GLAPAN TIMUR
SPESIFIKASI TEKNIS
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
A. 1. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi Pekerjaan Rehabilitasi DI. Glapan Timur terletak di Kabupaten Grobogan
dapat dilihat pada album gambar.
-1
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
c) PPK tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul selain penggunaan
jalur akses tersebut.
A. 4. GAMBAR-GAMBAR
A.4.1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap
a) Gambar Kontrak/ Gambar Tender (Tender Drawing)
Semua gambar-gambar yang diterima oleh Penyedia Jasa pada awal
pekerjaan adalah gambar kontrak/ gambar tender. Tidak ada tambahan
biaya khusus untuk maksud tersebut di atas.
b) Gambar-gambar Pelaksanaan/Gambar Kerja (Contruction Drawing).
Setelah penandatangan Kontrak, Penyedia Jasa harus membuat gambar
pelaksanaan berdasarkan gambar Kontrak atau dengan perubahan-
perubahan seperlunya sesuai dengan pelaksanaan di lapangan nantinya.
Pada bagian-bagian tertentu untuk memperjelas dalam pelaksanaan harus
dibuat gambar-gambar detail dengan skala kecil. Gambar-gambar
tambahan bila dirasa perlu harus dibuat oleh Penyedia Jasa, guna
memperjelas dalam pelaksanaan.
Penyedia Jasa wajib menggunakan gambar-gambar kontrak/ gambar tender
sebagai dasar untuk mempersiapkan gambar-gambar pelaksanaan/ gambar
kerja. Gambar-gambar ini dibuat lebih detail untuk pekerjaan tetap. Dan
untuk pekerjaan khusus seperti pekerjaan beton dapat memperlihatkan
penampang melintang dan memanjang beton. Pengaturan batang
pembesian termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan daftar besi
beton. Tipe bahan yang digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat.
Khusus untuk gambar Pembesian Penyedia Jasa harus mengajukan
gambar bestat pembesian.
Semua gambar baik bentuk maupun ukurannya harus berskala namun
Penyedia Jasa tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan dengan
mengukur skala pada gambar tapi harus mengajukan dimensi/angka yang
tertera dalam gambar.
Gambar-gambar pelaksanaan/ gambar kerja dan gambar pekerjaan
sementara yang disiapkan oleh penyedia jasa, harus diperiksa oleh Direksi,
Tenaga Ahli Konsultan Supervisi pekerjaan dan disetujui serta
ditandatangani oleh Tenaga Leader Konsultan Supervisi serta Pejabat
Pembuat Komitmen dengan paraf pelaksana teknik sebelum dilaksanakan.
-2
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
-3
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
-4
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
gambar. Satu set copy gambar yang telah disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen dapat diletakkan pada Direksi Keet Penyedia Jasa.
Bila gambar dicap dengan tanda (c), Penyedia Jasa harus mengadakan
perbaikan-perbaikan/revisi dan kemudian menyerahkan hasil revisi tersebut
sebanyak 3 (tiga) copy kepada Direksi, yang sudah disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen guna mendapat persetujuannya. Waktu yang diberikan
kepada Penyedia Jasa untuk mengadakan revisi maksimum 7 (tujuh) hari
setelah gambar dikembalikan dari Direksi, begitu seterusnya sampai gambar
dinyatakan diterima dicap (a) atau (b).
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan memulai pekerjaan, sebelum gambar
tersebut disetujui oleh Direksi. Direksi dapat meminta kepada Penyedia Jasa
untuk menambah detail-detail gambar yang dirasa perlu, tanpa tambahan biaya.
A.4.5. STANDAR
-6
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
-7
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
-8
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
A.7.5. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa supaya menyerahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen 3
(tiga) set spesifikasi yang lengkap, brosur asli dan data bahan dan
perlengkapan untuk mendapat persetujuan, dan harus disediakan sesuai
dengan Kontrak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dari sejak penerimaan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK). Persetujuan dari spesifikasi, brosur asli dan
data bagaimanapun juga tidak meringankan Penyedia Jasa dari tanggung
jawabnya dalam hubungannya dengan Kontrak.
-9
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
A. 8. PEKERJAAN SEMENTARA
A.8.1. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan, spesifikasi,
pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk
pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara
dimana Penyedia Jasa bermaksud untuk melaksanakan di lapangan,
pertama-tama diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan
- 10
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 11
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Kantor tersebut harus dibangun dengan baik, tahan air dan dilengkapi dengan
jendela untuk memberikan penerangan yang cukup untuk setiap ruang dan
diberi fasilitas air minum, alat penerangan, pembuangan dan alat komunikasi.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan
sementara secara umum kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan
pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai
sebelum mendapatkan persetujuan Direksi.
Perumahan staf dan pemondokan buruh harus dilengkapi dengan fasilitas
yang layak.
- 12
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 13
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
A. 10. FOTO-FOTO
Penyedia Jasa harus menyerahkan foto untuk laporan progress pekerjaan (foto 0%,
50% dan 100%) pada lokasi yang ditentukan oleh Direksi.
Minimum tiga gambar harus diambil pada tiap lokasi pada titik yang sama untuk
memperlihatkan keadaan sebelum mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap konstruksi
dan keadaan dalam penyelesaian. Foto-foto pada tiap lokasi dan titik pengambilan
yang sama diambil dengan arah tertentu dan tetap, ketiga keadaan tersebut di atas
dengan latar belakang yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut.
Ketiga gambar untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai dengan
tanggal pengambilan, softcopy foto yang bersangkutan harus diserahkan dalam
Flash disk.
3 (tiga) set album harus diserahkan kepada Direksi pada penyelesaian pekerjaan,
beserta foto pendukung pelaksanaan pekerjaan.
Pengambilan foto harus memakai papan tulis atau kertas informasi lokasi, untuk
mempermudah memberi notasi pada lokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa wajib melaksanakan foto dokumentasi dengan Drone sebelum mulai
pelaksanaan, saat pelaksanaan, dan setelah selesai pelaksanaan.
