TAHUN 2019
Spesifikasi Teknik
SPESIFIKASI TEKNIK
1. SPESIFIKASI UMUM
1
Spesifikasi Teknik
2
Spesifikasi Teknik
dipakai British Standard atau JIS yang sesuai dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau
tidak dicakup oleh Standar Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas
utama.
Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan atau
diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut
dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan
1.6. Program Pelaksanaan dan Laporan
1.6.1. Laporan kemajuan pelaksanaan
Sebelum tanggal sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan
Direksi, Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan Kemajuan
Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan
secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu. Laporan
sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
a. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada
bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan
berikutnya.
b. Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase
rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang
dicapai pada bulan laporan.
c. Daftar tenaga buruh setempat
d. Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan
dipindahkan dari lapangan.
e. Jumlah volume pekerjaan.
f. Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul
atau berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan
1.6.2. Rencana kerja harian, mingguan dan bulanan
Penyedia Jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan yang
sudah disetujui oleh Direksi setiap akhir Minggu dan untuk minggu-minggu
berikutnya.
Penyedia Jasa harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara
tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap hari maupun
untuk hari-hari berikutnya.
Penyedia Jasa harus menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan sistim bar chart
pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana kerja ini harus
memperlihatkan tengggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan. Rencana
Kerja ini harus diserahkan kepada Direksi pada hari ketiga tiap bulan untuk
perbaikan dan perubahan.
3
Spesifikasi Teknik
4
Spesifikasi Teknik
persetujuan, dan harus disediakan sesuai dengan Kontrak dalam waktu 14 (empat
belas) hari dari sejak penerimaan Surat Perintah Kerja.
1.8. Survey Pengukuran Pekerjaan
Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan
Kontrak. Apabila terjadi keraguan kebenaran dari Penyedia Jasa terhadap muka
tanah asli, sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum mulai kerja Penyedia Jasa
memberitahukan kepada Direksi secara tertulis untuk menyesuaikan dan
melaksanakan pengukuran kembali ketinggian muka tanah tersebut.
Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah Penyedia Jasa
akan mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang diduduki
pekerjaan, dengan menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui
Direksi secara tertulis untuk menyesuaikan dan melaksanakan pengukuran
kembali ketinggian muka tanah tersebut.
Ketinggian muka tanah yang ditentukan perlu mendapat persetujuan Direksi.
Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang disetujui.
1.9. Pekerjaan Sementara
a. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi,
pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk
pelaksanaan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara
dimana Penyedia Jasa bermaksud untuk melaksanakan dilapangan, pertama-tama
diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sesuai dengan prosedur
dalam spesifikasi Umum. Apabila Penyedia Jasa bermaksud mengajukan
alternatif untuk pekerjaan sementara diluar daerah lapangan seperti terlihat pada
gambar, semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan termasuk
pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya, ditanggung oleh Penyedia Jasa
dan biayanya sudah termasuk pada uraian pekerjaan pada daftar volume
pekerjaan. Keterlambatan tidak akan meringankan Penyedia Jasa terhadap
tanggung jawab untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut
tidak diberikan perpanjangan waktu bila terjadi kelambatan.
b. Lapangan kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, dijamin oleh pemberi tugas dan bebas dari biaya pembebasan tanah.
Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah
tadi seperti pada gambar atau seperti petunjuk Direksi. Penyedia Jasa hendaknya
membatasi kegiatan pada tanah yang sudah dibebaskan termasuk arah jalan
masuk yang disetujui Direksi sehingga mengurangi kerusakan tanaman/pemilikan
dan kerusakan tanah. Bekas yang dilalui kendaraan supaya diperbaiki. Sebelum
diterimanya pekerjaan oleh pemberi tugas, tanah harus dikembalikan kekeadaan
semula.
Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada pemberi tugas untuk semua
kerusakan, misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik
pemberi Tugas atau orang lain, Penyedia Jasa mengganti terhadap semua
5
Spesifikasi Teknik
6
Spesifikasi Teknik
7
Spesifikasi Teknik
2.1. Umum
Lingkup pekerjaan tanah meliputi semua pekerjaan yang berhubungan dengan
jenis-jenis pekerjaan berikut ini :
a. Pembersihan / pengupasan
b. Galian Tanah keras termasuk perapihan hasil galian
c. Galian Batu termasuk perapihan hasil galian
d. Pembuangan, penyimpanan dan penggunaan kembali material galian
e. Timbunan / Urugan Kembali
f. Pekerjaan tanah lainnya sesuai perintah Direksi.
Metode kerja untuk masing-masing pekerjaan harus disampaikan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuannya dalam kurun waktu empat belas (14) hari
sebelum pekerjaan dimulai.
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut
ukuran dan ketinggian yang ditunjukan dalam gambar atau menurut ukuran dan
ketinggian lain, yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang
berdasarkan atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan
harus ditunjukan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah
pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan ketinggian tanah” dalam spesifikasi
adalah tinggi “permukaan tanah asli” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum
pekerjaan pengupasan dan pekerjaan tanah lainnya dimulai.
