PEKERJAAN
PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI D.I. GONDANG
DI KABUPATEN KARANGANYAR DAN SRAGEN
(LANJUTAN II)
Spesifikasi Teknik ini disusun untuk pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I.
Gondang di Kabupaten Karanganyar dan Sragen (Lanjutan II). Spesifikasi Teknik secara
keseluruhan terdiri dari 8 (delapan) bahasan dengan perincian sebagai berikut :
BAB 1 Umum
BAB 2 Pekerjaan Persiapan
BAB 3 Pekerjaan Tanah
BAB 4 Pekerjaan Pasangan
BAB 5 Pekerjaan Beton
BAB 6 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air
BAB 7 Pekerjaan Lain-lain
BAB 8 Kewajiban Lain dan Ketentuan Tambahan
Buku ini diharapkan dapatnya menjadi acuan bagi pelaksanaan konstruksi Peningkatan Jaringan
Irigasi D.I. Gondang di Kabupaten Karanganyar dan Sragen (Lanjutan II), sehingga dapat
berjalan dengan lancar.
DIREKTUR
PETUGAS PETUGAS K3
ADMINISTRASI
PENGAWAS PELAKSANA
MUTU
PEKERJA
BAB 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan adalah semua kegiatan yang perlu dilaksanakan baik sebelum, selama
berlangsungnya kontrak dan setelah berakhirnya kontrak. Item pekerjaan yang termasuk/dimasukkan
dalam pekerjaan persiapan ini secara detail adalah sebagai berikut:
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
2. Program Mobilisasi
Adapun ketentuan terkait program mobilisasi adalah sebagai berikut:
a. Sebelum pelaksanaan proyek Kontraktor harus mengajukan program
mobilisasi kepada Direksi dan Konsultan Supervisi.
b. Program mobilisasi dibuat dalam jangka waktu 10 hari pertama sejak
ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Bekerja.
c. Program Mobilisasi yang ada harus menetapkan pengaturan waktu dari semua
kegiatan, dan memasukkan informasi tambahan yang dapat ditetapkan, antara
lain:
1) Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi semua peralatan,
jumlah peralatan dan saran transportasi yang dipakai.
2) Suatu daftar terinci yang menunjukkan struktur yang memerlukan
perkuatan untuk lintasan lalu-lintas yang aman, berikut dengan metodologi
pelaksanaan yang diusulkan berikut tanggal-tanggal permulaan dan akhir
yang dijadwalkan untuk perkuatan setiap struktur.
3) Setiap perubahan dalam daftar peralatan dan personil yang diajukan
dengan Penawaran Kontraktor diharuskan untuk meminta persetujuan dari
direksi dan Konsultan Supervisi.
4) Suatu jadwal pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan dalam bentuk
grafik balok yang menunjukkan setiap kegiatan pokok mobilisasi dan
suatu kurva pelaksanaan pekerjaan yang diukur menurut persentase
penyelesaian.
3. Pengukuran
Pengukuran kemajuan mobilisasi akan ditentukan oleh Direksi dan Konsultan
Supervisi Pekerjaan atas dasar jadwal kemajuan mobilisasi yang lengkap dan telah
disetujui.
4. Dasar Pembayaran
Mobilisasi harus dibayar atas dasar lumpsum menurut jadwal pembayaran yang
diberikan, dimana pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk
penyediaan terkait pemasangan semua peralatan, semua pekerja, bahan, perkakas,
dan biaya lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diuraikan
dari spesifikasi ini. Walaupun demikian selama pelaksanaan pekerjaan, Direksi
Pekerjaan dapat setiap saat memerintahkan Penyedia Jasa untuk menambah
peralatan yang dianggap perlu tanpa menyebabkan perubahan harga lumpsum
untuk Mobilisasi.
Pembayaran biaya lumpsum ini akan dilakukan dalam dua angsuran sebagai
berikut :
1) 50 % (lima puluh persen) bila mobilisasi 50 % selesai, dan pelayanan atau
fasilitas pengujian laboratorium telah lengkap dimobilisasi.
2) 50 % (lima puluh persen) bila demobilisasi selesai dilaksanakan.
Bilamana Penyedia Jasa tidak menyelesaikan mobilisasi sesuai dengan salah satu
dari kedua batas waktu yang disyaratkan dalam jumlah yang disahkan Direksi
Pekerjaan untuk pembayaran dengan persentase angsuran penuh dari harga
lumpsum, maka mobilisasi dikurangi sejumlah dari 1 % (satu persen) dari nilai
angsuran untuk setiap keterlambatan satu hari dalam penyelesaian sampai dengan
maksimum 50 (lima puluh) hari.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga diperhitungkan dalam satuan Lump Sum (Ls).
2.2.2. Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa pada
saat akhir Kontrak termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan
dari tanah milik Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi
seperti semula sebelum pekerjaan dimulai.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dan beban Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
diperhitungkan dalam satuan Lump Sum (Ls).
Penyedia Jasa supaya juga melengkapi keperluan air bersih dan penerangan yang
cukup untuk kantor Penyedia Jasa, perkampungan staffnya, pemondokan buruh,
bengkel dan tempat lainnya di daerah kerja.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk “overhead” pada analisa
harga satuan pekerjaan.
Papan nama proyek dibuat dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar
(terlampir) dan ditanam sedemikian rupa sehingga kuat dan tidak roboh.
2.4.2. Papan Informasi dan Pengamanan
Kontraktor harus menyediakan, mendirikan dan memelihara papan pengumuman dan
tanda-tanda arah mana diarahkan atau disepakati oleh Direksi Pekerjaan dan Konsultan
Supervisi. Desain dan kualitas bahan yang digunakan untuk papan pengumuman dan
tanda-tanda harus dengan persetujuan Direksi Pekerjaan dan Konsultan Supervisi.
Papan Tanda harus diberikan pada masing-masing gedung kantor Engineer dan
laboratorium dan rambu-rambu harus disediakan untuk mengarahkan setiap
pengunjung. Papan dan tanda-tanda harus dipasang pada tiang yang memadai dan
disimpan rapi dan dapat dibaca setiap saat. Kontraktor harus menyimpan semua papan
pengumuman dan tanda-tanda dalam kondisi baik dan akan menghapus dan mengganti
papan yang jatuh atau dalam keadaan rusak atau tidak terbaca. Papan lambang
Perusahaan Kontraktor hanya dapat ditampilkan di pintu masuk ke daerah kerjanya.
Papan dan tanda-tanda harus dibongkar pada saat penyelesaian Pekerjaan (Kontrak).
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan buah (bh).
Pada pekerjaan pengeringan dan atau pengalihan sementara yang berada di bangunan utama
(Bendung), penyedia jasa wajib berkoordinasi dengan penanggungjawab terkait dengan
persetujuan direksi dan Konsultan Supervisi. Penyedia jasa harus memastikan kegiatan
pengeringan dilakukan dengan baik sedemikian rupa sehingga tidak mempengaruhi kualitas
pekerjaan yang dilaksanakan pada bendung tersebut.
Biaya untuk pembuatan rencana pengalihan sementara saluran pengairan dan bangunan yang
ada supaya dicantumkan dalam volume pekerjaan sesuai dengan kemajuan pekerjaan atas
persetujuan Konsultan Supervisi dan dilaporkan pada Direksi.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan lumpsump (LS).
BAB 3
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)
3.1. Umum
Penyedia jasa wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) yang
merupakan bagian dari sistem manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi untuk menjamin
terwujudnya keselamatan konstruksi. Keselamatan konstruksi merupakan segala kegiatan
keteknikan untuk mendukung pekerjaan konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan standar
keamanan, keselamatan, Kesehatan, dan keberlanjutan yang menjamin keselamatan dan
Kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan keselamatan lingkungan.
3.3. Alat Pelindung Kerja, Alat Pelindung Diri, Rambu-rambu dan Fasilitas
Sarana Kesehatan
Alat Pelindung Kerja, Alat Pelindung Diri, Rambu-rambu dan Fasilitas Sarana Kesehatan
minimal yang harus disediakan penyedia sudah termasuk ke dalam Daftar Kuantitas dan Harga
untuk pekerjaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) Sesuai Permen PUPR
No. 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
Sublampiran J Kriteria Penetapan TK Risiko Rev 17 Mei 2021 antara lain: Pembatas Area,
Safety Helmet, Rompi Keselamatan, Sepatu Safety, Sepatu Boot safety, Sarung Tangan,
Rambu-rambu pekerjaan, Kerucut Lalu lintas, Obat- obatan serta peralatan P3K dan lain-lain.