- 14
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 15
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Kepemilikan
No. Jenis Kapasitas Jumlah
/ Status
- 16
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 17
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 18
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 19
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
I. ADMINISTRASI adalah :
Seorang Administrasi mempunyai tugas dan tanggung jawab :
- 20
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
B. PEKERJAAN TANAH
Bagian I. Pembersihan
B. I. 1. PEMBERSIHAN
a) Semua daerah di sekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan
oleh Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut, harus dibersihkan dari
segala pohon-pohon, semak-semak sampah dan bahan lain yang mengganggu
dan bahan-bahan itu harus dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang
disetujui oleh Direksi/Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut. Umumnya hanya
pohon-pohon yang mengganggu bangunan yang dimaksudkan dalam
spesifikasi ini yang harus dibuang, dan ditumpuk di tempat-tempat yang ditunjuk
oleh Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut di sepanjang tepi jalan
atau batas tanah. Pagar-pagar, dinding-dinding, bangunan-bangunan
reruntuhan dari tempat-tempat pekerjaan harus dibuang menurut persetujuan
Direksi/Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.
b) Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, kemudian mengisi lobang dan
dipadatkan dan memindahkan dari tempat semua bahan-bahan yang timbul
akibat pembersihan lapangan.
c) Penyedia Jasa diminta untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan
pembangunan dimulai.
d) Pekerjaan dianggap disetujui sesudah semua bahan-bahan yang berguna dan
peralatan dikumpulkan.
e) Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau
Perorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa harus diperbaiki atau diganti biaya Penyedia Jasa.
f) Semua pengeluaran yang timbul akibat dari pekerjaan tersebut menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
- 21
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 22
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 23
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 24
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
ukuran yang ditunjuk dalam gambar atau menurut Direksi/ Konsultan Supervisi
pekerjaan tersebut dan harus dibentuk sedemikian rupa sehingga rata, rapi
dan stabil. Penyedia Jasa harus menyiapkan rencana pekerjaan tanah tersebut
bagi setiap bagian dari pekerjaan dengan detail lokasi dan program penggalian
dari saluran dan membuang tanahnya sebagai timbunan tanggul.
d) Penyedia Jasa harus mengajukan usul rencana pelaksanaan pekerjaan tanah
tersebut selambat-lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal yang dimaksud
sebagai pemberitahuan kepada Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan
tersebut.
e) Sedang untuk galian batu atau tanah keras dapat digunakan peralatan khusus
(alat pemecah batu / breaker ) atau peralatan yang sebanding, atau yang
diperlukan sesuai dengan pelaksanaan sesuai petunjuk Direksi / Konsultan
Supervisi.
f) Pembuangan Tanah dengan jarak tertentu menggunakan Dump Truck serta
Buangan pada disposal area diratakan dan dipadatkan dengan Buldozer / baby
roller.
- 25
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
C. BETON
Bagian I. Bahan
C. I. 1. SEMEN
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mempunyai mutu setara
Semen Portland, atau type lain yang disetujui oleh Direksi. Semen yang dipakai
harus produksi dalam negeri dan sesuai dengan SNI 15-2049-2004 atau standar
lain yang setara atau lebih tinggi.
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh semen apabila diminta oleh Direksi,
keduanya yaitu contoh dari gudang Penyedia Jasa dilapangan dan dari pabrik, atau
Penyedia Jasa harus menguji semennya menurut SNI 15-2049-2004 atau standar
lain yang setara atau lebih tinggi.
Penyedia Jasa harus membangun fasilitas yang akan melindungi beton dari kondisi
basah, lembab dan pengaruh matahari yang bisa mengurangi mutu dari semen
yang akan dipergunakan. Semen harus diletakkan minimum 30.00 cm di atas lantai
dan penataannya tidak boleh melebihi 20 zak semen pada arah vertikal yang bisa
mengakibatkan pengerasan beton dengan waktu penyimpanan optimal 60 hari
kalender. Semen yang telah disimpan selama 90 hari harus lebih prioritas untuk
dipergunakan, kecuali apabila hasil test yang dilakukan baik. Bilamana Semen
Portland telah mengeras, maka tidak boleh dipakai untuk campuran beton.
Penyedia Jasa harus menginformasikan secara periodik setiap tanggal 1 awal bulan
data-data sebagai berikut :
- Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan jalan.
- Jumlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai saat itu.
- Jumlah semen yang dipakai selama periode 1 (satu) bulan.
- Data lain yang dianggap perlu oleh pihak Direksi
C. I. 2. BAHAN AGREGAT
a) Umum
Pengadaan atau produksi material agregat halus dan agregat kasar (split atau
kerikil) yang berasal dari lokasi quarry atau daerah lain harus sepengetahuan
Direksi. Material yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan akan diuji secara
periodik minimum 1 (satu) minggu sekali atau setiap pengecoran 1,000.00 M3
beton atau setiap penggantian sumber material, akan diambil waktu pengujian
- 26
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Apabila Penyedia Jasa akan mengambil material kerikil dari sumber lain selain
daerah Quarry yang telah disepakati sebelumnya, maka Penyedia Jasa harus
mengadakan pengujian yang hasilnya harus diserahkan kepada pihak Direksi.
Biaya seluruh pengujian akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Penyedia
Jasa. Pada areal dimana material akan diambil untuk dipakai, maka Penyedia Jasa
harus membersihkan areal tersebut dari tanaman, akar, sampah, rumput, lempung,
dan sebagainya. Proses pengadaan material mulai dari penyaringan, pencucian,
dan lain-lain sampai dengan tersedianya material kerikil/split yang memenuhi
spesifikasinya akan dikerjakan dengan sepengetahuan dan persetujuan dari pihak
Direksi.
