A. SYARAT-SYARAT UMUM
1. Umum
- Penyedia jasa harus melindungi pengguna jasa dari tuntutan atas paten,
lisensi serta hak cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang
digunakan atau disediakan oleh penyedia jasa untuk dan selama
pelaksanaan Pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Jaringan irigasi.
- Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak, spesifikasi harus mensyaratkan
bahwa, semua barang dan bahan yang akan dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan adalah baru, belum dipergunakan.
1
Penyedia jasa dapat menggunakan tanah yang dibebaskan oleh penggunan jasa
untuk keperluan jalan masuk ke daerah kerja, apabila penyedia jasa
membutuhkan jalan masuk demi kemajauan pekerjaan. Dalam hal ini penyedia
jasa diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksi jauh sebelumnya,
sehingga tambahan pembebasan tanah dapat dilakukan. Pengguna jasa tidak
bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang
digunakan oleh penyedia jasa selama pelaksanaan pekerjaan. Apabila penyedia
jasa membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh Direksi harus
dikerjakan oleh penyedia jasa atas bebannya sendiri dan harga untuk semua
pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Kontrak
2
Gambar-gambar bengkel atau gedung disiapkan oleh penyedia jasa
untuk keperluan penyimpanan peralatan dan bahan-bahan milik
penyedia jasa.
3
Direksi, apabila ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan dan tidak
dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembali selama 6 (enam)
hari kerja. Gambar purna laksana (As Built Drawing) harus dibuat di atas
kalkir yang berkualitas baik bila pekerjaan telah diselesaikan 100 %.
Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan berita acara serah
terima ke I (PHO), penyedia jasa harus sudah menyerahkan gambar
purnalaksana (As Built Drawing) yang terdiri dari satu set gambar
lengkap dengan ukuran A1, beserta 1 (satu) set copy blue print dan 3
(tiga) set copy dalam ukuran A3 yang diperkecil dari ukuran A1. Satuan
pembayaran untuk item kegiatan pengukuran dan penggambaran adalah
lumpsum bulanan, yang sudah mencakup semua biaya pengadaan/sewa
peralatan, pengadaan tenaga, alat bantu lainnya dan reproduksi gambar
sesuai kebutuhan.
5. Standar
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus mempergunakan dan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dari Normalisasi Standar Indonesia dari edisi/revisi
terakhir atau standar internasional yang secara substantial setara atau lebih
tinggi dari standar nasional yan disyaratkan.
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada dalam Standar Indonesia, maka
dapat dipakai British Standard yang sesuai dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau
dicakup oleh Standard Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas
utama. Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian yang dipesan
atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan sesuai untuk pekerjaan
tersebut, dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.
Apabila ada perbedaan antara standar yang disyaratkan dengan standar yang
diajukan oleh Penyedia jasa, maka penyedia jasa harus menjelaskan secara
tertulis kepada Direksi Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi
Pekerjaan menetapkan setuju atau tidak terhadap pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
6. Bahan Dan Perlengkapan Yang Harus Disediakan Oleh Penyedia Jasa
6.1. Umum
4
Penyedia jasa harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang
diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan yang tercantum dalam kontrak,
semua bahan dan perlengkapan yang merupakan bagian dari pekerjaan
harus baru dan sesuai dengan standar yang diberikan dalam spesifikasi
atau standar dalam Spesifikasi Umum. Bila penyedia jasa dalam
mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan tidak sesuai dengan
suatu standar seperti tersebut diatas, penyedia jasa harus segera
memberitahukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan tertulis
dari Direksi.
5
Penyedia jasa supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut
perlengkapan dan bahan kepada pengguna jasa sesuai yang dimintanya
untuk tujuan pemeriksaan, tetapi tidak mengurangi tanggung jawab
penyedia jasa untuk menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan
spesifikasi.
6
8.2. Laporan Kemajuan Pelaksanaan
Sebelum tanggal lima tiap bulan atau pada suatu waktu yang
ditentukan oleh Direksi, penyedia jasa harus menyerahkan 5 (lima)
salinan laporan Kemajuan Bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh
Direksi, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama
bulan yang terdahulu.
Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
1. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai
pada bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan
pada bulan berikutnya.
2. Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun
prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan
yang dicapai pada bulan laporan.
3. Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan
ramalan tanggal permulaan dan penyelesaiannya.
4. Daftar tenaga setempat
5. Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan
yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah
datang dan dipindahkan dari lapangan.
6. Jumlah volume pekerjaan merupakan bagian pekerjaan tetap harus
diuraikan.
7. Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa
laporan.
7
8.3. Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan
dibuatkan album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan
foto, lokasi dan penjelasan foto. Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal
dibuat 3 seri foto yaitu : sebelum pelaksanaan, pada saat pelaksanaan
dan setelah selesai dilaksanakan, dimana arah pengambilan melalui satu
titik yang sama. Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto
yang dibuat oleh tukang foto yang berpengalaman. Foto-foto harus
berwarna dan ditujukan sebagai laporan/pencatatan tentang
pelaksanaan yaitu pada awal pertengahan dan akhir suatu bagian
tertentu dari pekerjaan yang diperintahkan oleh Direksi. Pada setiap
tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari
titik dan arah yang sama dan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Bilamana mungkin maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya
suatu tanda khusus untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut. Foto
negatif dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun.
Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat
rencana/denah yang menunjukan lokasi, posisi dari kamera juga arah
bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi untuk disetujui.
8
obyek harus lengkap tahapnya yakni 0 %, 50 % dan 100 % dan
ditempelkan pada satu halaman. Semua album menjadi milik Pemberi
Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan/dipinjamkan kepada
siapapun.
9
Tanda dasar proyek merupakan Bench Mark yang terletak berdekatan
dengan lokasi pekerjaan seperti terlihat pada Gambar Konstruksi.
Ketinggian dari Bench Mark ini adalah didasarkan pada titik tetap
utama. Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada
gambar yang diberikan kepada penyedia jasa sebagai referensi.
Sebelum menggunakan suatu Bench Mark dan titik referensi kecuali
Bench Mark dasar untuk setting out pekerjaan, penyedia jasa perlu
melakukan pengukuran pemeriksaan untuk kepuasan sendiri atas
ketelitiannya. Pengguna Jasa tidak akan bertanggung jawab atas
ketelitian Bench Mark yang lain begitu juga dengan titik referensinya.
Penyedia jasa perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk
kemudahannya, tetapi tiap Bench Mark sementara yang didirikan
merupakan rencana dan tempatnya Disetujui oleh Direksi dan akan
merupakan ketelitian yang berhubungan dengan Bench Mark yang
didirikan oleh Direksi.
10
sementara untuk pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari
pekerjaan sementara dimana penyedia jasa bermaksud untuk
melaksanakan pekerjaan dilapangan, pertama-tama diserahkan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan sesuai dengan prosedur dalam
spesifikasi Umum. Apabila penyedia jasa bermaksud mengajukan
alternatif untuk pekerjaan sementara diluar daerah lapangan seperti
terlihat pada Gambar, semua biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan
sebagainya, ditanggung oleh penyedia jasa dan biaya sudah termasuk
pada uraian pekerjaan pada daftar volume pekerjaan. Keterlambatan
tidak akan meringankan penyedia jasa terhadap tanggung jawab untuk
memenuhi ketentuan dalam Kontak. Dalam hal tersebut tidak diberikan
perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.