Penyedia Jasa wajib menyediakan segala peralatan tersebut untuk pekerja, direksi dan
pengunjung lokasi pekerjaan.
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia dalam menyusun dan menggunakan
metode kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu, perkakas, material dan
konstruksi sementara dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja dan
operator bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat dan material dari bahaya dan risiko
kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendalian risiko, sebelum diterapkan harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan
ketepatannya oleh Ahli K3 Konstruksi dengan persetujuan Konsultan Supervisi dan Direksi.
Segala biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk pelaksanaan SMKK kecuali bila sudah
disediakan tersendiri dalam Daftar Kuantitas dan Harga dianggap sudah termasuk
dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia termasuk biaya
untuk pembongkaran dan pembersihannya dari lokasi pekerjaan.
BAB 4
PEKERJAAN TANAH
Galian Tanah Biasa Secara Manual biasa dilaksanakan dengan tenaga manusia serta dengan
peralatan yang bisa dilaksanakan dengan tenaga manusia. Galian Tanah Biasa dapat dilakukan
pada pekerjaan galian yang tidak bisa dilakukan dengan alat berat seperti: perapian
kemiringan slope Saluran yang sudah tidak mungkin lagi dilaksanakan dengan menggunakan
Alat Berat, pekerjaan pondasi saluran pasangan tegak dan pondasi bangunan pelengkap,
pekerjaan galian endapan saluran dengan lokasi-lokasi tertentu yang tidak mungkin lagi
dilaksanakan dengan menggunakan alat berat. Dasar penentuan penilaian volume,
berdasarkan gambar Shop drawing yang sudah ditanda tangani bersama kecuali atas instruksi
dan arahan tertentu dari Direksi dan Konsultan Supervisi
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter kubik (m3).
Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak
atau berubah karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia
Jasa. Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan diameter
lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator, maka penyedia
jasa melapor kepada direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan untuk menindak lanjuti
pekerjaan tersebut atas keputusan bersama.
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam meter kubik (m3)
dimana tanah galian dari permukaan tanah sampai yang sesuai ditunjukan dalam garis-garis
bidang yang sesuai dalam gambar. Selama proses penggalian tanah agar secara langsung
dipisahkan dan ditumpuk pada suatu tempat yang disetujui Direksi dan Konsultan Supervisi.
Material/ tanah hasil galian yang layak selanjutnya akan dipakai untuk timbunan tanah biasa
dan timbunan kembali, sedangkan material yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar
daerah irigasi atau kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi
Daerah Irigasi Gondang.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang bisa dipakai
untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan lokasi yang
memerlukan timbunan. Harga satuan termasuk upah, bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk penggalian, perapihan dan kemiringan talud termasuk usaha pencegahan biaya longsor,
pembuatan tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabila dianggap perlu sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan kecuali ditetapkan lain oleh Direksi dan Konsultan
Supervisi. Pengaturan pembuangan tanah yang tak terpakai ataupun yang berlebihan kecuali
ditetapkan lain termasuk dalam bagian yang terpisah dalam daftar volume dan biaya
pekerjaan.
Penggalian tanah dapat termasuk dalam bagian pekerjaan untuk galian struktur bangunan dan
saluran. Penggalian untuk bangunan harus dilaksanakan dengan cara yang paling aman hingga
mencapai elevasi yang disetujui Direksi dan Konsultan Supervisi. Kecuali ditunjukkan dengan
jelas pada gambar atau telah ditetapkan oleh Direksi dan Konsultan Supervisi.
Selama pelaksanaan pekerjaan ada kemungkinan oleh Direksi dan Konsultan Supervisi
pekerjaan bilamana dianggap perlu atau diinginkan untuk mengubah kemiringan galian atau
dimensi galian dari ketentuan yang telah ditetapkan, setiap penambahan ataupun pengurangan
dari total volume galian sebagai akibat dari perubahan tersebut akan diperhitungkan dalam
pembayaran dasar dan kemiringan tepi galian dimana konstruksi akan ditempatkan/harus
diselesaikan dengan rapih dan teliti dengan ukuran-ukuran yang tepat seperti yang ditetapkan
dalam gambar atau ditetapkan Direksi dan permukaan dasar galian disiapkan sedemikian rupa
sehingga menjamin pondasi yang kuat. Apabila terdapat material alam pada lokasi galian
pondasi yang mengganggu selama pelaksanaan penggalian, maka hal tersebut harus
dipadatkan ditempat atau disingkirkan atau diganti dengan tanah timbunan pilihan yang sesuai
atau beton atas biaya Penyedia Jasa. Pekerjaan galian tanah untuk bangunan akan diukur
sebagai dasar pembayaran.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter kubik (m3).
Tanah bahan urugan/timbunan berasal dari tanah hasil pekerjaan galian di lokasi bangunan
atau lokasi lain sesuai persetujuan Konsultan dan Direksi. Tanah bahan timbunan harus
berasal dari tanah hasil pekerjaan galian. Pekerjaan Urugan Tanah dari Hasil Galian
Dikerjakan paling sedikit 14 (empat belas) hari sesudah pekerjaan beton untuk struktur selesai
dilaksanakan.
Pengukuran untuk pekerjaan timbunan / urugan kembali dilakukan dalam satuan meter kubik
(m3) yaitu volume yang diukur mulai dari garis batas pekerjaan galian dan dinding/permukaan
paling luar bangunan atau elevasi yang telah ditetapkan yang tidak melampaui elevasi
permukaan tanah asli.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter kubik (m3).
Sebelum pekerjaan Timbunan Tanah dari hasil Galian dipadatkan dilaksanakan, terlebih
dahulu dilakukan pengukuran dan pemasangan titik – titik acuan (bouwplank) untuk
menentukan elevasi dan batas – batas timbunan sesuai dengan gambar design. Material
timbunan menggunakan material hasil galian yang memenuhi syarat untuk dipergunakan
sebagai timbunan.
Material timbunan diambil dari hasil galian dihampar dengan cara manual, dan dipadatkan
dengan alat pemadat yang disetujui oleh Direksi dan Konsultan Supervisi.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter kubik (m3).
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter kubik (m3).
4.6. Tanah Hasil Galian Termasuk Perataan dan Perapian Dibuang dengan
Jarak > 500 m < 1000 m
Dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini penyedia jasa harus sudah perijinan dari pemerintah
setempat terutama desa yang terkena dampak lansung pada saat pelaksanaan pekerjaan
pembuangan tanah, penyedia jasa harus mencari lokasi buangan (disposal area) dengan jarak
yang sudah diatur dalam pekerjaan ini sehingga memudahkan dalam menilai volume
pekerjaan yang dilaksanakan.
Buangan tanah hasil galian diangkut menggunakan dump truck dengan kapasitas 4 m3 menuju
area disposal kemudian dirapikan / dibentuk menggunakan buldozer dengan kapasitas
150 HP sesuai petunjuk direksi pekerjaan dengan garis perapian yang telah ditetapkan dan
hasil galian tersebut tidak mengganggu fasilitas sosial yang sedang dipergunakan masyarakat
setempat.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter kubik (m3).
BAB 5
PEKERJAAN PASANGAN
Diperlukan tukang batu dengan keterampilan khusus, untuk membongkar dilokasi yang sulit
atau pada sambungan lama dan yang baru, terutama pada daerah sambungan konstruksi dan
sambungan ekspansi.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter kubik (m3).
5.2.1. Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk semua pekerjaan pasangan batu belah harus
dibuat dari semen portland dan pasir dengan perbandingan isi 1 Pc : 4 Ps. (Selanjutnya
dipakai singkatan Pc untuk semen portland, Ps untuk pasir, Kr untuk kerikil, dalam
kode perbandingan suatu adukan).
Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu haruslah
mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik (lebih lengkapnya dapat dilihat pekerjaan beton).
Semen haruslah Semen Portland semen seperti yang dimaksud. Sedangkan air yang
dipakai untuk membuat adukan haruslah memenuhi syarat sesuai SNI yang berlaku
dan harus diberikan dalam jumlah cukup/sesuai untuk menghasilkan adukan yang
baik.
Metode dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai
persetujuan Direksi/ Tenaga ahli. Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan
kecuali air harus dicampur lebih dulu. Adukan harus dicampur sebanyak yang
diperlukan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter kubik (m3).
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih.
Pekerjaan plesteran harus rata, lurus dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering diaci
dengan semen, kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter persegi (m2).