Biaya produksi kerikil yang dikehendaki oleh Spesifikasi ini harus sudah termasuk
dalam analisa harga satuan pada BOQ untuk berbagai item pekerjaan beton
dimana material agregat/kerikil dipakai. Analisa harga satuan ini harus sudah
mencakup semua biaya pembayaran royalti galian C, penggalian, penanganan,
tahap prosesing, transportasi sampai dengan penyimpanan material.
Tiap jenis material pasir, kerikil, batu merah, dan batu harus disimpan dalam petak
terpisah dan terpelihara dan aman dari hal-hal yang merusak.
b) Agregat Halus
Pengertian material halus yang dipergunakan adalah material dengan ukuran
maksimum 5 mm. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir.
Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila
menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya.
- 27
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Di 1.2 50 - 90
sa 0.6 25 - 65
m 0.3 10 - 35
pi 0.15 2 - 10
ng
hal tersebut di atas, bahan aggregat halus, yang tercantum harus mempunyai
modulus kehalusan (fine modulus) tidak lebih kecil dari 2.30 atau tidak lebih besar
dari 3.10. Apabila variasi modulus kehalusan lebih besar 0.20 dari harga yang
ditetapkan untuk beton, bahan agregat halus harus ditentukan lain untuk
mengimbangi perbedaan dalam tingkatan ukuran bahan dalam bagian beton.
Kondisi maksimum dimana material pasir tidak dapat dipakai akan mengikuti nilai
sebagai berikut :
Persentase
Item
terhadap Berat
Kandungan lumpur 1.0
Material lolos saringan 0.088 mm 3.0
Material di atas saringan 0.297 mm dan 3.0
mengambang di air atau SG < 1.95
Jumlah persentase material yang diterima adalah sebagaimana disebut diatas atau
apabila debu batu yang bebas dari lempung atau lanau, maka persentasenya bisa
mencapai 5% dari berat.
c) Agregat Kasar
Pengertian material kasar yang dipergunakan adalah material dengan ukuran lebih
besar dari 5 mm dan mempunyai gradasi yang baik Bahan batuan (kerikil) harus
memenuhi persyaratan dan bergradasi baik dengan diameter maximum tergantung
dari klas betonnya. Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang
baik, maka bahan batuan harus diambil dari lokasi setempat yang menurut
penilaian Direksi adalah yang terbaik. Penyedia Jasa harus mengirim contoh
material apabila dibutuhkan oleh Direksi. Disamping itu Penyedia Jasa harus
membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan ASTM - AASHTO atau
ekivalennya secara rutin dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta mengirimkan
kepada Direksi setiap copy laporan test. Apabila test abrasi dibutuhkan oleh
Direksi, maka Penyedia Jasa harus melakukannya.
- 28
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Bahan batuan untuk beton tahan abrasi minimum mempunyai berat spesifik (SG)
lebih besar dari 2,58 dan nilai tanah harus kurang dari 15% apabila diuji menurut
ASTM - AASHTO atau ekivalennya yang disetujui oleh Direksi. Ukuran maksimum
aggregat kasar harus 40 (empat puluh) mm pada bangunan struktur dan 20 (dua
puluh) mm dalam bangunan tipis lainnya, kecuali untuk beton cyclop sesuai
dengan yang diperintahkan oleh Direksi.
Gradasi kelolosan saringan untuk aggregat kasar harus dipisahkan dalam ukuran
yang telah ditetapkan, atau mengacu pada kelolosan sebagai berikut :
Ayakan Ukuran aggregat kasar (mm)
(mm) 40 - 5 25 – 5 20 - 5 15 - 5
50 100 - - -
40 90 – 100 - - -
30 - 100 - -
25 - 95 – 100 100 -
20 35 – 70 - 90 – 100 100
15 - 30 – 70 - -
10 0 – 10 - 25 – 35 -
5 0–5 0 – 10 - -
2,5 - 0–5 - -
Bahan-bahan yang merugikan yang tercampur dalam bahan pengisi tidak boleh
lebih dari batas yang ditentukan di bawah ini :
Item Persentase terhadap Berat
Gumpalan tanah liat 0.25
Partikel lunak 5.0
Bahan yang hilang dengan pencucian 1.0
Bahan dengan SG < 1.95 1.0
C. I. 3. AIR
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan adukan beton harus disetujui
oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar Nasional Indonesia Peraturan Umum
Untuk Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI). Serta pada waktu pemakaian, air
harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotorkan air diantaranya:
a) Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30
menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus / Silinder lebih dari 20
- 29
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
C. I. 4. Bahan Additive
Penyedia Jasa bisa memakai bahan additive dalam pelaksanaan untuk mempercepat
proses konstruksi, apabila dianggap perlu. Penyedia Jasa harus memberi tahu kepada
pihak Direksi, sumber pabrikasi bahan additive dan alasan pemakaian penggunaan
additive. Semua biaya pemakaian bahan additive ini, bila adasudah menjadi tanggung
jawab penyedia jasa. Penyedia Jasa tidak akan meminta biaya tambahan untuk
pemakaian bahan additive tersebut dalam pelaksanaan konstruksi beton.
Tes pemakaian bahan additive dalam campuran harus dibuat oleh Penyedia Jasa
dengan biaya sendiri dan hasilnya dikirim ke Direksi. Apabila lebih dari satu jenis bahan
additive yang akan dipakai dalam pelaksanaan pembetonan, maka bahan additive
tersebut harus dicampur dulu dengan air sebelum dicampur dalam Alat Pencampur
(Molen, Car Mix, Batching Plant atau alat lainnya).
Batas minimum atau maksimum slump yang diijinkan pada beton akibat adanya
pemakaian bahan additive, bisa diubah oleh Direksi ketika ada ijin penggunaan
pemakaian bahan additive.
- 30
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
mana selalu harus ditempatkan di atas tempat yang dilindungi dengan tutup
yang tahan air.
