BAB.I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Bagian I. Umum
1. Data Pekerjaan
Pekerjaan : Pembangunan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Kaur
Lokasi : Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran : 2021
Satker/ PPK : Operasi dan Pemeliharaan BWS Sumatera VII
1.4. Gambar-gambar
1.4.1. Gambar-gambar pekerjaan tetap
Dalam waktu 30 hari setelah diterimanya Surat Perintah Kerja, Penyedia Jasa
akan menyerahkan pada Pengguna Jasa 3 (tiga) set gambar - gambar untuk
diperiksa dan disetujui, yang menunjukkan Pekerjaan- pekerjaan Sementara yang utama.
Gambar-gambar tersebut harus menunjukkan lokasi-lokasi dan detail-detail yang
berhubungan dengan komponen-komponen utama dari sarana pelaksanaan
kantor, bangunan gudang kerja, fasilitas perumahan, daerah gudang, dan lain-lain, yang
diusulkan Penyedia Jasa untuk dibangun di lapangan atau tempat-tempat lain yang
ditetapkan.
Disamping itu, gambar-gambar tersebut juga harus menunjukkan tempat
pembongkaran material dan peralatan yang diusulkan Penyedia Jasa untuk dibawa ke
lapangan, dan kapasitas untuk tiap item utama dari sarana kontruksi tersebut.
Bila terjadi perubahan yang berkaitan dengan item tersebut diatas pada saat
pembuatan atau sesudah item tersebut beroperasi, Penyedia Jasa harus
menyerahkan gambar-gambar revisi yang menunjukkan perubahan itu kepada Pengguna
Jasa untuk diperiksa dan disetujui secara tertulis.
1.5. Standar
6
dalam hal ini, standarisasi dan spesifikasi memberi alternatif seperti yang
ditafsirkan dan disetujui oleh Pengguna Jasa.
Bila standar-standar untuk material dan perlengkapan/alat-alat tidak
dinyatakan dalam Spesifikasi, mereka harus menyesuaikan dengan standar yang
sesuai dan umum digunakan seperti standar dari Inggris (yang selanjutnya disebut
BS) yang paling baru dan sesuai, standar masyarakat Amerika untuk
tes material (selanjutnya disebut A S T M), standar Indonesia seperti SNI, PUBI,
PBI, SNI, dan
lain-lain atau standar lain yang disetujui Pengguna Jasa. Standar diatas adalah standar
yang disyahkan dalam Kontrak, yang dapat digunakan oleh Penyedia Jasa, tanpa
terlebih dahulu mendapatkan ijin dari Pengguna Jasa.
Apabila Penyedia Jasa mengajukan standar dan spesifikasi yang sama
atau material dan peralatan yang sama, Penyedia Jasa harus menyatakan
ciri-ciri perubahan yang pasti dan harus menyerahkan standar yang lengkap,
spesifikasi, informasi dan data untuk material dan peralatan yang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa. Penyerahan standar tersebut
harus tepat waktu dan kelalaian untuk melaksanakan hal atau pembelian untuk
setiap material dan peralatan yang sama yang diajukan sebelum disetujui Pengguna
Jasa akan menjadi resiko Penyedia Jasa.
Segala biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa dalam mentaati persyaratan
dalam pasal ini harus dianggap termasuk dalam harga satuan yang dimasukan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
(1) Pada akhir setiap pergantian pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyiapkan
laporan rinci dalam bentuk yang disetujui oleh Penngguna Jasa, yang
menunjukkan staf Pengawas dan jumlah pekerja dari berbagai
kelas/tingkatan yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa di lapangan
selama pergantian, bahan-bahan, peralatan dan sarana kontruksi yang
digunakan, ketinggian air dan sebagainya; yang mungkin diperlukan
oleh Penngguna Jasa. Pada setiap akhir minggu, Penyedia Jasa harus
menyerahkan 5 copy laporan mingguan berdasarkan atas laporan harian yang
diterangkan diatas kepada Penngguna Jasa.
(2) Sebelum hari kesepuluh tiap bulannya, Penyedia Jasa harus menyerahkan 5
copy laporan kemajuan/progres bulanan dalam bentuk yang telah disepakati
oleh Penngguna Jasa secara rinci tentang kemajuan pelaksanaan selama bulan
sebelumnya. Laporan tersebut harus mencakup, tetapi tidak dibatasi hal-hal
berikut :
1. Prosentase pekerjaan secara total yang diselesaikan sampai dengan akhir
laporan bulanan dengan memakai kegiatan-kegiatan (dan sub-kegiatan)
dalam jaringan kerja CPM yang telah ditetapkan sebagai program kerja
yang telah disetujui;
2. Jumlah waktu yang tersisa untuk memyelesaikan keseluruhan pekerjaan
dan untuk setiap kegiatan jaringan kerja.
(3) Pada setiap kegiatan atau sub-kegiatan dalam jaringan kerja dibuat daftar
yang menunjukkan :
1. Prosentase rencana yang akan diselesaikan sampai akhir perioda pelaporan;
2. Prosentase aktual yang diselesaikan sampai akhir periode pelaporan;
3. Jangka waktu yang tersisa untuk menyelesaikan kegiatan atau sub-kegiatan;
9
4. Penjelasan yang tepat tentang kemajuan pekerjaan termasuk metode
perbaikan yang di usulkan.
(4) Jadwal kegiatan yang akan dimulai dalam jangka 2 (dua) bulan berikutnya
dengan perkiraan tanggal dimulai dan diselesaikannya kegiatan tersebut.
(5) Daftar tenaga kerja berdasarkan perusahaan atau posisi yang digunakan
selama periode pelaporan.
(6) Daftar sarana pelaksanaan, peralatan dan bahan-bahan di lapangan yang
digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan termasuk yang tiba di atau
dipindahkan dari lapangan. Daftar tersebut harus memperlihatkan kegiatan
mana yang sedang dilakukan setiap harinya, tidak bekerja atau rusak/cacat.
(7) Total volume Pekerjaan permanen untuk item-item seperti berikut tetapi tidak
dibatasi untuk :
a. Total volume pekerjaan galian yang diselesaikan;
b. Total volume pekerjaan berbagai klasifikasi timbunan yang diselesaikan;
c. Total volume pekerjaan berbagai kelas mutu beton yang diselesaikan;
d. Total volume pekerjaan pasangan-batu yang diselesaikan;
(8) Item-item utama untuk pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama peiode
pelaporan.
(9) Daftar jumlah pembayaran yang diterima per tanggal dan jumlah tagihan yang
diajukan tetapi belum dibayarkan.
(10) Uraian secara rinci semua faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan
pekerjaan dan solusi yang diusulkan Penyedia Jasa.
(11) Masalah-masalah lain yang mungkin diperlukan berdasar Kontrak atau
pernyataan tentang masalah-masalah yang timbul dari atau sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan selama periode pelaporan.