11
10.3 Kantor Penyedia Jasa, Perkampungan, Gudang, Bengkel,
Pemondokan Buruh dan sebagainya.
Penyedia jasa harus menyediakan, memelihara mengerjakan dan
memindahkan bangunan sementara lainnya setelah selesai pekerjaan,
supaya diserahkan kepada Pemberi Tugas. Penyedia jasa supaya
meyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan sementara secara
umum kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang
ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum
mendapat persetujuan Direksi. Perkampungan staf penyedia jasa dan
pemondokan buruh harus dilengkapi dengan semua pelayanan yang
perlu seperti saluran pembuang, penerangan, jalan, gang, tempat
parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegahan kebakaran
dan peralatan pencegahan api sesuai dengan batas yang ditentukan
dalam kontrak. Penyedia jasa supaya juga melengkapi keperluan air
bersih dan penerangan yang cukup untuk kantor Penyedia Jasa,
perkampungan stafnya, pemondokan buruh, bengkel dan tempat
lainnya didaerah kerja.
12
a. Pekerjaan itu tidak dapat dihindari
b. Mutlak perlu demi keamanan jiwa atau harta benda aau demi keamanan
pekerjaan.
c. Apabila ada ketentuan-ketentuan yang sebaliknya, tercantum dalam
Kontrak, atau
d. Sebagaimana yang selanjutnya ditetapkan disini.
Dalam hal demikian, penyedia jasa harus dengan segera memberitahu
Direksi Pekerjaan, dengan ketentuan bahwa Pasal ini tidak berlaku untuk
pekerjaan yang menurut kebiasaan dilakukan secara bergilir atau dengan
penggiliran ganda.
12. Keamanan
12.1. Umum
Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu selama
pelaksanaan pekerjaan, antara lain pengaturan kesehatan,
pembersihan lapangan, bahan peledak dan bensin, pemagaran
sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat dan
dipelihara oleh penyedia jasa atas biaya sendiri. Penyedia jasa harus
bertanggung jawab terhadap semua keamanan dan pemeriksaan
kesehatan dan menyerahkan tata tertib dan organisasi untuk
mendapatkan persetujuan Direksi. Tidak ada pembayaran tambahan
dalam hal ini semua biaya sudah termasuk dalam harga Kontrak.
13
12.3. Peraturan Kesehatan
Penyedia jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan
bersih dan keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara
kemudahan untuk penggunaan tenaga yang dipekerjakan pada suatu
tempat yang telah disetujui oleh Direksi dan oleh penguasa setempat.
Penyedia jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil
langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan
kerja tetap bersih.
14
12.5. Pencegahan Kebakaran
Penyedia jasa harus melakukan pencegahan dan melindungi api yang
terjadi pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala
yang diperlukan/peralatan pencegahan kebakaran yang cukup, untuk
siap digunakan pada semua bangunan air dan bangunan gedung atau
pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk perkampungan
tempat tinggal, pemondokan buruh dan bangunan gedung lainnya.
Penyedia jasa akan memelihara peralatan dan perlengkapan pemadam
kebakaran yang dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan
diterima oleh Pemberi Tugas. Penyedia jasa akan berusaha keras untuk
memadamkan kebakaran yang terjadi dilapangan kerja, dalam hal ini
penyedia jasa menyediakan perlengkapan yang mutlak diperlukan dan
tenaga buruh yang dipekerjakan dilapangan termasuk peralatan dan
tenaga Sub-Penyedia Jasa.
15
jasa, dan pengguna jasa dapat menahan pembayaran uang yang menjadi hak
penyedia jasa, sampai penyedia jasa membayar pengeluaran tersebut.
C. Perbaikan Mendesak
Apabila sebagai akibat dari kecelakaan, atau kegagalan, atau peristiwa lain
yang timbul sehubungan dengan pekerjaan, atau bagian dari pekerjaan, baik
selama pelaksanaan pekerjaan maupun selama masa Pemeliharaan, menurut
pendapat Direksi Pekerjaan, segera diperlukan penanggulangan, atau
pembuatan pekerjaan lain atau perbaikan yang mendesak untuk
pengamanan, dan penyedia jasa tidak sanggup atau tidak bersedia dengan
segera melaksanakan pekerjaan atau perbaikan tersebut, pengguna jasa
dapat mepekerjakan atau membayar pihak ketiga atau pekerja-pekerjanya
sendiri. Apabila pekerjan atau perbaikan itu seharusnya dilakukan oleh
penyedia jasa dengan biaya penyedia jasa sendiri sesuai dengan ketentuan
dalam Kontrak, maka semua biaya dan ongkos yang wajar sebagaimana
dikeluarkan oleh pengguna jasa dalam melakukan perbaikan tersebut, jika
diminta, harus dibayar kembali oleh penyedia jasa kepada Pengguna jasa,
atau dapat dipotong oleh pengguna jasa dari uang yang merupakan hak atau
menjadi hak penyedia jasa. Dengan ketentuan bahwa Direksi Pekerjaan
segera setelah terjadinya keadaan mendesak tersebut, dalam kesempatan
pertama memberitahukan perihal tersebut secara tertulis kepada penyedia
jasa.
D. Tidak ada Tanggung Jawab Atas Resiko Khusus.
a) Penyedia jasa tidak bertanggung-jawab atas akibat apapun yang timbul
dari resiko khusus yang dirujuk dalam ayat Ayat b) Pasal ini, baik dengan
cara pembayaran ganti rugi atau cara lain, untuk atau mengenai :
i. Kehancuran atau kerusakan pekerjaan, kecuali pekerjaan yang
dinyatakan salah berdasarkan ketentuan Pasal sebelumnya
(Pembersihan pekerjaan yang tidak baik dan bahan yang memenuhi
syarat) sebelum terjadinya resiko khusus tersebut.
ii. Kehancauran atau kerusakan harta benda, baik milik Pengguna Jasa
atau milik Pihak Ketiga, atau
iii. Cedera atau meninggalnya seseorang.
b) Resiko Khusus
16
i. Perang, Perang terbatas (baik perang yang dinyatakan ataupun
tidak), penyerbuan, tindakan musuh asing.
ii. Radiasi yang mengakibatkan ionisasi atau radioaktif dari bahan bakar
nuklir, limbah nuklir atau komponen nuklir lain yang berbahaya.
iii. Gelombang tekanan yang disebabkan oleh pesawat terbang atau alat
penerbangan yang bergerak dengan kecepatan suara atau diatas
kecepatan suara.
iv. Keributan, kekacauan, huru-hara, kecuali yang semata-mata terjadi
pada pekerja penyedia jasa atau sub-penyedia jasanya yang timbul
sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan.
v. Pemberontakan, revolusi, kebangkitan atau perebutan kekuasaan
militer atau perebutan kekuasaan atau perang saudara.
c) Kerusakan pekerjaan dan sebagainya karena resiko khusus apabila :
i. Pekerjaan atau bahan atau barang lain yang diperuntukkan menjadi
bagian pekerjaan permanen, berada dilapangan atau didekat
lapangan atau dalam pengangkutan ke lapangan, atau
ii. Peralatan penyedia jasa yang dipergunakan dipekerjaan atau
penggunaannya bagi keperluan pekerjaan.