Adukan untuk Siaran harus menggunakan campuran 1 Pc : 2 Ps, banyaknya semen untuk
setiap 1 m2 sedikitnya 6,34 kg kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Sebelum pekerjaan siaran
dimulai semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum adukan
mengeras (atau dibetel untuk pasangan lama). Jenis pekerjaan siar terdiri dari:
a. Siaran tenggelam (masuk kedalam 1 cm dari permukaan batu).
b. Siaran rata (rata dengan permukaan batu).
c. Siaran timbul (timbul 1 cm, lebar tidak kurang 2 cm)
Pekerjaan siar dapat menggunakan salah satu dari jenis pekerjaan siar di atas menyesuaikan
dengan keadaan dan atas persetujuan dari direksi dan supervisi.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter persegi (m2).
5.5. Pemasangan Pipa Suling-suling
Tembok-tembok penahan dengan tinggi melebihi dari 1,50 m pasangan miring, tembok-
tembok tegak, dan atau keadaan-keadaan lain yang dapat mengganggu stabilitas
lining/tembok penahan tersebut harus dilengkapi dengan suling-suling.
Suling-suling dibuat dari pipa PVC dengan diameter 1,5 Inch (1,5 ”) panjang 60 cm dan
paling tidak satu buah untuk setiap 2,0 m2 luas permukaan. Setiap ujung pemasukan suling-
suling harus dilengkapi dengan saringan. Suling- suling dipasang bersamaan dengan pasangan
batu dan disisakan 0,20 m keluar sisi belakang pasangan batu untuk saringan sebelum
diurug. Pada pasangan miring saringan kerikil juga dibuat bersama dengan pasangan batu.
Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang dipasang pada ujung pipa menonjol keluar pasangan,
dibungkus dengan kerikil atau batu pecah sekeliling pipa setebal 15 cm. Saringan kerikil
tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk membatasi saringan dari tanah asli atau tanah urug.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan m’.
BAB 6
PEKERJAAN BETON
Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan akan mengacu pada Spesifikasi Teknis ini,
Dokumen Kendali Mutu, dan Gambar Kerja yang disetujui oleh Direksi dan Konsultan
Supervisi. Semua pekerjaan beton harus melalui persetujuan dari Direksi dan Konsultan
Supervisi. Tidak lebih dari 2 (dua) bulan setelah pengadaan peralatan untuk pelaksanaan
beton, Penyedia Jasa harus mengirim Diagram Alir, Gambar dan Rencana Kerja untuk
pekerjaan dan penempatan beton / mortar dengan mengacu pada dokumen ini.
Spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan
menggunakan site mix Beton Mutu fc’ 15 MPa dan Beton mutu fc’ 20 MPa untuk semua
lokasi.
Penyedia Jasa harus memberi perhatian khusus terhadap akibat yang mungkin timbul karena
pengaruh pencucian material yang bisa mengakibatkan tercemarnya air di Sungai- sungai
yang berada di D.I. Gondang dengan membangun kolam-kolam tampungan atau bangunan
lainnya. Penyedia Jasa tidak bisa menuntut biaya tambahan lebih yang diakibatkan oleh
kegiatan pelaksanaan pencampuran, transportasi dan penempatan beton sebagai dikehendaki
oleh spesifikasi ini.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter kubik (m3).
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh semen apabila diminta oleh Direksi dan
Konsultan Supervisi, keduanya yaitu contoh dari gudang Penyedia Jasa
dilapangan dan dari pabrik, atau Penyedia Jasa harus menguji semennya menurut
SNI 2847:2019 atau standar lain yang setara atau lebih tinggi.
Penyedia Jasa harus membangun fasilitas yang akan melindungi beton dari
kondisi basah, lembab dan pengaruh matahari yang bisa mengurangi mutu dari
semen yang akan dipergunakan. Semen harus diletakkan minimum 30 cm di atas
lantai dan penataannya tidak boleh melebihi 20 zak semen pada arah vertikal yang
bisa mengakibatkan pengerasan beton dengan waktu penyimpanan optimal 60 hari
kalender. Bilamana Semen Portland telah mengeras, maka tidak boleh dipakai
untuk campuran beton.
2. Agregat
a. Umum
Pengadaan atau produksi material agregat halus dan agregat kasar (split atau
kerikil) yang berasal dari lokasi quarry atau daerah lain harus sepengetahuan
Direksi dan konsultan supervisi. Material yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan akan diuji secara periodik minimum 1 (satu) minggu
sekali atau setiap pengecoran 10 m3 beton atau setiap penggantian sumber
material, akan diambil waktu pengujian yang paling cepat.
Apabila Penyedia Jasa akan mengambil material kerikil dari sumber lain selain
daerah Quarry yang telah disepakati sebelumnya, maka Penyedia Jasa harus
mengadakan pengujian yang hasilnya harus diserahkan kepada pihak Direksi
dan konsultan supervisi. Biaya seluruh pengujian akan menjadi tanggung
jawab sepenuhnya dari Penyedia Jasa. Pada areal dimana material akan diambil
untuk dipakai, maka Penyedia Jasa harus membersihkan areal tersebut dari
tanaman, akar, sampah, rumput, lempung, dan sebagainya. Proses pengadaan
material mulai dari penyaringan, pencucian, dan lain-lain sampai dengan
tersedianya material kerikil/split yang memenuhi spesifikasinya akan
dikerjakan dengan sepengetahuan dan persetujuan dari pihak Direksi dan
konsultan supervisi.
Biaya produksi kerikil yang dikehendaki oleh Spesifikasi ini harus sudah
termasuk dalam analisa harga satuan pada BOQ untuk berbagai item pekerjaan
beton dimana material agregat/kerikil dipakai. Analisa harga satuan ini harus
sudah mencakup semua biaya pembayaran royalti galian C, penggalian,
penanganan, tahap prosesing, transportasi sampai dengan penyimpanan
material.
Tiap jenis material pasir, kerikil, batu merah, dan batu harus disimpan dalam
petak terpisah dan terpelihara dan aman dari hal-hal yang merusak.
b. Agregat Halus
Pengertian material halus yang dipergunakan adalah material dengan ukuran
maksimum 5 mm. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir.
Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila
menurut pendapat Direksi dan konsultan supervisi, pasir yang ada tidak
memenuhi gradasinya.
c. Agregat Kasar
Pengertian material kasar yang dipergunakan adalah material dengan ukuran
lebih besar dari 5 mm dengan ukuran maksimal 19 mm serta mempunyai
gradasi yang baik Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan dan
bergradasi baik dengan diameter maksimum tergantung dari kelas betonnya.
Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka
bahan batuan harus diambil dari lokasi setempat yang menurut penilaian
Direksi dan konsultan supervisi adalah yang terbaik. Penyedia Jasa harus
mengirim contoh material apabila dibutuhkan oleh Direksi dan konsultan
supervisi.
Sedangkan yang dipakai dalam merawat beton dapat menggunakan air dari
sungai terdekat apabila kondisinya cukup baik, kecuali apabila terjadi keadaan
dimana aliran sungai membawa endapan yang cukup tinggi, maka air perlu
ditampung dahulu dalam kolam/bak penampungan untuk diendapkan terlebih
dahulu sebelum dipakai dalam perawatan beton.
Bila dipandang perlu oleh Direksi dan Konsultan Supervisi, perbandingan campuran
beton akan ditentukan/diperbaiki selama pekerjaan berlangsung Penyedia Jasa tidak
merubah perbandingan campuran beton atau sumber dari bahan-bahan tanpa mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari direksi dan konsultan supervisi.
Persetujuan dari Direksi dan konsultan supervisi tentang campuran yang diusulkan
tidak akan diberikan sebelum Penyedia Jasa mengadakan percobaan campuran dengan
pengujiannya untuk tiap kelas beton dan telah menyerahkan keterangan lengkap hasil
percobaannya tentang mutu pekerjaan (faktor kepadatan dan slump), kekuatan dan
berat jenis kepada Direksi dan konsultan supervisi untuk persetujuannya. Penyedia
Jasa tidak boleh mulai dengan pekerjaan sebelum usul campuran tersebut disetujui.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa harus menyediakan benda
uji beton berupa silinder yang memiliki rasio L/D ≈ 1,8 sampai dengan 2,2 dengan
faktor koreksi = 1, dan harus dirawat sesuai dengan SNI 1974:2011. Benda uji tersebut
harus dicetak bersamaan dan diambil dari contoh yang sama dengan benda uji silinder
yang akan dirawat di laboratorium. Penyedia Jasa harus menjaga untuk menghindari
kerusakan pada silinder uji sepanjang tahap pengujian dilaksanakan pada umur beton
3 hari,7 hari dan 28 hari.