(12) Foto kemajuan pelaksanaan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa yang berkaitan dengan sub-
pasal ini harus dianggap termasuk dalam harga satuan yang dimasukan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
Pertemuan rutin antara personil inti dari Penngguna Jasa dan Penyedia Jasa harus
diadakan setiap minggu atau tiap dua mingguan, pada waktu yang telah disetujui
dengan pihak-pihak yang berkaitan. Tujuan dari pertemuan ini adalah membicarakan
kemajuan yang telah dicapai, rencana kerja untuk minggu berikutnya dan
masalah- masalah yang ada yang berakibat langsung terhadap kegiatan kerja yang
segera dilaksanakan. 10
1.7. Bahan dan Perlengkapan yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
1.7.1. Umum
Penyedia Jasa akan menyediakan semua bahan-bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Semua bahan dan peralatan yang
merupakan bagian dari Pekerjaan Permanen harus dalam keadaan baru dan sesuai
dengan standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi atau Standar
1.7.2. Sarana Pelaksanaan
Penyedia Jasa akan menyediakan sarana pelaksanaan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian dan perbaikan dapat dilakukan secara
effisien. Jika dipertimbangkan perlu, untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Kontrak, Pengguna Jasa akan memerintahkan Penyedia Jasa untuk mengirim
tambahan sarana dan peralatan. Semua sarana dan peralatan yang disediakan
oleh Penyedia Jasa harus lengkap dengan semua suku cadangnya dan Penyedia
Jasa harus meyimpan dalam jumlah yang cukup semua suku cadang untuk
sarana dan peralatannya guna menjamin pelakasanaan Pekerjaan yang efisien.
Setiap saat jumlah dan jenis sarana dan peralatan harus dalam kondisi dapat
dioperasikan dengan baik, dan tidak kurang dari jumlah yang ditunjukkan dalam
Jadwal Pelaksanaan yang telah Disetujui
1.7.5. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus disediakan oleh Penyedia
Jasa
Penyedia Jasa akan menyampaikan kepada Pengguna Jasa sebanyak 3 (tiga) set
Spesifikasi lengkap, brosur, data yang lengkap dari bahan-bahan/ material dan
sarana yang akan diadakan sesuai Kontrak dalam jangka waktu 60 (enam puluh)
hari dari sesudah menerima Surat Perintah Kerja.
Persetujuan terhadap semua Spesifikasi, brosur dan data, dalam bentuk apapun
tidak membebaskan Penyedia Jasa dari segala tanggungjawabnya dalam hubungannya
dengan Kontrak.Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi
kebutuhan pada pasal ini yang dianggap sudah termasuk dalam harga satuan yang
dimasukan dalam Daftar Kuntitas dan Harga.
12
1.8.2. Permukaan Tanah Asli untuk Tujuan Pengukuran
Sebelum melakukan survai permukaan tanah asli yang akan dicantumkan
dalam gambar-gambar pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada
Pengguna Jasa paling lambat 20 hari sebelumnya dengan maksud ,bahwa Pengguna
Jasa atau Wakilnya dapat menyaksikan dan membuktikan ketinggian yang akan
digunakan/ditetapkan. Ketinggian permukaan asli yang ditetapkan harus mendapat
persetujuan dari Pengguna Jasa.
Biaya semua pekerjaan survei yang dibutuhkan untuk pematokan ,pengukuran dan
modifikasi gambar- gambar dan untuk ketentuan yang lain-lain yang
dibutuhkan oleh Pengguna Jasa untuk pengecekan pematokan dan
pelaksanaan survei pengukuran yang diuraikan dalam pasal ini, akan ditanggung
oleh Penyedia Jasa dan dimasukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
13
Jasa untuk persetujuannya dalam periode ditentukan. Pelaksanaan bangunan tersebut
tidak boleh dimulai sebelum proposal tersebut disetujui Pengguna Jasa.
Fasilitas kantor yang memadai akan disediakan di lokasi untuk wakil Pengguna Jasa
dan stafnya.
1.9.2. Lokasi/Lapangan
Penyedia Jasa harus membatasi, sejauh dapat dilakukan, perpindahan
pekerja- pekerja dan peralatan ke lapangan termasuk rute-rute jalan masuk yang
sudah disetujui oleh Pengguna Jasa dengan maksud untuk meminimalkan
kerusakan tanaman dan hak milik, dan akan berusaha sekuat tenaga untuk
menghindari kerusakan tanah. Bekas roda kendaraan dan garutan akibat
roda kendaraan harus diperbaiki dan kerusakan lahan harus dikembalikan
semaksimal mungkin seperti kondisi aslinya
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab langsung pada Pemilik pekerjaan untuk
beberapa pelanggaran atau kerusakan yang tidak perlu atau kerusakan tanaman atau
lahan sebagai akibat pengoperasian, apakah tanaman atau lahan tersebut milik
Pemilik Pekerjaan atau orang lain dan akan mengganti rugi kepada Pemilik
atau orang lain terhadap semua kerugian-kerugian dan tuntutan-tuntutan untuk setiap
kerusakan dan kerugian.
1.9.3. Kantor Penyedia Jasa, Direksi ket, Gudang, Barak Tenaga Kerja dan
Lain- Lain
14
Kantor Penyedia Jasa harus mempunyai luas minimum 45 m2, termasuk ruang
pertemuan. Penyedia Jasa akan menyampaikan perencanaan lapangan/lokasi dan
secara umum untuk bangunan-bangunan sementara dan permanen pada
Pengguna
Kantor staf Penyedia Jasa di lapangan dan barak tenaga kerja akan disediakan
dengan semua pelayanan yang diperlukan untuk drainasi, lampu penerangan jalan-
jalan, jalan setapak, tempat-tempat parkir, pagar, sanitasi, dapur masak,
pencegahan kebakaran, dan perlengkapan pemadam kebakaran sesuai dengan
ketentuan dalam Syarat Umum Kontrak.
Penyedia Jasa juga harus menyediakan system penyediaan air yang
memadai untuk kantor Penyedia Jasa, kantor staf , barak tenaga kerja, bengkel dan
tempat- tempat lain di lapangan/lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa akan mengatur
sendiri untuk penyediaan listrik untuk kantor Penyedia Jasa, kantor staf, barak
tenaga kerja, bengkel, gudang dan kantor test laborat. Kantor Penyedia Jasa
akan dilengkapi dengan telepon dan faximail dalam keadaan operasi
1.10.1. Umum
Semua pengawasan terhadap keselamatan, kesehatan dan keamanan
yang diperlukan untuk pelaksanaan seperti, dan tidak dibatasi, antara lain
pengaturan sanitasi, pembersihan lahan di lokasi, bahan bakar minyak, pagar
sementara, peraturan-peraturan keamanan dan pencegahan kebakaran akan
dibangun dan dipelihara oleh Penyedia jasa dengan biaya sendiri. Penyedia Jasa
akan bertanggungjawab atas semua keselamatan dan kesehatan dan pengawasan
keamanan dan akan menyampaikan pada Pengguna Jasa untuk mendapatkan
persetujuan, organisasi dan aturan-aturan untuk tujuan tersebut.