2.2. Pekerjaan Pembersihan dan Pengupasan
1. Semua lahan yang diperlukan untuk pekerjaan permanen, tempat
pengambilan bahan timbunan / borrow area, quarry dan penimbunan
sementara / stockpile harus dibersihkan seperti ditunjukkan dalam gambar
dan atau sesuai dengan perintah Direksi.
2. Ketebalan rata-rata kupasan adalah 15 cm dengan batas kupasan adalah
1.00 m dari batas tepi rencana seperti ditujukkan dalam gambar. Pekerjaan
pemotongan pohon dan pencabutan sisa-sisa akar pohon termasuk dalam
pekerjaan ini dan tidak ada biaya terpisah untuk pekerjaan ini dalam
kontrak.
3. Cara pembakaran untuk pembersihan lahan akan diijinkan hanya jika kondisi
dipertimbangkan cukup aman untuk membakar pada lokasi yang disetujui
oleh pemerintah daerah setempat. Sisa bakaran material harus dibersihkan
dengan rapi dan layak, pembakaran harus dilaksanakan dengan melokalisir
daerah tersebut untuk menghindari resiko kemungkinan meluas ke tempat
lain. Semua pembakaran material harus sampai menjadi abu dan dibuang
atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Penyedia Jasa setiap saat harus
mengambil tindakan pencegahan dari kemungkinan penyebaran api ke lokasi
lain di luar batas yang diijinkan, setiap kerusakan yang disebabkan oleh
8
Spesifikasi Teknik
9
Spesifikasi Teknik
galian yang tidak sah dan akan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dengan
tidak ada biaya yang dibebankan kepada Direksi untuk kelebihan galian seperti
tersebut di atas. Semua kelebihan galian/galian tidak sah tersebut di atas harus
ditimbun kembali dengan beton atau sama dengan material untuk konstruksi di
atasnya sesuai yang diperintahkan oleh Direksi dan atas biaya Penyedia Jasa.
Semua penggalian untuk dasar pondasi bangunan harus dilakukan dalam kondisi
kering. Tidak ada biaya tambahan di atas harga satuan dalam kontrak untuk
penggalian yang dibuat karena kondisi basah / material menjadi basah.
Bilamana diperlukan dan atau sesuai perintah Direksi, Penyedia Jasa harus
menggali dan membuat parit untuk pembuang air dari permukaan galian terbuka.
Keseluruhan biaya akibat pekerjaan di atas sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa kecuali merupakan bagian dari pekerjaan drainase yang permanen,
dalam hal mana pembayaran untuk penggalian akan dilakukan dalam harga
satuan sesuai yang terdapat dalam kontrak.
Pembayaran pekerjaan galian dihitung dalam satuan per meter-kubik, sesuai
ukuran, batas rencana atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.
2.3.1. Galian Tanah Keras
Penggalian tanah keras secara umum adalah penggalian dari semua material,
tetapi tidak terbatas hanya pada tanah keras, namun termasuk juga lempung,
lanau, pasir, kerikil, batuan lepas, endapan sungai, batuan lapuk, dan batu padat
masif yang volumenya tidak melebihi satu meter kubik (1m3), dan campuran
material lainnya. Dengan kata lain, galian tanah keras digambarkan sebagai suatu
material yang bisa digali dengan menggunakan excavator kelas PC-200 tanpa
menggunakan breaker atau material yang bisa digali secara manual tanpa alat
berat.
2.3.2. Galian Batu
Penggalian "batu" adalah penggalian terbuka dari semua tempat, batu keras dan
utuh yang menurut Direksi tidak bisa digali secara efisien dengan menggunakan
ripper kecuali dengan menggunakan peralatan lain seperti pemboran (drilling),
peledakan (blasting), dan rock breaker/pemecah batu (excavator hydraulic
breaker). Dengan kata lain, "batu" adalah suatu material yang tidak bisa digali
secara efisien dengan ripper bulldozer D8 kapasitas 32-ton. Apabila digunakan
rock breaker, umumnya produktivitas kerjanya cukup rendah dan menimbulkan
suara nyaring akibat benturan antara ujung breaker dengan batuan keras. Batu
bundar besar (boulder) dengan volume melebihi satu meter kubik (1.0 m3) akan
digolongkan sebagai galian batu.
2.3.3. Penggunaan Material Galian
Apabila material yang digali dari berbagai jenis penggalian merupakan material
terpakai untuk digunakan sebagai bahan timbunan, maka material terpakai
tersebut harus disimpan di tempat penimbunan material sementara/stockpile yang
akan digunakan sewaktu-waktu atau diangkut langsung ke tempat penimbunan
pada konstruksi bangunan permanen sesuai yang ditunjukkan pada gambar atau
seperti yang diperintahkan oleh Direksi.