Masing-masing kiriman semen harus disimpan terpisah sedemikian, sehingga
ada jalan masuk dengan mudah untuk pemeriksaan dan pengujian.
c. Setelah disetujui Direksi penggunaan semen harus menurut urutan
pengiriman.
d. Tiap-tiap jenis bahan batuan pasir dan kerikil maupun batu merah, kapur dan
batu-batu harus disimpan dalam petak yang terpisah atau di halaman yang
tanahnya ditutup dengan lembaran logam atau tutup lainnya yang keras dan
bersih, yang harus bisa kering sendiri dan dilindungi dari pencampuran
dengan tanah atau benda-benda lainnya yang merusak.
e. Tulangan baja harus disimpan jauh dari tanah dan diganjal untuk mencegah
perubahan bentuknya.
- 32
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Menurut Rumus :
N b
bm = ------
1 N
N = Jumlah seluruh nilai hasil pemeriksa atau jumlah seluruh benda uji
yang diperiksa yang harus diambil minimum 20 buah.
s = deviasi standar (kg/cm2)
s
b bm
1 1 2
N 1
k = bm – 1,64 s
Jika tidak ditentukan lain, yang diartikan dengan kekuatan tekan beton
senantiasa ialah kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji
kubus yang bersisi 15 (+0,06) cm pada umur 28 hari.
Untuk mutu campuran beton K 225 digunakan ukuran kerikil maksimal 20 mm
dengan nilai slump 8 – 12 cm dan dilakukan pengujian terhadap tekanan beton.
- 33
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 34
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 35
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
C. II. 5. M E N G A D U K
a) Bahan-bahan pembentukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu “Concrete Mixer” atau sesuai petunjuk Direksi selama
sedikitnya 1½ menit sesudah semua bahan (kecuali untuk air dalam jumlah
yang penuh) ada dalam mixer. Waktu pengadukan ditambah, bila mesin
pengaduk berkapasitas lebih besar dari 1.5 m3. Direksi/Konsultan Supervisi
pekerjaan tersebut berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika
pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil
adukan dengan susunan ketentuan dan warna yang merata/seragam.
b) Beton harus seragam dalam komposisi dari adukan ke adukan, kecuali bila
dimintakan adanya perubahan dalam komposisi. Dalam pekerjaan mencampur
adukan beton, air harus dituangkan lebih dahulu. Pengadukan yang berlebih-
lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan
konsistensi beton yang dikehendaki tidak diperkenankan.
Hasil adukan dituangkan pada tempat tertentu yang dapat terjaga mutunya.
C. II. 6. S U H U
Suhu beton sewaktu dicor/dituang tidak boleh lebih dari 32 derajat celcius.
Bila suhu dari beton yang ditaruh berada antara 27 C dan 32 C, beton harus
diaduk di tempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton melebihi 32
C, sebagai yang ditetapkan oleh Direksi/Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut,
Penyedia jasa harus mengambil langkah-langkah yang efektif, umpamanya
mendinginkan agregat, mencampur air dan mengecor pada waktu malam hari bila
perlu, mempertahankan suhu beton, untuk dicor pada suhu di bawah 32 C.
C. II. 8. PENGECORAN
a) Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja tulangan
beton, pemasangan instalasi yang harus ditanam, penyekangan dan pengikatan
dan penyiapan-penyiapan permukaan yang berhubungan dengan pengecoran
yang telah disetujui oleh Direksi/Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.
- 37
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 38
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Adukan harus dihamparkan merata dan harus rata juga pada permukaan yang
tidak beraturan. Beton harus segera dicor saat adukan yang masih baru (fresh).
Dalam pengecoran beton pada Construction Joints yang telah dibentuk,
penjagaan khusus harus dijalankan untuk menjamin agar beton yang baru
menjadi rapat betul dengan permukaan joints (sambungan) dengan
pembobokan memakai alat-alat yang cocok.
g) Pencampuran/penumbukan kembali beton tidak diperkenankan. Beton yang
sudah mengeras dalam hal mana pengecoran yang tepat untuk dituang/dicor
harus diusahakan agar pengangkutannya ke tempat posisi terakhir sependek
mungkin. Sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan
antara kerikil dan spesinya.
h) Kecuali ada penyetopan/pemotongan oleh hubungan (joints), semua
penuangan beton harus selalu kira-kira berlapis-lapis horizontal dan umumnya
tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan
tersebut mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran
dengan tebal lapisan-lapisan 50 cm tidak dapat memenui spesifikasi-spesifikasi
ini.
Semua pertemuan/sambungan dan hubungan konstruksi dengan permukaan
beton, harus dibuat menerus dan rata atau tegak jika tidak ditentukan di dalam
kontrak, jumlah dan lokasi dari hubungan konstruksi harus dimintakan
persetujuan Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.
i) Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sedemikian sehingga spesi/mortar terpisah dari agregat kasar.
j) Direksi berhak membatalkan pengecoran beton pada beberapa kejadian
sebagai berikut:
1. Bila pelaksanaan pencampuran belum mulai dalam 30 menit setelah semen
dituangkan pada pasir dan kerikil.
2. Bila lebih dari 30 menit berlalu antara penuangan dari mixer dan
pengecoran beton tanpa menggerak-gerakan mixer.
3. Bila lebih dari 1,5 jam berlalu antara penuangan semen pada pasir dengan
kerikil dan pengecoran beton.
4. Bila keenceran beton (slump) berkurang 2,5 cm atau dianggap oleh Direksi
tidak benar selama waktu setelah penuangan dari mixer dan sebelum
pengecoran beton.
- 39
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
5. Beton harus disimpan dengan cara sedemikian rupa agar tidak terjadi
penguraian dan dicor dengan tidak memukul keras pada penulangan,
sambungan atau bekisting yang dibuat.
k) Beton tidak diijinkan dijatuhkan bebas lebih dari 1,5 m dan tinggi yang lebih dari
1,5 m harus diturunkan melalui saluran miring atau terjunan yang disetujui oleh
Direksi agar tidak menimbulkan penguraian pada waktu pelaksanaan
pengecoran.
l) Pengecoran beton di air tidak diijinkan, kecuali dengan persetujuan khusus dari
Direksi. Untuk pekerjaan ini maka campuran dan pengecoran beton harus
menurut ketentuan sebagai berikut:
1. Banyaknya semen tidak kurang dari 400 kg/m3 beton.
2. Banyaknya pasir yang dibutuhkan biasanya 45 % sampai 50 % dari berat
bahan pengisi (pasir dan kerikil).