Penyedia Jasa akan membuat pengaturan untuk pertolongan setiap kecelakaan
yang secara kebetulan terjadi di lapangan dalam bentuk unit pertolongan
pertama yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan. Dan harus bertanggung
jawab dan menanggung semua biaya yang berhubungan dengan pelayanan
16
pertolongan pertama tersebut termasuk pengiriman/pengangkutan
dengan ambulans untuk pekerja yang terluka atau sakit kerumah sakit.
Pertolongan pertama juga harus disediakan untuk Pemilik dan Pengguna
Jasa, tanpa dipungut biaya, juga untuk pekerja-pekerjanya di lapangan.
Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan
keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan
tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Pengguna
Jasa/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut dan
oleh Penguasa setempat.
Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil langkah-
langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih.
Penyedia jasa harus menyediakan alat pelindung diri yang terdiri atas :
Topi pelindung
Pelindung mata
Pelindung telinga
Pelindung pernafasan dan mulut
Sarung tangan
Sepatu keselamatan
Body harmes
Jaket pelampung
Rompi keselamatan
Pelindung jatuh
17
Apabila penyedia jasa akan menambahkan / mengurangi alat pelindung maka harus
dengan persetujuan pengguna jasa. Serta penyedia jasa harus melengkapi area
pekerjaan dengan rambu-rambu petunjuk, informasi dan keselamatan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan foto untuk laporan progress pekerjaan (foto
0%,25%, 50%,75% dan 100%) pada lokasi yang ditentukan oleh Pengguna Jasa.
Minimum tiga gambar harus diambil pada tiap lokasi pada titik yang sama untuk
memperlihatkan keadaan sebelum mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap konstruksi
dan keadaan dalam penyelesaian. Foto-foto pada tiap lokasi dan titik pengambilan
yang sama diambil dengan arah tertentu dan tetap, ketiga keadaan tersebut di atas
dengan latar belakang yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut.
Ketiga gambar untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai dengan
tanggal pengambilan, softcopy foto yang bersangkutan harus diserahkan dalam
album terpisah (Harddisk/SSD). dan membuat video pelaksanaan pekerjaan mulai
awal sampai akhir.
3 (tiga) set album harus diserahkan kepada Pengguna Jasa pada penyelesaian
pekerjaan, beserta foto pendukung pelaksanaan pekerjaan.
Pengambilan foto harus memakai media papan tulis, untuk mempermudah memberi
notasi pada lokasi pekerjaan.
19
BAB II. PEKERJAAN TANAH
2.1 Umum
Penyedia Jasa harus menguasai, berdasarkan semua data yang tersedia yang
berkaitan dengan pekerjaan tanah dan sifat-sifat lapisan tanah serta bahan-bahan yang akan
digali dan digunakan sebagai bahan timbunan, hal-hal sebagai berikut:
- Situasi umum ditempat
pekerjaan;
- Hambatan/permasalahan yang ada ditempat
itu;
- Aliran air sungai;
- Permukaan tanah;
- Kemungkinan terjadinya banjir;
- Kewajiban-kewajibannya untuk pembelokan aliran dan pengamanan air berdasar Bab
6.10
Spesifikasi Umum;
- Kerikil dan batu;
- Muka air tanah dan air sungai, batuan lepas atau batuan
masif;
- Pohon-pohon, semak-semak, kayu dan
kotoran;
- Rintangan dari bermacam-macam jenis dan material alami dalam bentuk
apapun.
Harga satuan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus mencerminkan perkiraan Penyedia
Jasa.
Semua pekerjaan tanah harus dilaksanakan menurut dimensi, batas dan ketinggian sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar atau seperti ukuran dan ketinggian lain sebagaimana ditentukan oleh
Pengguna Jasa. Dimensi dan batas yang berdasarkan pada atau yang berhubungan dengan
permukaan tanah, harus ditunjukkan kepada Pengguna Jasa sebelum dimulai pekerjaan tanah di
suatu lokasi.
20
Untuk keperluan spesifikasi tersebut, penentuan ketinggian permukaan tanah asli
harus mengikuti permukaan tanah atau permukaan dasar sungai sebelum memulai pekerjaan
tanah, sesuai dengan yang tercantum pada pasal 5 dalam Spesifikasi Umum.
Penyedia Jasa harus melengkapi dan bertanggung jawab penuh untuk penetapan posisi
pekerjaan-pekerjaan dan menetapkan dalam jumlah yang memadai titik-titik tetap dan
titik-titik ikat. Survai yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa digambarkan pada pasal 5
dalam Spesifikasi Umum.
Bahan galian yang tidak memenuhi syarat atau kelebihan material hasil galian dibuang di
lokasi kecuali ditentukan lain atas perintah dari Pengguna Jasa. Penyedia Jasa harus merapikan
dan meratakan permukaan timbunan tanah buangan yang tidak beraturan pada profil, pada
ketinggian dan permukaan yang disetujui oleh Pengguna Jasa. Lokasi timbunan yang sudah
jadi tidak boleh dipakai untuk penimbunan sementara hasil galian kecuali disetujui Pengguna
Jasa secara tertulis. Penyedia Jasa juga harus memelihara aliran air yang diakibatkan oleh
longsoran puncak-puncak timbunan / gundukan tanah.
21
2.2 Pembersihan Lapangan
2.2.1 Lingkup
Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini harus termasuk penyediaan semua tenaga
kerja dan bahan-bahan serta peralatan Penyedia Jasa untuk pelaksanaan semua pekerjaan-
pekerjaan yang diperlukan untuk pembersihan lapangan.
Pembersihan tersebut harus sudah termasuk penebangan dan pencabutan akar pepohonan,
semak- semak dan hutan belukar, kotoran-kotoran, akar-akar dan tunggul-tunggul, tanam-
tanaman, membongkar bangunan-bangunan dan penghalang lainnya sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pengguna Jasa.
Semua bahan-bahan hasil dari pembersihan lapangan yang dapat terbakar harus dibakar,
disingkirkan dari lapangan kecuali ditentukan lain atas perintah dari Pengguna Jasa.
Semua material-material yang mudah terbakar hasil permbersihan lapangan harus
dibuang /
disingkirkan dari lokasi pekerjaan kecuali ditentukan lain atas perintah dari Pengguna
Jasa.
Lobang-lobang akibat dari pembersihan lapangan harus diisi dengan bahan-bahan yang disetujui
Pengguna Jasa dan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai kepadatan kering yang
minimal sama dengan kepadatan tanah sekitarnya.
Penyedia Jasa harus mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa sebelum memulai pekerjaan
pembersihan lapangan.
22
2.3.2 Toleransi untuk pekerjaan perapian
Permukaan-permukaan yang digali harus dirapikan sampai pada batas-batas
permukaan- permukaan sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau sampai pada batas-
batas permukaan- permukaan lain yang mungkin ditentukan oleh Pengguna Jasa. Tampang
lintang pekerjaan galian yang sudah selesai dilaksanakan harus memenuhi toleransi
23
c). Kelebihan lebar galian pada saluran/palung 500 mm;
d). Kekurangan lebar galian pada saluran/palung 0 mm.