10
Spesifikasi Teknik
Biaya untuk pengangkutan material terpakai dari stockpile dan atau pengangkutan
langsung dari borrow area ke lokasi timbunan harus sudah termasuk dalam harga
satuan per-m3 pekerjaan timbunan seperti yang tercantum dalam kontrak sesuai
ketentuan Pekerjaan Timbunan pada spesifikasi ini.
2.3.4. Buangan Material Galian
Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai dalam batas- batas
dan lingkup pekerjaan bilamana memungkinkan harus digunakan secara efektif
untuk formasi timbunan atau penimbunan kembali.
Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan galian
yang tidak disetujui oleh Direksi untuk digunakan sebagai bahan timbunan, harus
diangkut ke tempat pembuangan / disposal area yang disetujui oleh Direksi dan
harus diratakan serta terlindung dari bahaya longsor.
Perubahan penempatan atau penambahan lokasi pembuangan atas keperluan
Penyedia Jasa harus dilakukan atas resiko biaya sendiri, dan harus mendapat
persetujuan Direksi.
Bahan galian yang mengandung tanah yang sangat organik, tanah gambut (peat),
sejumlah besar akar atau bahan tetumbuhan lainnya dan tanah kompresif yang
menurut pendapat Direksi akan menyulitkan pemadatan bahan di atasnya atau
yang mengakibatkan setiap kegagalan atau penurunan (settlement) yang tidak
dikehendaki, harus diklasifikasikan sebagai bahan yang tidak memenuhi syarat
untuk digunakan sebagai bahan timbunan dalam pekerjaan permanen.
Penyedia Jasa harus menyampaikan usulan kepada Direksi untuk persetujuan
pembuangan material ke lokasi manapun selain dari lokasi yang disetujui dan
untuk perlindungan material ini dari erosi atau longsor, sedikitnya 14 (empat
belas) hari sebelum pekerjaan dimulai.
Semua biaya untuk pengangkutan material yang tak terpakai ke tempat buangan
material yang telah disetujui oleh Direksi dan untuk memelihara area pembuangan
harus sudah tercakup dalam harga satuan per m3 harga galian tanah seperti yang
tercantum dalam kontrak.
2.3.5. Quarry
Sumber material untuk produksi agregat halus/pasir, agregat kasar seperti kerikil
dan boulder dapat diperoleh dari quarry/tempat pengambilan material dari deposit
sungai atau tempat lain yang disetujui Direksi.
Pengoperasian pada lokasi penggalian material/quarry menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa di bawah perintah Direksi.
Permukaan lokasi quarry harus dibersihkan dari lumpur, ranting-ranting pohon
dan sampah-sampah.
Batuan yang tidak layak untuk digunakan sebagai material konstruksi harus
dipindahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditentukan sesuai yang
diperintahkan oleh Direksi.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengambil material dari lokasi quarry untuk
keperluannya sendiri tanpa persetujuan dari Direksi.
11
Spesifikasi Teknik
12
Spesifikasi Teknik
Pekerjaan timbunan yang dilaksanakan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran
seperti yang ditunjukkan pada gambar, atau sesuai yang diperintahkan oleh
Direksi.
Tidak ada semak belukar, akar atau material organik yang dapat dipakai sebagai
bahan timbunan dan ditempatkan pada daerah yang akan ditimbun. Daerah yang
akan ditimbun telah disiapkan telah bebas dan bersih dari semak dan akar-akar
tanaman dan material lain yang tidak diperlukan. Penimbunan pada lokasi yang
telah dipersiapkan harus melalui persetujuan Direksi. Metode pemuatan dan
pengangkutan material timbunan harus disampaikan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuannya.
Penyedia Jasa harus memelihara timbunan sesuai cara yang disetujui sampai
penyelesaian akhir dan penerimaan pekerjaan. Penyedia Jasa harus bertanggung
jawab untuk pencegahan erosi permukaan tanggul dan semua material tanggul
yang hilang akibat erosi harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Direksi berhak membuat penyesuaian persyaratan untuk gradasi, kadar air,
kepadatan, penempatan dan kebutuhan pemadatan untuk berbagai jenis
timbunan jika dipandang perlu, dan tidak ada penyesuaian harga satuan yang
akan dilakukan kecuali seperti harga yang tercantum dalam daftar kuatitas dan
harga dalam kontrak.
Direksi dapat memerintahkan untuk menunda pekerjaan timbunan, jika dinilai
perlu menghentikan pekerjaan karena mutu rendah yang menyangkut pada
bagian pekerjaan, peralatan, material, tenaga kerja dan efisiensi, atau karena
kondisi-kondisi iklim yang kurang baik. Penyedia Jasa tidak berhak meminta ganti-
rugi atau tambahan harga satuan penawaran dalam daftar kuatitas dan harga
dalam kontrak dengan alasan penghentian pekerjaan seperti yang ditentukan
Direksi.
