PROSES
PEKERJAAN:
PENINGKATAN TAMBAK BUDIDAYA
KAB. PINRANG
PENINGKATAN TAMBAK
BUDIDAYA KAB. PINRANG
BAB I SPESIFIKASI
UMUM
1. Penjelasan Tentang Sub Proyek
1.1 Uraian Singkat
Pekerjaan Tambak Pinrang terletak di Kecamatan Lanrisang, Kabupaten
Pinrang , Provinsi Sulawesi Selatan.
1.3 Iklim
Berdasarkan data meteorologi yang diperoleh dari BPS secara umum
Kabupaten Pinrang beriklim tropis.
3. Gambar Kontrak
Gambar rencana pekerjaan yang semula merupakan bagian dari Dokumen
Lelang sesudah penunjukan Penyedia sebagai pemenang lelang, gambar
tersebut dilampirkan dalam Dokumen Kontrak sebagai satu kesatuan yang
selanjutnya disebut sebagai gambar kontrak dan bersama gambar lain yang
dikirim secara berangsur atau sekaligus oleh PPK dipergunakan sebagai
dasar pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia.
Karena terdapat tenggang waktu yang cukup panjang antara tahap penyiapan
gambar desain dengan tahap pelaksanaan pekerjaan, Penyedia berkewajiban
melakukan updated survey dan topographic survey dengan bantuan dan
pengawasan direksi guna menyiapkan gambar kerja.
Beberapa dari gambar kontrak digambar tanpa skala tetapi hanya
menunjukkan dimensi dari pekerjaan bersangkutan. Penyedia wajib
menyiapkan gambar kerja dengan skala tertentu.
(a) ketinggian/ elevasi bagian utama saluran irigasi dan drainasi setiap
jarak 50 m;
(b) tampang melintang saluran irigasi dan drainasi setiap jarak 50 m
(c) inlet, outlet dan elevasi puncak bangunan irigasi
(d) gambar situasi/ denah seluruh pekerjaan yang rinci termasuk
koordinatnya.
10. Pengeringan
Penyedia bertanggung jawab terhadap pekerjaan pengeringan dilokasi
pekerjaan guna menjamin mutu, kemudahan dan kelancaran pelaksanaan
pekerjaan dengan membuat bangunan sementara yang berupa tanggul,
bangunan/ saluran pengelak, bangunan pengamanan, penyediaan pompa air,
dan lainnya untuk memindahkan aliran air sehingga tidak menggenangi lokasi
pekerjaan dan membongkar/ membersihkannya bila pekerjaan telah selesai
dikerjakan.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk upaya pengeringan ini, kecuali bila
sudah disediakan secara tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya Penyedia.
Peserta sosialisasi dan konsultasi ini adalah para camat, lurah, GP3A
didaerah irigasi yang bersangkutan, Penyedia memberikan penjelasan
tentang rencana pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi:
i. Jangka waktu pelaksanaan yang perlu diketahui petani dan dampaknya
terhadap pelaksanaan usaha tani dalam kurun waktu tersebut serta upaya
untuk mengurangi dampak tersebut.
ii. Pengukuran dan pematokan yang diupayakan tidak
menggangu/merusak tanaman dan harta milik petani lainnya.
iii. Pelaksanaan pekerjaan penunjang/pekerjaan sementara : jalan,
jembatan, gorong-gorong, bangunan pengaman, bangunan pengelak,
intake sementara dan lain-lainnya yang membutuhkan partisipasi
masyarakat setempat dalam pelaksanaan pekerjaan baik tenaga kerja
maupun bahan bangunan.
iv. Penggunaan tenaga kerja dari luar yang disepakati masyarakat
setempat sehingga tidak berdampak kecemburuan sosial.
v. Penggunaan peralatan besar yang dikhawatirkan merusak jalan dan
fasilitas desa lainnya, serta program kerja Penyedia Jasa untuk
memperbaiki kerusakan dan mengurangi dampak negatif lainnya yang
menyangkut keamanan dan kebersihan lingkungan desa.
a Ketentuan Umum
a. Spesifikasi teknis ini berisi penjelasan dan ketentuan-ketentuan atas
pekerjaan-pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia
dan menggunakan peralatan khusus.
b. Peralatan yang digunakan harus memenuhi kualitas dan kuantitas. Hasil
pekerjaan yang dilaksanakan harus baik serta memenuhi persyaratan yang
ada dalam kontrak.
c. Kualitas dari hasil pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan
Program Mutu (PM) dan atau ketentuan dan persyaratan yang berlaku
yang tertera di dalam kontrak.
b. Program Mutu
a. Program Mutu (PM) merupakan pengendalian suatu kegiatan pekerjaan di
lapangan dengan mengikuti suatu proses yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab guna mencapai produk
pekerjaan yang memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang
berlaku.
b. Untuk mewujudkan kualitas/mutu pekerjaan yang baik, sesuai Perpres
Nomor : 16 Tahun 2018 tentang rencana mutu, sesudah kontrak
ditandatangani, penyedia harus membuat Program Mutu (PM) dalam
bentuk buku dan disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
c. Program Mutu (PM) digunakan sebagai buku pedoman pelaksanaan
pekerjaan yang berisi proses yang harus dilaksanakan di lapangan
sebelum memulai pekerjaan sampai pekerjaan diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen .
d. Untuk menunjang pelaksanaan Program Mutu (PM) dilapangan, penyedia
harus menyediakan semua peralatan, tenaga kerja yang cerdas, terampil
dan jujur, serta semua prasarana pendukung lainnya yang memadai sesuai
kebutuhan pekerjaan tersebut.
e. Apabila penyedia melaksanakan pekerjaan tanpa melalui prosedur yang
telah ditetapkan bersama dan jika produk dari pelaksanaan pekerjaan
dimaksud tidak sesuai spesifikasi, maka hasil pekerjaan tersebut harus
dibongkar kembali.
f. Untuk pekerjaan yang ditetapkan harus memulai pengujian laboratorium
terlebih dahulu, dan pedoman pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti
hasil rekomendasi dari bahan pengujian laboratorium.
1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi
Dalam 2 (dua) minggu setelah terbit Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK),
Kontraktor harus mengajukan Jadual Mobilisasi Personil dan Peralatan
kepada Direksi. Mobilisasi harus sesegera mungkin dilaksanakan setelah
Jadual Mobilisasi disetujui oleh Direksi.
Kontraktor dapat menggunakan tanah yang ada dilapangan untuk
penempatan peralatan dengan seizin pemilik dan sepengetahuan Direksi.