Penyedia Jasa akan melakukan pengukuran untuk pekerjaan yang sedang dilaksanakan dengan
cara dan disaksikan oleh Pengguna Jasa atau Wakilnya. Pengguna Jasa akan melakukan
pemeriksaan terhadap kemajuan pekerjaan dan pengukuran pekerjaan yang sudah
diselesaikan dengan dibantu oleh Penyedia Jasa yang harus menyediakan, pekerja-pekerja,
material-material dan lain-lain yang diperlukan untuk digunakan oleh Pengguna Jasa.
25
diisi dengan material yang disetujui oleh Pengguna Jasa atau diisi beton dan dipadatkan, dan
dan profil-profil seperti ditunjukkan dalam gambar atau ukuran-ukuran lain yang mungkin
diperintahkan oleh Pengguna Jasa secara tertulis.
Bila dipandang perlu, tebing-tebing dari seluruh pekerjaan galian harus ditopang dengan
baik dan disangga dengan penopang dan tebing-tebing harus ditutup dengan turap (apabila
diperlukan) untuk mencegah masuknya pasir, lumpur, dan lain-lain.
Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapikan, Pengguna Jasa harus diberitahu, dan akan
melakukan pemeriksaan dengan resmi. Galian tidak diperbolehkan diisi atau ditutup dengan
beton/pasangan batu/bronjong atau lainnya sebelum diperiksa dan sebelum Penyedia Jasa
diberi wewenang untuk memulai pelaksanaan bangunan di atasnya.
Bila terjadi kelebihan galian karena suatu alasan atau sebab apapun, kecuali atas perintah
Pengguna Jasa, Penyedia Jasa harus, dengan biaya sendiri, memperbaiki kelebihan galian
tersebut sampai dengan batas dan ketinggian galian yang dibutuhkan dengan beton atau
lainnya yang disetujui oleh Pengguna Jasa sampai dengan permukaan yang sama sebagaimana
yang akan digunakan sebagai bentuk galian yang benar, kecuali bila ditentukan lain oleh
Pengguna Jasa, dimana galian tersebut adalah untuk pekerjaan beton.
Kecuali jika tidak ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan lain oleh Pengguna Jasa,
Penyedia Jasa harus melaksanakan galian bangunan dengan salah satu dari dua hal berikut:
1. Bila rata-rata kedalaman galian, yang telah ditentukan oleh Pengguna Jasa lebih kecil
atau sama dengan 1.20 m, kemiringan lereng harus dua (2) kesatuan vertikal dengan satu
(1) kesatuan horizontal, dengan ruang bebas arah horizontal pada sisi bawah dari rencana
kaki terhadap awal dari lereng galian adalah 25 cm;
2. Bila rata-rata kedalaman galian, yang telah ditentukan oleh Pengguna Jasa lebih besar
atau sama dengan 1.20 m, maka setiap kelipatan ketinggian 3.00 m diberi berm selebar 1
m
Dasar dan lereng-lereng tepi dari galian yang berbatasan dengan beton yang
akan ditempatkan, penyelesaian pekerjaannya harus dengan ketelitian ukuran yang
teliti sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan oleh Pengguna Jasa, dan
bidang permukaan yang dipersiapkan harus dipadatkan seluruhnya dengan alat pemadat
yang seluruh biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab
dari
26
Penyedia Jasa.
a Pengukuran
Pengukuran untuk setiap jenis material galian harus dilaksanakan sampai
batas-batas ketinggian-ketinggian dan ukuran-ukuran seperti ditunjukan dalam gambar
atau ditentukan oleh Pengguna Jasa.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk galian tanah untuk berbagai jenis material, kedalaman, di atas atau
di bawah air, harus dilakukan berdasar harga satuan tiap meter kubik (m3) yang terdapat
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap mencakup semua kompensasi
untuk penyediaan semua tenaga, material, peralatan, sarana, alat-alat bantu dan lain-lain
untuk menyelesaikan pekerjaan dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya
sesuai dengan semua persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi ini.
2.6 Penimbunan
2.6.1 Umum
Timbunan tanah harus termasuk pengadaan material yang memenuhi syarat yang didapatkan
dari galian alur Irigasi, pemotongan alur Irigasi, atau galian dari tempat lainnya dan
digunakan untuk maksud sebagai berikut :
a. Timbunan tanggul dan daerah-daerah rendah yang berdekatan dengan sungai dan
anak- anak sungai;
b. Pembangunan tanggul tanah atau tanggul-tanggul lain seperti ditentukan dalam (item
a);
c. Urugan kembali;
d. Penimbunan umum untuk lokasi lainnya sebagaimana ditunjukkan dalam gambar
atau seperti yang ditentukan oleh Pengguna Jasa.
Semua urugan dan timbunan harus dilaksanakan sesuai dengan batas-batas dan ketinggian-
ketinggian seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan oleh Pengguna Jasa. Material
untuk tanah timbunan tidak boleh tercampur dengan tonggak-tonggak, semak-semak, rumput
liar, akar, tanah berumput, gumpalan tanah dalam ukuran melebihi 7.5 mm atau material
lainnya yang mudah membusuk. Tumpukan material di lereng tanggul tidak diperbolehkan
2.7 Timbunan Tanah Kembali
2.7.1 Lingkup
27
Timbunan tanah kembali mencakup material-material yang memenuhi syarat dalam
spesifikasi untuk timbunan yang tercakup dalam Sub-pasal 1.6.1., yang harus
ditempatkan berdekatan dengan jembatan atau bangunan-bangunan lainnya seperti
ditunjukan dalam gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Pengguna Jasa.
Urugan kembali harus ditempatkan secara lapis demi lapis memanjang dan menerus.
Sebelum melaksanakan urugan kembali yang berdekatan dengan bangunan-bangunan,
lokasi yang akan diurug harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan pekerjaan sementara
lainnya.
29
30
BAB III.
PEKERJAAN BETON
3.1 Umum
Pasal ini berlaku untuk semua pekerjaan beton termasuk materialnya untuk bangunan-
bangunan yang strukturnya terdiri dari beton masa (mass concrete) maupun beton bertulang yang
harus dilaksanakan Penyedia Jasa sesuai sesuai dengan kewajibannya.
Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan uraian di bawah ini, dan atau yang
ditunjukkan dalam gambar maupun yang diperintahkan oleh Pengguna Jasa. Kegiatan pekerjaan
beton harus dilaksanakan dengan kehadiran Pengguna Jasa atau Wakilnya.
Selambat-lambatnya tiga puluh (30) hari sebelum peralatan untuk pekerjaan beton yang
akan digunakan oleh Penyedia Jasa untuk pengolahan, penakaran, pencampuran, pengangkutan,
pengecoran beton dan membuat adukan pasangan (mortar), Penyedia Jasa harus
menyerahkan job mix formula, bagan alir, gambar dan uraian tertulis untuk menghasilkan
pengelolaan yang benar dan effisien dari peralatan yang akan digunakan dan menghasilkan
metode pelaksanaan pengecoran beton yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan dalam
kontrak.
