Anda di halaman 1dari 123

Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.

I Sukodono di Kabupaten Gresik

BAB I
UMUM

1.1 UMUM
Keterangan :
Spesifikasi teknis disusun oleh Pejabat Pembuat Komitmen berdasar jenis
pekerjaan yang akan dilelangkan, dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup
kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri;
2. Menggunakan standar nasional SNI, atau Standart yang lebih tinggi :
JIS,ASTM dsb;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadual waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama
minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance)
yang diinginkan.
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara Pembayaran

1.2 Kondisi Umum


a. Lokasi pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di
Kabupaten Gresik tersebar di Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik.
b. Penyedia Jasa harus melindungi Pengguna Jasa dari tuntutan atas
paten, lisensi serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa
yang digunakan atau disediakan oleh Penyedia Jasa untuk dan selama
pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di
Kabupaten Gresik.
c. Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan
bahwa, semua barang dan bahan yang akan dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan adalah baru, belum dipergunakan.
d. Standar satuan yang dipergunakan pada dasarnya adalah MKS,
sedangkan penggunaan standar satuan lain dapat dipergunakan sepanjang
hal tersebut tidak dapat dielakkan.

1.3 RUANG LINGKUP KONTRAK


Kecuali tidak ditentukan dalam Kontrak, Penyedia Jasa melaksanakan
pekerjaan dengan menyediakan tenaga, material, peralatan, pekerjaan
sementara dan pekerjaan lainnya yang diperlukan. Penyedia Jasa akan
melaksanakan, menyelesaikan dan memelihara pekerjaan sebagaimana
ditegaskan pada spesifikasi dan gambar atau sesuai pengarahan langsung dari
Direksi dan Konsultan Supervisi. Kecuali tidak ditentukan lain dalam Kontrak.

1
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

1.4 PEKERJAAN PENDAHULUAN


Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang perlu dilaksanakan baik
sebelum, selama berlangsungnya kontrak dan setelah berakhirnya kontrak.
Item pekerjaan yang termasuk/dimasukkan dalam pekerjaan persiapan ini
secara detail disajikan berikut ini :
1.1. Survey Pengukuran, Gambar Kerja dan Gambar Purnalaksana “As Built
Drawing“
Dalam memulai, mengevaluasi dan mengerjakan seluruh harus
berdasarkan data ketinggian dan posisi yang pasti sesuai dengan kondisi
lapangan. Untuk ini Penyedia Jasa harus melaksanakan serangkaian
kegiatan survey pengukuran berikut penggambarannya untuk
I.2.1. Bench Mark
Tanda dasar proyek merupakan Bench Mark (titik tetap) yang
terletak di lokasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di
Kabupaten Gresik. Ketinggian dari Bench Mark ini adalah
didasarkan pada titik tetap utama. Bench Mark yang lain dan
titik referensi yang terlihat pada gambar yang diberikan
kepada Penyedia Jasa sebagai referensi. Sebelum
menggunakan suatu Bench Mark dan titik referensi kecuali
Bench Mark dasar untuk setting out pekerjaan, Penyedia Jasa perlu
melakukan pengukuran pemeriksaan untuk kepuasan sendiri atas
ketelitiannya. Pengguna Jasa tidak akan bertanggung jawab atas
ketelitian Bench Mark yang lain begitu juga dengan titik
referensinya. Penyedia Jasa perlu mendirikan Bench Mark
tambahan sementara untuk kemudahannya, tetapi tiap Bench
Mark sementara yang didirikan merupakan rencana dan tempatnya
disetujui oleh Direksi dan Konsultan Supervisi dan akan merupakan
ketelitian yang berhubungan dengan Bench Mark yang didirikan
oleh Direksi dan Konsultan Supervisi.

Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau


tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah
diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

I.2.2. Permukaan Tanah Asli Untuk Tujuan Pengukuran


Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai
dengan Kontrak. Apabila terjadi keraguan dari Penyedia Jasa
kebenaran dari muka tanah, sekurang- kurangnya 30 (tiga puluh)
hari sebelum mulai bekerja Penyedia Jasa memberitahukan kepada
Direksi dan Konsultan Supervisi secara tertulis untuk
menyelesaikan dan melaksanakan pengukuran kembali ketinggian
muka tanah tersebut.Dalam segala hal sebelum memulai pekerjaan
2
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

tanah, Penyedia Jasa akan mengukur dan mengambil


ketinggian terhadap daerah yang diduduki, dengan
menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui oleh
Direksi dan Konsultan Supervisi. Ketinggian muka tanah yang
ditentukan perlu mendapat persetujuan Direksi dan Konsultan
Supervisi. Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan
ketinggian yang disetujui.

Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus


atau tambahan akibat dari kegiatan ini dan segala resikonya
sudah diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan mendapat
persetujuan dari pihak Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
sebelum melaksanaakan semua kegiatannya.

Gambar-gambar yang harus disiapkan Penyedia Jasa adalah :


I.2.3. Gambar-Gambar Pekerjaan Tetap
a. Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa
haruslah gambar-gambar yang telah ditanda tangani oleh
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi, dan apabila ada
perubahan harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi untuk mendapat persetujuan sebelum
program pelaksanaan dimulai.
b. Gambar-gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)
Penyedia Jasa harus menggunakan gambar kontrak sebagai
dasar untuk mempersiapkan Gambar Pelaksanaan. Gambar itu
dibuat lebih detail untuk pekerjaan tetap dan dimana
mungkin dapat memperlihatkan penampang melintang dan
memanjang dari beton, pasangan batu, pengaturan batang
pembesian termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan
daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu, tempat dan
ukuran yang tepat.
c. Penyedia Jasa harus menyediakan 1(satu) set gambar-
gambar lengkap di lapangan.
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi adalah menjadi resiko
Penyedia Jasa. Persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan
meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas kebenaran
gambar tersebut.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk
penggandaannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
“overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.

I.2.4. Gambar-Gambar purna Pelaksanaan (As Built Drawing)


3
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Selama masa pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara


satu set gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap
pekerjaan. Pada gambar yang memperlihatkan perubahan yang
sudah diberikan sesuai dengan kontrak, sejauh gambar
tersebut sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan


di lapangan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan
tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila ditemukan hal-hal
yang tidak memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat
harus diperiksa kembali selama 6 (enam) hari kerja. Gambar
pelaksanaan (As Built Drawing) harus dibuat di atas kertas A3
bila pekerjaan telah diselesaikan 100 %.

Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah


terima ke I (PHO), Penyedia Jasa harus sudah menyerahkan
gambar terlaksana (As Built Drawing) yang terdiri dari satu set
gambar lengkap dengan ukuran A3, rangkap 3.

Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau


tambahan akibat dari kegiatan ini dan segala resikonya sudah
diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

1.2. Mobilisasi dan Demobilisasi


A. Mobilisasi
1.2.1. Umum
Kegiatan-kegiatan mobilisasi dapat meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a. Penyiapan dan perataan lahan yang diperlukan untuk base
camp Kontraktor dan kegiatan pembangunannya.
b. Mobilisasi dan pemasangan konstruksi dari tempat
perakitan/pabrik yang ada sampai lokasi pekerjaan.
c. Pembangunan dan pemeliharaan Base Camp Kontraktor,
meliputi kantor, tempat tinggal, bengkel, gudang dan
sebagainya.
d. Penyediaan dan pemeliharaan peralatan pengujian
laboratorium apabila diperlukan. Peralatan ini akan tetap
menjadi hak milik kontraktor pada waktu penyelesaian
proyek.
e. Semua alat-alat berat dan kendaraan yang akan dipakai
operasional kontraktor selama pengerjaan proyek.
f. Mobilisasi semua tenaga kontraktor yang terlibat dalam
pekerjaan tersebut.

1.2.2. Program Mobilisasi


4
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

a. Sebelum pelaksanaan proyek Kontraktor harus mengajukan


program mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .
b. Program mobilisasi dibuat dalam jangka waktu 10 hari
pertama sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai
Bekerja
c. Program Mobilisasi yang ada harus menetapkan pengaturan
waktu dari semua kegiatan sebagaimana diterangkan
dalam Pasal 16 dan memasukkan informasi tambahan yang
dapat ditetapkan, antara lain :
1). Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi
semua peralatan, jumlah peralatan dan saran
transportasi yang dipakai.
2). Suatu daftar terinci yang menunjukkan struktur yang
memerlukan perkuatan untuk lintasan lalu-lintas yang
aman, berikut dengan metodologi pelaksanaan yang
diusulkan berikut tanggal-tanggal permulaan dan akhir
yang dijadwalkan untuk perkuatan setiap struktur.
3). Setiap perubahan dalam daftar peralatan dan personil
yang diajukan dengan Penawaran Kontraktor diharuskan
untuk meminta persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .
4). Suatu jadwal pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan
dalam bentuk grafik balok yang menunjukkan setiap
kegiatan pokok mobilisasi dan suatu kurva pelaksanaan
pekerjaan yang diukur menurut persentase
penyelesaian.

B. Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh
Penyedia Jasa pada saat akhir Kontrak termasuk pemindahan semua
instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik. Pemerintah
dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti
semula sebelum pekerjaan dimulai.
1) Pengukuran
Pengukuran kemajuan mobilisasi akan ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi atas dasar jadwal kemajuan
mobilisasi yang lengkap dan telah disetujui.
2) Dasar Pembayaran
Mobilisasi harus dibayar atas dasar lumpsum menurut jadwal
pembayaran yang diberikan dibawah, dimana pembayaran tersebut
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan
semua peralatan, dan untuk semua pekerja, bahan, perkakas, dan
biaya lainnya yang perlu untuk menyelesaikan pekerjaan yang
diuraikan dari Spesifikasi ini. Walaupun demikian Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi dapat setiap saat selama pelaksanaan
pekerjaan, memerintahkan Penyedia Jasa untuk menambah
5
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

peralatan yang dianggap perlu tanpa menyebabkan perubahan harga


lumpsum untuk Mobilisasi.
a) Pembayaran biaya lump sum ini akan dilakukan dalam tiga
angsuran sebagai berikut :
(1). 50 % (lima puluh persen) bila mobilisasi 50 % selesai, dan
pelayanan atau fasilitas pengujian laboratorium telah
lengkap dimobilisasi.
(2). 20 % (dua puluh persen) bila semua peralatan utama berada
di lapangan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .
(3). 30 % (tiga puluh persen) bila demobilisasi selesai
dilaksanakan.
b) Bilamana Penyedia Jasa tidak menyelesaikan mobilisasi sesuai
dengan salah satu dari kedua batas waktu yang disyaratkan
dalam jumlah yang disahkan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi untuk pembayaran adalah persentase angsuran
penuh dari harga lump sum. Mobilisasi dikurangi sejumlah dari
1 % (satu persen) nilai angsuran untuk setiap keterlambatan
satu hari dalam penyelesaian sampai maksimum 50 (lima puluh)
hari. Nomor Mata Pembayaran Uraian Satuan Pengukuran
Mobilisasi dan Demobilisasi Lump Sum.

1.3. Pembuatan Direksi keet dan kelengkapanya


1.3.1) Prinsip Dasar
Penyedia Jasa harus menyediakan kantor lapangan dan fasilitasnya
dengan memperhatikan prinsip dasar berikut :
a) Penyedia Jasa harus mentaati semua peraturan-peraturan
Nasional maupun Daerah.
b) Kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan sesuai dengan Lokasi
Umum dan Denah Lapangan yang telah disetujui dan
merupakan bagian dari Program Mobilisasi, di mana
penempatannya harus diusahakan sedekat mungkin dengan
daerah kerja (site) dan telah mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
c) Bangunan untuk kantor dan fasilitasnya harus ditempatkan
sedemikian rupa sehingga terbebas dari polusi yang dihasilkan
oleh kegiatan pelaksanaan.
d) Bangunan yang dibuat harus mempunyai kekuatan struktural
yang baik, tahan cuaca, dan elevasi lantai yang lebih tinggi dari
tanah di sekitarnya.
e) Bangunan untuk penyimpanan bahan harus diberi bahan
pelindung yang cocok sehingga bahan-bahan yang disimpan tidak
akan mengalami kerusakan.
f) Sesuai pilihan Penyedia Jasa, bangunan dapat dibuat di tempat
atau dirakit dari komponenkomponen pra-fabrikasi.
g) Kantor lapangan dan gudang sementara harus didirikan di atas
pondasi yang mantap dan dilengkapi dengan penghubung
6
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dengan untuk pelayanan utilitas.


h) Bahan, peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
bangunan dapat baru atau bekas pakai, tetapi dengan syarat
harus dapat berfungsi, cocok dengan maksud pemakaiannya dan
tidak bertentangan dengan perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku.
i) Lahan untuk kantor lapangan dan semacamnya harus ditimbun
dan diratakan sehingga layak untuk ditempati bangunan, bebas
dari genangan air, diberi pagar keliling, dan minimum dilengkapi
dengan jalan masuk dari kerikil serta tempat parkir.
j) Penyedia Jasa harus menyediakan alat pemadam kebakaran dan
kebutuhan P3K yang memadai di seluruh barak, kantor, gudang
dan bengkel.

1.3.2) Kantor Penyedia Jasa dan Fasilitasnya.


Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan jalan, Penyedia Jasa
harus menyediakan kantor Penyedia Jasa dan fasilitas penunjang
yang menenuhi ketentuan sebagai berikut ini :
a). Penyedia Jasa harus menyediakan akomodasi dan fasilitas
kantor yang cocok dan memenuhi kebutuhan proyek sesuai
dengan Seksi dari Spesifikasi ini.
b). Ukuran kantor dan fasilitasnya sesuai untuk kebutuhan umum
Penyedia Jasa dan harus menyediakan sebuah ruangan yang
digunakan untuk rapat kemajuan pekerjaan
c). Bilamana sambungan saluran telepon tidak mungkin disediakan,
atau tidak dapat disediakan dalam periode mobilisasi, maka
Penyedia Jasa harus menyediakan pengganti telpon satelit
(menggunakan sistem satelit Inmarsat atau Iridium atau sejenis)
yang dapat berkomunikasi 2 arah (2-way) dengan jelas dan dapat
diandalkan antara kantor Pemilik di Ibukota Propinsi, kantor Tim
Supervisi Lapangan dan titik terjauh di lapangan. Sistem telpon
harus dipasang di kantor utama dan semua kantor cabang serta
digunakan sesuai dengan petunjuk dari Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .
d). Bilamana ijin atau perijinan dari instansi Pemerintah yang
terkait diperlukan untuk pemasangan dan pengoperasian sistem
telepon satelit semacam ini, Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi akan melakukan semua pengaturan, tetapi semua
biaya yang timbul harus dibayar oleh Penyedia Jasa.
e). Meja rapat dengan kursi untuk paling sedikit 8 orang
f). Rak atau laci untuk penyimpanan gambar dan arsip untuk
Dokumentasi Proyek secara vertikal atau horisontal, yang
ditempatkan di dalam atau dekat dengan ruang rapat.
Departemen Pekerjaan Umum April 2005, Cetakan ke-2 1-17
g) Bilamana Penyedia Jasa menganggap perlu untuk mendirikan
satu kantor pendukung atau lebih, yang akan digunakan untuk
keperluan sendiri pada jarak 50 km atau lebih dari kantor utama
7
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

di lapangan, maka Penyedia Jasa harus menyediakan,


memelihara dan melengkapi satu ruangan pada setiap kantor
pendukung dengan ukuran sekitar 12 meter persegi yang akan
digunakan oleh Staf Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
untuk setiap kantor pendukung.

1.3.3). Bengkel dan Gudang Penyedia Jasa


Untuk menunjang pemeliharan peralatan pelaksanaan pekerjaan dan
peyimpanan bahan, Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas
bengkel dan gudang yang memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a) Penyedia Jasa harus menyediakan sebuah bengkel di lapangan
yang diberi perlengkapan yang memadai serta dilengkapi dengan
daya listrik, sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki
peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan.
Sebuah gudang untuk penyimpanan suku cadang juga harus
disediakan.
b) Bengkel tersebut harus dikelola oleh seorang kepala bengkel
yang mampu melakukan perbaikan mekanis dan memiliki
sejumlah tenaga pembantu yang terlatih.

1.3.4). Kantor Akomodasi untuk Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi


Fasilitas ini termasuk ke dalam kewajiban yang harus
dilakukan oleh pihak Penyedia Jasa.

1.3.5). Dasar Pembayaran


Bangunan yang diuraikan dalam Seksi ini akan dibayar menuru
pembayaran Lump Sum untuk Mobilisasi, di mana pembayaran
harus merupakan kompensasi penuh untuk pembuatan,penyediaan,
pelayanan, pemeliharaan, pembersihan dan pembongkaran semua
bangunan tersebut setelah Pekerjaan selesai. Sedangkan untuk
pekerjaan direksi keet termasuk dalam overhead.

1.3.6. Fasilitas dan Pelayanan Pengujian


1) Prinsip Dasar
Lingkup kegiatan yang diperlukan dalam penyediaan fasilitas
pelayanan pengujian dalam kontrak ini secara umum Penyedia
Jasa harus memenuhi ketentuan berikut:
a) Pengujian yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa sebagaimana disyaratkan dalam kontrak
harus menyediakan tempat kerja,bahan, fasilitas, pekerja,
pelayanan dan pekerjaan lainnya yang diperlukan untuk
pelaksanaan pengujian yang diperlukan. Umumnya Penyedia
Jasa di bawah perintah dan pengawasan Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi akan melakukan semua pengujian
sehubungan dengan pengendalian mutu bahan baku,
campuran dan bahan yang diproses untuk menjamin bahwa
bahan- bahan tersebut memenuhi mutu bahan, kepadatan
8
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dari pemadatan. Daftar Peralatan Laboratorium yang


digunakan dalam pengujian terhadap pekerjaan.

1.4. Papan kegiatan dan Papan pengamanan


Kontraktor harus menyediakan, mendirikan dan memelihara papan
pengumuman dan tanda-tanda arah mana diarahkan atau disepakati
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi. Desain dan kualitas
bahan yang digunakan untuk papan pengumuman dan tanda-tanda
harus dengan persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Papan kegiatan dengan ukuran minimal 1.50 m x 2.50 m dalam ukuran


dan dipasang pada ketinggian 2 m. Logo dan kata-kata harus seperti
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Papan
Tanda harus diberikan pada masing-masing gedung kantor Engineer dan
laboratorium dan rambu-rambu harus disediakan untuk mengarahkan
setiap pengunjung. Papan dan tanda-tanda harus dipasang pada tiang
yang memadai dan disimpan rapi dan dapat dibaca setiap saat.
Kontraktor harus menyimpan semua papan pengumuman dan tanda-
tanda dalam kondisi baik dan akan menghapus dan mengganti papan
yang jatuh atau dalam keadaan rusak atau tdk terbaca. Papan lambang
Perusahaan Kontraktor hanya dapat ditampilkan di pintu masuk ke
daerah kerjanya. Papan dan tanda- tanda harus dibongkar pada saat
penyelesaian Pekerjaan (Kontrak).

Penyedia Jasa wajib memasang papan nama kegiatan sebagai wujud


keterbukaan informasi kepada masyarakat , yang antara lain berisi :
1) Nama Kegiatan ;
2) Lokasi kegiatan ;
3) Nama dan alamat Pengguna Jasa ;
4) Nama dan alamat Penyedia jasa ;
5) Nama dan alamat Konsultan Supervisi Konstruksi dan Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi /Pengawas Pekerjaan ;
6) Sumber dana ;
7) Besaran Nilai Kontrak ;
8) Jangka waktu pelaksanaan ;
9) Jangka waktu pemeliharaan.
Papan nama dipasang pada lokasi yang mudah dilihat oleh masyarakat.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga diperhitungkan dalam satuan buah (bh).

I.3. Dokumentasi foto Kemajuan Pekerjaan


Semua kegiatan di lapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan
dibuatkan album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan

9
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

foto, lokasi dan penjelasan foto. Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal
dibuat 4 seri foto yaitu sebelum pelaksanaan o%, pada saat pelaksanaan
50%, pertengahan pelaksanaan 75% dan setelah selesai dilaksanakan
100%, dimana arah pengambilan melalui satu titik yang sama. Penyedia
Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi foto-foto yang dibuat oleh ahli foto yang berpengalaman. Foto-
foto harus berwarna dan ditujukan sebagai laporan/ pencatatan tentang
pelaksanaan yaitu pada awal pertengahan dan akhir suatu bagian
tertentu dari pekerjaan yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan


harus dari titik dan arah yang sama dan yang sudah ditentukan
sebelumnya. Bilamana mungkin maka pada latar belakang supaya
diusahakan adanya suatu tanda khusus (initial bangunan dan
lokasinya) untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut. Foto dan
cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun dan soft copy
dokumentasi di cetak dan di simpan dalam flasdisk atau external harddisk.

Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat


rencana/denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari kamera juga arah
bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi untuk disetujui. Tiap foto diberi catatan sebagai
berikut:
• Nama paket pekerjaan
• Nama item pekerjaan
• Lokasi pekerjaan (STA)
• Tahap pelaksanaan 0%, 50%, 75% dan 100%

Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi


dengan satu set pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode
tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dalam
album dan soft copy disimpan dalam flasdisk atau external harddisk. Foto-
foto ditempelkan dalam album secara beraturan menurut progres
kemajuan pekerjaan dan lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus
lengkap tahapnya yakni 0%, 50%, 75% dan 100% dan ditempelkan pada
satu halaman.

Penyerahan dilakukan sebanyak 3 (tiga) rangkap cetakannya. Semua


album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh
diberikan/ dipinjamkan kepada siapapun.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau
tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah
diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah termasuk
dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

10
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

I.4. Pembuatan Laporan Pelaksanaan Pekerjaan


Penyedia Jasa harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai
dengan Syarat-syarat Kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam dua
bentuk yaitu Bar-Chart dan Net Work Planning yang dilengkapi dengan
daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan :
i) Mulai tanggal paling awal
ii) Mulai tanggal paling akhir
iii) Waktu yang diperlukan
iv) Pertambahan Waktu kerja
v) Tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.

Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan


pekerjaan sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk
persiapan dan persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan
bahan kelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum
maupun keagamaan.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya,


sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah
harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada analisa harga satuan
pekerjaan.
I.4.1. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan (On Going)
Setiap tanggal 25 tiap bulannya, Penyedia Jasa harus menyerahkan
3 (tiga) salinan laporan Kemajuan Bulanan dalam format yang bisa
diterima oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan Konsultan
Supervisi, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan
selama bulan yang terdahulu. Laporan sekurang-kurangnya harus
berisi hal-hal sebagai berikut
i) Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang
dicapai pada bulan laporan maupun prosentase rencana yang
diprogramkan pada bulan berikutnya
ii) Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan
maupun prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai
dengan kemajuan yang dicapai pada bulan laporan.
iii) Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut
dengan ramalan tanggal permulaan dan penyelesaiannya.
iv) Daftar tenaga setempat.
v) Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan
dilapangan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan
termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari lapangan.
vi) Jumlah volume pekerjaan merupakan bagian pekerjaan tetap
harus diuraikan sebagai berikut :
a) Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan pembetonan
b) Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan
c) Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan
d) Jumlah banyaknya bangunan, dll.
11
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

vii) Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama


masa laporan.
viii) Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan
kebutuhan pembayaran yang diperlukan bulan berikutnya.
ix) Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah
yang timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
selama bulan laporan.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk


penggandaannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead”
pada analisa harga satuan pekerjaan.

I.4.2. Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan


Penyedia Jasa harus menyerahkan 3 (Tiga) rangkap Rencana
Mingguan yang sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi setiap akhir Mingguan dan untuk minggu berikutnya.
Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan
konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan, pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan dan lain-
lain yang diminta Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi

Penyedia Jasa harus menyerahkan 3 (Tiga) rangkap rencana kerja


harian secara tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi setiap hari maupun
untuk hari-hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup
pekerjaan tanah, pekerjaan beton dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.Penyedia Jasa harus
menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan Sistim Bar-Chart pada
akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana kerja ini
harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir
kegiatan utama dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini
harus diserahkan pada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.

Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau


tambahan akibat dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah
diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

I.4.3. Rapat Bersama Untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan


Rapat tetap antara Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan
Penyedia Jasa diadakan seminggu sekali pada waktu yang telah
disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat ini
membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan,
pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas
permasalahan yang timbul agar dapat segera diperoleh solusinya
12
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

untuk diselesaikan.
Tidak ada mata pembayaran dan atau pembayaran khusus atau
tambahan akibat dari kegiatan ini dan segala resikonya sudah
diperhitungkan sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah
termasuk dalam harga penawaran yang dikontrakkan.

I.6. Program dan Pelaksanaan K3


I.6.1. Umum
Semua masalah kesehatan yang perlu selama pelaksanaan
pekerjaan, disediakan dan dipelihara oleh Penyedia Jasa atas
biaya Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab
terhadap semua pemeriksaan kesehatan, dan menyerahkan tata
tertib peraturan dan organisasi untuk mendapatkan persetujuan
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi. Tidak ada mata
pembayaran dan atau pembayaran khusus atau tambahan akibat
dari kegiaatan ini dan segala resikonya sudah diperhitungkan
sebelumnya oleh Penyedia Jasa yang sudah termasuk dalam harga
penawaran yang dikontrakkan.

I.6.2. Peraturan Kesehatan


Penyedia Jasa harus mengusahakan lokasi kerja dalam keadaan
bersih dan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan
untuk penggunaan tenaga yang dipekerjakan dengan perlengkapan
alat keselamatan kerja pada suatu tempat yang telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan Penguasa
Setempat. Penyedia Jasa hendaknya juga membuat
pengumuman/peraturan kesehatan dan mengambil langkah
langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lokasi kerja
tetap bersih.

I.6.3. Asuransi
Semua kegiatan dan peralatan serta tenaga kerja yang terlibat
dalam pelaksanaan paket pekerjaan ini sebaiknya diasuransikan
pada Lembaga Asuransi yang bonafit yang sebelumnya mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi. Biaya
yang diperlukan Penyedia Jasa dalam penyediaan asuransi ini dan
segala resiko yang mungkin timbul harus sudah termasuk dalam
harga kontrak yang dikontrakkan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk
penggandaannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
“overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.

I.12. Lain – Lain


a) Asuransi
Semua kegiatan dan peralatan serta tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaan paket pekerjaan ini sebaiknya diasuransikan pada
13
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Lembaga Asuransi yang bonafide yang sebelumnya mendapat


persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi

b) Standar
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus mempergunakan dan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dari Normalisasi Standar Indonesia dari
edisi/revisi terakhir atau Standar Iinternasional yang secara
substantial setara atau lebih tinggi dari Standar Nasional yang
disyaratkan. Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak
sepenuhnya diperinci disini atau dicakup oleh Standard National
haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas utama.

Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi akan menetapkan apakah


semua atau sebagian yang dipesan atau diantarkan untuk
penggunaan dalam pekerjaan sesuai untuk pekerjaan tersebut, dan
keputusan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dalam hal ini
pasti dan menentukan
Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan
standar yan diajukan oleh Penyedia Jasa, maka Penyedia Jasa harus
menjelaskan secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi , sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi menetapkan setuju atau tidak terhadap
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Standar satuan ukuran yang
dipergunakan pada dasarnya MKS, sedangkan penggunaan standar
satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal tersebut tidak dapat
dielakkan.

c) Bahan dan Perlengkapan yang Harus Disediakan oleh Penyedia Jasa


Keterangan
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan
yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak, semua bahan dan perlengkapan yang merupakan bagian dari
pekerjaan harus baru dan sesuai dengan standar yang diberikan dalam
spesifikasi atau standar dalam Spesifikasi Umum.
Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan dan
perlengkapan tidak sesuai dengan suatu standar seperti tersebut
diatas, Penyedia Jasa harus segera memberitahukan kepada Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan
tertulis dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

d) Perlengkapan Konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan
konstruksi yang diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang
cukup. Apabila Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi memandang
belum sesuai dengan Kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera
memenuhi kekurangannya, dalam penyedian semua perlengkapan dan
peralatan harus lengkap dengan spare parts yang cukup dan
14
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

memeliharanya agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan lancar dan


baik.

e) Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila
bahan tersebut tidak tersedia dipasaran maka dapat digunakan
bahan pengganti dengan mendapat ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi. Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak
akan disesuaikan dengan adanya pertambahan harga antara bahan
yang ditentukan dengan bahan pengganti.

f) Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan


Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan
dilakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak pada
salah satu atau lebih tempat yang ditentukan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi :
- Tempat produksi dan pembuatan
- Tempat pengapalan
- Lapangan
Penyedia Jasa supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut
perlengkapan dan bahan kepada Pemberi Tugas sesuai yang
dimintanya untuk tujuan pemeriksaan, tetapi tidak mengurangi
tanggung jawab Penyedia Jasa untuk menyediakan perlengkapan dan
bahan sesuai dengan spesifikasi.

g) Spesifikasi, Brosur dan Data yang Harus Disediakan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa supaya menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi tiga set spesifikasi yang lengkap, brosur dan data
bahan dan perlengkapan untuk mendapat persetujuan, dan harus
disediakan sesuai dengan Kontrak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
dari sejak penerimaan Surat Perintah Kerja. Persetujuan dari
Spesifikasi, brosur dan data bagaimanapun juga tidak meringankan
Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya dalam hubungannya dengan
Kontrak.

h) Bantuan Pengukuran Staf Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi


Penyedia Jasa bekerja sama dengan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi dalam pemeriksaan setting-out dan dalam melaksanakan
pengukuran untuk mengetahui secara pasti kemajuan pekerjaan yang
diperlukan dalam proses pembayaran. Setting out / pengukuran harus
diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
/ Engineer Konsultan.
Dalam pemasangan patok yang cukup, tiang, pinggir yang lurus,
penyangga, cetakan profil dan lain-lain yang perlu untuk
pemeriksaan setting out dan pengukuran kemajuan pekerjaan harus
sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Semua biaya untuk bahan dan buruh untuk maksud tersebut diatas
15
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

merupakan beban Penyedia Jasa. Dan biaya tersebut sudah termasuk


dalam harga satuan didalam pekerjaan lain-lain pada daftar volume
pekerjaan.

i) Pekerjaan Sementara
Keterangan :
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan,
Spesifikasi, pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan
sementara untuk pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari
pekerjaan sementara dimana Penyedia Jasa bermaksud untuk
melaksanakan pekerjaan dilapangan, pertama–tama diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan Konsultan
Supervisi untuk mendapat persetujuan sesuai dengan prosedur dalam
spesifikasi teknis.

Apabila Penyedia Jasa bermaksud mengajukan alternatif untuk


pekerjaan sementara diluar daerah lapangan seperti terlihat pada
Gambar, semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya, ditanggung
oleh Penyedia Jasa dan biaya sudah termasuk pada uraian pekerjaan
pada daftar volume pekerjaan. Keterlambatan tidak akan meringankan
Penyedia Jasa terhadap tanggung jawab untuk memenuhi ketentuan
dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak diberikan perpanjangan
waktu bila terjadi keterlambatan.

j) Lapangan Kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh Pemberi Tugas dan bebas dari
biaya pembebasan tanah. Penyedia Jasa sedapat mungkin
melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah tadi seperti pada
gambar atau seperti petunjuk Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Penyedia Jasa hendaknya membatasi kegiatan peralatan
dan anak buahnya pada tanah yang sudah dibebaskan, termasuk
arah jalan masuk yang disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi sehingga mengurangi kerusakan tanaman/pemilikan dan
kerusakan tanah. Bekas yang dilalui kendaraan supaya diperbaiki.
Sebelum diterimanya pekerjaan oleh Pemberi Tugas tanah harus
dikembalikan kekeadaan semula.

Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pemberi Tugas


untuk semua kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah
hasil galian baik milik Pemberi Tugas atau orang lain. Penyedia Jasa
mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena
kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

Pembuangan genangan air dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan


seperti cofferdam, saluran, drainase dari genangan atau bangunan
16
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

sementara yang lain. Pada saat pembuangan air dilaksanakan,


Penyedia Jasa harus memasang, mengerjakan, mengoperasikan dan
memelihara semua pipa, pompa dan peralatan lain yang diperlukan
untuk pembuangan air dari bermacam-macam pekerjaan dan untuk
pemeliharaan dasar pondasi serta bagian pekerjaan yang lain agar
bebas dari air dan pekerjaan konstruksi sesuai dengan syarat-syarat.
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan
akibat banjir atau kegagalan pembuangan air atau pekerjaan
pengaman atas biaya Penyedia Jasa.

