELATAN


TAHUN ANGGARAN 2024
SPESIFIKASI PROSES

PENINGKATAN TAMBAK
BUDIDAYA KAB. PINRANG

BAB I SPESIFIKASI
UMUM
1. Penjelasan Tentang Sub Proyek
1.1 Uraian Singkat
Pekerjaan Tambak Pinrang terletak di Kecamatan Lanrisang, Kabupaten
Pinrang , Provinsi Sulawesi Selatan.

1.2 Akses ke Lokasi


Akses menuju Lokasi pekerjaan tersebut dapat melalui jalan nasional, jalan
provinsi dan jalan kabupaten dengan kondisi jalan beraspal kondisi baik
dengan jarak ± 188 Km.

1.3 Iklim
Berdasarkan data meteorologi yang diperoleh dari BPS secara umum
Kabupaten Pinrang beriklim tropis.

2. Lingkup Pekerjaan/ Kontrak


Lingkup pekerjaan
Rincian lingkup pekerjaan/kontrak sebagai berikut:
1. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
2. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Galian Saluran
3. Pekerjaan Jembatan
4. Pekerjaan Pintu Air
5. Pekerjaan Jalan Usaha Tani

3. Gambar Kontrak
Gambar rencana pekerjaan yang semula merupakan bagian dari Dokumen
Lelang sesudah penunjukan Penyedia sebagai pemenang lelang, gambar
tersebut dilampirkan dalam Dokumen Kontrak sebagai satu kesatuan yang
selanjutnya disebut sebagai gambar kontrak dan bersama gambar lain yang
dikirim secara berangsur atau sekaligus oleh PPK dipergunakan sebagai
dasar pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia.

Karena terdapat tenggang waktu yang cukup panjang antara tahap penyiapan
gambar desain dengan tahap pelaksanaan pekerjaan, Penyedia berkewajiban
melakukan updated survey dan topographic survey dengan bantuan dan
pengawasan direksi guna menyiapkan gambar kerja.
Beberapa dari gambar kontrak digambar tanpa skala tetapi hanya
menunjukkan dimensi dari pekerjaan bersangkutan. Penyedia wajib
menyiapkan gambar kerja dengan skala tertentu.

Selama pelaksanaan pekerjaan, PPK akan menerbitkan/menyampaikan


tambahan gambar sebagai gambar pengganti atau tambahan gambar detil,
yang semua tambahan gambar tersebut juga merupakan bagian dari kontrak.

Penyedia wajib mempelajari gambar kontrak dan tambahan gambar yang


diberikan secara berangsur-angsur selama pelaksanaan pekerjaan. Bila
terdapat keraguan, perbedaan, atau kesalahan terhadap gambar-gambar
tersebut harus dimintakan kejelasan dan keputusan dari PPK sebelum
pekerjaan dilaksanakan.

4. Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia

4.1 Gambar Kerja


Gambar kerja yang dimaksud terdiri dari gambar desain, gambar pelaksanaan
dan untuk pekerjaan tertentu gambar pabrikasi untuk bangunan permanen,
baik untuk pekerjaan yang akan dibangun atau disuplai oleh Penyedia
maupun oleh Sub Penyedia.
Gambar kerja harus disiapkan berdasarkan gambar kontrak, syarat-syarat
dan spesifikasi dalam kontrak dan memuat/ menunjukkan hal-hal sebagai
berikut:

(a) Rencana setiap bagian pekerjaan termasuk ukuran/ dimensinya.


(b) Data topografi dan elevasi muka tanah hasil pengukuran lapangan yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan atau atas perintah PPK.
(c) Semua perhitungan yang diperlukan.
(d) Wujud dan sifat dasar bahan yang akan dipergunakan.
(e) Rincian pelaksanaan termasuk penempatan/ pemasangan komponen
bangunan.

Dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari sesudah diterbitkan SPMK, Penyedia


wajib menyerahkan daftar gambar kerja yang harus disiapkan disertai dengan
jadwal penyelesaian/ penyerahannya guna mendapat persetujuan PPK. Bila
Penyedia gagal memenuhi ketentuan diatas, ijin/ kewenangan untuk
melaksanakan pekerjaan tidak akan diberikan sampai gambar-gambar tersebut
disetujui PPK. Tidak ada perpanjangan waktu yang akan diberikan kepada
Penyedia sebagai akibat dari kejadian ini.
Penyedia wajib menyerahkan 3 (tiga) set gambar cetak dan 1 (satu) set
gambar transparan kepada PPK ukuran A3 untuk pemeriksaan dan
persetujuan, yang harus diserahkan paling sedikit 30 (tiga puluh) hari
sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut. Gambar kerja yang telah mendapat
persetujuan harus diserahkan 2 (dua) set gambar cetak kepada PPK dan 1
(satu) set berikut rekaman transparan-nya dikembalikan kepada Penyedia
untuk pelaksanaan pekerjaan.
Sedang gambar-gambar kerja yang disiapkan oleh Sub Penyedia, dan Supplier
harus terlebih dahulu di-riviu oleh Penyedia sebelum diserahkan kepada
PPK guna memperoleh persetujuan.
Penyedia harus menugasi seorang staf yang bertanggung jawab melakukan
koordinasi dengan pihak yang terkait dalam mempersiapkan gambar kerja.
Penyedia harus memberitahukan kepada PPK tentang staf/ penanggung jawab
urusan penyiapan gambar kerja dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak
diterbitkan SPMK. Dan bila ada pergantian penanggung jawab gambar,
Penyedia harus menyampaikan pergantian tersebut dalam waktu 7 (tujuh)
hari sejak pergantian staf berlaku.
Proses penyiapan, penyerahan pemeriksaan dan persetujuan gambar kerja
tersebut tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari tanggung
jawabnya seperti yang ditetapkan dalam dokumen kontrak.
Semua biaya yang diperlukan untuk penyiapan gambar kerja ini menjadi
tanggung jawab Penyedia dan dianggap sudah termasuk dalam biaya umum.

4.2 Gambar Pekerjaan Penunjang/ Sementara


Penyedia wajib menyerahkan 3 (tiga) set gambar pekerjaan penunjang/
pekerjaan sementara kepada PPK, paling lambat 30 (tiga puluh hari) sejak
SPMK diterbitkan untuk mendapatkan persetujuan.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan lokasi bangunan penunjang/
bangunan sementara juga harus memperlihatkan secara rinci bagian-bagian
dari bangunan penunjang/ bangunan sementara yaitu base-camp, fasilitas
perumahan, pergudangan, jalan akses, dan lain-lain yang akan dibangun oleh
Penyedia di lokasi pekerjaan.
Bila selama pelaksanaan pekerjaan penunjang/ pekerjaan sementara terjadi
perubahan desain dari gambar yang telah disetujui PPK, maka Penyedia
harus menyerahkan 3 (tiga) set gambar kepada PPK untuk diperiksa dan
mendapatkan persetujuan.