17
memperhatikan harga pasar yang pantas bagi peralatan konstruksi
sebagaimana ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, dan memberitahukan
hal itu kepada Penyedia Jasa dengan tembusan kepada pengguna Jasa.
d) Proyektil, peluru, dan lain-lain.
Kehancuran, kerusakan, kecelakaan atau kehilangan jiwa yang
diakibatkan oleh peledakan atau benturan dimanapun dan kapanpun
yang terjadi akibat ranjau, bom, meriam, granat, atau proyektil lain,
peluru mesiu atau bahan peledak peperangan, harus dianggap sebagai
konsekuensi dari resiko khusus tersebut.
e) Biaya tambahan yang timbul karena resiko khusus
Pengguna jasa harus membayar kembali kepada penyedia jasa biaya
pelaksanaan pekerjaan, yang ditimbulkan oleh atau sebagai konsekuensi
dari resiko khusus, atau akbat yang bersangkut-paut dengan resiko
khusus tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut :
i. Secepat mungkin setelah penyedia jasa mengetahui adanya biaya
tersebut, harus segera memberitahukan hal itu kepada Direksi
Pekerjaan.
ii. Harus tetap tunduk kepada ketentuan berkenaan dengan pecah perang
yang tercantum dalam ayat f) dibawah ini.
Maka setelah berkonsultasi dengan pengguna jasa dan penyedia jasa, dan
Direksi Pekerjaan menentukan besarnya biaya yang harus ditambahkan
kepada Harga Kontrak, kecuali jika :
Penyedia jasa berhak memperoleh pembayaran berdasarkan ketentuan
lain dalam Kontrak, dan atau
Biaya tambahan yang diakibatkan oleh biaya pembangunan kembali
pekerjaan yang dinyatakan salah berdasarkan ketentuan Pasal
sebelumnya (Pembersihan pekerjaan yang tidak baik dan bahan yang
tidak memenuhi syarat
18
f) Pecah Perang
Jika selama masa berlakunya Kontrak terjadai pecah perang, baik perang
yang dinyatakan atau tidak, di bagian dunia manapun yang nyata-nyata
berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan, baik secara finansial atau
lainnya, maka penyedia jasa harus tetap berusaha sebaik mungkin untuk
menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan, sampai Kontrak diputus
berdasarkan ketentuan dalam Pasal ini. Pengguna jasa berhak memutus
Kontrak sewaktu-waktu setelah pecahnya perang, dengan pemberitahuan
secara tertulis kepada penyedia jasa. Begitu pemberitahuan secara
tertulis tersebut diberikan, maka Kontrak berakhir, kecuali mngenai hak
kedua pihak berdasarkan Pasal ini dan mengenai berlakunya Syarat
Kontrak perihal Penyelesaian Perselisihan, namun tanpa menghilangkan
hak salah satu pihak, karena tidak dipenuhinya Syarat Kontrak yang
dilakukan oleh pihak yang lain sebelumnya.
g) Penyingkiran peralatan pada waktu Kontrak diputus.
Jika Kontrak diputus sesuai dengan ketentuan ayat f) diatas Penyedia
jasa harus secepatnya menyingkirkan semua peralatan penyedia jasa dari
lapangan dan harus memberikan fasilitas yang sama kepada sub-penyedia
jasanya untuk melakukan hal tersebut.
14. Asuransi
Semua kegiatan dan peralatan serta tenaga kerja yang terlibat dalam
pelaksanaan paket pekerjaan ini sebaiknya diasuransikan pada Lembaga
Asuransi yang bonafide yang sebelumnya mendapat persetujuan dari Direksi.
Biaya yang diperlukan penyedia jasa dalam penyediaan asuransi ini, harus
dianggap sudah termasuk dalam dalam BoQ.
19
b. Sehubungan dengan pasal ini, Kontraktor diwajibkan menyediakan kotak P3K
terisi menurut kebutuhan, lengkap dengan seorang Petugas yang telah terlatih
dalam soal – soal mengenai pertolongan pertama.
c. Terhadap kecelakaan – kecelakaan yang timbul akibat bencana alam, segala
perongkosannya menjadi beban Kontraktor.
d. Kebakaran-kebakaran yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor.
e. Sehubungan dengan butir –butir diatas pada Kontraktor diwajibkan
menyediakan alat pemadam kebakaran jenis ABC (segala jenis api), pasir dalam
bak kayu, galah – galah secukupnya serta pemeliharaannya.
f. Kontraktor diwajibkan memperhatikan kesehatan karyawan-karyawannya.
g. Sejauh tidak disebutkan dalam Spesifikasi Teknik ini maka Kontraktor harus
mengikuti semua ketentuan umum lainnya yang dikeluarkan oleh Jawatan
/Instansi Pemerintah C.Q. Undang – undang Kesehatan Kerja dan lain
sebagainya termasuk semua perubahan – perubahan yang hingga kini tetap
berlaku.
20
9. Lain-lain terkait pengendalian risiko K3;
17. Lain-Lain
Pekerjaan dibawah ini tidak termasuk dalam Kontrak tetapi merupakan
pekerjaan yang menjadi kewajiban penyedia jasa untuk melaksanakan atau
mengerjakan.
1. Papan Proyek
a. Penyedia jasa harus membuat, memasang dan memelihara minimal
2(dua) buah papan proyek. Papan tanda proyek harus menunjukkan dan
memuat nama pengguna jasa pekerjaan / proyek dan nama penyedia
jasanya, nama proyek disertai perkiraan jumlah hari pelaksanaan.
b. Lokasi pemasangan ditunjukkan oleh Direksi dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan. Jika pekerjaan telah
selesai dan telah diserahterimakan, maka papan nama proyek harus
dicabut oleh penyedia jasa.
2. Jamuan Tamu
Jamuan Tamu yang meninjau atau memeriksa pekerjaan dalam batas yang
wajar
3. Semua pekerjaan yang telah disebutkan dalam spesifikasi, tetapi tidak
termasuk dalam daftar harga satuan pekerjaan (unit price) dalam Daftar
Kuantitas (Bill of Quantities), maka harus dilaksanakan oleh penyedia jasa.
B. SYARAT-SYARAT KHUSUS
1. Mobilisasi
1.1 Mobilisasi peralatan, bahan maupun tenaga kerja ke lokasi proyek. Pelaksanaan
harus sudah bisa memperhitungkan semua biaya yang diperlukan dalam
rangkaian kegiatan untuk mendatangkan peralatan dan mengembalikannya nanti
bila pekerjaan telah selesai.