Semua sistem pengeringan sementara seperti cofferdam, tanggul-


tanggul atau pembuangan air sementara yang lain harus segera
dibongkar atau diratakan pada saat pekerjaan telah selesai sehingga
kelihatan baik dan tidak mengganggu kelancaran pekerjaan saluran
dan bangunan-bangunan yang berhubungan dengan pembuangan
atau parit alam, dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

Cara pembuangan air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus


mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi.
Kecuali lebih jauh sebagaimana disetujui atau diijinkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk pekerjaan pembuangan air
Penyedia Jasa tidak akan mengganggu jalannya air yang dibutuhkan
untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada.

Apabila pelaksanaan pekerjaan berada dibawah muka air tanah, air


tersebut supaya dipompa dahulu sebelum dilakukan penggalian.
Pembuangan air dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara
kestabilan dari dasar dan sisi miring yang digali sehingga semua
pelaksanaan konstruksi dikerjakan pada keadaan kering.

Apabila diperlukan pengeringan saluran irigasi yang ada, maka


Penyedia Jasa harus mengajukan jadwal waktu dan periode
pengeringan kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk
dibahas dengan instansi terkait sehingga mendapatkan persetujuan
dari pihak yang berwenang. Penyedia Jasa tidak diperkenankan
menutup aliran air sebelum ada jadwal pengeringan yang telah
disetujui. Sedangkan untuk keperluan dewatering/pengeringan areal
kerja (pompanisasi), kontraktor harus bisa memperhitungkan
kebutuhan pompa sesuai dengan jadwal yang dibutuhkan, pembayaran
untuk pekerjaan ini diperhitungkan secara lumpsum.

k) Pengalihan Sementara dari Saluran Pengairan yang Ada


Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengganggu sistim pengairan yang
ada selama pelaksanaan pekerjaan. Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi akan meminta Penyedia Jasa untuk mengerjakan pekerjaan
pengalihan sementara pada saluran irigasi yang ada sebelum
17
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

melaksanakan pekerjaan saluran serta bangunan yang berhubungan.

Penyedia Jasa supaya menyerahkan rencana pengalihan sementara


untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Setelah rencana itu disetujui/diubah atas petunjuk Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , pelaksanaan pekerjaan pengalihan
sementara harus sesuai dengan rencana yang telah disetujui.

Biaya untuk pembuatan rencana pengalihan sementara saluran


pengairan yang ada supaya dicantumkan dalam volume pekerjaan
sesuai dengan kemajuan pekerjaan dan perintah Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

Kantor Penyedia Jasa, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan


Buruh, dll. Penyedia Jasa harus menyediakan, memelihara
mengerjakan dan memindahkan bangunan sementara lainnya setelah
selesai pekerjaan, supaya diserahkan kepada Pemberi Tugas. Penyedia
Jasa supaya meyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan
sementara secara umum kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan.
Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Perkampungan staf Penyedia Jasa dan pemondokan buruh harus


dilengkapi dengan semua pelayanan yang perlu seperti saluran
pembuang, penerangan, jalan, gang, tempat parkir, pemagaran,
kesehatan, ruang masak, pencegahan kebakaran dan peralatan
pencegahan api sesuai dengan batas yang ditentukan dalam kontrak.
Penyedia Jasa supaya juga melengkapi keperluan air bersih dan
penerangan yang cukup untuk kantor Penyedia Jasa, perkampungan
stafnya, pemondokan buruh, bengkel dan tempat lainnya di daerah
kerja.

l) Keamanan
Keamanan atas biaya Penyedia Jasa, harus bertanggung jawab
terhadap segi keamanan dan menyerahkan tertib peraturan dan
organisasi untuk mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Tidak ada pembayaran tambahan dalam hal ini
semua biaya sudah termasuk dalam harga Kontrak.

Penyedia Jasa supaya mengatur sistem pengawasan keamanan,


keadaan organisasinya dan diserahkan untuk mendapat persetujuan
dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Sistem pengawasan
kemanan dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup untuk
menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan
barang milik yang bersangkutan maupun Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .
18
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Sistem pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan


program yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang
berlaku di Indonesia.

m) Pencegahan Kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan pencegahan dan melindungi api yang
terjadi pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan
segala yang diperlukan/peralatan pencegahan kebakaran yang cukup,
untuk siap digunakan pada semua bangunan air dan bangunan
gedung atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk
perkampungan tempat tinggal, pemondokan buruh dan bangunan
gedung lainnya. Penyedia Jasa akan memelihara peralatan dan
perlengkapan pemadam kebakaran yang dibutuhkan dalam keadaan
baik sampai pekerjaan diterima oleh Pemberi Tugas.

Penyedia Jasa akan berusaha keras untuk memadamkan kebakaran


yang terjadi dilapangan kerja, dalam hal ini Penyedia Jasa
menyediakan perlengkapan yang mutlak diperlukan dan tenaga buruh
yang dipekerjakan dilapangan termasuk peralatan dan tenaga Sub –
Penyedia Jasa.

n) Hari Kerja dan Jam Kerja


a. Hari kerja adalah hari kalender, bulan adalah bulan kalender,
jam kerja adalah siang hari dan atas petunjuk Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi .
b. Dayworks adalah berbagai input pekerjaan yang pembayarannya
tergantung kepada waktu untuk kegiatan Penyedia Jasa yang
inputnya tergantung pada peralatan dan tenaga kerja, sebagai
tambahan terhadap pembayaran yang terkait pada material dan
bahan.
c. Hari–hari libur
Dalam pengaturan orang-orang yang dipekerjakannya, Penyedia
Jasa harus menghormati perayaan resmi, hari-hari libur dan
upacara keagamaan atau lainnya sesuai dengan penetapan hari
libur nasional oleh Menteri Agama dan yang ditentukan oleh
Pemerintah setempat. Penyedia Jasa harus membuat pengaturan
khusus dengan persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi bila terjadi keadaan yang mendesak, sehingga rencana
kerja mengharuskan pekerjaan berlangsung terus selama perayaan
atau hari libur tersebut.
d. Pekerjaan malam hari atau hari minggu
Pekerjaan permanen tidak diperbolehkan dilakukan pada malam
hari, pada hari Minggu, atau hari libur resmi tanpa ijin tertulis
dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , kecuali :
- Pekerjaan itu tidak dapat dihindari
19
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

- Mutlak perlu demi keamanan jiwa atau harta benda atau


demi keaman pekerjaan
- Apabila ada ketentuan ketentuan yang sebaliknya, tercantum
dalam Kontrak, atau
- Sebagaimana yang selanjutnya ditetapkan di sini.
Dalam hal demikian, Penyedia Jasa harus dengan segera
memberitahu Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , dengan
ketentuan bahwa Pasal ini tidak berlaku untuk pekerjaan yang
menurut kebiasaan dilakukan secara bergilir atau dengan
penggiliran ganda.

o) Gangguan dan Keadaan Darurat


A. Selama berlangsungnya pekerjaan, Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi sewaktu-waktu berwenang untuk memerintahkan secara
tertulis :
a. Penyingkiran bahan dari lapangan yang menurut Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi tidak sesuai dengan
Pekerjaan/Kontrak
b. Penggantian bahan dengan bahan yang tepat dan sesuai, dan
c. Penyingkiran dan pelaksanaan ulang suatu pekerjaan atau
bagian dari padanya, yang bahan atau mutu pekerjaannya
menurut pendapat Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
tidak sesuai dengan Kontrak, meskipun sebelumnya telah
dilakukan pengujian, atau telah dilakukan pembayaran
angsuran, untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tersebut.
Apabila dalam pengujian akhir membuktikan atau
menunjukkan adanya kesalahan

B. Dalam hal terjadi kelalaian Penyedia Jasa dalam melaksanakan hal


tersebut diatas, maka Pengguna berhak mempekerjakan orang lain
untuk melaksanakan perintah tersebut. Semua pengeluaran
sebagai konsekuensinya atau pertambahan biayanya harus
ditanggung oleh Penyedia Jasa, dan Pengguna Jasa dapat
menahan pembayaran uang yang menjadi hak Penyedia Jasa,
sampai Penyedia Jasa membayar pengeluaran tersebut

C. Perbaikan Mendesak
Apabila sebagai akibat dari kecelakaan, atau kegagalan, atau
peristiwa lain yang timbul sehubungan dengan pekerjaan, atau
bagian dari pekerjaan, baik selama pelaksanaan pekerjaan maupun
selama masa pemeliharaan, menurut pendapat Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi , segera diperlukan penanggulangan, atau
pembuatan pekerjaan lain atau perbaikan yang mendesak untuk
pengamanan, dan Penyedia Jasa tidak sanggup atau tidak
bersedia dengan segera melaksanakan pekerjaan atau
perbaikan tersebut, Pengguna Jasa dapat mepekerjakan atau
membayar pihak ketiga atau pekerja–pekerjanya sendiri.
20
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Apabila pekerjaan atau perbaikan itu seharusnya dilakukan oleh


Penyedia Jasa dengan biaya Penyedia Jasa sendiri sesuai dengan
ketentuan dalam Kontrak, maka semua biaya dan ongkos yang
wajar sebagaimana dikeluarkan oleh Pengguna Jasa dalam
melakukan perbaikan tersebut, jika diminta, harus dibayar kembali
oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa, atau dapat dipotong
oleh Pengguna Jasa dari uang yang merupakan hak atau menjadi
hak Penyedia Jasa. Dengan ketentuan bahwa Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi segera setelah terjadinya keadaan mendesak
tersebut, dalam kesempatan pertama memberitahukan perihal
tersebut secara tertulis kepada Penyedia Jasa.

D. Tidak Ada Tanggung jawab Atas Resiko Khusus


a. Penyedia Jasa tidak bertanggung–jawab atas akibat apapun yang
timbul dari resiko khusus yang dirujuk dalam ayat b) Pasal ini,
baik dengan cara pembayaran ganti rugi atau cara lain, untuk
atau mengenai :
i. Kehancuran atau kerusakan pekerjaan, kecuali pekerjaan
yang dinyatakan salah berdasarkan ketentuan Pasal
sebelumnya (Pembersihan pekerjaan yang tidak baik dan
bahan yang memenuhi syarat) sebelum terjadinya resiko
khusus tersebut.
ii. Kehancuran atau kerusakan harta benda, baik milik
Pengguna Jasa atau milik Pihak Ketiga, atau
iii. Cedera atau meninggalnya seseorang.

b. Resiko khusus
i. Perang, perang terbatas (baik perang yang dinyatakan
ataupun tidak), penyerbuan, tindakan musuh asing.
ii. Radiasi yang mengakibatkan ionisasi atau radioaktif dari
bahan bakar nuklir, limbah nuklir atau komponen nuklir
lain yang berbahaya.
iii. Gelombang tekanan yang disebabkan oleh pesawat terbang
atau alat penerbangan yang bergerak dengan kecepatan
suara atau diatas kecepatan suara.
iv. Keributan, kekacauan, huru–hara, kecuali yang semata–
mata terjadi pada pekerja Penyedia Jasa atau sub–Penyedia
Jasanya dan timbul sebagai akibat dari pelaksanaan
pekerjaan.
v. Pemberontakan, revolusi, kebangkitan atau perebutan
kekuasaan militer atau perebutan kekuasaan atau perang
saudara.

c. Kerusakan pekerjaan dan sebagainya karena resiko khusus


apabila :
i. Pekerjaan atau bahan atau barang lain yang diperuntukkan
menjadi bagian pekerjaan permanen, berada dilapangan
21
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

atau didekat lapangan atau dalam pengangkutan ke


lapangan, atau
ii. Peralatan Penyedia Jasa yang dipergunakan dipekerjaan
atau penggunaannya bagi keperluan pekerjaan.
Menderita kehancuran atau kerusakan disebabkan oleh
resiko khusus tersebut, maka Penyedia Jasa berhak
memperoleh pembayaran sesuai Kontrak bagi pekerjaan
permanen yang telah dilaksanakan dengan benar, dan bagi
bahan atau barang lain yang diperuntukkan menjadi bagian
pekerjaan permanen yang hancur atau rusak karena
penyebab tersebut, dan sejauh diwajibkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi atau yang diperlukan
untuk penyelesaian, berhak atas pembayaran untuk :
- Memperbaiki kehancuran atau kerusakan pekerjaan, dan
- Mengganti atau memperbaiki bahan atau peralatan
Penyedia Jasa tersebut Dan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi harus menentukan suatu
penambahan pada Harga Kontrak sesuai wewenang
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi menetapkan
harga, yang dalam hal biaya penggantian peralatan
Penyedia Jasa haruslah memperhatikan harga pasar yang
pantas bagi peralatan konstruksi sebagaimana ditentukan
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , dan
memberitahukan hal itu kepada Penyedia Jasa dengan
tembusan kepada Pengguna Jasa.

d. Biaya tambahan yang timbul karena resiko khusus


Pengguna Jasa harus membayar kembali kepada Penyedia Jasa
biaya pelaksanaan pekerjaan, yang ditimbulkan oleh atau
sebagai konsekuensi dari resiko khusus, atau akibat yang
bersangkut-paut dengan resiko khusus tersebut, dengan
ketentuan sebagai berikut :
i. Secepat mungkin setelah Penyedia Jasa mengetahui adanya
biaya tersebut, harus segera memberitahukan hal itu kepada
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
ii. Harus tetap tunduk kepada ketentuan berkenaan dengan
pecah perang yang tercantum dalam ayat f) dibawah ini.
Maka setelah berkonsultasi dengan Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa, Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
menentukan besarnya biaya yang harus ditambahkan
kepada Harga Kontrak, kecuali jika :
- Penyedia Jasa berhak memperoleh pembayaran
berdasarkan ketentuan lain dalam Kontrak, dan atau
- Biaya tambahan yang diakibatkan oleh biaya
pembangunan kembali pekerjaan yang dinyatakan salah
berdasarkan ketentuan Pasal sebelumnya (Pembersihan
pekerjaan yang tidak baik dan bahan yang tidak
22
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

memenuhi syarat).

f. Pecah perang
Jika selama masa berlakunya Kontrak terjadi pecah perang,
baik perang yang dinyatakan atau tidak, di bagian dunia
manapun yang nyata-nyata berpengaruh terhadap pelaksanaan
pekerjaan, baik secara finansial atau lainnya, maka Penyedia
Jasa harus tetap berusaha sebaik mungkin untuk
menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan, sampai Kontrak
diputus berdasarkan ketentuan dalam Pasal ini.
Pengguna Jasa berhak memutus Kontrak sewaktu-waktu
setelah pecahnya perang, dengan pemberitahuan secara
tertulis kepada Penyedia Jasa. Begitu pemberitahuan secara
tertulis tersebut diberikan, maka Kontrak berakhir, kecuali
mengenai hak kedua pihak berdasarkan Pasal ini dan
mengenai berlakunya Syarat Kontrak perihal Penyelesaian
Perselisihan, namun tanpa menghilangkan hak salah satu
pihak, karena tidak dipenuhinya Syarat Kontrak yang
dilakukan oleh pihak yang lain sebelumnya.

g. Penyingkiran peralatan pada waktu Kontrak putus


Jika Kontrak diputus sesuai dengan ketentuan ayat f)
diatas Penyedia Jasa harus secepatnya menyingkirkan semua
peralatan Penyedia Jasa dari lapangan dan harus memberikan
fasilitas yang sama kepada sub Penyedia Jasanya untuk
melakukan hal tersebut.

p) Lain–lain
Pekerjaan di bawah ini tidak termasuk dalam Kontrak tetapi
merupakan pekerjaan yang menjadi kewajiban Penyedia Jasa untuk
melaksanakan atau mengerjakan :
1. Papan Tanda Proyek
a. Penyedia Jasa harus membuat, memasang dan memelihara
minimal 2 (dua) papan tanda proyek. Papan tanda proyek
harus menunjukkan dan memuat nama Pengguna Jasa dan
nama Penyedia Jasanya, judul nama proyek disertai perkiraan
jumlah hari pelaksanaan
b. Lokasi Pemasangan ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi /Engineer Konsultan dalam jangka waktu
30 (tiga puluh) hari sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan.
Jika pekerjaan telah selesai dan telah diserah terimakan,
maka papan nama proyek harus dicabut oleh Penyedia Jasa.

2. Jamuan Tamu
Jamuan tamu yang meninjau atau memeriksa pekerjaan dalam batas
yang wajar.

23
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

3. Semua pekerjaan yang telah disebutkan dalam spesifikasi, tetapi


tidak termasuk dalam daftar harga satuan pekerjaan (unit price)
dalam Daftar Kuantitas (Bill of Quantities), maka harus
dilaksanakan oleh Penyedia Jasa. Pembayaran pekerjaan hanya
akan diberikan kepada jenis pekerjaan yang tercantum didalam
daftar harga satuan pekerjaan yang tercantum didalam Daftar
Kuantitas (Bill of Quantities).

4. Kontrol kualitas
Semua material baik tanah, agregat, semen, air dan campuran
beton, Besi yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini harus yang
mempunyai kualitas yang baik. Untuk keperluan ini maka harus
dilaksanakan pengujian-pengujian. Kegiatan pengujian bisa
dilaksanakan di Bagian Pengujian dilaboratorium independen yang
disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi. Segala biaya
yang dibutuhkan untuk keperluan ini harus sudah termasuk dalam
harga kontrak secara keseluruhan.

24
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

BAB II
PEKERJAAN TANAH

2.1. Galian Tanah Biasa ( Manual )


Keterangan Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan
menurut ukuran ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut
ukuran dan ketinggian lain yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi. Ukuran yang berdasarkan atau
berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan
kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi lebih dahulu, sebelum
memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan
“ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi “permukaan tanah” sesudah
pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.

Galian Tanah Biasa Secara Manual biasa dilaksanakan dengan tenaga manusia
serta dengan peralatan yang bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia seperti
pada Saluran Induk atau pada perapian Kemiringan Slope Saluran yang sudah
tidak mungkin lagi dilaksanakan dengan menggunakan Alat Berat seperti
Exavator serta pada pondasi Saluran pasangan tegak dan pada pondasi
bangunan dan pada lokasi-lokasi tertentu yang tidak mungkin lagi
dilaksanakan dengan menggunakan alat berat, dasar penentuan penilaian
volume, berdasarkan gambar Shop drawing yang sudah ditanda tangani
bersama kecuali atau intruksi dan arahan tertentu dari Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi
Volume untuk dasar pembayaran diatas dalam harga satuan meter kubik ( m3 )
dari semua pekerjaan yang dilaksanakan dengan galian manual menurut
gambar dan spesifikasi atau yang diperintahkan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi , dimana semua konsekuensi yang timbul sudah
diperhitungkan

2.2. Galian Tanah dengan alat berat


Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut
ukuran ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan
ketinggian lain, yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan
ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi lebih dahulu, Seluruh galian dikerjakan
sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan
yang diarahkan/ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi ,
bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk ditinjau. Tidak ada galian
yang langsung/ ditutupi dengan tanah/beton tanpa diperiksa terlebih dahulu
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . seluruh proses pekerjaan
menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah,
karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia

25
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Jasa. Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar


dengan diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan
alat Excavator, maka penyedia jasa melapor kepada Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi untuk menindak lanjuti pekerjaan tersebut atas
keputusan bersama.

Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam
meter kubik dimana tanah galian dari permukaan tanah sampai yang sesuai
ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam gambar. Pembayaran
untuk galian tanah biasa dibuat dalam meter kubik untuk item dalam BOQ.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan
ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi , material yang layak / bisa dipakai untuk timbunan dan material
yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk
timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan material yang tidak
layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau kesuatu tempat
yang tidak akan mengganggu areal pertanian. Penyedia Jasa harus menguasai
medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai untuk
timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang
memerlukan timbunan. Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan
peralatan yang diperlukan untuk penggalian, perapihan dan kemiringan talud
temasuk usaha pencegahan biaya longsor, pembuatan tanggul kecil pada bahu
galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi. Pengaturan, pembuangan tanah yang tak terpakai
ataupun yang berlebihan kecuali ditetapkan lain dalam bagian yang terpisah
dalam daftar volume dan biaya pekerjaan misalnya item pemompaan atau
pembuatan buatan dan pemeliharaan penampungan air yang dilaksanakan
dengan baik selama pelaksanaan pekerjaan.

Penggalian tanah termasuk untuk galian struktur dan saluran, penggalian


untuk bangunan harus dilaksanakan dengan cara yang paling aman hingga
mencapai elevasi yang disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Kecuali ditunjukan dengan jelas pada gambar atau telah ditetapkan oleh
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Selama pelaksanaan pekerjaan ada kemungkinan oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi bilamana dianggap perlu atau diinginkan untuk
mengubah kemiringan galian atau dimensi galian dari ketentuan yang telah
ditetapkan, setiap penambahan ataupun pengurangan dari total volume galian
sebagai akibat dari perubahan tersebut akan diperhitungkan dalam
pembayaran dasar dan kemiringan tepi galian dimana konstruksi akan
ditempatkan/harus diselesaikan dengan rapih dan teliti dengan ukuran-
ukuran yang tepat seperti yang ditetapkan dalam gambar atau ditetapkan
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , dan permukaan dasar galian
disiapkan sedemikian rupa menjamin pondasi yang kuat. Apabila terdapat
material alam pada lokasi galian pondasi yang mengganggu selama
pelaksanaan penggalian, maka hal tersebut harus dipadatkan ditempat atau
disingkirkan atau diganti dengan tanah timbunan pilihan yang sesuai atau
26
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

beton atas biaya Penyedia Jasa. Pekerjaan galian tanah untuk bangunan akan
diukur sebagai dasar pembayaran.

Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price
dalam meter kubik (M3) berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan
dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi

2.3. Timbunan Tanah dari Hasil Galian di ratakan dan padatkan.


Sebelum pekerjaan Timbunan Tanah dari hasil Galian dilaksanakan, terlebih
dahulu dilakukan pengukuran dan pemasangan titik – titik acuan (bouwplank)
untuk menentukan elevasi dan batas – batas timbunan sesuai dengan gambar
design. Material timbunan menggunakan material hasil galian yang memenuhi
syarat untuk dipergunakan sebagai timbunan, kemudian dilakukan uji coba
lapangan dengan mempergunakan peralatan yang sesungguhnya untuk
mendapatkan perkiraan jumlah lintasan dan ketebalan pada setiap lapis
pemadatan.

Material timbunan diambil dari hasil galian dan angkut dengan menggunakan
dump truck, kemudian dihampar dengan menggunakan Bulldozer,dan
dipadatkan dengan Vibrator Roller. Selama proses pemadatan kadar air tanah
timbunan terus diperhatikan, apabila tanah tampak kering maka dilakukan
penyiraman dengan menggunakan Water tank, dan apabila tanah tampak
basah maka proses pemadatan harus dihentikan sampai kondisi tanah sudah
memungkinkan untuk dipadatkan. Proses pemadatan dilakukan secara
bertahap / per lapis.

2.4. Tanah hasil galian dibuang


Semua material hasil galian akan dibuang dan sebagian akan digunakan
sebagai timbunan sesuai Klasifikasi tanah dan Kondisi pekerjaan yang
dilaksanakan, hasil galian ini dibuang disekitar kiri dan kanan disisi jalan,
Saluran atau bangunan dan dirapikan serta diratakan sesuai dengan gambar
rencana dan instruksi Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi serta tidak
mengganggu Dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya, mengganggu
lingkungan sekitar .
Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah sudah
termasuk dalam pekerjaan galian tanah.

2.5. Urugan Pasir dipadatkan


Urugan pasir dilaksanakan dengan tenaga manusia dengan peralatan
sederhana, semua material di ratakan dihamparkan dan sebagian akan
digunakan sebagai timbunan sesuai Klasifikasi urugan pasir dan Kondisi
pekerjaan yang dilaksanakan, seluruh timbunan pasir dirapikan serta
diratakan sesuai dengan gambar rencana dan instruksi Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi serta tidak mengganggu Dalam pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya, mengganggu lingkungan sekitar .

27
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Pada prinsipnya, pekerjaan pengurugan dengan pasir dilaksanakan sama


seperti pada pengurugan dengan tanah timbunan.

2.6 Urugan sirtu dipadatkan.

Pada prinsipnya, pekerjaan pengurugan dengan sirtu dipadatkan


dilaksanakan sama seperti pada pengurugan dengan tanah timbunan. Yang
dilaksanakan pemadatannya secara lapis demi lapis supaya mendapatkan
kepadatan yang sesuai dengan spesifikasi teknik urugan sirtu.

28
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

BAB. III
PEKERJAAN PASANGAN

3.1. Bongkaran Pasangan Batu


Bongkaran batu yang dimaksud adalah bongkaran batu Belah secara
manual (tenaga manusia), dengan menggunakan alat bantu sederhana.
Bongkaran batu kali ini dimulai pada garis bongkaran yang telah ditetapkan
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi, dengan satuan M³ (meter
kubik) dan hasil bongkaran adalah bukti bongkaran pasangan batu Belah,
dilengkapi dengan dokumentasi progress pekerjaan dengan mengumpulkan
bekas Bongkaran .

Diperlukan Tukang Batu dengan keterampilan khusus, untuk membongkar


dilokasi yang sulit atau pada sambungan lama dan yang baru, terutama pada
daerah sambungan konstruksi dan sambungan exspansi. Mata pembayaran
dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter kubik (M3) pasangan batu
yang dibongkar, dimasukkan kedalam mata pembayaran pekerjaan
bongkaran batu berdasarkan kemajuan pekerjaan yang telah dicapai
dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

3.2. Pasangan Batu dengan Campuran 1 PC : 4 Ps


Batu Belah yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-
gambar seperti pasangan batu belah atau lapisan lindung batu, haruslah
batu Belah yang bersih dan keras, tahan lama dan sejenis menurut
persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan bersih dari
campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau tidak
sempurna lainnya. Batu Belah tersebut harus diambil dari sumber yang
disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
3.2.1 Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk semua pekerjaan
pasangan Batu Belah harus dibuat dari semen portland dan pasir
dengan perbandingan isi 1 Pc : 4 Ps atau seperti ditentukan dalam
gambar untuk tiap jenis pekerjaan. Jika tidak ditentukan lain adukan
dipakai untuk pekerjaan pasangan dibuat perbandingan 1 Pc : 4 Ps.
(Selanjutnya dipakai singkatan Pc untuk semen portland, Ps untuk
pasir, Kr untuk kerikil, dalam kode perbandingan suatu adukan).

Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan


beton Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran
yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang baik. Semen
haruslah portland semen seperti yang dimaksud, Air yang dipakai
untuk membuat adukan haruslah memenuhi syarat dari spesifikasi
ini. Air harus diberikan dalam jumlah cukup/sesuai untuk
menghasilkan adukan yang baik. Cara dan alat yang dipakai untuk
mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari setiap

70
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai


persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi / Tenaga ahli.
Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus
dicampur lebih dulu di dalam mesin selama paling tidak 2 menit.
Adukan harus, dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai
dan adukan yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang.
Pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan.

3.2.2 Penyimpanan dari Bahan-bahan


Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan seperti yang
disyaratkan. Dan juga harus dilindungi dengan atap atau penutup lain
yang tahan air.

3.2.3 Alas dan Sambungan


Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu
sebelum dipasang dan harus diletakkan dengan alasnya tegak
lurus kepada arah tegangan pokok. Setiap batu harus diberi alas
adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu
pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm
lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lainnya. Batu
pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai dipasang.

Mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter
kubik (M3) yang dimasukkan kedalam mata pembayaran pekerjaan
Pasangan Batu Belah berdasarkan kemajuan pekerjaan yang telah
dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

3.3. Plesteran dengan Campuran 1 Pc : 3 Ps


Apabila dipermukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yang ada
(existing) maupun yang baru harus diplester dengan adukan 1 Pc : 3 Ps. Bila
diperintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat dari
pasangan bata/batu belah diplester dengan adukan PC : pasir 1:3
banyaknya semen untuk setiap 1 m2 sedikitnya 7,78 kg. Campuran untuk
pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan untuk bahan dan
campuran pada Pekerjaan plesteran dikerjakan secara berlapis sampai
ketebalan 1.5 cm. Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester
pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk
0.10 m dibawah tepi atas atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.
Pertemuan pasangan (Plesteran sudut) selebar 8 - 10 cm untuk bangunan
kecil dan 15 cm untuk bangunan yang besar sedang pada samping rangka
pintu sorong, diplester tegak selebar 10 cm. Plesteran juga dilakukan
pada alur skot balk. Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka
bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih. Pekerjaan plesteran harus
rata, lurus dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering,
kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.

71
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit
price dalam meter persegi (M²) yang akan dimasukkan dalam mata
pembayaran pekerjaan plesteran berdasar kemajuan pekerjaan yang
dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

Pembayaran berdasarkan harga satuan yang sesuai tercantum dalam dalam


daftar kuantitas dan harga meliputi upah tenaga, bahan, alat yang dipakai
dengan menggunakan satuan m2 dan sudah termasuk over head dalam
analisa harga satuan pekerjaan.

3.4. Pasangan Batu Bata Campuran 1 Pc : 3 Ps


Sebelum pekerjaan pasangan batu bata dimulai, semua bidang
sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum ditutup dengan
adukan. Permukaan harus dibersihkan dengan memakai air dibasahi.

Adukan untuk pasangan batu bata harus campuran 1 Pc : 3 Ps,


banyaknya semen untuk setiap 1 m2 sedikitnya 6,34 kg kecuali ditentukan
lain oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Sebelum pekerjaan
pasangan batu bata dimulai semua bidang sambungan diantara batu bata
harus dikorek sebelum adukan mengeras (atau dibetel untuk pasangan lama).
Pekerjaan pasangan batau bata dapat dibagi atas :
a. Pasangan batu bata 1 batu penuh
b. Pasangan batau bata ½ batu
c. pasangan batu bata rolag

Volume untuk dasar mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price
dalam meter persegi (M²) yang akan dimasukkan dalam mata pembayaran
pasangan berdasar kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan dengan
pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Pembayaran berdasarkan harga satuan yang sesuai tercantum dalam dalam


daftar kuantitas dan harga meliputi upah tenaga, bahan, alat yang dipakai
dengan menggunakan satuan m2 dan sudah termasuk over head dalam
analisa harga satuan pekerjaan.

3.4 Pasangan Batu Kosong (Anstamping)


Batu Belah yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-
gambar seperti pasangan batu belah atau lapisan lindung batu, haruslah
batu Belah yang bersih dan keras, tahan lama dan sejenis menurut
persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan bersih dari
campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau tidak
sempurna lainnya. Batu Belah tersebut harus diambil dari sumber yang
disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Pemasangan batu kosong disesuaikan dengan standar pemasangan batu

72
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

kosong yang disusun secara lapis demi lapis sehingga bias mengisi batu
secara baik. Kemudian setelah pasangan batu dilaksanakan juga pengisian
pasir urug untuk memperkuat ikatan batu kosong tersebut.
Pembayaran berdasarkan harga satuan yang sesuai tercantum dalam dalam
daftar kuantitas dan harga meliputi upah tenaga, bahan, alat yang dipakai
dengan menggunakan satuan m3 dan sudah termasuk over head dalam
analisa harga satuan pekerjaan.

73
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

BAB IV
PEKERJAAN BETON

IV.1. Beton mutu fc = 14,5, (K.225) Menggunakan Ready Mix


IV.2. Beton mutu fc = 14,5, (K.175) Menggunakan Ready Mix

Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan akan mengacu pada Spesifikasi
Teknis ini, Dokumen Kendali Mutu, dan Gambar Kerja yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Semua pekerjaan beton harus melalui
persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi. Tidak lebih dari 2
(dua) bulan setelah pengadaan peralatan untuk pelaksanaan beton, Penyedia Jasa
harus mengirim Diagram Alir, Gambar dan Rencana Kerja untuk pekerjaan dan
penempatan beton / mortar dengan mengacu pada Dokumen ini.

spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan pada pelaksanaan pekerjaan di


lapangan dengan menggunakan Ready mix Beton K. 175 dan K.225 untuk semua
lokasi yang bisa dijangkau atau dilewati Mobil dan apabila tidak sesuai dengan
yang dianjurkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , maka Penyedia
Jasa harus memberikan alternatif jenis peralatan atau metode kerja yang
menghasilkan produk yang setara dengan yang diusulkan oleh pihak Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Penyedia Jasa harus memberi perhatian khusus terhadap akibat yang mungkin
timbul karena pengaruh pencucian material yang bisa mengakibatkan tercemarnya
air. Penyedia Jasa tidak bisa menuntut biaya tambahan lebih yang diakibatkan
oleh kegiatan pelaksanaan pencampuran, transportasi dan penempatan beton
sebagai dikehendaki oleh Spesifikasi ini.

