Anda di halaman 1dari 17

METODE PELAKSANAAN

PROGRAM : PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN


KEGIATAN : PENANGANAN LONG SEGMENT(PEMELIHARAAN RUTIN, PEMELIHARAAN BERKALA,
PENIGKATAN/REKOSTRUKSI) JL. JEND. SUDIRMAN (KECAMATAN,DESA)
TAHUN ANGGARAN : 2023

A. INFORMASI DATA PROYEK


1. Kegiatan PENANGANAN LONG SEGMENT(PEMELIHARAAN RUTIN, PEMELIHARAAN
BERKALA, PENIGKATAN/REKOSTRUKSI) JL. JEND. SUDIRMAN (KECAMATAN,DESA)
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber DAK (Penugasan) Tahun Anggaran 2023, dimana jangka
waktu penyelesaian pekerjaan proyek adalah 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender. Seluruh
langkah pekerjaan harus terjadwal dan terkoordinasi dengan baik. Master Schedule akan
diperinci kembali menjadi schedule yang terbagi menjadi beberapa bagian pekerjaan sesuai
dengan BOQ dan dirinci menjadi metode pelaksanaan mingguan, dimana langkah-langkah
pekerjaan ini kami tuangkan dalam metode pelaksanaan.
2. Penyedia Jasa melaksanakan semua pekerjaan yang tercakup dalam Kontrak dan memperbaiki
cacat mutu selama Masa Kontrak yang harus diselesaikan sebelum berakhirnya waktu yang
diberikan untuk memperbaiki cacat mutu, termasuk pekerjaan Pemeliharaan Kinerja Jalan yang
harus dilaksanakan dalam waktu yang diberikan selama Masa Pelaksanaan.
3. Lingkup Pekerjaan termasuk, tetapi tidak terbatas, seluruh pekerjaan yang terkait dengan :
(a) Fasilitas dan Pelayanan Pengujian;
(b) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas;
(c) Penanganan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi (termasuk penyuluhan
HIV/AIDs, jika disebutkan dalam Kontrak) yang dituangkan dalam RK3K (Rencana
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi);
(d) Pengamanan Lingkungan Hidup; dan
(e) Manajemen Mutu.
4. Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pemborong menyediakan :
a. Tenaga kerja / tenaga ahli yang memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan
b. Alat-alat yang diperlukan dalam pelaksanaa pekerjaan disediakan oleh Kontraktor.

B. LINGKUP PEKERJAAN :
1. DIVISI 1. UMUM
2. DIVISI 2. DRAINASE
3. DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
4. DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN
5. DIVISI 6. PEKERASAN ASPAL
6. DIVISI 7. STRUKTUR
7. DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN

Semua item – item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis dan menurut
volume pekerjaan yang tersedia dalam daftar kuantitas dan harga.

Metode Pelaksanaan Page 1


C. ADMINISTRASI
1. PASCA LELANG
Setelah diputuskan pemenang lelang dalam paket Kegiatan PENANGANAN LONG SEGMENT
(PEMELIHARAAN RUTIN, PEMELIHARAAN BERKALA, PENIGKATAN/REKOSTRUKSI) JL.
JEND. SUDIRMAN (KECAMATAN,DESA) Tahun Anggaran 2023 maka selaku pemenang
lelang hal pertama yang kami lakukan adalah menyerahkan Surat Jaminan Pelaksanaan
sebagai syarat keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan dilanjutkan dengan
melengkapi dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut antara lain :
a. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Permanen yang berbentuk Barchat dan Kurva “S” serta
Network Planning;
b. Jadwal penugasan personil inti;
c. Jadwal pengiriman peralatan proyek (mobilisasi/demobilisasi);
d. Jadwal Pengiriman bahan-bahan material proyek;
e. Rincian metode pelaksanaan masing-masing bagian pekerjaan secara lebih mendetail;
f. Menyerahkan surat pemberitahuan secara tertulis, bahwa pekerjaan tersebut akan
segera kami laksanakan dengan tembusan kepada Instansi yang terkait; dan
g. Koordinasi dengan petugas terkait dan instansi terkait, baik dengan konsultan perencana,
wakil dari pengguna jasa maupun dengan konsultan pengawas dan bersosialisasi
dengan lingkungan setempat, untuk dapat mengantisipasi hal-hal yang dapat
mengganggu dan menghambat aktifitas pada saat pelaksanaan pekerjaan.

2. ADMINISTRASI LAPANGAN
Selama masa pelaksanaan pekerjaan dilapangan juga dilakukan proses administrasi untuk
tertib laporan terhadap pihak-pihak yang terkait dalam Kegiatan PENANGANAN LONG
SEGMENT (PEMELIHARAAN RUTIN, PEMELIHARAAN BERKALA,
PENIGKATAN/REKOSTRUKSI) JL. JEND. SUDIRMAN (KECAMATAN,DESA) tahun
anggaran 2023. Dokumen yang dipersiapkan selama masa pelaksanaan pekerjaan meliputi:
 Laporan kegiatan;
 Laporan Surat-menyurat;
 Laporan hasil pertemuan rapat koordinasi dengan pihak yang terkait; dan
 Foto-foto terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.