3. Diameter maksimum kerikil harus 40 mm.
4. Kekelahan (slump) beton harus antara 10±2 cm.
5. Tidak ada air mengalir yang diijinkan.
6. Air harus dipompa keluar sampai selesai pengecoran beton.
m) Ember-ember beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat pada
slump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat campuran pada mana
mekanisme pembuangan harus dibuat dengan kapasitas sedikitnya 0,035 m3
sekali tuang. Ember beton harus mudah untuk diangkat/diletakkan dengan alat-
alat lainnya dimana diperlukan, terutama bagi lokasi-lokasi yang terbatas.
n) Keadaan construction joints harus mendekati horizontal jika tidak ada ketentuan
lain dari yang ditunjukkan pada gambar atau diperintahkan oleh
Direksi/Konsultan Supervisi untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
o) Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan tertentu, sehingga ia
bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua
permukaan-permukaan dari cetakan dan material yang diletakkan. Dalam
pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala, alat penggetar (vibrator) harus
mengenai bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah.
Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immersion
teroperasi dengan kecepatan paling sedikit 7000 putaran permenit.
Peralatan yang digunakan
Site Mix concrete mixer beton
concrete vibrator
- 40
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 41
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Perlindungan semacam itu harus dibuat effective dan dapat dilaksanakan sesudah
pengecoran beton tanpa cetakan atau sesudah pembukaan cetakan-cetakan.
- 42
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
air yang mengalir, kecuali permukaan dek jembatan yang akan menjadi jalan
lalu lintas orang-orang berjalan kaki atau kendaraan harus diselesaikan dengan
memakai tangan atau perlengkapan yang digerakkan dengan mesin.
Peralatan dan troweling harus dimulai segera sesudah permukaan yang
diratakan telah cukup keras menghasilkan permukaan yang bebas dari bekas-
bekas plesteran dan harus sama dalam susunannya. Ketidakrataan pada
permukaan tidak diperkenankan lebih dari 6 mm untuk ketidakrataan yang
gradual dan bekas-bekas pahatan atau ketidakrataan yang sekonyong-
konyong.
- 43
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 44
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
b) Banyaknya air pada campuran beton yang terdiri dari batuan, pasir dan semen
di dalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut jumlah paling
kecil yang diperlukan untuk memperoleh hasil slump test yang telah ditentukan.
Alat pengukur air harus dapat menunjukkan secara akurat volume yang diminta
dan harus didesign sedemikian rupa sehingga supply air akan secara otomatis
berhenti kalau jumlah air yang dikehendaki sudah disalurkan ke dalam alat
pencampur beton. Dan kemudian bahan-bahan beton harus benar-benar
tercampur.
c) Bahan-bahan harus dibalikkan paling sedikit dua kali dalam keadaan yang
kering, dan paling sedikit tiga kali sesudah air telah dicampurkan, sampai
campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang sama.
Penyedia Jasa harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat
bahan-bahan untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus
diserahkan untuk mendapat persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan
bahan-bahan diletakkan.
- 45
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
C.3.1. Umum
Tulangan baja untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos, digilas
panas, sesuai dengan SKSNI T- 15-1991-03 atau standar lain yang setara atau
yang lebih tinggi yang disetujui oleh pihak Direksi / Konsultan Supervisi, dan
harus memenuhi ketentuan standar serta ketentuan-ketentuan dibawah ini :
Besi Polos Besi Ulir Kekuatan
29 – 53 49 – 63 Tarik, kg/mm2
24 atau lebih 30 atau lebih Titik Leleh, kg/mm2
20 atau lebih 14 atau lebih Penambahan panjang, %
Diameter rata-rata dari tulangan yang dipilih dari setiap contoh kiriman dengan ukuran
- 46
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
yang sama tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) % dari diameter yang
ditentukan. Tulangan - tulangan harus bebas dari sisik, minyak, kotoran dan
kerusakan-kerusakan struktur.
Untuk tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan,
Penyedia Jasa harus menyediakan untuk tiap-tiap pembuatan kepada Direksi /
Konsultan Supervisi suatu hasil pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh
Direksi / Konsultan Supervisi. Untuk tiap kiriman tulang anyaman baja yang dikirim ke
tempat pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi / Konsultan
Supervisi satu kutipan yang diakui dari catatan-catatan pemeriksaan dan pengujiannya
yang berhubungan dengan pemuatan-pemuatan dari mana kiriman itu dibuat.
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi / Konsultan Supervisi. Batang-batang baja yang telah
bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk dipakai dipekerjakan
tanpa persetujuan Direksi dan Konsultan Supervisi. Tulangan baja harus disimpan jauh
dari tanah yang diganjal untuk mencegah perubahan bentuknya.
Penyedia Jasa harus menyediakan semua ganjal pengatur jarak yang diperlukan atas
biayanya sendiri untuk memelihara tulangan beton dalam posisi yang tepat. Setiap
pengikat, sambungan, atau sambungan sengkang tulangan harus kencang sehingga
tulangan-tulangan benar-benar kokoh. Sebelah dalam bagian-bagian yang
melengkung harus bersentuhan langsung dengan tulangan-tulangan disekitar mana
akan tercapai kekuatan yang baik. Tulangan-tulangan harus diikat bersama-sama
dengan menggunakan kawat baja hitam yang harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi / Konsultan Supervisi, dan pengikat harus dililit kuat-kuat dengan tang. Ujung
kawat ikat yang bebas harus dilipat kedalam. Jika tulangan beton telah dipasang dan
telah siap untuk dilakukan pengecoran, maka harus diperiksa dulu oleh Direksi /
Konsultan Supervisi dan tidak boleh dilakukan pengecoran sampai tulangan beton
disetujuinya. Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Direksi / Konsultan Supervisi
- 47
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
selambat- lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sebelumnya, untuk meminta dilakukan
pemeriksaan atas penulangan yang telah disiapkan.