1.2 Penyedia Jasa harus melakukan mobilisasi personil sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut :
21
a. Mobilisasi Personil Penyedia Jasa yang memenuhi jaminan kualifikasi
(sertifikasi) menurut cakupan pekerjaannya (pembangunan, pemeliharaan
berkala, atau pemeliharaan rutin)
b. Peyedia Jasa harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari
kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu
memberikan pelatihan yang memadai
1.3 Mobilisasi Fasilitas dan Peralatan
Penyedia Jasa harus memobilisasi fasilitas dan peralatan sesuai dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Jika diperlukan, maka menyediakan sebidang lahan yang diperlukan untuk
basecamp/ kantor direksi pelaksanaan pekerjaan di sekitar lokasi proyek,
Kantor Direksi dalam paket kontrak ini adalah suatu bangunan untuk
keperluan Direksi dilapangan, dilengkapi dengan fasilitas penerangan yang
cukup dan air bersih (bila diperlukan). Kantor Direksi dilengkapi dengan
data-data tentang pekerjaan /proyek, seperti : buku tamu, buku laporan
harian dan lain-lain. Untuk menunjang kelancaran pekerjaan Direksi maka
kontraktor harus mengadakan barang dan perlengkapan kantor yang akan
dipergunakan oleh Direksi dan barang perlengkapan tersebut akan
dipergunakan oleh Direksi selama masa kontrak, akan menjadi milik proyek
setelah selesai pekerjaan. Penempatan dan pembuatan base camp dilakukan
sekaligus serta pembuatan kantor lapangan didekat lokasi pekerjaan.
b. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang
tercantum dalam Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan di
mana peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak ini.
2. Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa
pada saat akhir Kontrak termasuk pemindahan dan pembongkaran semua
instalasi, peralatan dan perlengkapan serta semua bahan-bahan lebihan, dan
pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum
pekerjaan dimulai.
22
3. Pembersihan Lapangan
Pemborong harus membersihkan lapangan kerja untuk saluran dan bangunan
yang ada dan semua tumbuhan dan bamboo, termasuk pohon-pohon.
Pemborong harus membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan
tanah dan dipadatkan kemudian membuang dari tempat pekerjaan semua
bahan-bahan hasil pembersihan lapangan.
4. Pekerjaan Tanah
4.1. GALIAN
a. Umum
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan
menurut ukuran ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau
menurut ukuran dan ketinggian lain, yang mungkin akan diperintahkan
oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan
ketinggian tanah, atau jarak harus ditunjukkan kepada Direksi lebih
dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang
dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi
“permukaan tanah” sesudah pembersihan lapangan dan sebelum
pekerjaan tanah dimulai.
23
atau telah ditetapkan. Pekerjaan galian tanah untuk bangunan harus
dilaksanakan dengan kemiringan dan dimensi sebagai berikut :
24
disebutkan, kecuali penggalian dan pembersihan tersebut ditetapkan
oleh Konsultan Supervisi dan Direksi .
Luasnya penggalian harus sekecil mungkin menurut Konsultan Supervisi
dan Direksi , untuk pekerjaan bangunan. Penggalian dimulai dari muka
tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup sesuai gambar atau
ditentukan lain oleh Konsultan Supervisi dan Direksi. Perbaikan /
pembangunan saluran terbuka dan saluran tertutup (pipa) harus dibatasi
panjangnya dan harus mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu secara
tertulis. Kecuali persetujuan secara nyata dari Konsultan Supervisi dan
Direksi, pekerjaan pada setiap panjang yang sudah disetujui harus
diselesaikan dan memuaskan oleh Konsultan Supervisi dan Direksi,
sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai.
5. Pekerjaan Beton
Semua pekerjaan beton yang akan dilaksanakan akan mengacu pada Spesifikasi
Teknis ini, Dokumen Kendali Mutu, dan Gambar Kerja yang Disetujui oleh Direksi.
Semua pekerjaan beton harus melalui persetujuan dari Konsultan Supervisi dan
Direksi. Tidak lebih dari 2 (dua) bulan setelah pengadaan peralatan seperti
25
concrete mixer dan concrete vibrator untuk pelaksanaan beton, Penyedia Jasa
harus mengirim Diagram Alir, Gambar dan Rencana Kerja untuk pekerjaan dan
penempatan beton / mortar dengan mengacu pada Dokumen ini. Apabila
spesifikasi peralatan yang akan dipergunakan pada pelaksanaan pekerjaan di
lapangan tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh Konsultan Supervisi dan
Direksi, maka Penyedia Jasa harus memberikan alternatif jenis peralatan atau
metode kerja yang menghasilkan produk yang setara dengan yang diusulkan oleh
pihak Direksi. Penyedia Jasa tidak akan menuntut biaya tambahan lebih yang
diakibatkan oleh kegiatan pelaksanaan pencampuran, transportasi dan
penempatan beton sebagai dikehendaki oleh Spesifikasi ini.
5.1. Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mempunyai mutu
setara Semen Portland, atau type lain yang disetujui oleh Konsultan
Supervisi dan Direksi. Dalam satu campuran , hanya satu merk semen
portland yang boleh digunakan, kecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Jika di dalam satu proyek digunakan lebih dari satu merk semen, maka
Penyedia jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai
dengan merk semen yang digunakan.
b. Aggregat
a) Ketentuan Agradasi Agregat
- Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan yang
diberikan, tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan gradasi tersebut
harus diuji dan harus memenuhi sifat-sifat campuran yang disyaratkan.
- Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran agregat
terbesar tidak lebih dari ¾ jarak bersih minimum antara baja tulangan
atau antara baja tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya
dimana beton harus dicor.
26
b) Sifat-sifat Agregat
- Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh dari
pemecahan batu atau koral, atau dari pengayakan dan pencucian (jika
perlu) kerikil dan pasir sungai.
- Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh
pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya bila
contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan prosedur yang
berhubungan.
c. Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak,
garam, asam, basa, gula atau organis. Air harus diuji sesuai dengan; dan
harus memenuhi ketentuan dalam SNI 03-6817-2002 Air yang diketahui
dapat diminum dapat digunakan. Jika timbul keraguan atas mutu air
yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan,
maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen
dan pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air
suling. Air yang diusulkan dapat digunakan jika kuat tekan mortar dengan
air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan
mortar dengan air suling pada periode perawatan yang sama.
27
biaya sendiri. Bila PPK memerintahkan pemakaian bahan tambah dalam
uji coba campuran beton, Penyedia wajib melaksanakan dengan biaya
sendiri
b. Cetakan beton
Jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka acuan dari tanah harus dibentuk
dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas secara
manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang lepas
harus dibuang sebelum pengecoran beton.
Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi dan membentuk
beton sesuai dengan keinginan. Cetakan dapat dibuat dari kayu, besi atau
28
bahan lainnya yang cukup kuat sesuai dengan ukuran–ukuran yang ada di
dalam gambar.
Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat sendiri
adukan beton, penggetaran beton, beban konstruksi, angin dan tekanan
lainnya dengan tidak berubah bentuk.