Bila selama atau setelah penempatan, material timbunan terkontaminasi oleh
material lain yang tidak layak oleh lalu-lalang peralatan mesin atau sebab lain,
maka Penyedia Jasa harus membuang material yang terkontaminasi tersebut dan
menggantinya dengan material yang layak. Tidak ada tambahan kompensasi biaya
sehubungan dengan peristiwa ini
Layak tidaknya prosedur pemadatan material timbunan akan ditentukan oleh
Direksi. Kondisi kadar air dan pemadatan tiap-tiap lapisan material timbunan
harus diproses dengan cara yang sistematis, rapi dan selalu melalui persetujuan
Direksi untuk meyakinkan bahwa setiap lapisan menerima pemadatan yang
seperti yang ditentukan.
Penyedia Jasa dapat mengajukan penggunaan peralatan pemadat lain yang
berbeda dengan peralatan yang telah ditentukan sebelumnya. Penggunaan
alternatif jenis peralatan pemadat lain akan dipertimbangkan untuk mendapat
persetujuan Direksi, dengan ketentuan bahwa uji coba pemadatan dengan
peralatan tersebut yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dan atas biaya sendiri,
memberikan hasil yang memuaskan dan sesuai dengan ketentuan dalam
spesifikasi teknis. Dalam pengajuannya, Penyedia Jasa harus memberikan
informasi rinci mengenai peralatan pemadat tersebut termasuk pemakaian
13
Spesifikasi Teknik
14
Spesifikasi Teknik
3.1. UMUM
a. Uraian
Pekerjaan yang disyaratkan dalam Seksi ini harus mencakup pelaksanaan seluruh
struktur beton, termasuk tulangan sesuai dengan Spesifikasi dan sesuai dengan
garis, elevasi, kelandaian dan dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar, dan
sebagaimana yang diperlukan oleh Direksi.
Pekerjaan ini harus meliputi pula penyiapan tempat kerja untuk pengecoran
15
Spesifikasi Teknik
c. Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta
hasil akhir harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam
Standar Rujukan dalam Spesifikasi ini.
d. Toleransi
1. Toleransi Dimensi :
Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m = + 5 mm
Panjang keseluruhan lebih dari 6 m = + 15 mm
Panjang balok, pelat dek, kolom dinding, atau = - 0 dan + 10 mm
antara kepala jembatan
2. Toleransi Bentuk :
Persegi (selisih dalam panjang diagonal) = 10 mm
Kelurusan atau lengkungan
(penyimpangan dari garis yang dimaksud) untuk
panjang s/d 3 m = 12 mm
16
Spesifikasi Teknik
e. Standar Rujukan
Standar Industri Indonesia (SII) :
SII-13-1977
(AASHTO M85 - 75) : Semen Portland.
17
Spesifikasi Teknik
18
Spesifikasi Teknik
19
Spesifikasi Teknik
20
Spesifikasi Teknik
Batas Maksimum
Sifat-sifat Metode Pengujian yang diijinkan untuk
Agregat
Halus Kasar
Keausan Agregat dengan SNI 03-2417-1991 - 40 %
Mesin Los Angeles pada 500
putaran
Kekekalan Bentuk Batu SNI 03-3407-1994 10 % 12 %
terhadap Larutan Natrium
Sulfat atau Magne-sium Sulfat
setelah 5 siklus
Gumpalan Lempung dan SK SNI M-01-1994-03 0,5 % 0,25 %
Partikel yang Mudah Pecah
Bahan yang Lolos Ayakan SK SNI M-02-1994-03 3% 1%
No.200
21
Spesifikasi Teknik
sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa membentuk rongga atau celah
atau gelembung udara atau gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada
saat pembongkaran acuan diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.
Bilamana pengujian beton berumur 7 hari menghasilkan kuat beton di bawah
kekuatan yang disyaratkan dalam PBI, maka Penyedia Jasa tidak diperkenankan
mengecor beton lebih lanjut sampai penyebab dari hasil yang rendah tersebut
dapat diketahui dengan pasti dan sampai telah diambil tindakan-tindakan yang
menjamin bahwa produksi beton memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam
Spesifikasi. Kuat tekan beton berumur 28 hari yang tidak memenuhi ketentuan
yang disyaratkan harus dipandang tidak sebagai pekerjaan yang tidak dapat
diterima dan pekerjaan tersebut harus diperbaiki sebagaimana disyaratkan dalam
Pasal 3.3.a,b di atas. Kekuatan beton dianggap lebih kecil dari yang disyaratkan
bilamana hasil pengujian serangkaian benda uji dari suatu bagian pekerjaan yang
dipertanyakan lebih kecil dari kuat tekan karakteristik yang telah ditetapkan.
Direksi dapat pula menghentikan pekerjaan dan/atau memerintahkan Penyedia
Jasa mengambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan mutu campuran atas
dasar hasil pengujian kuat tekan beton berumur 3 hari. Dalam keadaan demikian,
Penyedia Jasa harus segera menghentikan pengecoran beton yang dipertanyakan
tetapi dapat memilih menunggu sampai hasil pengujian kuat tekan beton berumur
7 hari diperoleh, sebelum menerapkan tindakan perbaikan, pada waktu tersebut
Direksi akan menelaah kedua hasil pengujian yang berumur 3 hari dan 7 hari, dan
dapat segera memerintahkan tindakan perbaikan yang dipandang perlu.
Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat mencakup
pembongkaran dan penggantian seluruh beton tidak boleh berdasarkan pada hasil
pengujian kuat tekan beton berumur 3 hari saja, terkecuali bila Penyedia Jasa dan
Direksi keduanya sepakat dengan perbaikan tersebut.
d. Penyesuaian Campuran
Penyesuaian Sifat Kelecakan (Workability). Bilamana sulit memperoleh sifat
kelecakan beton dengan proporsi yang semula dirancang oleh Direksi, maka
Penyedia Jasa akan melakukan perubahan pada berat agregat sebagaimana
diperlukan, asalkan dalam hal apapun kadar semen yang semula dirancang tidak
berubah, juga rasio air/semen yang telah ditentukan berdasarkan pengujian kuat
tekan yang menghasilkan kuat tekan yang memenuhi, tidak dinaikkan.
Pengadukan kembali beton yang telah dicampur dengan cara menambah air atau
oleh cara lain tidak akan diperkenankan. Bahan tambah (aditif) untuk mening-
katkan sifat kelecakan hanya diijinkan bila secara khusus telah disetujui oleh
Direksi.
Penyesuaian Kekuatan. Bilamana beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan
atau disetujui, kadar semen harus ditingkatkan sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi.
Penyesuaian Untuk Bahan-bahan Baru. Perubahan sumber bahan atau
karakteristik bahan tidak boleh dilakukan tanpa pemberitahuan tertulis kepada
Direksi dan bahan baru tidak boleh digunakan sampai Direksi menerima bahan
tersebut secara tertulis dan menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil
22
Spesifikasi Teknik
23
Spesifikasi Teknik
Kayu yang tidak diserut permukaannya dapat digunakan untuk permukaan akhir
struktur yang tidak terekspos, tetapi kayu yang diserut dengan tebal yang merata
harus digunakan untuk permukaan beton yang terekspos. Seluruh sudut-sudut
tajam Acuan harus dibulatkan.
Acuan harus dibuat sedemikian sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton.
c. Pengecoran
Penyedia Jasa harus memberitahukan Direksi secara tertulis paling sedikit 24 jam
sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran beton
bilamana pengecoran beton telah ditunda lebih dari 24 jam. Pemberitahuan harus
meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton.
Direksi akan memberi tanda terima atas pemberitahuan tersebut dan akan
memeriksa acuan, dan tulangan dan dapat mengeluarkan persetujuan tertulis
maupun tidak untuk memulai pelaksanaan pekerjaan seperti yang direncanakan.
Penyedia Jasa tidak boleh melaksanakan pengecoran beton tanpa persetujuan
tertulis dari Direksi.
Tidak bertentangan dengan diterbitkannya suatu persetujuan untuk memulai
pengecoran, pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bilamana Direksi atau
wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran dan pengecoran
secara keseluruhan.
Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak dicor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran, atau
dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana yang dapat diperintahkan oleh
Direksi berdasarkan pengamatan karakteristik waktu pengerasan (setting time)
semen yang digunakan, kecuali diberikan bahan tambah (aditif) untuk
memperlambat proses pengerasan (retarder) yang disetujui oleh Direksi.
Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai
pekerjaan selesai.
Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar
dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin
dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran
yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran.
Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang rumit
dan penulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan-lapisan
horisontal dengan tebal tidak melampuai 15 cm. Untuk dinding beton, tinggi
pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keliling struktur.
Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari
150 cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air.
Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran
24
Spesifikasi Teknik
beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran
beton yang baru.
Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan dicor,
harus terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas dan
rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh. Sesaat sebelum pengecoran
beton baru ini, bidang-bidang kontak beton lama harus disapu dengan adukan
semen dengan campuran yang sesuai dengan betonnya
Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton
dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
d. Sambungan Konstruksi (Construction Joint)
Jadwal pengecoran beton yang berkaitan harus disiapkan untuk setiap jenis
struktur yang diusulkan dan Direksi harus menyetujui lokasi sambungan
konstruksi pada jadwal tersebut, atau sambungan konstruksi tersebut harus
diletakkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Sambungan konstruksi tidak
boleh ditempatkan pada pertemuan elemen-elemen struktur terkecuali
disyaratkan demikian.
Sambungan konstruksi pada tembok sayap harus dihindari. Semua sambungan
konstruksi harus tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan pada umumnya
harus diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
Bilamana sambungan vertikal diperlukan, baja tulangan harus menerus melewati
sambungan sedemikian rupa sehingga membuat struktur tetap monolit.
Lidah alur harus disediakan pada sambungan konstruksi dengan ke dalaman
paling sedikit 4 cm untuk dinding, pelat dan antara telapak pondasi dan dinding.