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dan beban Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
diperhitungkan dalam satuan m2.

IV.1.1. Bahan-Bahan Untuk Pekerjaan Beton


IV.1.1.a. Portland Cement (Semen)
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
mempunyai mutu setara Semen Portland, atau type lain yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Semen
yang dipakai harus produksi dalam negeri dan sesuai dengan
SKSNI T-1 5-1991-03 atau standar lain yang setara atau lebih
tinggi.

Penyedia Jasa harus menyediakan contoh semen apabila diminta


oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , keduanya yaitu
contoh dari gudang Penyedia Jasa dilapangan dan dari pabrik,
atau Penyedia Jasa harus menguji semennya menurut SKSNI T-
15-1991-03 atau standar lain yang setara atau lebih tinggi.

74
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Penyedia Jasa harus membangun fasilitas yang akan melindungi


beton dari kondisi basah, lembab dan pengaruh matahari yang
bisa mengurangi mutu dari semen yang akan dipergunakan.
Semen harus diletakkan minimum 30.00 cm di atas lantai dan
penataannya tidak boleh melebihi 20 zak semen pada arah
vertikal yang bisa mengakibatkan pengerasan beton dengan
waktu penyimpanan optimal 60 hari kalender. Semen yang telah
disimpan selama 90 hari harus lebih prioritas untuk
dipergunakan, kecuali apabila hasil test yang dilakukan baik.
Bilamana Semen Portland telah mengeras, maka tidak boleh
dipakai untuk campuran beton.

Penyedia Jasa harus menginformasikan secara periodik setiap


tanggal 1 awal bulan data-data sebagai berikut :
- Rencana pengadaan semen yang baru selama bulan yang akan
jalan.
- Jumlah persediaan semen yang ada di lapangan sampai saat
itu.
- Jumlah semen yang dipakai selama periode 1 (satu) bulan.
- Data lain yang dianggap perlu oleh pihak Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi

IV.1.1.b. Bahan Additive


Penyedia Jasa bisa memakai bahan additive dalam pelaksanaan
untuk mempercepat proses konstruksi, apabila dianggap perlu.
Penyedia Jasa harus memberi tahu kepada pihak Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , sumber pabrikasi bahan
additive dan alasan pemakaian penggunaan additive. Semua biaya
pemakaian bahan additive ini, bila ada, harus sudah termasuk
dalam penawaran harga satuan dalam BOQ untuk item
pembetonan. Penyedia Jasa tidak akan meminta biaya tambahan
untuk pemakaian bahan additive tersebut dalam pelaksanaan
konstruksi beton.

Test pemakaian bahan additive dalam campuran harus dibuat


oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri dan hasilnya dikirim ke
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Apabila lebih dari satu
jenis bahan additive yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pembetonan, maka bahan additive tersebut harus dicampur dulu
dengan air sebelum dicampur dalam Alat Pencampur (Molen, Car
Mix, Batching Plant atau alat lainnya).

Batas minimum atau maksimum slump yang diijinkan pada beton


akibat adanya pemakaian bahan additive, bisa diubah oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi ketika ada ijin penggunaan
pema kai an bahan additive.

75
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

a. Additive Pengurang Udara (Air-Entraining Admixture)


Additive jenis ini bisa dipergunakan dengan catatan
berikut. Bahan additive yang dipakai akan sesuai dengan
ASTM C260 atau ekuivalennya. Bahan additive harus
mempunyai konsistensi yang seragam dalam setiap
wadahnya dan dari setiap pengirimannya. Estimasi
jumlah pemakaian bahan additive ini dalam campuran
beton adalah sebagai :

Ukuran maksimum Total Bahan Additive


Kerikil Kasar (mm) (persentase dari volume beton)
20 6.0 + 1
40 4.5 + 1

Bahan additive ini akan dipergunakan tidak boleh


melebihi 12% berat. Pencampuran bahan additive dalam
beton, terlebih dahulu dicampur dalam air secara
proportional.

b. Bahan Additive Untuk Pengurang Air (Water Reducing


Admixtures)
Bahan additive yang dipakai akan sesuai dengan ASTM
C494 Type D atau ekuivalennya. Bahan additive harus
mempunyai konsistensi yang seragam dalam setiap
wadahnya dan dari setiap pengirimannya. Pemakaian
bahan additive harus mempunyai pengaruh yang sejalan
dengan additive diatas dan pencampurannya dicampur
dengan air terlebih dahulu sebelum dicampur dalam
campuran beton. Jumlah pemakaian bahan additive ini
harus melalui persetujuan pihak Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

c. Tempat Penyimpanan Bahan Additive


Bahan-bahan ini harus disimpan di tempat yang tahan
air dan resapan air. Penyimpanan harus diatur
sedemikian sehingga bahan additive ini langsung
dipakai. Bahan additive yang telah habis masa
berlakunya, harus ditandai dan tidak dipakai untuk
campuran beton.

IV.1.1.c. Agregat
Umum
Pengadaan atau produksi material agregat halus dan agregat
kasar (split atau kerikil) yang berasal dari lokasi quarry atau
daerah lain harus sepengetahuan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Material yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan akan diuji secara periodik minimum 1
76
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

(satu) minggu sekali atau setiap pengecoran beton atau setiap


penggantian sumber material, akan diambil waktu pengujian yang
paling cepat.

Apabila Penyedia J a s a akan mengambil material kerikil dari


sumber lain selain daerah Quarry yang telah disepakati
sebelumnya, maka Penyedia Jasa harus mengadakan pengujian
yang hasilnya harus diserahkan kepada pihak Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi. Biaya seluruh pengujian
akan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Penyedia Jasa.
Pada areal dimana material akan diambil untuk dipakai, maka
Penyedia Jasa harus membersihkan areal tersebut dari tanaman,
akar, sampah, rumput, lempung, dan sebagainya. Proses
pengadaan material mulai dari penyaringan, pencucian, dan
lain-lain sampai dengan tersedianya material kerikil/split yang
memenuhi spesifikasinya akan dikerjakan dengan sepengetahuan
dan persetujuan dari pihak Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

Biaya produksi kerikil yang dikehendaki oleh Spesifikasi ini


harus sudah termasuk dalam analisa harga satuan pada BOQ
untuk berbagai item pekerjaan beton dimana material
agregat/kerikil dipakai. Analisa harga satuan ini harus sudah
mencakup semua biaya pembayaran royalti galian C, penggalian,
penanganan, tahap prosesing, transportasi sampai dengan
penyimpanan material.

Tiap jenis material pasir, kerikil, batu merah, dan batu harus
disimpan dalam petak terpisah dan terpelihara dan aman dari
hal-hal yang merusak.

IV.1.1.d. Agregat Halus


Pengertian material halus yang dipergunakan adalah material
dengan ukuran maksimum 5 mm. Pasir harus diambil dari
sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir
dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapat
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , pasir yang ada tidak
memenuhi gradasinya.

Apabila tidak ditentukan/disarankan pada Trial-Mix Design,


maka gradasi kelolosan saringan material agregat halus untuk
campuran beton adalah sebagai berikut :

Ukuran Saringan (mm) Prosentase yang lolos (%)


10 100
5 90 - 100

77
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

2.5 80 - 100
1.2 50 - 90
0.6 25 - 65
0.3 10 - 35
0.15 2 - 10

Disamping hal tersebut di atas, bahan aggregat halus, yang


tercantum harus mempunyai modulus kehalusan (fine modulus)
tidak lebih kecil dari 2.30 atau tidak lebih besar dari 3.10.
Apabila variasi modulus kehalusan lebih besar 0.20 dari harga
yang ditetapkan untuk beton, bahan agregat halus harus
ditentukan lain untuk mengimbangi perbedaan dalam tingkatan
ukuran bahan dalam bagian beton.
Kondisi maksimum dimana material pasir tidak dapat dipakai
akan mengikuti nilai sebagai berikut :

Persentase terhadap
Item
Berat
Kandungan lumpur 1.0
Material lolos saringan 0.088 mm 3.0
Material di atas saringan 0.297 mm 3.0
dan mengambang di air atau SG <
1.95

Jumlah persentase material yang diterima adalah sebagaimana


disebut diatas atau apabila debu batu yang bebas dari lempung
atau lanau, maka persentasenya bisa mencapai 5% dari berat.

IV.1.1.e. Agregat Kasar


Pengertian material kasar yang dipergunakan adalah material
dengan ukuran lebih besar dari 5 mm dan mempunyai gradasi
yang baik Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan
dan bergradasi baik dengan diameter maximum tergantung dari
klas betonnya. Apabila kelas dari beton menghendaki
perlawanan abrasi yang baik, maka bahan batuan harus diambil
dari lokasi setempat yang menurut penilaian Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi adalah yang terbaik. Penyedia Jasa
harus mengirim contoh material apabila dibutuhkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Disamping itu Penyedia
Jasa harus membuat percobaan dari contoh material sesuai
dengan ASTM - AASHTO atau ekivalennya secara rutin dengan
frekuensi yang disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi serta mengirimkan kepada Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi setiap copy laporan test. Apabila test
abrasi dibutuhkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi , maka Penyedia Jasa harus melakukannya.

78
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Bahan batuan untuk beton tahan abrasi minimum mempunyai


berat spesifik (SG) lebih besar dari 2,58 dan nilai tanah harus
kurang dari 15% apabila diuji menurut ASTM - AASHTO atau
ekivalennya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Ukuran maksimum aggregat kasar harus 40 (empat
puluh) mm pada bangunan struktur dan 20 (dua puluh) mm
dalam bangunan tipis lainnya, kecuali untuk beton cyclop
sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

Gradasi kelolosan saringan untuk aggregat kasar harus


dipisahkan dalam ukuran yang telah ditetapkan, atau mengacu
pada kelolosan sebagai berikut :

Ayakan Ukuran aggregat kasar (mm)


(mm) 40 - 5 25 – 5 20 - 5 15 - 5

50 100 - - -
40 90 – 100 - - -
30 - 100 - -
25 - 95 – 100 100 -
20 35 – 70 - 90 – 100 100
15 - 30 – 70 - -
10 0 – 10 - 25 – 35 -
5 0–5 0 – 10 - -
2.5 - 0-5 - -

Bahan-bahan yang merugikan yang tercampur dalam bahan


pengisi tidak boleh lebih dari batas yang ditentukan di bawah ini
:

Persentase terhadap
Item
Berat
Gumpalan tanah liat 0.25
Partikel lunak 5.0
Bahan yang hilang dengan 1.0
pencucian
Bahan dengan SG < 1.95 1.0

IV.1.1.f. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat
adukan harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi dan memenuhi Pasal 9 Standar
Nasional Indonesia. Air dari Sungai Terdekat cukup baik untuk
79
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dipakai dalam campuran beton, kecuali apabila terjadi keadaan


dimana aliran sungai membawa endapan yang cukup tinggi,
maka air perlu ditampung dahulu dalam kolam/bak
penampungan untuk diendapkan terlebih dahulu sebelum
dipakai dalam campuran beton.
IV.1.1.g. Selimut Beton Bertulang
Selimut beton bertulang minimum diukur dari sisi luar batang
tulangan harus sesuai dengan gambar atau tabel di bawah ini,
kecuali ditentukan dalam gambar atau permintaan Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Selimut Beton Bertulang


No. Jenis Pekerjaan (cm)
Dalam Luar Disentuh
1 Plat 1.0 1.5 2.0
2 Dinding 1.5 2.0 2.5
3 Balok 2.0 2.5 3.0
4 Kolom 2.5 3.0 3.0
5 Bangunan yang masuk
dlm tanah atau 5.0
nampak atau terpengaruh
cuaca atau kena
goresan

IV.1.1.h. Kelas-Kelas Beton


Kelas-kelas beton yang dipergunakan dalam pekerjaan dan
batasan dari bahan-bahan pokok untuk tiap kelas, harus sesuai
dengan Standar Indonesia SK SNI - T1 5 - 1991 - 03.i beton
untuk D.I. Sungkur adalah sebagai berikut :

Ukuran Berat Min. Perkiraan


Perbandingan
Kls Maksimum Semen tiap
air Semen
Beton kerikil (mm) M3 (Kg) (%)
K.300 35 (20) 420 35
K.225 40 (20) 330 40
K.175 40 (20) 290 50
K.100 20 200 60

Bila dipandang perlu oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan


Supervisi, perbandingan campuran beton akan
ditentukan/diperbaiki selama pekerjaan berlangsung Penyedia
Jasa tidak merubah perbandingan campuran beton atau sumber
dari bahan-bahan tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi

80
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

IV.1.1.i. Perbandingan Campuran


Penyedia Jasa harus menentukan perbandingan bahan untuk
beton sesuai dengan klasnya sampai mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi. Penentuan
perbandingan diatas harus sesuai dengan petunjuk SKSNI T- 15-
1991-03 atau standar lain yang setara atau yang lebih tinggi,
kecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Penyedia Jasa tidak boleh merubah perbandingan atau
sumber bahan yang sudah disetujui tanpa persetujuan dari Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi lebih dahulu.

Persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi


tentang campuran yang diusulkan tidak akan diberikan sebelum
Penyedia Jasa mengadakan percobaan campuran dengan
pengujiannya untuk tiap kelas beton dan telah menyerahkan
keterangan lengkap hasil percobaannya tentang mutu pekerjaan
(faktor kepadatan dan slump), kekuatan dan berat jenis kepada
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk persetujuannya.
Penyedia Jasa tidak boleh mulai dengan pekerjaan sebelum
usul campuran tersebut disetujui.

IV.1.1.j. Campuran Percobaan (Trial-Mix)


Penyedia Jasa harus membuat campuran percobaan untuk setiap
kelas beton dengan memakai alat alat yang sama yang akan
dipakai dipekerjaan. Campuran percobaan akan diijinkan, apabila
kekuatan tekan dari uji kubus yang diambil dari tiap kelas beton
memenuhi syarat-syarat spesifikasi untuk masing-masing kelas
beton. Pembuatan contoh dan pengujiannya harus memenuhi
Standar Nasional Indonesia SKSNI T-1 5-1991-03 atau standar lain
yang setara atau lebih tinggi.

Tidak ada Mata pembayaran dalam pekerjaan ini karena sudah


menjadi satu kesatuan dengan pekerjaan utamanya yakni pekerjaan
beton yang telah dicapai dilapangan dengan pengesahan dari Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
a. Pengujian Beton
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian beton menurut
prosedur yang digariskan, dalam Standar Nasional Indonesia
SKSNI T-1 5-1991-03 atau standar lain yang setara atau
lebih tinggi. Penyedia Jasa harus mengambil contoh beton
untuk test kubus dari campuran bercobaan dan dari tempat
penuangan beton pada pekerjaan kemudian dirawat
seperlunya dan menyerahkan kepada Laboratorium yang
disetujui untuk diadakan pengujian sesuai diperintahkan.

Kubus harus dibuat dalam cetakan 15 cm x 15 cm x 15 cm


seperti disyaratkan dalam SKSNI T-15- 199 1-03 atau standar
81
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

lain yang setara atau lebih tinggi untuk pekerjaan lining beton
pengambilan sample uji kubus dilakukan setiap 50 m panjang
pengecoran sedangkan untuk pekerjaan konstruksi bangunan
dilaksanakan per 25 m3 beton kecuali ditentukan lain untuk
setiap pekerjaan beton dengan volume kurang dari 25 m3
untuk setiap bangunannya tetap diambil sample uji kubus
sesuai kebutuhan pengujian ditambah minimal satu (1) extra
untuk cadangan yang tidak dimasukkan dalam volume
pembayaran. Penyedia Jasa harus menjaga untuk menghindari
kerusakan pada kubus-kubus uji sepanjang tahap pengujian
dilaksanakan pada umur beton 3 hari,7 hari dan 28 hari

Selama pengecoran Penyedia Jasa harus selalu melakukan


slump test pada saat memulai pengecoran. Test-test itu harus
dilakukan berdasarkan SKSNI T-1 5-1991-03 atau standar lain
yang setara atau lebih tinggi, kecuali ditentukan lain. Penyedia
Jasa harus pasti bahwa untuk tiap test dibuat laporan, yang
menjelaskan hasil-hasil tersebut dalam satuan metrik.
Penyedia Jasa diwajibkan membuat laporan itu dengan format
yang disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan
penyerahannya dilakukan dalam rangkap tiga tidak lebih dari
3 hari setelah pengetesan dilaksanakan.

Penyedia Jasa harus juga menyerahkan laporan tekanan


udara, temperatur beton dan bahan-bahan beton untuk
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan dan
tenaga di lapangan untuk melaksanakan percobaan kubus,
slump test dan juga alat pencatat temperatur.

Tidak ada pembayaran khusus untuk pekerjaan Pengujian


beton, dan biaya untuk ini sudah termasuk dalam harga
satuan pekerjaan terkait.

b. Mengawasi Dan Mencampur Bahan Beton


Penyedia Jasa harus mencampur dengan hati-hati bahan-
bahan dari tiap kelas beton dengan perbandingan berdasar
ukuran volume. Air harus ditambahkan pada bahan batuan,
pasir dan semen di dalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya
harus menurut jumlah paling kecil yang diperlukan untuk
memperoleh pemadatan penuh. Alat pengukur air harus
menunjukkan banyaknya air yang diperlukan dan direncana
agar secara otomatis berhenti bila jumlah air tersebut
sudah dialirkan kedalam campuran. Dan kemudian apabila
beton kelas K-125 diijinkan dilakukan dengan tenaga
manusia, maka semen, batuan dan pasir harus dicampur di
atas lantai kayu yang rapat. Bahan-bahan harus diaduk
82
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan paling


sedikit tiga kali sesudah air dicampur, sampai campuran beton
mencapai warna dan kekentalan yang sama/merata.

Penyedia Jasa harus merencanakan tempat dari alat


pencampur dan tempat bahan-bahan untuk memberi ruang
kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahan
ditempatkan.

c. Mengangkut, Menempatkan, Dan Memadatkan Beton


Hasi campuran beton harus diangkut sedemikian rupa
sehingga sampai di tempat penuangan, beton masih
merupakan mutu yang ditentukan dan kekentalan yang
memenuhi, dan tidak terjadi penambahan atau pengurangan
apapun sejak meninggalkan tempat adukan. Penyedia Jasa
harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi atas pengaturan yang direncanakan, sebelum
pekerjaan pembetonan dimulai. Beton tidak diperbolehkan
untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1.50 m,
ketebalan beton dalam tuangan tidak boleh lebih dari 1,0 m
untuk satu kali pengecoran.

Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai


ketempat sambungan cor yang direncanakan sebelumnya.
Penyedia Jasa harus mengingat pemadatan dari beton adalah
pekerjaan yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan
beton rapat air dengan kepadatan maximum. Pemadatan
harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis
tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan
dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia untuk
dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan
persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

d. Sambungan Cor
Penjelasan dan kedudukan dari tempat sambungan-sambungan
cor harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi untuk mendapat persetujuan sebelum mulai dengan
pengecoran. Tempat sambungan harus ditempatkan sedemikian
rupa, sehingga pengaruh dari penyusutan dan suhu sangat
diperkecil. Dimana pekerjaan beton panjang atau luas dan
menurut Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
pelaksanaannya lebih praktis, maka Penyedia Jasa harus
mengatur rencana pelaksanaan sedemikian rupa, sehingga
sebelum beton baru dicorkan menyambung yang lama, beton
sudah berumur 4 minggu.
83
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam


garis-garis lurus dengan acuan yang kaku tegak lurus pada
garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat dilaksanakan,
pada tempat gaya lintang/geser yang terkecil. Sambungan itu
merupakan jenis pertemuan biasa, kecuali jika jenis lain
dikehendaki oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Sebelum yang baru dicor disamping beton yang sudah
mengeras, beton yang lama harus dibersihkan dari batuan
diatas seluruh penampangnya dan meninggalkan permukaan
kasar yang bersih serta bebas dari buih semen.

Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali


pengecoran harus tidak lebih dari 1,0 m dan ukuran mendatar
harus tidak lebih dari 7 m, meskipun tanpa adanya
persetujuan lebih dahulu dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

f. Pembetonan Diatas Permukaan Yang Tidak Kedap Air


Penyedia Jasa tidak boleh melaksanakan pengecoran pada
permukaan yang tidak kedap air sebelum permukaan itu
ditutup dengan kulit/ membran kedap air atau kedap
lainnya yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

g. Pembetonan Dalam Yang Tidak Menguntungkan


Penyedia Jasa tidak boleh mengecor pada waktu hujan deras
tanpa perlindungan, Penyedia Jasa harus meyiapkan alat
pelindung beton terhadap hujan dan terik matahari sebelum
pengecoran. Apabila suhu udara melebihi 35 derajat celcius
Penyedia Jasa tidak boleh mengecor tanpa persetujuan Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan tanpa mengambil
tindakan pencegahan seperlunya untuk menjaga supaya suhu
beton pada waktu pencampuran dan penuangan kurang dari
35 derajat celcius misalnya dengan menjaga bahan-bahan
beton dan acuan agar terlindung dari matahari, atau
menyemprot air pada bahan batuan dan acauan.

a) Melindungi Dan Merawat Beton


Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak
kurang dari 7 hari, Penyedia Jasa harus melindungi beton
dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu tinggi atau
rendah pergantian atau pembalikan derajat suhu,
pembebanan sebelum waktunya lendutan atau tumbukan
dan air tanah yang merusak.

Jika ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan


84
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Supervisi , Permukaan beton yang kelihatan harus dijaga


terus basah sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk
beton dengan semen Portland, atau 3 hari untuk beton dengan
semen yang cepat mengeras. Permukaan seperti itu segera
setelah dibuka acuannya maka harus segera ditutup dengan
karung goni yang dibasahi atau pasir atau lain-lain bahan
yang mungkin disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Penyedia Jasa harus membuat perlengkapan
khusus atas permintaan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi untuk perawatan dan pembasahan yang dimaksud
sepanjang masa dari 6 sampai 24 jam sesudah pengecoran
beton.

b) Pengangkutan/transportasi
Cara dan peralatan yang dipakai untuk pengangkutan beton
harus dijaga agar susunan campuran dan kekentalan beton
akan terjamin sampai di lokasi tanpa terjadi penguraian
material dan slump berkurang sampai maksimum 2,5 cm,
kecuali dengan persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Penambahan air pada beton setelah dikeluarkan
dari mixer atau sebelum mengeras tidak diijinkan. Untuk
pengangkutan beton dapat digunakan dengan peralatan
sebagai berikut :
1. Ready Mix dan Concrete Mixer
Kecepatan pergerakan drum harus antara 2 - 4 putaran
per menit, isi campuran beton di dalam drum tidak
boleh lebih dari produksi rata- rata, atau tidak lebih
dari 70 % volume drum.

Atas persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan


Supervisi , truck mixer dapat dipakai sebagai pengganti
agitator truck untuk transportasi dari pusat pengolahan
beton. Jarak antara waktu pencampuran semen ke drum
mixer sampai ke tempat pengecoran beton tidak lebih dari
1 jam. Selama pengangkutan, pemutar harus bergerak
menerus dengan kecepatan seperti tersebut di atas.

2. Pompa Beton
Pipa penghantar harus dipasang sedemikian hingga
mudah dipindahkan. Sebelum pompa beton mulai
dioperasikan, kira-kira 1 m3 mortar dengan perbandingan
campuran antara air, bahan tambahan, semen dan pasir
yang sama seperti yang direncanakan untuk campuran
beton harus dilewatkan pada pipa untuk pembasahan.
Pipa harus dipasang selurus mungkin. Booster udara
tidak harus dipakai untuk penghantar beton.

85
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

3. Peluncur
Pada umumnya, transportasi beton dengan memakai
peluncur tidak diizinkan kecuali dengan persetujuan dari
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Peluncur
harus berpenampang setengah bulat dan arus
mempunyai kemiringan tetap untuk memberikan aliran
beton yang mudah tanpa terjadi penguraian. Ujung
bawah peluncur harus diberi peluncur terjun tidak lebih
dari 1.5 m meter tingginya untuk menghindari terjadi
penguraian pada jatuhnya beton. Peluncur harus
dilindungi dari penyinaran matahari langsung.

c) Pengecoran
1. U m u m
Semua peralatan pengecoran b e t o n dan cara kerjanya
harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Pengecoran beton tidak boleh dimulai
sebelum semua bekesting, penulangan, dan pemasangan
sambungan dimasukkan pada acuan, diperiksa serta
disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Pengecoran beton tanpa sepengetahuan dan persetujuan
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi akan diminta
untuk dikeluarkan dan dibongkar atas biaya
Kontraktor.Kecuali atas ijin Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi , tidak boleh ada beton yang dicor
pada waktu hujan dan tidak boleh dicor pada aliran air.

2. Persiapan Pengecoran
a) Kecuali atas perintah Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi , semua air harus dikeluarkan dari lokasi beton
sebelum dilakukan pengecoran. Beberapa air y a n g
mengalir di permukaan galian harus dicegah dengan
cara mengalirkan ke daerah genangan dan dipompa
keluar atau dikeluarkan dengan cara lain yang disetujui.

b) Sebelum mengecor beton diatas tanah, bahan yang


meresap air (poroeus) pada permukaan pondasi harus
dikeluarkan atau dipadatkan dengan memakai mesin
atau tangan sampai kedap dan didapatkan permukaan
pondasi yang seragam. Semua daerah dan permukaan
yang berisi air, lumpur, lanau dan bahan organik harus
dibersihkan dengan memindahkan bahan tersebut dan
mengisi kembali rongga/lubang yang timbul dengan
material yang baik sampai didapatkan permukaan yang
rata.

86
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

c) Sebelum mengecor beton diatas bangunan lama,


permukaan bangunan tersebut harus dibersihkan dan
dikasarkan dan dibuat alur. Pada permukaan yang telah
bersih ini ditabur dengan bahan perekat yang berbentuk
emulsi yang dapat meningkatkan ikatan antara
beton/bangunan lama dan yang baru. Bahan ini harus
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Pengecoran diizinkan setelah memperoleh
persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

3. Cara Pengecoran
a) Setelah permukaan disiapkan dengan baik, permukaan
horizontal pada siar pelaksanaan (construction joint)
pada beton harus dilapisi dengan mortar setebal 1 cm
dengan campuran seperti beton yang dicor tanpa kerikil.

b) Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi berhak


membatalkan pengecoran beton pada beberapa kejadian
sebagai berikut :
- Bila pelaksanaan pencampuran belum mulai dalam
30 menit setelah semen dituangkan pada pasir dan
kerikil.
- Bila lebih dari 30 menit berlalu antara penuangan
dari mixer dan pengecoran beton tanpa menggerak-
gerakkan mixer.
- Bila lebih dari 1,5 jam berlalu antara penuangan
semen pada pasir dengan kerikil dan pengecoran
beton.
- Bila keenceran beton (slump) berkurang 2,5 cm
atau dianggap oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi tidak benar selama waktu setelah
penuangan dari mixer dan sebelum pengecoran
beton.
- Beton harus dijaga dengan cara sedemikian rupa
sehingga terjadi penguraian dan dicor dengan
memukul keras pada penulangan, sambungan atau
bekisting yang dibuat untuk konstruksi, dan tidak
menggunakan vibrator yang disetujui Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

c) Beton tidak diizinkan dijatuhkan bebas lebih dari 1,5 m


dan tinggi yang lebih dari 1,5 m harus diturunkan
melalui saluran miring atau terjunan yang disetujui oleh
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi agar tidak
menimbulkan penguraian pada waktu pelaksanaan
pengecoran.
87
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

4. Pengecoran Beton di Air


Pengecoran beton di air tidak diizinkan, kecuali dengan
persetujuan khusus dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Untuk pekerjaan ini maka campuran dan
pengecoran beton harus menurut ketentuan sebagai
berikut :
- Banyaknya semen tidak kurang dari 400 kg/m3 beton.
- Banyaknya pasir yang dibutuhkan biasanya 45%
sampai 50% dari berat bahan pengisi (pasir dan
kerikil).
- Diameter maksimum kerikil harus 40 mm.
- Kelelehan (slump) beton harus tidak lebih 10 cm.
- Tidak ada air mengalir yang diizinkan.
- Air harus dipompa keluar setelah selesai pengecoran
pengerasan beton.
- Faktor air semen harus tidak lebih dari 0.47
Usulan secara rinci untuk pengecoran dalam air harus
dibuat oleh Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan
dari

IV.3. Pengadaan dan Pemasangan Besi Beton


a. Umum
Tulangan baja untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan polos,
digilas panas, sesuai dengan SKSNI T- 15-1991-03 atau standar lain
yang setara atau yang lebih tinggi yang disetujui oleh pihak Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , dan harus memenuhi ketentuan
standar serta ketentuan-ketentuan dibawah ini :

Besi Polos Besi Ulir Kekuatan

Tarik, kg/mm2 29 – 53 49 – 63

Titik Leleh, kg/mm2 24 atau lebih 30 atau lebih

Penambahan panjang, % 20 atau lebih 14 atau lebih

Diameter rata-rata dari tulangan yang dipilih dari setiap contoh kiriman
dengan ukuran yang sama tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2
(dua) % dari diameter yang ditentukan. Tulangantulangan harus bebas dari
sisik, minyak, kotoran dan kerusakan-kerusakan struktur.

Untuk tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat


pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan untuk tiap-tiap pembuatan
kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi suatu hasil
88
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan


Konsultan Supervisi. Untuk tiap kiriman tulang anyaman baja yang
dikirim ke tempat pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi satu kutipan yang diakui dari
catatancatatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan
pemuatan-pemuatan dari mana kiriman itu dibuat.

Penyedia Jasa harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di


lapangan, jika dibutuhkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
. Batang-batang baja yang telah bengkok, tidak boleh diluruskan atau
dibengkokkan lagi untuk dipakai dipekerjakan tanpa persetujuan Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Tulangan baja harus disimpan jauh
dari tanah yang diganjal untuk mencegah perubahan bentuknya.

b. Penempatan Tulangan
Tulangan harus dipasang dan dikuatkan dalam posisi yang pasti/tetap
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan tidak berubah pada posisinya
didalam cetakan tanpa pergeseran selama proses penggetaran, pengisian
dan penumbukan beton ditempat.