Penyedia Jasa harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar cetakan
sesuai dengan ketentuan diatas, untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Pekerjaan, sebelum memulai pekerjaan, walaupun demikian penyerahan
tersebut kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui, tidak mengurangi
tanggung jawab Kontraktor bagi keberhasilannya.
Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton harus bebas dari
sampah, paku, alur–alur, belahan, atau cacat–cacat lainnya. Mengisicelah–
celah sambungan cetakan beton harus berhati–hati dan dilaksanakan
sedemikian rupa agar sanggup mengembang dibawah pengaruh kelembaban
beton tanpa menimbulkan perubahan bentuk cetakan, celah–celah harus
diisi secukupnya untuk mencegah hilangnya air semen. Bagaimanapun
penggunaan kertas dengan tegas dilarang.
Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan, pembuangan
air dapat dilakukan untuk itu cetakan dapat dibuat sedemikian rupa hingga
dapat dengan mudah ditutup sebelum pengecoran dimulai.
Sebelum pengecoran beton semua baut–baut harus dipasang pada posisinya,
semua yang diperlukan dan alat–alat lain untuk menutup lubang harus
dipasang pada cetakan. Tidak diperbolehkan membuat lubang didalam
beton tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
Penggunaan kawat yang diikat untuk menyangga cetakan tidak diijinkan
dilakukan pada dinding beton yang akan tampak.
Lubang–bekas ikatan kawat harus ditutup dengan beton setelah cetakan
dibongkar.
Jika batangan logam digunakan untuk menyangga cetakan ujungnya tidak
boleh kurang dari 3 cm dari permukaan beton yang terbentuk. Semua
permukaan cetakan yang menempel dengan beton harus dilumasi dengan oli
untuk memastikan bahwa cetakan dapat dibuka dengan mudah.
29
Pelumas harus diterapkan pada cetakan sebelum tulangan dipasang dan
harus berhati–hati mencegah pelumas jangan sampai mengenai besi
tulangan. Sebelum pengecoran dan pembesian semua celah–celah cetakan
yang telah diisi dengan dempul harus dibersihkan dan dikeringkan. Bila
cetakan beton dibuat dan siap untuk pengecoran maka harus diperiksa oleh
Direksi Pekerjaan. Tidak diperkenankan mengecor bila cetakan belum
disetujui Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan sekurang-
kurangnya 24 (dua puluh empat) jam sebelum cetakan siap untuk diperiksa.
c. Pencampuran Beton
Beton harus mengandung semen, agregat bergradasi baik, air dan bahan
additive bila diperlukan, dicampurkan bersama – sama dan digunakan untuk
menghasilkan kekuatan yang diharapkan.
Beton diklasifikasikan berdasarkan tekanan pada 7 hari dan umur 28 hari
dengan ukuran maksimum agregat dan dibuat mengikuti tabel di bawah ini :
c. Penakaran
Penyedia Jasa harus menyediakan alat penakar yang disetujui Direksi
Pekerjaan dan harus memelihara serta mengoperasikan peralatan seperti
yang diperlukan agar secara tepat mengontrol dan menentukan jumlah dari
masing–masing bahan yang dicampurkan, sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan.
Peralatan harus mampu memproduksi beton sebanyak 1 (satu) hingga 5
(lima) meter kubik atau lebih per jam secara keseluruhan dengan
mencampurkan agregat, semen, bahan additive (bila perlu), dan air menjadi
suatu campuran yang merata tanpa pemisahan–pemisahan. Juga mampu
30
mengimbangi perubahan–perubahan kadar air dari agregat, serta merubah
berat material–material yang ikut tercakup.
Jumlah masing–masing bahan yang membentuk beton tersebut dapat
ditentukan dengan timbangan kecuali jumlah air yang diukur dengan
takaran. Meskipun demikian material beton dapat juga diukur secara
volume, bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Penyedia Jasa juga harus menyediakan penguji berat yang standar dan
peralatan lain yang diperlukan untuk mengecek operasi dan tiap – tiap skala
pengukuran pengaduk tersebut, serta melakukan pengujian periodik
terhadap perubahan harga pengukuran dalam pekerjaan–pekerjaan adukan
31
Dalam keadaan seperti itu, beton harus diaduk dengan tangan, sedekat
mungkin ke lokasi dimana beton akan ditempatkan. Harus dilakukan dibak
pengaduk yang bersih dan kedap air. Jika bak dibuat dari kayu, maka sela–sela
kayu harus ditutup agar tidak ada kehilangan air dari adukan.
Semua agregat dan semen harus diaduk–aduk dalam keadaan kering sekurang–
kurangnya 3 kali. Kemudian air ditambahkan berangsurangsur dipuncak
adukan, selanjutnya agregat kembali diaduk dalam keadaan basah, sekurang–
kurangnya 3 (tiga) kali sebelum adukan diangkat ketempat pengecoran
32
Tidak diperkenankan melakukan pengecoran bila persiapan besi tulangan
dan bagian – bagian yang ditanam, cetakan dan perancah belum diperiksa
dan disetujui Direksi Pekerjaan secara tertulis.
Dalam pengecoran beton bertulang, harus dijaga jangan sampai terjadi
pemisahan butiran. Apabila bentuk tulangan pada dasar cetakan cukup
rapat, dicor terlebih dahulu lapisan selimut beton setebal 3 cm, dengan
spesi yang sama dengan yang dibutuhkan oleh beton diatasnya.
Jika pengecoran permukaan telah mencapai ketinggian lebih dari yang
ditentukan oleh Direksi, kelebihan ini harus segera dibuang. Semua
pengecoran harus selesai dalam waktu 60 menit telah keluar dari mesin
pengaduk, kecuali jika ditentukan lain oleh Direksi.
Beton jangan dicor di dalam atau pada aliran kecuali jika ditentukan atau
disetujui sebelumnya. Air yang mengumpul selama pengecoran harus segera
dibuang. Beton jangan dicor diatas beton lain yang baru saja dicor selama
lebih dari 30 menit, kecuali jika ada konstruksi sambungan yang akan
ditentukan kemudian.
Jika pelaksanaan pengecoran dihentikan, lokasi sambungan harus
ditempatkan pada posisi yang benar secara vertikal maupun horizontal,
dengan permukaan dibuat kasar atau bergerigi untuk menahan gesekan dan
membentuk ikatan sambungan beton berikutnya, seperti yang diinginkan
oleh Direksi Pekerjaan .
Sebelum pengecoran berakhir, permukaan beton harus dibuat kasar atau
disambungkan untuk menyingkap agregat. Permukaan beton harus tetap
lembab dan dilindungi dengan mortel semen (perbandingan berat) 1 : 2
setebal 1 cm.
Beton harus dicor pada posisi dan urutan – urutan seperti yang ditunjukkan
dalam gambar, atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan. Beton yang dicor
ditempatkan langsung pada cetakannya sedemikian rupa untuk menghindari
pemisahan butiran dan penggeseran tulangan beton, acuan, atau bagian –
bagian yang tertanam, serta membentuk lapisan – lapisan yang tidak lebih
tebal dari 40 cm padat.