4.3 Gambar Pasca Konstruksi/Purna Bangun (as-built drawings)


Sebelum serah-terima kedua/ terakhir pekerjaan selesai, Penyedia wajib
terlebih dahulu menyerahkan gambar purna bangun yang dibuat berdasarkan
hasil pengukuran dan pematokan (setting-out survey) dan hasil mutual check
Penyedia dan PPK selama periode pelaksanaan pekerjaan serta as-built
surveys. Sebanyak 2 (dua) set gambar cetak ukuran A-3 harus diserahkan
kepada PPK segera setelah pekerjaan tersebut selesai dilaksanakan guna
mendapatkan persetujuan. Diperlukan waktu minimum 28 (dua puluh
delapan) hari bagi PPK untuk riviu, ulasan dan persetujuan serta beberapa
hari untuk modifikasi, koreksi dan penyerahan ulang oleh Penyedia. Setelah
memperoleh persetujuan dari PPK, 2 (dua) set gambar cetak dan 1 (satu) set
gambar asli diserahkan oleh Penyedia kepada PPK.
Gambar purna bangun yang asli (original) harus dibuat pada kertas
transparansi dengan kualitas yang tinggi sehingga dapat diperoleh gambar
hasil copy yang jelas dan mudah untuk dibaca. Penyedia juga wajib
memindahkan semua gambar purna bangun ke file dokumen elektronik, dan
menyerahkan 3 (tiga) set electronic document files dalam Flash Disk, atau
sesuai perintah PPK.
Seluruh pekerjaan tidak dapat dinyatakan selesai dan diserah terimakan bila
gambar purna bangun belum diserahkan dan belum disetujui PPK.

4.4 Perhitungan Awal Kuantitas Pekerjaan (Initial Mutual Check)


Perhitungan Awal Kuantitas Pekerjaan (Initial Mutual Check/MC-0) adalah hasil
perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihitung oleh Penyedia berdasarkan
gambar kerja pada Pasal 4.1 diatas dan disetujui PPK. Perhitungan kuantitas
pekerjaan tersebut harus disampaikan oleh Penyedia paling lambat 14
(empat belas) hari sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan, kepada
PPK untuk mendapatkan persetujuan.
Penyedia tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan bila MC-0 pekerjaan
bersangkutan belum mendapat persetujuan PPK. Kegagalan Penyedia dalam
mendapatkan persetujuan dari PPK atas MC-0 yang ia sampaikan, tidak
dapat dipergunakan sebagai alasan Penyedia untuk mengusulkan
perpanjangan waktu pelaksanaan.
Penyedia wajib menyerahkan hasil seluruh perhitungan kuantitas semua
pekerjaan dalam format MC-0 kepada PPK untuk mendapatkan persetujuan
paling lambat 60 (Enam puluh) hari sesudah SPMK diterbitkan.
Semua biaya yang diperlukan untuk perhitungan awal kuantitas pekerjaan
(initial mutual check/MC-0) ini menjadi tanggung jawab Penyedia dan dianggap
sudah termasuk dalam biaya umum.

5. Penyedia Paket Pekerjaan Lain


Selain paket pekerjaan pembangunan baru/perluasan jaringan irigasi ini, PPK
juga sedang melaksanakan paket-paket pekerjaan yang berbeda, Penyedia
wajib berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik dengan Penyedia untuk
paket yang berbeda tersebut agar seluruh paket pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik.

6. Pemanfaatan Jalan Inspeksi


Penyedia tidak diijinkan memanfaatkan jalan inspeksi jaringan irigasi dalam
kegiatannya melaksanakan pekerjaan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari
direksi.
Peralatan yang dipergunakan Penyedia melintasi bangunan pelengkap,
misalnya jembatan melintang saluran irigasi, dengan beban yang tidak lebih
dari 5 (lima) ton. Penyedia harus bertanggung jawab terhadap kerusakan
bangunan pelengkap meskipun telah mendapat persetujuan PPK.

7. Beban Peralatan/ Kendaraan


Penyedia wajib memohon untuk memperoleh ijin dari instansi yang terkait
dalam pemanfaatan jalan untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan
baru/perluasan jaringan irigasi ini dan memperhatikan batas muatan/beban
yang diijinkan untuk masing-masing jalan berikut bangunannya.
Penyedia wajib mengetahui dan mengikuti peraturan lalu-lintas yang berlaku
didaerah kerja proyek dan bertanggung jawab atas kerusakan yang mungkin
timbul akibat pemanfaatan fasilitas transportasi sebagai jalan kerja oleh
Penyedia. Perbaikan kerusakan tersebut harus dilaksanakan Penyedia
dengan baik sampai mendapat persetujuan dari PPK atau instansi yang
terkait.

8. Pengukuran dan Pematokan (Setting-Out Survey)


Terhitung 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) oleh PPK, Penyedia harus sudah melaksanakan pekerjaan
pengukuran dan pematokan (setting-out survey) yang pelaksanaannya harus
bersama dan dibawah pengawasan PPK. Pengukuran dan pematokan harus
dilaksanakan oleh Penyedia setelah terlebih dahulu memperoleh persetujuan
PPK. Persetujuan akan diberikan bila PPK berpendapat bahwa program dan
metoda kerja pengukuran dan pematokan termasuk keahlian dan ketrampilan
personel serta kondisi alat ukur memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi
Teknik dan selaras dengan rencana pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan.
Lokasi dan kondisi patok bench mark yang sudah tersedia dilokasi pekerjaan
beserta tambahannya dan informasi penting lainnya akan diberikan PPK
kepada Penyedia segera setelah SPMK diterbitkan. Penyedia berkewajiban
menjaga patok-patok memanjang dan melintang saluran dan bench mark
selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan segera mengganti patok-
patok yang rusak dengan patok baru. Guna menjaga mutu pengukuran dan
pematokan, Penyedia berkewajiban untuk secara periodik melakukan
kalibrasi instrumen/ alat ukur.
Bila menurut pertimbangan PPK perlu dilakukan perubahan/ modifikasi desain
berdasarkan hasil pengukuran dan pematokan, perubahan tersebut akan
diberikan dengan rinci melalui perintah tertulis kepada Penyedia.
Bila dalam jangka waktu berlakunya kontrak ternyata ada data pengukuran
yang hilang atau tidak tercatat dalam pelaksanaan pengukuran diatas,
Penyedia bertanggung jawab atas segala biaya yang diakibatkan baik langsung
maupun tidak langsung oleh kesalahannya.