Penyedia Jasa harus menyediakan semua ganjal pengatur jarak yang


diperlukan atas biayanya sendiri untuk memelihara tulangan beton dalam
posisi yang tepat. Setiap pengikat, sambungan, atau sambungan sengkang
tulangan harus kencang sehingga tulangan-tulangan benar-benar kokoh.
Sebelah dalam bagian-bagian yang melengkung harus bersentuhan
langsung dengan tulangan-tulangan disekitar mana akan tercapai kekuatan
yang baik. Tulangan-tulangan harus diikat bersama-sama dengan
menggunakan kawat baja hitam yang harus mendapatkan persetujuan dari
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , dan pengikat harus dililit
kuat-kuat dengan tang. Ujung kawat ikat yang bebas harus dilipat kedalam.
Jika tulangan beton telah dipasang dan telah siap untuk dilakukan
pengecoran, maka harus diperiksa dulu oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi dan tidak boleh dilakukan pengecoran sampai
tulangan beton disetujuinya. Penyedia Jasa harus melaporkan kepada
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi selambat- lambatnya 24 (dua
puluh empat) jam sebelumnya, untuk meminta dilakukan pemeriksaan atas
penulangan yang telah disiapkan.

c. Penyiapan Gambar Tulangan Beton


Penyedia Jasa atas biayanya sendiri harus menyiapkan semua gambar
detail tulangan beton berdasakan gambar-gambar yang diberikan oleh
pemberi tugas. Gambar-gambar tulangan beton ini harus meliputi gambar
penempatan tulang, gambar pembengkokan tulangan, daftar besi dan
gambar-gambar penulangan lainnya yang mungkin diperlukan untuk
memudahkan pembuatan dan pemasangan besi tulangan. Semua gambar
penulangan yang direncanakan oleh Penyedia Jasa harus diajukan kepada
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk mendapat persetujuan.
89
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

d. Sambungan Tulangan Beton


Jika dianggap perlu untuk menyambung batang tulangan pada titik-titik
lain dari pada yang diperlihatkan dalam gambar, posisi dan metode
penyambungan harus ditetapkan berdasarkan perhitungan kekuatan dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Dalam hal
sambungan lewatan, panjang lewatan harus memenuhi ketentuan gambar
atau tabel di bawah ini

Diameter Tulangan (mm) 10 13 16 19 22 25 28 32


Panjang sambungan lewatan 60 60 60 65 75 85 95 100
min. (cm)
B atang tulangan harus diikat pada beberapa tempat di atas sambungan
lewatan dengan menggunakan kawat besi pengikat dengan diameter 0.9
milimeter atau pengikat yang cocok. Untuk sambungan lewatan,
diperlukan kait pada batang tulangan polos dan kait tidak diperlukan
pada batang tulangan yang berulir.

e. Daftar Bengkokan
Penyedia Jasa harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan
dalam gambar dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan yang tepat
untuk dipakai dalam pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi kepada Penyedia Jasa
harus diperiksa dan diteliti.Tulangan baja harus dipotong dari batang yang
lurus, yang bebas dari belitan dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan
dibengkokkan dalam keadaan dingin oleh tukang yang berpengalaman.
Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus dibengkokkan dengan
mesin pembengkok yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Ukuran pembengkok harus
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia NI-2, PBI 1971 kecuali jika
ditentukan lain, atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Bentuk-bentuk tulangan baja harus dipotong sesuai dengan
gambar, tidak boleh menyambung tulang tanpa persetujuan Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi


tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam satuan kg (Kilogram).

f. Pemasangan
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan
tepat pada tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus
ada jaminan bahwa tulangan itu akan tetap pada kedudukannya pada
waktu pengecoran beton. Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi lebih dahulu dapat diijinkan

90
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

untuk menyambung tulangan-tulangan yang saling tegak lurus, tetapi cara


pengelasan lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat
perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi . Perenggang dari beton harus dibuat dari beton
dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan dicor. Perenggang
tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan dengan bahan
tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara.
g. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran dan penempatan tulangan dibuat dalam
perencanaan berat jadi/terpasang sesuai dengan gambar atau atas
petunjuk Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Satuan berat jadi,
kecuali ditentukan lain selama pelaksanaan, maka standard berat besi
adalah sebagai berikut :

Diameter (mm) 10 12/13 16 19 22 25


Berat Besi Polos 0.617 0.888 1.580 2.23 2.98 3.85
(kg/m)

Besi stagger, besi penstabil plastic cone, kawat pengikat, paku atau bahan
Beratyang
lainnya Besi digunakan
Ulir 0.624 menyambung
untuk 0.995 1.582pada
2.25 3.04 3.98
pelaksanaan pembesian
yang merupakan bagian dari metode pelaksanaan tidak diukur untuk
dibayar, sesuai dengan gambar atau petunjuk dari Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi


tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam satuan Kg (Kilogram).

IV.4. & IV.5. Bekisting untuk Beton (tanpa perancah) dan Bekisting Beton
(dengan Perancah)
Bekisting harus dibuat untuk tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan
dari beton dan untuk memperoleh bentuk permukaan yang Halus, maka
bahan yang diperlukan multiplek 12 mm untuk bekisting Expose dan Papan
untuk bekisting non expose. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana dan
penjelasan tentang-acuan dan harus membuat contoh-contoh acuan untuk
mendapat pengesahan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Bekisting
harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan
ukuran yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar.
Cara pendukungan yang akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali
kawat yang membentang pada seluruh lebar dari permukaan beton tidak
dibenarkan. Acuan penutup harus dibuat pada permukaan beton, dimana
kemiringannya lebih curam dari 1 : 3.

91
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Bekisting untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah


hilangnya bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton
yang padat. Jika dibutuhkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
acuan untuk permukaan beton yang kelihatan harus sedemikian rupa
sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis atau
kelihatan terputus. Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus
diperiksa dengan teliti dan dibersihkan.

Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi Pekerjaan dan Konsultan


Supervisi sudah memeriksa dan memberi per- setujuan acuan yang telah
dipasang. Untuk pembetonan di cuaca panas atau kering, Penyedia Jasa
harus membuat rencana acuan dan membukanya, sehingga permukaan-
permukaan beton dapat terlihat untuk dimulai perawatan sesegera mungkin.

Bekisting hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi dibawah pengawasan seorang mandor yang berwewenang. Harus
diberi perhatian yang besar pada waktu pembukaan acuan. untuk
menghindari kegoncangan atau pembalikan tegangan beton. Dalam hal
mana Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi berpendapat bahwa usul
Penyedia Jasa untuk membuka acuan belum pada waktunya baik
berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya, maka Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dapat memerintahkan Penyedia Jasa
untuk menunda pembukaan Bekisting dan Penyedia Jasa tidak boleh
menuntut kerugian atas penundaan tersebut, penggunaan bahan seperti
plastic cone, besi stut dan besi siku sudah termasuk dalam mata item
pembayaran pekerjaan ini.

Pemasangan acuan dan perancah harus dipasang sedemikian rupa, sehingga


memenuhi batas-batas toleransi pergeseran acuan yang diijinkan seperti
tercantum berikut atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . pergeseran lebih dari batas toleransi atau yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , maka segala
biaya perbaikan akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Apabila terjadi
kondisi, dimana setelah pelaksanaan pengecoran untuk bagian exposed
mengakibatkan Untuk beton dengan semen Portland biasa, waktu paling
sedikit untuk pembukaan acuan harus menurut daftar dibawah ini :
Muka sisi balok, lantai dan dinding 3 hari
Bagian bawah 21 hari

Mata pembayaran dalam pekerjaan ini adalah unit price dalam meter persegi
(M2) yang dimasukkan kedalam mata pembayaran pekerjaan bekisting (form
work) berdasarkan kemajuan pekerjaan yang telah dicapai dilapangan dengan
pengesahan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi

92
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

BAB V
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

5.1. PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA


5.1.1. PENGADAAN PIPA PVC
5.1.1.1. Umum Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan
semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material
penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas
dan Bahan atau dalam gambar / drawing.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua material


sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan. Semua
pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk
pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32° C. Tekanan
kerja normal dan uji tekanan di lapangan disesuaikan dengan jenis pipa dan
standarisasi pipa/material yang terkait.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat Jaminan


Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai
dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia Jasa
Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik
yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua jenis barang.

REFERENSI STANDARD Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini


dimaksudkan untuk rnemberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material
yang diminta.Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum ada SNI untuk
produk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat
menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan
sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang
ini.

Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas),
dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang
ditentukan.Barang atau peralatan yang di produksi di dalam negeri atau berasal
dari luar negeri dan sudah diatur dalam SNI maka barang/peralatan tersebut
wajib memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).Bilamana jenis barang atau
peralatan tersebut belum diatur dalam Standar Nasional Indonesia, maka barang
atau peralatan tersebut harus memiliki standar-standar sebagai berikut:
ISO - International for Standardization Organization
JIS - Japanesse Industrial Standard
BS - British Standard
DIN - Deutsche Industrie Norm
AWWA - American Water Works Association
ASTM - American Society for Testing and Materials
ANSI - American National Standard Institute.

93
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

BAHAN PIPA DAN FITTING


Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka Penyedia
Jasa Pengadaan aarus melampirkan surat dan pabrik untuk izin penggunaan
Sll / SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan dapat
menunjukkan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun. Bahan pipa yang
ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum dalam
dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai
kualitas keseluruhan yang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang
tercantum dalam dokumen lelang ini.
Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum
dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus menyertakan gambar-
gambar detail junction (gambar detail penyambungan pipa) disertai dengan
jumlah dan spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan.

Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah
tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 15-35 derajat Celcius dan
pH antara 6 sampai dengan 8. Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam
didalam tanah kecuali untuk hal-hal khusus yang membutuhkan lain.

TEKANAN KERJA / WORKING PRESSURE


Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10 kg/cm2 (SNI 06-
0084-1987 dan SNI 03-6419-2000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua)
kali tekanan kerja pipa. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan tanda
bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang ditawarkan.

Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
Pengawas Penyedia Jasa Pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan
kerja pipa/fitting pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang dikirim ke
lapangan atas biaya Rekanan. Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji di
lapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan
spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa Pengadaan harus menggantinya dengan yang
baru sampai memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan

5.1.1.2. Pipa PVC dan Fitting Material yang digunakan adalah yang memenuhi
standard dengan panjang efektif tidak lebih dari 6 meter. Pipa yang ditawarkan
harus buatan pabrik yang telah mendapat izin untuk penggunaan SNI yang
dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai
tanda/cap pada bagian luar yang menunjukkan diameter nominal, kelas, nama
pabrik pembuat dan trade mark.

Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah :


SNI 06-2548-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Air Minum
dengan Jangka Sorong.
SNI 06-2549-1991 Metode Pengujian Kekuatan Pipa PVC untuk Air
Minum terhadap Hidrostatik
SNI 06-2550-1991 Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa PVC untuk Air
94
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Minum
SNI 06-2551-1991 Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak Pipa PVC untuk
Air Minum
SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk Air Minum
SNI 06-2553-1991 Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa PVC untuk Air
Minum dengan Uji Tungku
SNI 06-2554-1991 Metode Pengujian Ketahanan Pipa PVC untuk Air
Minum terhadap Metilen Khlorida
SNI 06-2555-1991 Metode Pengujian Kadar PVC pada Pipa PVC Air Minum
dengan THF
SNI 06-2556-1991 Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Air Minum
dengan Pita Meter
SNI 06-2558-1991 Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyediaan Air dan
Sistem Drainase di dalam tanah
SNI 03-6419-2000 Spesifikasi Pipa PVC bertekanan berdiameter 110-315 mm
untuk Air Bersih
SK SNIS-20-1990-03 Spesifikasi Pipa PVC untuk Air Minum
RSNIT-17-2004 Tata Cara Pengadaan, Pemasangan dan Pengujian Pipa PVC
untuk Penyediaan Air Minum

5.1.1.3. Kelas Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity),
yang digunakan adalah jenis pipa PVC dengan tekanan nominal 10 kg/cm2
menurut standard SNI yang berlaku dan mempunyai panjang efektif 6 meter.
Ketebalan minimum dinding pipa dan outside diameter mengikuti tabel berikut:

Table 2.2 Diameter Luar Pipa Polyvinyl Chliride (PVC) Nominal Diameter ( mm )
Rata-rata Diameter Luar ( mm ) 50
63 65

75 80

90 100

110 125

140 150

160 200

200 250

250 300

315 350 355 400 400

Tabel 2.3 Diameter Luar Dan Ketebalan Dinding – Pipa Polyvinyl Chliride (PVC)

95
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Nominal Diameter ( mm )
Sen Pipa
Tebal Dinding Nominal (mm) S10
S12,5 50

2.4
2.0 75

3.6
2.9 90

4.3
3.5 110

5.3
4.2 125

6.0
4.8 160

7.7
6.2 200

9.6
7.7 250

11.9
9.9 315

15.0
12.1
355 16.9 13.6 400 19.1 15.3

5.1.1.4. Sambungan
1. Push On Rubber Ring Joint Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari
jenis push-on rubber ring. Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu
ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel dengan sudut kurang lebih
15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk pemasangan pada
permukaan luarnya.Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan
mempunyai ujung jenis bell.

2. Sleeve Coupling Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk
penyambungan pipa PVC dan cocok dengan diameter luar pipa PVC.

3. Ring Karet Dan Gasket Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on
dan gasket untuk penyambungan mekanikal fitting dari ductile iron atau besi
tuang dan untuk sambungan flange harus dari styrene butadiene rubber atau
96
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum.

4. Sambungan Solvent Cement Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter
nominal 40 mm dan lebih kecil dapat disambung dengan menggunakan
pelarut sebagai perekat sesuai dengan standar pabrik. Bila digunakan
sambungan solvencement ini, Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan
solventcement sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah dengan imbuhan
10%. Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante pergerakan
memanjang akibat dari perubahan suhu pipa sebesar 50°C tanpa mengganggu
kekedapan terhadap air.

5. Adaptor Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan terdiri
atas flange pada satu ujungnya dan socket (atau bell) pada sambungan
fleksibel baik dengan mekanikal maupun push-on.

6. Fitting Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-1987 dan


bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan ( Bill of Quantity ) maka sistem
sambungan menggunakan sistem rubber ring joint .Semua fitting
direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23 mpa (12.4 kg/cm2). Kecuali
ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau heat
process (pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan karakteristik
dan kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung.

Bita fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi
tuang ductile ( Ductile Cast Iron ). Bell and Flange yang dispesifikasikan harus
mempunyai flange
pada satu ujungnya dan push - on bell satu sambungan jenis mekanikal pad
ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika dispesifikasikan, harus berupa
ujung-ujung dengan push - on dan ujung pipa cabang dengan flange. Permukaan
luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen, yaitu
coal tar atau asphaltic base , yang mempunyai ketebalan kering tidak kurang dari
0,3 mm. permukaan dalam dari fitting tersebut harus dilapisi epoxy atau coal tar
epoxy yang dipakai untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air
minum dan dilengkapi sertifikati dari instansi yang berwenang ( public health
authorities ). Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan
mekanikal harus dari baja yang digalvanis.

5.1.1.5. Pengujian "Quality Assurance" (Jaminan Kualitas) Pengujian quality


assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup mewakili unit yang
disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan untuk mengunjungi tempat
pembuatan untuk menyaksikan test/pengujian tersebut.

5.1.1.6. Pengujian Tekanan Hidrostatis Pengujian tekanan harus dilakukan pada


semua pipa dan fitting dan memenuhi standarSNI 06-2549-1991. Setiap pipa
harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis pada tekanan
paling sedikit 42 N/mm2

97
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.1.1.7. Pengujian Lain. Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas,


tekanan terus menerus dan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang
berlaku.

Valve 1. Umum
4.1.1.8. Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan
yang dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh
valve sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin
dari jenis atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu
pabrik.
4.1.1.9. Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari
pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :
4.1.1.10. Nama pemilik proyek
4.1.1.11. Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
4.1.1.12. Tahun pembuatan (97 berarti 1997)
4.1.1.13. Tekanan kerja
4.1.1.14. Diameter nominal
4.1.1.15. Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
4.1.1.16. Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari
brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk
handwheel tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis
sambungan dari sambungan ulir.
4.1.1.17. Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 " Pipe threads where
pressure tight joint are made in the thread "
4.1.1.18. Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan
sistem dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.
4.1.1.19. Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja
seperti yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standard
internasional yang diakui. Penyedia Jasa Pengadaan harus
menyerahkan perhitungan desain atas permintaan Pengguna
Barang.
4.1.1.20. Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan ( Bill of Quantity )
maka seluruh Valve harus dibuat khusus untuk menerima
tekanan kerja minimal 10 bar dan untuk flange harus mempunyai
dimensi sesuai dengan standard ISO 2531.
4.1.1.21. Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan
berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk
penutupan. Tanda panah harus tertera untuk menunjukkan arah
rotasi untuk membuka atau menutup valve.
4.1.1.22. Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk
mencegah masuknya benda-benda asing.
4.1.1.23. Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk
penyambungan seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi
flange dengan imbuhan 10%.
4.1.1.24. Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan
spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim
98
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dalam keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis


dengan merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat
dari karet sintetis.
4.1.1.25. Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum
force pada hardwheel , engkol ( crank ), T - bar dan perlengkapan
lain sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan besarnya
maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang
dikirim.
4.1.1.26. Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange,
surface box dan lainlain yang terkontak dengan air bersih atau
tanah harus dilapisi dengan non toxic coalterepoxy, enamel,
bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direksi
Pengawas.
4.1.1.27. Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum
digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan
di pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering + 400
microns (16 mils). Material yang berkontak dengan air harus
harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak
boleh dgiunakan
4.1.1.28. Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6
(enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan
dalam bahasa Indonesia.
4.1.1.29. Penyedia Jasa Pengadaanharus menyertakan sertifikat dan pabrik
yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi
persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini.

2. Gate Valve
Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan ( Bill of Quantity ), maka gate
valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis " Non Rising Sytem ".
Valve harus memenuhi standar " Gate Valve for Water and Other Liquids "
(AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih
tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja
Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan
kunci T ( T e e K e y ) minimal satu buah dan maksimum satu untuk setiap
20 buah yang seukuran.
Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup surface boxstreet cover
dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Bila dalam Volume Pekerjaan ( Bill of Quantity ) diperlukan extension spindle
maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.
Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC
untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.
Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau
bahan dengan kualitas lebih tinggi.
Badan gate valve harus terbuat dari besi ( iron body ) dengan dudukan dari
logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid (
solid wedge gate ). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak
99
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

( vertikal mounting ). Valve harus dirancang unluk saluran air yang bebas
hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal
valve apabila dalam posisi terbuka.
Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti
telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari
stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing
box harus terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui
Pengguna Barang. Packing dari hemp atau ju te (rami) tidak boleh
digunakan. 0 - ring stem seal dapat digunakan atas persetujuan Pengguna
Barang dan seal ini harus terdiri dari 2 (dua) buah 0-ring seal dan paling
sedikil 1 (satu) buah diternpatkan di atas stem-collar dan dapat dilakukan
penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam
posisi terbuka penuh.
Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.
Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.
Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron , rata dan
tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang
padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan diberi cetakan
khusus pada bagian atasnya.
Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan
dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-
masing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti karat.
Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur ( wrench
nuts)

3. Katup Udara (Air Release Valve)


Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal
sebagai berikut:
a. Dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa.
b. Dapat memasukkan udara selama penggelontoran.
c. Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa.
d. Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.
e. Aman terhadap vakum.
Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap
dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang
diberikan pada uraian pekerjaan.
Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari
ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel .
Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.
Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan
tidak menunjukkan gejala kebocoran.
Juga tidak terjadi keboooran bila tekanan minimum 0,1 bar.

Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara


terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve)
dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber seal,
100
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti


'Standards for Rubber Seated Butterfly Valves ' (AWWA Designation C 504) atau
standard Internasional lain yang disetujui yang sama atau leblh tinggi
kualitasnya dari yang disebutkan.
b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90° dari posisi
terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus horizontal.
c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan
standard AWWA C 504,
d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan
perbaikan,
e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat
mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak mengakibatkan
piringan berpindah dari tempatnya semula.
f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup
rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.
g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau
menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama.
h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti " Specification for
GreyIron Casting for Valves , Flange sand Pipe Fittings ” kelas B(ASTM
Designation A 126) alau ductile iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti
standard JIS-8 2213.

Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya. Tipe air
valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada ukuran
pipa yang dipasang.

Tabel 2.4 Spesifikasi Tipe Air Valve


Ukuran Pipa (mm)
Tipe Air Valve Diameter Nominal Air Valve (mm)
300 dan lebih kecil
Tipe dengan orifice kecil / tunggal
25 mm dan lebih kecil
350 dan lebih besar
Tipe dengan dua orifice atau kombinasi
75 mm dan lebih besar

1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil Air valve dengan lubang kecil
didesain untuk pengoperasian secara otomatis yang akan mengeluarkan
udara yang terakumulasi bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.
2). Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi Air valve dengan dua
lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan secara otomatis,
sehingga akan :
a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan
menampung banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa.
b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi
tekanan rendah, mengisi badan valve selama operasi pengisian.
c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi, da
101
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air penuh


dalam pipa.

4. Ball Valve Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil
disebut ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi. Valve
ini dikondisikan unluk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm ) dan
memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe non-lubricated dan
terbuat dari bahan cast iron untuk badan valve dan bola, stainless steel
dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari
teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa menggunakan alat khusus.
Tangkai/stem harus dibuat dari stainless steel. Teflon penguat digunakan
untuk packing stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa
memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve
harus clilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada tiap operasi.

5. Plug Valve Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resifient faced
eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron
berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari
gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prelubricated bearing
dari stainless steel atau perunggu. Tutup stem/tangkai terbuat dari karet
cincin "0" atau multiple Buna - N Packing Rings. Pada saat packing ring
digunakan, packing gland harus dapat dipasang tanpa harus melepaskan
bagian valve.

6. Check Valve
Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check Valve /
Klep Tabok dengan sambungan flange.
Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka
sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pada bagian Iuar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat
menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya
diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.
Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.
Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang
berkualitas baik.
Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.
Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan,
dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk
perbaikan harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti
tanpa menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari
jalumya.
Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal
dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai
daerah aliran bersih ( a net - flow area ) tidak kurang dari luas diameter
nominal pipa dan ujung flange.

102
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

7. Gate Valve Perunggu (Bronze)


Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011
atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0.98 Mpa (10.0
kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung berulir
(sekrup).
Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat
dari perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki solid wedge
(baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit.
Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H
5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari
196 N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu cetakan sesuai
spesifikasi di atas atau dari kuningan yang mengacu pada AS H 3250, kelas
C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari
314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai
spesifikasi di atas.

2.1.2. PENGADAAN PIPA BAJA DAN PERLENGKAPANNYA

2.1.2.1 Umum Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima
tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali
ditentukan lain.
Referensi
Spesifikasi Teknis Intake Bojonegoro Barrage
I - 24

Standar lain yang digunakan adalah :


SNI 07-0068-1987 Pipa Baja untuk konstruksi urn urn, mutu dan cara uji.
SNI 0039-1987 Pipa Baja Bergalvanis
SNI 07-0242-1989 Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan cara uji
SNI 07-0822-1989 Baja Karbon strip canal panas untuk pipa
SNI 07-1338-1989 Baja Karbon strip canal panas untuk pipa
SNI 07-0949-1991 Baja karbon tempa
SNI 07-1769-1990 Pipa Baja coal-tar enamel lapis lindung bagian luar
SNI 07-1969-1991 Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi yang
kelabu
SNI 07-2255-1991 Pipa air minum bertekanan besi tuang Kelabu,
penyambung
SNI 07-2195-1991 Pipa Baja saluran air.
SNI 07-2196-1991 Permukaan pipa flens, dimensi.
SNI 07-3080-1991 Flensa pipa, toleransi dimensi.
SNI 07-3025-1992 Pipa spigot dan socket dari besi tuang modular untuk
jaringan pipa bertekanan, bagian 2.
SNI 07-3026-1992 Persyaratan las, Ketentuan Umum, Persyaratan servis untuk
sambungan las
SNI 07-3027-1992 Las, untuk pertimbangan untuk menjamin mutu struktur
las.
SNI 07-3078-1992 Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalam penilaian
103
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

perusahaan yang menggunakan las sebagai cara utama pabrikasi.


SNI 07-3073-1992 Flensa logam - flensa besi tuang. Penyambung pipa baja
tanpa pasuan berulir
SNI 07-6398-2000 Tata cara pelapisan epoksi cair untuk bagian dalam dan
luar pada pelapisan air dari baja
SNI 07-3360-1994 Penyambung pipa baja fit baja paduan dengan las tumpu.
Sll 2527-90 Water Supply Steel Pipe
ISO 7/1 Pipe Threads Where Pressuretight Joins are Made on The Threads
ISO 1459 Metalic creating - Protection Against Corrosion by Hot Dip Galvanzing
Guilding Principles
ISO 1461 Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on Fabricated
Ferrous Products Requirments
ASTM A 283F Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel Plates,
Shapes and Bars
ASTM A 570 Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled Structural Quality
AWWA C 200 Steel Water Pipi 6 Inches and Larger
AWWA C 203 Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel Water Pipelines
Enamel and Tape Hot Applied
AWWA C 205 Cement Mortar Protective Lining and Coating for Steel Water Pipe
4 Inches and Larger Shop Applied.
AWWA C 208 Dimensions for Steel Water Pipe Fittings.
AWWA Manual M11 Stell Pipe Design and Installation
AWWA C 210 Liquid Epoxy Coating System for he Interior and Exterior Steel
Water Pipe
JISG3101 Rolled Steel for General Structure.
JIS G 3452 Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping.
JIS G 3457 Arc Welded Carbon Steel Pipe
JIS B 2311 Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use.
JIS G 3451 Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service
JIS G 550 Spheroidal Graphite Iron Castings
JIS G 5702 Blackheart Malleable Iron Castings
JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structures Purposes
JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service
JIS K 6353 Rubber Goods Pipes for Water Works.

5.1.2.2 Pipa Baja Dan Fitting


1. Material Dan Fabrikasi Pipa baja/steel harus dibuat dari pelat atau lembaran
baja dan sambungannya menggunakan pengelasan tumpul (arc-welded) atau
pengelasan listrik, dikerjakan di pabrik, dites dan dibersihkan. Lembaran atau
pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan minimum tidak kurang dari
226 N/mmz (2300 kg/cm2) dan harus memenuhi standard berikut:
SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan.
SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk pipa.
SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.
ASTM A 283, Grade D
ASTM A 570, Grade 33
JIS G3101, Class 2
104
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

JIS G 3452, SGP


JIS G 3457, STPY

Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-07-0822-1989
atau Sll 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457. Ketebalan dan lebar
pengelasan harus cukup merata pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara
otomatis, kecuali atas persetujuan Pengguna Barang boleh dilakukan pengelasan
manual dengan proseduryang sesuai oleh tukang yang berpengalaman.

Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling yang
dibuat dipabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded). Banyaknya
pengelasan pabrik maksimum yang diizinkan adalah satu pengelasan memanjang
dan tiga pengelasan keliling untuk setiap batang pipa. Panjang setiap batang pipa
adalah 6 (enam) meter atau kurang, kecuali ditentukan lain.

Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang


berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring, pelat
ataupun pelana (saddle) penguat baik pada bagian luar maupun pada bagian
dalam pipa.

2. Dimensi Pipa Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter nominal
berikut ini harus mempunyai ukuran diameter luar dan ketebalan dinding
mminimum sebelum dilapisi pelindung dalam dan luar sebagai berikut:

Tabel 6.5 Diameter Luar Dan Ketebalan Dinding Pipa Baja Diameter Nominal (mm)
Diameter Luar (mm) Ketebalan Dinding Minimum (mm) 100
114.3
4.5 150
168.3
5.0 200 219.1 5.8 250 273.0 6.6 300
323.8
6.9 350

355.6
6,0
400 406.4 6.0

3. Fitting Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi
sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan harus didisain dengan kekuatan
yang sama dengan pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapat dipasang
pada bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan AWWA Manual M11 atau
standar pembuatan yang dapat disetujui. Ketebalan dinding minimum dan
diameter luar dinding fitting harus sesuai dengan
persyaratan yang dispesifikasikan dan standar berikut ini :
Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS B 2311
Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar dengan 500 mm) dan JIS G
3451. atau AWWA C 208.
105
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih kecil harus
terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih besar
dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan
menggunakan tiga potongan bend. Bend yang mempunyai sudut defleksi lebih
besar dari 45 derajat harus terdiri dari empat potongan bend.

2.1.2.3 Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam)


a. Pemasangan Bawah Tanah Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan
di bawah tanah harus dilapisi coal tar enamel dan dibalut dengan bonded
double asbestos felt sebagaimana dispesifikasikan pada Appendix A, Sec.A1.2
dalam AWWA C 203. Lapisan primer dan coal tar enamel adalah sebagai
berikut;
Primer : Type B sesuai dengan bagian A.2.4 dari AWWA C.203
Coal Tar Enamel : Type I sesuai dengan bagian A.25. Table 1 dari AWWA
C203.

Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan di atas harus terdiri dari berikut
ini:
Primer, Type B yang dispesifikasikan di atas
Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di atas, ketebalan lapisan
kering 2,4 mm +/- 0,8 mm. Bonded asbestos felt
Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal kering lapisan 0,8 mm
minimum.
Bonded asbestos felt; dan
Satu lapisan water resistant whitewash

Sistim pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas yang sama atau lebih
dari pada yang dispesifikasikan di atas dapat diterima atas persetujuan
Enggineer tetapi segala sistem proteksi yang menggunakan polyethylene tape
tidak diperkenankan.

b. Pemasangan Di Atas Tanah Semua pipa dan fitting yang akan digunakan
sebagai jembatan dan terpapar di luar/dapat terlihat langsung, harus dicat di
pabrik dengan lapisan primer dan lapisan pertama (first coat) yang sesuai
dengan susunan berikut ini :
Persiapan permukaan : SSPC-SP-6 atau SP-3
Primer : Etchin primer, ketebalan minimum lapisan kering 20 mikron.

Lapisan pertama :
Read lead atau lead suboxide primer, ketebalan lapisan kering 35 mikron.
Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan yang diisyaratkan oleh
Steel Structure Painting Council, USA dan kelas yang disebutkan di atas,
Primer dan Etching Primer, Class 2. Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS
K 5622, Read Lead Anticorrosive Paint, Class 1 atau JIS K 5623, Lead-Suboxide
Anticorrosive Paint, Class 1 atau sesuai dengan persetujuan Pengguna Barang.

106
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.1.2.4 Lapisan Pelindung Dalam


1. Umum Semua pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah harus diberi
lapisan dalam dan adukan semen (cement mortar) atau epoxy atau coal tar
epoxy sesuai dengan AWWA C.210. Semua jalur pipa diatas tanah harus
menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan dalam sesuai dengan
AWWA C.210.

Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak langsung dengan
air bersih harus dilengkapi lengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga
kesehatan masyarakat yang berwenang untuk penggunaan pada air minum.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan sertifikat cat yang menjamin
persyaratan untuk saluran air minum.

2. Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining) Lapisan adukan semen harus
sesuai dengan AWWA C.205 atau standar internasional lainnya yang disetujui
dengan kualitas yang sama atau lebih tinggi dan pada standar yang telah
disebutkan diatas.

Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan yang sama


kecuali pada sambungan atau pada bagian dinding pipa yang terputus. Ujung
dari lapisan harus dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu memanjang
pipa. Ketebalan lapisan harus mengikuti tabel dibawah ini.:

Tabel 6.6
Ketebalan Cement Mortar Lining (mm) Ketebalan Lining (mm) Toleransi Untuk
Ujung Pipa 100 sampai 250 6 -1.6 to +3.2 300 sampai 600 8 -1.6 to +3.2

3. Sistem Lapisan Epoxy Atau Coal Tar Epoxy Sistem pelapisan dengan epoxy dan
coal tar epoxy harus sesuai dengan AWWA C.210 dan dilaksanakan di pabrik.
Sistem tersebut terdiri dari sebagai berikut:
a. Sistem pelapisan dengan epoxy i) Satu lapisan liquid two part chemically
cured rust inhibitive epoxy primer ii) Satu lapisan atau lebih liquid two part
epoxy finish coat yang tidak mengandung coal tar.

b. Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy i) Satu lapisc n liquid two part
chemically cured rust inhibitive epoxy primer ii) Dua lapisan dari two part
coal tar epoxy finish coat.

Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama. Sistem pelapisan
epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih lapisan dengan epoxy yang sama
tanpa menggunakan primer tersendiri. Sistem altematif ini harus memenihi
persyaratan AWWA C.210 dan lapisan pertama dan sistem altematif ini
dianggap sebagai lapisan primer. Ketebalan lapisan kering total dari kedua
sistem pelapisan tidak boleh kurang dari 400 mikron dan lebih kecil dari 600
mikron.

107
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.1.2.5 Pelapisan Coating dan Lining Pada Ujung Pipa


1. Ujung Rata / Datar Spesifikasi pelapisan/coating harus dikupas/cutback
sebesar 370 mm, Lining yang sesuai spesifikasi diperpanjang sampai ujung
pipa. Ujung pipa dan permukaan luar, lebih dari 370 mm dari ujung pipa harus
di cat dengan epoxy atau coal tar epoxy.

Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan (bonding terminal) pada
ujung datar harus dibuat pada seperti digambarkan. Untuk proteksi katodik
yang dipasang pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam dalarn tanah.
Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm, lebar 30 mm dan ketebalan 5 mm.

2. Ujung Bevel Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti spesifikasi di


bawah ini:

Table 2.7 Spesifikasi Cutback


Nominal

Cutback Coating
Cutback Tar Epoxy (mm)
Lining Mortar (mm) 80 - 350 100 80 3±1 400 - 700 150 80 3±1

Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti dispesifikasikan pada
sub bagian sebelumnya. Detail dan coating dan lining pada ujung bevel.

3. Ujung Flange Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau coating.
Seluruh permukaan dari flens harus dicat dergan epoxy atau coal tar epoxy.