Pengecoran harus secara menerus hingga mencapai sambungan ditentukan
pada gambar atau menurut petunjuk Direksi Pekerjaan.
33
Beton tidak boleh diangkut dengan peluncur atau dijatuhkan kereta dorong
lebih tinggi dari 1,5 m kecuali jika diijinkan oleh Direksi Pekerjaan untuk
menjatuhkan ketempat penampungan sementara dan kemudian diambil lagi
dengan sekop sebelum dicorkan.
Pengecoran beton tumbuk/lantai kerja dikerjakan pada urutan sebelumnya
atau mengikuti petunjuk Direksi dan harus dikerjakan secara menerus
sampai dengan selesai. Bila perlu Penyedia Jasa harus bekerja lembur untuk
mencapai target tersebut.
34
ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pengaruh dari penyusutan dan suhu
sangat diperkecil. Dimana pekerjaan beton panjang atau luas dan menurut
Konsultan Supervisi dan Direksi pelaksanaannya lebih praktis, maka
Penyedia Jasa harus mengatur rencana pelaksanaan sedemikian rupa,
sehingga sebelum beton baru dicorkan menyambung yang lama, beton
sudah berumur 4 minggu. Sambungan cor harus rapat air, dan harus
dibentuk dalam garis-garis lurus dengan acuan yang kaku tegak lurus pada
garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat dilaksanakan, pada tempat
gaya lintang/geser yang terkecil. Sambungan itu merupakan jenis
pertemuan biasa, kecuali jika jenis lain dikehendaki oleh Konsultan
Supervisi dan Direksi. Sebelum yang baru dicor disamping beton yang sudah
mengeras, beton yang lama harus dibersihkan dari batuan diatas seluruh
penampangnya dan meninggalkan permukaan kasar yang bersih serta bebas
dari buih semen. Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali
pengecoran harus tidak lebih dari 1,0 m dan ukuran mendatar harus tidak
lebih dari 7 m, meskipun tanpa adanya persetujuan lebih dahulu dari
Konsultan Supervisi dan Mengtahui Direksi.
35
pekerjaan yang diberi hiasan, tiang sandaran, tembok pengarah
(parapet), dan permukaan vertikal yang terekspos harus dibongkar
dalam waktu paling sedikit 9 jam setelah pengecoran dan tidak lebih
dari 30 jam, tergantung pada keadaan cuaca dan tanpa mengabaikan
perawatan.
b. Perawatan Beton
Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan
dini, temperatur yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton
harus dijaga agar kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin
dan diperoleh temperatur yang relatif tetap dalam waktu yang
ditentukan untuk menjamin hidrasi yang sebagaimana mestinya pada
semen dan pengerasan beton.
Pekerjaan perawatan harus segera dimulai setelah beton mulai
mengeras (sebelum terjadi retak susut basah) dengan menyelimutinya
dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan penyerap air
ini yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 7 hari. Semua
bahan perawatan atau lembaran bahan penyerap air harus menempel
pada permukaan yang dirawat.
Jika acuan kayu tidak dibongkar maka acuan tersebut harus
dipertahankan dalam kondisi basah sampai acuan dibongkar, untuk
mencegah terbukanya sambungan-sambungan dan pengeringan beton.
Permukaan beton yang digunakan langsung sebagai lapis aus harus
dirawat setelah permukaannya mulai mengeras (sebelum terjadi retak
susut basah) dengan ditutupi oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm
paling sedikit selama 21 hari.
Beton semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi, harus
dibasahi sampai kuat tekannya mencapai 70 % dari kekuatan rancangan
beton berumur 28 hari.
6. PEMBESIAN
6.1 Umum
36
Tulangan besi untuk beton harus batang besi yang bulat , digilas panas,
sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03 atau standar lain yang setara atau yang
lebih tinggi yang disetujui oleh pihak Konsultan Supervisi dan Mengetahui
Direksi, dan harus memenuhi ketentuan standar serta ketentuan-ketentuan
dibawah ini :
Untuk tulangan dengan diameter lebih kecil atau sama dengan 10 mm (dia ≤
10 mm) digunakan besi polos, untuk diameter lebih besar dari 10 mm (dia >
10 mm) digunakan besi ulir. Diameter rata-rata dari tulangan yang dipilih
dari setiap contoh kiriman dengan ukuran yang sama tidak boleh lebih kecil
2 (dua) % dari diameter yang ditentukan. Tulangan-tulangan harus bebas
dari sisik, minyak, kotoran dan kerusakan-kerusakan struktur.
37
6.2 Penempatan Tulangan
Tulangan harus dipasang dan dikuatkan dalam posisi yang pasti / tetap
sesuai yang ditunjukan dalam gambar dan tidak berubah pada posisinya
didalam cetakan tanpa pergeseran selama proses penggetaran, pengisian
dan penumbukan beton ditempat. Semua ujung yang bebas dari tulangan
bulat yang licin harus dibuat kait sebagaimana ditunjukan dalam gambar
atau menurut petunjuk Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan. Penyedia
jasa harus menyediakan semua ganjal pengatur jarak yang diperlukan atas
biayannya sendiri untuk memelihara tulangan beton dalam posisi yang
tepat. Setiap pengikat, sambungan, atau sambungan sengkang tulangan
harus kencang sehingga tulangan-tulangan benar-benar kokoh. Sebelah
dalam bagian-bagian yang melengkung harus bersentuhan langsung dengan
tulangan-tulangan disekitar mana akan tercapai kekuatan yang baik.
Tulangan-tulangan harus diikat bersama-sama dengan menggunakan kawat
besi hitam yang harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Supervisi
dan Mengetahui Direksi Pekerjaan, dan pengikat harus dililit kuat-kuat
dengan tang. Ujung kawat ikat yang bebas harus dilipat kedalam. Jika
tulangan beton telah dipasang dan telah siap untuk dilakukan pengecoran,
maka harus diperiksa dulu oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
dan tidak boleh dilakukan pengecoran sampai tulangan beton mendapat
persetujuan dari Konsultan Supervisi dan Mengetahui Direksi. Penyedia jasa
harus melaporkan kepada Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan
selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sebelumnya, untuk meminta
dilakukan pemeriksaan atas penulangan yang telah disiapkan.
38
penulangan yang direncanaan oleh Kontrator harus diajukan kepada
Konsultan Supervisi dan Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan.
Diameter Tulangan
10 12 16 19 22 25 28 32
(mm)
Panjang sambungan
60 60 60 65 75 85 95 100
lewatan min. (cm)
39
dengan Standar Nasional Indonesia SKSNI T-15-1991-03 kecuali jika
ditentukan lain, atau diperintahkan oleh Konsultan Supervisi dan Direksi.
Bentuk-bentuk tulangan besi harus dipotong sesuai dengan gambar, tidak
boleh menyambung tulang tanpa persetujuan Konsultan Supervisi dan
Mengetahui Direksi.
6.7 Pemasangan
Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan
ukuran/dimensi yang ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah
disepakati. Besi tulangan harus dipasang pada lokasi dan posisi yang tepat
sesuai dengan gambar dan diikat kuat pada cetakan beton.
