1.1. UMUM
Pekerjaan 14 Embung menggunakan sistem Zonasi sehingga dibutuhkan minimal lebih dari 1
Tim Pekerja. Mobilisasi dan kebutuhan kendaraan agar diperhitungkan untuk sistem Zonasi
tersebut.
Harga upah personel harus mengikuti minimal harga upah kabupaten Penajam Paser Utara
Nomor 561/K.602/2021 Tentang Penetapan Upah Minimum Kabupaten Penajam Paser Utara
Tahun 2022.
Kurang dari 30 hari setelah menerima Surat Keputusan Penetapan Pemenang (SKPP),
Penyedia Jasa harus menyerahkan dokumen untuk disetujui Direksi, yang berisi tentang
program pelaksanaan sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Umum, program detail pengadaan,
pelaksanaan dan pemeliharaan semua fasilitas konstruksi sementara yang diperlukan. Setiap
program harus menguraikan secara jelas semua detail perencanaan meliputi lingkup pekerjaan,
lokasi bangunan dan daftar-daftar, program pelaksanaan, gambar, detail design, dan
perhitungan termasuk juga uraian kebutuhan peralatan, material, dan fasilitas tertentu/lainnya.
Sehingga memungkinkan Direksi untuk memperkirakan waktu dan biaya seluruh pekerjaan.
Penyedia Jasa juga harus menyerahkan pada Pemberi Kerja semua surat izin dan lisensi yang
mungkin diperlukan berdasarkan pada hukum dan ketentuan pemerintah, dalam hal tertentu
Pemberi Kerja dapat membantu pengurusan setiap izin dan lisensi terkait.
Pekerjaan 14 (Empat Belas) Embung didalam KIPP dengan lingkup sebagai berikut :
Penyedia Jasa, sebelum tanggal 5 (lima) tiap bulan atau setiap waktu yang ditentukan
Direksi harus menyerahkan 10 (sepuluh) copy laporan kemajuan bulanan dalam bentuk
yang dapat diterima oleh Direksi yang memberikan rincian kemajuan pekerjaan selama
bulan sebelumnya.
a. Gambaran pekerjaan secara umum yang dilakukan pada periode yang sedang
dilaporkan pada setiap kegiatan utama termasuk masalah- masalah yang ada di
lapangan.
b. Total persentase semua pekerjaan yang telah diselesaikan sampai pada bulan yang
dilaporkan dan juga total persentase seluruh jadwal yang diprogram untuk
diselesaikan sampai akhir bulan yang dilaporkan dengan komentar seperlunya
mengenai kemajuan tersebut.
c. Presentase sebenarnya dari setiap item pekerjaan utama yang diselesaikan dan
juga persentase yang direncanakan untuk pekerjaan itu dengan komentar
seperlunya mengenai kemajuan tersebut.
d. Jadwal kegiatan yang akan dimulai dalam 1 (satu) bulan berikutnya dengan
tanggal mulai dan tanggal selesai yang direncanakan.
e. Daftar tenaga lokal yang dipekerjakan selama pelaksanaan pekerjaan.
f. Daftar peralatan dan material yang ada dilapangan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan termasuk yang tiba atau dipindahkan dari lapangan.
g. Total kuantitas pekerjaan yang dilakukan pada pekerjaan tetap untuk item berikut
tetapi tidak terbatas pada :
- Total kuantitas pekerjaan beton
- Total kuantitas pekerjaan tanah, a.l. galian, timbunan
- Total kuantitas pekerjaan pasangan batu
- Total kuantitas pekerjaan pintu-pintu baja
h. Item pokok dari pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama jangka waktu
yang dilaporkan.
i. Daftar jumlah pembayaran yang telah diterima sampai tanggal itu dan jumlah
tagihan kemajuan yang telah diserahkan tetapi belum dibayar.
j. Hal-hal lainnya yang dapat diminta dalam Kontrak atau pernyataan mengenai
hal-hal yang timbul dari, atau berkaitan dengan pelaksanaan kerja selama bulan
pelaporan.
2. Laporan Kemajuan Harian
Penyedia Jasa harus mempersiapkan laporan harian untuk tiap pekerjaan yang diminta
oleh Direksi dengan format yang telah disetujui oleh Direksi.
Laporan berisi tentang kondisi cuaca, kegiatan staf dan tenaga kerja di lapangan,
material di lokasi, material yang dipesan, pekerjaan yang dipersiapkan, tes
laboratorium, kecelakaan dan semua informasi yang berhubungan dengan kemajuan
pekerjaan.
3. Dokumentasi/Foto
Penyedia Jasa harus menyerahkan dokumentasi berupa foto-foto selama jangka waktu
kontrak.
Pengambilan foto tersebut dilakukan pada beberapa titik yang tetap dari awal kegiatan,
pelaksanaan pekerjaan dan pada akhir kegiatan penyelesaian proyek.
Foto-foto tersebut harus dilampirkan pada Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan
sesuai yang tercantum dalam Kontrak.
Foto tersebut harus dilengkapi keterangan ringkas dan tanggal pengambilan. Biaya
untuk pembuatan foto tersebut tidak dilakukan secara terpisah tetapi sudah termasuk
dalam harga satuan maupun Lump Sum berbagai item pekerjaan yang ada dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Rapat Kemajuan Pekerjaan
Rapat bersama antara Direksi dan Penyedia Jasa perlu diadakan seminggu sekali
dalam waktu yang telah disepakati bersama. Tujuan rapat ini adalah membicarakan
kemajuan pekerjaan, pekerjaan yang direncanakan untuk dikerjakan minggu
berikutnya dan masalah-masalah yang perlu diselesaikan.
1.6. Pekerjaan Sementara
A. Jalan Masuk Sementara
Penyedia Jasa harus menyediakan jalan masuk sementara apabila tidak ada jalan masuk
yag memadai yang disetujui oleh Direksi. Sebagai tambahan, Penyedia Jasa juga harus
menyediakan fasilitas jembatan penghubung.
B. Pagar Sementara
Penyedia Jasa membangun, memelihara dan memindahkan pagar sementara yang telah
disetujui untuk menutup daerah pekerjaan serta seluruh daerah di lapangan yang perlu
dan sesuai dengan syarat-syarat kontrak dan atas persetujuan direksi.
C. Kantor Penyedia Jasa, Bengkel dan Base Camp
Penyedia Jasa harus menyediakan fasilitas sementara yang diperlukan untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, seperti bangunan, kantor dan bengkel sementara.
D. Pelayanan Kesehatan dan Medis
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab pada setiap karyawan/pekerja yang mendapat
kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan ke poliklinik atau Rumah Sakit terdekat
E. Sistem Pengadaan Air
Selama pelaksanaan proyek dibutuhkan air yang akan dipergunakan dilapangan
maupun di bangunan-bangunan sementara.
Untuk mencukupi kebutuhan air tersebut Penyedia Jasa diharuskan menyiapkan sistem
pengadaan air melalui sumur-sumur.
F. Sistem Tenaga Listrik
Selama pelaksanaan proyek tersebut Penyedia Jasa diharuskan mempersiapkan sistem
pengadaan tenaga listrik baik untuk penerangan maupun peralatan lainnya. Sistem
pengadaan tenaga listrik dapat diambil melalui PLN karena di dusun tersebut aliran
listrik sudah terpasang atau dapat menggunakan generator.
G. Sistem Telekomunikasi
Penyedia Jasa diharuskan mempersiapkan dan memasang sistem telekomunikasi di
kantor lapangan.
Penyedia Jasa harus mengatur dengan perusahaan telekomunikasi untuk pemasangan
sambungan telepon yang berhubungan dengan sistem telekomunikasi dan
dimungkinkan untuk dioperasikan secara otomatis melalui panel pengatur (switch
board) yang mampu melayani tidak kurang dari 10 (sepuluh) saluran pada sistem
jaringan telepon intern. Panel pengatur tersebut harus dioperasikan selama 24 jam
setiap hari, selama jangka waktu kontrak dan dihubungkan ke setiap lokasi kantor pada
daerah kontrak.
Biaya operasional dan pemeliharaan sistem telekomunikasi selama pelaksanaan
konstruksi sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan atau harga lump sum item
pekerjaan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pelaksanaan pengujian harus sesuai dengan seluruh kode, pengaturan dan standar yang
ditentukan. Personil yang bertugas pada pengujin bahan-bahan harus tenaga yang telah
mempunyai pengalaman yang cukup dan telah mengenal baik tentang pengujian bahan-bahan
yang disyaratkan dan tenaga tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.
Material yang akan menjadi bagian dari keseluruhan pekerjaan harus baru dan sesuai dengan
spesifiaksi. Bila diperlukan, material yang tidak tercantum dalam spesifikasi, harus sesuai
dengan ketentuan terbaru yang berlaku baik standar nasional maupun internasional yang
disetujui oleh Direksi. Bila ada bagian yang terpisah dan termasuk sebagian perlengkapan
dari material, hal itu harus dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Biaya untuk
peralatan, pengiriman dan penyimpanan termasuk pengaturannya, harus dimasukkan dalam
harga satuan yang dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Pelaksana Pekerjaan harus mematuhi semua peraturan dan ketentuan keselamatan kerja yang
berlaku.