4. Coating Dan Lining Untuk Pipa-Pipa Khusus Dan Fitting Semua bagian luar
dan bagian dalam permukaan dari pipa dan fitting khusus berikut ini harus
dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy;
Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve assembly
Short Piece digunakan untuk valve assembly
Flange dan spigot digunakan untuk valve assembly
Blank Flange

5. Lapisan Pelindung Sambungan


a. Umum Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan sebagai proteksi
terhadap korosi pada semua sambungan pipa dengan pengelasan di
lapangan dan tertanam di dalam tanah., dan harus diselubungi oleh
lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable sleeve or sheet). Penyedia
Jasa Pengadaan harus menyediakan lapisan sambungan (coal) sesuai
dengan spesifikasi dan memasukkannya kedalam Bill of Quantity. Bahan
lapisan sambungan kulit ini harus mencukupi untuk menutup permukaan
yang harus dilindungi dan memasukkan tambahan (allowance) 70 %.
Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perincian dari volume bahan
tersebut.

108
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

b. Selubung Atau Lembaran Tahan Panas-Susut (Heat Shrinkable Sleeve Or


Sheet) Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus terdiri dari
lapisan luar dan dalam. Lapisan luar menggunakan cross linked
polyethylene dan lapisan dalam butyl rubber based adhesive. Panjang
selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600 mm dan ketebalan lapisan
minimum luar dan lapisan dalam sebelum susut adalah sebagai berikut:

Tabel 2.8
Ketebalan Lapisan Minimum Luar dan Dalam Sebelum Susut Diameter Pipa
(mm) Ketebalan Minimum Lapisan Luar (mm)
Ketebalan Minimum Lapisan Dalam (mm)
< = 350 0.6 0.6 400 0.9 0.6
450 1.2 0.6

Karakteristik fisik lapisan luar dan lapisan dalam adalah sebagai berikut:
Karakteristik Fisik Lapisan Luar
Spesific gravity (min) : 0.91 (JISK112)
Kekuatan Tarik : - circumferential (Min., N/mm2) : 17.7 (JIS K6760) - axial
(Min., N/mm2) : 14.7 (JISK 6760)
Elongasi : - circumferential (Min.,N/mm2) : 250 (JIS K 6760) - axial
(Min.,N/mm2) : 500 (JIS K 6760)
Identification hardness (Min.,Shore D) : 43 (JIS K 72150)
Dielectric Strenght (Min., kV/mm) : 30 (JIS K 6911)
Volume Resistivity (Min., Ohm-cm) : 1x10^14 (JIS K 6911)
Shrinkage* - circumferential (Min.,N/mm2 : 40 - circumferential
(Min.,N/mm2) : 8
Catatan : (.,) menunjukkan standard dari metode pengetesan yang
diterapkan * Pada 2000 derajat celcius untuk 20 menit

Kriteria Fisik Lapisan Dalam


Spesific Grafity (Min) : 1.0 (JISK 7112)
Consistency (Max) : 80 (JIS K 2220)
Softening Point (Min degrees C) : 60 (JISK 2207)
Penetration (Max) : 90 (JIS K 2207)
Catatan : (.,) menunjukkan standard dari metode pengetesan yang
diterapkan Penyedia barang harus menyediakan 6 (enam) set
perlengkapan heat-shrink flame. Setiap set perlengkapan ini terdiri dari
pembakar dengan nozzle, bak sebelum pembakaran dan stop valve,
three-layer heavy duty hose, pengatur tekanan gas dengan pengukur
tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set tambahan dari pembakar dan
pengatur tekanan gas harus juga disediakan.

6. Pengecatan Tanda (Marking) Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi
tanda (marking) dengan jelas pada bagian tengahnya. Bahan cat tersebut harus
dari long oil alkyd resin seperti berikut ini atau dari mutu yang setara.
P.T. Dimet Indonesia :
VYGARD 260 ICI : ICI SUPER
109
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

P.T. ICI Paint Indonesia : STRUCTURE FINISH NIPPON PAINT : BODELAC


9000 P.T. Nippon Paint Indonesia : ALKYD RESIN

7. Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corrosion Protection Tape)


Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso tape untuk perlindungan
korosi dan harus terbuat dari kain tidak beranyam dari fiber sintetis yang
menyerap dengan karidungan petrolatum, anorgenik tak aktif dan pengisi
organik, serta pengawet organik. Bahan ini harus didesain untuk perlindungan
korosi tinggi dan tahan lama dengan mengikat adhesif, insulasi elektris,
insulasi air, tahan cuaca, tahan kimia, anti mikroorganisme,dll.

Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan, permukaannya harus


dilindungi dengan pita pembungkus kecuali ditentukan lain. Pita pembungkus
harus berupa PVC adhesif atau material lain yang disetujui oleh Pengguna
Barang. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama dengan pelindung
korosi petrolatum.

8. Sambungan Fleksible Dan Kopling


a. Umum Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk tekanan
kerja maksimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg /cm2) kecuali ditentukan lain.
b. Referensi Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar berikut :
AWWA C 219 Bolted, Sleeve-Type Coupling for Plain-End Pipe
JIS G 3101 Rolled Steel Pipes for Water Service
JIS G 3443 Coating Steel Pipes for Water Service
JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structure Purpose
JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service
JIS G 5502 Spheroidal Graphite Iron Castings
JIS G 5402 Blackheart Malleable Iron Castings
JIS K 6353 Rubber Goods for Water Works Service

2.1.2.6 Sambungan Fleksibel


Mekanikal Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya atau
kombinasi gaya-gaya yang terjadi akibat pemuaian dan penyusutan, shear
deflection, distorsi dan gaya-gaya lain pada jalur pipa. Sambungan mekanikal
fleksibel harus setara dengan Closer Joint, Type CL-A yang diproduksi oleh
Victaulic Company Japan Ltd, atau yang setara dan disetujui.
1. Persyaratan Desain Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan
dibuat untuk memenuhi kondisi operasi sebagai berikut:
(a) Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth cover) dengan
berat jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah truk berat 20 ton. (b) Lendutan
geser minimum sebesar 100 mm. (c) Persyaratan-persyaratan lain seperti
di bawah ini:
Tabel 2.9 Persyaratan Sambungan Fleksibel Mekanikal
Diameter Nominal (mm)
Panjang Maksimum Peletakan (mm)
Minimum Ekspansi Yang diizinkan (mm)

110
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Minimum Kontraksi Yang diizinkan (mm)

300 to 400 1600 230 80


500 & 600 1700 270 80

2. Bahan-Bahan Dan Konstruksinya Sambungan fleksibel mekanikal terdiri


dari slip pipes, pipa selubung, 2 (dua) ring karet dan housing (blok) dll, dan
mempunyai flange pada kedua ujungnya. Setiap slip pipe merupakan tipe
ring yang menerus dengan rangka penguat serta ujung flange. Slip pipes dan
pipa selubung harus difabrikasikan dari lembaran atau pelat baja yang
mempunyai batas keruntuhan sebesar 216 N/mm2 (2200 kg/cm2), sesuai
dengan JIS G 3101 Class, JIS G 3454 STPG 370, atau yang setara.

Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai dengan JIS G
5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB 310 atau setara. Ring karet
harus dari styrene butadiene rubber (SBR). Karet bekas tidak boleh
digunakan.

3. Coating. Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali ditentukan


lain, harus dilapisi primer seperti ditentukan dalam 3.5 kecuali permukaan
slip pipe yang kontak langsung dengan air pengecatannya harus dilakukan
sesuai dengan yang dispesifikasikan disini. Semua permukaan luar dan
dalam mechanical flexible joint harus dilapisi sistem epoxy atau sistem coal
tar epoxy.

2.1.2.7 Sleeve Coupling


1. Umum Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling yang dibaut
untuk ujung pipa pol)s dan terdiri dari center sleeve, 2 (dua) buah gasket, 2
(dua) end ring, dan mur baut untuk pemasangan coupling. Semuanya harus
didesain dan diproduksi sesuai dengan AWWA C.219 dan sesuai dengan
standar pabrik serta mendapat persetujuan Pengguna Barang.

2. Bahan-Bahan dan Konstruksinya a. Center Sleeve Center sleeve ini harus


berukuran sesuai dengan ukuran pipa dan fitting yang digunakan dan
terbuat dari carbon steel atau besi ductile atau malleable cast iron (besi
tuang) yang sesuai dengan atau lebih tinggi dari persyaratan dibawah ini.
Carbon Steel ASTM A 283
Grade C JISG3101
Class 2 BS 4360
Grade 43 A DIN 17100 RST36

Ductile Iron ASTM A 536 Grade 65-45- 12 JIS G 5502 Class 2 FCD 45
BS 2789 Grade 420/12

Malleable Cast Iron ASTM A 47 Grade 32510 or 35018 JIS G 5702


Class 3 FCMB 340 BS 6681 Grade B32-10 or W34-04 DIN 1692 GTS
35 or GTS 4t
111
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Panjang Center Sleeve harus memenuhi persyaratan berikut ini

Tabel 2.10
a. Persyaratan Panjang Center Sleeve Diameter Nominal (mm) Panjang Minimum
Center Sleeve (mm) 12.5 - 50 65 89 - 250 102 300 - 450 127

b. Gasket Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber
(SBR) yang divulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan stndar JIS K 6353
atau nitrile butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene monometer
(EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan.

c. End Rings / Ring Ujung End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi
ductile atau besi tuang (malleable cast iron) yang memenuhi atau lebih tinggi
dari standar berikut:

Carbon Steel ASTM A 576 Grade 1020 JIS G 3101 Class 2 BS 6681 Grade
43 A. DIN 17100 RST 36

Ductile Iron dan Malleable Cast Iron Sama dengan standard yang telah
dispesifikasikan pada bagian sebelumnya 7.5.2:3. Center Sleeve.

d. Mur dan Baut Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi
atau lebih tinggi dari persyaratan dari JIS G B101 Class 2.

2.1.2.8 Lapisan Coating


a. Sarana di bawah tanah Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus
dilapisi dengan special hot fusion bonded nylon coating yang memiliki
ketebalan lapisan kering sebesar 150 mikron. Baut dan mur harus di galvanisir
dan ditambah lapisan special nylon coating tersebut, sehingga ketebalan kering
lapisan mencapai 75 mikron.

Sarana di atas tanah Semua permukaan center sleeve harus dilapisi lapisan
primer pada bagian luarnya dan sistem epoxy atau coal tar epoxy untuk
pelapisan bagian dalamnya sesuai dengan yang ditentukan, Semua permukaan
end rings yang terlihat / terpapar harus dicat dengan lapisan primer seperti
yang dispesifikasikan. Semua mur dan baut harus dilapisi dengan lapisan
galvanis.
2.1.2.9 Special Sleeve Couplings
1. Umum Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan pipa
berujung polos dari berbagai ukuran diameter luar dengan ukuran diameter
nominalnya seperti diberikan dibawah ini, dan harus terdiri dari center sleeve,
2 (dua) buah end ring, 2 (dua) gasket serta mur dan baut untuk pemasangan
coupling. Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai berikut:

112
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Tabel 2.11 Diameter Luar yang Diizinkan


Diameter Nominal (mm)
Range Diameter Luar (mm) Dan Toleransinya ("I”) Min - max 50
60.2±1.0 - 63.0+0.6 80
88. 9 ± 1.0 -98.0 + 2,2 100
110.0±0.6 - 118.0 + 1.7 150
160.0+0.6 - 170.0 + 1.2 200
200.0 ±0.6 - 222.0 + 0.9 250
250.0 ±0.6 - 273.0 + 0.7
2. Konstruksi Dan Bahan Center sleeve dan end ringharus dibuat dari malleable
cast iron (besi tuang yang bisa ditempa) yang mengikuti standar JIS G 5702
Class 3 FCMB 340 atau BS 6681 Grade B32-10 atau bahan lain yang
disetujui oleh Pengguna Barang. Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel
yang memenuhi atau lebih tinggi dari standar JIS G 3101 Class 2.

Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber (SBR) yang
di vulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau nitrile
butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene monometer (EPDM).
Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan. Mur dan baut harus
terbuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih dari persyaratan JIS G
3101 class 2.

Permukaan luar dan dalam dari special sleeve coupling harus dilapisi dengan
special hotfusion bonded nylon coating yang mempunyai ketebalan kering
lapisan minimum sebesar 150 mikron. Mur dan baut harus diberi pengerjaan
akhir (finish) dengan lapisan galvanis ditambah special nylon coating tersebut
yang mempunyai ketebalan kering lapisan minimum sebesar 70 mikron.

2.1.2.10 Flange Insulasi Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada
bagian dari jalur pipa yang bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan
atau menyediakan alat untuk menjaga agar bagian yang bersebelahan pada
potensial yang berbeda.

Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis yang


dispesifikasikan untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang sambungan
insulasi tidak boleh kurang dari 50 megohms sebelum dan sesudah pekt'rjaan
pengetesan hidrostatis.

Flange insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh baut serta
mur yang diinsulasi oleh lapisan teflon dengan jumlah yang cukup, pembersih
insulasi dan pencuci logam. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan
pelindung korosi petrolatum dengan kuantitas yang cukup untuk digunakan
pada semua Flange insula

113
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

2.1.3. PENGADAAN PIPA POLIETILENA DAN PERLENGKAPANNYA


2.1.3.1. Umum Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima
tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

Referensi Standar lain yang digunakan adalah :


SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum
SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan panjang pipa Polietilena
SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum
ISO 4427:1996 Polyethylene pipes for water supply spesifications
ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings - Determination of carbon
black content by calcinations pyrolysis - Test method and basic spesification
ISO /TR 10837- 1991 Determination of the thermal stability of polyetilene for us
in gas pipes and fitting's ISO 11420: 1996 Method for the assesment of the
degree of carbon black dispersion in polyolefin pipes, fittings and compound's
ISO 6259 71985 Pipe for polyethylene - Part 1 : Determination of tensile
properties ISO 3126: 1974 Plastic pipe - measurement of dimension
ISO 1167: 1996 Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids -resistance to
internal pressure - Test Method
ISO 1133 : 1991 Plastic - Determination of the melt mass - flow rate (MFR) and
melt volume flow rate (MVR) of thermoplastics
ISO 2505-1-1994 Thermoplastics pipe - Longitudinal reversion - part 1 :
determination methods
ISO 3607: 19977/E Tolerances on outside diameters and wall thickenesses
AS / NZS4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure aplication
ASTMD3350- 1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe and fittings
material
JIS6762- 1998 Double wall polyethylene pipes for water supply

5.1.3.2. Spesifikasi Teknis


1. Ovalitas Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung
harus sesuai dengan kelas N. Kelas N :
a. Untuk diameter luar nominal < 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1)
mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm.
b. Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi < 250, toleransi sama dengan
0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm.
c. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan
0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm.

Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 dn
dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung, diperlukan
peralatan untuk penggulungan ulang.

2. Panjang Pipa Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh
kurang dari persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan
toleransi ± 0,05 m. Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.

114
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.1.3.3. Sifat Mekanik


1. Ketahanan Hidrostatik Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik
yang diberikan sebagaimana tabel dibawah ini:

Tabel 2.12 Ketahanan Hidrostatik Pipa


Jenis Bahan
Tegangan Uji (Mpa) 100 jam pada 20°C 165 jam1) pada 80°C 1000 jam pada 80°C
PE100
12.4
5.5
5.0
PESO
9.0
4.6
4.0

Catatan : Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan. Pecah karena rapuh


(britle failure) pada kurang dan 165 jam adalah merupakan kegagalan.
Jika pengujian dalaksanakan pada 165 jam ternyata gagal dalam
bentuk kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan pada tegangan
yang lebih rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan
minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana tabel dibawah :

Tabel 2.13 Ketahanan Hidrostatik


Pada Kekuatan Suhu 80°C Kebutuhan Uji Ulang PEE JO PE1 00 Tegangan
MPa Waktu Kegagalan Minumum (jam) Tegangan MPa Waktu Kegagalan
Minumum (jam) 4.6 165 5.5 165 4.5 219 5.4 233 4.4 283 5.3 332 4.3 394 5.2
476 4.2 533 5.1 688 4.1 727 5.0 1000 4.0 1000

1. Kuat Tarik Nilai kuat tarik minimu harus 20 Mpa dan perpanjangan
minimum harus 400 %, bila diuji pada suhu 20°C.

5.1.3.4. Sifat Fisik


1. Stabilitas Panas Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari pipa
PE minimum harus 20 menit jika diuji pada suhu 200°C. Contoh yang diuji
supaya diambil dari permukaan sebelah dalam pipa. Nilai Perubahan Arah
Panjang Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %

5.1.3.5. Dimensi Pipa


1. Ketebalan Pipa Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-
4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum
2. Bahan Baku Pipa Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa
polietilena, harus merupakan bahan baku yang menyatakan layak digunakan
untuk air minum yang dikeluarkan oleh pemasok bahan baku, hal tersebut
dibuktikan dengan Certificate Badan Independen BODYCOTE

115
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.1.3.6. Sambungan
Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan
menggunakan Butt Fusion dan sambungan Elektrofusion, atau dengan
Mechanical Joint. Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion
dilakukan untuk pipa dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan
minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6. Penyambungan dengan Mechanical Joint
direkomendasikan untuk pipa dengan diameter 20 - 110 mm. Sedangkan
dengan penyambungan dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua
ukuran pipa.

5.1.3.7. Pengujian
Pipa Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-2552-
1991 tentang metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan
SNI 06-4821-1998 tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk
air minum.

5.1.3.8. Penandaan Pipa


Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya mencantumkan :
Nama pabrik pernbuat atau merek dagang
Dimensi luar pipa
Tekanan kerja nominal
Jenis material yang digunakan
Seri pipa
Tanggal produksi

5.1.4. PENGADAAN PIPA DUCTILE DAN PERLENGKAPANNYA


5.1.4.1. Umum Referensi Standar yang digunakan adalah :
ISO 2531
BS 4772

5.1.4.2. Spesifikasi Teknis


1. Ketebalan Dinding Pipa

Tabel 5.14
Ketebalan Dinding Pipa
Nominal Diameter
Ketabalan Dinding Pipa (mm)
K = 9 K= 12 K= 14 80 6.0 7.0 8.1 100 6.1 7.2 8.4 150 6.3 7.8 9.1 200 6.4 8.4 9.8
250 6.8 9.0 10.5 300 7.2 9.6 11.2 350 7.7 10.2 11.9 400 8.1 10.8 12.6 450 8.6
11.4 13.3 500 9.0 12.0 14.0 600 9.9 13.2 15.4 700 10.8 14.4 16.8 800 11,0 15.6
18.2 900 12.6 16.8 19.6 1000 13.5 18.0 21.0 1200 15.3 20.4 23.8 1400 17.1 22.8
26.6 1600 18.9 25.2 29.4 1800 20.7 27.6 32.2

Nominal Diameter
Ketabalan Dinding Pipa (mm) K = 9 K= 12 K= 14 2000 22.5 30.0 35.0
Catalan : K = 9, untuk pipa
K = 12, untuk elbows
116
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

K = 14, untuk tees

2. Panjang Pipa

Tabel 2.15 Panjang Pipa Nominal Diameter Panjang Pipa (m)


80 4 - 6 100 4 - 6 150 4 - 6 200 4 - 6 250 4 – 6 300 4 - 6 350 4 - 6 400 4 - 6 450 4
- 6 500 4 - 6 600 4 - 6 700 4 - 6 800 4 – 6 900 4 - 6 1000 4 - 6 1200 4 – 6 1400 4 -
6 1600 4 – 6 1800 4 – 6 2000 4 - 6

5.1.4.3. Tekanan Hidrostatic

Tabel 2.16 Tekanan Hidrostatic Diameter Pipa Fitting


DN 80 - DM 300 50 bar 25 bar
DN 350 - DN 600 40 bar 16 bar
DN 700 - DN 1000 32 bar 10 bar
DN 1100 - DN 2000 25 bar 10 bar

5.1.4.4. Sistem Penyambungan Sistem penyambungan pipa ductile, dapat


dilakukan dengan cara-cara, sebagai berikut: a. Push on joint b. Mechanical joint
c. Locking joint

5.2. PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


5.2.1 LINGKUP PEKERJAAN
Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja, dan
bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk sambungan ke pipa induk yang ada,
pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan
yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa sesuai persyaratan yang
ditetapkan dalam spesifikasi teknis ini.

Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan
dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis yang
besangkutan di Indonesia dan menurut peintah Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan pipa
atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan diijinkan dan
menelitinya di kantor proyek. Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini
khususnya yang bersifat teknis selalu berpedoman pada standar yang umum
dipakai di indonesia. Semua standar yang digunakan, menggunakan Standar
Nasioanal Indonesia (SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang
digunakan merujuk kepada :

AISI : American Iron and Steel Institute ANSI : American National Standards
Institute API : American Petrolium Institute ASTM : American Society of Testing
Material AWWA : American Water Works Association DIN : Deutsche Institut fur
Norming IEC : International Electrotecnical Commision ISO : International for
117
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Standardization Organization JIS : Japanese Industrial Standard KIWA : Dutch


Institute for the Testing of water supply Material NEMA : National Electrical
Manufactures'5 Assosiation PBI71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971 SNI :
Standar Nasional Indonesia

5.2.2 PENYERAHAN GAMBAR KERJA DAN GAMBAR PELAKSANAAN


Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi sebelum pekerjaan dimulai.
Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar dengan
skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar pelaksanaan
tersebut harus diserahkan selama selama pekerjaan berlangsung maupun setelah
penyelesaian pekerjaan.

Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa


(fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang valve
(katup), lubang kontrol (manholes) ukuran pipa atau sejenisnya. Kesemuanya
harus diperlihatkan dengan adanya pengikatan terhadap muka tanah pada
bangunan permanen.

5.2.3 TANDA PAPAN NAMA


Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda atau
papan narna yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Tanda atau papan nama tersebut nama
pemilik dan kontraktor; nama proyek; dan juga lokasi yang menunjukan jalur
pemasangan pipa dengan perkiraan lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu
lintas dan sebagainya, semuanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat
luas. Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Pada saat penyelesaian pekerjaan papan
nama tersebut harus disingkirkan.

5.2.4 RAMBU-RAMBU LALU LINTAS


Dimana yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan rambu-rambu
(tanda-tanda) untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Rambu-rambu tersebut
harus jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas. Bila pekerjaan harus
memotong/menyeberangi jalan yang sibuk, kontraktor harus melaksanakan
secara bertahap dan apabila perlu dikerjakan pada malam hari. Biaya yang
diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus sudah termasuk
dalam kontrak.

5.2.5 SUMBER TENAGA DAN PENERANGAN


Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan pengaturan
untuk pemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu bagi pelaksanaan
pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga semua pekerjaan dapat
dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup sinar matahari atau/pada
saat malam hari.

118
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.2.6 TRASE DAN ELEVASI PIPA


2.2.6.1 Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa Instansi yang berwenang
atau Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , akan memeriksa trase dan
elevasi (ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stoke out) trase
tersebut di lapangan. Kontraktor harus membayar sejumlah biaya untuk
pemeriksaan dan pernatokan tersebut kepada instansi yang berwenang.

5.2.6.2 Tanggung Jawab Kontraktor Kontraktor harus bertanggungb jawab agar


persyaratan dasar untuk pipa induk diletakan dan dipasang pada jalur dan
ketinggian yang ditetapkan dan dengan fitting, valve dan saluran pembuang pada
lokasi yang ditentukan. Untuk maksud ini, kontraktor harus diminta membuat
patok pekerjaan atau titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.

5.2.6.3 Penyimpangan AkibafBangunan Lain Apabila ditemukan hambatan yang


tidak terlihat dalam rencana dan mempengaruhi pekerjaan sedemikian rupa,
sehingga diperlukan perubahan rencana, maka pemilik berhak untuk merubah
rencana tersebut. Jika menurut Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
terjadi perubahan dalam rencana, yang menyebabkan perubahan volume
pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor, maka perubahan volume pekerjaan
tersebut akan diker'akan sesuai dengan pasal yang berkaitan dengan hal tersebut
dalam persyaratan umum.

5.2.6.4 Kedalaman Pipa Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah
sebagaimana yang telah ditentukan atau sebagaimana diminta Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi .

5.2.7 JALAN SEMENTARA


5.2.7.1 Umum Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa
sesuai dengan kontrak, kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana
penjelasan dibawah ini. Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang
jalur, pekerasan, jalan sementara dan mengumpulkan data atau informasi
tentang kondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim penghujan.
Dengan dasar informasi yang diperoleh tersebut, kontraktor harus memulai
pengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan berada dibawah
pengarahan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Pekerjaan pembuatan
jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai berikut: a. Pengukuran
topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa tersebut. Survey
ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur pipa. Kontraktor harus
memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang berwenang atau Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , karena trase mungkin telah Gitetapkan
berdasarkan Rencana Tata Kota. b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan
lokal yang ada, pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan pekerjaan
lain yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan
pemasangan pipa.

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan


bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan.
119
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.2.7.2 Pembuatan Jalan Sementara Pembuatan jalan sementara apabila menurut


Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi diperlukan, harus dilakukan atau
diatur dengan baik sebagai berikut:
a. Bila tidak ditetapkan lain oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi ,
pengupasan muka tanah yang ada dengan kedalaman tidak kurang 0,3 m
dan lebar disesuaikan dengankebutuhan atau sesuai petunjuK Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
b. Tanah bawah jalan (sub srade) terdiri dari lapisan tanah "tanah merah atau
yang sejenis sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi "
yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,5 m.
c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan agregat yang
dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga diisi
dengan kerikil.
d. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan
minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan dan dirawat dengan baik sampai
selesainya pekerjaan. Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus
bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.

5.2.7.3 Pekerjaan Perbaikan Kembali Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila


diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , jalan sementara
tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan semula. Semua
bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas harus dikembalikan
menutup lokasi pekerjaan semula. Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang
ada harus diperbaiki secara memadai, sampai serupa keadaan semula.

5.2.8 PEMBANGUNAN KANTOR SEMENTARA DAN GUDANG MILIK


KONTRAKTOR
Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan
digunakan sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam pelaksanaan
pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan yang baik,
membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan gudang
sementara kontraktor untuk penyimpanan alat, mesin dan bahan lainnya
menyangkup mateial penyambung (jointing material).

Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor dan/atau


gudang dan memberi tahu pemilik untuk persetujuannya. Kecuali ditetapkan lain
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Sebelum dimulainya
pembangunan kantor sementara dan gudang tersebut, kontraktor harus
menyerahkan desain untuk memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

5.2.8.1. Kantor Sementara Kontraktor Kantor harus memiliki ruangan yang cukup
dilengkapi dengan perabot kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan stafnya. Kontraktor harus menyimpan
paling sedikit satu set dokumen kontrak, jadwal pelaksanaan dan data-data
terkait dengan kontrak dan gambar kerja dan/atau gambar pelaksanaan. Kantor
harus dilengkapi dengan :
120
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

a. Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai


b. Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya

5.2.8.2. Gudang sementara Kontraktor Kontraktor harus mengatur gudang


sementara dengan atap yang rnemadai untuk melindunginya dari hujan dan
dengan peralatan pengatur sirkulasi udara. Lantai gudang harus bebas dari
rembesan air tanah dan sekiling gudang dijaga dari kemungkinan pencurian dan
kerusakan selama periode pelaksanaan pembangunan.

5.3. PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN


5.3.1. UMUM
Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja,
peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan
dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup kegiatan
atau hal seperti pembongkaran; penggalian; penimbunan; pembongkaran bahan
pengurugan kembalf; pemilihan bahan untuk pengurugan dan pelapisan dasar;
penurapan dan penopangan; peralatan, pemindahan pagar dan perbaikan
kembali; cara perlindungan lokasi; perbaikan permukaan; lubang pengujian (test
pit); akomodasi lalu lintas dan pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta
benda; bangunan yang ada dan lansekap dan semua peralatan kerja sesuai
dengan dokumen kontrak dan memungkinkan diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi

5.3.2. PEMBERSIHAN DAN PENGUPASAN


Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian atau
melakukan pengurugan. Pembersihan dan pengupasan berupa memberihkan
akar-akar, tonggak, tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan
apapun di permukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk
sementara waktu dan semua itu terdapat di area yang akan digali. Tidak boleh
ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh kontraktor tanpa
persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Semua kotoran, buangan, tumbuhan, dan bahan bongkaran seluruhnya harus


disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor dengan cara. yang
baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan disingkirkan untuk sementara
waktu dan nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali seperti semula. Bahan
maupun bangunan yang disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan
dipasang dan diperbaiki kembali harus dijaga dan disimpan dengan baik.

5.3.3. PENGERINGAN (DEWATERING)


Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan pengeringan
serta membuang air yang masuk ke lubang galian maupun pada bagian pekerjaan
lainnya dengan cara yang baik. Semua galian harus tetap dalam keadaan kering
dan tidak ada bahan pondasi, pipa atau beton yang diletakan dalam air kecuali
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

121
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar keruskan harta benda dan
gangguan terhadap masyarakat luas dan lingkungan sekitarnya. Jika kontraktor
memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi terlebih dahulu. Pemasangan rambu-
rambu pengaman pada galian atau lokasi yang membahayakan atau yang lalu
lintasnya padat harus dipasang rambu-rambu pengaman yang mudah dilihat dan
terbaca dengan jelas.

5.3.4. PENGGALIAN LAPISAN BAWAH PERMUKAAN (SUB SURFACE) DAN


LUBANG PENGUJIAN (TEST PIT)
Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan pant persiapan sehingga lokasi
tepat bangunan bawah tanah dapat ditentukan. Kontraktor harus bertanggung
jawab bagi perbaikan bangunan tersebut bila pecah atau rusak karena
kelalainnya. Apabila, menurut pemikiran Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi perlu mencari dan menggali untuk menetapkan bangunan bawah tanah
yang ada, kontraktor harus melakukan pencarian tersebut atas biayanya sendiri
dan menurut petunjuk Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Bila diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk tujuan
penyelidikan keadaan tanah, kontraktor harus menggali lubang pengujian setiap
50 m sepanjang jalur pipa, kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Disamping itu kontraktor harus menggali lubang pengujian
yang cukup untuk menetapkan tempat utilitas bawah tanah bila hal itu memang
diperlukan untuk membuat konstruksi khusus dalam melintasi utilitas tersebut.
Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak yang
cukup di depan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak terhambat.

5.3.5. PENGGALIAN PERMUKAAN DAN PERBAIKAN


5.3.5.1. Umum Sebelum penggalian,
Kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan, menyimpan, menjaga
mencadangkan bahan tersebut dengan baik yang nantinya mungkin diperlukan
untuk perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan. Dalam waktu 30 (tiga
puluh) hari kalender atau segera setelah pengujian pipa sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , semua
permukaan yang terkena pekerjaan kontraktor pada alur penggalian dan pada
daerah kerja lainnya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula, atau
dalam keadaan yang lebih baik. Setelah perbaikan kembali, ko.itraktor harus
memeriksa secara bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian
akibat penurunan, dan hal ini harus diperbaiki sampai pada ketinggian semula.

5.3.5.2. Daerah Lansekap


/ Pertamanan Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan
semua benda pemukaan, menyimpan, menjaga dengan baik pohon kecil, pagar
tanaman, semak belukar atau bagian lansekap yang mungkin dapat rusak selama
pemasangan jalur pipa, untuk perbaikan kembali daerah tersebut nantinya.
Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa. Bila keadaan
menuntut penebangan pohon untuk pemasangan pipa, kontraktornya sebelumnya
122
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

harus mendapatkan ijin pohon dan pemilik atau instansi terkait yang
memelihaf%nya dan melaoporkannya pada Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Semua biaya yang diperlukan untuk penebangan pohon termasuk
biaya kompensasi ditanggung oleh kontraktor sendiri.

5.3.5.3. Daerah Berumput Lapisan atas atau lempung,


bilamana ditemukan harus ditimbun secara terpisah dari bahan galiannya, dan
nantinya dikembalikan ke tempat semula pada kedalaman terpadatkan yang sama
dengan kondisi semula. Lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena
galian, atau yang akan rusak karena terkena peralatan, harus disingkirkan,
dijaga/dipelihara selama berlangsungnya pekerjaan konstruksi dan diletakan
kembali setelah penyelesaian urugan. Bilamana karena pekerjaan kontraktor,
tenah berumput menjadi rusak untuk diletakan kembali seperti semula,
kontraktor harus menyediakan dan menempatkan tanah berumput baru atau
dengan cara lain, memupuk, menyiangi, dan memelihara area tersebut sampai
didapatkan tunas baru.

5.3.5.4. Daerah Berbatu Pada daerah yang berbatu,


kontraktor harus menyediakan peralatan yang sesuai untuk menggalinya. Bila
tidak mungkin untuk dilakukan penggalian, sedangkan bila dalam gambar
rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu, maka apabila Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi mengijinkan dapat dilakukan pemasangan pipa baja
yang diletakan diatas tanah berbatu tersebut.