Selama pengecoran Penyedia Jasa harus selalu melakukan slump test pada saat
memulai pengecoran. Test-test itu harus dilakukan berdasarkan SNI 1972:2008 atau
standar lain yang setara atau lebih tinggi, kecuali ditentukan lain. Penyedia Jasa harus
pasti bahwa untuk tiap test dibuat laporan, yang menjelaskan hasil-hasil tersebut dalam
satuan metrik. Penyedia Jasa diwajibkan membuat laporan itu dengan format yang
disetujui Direksi dan Konsultan Supervisi, penyerahannya dilakukan dalam rangkap
tiga tidak lebih dari 3 hari setelah pengetesan dilaksanakan. Penyedia Jasa harus
menyediakan peralatan dan tenaga di lapangan untuk melaksanakan percobaan
silinder dan slump test.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Penyedia Jasa harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan-
bahan untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk
mendapat persetujuan Direksi dan Konsultan Supervisi, sebelum alat pencampur dan
bahan-bahan ditempatkan.
6.1.8. Pengecoran
1. Umum
Semua peralatan pengecoran beton dan cara kerjanya harus mendapat persetujuan
Direksi dan Konsultan Supervisi. Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum
semua bekesting, penulangan, dan pemasangan sambungan dimasukkan pada
acuan, diperiksa serta disetujui oleh Direksi. Pengecoran beton tanpa
sepengetahuan dan persetujuan Direksi akan diminta untuk dikeluarkan dan
dibongkar atas biaya Kontraktor.
2. Persiapan Pengecoran
a. Semua air harus dikeluarkan dari lokasi beton sebelum dilakukan
pengecoran. Beberapa air yang mengalir di permukaan galian harus dicegah
dengan cara mengalirkan ke daerah genangan dan dipompa keluar atau
dikeluarkan dengan cara lain yang disetujui.
b. Sebelum mengecor beton di atas tanah, bahan yang meresap air (poroeus)
pada permukaan pondasi harus dikeluarkan atau dipadatkan dengan
memakai mesin atau tangan sampai kedap dan didapatkan permukaan
pondasi yang seragam. Semua daerah dan permukaan yang berisi air, lumpur,
lanau dan bahan organik harus dibersihkan dengan memindahkan bahan
tersebut dan mengisi kembali rongga/lubang yang timbul dengan material
yang baik sampai didapatkan permukaan yang rata.
c. Sebelum mengecor beton diatas bangunan lama, permukaan bangunan
tersebut harus dibersihkan dan dikasarkan dan dibuat alur. Pada permukaan
yang telah bersih ini ditabur dengan bahan perekat yang berbentuk emulsi
yang dapat meningkatkan ikatan antara beton/bangunan lama dan yang baru.
Bahan ini harus memperoleh persetujuan Direksi dan Konsultan Supervisi.
Pengecoran diizinkan setelah memperoleh persetujuan dari Direksi dan
Konsultan Supervisi.
3. Cara Pengecoran
1. Setelah permukaan disiapkan dengan baik, permukaan horizontal pada siar
pelaksanaan (construction joint) pada beton harus dilapisi dengan mortar
setebal 1 cm dengan campuran seperti beton yang dicor tanpa kerikil.
2. Direksi berhak membatalkan pengecoran beton pada beberapa kejadian
sebagai berikut :
1. Bila pelaksanaan pencampuran belum mulai dalam 30 menit setelah
semen dituangkan pada pasir dan kerikil.
2. Bila lebih dari 30 menit berlalu antara penuangan dari mixer dan
pengecoran beton tanpa menggerak-gerakkan mixer.
3. Bila lebih dari 1,5 jam berlalu antara penuangan semen pada pasir dengan
kerikil dan pengecoran beton.
4. Bila keenceran beton (slump) berkurang 2,5 cm atau dianggap oleh
Direksi tidak benar selama waktu setelah penuangan dari mixer dan
sebelum pengecoran beton.
5. Beton harus dijaga dengan cara sedemikian rupa sehingga terjadi
penguraian dan dicor dengan memukul keras pada penulangan,
sambungan atau bekisting yang dibuat untuk konstruksi, dan tidak
menggunakan vibrator yang disetujui Direksi.
3. Beton tidak diizinkan dijatuhkan bebas lebih dari 1,5 m dan tinggi yang
lebih dari 1,5 m harus diturunkan melalui saluran miring atau terjunan yang
disetujui oleh Direksi agar tidak menimbulkan penguraian pada waktu
pelaksanaan pengecoran.
Sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus dengan
acuan yang kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat
dilaksanakan, pada tempat gaya lintang/geser yang terkecil. Sambungan itu merupakan
jenis pertemuan biasa, kecuali jika jenis lain dikehendaki oleh Direksi dan Konsultan
Supervisi. Sebelum yang baru dicor disamping beton yang sudah mengeras, beton
yang lama harus dibersihkan dari batuan diatas seluruh penampangnya dan
meninggalkan permukaan kasar yang bersih serta bebas dari buih semen.
Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pengecoran harus tidak lebih
dari 1,0 m dan ukuran mendatar harus tidak lebih dari 7 m, meskipun tanpa adanya
persetujuan lebih dahulu dari Direksi dan Konsultan Supervisi.
6.1.10. Mengangkut, Menempatkan, dan Memadatkan Beton
Hasi campuran beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat
penuangan, beton masih merupakan mutu yang ditentukan dan kekentalan yang
memenuhi, dan tidak terjadi penambahan atau pengurangan apapun sejak
meninggalkan tempat adukan. Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Direksi dan
Konsultan Supervisi atas pengaturan yang direncanakan, sebelum pekerjaan
pembetonan dimulai. Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian
lebih dari 1.50 m, ketebalan beton dalam tuangan tidak boleh lebih dari 1,0 m untuk
satu kali pengecoran.
Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ketempat sambungan cor yang
direncanakan sebelumnya. Penyedia Jasa harus mengingat pemadatan dari beton
adalah pekerjaan yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air
dengan kepadatan maximum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin
penggetar dari jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan
acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa
pembetonan, harus dengan persetujuan Direksi.
Standar ketentuan ukuran, berat dan toleransi serta sifat mekanis baja tulangan beton
sesuai SNI 2052-2002-2017 adalah sebagai berikut:
Untuk tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan,
Penyedia Jasa harus menyediakan untuk tiap-tiap pembuatan kepada Direksi suatu
hasil pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh Direksi dan Konsultan
Supervisi. Untuk tiap kiriman tulang anyaman baja yang dikirim ke tempat pekerjaan,
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan yang diakui dari
catatan-catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan pemuatan-
pemuatan dari mana kiriman itu dibuat.
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi. Batang-batang baja yang telah bengkok, tidak boleh
diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk dipakai dipekerjakan tanpa persetujuan
Direksi dan Konsultan Supervisi. Tulangan baja harus disimpan jauh dari tanah yang
diganjal untuk mencegah perubahan bentuknya.
Penyedia Jasa harus menyediakan semua ganjal pengatur jarak yang diperlukan atas
biayanya sendiri untuk memelihara tulangan beton dalam posisi yang tepat. Setiap
pengikat, sambungan, atau sambungan sengkang tulangan harus kencang sehingga
tulangan-tulangan benar-benar kokoh. Sebelah dalam bagian-bagian yang melengkung
harus bersentuhan langsung dengan tulangan-tulangan disekitar mana akan tercapai
kekuatan yang baik. Tulangan-tulangan harus diikat bersama-sama dengan
menggunakan kawat baja hitam yang harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan, dan pengikat harus dililit kuat-kuat dengan tang. Ujung kawat ikat yang
bebas harus dilipat kedalam. Jika tulangan beton telah dipasang dan telah siap untuk
dilakukan pengecoran, maka harus diperiksa dulu oleh Direksi dan Konsultan
Supervisi Pekerjaan dan tidak boleh dilakukan pengecoran sampai tulangan beton
disetujuinya. Penyedia Jasa harus melaporkan kepada Direksi dan Konsultan Supervisi
selambat- lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sebelumnya, untuk meminta dilakukan
pemeriksaan atas penulangan yang telah disiapkan.
Batang tulangan harus diikat pada beberapa tempat di atas sambungan lewatan dengan
menggunakan kawat besi pengikat atau pengikat yang cocok. Untuk sambungan
lewatan, diperlukan kait pada batang tulangan polos dan kait tidak diperlukan pada
batang tulangan yang berulir.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dan beban Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
diperhitungkan dalam satuan kg (Kilogram).
6.2.6. Pemasangan
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada
tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa
tulangan itu akan tetap pada kedudukannya pada waktu pengecoran beton.
Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan Direksi lebih dahulu dapat diijinkan
untuk menyambung tulangan-tulangan yang saling tegak lurus, tetapi cara pengelasan
lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat perenggang dan kawat harus
mendapat persetujuan dari Direksi. Perenggang dari beton harus dibuat dari beton
dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan dicor. Perenggang tulangan dari
besi beton dan kawat harus sepadan dengan bahan tulangannya. Selimut beton yang
ditentukan harus terpelihara.
Besi stagger, besi penstabil plastic cone, kawat pengikat, paku atau bahan lainnya yang
digunakan untuk menyambung pada pelaksanaan pembesian yang merupakan bagian
dari metode pelaksanaan tidak diukur untuk dibayar, sesuai dengan gambar atau
petunjuk dari Direksi dan Konsultan Supervisi.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan Kg (Kilogram).
Penyedia Jasa harus menempatkan dan memasang wire mesh dengan tepat pada tempat
kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar ada bila pemasangan sudah selesai kontraktor
menyiapkan dan mengajukan untuk diperiksa oleh direksi dan Konsultan Supervisi dalam
pengecekan akhir dan harus ada jaminan bahwa wire mesh itu akan tetap pada
kedudukannya pada waktu pengecoran beton
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
diperhitungkan dalam satuan Kg (Kilogram).
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan m2.
6.5. Bekisting untuk Beton (tanpa perancah) dan Bekisting Beton (dengan
Perancah)
Bekisting harus dibuat untuk tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan
untuk memperoleh bentuk permukaan yang Halus, maka bahan yang diperlukan multiplek 12
mm untuk bekisting Expose dan Papan untuk bekisting non expose. Penyedia Jasa harus
menyerahkan rencana dan penjelasan tentang-acuan dan harus membuat contoh-contoh acuan
untuk mendapat pengesahan Direksi. Bekisting harus dipasang dengan sempurna, sesuai
dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam
gambar. Cara pendukungan yang akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang
membentang pada seluruh lebar dari permukaan beton tidak dibenarkan. Acuan penutup harus
dibuat pada permukaan beton, dimana kemiringannya lebih curam dari 1 : 3. Begisting
multiplek dapat digunakan sebanyak 3 (tiga) kali pemakaian.
Bekisting untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya bahan-
bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika dibutuhkan oleh
Direksi dan Konsultan Supervisi acuan untuk permukaan beton yang kelihatan harus
sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis atau
kelihatan terputus. Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti
dan dibersihkan.
Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan memberi per- setujuan
acuan yang telah dipasang. Untuk pembetonan di cuaca panas atau kering, Penyedia Jasa harus
membuat rencana acuan dan membukanya, sehingga permukaan- permukaan beton dapat
terlihat untuk dimulai perawatan sesegera mungkin.
Bekisting hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan Konsultan Supervisi dibawah
pengawasan seorang mandor yang berwewenang. Harus diberi perhatian yang besar pada
waktu pembukaan acuan. untuk menghindari kegoncangan atau pembalikan tegangan beton.
Dalam hal mana Direksi dan Konsultan Supervisi berpendapat bahwa usul Penyedia Jasa
untuk membuka acuan belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan
alasan lainnya, maka Direksi dapat memerintahkan Penyedia Jasa untuk menunda pembukaan
Bekisting dan Penyedia Jasa tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut,
penggunaan bahan seperti plastic cone, besi stut dan besi siku sudah termasuk dalam mata
item pembayaran pekerjaan ini.
Pemasangan acuan dan perancah harus dipasang sedemikian rupa, sehingga memenuhi batas-
batas toleransi pergeseran acuan yang diijinkan seperti tercantum berikut atau sebagaimana
diperintahkan oleh Direksi dan Konsultan Supervisi. pergeseran lebih dari batas toleransi atau
yang diperintahkan oleh Direksi dan Konsultan Supervisi, maka segala biaya perbaikan akan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Untuk beton dengan semen Portland biasa, waktu
paling sedikit untuk pembukaan acuan harus menurut daftar dibawah ini :
Muka sisi balok, lantai dan dinding = 3 hari
Bagian bawah = 21 hari
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter persegi (m2).
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan meter persegi (m2).
BAB 7
PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PINTU AIR
7.1. Umum
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pintu air ini meliputi proses perencanaan, bahan,
keterampilan, pabrikasi, pengecatan, pemeriksaan (uji coba.test), pemasangan dan masa
pemeliharaan (garansi) terhadap pintu air yang mengacu pada Standar Perencanaan Irigasi
Kriteria Perencanaan Bagian – 08 (KP – 08) tentang Standar Pengatur Irigasi : Perencanaan,
Pemasangan, Operasi dan Pemeliharaan dan Kriteria Perencanaan Bagian – 09 (KP 9)
tentang tentang Standar Pengatur Irigasi : Spesifikasi Teknis.
Setiap bagian dari pintu air baik berupa: daun pintu, kerangka bantalan penopang setang,
roda gigi penggerak setang dan bagian-bagian pendukung lengkap dengan perlengkapan
yang perlu harus didesain, diserahkan dan dipasang di sluiceway outlet (saluran keluar pintu
air) oleh Penyedia jasa. Konstruksi pintu harus kokoh dan pantas menurut gambar rencana
baik elevasi, ukuran, dan bentuk serta pengaturan letak peralatan pintu sorong dan detail-
detailnya harus seperti tampak dalam gambar atau yang disetujui oleh Direksi / Konsultan
Supervisi Konstruksi. Penyedia jasa harus bertindak sangat hati-hati di dalam desain dan
pabrikasi pintu tersebut untuk mengatasi vibrasi sewaktu dalam keadaan operasi dan bocoran
air ketika tertutup penuh.
7.2. Perencanaan
Perencanaan, ukuran dan bahan untuk semua bagian pintu sedemikian sehingga tidak rusak
maupun berakibat melentur dan bergetar yang berpengaruh buruk terhadap operasi pintu saat
menerima beban rencana yang paling berat. Mekanisme dibuat sedemikian untuk
menghindari kemacetan karena korosi dan tertahannya kotoran. Semua bagian pintu yang
harus dilepas atau dilepas untuk maksud servis atau penggantian harus terpasang pada
tempatnya dengan pengikat yang tahan korosi. Tipe, bahan dan ukuran dari semua pengikat
harus dipilih yang mampu menahan secara aman beban maksimum yang dikenakan padanya.
Pintu harus terpercaya dan aman sewaktu operasi dan harus bebas dari tegangan yang tidak
dikehendaki, bagian struktur harus dilengkapi lubang pengering atau hal lain yang penting
agar pintu bekerja dengan memuaskan. Semua pintu yang dibuat harus direncanakan sesuai
dengan kondisi iklim yang berlaku di Indonesia, khususnya saat menyesuaikan terhadap
pengembangan dan pengkerutan yang disebabkan oleh perubahan suhu.
7.3. Satuan Ukuran
Dalam surat-menyurat, ketentuan teknik dan perhitungan, dan pada semua gambar, harus
mempergunakan ukuran satuan metrik. Pada gambar atau brosur cetak yang mempergunakan
satuan lain, harus dicantumkan tanda ukuran metrik yang sesuai.
Pembuat pintu wajib mengajukan prosedur pengelasan untuk memperoleh persetujuan direksi.
Setelah prosedur pengelesan disetujui, Pembuat Pintu harus mencantumkan ini pada gambar
khusus yang merupakan gambar satu kesatuan dalam kontrak. Simbol las harus tercantum
dalam gambar yang dibuat Pembuat Pintu ditempat yang memerlukan pengelasan.
Tes tembus warna (deypenetrant) harus dikerjakan oleh Pembuat Pintu pada semua las-lasan.
Semua las-lasan yang penting menurut pertimbangan Direksi, akan menerima tegangan
penuh, atau tampaknya tidak memenuhi standar las, harus di tes dengan cara magnetis sesuai
dengan petunjuk Direksi.
Alat ukur yang sesuai wajib terpasang untuk pembacaan besar arus dan tegangan listrik selama
waktu pengelasan berlangsung.
Semua bagian yang di las yang memerlukan pekerjaan akhir dengan mesin harus di las dahulu
sebelum di mesin, kecuali tercantum ketentuan lain.
Semua las-lasan harus tidak terputus dan kedap air. Panjang kaki las sudut minimum 5 mm,
kecuali tercantum ketentuan lain.
Semua cacat las-lasan harus dibersihkan sampai dasar logam yang baik dan daerah tersebut
perlu di tes dengan tembus warna atau ultrasonik untuk meyakinkan bahwa cacat telah benar-
benar terhapus sebelum dilakukan perbaikan las.