8.1 Pengukuran dan Pematokan di Saluran, Drainasi dan Bangunan


Pengukuran lapangan dan pematokan pada saluran irigasi, dan
saluran drainasi harus dilaksanakan dengan jarak/ interval paling jauh
setiap 50 m atau sesuai instruksi PPK khususnya pada tikungan
saluran jarak tersebut harus lebih dekat/ pendek yang dimulai dari titik
awal tikungan, tengah-tengah tikungan dan ujung akhir tikungan baik
untuk garis sumbu saluran maupun ROW.
Metoda dan teknik pengukuran serta toleransi/ ketelitian hasil
pengukuran harus mengikuti spesifikasi yang ditetapkan dalam Buku
Standar Desain Irigasi di Indonesia atau KP 1986 yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Pengairan atau sesuai dengan instruksi PPK.
Lokasi patok-patok bench mark dan patok traverse yang telah ada
dilokasi pekerjaan akan diberitahukan kepada Penyedia oleh PPK
segera sesudah diterbitkan SPMK. Bila diperlukan, Penyedia wajib
menambah patok bench mark dan patok referensi lainnya sesuai dengan
kebutuhan dengan biaya ditanggung oleh Penyedia.
Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia bertanggung jawab atas
keamanan dan kondisi patok bench-mark, patok tambahan dan patok
pembantu lainnya sebagai basis pekerjaan pengukuran.
Data pengukuran harus diplot pada gambar pengukuran sebagai
persiapan gambar kerja yang tatacara dan proses untuk
persetujuannya mengikuti ketentuan yang diuraikan.
Ketelitian data pengukuran sepenuhnya tetap menjadi tanggung jawab
Penyedia meskipun dalam pelaksanaannya telah melewati proses
pemeriksaan dan persetujuan dari PPK. Data pengukuran yang telah
memperoleh persetujuan PPK, dipergunakan sebagai dasar
penghitungan kuantitas/ prestasi kerja Penyedia beserta
pembayarannya.

Kecuali bila sudah disediakan secara tersendiri sebagai jenis pekerjaan


Pengukuran dan Pematokan di Saluran dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, maka segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk
pelaksanaan pekerjaan ini, dianggap sudah termasuk dalam biaya
umum dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.

8.2 Pengukuran Purna Bangun


Sebelum pekerjaan dinyatakan selesai, Penyedia wajib melaksanakan
pengukuran purna bangun bersama direksi yang meliputi pengukuran:

(a) ketinggian/ elevasi bagian utama saluran irigasi dan drainasi setiap
jarak 50 m;
(b) tampang melintang saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50 m
(c) inlet, outlet dan elevasi puncak bangunan irigasi
(d) gambar situasi/ denah seluruh pekerjaan yang rinci termasuk
koordinatnya.

Kecuali bila sudah disediakan secara tersendiri sebagai jenis pekerjaan


penunjang: pengukuran dan pematokan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, maka segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk
pelaksanaan pekerjaan ini, dianggap sudah termasuk dalam biaya
umum dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Peyedia.

8.3 Pematokan dan Batas ROW


(Setting out and Demarcation of Right-of-Way)
Penyedia bertanggung jawab menetapkan dengan benar tata letak
sumbu/ as saluran dan bangunan, profil memanjang & melintang, dan
patok-patok referensi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pematokan sumbu saluran irigasi dan drainasi dibuat setiap jarak 50 m
dan untuk tikungan dipasang pada awal, tengah-tengah, dan ujung
tikungan.
Penyedia harus menjaga dan memelihara patok-patok pengukuran
selama pelaksanaan pekerjaan sedang berlangsung dan segera
mengganti patok-patok yang rusak.
Penyedia harus menyiapkan dan melakukan kalibrasi semua peralatan
untuk survey dan pengukuran di lokasi kerja yang diperlukan dan
digunakan untuk pengukuran tata letak (setting out survey) pekerjaan
sehingga memenuhi sistem jaminan mutu.

8.4 Fasilitas Umum di Lokasi Pekerjaan


Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK diterbitkan, Penyedia
dengan biayanya sendiri melaksanakan survey di lokasi pekerjaan
untuk mengetahui lokasi seluruh saluran irigasi lama, drainasi, pagar,
fasilitas umum yang terpendam maupun yang tidak, termasuk jaringan
kabel listrik, telepon, air bersih, pipa drainasi dan lain-lain. Penyedia
wajib membuat gambar denah yang menunjukkan lokasi, wujud & sifat
dari fasilitas umum diatas dan menyerahkannya kepada PPK.
Penyedia tidak diperbolehkan mengganggu semua fasilitas umum di
lokasi pekerjaan kecuali yang akan diganti, dipindahkan atau
dipembangunan baru/perluasan/ renovasi sesuai dengan kontrak.
Dengan persetujuan PPK, Penyedia harus bersama otoritas setempat
mengatur pembongkaran/ pemindahan, pengalihan atau perlindungan
terhadap fasilitas umum yang terpengaruh pelaksanaan pekerjaan atau
kegiatan Penyedia, dan Penyedia bertanggung jawab untuk segala biaya
untuk keperluan diatas, dan biaya tersebut dianggap sudah termasuk
dalam biaya umum.
Bila selama pelaksanaan kontrak, terdapat fasilitas umum yang tidak
tercatat/ terdeteksi atau diketahui, Penyedia harus bertanggung jawab
bila terjadi kerusakan pada fasilitas umum tersebut akibat kelalaiannya.

9. Perubahan Desain dan Gambar


Sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan khususnya pekerjaan galian
fondasi serta hasil pemutakhiran penyelidikan geoteknik dan mekanika tanah,
PPK berwenang melakukan perubahan desain, dimensi dan alur (alignment)
saluran dan bangunan apabila hal tersebut perlu dilakukan.
Penyedia wajib mempelajari dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
modifikasi/ perubahan desain disertai usulan perubahan metoda pelaksanaan
dan harga satuan pekerjaan bila diperlukan.