5.3.5.5. Daerah Persawahan


/ Perkebunan Untuk pemasangan di daerah persawahan/perkebunan, kontraktor
sebelumnya harus mendapatkan ijin dari pemilik. Biaya kompensasi yang
diperlukan ditanggung oleh kontraktor sendiri. Bila melewati saluran-saluran air
(irigasi), harus diusahakan tidak mengganggu pengairan sawah dan tidak
merusak saluran irigasi tersebut.

5.3.5.6. Jalan Batu dan Bahu Jalan Perbaikan kembali permukaan jalan batu
ataupun bahu jalan yang diperkeras harus diganti dengan batu sebaimana telah
ditentukan.

5.3.5.7. Jalan yang Diperkeras Perbaikan kembali jalan yang diperkeras hams
sebaimana yang diperlihatkan dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas
pekerjaan umum setempat.

5.3.5.8. Jalur Pejalan Kaki Jalur pejalan kaki harus diganti sebaimana yang
diperlihatkan dalam gambar.

5.3.5.9. Bingkai Trotoar dan Saluran Tepi Jalan Bingkai trotoar dan saluran tepi
jalan harus diganti dengan bahan yang sama sedemikian pula permukaannya
harus kembali seperti keadaan semula. Semua pemotongan beton harus pada
garis potongan yang terdekat bila tidak maka perlu digunakan alat. pemotong.

123
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.3.6. PENGGALIAN Bagian berikut yaitu "PENGGALIAN" harus digunakan bagi


pekerjaan semua pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa.

5.3.6.1. Umum Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang


ditemui termasuk pula semua hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan
dan penyelesasian pekerjaan.
Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan yang
diperlihatkan dalam gambar rencana ataupun yang diminta oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Batu dan bahan galian lainnya yang
diklasifikasikan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi sebagai yang
tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan.

Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua pendukung


dan penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian dan semua
pemompaan, pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk penyingkiran atau
pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan dan air limbah yang
berasal dari berbagai sumber yang mencapai lokasi guna mencegah terjadinya
kerusakan pada pekerjaan maupun kepemilikan yang berada didekatnya.

Dinding dan permukaan seluruh galian dimana pekerja kemungkinan mengalami


bahaya dari tanah yang tidak stabil harus distabilkan terlebih dahulu dengan
penurapan/penopangan, membuat sudut galian yang aman atau cara lainnya.
Kontraktor harus menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan
lain-lain, yang perlu untuk melindungi pekerja, mencegah pergerakan tanah yang
dapat menyebabkan musibah, tertundanya pekerjaan ataupun membahayakan
bangunan yang ada disekitarnya.

5.3.6.2. Perlindungan Terhadap Bangunan Yang Ada Bilamana perlu dapat


dipakai cara penggalian yang sesuai guna melindungi bangunan, utilitas, tiang
listrik, pepohonan, perkerasan ataupun hambatan yang ada. Di daerah di dekat
fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar, kontraktor harus melakukan
tindakan pencegahan guna menghindari kemungkinan pecah, gangguan, atau
menyebabkan kerusakan pada fasilitas dan jalur tersebut. Lebih lanjut kontraktor
harus menjaga dan memperhatikan pada kemungkinan adanya &ap bahan bakar
dan gas yang mungkin merembes ke tanah atau telah terganggu selama
penggalian dan pemasangan jalur pipa.

5.3.6.3. Penggalian Tanpa Ijin Kontraktor tidak diperkenankan menggali di luar


jalur dan ketinggian yang ditujukan dalam gambar, kecuali diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Penggalian tanpa ijin harus diurug
kembali dengan bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Bilamana menurut keputusan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi ,


penggalian yang tidak diijinkan tersebut memerlukan penggunaan beton tumbuk
atau batu pecah, kontraktor harus menyediakan dan menempatkan bahan
tersebut dengan baik.
124
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.3.6.4. Galian Terbuka


1. Umum Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan pada trase
dan kedalaman yang diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai didepan
perletakan pipa sebagaimana yang diijinkan oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi dan/atau persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum. Galian terbuka tersebut harus dikeringkan dan dipelihara
selama pekerjaan agar pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien.

2. Lebar Galian Terbuka Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa
dapat diletakan dan disambung dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan
dapat dilakukan sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana diperlukan,
lebar galian harus sedimikian rupa sehingga dapat memberikan kemudahan
dalam penempatan penopang kayu, turap dan penopang lainnya, maupun
penanganan khusus lainnya.

3. Lubang Galian Untuk Penyambungan Lubang galian untuk penyambungan


harus dibuat disetiap lokasi sambungan agar penyambungan dapat dilakukan
dengan baik.

4. Panjang Galian Galian terbuka hagi suatu pemasangan pipa tidak boleh
melebihi panjang yang diijinkan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Galian harus diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh) meter didepan perletakan
pipa terakhir. Bilamana diperlukan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi , penggalian dan pengurugan harus dilakukan dalam 24 jam, atau
galian harus diurug penuh di akhir hari kerja setiap hari atau ditutupi dengan
pelat baja yang ditopang dengan cukup aman serta mampu menahan beban
arus lalu lintas kendaraan.
5. Galian Terbuka dan Jarak Pipa Galian harus digali sampai kedalaman yang
telah ditentukan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar standar agar
memberikan dukungan yang menerus dan seragarn dan menopang pipa pada
tanah yang padat dan tak terganggu pada setiap titik diantara lubang galian
sambungan. Bagian dasar tanah yang digali melampaui kedalaman yang
ditentukan harus diurug kembali secara merata sebagaimana diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi sampai pada kedalaman yang
ditetapkan dengan pasir atau bahan lain yang telah disetujui serta dipadatkan.

Muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan memakai
peralatan tangan (manual). Bongkahan batu dan batu besar, bilamana
ditemukan harus disingkirkan agar memberikan jarak bebas paling sedikit 15
cm dibawah dari setiap sisi pipa dan fitting untuk pipa dengan diameter 600
mm atau lebih kecil; dan 20 cm untuk pipa dan fitting dengan diameter lebih
besar 600 mm.

6. Penggalian di Tanah yang Kondisinya Buruk Bilamana muka akhir dasar galian
tidak stabil atau terdiri dari bahan yang kurang baik seperti abu, bahan
sampah dan lain-lain, dan atas keputusan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
125
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Supervisi bahan tersebut harus disingkirkan, kontraktor harus menggali dan


menyingkirkan bahan tersebut.

7. Penopangan dan Penurapan Galian tanah lebih dari 1 meter harus ditopang
dan diturap sehingga galian tidak gugur/runtuh, agar pekerja dapat bekerja
secara aman dan menjaga permukaan jalan dan bangunan lainnya
sebagaimana ditunjukan dalam gambar kondisi tanah, lalu lintas atau yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya rongga di luar turap,


tetapi jika terjadi rongga; rongga tersebut harus segera diisi dan dipadatkan.
Sebelum memasang penopang dan turap, kontraktor harus memberi tahu
lokasi galian dengan turap dan penopang beserta dengan jadwal
petaksanaannya untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Kecuali ditentukan lain atau diperintahkan Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , gatian terbuka diperkerasan sepanjang
jalan utama dan atau jalan strategis harus dilakukan dengan penurapan dan
penopangan.

Semua penopang dan turap yang tidak digunakan harus dipindahkan dengan
hati-hati tanpa membahayakan pemasangan yang baru dilakukan utilitas yang
ada, atau kepemilikan yang berada didekatnya. Semua rongga yang timbul
akibat dicabutnya turap harus segera diisi kembali dengan pasir dan
dipadatkan dengan cara penumbukan menggunakan alat yang sesuai dengan
membasahinya atau cara lain yang diperintahkan. Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi dapat memerintahkan kontraktor secara tertulis setiap
saat selama pekerjaan berlangsung untuk tidak mencabut sernua turap,
penopang dan lainlain, untuk ditimbun pada saat pengurugan dengan tujuan
mencegah kerusakan bangunan, utilitas dan kepemilikan.

Hak Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi memerintahkan semua turap


dan penopang serta bahan lain ditinggalkan/dibiarkan di tempatnya tidak
boleh ditafsirkan sebagai kewajiban di fihak Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi untuk mengeluarkan perintah seperti itu, dan kegagaian
melaksanakan hak seperti itu tidak mengurangi tanggung jawab kontraktor
terhadap kerusakan yang terjadi pada pihak ketiga yang diakibatkan oleh
kepemilikan oleh kelalaian dalam pekejaan sebagai akibat tidak
ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah longsor atau
bergeraknya tanah.
8. Penimbunan Bahan Galian Kontraktor harus menyusun jadwal penggalian dan
pemasangan pipa sehingga tidak terjadi penimbunan bahan galian di jalan
utama maupun jalan nasional. Bahan hasil galian dapat ditimbun di bagian
jalan lain dengan syarat menggunakan kotak penampung tanag galian agar
tidak menghambat arus lalu lintas. Bahan galian yang tidak dapat dipakai
untuk urugan harus ditimbun atau dibuang dengan cara yang disetujui Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dan jauh dari jalan. Bilamana diperlukan
dan diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , kontraktor
126
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

harus mengangkut bahan galian untuk dibuang atas beban biaya sendiri.

5.3.7. URUGAN Bagian berikut mengenai "URUGAN" harus diterapkan


untuk semua jenis pekerjaan pemasangan dan penyambungan pipa.

5.3.7.1. Umum Urugan mencakup menyediakan, menernpatkan dan memadatkan


semua bahan untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa dan galian
untuk bangunan lainnya. Urugan tidak boleh dijatuhkan secara langsung pada
pipa atau bangunan lainnya. Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan
untuk pengurugan harus berupa bahan yang tfrpilih. Jika urugan pasir atau
kerikil tidak ditentukan dalam gambar, tetapf menurut pendapat Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi harus digunakan di beberapa bagian
pekerjaan, kontraktor harus menyediakan dan mengurug dengan pasir atau
kerikil sebagaimana ditentukan dan diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Urugan harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang,
diperiksa dan disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.3.7.2. Bahan Urugan Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan
gambar rencana, bahan untuk urugan ditentukan sebagai berikut:

1. Bahan Terpilih Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan
penggalian atau diangkat yang tidak mengandung batu atau benda padat yang
ukurannya tidak lebih besar 5 cm dalam bentuk apapun dan juga tidak
mengandung bahan organik seperti rumput, akar, semak atau tumbuhan
lainnya, dan tidak bersifat mengembang (non exrisive nature).

2. Urugan Pasir Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam
berbutir halus hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas dari kotoran, arang,
abu, sampan, atau bahan lainnya yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi dapat ditolak. Bahan tersebut tidak boleh
mengandung lempung dan tanah liat lebih dari 10 berat bahan keseluruhan.

3. Urugan Kerikil Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil alam,
memiliki partikel yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang
cukup seragam dan tidak mengandung batu besar atau batu dengan ukuran
lebih besar dari 5 cm. Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang,
bahan tak terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau bahan
buangan lainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung tanah liat, lempung
dan tidak boleh bergumpal.

5.3.7.3. Urugan Pada galian


1. Lapisan Alas Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Bahan bagi lapisan alas ini harus
pasir, ditempatkan dalam bentuk lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15
cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain yang disetujui
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi pada kepadatan kering maksimum
127
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

95%. Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil diperlukan sebagai
pengganti pasir pada tempat yang dianggap perlu dan yang diperintahkan
untuk dilakukan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

2. Urugan di Bawah Pipa Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan
lain yang disetujui, dengan tenaga manusia mulai dari lapisan pasir alas hingga
garis tengah pipa, diletakan secara berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari
15 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat pada ketebalan kering
maksimum 95 %. Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh
selebar galian di masing-masing sisi pipa, dan perlengkapan lainnya secara
menerus. Dalam hal pipa Ductile Cast Iron, dari garis tengah pipa ke
permukaan, dalam "Urugan Sampai Permukaan" harus diterapkan bagi
pengurugannya.

3. Urugan di Atas Pipa Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada
kedalaman 10 cm diatas pipa baja (steel), galian harus diurug dengan peralatan
tangan (manual) atau cara mekanis lainnya yang telah disetujuinya. Bahan dan
cara pengurugan harus sebagaimana yang ditunjukan dalam gambar rencana,
dan ditempatkan secara berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm dan
dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan ketebalan kering maksimum 95%.
Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan cara konvensional
atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas puncak
pipa PVC dan tidak merusak pipa.

4. Urugan Sampai Permukaan Dari kedalaman 10 cm diatas pipa baja sampai


permukaan, galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual) atau yang
disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm, dan
dipadatkan dengan tongkat pemadat untuk mencegah amblasnya permukaan
tanah setelah penyelesaian pekerjaan pengurugan. Dalam pipa Polyvinyl
Chloride, galian harus diurug dengan tangan (manual) atau cara mekanis yang
telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas pipa PVC dan tidak merusak pipa

5.3.7.4. PENGUJIAN KEPADATAN Dl LAPANGAN


Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu, pengujian
pemadatan dapat dilakukan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi ,
menggunakan prosedur pengujian yang ditetapkan dalam ASTM D-1556.
Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan menggunakan standard
compaction test. ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam zona pipa, dan
diatas zona pipa.

5.3.7.5. PERLINDUNGAN TERHADAP LERENG SUNGAI, SALURAN DAN


SELOKAN
Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada titik
buang katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan
perlindungan terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung (riprap)
atau cara lain yang telah disetujui guna mencegah runtuhnya kemiringan
128
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

tersebut. Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus
diperbaiki kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian "GALIAN
PERMUKAAN DAN PERBAIKAN".

Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga ke
dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan bentuk
topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi , pemasangan lapis lindung dilakukan dari bahu hingga
kedalaman tertentu untuk mencegah keruntuhan. Bahan yang digunakan untuk
pemasangan batu harus batu alam yang keras dan berbentuk bundar, batu
berbentuk pipih dan panjang tidak boleh digunakan. Ketebalan pasangan batu
harus sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan diperintahkan lain oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Ketebalan yang disebutkan diatas, mungkin
berbeda sesuai dengan lokasi pekerjaan, yaitu sudut kemiringan, kedalaman atau
bentuk topografis sungai, saluran dan selokan.

Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja sebelum memasang pasangan batu


untuk persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi Rongga diantara
batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan dengan baik atau dengan
semen bila disetujui. Area dibawah tapisan batu harus diisi dengan kerikil yang
dipadatkan dengan ketebalan 20 cm. Pipa pengering harus dipasang bilamana
menurut anggapan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi memang
diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm dipasang setiap (2 - 3)
m2 pasangan batu. Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi
sesuai dengan keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.4. KONSTRUKSI BANGUNAN KHUSUS


5.4.1. KONSTRUKSI JEMBATAN PIPA
5.4.1.1. Umum Kontraktor harus menyediakan tenaga, bahan, perkakas,
peralatan lainnya yang diperlukan, diluar yang disediakan atau dipinjamkan oleh
pemilik untuk pekerjaan konstruksi jembatan pipa sebagaimana yang
diperlihatkan dalam gambar dan/atau ditentukan disini. Batas konstruksi setiap
jembatan pipa adalah pada kedua ujung sambungan "flexible" dan/atau "fitting"
yang, digunakan untuk hubungan flexible sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar. Dikarenakan perbedaan dan ketinggian alignment jembatan dan jalur
pipa, diperlukan bentang transisi guna menghubungkannya sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar dan harus dilaksanakan sesuai dengan perintah
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi sesuai dengan kondisi lapangan.
Penyambungan jalur pipa pada jembatan dengan jalur pipa biasa harus dilakukan
setelah penyelesaian pekerjaan pipa dan setelah persetujuan Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi . Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan konstruksi
jembatan pipa dengan benar sesuai dengan ketentuan butir-butir yang dapat
diterapkan dalam spesifikasi teknik ini. Kontraktor atas biayanya sendiri
memeriksa semua ukuran jembatan pipa yang diperlihatkan dalam gambar
dengan melakukan survey sendiri di lokasi pekerjaan. Kontraktor harus
melakukan, mengkoordinasikan dengan instansi terkait, dan membantun Pemilik
129
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

mendapatkan ijin dari Instansi Pemerintah yang terkait dalam pelaksanaan


pekerjaan perlintasan ini.

5.4.1.2. Gambar Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Kontraktor berdasarkan


pemeriksaan lapangan dan peta geologi tersebut, harus menyusun jadwal
pelaksanaan dan gambar kerja jembatan pipa yang memperlihatkan semua
ukuran, rincian pipa, bangunan bawah (abutment), pilar, pancang, pekerjaan
sementara termasuk penurapan, perancah dan lain-lain, perbaikan kembali atau,
membuat lapis lindung (revetment) pada sungai atau saluran dimana diperlukan,
termasuk perhitungan yang diperlukan serta menyerahkannya kepada Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk persetujuannya, sebelum memulai
pekerjan pembanbunannya.

Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan tetapi pada kecepatan yang
lebih rendah, air ditambah dengan cairan desinfektan yang sudah disediakan oleh
Pemborong dengan cara dipompakan melalui lubang berdiameter kecil di ujung
pipa di bor. Volume air dan jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam harus
sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung sekurangnya 20 mg sisa
Chlorin per liter. Jika air ini masih mengandung Chlorin bebas setelah periode
kontak ini, maka harus dicuci dengan air sampai air yang dikeluarkan tidak
mengandung Chlorida yang berlebihan. Jika ternyata cairan yang dikeluarkan
tidak mengandung Chlorin setelah periode kontak selama 24 jam dalam
pemberian desinfektan, maka proses harus diulangi. Sebelum pemberian
desinfektan pada tiap bagian pipa dengan cairan yang mengandung klorin di atas,
Pemborong harus mendapat persetujuan tertulis dan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi l Tenaga Ahli untuk menggunakannya.

5.4.1.3. Desinfeksi Pipa Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air
bersih ke pelanggan maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan pipa dari
kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan rnembersihkan pipa dari kuman-
kuman penyakit dengan larut- an desinfektan.

5.4.1.4. Perancah Kontraktor harus menyediakan perancah yang memadai


melintas sungai atau saluran dengan lebar yang cukup agar dapat meletakkan,
menyambung, mengelas dan mengecat pipa dan mernbuat pipa dengan aman dan
efisien. Tindakan khusus harus dilakukan dalam merencanakan dan membangun
perancah di lokasi jembatan dimana pendirian pilar termasuk kedalam pekerjaan,
sehingga dapat menopang dengan baik atau mendukung berat peralatan pancang
dan tekanan atau kejutan dan" pelaksanaan pancang.

5.4.1.5. Konstruksi Bangunan Bawah Kontraktor harus menyediakan turap/atau


perlengkapan kedap air untuk pembuatan bangunan bawah, sehingga dapat
dilaksanakan dalam kondisi kering dan aman.

5.4.1.6. Pondasi Kontraktor harus membuat pondasi sesuai dengan kebutuhan


yang ditentukan atau yang diperlihatkan dalam gambar.
a) Pondasi Langsung Kontraktor harus melakukan pengujiari kapasitas daya
130
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dukung tanah di lapangan sebagaimana diminta oleh Direksi Pekerjaan dan


Konsultan Supervisi , sesuai dengan standar yang disetujui, bilamana
penggalian dilakukan hingga gradien yang direncanakan sebagaimana terlihat
dalam gambar. Pembuatan lantai kerja dengan beton K 100 tidak boleh
dilakukan sebelum diperoleh persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus disingkirkan dan
diganti dengan pasir atau batu pecah sampai kedalaman tertentu dan
ditempatkan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Setiap lapisan
bahan tersebut harus disebar dengan ketebalan maksimum 15 cm dan
dipadatkan dengan alat pemadat tangan, minimum empat kali sebagaimana
disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian mencapai ketinggian


yang direncanakan sebagaimana dijelaskan di atas untuk memenuhi kapasitas
daya dukung. Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan dengan
tangan sehingga akan diperoleh tanah dasar rata tak terganggu. Jika tanah
pada gradien galian yang direncanakan dan yang diperintahkan Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi tidak sesuai untuk fondasi, Kontraktor
harus menggali lebih dalam lagi di bawah gradien tersebut sampai kedalaman
tertentu sebagaimana diperintahkan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
.

b) Pondasi Pancang Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada lokasi
yang tepat yang diperlihatkan dalam gambar dan sebagaimana ditentukan
dalam bab selanjutnya. Pancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa, dan
disetujui oleh" Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Kepala pancang
direncanakan sebagai sendi dan harus disisipkan ke dalam bangunan bawah
sedalam 10 cm.

2. Pekerjaan Beton Setelah mengecor lantai kerja, dan setelah diperiksa dan
disetujui Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , Kontraktor harus
menyelesaikan pekerjaan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam bagian selanjutnya, yaitu "Pekerjaan
Beton". Harus digunakan beton dengan kuat tekan karakteristik minimum 175
kg/cmf). Pipa yang ditanam dalam bangunan bawah harus dimantapkan ke
besi tulangan dengan cara yang disetujui serta menghindari pergeseran dari
lokasi semula selama pengecoran beton.

5.4.1.7. Konstruksi Pilar Pilar terdiri dari sepasang pancang dan dihubungkan
dengan bantalan beton. Berkaitan dengan pancang yang dipancang di sungai atau
saluran, Kontraktor harus memilih secara teliti cara dan peralatan yang sesuai
agar tetap pada jalur dan ketinggian yang benar sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar. Puncak pancang harus digabungkan ke dalam bantalan beton dengan
kedalaman yang cukup sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Setelah
penyelesaian pekerjaan, semua bahan yang digunakan bagi pekerjaan konstruksi,
seperti perancah, pelantar kerja sementara dan lain-lain, harus disingkirkan
131
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

semuanya agar tidak mengganggu aliran sungai atau saluran.

5.4.1.8. Konstruksi Bangunan Atas Kontraktor harus menyediakan bekisting yang


kualitasnya untuk beton expose dan peralatan water stop untuk penyambungan
antar dinding.

5.4.1.9. Pemasangan Pipa Kontraktor harus memasang dan menyambung semua


pipa "fittng" dan "coup/ins" sesuai dengan jalur dan ketinggian yang diperlihatkan
dalam gambar.

1. Anti Lendutan (cambering) Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus
dipasang dalam bentuk bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan ini harus
1/1250 persatuan pancang bentang di bagian garis tengah bentang
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Kontraktor harus menyiapkan
gambar kerja yang memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis
pemotongan dan sudut masing-masing pipa untuk anti lendutan dan harus
menyerahkannya ke Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk
persetujuannya setelah pekerjaan pemasangan pipa.

5.4.1.10. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support) "Fixed Type Ring Support"
yang ditunjukkan dalam gambar harus dianggap pendukung berbentuk cincin
yang dipasang di bantalan pilar. "Sliding Type Ring Support" harus dianggap
sebagai pendukung berbentuk cincin yang dapat digeser secara horizontal di
bantalan pilar ke surnbu dalam pipa.

Pendukung harus terbuat dan baja yang memenuhi standar yang ditentukan
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi atau yang dianggap setara, dan dibuat
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Demikian pula dengan baut, angker
dan sekrup harus terbuat dari baja yang memenuhi standard yang sesuai seperti
tersebut di atas. Pendukung berbentuk cincin harus dilas merata melingkari pipa
baja

5.4.1.11. Pengujian Pengecatan


(a) Umum Semua sambungan yang dilas pada jembatan pipa harus diuji secara
radiografi sebagaimana dinyatakan di bawah ini. Setelah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , semua permukaan bagian dalam (interior),
sambungan las, dan permukaan bagian luar (exterior) harus dicat.

(b) Pengujian Radiografi untuk Hasil Pengelasan Kontraktor harus menyediakan


tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian radiografi hasil pengelasan.
Pengujian radiografi harus dilakukan oleh penguji yang mampu, memiliki
pengalaman dan kualifikasi yang cukup untuk pekerjaan penguijian. Kontraktor
harus menyerahkan pengalaman dan kualifikasi yang dimilikinya untuk
persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Semua pelaksanaan
pengujian harus dikerjakan dengan dihadiri oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi atau Wakilnya.

132
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Pengujian hasil pengelasan harus dilakukan sesuai dengan JIS Z 3104 "Method qf
Radiosrafic Test and Classification of (Radiographs)" cara pengujian radiografi dan
klasifikasi radiograf untuk pengelasan baja, atau standar lain yang dapat diterima
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Hasil pengujian radiografi
diklasifikasikan dalam standar sebagai berikut:

Tabel 5.17 Hasil Pengujian Radiografi


Kelas
1
2
3 Tingkatan 1 sampai 4 1 sampai 4 tidak ada tingkatan

Kelas dan tingkatan yang diterima harus kelas 1, tingkat 1, sampai tingkat 3 dan
kelas 2, tingkat 1 sampai 3. Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan
tingkat lain dari pada yang disebutkan di atas, Kontraktor harus menuelas dan
menguji Ulang atas beban biayanya sendiri sampai hasil yang diperoleh diterima
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

(c) Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Pelindung Dalam Semua pipa baja yang
terekpos, "Fitting", sambungan dan pipa yang akan dipendam dalam tanah
harus dilindungi sesuai dengan yang dicantumkan dalam butir 2.1.2.3. Lapisan
Pelindung Luar Dan Lapisan Pelindung Dalam.

5.4.2. PERLINTASAN DENGAN JALAN KERETA API


5.4.2.1. Umum Perlintasan Jalur Pipa dengan Jalan Kereta Api harus dikerjakan
oleh Kontraktor. Goronggorong jalur pipa dan lubang kontrol di kedua sisi jalur
jalan kereta api (KA) akan dikerjakan oleh Perusahaan Umum Kereta Api
(PERUMKA). Kontraktor harus membayar kepada PERUMKA semua biaya yang
diperlukan bagi pembangunan tersebut termasuk pajak bila memang dikenakan.
Waktu kerja bagi Bangunan Perlintasan dengan jalan Kereta Api sesuai dengan
perintah Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi atau PERUMKA.

5.4.2.2. Pemasangan Pipa Setelah PERUMKA membuat gorong-gorong, Kontraktor


hams memasang pipa dan "valve" sesuai dengan butir-butir yang relevan dalam
ketentuan ini. Pondasi dan penopang pipa harus disediakan dalam gorong-gorong
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Semua sarnbungan dalam gorong-gorong
harus disambung sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan oleh sekeliling
pipa yang menembus dinding lubang kontrol hams diisi dengan semen yang tidak
mengerut.

5.4.3. PEKERJAAN PENEMBUSAN PIPA (PIPE DRIVING WORK)


5.4.3.1. Umum Bahan pipa untuk pekerjaan penembus pipa disediakan oleh
Pemilik bila pipa induk berdiameter 700 mm atau lebih besar, tetapi bila diameter
600 mm atau tebih kecil, bahan pipa unluk penembusan harus digunakan
sebagai selubung (casing) dan harus disediakan oleh Kontraktor. Kontraktor
harus menyediakar tenaga kerja, bahan, perkakas dam peralatan, kecuali yang
133
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

ditetapkan dalam BAGIAN SYARAT KHUSUS dan keperluan lain guna


melaksanakan pekerjaan penembusan pipa sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar dan/atau ditetapkan di sini.

Sebelum pekerjaan konstruksi, Kontraktor harus menyelidiki struktur lapisan


bawah yang ada, utilitas dan sumur yang berada di sekitar lokasi pekerjaan
supaya tidak merusak fasilitas tersebut selama tahap pembangunan. Sebelum,
selama dan setelah berjalannya penembusan, Kontraktor harus membuat
pengukuran secara mekanis dan mendata ketinggian tanah, permukaan jalan
yang ada dan muka air sumur, jika ada, dan harus melakukan penanggulangan
yang memadai terhadap penurunan ketinggian tersebut. Bilamana diketahui
adanya penurunan ketinggian, Kontraktor harus segera menghentikan pekerjaan
penembusan dan hal tersebut segera pula dilaporkan ke Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

Kerusakan terhadap perkerasan permukaan jalan, struktur lapisan bawah,


peralatan dan lainnya yang diakibatkan pekerjaan penembusan harus diperbaiki
dan/atau diperbarui olch Kontraktor atas beban biayanya sendiri serta
memuaskan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Kontraktor harus
melakukan pekerjaan penembusan pipa dengan benar sesuai dengan butir
penerapan yang dicantumkan dalam spesifikasi teknik. Kontraktor atas biayanya
sendiri harus mencek semua ukuran yang diperlihatkan dalam gambar denah dan
mensurvai sendiri lokasi pekerjaan.

5.4.3.2. Penyelidikan Tanah Dalam memeriksa sifat tanah lokasi pekerjaan,


Kontraktor diijinkan untuk melihat dan memeriksa data penyelidikan tanah di
Kantor Pemilik yang memperlihatkan keadaan tanah pada lokasi strategis
sepanjang jalur pipa.

Kontraktor harus, bila diminta oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi ,
melakukan pemboran mencakup pengujian penetrasi standar (standard •
penetration test) di lubang bor. Konsolidasi dan pengujian lain yang diperlukan
pada contoh tanah yang didapat dari pengeboran tersebut untuk mengetahui sifat
tanah seperti daya dukung, kuat geser, permeabilitas, nilai banding rongga (void
ratio) dan kandungan air. Tambahan penggantian dalam hal ini akan dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

5.4.3.3. Gambar Kerja, Perhitungan dan Data yang Berkaitan Lainnya Kontraktor
berdasarkan pemeriksaan dan pengujian tanah tersebut, harus menghitung
tenaga penembusan (driving power) yang diperlukan. Bila memang diperlukan
sekali, untuk membelokkan pipa dengan sambungan "solvent cement" agar
membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang besarnya belokan harus sesuai
dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi

5.4.3.4. Tanah Penutup Kedalaman Pipa Ketebalan tanah penutup kedalaman


pipa yang ditembus harus mengikuti peraturan setempat.
134
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.4.3.5. Ruang Penembus (driving pit) Ruang penembus harus dibuat sedemikian
guna memberikan ruang yang cukup bagi pekerja untuk menurunkan,
menembuskan dan menyambung pipa secara aman dan efisien dalam ruang
tersebut. Keperluan untuk pengamanan dan pemeliharaan, terhadap umum dan
latu lintas haurus benar-benar dipenuhi oleh Kontraktor. Didasari setiap ruang
penembus harus dilengkapi dengan ruang pengering dan pompa yang menjaga
agar ruang tetap kering sepanjang waktu pekerjaan penembusan. Setiap ruang
penembusan juga harus memiliki peralatan yang memadai untuk menaruh pipa
dan peralatan penembus dan untuk menyingkirkan tanah hasil galian:

1. Penurapan dan Penopangan Sebelum penggalian ruang penembus, turap tiang


baja (Steel seet pile) harus dipancangkan sepanjang dinding ruang
sebagaimana diperlihatkan dalarn gambar dan sebagaimana ditentukan di sini.
Tiang turap harus dipancang sepanjang permukaan luar penopang. Yang
dipasang sebelum pemancangan tiang turap, dan memanfaatkan penopang
sebagai pedoman pemancangan guna mencegah turap melintir atau
melengkung selama pemancangan Seluruh tiang turap harus dipancangkan ke
tanah sampai kedalaman tidak kurang dari 8 (delapan) meter. Ukuran dan
dimensi penopang baja harus direncanakan sedemikian agar mampu
mendukung; tiang turap yang dipancang disisi luarnya. Penyusunan kerangka
penopang baja harus dibuat sama dengan ukuran yang diperlihatkan dengan
pengelasan atau pembautan, dan kerangka setelah tiang turap dipancang
harus dikencangkan sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Walau demikian kerangka tersebut tidak boteh dilaskan ke tiang
turap.

2. Pondasi dan Beton Penahan Desakan Setelah dilakukan perataan dan


pemasangan pondasi batuan pada permukaan dasar ruang penembus dengan
ketebalan 15 cm pada seluruh permukaannya. Kemudian pada pondasi batuan
terpasang diberi lantai kerja dengan mutu kelas E dengan ketebatan 15 cm dan
disediakan pula tempat, pengeringan serta penyambungan pipa dengan ukuran
sebagaima diperlihatkan dalam gambar dengan lebar 2 meter.

Beton penahan desakan harus sanggup menahan desakan tenaga dorong tanpa
mengalami pergeseran atau kerusakan, maka agar memungkinkan semua gaya
dorong secara efisien bekerja pada pipa penembus, harus disusun seperti
ditunjukkan pada gambar. Sebagai langkah utama pembuatan beton penahan
desakan. Kontraktor harus, berdasarkan pada kebutuhan daya dorong,
menghitung kekuatan tulangan beton yang diperlukan sehingga mampu
mencegah kerusakan atau pecahnya beton dan harus menyerahkan kepada
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi hasil perhitungan kekuatan dan
tata-tetak tulangannya.