A. Pelaksana Pekerjaan wajib bertanggung jawab dalam upaya pencegahan kecelakaan,
kebakaran, dan pencemaran.
B. Pelaksana Pekerjaan harus menugaskan minimal 1 (satu) orang tenaga kerjanya untuk
ikut aktif membina dan mengawasi segi keselamatan kerja dari pelaksanaan kerja yang
dilakukan karyawan Pelaksana Pekerjaan.
C. Pelaksana Pekerjaan pada umumnya harus betanggung jawab atas segala kecelakaan
yang menimpa para pekerja yang menjadi tanggungannya, serta harus mengambil
tindakan pertolongan sebagaimana mestinya.
D. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan menyediakan alat-alat keselamatan kerja sesuai dengan
petunjuk Pengawas Pekerjaan.
E. Penyalahgunaan atau tidak dipatuhinya syarat-syarat kesepakatan keselamatan kerja oleh
Pelaksana Pekerjaan dianggap sebagai tindakan pelanggaran dan dapat dikenai
sanksi/tindakan administrasi.
F. Pelaksana pekerjaan wajib melakukan safety meeting setiap minggu sekali dan hasilnya
agar dilaporkan.
G. Pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan
Pemeriksaan, Pelacakan, Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019
(Covid-19)
H. Tes Covid-19 dilakukan secara berkala selama kegiatan berlangsung.
1.10.1. Peralatan dan Bahan/Material yang Digunakan
Peralatan dan Bahan untuk Penyelenggaraan Sistem Manajemen Kesehatan Konstruksi
(SMKK) dan Covid-19 sesuai dengan yang tertera pada BoQ.
Semua tempat untuk pelaksanaan pekerjaan- pekerjaan permanen, tempat alat pembuat
bahan konstruksi, camp, jalan masuk, borrow area harus dibersihkan seperti ditunjukkan
dalam Gambar kontrak atau seperti petunjuk dari Direksi.
Clearing dan grubbing yang di maksud adalah pekerjaan – pekerjaan yang terdiri dari
pembersihan terhadap pepohonan, tonggak kayu, semak – semak, akar pohon, rumput,
lubang – lubang cekukan, sampah, kotoran, tumbuhan liar, sisa – sisa bangunan, sisa
pagar, material bangunan dan sejenisnya menurut spesifikasi atau petunjuk Direksi.
Pembesihan ini juga termasuk pemindahan dan pembuangan struktur – struktur yang
menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
Hasil dari pembersihan (rerumputan, semak belukar, pepohonan, tonggak – tonggak dan
sampah lainnya) harus dibersihkan sampai habis.
Hasil galian tanah yang memenuhi syarat dikumpulkan dan dijadikan pulau di lokasi
embung yang sudah ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Untuk tempat penumpukan atau
pembuangan hasil galian direncanakan dengan jarak yang sudah ditentukan oleh Direksi
Pekerjaan. Hasil penggalian dihampar, diratakan dan dirapihkan.
Penggalian dilakukan harus sesuai dengan dimensi dan elevasi bangunan yang akan
dibuat berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
a. Prosedur Galian Tanah Mekanis
Prosedur kerja untuk melakukan pekerjaan galian tanah mekanis untuk pembuatan
bangunan dapat dilakukan sebagai berikut :
● Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar
detail rencana pelaksanaan pekerjaan galian tanah dengan alat untuk pembuatan
bangunan.
● Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan galian tanah dengan alat kepada Direksi Pekerjaan.
● Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan konstruksi sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi pelindung kepala,
sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak P3K sebagai
penanganan sementara apabila terjadi kecelakan kerja.
● Penggalian dilakukan dengan cara mekanik dengan menggunakan alat jenis
Excavator diangkut menggunakan Dump Truck, dihampar, diratakan dan
dirapihkan menggunakan bulldozer.
● Galian tanah mekanis dikerjakan harus sesuai dengan dimensi dan elevasi
bangunan yang ditunjukan dalam gambar rencana atau menurut perintah Direksi
Pekerjaan.
● Tanah hasil galian harus diangkut dari lokasi kerja dan ditempatkan dilokasi yang
harus sudah disetujui.
● Pada saat melakukan penggalian harus berhati-hati dan sedini mungkin melakukan
langkah-langkah pengamanan agar tidak terjadi kecelakaan akibat longsor,
tertimbun tanah dan lainnya.
● Apabila terjadi kerusakan atau longsor dari hasil galian tanah dengan alat
pembuatan bangunan, maka Penyedia Jasa harus memperbaiki kembali sesuai
dengan dimensi dan elevasi bangunan yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
● Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan harus diamankan agar tidak
terjadi kecelakaan, baik akibat tertabrak, kejatuhan atau lain sebagainya yang bisa
menyebabkan terluka ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan dengan cara
menempatkan alat ditempat kerja yang aman atau dibawa ke work shop atau
digudang penyimpanan alat.
● Pada saat melakukan penggalian harus dilakukan secara berhati-hati guna
mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat terserempet alat atau kejatuhan
material yang dipenggalian yang bisa menyebabkan luka.
b. Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang harus disiapkan untuk pekerjaan galian tanah mekanis adalah
menggunakan alat jenis Excavator, Buldozer dan Dump Truck serta peralatan
pertukangan lain yang diperlukan.
Pengukuran pekerjaan galian tanah mekanis diukur menurut dimensi dan elevasi yang
dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.
Ukuran pembayaran galian tanah mekanis dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3) yang telah ditetapkan dalam Bill Of Quantity (BOQ). Harga satuan
tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
B. Timbunan Tanah (Material diambil dari Borrow Area)
Lokasi dan garis batas borrow area adalah seperti ditunjukkan dalam gambar dan hanya
boleh diperluas oleh Penyedia Jasa jika ada persetujuan dari Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan atau membuat fasilitas drainase di borrow area untuk
mengalirkan air hujan atau air tanah agar material yang akan dipakai sebagai material
timbunan mempunyai kadar air yang memenuhi spesifikasi teknik.
Jika material di borrow area terlalu basah atau terlalu kering, Penyedia Jasa wajib
melakukan usaha agar kadar air material di borrow area menjadi masuk/memenuhi
spesifikasi. Tidak ada biaya tambahan atau kompensasi atas usaha-usaha tersebut.
Jika perlu, Penyedia Jasa harus memberi lapisan perkerasan seperti campuran gravel,
pasir dan tanah di atas jalan masuk dan keluar borrow area untuk mempercepat dan
mempermudah lalu lintas alat berat, atas biaya Penyedia Jasa sendiri.
Proteksi untuk pengamanan borrow area terhadap manusia dan hewan ternak menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.
Mengingat jumlah material yang terdapat di borrow area terbatas, Penyedia Jasa
dilarang mengambil material dari borrow area untuk kepentingan Penyedia Jasa tanpa
seijin Direksi.
Setelah aktifitas/operasi di borrow area selesai, Penyedia Jasa harus merapikan lokasi
borrow area dengan pengawasan dari Direksi.
Penyedia Jasa harus mengajukan proposal kepada Direksi yang berisi rencana
pelaksanaan penimbunan paling lambat 14 hari sebelum pekerjaan penimbunan
dimulai.
Material timbunan harus bersih, bebas dari akar-akar tanaman, rumput, tonggak kayu,
sampah, dan material organik.
Kesiapan pondasi untuk ditimbun dan kelayakan material yang akan digunakan
sebagai material timbunan sepenuhnya ditentukan oleh Direksi. Tidak boleh ada
pelaksanaan penimbunan sebelum ada persetujuan tentang pelaksanaan penimbunan
tersebut dari Direksi secara tertulis.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab agar kondisi timbunan tetap stabil sampai
pekerjaan timbunan diterima oleh Direksi. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas
pengendalian erosi karena air hujan, proteksi terhadap kelongsoran, dan rusaknya
permukaan timbunan akibat lalu-lintas alat berat. Penyedia Jasa harus memperbaiki
atau mengganti material timbunan yang rusak atau hilang akibat, erosi, longsor dan
lalu lintas alat berat atas biaya Penyedia Jasa sendiri.
Penyedia Jasa harus mengikuti petunjuk Direksi dalam hal penimbunan disekitar alat
instrumentasi bendung, penentuan kemiringan timbunan untuk drainase, sambungan
konstruksi, urutan penimbunan antar zone, penentuan batas maksimum perbedaan
permukaan timbunan antar zone, penentuan jenis, jumlah dan lokasi test lapangan
(field test), penentuan cara untuk memperoleh ikatan yang baik antara pondasi
bendungan dengan timbunan atau antara timbunan yang lama dengan timbunan baru,
penentuan tebal pengupasan material timbunan yang jelek, pengambilan contoh jika
diperlukan dan test pit di timbunan jika diperlukan.
Direksi mempunyai hak membuat keputusan untuk memodifikasi gradasi, kadar air,
density, penempatan dan perataan, dan pemadatan sebelum dan selama pelaksanaan
penimbunan jika diperlukan.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang penutup misalnya dari plastik untuk
melindungi terutama material timbunan inti dari hujan agar kadar airnya tetap
memenuhi syarat dan penimbunan tetap dapat dilaksanakan tanpa terhalang oleh
kondisi kadar air material.