10. Pengeringan
Penyedia bertanggung jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi
pekerjaan guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran pelaksanaan
pekerjaan dengan membuat bangunan sementara yang berupa tanggul,
bangunan/ saluran pengelak, bangunan pengamanan, penyediaan pompa air,
dan lainnya untuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi lokasi
pekerjaan dan membongkar/ membersihkannya bila pekerjaan telah selesai
dikerjakan.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk upaya pengeringan ini, kecuali bila
sudah disediakan secara tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia.

11. Sumber Bahan dan Agregat Beton


Penyedia bertanggung jawab untuk pengadaan agregat beton dan batu yang
diperlukan untuk konstruksi beton, pasangan batu, rip-rap dan perkerasan jalan
baik kuantitas maupun kualitas. Sebelum bahan bangunan tersebut
dipergunakan, Penyedia wajib mengusulkan lokasi sumber bahan bangunan/
agregat beton dengan dilampiri hasil uji/tes laboratorium sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi Teknik kepada direksi guna dipelajari dan
disetujui bila ternyata hasil uji laboratorium tersebut sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh ( sample) agregat beton dan juga contoh beton yang
diambil oleh Penyedia pada saat proses pengecoran beton sedang
berlangsung, harus disaksikan oleh direksi. Jenis dan jumlah contoh benda uji
harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan atau perintah
direksi. Tanggapan, penilaian dan persetujuan direksi terhadap hasil uji
laboratorium untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai alasan
bagi Penyedia bebas dari tanggung jawabnya terhadap kualitas, daya-guna
dan hasil kerja pekerjaan beton yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton termasuk
biaya ijin penambangan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji
laboratorium dan kegiatan untuk menjamin mutu beton agar sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi Teknik, dianggap sudah termasuk dalam harga
satuan pekerjaan beton yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.

12. Tanah Bahan Timbun


Penyedia bertanggung jawab terhadap tanah bahan timbun berikut
penyediaan borrow-area dari mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas
maupun kualitas.
Lokasi borrow-area harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan direksi
sebelum dipakai oleh Penyedia sebagai sumber tanah bahan timbun.
Lokasi borrow-area diusulkan oleh Penyedia dengan dilampiri hasil uji
laboratorium kepada direksi guna memperoleh persetujuan yang akan
diberikan bila soil-properties tanah di borrow-area terbukti sesuai dengan
ketentuan dalam Spesifikasi Teknik.
Pengambilan contoh tanah (sample) baik di borrow-pit maupun pengambilan
benda uji kepadatan dilokasi pekerjaan penimbunan tanah dilakukan oleh
Penyedia dan disaksikan direksi. Jumlah dan lokasi pengambilan benda uji
harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan perintah direksi.
Penilaian dan persetujuan direksi terhadap hasil uji laboratorium tidak dapat
dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari tanggung jawabnya
terhadap kualitas dan kinerja pekerjaan timbunan tanah yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah
termasuk biaya ijin penambangan bahan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau
ada), uji laboratorium dan kegiatan untuk menjamin mutu kepadatan timbunan
tanah agar sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik, dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan timbunan tanah yang
ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia.

13. Bahan dan Peralatan


Semua bahan dan peralatan yang akan dipergunakan oleh Penyedia untuk
melaksanakan/ menyelesaikan pekerjaan, harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu oleh Penyedia kepada direksi sebelum bahan dan peralatan
tersebut dikirim/ mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut merupakan item/ jenis pekerjaan
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya yang
dikeluarkan oleh Penyedia untuk pengadaan, pengangkutan, penyimpanan
dan penanganan/ perawatannya harus sudah termasuk dalam harga
penawaran untuk jenis/ item pekerjaan tersebut.
Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk pengadaan,
pengangkutan, penyimpanan, penanganan dan pemeliharaan harus sudah
termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan yang membutuhkan
bahan dan peralatan tersebut.
Bila karena alasan prioritas atau karena sebab lain misalnya bahan atau
peralatan yang memenuhi Spesifikasi Teknik tidak tersedia dipasaran maka
direksi akan mengeluarkan perintah tertulis tentang perubahan dan
penggantian bahan atau peralatan baik jumlah maupun spesifikasinya.
Bila perubahan dan penggantian bahan atau peralatan berakibat pada
pengurangan biaya/ harga pekerjaan maka perlu ditindak lanjuti dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang
tercantum dalam kontrak termasuk Syarat-Syarat Umum Kontrak Pasal 35.
Pemasangan dan uji coba semua peralatan mekanikal dan elektrikal untuk
pekerjaan pintu. saringan sampah, pompa dan peralatan pengendalian harus
dilaksanakan dengan pengawasan spesialis dari pabrikan dengan
persetujuan PPK terlebih dahulu. Biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk
pemasangan, pengawasan dan uji coba tersebut menjadi beban dan
tanggung jawab sepenuhnya Penyedia sesuai dengan ketentuan diatas.

14. Pekerjaan Penunjang/ Pekerjaan Sementara


Pekerjaan penunjang adalah fasilitas kerja yang dibangun oleh Penyedia
untuk keperluan sementara dengan tujuan guna menjamin kelancaran dan
kemudahan bagi Penyedia melaksanakan pekerjaan utama (pekerjaan
permanen) dalam dokumen kontrak. Pekerjaan penunjang/ sementara dapat
berupa: jalan, jembatan, gorong-gorong saluran, bangunan pengaman,
bangunan pengelak/ pengendali, tanggul dan lain-lain.
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak SPMK diterbitkan Penyedia harus
menyerahkan rencana/ desain dilengkapi dengan nota perhitungan desain
kepada PPK guna mendapat persetujuan sebelum dikerjakan. Penilaian, dan
persetujuan PPK terhadap rencana/ desain pekerjaan penunjang/ pekerjaan
sementara tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi Penyedia bebas dari
tanggung jawab terhadap keberadaan, keamanan dan semua dampak/ akibat
yang mungkin ditimbulkannya.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk pekerjaan penunjang/
pekerjaan sementara kecuali bila sudah disediakan tersendiri dalam Daftar
Kuantitas dan Harga dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan
menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia termasuk biaya untuk
pembongkaran dan pembersihannya dari lokasi pekerjaan.