Pelat yang akan disambung dengan las harus dipotong teliti sesuai dengan ukurannya. Ukuran
dan bentuk tepi sambungan sedemikian sehingga dimungkinkan fusi dan penetrasi secara
sempurna dan tepi pelat dibentuk yang benar untuk menerima berbagai kondisi pengelasan.
Permukaan pelat sejarak 25 mm dan tepi yang dilas harus benar-benar bersih dari karat, gemuk
dan kelupasan, sampai permukaan tampak mengkilat.
Sambungan dengan baut yang menerima getaran harus dikunci secara baik. Semua lubang
baut dibuat dengan dibor dan tepinya sedikit dimunculkan atau dibenamkan.
7.13. Bantalan
Bahan untuk bantalan brons yang melumas sendiri (oiless bushing) harus dipergunakan
sebagai bantalan untuk roda yang terbenam diair. Bantalan dan suku bagian yang bergerak
yang bekerjanya diatas air dapat mempergunakan pelumasan tipe gemuk dengan
mempersiapkan dahulu agar diperoleh pelumasan yang efisien yakni dengan memasang nipel
gemuk untuk memasukkan gemuk dengan pompa gemuk. Pembuat pintu mengajukan usul
yang terinci tentang berbagai bantalan kepada Direksi untuk memperoleh persetujuan sebelum
dimulai pekerjaan.
Secara umum terdapat beberapa bagian penting dalam pintu air yaitu:
1. Rangka pintu
2. Daun Pintu
3. Setang Penggerak Pintu
4. Roda Gigi Penggerak Pintu
5. Bantalan Tengah Penumpu Setang Penggerak
Ketentuan detail masing-masing bagian pintu pada Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan
Pintu Air ini kemudian diatur dengan mengacu pada Standar Perencanaan Irigasi Keriteria
Perencanaan Bagian – 09 (KP – 09) tentang Standar Pintu Pengatur Air Irigasi: Spesifikasi
Teknis, pada BAB IV dan BAB V yang disesuaikan dengan jenis/tipe pintu yang ada.
Semua suku bagian mesin atau permukaan bantalan harus dibersihkan dan dilindungi
terhadap korosi dengan mempergunakan pernis pencegah karat yang disetujui
sebelum meninggalkan tempat pembuatan pintu. Apabila hal ini tidak dapat
dilakukan pada suku bagian tertentu maka harus dilindungi yakni menutup dengan
gemuk kental yang sukar cair.
Setelah pemasangan, semua suku bagian tersebut harus dibersihkan dengan larutan
dan dilap atau digosok mengkilap. Semua peralatan harus dicat sesuai dengan
ketentuan. Pengecetan peralatan adalah termasuk pekerjaan penyiapan logam,
mencat, perlindungan dan pengeringan lapisan lindung cat, maupun penyediaan
semua peralatan, tenaga kerja dan bahan yang diperlukan untuk seluruh pekerjaan
pengecatan.
Permukaan harus dibersihkan dengan cara semprotan untuk kemudian pelapisan cat
meni pertama dilakukan dalam keadaan panas, kering dan bebas debu dalam waktu
selambat-lambatnya 4 jam setelah pembersihan.
Permukaan yang saling kontak untuk sub bagian yang dirakit di tempat pembuatan
(pabrik) dan yang nanti akan tetap kontak atau tersembunyi setelah dirakitan
dibengkel, harus dibersihkan dan dicat meni sekali pertama sebelum dirakit, dan
saling ditautkan sewaktu cat masih basah.
Kontak permukaan antara baja dan kayu yang terbuka terhadap lingkungan yang
basah atau korosif harus dilapis dengan adukan aspal panas segera sebelum ditautkan.
Cincin besar dipasang di bawah mur dan kepala baut untuk mencegah penyusupan
air ke dalam kayu. Mur, baut dan cincin juga harus di lapis dengan cara yang sama.
Pembersihan dan pengecatan seluruh permukaan pintu setelah dirakit harus
dilakukan dibengkel. Prosedur pengecatan menyangkut: alat yang digunakan, tebal
tiap lapisan, waktu pengeringan tiap lapisan dan kelembaban udara ruangan yang
diizinkan harus mengikuti petunjuk/manual pengecatan dari pabrik cat yang dipakai.
Untuk itu pengadaan bahan cat harus disyaratkan adanya manual pengecatan yang
dikeluarkan dari pabrik cat bersangkutan.
Semua percikan las, terak, beram, lepasan karat dan semua benda asing harus di buang
dengan sikat kawat baja dan semburan pasir atau butiran baja (steel grit) sampai bersih
benar. Tekanan udara kering untuk semburan pasir paling sedikit 80 sampai 100
lb/sqin. Butiran pasir alam harus mempunyai permukaan tajam, keras dan tidak ada
pasir halus serta benda yang mudah pecah. Sebelum dipakai pasir harus
dibersihkan/dicuci dan dikeringkan agar tidak mengandung garam.
Permukaan yang tidak akan dicat harus dilindungi dengan tutup yang cocok dan sesuai
selama pekerjaan pembersihan dan pengecatan pada pekerjaan di dekatnya. Suatu cara
yang efektif harus dilakukan untuk menghilangkan ceceran oli dan uap air dari pipa
pencatu udara alat penyemprot. Semua persiapan terhadap permukaan yang akan dicat
harus memperoleh izin direksi sebelum dilakukan pengecatan.
2. Pengerjaan di Lapangan
Penyedia Jasa harus melakukan pekerjaan baja selengkapnya dan menyediakan perancah
sementara serta persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum
pelaksanaan dimulai di lapangan, Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Pengawas
Pekerjaan/Konsultan Supervisi serta Pejabat Pembuat Komitmen/Pihak yang ditunjuk
untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut untuk mendapat persetujuan, cara yang
diusulkan untuk pelaksanaan pekerjaan baja serta melaksanakan pengaturan dan
pencegahan terhadap kecelakaan seperti yang ditunjukkan oleh Pengawas
Pekerjaan/Konsultan Supervisi serta Pejabat Pembuat Komitmen/Pihak yang ditunjuk
untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.
Aluminium tidak boleh dipasang pada beton basah / pasangan batu/ dipasang tetap pada
beton basah yang masih mudah. Bila perlu untuk menghubungkan aluminium dengan
baja/ besi tulang, kedua permukaan harus dipisahkan dengan bahan pemisah yang
disetujui tebalnya tidak kurang dari 1,5 mm. Bila aluminium batang / bangunan baja
dipasang batu, bata/ beton, permukaan yang bersentuhan harus dicat lebih dulu dan bahan
sambungan harus diberi seng.
4. Pemasangan Bagian-Bagian
Ketika pemasangan pada bagian-bagian pekerjaan baja yang tercantum dalam pekerjaan
beton/pasangan batu yang permanen, maka bagian-bagian di atas angkur, plat perletakkan
dan lain-lain harus lebih dulu dari pada bagian lain
7.17. Pemasangan
7.17.1. Umum
Penyedia jasa bertanggung jawab atas pemasangan pintu air seperti pada gambar yang
disetujui/atas petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi di tempat pekerjaan, termasuk
semua alat-alat pelengkap seperti baut jangkar, penahan, seal (penguat) dan
sebagainya. Secara umum, beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan
pemasangan pintu air adalah sebagai berikut:
1. Semua bagian yang ditanam dan dalam beton harus ditumpu kuat (rigid) dan
diteliti/ tepat sebelum dan selama pengecoran.
2. Pada penyelesaian pekerjaan semua bagian harus dibersihkan dan dirapikan oleh
Penyedia jasa. Penyedia jasa harus memindahkan semua kelebihan bahan-bahan
dari tempat pekerjaan/ seperti ditunjukkan Konsultan Supervisi. Semua gear-
reducer tertutup harus diisi secukupnya dengan minyak pelumas, sesuai syarat
dari pembuat/pabrik. Gear-reducer terbuka harus diberi gemuk kualitas baik pada
giginya (graphite grease). Semua pelumas dan zat pencuci harus disediakan
Penyedia Jasa tanpa tambahan biaya.
3. Penyedia jasa harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup untuk jangka
waktu pemeliharaan selama setahun untuk semua bagian pekerjaan dari kontrak
ini.
7.17.2. Uji Coba Pemasangan dan Operasi
Penyedia jasa wajib melakukan uji coba pemasangan dan pengoperasian di bengkel
sebelum melakukan pemasangan di lapangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
saat uji coba pemasangan adalah sebagai berikut:
1. Kerangka, Daun Pintu dan Bantalan Penopang Setang
Daun pintu termasuk perapat air, kerangka penopang setang dan sebagainya, harus
dirangkai di bengkel pada posisi yang kira-kira sama ketika pemasangan di
lapangan. Sewaktu dirangkai, pintu harus diperiksa pada dimensi, toleransi dan
ketelitian kelurusannya.