Jika selama dan setelah penempatan dan perataan material suatu zone tercampur atau
terkontaminasi dengan material dari zone lain atau terkontaminasi dengan kotoran atau
material jelek yang terbawa oleh alat berat maka Penyedia Jasa harus
membersihkannya dengan mengambil, memindahkan atau mengupas lapisan yang
jelek atas biaya Penyedia Jasa sendiri.
Pemadatan tiap lapis material timbunan harus dilakukan secara sistematis untuk
menjamin setiap bagian lapis timbunan mendapat energy pemadatan yang sama.
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat pemadat yang bergerak dengan arah
sejajar as bendung kecuali pada area timbunan dekat instrument, dekat tebing dan area
lain yang tidak mungkin melakukan gerakan seperti di atas misalnya di area tikungan.
Penyedia Jasa harus mengajukan proposal kepada Direksi yang berisi metode dan alat
berat yang akan digunakan untuk mengangkut, menempatkan, meratakan, dan
memadatkan material timbunan.
Alat pemadat yang diusulkan Penyedia Jasa harus diuji coba dilapangan (trial
embankment) terlebih dahulu untuk mengetahui terutama tebal lapis timbunan
dan jumlah lintasan yang optimal yang dapat diterapkan untuk pemadatan
sesungguhnya di lokasi timbunan. Tata cara uji coba seperti lokasi, luas area,
material yang digunakan, variasi tebal lapis timbunan yang akan dicoba, jumlah
lintasan, lokasi, jenis dan jumlah test akan ditentukan oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan menggunakan alat pemadat alternatif lain
seperti tamping rammer, baby roller, palu kayu untuk memadatkan material timbunan
di sekitar alat instrument, material timbunan yang membentuk kemiringan, material
timbunan di celah-celah batu, pemadatan pada contact clay, zona transisi atau material
disekitar struktur yang tidak mungkin dipadatkan dengan alat pemadat ukuran besar.
Penyedia Jasa tidak berhak mengajukan tambahan pembayaran atau kompensasi jika
material harus di stock pile terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai material
timbunan.
Timbunan sementara berupa tanjakan atau turunan untuk mempermudah manuver alat
berat boleh diadakan dengan catatan :
● Lokasi dan material yang akan digunakan harus diajukan terlebih dahulu kepada
Direksi untuk persetujuan sebelum dilakukan penimbunan.
● Timbunan sementara tersebut harus dibongkar setelah tidak diperlukan kecuali ada
instruksi lain dari Direksi.
Penimbunan disekitar struktur beton harus dilakukan setelah umur beton cukup dan
harus atas persetujuan Direksi sebelum pelaksanaan penimbunan dimulai.
Penempatan material harus diatur agar beban yang diterima struktur seimbang dan
struktur tetap stabil. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab dengan cara memperbaiki
atau mengganti struktur yang rusak akibat pelaksanaan penimbunan disekitar struktur
yang salah misalnya akibat gerakan atau manuver alat berat.
Direksi berhak menolak material yang tidak memenuhi spesifikasi teknik dan Penyedia
Jasa harus menyingkirkan material yang ditolak dan menempatkannya ke tempat-
tempat yang ditunjuk Direksi atas biaya Penyedia Jasa.
1. Jenis Timbunan
Pekerjaan timbunan tanah adalah semua jenis pekerjaan timbunan tanah yang
dilaksanakan untuk terwujudnya konstruksi permanen : saluran, jalan inspeksi,
pekerjaan timbunan bagian dari bangunan konstruksi yang tanahnya berasal dari
pekerjaan galian atau borrow-area dan berdasarkan hasil uji laboratorium
memenuhi syarat dan spesifikasi teknik serta sudah mendapat persetujuan
Pengguna Jasa sebelum pekerjaan timbunan dilaksanakan.
Pekerjaan timbunan harus dilaksanakan sesuai dengan jalur, dimensi, elevasi dan
kemiringan timbunan yang ditetapkan dalam gambar kerja yang telah disepakati.
Kecuali bila ada ketentuan lain, Penyedia Jasa harus menambah timbunan
tambahan (extra filling), lima persen (5%).
Tipe-A : Pekerjaan timbunan dengan tanah yang berasal dari pekerjaan galian
disekitarnya.
Tipe-B : Pekerjaan timbunan dengan tanah yang berasal dari borrow area atau
dari pekerjaan galian dengan jarak angkut sesuai dengan yang ditentukan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga. Kecuali bila ada ketentuan lain, pada umumnya semua
jenis pekerjaan timbunan termasuk kategori Tipe-B ini.
Tipe-C : Pekerjaan timbunan di lokasi dengan tanah fondasi yang lembek dan muka
air tanah yang tinggi, tanah untuk bahan timbunan berasal dari borrow area dengan
jarak angkut sesuai dengan yang ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Timbunan Tipe-C hanya diterapkan dibagian pekerjaan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar kerja atau atas perintah Pengguna Jasa.
Pekerjaan timbunan tanah untuk mengganti tanah yang asli, sebagai bangunan
penyangga beban (counter-weight) dan pekerjaan timbunan lainnya sesuai
dengan perintah Pengguna Jasa .
Uji coba timbunan ini dimaksudkan guna memilih metode kerja untuk
pekerjaan timbunan yang efisien berdasarkan jumlah peralatan yang
dipergunakan, tebal lapisan yang dipadatkan, jumlah lintasan alat
pemadat serta tingkat kepadatan yang dicapai yang harus memenuhi
Spesifikasi Teknik ini.
Metode kerja yang disetujui oleh Pengguna Jasa tidak dapat dipakai
alasan bagi Penyedia Jasa untuk lepas tanggung jawab terhadap tingkat
kepadatan dan kinerja pekerjaan timbunan.
● Pondasi Timbunan
1. Tipe-A, dan Tipe-B
2. Tipe-C
2. Kadar air tanah bahan timbunan harus dijaga agar disekitar kadar
air optimum dengan toleransi + 3% sampai -5% dari kadar air
optimum hasil uji laboratorium atau ketentuan lain atas perintah
Pengguna Jasa berdasarkan soil-properties tanah tersebut.
Pasal ini berlaku untuk semua pekerjaan beton termasuk materialnya untuk bangunan-
bangunan yang strukturnya terdiri dari beton masa (mass concrete) maupun beton
bertulang yang harus dilaksanakan Penyedia Jasa sesuai dengan kewajibannya. Pekerjaan
beton harus dilaksanakan sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Direksi.
Pembayaran pekerjaan beton dihitung dalam satuan meter kubik beton terpasang sesuai
dengan gambar dan mutunya, sedangkan besi/baja tulangan dihitung dalam satuan
kilogram.
Pekerjaan beton harus dilakukan dengan kehadiran dan pengawasan Direksi. Penyedia Jasa
harus mengajukan proposal kepada Direksi untuk persetujuan yang berisi penjelasan
secara detail tentang alat untuk memproduksi bahan beton seperti pasir, gravel dan bahan
lain seperti semen, alat untuk memproduksi beton seperti molen, winget, screening plant,
alat angkut, cara penanganan, memproses, mengangkut, menuang, menangani pasca
pengecoran, pengendalian mutu, penyediaan air dan kalibrasi peralatan. Penyedia Jasa
harus melengkapi proposal tersebut dengan bagan alir (flow chart), gambar dan penjelasan
tertulis secara detail.
Peralatan yang akan digunakan harus diuji coba terlebih dahulu dan hasilnya harus
memuaskan Direksi sebelum digunakan.
Jika alat yang dipakai ditolak oleh Direksi karena tidak sesuai dengan spesifikasi teknik
maka Penyedia Jasa harus mengganti alat tersebut atas biaya Penyedia Jasa. Selambat-
lambatnya tiga puluh hari sebelum peralatan untuk pekerjaan beton yang akan digunakan
oleh kontrkator untuk pengolahan, penakaran, pencampuran, pengecoran beton dan
membuat adukan pasangan (mortar). Penyedia Jasa harus menyerahkan bagan alir, gambar
dan uraian tertulis untuk menghasilkan pengelolaan yang benar efisien dari peralatan yang
akan digunakan dan menghasilkan metode pelaksanaan pengecoran beton yang memenuhi
spesifikasi yang ditentukan dalam kontrak.
Jika Penyedia Jasa ingin membeli beton jadi (ready mix) atau mortar dari pabrik, Penyedia
Jasa harus memberitahu Direksi secara tertulis, selambat-lambatnya tiga puluh hari
sebelum dimulainya pekerjaan beton sesuai jadwal pelaksanaan yang telah disetujui.