15. Pengujian dan Pemeriksaan


15.1 Umum
Pengujian dan pemeriksaan pekerjaan dilakukan PPK pada waktu
pelaksanaan, pabrikasi, pemasangan dan penyelesaiannya dilapangan
sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat dan Spesifikasi Kontrak.
Penyedia harus memberikan informasi kepada PPK tentang pengujian yang
akan dilakukan agar pengujian tersebut dilaksanakan dengan kesaksian PPK.
Penyedia harus menyampaikan hasil pengujian, dan sertifikat yang diperlukan
kepada PPK dalam formulir yang sudah disepakati.
Persetujuan PPK, serta hasil pengujian dan pemeriksaan tidak dapat
menghalangi PPK untuk menolak material dan peralatan yang akan dipasang
dilokasi pekerjaan bila ternyata tidak memenuhi Spesifikasi.

15.2 Pengujian dan Pemeriksaan di Lokasi Pekerjaan


Bila laboratorium dilokasi pekerjaan belum siap dimanfaatkan atau
peralatannya tidak lengkap, maka pengujian harus dilakukan oleh instansi/
badan usaha lain yang memperoleh persetujuan PPK atas beban biaya
Penyedia.
Penyedia harus memberitahukan secara tertulis kepada PPK paling lambat
24 jam sebelum pengujian dan pemeriksaan dilokasi pekerjaan dilaksanakan.
Penyedia wajib menyediakan tenaga ahli dan tenaga terampil untuk
laboratorium, material dan peralatan/ instrument laboratorium dan bahan-
bahan yang diperlukan dilokasi pekerjaan. Penyedia bertanggung jawab atas
segala biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemeriksaan di lokasi
pekerjaan.

15.3 Pengujian dan Pemeriksaan di Pabrik


Penyedia harus menyampaikan secara tertulis dan rinci kepada PPK tentang
jadwal pengujian dan pemeriksaan di pabrik yang akan dilakukan termasuk
pengujian terhadap item tertentu dari peralatan atau barang guna memastikan
kualitasnya memenuhi Spesifikasi Teknik. Hasil pengujian dan pemeriksaan
ini harus dicatat dengan tertib oleh Penyedia dan disampaikan kepada PPK.
Penyedia bertanggung jawab atas segala biaya yang dikeluarkan untuk
pengujian dan pemeriksaan di pabrik.

15.4 Pengujian Pekerjaan Selesai


Paling lambat 2 (dua) bulan sebelum dilakukan pengujian dan verifikasi untuk
pekerjaan selesai, Penyedia wajib menyerahkan kepada PPK rincian jadwal
dan tatacara pengujian untuk memperoleh persetujuan.
Sesudah dilaksanakannya Pengujian Pekerjaan Selesai, Penyedia harus
menyiapkan dan menyerahkan kepada PPK kurva verifikasi atau data
verifikasi lainnya dalam format yang telah disepakati untuk peralatan ukur dan
fasilitas lain yang didesain PPK.

15.5 Pengujian untuk Pengoperasian


Pengoperasian seluruh pekerjaan hanya dapat dilakukan dengan ijin PPK
atau yang mewakilinya. Pemberitahuan secara lengkap dan tertulis kepada
PPK atau wakilnya harus disampaikan dengan tenggang waktu yang cukup
sebelum dilakukan pengoperasian untuk memberikan kesempatan baginya
melakukan pengaturan yang diperlukan.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia, kecuali bila sudah disediakan
secara tersendiri sebagai jenis pekerjaan penunjang dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, dianggap sudah termasuk/ diperhitungkan dalam harga satuan
pekerjaan yang membutuhkan pengujian dan pemeriksanaan tersebut.

16. Audit oleh PPK


Sesuai dengan kewenangannya, PPK berhak melakukan audit dalam
kaitannya dengan :
(1) Biaya yang dikeluarkan sebagai akibat dari pemutusan kontrak yang
telah di atur dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 42 -
Penghentian dan Pemutusan Kontrak.
(2) Biaya-biaya lainnya yang di klaim Penyedia dan tidak tercakup dalam
Kontrak.

Penyedia wajib menyimpan dan menjaga dokumen akuntansi yang berkaitan


dengan 2 (dua) hal diatas.

17. Rencana Pelaksanaan Pekerjaan


1) Metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan Penyedia
dalam dokumen penawaran dianggap sebagai satu kesatuan dengan
dokumen kontrak dan disebut sebagai Rencana Pelaksanaan Kontrak.

Paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah rapat persiapan pelaksanaan


kontrak yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 23,
Penyedia harus menyerahkan kepada PPK rincian dan perbaikan dari
Rencana Pelaksanaan Kontrak guna mendapat persetujuan yang untuk
selanjutnya disebut Rencana Pelaksanaan Pekerjaan.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan berisi uraian/ rincian metoda
pelaksanaan, jadwal pelaksanaan, metoda kerja dan jadwal kerja setiap
jenis pekerjaan, jadwal pengadaan bahan, mobilisasi personil dan
peralatan, sosialisasi dan konsultasi kepada masyarakat dan pemerintah
daerah dan program mutu.
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang sudah disetujui PPK tidak boleh
dirubah atau dimodifikasi oleh Penyedia tanpa persetujuan PPK,
perubahan dan modifikasi Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dapat
dipertimbangkan dengan alasan dan sebab yang dapat dipertanggung
jawabkan, antara lain karena timbulnya perubahan kegiatan pekerjaan
sesuai Syarat-Syarat Umum Kontrak, Pasal 36, Pasal 37 dan Pasal 38.
Penyedia harus menyediakan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang
telah disepakati dalam computer software dan menyerahkan copynya
kepada PPK untuk keperluan monitoring dan evaluasi.