- 48
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
kerusakan lainnya dan dibengkokkan dalam keadaan dingin oleh tukang yang
berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus dibengkokkan
dengan mesin pembengkok yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh Direksi /
Konsultan Supervisi. Ukuran pembengkok harus sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia NI-2, PBI 1971 kecuali jika ditentukan lain, atau diperintahkan oleh Direksi /
Konsultan Supervisi. Bentuk-bentuk tulangan baja harus dipotong sesuai dengan
gambar, tidak boleh menyambung tulang tanpa persetujuan Direksi / Konsultan
Supervisi.
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam
Kilogram (Kg) yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran pembesian atau
tulangan berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan pengesahan
dari Direksi / Konsultan Supervisi.
C.3.6. Pemasangan
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa
tulangan itu akan tetap pada kedudukannya pada waktu pengecoran beton.
Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan Direksi / Konsultan Supervisi lebih
dahulu dapat diijinkan untuk menyambung tulangan-tulangan yang saling tegak lurus,
tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat
perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi / Konsultan Supervisi.
Perenggang dari beton harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu
beton yang akan dicor. Perenggang tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan
dengan bahan tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara.
Besi stagger, besi penstabil plastic cone, kawat pengikat, paku atau bahan lainnya
- 49
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 50
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
D. PASANGAN BATU
Bagian I. Bahan-bahan
- 51
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 52
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 53
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
b. Batu-batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya adukan
tidak kurang dari pada rata-rata 10 mm. Semua pekerjaan batu pada permukaan
yang kelihatan harus disiar, jenis siar yang digunakan dengan persetujuan
Direksi/ Konsultan Supervisi.
- 54
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
diteruskan. Pekerja tidak dibolehkan berdiri di atas pasangan batu atau pasangan
batu kosong yang belum mantap.
- 55
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Bagian V. Lining
- 56
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
menggunakan alat getar intern atau internal vibrator untuk pemadatan beton lining
saluran.
E. PEKERJAAN METAL / BAJA KONSTRUKSI
Bagian I. Bahan-bahan dan Mutu
E.I.1. MATERIAL
a) Baja konstruksi (plat dan profil) harus baik, baru dari pabrik yang resmi dan
setaraf dengan S.t. (DIN 17100-1966).
b) Stank dan batang ulir untuk gate/pintu harus setaraf dengan S.t. 60 (DIN 17100-
1966).
c) Besi tuang harus bebas cacat/retak : perbaikan retak-retak dengan las atau
lainnya tidak diperkenankan.
d) Baut, keliling dan washers harus dari pabrik resmi dan setaraf U.st. 36-1 (DIN
1711-1968). Baut dan keling yang tersentuh air harus digalvanisir.
e) Las harus dikerjakan dengan halus, rapi, penuh dan bersih, kelihatan jelek atau
las yang tidak sempurna dan sebagainya akan ditolak.
f) Kawat las yang dipakai adalah “Unimatic” 6000 (AC-DC) dengan kekuatan tarik
4.760 kg/cm2 atau type yang sama.
g) Pipa besi untuk sandaran harus ukuran standar pipa dengan “heavy duty
galvanized coating”.
- 57
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 58
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 59
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
c) Penyiapan bahan-bahan
a) Semua kegiatan sedapat mungkin dilakukan di dalam/sekitar wilayah
(proyek).
b) Mutu dan penyelesaian harus sesuai dengan kenyataan praktek
dalam pekerjaan konstruksi baja modern. Bahan pada pekerjaan besi
harus dijaga bersih dan terlindung dari pengaruh cuaca sejauh
memungkinkan dalam praktek. Lubang baut harus betul-betul bulat.
Ukuran dari lubang baut harus tidak lebih dari 2 mm lebih besar dari
diameter nominal (ditetapkan) dari baut dan harus menciptakan
putaran yang pas dengan baut.
Jika mungkin, mesin dengan “a fixed driling line” harus digunakan.
Lubang-lubang pada dasar plat untuk baut lebih besar 0,25 mm.
Gerigi-gerigi pada permukaan luar harus dihilangkan.
c) Panjang uliran baut harus sedemikian sehingga seluruh diameter
tangkai berada dalam daerah geser (shearzone).
Baut harus menonjol paling tidak satu panjang uliran dengan minimum
3 mm dan maksimum 10 mm setelah penggeseran dari mur. Di bawah
mur pada baut jangkar dan di bawah semua kepala baut dan mur,
harus dilengkapi “heavy duty washer”.
Jika baut digunakan dalam permukaan yang miring, harus
menggunakan “bevelled washer”. Kepala dari mur harus diputar benar,
dengan kunci Inggris yang cocok dan dengan panjang tidak kurang
dari 0,30 m.
d) Sebelum dimulainya pengelasan, Penyedia Jasa harus membuat dan
menyerahkan kepada Direksi untuk disetujui, program lengkap yang
menunjukkan :
- Type pengelasan.
- Klasifikasi bahan untuk pengelasan, termasuk ukuran-ukuran
yang diperlukan untuk mewujudkan dimensi spesifikasi setelah
pengelasan. Sesudah pengelasan, semua ceceran las harus
dibersihkan dan semua lubang, pori dan berkas-berkas terbakar
harus diperbaiki.
Diameter kawat las dan aliran listrik yang dipakai harus memenuhi
ketentuan di bawah ini :
- 60
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
d) Pemasangan
Penyedia Jasa harus memasang semua bagian dari pekerjaan seperti
pada gambar kerja yang disetujui atau atas petunjuk Direksi/ Konsultan
Supervisi pekerjaan tersebut di tempat pekerjaan, termasuk semua alat-
alat pelengkap seperti baut jangkar, penahan, seal (penguat) dan
sebagainya.