3. KETENTUAN & SYARAT-SYARAT


Pembahasan Metode Pelaksanaan pekerjaan ini mengambil beberapa ketentuan antara lain:
1. Dalam Melaksanakan Kegiatan pekerjaan akan dimulai selambat – lambatnya 7 (tujuh)
hari dari tanggal penyerahan lapangan, atau yang di awali dengan melakukan Pre Cost
Meeting (PCM).
2. Mobilisasi
Pelaksanaan Mobilisasi dilaksanakan sesuai dengan Time Scedul.
3. Lokasi
Dalam Melaksanakan Kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan lokasinya harus
sudah diperiksa kondisi tanahnya dan pengukuran di lapangan untuk pembuatan gambar
rencana (shop drawing) yang disetujui oleh Direksi lapangan (Pihak Pengguna Jasa).
4. Peralatan Kapasitas Peralatan yang digunakan seperti yang terlihat di dalam analisa

Metode Pelaksanaan Page 2


teknis yang merupakan bagian dari analisa harga satuan.
5. Bahan / Material Bahan dan material yang digunakan semua telah memenuhi
persyaratan teknis yang tertera di dalam spesifikasi teknis berlaku.
6. Pembuatan dan Persetujuan Gambar Kerja
7. Shop Drawing adalah detail gambar konstruksi dan harus dipersiapkan sebelum
pekerjaan yang bersangkutan dilaksanakan. Shop Drawing digunakan sebagai acuan
bagi pelaksana di lapangan.

Pembuatan dan Persetujuan Gambar Kerja


Shop Drawing adalah detail gambar konstruksi dan harus dipersiapkan sebelum pekerjaan yang
bersangkutan dilaksanakan. Shop Drawing digunakan sebagai acuan bagi pelaksana di lapangan

Mulai

Pemeriksaa
n
Shop
Drawing
Kontraktor

1 day
Evaluasi &
Koreksi
Shop Drawing
Pengawas

Revisi Shop 2 days


Revisi Drawing
? Kontraktor
Tida Y
k a
Persetujuan
SD
Dikirim
kembali
Pengawas 1 days

Selesa
i

Flow Chart Pengajuan Shop Drawing

Metode Pelaksanaan Page 3


Persetujuan Bahan dan Material

Flow Chart Pengajuan Material

D. PELAKSANAAN KEGIATAN PENANGANAN LONG SEGMENT(PEMELIHARAAN RUTIN,


PEMELIHARAAN BERKALA, PENIGKATAN/REKOSTRUKSI) JL. JEND. SUDIRMAN
(KECAMATAN,DESA)
1. DIVISI 1 UMUM
a. Pengukuran Ulang
Pekerjaan Pengukuran dilakukan untuk menentukan posisi ketinggian dan batas
pekerjaan lainnya secara detail dan jelas sesuai gambar rencana yang kemudian akan
dituangkan di dalam gambar kerja sebagai acuan dalam pelaksanaan. Untuk
melakukan Monitoring pekerjaan dan kontrol selama masa pelaksanaan dibuat TBM
(Temporary Bench Mark) pada posisi yang aman dan mudah dilihat sesuai arahan
pengawas. Pada Akhir Pelaksanaan dilakukan kembali pengukuran ulang.
b. Mobilisasi
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus,
timeschedule telah dibuat, dan kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan

Metode Pelaksanaan Page 4


pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini meliputi :
1. Dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Tanggal Mulai Kerja, Rapat Persiapan
Pelaksanaan (Pre Construction Meeting) harus dilaksanakan dan dihadiri Wakil
Pengguna Jasa, Pengawas Pekerjaan, dan Penyedia Jasa untuk membahas
semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam kegiatan ini. Dalam
waktu 14 hari setelah Rapat Persiapan Pelaksanaan, Penyedia Jasa harus
menyerahkan Program Mobilisasi (termasuk program perkuatan bangunan
pelengkap antara lain jembatan, bila ada) dan Jadwal Kemajuan Pelaksanaan
kepada Pengawas Pekerjaan untuk dimintakan persetujuannya.
2. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi bertujuan untuk mengadakan/
mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua
item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan
sesuai dengan gambar kerja.
3. Personel Manajerial Meliputi : Site Manager, Ahli K3 Konstruksi Dan Personel
Pekerja (Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan Pekerja).
4. Semua pekerjaan tersebut diatas dapat dikerjakan apabila telah mendapat
persetujuan dari Direksi Kegiatan.
c. Penyelenggaraan Smk3 Konstruksi
Pihak Kami akan membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk identifikasi
bahaya, Penilaian risiko dan pengendaliannya secara berkesinam-bungan sesuai dengan
Rencana K3 Kontrak (RK3K). diantaranya :
1. Melakukan meeting/rapat tentang K3 bersama kontrktor,konsultan
pengawas,direksi dan para pekerja.
2. Kotak P3K harus lengkap dengan isinya baik berupa obat luka,perban dan lain-lain.
3. Topi pelindung harus dipergunakan di saat memasuki area pekerjaan dan topi
pelindung harus setandar nasional indonesia (SNI).
4. Masker/pelindung mulut harus digunakan disaat melakukan pekerjaan.
5. Sarung Tangan harus digunakan disaat melakukan pekerjaan agar terlindungi.
6. Sepatu keselamatan harus dipakai disaat memasuki area pekrjaan baik dari
konsultan pengawas,direksi dan lain-lain. Sepatu keselamatan harus setandar
nasional indonesia (SNI).
7. Rompi keselamatan harus dipakai pada saat memasuki area pekerjaan.
8. Semua pekerjaan tersebut diatas dapat dilakukan apabila telah mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas atau direksi lapangan.