2) Hambatan Pelaksanaan Pekerjaan


Potensi hambatan yang mungkin timbul selama pelaksanaan pekerjaan ini
adalah (i) kegiatan Penyedia lainnya yang sedang melaksanakan
paket pekerjaan yang berbeda dan (ii) pemberian dan pembagian air
irigasi yang harus tetap berlangsung selama pelaksanaan pekerjaan.
Sebagai salah satu upaya mengurangi dampak dari potensi hambatan
tersebut dan hambatan lainnya yang mungkin timbul, Penyedia dalam
penawarannya harus menyediakan kelonggaran waktu, teknis dan biaya.
Koordinasi dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan antara Penyedia
untuk paket yang berbeda harus dilaksanakan dengan baik sejak awal
bersama PPK pada saat dilakukan pre-construction meeting.
Sebagai upaya mengurangi potensi hambatan dalam pelaksanaan dan
untuk menghindari konflik dengan masyarakat khususnya petani
setempat, Penyedia harus melaksanakan sosialisasi dan konsultasi
kepada pemerintah daerah dan masyarakat/ petani seperti yang
diuraikan dalam Spesifikasi Umum Pasal 20.
18. Pengendalian Kualitas
Penyedia harus melaksanakan sistem pengendalian dan kepastian kualitas
yang menjamin ketentuan-ketentuan dalam kontrak khususnya kualitas
pekerjaan dipenuhi/ diikuti dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak, Pasal 22 Program Mutu.
Paling lambat 28 (dua puluh delapan) hari sesudah SPMK diterbitkan, Penyedia
wajib menyerahkan rincian Program Mutu kepada PPK yang dengan jelas
menguraikan organisasi, prosedur pelaksanaan pekerjaan, prosedur intruksi
kerja, sumber daya dan mekanisme yang direncanakan untuk menjamin
kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak termasuk format
kerja dan prosedur pengendalian kualitas dalam pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari dilapangan.
Penyedia harus menyerahkan metoda kerja kepada PPK guna mendapat
persetujuan sebelum pekerjaan dilaksanakan. Metoda kerja tersebut harus
secara rinci menguraikan pekerjaan penunjang, bahan dan peralatan yang
digunakan, tahapan dan urutan pekerjaan, pengendalian kualitas dan
prosedur pengujian serta langkah-langkah untuk keselamatan kerja.

19. Penyampaian, Pemeriksaan dan Persetujuan Gambar Kerja dan


Dokumen
Sesuai ketentuan kontrak, Penyedia wajib menyerahkan gambar-gambar
konstruksi dan dokumen-dokumen kepada PPK untuk diperiksa dan disetujui
dalam waktu kurang dari 30 hari kalender atau sesuai petunjuk PPK, sebelum
pelaksanaan pekerjaan. Gambar kerja dan dokumen untuk item yang
mungkin dipabrikasi di luar negeri harus disampaikan dalam waktu seratus
dua puluh (120) hari sejak tanggal Surat Perintah Kerja diterbitkan, untuk
disetujui oleh PPK.
Kecuali jika ditetapkan lain, pemeriksaan dan/ atau persetujuan gambar-
gambar kerja dan dokumen-dokumen diatur sesuai dengan tata cara dalam
paragraf berikut ini, dengan catatan PPK berwenang untuk merubahnya bila
diperlukan, selama pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia wajib menyerahkan 3 (tiga) copy gambar kerja dan dokumen yang
dapat dibaca dengan jelas kepada PPK untuk diperiksa dan disetujui. Format
gambar kerja dan dokumen tersebut harus terlebih dahulu disetujui PPK. Dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari sesudah menerima gambar kerja dan dokumen dari
Penyedia, PPK akan mengirimkan kembali kepada Penyedia 1 (satu) copy
dengan dibubuhi keterangan klasifikasi hasil pemeriksaan:
”setuju” atau ”perbaiki”

Klasifikasi hasil pemeriksaan/ persetujuan pada gambar kerja dan dokumen:


(a) ”DISETUJUI”
(b) ”DISETUJUI DENGAN SYARAT-SYARAT”
(c) ”DIKEMBALIKAN UNTUK DIKOREKSI”
(d) ”TIDAK DISETUJUI”

Setelah gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah ditandai


dengan klasifikasi (a) atau (b) diterima, Kontraktor akan diberi wewenang untuk
memproses gambar-gambar kerja dan dokemen-dokumen lebih lanjut,
membuat pembetulan/ koreksi jika terdapat kesalahan yang telah ditunjukkan
oleh PPK. Semua rekaman gambar kerja yang disetujui harus dikelola di kantor
lapangan Kontraktor dan dicetak ulang dengan biaya sendiri seperti yang
diminta oleh PPK.
Bila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang dikembalikan dengan
diberi tanda dengan klasifikasi (c) seperti tersebut diatas, Penyedia harus
segera membuat perbaikan/koreksi dan/ atau revisi pada gambar-gambar kerja
dan dokumen-dokumen dengan cepat dan tepat dan menyampaikannya lagi
sebanyak tiga (3) copy gambar dan dokumen yang telah direvisi kepada PPK.
Sesudah revisi gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen tersebut
diterima, PPK akan melakukan/ melanjutkan pemeriksaannya atas gambar-
gambar kerja dan dokumen-dokumen dalam lima belas (15) hari kerja;
Bergantung dari tingkat kesalahan dan koreksi/ revisi gambar kerja dan
dokumen yang diperiksa sebelumnya. Prosedur ini akan berlanjut hingga
gambar-gambar kerja dinyatakan dalam klasifikasi (a) atau (b) seperti
tersebut diatas.
Apabila gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah
dikembalikan dinyatakan kedalam klasifikasi (d) seperti tersebut diatas, berarti
gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen tidak disetujui oleh PPK.
Tidak satupun pekerjaan permanen boleh dilaksanakan hingga gambar-
gambar kerja dan dokumen-dokumen yang dipakai telah mendapatkan
persetujuan oleh PPK. Sebelum memulai pekerjaan, pemeriksaan bersama
akan dilakukan oleh PPK dan Penyedia untuk memastikan bahwa gambar-
gambar kerja dan dokumen-dokumen yang disetujui telah sesuai secara penuh.
Jika ditemukan beberapa perbedaan dan ketidak efisiensian, Penyedia
harus membetulkannya dan memperoleh persetujuan dari PPK seperti cara
yang telah dijelaskan diatas.
Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang
telah disetujui, Penyedia harus menyampaikannya kepada PPK untuk
persetujuannya seperti tata cara yang telah dijelaskan diatas.
PPK mempunyai wewenang memerintahkan Penyedia menambahkan rincian,
perubahan atau modifikasi pada gambar-gambar kerja dan/ atau dokumen-
dokumen yang diperlukan agar sesuai dengan ketentuan dan syarat yang
ditetapkan dalam spesifikasi dan Penyedia harus melaksanakannya tanpa
penambahan biaya.