Untuk pelat yang terletak di atas permukaan, sambungan konstruksi harus
diletakkan sedemikian sehingga pelat-pelat mempunyai luas tidak melampaui
40 m2, dengan dimensi yang lebih besar tidak melampaui 1,20 kali dimensi yang
lebih kecil.
Penyedia Jasa harus menyediakan pekerja dan bahan tambahan sebagaimana
yang diperlukan untuk membuat sambungan konstruksi tambahan bilamana
pekerjaan terpaksa mendadak harus dihentikan akibat hujan atau terhentinya
pemasokan beton atau penghentian pekerjaan oleh Direksi.
Atas persetujuan Direksi, bahan tambah (aditif) dapat digunakan untuk pelekatan
pada sambungan konstruksi, cara pengerjaannya harus sesuai dengan petunjuk
pabrik pembuatnya.
e. Konsolidasi
Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar yang
telah disetujui. Bilamana diperlukan, dan bilamana disetujui oleh Direksi,
penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan alat yang cocok
untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai. Penggetar tidak boleh
digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain di
dalam cetakan.
Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan
25
Spesifikasi Teknik
bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi
tanpa pemindahan kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan
gelembung udara terisi.
Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan pema-
datan yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada agregat.
Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu menghasilkan sekurang-kurang-
nya 5000 putaran per menit dengan berat efektif 0,25 kg, dan boleh diletakkan di
atas acuan supaya dapat menghasilkan getaran yang merata.
Alat penggetar mekanis yang digerakkan dari dalam harus dari jenis pulsating
(berdenyut) dan harus mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000 putaran
per menit apabila digunakan pada beton yang mempunyai slump 2,5 cm atau
kurang, dengan radius daerah penggetaran tidak kurang dari 45 cm.
Setiap alat penggetar mekanis dari dalam harus dimasukkan ke dalam beton
basah secara vertikal sedemikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai ke
dasar beton yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh keda-
laman pada bagian tersebut. Alat penggetar kemudian harus ditarik pelan-pelan
dan dimasukkan kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm jaraknya. Alat
penggetar tidak boleh berada pada suatu titik lebih dari 30 detik, juga tidak boleh
digunakan untuk memindah campuran beton ke lokasi lain, serta tidak boleh
menyentuh tulangan beton.
26
Spesifikasi Teknik
27
Spesifikasi Teknik
Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan basah pada
setiap saat sampai dibongkar.
3.6 PENGENDALIAN MUTU DI LAPANGAN
a. Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)
Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi,
harus dilaksanakan pada setiap takaran beton yang dihasilkan, dan pengujian
harus dianggap belum dikerjakan terkecuali disaksikan oleh Direksi atau wakilnya.
b. Pengujian Kuat Tekan
Penyedia Jasa harus melaksanakan tidak kurang dari satu pengujian kuat tekan
untuk setiap 15 meter kubik beton yang dicor dan dalam segala hal tidak kurang
dari satu pengujian untuk setiap mutu beton dan untuk setiap jenis komponen
struktur yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran. Setiap pengujian harus
minimum harus mencakup empat benda uji, yang pertama harus diuji pembe-
banan kuat tekan sesudah 3 hari, yang kedua sesudah 7 hari, yang ketiga
sesudah 14 hari dan yang keempat sesudah 28 hari.
Bilamana kuantitas total suatu mutu beton dalam Kontrak melebihi 40 meter kubik
dan frekuensi pengujian yang ditetapkan di atas hanya menyediakan kurang dari
lima pengujian untuk suatu mutu beton tertentu, maka pengujian harus
dilaksanakan dengan mengambil contoh paling sedikit lima buah dari takaran yang
dipilih secara acak (random).
28
Spesifikasi Teknik
Tidak ada pembayaran tambahan akan dilakukan untuk tiap peningkatan kadar
semen atau setiap bahan tambah (aditif), juga tidak untuk tiap pengujian atau
pekerjaan tambahan atau bahan pelengkap lainnya yang diperlukan untuk
mencapai mutu yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
b. Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diterima dari berbagai mutu beton yang ditentukan sebagaimana
yang disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga Kontrak untuk Mata
Pembayaran dan menggunakan satuan pengukuran yang ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas.
Pengukuran, untuk pembayaran, dari tiap kelas beton akan dilakukan sesuai
volume aktual beton terpasang di dalam bentuk yang disetujui dan ukuran seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
Kecuali jika ditentukan lain dalam spesifikasi ini, pembayaran untuk masing-
masing kelas beton diberbagai bagian pekerjaan dilakukan sesuai harga satuan
per meter kubik beton dalam Daftar Kuantitas, dan harga satuan tersebut sudah
harus meliputi ongkos semua tenaga kerja, material dan peralatan yang
diperlukan termasuk perawatan, penyiraman dan pembersihan; transportasi,
penyimpanan dan pencampuran agregat penyimpanan, pemecahan, penyaringan,
pengangkutan, perlindungan, dan perbaikan beton, perawatan sambungan
konstruksi; pengujian material dan beton, kecuali pekerjaan begisting dan
penyelesaiannya, merakit pembesian dan waterstop untuk pembayaran terpisah
harus dibuat seperti diatur dalam spesifikasi ini.