2. Roda Gigi Penggerak Pintu
Roda gigi penggerak pintu harus selengkapnya dirangkai di bengkel dan uji akan
kehalusan ketika pengoperasiannya. Semua unit harus diuji pada beban yang
ditentukan dan diperiksa teliti untuk memastikan bahwa semua kerenggangan dan
toleransi yang perlu telah dipenuhi dan bahwa tidak akan terjadi kemacetan pada
bagian yang bergerak.
Semua bantalan harus diperiksa dengan hati-hati. Semua pelumas dan minyak yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pengujian harus disediakan Penyedia Jasa. Apabila
terdapat suatu kendala saat uji pemasangan dan operasi yang tidak sesuai rencana
maka harus diperbaiki dan seluruh pengujian harus diulang kembali hingga proses
pemasangan dan pengoperasian dapat dilakukan dengan baik.
2. Pembayaran
Pembayaran harus dibuat berdasarkan harga satuan setiap set yang dimaksudkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan, prasarana, alat kerja dan lain
sebagainya, untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhya sesuai semua ketentuan tersebut di dalam spesifikasi
ini.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
diperhitungkan dalam satuan buah (bh).
BAB 8
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan buah (bh).
Nomenklatur akan terbuat dari batu marmer dan sisi yang terbaca terdiri dari urutan angka/
nama bangunan. Penyedia jasa akan memasang Nomenklatur seperti yang telah disebutkan
lokasinya seperti diarahkan oleh Direksi dan konsultan Supervisi terhadap ketinggian yang
telah ditentukan secara persis oleh hasil survey/pengukuran.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan beban
Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan dalam
satuan buah (bh).
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab dan
beban Penyedia Jasa, serta sudah tercantum dalam daftar kuantitas dan harga diperhitungkan
dalam satuan meter (m).
BAB 9
KEWAJIBAN LAIN DAN KETENTUAN TAMBAHAN
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
“biaya langsung dan keuntungan (overhead)” pada analisa harga satuan pekerjaan.
9.2. Ketentuan Tambahan
9.2.1. Langsiran pada Suatu Pekerjaan
Langsiran merupakan kegiatan pemindahan suatu benda dari satu tempat ke tempat
lain. Dalam lingkup pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Gondang di
Kabupaten Karanganyar dan Sragen (Lanjutan II), terdapat beberapa item pekerjaan
yang termasuk pekerjaan langsiran, yaitu:
1. Pasangan batu belah 1 pc : 4 ps (Langsiran)
2. Beton Mutu fc’ 15 MPa (Langsiran)
3. Beton Mutu fc’ 20 MPa (Langsiran)
4. Pengadaan dan pemasangan besi tulangan diameter < 12 mm (Langsiran)
5. Pengadaan dan pemasangan besi tulangan diameter ≥ 12 mm (Langsiran)
6. Pengadaan dan Pemasangan Wire Mesh M 7 (langsiran)
Suatu item pekerjaan dapat dikatakan langsiran apabila akses menuju area pekerjaan
tersebut sulit dijangkau sedemikian rupa sehingga material yang akan digunakan tidak
dapat diletakkan di dekat area pekerjaan. Jarak kondisi tersebut adalah minimal > 100
m (minimal lebih dari 100 m). Penentuan apakah suatu item pekerjaan termasuk dalam
pekerjaan langsiran yaitu harus berdasarkan persetujuan Direksi dan Konsultan
Supervisi.
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set
pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir
pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam album-
album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara beraturan menurut progres
kemajuan pekerjaan dan lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap
tahapnya yakni 0%, 50% dan 100% dan ditempelkan pada satu halaman.
Penyedia jasa juga harus membuat dokumentasi dalam bentuk video (drone) pada
kondisi sebelum pekerjaan dimulai dan kondisi setelah pekerjaan selesai. Selain itu,
penyedia juga wajib menyediakan dokumentasi dalam bentuk video (drone) apabila
terdapat hal-hal khusus atau terdapat permintaan terkait pelaporan progres kemajuan
pekerjaan dalam bentuk video selain pada kondisi tersebut diatas.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan
persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga
kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
9.2.7. Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan
Penyedia Jasa harus menyerahkan 3 (Tiga) rangkap Rencana Mingguan yang sudah
disetujui oleh Direksi dan Konsultan Supervisi setiap akhir Mingguan dan untuk
minggu berikutnya. Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah,
pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,
pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan dan lain-lain yang diminta Direksi dan
Konsultan Supervisi. Penyedia Jasa harus menyerahkan 3 (Tiga) rangkap rencana kerja
harian secara tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi dan Konsultan
Supervisi setiap hari maupun untuk hari-hari berikutnya. Rencana kerja harus
mencakup pekerjaan tanah, pekerjaan beton dan kegiatan lain yang berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan. Penyedia Jasa harus menyediakan Rencana Kerja
Bulanan dengan Sistim Bar-Chart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya.
Rencana kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir
kegiatan utama dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus diserahkan pada
Direksi dan Konsultan Supervisi pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan
perubahan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk penggandaannya, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan
termasuk “overhead” pada analisa harga satuan pekerjaan.
9.2.9. Keamanan
Keamanan atas biaya Penyedia Jasa, harus bertanggung jawab terhadap segi keamanan
dan menyerahkan tertib peraturan dan organisasi untuk mendapatkan persetujuan
Direksi. Tidak ada pembayaran tambahan dalam hal ini semua biaya sudah termasuk
dalam harga Kontrak.
Penyedia Jasa harus memiliki semua Surat Keterangan yang diperlukan, koordinasi
dengan pejabat yang berwewenang, membayar semua biaya yang diperlukan untuk
pemindahan/penyimpanan bahan peledak dan bahan bakar dari suatu tempat ketempat
lainnya.
Penyedia Jasa supaya menyediakan dan memasang rambu tanda bahaya yang cukup
dan memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bahaya yang mungkin
timbul sehubungan dengan bahan peledak.
Penyedia Jasa harus yakin bila hendak melakukan peledakan bahwa daerah yang akan
diledakkan benar–benar kosong dari semua penduduk, orang jalan kaki dan lalu lintas
kendaraan. Penyedia Jasa harus memasang papan peringatan pada setiap jalan masuk
ke daerah tersebut sehingga jelas batas daerah bahaya dan daerah aman dari
peledakan. Tempat gudang bahan peledak harus disetujui oleh Direksi. Gasolin diatas
tanah dan tanki gas minyak tanah tidak diperbolehkan diletakkan pada batas
perkampungan atau lebih dekat dari pada 100 m kebangunan yang ada dilapangan.
Penyedia Jasa akan berusaha keras untuk memadamkan kebakaran yang terjadi
dilapangan kerja, dalam hal ini Penyedia Jasa menyediakan perlengkapan yang mutlak
diperlukan dan tenaga buruh yang dipekerjakan dilapangan termasuk peralatan dan
tenaga Sub – Penyedia Jasa.
2. Dalam hal terjadi kelalaian Penyedia Jasa dalam melaksanakan hal tersebut diatas,
maka Pengguna berhak mempekerjakan orang lain untuk melaksanakan perintah
tersebut. Semua pengeluaran sebagai konsekuensinya atau pertambahan biayanya
harus ditanggung oleh Penyedia Jasa, dan Pengguna Jasa dapat menahan
pembayaran uang yang menjadi hak Penyedia Jasa, sampai Penyedia Jasa
membayar pengeluaran tersebut
3. Perbaikan Mendesak
Apabila sebagai akibat dari kecelakaan, atau kegagalan, atau peristiwa lain yang
timbul sehubungan dengan pekerjaan, atau bagian dari pekerjaan, baik selama
pelaksanaan pekerjaan maupun selama masa pemeliharaan, menurut pendapat
Direksi, segera diperlukan penanggulangan, atau pembuatan pekerjaan lain atau
perbaikan yang mendesak untuk pengamanan, dan Penyedia Jasa tidak sanggup
atau tidak bersedia dengan segera melaksanakan pekerjaan atau perbaikan
tersebut, Pengguna Jasa dapat mepekerjakan atau membayar pihak ketiga atau
pekerja–pekerjanya sendiri.