Pemberitahuan tersebut mencakup : uraian lengkap tentang pabrik beton, nama supplier,
dan tempat dan kemampuan dari Batching Plant, alat-alat pendukung, pengalaman beserta
keandalannya untuk menghasilkan beton berkualitas baik, tepat waktu dan lain-lain untuk
mendapatkan persetujuan Direksi. Tanpa persetujuan Direksi, Penyedia Jasa tidak boleh
menggunakan peralatan untuk pengolahan dan atau membeli serta mendatangkan beton
jadi dari pabrik atau supplier.
a. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton maupun mortar adalah jenis-jenis yang
memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-8 dan SNI
2049-90-A atau ASTM nomor C 150, dan atau atas persetujuan Direksi. Sebelum
pemesanan semen, Penyedia Jasa harus memberi tahukan terlebih dahulu secara rinci
kepada Direksi tentang semen yang akan digunakan. Semen harus dikirim ke lokasi
pekerjaan dengan disertai sertifikat mutu dan ulus pengujian dari pabriknya. Sertibanya
dilapangan, sertifikat tersebut harus diserahkan ke Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan sarana penyimpanan semen dengan baik. Tangki besi
dan rak penyimpanan semen pada batching plant harus kedap air dan konstruksinya
harus sedmikian rupa sehingga tidak memungkinkan adanya simpanan mati. Jika
Direksi memperkirakan bahwa ada simpanan mati pada bak atau silo, maka bak atau
silo itu harus dikosongkan dan dibersihkan. Semen yang dikemas dalam kantong harus
dikirim sesuai dengan persetujuan dari Direksi dan harus disimpan dalam gudang yang
kedap air serta dilengkapi dengan sarana untuk menyerap kelempaban, dan harus
mendapat pesetujuan Direksi. Penempatan semen harus diatur agar ada jalan longgar
untuk pemeriksaan, serta ditandai dengan nomor-nomor identitas masing-masing
pengirim semen, sedemikian rupa sehingga untuk semen yang pertama masuk harus
dapat dikeluarkan yang pertama pula.
Semen harus disimpan di gudang yang mempunyai lantai dengan ketinggian + tiga
puluh (30) cm diatas permukaan tanah. Diantara masing-masing tumpukan semen harus
diberi jarak yang cukup, satu tumpukan tidak boleh lebih dari tiga belas (13) zak, sesuai
dengan pengarahan Direksi, bila penyimpanannya diperkirakan lebih lama dari enam
puluh (60) hari. Semen tidak boleh disimpan di lapangan lebih lama dari sembilan puluh
(90) hari untuk pemakaian pekerjaan tetap kecuali hasil pengujian menunjukkan masih
memenuhi syarat.
Jika semen rusak dalam pengiriman, penanganan atau penyimpanan maka harus
disinkirkan dari tempat kerja. Penyedia Jasa harus menjamin agar selalu tersedia cukup
semen di lokasi pekerjaan dan harus melaporkan secara periodik (setiap tanggal 10 tiap
bulan) kepada Direksi, tetapi tidak dibatasi, hal-hal berikut.
Penyedia Jasa harus menyediakan bahan campuran tambahan untuk beton (additives)
untuk meningkatkan kemudahan pengerjaan, penampakan akhir beton, mempercepat
pengerasan atau tujuan lain sesuai petunjuk Direksi jika diperlukan.
Bagian-bagian struktur yang harus menggunakan bahan additive dalam campuran beton
akan ditentukan oleh Direksi dengan mempertimbangkan efisiensi waktu pengerjaan,
hasil akhir beton, kemudahan pengerjaan, kekuatan beton, dan pertimbangan lain yang
akan tergantung kondisi di lapangan.
Semua biaya untuk pengadaan additive ini harus sudah dimasukkan dalam harga satuan
pekerjaan beton dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
c. Agregat
Material yang digunakan untuk memproduksi agregat baik berupa agregat halus berupa
pasir atau agregat kasar berupa kerikil/gravel berasal dari Kota Palu atau tempat lain
yang disetujui Direksi.
Penyedia Jasa harus melakukan serangkain pengujian terlebih dahulu dan laporan
semua hasil pengujian diserahkan kepada Direksi sebelum material dari sungai atau
tempat lain yang disetujui, digunakan untuk memproduksi agregat.
Bahan Agregat untuk beton dan adukan harus memenuhi Standar Nasional Indonesia
NI - 2 serta pasal 11 dan 12 dari NI- 3 PUBI (Persyaratan Umum untuk Bahan Bangunan
di Indonesia) atau ASTM C33
● Agregat Kasar
Agregat kasar tidak boleh mengandung material lumpur (clay lumps) lebih dari 0,25
%, kehilangan berat pada test sodium sulfate soundness (5 cycles) tidak boleh
melebihi 12%, kehilangan berat tidak boleh melebihi 10% pada test Los Angeles
Abration 100 putaran, dan kehilangan berat tidak boleh melebihi 40% pada test Los
Angeles Abration 500 putaran.
Bentuk agregat kasar tidak boleh terlalu pipih dan terlalu lonjong. Ukuran panjang
butiran tidak boleh melebihi 3 kali ukuran tebal atau lebarnya.
Spesifikasi agregat kasar diatas masih mungkin dirubah atas kehendak dan
persetujuan Direksi dengan pertimbangan kondisi material di lapangan namun tidak
ada tambahan biaya atau kompensasi yang diberikan kepada Penyedia Jasa karena
perubahan tersebut.
Penyedia Jasa harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan
permintaan Direksi secara rutin dan dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta
mengirimkan kepada Direksi setiap copy laporan tes.
Secara umum bila tidak ada permintaan lain dari Direksi besar butir agregat kasar
yang digunakan mempunyai ukuran 20 sampai dengan 40 mm.
● Agregat Halus
Agregat halus adalah agregat yang mempunyai ukuran butir maksimum lima 5 mm
dan bahannya bersifat keras. Agregat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam
dan keras. Butir-butir agregat halus harus bersifat tekal (tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh-pengaruh cuaca seperti panas matahari dan hujan). Agregat halus harus
tidak boleh mengandung lumpur (butiran-butiran yang dapat melalui ayakan 0.063
mm) lebih dari 5 %. Apabila lumpur melampaui 5%, maka agregat halus harus dicuci.
Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan organis terlalu banyak yang
harus dibuktikan dengan percobaan Abrams-Harder (dengan larutan NaOH). Agregat
halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat juga dipakai asal kekuatan
tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak kurang dari 95 % dari
kekuatan adukan agregat yang sama tetapi dicuci dalam larutan 3% NaOH yang
kemudian dicuci hingga bersih dengan air, pada umur yang sama. Agregat halus diuji
terhadap “sodium sulphate soundness” sesuai dengan SNI 1750-90-A untuk lima (5)
putaran dan harus menunjukkan kehilangan maksimum tidak boleh lebih dari sepuluh
(10%) persen. Agregat halus yang dapat menyebabkan perubahan warna pada
permukaan beton tidak boleh digunakan untuk beton yang ekspose.
d. Air
Penyedia Jasa harus menyediakan air bersih untuk kesinambungan seluruh pekerjaan
terutama untuk pekerjaan beton, mortar, dan pencucian agregat. Air tersebut harus
bebas dari bahan organic, alkali, garam, asam, lumpur, dan bahan lain yang mempunyai
sifat merusak.
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan beton harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 Standar Nasional Indonesia
NI - 3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan- bahan yang
bisa mengotori air dalam jumlah berapa saja yang dapat:
Merk yang dikirim ke lokasi pekerjaan harus sesuai dengan yang disetujui Direksi,
dalam kemasan yang pantas, utuh dan tertutup rapat atau dalam kemasan lain yang
disetujui oleh Direksi. Semua semen harus disimpan dalam gudang yang tidak
terpengaruh oleh cuaca dan dilengkapi khusus untuk maksud-maksud tersebut.
Lantai dari gudang harus dinaikan di atas permukaan tanah untuk mencegah
pengisapan air. Penyimpanan di tempat terbuka dapat diizinkan pada pekerjaan kecil
dengan penguasaan tertulis dari Direksi dalam hal mana selalu harus ditempatkan di
atas tempat yang dilindungi dengan tutup yang tahan air menurut persetujuan
Direksi.
Bahan logam (baja tulangan, pintu-pintu, pipa dsb) harus disimpan ditempat aman
dan bebas dari pengaruh luar yang bersifat menurunkan kwalitas bahan logam.
Tempat dan cara penyimpanan harus diketahui dan mendapat persetujuan Direksi.
Penyimpanan atau penempatan material alam diharuskan pada tempat yang aman
dari pengaruh jelek lingkungan sekitarnya dan tidak mengganggu fasilitas umum.
f. Papan Acuan dan Pekerjaan Penyelesaian
● Papan Acuan (FormWork)
Papan acuan (formwork) atau lebih sering disebut begesting, harus dibuat untuk tetap
kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk memperoleh bentuk
permukaan yang diperlukan. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana dan
penjelasan tentang acuan dan harus membuat contoh-contoh acuan untuk mendapat
pengesahan Direksi.
Papan Acuan harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan
ukuran yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar.
Didalam pekerjaan papan acuan dikenal 2 (dua) tipe, yaitu tampilan tidak terlihat
(unexposed) dan tampilan terlihat (exposed), penggunaan tipe akan ditentukan oleh
Direksi. Papan acuan dengan tampilan unexposed tersusun dari triplek 9 mm yang
dilapisi minyak papan acuan, sedang untuk tampilan halus tersusun dari bahan triplek
12 mm dilapisi minyak papan acuan. Papan acuan harus dibuat rapi dan di sokong
kuat dengan kayu atau bahan lain, sehingga papan acuan tidak akan berubah posisi
sesudah proses pembetonan selesai dan hasil akhir harus rata sesuai dengan bidang
papan acuan.