Pembayaran tidak akan dibuat untuk beton yang ditempatkan di luar batas yang
ditunjukkan dalam gambar. Tidak ada pembayaran yang akan dibuat untuk beton
yang dibuang atau cacat. Segala beton yang dibuat dan digunakan Penyedia Jasa
untuk keperluannya atau atas prakarsanya sendiri, akan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa sendiri.
Tidak ada pembayaran dan pengukuran terpisah yang akan dibuat untuk
penggunaan bahan tambahan aditive. Semua biaya untuk penggunaan aditif
sudah tercakup di harga satuan penawaran beton dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
3.8. PEKERJAAN BEGESTING DAN PERAPIHAN
Begesting digunakan membentuk beton sesuai dengan bentuk yang direncanakan.
Begisting harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan tekanan yang
berasal dari penuangan dan getaran beton dan harus tetap bertahan kaku pada
posisi yang ditetapkan. Begisting juga harus cukup ketat sehingga dapat
mencegah hilangnya campuran beton. Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana
dan memberikan penjelasan tentang bentuk, ukuran, kualitas, dan kekuatan
semua material yang dibuat untuk begesting kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan. Begisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk
dan ukuran yang sesuai dengan yang ditunjukkan gambar untuk pekerjaan beton.
29
Spesifikasi Teknik
30
Spesifikasi Teknik
Min. Pembongkaran
Posisi Begesting Beton
(di atas 10oc)
Begesting tegak/miring untuk beton masif 36 jam
Begesting tegak/miring untuk dinding beton
48 jam
bertulang, balok dan kolom
Begesting sisi bawah balok dan lantai (tanpa beban &
7 hari
masih ada penyangga bawah / perancah)
Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usulan Penyedia Jasa untuk
membuka begesting belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca
atau dengan alasan lainnya maka ia boleh memerintahkan Penyedia Jasa untuk
menunda pembukaan begesting dan Penyedia Jasa tidak boleh menuntut kerugian
atas penundaan tersebut.
e. Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan begesting, perancah,
pembongkaran dan perapihan sudah tercakup dalam pembayaran pekerjaan beton
dalam spesifikasi ini sebagaiman tersebut dalam Daftar Kuantatis dan Harga
dalam Kontrak.
31
Spesifikasi Teknik
4.1. Umum
Pekerjaan pasangan batu merupakan bagian dari pekerjaan yang harus dilakukan
sesuai ketentuan yang ditetapkan di Spesifikasi Teknis. Bagian pekerjaan ini
meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut:
a. Pekerjaan pasangan batu, Plesteran dan Siaran
b. Bronjong
c. Rip-Rap
Batu yang digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti ditetapkan di spesifikasi
ini harus bersih alami, keras dan tahan seperti yang disetujui oleh Direksi dan
harus bebas dari kotoran, patahan, tanah liat, gumpalan, noda pasir dan cacat
lainnya yang tidak sempurna. Semua material untuk pekerjaan pasangan batu dan
pekerjaan batu lainnya harus sesuai dengan perintah Direksi. Metoda kerja dibuat
detail untuk masing-masing pekerjaan harus disampaikan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum memulai
pekerjaan.
32
Spesifikasi Teknik
4.2. Material
a. Batu
Pekerjaan pasangan batu harus dilaksanakan dengan menggunakan batu sungai
atau batu dari quarry seperti yang disetujui oleh Direksi dan harus bebas dari
kotoran dan cacat lainnya. Batu yang digunakan untuk pekerjaan pasangan batu
harus mempunyai ukuran yang acak, permukaan batu kasar, bersih, keras, tanpa
bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu,
batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah. Batu harus
rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci dan
tidak ada rongga di antara batu bila dipasang bersama-sama. Masing-masing batu
harus mempunyai diameter seragam antara 15 – 25 cm, tetapi batu yang lebih
kecil kemungkinan dapat digunakan sesuai perintah Direksi. Ukuran maksimum
pekerjaan pasangan batu akan diatur dan disesuaikan kebutuhan tebal bangunan,
batuan tidak boleh mempunyai ukuran lebih besar dari dua pertiga ketebalan
pekerjaan pasangan batu atau garis tengah batu maksimum 25 cm. Batu untuk
pasangan yang disimpan di lapangan harus dijaga kebersihannya dan harus
dibasahi sebelum dipasang.