Jika Penyedia Jasa ingin membeli beton jadi (ready mix) atau mortar dari pabrik, Penyedia
Jasa harus memberi tahu Pengguna Jasa secara tertulis, selambat-lambatnya tiga puluh (30) hari
sebelum dimulainya pekerjaan beton sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah
disetujui. Pemberitahuan tersebut mencakup uraian lengkap tentang pabrik beton, nama
supplier, tempat dan kemampuan dari Batching Plant, alat-alat pendukung, pengalaman
beserta keandalannya untuk menghasilkan beton berkualitas baik, tepat waktu dan lain-lain
untuk mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa. Tanpa persetujuan Pengguna Jasa, Penyedia
Jasa tidak boleh menggunakan peralatan untuk pengolahan dan/atau membeli serta
mendatangkan beton jadi dari pabrik atau supplier.
Semua persiapan pengamanan yang memadai harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa, sehingga
air buangan dari pengolahan maupun perawatan beton yang mengandung endapan-endapan
bahan-bahan tidak boleh langsung di buang ke sungai dan di dilimpahkan ke tempat disekitar
pekerjaan.
3.2 Semen dan Bahan-bahan Pembantu
3.2.1 Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton maupun mortar adalah jenis-jenis yang
memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-8 dan SNI
2049-90-A atau ASTM nomor C150, dan/atau atas persetujuan Pengguna Jasa.
Sebelum pemesanan semen, Penyedia Jasa harus memberi tahukan terlebih dahulu
secara rinci kepada Pengguna Jasa tentang semen yang akan digunakan. Semen harus
dikirim ke lokasi pekerjaan dengan disertai sertifikat mutu dan lulus pengujian dari
pabriknya. Setibanya di lapangan, sertifikat tersebut harus diserahkan ke Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa harus menyediakan sarana penyimpanan semen dengan baik.
Tanki besi dan bak penyimpanan semen pada batching plant harus kedap air dan
konstruksinya harus sedemikiaan rupa sehingga tidak memungkinkan adanya simpanan mati.
Jika Pengguna Jasa memperkirakan bahwa ada simpanan mati pada bak atau silo, maka bak
atau silo itu harus dikosongkan dan dibersihkan.
Semen yang dikemas dalam kantong harus dikirim sesuai dengan persetujuan dari
Pengguna Jasa dan harus disimpan dalam gudang yang kedap air serta dilengkapi dengan sarana
untuk menyerap kelembaban, dan harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa. Penempatan
semen harus diatur agar ada jalan longgar untuk pemeriksaan, serta ditandai dengan nomor-
nomor identitas masing-masing pengirim semen, sedemikian rupa sehingga untuk semen
yang pertama masuk harus dapat dikeluarkan yang pertama pula.
Semen harus disimpan di gudang yang mempunyai lantai dengan ketinggian + tiga puluh
(30) cm diatas permukaan tanah. Diantara masing-masing tumpukkan semen harus diberi
jarak yang cukup. Satu tumpukkan tidak boleh lebih dari tiga belas (13) sak, sesuai dengan
pengarahan Pengguna Jasa, bila penyimpanannya diperkirakan lebih lama dari enam puluh
(60) hari
Semen tidak boleh disimpan di lapangan lebih lama dari sembilan puluh (90) hari
untuk pemakaian pekerjaan tetap kecuali hasil pengujian menunjukkan masih memenuhi syarat.
Jika semen rusak dalam pengiriman, penanganan atau penyimpanan maka harus disingkirkan
dari tempat kerja.
Penyedia Jasa harus menjamin agar selalu tersedia cukup semen di lokasi pekerjaan dan
harus melaporkan secara periodik (setiap tanggal 10 tiap bulan) kepada Pengguna Jasa, tetapi
tidak dibatasi, hal-hal berikut:
- Persediaan semen di lapangan pada akhir bulan sebelumnya;
- Penerimaan semen dalam bulan sebelumnya;
- Semen yang telah digunakan pad periode bulan sebelumnya;
- Data lainnya yang dianggap perlu oleh Pengguna Jasa.
Bahan pembantu jenis air-entraining admixture atau lainnya dapat dipakai untuk semua
beton kecuali ditentukan lain oleh Pengguna Jasa. Bahan pembantu harus sesuai dengan
ASTM nomor C. 260 atau yang setara dan disetujui oleh Pengguna Jasa, dengan pengecualian
untuk air-entraining admixture, Penyedia Jasa harus memberi tahu Pengguna Jasa atas usul
penggunaan bahan pembantu ini baik sebagai set-retarding, water reducing ataupun
mempercepat pengentalan beton termasuk sumber dari mana bahan diperoleh, sekurang-
kurangnya sembilan puluh (90) hari sebelum waktu yang direncanakan untuk
penggunaan bahan pembantu tersebut. Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Pengguna Jasa
data teknis dan contoh-contoh bahan pembantu yang akan dipergunakan.
Semua pengujian bahan pembantu harus diakukan oleh Penyedia Jasa dengan biaya
sendiri dan hasilnya harus diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan
Banyaknya bahan pembantu yang dipakai pada masing-masing adukan beton dan pada
bagian dari pekerjaan beton yang akan menggunakan bahan pembantu akan ditentukan
oleh Pengguna Jasa. Batas-batas maksimum slump maupun berkurangnya slump selama
pengangkutan, waktu yang diijinkan untuk beton tetap berada dialat pengaduk (mixer) dan waktu
pengadukan dapat dirubah oleh Pengguna Jasa bila persetujuan penggunaan bahan pembantu
diberikan.
Semua biaya penggunaan bahan pembantu harus sudah termasuk dalam harga satuan
kontrak per meter kubik dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk pekerjaan beton dimana
bahan
pembantu akan digunakan dan tidak ada pembayaran terpisah untuk item yang sama harus
dipertimbangkan oleh Pemilik.
3.3 Agregat
3.3.1 Umum
Material untuk membuat agregat halus dan kasar dapat berupa pasir/krikil alam sebagai
hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir/batu pecah buatan yang
dihasilkan dari pemecahan batu yang disetujui oleh Pengguna Jasa, kecuali jika Penyedia Jasa
ingin membeli beton jadi dari pabrik.
Dalam hal Penyedia Jasa ingin membeli agregrat dari sumber lain seperti dari pabrik
atau supplier, Penyedia Jasa harus menyerahkan hasil uji, data dan informasi lainnya
tentang sifat-sifat fisik dan kimiawi
serta mutu agregrat yang akan dibeli dan dipakai sekurang-kurangnya tiga puluh (30)
hari sebelum agregrat itu digunakan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan.