Sebelum pengecoran dimulai papan acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya dicuaca panas atau kering, Penyedia Jasa harus
membuat rencana acuan dan membukanya, sehingga permukaan-permukaan beton
dapat dilihat untuk dirawat (curing) sesegera mungkin.
Papan Acuan hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan harus dilaksanakan
dibawah pengawasan seorang mandor yang berwenang. Harus diberi alat penyokong
yang cukup pada waktu pembukaan acuan, untuk menghindari kegoncangan atau
pembalikan tegangan dalam beton.
Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usul Penyedia Jasa untuk membuka
acuan belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan
lainnya, maka Direksi boleh memerintahkan Penyedia Jasa untuk menunda
pembukaan acuan dan Penyedia Jasa tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan
tersebut. Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk
pembukaan acuan harus menurut daftar dibawah ini:
No Uraian Hari
b Bagian bawah 21
Pembayaran papan acuan dihitung dalam satuan meter persegi untuk bagian dinding
dan meter kubik ruang (cubic space) untuk lantai sesuai dengan tipe papan acuan
yang digunakan.
● Pekerjaan Permukaan
Permukaan beton terbuka pada jalan, jembatan, talang atau lainnya harus padat dan
bebas gelembung-gelembung udara atau benjolan-benjolan atau cacat lainnya. Bila
terjadi permukaan tidak beraturan harus dibentuk sedemikian rupa sehingga indah
dipandang. Tidak diijinkan perapian beton terbuka dengan cara plester karena cara
ini tidak sempurna. Perbaikan akibat kesalahan harus dilakukan dengan cara
memotong/membongkar dan mengganti dengan beton baru sesuai dengan
pengarahan Direksi, tidak ada penggantian biaya atas pekerjaan penggantian beton
ini.
Kecuali jika ditunjukkan lain dalam gambar - gambar, sudut-sudut tajam harus
dibuat, sudut tumpul dibuat dengan ukuran 20 mm / 30 mm.
Tidak ada pembayaran khusus untuk pekerjaan permukaan beton. Semua biaya yang
menyangkut pekerjaan permukaan beton sudah termasuk dalam harga satuan beton
yang ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
g. Beton
● Komposisi Beton
Beton harus diperoleh dari campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, air
dan jika perlu ditambah additive atas persetujuan Direksi. Semua material tersebut
dicampur dengan baik dengan perbandingan tertentu, menggunakan alat penyampur
yang disetujui Direksi, dibawa kelokasi pengecoran.
Kelas-kelas atau tipe-tipe beton yang dipergunakan dalam pekerjaan dan batas dari
bahan pokok tiap kelas harus mengikuti data pendekatan berdasarkan pengalaman
terhadap komposisi masing-masing kelas.
Tipe/jenis beton yang digunakan dibagi menjadi enam 6 kelas yang diantaranya juga
termasuk beton kurus (untuk lantasi kerja). Masing-masing kelas beton yang
digunakan harus sesuai dengan spesifikasi, seperti ditunjukkan dalam gambar
ataupun sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi. Berbagai kelas beton yang
digunakan diklasifikasikan berdasar atas atas pengujian kekuatan desak silinder
(15x30) pada umur 28 hari, perbandingan antara air – semen maksimum maupun
ukuran maksimum dari agregat kasar.
h. Pengujian Beton dan Bahan Beton
● Uji Bahan dan Perbandingan Campuran
Penyedia Jasa harus mengadakan uji bahan dan uji campuran berdasarkan percobaan
campuran untuk beton Tipe A sampai Tipe F sedemikian sehingga disetujui Direksi.
Pengambilan bahan agregat yang dipakai sebagai bahan uji harus diketahui oleh
Direksi dan dibuat berita acara tertulis, sedang merk semen yang digunakan harus
mendapat persetujuan dari Direksi, dimana uji bahan meliputi :
Tabel Klasifikasi Uji Bahan
Setiap penggantian sumber bahan alam maupun semen yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa harus diketahui oleh Direksi dan bila dianggap perlu Direksi berhak meminta
Penyedia Jasa untuk mengadakan uji laboratorium ulang. Penyedia Jasa tidak boleh
memulai pekerjaan beton permanen sampai ijin Direksi untuk campuran bahan-
bahan yang diusulkan dan disetujui.
Semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka uji bahan di laboratorium maupun uji
beton selama pelaksanaan sudah termasuk dalam biaya umum yang ada dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Penyedia Jasa harus membuat percobaan campuran untuk setiap klas beton dengan
memakai alat-alat yang sama dengan yang dipakai pada pelaksanaan pekerjaan
dengan mengikuti perlakuan bahan dan beton sesuai dengan perlakuan selama uji
bahan dan beton di laboratorium. Sisa beton untuk percobaan campuran ini hanya
boleh digunakan untuk dipasang pada bagian pekerjaan bukan struktur bangunan.
● Pengujian Beton Selama Pelaksanaan
Selama pelaksanaan di lapangan Penyedia Jasa harus mengambil contoh beton dari
campuran percobaan dari beton yang baru dicor dan merawat sesuai dengan
perlakuan uji kelaboratorium dan kemudian mengirimkan ke laboratorium yang
disetujui untuk diuji menurut standard yang ditetapkan. Pengambilan contoh
minimum 1 contoh uji per 5 m3 beton struktur dan 1 contoh uji per 10 m3 untuk beton
massa, bila volume pekerjaan beton dalam satu hari kurang dari 5 m3 beton struktur
atau 10 m3 beton massa maka minimum diambil 1 (satu) contoh uji per harinya.
Sebelum mengecor beton untuk pekerjaan tetap harus mengambil contoh beton dari
campuran percobaan dari beton yang baru dicor, merawatnya dan kemudian
mengirimkan ke laboratorium yang disetujui untuk di uji. Sebelum mengecor beton
untuk pekerjaan tetap, Penyedia Jasa harus melaksanakan "Slump test" pada setiap
waktu mulai menuangkan beton. "Slump test harus dilaksanakan sesuai standard
yang ditetapkan.
Penyedia Jasa harus membuat catatan untuk tiap pengujian yang memberikan
keterangan secukupnya dalam sistem metric seperti disebutkan dalam ASTM volume
04.02. Penyedia Jasa harus membuat catatan dalam bentuk yang disetujui oleh
Direksi dalam rangkap 3, dan menyerahkan kepada Direksi tidak lebih dari 3 hari
sesudah tiap percobaan selesai dilaksanakan. Pemborong juga harus membuat dan
menyerahkan catatan tentang suhu udara beton dan bahan-bahan beton untuk
mendapat persetujuan Direksi.
Pengujian agregat, beton segar dan kekuatan beton akan meliputi tetapi tidak terbatas
pada jenis test dan standard yang ditetapkan seperti tersebut dibawah ini:
Penyedia Jasa harus memeriksa secara hati-hati kualitas bahan dan beton yang akan
digunakan. Khusus untuk bahan agregat kasar dan halus, 24 jam sebelum bahan
digunakan harus disiram dulu dengan air bersih yang disetujui oleh Direksi.
Perbandingan penakar bahan beton harus didasarkan pada ukuran volume bahan
sesuai dengan hasil uji laboratorium atau hasil uji coba (trial mixes) pada saat awal
pekerjaan dan disetujui oleh Direksi. Urutan pemasukan bahan ke dalam mesin
pengaduk mekanis (mixer) adalah air, semen, agregat kasar dan agregat halus.
Penambahan zat tambahan (additive) dilakukan sesuai dengan petunjuk penggunaan
bahan tambahan. Paling lama proses pencampuran bahan beton didalam mesin
pengaduk adalah 3 (tiga) menit atau secepatnya setelah bahan beton benar-benar
sempurna tercampur.
Dalam kondisi apapun Penyedia Jasa tidak diijinkan mengaduk campuran bahan
beton secara manual tanpa seizin Direksi.
Kapasitas minimum mesin (biasanya 150 liter) pencampur bahan beton ukuran kecil
adalah bahwa dalam satu kali pencampuran bisa menampung 1 (satu) zak semen 50
kg ditambah bahan lain sesuai perbandingan. Dalam satu kali pencampuran beton,
Penyedia Jasa tidak diijinkan menggunakan bahan semen kurang dari 1 (satu) zak
semen 50 kg.
Pencampuran bahan-bahan beton dengan mesin Winget akan diajukan oleh Penyedia
Jasa untuk proses persetujuan oleh Direksi berdasarkan tipe Winget dan hasil trial
mix beton.
Penyedia Jasa harus merencanakan tempat dari alat percampuran dan tempat bahan-
bahan untuk ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk mendapat
persetujuan Direksi, sebelum alat percampuran dan bahan-bahan diletakkan.
Beton harus dibawa sedemikian rupa sehingga sampai ditempat peruangan ia masih
mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang dibenarkan, tak ada terjadi
penambahan atau pengurangan apapun sejak beton meninggalkan tempat adukan.
Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Direksi atau pengaturan yang diusulkan,
sebelum pekerjaan pembetonan dimulai. Beton tidak diijinkan untuk dijatuhkan atau
digelincirkan secara tak terkendalikan dari ketinggian lebih dari 1.5 m. Dalamnya
beton dalam Tulangan tidak boleh lebih dari 1.5 m.
Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ketempat sambungan yang
disediakan sebelum permulaan pembetonan. Penyedia Jasa harus memperhatikan
pemadatan dari beton sebagai rapat air dengan kepadatan terbesar. Pemadatan harus
dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis menyelam, tetapi tidak
mengakibatkan rusaknya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang
tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan
Direksi.
Sambungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus dengan
acuan yang kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan diusahakan diletakan
pada tempat gaya lintang yang terkecil.
Sebelum pengecoran beton baru yang berhubungan dengan beton yang sudah
mengeras, beton lama harus dikasarkan dan dibersihkan dari kotoran dan melepaskan
agregat permukaan atau gelbendungan semen yang lapuk dengan palu besi.
Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pelaksanaan harus tidak
lebih dari 1,5 m dan ukuran mendatar harus tidak lebih dari 7 m.
Penyedia Jasa tidak boleh menempatkan beton di atas permukaan yang dapat
ditembus air tanpa menutupi permukaan itu lebih dahulu dengan lapisan kedap air
atau bahan lain yang kedap air, dan semuanya harus mendapat persetujuan Direksi.
● Pembetonan dalam Cuaca yang Tidak Menguntungkan
Penyedia Jasa tidak boleh mencor beton pada waktu hujan deras. Apabila suhu udara
melebihi 35 derajat Celcius, Penyedia Jasa tidak boleh mencor beton tanpa
persetujuan Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan seperlunya untuk
menjaga supaya suhu eto pada waktu pencampuran dan penuangan di bawah 35
derajat Celcius, misalnya dengan cara menjaga bahan-bahan beton dan acuan-acuan
agar terlindung dari sinar matahari atau disemprot dengan air.
Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak kurang dari 7 hari, Penyedia
Jasa harus melindungi beton dari pengaruh jelek angin, matahari, tinggi atau
rendahnya suhu, pergantian atau pembalikan derajat suhu muatan sebelum waktunya,
benturan atau tumbukan tanah agresif.
Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi, permukaan beton yang kelihatan harus dijaga
supaya terus basah sesudah dicor tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen
biasa. Perawatan diijinkan pula menggunakan zat kimia yang ada dipasaran atas
persetujuan Direksi.
Permukaan yang telah dibuka acuannya, harus segera ditutup dengan kain
tebal/karung atau pasir atau bahan-bahan lain yang mungkin disetujui oleh Direksi,
yang harus terus menerus berhubungan dengan beton dan dijaga supaya dalam
keadaan basah. Perawatan dengan metode lain akan diijinkan setelah ada usulan dari
Penyedia Jasa.
Tidak ada biaya khusus untuk perawatan beton, biaya ini sudah termasuk dalam biaya
tidak langsung yang ada didalam daftar kuantitas dan harga.
A. Benda uji
Benda uji lengkung harus lurus dan utuh/tidak boleh dibubut dengan tujuan untuk
memperkecil diameter. Panjang benda uji lengkung tidak kurang dari 150 mm.
Sedangkan benda uji tarik harus lurus dan utuh/tidak boleh dibubut dengan tujuan
untuk memperkecil diameter, dan bentuk potongan benda uji tarik seperti ditunjukan
pada gambar berikut.
Batu untuk rip-rap harus keras, padat dan tahan lama dengan berat jenis tidak kurang
dari 1.500 kg/m3. Tiap-tiap batu harus mempunyai ukuran bentuk kira-kira sama
dengan ukuran 60-80 cm untuk slope protection dan minimal 60 cm dan untuk batu
pengunci disesuaikan ukurannya dan penahan gerusan pada tubuh bendung atau
embung.
I. Gebalan Rumput
Tanggul harus ditutup dengan lempengan rumput seperti yang ditunjukan pada gambar
atau menurut spesifikasi atau tempat-tempat yang disetujui oleh Direksi.
Agar rumput tersebut dapat tumbuh dengan baik, tempat menempatkan lempengan
rumput tersebut harus diratakan dan kalau perlu digemburkan dan disiram secara
teratur sampai lempengan-lempengan tersebut tumbuh dan melekat.
1. Lokasi Penanaman Rumput
Gebalan rumput harus dilaksanakan pada permukaan-permukaan sebagai berikut :
• Lereng bagian dalam 10 cm di bawah permukaan air yang normal untuk saluran
yang tidak ditembok dan sampai puncak pasangan batu untuk melindungi bagian
tersebut
Material yang digunakan untuk pekerjaan Lapis Pondasi Bawah adalah Agregat
Kelas B.
Peralatan untuk lapis pondasi bawah adalah menggunakan alat jenis wheel loader,
dump truck, motor greder, tandem roller dan water tanker serta peralatan
pertukangan lain yang diperlukan.
Pengukuran pekerjaan lapis pondasi bawah diukur menurut dimensi dan elevasi yang
dilaksanakan dan terpasang sesuai dengan gambar rencana.
Ukuran pembayaran lapis pondasi bawah dibuat berdasarkan harga satuan setiap per
meter kubik (M3) yang telah ditetapkan dalam Bill of Quantity (BoQ). Harga satuan
tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
C. Pondasi Handrail
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
D. Bahu Jalan
Penyedia Jasa harus membuat bahu jalan di sepanjang rencana trase jalan dengan
material yang berasal dari hasil galian jalan atau dari galian tempat lain yang disetujui
Direksi. Material bahu jalan sama dengan material lapis pondasi bawah ketebalan 15
cm setelah pemadatan. Tebal keseluruhan lapis pondasi bawah ditunjukkan dalam
Gambar.
Material untuk bahu jalan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Agregat kasar dengan ukuran maksimum partikel adalah 10 centimeter
- Prosentase partikel yang lebih besar dari 4,76 mm (tertahan saringan no. 4) kurang
dari 50%
- Prosentase partikel yang lebih kecil dari 0,074 mm (lolos saringan no. 200) tidak
lebih dari 5%
Syarat-syarat diatas masih dapat dirubah oleh Direksi karena kondisi lapangan dan
keberadaan material yang ada di lapangan. Pengukuran untuk melaksanakan
pembayaran pekerjaan pembuatan bahu jalan didasarkan per m3 volume bahu jalan
yang dihasilkan dengan batas-batas seperti tertera pada gambar atau seperti yang
ditetapkan Direksi.
Penyedia jasa harus menyediakan dan menempatkan material untuk lantai kerja
bangunan struktur seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti petunjuk dari
Direksi dengan cara tertentu untuk menghindari segregasi. Metode penempatan,
pengendalian kadar air dan cara pemadatan akan ditunjukkan oleh Direksi.
Lantai Kerja B0 disyaratkan memiliki mutu beton dengan material yang menyusun
adalah batu pecah ukuran 2/3, pasir beton, semen Portland dan concrete additive
dimana semua material yang digunakan harus diuji dan mendapatkan persetujuan
direksi sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
E. Pengadaan dan Pemasangan Handrail
Pengadaan dan pemasangan handrail menggunakan pipa Galvanis dengan diameter 3"
disepanjang jalan diatas embung dan jalan diatas pelimpah.
Pengukuran pekerjaan pembuatan dan pemasangan boks IPR diukur menurut dimensi
yang dibuat dan terpasang sesuai dengan gambar rencana.
Ukuran pembayaran pembuatan dan pemasangan boks IPR berdasarkan harga satuan
setiap per boks yang telah terpasang. Harga satuan tersebut telah termasuk seluruh
biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.
2.2.1.4 Pulau (Disposal Area)
A. Timbunan Tanah
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
B. Geotextile Woven
Geotekstil woven memiliki bahan yang mampu beradaptasi perubahan temperatur dan
sudah memiliki sertifikat uji kelayakan dari laboratorium.
C. Pasangan Batu Kosong/Rip-rap
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
2.2.2. PEKERJAAN BANGUNAN PELIMPAH
2.2.2.1. Pekerjaan Pelimpah (Spillway)
A. Galian Tanah Mekanis
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
B. Timbunan Tanah (Material diambil dari Borrow Area)
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
C. Pembuatan dan Pengecoran 1 m3 Campuran Beton Fc'= 31,2 Mpa
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
D. Pembuatan dan Pengecoran 1 m3 Campuran Beton Fc'= 20,75 Mpa
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
E. Beton Lantai Kerja (Fc’ = 8,3 Mpa)
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
F. Pembesian
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
G. Bekisting
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
H. Pasangan Batu Kosong/rip-rap
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
I. Pasangan Batu Alam
Bahan yang dipakai adalah batu Andesit, batu Granit, batu Palimanan, batu Candi, dan
batu Salagedang dengan pola dan dimensi sesuai yang ditentukan dalam gambar. Pengisi
rongga antar batu alam yang digunakan berbahan semen warna abu-abu atau sesuai
dengan warna batu alam.