Metode Pelaksanaan Page 5


d. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas.
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi
dilakukan dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan
lapangan. Bila diperlukan dapat ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas
mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.
1. Manajemen dan keselamatan lalu lintas
2. Tahap awal pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan penyediaan perlengkapan
meliputi.
 Rambu lalu lintas;
 Barikade;
 Bendera;
 Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas; dan
 Lampu.
Selain itu, juga menyediakan tenaga koordinator manajemen dan keselamatan
lalu lintas.

Gambar : Contoh Rambu-rambu yang digunakan pada pekerjaan jalan


e. Gambar Kerja (Shop Drawing)
1. Jika terdapat kekurangan-kekurangan penjelasan-penjelasan dan gambar kerja,
atau diperlukan gambar tambahan / gambar detail, atau untuk memungkinkan
Pemborong melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
ketentuan, maka Pemborong harus membuat gambar tersebut dan dibuat rangkap
3 (tiga) gambar tersebut atas biaya Pemborong dan dapat dilasanakan setelah
mendapat persetujuan dari Pengawas.
2. Gambar kerja hanya berubah apabila diperintahkan secara tertulis oleh
Pemberi Tugas, dengan menikuti penjelasan-penjelasan dan pertimbangan dari
Perencana.
3. Gambar tersebut harus diserahkan kepada pengawas untuk disetujui sebelum

Metode Pelaksanaan Page 6


dilaksanakan.
f. Jadwal Konstruksi
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas
dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre
Construction Meeting/PCM).
g. Papan Nama Proyek
1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan
3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu, paku, split, cat
minyak, semen, dan lain-lain.
4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan.
5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.

2. DEVISI 2 DRIANASE
a. Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air
1. Galian yang dimaksud diatas adalah galian pembesihan sedimen/lumpur yang
berada pada drainase existing.
2. Galian Ini menggunakan alat Mini Exavator dan hasil galian diangkut menggunkan
Dump Truk.
3. Hal–hal yang dianggap perlu, mengikuti petunjuk Teknis dari Konsultan
Pengawas Lapangan /Direksi
b. Pembuatan Lobang Saluran Air di Dinding Darinase (10 cm x15 cm)
1. Pekerjaan yang dimkasud adalah pembongkaran/pembobokan dinding drainase
untuk pelngaliran air dri bdan jalan dengan menggunakan alat pahat beton/jack
hammer.
2. Sisa puing bobokan harus dibersihkan dari lokasi dan bekas bobokan dirapikan
kembali.
3. Hal–hal yang dianggap perlu, mengikuti petunjuk Teknis dari Konsultan
Pengawas Lapangan /Direksi .

c. Pembuatan Saluran Air Dari Kanstin Bahu s/d Drinase (10 cm x15 cm)
1. Pekerjaan ini menggunakan bata,smen,pasir pasang.
2. Batu bata yg dipasang ¼ bata dan diplester
3. Hal–hal yang dianggap perlu, mengikuti petunjuk Teknis dari Konsultan
Pengawas Lapangan /Direksi

DEVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GIOSINTETIK


a. Timbunan Biasa Dari Sumber Galian
1. Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat yang telah ditetukan dalam
perencanaan, semua bahan yang tidak diperlukan harus dibuang dan dibersihkan.
2. Timbuan yang telah dihampar harus dipadatakan menggunakan alat manual/
stemper.
3. Hal–hal yang dianggap perlu, mengikuti petunjuk Teknis dari Konsultan
Pengawas Lapangan /Direksi

Metode Pelaksanaan Page 7


d. Penyiapan Badan Jalan
1. Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan dasar
jalan atau permukaan lapis fondasi beraspal di daerah jalur lalu lintas (termasuk
jalur tempat perhentian dan persimpangan) dan di daerah bahu jalan baru yang
bukan di atas timbunan baru akibat pelebaran lajur lalu lintas.
2. Ukuran–ukuran penyiapan badan jalan / perataan sesuai dengan gambar rencana,
areal untuk pekerjaan Konstruksi jalan dibersihkan dan elevasi jalan dibuat
dengan ketinggian badan jalan yang rata. Kemudian bagian badan jalan yang
berlubang ditutup dengan menggunakan material Angregat Klas B. Pekerjaan ini
dapat dilaksanakan oleh alat berat dan dibantu oleh pekerja untuk merapikan.
Areal lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan terlebih dahulu disiapkan dengan
membersihkan areal tersebut dari semak belukar dan akar-akar tumbuhan. Sisa
dari pembersihan tersebut dibuang sejauh mungkin dari lokasi pekerjaan.
Pembersihan lokasi pekerjaan.
3. Menyiapkan badan jalan dengan membersihkan dari sampah, atau material yang
mengganggu pada pelaksanaan pembetonan dan meratakan permukaan jalan
sesuai dengan kemiringan rencana (2%).
4. Membentuk dan menimbun badan jalan pada badan jalan yang berlubang/tanah
yang rendah.
5. Melakukan penimbunan badan jalan dengan mendatangkan material serta
memadatkannya pada STA yang telah di tentukan dengan ketebalan disesuaikan
dengan gambar rencana.
6. Hal–hal yang dianggap perlu, mengikuti petunjuk Teknis dari Konsultan
Pengawas Lapangan /Direksi Teknis.

3. PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR DAN STRUKTUR


a. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
1. Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pemrosesan, pengangkutan,
penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat di atas permukaan yang
telah disiapkan dan telah diterima. Dihampar dengan dengan ukuran sesuai
rencana dan pentunjuk teknis kegiatan.

2. Dump Truck mengangkut Agregat Kelas A ke lokasi pekerjaan dan dihampar pada
lokasi pekerjaan yang telah ditentukan.
3. Agregat Kelas A yang telah dihampar dilakukan perataan dan pemadatan
menggunakan Motor Grader dan Vibratory Roller.
4. Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi
sedikit kearah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber
"superelevasi", penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak
sedikit demi sedikit kebagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus
dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesingilas hilangdan lapis tersebut
terpadatkan secara merata.
5. Selama pemadatan hamparan yang berserakan dirapikan dengan menggunakan
alat berat dan dibantu oleh pekerja.

Metode Pelaksanaan Page 8


6. Lapis pondasi agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode
yang disetujui yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan
halus.
7. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan
yang bergradasi baik.
8. Setelah persetujuan mutu bahan lapis pondasi agregat yang diusulkan, suatu
program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan untuk
mengendalikan ketidak seragaman bahan yang dibawa kelokasi pekerjaan.
Penentuan kepadatan kering maksimum menggunakan SNI 03-1743-1989,
metode D. Pengujian CBR harus dilakukan dari waktu kewaktu sesuai kebutuhan
atau petunjuk Teknis dari Konsultan Pengawas Lapangan /Direksi Teknis.
10. Fungsi dari lapis pondasi agregat klas A bawah ini antara lain yaitu:
a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda.
b. Lapis peresapan, agar air tanah tidak berkumpul di pondasi.
c. Lapisan untuk mencegah partikel-partikel halus dari tanah dasar naik ke
lapis pondasi atas.
d. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari beban roda-roda alat berat (akibat
lemahnya daya dukung tanah dasar) pada awal-awal pelaksanaan
pekerjaan.
e. Lapis pelindung lapisan tanah dasar dari pengaruh cuaca terutama hujan.

Metode Pelaksanaan Page 9


4. DEVISI 6 PERKERASAN ASPAL
a. Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
1. Sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu harus ada izin dari Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.
2. Sebelum melakukan penyemprotan permukaan jalan harus bersih dari debu, air
maupun pasir, pembersihan menggunakan sikat mekanis atau kompresor.
3. Penyemprotan harus rata dan menggunakan alat aspal distributor.
4. Hal–hal yang dianggap perlu, mengikuti petunjuk Teknis dari Konsultan
Pengawas Lapangan /Direksi Teknis.
b. Lapis Perekat - Aspal Emulsi
1. Sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu harus ada izin dari Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis
2. Sebelum melakukan penyemprotan permukaan jalan harus bersih dari debu, air
maupun pasir, pembersihan menggunakan sikat mekanis atau kompresor.
3. Penyemprotan harus rata dan menggunakan alat aspal distributor.
4. Hal–hal yang dianggap perlu, mengikuti petunjuk Teknis dari Konsultan
Pengawas Lapangan /Direksi Teknis.
c. Laston Lapis Aus (AC-WC)
1. Sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu harus ada izin dari Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis
2. Sebelum melakukan penghampara permukaan jalan harus bersih dari debu, air
maupun pasir, pembersihan menggunakan sapu atau kompresor.
3. Material AC-WC diangkut dari AMP sampai kelapangan menggunakan Dump Truk
dan harus ditutupi menggunakan terpal.
4. Sebelum aspal dituangkan kedalam mesin aspal finisher suhu aspal harus di cek
Metode Pelaksanaan Page 10
terlebih dahulu dan harus sesuai dengan suhu hampara yg telah ditentukan.
5. Penghamparan ac-wc mengguanakan aspal finisher dan ketebalan hamparan
mengacu pada gambar rencana.
6. Setelah dihampar harus dipadatkan menggunakan Tandem Roller dan suhu
pemdatan harus sesuai dengan yang direncanakan.
7. Setelah dipadatkan menggunakan Tandem Roller kemudian dipadatkan lagi
menggunakan P.Tyre Roller dengan jumlah pasing yang telah di tentukan.
8. Hal–hal yang dianggap perlu, mengikuti petunjuk Teknis dari Konsultan
Pengawas Lapangan /Direksi Teknis.