Semua biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan atau pembelian agregrat beton harus sudah
dimasukkan dalam harga satuan dalam kontrak per meter kubik yang disebutkan pada
masing-masing item untuk beton dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
No. 4 90 – 100
No. 10 80 – 100
No. 16 50 – 90
No. 30 25 – 65
Modulus kehalusan butir dari agregrat halus harus berkisar antara 2.5 sampai 3.3.
Prosentasi dari bahan yang merugikan agregrat halus tidak boleh lebih dari nilai-nilai berikut:
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali dengan
petunjuk- petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui dan atas persetujuan
dari Pengguna Jasa.
Agregrat kasar adalah agregrat yang mempunyai ukuran butir minimum lima (5) mm dan
bahannya bersifat keras. Agregrat kasar untuk pekerjaan beton dapat berupa krikil sebagai hasil
desintegrasi alam dari batuan- batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan
batu, dengan sifat-sifat karakteristik yang hampir sama, dengan ukuran butir antara 5 mm – 40
mm. Agregrat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat
kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih
tersebut tidak melampaui 20% dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus
bersifat kekal (tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik
matahari dan hujan.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan
terhadap berat kering). Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harus dicuci.
Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat reaktif
alkali. Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji
Rudeloff dengan beban penguji 20 t , harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut;
- tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 – 19 mm lebih dari 24% berat,
- tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 – 30 mm lebih dari 22% berat,
atau dengan mesin Pengaus Loas Angelos, tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari
50%. Aggregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila
diayak dengan susunan ayakan ISO, dengan ukuran lubang berturut-turut ; 31,5 – 16 – 8 – 4
– 2 – 1 0,500 – 0,250 mm, harus memenuhi syarat-syarat berikut;
- sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 0% berat;
- sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan 98%
- sisa antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60% dan
minimum 10% berat. Penanganan dan penyimpanan agregat kasar harus sedemikian rupa
sehingga dicegah segregasi atau masuknya benda-benda asing kedalam bahan agregat.
Pengguna Jasa berhak untuk meminta agar agregat kasar harus disimpan di dalam “platform”
terpisah yang memadai.
3.4 Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton, adukan mortar serta air untuk mencuci agregat
harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan harus mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa.
Air yang digunakan pembuatan dan perawatan beton serta pembuatan adukan mortar harus
bebas dari minyak, asam, garam-garam, alkali, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang merusak beton dan/atau baja tulangan Bila diminta oleh Pengguna Jasa contoh air harus
diambil dari tempat yang diusulkan dan dibandingkan dengan air suling. Air tersebut dapat
dipakai, apabila kekuatan tekan mortar semen + pasir dengan memakai air itu pada umur 7 dan 28
hari paling sedikit adalah 90% dari kekuatan tekan mortar dengan memakai air suling pada
umur yang sama. Semua biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemakaian air yang akan
digunakan untuk adukan beton dan mortar serta pencucian agregat harus sudah termasuk
dalam harga satuan masing-masing item dalam harga satuan kontrak permeter kubik untuk
beton maupun mortar seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
3.5 Adukan Beton
3.5.1 Komposisi
Beton harus terbuat dari campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar dan obat semen /
bahan campuran tambahan, jika diperlukan, yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa dan
diaduk dengan sempurna dan diatur sesuai dengan kekentalan yang benar.
3.5.2 Kelas-kelas Beton
Tipe/jenis beton yang digunakan dibagi menjadi enam (6) kelas yang diantaranya
juga termasuk beton kurus (untuk lantai kerja). Masing-masing kelas beton yang
digunakan harus sesuai dengan spesifikasi, seperti ditunjukan dalam gambar ataupun sesuai
dengan yang Diperintahkan oleh Pengguna Jasa. Berbagai kelas beton yang digunakan
diklasifikasikan berdasar atas pengujian kekuatan desak silinder (15x30) pada umur 28 hari,
perbandingan antara air - semen maksimum maupun ukuran maksimum dari agregat kasar
seperti yang tersaji dibawah ini
D (K 175)
40 225 50
E (K 175)
F (K 125)
25 175 55
Banyaknya air yang digunakan dalam beton dapat diubah oleh Pengguna Jasa selama
dalam
batas-batas yang telah ditentukan, yang sesuai dengan perbandingan air semen yang diperlukan
guna menjamin beton mudah untuk dikerjakan, mempunyai kekentalan yang benar,
termasuk pula pertimbangan akibat penggunaan bahan campuran tambahan/obat semen, jika
digunakan,
beserta kemungkinan variasi dari besarnya kadar air maupun gradasi agregat yang akan
dicampur.
Slump adukan beton harus diambil serendah mungkin, dengan masih memungkinkan
pemadatan yang menggunakan dengan alat-alat yang disetujui untuk pekerjaan itu,
tetapi dalam setiap kelas beton besarnya slump tidak boleh melebihi batasan seperti
tersebut dibawah ini :
B Lantai & balok jembatan, bangunan Sluiceway dan lantai 120 160
beton untuk Hoist, Bangunan Syphon serta beton-beton
pelindung Pilar dan Abutment jembatan maupun
C Abutment
Beton bendung
massa Bagianbendung,
untuk tubuh pondasi pelat
bangunan
betonpengaman 80 120
D Pada bangunan permanen sungai 80 120
E Beton untuk lantai kerja 80 120
Timbangan semen harus menggunakan timbangan yang mempunyai pembagian skala terkecil
tidak lebih dari dua (2) kg dan untuk timbangan agregat tidak boleh lebih dari sepuluh (10) kg.
Pada waktu peneraan atau perbaikan maka koreksi berat yang ditunjukkan pada setiap angka
skala tidak boleh lebih besar nol koma dua persen (0.2%) dari skala maksimum timbangan. Pada
setiap waktu saat pengoperasian, berat yang ditunjukkan pada satu titik pada timbangan tidak
boleh lebih besar nol koma empat persen (0.4%) dari tanda maksimum timbangan.
Penyedia Jasa harus menyediakan alat untuk pengujian beban standar dan alat untuk
memeriksa ketelitian timbangan.
Catatan tertulis yang tercetak atau gafik berikut ini harus selalu diletakkan dekat dengan
alat untuk masing-masing penakaran :
(a) berat dari material agregat dan semen;
(b) jumlah dari air yang dipakai;
(c) jumlah dan jenis dari bahan-campuran tambahan yang diguakan.
3.5.6 Pengadukan Beton
1. Mengaduk beton dengan mesin-aduk (mixer)
Mesin-aduk bisa berupa drum berputar atau sudu berputar dengan drum-pengaduk atau sudu-
pemutar harus dioperasikan merata pada kecepatan mengaduk sebagaimana yang dianjurkan oleh
pabriknya. Sudu pengumpan dan pengaduk dari mesin-aduk harus diperbaiki atau diganti bila
ada bagian yang aus lebih dari dua puluh (20) mm. Mesin- aduk dan truk-aduk yang telah
ditempeli kerak beton yang telah mengeras tidak boleh digunakan.