Apabila pekerjaan atau perbaikan itu seharusnya dilakukan oleh Penyedia Jasa
dengan biaya Penyedia Jasa sendiri sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak, maka
semua biaya dan ongkos yang wajar sebagaimana dikeluarkan oleh Pengguna Jasa
dalam melakukan perbaikan tersebut, jika diminta, harus dibayar kembali oleh
Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa, atau dapat dipotong oleh Pengguna Jasa dari
uang yang merupakan hak atau menjadi hak Penyedia Jasa. Dengan ketentuan
bahwa Direksi segera setelah terjadinya keadaan mendesak tersebut, dalam
kesempatan pertama memberitahukan perihal tersebut secara tertulis kepada
Penyedia Jasa.
2) Resiko khusus
a. Perang, perang terbatas (baik perang yang dinyatakan ataupun tidak),
penyerbuan, tindakan musuh asing.
b. Radiasi yang mengakibatkan ionisasi atau radioaktif dari bahan bakar
nuklir, limbah nuklir atau komponen nuklir lain yang berbahaya.
c. Gelombang tekanan yang disebabkan oleh pesawat terbang atau alat
penerbangan yang bergerak dengan kecepatan suara atau diatas
kecepatan suara.
d. Keributan, kekacauan, huru–hara, kecuali yang semata–mata terjadi pada
pekerja Penyedia Jasa atau sub–Penyedia Jasanya dan timbul sebagai
akibat dari pelaksanaan pekerjaan.
e. Pemberontakan, revolusi, kebangkitan atau perebutan kekuasaan militer
atau perebutan kekuasaan atau perang saudara.
6) Pecah perang
Jika selama masa berlakunya Kontrak terjadi pecah perang, baik perang yang
dinyatakan atau tidak, di bagian dunia manapun yang nyata-nyata
berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan, baik secara finansial atau
lainnya, maka Penyedia Jasa harus tetap berusaha sebaik mungkin untuk
menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan, sampai Kontrak diputus berdasarkan
ketentuan dalam Pasal ini.
Dalam hal demikian, Penyedia Jasa harus dengan segera memberitahu Direksi
dan Konsultan Supervisi, dengan ketentuan bahwa Pasal ini tidak berlaku untuk
pekerjaan yang menurut kebiasaan dilakukan secara bergilir atau dengan
penggiliran ganda.
2. Asuransi
Semua kegiatan dan peralatan serta tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
paket pekerjaan ini sebaiknya diasuransikan pada Lembaga Asuransi yang
bonafide yang sebelumnya mendapat persetujuan dari Direksi. Biaya yang
diperlukan Penyedia Jasa dalam penyediaan asuransi ini, harus dianggap sudah
termasuk dalam semua item dalam BOQ.
3. Standar
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus mempergunakan dan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dari Normalisasi Standar Indonesia dari edisi/revisi terakhir
atau Standar Iinternasional yang secara substantial setara atau lebih tinggi dari
Standar Nasional yang disyaratkan. Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak
sepenuhnya diperinci disini atau dicakup oleh Standard National haruslah bahan
dan mutu pekerjaan kelas utama.
Direksi dan Konsultan Supervisi akan menetapkan apakah semua atau sebagian
yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan sesuai untuk
pekerjaan tersebut, dan keputusan Direksi dan Konsultan Supervisi dalam hal ini
pasti dan menentukan
Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yan
diajukan oleh Penyedia Jasa, maka Penyedia Jasa harus menjelaskan secara
tertulis kepada Direksi Konsultan Supervisi, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum
Direksi menetapkan setuju atau tidak terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakan. Standar satuan ukuran yang dipergunakan pada dasarnya MKS,
sedangkan penggunaan standar satuan lain dapat dipergunakan sepanjang hal
tersebut tidak dapat dielakkan.
4. Bahan dan Perlengkapan yang Harus Disediakan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang
diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang tercantum dalam kontrak, semua
bahan dan perlengkapan yang merupakan bagian dari pekerjaan harus baru dan
sesuai dengan standar yang diberikan dalam spesifikasi atau standar dalam
Spesifikasi Umum.
Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan tidak
sesuai dengan suatu standar seperti tersebut diatas, Penyedia Jasa harus segera
memberitahukan kepada Direksi dan Konsultan Supervisi untuk mendapatkan
persetujuan tertulis dari Direksi dan Konsultan Supervisi.
a. Perlengkapan Konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi
yang diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila
Direksi memandang belum sesuai dengan Kontrak, maka Penyedia Jasa
harus segera memenuhi kekurangannya, dalam penyedian semua
perlengkapan dan peralatan harus lengkap dengan spare parts yang cukup dan
memeliharanya agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan lancar dan baik.
b. Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan
tersebut tidak tersedia dipasaran maka dapat digunakan bahan pengganti
dengan mendapat ijin tertulis dari Direksi dan Konsultan Supervisi. Harga
satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya
pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti.
c. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan
Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak pada salah satu atau
lebih tempat yang ditentukan Direksi dan Konsultan Supervisi :
- Tempat produksi dan pembuatan
- Tempat pengapalan
- Lapangan
Penyedia Jasa supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut
perlengkapan dan bahan kepada Pemberi Tugas sesuai yang dimintanya untuk
tujuan pemeriksaan, tetapi tidak mengurangi tanggung jawab Penyedia Jasa
untuk menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan spesifikasi.
d. Spesifikasi, Brosur dan Data yang Harus Disediakan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa supaya menyerahkan kepada Direksi dan Konsultan Supervisi
tiga set spesifikasi yang lengkap, brosur dan data bahan dan perlengkapan
untuk mendapat persetujuan, dan harus disediakan sesuai dengan Kontrak
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dari sejak penerimaan Surat Perintah Kerja.
Persetujuan dari Spesifikasi, brosur dan data bagaimanapun juga tidak
meringankan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya dalam hubungannya
dengan Kontrak.
Dalam pemasangan patok yang cukup, tiang, pinggir yang lurus, penyangga,
cetakan profil dan lain-lain yang perlu untuk pemeriksaan setting out dan
pengukuran kemajuan pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi. Semua
biaya untuk bahan dan buruh untuk maksud tersebut diatas merupakan beban
Penyedia Jasa dan biaya tersebut sudah termasuk dalam harga satuan didalam
pekerjaan lain-lain pada daftar volume pekerjaan.
6. Pekerjaan Sementara
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, Spesifikasi,
pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk
pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara dimana
Penyedia Jasa bermaksud untuk melaksanakan pekerjaan dilapangan, pertama–
tama diserahkan kepada Direksi dan Konsultan Supervisi untuk mendapat
persetujuan sesuai dengan prosedur dalam spesifikasi teknis.
7. Lapangan Kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, dijamin oleh Pemberi Tugas dan bebas dari biaya pembebasan tanah.
Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah
tadi seperti pada gambar atau seperti petunjuk Direksi dan Konsultan Supervisi.
Penyedia Jasa hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan anak buahnya pada
tanah yang sudah dibebaskan atau yang sudah tersedia, termasuk arah jalan masuk
yang disetujui Direksi dan Konsultan Supervisi sehingga mengurangi kerusakan
tanaman/pemilikan dan kerusakan tanah. Bekas yang dilalui kendaraan supaya
diperbaiki. Sebelum diterimanya pekerjaan oleh Pemberi Tugas tanah harus
dikembalikan kekeadaan semula.
Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pemberi Tugas untuk semua
kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik Pemberi
Tugas atau orang lain. Penyedia Jasa mengganti kerugian terhadap semua
kehilangan dan tuntutan karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak.
Cara pembuangan air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus mendapat
persetujuan Direksi dan Konsultan Supervisi. Kecuali lebih jauh sebagaimana
disetujui atau diijinkan oleh Direksi dan Konsultan Supervisi untuk pekerjaan
pembuangan air Penyedia Jasa tidak akan mengganggu jalannya air yang
dibutuhkan untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada.
Apabila pelaksanaan pekerjaan berada dibawah muka air tanah, air tersebut
supaya dipompa dahulu sebelum dilakukan penggalian. Pembuangan air
dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara kestabilan dari dasar dan
sisi miring yang digali sehingga semua pelaksanaan konstruksi dikerjakan pada
keadaan kering.
Apabila diperlukan pengeringan saluran irigasi yang ada, maka Penyedia Jasa
harus mengajukan jadwal waktu dan periode pengeringan kepada Direksi dan
Konsultan Supervisi untuk dibahas dengan instansi terkait sehingga mendapatkan
persetujuan dari pihak yang berwenang. Penyedia Jasa tidak diperkenankan
menutup aliran air sebelum ada jadwal pengeringan yang telah disetujui.
Sedangkan untuk keperluan dewatering/pengeringan areal kerja (pompanisasi),
kontraktor harus bisa memperhitungkan kebutuhan pompa sesuai dengan jadwal
yang dibutuhkan, pembayaran untuk pekerjaan ini diperhitungkan secara
lumpsum.