3. Ruang Penerima Tembusan (arriving pit) Ruang penerima tembusan dipasangi


turap dan penopang oleh Kontraktor sedemikian rupa sehingga dapat
menerima pipa penembus pada posisi dan ketinggian/elevasi yang tepat serta
135
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dapat untuk menyambungkan dengan pipa biasa seperti ditunjukkan pada


gambar setelah ujung pipa penembus diangkat.

4. Penembusan Pipa-Pipa Kontraktor harus melakukan penembusan pipa sesuai


dengan Instruksi Pabrik pembuatnya serta persyaratan berikut ini:
a. Persiapan Setelah melakukan penyetelan ujung pipa penembus pada posisi
dan ketinggian/elevasi yang benar, sebagian dari dinding turap di depan alat
penembus tersebut dipotong dengan pengelasan atau cara lain sehingga
memungkinkan pipa ditembuskan pada bukaan yang dibuat.
Ukuran dari bukaan harus kira-kira 20 cm lebih besar daripada diameter
pipa tembus yang akan didorong. Bentuk pemotongan bukaan harus
dikerjakan sedemikian rupa rapinya dan menunjukkan hasil kerja
berketrampilan tinggi.
Setelah pendorongan pipa pertama. ruangan antara pipa dan bukaan turap
harus diisi dengan karung pasir atau material lainnya yang disetului oleh
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk mencegah masuknya
gumpalan tanah ke dalam ruangan penembus.

b. Pemasangan Ujung Pipa Penembusan dan Bantalan Pendorong (leading pipe)


Dalam usaha mengurangi hambatan geser tanah, ujung pipa penembus
harus dipasangkan pada ujung spigot pipa tembus pertama sebagaimana
ditunjukkan pada gambar. Bantalan pendorong harus dipasangkan pada
pipa penembus sebabai usaha meneruskan gaya dorong secara tersebar dan
merata pada seluruh permukaan dan ujung pipa tembus yang didorong.

c. Penembusan Kecuali diminta oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi


, pelaksanaan penembusan pipa harus dilakukan semua terus menerus
hingga selesai untuk menghindari peningkatan lekatan geser antara pipa
dengan tanah. Namun, pada keadaan daya dorong penembusan melampaui
batas taksiran kekuatan untuk kondisi tertentu, Kontraktor harus dengan
segera menghentikan pekerjaan penembusan pipa dan memberitahukan
keadaan ini tanpa menunda, kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi yang akan memberikan petunjuk/pengarahan yang sesuai. Dalam
hal lebih dari dua buah kaki pendorong digunakan untuk penembusan,
perlu diperhatikan untuk mengupayakan semua kaki-kaki pendorong
tersebut bekerja secara serempak.

d. Penyambungan Pipa-Pipa Penembus Setelah pipa didorong masuk sampai


panjang tertera hingga perlu penyambungan, penyambungan dengan
berikutnya dilakukan di dalam ruang penembus. Penyambungan harus
dilakukah sesuai dengan persyaratan dari bab-bab yang telah disebutkan
terlebih dahulu sesuai dengan instruksi pabrik pembuatnya dengan cara
memuaskan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

e. Pembuangan Tanah dari Dalam Pipa Tanah yang berada di dalam ujung
kepala pipa penembus sepanjang kurang lebih satu meter diukur dari ujung
terdepan tidak perlu dibuang. Selama pembuangan tanah, perlu
136
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

diperhatikan jangan sampai menimbulkan kerusakan pada lapisan lindung


dalam pipa.

f. Survey Sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor melakukan


pengukuran datar, titik henti dan survai lainnva diperlukan untuk
penembusan pipa sehingga berlangsung dengan tepat sesuai jalur dan
ketinggian yang diminta.

5. Pengujian Sambungan Segera dan sedapat rnungkin setelah panjang jalur pipa
diminta telah tembus tertanam sesuai dengan rencana, Kontraktor harus
segera melakukan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta
pada spesifikasi ini. Bila kebocoran teijadi atau terdapat cacat lain yang
ditemukan pada pengujian, Kontraktor harus memperbaharui dengan biaya
menjadi tanggungannya hingga memuaskan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

6. Pemasangan Pipa-Pipa Setelah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan telah


disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Kontraktor harus
melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut sebagaimana pada gambar yang
diserahkan Kontraktor:
Dalam hal diameter pipa 700 mm atau lebih, pipa tembus dipergunakan
langsung sebagai bagian dari jalur pipa utama
Dalam hal pipa tembus berdiameter 800 mm dart dari pipa baja, pipa tembus
dipergunakan sebagai selubung untuk jalur pipa utama, dan pipa-pipa lain
seperti Ductile Cost Iron Pipe, pipa baja dan PVC yang lebih kecil dipasang
kedalam selubung tersebut.

1. Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron Pipa harus disambungkan dengan


penyambung ditunjukkan pada gambar. Semua bagian pipa yang
menanjak termasuk "bend" atau "fitting" harus dilindungi dengan
selimut beton bertulang dengan cara yang sama seperti blok-blok penahan
tekanan untul "blend" vertikal. Penyambungan dari pipa-pipa harus
dilaksanakan sebagaimana diatur pada butir sebelumnya.

2. Pemasangan Pipa Baja atau PVC a) Penyambungan Pipa yang dimasukkan


dalam selubung harus dikerjakan penyambungannya di dalam ruang
penembus seperti yang diatur pada bab sebelumnya dan di dorong masuk
ke dalam selubung dengan peralatan dan cara yang memadai serta hati-
hati. b) Pengujian Sambungan Setelah memasang pipa ke dalam selubung,
Kontraktor harus melaksanakan uji tekanan air sesuai dengan
persyaratan yang diminta pada spesifikasi. Bilamana kebocoran terjadi
atau cacat lain ditemukan pada waktu pengujian, Kontraktor harus
memperbaiki atau mengganti atas tanggungan biaya sendiri hingga
memenuhi syarat. c) Perlindungan dengan Beton Setiap bagian yang
menanjak dari pipa yang dipasang termasuk "bend" atau 'fitting"
harus dilindungi dengan selimut beton bertulang sebagaimana
layaknya pembuatan blok beton penahan tekanan untuk "bend" vertikal.
137
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Sambungan pipa harus dipasang seperti yang dijelaskan pada


bab sebelumnya. d) Penyelubungan dengan Beton Rongga-rongga yang
terbentuk antara pipa selubung dengan pipa-pipa yang dimasukkan ke
dalamnya harus diiisi dengan beton tumbuk (kelas E) memakai pompa
beton. Ukuran maksimum batuan untuk beton kelas E sebesar 25mm.

7. Pengurugan Ruang Penembus Sebelurn memulai pengurugan ruang penembus


dan ruang penerima, beton penahan desakan, bila diminta oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , harus dibuang dari ruang-ruang tersebut.
Setelah pekerjaan penembusan dan penyambungan pipa sebagaimana
dimaksudkan telah selesai dilapisi dengan lapisan pelindung luar dan lapisan
pelindung dalam pada setiap sambungan pipa baja seperti dijelaskan dimuka,
serta Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi menyetujui untuk keperluan
tersebut, Kontraktor harus mengurug ruang-ruang yang dimaksud.

Ruang-ruang tersebut harus ditimbun dengan pasir atau batu pecan dari dasar
hingga ke dasar selubung beton. Material timbunan harus dipadatkan setiap
ketebalan 15 cm dengan menggunakan pemadat tangan atau peralatan yang
oisetujui. Bagian selanjutnya, diatas timbunan pasir atau batu pecah hingga
sampai pada permukaan awal harus diurug dengan material terpilih sesuai
dengan persyaratan pada butir yang sesuai dengan spesifikasi ini.

5.4.4. PERLETAKAN PIPA DIBAWAH AIR


5.4.4.1. Penyelam Setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan dalam air,
Kontraktor harus menyediakan biaya bagi penyelam-penyelam Bilamana
diperlukan berdasarkan instruksi Kontraktor atau Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Penyelam harus dilengkapi dengan peralatan kerja pada
maksimum kedalam dan Kontraktor harus menyediakan peralatan keamanan,
dan bila perlu termasuk " pipe locator" (magneto meter) yang sesuai untuk
pekerjaan bawah air. Kontraktor harus mengikuti peraturan yang berlaku dalam
mempekerjakan penyelam.

5.4.4.2. Survey dan Penyelidikan Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor


harus melakukan survey antara lain :
1) Kedalaman sungai rata-rata.
2) Perbedaan muka air pada saat pasang.
3) Kecepatan arus sungai.
4) Penyelidikan tanah di sungai

5.4.4.3. Persiapan Pekerjaan Bawah Air Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan


bawah air. Kontraktor harus mempersiapkan antaralain: Mengajukan usulan
metoda kerja. Mengatur dan merangkai perpipaan yang akan dipasang. Mengatur
lalu lintas sungai bila ada. Mengurus perijinan untuk memulai kerja kepada
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.4.4.4. Tegangan Tarik (Tensile Stress) Dalam mengajukan usulan metoda kerja,
Kontraktor harus memperhitungkan tegangan tank maksimum yang diijinkan
138
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

pada setiap tempat di dinding pipa, pada setiap saat setama pekerjaan
penempatan pipa sehubungan dengan pembelokan, penarikan, beban tanah,
beban luar (eksternal) lainnya, tekanan internal dan lain-lain tidak lebih dan 20
kg/mm2.

5.4.4.5. Penempatan Pipa Urutan pelaksanaan pekerjaan perpipaan bawah air


yang harus dilakukan oleh Kontraktor, adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan survey pra pengerukan sebelum pelaksanaan pengerukan
dimulai.
Memonitor progres, pekerjaan selama pengerukan
2) Melaksanakan survey setelah pengerukan untuk memastikan bahwa. profile
pant, yang diinginkan telah dicapai.
3) Sebaiknya melaksanakan survey pra penempatan, sebelum penempatan pipa
pada parit yang telah dibuat. Bila perpipaan langsung ditempatkan setelah
pengerukan selesai, survey setelah pengerukan bersamaan dengan survey pra
penarikan pipa.
4) Memonitor pekerjaan penempatan pipa, untuk memastikan posisi perpipaan
clan penempatan head.
5) Melaksanakan survey setelah penempatan fas built survey 1), untuk
memastikan posisi perpipaan.
6) Bila penimbunan diperlukan, memonitor, penimbunan parit kembali terutama
bila terjadi sesuatu.
7) Melaksanakan survey setelah penimbunan (as built survey 2), untuk
memastikan penimbunan parit dengan kerikil dan lempung telah
dilaksanakan dengan baik.
8) Bila perlu, dapat dilakukan survey-survey lain atas perrnintaan Engineer

5.4.4.6. Pengujian Setelah Penempatan Pipa Setelah penempatan pipa, perlu


dilakukan pengujian sebagai berikut:
1) Pengujian Tekanan Hidrolis, sesuai dengan pemasangan pipa biasa.
2) Pengujian Kalibrasi, yaitu untuk memastikan internal diameter di sepanjang
pipa, tidak lebih dari 5 persen kurang lebihnya daripada nominal internal
diameter di setiap tempat.

5.5. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


5.5.1. UMUM
5.5.1.1. Lingkup Pekerjaan Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan
pemasangan pipa berupa perletakan pipa dan penyambungan, dengan cara yang
memuaskan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi dengan spesifikasi ini
dan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar kerja.

5.5.1.2. Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya Perhatian perlu


diberikan datam menangani semua bahan pipa yang disediakan oleh pemilik
untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut setama pengangkutan,
penurunan, pemasangan dan penyambungan sampai pada penyelesaian pada
pekerjaan. Kerusakan pada bahan pipa yang disebutkan tadi harus diperbaiki
hingga memuaskan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi atas beban biaya
139
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

kontraktor.

Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan oleh
pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan tersebut.
Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan dipelihara dengan
baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik. Kerusakan yang
terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus diperbaiki hingga memuaskan
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi atas biaya beban kontraktor. Dalam
hal perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, kontraktor harus
memberi kompensasi kepada pemilik.

5.5.2. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA BAJA (STEEL)


5.5.2.1. Umum Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi
baik perkakas dan peralatan untuk menangani dan memasang pipa, dan valve.
Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas dan peralatan juga harus
sesuai dengan rekomendasi pabrik. Penopang pipa yang memadai harus
disediakan bagi pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan
dalam gambar kerja.

Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus dijaga tetap bersih dan
bebas dari benda asing dan kotoran disepanjang waktu. Langkah pencegahan
mencakup penggunaan kain pembersih dan alat bantu lain yang memadai
menurut petunjuk Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi selama
pemasangan pipa, dan penyumbatan yang rapat semua lubang/celah yang ada
pada setiap akhir hari kerja.

Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara
pemasangan yang ditetapkan terlebih dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada
posisinya, ketinggian dan alignment akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan
menggunakan peralatan survei. Pipa, valve, dan fitting harus dipeiksa secara teliti
dari kerusakan pada saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak sebelum,
selama, atau setelah dipasang harus diberi tanda secara permanen; disingkirkan
dari lokasi pekerjaan, dan diganti dengan yang baik. Secara umum, setiap 3
batang pipa disambung di atas tanah agar pelaksanaan penyambungan lebih
mudah dan pada kondisi yang stabil.

Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakan kedalam galian
dan didalam galian pipa tersebut disambung dengan pipa lainnya dengan
menggunakan "coupling". Jika kontraktor mengusulkan menggunakan "Heat -
shinkable sleeves" untuk lapisan pelindung sambungan daripada "Heat -
shinkable sleeves", "sleeves" tersebut perlu dipasang pada pipa sebelum diletakan.
Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan tempat untuk
"Heat - shinkable sleeves" atau "Sleeves", harus digali lebar untuk kemudahan
pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan.

140
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.5.2.2. Pemasangan Pipa


1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian Peralatan Perkakas, dan fasilitas Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi yang memuaskan Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi harus disediakan dan digunakan oleh komperator untuk
keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa "fitting", dan "valve" harus
diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu, dengan batasan
diameter memakai "crane", Derek, tali, atau dengan mesin, perkakas, atau
peralatan, lainnya yang sesuai, dengan cara sedemikian rupa agar mencegah
kerusakan terhadap bahan, lapisan pelindung luar (protective coating) serta
lapisan pelindung dalam (Linning). Bahan tersebut sama sekali tidak
diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian. Jika kerusakan
terjadi pada pipa "valve" atau perlengkapan dapa saat penanganannya, harus
segera dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi akan menentukan perbaikan yang
diperlukan atau menolak bahan yang rusak tersebut,

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan Semua pipa "Fitting" harus diperiksa secara


hati-hati dari kemungkinan kerusakan, pada saat di atas galian sesaat sebelum
dipasang pada posisi akhir. Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara
khusus, karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan dalam
penanganannya. Pipa atau "Fitting" yang rusak/cacat harus diletakan terpisah
untuk perneriksaan oteh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi yang akan
menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.

3. Pembersihan Pipa dan "Fitting" Bagian luar dan dalam ujung pipa harus
dibersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak
dan lemak sebelum pipa dipasang. Bila ada profil pengaku badan (stiffeners)
guna melindungi ujung pipa, semua profH pengaku tersebut harus
disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.

4. Perletakan Pipa Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda


asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan pada jalur. Selama
berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun
benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.

Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang
berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan
pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan
bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang
sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk
mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan. Setiap saat bial
pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat
dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5. Pemotongan Pipa Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau


"Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai
141
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa
maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada
sudut yang tepat terhadap sumbu pipa. Pemotongan pipa baja harus
dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang
halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa.

Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar
maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong
tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama
sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi. Tidak boleh ada "Fitting"
seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan spigot" dipotong untuk pekerjaan
pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada
kontraktor dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.5.2.3. Penyambungan dengan Pengelasan di Lapangan


1. Umum Pengelasan pipa baja di lapangan harus disesuai dengan persyaratan
yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini,
mengacu pada standar ataupun pedoman (code) berikut ini.
(a) Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures' Association (WSP)
(b) Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat
lebih dalam agar mernungkinkan pengelasan sebagaimana diminta. Jumlah
pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang diiakukan
diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang sesuai, harus
disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Pengelasan yang diminta oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
harus diuji dengan cara pengujian yang dicantumkan dalam "4 PENGUJIAN
TANPA MERUSAK PADA PENGELASAN DI LAPANGAN" dalam 9.2.4 atau cara
yang diterima oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setitap


sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.
Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan
dengan las tumpul tunggal (single-welded butt joint) atau las-tumpul ganda
(double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan.

2. Juru Las (Welder) Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi


juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang
cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang
dikeluarkan oleh bada berwenang.

3. Batang Las dan Mesin Las Batang las harus sesuai persyaratan yang
ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tank yang
setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa. Batang las yang menyerap
lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil
142
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 % untuk
batang ya**g hydrogennya rendah (low hydrogenous rod).

Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine) dengan
arus AC atau pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang ditentukan dalam
JIS C 9301 atau pada standar yang telah diterima oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

4. Penyiapan Ujung Pipa Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur


menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan
lain atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , alur
tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar (exterior) untuk pipa
dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan pada permukaan dalam
(interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar.

Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur dikedua
sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda (double welded butt
joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut,
harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5. Pengelasan Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus


dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah
(grinding). Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung dalam
maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas
minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang
ditentukan. "Fitting" tidak boleh dipotong di lapangan. Atas pengelasan dan
kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasan, harus terus menerus
(berlanjut) dari bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa..

Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus memperhatikan


keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan
tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa
perlindungan atau persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
. Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang
berlebihan, tumpang tindih dan ketidakrataan.

5.5.2.4. Pengujian Tanpa Merusak Pada Pengelasan di Lapangan.


1. Umum Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan
dengan pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah,
semua pengelasan di lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus
dengan perwarna (dye penetrant test).

Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang independen yang


memiliki sertifikat dari badan yang berwenang. Kontraktor harus memberikan
keterangan mengenai perusahaan pemeriksa yang diusulkan beserta
pengalanriannya, bersama dengan kualifikasi kepala pengawas yang
143
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

disebutkan untuk persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .


Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan
untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di
lapangan.

Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi Pekerjaan dan


Konsultan Supervisi atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Kontraktor harus menunjuk kepala
pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalarn mengawasi prosedur
pengujian sambungan dengan pengelasan. Kontraktor harus menyusun dan
menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan dengan
pengelasan yang dilakukan di lapangan kepada Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film,
rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan
diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

2. Pemeriksaan Secara Amatan (visual inspection) Pengelasan alur dan pengelasan


kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat
menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas dan
menguji kembali atas biayanya sendiri.
Adanya lubang (pit) di permukaan
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau lebih
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari 0,5 mm
dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding.
Adanya tumpang tindih adanya (over/op)
Adanya penguatan berlebihan

Tabel 2.18 Pengelasan Alur dan Kedua


Ketebalan Dinding (mm) Maximum Reinforcement (mm)
12,1 atau lebih kecil 3,2
Lebih besar dari 12,7 4,8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan


Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna Penetrasi warna harus dipakai pada
pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi
rekomendasi pabrik. Adanya retakan dan/atau lubang hams diperbaiki dan
diuji ulang atas biaya kontraktor sendiri. Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila
kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang
diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen

5.5.3. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA POLY VINILCHLORIDE


5.5.3.1. Umum Singkatan "Pefice" yang digunakan dalam spesifikasi dalam
dokumen ataupun gambar berarti poly vinil cloride. Kontraktor harus
144
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang
sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa, "valve dan Fitting". Cara
pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peraltan harus sesuai dan
memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.5.3.2. Pemasangan Pipa


1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian Perkakas, peralatan yang baik, dan fasrtitas
yang memenuhi syarat harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor bagi
keamanan dan kelancaran pekerjaan. Semua Pipa, "Fitting, dan Valve" harus
diturunkan kedalam galian satu persatu dengan menggunakan derek,
tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai,
sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada bahan tersebut maupun
lapisan pelindung luar dan dalamnya.

Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau


dilemparkan kedalam galian. Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve,
atau perlengkapan lain dalam penanganannya, kerusakan tersebut harus
segera diberitahukan kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi harus menetapkan perbaikan atau
penolakan bahan yang rusak tersebut.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan Pipa, valve dan fitting harus diperiksa


dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak
yang ditemukan sebelum, selama atau ssudah pemasangan pada kedudukan
akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan. Ujung
"Spigot" harus diperiksa secara teliti karena bagian ini paling mudah rusak
selama penanganannya. Pipa atau "Fitting" rusak harus diletakkan terpisah
untuk pemeriksaan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

3. Pembersihan Pipa dan "Fitting" Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang
tak berguna harus dsingkirkan dari "be//", ujung spigot setiap pipa dan bagian
luar ujung spigot, dan sebelum pipa dipasang bagian dalam "bell" harus diseka
sampai bersih, kering dan bebas dari lemak.

Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan fitting yang telah
terpasang harus dijaga agar tetap bersih dan bebas dari benda asing dan
kotoran. findakan pengahan harus berupa pengguna kain pembersih selama
pemasangan dan penyurnbatan kedap air semua bukaan/celah di setiap akhir
pekerjaan setiap hari.

4. Pemasangan Pipa Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan


yang seragam dan menerus sesuai jalur dan gradien yang diperlihatkan dalam
garnbar dan sesuai dengan jadual perletakan yang ditentukan bagi
pemasangan. Sebelum menernpatkan pipa ke posisinya alignment dan gradien
akhir harus dicek dengan peraltan survey.

145
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah benda asing


masuk kedalam pipa saat ditempatkan pada jalur pemasangannya. Selama
pemasangan, tidak boleh ada sampan, perkakas, kain, atau benda lainnya yang
diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa. Setiap batang pipa yang diletakkan
dalam bagian ujung spirogt harus diletakkan ditengah bell, pipa didorong
masuk dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar.

Pipa harus dimantapkan di tempatya dengan bahan urugan yang dipadatkan


merata, kecuali pada bagian bellnya. Tindakan pencegahan harus diambil
untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke dalam sambungan.
Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung terbuka pipa harus
ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi .

Khususnya pada musim hujan, kontraktor harus melakukan tindakan untuk


mencegah air hujan/atau sampah dan benda lainnya yang tidak perlu masuk
ke pipa yang telah dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung

5. Pemotongan Pipa Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila


perlu pemotongan harus dilakukan tegak lurus terhadap surnbu pipa dan rata.
Pemotongan harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan
rekomendasi pabrik. Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus
dan dipotong resong (Beviled) dengan alat yang khusus dibuat untuk keperluan
tersebut. Ujung potongan serong harus sarna denan yang dibuat dipabrik.
Perkakas bagi keperluan pemotongan pipa dan membuat ujung potongan
serong harus sesuai denga rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman (garis
melingkar yang jelas) harus dibuat diujung spigot pipa yang dipotong
dilapangan untuk menandakan kedalaman penetrasi spigot yang benar
kedalam sambungan pipa.

5.5.3.3. Jenis Sambungan Pipa Polyvinil Cloride yang dipakai dalam Proyek,
sebagai berikut:

a. "Push-On Rabering" yang dipakai untuk pipa diameter 50 mm - 300 mm


b. Sambungan "Solvencement", yang dipakai untuk pipa diameter 20 mm - 40 mm
Semua bahan pelicin (lubricon) untuk sambungan "Push-On Raubbering" dan
"Solvencement" untuk sambungan "Solvencement" untuk PVC harus disediakan
oleh kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk
persetujuan untuk Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi

1. Penyambungan pipa dengan sambungan "Push-On Rubbering" "Socket" dan


"Spigot" pipa harus dibersihkan dengan seksama sebelum cincing karet
(rubbering) dipasang ditempatnya. "Spigot" kemudian dilumuri secara merata
dengan bahan pelicin yang telah disetujui dan pipa ditekan masuk ke "Socket".
Penekanan pipa "Socket" harus dilakukan dengan menekan ujung lain pipa
yang sedang dipasang. Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus
dibuganakan untuk mensegah kemungkinan terjadinya kerusakan "Socket"
146
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

tersebut pada mana batang tersebut ditekan. Tidak boleh ada ganjal dibawah
pipa dan pipa harus terletak merata diatas bahan alasnya (Badding material).
Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan sambungan "Push-on"
agar membentuk lengkungan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan
harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

2. Penyambungan Pipa Dengan Sambungan "Solvencement" "Socket" dan "spigot"


pipa, harus dibersihkan dengan seksama sebelum ujung spigot dilumuri
"Solvencement" yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . "Solvencement' dalam jumlah yang mencuki dilumurkan secara
merata diujung "Spigot". Penekanan "Spigot" yang telah diberi "Solvencement"
ke "Socket" tersebut harus dilakukan engan hati-hati. Konraktor agar
melakukan dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kerusakan pada pipa
yang baru dipasang.

Pipa yang baru selesai disambung dengan "Solvencement", tidak boleh


digeser/dipindahkan ataupun dibat lengkung. Bila memang diperlukan sekali,
untuk membelokkan pipa dengan sambungan "Solvencement" agar membentuk
cengkungan dengan jari-jari panjang, besarnya belokan harus seuai dengan
petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.5.4. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA "POLYETHYLINE"


5.5.4.1. Umum Dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar, Pipa
'POLYETHYLINE" disingkat dengan nama "PE" termasuk jenis thermoplastik.
Untuk air minum spesifikasi pipanya adalah PE 50 yang diproduksi dari jenis
HOPE atau MDPE. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam
keadaan baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan
pemasangan pipa "Valve" dan "Fittins". Cara pemasangan pipa dan penggunaan
perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau
mengikuti pengarahan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.5.4.2. Pemasangan Pipa


1. Penurunan Pipa Kedalam Galian Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas
yang memuaskan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi harus disediakan
dan digunakan oleh kontraktor bagi keamanan kelancaran pekerjaan. Pipa PE
diameter kecil diproduksi dalam bentuk roll. Penurunan kedalam galiannya
dapat dengan 2 cara, baik dilepas dulu dari gulungannya baru diturunkan atau
diturunkan dulu kedalam galian dalam bentuk roll baru dilepas. Pipa PE
diameter besar diproduksi dalam bentuk batang.

Semua pipa, "Fitting" dan "Valve" harus diturunkan kedalam galian satu
persatu, dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas
atau peralatan lainnya yang sesuai sedemikian rupa untuk mencegah
kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan
dalamnnya. Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan atau
147
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dilemparkan ke dalam galian. Jika terjadi kerusakan pada pipa, "Fitting",


"Valve" atau perlengkapan lain dalam penangannannya kerusakan tersebut
harus segera diberitahukan kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
. Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi harus menetapkan perbaikan
atau penolakan bahan yang rusak tersebut.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan. Pipa, "Valve" dan "Fitting" harus diperiksa


dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya. Ahan yang rusak
yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada kedududkan
akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan. Pipa
atau "Fitting" yang rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

3. Penyambungan Pipa Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sebagai


berikut:
a. Sambungan mekanis :
Mechanical-join: sambungan plastik, injection (20 mrn-63 mm) imulded,
tipe push-in dengan 0-ring dan ulir
Sambungan dari metal
b. Welding (heat fusion) :
But welding ( 63 mm - 250 mm)
Socket welding (20 mm - 125 m)
Saddle welding
c. Electro welding (25 mm - 125 mm)
Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas.

Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus disediakan oleh


kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk
persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

1. Penyambungan Dengan Sambungan Mekanis Pipa dimasukkan kedalam


sambungan lalu mur penekannya dikencangkan. Penyambungan sistem
mekanik lainnya juga sama seperti halnya penyambunganpenyambungan yang
biasa dilakukan.
2. Penyambungan Pipa dengan Welding (Heat fusion)
Butt weldding Pipa diklem pada alat penekan. Kedua permukaan pipa harus
dibersihkan dan diratakan dengan pengetap. Setelah alat pengetap
dilepaskan, plat pemanas dijepit diantara kedua permukaan pipa dengan
sedikit tekanan untuk beberapa detik. Kemudian plat pemanas dilepaskan.
Tekan kedua pipa dengan tekanan tertentu sampai mendapatkan lebar yang
dikehendaki dari bagian yang menyatu. Hilangkan tekanan untuk beberapa
saat, setelah dingin-klem dapat dibuka.
Socket welding Pipa dipotong tegak luru dengan sumbunya. Permukaan luar
pipa dan bagian dalam socket harus dibersihkan dengan cairan pembersih
khusus. Jepit bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur dengan mall
yang sudah ditentukan. Masukkan ujung pipa dalam socket pemanas dan
socket sambungan ke dalam spigot pemanas untuk beberapa detik.
148
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Keluarkan alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan kedalam
socket sambungan. Biarkan beberapa saat sampai dingin.
Sudle Welding Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus
dibersihkan dengan cairan pembersih. Taruh piringan pemanas diantara
pipa sudle dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Lepaskan piringan
pemanas dan sambung segera pipa dengan sudle tersebut dengan tekanan
tertentu untuk beberapa saat. Setelah sambungan dingin baru pipa
dilubangi dengan alat yang biasanya sudah ada pada sambungannya.

3. Penyambungan dengan Elektro Welding Kontraktor harus menyediakan


KONTROL BOX khusus dengan tegangan yang harus sama dengan tegangan
dan spesifikasi sambungan yang ditentukan oleh produsen sambungan
tersebut. Mula-mula kedga permukaan yang akan disarnbung harus
dubersihkan dengan cairan pembersih.Sambung pipa dengan sambungan yang
akan dilas. Kemudian kabel dari kontrol box disarnbung kedalam sambungan
yang tersedia. Hidupkan kontrol box dan secara otomatis akan berhenti sendiri
bila proses penyambungan selesai. Sebagai kontrol, material dari dalam akan
keluar dari lubang indikator pada sambungan.

5.5.5. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA DUCTILE CAST IRON


5.5.5.1. Umum Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi
baik pekakas dan peralatan untuk menangani dan mernasang pipa dan valve.
Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas dan juga peralatan harus
sesuai dengan rekomendasi pabrik. Penopang pipa yang memadai harus
disediakan bagi pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan
dalam gambar kerja.

Bagian dalam semua pipa dan valve yang dipasang, harus dijaga tetap bersih dan
bebas dari benda asing dan kotoran sepanjang waktu. Langkah pencegahan
mencakup penggunaan kain pembersih dan alat bantu lain yang memadai
menurut petunjuk Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi selama
pemasangan pipa, dan penyumbatan yang rapat semua celah/lubang yang ada
pada setiap akhir hari kerja.

Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara
pemasangan yang ditetapkan terlebih dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada
posisinya, ketinggian dan alinyamen akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan
menggunakan peralatan survey. Pipa, valve dan fitting harus diperiksa secara
teliti dari kerusakan saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak sebelum,
selama dan setelah dipasang harus diberi tanda secara permanen, disingkirkan
dari lokasi pekerjaan, dan diganti dengan yang baik.

5.5.5.2. Pemasangan Pipa


1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang
memuaskan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi harus disediakan dan
digunakan oleh kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan.
149
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Semua pipa, fitting dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam
galian, satu persatu dengan batasan diameter memakai crane, derek, tali atau
dengan mesin perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara
sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung
luar (protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining). Bahan tersebut
sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.
2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan Semua pipa dan fitting harus diperiksa
secara teliti dan retak dan kerusakan lainnya pada saat benda berada diatas
galian sebelum saat pemasangan dalam posisi akhir. Ujung spigot harus
diperiksa dengan teliti karena daerah ini merupakan yang paling mudah
mengalami kerusakan dalam penanganan. Pipa atau fitting yang rusak harus
diletakan terpisah untuk diperiksa oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi yang akan menetapkan perbaikan yang diperlukan atau menoaknya.

3. Pembersihan Pipa dan Fitting Semua gumpalam, gelembung udara, dan


kelebihan lapisan pelindung harus disingkirkan dari bell dan ujung spigot
setiap pipa dan sebelum pipa dipasang bagian luar ujung spigot dan bagian
dalam bell harus diseka bersih, kering dan bebas minyak atau lemak.