1. Semua bagian yang ditanam dan dalam beton harus ditumpu kuat
(rigid) dan diteliti/tepat sebelum dan selama pengecoran.
Dinding plat, sandaran dan ambang harus di injeksi seperti
ditunjukkan dalam gambar atau atas petunjuk Direksi/ Konsultan
Supervisi pekerjaan tersebut.
Di injeksi harus dilaksanakan dengan metode yang disetujui Direksi/
Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut dan harus menjamin
kesatuan yang utuh.
2. Pada penyelesaian pekerjaan semua bagian harus dibersihkan dan
dirapikan oleh Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus memindahkan semua kelebihan bahan-bahan
dari tempat pekerjaan atau seperti ditunjukkan Direksi.
Semua gear-reducer tertutup harus diisi secukupnya dengan minyak
pelumas, sesuai syarat dari pembuat/pabrik. Gear-reducer terbuka
harus diberi gemuk kwalitas baik pada giginya (graphite grease).
Semua pelumas dan zat pencuci harus disediakan Penyedia Jasa
tanpa tambahan biaya.
3. Penyedia Jasa harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup
untuk jangka waktu pemeliharaan selama setahun untuk semua
bagian pekerjaan dari kontrak ini.
- 61
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 62
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Jika tidak ditentukan lain bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia
PUBI-1982. Semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan
contoh dari tiap-tiap cat dan bahan campuran yang diusulkan untuk dipakai, harus
diserahkan kepada Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang harus dikirim ke
tempat pekerjaan dalam kaleng atau drum dengan segel yang masih utuh. Cat yang
telah kaduluwarsa seperti yang dituliskan pada kaleng tidak boleh dipakai, bahan cat
seperti itu harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Cat harus seluruhnya
diaduk dibawah pengawasan seorang mandor yang berwenang dengan cara yang
dibenarkan oleh Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut dan tidak boleh
diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan bidang yang akan dicat selesai
dipersiapkan betul-betul. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dalam warna dan
corak seperti diperintahkan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut dan jika diperlukan, Penyedia Jasa harus membuat
Variasi warna dari tiap-tiap lapisan cat.
- 63
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Tiap lapis penambal harus melampui cat yang semula dan tidak rusak selebar
minimum 5 cm. Kecuali ditentukan lainnya, maka semua permukaan yang
sudah diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan kemudian dengan 2
lapis cat penutup.
3. Dua lapis cat finish tipe polyrethane dengan ketebalan 50-60 micron.
b) Terbuka terhadap pengembunan berat atau bila terbenam dalam air, termasuk
semua pintu :
1. Untuk pekerjaan pintu baru harus dibersihkan dengan sand blasting.
2. Dua lapis cat dasar epoxsi dengan ketebalan 2x100 micron.
3. Dua lapis bitumen kental atau dua lapis cat karet, berchlor atau dua lapis cat
oksida terbatu bara.
c) Pintu geser tegak, katup-katup dan lain-lain alat yang dibuat dari besi tuang harus
dilapisi dengan dua lapis cat bitumen atau yang sepertinya, bagaimana
ditunjukkan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
- 65
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 66
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Apabila ukuran tebal dari bagian-bagian pintu tercantum di dalam gambar bestek,
ukuran tebal di atas dianggap sebagai ukuran minimum yang diperkenankan.
Pintu-pintu besi terlebih dahulu harus diperiksa oleh Direksi/ Konsultan Supervisi
tersebut ke pabrik, sebelum dikirim ke lapangan.
- 67
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
F. PEKERJAAN PEMANCANGAN
Bagian I. Bahan-bahan dan Mutu
F.I.1. Umum
F.I.2.1. Uraian Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud dalam Sub-bagian E ini adalah pengadaan
tiang pancang ukuran 15x15 cm dengan panjang 1 buah minipile 3
meter dan pemancangannya harus sesuai dengan ketentuan dalam
Spesifikasi ini, dan dengan penetrasi atau kedalaman pemancangan
yang harus sesuai dengan gambar kerja atau kondisi lapangan atas ijin
konsultan supervisi dan direksi pekerjaan.
F.I.2.2. Tipe Tiang Pancang
a. Beton Pra-cetak (tiang pancang)
Tipe tiang pancang yang dipergunakan dalam pekerjaan rehabilitasi
irigasi ini adalah tiang pancang beton precast tiang pancang sesuai
dengan yang ditunjukkan pada gambar.
Penyedia Jasa wajib mengadakan kunjungan pabrikasi Tiang
pancang bersama Direksi dan Konsultan Supervisi pada saat
produksi dan hasilnya dilaporkan ke Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Pemancangan
1) Pemancangan mengugunakan punggung bucket excavator.
2) Pemancangan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana
dan atas petunjuk direksi.
c. Pengukuran dan pembayaran tiang pancang
1) Pengukuran untuk bahan tiang pancang dilakukan berdasarkan
meter panjang tiang pancang, sedangkan pengukuran
pemancangan tiang pancang dilakukan berdasarkan meter
panjang yang terpancang.
2) Pembayaran untuk bahan tiang pancang dilaksanakan sesuai
dengan harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, harga
satuan tersebut harus termasuk biaya transportasi sampai
dilokasi pemancangan.
- 68
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
F.I.2.4. Toleransi
a. Lokasi
Tiang pancang harus diletakkan sesuai dengan gambar. Penyimpangan
kepala tiang pancang ke arah samping (lateral displacement) tidak boleh
melebihi 75 mm ke segala arah dari posisi yang ditetapkan.
b. Kemiringan
Perbedaan dari arah tegak/ vertikal atau arah sesuai desain, tidak boleh
melebihi 20 mm per meter panjang (1:50).
c. Lengkungan (Bow)
Lengkungan untuk tiang pancang yang dicetak di tempat (cast-in place
concrete pile) harus tidak boleh melebihi 0,01 panjang tiang pancang, ke
segala arah. Lengkungan lateral untuk tiang pancang baja harus tidak
boleh lebih dari 0,0007 panjang kotor tiang pancang baja.