J. Pintu Air
Semua keterampilan kerja harus berkualitas agar mampu menjamin operasi yang
halus dan tanpa getar dalam semua kondisi operasi. Perencanaan, ukuran dan bahan
dari semua bagian harus sedemikian sehingga tegangan yang diterima tidak
menyebabkan distorsi karena keausan, atau kerusakan akibat kondisi yang paling buruk
dalam kerjanya. Semua suku bagian harus sesuai dengan ukuran dan kelonggaran
yang tercantum dalam gambar yang telah disetujui. Semua sambungan,
permukaan acuan, bagian yang berpasangan harus dikerjakan mesin dan semua
Tulangan harus dihaluskan permukaan setempat untuk mur.
Semua mutu pekerjaan akhir dengan mesin harus tampak pada gambar yang telah
disetujui. Semua sekrup, baut, baut tanam dan mur dan ulir harus memenuhi
Standar Nasional Indonesia/Standar Industri Indonesia terakhir atau Standar ISO
(The International Standards Organisation) yang mencakup suku bagian ini, dan
harus memenuhi standar ukuran metrik.
a. Spesifikasi Standar
Standar Nasional Indonesia telah digunakan dalam seluruh spesifikasi ini. Standar
Internasional atau Nasional yang lain dimungkinkan digunakan untuk memenuhi
persyaratan, seizindireksi.Apabila terdapat ketidaksesuaian antara spesifikasi
dalam berbagai hal dengan berbagai standar atau kode diatas, maka spesifikasi harus
dipegang dan dipenuhi.
Semua suku bagian dan peralatan akan dirakit di Bengkel Pembuat Pintu
sebelum pengiriman, dan tes harus dilakukan oleh Pembuat Pintu sesuai dengan
yang disyaratkan untuk disaksikan dan diterima oleh Direksi bahwatelah
memenuhi kondisi kerja. Semua suku bagian yang dilepas harus diberi tanda dan
penyenter secukupnya untuk menjamin perakitan di lapangan secara benar.
c. Tulangan
Semua Tulangan harus padat, halus dan benar bentuk, pekerjaan akhir rapih dan
berkualitas seragam dan kondisi bebas dari rongga-rongga, keropos, pengerasan
setempat, cacat kerut, retak atau kerusakan bopeng dan harus berfungsi baik
untuk keperluannya.
Tulangan tidak boleh diperbaiki, disumbat, atau dilas tanpa seizin Direksi. Izin
semacam ini hanya diberikan bila kerusakan kecil dan tidak berakibat fatal terhadap
kekuatan saat pemakaian atau pengerjaan mesin pada Tulangan. Pemisahan
kotoran atau campuran yang berlebihan pada titik kritis pada hasil Tulangan
harus ditolak, filet terbesar yang cocok dengan perencanaan harus dibuat untuk
menyesuaikan terjadinya perubahan penampang.
Permukaan yang tidak dimesin dan tampak pada instalasi harus diusahakan
agar mempunyai penampilan yang bagus sehingga tidak memerlukan
penghalusan permukaan dilapangan sebelum dicat. Tulangan harus memenuhi dan
mutu sebagai berikut:
● Tulangan Besi
● Tulangan Baja
Tulangan baja harus dilunakkan sepenuhnya dan mutu SC42, atau yang
sederajat yang disetujui
● Tulangan Brons
d. Tempaan
Tempaan harus bermutu SF 40 atau yang sederajat yang disetujui. Ingat harus
dituang dengan Tulangan logam, hasil tempaan harus bebas dari kerusakan yang
berpengaruh terhadap kekuatan dan umur, termasuk cacat lipatan, alur, retak
rambut, retak-retak, kulit yang mengelupas, sisik, keropos, pengerasan setempat,
inklusi bukan logam yang berlebihan dan segregasi.
Filet terbesar yang cocok dengan perencanaan harus dibuat untuk
menyesuaikan adanya perubahan penampang. Semua permukaan yang telah
selesai dari hasil tempaan harus halus dan tanpa luka bekas alat.
Batang dan pelat brons harus sesuai dengan SNI dan bermutu tersebut dibawah
ini:
● Brons Mangan
● Brons Fosfor
● Brons Alumunium
Bahan baja untuk roda gigi harus sesuai dengan SNI dan bermutu sebagai berikut.
● Mutu S45C dengan pengerjaan celup dingin dan temper, atau yang
sederajatyang disetujui.
● Untuk mur penggerak pintu, poros silang dan poros pinyon mutu BJ 60 atau
yang sederajat yang disetujui.
h. Bahan Lain
● Logam bantalan melumas sendiri harus sesuai dengan ASTM B22 paduan E,
dengan pelunasan Latau JIS H.5115(1979)LBC3.
● Sling standar harus memenuhi SNI atau Spesifikasi Standar Inggris BS 302 atau
sederajat yang disetujui. Sling harus digalvanis dan mempunyai sebuah inti
kawat.
● Kaitan sling harus kaitan standar pabrik yang sesuai untuk tipe sling yang
digunakan.
● Karet penyekat harus cetakan dan bahan mutu tinggi, tipe tread compound.
Polimer dasar harus karet alam, suatu polimer ikatan butadin dan sterin atau
senyawa dari keduannya.
Campuran harus mengandung tidak kurang dari 70% volume dari polimer dasar, dan
sisanya terdiri dari reinforce carbon black, zincoxide accelators, antioxidants,
vukanizing agents dan/atau plasticizers.
i. Pekerjaan Mesin
Semua toleransi, kelonggaran dan ukuran untuk suatulogam antara bidang luncur
dan bagian yang silindris harus sesuai dengan SNI/SII atau standar sederajat yang
disetujui untuk klass suaian.Bahan secukupnya untuk dikerjakan mesin harus
memungkinkan memasang bantalan untuk meyakinkan pengerjaan permukaan bahan
benar.
Permukaan bantalan harus benar untuk menjamin kontak penuh. Permukaan tap
dan luncur harus dislep dan semua permukaan harus diselesaikan dengan cukup
halus dan teliti untuk menjamin operasi yang baik sewaktu dirakit. Semua
lubang di bor dengan templit dan baut dipasang dengan teliti.
Pasak dan Alur Pasak harus sesuai dengan ketentuan SII atau standar lain yang
setaraf, kecuali ditentukan lain.
Lubang pen harus dibor persis ukuran, halus dan lurus, tepat tegak lurus
pada as bagian yang terkait. Pengeboran harus dikerjakan setelah bagian yang
terkait dipasang secara tepat pada posisinya. Pen harus dibuat dari baja mutu
baik dan dikeraskan dan terpasang tepat pada posisinya. Roda atau rol untuk
pintu harus dirakit pada pen yang dapat dilepas dan mempunyai bus melumas
sendiri dan cincin kuningan
● Pelumasan
Sebelum perakitan semua permukaan bantalan, permukaan gigi roda, tap dan alur
harus dibersihkan secara hati-hati dan dilumasi dengan oli atau gemuk yang
ditentukan. Sebelum operasi, setiap sistem pelumasan harus dicek. Metal
bantalan mampu melumas sendiri harus dibersihkan dengan lap yang bersih, dan
dilumuri pelumas yang telah ditentukan sebelum dipasang. Bahan pelarut
tidak boleh dipergunakan pada metal bantalan melumas sendiri. Spesifikasi
semua pelumas yang disetujui harus tercantum pada buku petunjuk operasi
dan pemeliharaan.
Tiang pancang (mini pile) digunakan pada bangunan yang berdiri di atas tanah lunak.
Pemancangan dilakukan dengan alat pancang Drop Hammer atau Hydraulic Jacked
Pilling System hingga menyentuh tanah keras/setting (10 blows/inch).
ef WH W + n 2W p
Pu = X
S+ (C1 + C2 +C3)/2 W + Wp
Pu
Pa =
N
Dimana :
Pu = Kapasitas daya dukung batas (ton)
Pa = Kapasitas daya dukung yang dijiinkan (ton)
ef = Effisiensi palu
W = berat palu atau ram (ton)
N = koefisien restitusi
H = tinggi jatuh palu (m)
H = 2H’ untuk palu diesel (H’ = tinggi jatuh ram)
S = Penetrasi tiang pancang pada saat penumbukan terakhir, atau “set” (m)
C1 = Tekanan sementara yang diijinkan untuk kepala tiang dan poer (m)
C2 = Tekanan sementara yang diijinkan untuk deformasi elastis dari batang tiang
pancang (m)
C3 = Tekanan sementara yang diijinkan untuk gempa pada lapangan (m)
N = Faktor Keamanan
Nilai C1 + C2 + C3 harus diukur selama pemancangan.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran pekerjaan pengadaan dan pemancangan mini pile diukur menurut dimensi
yang dilaksanakan dan terpasang sesuai dengan gambar rencana.
Ukuran pembayaran pengadaan dan pemancangan mini pile dibuat berdasarkan harga
satuan setiap per meter (M) yang telah ditetapkan dalam Bill of Quantity (BoQ). Harga
satuan tersebut telah termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang
dipergunakan.