4. Pemasangan Pipa Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah


benda asing masuk kedalam pipa saat dipasang dalam jalurnya. Selama
pemasangan berlangsung, benda, perkakas, kain atau bahan lainnya tidak
boleh diletakan dalam pipa. Pada saat batangan pipa diletakan kedalam galian,
ujung spigot harus ditempatkan pada lingkaran bell dan ditekan masuk serta
diatur pada jalur yang benar. Pipa dimantapkan pada tempatnya dengan bahan
urugan yang telah disetujui yang kemudian dipadatkan kecuali pada bagian
bell. Langkah pencegahan harus dilakukan guna mencegah tanah atau bahan
lainnya masuk kedalam ruang sambungan. Pada saat tidak dilakukan
pemasangan pipa, bukaan pada ujung pipa harus ditutup dengan cara yang
memadai yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5. Pemotongan Pipa Pemotongan pipa guna menyisipkan tee, bend atau valve
ataupun untuk tujuan lain harus dilakukan dengan mesin pemotong yang
sesuai dengan cara yang rapi dan tenaga terlatih tanpa menimbulkan
kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya serta menghasilkan
ujung yang halus pada sudut yang sesuai terhadap sumbu pipa.

5.5.5.3. Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Mechanical Penyambungan pipa


yang ditentukan berikut ini hanya memperlihatkan penerapannya secara umum.
Untuk rincian pekerjaan penyambungan, kontraktor harus memahami petunjuk
dari pabrik atau mengikuti perintah Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Semua pipa yang ditentukan dalam bagian ini, mencakup pipa fitting dari jenis
sambungan yang sama/sejenis.

1. Pemasangan Perlengkapan Di bagian luar spigot dan di bagian dalam bell jenis
pipa dengan sambungan mekanik (mechanical joint) ini harus dibersihkan
dengan kain yang bersih agar bebas dari kotoran. Bis - tekan (sland) dan cincin
150
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

karet ductile iron selanjutnya disisipkan diujung spigot dengan bibir bis-tekan
menghadap kearah ujung bell atau socket.

2. Pembautan Sambungan Seluruh bagian pipa harus ditekan/didorong masuk


guna menempatkan ujung spigot pada bell. Cincin karet sedemikian harus
ditekan keposisinya dalam bell, perhatian perlu diberikan untuk menempatkan
cincin karet secara merata disekeliling sambungan. Bis-tekan ductile iron
harus digeser sepanjang pipa sampai pada posisi untuk pembautan, semua
baut dimasukan dan sekrup diputar dengan tangan. Semua sekrup
dikencangkan dengan kunci puntir (wrench) yang sesuai. Sekrup yang terpisah
dalam sudut 180 derajat harus dikencangkan bergantian agar diperoleh
tekanan yang seimbang diseluruh bis-tekan. Akhirnya semua sekrup harus
dikencangkan dengan kunci puntir dan pastikan bahwa semua sekrup telah
dikencangkan dengan puntiran (torque) yang telah ditentukan. Puntiran baut
bagi setiap ukuran baut harus sesuai dengan standar pabriknya tetapi secara
umum adalah sebagai berikut:

Tabel 5.19 Pembautan Sambungan Ukuran Sekrup (mm)


Diameter Nominal Pipa (mm) Standar Momen Puntir (kg-m)
16 20 24 30 75 100-600 700 - 800 900
atau lebih besar 6 10 14 20

3. Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan Sambungan Mekanik


Bilamana diperlukan untuk membelokan pipa dengan sambungan mekanik
agar supaya membentuk lengkungan berjari-jari panjang, besarnya
penyimpangan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.5.5.4. Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Push On


1. Pemasangan Jenis sambungan push on diterapkan untuk pipa diameter 300
mm dan yang lebih kecil dan dengan memakai jenis sambungan mekanik
dimana pipa lurus dan fitting atau fittingnya itu sendiri disambungkan.
Pemasangan dan penyambungan pipa sambungan push on dengan fitting
harus dilakukan dengan bahan pelicin (lubricant) yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Kontraktor harus menyerahkan katalog
dan data teknis serta contoh kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
sebelum menggunakan bahan pelicin tersebut dalarn pekerjaannya dalam
waktu yang cukup bagi Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi untuk
memeriksanya terlebih dahulu.

Bagi semua sambungan antara fitting dan pipa lurus, atau fittingnya sendiri
harus harus digunakan sambungan mekanik kecuali untuk sambungan
lainnya dimana Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi menerima dan
menyetujuinya. Ujung spigot yang terpotong dari suatu pipa lurus tidak boleh
dicoba-disambungkan dengan socket jenis sambungan push on. Dibagian luar
spigot dan dibagian dalam bell pipa jenis push on harus dibersihkan dengan
kain bersih agar bebas dari kotoran.
151
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Setelah melumuri zat pelicin yang telah disetujui disekeliling spigot, cincin
karet harus dilepas dari ujung spigot pipa dan memasangnya ditempat yang
telah ditunjukan oleh pabrik. Penyisipan socket kedalam spigot harus
dilakukan dengan cara yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Setelah penyisipan tersebut, kedalaman antara socket dan cincin
karet sekelilingnya harus diperiksa dengan alat yang sesuai. Jika kedalaman
yang diperiksa tidak sesuai dengan rekomendasi pabrik, dan jika cincin karet
terpelintir dalam socket, pipa yang telah tersambung harus dilepas dan
pemasangan pipa harus diulangi lagi.

Cincin karet yang mengalami kerusakan atau deformasi/transformasi tidak


boleh digunakan untuk pekerjaan penyambungan dan harus dikembalikan
kepada pemilik dengan diberi tanda yang jelas dan catatan yang
memberitahukan keadaan kerusakan tersebut. Pipa yang telah tersambung
harus dipisahkan/dilepas dengan hati-hati dengan alat yang telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi serta tidak dilakukan dengan
kasar.

2. Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan Sambungan Push On


Bilamana diperlukan membetokan pipa sambungan push on agar membentuk
belokan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai dengan
petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi .

3. Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Flens (flanged) Setelah membersihkan


seluruh permukaan flens bahan sambungan harus dikencangkan dengan kunci
puntir yang sesuai. Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat satu sama
lain harus dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang merata
diseluruh permukaan flens. Semua baut dan mur untuk flens harus dilumuri
gemuk (grease) dengan merata. Semua mur benar-benar dikencangkan dengan
puntiran yang telah ditentukan menggunakan kunci puntir sebagaimana yang
diperlihatkan berikut ini :

Tabel 5.20 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Flens Ukuran Baut (mm)
Diameter Nominal Pipa (mm) Standar Momen Puntir (kg-m)
16 20 22 24 30 36 42 48
75 - 200 200 - 300 350
- 400 450 - 600 700
- 1200 1350-1800 2000
- 2400 2600
6 9 12 18 33 50 58 70

4. Penyambungan dengan Sambungan Penahan (restraint joint)


1. Umum Kontraktor harus memasang sambungan penahan untuk pipa jenis
sambungan mekanik dan fitting sebagaimana ditentukan atau diperlihatkan
dalam gambar untuk mencegah kemungkinan pipa dan fitting lepas dari
152
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

sambungan akibat dorongan (thrust) atau pergerakan (movements)

2. Pemasangan Pemasangan sambungan penahan, kecuali diperintahkan oleh


Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi harus sesuai dengan petunjuk
pabrik. Pipa yang berdekatan dikedua ujung fitting seperti tee, cross, bend dan
reducer pada umumnya harus disambung tanpa pemotongan sehingga tidak
mengurangi pengarah sambungan penahan. Kontraktor harus mengukur
sambungan dengan pipa guna memastikan kebutuhan diatas.

Tambahan sambungan penahan harus dipasang pada sambungan dengan


fitting tersebut bila pipa dipotong untuk penyesuaiannya atau untuk menjaga
alinyamen pada fitting tersebut sesuai perintah Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Jumlah set sambungan penahan untuk berbagai macam
fitting yang akan dipasang, kecuati diperlihatkan lain datam gambar harus
sebagai berikut tetapi tidak terbatas pada : Tee ..........3 set untuk semua
ukuran Tee pada socket dan ujung spigot dan brach's socket end.
Reducer ....2 set untuk semua ukuran reducer pada socket dan ujung spigot
Bend ........2 set untuk ukuran berikut ini dan sudut belokan pada socket dan
ujung spigot.

o Semua ukuran bend dengan sudut betokan 90 derajat dan AS derajat o Bend
dengan diameter 200 mm dan yang lebih besar mempunyai sudut
belokan 22 Yi derajat o Bend dengan diameter 300 mm dan yang lebih
besar mempunyai sudut belokan 11 V* derajat. Blow off ...1 set untuk
semua ukuran blow off branch pada ujung cabang socket Sambungan penahan
pada collar, bell dan flanges dan flange clan spigot harus dipasang hanya bila
memang diperintahkan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Kontraktor
harus memasang semua tambahan sambungan penahan sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi atas biaya
kontraktor sendiri.
5. Pemasangan Sambungan Flexibel dan Coupling 1. Umum Semua sambungan
flexible dan coupling harus dipasang dengan benar pada jalur dan ketinggian
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Ujung flange atau coupling
sambungan tersebut harus dibersihkan sebelum pemasangan. Semua ujung
flange harur dipasang dan dikencangkan sebagaimana telah ditentukan.
Penyambungan coupling harus sesuai dengan petunjuk pabrik.

2. Sambungan Flexible Semua sambungan flexible harus dipasang dibawah tanah


untuk penyambungan pipa yang terpendam dan pipa yang terbungkus dalam
bangunan beton. Tekukan, kontraksi, ekspansi ataupun transformasi lainnya
pada sambungan tersebut harus dihindari sebelum pemasangan. Perhatian
perlu diperhatikan selama transportasi, penurunan dan pemasangan guna
menghindari kemungkinan terjadinya transformasi yang disebutkan tadi pada
sambungan flexible. Oleh karenanya, kontraktor tidak boleh melepas rusuk
(ribs), pelindung atau perlengkapan lain yang disertakan pada sarnbungan
sebebelum pekerjaan penyambungan selesai.

153
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

3. Sleeve Coupling Semua sleeve coupling harus dipasang dan memberi jarak
bersih 3,0 cm atau sesuai standar pabrik antara dua ujung pipa yang akan
dipasangkan oleh sambunean tersebut.

5.5.6. PEMASANGAN GALVANIZED IRON PIPE


5.5.6.1. Umum Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen
ataupun gambar berarti Gavanized Iron Pipe. Kontraktor harus menyediakan dan
memelihara dalam keadaan baik perkakas peralatan yang sesuai bagi
pengamanan dan pemasangan pipa, valve dan fitting. Cara pemasangan pipa dan
penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari
pabrik atau mengikuti pengarahan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.5.6.2. Pemasangan Pipa


1. Penurunan Pipa Ke Dalam Galian Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang
memuaskan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi harus disediakan dan
digunakan oleh kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan.
Semua pipa, fitting dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam
galian, satu persatu dengan batasan diameter memakai crane, derek, tali atau
dengan mesin perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara
sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhaoap bahan lapisan pelindung
luar (protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining). Bahan tersebut
sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan Semua pipa dan fitting harus diperiksa


secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan pada saat berada diatas bagian
sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir. Setiap ujung pipa harus diperiksa
dengan secara khusus, karena daerah ini paling fnudah mengalami kerusakan
dalam penanganannya. Pipa atau fitting yang rusak/cacat harus diletakan
terpisah untuk pemeriksaan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
yang menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya
3. Pembersihan Pipa dan Fitting Bagian luar dan dalam ujung pipa harus
dibersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari
minyak, lemak sebelum dipasang. Bila ada profit pengaku badan (stiffeners)
guna melindungi pipa, semua profil pengaku tersebut harus disingkirkan
sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.

4. Perletakan Pipa Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda


asing masuk kedalam pipa pada saat pipa ditetakan pada jalur. Selama
berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun
benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.

Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang
berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan
pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan
bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang
sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk
154
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan. Setiap saat bial
pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat
dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5. Pemotongan Pipa Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau


"Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potony yang sesuai
dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa
maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada
sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.

Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai
menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang
diminta terhadap sumbu pipa. Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai
merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung
potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan
ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi. Tidak
boleh ada "fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan spigot" dipotong untuk
pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan
kepada kontraktor dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.5.6.3. Penyambungan Pipa Galvanized Penyambungan pipa galvanized


dilakukan dengan memakai sok seperti yang ditentukan sebelum pipa disambung,
maka bagian ulir dari sok atau ujung-ujung pipa harus dibersihkan dari kotoran-
kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat nanas dan baru dimasukan
secara hati-hati pada sok dan diputar sampai kencang betul.

5.5.6.4. Penyambungan Dengan Pengelasan


1. Umum Pengelasan pipa salvanized di lapangan harus disesuaikan dengan
persyaratan yang ditentukan berikut irii. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalarn
spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman (code) berikut ini.
a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures' Association (WSP)
b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan Bila pengelasan
dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar
memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta. Jumlah pipa yang akan
menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan diatas permukaan
tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui terlebih
dahulu oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap


sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain.
Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan
dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau las-tumpul ganda
(double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan
2. Juru Las (welder) Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi
juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang
155
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang
dikeluarkan oleh badan yang berwenang.

3. Batang Las dan Mesin Las Batang las harus sesuai persyaratan yang
ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tank yang
setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa. Batang las yang menyerap
lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil
dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 % untuk
batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous rod). Mesin las, harus
mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine) dengan arus AC atau
pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang ditentukan dalam J1S C 9301
atau pada standar yang telah diterima oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

4. Penyiapan Ujung Pipa Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur


menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan
lain atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , alur
tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar (exterior) untuk pipa
dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan pada permukaan dalam
(interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar. Pipa yang
mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur dikedua sisi pipa
agar dapat dilakkan sambungan las tumpul ganda (double welded butt joint).
Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut, harus
sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5. Pengelasan Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus


dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah
(grinding). Bila pipa akan dipotong di laangan, lapisan pelindung dalam
maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas
minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang
ditentukan. "Fitting" tidak boleh dipotong di lapangan. Kualitas pengelasan dan
kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasan, harus terus menerus
(berlanjut) dari bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.

Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus memperhatikan


keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan an^in. Pekerjaan
tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa
perlindungan atau persetujuan dari Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi
. Permukaan hasil pengelasan harus seragam. tanpa ada sempalan yang
berlebihan, tumpang tindih dan ketidak rataan.

5.5.6.5. Pengujian Tanpa Merusak pada Pipa dengan Sambungan Pengelasan di


Lapangan.
1. Umum Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak Sambungan dengan
pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua
pengelasan di lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus dengan
156
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

pewarna (dye penetrant test). Pengujian harus dilakukan oleh Lembaga


Pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari badan yang
berwenang.

Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai lembaga pemeriksa yang


diusulkan beserta pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala
pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi . Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan
bahan untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di
lapangan. Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Kontraktor harus menunjuk kepala
pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur
pengujian sambungan dengan pengelasan. Kontraktor harus menyusun dan
menyerahkan laporan mengenai hasil pengujian sambungan dengan
pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi . Laporan harus berisi analisa dan pengujian, film,
rekaman fotografi dan sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan
diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi .

2. Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata (visual inspection) Pengelasan alur dan


pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat
rnenyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas dan
menguji kembali atas biayanya sendiri.
Adanya lubang (pit) di permukaan
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau lebih
Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari 0,5 mm dan
kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding.
Adanya tumpang tindih (overlap)
Adanya penguatan berlebihan

Tabel 5.21 Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata Ketebalan Dinding (mm)


Maximum Reinforcement (mm) 12,1 atau lebih kecil 3,2 Lebih besar dari 12,7
4,8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan


Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

3. Uji Cairan Panembus Dengan Warna Penetrasi warna harus dipakai pada
pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi
rekomendasi pabrik. Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan
diuji ulang atas biaya kontraktor sendiri. Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila
kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang
diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen.

157
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

5.5.7. LAPISAN PELINDUNG LUAR (PROTECTIVE COATING) DAN LAPISAN


PELINDUNG DALAM (LINNING)
5.5.7.1. Umum. Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungari .pipa baja
dan "fitting" termasuk "coupling"; sambungan "flexible" harus dilindungi sesuai
dengan persyaratan yang dicantumkan dalam spesifikasi ini. Bahan pelindung
yang dipakai untuk pekerjaan, harus produk pabrik yang menghasilkan produksi
bahan tersebut dalam jumlah besar. Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis
dari pabrik, yang diperlukan oteh Pemilik, harus disediakan/diberikan terlebih
dahutu. Warna dan lainnya, bila tidak ditentukan akan dfpilih oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.5.7.2. Pelapisan Pipa Baja dan "Fitting"


1. Pipa Baja yang Terekspos Seluruh permukaan pipa baja dan "fitting" yang
terekspos udara, harus diberi tiga lapisan cair sebagai tambahan pada lapisan
primer dan lapisan pertama dari pabrik, dan dilakukan setelah pembersihan
dan pengeringan permukaan lapisan tersebut. Jika ditemui kerusakan sebelum
pelapisan di lapangan, kerusakan tersebut harus diperbaiki sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Pelapisan
tersebut harus dilakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut:
Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan lapisan kering, 35
microns.
Lapisan Kedua Cat dasar, total minimum ketebalan lapisan kering 25
microns.
Lapisan Ketiga Dua lapis cat akhir, masing-masing 20 microns.

Lapisan pertama harus memenuhi "JIS K5622, Red-Lead Anticorrosive Paint.


Class 2" atau "JIS K5523 Lead Suboxide Anticorrosive Paint. Class 2" atau yang
setara. Lapisan pertama, kedua dan ketiga, jika dimungkinkan haruslah
produk dari pabrik yang sama sebagaimana pula lapisan primer dan lapisan
pertama dari pabrik. Produk tersebut haruslah produk terdaftar. Semua
penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus dicat sebagaimana
ditentukan untuk pipa dan "fitting".

2. Pipa Baja yang Terendam Lapisan pelindung digunakan pada pipa baja yang
akan dipendam, dalam proyek terdiri dari : 1) "Head-Shrinkable Sleeve" atau
"Sheet System" (untuk sambungan dengan pengelasan) 2) "Epoxy Limns"
atau "Coal Tor Epoxy Lining System" (untuk "Sleeve Coupling'), dan 3)
Petrolatum Corrosin Protective Tope S- Nsteni" (untuk sambungan expansi)
(expansion joints).

Spesifikasi ini hanya mencakup hal-hal yang bersifat dasar dan hal-hal yang
tak dapat dihindarkan. Semua rincian cara pemasangan mengikuti
sebagaimana yang ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.

(a) "Head-Shrinkoble Sleeve" atau "Sheet" Semua sambungan yang dilas yang
dipendam di bawah tanah harus dilindungi dengan "Head-shrinkable
sleeve" atau "sheet". Bahan tersebut akan disediakan oleh Pemilik. Kontraktor
158
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dalam melakukan pekerjaan pemasangan, harus dibawah petunjuk


instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan tersebut. Nama pemasok
bahan akan diberitahukan kepada Kontraktor oleh Pemitik, dan semua biaya
bagi penugasan Instruktur tersebut menjadi beban Kontraktor.

1) "Head-Shrinkoble Sleeve": Pemasangan "Sleeve" Panjang tumpang tindih


(overlapping) antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan
harus lebih dari 50 mm pada kedua sisinya. Sebelum pekerjaan pengelasan
sambungan, sejumlah sleeve yang diperlukan harus dipotong dengan panjang
yang sesuai, dan disisipkan ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian.
"Sleeve" tersebut harus berada di ternpat yang tidak terpengaruh oleh panas
pengelasan.

Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa Semua percikan, butiran dan lain


sebagainya yang timbul di daerah pengelasan harus disingkirkaa dengan alat
pembersih yang memadai, dan setiap permukaan pipa yang akan ditutup
dengan "sleeve" harus dihaluskan terlebih dahulu.

Pemanasan Pendahuluan pada Pipa Area yang akan ditutupi dengan


"wrapping", harus dipanasi dahulu dengan pembakar (burner) sampai kurang
lebih 60 derajat, dan "wrapping" harus diletakkan ditempatnya untuk menutupi
daerah sambungan, setelah menyingkirkan lapisan pemisah dari "wrapping".
Panjang tumpang tindih antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang
di lapangan harus lebih besar dari 50 mm.

Pemanasan dan Pengerutan "Sleeve" Pemanasan "sleeve" harus dilakukan


dengan pembakar yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi dan dilakukan mulai dari bagian tengah "sleeve". Udara yang berada
di antara "sleeve" dan pipa, harus disingkirkan seluruh secara perlahan dan
pasti. Pengerutan akan berlanjut secara merata, sampai sifat adhesive "sleeve"
timbul.
2) "Head- Shrinkage Sheet" Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa
Penanganan komponen terdahulu
(a) dan 1) "Head-Shrinkabte Sleeve". kata "Sleeve" harus dibaca "sheet",

Pemanasan Pendahuluan Pipa Bagian yang akan ditutup dengan "sheet", harus
dipanaskan dahulu dengan pembakar sampai kurang lebih 60 derajat. Panjang
tumpang tindih antara petapisan dari pabrik dan pelapisan di lapangan harus
lebih darl 50 mm, dan tumpang tindih untuk "sheet" itu sendiri harus lebih
dari 100 mm.

Pemanasan dan Pengerutan "Sheet" Setelah melakukan "sheet" pada pipa,


"sheet" tersebut harus dikerutkan dengan pembakar, secara merata, dan udara
yang berada diantara " sheet" dan pipa harus disingkirkan seluruhnya secara
perlahan tapi pasti. Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya
timbul dari "sheet".

159
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

(b) Pelapisan"Epoxy" atau Pelapisan "Coat Tor Epoxy" "Sleeve coupling" yang
disediakan oleh Pemilik haurs dilindungi dengan bahan khusus. Kontraktor
harus menangani bahan tersebut dengan sangat hati-hati jangan sampai
merusak ataupun menggores permukaan bahan pelapis. Semua bagian yang
rusak atau tergores dan bagian sekitarnya pada permukaan lapisan pelindung
"sleeve coupling" harus diberi lapisan kembali sebagaimana berikut ini.

Semua biaya bagi bahan pelapisan "epoxy"' atau pelapisan "coal tar epoxy",
tenaga kerja, peralatan dan perkakas harus ditanggung oleh Kontraktor.
Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan pelapisan
tersebut untuk persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
1) Pelapisan "Epoxy" - Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer. - Satu (I) atau
lebih lapisan cairan finish coat.
2) Pelapisan "Coal Tar Epoxy" - Satu (1) lapisan "epoxy primer', - Dua (2) lapisan
"epoxy finish coat"

(c) Pipa Pelindung Korosi "Petrolatum" Semua sambungan "expansion" harus


dilindungi dengan pelindung korosi "petrolatum" Bahan harus disediakan oleh
Kontraktor. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pemasangan di bawah
pengawasan instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan. Kontraktor
harus memasukan data teknis dan contoh (sample) bahan tersebut dengan
data pengalaman instruktur yang akan clitugaskan oleh pabrik, untuk
persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

Pembungkusan pita petindung oleh bahan tersebut, harus dilanjutkan ke


bagian beton tidak kurang dari 15 cm sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Permukaan yang akan dilapisi dengan pelindung korosi "petrolatum" harus
dibersihkan. Karat, kotoran dan debu, air, minyak dan lemak harus
disingkirkan seluruhnya dari permukaan yang akan dilapisi. Setelah
membersihkan permukaan, permukaan tersebut harus ditutup dengan pasta.
Cekungan harus diisi dengan bahan pengisi (fifter) sampai permukaan rata dan
halus. Pasta tersebut dan bahan pengisi harus produk yang disuplai oleh
pabrik, pita pelindung korosi "petrolatum".

Pita pelindung korosi "petrolatum" harus ditarik dengan tegangan yang cukup
agar cukup merenggangkan pita tersebut. Paling sedikit 150 mrn permukaan
pita harus ditekan dengan tangan agar dapat mengikatnya dengan baik dan
rnantap. Dalam hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor harus
menyediakan pita yang sama atau setara yang disetujui Direksi Pekerjaan dan
Konsultan Supervisi atas biaya Kontraktor sendiri.

5.6. PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI


5.6.1. UMUM Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve",
bangunan khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan
pipa dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa
tersebut sesuai dengan spesifikasi ini. Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure
test) pada jalur pipa dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin
160
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan
tidak bocor serta biok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup menahan
tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa. Kontraktor harus menyediakan tenaga
kerja, peralatan dan bahan untuk pengulian tekanan air dan pengujian
kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan untuk penguatan tekanan dan
kebocoran harus disediakan oleh Kontraktor.

Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong dapat
menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air
tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan
(electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran air, harus dicegah
terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus
dilepas, dan sebuah manometer dengan kran penutupnya harus dihubungkan
pada cabang jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak
terdapat katup udara maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga
Ahli. Air untuk pengujian akan disediakan oleh Pemilik atas beban
biaya Kontraktor. Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan
disaksikan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi atau wakilnya.

5.6.2. UJI TEKAN Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau
setiap bagian pipa baru yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis
minimal 1,5 kali tekanan kerja pada saat pengujian.

5.6.2.1. Batasan Tekanan Pengujian tekanan harus sebagai berikut:


1. Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi
selama pengujian
2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan
3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam
4. Tidak bervariasi > ± 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian
5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang diijinkan
untuk katup atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate
valves atau hidran. Catatan : Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan
menyebar ke semua arah melebihi tekanan yang diijinkan
6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian
yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate
valves atau katup buter fly.

5.6.2.2. Tekanan Udara Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi
dengan air perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari
titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi terhadap
evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara menyambungkan
pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan
tertutup pada tekanan differensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini
berguna untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.

5.6.2.3. Pelepasan Udara Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus
dibuang seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang
161
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

pada semua titik tertinggi, kontraktor harus memasang katup cock pada titik
tersebut diatas sehingga udara dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi
air. Setelah semua udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan
dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau
tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan pemilik.

5.6.2.4. Pemeriksaan Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang


terlihat harus diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting,
hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat uji tekan harus diperbaiki
atau diganti dengan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai
memuaskan pemilik.

5.6.3. UJI KEBOCORAN


Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan

5.6.3.1. Definisi Kebocoran Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang
harus disuply kedalam pipa yang baru dipasang atau setiap bagian yang baru
dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35 bar) sebagai tekanan uji
yang ditentukan sesudah udara pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah
diisi dengan air. Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun
pada saat pengujian melebihi periode waktu pengujian yang ditentukan.

5.6.3.2. Kebocoran yang diijinkan Pemasangan pipa dianggap gagal apabila


tingkat kebocoran melebihi dari yang ditentukan dalam persamaan berikut:
133200 PSD L
Dimana : L : Kebocoran yang diijinkan, dalam gallon/jam S : Panjang pipa uji,
dalam feet D : Diameter pipa nominal, dalam inch P : Tekanan uji rata-rata
selama uji kebocoran, dalam pound/inch atau gauge Dalam satuan metrik
2816 PSD L
Dimana : L : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam S : Panjang pipa uji,
dalam meter D : Diameter pipa nominal, dalam inch P : Tekanan uji rata-rata
selama uji kebocoran, dalam bar

Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil,
dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi 1. Kebocoran
yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan pada tabel 11. 2. Pada
pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan kebocoran sebesar
0,0012 It/jam dari ukuran katup nominal dapat diijinkan 3. Bila hidran pada
bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran tertutup.

pesifikasi Teknis Jaringan Pemanfaatan Air Baku Lumbung Air Baku Sukodono

I - 73

Tabel 5.22 Bocoran yang diijinkan untuk setiap 1000 ft (305 m) panjang pipa
162
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

Tekanan uji rata-rata psi (bar)


Diameter Normal Pipa (inch)
3 4 6 8 10 12 14 16 18 20 24 30 36 42 48 54 450(31) 0,48 0,64 0,95 1,27 1.59
1.91 2.23 2.55 2.87 3.18 3.82 4.78 5.73 6.69
7.64 8.00 400 (28) 0,45 0.64 0.90 1.20 1.50 1.80 2.10 2.40 2.70 3.00 3.60 4.50
5.41 6.31 7.21 8.11 350 (24) 0.42 0.60 0.84 1.12 1.40 1.69 1.97 2.22 2.53 2.81
3.37 4.21 5.06 5.90 6.74 7.58 300(21) 0.39 0.56 0.78 1.04 1.30 1.56 1.82 2.08
2.34 2.60 3.12 3.90 4.68 4.46 6.24 7.02 275 (19) 0.37 0.52 0.75 1.00 1.24 1.49
1.74 1.99 2.24 2.49 2.99 3.73 4.48 5.23 5,98 6.72 250 (17) 0.36 0.50 0.71 1.95
1.19 1.42 1.66 1.90 2.14 2.37 2.85 3.56 4.27 4.99 5.70 6.41 225 (16) 0.34 0.47
0.68 1.90 1.13 1.35 1.58 1.80 2.03 2.25 2.70 3.38 4.05 4.73 5.41 6.03 200 (14)
0.32 0.45 0.64 1.85 1.06 1.28 1.48 1.70 1.91 2.12 2.55 3.19 3.82 4.46 5.09 5.73
275 (12) 0.30 0.59 0.59 1.80 0.99 1.19 1.39 1.59 1.79 1.98 2.38 2.98 3.58 4.17
4.77 5.36 150 (10) 0.28 0.55 0.55 1.74 0.92 1.10 1.29 1.47 1.66 1.84 2.21 2.76
3.31 3,86 4.41 4.97 125 (9) 0.25 0.50 0.50 1.67 0.84 1.01 1.18 1.34 1.51 1.68
2.01 2.52 3.02 3.53 4.03 4.53 100 (7) 0.23 0.45 0.45 1.60 0.75 1.90 1.05 1.20
1.35 1.50 1.80 2.25 2.70 3.15 3.60 4.05

- Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, kebocoran yang
diijinkan akan merupakan jumlah kebocoran dari setiap pipa - Untuk memperoleh
kebocoran dalam liter/jam. Kalikan dengan 3,785

5.6.3.3. Penerimaan Hasil Pemasangan Penerimaan harus ditentukan sesuai


dengan tingkat kebocoran yang diijinkan. Bila pada suatu uji pipa ternyata
mengeluarkan bocoran yang lebih besar dari pada yang disyaratkan pada butir
10.3.3., kontraktor akan menentukan lokasi kebocoran dan melakukan perbaikan
seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang diijinkan, dan atas biaya
sendiri. Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.

5.6.4. PENGGELONTORAN PIPA Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh


Pemilik atas beban biava Kontraktor dan Kontraktor harus membersihkan semua
pipa yang terpasang dengan Penggelontoran memakai air bersih sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .
Penggelontoran dilakukan dengan membuka / menguras cabang pembuang
(drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir. Jangka
waktu pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
dan Konsultan Supervisi . Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi
dan memperbaiki apabila ditemukan kebocoran selama penggelontoran,
sebagaimana diperintahkan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi ,
walaupun hasil pengujian yang disebutkan di atas disetujui oleh Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi .

5.6.5. DESINFEKSI Sebelum berfungsi dalam sistem layanan. dan sebelum


dinyatakan selesai oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi , semua pipa
induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang ada, atau "valve" yana ada
dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan Chlorine sesuai dengan
prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
163
Spesifikasi Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di Kabupaten Gresik

dan Konsultan Supervisi .


1) Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih yang
telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa Chlorine.
2) Setelah 24 jam, sisa Chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/lt hal
tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan.
3) Walaupun demikian, jika sisa Chlorine memperlihatkan kurang dari 5 mg/liter,
harus ditambah Chlorine, diikuti dengan tambahan periode kontak selama 24
jam. Desinfeksi termasuk pengukuran sisa Chlorine merupakan tanggung
jawab Kontraktor, tetapi air dan bahan kimia akan disediakan oleh Pemilik atas
beban biaya Kontraktor. Pekerjaan akan mencakup pemasangan pipa
sementara atau pengambilan sesuai kebutuhan bagi injeksi air Chlorine dan
pengambilan contoh air untuk pengujian di bawah pengarahan Direksi
Pekerjaan dan Konsultan Supervisi . Pekerjaan yang dilakukan di atas harus
dilakukan setelah penyelesaian dan diterimanya pengujian kebocoran dan
tekanan yang disyaratkan.

Demikian spesifikasi teknis Pembangunan Jaringan Irigasi D.I Sukodono di


Kabupaten Gresik dibuat.

Sukoharjo, 8 November 2022

PPK Irigasi dan Rawa II


SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air
Bengawan Solo

ERY SURYO KUSUMO, S.Pd., M.T.


NIP : 198212202010121001

164

Anda mungkin juga menyukai