d. Laston Lapis Antara (AC-BC) Levelling


1. Sebelum memulai pekerjaan ini terlebih dahulu harus ada izin dari Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis
2. Sebelum melakukan peng hampara permukaan jalan harus bersih dari debu, air
maupun pasir, pembersihan menggunakan sapu atau kompresor.
3. Material AC-WC diangkut dari AMP sampai kelapangan menggunakan Dump Truk
dan harus ditutupi menggunakan terpal.
4. Sebelum aspal dituangkan kedalam mesin aspal finisher suhu aspal harus di cek
terlebih dahulu dan harus sesuai dengan suhu hampara yg telah ditentukan.
5. Penghamparan AC-BC mengguanakan aspal finisher dan ketebalan hamparan
mengacu pada gambar rencana.
6. Setelah dihampar harus dipadatkan menggunakan Tandem Roller dan suhu
pemdatan harus seuai dengan yang direncanakan.
7. Setelah dipadatkan menggunakan Tandem Roller kemudian dipadatkan lagi
menggunakan P.Tyre Roller dengan jumlah pasing yang telah di tentukan.
8. Hal–hal yang dianggap perlu, mengikuti petunjuk Teknis dari Konsultan
Pengawas Lapangan /Direksi Teknis.

4. PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL


a. Bahan Aspal Modifikasi untuk Pekerjaan Pelaburan (Buras)
1. Pekerjaan ini mencakup pengadaan, dan penghamparan, dengan menggunakan
aspal panas dicampur dengan korosene dengan perbandingan campuran yang
telah ditentukan. Untuk area yg d buaras adalah badan jala,bahu jalan dan oprit
ukuran panjang dan lebar di sesuai dengan gambar rencana.
2. Apabila umur beton telah mencapai 2 ( Dua ) minggu / sudah cukup kering, baru
bisa dilaksanakan penyiraman peleburan aspal ( Buras ) secara merata. Jika ada
kondisi buras yang tidak maksimal maka kosnultan pengawas berhak untuk
menegur kontraktor dan pekerjaan harus diperbaiki.
3. Aspal sebelum dileburkan terlebih dahulu diencerkan dengan cara dipanaskan.
Setelah encer baru dilaburkan ke permukaan plat beton secara merata. Plat beton
yang akan dilebur harus dalam kondisi bersih. pembersihan dilkukan dengan cara
manual menguakan alat bantu seperti sapu.

Metode Pelaksanaan Page 11


4. Pekerjaan leburan aspal dengan agregat penutup pasir dilakukan setelan coran
plat beton mengeras dan penghamparan buras harus merata penuh menutupi
badan jalan, jika ada kondisi buras yang tidak maksimal maka pekerjaan buras
harus diperbaiki.
5. Sebelum aspal mengeras kemudian ditaburi pasir sebagai agregat penutup
secara merata. Pasir yang digunakan sebagai agregat penutup harus dalam
kondisi bersih dan bebas dari bahan organik.
6. Pelaksanaan dilapangan menurut petunjuk Direksi Teknis / Pengawas Lapangan.

5. DEVISI 7. PEKERJAAN STRUKTUR


a. Beton strukur, fc’20 MPa (Oprit )
Pekerjaan ini meliputi pembuatan Perkerasan Beton mutu Fc’20 MPa (Plat Jalan/Gang),
yang dilaksanakan untuk ujung pembetonan jalan dan jalan/gang dengan ukuran dan
bentuk penampang melintang Seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana atau
sebagai mana diperintah kan oleh direksi pekerjaan.

b. Beton , fc’15 Mpa (Kanstin, Darinase)


Pekerjaan ini meliputi pembuatan Perkerasan Beton mutu Fc;15 MPa(Kanstin,
darinase), yang dilaksanakan untuk ujung pembetonan jalan dan jalan/gang dengan
ukuran dan bentuk penampang melintang Seperti yang ditunjukan dalam gambar
rencana atau sebagai mana diperintah kan oleh direksi pekerjaan.

c. Baja Tulangan Sirip BjTP 280 (Palat jalan,Drinase)


Pekerjaan penulangan dipakai besi polos dia. 6, 8 dan 12 pemasangan penulangan
disesuaikan dengan gambar rencana yang ada dalam kontrak.

d. Pengadaan dan Pemasangan Precast Tutup Drainase)


Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Precast Tutup Drainase menggukan beton mutu
k-250 penulangan dipakai wiremash M-8 pemasangan percetakan harus rapi dan
disesuaikan dengan gambar rencana yang ada dalam kontrak.

e. Pengecatan Kanstin
Sebelum melakukan pengecatan, dipastikan terlebih dahulu permukaan yang akan dicat
harus kering dan bersih.
Pengecatan menggunkan kuas atau kuas rol dan dipasikan pengecatan harus
rapi.Pengecatan disesuaikan dengan gambar rencana yang ada dalam kontrak.

5. DEVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN


a. Marka Jalan Termoplastik
Sebelum melakukan pembuatan marka jalan dipasikan permukaan jalan jalah harus
bersih dari debu,air dan lainya.
Pekerjaan ini menggunakan alat Thermoplastic Road Marking Machine dan
penghampran harus lurus dan rapi. Seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana atau
sebagai mana diperintah kan oleh direksi pekerjaan.

Metode Pelaksanaan Page 12


E. PEKERJAAN PENUTUP
1. Harus diperhatikan betul oleh pemborong segala pekerjaan angkutan bahan- bahan, puing
puing bekas pekerjaan pembersihan setelah pekerjaan berakhir.
2. Segala peraturan yang tercantum dalam bestek dan gambar-gambar serta risalah Aanwijzing
merupakan lampiran dari Kontrak yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan
untuk hal ini pemborong dianggap mengerti.
3. Pemborong harus mengikuti peraturan dari Depertemen dan Dinas Tenaga kerja untuk
mengatur upah tenaga buruh.
4. Tentang lampiran Bill Of Quantity yang diberikan ini hanya ancar-ancar saja. Pemborong harus
tetap menghitung sendiri apabila dalam perhitungan perencanaan Bill of Quantity dirasakan
kurang maka pemborong supaya mengajukan perubahan pada waktu aanwijizing dan apabila
ada perubahan, maka akan dimuat pada risalah aanwijizing dalam hal ini yang mengikat
adalah Gambar dan bestek.
5. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini yang tidak teruraikan dan termuat
dalam bestek ini, tetapi harus diselenggarakan dan diselesaikan oleh kontraktor, harus
dianggap pekerjaan itu telah diuraikan/ dimuat dalam bestek ini untuk menuju Penyerahan
pekerjaan yang lengkap dan sempurna, sesuai menurut pertimbangan Direksi.

F. SISTEM MANAJEMEN
a. RENCANA MANAJEMEN WAKTU
Untuk mencapai tepat waktu maka pekerjaan dilaksanakan secara simultan sesuai dengan
jadwal yang ada sehingga bisa diketahui jika ada penyimpangan atau keterlambatan waktu
bisa diantisipsi dari awal.
Untuk pelaksanaan pekerjaan PENANGANAN LONG SEGMENT (PEMELIHARAAN RUTIN,
PEMELIHARAAN BERKALA, PENIGKATAN/REKOSTRUKSI) JL. JEND. SUDIRMAN
(KECAMATAN,DESA) kami merencanakan dapat selesai dalam 150 hari kerja sejak
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja dengan jam kerja mulai jam 08.00 s.d 16.00 setiap
harinya dan kalau perlu dengan menambah jam lembur untuk mencapai bobot yang
dipersyaratkan pada setiap minggunya. Dengan masa pemeliharaan selama 180 (seratus
delapan puluh) Hari kalender sejak penyerahan pekerjaan yang pertama. Diharapkan
penggunaan alat yang tepat dapat membantu percepatan sehingga waktu yang diberikan dapat
selesai tepat waktu.

b. SISTEM KOORDINASI DAN PENUGASAN ANTAR PERSONIL.


Struktur organisasi proyek dibentuk sesusai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk
pekerjaan ini , sehingga bisa menunjang kelancaran untuk pencapaian target
Tugas tenaga ahli meliputi antara lain :
- Pembuatan laporan harian
- Pembuatan Laporan Mingguan
- Pembuatan Laporan Bulanan
- Pembuatan Laporan Akhir
- Pengukuran
- Pembuatan Shop drawing dan As Built Drawing
- Kontrol prestasi Pekerjaan
- Pengendalian Mutu

Metode Pelaksanaan Page 13


1. SISTEM PENGENDALIAN PROGRAM
a. Untuk pengendalian program maka harus dibuat rencana pendatangan peralatan dan bahan
sehingga bisa tepat waktu, kebutuhan jumlah bahan harus dihitung per schedule waktu
sehingga keterlambatan pekerjaan akibat terlambatnya material bisa dihindari.
b. Selalu mengevaluasi time schedule dalam periode harian, mingguan dan bulanan sehingga bila
ada bagian pekerjaan yang terlambat segera dapat diketahui dan segera diambil langkah
penanggulangannya.
c. Pengadaan tenaga kerja harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan sehinggan
memerlukan koordinasi yang tepat untuk memmenuhi jumlah dan keahlian tenaga kerja yang
mencukupi setiap harinya.
d. Hubungan yang baik antara personil , rapat rutin selalu diadakan serta mematuhi arahan dari
konsultan teknis dan direksi lapangan guna kelancaran pekerjaan.

2. SISTEM PENGENDALIAN PROSES


Sebagai bahan untuk pedoman pelaksanaan adalah sebagai berikut:
1. Time Schedule
2. Rapat Harian
Rapat ini dihadiri oleh pelaksana , konsultan pengawas, sub kontraktor/ mandor untuk
mengadakan perencanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan mengevaluasi hasil kerja
hari kemarin. Evaluasi disini berupa evaluasi kuantitas dan evaluasi kualitas.
c. Rapat Mingguan
Rapat mingguan adalah rapat intern dari seluruh pihak terkait dilapangan, dalam rapat ini akan
dibahas rencana mingguan dan evaluasi prestsi pekerjaan minggu lalu, untuk dijadikan menjadi
laporan mingguan. Rencana kerja minggu yang akan datang disertai dengan rencana
kebutuhan material dan bahan serta jumlah tenaga kerja yang disesuaikan dengan rencana
mingguan.