- 69
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 70
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 71
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
F.I.3. Pemancangan
F.I.3.1. Umum
Tiang pancang dapat dipancang menggunakan setiap jenis alat
pancang (hammer), dengan ketentuan bahwa penetrasi mencapai
- 72
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 73
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 74
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 75
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
H. SPESIFIKASI KHUSUS
- 76
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 77
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
H.7. Siaran dan Plesteran pada Pasangan Batu yang ada (lama)
a) Pekerjaan siaran pada pasangan batu lama dilaksanakan setelah pasangan batu
lama bersih dari debu, lumpur dan kotoran lainnya; dan sesudah itu cukup disiram
(dibasahi) dengan air bersih.
b) Siaran lama harus dibongkar (dibetel) sampai batas spesi pasangan batu lama,
kemudian pekerjaan siar dilaksanakan.
c) Plesteran yang baru dilaksanakan setelah permukaan pasangan batu lama bersih
dari noda, kotoran dan permukaan cukup kasar (dibetel), kemudian dibasahi
dengan air .
d) Acian pada plesteran dilaksanakan setelah plesteran bersih dari kotoran, aacian
menggunakan PC dibuat sedemikian rupa sehingga permukaan plesteran
menjadi halus dan rata digosok dengan kertas bekas kantong semen. Acian pada
sudut runcing dibuat sedemikian rupa sehingga bentuk sudut baik dan lurus
secara vertikal maupun horizontal demikian pula pada sisi dengan bentuk
lengkung
H.7.1. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk pekerjaan siaran, plesteran dan acian pada pasangan batu
yang ada (lama) atau pasangan batu baru sesuai dengan harga satuan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dilakukan berdasarkan jumlah meter persegi (m2)
lengkap di tempat dan diterima.
Kuantitas untuk pembayaran pekerjaan siaran, plesteran dan acian pada
pasangan batu yang ada (lama) atau pasangan batu baru diukur
sebagaimana disyaratkan di atas akan dibayar dengan Harga Kontrak untuk
Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Harga dan pembayaran ini harus sudah dianggap
kompensasi penuh untuk tenaga kerja, material, peralatan, dan biaya
tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan.
- 78
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 79
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
c) Kerusakan yang timbul akibat pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa yang bersangkutan.
d) Pintu bekas bongkaran yang tidak dipakai dikirim ke BBWS Pemali Juana c.q
Bagian Aset Milik Negara.
e) Biaya mobilisasi dari lokasi kegiatan ke gudang BBWS Pemali Juana menjadi
tanggung jawab penyedia jasa.
- 80
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 81
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 82
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
H.17.2 Pelaksanaan
- 83
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- Grain Size
- Batas – batas Konsistensi (Atterberg Limit)
- Uji Kekuatan Geser Tanah (Direct Shear Test dan Triaxial)
H.18.2 Pelaksanaan
Kontraktor harus memasang kistdam dan memeliharanya selama
pelaksanaan rehabilitasi DI Bodri pada saluran induk, saluran sekunder
,maupun bangunan pelengkapnya. Kistdam dipasang dan diatur posisinya
sedemikian rupa sehingga tidak mudah jebol dan berfungsi maksimal.
H.19. Pekerjaan Beton Pracetak ( Linning Precast, U-ditch, Box culvert, Buis beton,
dan Minipile)
H.19.1 Umum
- 85
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
c) Buis beton yang dipergunakan adalah buis beton tidak bertulang seperti
yang tertera di dalam Gambar Pelaksanaan, dengan kualitas baik dan
diterima oleh Direksi.
H.19.2 Pelaksanaan
- 86
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
Pengukuran
Pembayaran
- 87
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 88
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 89
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
b) Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus dilakukan dalam meter kubik (m3)
sebagaimana volume yang ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana
ditentukan oleh Direksi Pekerjaan/Konsultan Supervisi. Tidak ada pengukuran
yang dilaksanakan melebihi batas yang ditetapkan.
c) Pembayaran
Pembayaran urugan kembali sirtu harus dilaksanakan berdasarkan harga satuan
seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap
termasuk seluruh kompensasi untuk menyediakan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, perlengkapan, alat-alat dan lain sebagainya, untuk menyelesaikan
pekerjakan-pekerjaan dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya
sesuai dengan semua persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi.
- 90
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
H.24. Perancah
Material yang digunakan Bambu Ø 8 -10 cm, Panjang 4 m dengan pengikat Paku 5
cm dan 7 cm dan Tambang Ijuk atau Plastik.
Persyaratan-persyaratan atau ketentuan–ketentuan umum tentang penggunaan
perancah dirangkum sebagai berikut:
a) Perancah ditujukan untuk memberikan platform sebagai tempat kerja yang aman
di ketinggian.
b) Hanya orang yang terlatih di bawah pengawasan orang yang berkualifikasi
(kompeten dan bersertifikasi) sebagai pemancang yang boleh membangun,
memodifikasi, atau membongkar perancah.
- 91
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 92
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 93
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 94
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 95
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
- 96
REHABILITASI DI. GLAPAN TIMUR
I. PENUTUP
a) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam spesifikasi teknik ini yang masih termasuk
dalam lingkup pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyelesaikan sesuai
dengan petunjuk/perintah Pejabat Pembuat Komitmen, sesudah atau selama pekerjaan
berlangsung.
b) Setiap metode pelaksanaan pekerjaan yang belum tercantum dalam spesifikasi teknik ini
harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau referensi lain yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi.
c) Hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Namun demikian harus dalam
surat tertulis yang disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
d) Penyedia Jasa diharuskan mengutamakan keselamatan kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan.
- 97