2.2.3.2. Pekerjaan Wet Water Pond
A. Galian Tanah Mekanis
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
B. Pembuatan dan Pengecoran 1 m3 Campuran Beton Fc'= 26,4 Mpa
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
C. Beton Lantai Kerja (Fc’ = 8,3 Mpa)
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
D. Pembesian
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
E. Bekisting Biasa
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
F. Bekisting Biasa
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
G. Pembesian
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
H. Pekerjaan Acian
Pekerjaan acian mencakup pekerjaan pengadaan, pencampuran dan pemasangan. acian
dibuat dengan campuran Semen dan air. acian yang dikerjakan harus halus serta sesuai
dengan dimensi bangunan yang akan dibuat berdasarkan gambar rencana atau menurut
perintah Direksi Pekerjaan. Pembuatan adukan acian dilakukan dengan cara manual
menggunakan alat bantu seperti ember, kasut kayu/besi dan lain-lain.
Prosedur Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar
detail rencana pelaksanaan pekerjaan acian pada bangunan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan contoh jenis bahan acian kepada Direksi Pekerjaan
sebelum melaksanakan pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan Tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan acian kepada Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi
pelindung kepala, menutup hidung, sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa harus
menyiapkan kotak P3K sebagai penanganan sementara apabila terjadi kecelakan
kerja.
acian dilakukan dengan cara manual dan untuk pencampuran menggunakan alat
alat bantu seperti ember dan lain-lain.
Perbandingan campuran dapat berdasarkan isi takaran sama dengan satu zak
semen dalam keadaan kering. Penyedia Jasa harus membuat takaran yang sama
ukuran-ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Sebelum dilakukan pekerjaan acian, permukaan plesteran harus dibersihkan terlebih
dulu dan disiram dengan air agar acian dapat menyatu dengan permukaan plester.
Pekerjaan acian dilakukan dengan menggunakan alat bantu kasut kayu atau besi.
acian yang dibuat harus haluskan dan rata sesuai perintah direksi pekerjaan
Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan harus diamankan agar tidak
terjadi kecelakaan, baik akibat terinjak, kejatuhan atau lain sebagainya yang bisa
menyebabkan terluka ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan dengan cara
menempatkan alat dilokasi kerja yang aman atau dibawa ke work shop atau digudang
penyimpanan alat.
Dan untuk material yang digunakan khususnya bahan semen yang masih terbuka
harus ditutup dan ditempatkan ditempat yang aman jauh dari jangkauan anak-anak
agar tidak terjadi kecelakan akibat menghirup debu semen atau termakan bahan
semen tersebut. Sedangkan pasir harus ditempatkan dilokasi kerja yang tidak
mengganggu aktifitas kegiatan atau masyarakat yang melewatinya.
F. Pekerjaan Plesteran 15 mm
Prosedur Kerja
Pekerjaan ini harus mencakup pengadaan, perakitan dan pembuatan yang harus sesuai
dengan gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan. Pekerjaan
pembuatan Rangka atap harus dikerjakan secara manual. Pekerjaan rangka atap
dilakukan harus sesuai dengan gambar bangunan yang akan dibangun berdasarkan
gambar rencana atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
Prosedur Kerja
Penyedia Jasa harus menyerahkan daftar peralatan dan tenaga kerja yang akan
melaksanakan pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja
sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan seperti sarung tangan, topi
pelindung kepala, sepatu safety dan lainnya. Penyedia Jasa harus menyiapkan kotak
P3K sebagai penanganan sementara apabila terjadi kecelakan kerja.
Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi pembuatan bangunan.
Rangka atap dibuat harus berdasarkan gambar rencana atau menurut perintah
Direksi Pekerjaan.
Apabila terjadi kerusakan maka Penyedia Jasa harus memperbaiki kembali sesuai
dengan dimensi dan elevasi yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
Pada saat waktu istirahat semua peralatan pekerjaan harus diamankan agar tidak
terjadi kecelakaan, baik akibat tertabrak, kejatuhan atau lain sebagainya yang bisa
menyebabkan terluka ringan atau berat. Pengamanan bisa dilakukan dengan cara
menempatkan alat ditempat kerja yang aman atau dibawa ke work shop atau
digudang penyimpanan alat.
Pada saat melakukan pembersihan lokasi pekerjaan harus dilakukan secara
berhati-hati guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat terserempet alat
atau kejatuhan material yang dipenggalian yang bisa menyebabkan luka.
2.2.4 PEKERJAAN PELENGKAP EMBUNG
2.2.4.1 Pekerjaan Jalan Akses
A. Galian Tanah Mekanik
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item
pekerjaan sebelumnya.
B. Pembuatan dan Pengecoran 1 m3 Campuran Beton Fc'= 26,4 Mpa
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item
pekerjaan sebelumnya.
C. Pembesian
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item
pekerjaan sebelumnya.
D. Bekisting Biasa
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item
pekerjaan sebelumnya.
E. Beton Lantai Kerja (Fc’ = 8,3 Mpa)
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item
pekerjaan sebelumnya.
F. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item
pekerjaan sebelumnya.
G. Pasangan Batu Alam
Penjelasan spesifikasi teknis item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item
pekerjaan sebelumnya.
2. Kanstin
Pasangan kanstin harus terdiri dari Pengasdaan kanstin dan bahan adukan. Kanstin harus
dipasang sesuai gambar rencana atau menurut petunjuk direksi pekerjaan. Kanstin harus
dipasang mengikat satu sama lainnya dan dipasang harus legal dan tidak bergerak.
a. Bahan/Material yang Digunakan
Bahan Pasangan Kanstin harus menggunakan bahan antara lain :
i. Kanstin 15/20 x 30 x 50 cm
Kanstin yang dipasang adalah bahan kanstin cetak yang sudah jadi dengan ukuran
tinggi 30 Cm, Panjang 50 cm, lebar bagian bawah 20 cm dan bagian atas 15 cm. Mutu
bahan kanstin yang diadakan adalah mutu beton F’C = 14,5 MPA.
ii. Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland cement, produksi dalam
negeri dan sesuai dengan standar SNI
Portland cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi persyaratan
teknis penyimpanan, bilamana Portland cement telah mengeras, maka tidak boleh
dipakai untuk campuran.
iii. Pasir
Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir.Penambahan bahan lain seperti
pasir dari batu pecah akan diijinkan sesuai denganstandar Nasional Indonesia,apabila
menurut pendapat direksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya.
iv. Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran beton dengan perbandingan proporsi takaran
campuran mutu beton F’C = 14,5 MPA dan mortar adalah air bersih dan bebas dari
kotoran, tidak mengandung endapan lumpur, zat-zat organic,alkali,garam atau tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat mempengaruhidaya lekat beton, seperti minyak
dan lemak.
b. Peralatan yang Digunakan
Peralatan yang harus disiapkan untuk pekerjaan Pasangan Kanstin adalah menggunakan
alat bantu diantaranya ember, kotak adukan, sekop, cangkul, kasut kayu/besi, kereta
dorong dan lain-lain.
Pembayaran pasangan kanstin di buat berdasarkan harga satuan setiap per meter (m)
yang telah di tetapkan dalam Bill of Quantity (BoQ). Harga satuan tersebut telah
termasuk seluruh biaya pekerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.
B. Pengadaan dan Instalasi Penerangan Jalan Umum (Solar Cell 30 Kva)
Pemasangan lampu dilakukan secara lengkap baik tiang ornamen, lampu, kabel dan lain-
lain. Penempatan titk lampu disesuaikan dengan gambar rencana atau menurut petunjuk
Direksi.
Bahan / Material yang Digunakan
Bahan yang digunakan adalah tiang galvanis tinggi 6 m, Panel Surya 150 Wp, Baterai
Kering VLRA Deep Cycle 100 ah, Solar Controller + Time & Led Driver, Lampu Led 50
watt DC, Box Panel Outdoor, Kabel & Asesories.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran pembayaran pemasangan lampu penerangan jalan berdasarkan lampu yang
terpasang dan berfungsi.
Ukuran pembayaran pemasangan lampu penerangan jalan dibuat berdasarkan harga satuan
per unit (Unit) yang telah ditetapkan dalam Bill Of Quantity. Harga satuan tersebut telah
termasuk seluruh biaya upah kerja, bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan.
C. View Decking
1. Kayu Kelas 1
Untuk dimensi dan jarak antar tiang pancang harus disesuaikan dengan gambar rencana
atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan View Decking adalah kayu Kelas 1. Kayu Kelas
1 yang digunakan ukurannya bervariasi panjang disesuaikan dengan gambar rencana
atau menurut perintah Direksi Pekerjaan.
Kayu Kelas 1 yang diadakan harus tidak cacat antara lain berupa pecah-pecah, mata
kayu, melintang basah dan lapuk.
Penjelasan spesifikasi teknis Item pekerjaan ini sudah dijelaskan pada item pekerjaan
sebelumnya.
B. Pohon Peneduh
1. Pohon Peneduh , minimal diameter 30 cm
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan penanaman pohon. Pohon yang diadakan adalah
jenis pohon peneduh diameter > 30 cm. Pohon ditanam dilokasi yang
ditunjukan/diarahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pohon yang ditanam harus kondisi
hidup dan dapat berkembang.
Bahan / Material yang Digunakan
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan pengadaan pohon adalah jenis pohon
peneduh, dengan batang keras dan diameter > 30 cm. Pohon peneduh yang diadakan
harus dalam kondisi hidup.