3. SISTEM PENGENDALIAN MUTU.


Untuk menjaga kualitas pekerjaan yang sedang dilaksanakan pada langkah awal sudah membuat
pedoman mutu atau spesifikasi yang telah dibuat pada penawaran ini. Pengujian seperti yang di
spesifikasi teknik seperti pengujian beton , pengujian besi beton dan lain-lainnya dilaksankan pada
laboratorium yang mendapat rekomendasi dari Direksi Pengawas. Untuk menjaga kualitas terhadap
dimensi, elevasi ,jarak maupun ketepatan secara geografis maka direncanakan menggunakan alat
Theodolith.

4. SISTEM KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA


Sistem keamanan dan keselamatan Kerja terhadap keseluruhan personil baik pengawas, pelaksana
dan juga pekerja terutama yang ada di dalam lingkungan pekerjaan menjadi hal yang sangat penting
dan perlu mendapat perhatian.untuk melayani apabila terjadi kecelakaan kecil akan disediakan PPPK
di Direksi Keet.. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang mungkin terjadi maka dipasang
rambu-rambu peringatan dan penggunaan sabuk pengaman serta helm pengaman. Disamping itu
perusahaan akan mengikutkan tenaga kerja dan pengawas dalam program Astek yang biasanya
melalui program BPJS .

Metode Pelaksanaan Page 14


5. PENANGANAN MASA PEMELIHARAN
Setelah pelaksanaan pekerjaan dinyatakan 100 % selesai dan penyedia barang/jasa sudah diserah
terimakan, masih memiliki tanggungjawab sesuai kontrak pekerjaan atau disebut sebagai
masapemeliharaan, karena pekerjaan ini masih membutuhkan perhatian khusus maka kami
selakupenyedia barang/jasa berencana menyusun program kerja guna mendukung kinerja
perusahaan.
Adapun rencana penanganan pemeliharaan tersebut adalah :
 Menempatkan petugas khusus untuk memantau dan mengiventarisir selama masa
pemeliharaan, minimal dalam 1 minggu sekali harus ngecek dan berkordinasi dengan pihak
terkait sehingga apabila ada suatu kejadian yang terkait dengan jalan tersebut akan
segeradiperbaiki..
 Bekerja sama dengan pihak instansi terkait seandainya terjadi kerusakan harus segera
menghubungi kami, selanjutnya akan kita tindak lanjuti segera dengan memperbaiki kerusakan
yang dimaksud.
 Setelah masa pemeliharan berakhir, penyedia barang/jasa mengajukan permohonan
pemeriksaan pekerjaan guna mengajukan serah terima kedua pekerjaan tersebut.

L. PERSIAPAN BAHAN DAN MATERIAL


Di dalam perencanaan kebutuhan material dalam suatu proyek agar dalam pelaksanaan pekerjaan
pengunaan matrial menjadi efisien dan efektif sehingga tidak terjadi masalah akibat tidak tersediakan
nya matrial pada saat di butuhkan, Untuk menetukan bahan - bahan atau komponen - komponen apa
yang harus di buat atau di beli , berapa jumlah di butuhkan dan kapan akan di butuhkan di dalam
pekerjaan .
Untuk menjaga ketersedian material yang bermutu baik kami akan menjaga hubugan dengan
pemasok agar tidak terjadi nya hal-hal yang tidak di iginkan seperti mutu matrial yang tidak baik , dan
terputusnya ketersediaan matrial di lapagan , Untuk salah satu menghidari terjadi nya penyimpagan
bahan - bahan matrial seperti mana diiginkan di dalam dokumen pekerjaan.

M. GAMBAR SESUAI PELAKSANA TEKNIS (AS BUILT DRAWING)


a. Semula yang belum terdapat dalam gambar kerja baik karena penyimpangan, perubahan atas
perintah Direksi, maka Pemborong harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa
yang telah dilaksanakan, yang jelas memperlihatkan perbedaan antara gambar kerja dan
pekerjaan yang dilaksanakan.
b. Gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) berikut kalkirnya yang dibiayai
pembuatannya ditanggung oleh Pemborong.