Besi tulangan harus menyatu dengan kuat antara satu dengan yang lain
sebagai suatu rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah
bentuk dan diikat dengan kuat pada cetakan dengan posisi yang tepat dan
tidak mudah bergeser selama proses penuangan dan pemadatan beton.
Semua ujung-ujung kawat pengikat harus ditekuk ke arah dalam adukan
beton, tidak diijinkan mencuat keluar permukaan beton.
Penyedia jasa harus menempatkan dan memasang tulangan besi dengan
tepat pada tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus
ada jaminan bahwa tulangan itu akan tetap pada kedudukannya pada waktu
pengecoran beton.
Batu tahu untuk membentuk selimut beton, dibuat dari beton pra-cetak
dengan kuat desak tidak kurang dari tipe beton yang akan dituang, dengan
tebal sesuai dengan desain tebal selimut beton diikat kuat pada cetakan
dengan kawat dan disiram air sesaat sebelum beton dituang.
Sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan harus
dibersihkan dari material lepas, debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton
hasil pengecoran sebelumnya yang menempel/mengeras dan bahan lainnya
yang dapat melemahkan ikatan dengan beton.
Penyedia wajib memberikan waktu tidak kurang dari 24 jam sebelum
pelaksanaan penuangan beton, kepada PPK untuk melakukan pemeriksaan
40
kesiapan pelaksanaan secara menyeluruh dan memberi persetujuan bila
semuanya sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi.
Besi Bulat-Polos
Diameter (mm) 8 10 12 16 19 22 25 28 32
Berat (kg/m) 0,395 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31
Bila diameter besi tulangan dalam gambar tidak ada dalam daftar di atas,
PPK akan menetapkan berat besi tulangan yang dipasang di lokasi pekerjaan
berdasarkan ketentuan dalam standar SNI atau JIS.
41
material, alat penyediaan, pemasangan dan penyetelan besi tulangan dan
semua pekerjaan pendukung yang disebut dalam Spesifikasi ini.
7. PEKERJAAN BEKISTING
Bekisting harus dipergunakan apabila diperlukan, untuk menjaga agar beton dan
bentuknya sesuai dengan yang diinginkan. Bekisting terbuat dari kayu, besi atau
bahan material yang memadai dan telah disetujui yang mana harus cukup kuat,
dan dapat memenuhi syarat bentuk, garis dan dimensi yang sesuai dengan
gambar. Bentuk bekisting harus memiliki penguat dan penopang agar dapat
menahan tekanan yang dihasilkan akibat pemasangan dan pengadukan beton,
beban konstruksi, angin dan gaya lainnya tanpa mengalami deformasi/melendut.
Kontraktor harus menyerahkan lampiran mengenai segala informasi mengenai hal
diatas untuk mendapat persetujuan dari Konsultan Supervisi dan Mengetahui
Direksi sebelum memulai perkejaan. Tetapi segala kepatuhan Kontraktor atau
persetujuan yang diberikan Konsultan Supervisi dan Mengetahui Direksi kepada
Kontraktor tidak melepaskan tanggung jawab Kontraktor terhadap keberhasilan
pekerjaan.
Permukaan bekisting yang akan bersentuhan dengan beton harus bebas dari bahan
luar yang menempel, paku dan sejenisnya, alur, batu-batuan kecil dan bahan
gangguan lainnya. Pertemuan pada bekisting harus disambung dengan hati-hati
dan diatur sehingga dapat mengembang dan menyesuaikan apabila terjadi
pengembangan pada beton tanpa menyebabkan terjadinya deformasi. Celah pad
bekisting harus diisi dengan dempul kaca dan bekisting harus tidak tembus air
untuk menjaga agar tidak keluarnya air dari beton. Tetapi penggunaan alumunium
foil tidak diijinkan.
Pembukaan (jika diperlukan) pada pengecekan bagian dalam bentuk dan
pemindahan air yang dipergunakan untuk pencucian akan diijinkan sehingga
bentuk dapat dibuka dengan mudah sebelum pengecoran beton.
Sebelum pengecoran beton, semua baut dan sejenisnya harus tepat pada
posisinya, dan alat-alat lain yang diperlukan untuk menutup lubang, membuka dan
lain-lain, harus terpasang baik.
42
Permukaan semua bekisting yang akan menempel pada beton harus dirawat
dengan minyak pelumas tanpa noda yang Disetujui oleh Direksi. Pelumas harus
digunakan pada bekisting sebelum pemasangan dari penulangan dan cara
pelaksanaan harus diperhatikan dengan baik agar tulangan tidak bersentuhan
dengan pelumas. Sebelum memasukkan beton dan penggunaan pelumas, semua
lapisan dalam bekisting harus sudah benar-benar bersih dan dibasahi.
Ketika bekisting dibuat dan disiapkan untuk pelaksanaan, maka Konsultan
Supervisi dan Direksi akan melakukan pemeriksaan dan tidak ada beton yang boleh
dimasukkan sebelum mendapat ijin dari Konsultan Supervisi dan Mengetahui
Direksi. Untuk mencegah terjadinya keterlambatan, Kontraktor wajib
memberitahukan kepada Konsultan Supervisi dan Direksi secepatnya untuk
mendapat persetujuan agar pekerjaan dapat dilaksanankan.
Pekerjaan perancah sudah termasuk dalam pekerjaan ini, semua biaya untuk
pekerjaan perancah harus terhitung dalam perkerjaan Bekisting.
43
tambahan, pekerja, material dan alat-alat konstruksi, termasuk pelumas,
penegakan dan pembongkaran bekisting, perancah dan semua pekerjaan yang
bersangkutan dengan pekerjaan ini.
8. PEKERJAAN PASANGAN
8.1. Bahan-Bahan
a. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar
seperti pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih
dan keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih
dari campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau tidak
sempurna lainnya serta memiliki spesific gravitu tidak kurang dari 2,5. Batu
tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui Konsultan Supervisi dan
mengetahui Direksi.
Pasangan batu terdiri dari batu sungai atau gunung dan setiap batu harus
mempunyai berat antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih
kecil dapat dipakai atas persetujuan Konsultan Supervisi dan mengetahui
Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi
harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum diatas. Sebagai
contoh : sebuah batu berukuran 0.20 x 0.20 x 0.25 m3 akan mempunyai
berat kira-kira 25 kg. Pasangan batu kali menggunakan adukan 1 : 4.
Satuan pembayaran adalah m3 yang harga satuannya dibedakan antara
pekerjaan pasangan batu kali pada umumnya dan pasangan batu kali untuk
bangunan-bangunan tersier yang memerlukan tenaga kerja lebih besar
untuk mengangkut material karena lokasinya umumnya berada ditengah
sawah dan tidak bisa dimasuki kendaraan / mobil.
b. Semen Mortar
Semen yang digunakan harus Portland Cement yang telah disetuji
Direksi, baru tidak ada bagian – bagian yang membatu dan dalam zak
44
tertutup. Semen yang digunakan hanya boleh satu jenis dan merek yang
sama kecuali jika ditentukan oleh Direksi/pengawas. Tidak diijinkan
pencampuran mortar dengan cara manual (dengan tangan), Penyedia
harus menyediakan mixer bermesin untuk mencampur bahan-bahan
mortar secara mekanis dengan perbandingan berdasarkan volume.