20. Sosialisasi dan Konsultasi


Pada masa pra-lelang PPK melakukan sosialisasi awal dengan stake holder
jaringan irigasi yaitu pemerintah daerah dan masyarakat setempat, seperti
bupati, kepala dinas PU/pengairan, camat, lurah, GP3A dan ketua P3A
dengan tujuan :
i. Memberikan informasi awal tentang rencana rehabilitasi.
ii. Mengumpulkan informasi dan data termasuk masalah, kesulitan dan
keinginan stake holder yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
pekerjaan rehabilitasi irigasi
iii. Kesepakatan – kesepakatan yang dihasilkan dalam sosialisasi

Penyedia wajib melakukan sosialisasi dan konsultasi dengan pemerintah


daerah, camat, lurah, GP3A dan P3A sebelum pelaksanaan rehabilitasi yang
akan dikerjakan guna membangun saling pengertian dan menghindari salah
paham/masalah serta mengajak partisipasi masyarakat setempat dalam
pelaksanaan Rehabilitasi.
Sosialisasi dan Konsultasi ini harus dilaksanakan Penyedia paling lambat 30
(tiga puluh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan dan terlebih dahulu
Penyedia harus menyerahkan jadwal, isi dan materi sosialisasi kepada PPK
paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum sosialisasi dan konsultasi
dilaksanakan guna mendapat persetujuan.

Peserta sosialisasi dan konsultasi ini adalah para camat, lurah, GP3A
didaerah irigasi yang bersangkutan, Penyedia memberikan penjelasan
tentang rencana pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi:
i. Jangka waktu pelaksanaan yang perlu diketahui petani dan dampaknya
terhadap pelaksanaan usaha tani dalam kurun waktu tersebut serta upaya
untuk mengurangi dampak tersebut.
ii. Pengukuran dan pematokan yang diupayakan tidak
menggangu/merusak tanaman dan harta milik petani lainnya.
iii. Pelaksanaan pekerjaan penunjang/pekerjaan sementara : jalan,
jembatan, gorong-gorong, bangunan pengaman, bangunan pengelak,
intake sementara dan lain-lainnya yang membutuhkan partisipasi
masyarakat setempat dalam pelaksanaan pekerjaan baik tenaga kerja
maupun bahan bangunan.
iv. Penggunaan tenaga kerja dari luar yang disepakati masyarakat
setempat sehingga tidak berdampak kecemburuan sosial.
v. Penggunaan peralatan besar yang dikhawatirkan merusak jalan dan
fasilitas desa lainnya, serta program kerja Penyedia Jasa untuk
memperbaiki kerusakan dan mengurangi dampak negatif lainnya yang
menyangkut keamanan dan kebersihan lingkungan desa.

Segala biaya yang dikeluarkan oleh penyedia jasa untuk pelaksanaan


sosialisasi dan konsultasi kecuali bila sudah disediakan tersendiri dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dianggap sudah termasuk dalam biaya
umum/harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya penyedia.
21. Dokumentasi
Penyedia jasa harus menyiapkan dokumentasi 0 % - 50 % - 100 % dan
dokumentasi memori pelaksanaan pekerjaan, dokumentasi tersebut dibuat
dalam bentuk album foto dan soft copy serta video menggunakan drone yg
dimasukkan dalam external disk.
Bila item pekerjaan ini tidak tercantum dalam daftar kuantitas kuantitas dan
harga, segala biaya yang dikeluarkan penyedia jasa untuk melaksanakan
kegiatan ini harus sudah termasuk dalam biaya umum kontrak dan menjadi
tanggung jawab sepenuhnya penyedia jasa.
BAB II PEKERJAAN
PERSIAPAN

a Ketentuan Umum
a. Spesifikasi teknis ini berisi penjelasan dan ketentuan-ketentuan atas
pekerjaan-pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia
dan menggunakan peralatan khusus.
b. Peralatan yang digunakan harus memenuhi kualitas dan kuantitas. Hasil
pekerjaan yang dilaksanakan harus baik serta memenuhi persyaratan yang
ada dalam kontrak.
c. Kualitas dari hasil pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan
Program Mutu (PM) dan atau ketentuan dan persyaratan yang berlaku
yang tertera di dalam kontrak.

b. Program Mutu
a. Program Mutu (PM) merupakan pengendalian suatu kegiatan pekerjaan di
lapangan dengan mengikuti suatu proses yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab guna mencapai produk
pekerjaan yang memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang
berlaku.
b. Untuk mewujudkan kualitas/mutu pekerjaan yang baik, sesuai Perpres
Nomor : 16 Tahun 2018 tentang rencana mutu, sesudah kontrak
ditandatangani, penyedia harus membuat Program Mutu (PM) dalam
bentuk buku dan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
c. Program Mutu (PM) digunakan sebagai buku pedoman pelaksanaan
pekerjaan yang berisi proses yang harus dilaksanakan di lapangan
sebelum memulai pekerjaan sampai pekerjaan diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen .
d. Untuk menunjang pelaksanaan Program Mutu (PM) dilapangan, penyedia
harus menyediakan semua peralatan, tenaga kerja yang cerdas, terampil
dan jujur, serta semua prasarana pendukung lainnya yang memadai sesuai
kebutuhan pekerjaan tersebut.
e. Apabila penyedia melaksanakan pekerjaan tanpa melalui prosedur yang
telah ditetapkan bersama dan jika produk dari pelaksanaan pekerjaan
dimaksud tidak sesuai spesifikasi, maka hasil pekerjaan tersebut harus
dibongkar kembali.
f. Untuk pekerjaan yang ditetapkan harus memulai pengujian laboratorium
terlebih dahulu, dan pedoman pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti
hasil rekomendasi dari bahan pengujian laboratorium.
1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi

1.1.1 Lingkup Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi


1. Umum

Yang dimaksud mobilisasi adalah pengangkutan peralatan dan personil


sesuai yang tercantum dalam Kontrak, dari tempat aslinya ke lokasi
pekerjaan dimana akan digunakan. Sedangkan yang dimaksud
demobilisasi adalah pengangkutan kembali, peralatan dan personil dari
lapangan pekerjaan ketempat semula.

Dalam 2 (dua) minggu setelah terbit Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
Kontraktor harus mengajukan Jadual Mobilisasi Personil dan Peralatan
kepada Direksi. Mobilisasi harus sesegera mungkin dilaksanakan setelah
Jadual Mobilisasi disetujui oleh Direksi.
Kontraktor dapat menggunakan tanah yang ada dilapangan untuk
penempatan peralatan dengan seizin pemilik dan sepengetahuan Direksi.