Jika dipakai semen curah dan volume takaran setengah (0.5) meter kubik atau lebih
maka timbangan dan berat corong semen harus dipisah dan dibedakan antara corong agregat
dan corong lainnya. Mekanik pengeluran dari corong timbangan untuk semen curah harus
dikunci pada saat pembukaan khususnya bila banyaknya semen dalam corong- corong
berkurang lebih dari satu persen (1%) atau bertambah berat lebih dari tiga persen (3%)
dibandingkan dengan banyaknya berat semen yang sudah ditetapkan.
Bila agregat mengandung air melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk menghasilkan saturated
dry condition, contoh-contoh material harus diambil lagi dari masing-masing agregat dan kadar-
air diukur lagi untuk masing-masing jenis agregat, kemudian kadar air dan takaran agregat harus
diperhitungkan/dipertimbangkan kembali.
Material campuran beton harus dimasukkan dengan baik ke dalam mesin-aduk, dengan urutan
air harus masuk lebih dulu baru kemudian semen dan agregat. Semua air harus sudah masuk
didrum dalam waktu sepertiga dari waktu pengadukan seperti yang disyaratkan.
Semen harus ditakar dan dimasukkan ke dalam mesin-aduk dengan cara sedemikian rupa
sehingga berat semen tidak berkurang, karena tertiup angin atau menggumpal di permukaan
corong atau di tempat lain yang bisa mengubah jumlah semen seperti yang disyaratkan dalam
adukan beton.
Semua beton harus diaduk sekurang-kurangnya 1,5 menit (90 detik) setelah semua bahan
termasuk air berada dalam mesin-aduk. Selama waktu pengadukan mesin-aduk harus terus
berputar sesuai dengan putaran rencana.
Mesin-aduk harus berputar secara otomatis sesuai dengan alat pengatur-waktu yang dapat
diatur dan dikunci oleh Pengguna Jasa. Alat pengatur-waktu dan mekanik pengeluaran harus
saling terkait, sehingga selama pengoperasian secara normal, adukan tidak akan dikeluarkan
secara otomatis sampai waktu yang ditetapkan terpenuhi.
Penakaran yang pertama dari bahan beton yang dimasukkan ke dalam mesin aduk harus
mengandung sedikit kelebihan semen, pasir dan air atau penakaran mortar dengan perbandingan
yang sama untuk beton dengan tujuan melapisi bagian dalam drum tanpa mengurangi kandungan
mortar dalam adukan.
2. Bila berhenti mengaduk selama satu jam atau lebih, maka mesin aduk harus dicuci bersih
3. Mengaduk beton dengan tangan tidak diperbolehkan.
4. Beton jadi (Ready-mix).
Beton jadi yang dibeli dari supplier boleh digunakan setelah mendapatkan persetujuan
tertulis dari Pengguna Jasa. Persetujuan ini tidak mengikat dengan tanpa alasan, karena Penyedia
Jasa harus menunjukkan bahwa bahan beton yang dibeli memenuhi semua persyaratan yang
ditetapkan dalam spesifikasi ini. Persyaratan yang ditetapkan seperti pengambilan contoh,
adukan pendahuluan, pengujian dan mutu beton untuk berbagai kelas beton harus tetap
diikuti.
Sebelum Kegiatan Pengecoran dimulai semua permuakaan yang akan sitemati adukan, beton
harus dibersihakan dan tidak boleh ada minyak, lumpur, bahan organis, potongan-kayu, segala
macam lapisan cat, kotoran atau bahan-bahan lain yang bisa membusuk. Pembersihan ini
bisa dilakukan dengan menggunakan kompresor udara atau air atau alat-alat lain yang sesuai
dan mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa.
Semua permukaan bekisting dan bahan-bahan yang akan tinggal/tertanam di dalam
cor- coran harus dibersihkan. Permukaan pondasi cadas yang akan diberi adukan beton
harus dibasahi dan jika ada genangan air harus dikeringkan terlebih dahulu.
Permukaan tanah, pasir atau krikil yang akan ditempati adukan beton untuk
pondasi harus dibersihkan dari genangan air , aliran air, potongan kayu atau bahan kotoran
lainnya. Permukaan tanah atau pasir dan krikil harus dalam keadaan lembab sebelum
adukan beton untuk pondasi dicor/ditempatkan.
Permukaan construction joint (sambungan pelaksanaan untuk batas pengecoran) yang
akan ditempati adukan beton baru sebelumnya harus dibersihkan dan dibasahi serta harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa. Kegiatan pembersihan harus meliputi
pembersihan untuk semua kotoran, sisa-sisa adukan yang lepas, maupun cat-cat dan
benda- benda lainnya.
Permukaan semua sambungan pelaksanaan harus dibersihkan dari kelebihan adukan
sebelumnya maupun benda-benda asing lainnya dengan jalan menyikat, memahat atau dengan
cara lain yang disetujui oleh Pengguna Jasa. Sambungan pelaksanaan harus diisi karet
(joint filler) atau material yang sesuai dengan petunjuk Pengguna Jasa.
3.7.4 Pengecoran
Penyedia Jasa harus memberitahu Pengguna Jasa, waktu dan tempat dimana akan
dilakukan pekerjaan pengecoran beton. Pengecoran beton hanya boleh dilakukan pada waktu
Pengguna Jasa atau wakilnya hadir di tempat pekerjaan.
Adukkan-beton yang terlambat dicor dan sudah mulai mengeras atau kecuali dapat diperbaiki
dengan menambah air atau menurunkan slump sebesar dua puluh lima (25) mm atau
lebih sesuai dengan persetujuan Pengguna Jasa, harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh
Pengguna Jasa dan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan adukan dan pembuangannya
ditanggung oleh Penyedia Jasa.
Sejauh masih bisa dilaksanakan beton harus dicurahkan langsung ke tempat pengecoran dan
tidak perlu dilewatkan jalan lain untuk menghindari segregasi. Metode dan alat-alat
yang dipakai untuk mencurahkan beton ke dalam bekisting harus sedemikian rupa sehingga
tidak akan menghasilkan agregat kasar terpisah dari adukan lainnya. Penyedia Jasa harus
menggunakan cara yang cocok untuk menjaga agar besi dan bekisting tidak bergeser dari
tempatnya. Tinggi jatuh adukan beton harus tidak melebihi satu setengah (1,5) meter.
Semua adukan harus dicurahkan lapis demi lapis secara horisontal dengan tebal lapisan tidak
melebihi empat puluh (40) cm. Pengguna Jasa berhak untuk meminta tebal lapisan kurang dari
empat puluh (40) cm bilamana diperlukan. Bila ditetapkan pada tebal 40 cm sesuai dengan
spesifikasi, tinggi satu bagian yang dicor harus ditetapkan seperti ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai dengan pengarahan dari Pengguna Jasa.
Masing-masing lapisan adukan harus dipadatkan segera setelah adukan di cor dan
dibiarkan berkonsolidasi dengan menggunakan peralatan yang sesuai, sehingga beton
dapat dipadatkan sampai batas yang memungkinkan. Pengecoran lapisan adukan
berikutnya tidak boleh dilakuka n sebelum lapisan yang adukan sebelumnya dikerj akan secara
lengkap.