N. DOKUMENTASI
Yang dimaksud dengan pekerjaan Dokumentasi adalah : Foto-foto Proyek, berwarna minimal ukuran
postcard untuk keperluan laporan bulanan yang dibuat oleh Konsultan Pengawas dan 3 (tiga)
set album yang harus diserahkan pada Serah Terima Pekerjaan untuk pertama kalinya. Ada pun
uraiannya sebagai berikut :
a. Pemborong harus memperhitungkan biaya pembuatan dokumentasi serta pengirimannya ke
Pemberi Tugas serta pihak-pihak lain yang diperlukan.
b. Pengambilan foto-foto pekerjaan untuk dokumentasi terdiri dari beberapa arah yang diatur

Metode Pelaksanaan Page 15


oleh pengawas lapangan/Direksi.
- Semua klise foto (negatifnya) tersebut harus dikumpulkan dan dikirimkan ke Kantor Dinas
bersangkutan sebagai dokumen.
- Foto-foto dalam keadaan 0% harus diambil sebelum pekerjaan dimulai beserta ada papan
pengenal kegiatan.
- Foto fisik untuk tiap-tiap pengambilan termijn.
- Foto fisik secara keseluruhan setelah pekerjaan 100%.
- Bahan-bahan laporan harian/mingguan dan bulanan setiap kali pengambilan termijn
harus disampaikan kekantor Dinas bersangkutan oleh pemborong setelah diperiksa dan
disetujui oleh konsultan pengawas yang menyatakan kelancaran pekerjaan.
- Dokumentasi proyek disusun sedemikian rupa dan dijadikan sebuah album
lengkapdengan keterangannya.
- Semua Dokumentasi proyek tersebut dikumpulkan dan dikirim ke KANTOR DINAS
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA DUMAI sebagai dokumen
Pemimpin Kegiatan.
- Dokumentasi yang diambil harus mencakup/menggambarkan kegiatan pelaksanaan
pada saat : 0 % , 30 % , 60 % , 80 % , dan 100 %.

O. SERAH TERIMA PEKERJAAN


1. Dalam rangka serah terima pekerjaan, akan diadakan peninjauan bersama sama
kelapangan. Serah terima pekerjaan dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu, serah terima pertama
untuk memastikan bahwa semua pekerjaan telah selesai dilaksanakan dengan baik oleh
pemborong dan memenuhi syarat, dan serah terima kedua yang dilaksanakan setelah selesai
masa pemeliharaan yang ditetapkan berakhir.
2. Jika dalam proses serah terima pekerjaan tersebut masih memuat keseluruhan pekerjaan
belum baik/lengkap maka adalah merupakan kewajiban pemborong untuk memperbaiki dengan
biaya ditanggung oleh pemborong.
3. Pada saat serah terima pekerjaan, pemborong wajib menyerahkan 2 (dua) set dokumen
terlaksana, Dokumen-dokumen resmi dan hasil (seperti : surat berita acara) sesuai yang
disyaratkan.

P. PENGUJIAN HASIL PEKERJAAN


Untuk pengujian hasil pekerjaan ini kami akan membuat tes pengujian bahan konstruksi atau sejenis
lainnya persepsen jika diingikan oleh direksi atau pengawas pekerjaan yang terkait , dan Sampel akan
di bawa untuk di lakukan penelitian oleh dinas, yang mana seluruh biaya merupakan tanggung oleh
pihak kami / kontraktor.

Q. PEMELIHARAAN
Didalam masa pemeliharaan pekerjaan kami / kontraktor berkewajiban memantau pekerjaan selama
dalam masa pemeliharaan, dan jika terjadi kerusakakan di dalam pekerjaan yang telah kami kerjakan
maka pihak kami akan segera memperbaiki dan membuat pekerjaan pulih seperti semula.

Jika Terjadi kerusakan dilapagan pekerjaan maka pihak kami akan memperbaiki dengan baik dan
benar agar terlihat seperti semula tampa mengurangi mutu dan kekuatan bahan tersebut seperti mana
yang ada di dalam dokumen pekerjaan.

Metode Pelaksanaan Page 16


R. DEMOBILISASI
Untuk pekerjaan Demobilisasi akan di kerjakan setelah pekerjaan selesai serah terima pertama di
nyatakan selesai. Semua yang bersangkuatan di lapagan baik alat sisa matrial atau benda - benda
yang dapat merusak pandangan, sisa matrial atau sampah dan matrial yang dapat merusak mutu
pekerjaan akan di keluarkan dari lokasi pekerjaan pada saat Dimobilisasi.

S. LAPORAN FISIK
Laporan fisik proyek berupa : Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan dan
Membuat Back-up data sesuai dengan hasil pekerjaan dilapangan.dikumpulkan pada setiap akhir
bulan. Direksi Teknis/Konsultan Pengawas akan memeriksa kebenaran laporan yang diserahkan
Laporan fisik proyek harus dilampirkan pada saat setiap pengambilan Termijn.

Selama pekerjaan berlangsung, Penyedia Jasa harus memelihara kebersihan jalan dari hal – hal
yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas jalan. Pada penyerahan pertama pekerjaan, keadaan
jalan harus bersih dan rapi.

Demikian methode pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan yang akan kami
kerjakan dalam mengelola pekerjaan ini. gambaran yang dimaksud adalah untuk memperjelas proses
pelaksanaan pekerjaan dan strategi pelaksanaan dan untuk tercapainya mutu.

Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan ini 150 hari kalender, masing – masing waktu yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tiap Item pekerjaan tergambar dan sesuai dengan rencana
Jadwal Pelaksanaan Pekerja.

Metode Pelaksanaan Page 17

Anda mungkin juga menyukai