1.1.2 Cara Pelaksanaan


a. Mobilisasi
Penyedia Jasa harus membuat jadual mobilisasi peralatan yang
dilengkapi dengan keterangan jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas
setelah menerima SPMK.
Jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas peralatan yang dimobilisasi
sesuai yang tercantum dalam kontrak dengan persetujuan Direksi.
Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada
pengguna jasa perihal kedatangan peralatan dengan persetujuan
Direksi.
Setiap perubahan jadual mobilisasi peralatan harus dengan
persetujuan Direksi.
Semua peralatan yang telah berada di lokasi pekerjaan, bila
salah satunya dipindahkan dari lokasi pekerjaan harus mendapat
persetujuan Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas untuk keamanaan
peralatan di lokasi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab
penyedia jasa dengan persetujuan
Direksi.
b. Demobilisasi
Penyedia Jasa harus membuat jadual demobilisasi peralatan yang
dilengkapi dengan keterangan jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas.
Jumlah, jenis, kondisi dan kapasitas peralatan yang didemobilisasi
sesuai yang tercantum dalam kontrak dengan persetujuan Direksi.
Penyedia Jasa harus membuat pemberitahuan tertulis kepada
pengguna jasa perihal pengembalian peralatan dengan
persetujuan Direksi.
Setiap perubahan jadual demobilisasi peralatan harus dengan
persetujuan Direksi.
Prinsip pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tetap harus
diperhatikan dalam melaksanakan pekerjaan “Mobilisasi dan
Demobilisasi” karena memiliki resiko terjadinya kecelakaan kerja seperti
alat berat terguling/terjatuh, kecelakaan lalu lintas, gangguan lalu lintas
(kemacetan), jalan umum rusak dan berdebu, menimbulkan kebisingan dan
gangguan pernafasan dan mata. Oleh karena itu, personil agar memakai
APD dan memperhatikan lokasi kerja agar tidak terjadi kecelakaan kerja.

1.1.3 Perhitungan untuk Pembayaran Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi


1) Perhitungan untuk pembayaran pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi
yang telah dilaksanakan dalam satuan lump sump (Ls).
2) Perhitungan untuk pembayaran harus dilengkapi dengan data pendukung
(backup data dan berita acara mobilisasi dan demobilisasi serta
dokumentasi) yang telah disahkan oleh direksi.
3) Pembayaran prestasi pekerjaan mobilisasi dapat dibayarkan sebesar 50%
(lima puluh persen) apabila pekerjaan mobilisasi selesai dengan jumlah,
jenis, kondisi dan kapasitas peralatan sudah sesuai yang tercantum
dalam kontrak dengan persetujuan Direksi
4) Pembayaran prestasi pekerjaan Demobilisasi dapat dibayarkan 50% (lima
puluh persen) setelah pekerjaan demobilisasi telah selesai dilaksanakan
dengan persetujuan Direksi.

1.2 Pekerjaan Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi


1.2.1 Lingkup Pekerjaan Penyelenggaraan SMKK
Penerapan Sistem Keselamatan Konstruksi merupakan perlindungan bagi
tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisasi dan menghindarkan
diri dari resiko kerugian moral maupun material, kehilangan jam kerja,
maupun keselamatan manusia dan lingkungan sekitarnya yang nantinya
dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien.
Kegiatan Penerapan SMKK, mencakup:
1) Penyiapan RKK, antara lain:
a. Pembuatan dokumen RKK, RMPK;
b. Pembuatan prosedur dan instruksi kerja; dan
c. Penyusunan pelaporan penerapan SMKK.
2) Sosialisasi, promosi dan pelatihan, antara lain:
a. Induksi K2 (Safety Induction);
b. Pengarahan K2 (safety briefing);
c. Pertemuan mengenai keselamatan (Safety Meeting) Setiap hari;
d. Pelatihan K2 meliputi:
- Analisis keselamatan pekerjaan
e. Simulasi K2;
f. P3K;
g. Spanduk (banner);
h. Poster;
i. Papan informasi K2.
3) Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD) meliputi:
a. APK (Alat Pelindung Kerja) antara lain:
- Pembatas Area (Restrivted Area);
b. APD (Alat Pelindung Diri) antara lain:
- Helm pelindung (Safety Helmet);
- Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes and Toe Cap);
- Rompi keselamatan (Safety Vest).
4) Asuransi dan Perizinan, antara lain:
a. BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan kerja (Kepmenaker
Nomor: KEP-196/MEN/199
5) Personel K2 Konstruksi, antara lain:
a. Ahli K2 Konstruksi;
6) Fasilitas, sarana, prasarana, dan alat kesehatan, antara lain:
a. Peralatan P3K (Kotak P3K, tandu, obat luka, perban, dan lain-lain)
7) Rambu - Rambu yang diperlukan, antara lain:
a. Rambu petunjuk;
b. Rambu larangan;
c. Rambu peringatan;
d. Rambu kewajiban;
e. Rambu informasi.
f. Rambu pekerjaan sementara;
g. Jalur evakuasi;
h. Tongkat pengatur lalu lintas;
i. Kerucut lalu lintas;
j. Lampu putar;
k.Lampu selang lalu lintas.
8) Konsultasi dengan ahli terakit dengan keselamatan kontruksi :
a. Ahli Keselamatan terkait Bangunan Air
9) Lain- lain terkait pengendalian risiko Keselamatan Konstruksi :
a. Bendera K3;
b. Lampu darurat;
c. Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP);
d. Program inspeksi dan audit internal;
g. Pelaporan dan penyelidikan insiden

1.2.2 Perhitungan untuk Pembayaran Pekerjaan Penerapan SMKK


1) Pengukuran pekerjaan penerapan SMKK berdasarkan satuan “LS” atau
sesuai Daftar Kuantitas Dan Harga.
2) Pembayaran prestasi pekerjaan penerapan SMKK berdasarkan jumlah
yang telah terbeli dan sesuai dalam rincian kebutuhan dengan
persetujuan Direksi.
Rencana Keselamatan Kerja (RKK)
PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO
DESKRIPSI RISIKO PERSYA PEN PENGE
RATAN TIN
GEN NDALIA KETER
PEMENU GKA
NO. JENIS DAL KEMUN KEPAR NILAI TINGKAT N KEMUN KEPA NILAI ANGA
HAN GKINAN AHAN RESIKO RISIKO GKINAN RAHA RESIKO T
URAIAN PEKERJAAN BAHAY IAN LANJUT N
PERATU (F) (A) (F x A) (TR) (F) N (A) (F x A) RISI
IDENTIFIKASI BAHAYA (Scenario Bahaya) A (tipe AW AN
RAN KO
kecelak AL
(TR)
aan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. - Galian - Terkena Alat Berat,


Tanah
Biasa dan
perapihan
tanggul
(Mekanis)

Makassar, 27 November 2023

Pejabat Pembuat Komitmen


Irigasi dan Rawa II

Ari Kusn adi, S.T., M.T


NIP : 19861224 201402 1 004

Anda mungkin juga menyukai