Batu harus bersih dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau
ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber material
yang disetujui oleh Direksi.
b. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus semen Portland dari perusahaan
yang disetujui oleh Direksi dan secara umum memenuhi Standar Nasional
Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain
yang diakui oleh Pemerintah Indonesia. Tipe semen yang lain dapat digunakan
untuk keperluan khusus jika diperintahkan oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan
atau dari pabrik yang dapat diusulkan Direksi untuk diuji. Semen lain yang
menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan
Penyedia Jasa harus memindahkan ke luar daerah pekerjaan.
c. Pasir
Kualitas pasir yang dipakai untuk pasangan batu sama dengan yang disyaratkan
untuk pekerjaan beton yaitu:
a. berat jenis antara 2.50 – 2.65
b. modulus kehalusan 2.30 – 3.20
c. kadar lumpur lebih kecil dari 5%
33
Spesifikasi Teknik
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan
kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar/adukan harus
dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 Standar Nasional
Indonesia (NI-3 PUBI) serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari
bahan-bahan yang bisa mengotori air atau air bebas dari lumpur.
4.3. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar untuk masing-masing pekerjaan.
Untuk menghasilkan campuran yang betul-betul merata, maka campuran bahan
mortar harus dicampur menggunakan molen/mesin pencampur. Kapasitas
minimum molen untuk pembuatan mortar adalah bahwa dalam satu kali
pencampuran bisa menampung 1 (satu) zak semen ditambah bahan lain (pasir
dan air) sesuai perbandingan. Dalam satu kali pembuatan adukan/mortar,
Penyedia Jasa tidak diijinkan menggunakan bahan semen kurang dari 1 (satu) zak
semen 40 kg.
Pengadukan mortar dalam mesin pencampur paling tidak dilakukan selama 2
menit. Mortar harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan mortar
yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali mortar
terrsebut tidak diperkenankan. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan
harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
Pengisian mortar pada pekerjaan pasangan batu, masing-masing batu harus
dibasahi secara merata sebelum dipergunakan dan harus diletakkan sesuai dengan
perintah Direksi. Masing-masing batu harus bertumpu di mortar, dan semua
sambungan diisi dengan mortar dan tidak diijinkan ada sambungan lebar lebih dari
5 cm, tidak ada batu yang langsung saling bersentuhan satu sama lain dan yang
berongga kosong di antara batu.
4.4. Pasangan Batu Muka
Pasangan batu pada permukaan yang terlihat (exposed) tersusun atas batu-batu
yang mempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran minimal 15 cm,
kecuali ada permintaan lain dari Direksi. Permukaan batu muka harus rata setelah
dipasang. Pasangan batu muka harus bersatu dengan batu-batu belah yang
dipasang di bagian dalam dan paling sedikit ada batu pengikat (pengunci) untuk
tiap-tiap meter persegi. Pemasangan batu muka harus dikerjakan secara bersama-
sama dengan pasangan batu bagian dalam agar supaya pengikat dapat dipasang
34
Spesifikasi Teknik
35
Spesifikasi Teknik
36
Spesifikasi Teknik
37
Spesifikasi Teknik
c. Pekerjaan plesteran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan plesteran dibuat berdasarkan luas
plesteran yang terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang
ditunjuk pada gambar dan sesuai perintah Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan
plesteran dibuat dalam harga satuan per-meter persegi dalam Daftar Kuantitas
dan Harga. Harga satuan sudah meliputi semua material, tenaga kerja, peralatan
yang diperlukan untuk pekerjaan plesteran yang mencakup persiapan, mortar, dan
penyelesaiannya.
d. Lubang pembuang / Weep hole
Pengukuran dan pembayaran untuk weep hole/lubang pembuang akan dibuat
berdasarkan panjang pipa terpasang pada lokasi yang ditunjukkan pada gambar
atau sesuai perintah Direksi.
Pembayaran untuk lubang pembuang akan dibuat dalam harga satuan per meter
panjang penawaran dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan tersebut
sudah meliputi ongkos semua tenaga kerja, material (pipa PVC dll), pabrikasi dan
peralatan yang diperlukan untuk pemasangan lubang pembuang termasuk
ijuk/filter (serabut alami).
e. Bronjong
Pengukuran dan pembayaran bronjong dibuat berdasarkan volume bronjong yang
terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang ditunjuk pada gambar
atau sesuai perintah Direksi.
Pembayaran untuk pekerjaan bronjong akan dibuat dalam harga satuan per meter
kubik penawaran dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan tersebut sudah
termasuk ongkos semua operasi perapihan yang diperlukan, biaya kawat
bronjong, batu dan produksi dan penempatan bronjong.
f. Pekerjaan pasangan batu kosong
Pengukuran dan pembayaran pasangan batu kosong dibuat berdasarkan pada
volume batu terpasang di lapangan sesuai batas, mutu dan ukuran yang
ditunjukkan pada gambar atau sesuai perintah Direksi.
Pembayaran untuk pasangan batu kosong dibuat dalam harga satuan per meter
kubik penawaran dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan tersebut sudah
termasuk ongkos semua material, tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan yang
diperlukan untuk pasangan batu kosong.
38
Spesifikasi Teknik
5. PERLENGKAPAN DIREKSI
39
Spesifikasi Teknik
40
Spesifikasi Teknik
41