Pencampuran mortar dilakukan hanya terbatas untuk kebutuhan sesaat
sehingga tidak ada sisa mortar yang tidak dipakai dalam waktu cukup
lama, mortar yang tidak digunakan selama 45 menit setelah dicampur air
harus dibuang dari lokasi pekerjaan.
Pasangan batu Tipe-A dipakai pada bagian bangunan dibawah muka air
untuk menahan abrasi dan benturan dengan batu yang dibawa aliran air.
Pasangan batu Tipe-B dan Tipe-C untuk pekerjaan pasangan batu
lainnya. Penyedia wajib mendapat persetujuan dari PPK sebelum
menggunakan batu hasil pembongkaran bangunan lama untuk pasangan
batu Tipe-C.
45
c. Pasir
Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetuji Direksi. Pasir
harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton ,Pasir
haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang
memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang baik. Pasir yang
digunakan harus kasar, tajam, bersih, bebas dari tanah liat, lumpur atau
campuran – campuran lainnya.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat adukan harus yang bersih dan sesuai
kebutuhan
8.2 Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan batu harus
dibuat dari semen portland dan pasir dengan perbandingan isi 1 : 4 atau
seperti ditentukan dalam gambar untuk tiap jenis pekerjaan. (Selanjutnya
dipakai singkatan PC untuk semen portland, Ps untuk pasir (Agregat Halus),
Kr untuk kerikil, dalam kode perbandingan suatu adukan).
Air harus diberikan dalam jumlah cukup/sesuai untuk menghasilkan adukan
yang baik. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah
sedemikian rupa sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol
dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan Konsultan Supervisi dan
Mengetahui Direksi. Apabila menggunakan mesin pengaduk (mixer), bahan
adukan kecuali air harus dicampur lebih dahulu didalam mesin selama
paling tidak 2 menit. Pengadukan yang dilakukan dengan tangan (manual)
tidak diperbolehkan dalam pekerjaan ini kecuali seizin dengan Konsultan
Supervisi dan Direksi Pekerjaan. Adukan harus dicampur sebanyak yang
diperlukan untuk dipakai, dan adukan yang tidak dipakai selama 30 menit
harus dibuang. Pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan.
Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir hari kerja.
46
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan ditempat yang terlindung
yang bisa mempengaruhi sifat-sifat mekanik dan sifat fisik material. Dan
juga harus dilindungi dengan atap atau penutup lain yang tahan air.
47
dan bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air. Kerikil yang
teratur ukurannya sehingga dapat mencegah kehilangan pasir harus
dipasang pada akhir lubang pembuang air.
48
perintah PPK. Pemasangan pipa weep hole diatas harus mengikuti
ketentuan dan syarat dalam Spesifikasi ini.
Permukaan pasangan batu harus rata dengan toleransi tidak lebih dari 2
(dua) cm. Seluruh pekerjaan pasangan batu termasuk siar dan plester harus
dirawat dalam keadaan lembab sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi
ini Pasal C-5.2. Pekerjaan urugan kembali dikerjakan dengan
memperhatikan ketentuan dalam Spesifikasi ini Pasal B-5 setelah pasangan
batu selesai dilaksanakan dan diterima dengan baik oleh PPK.
49
8.10 Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan Pasangan Batu
a. Pasangan Batu Tipe A, B dan C
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu Tipe-A, B dan C
dilakukan dengan satuan ukuran volume dalam meter kubik (m3) yang
dihitung dari dimensi bangunan berdasarkan gambar kerja atau perintah
PPK termasuk besi tulangan, pipa dan weep hole.
Pembayaran pekerjaan pasangan batu dilakukan berdasarkan harga
satuan yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah
termasuk semua biaya dan ongkos untuk pekerja, material, peralatan,
pengeringan dan semua pekerjaan pendukung yang diperlukan.
Pembayaran pekerjaan pasangan batu Tipe-C tidak termasuk harga batu.
b. Siaran
Pengukuran untuk pekerjaan siar dilakukan dengan satuan ukuran luas
dalam meter persegi (m2) yang dihitung dari luas permukaan pasangan
batu berdasarkan gambar kerja.
Pembayaran untuk pekerjaan siar dilakukan berdasarkan harga satuan
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk
semua biaya dan ongkos untuk pekerja, material, peralatan, pengeringan
dan semua pekerjaan pendukung yang diperlukan.
c. Plesteran
Pengukuran untuk pekerjaan plester dilakukan dengan satuan ukuran
luas dalam meter persegi (m2) yang dihitung dari luas pekerjaan plester
berdasarkan gambar kerja.
Pembayaran untuk pekerjaan plester dilakukan berdasarkan harga satuan
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang sudah termasuk
semua biaya dan ongkos untuk pekerja, material, peralatan, pengeringan
dan semua pekerjaan pendukung yang diperlukan.
50
Dimensi dari Pintu Angkat yang diperlukan ditunjukkan pada gambar.
Sudah termasuk pemasangannya dan harus Disetujui oleh Direksi
Gambar rangkap tiga harus dibuat, dan setiap perubahan yang dilakukan
oleh Konsultan Supervisi dan Direksi harus dibuat tanpa pembayaran
extra.
c. Kayu
51
Kolom utama kayu dengan ukuran terpasang 15/15 kelas kuat II
/ sekualitas bangkirai atau sejenis.
Sloof dan Balok kayu dengan ukuran terpasang 8/12 kelas kuat II
/ sekualitas bangkirai atau sejenis.
Lantai kayu dan menggunakan kayu papan ukuran 2/20 kelas
kuat II / sekualitas bangkirai atau sejenis.
Pegangan gazebo menggunakan kayu papan ukuran 5/7 kelas
kuat II / sekualitas bangkirai atau sejenis.
Kaki kuda-kuda batang tarik dan tekan, 8/12 kayu kelas kuat II
/ sekualitas bangkirai atau sejenis.
Kaso kuda-kuda 5/7 kayu kelas kuat II / sekualitas bangkirai
atau sejenis.
Papan listplank dengan uk. 2/20 dari papan listplank,
Semua ukuran tersebut adalah ukuran jadi.
(c) Pelaksanaan Pekerjaan:
Semua pekerjaan kayu yang tampak harus diserut rata
dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan
sedikit penghalusan.
Khusus untuk pekerjaan atap pada Saung Tani, perkuatan kuda-
kuda mengunakan tambahan aksesoris klem kuda-kuda dan baut
untuk perkuatan sambungan kayu sesuai dengan gambar.
Pemasangan sambungan Permukaan kayu yang tampak (papan
lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan
konstruksi diatas agar diperhatikan adanya pen/joint yang
berfungsi sebagai pengunci.
Pekerjaan kayu yang tidak rata, melentur, bengkok
harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya kontraktor
52