Umumnya, beton harus dipadatkan dengan alat penggetar mekanik atau pneumatik tipe
penggetar dalam yang bekerja dengan kecepatan sekurang-kurangnya tujuh ribu
(7.000) putaran per menit (RPM). Sewaktu dibenamkan ke dalam adukan, kepala
penggetar harus dibenamkan dalam beton secara vertikal dan sekurang-kurangnya lima (5) cm
kedalam lapisan dibawahnya. Jika sulit menggunakan penggetar dalam, beton boleh digetarkan
dengan tipe penggetar eksternal seperti yang akan diuraikan berikut atau dipadatkan dengan
menusuk- nusuknya dengan tongkat seperti pengarahan Pengguna Jasa.
Pemadatan beton pada bagian struktur yang terbuka harus menggunakan alat-
penggetar tipe pembenaman, jika dipakai alat-penggetar bekisting heavy duty harus
mendapatkan persetujuan sebelumnya dari Pengguna Jasa sebelum dilaksanakan. Penggetar
bekisting harus ditempelkan secara kuat ke bekisting selama pemadatan, dan harus dapat
dilepaskan dengan cepat dan ditampelkan kembali keposisi lain pada bagian bekisting dan
harus bekerja dengan kecepatan sekurang-kurangnya delapan ribu (8.000) putaran per menit
(RPM) sewaktu dipakai untuk menggetarkan beton.
Alat-penggetar harus digunakan secara sistematis dengan pengaturan interval tertentu, daerah
yang terpengaruh tidak boleh bertumpang tindih sehingga beton dapat dipadatkan secara
merata dengan sebaik-baiknya.
Pemadatan pada masing-masing lapisan bagian beton yang baru dicor dan berhubungan
dengan beton yang telah mengeras, maka penggetar harus digunakan lebih lama dan
ditusukkan lebih dalam berdekatan/sepanjang bagian yang berhubungan. Kepala penggetar
tidak boleh menyentuh bagian yang telah mengeras dan dinding bekisting.
3.8.1 Umum
Semua beton yang sudah dicor harus dirawat sesuai dengan spesifikasi dan seperti yang
diperintahkan oleh Pengguna Jasa. Penyedia Jasa harus menyerahkan cara/metode
perawatan beton untuk mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa, sebelum dimulainya
pengecoran. Perawatan harus segera dilakukan supaya beton tidak kehilangan
kelembabannya. Beton harus dilindungi dari hujan deras selama dua belas (12) jam
pertama, air mengalir selama empat belas (14) jam pertama dari sinar matahari
langsung untuk tiga (3) hari pertama.
Semua beton harus dilindungi secara memadai terhadap kemungkinan gangguan akibat adanya
lalu lintas, kebakaran atau panas yang berlebihan termasuk panas yang dihasilkan dari
pengelasan besi. Cara-cara perawatan berikut ini dapat dilaksanakan.
3.9 Penyelesaian Akhir (Finishing) permukaan beton
3.9.1 Umum
Tingkatan dan syarat-syarat penyelesaian akhir/finishing dari permukaan beton harus
dilaksanakan sebagaimana yang ditetapkan pada pasal ini atau seperti ditampakkan dalam
gambar. Finishing pada permukaan beton harus dilakukan oleh tukang ahli dan
berpengalaman.
Kecuali sudah ditetapkan bahwa pada bagian-bagian tertentu tidak diperlukan adanya
kegiatan inspeksi, maka finishing atas permukaan beton harus dilakukan hanya bila
dihadiri oleh Pengguna Jasa. Bila diperlukan Pengguna Jasa akan meminta pengujian pada
permukaan beton
untuk menentukan apakah kekasaran permukaan masih dalam batas yang ditetapkan.
Kekasaran permukaan beton bisa digolongkan sebagai kasar atau halus. Bekas yang
ditinggalkan oleh bekisting yang kurang rapat atau tidak lurus atau geblekan bekisting yang
jelek bisa dianggap sebagai kekasaran kasar dan akan diuji dengan pengukuran langsung.
Semua kekasaran yang lain akan dianggap kekasaran yang halus dan akan diuji dengan
menggunakan pelat yang mempunyai sisi lurus, sedang untuk permukaan yang melengkung
akan diuji dengan pelat yang mempunyai sisi melengkung yang setara dengan arah lengkungan
bagian yang akan diuji.
Kekuatan tekan-beton memenuhi jika rata-rata tiga (3) hasil uji kekuatan tekan
yang berurutan adalah sama atau melebihi kekuatan yang telah ditetapkan dan tidak ada
hasil uji yang nilainya dibawah kekuatan yang disyaratkan.
Hasil pengujian dievalusi secara statistik, evaluasi harus dilakukan untuk sepuluh (10) hasil
rata-rata berkeseimbangan menurut basis seperti berikut :
a). Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari 100 % kekuatan yang disyaratkan
(specified strength) dalam Sub-pasal 2.5.2 disini harus tidak boleh dari dua puluh lima
(25%) persen;
b). Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari delapan puluh (80%) persen dari
kekuatan yang disyaratkan (specified strength) dalam Sub-pasal 2.5.2 disini harus tidak
lebih dari lima (5%) persen.
Bila dianggap perlu oleh Pengguna Jasa, kekuatan tekan dari beton yang sudah dicor harus
dicek dengan metode schmidt hammer. Frekuensi dari pengujian harus sesuai dengan petunjuk
dari Pengguna Jasa.
3.10.3 Uji Slump
Uji slump harus dilakukan sebelum pengecoran dan pada waktu pengambilan contoh pengujian
atau jika diperintahkan oleh Pengguna Jasa. Pengujian harus sesuai dengan ASTM C.143,
AASHTO T119 atau SNI-1972-90-F.
3.10.4 Pengujian Bahan Beton
Penyedia Jasa harus melakukan pengujian untuk bahan beton yang akan digunakan dengan
spesifikasi serta frekuensi yang ditentukan dan diarahkan oleh Pengguna Jasa sebagai berikut
3. Bangunan-bangunan umum
(1) Variasi yang diijinkan untuk ketidak dataran dari pelat, balok, batang
melintang terhadap ketentuan dalam gambar
Untuk permukaan yang terbuka setiap panjang 3 meter ….......... 1 cm
Untuk permukaan yang tidak terlihat setiap panjang 3 meter …,,5 cm
(2) Bergesernya dimensi penampang dari kolom-kolom, pilar-pilar, pelat-
pelat, tembok- tembok, balok-balok serta bagian bangunan seperti
yang tercantum pada bagian (1) diatas, boleh
Menyempit ………,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,............. 1 cm
Melebar ………………………………………………….............. 2 cm
(3) Variasi ketebalan dari pelat-pelat jembata
63
Berkurang sampai dengan …………………………………........... 1 cm
Lebih tebal sampai dengan ………………………………….......... 2 cm
3.12.1 Umum
72
Bila digunakan plywood, tidak boleh terpuntir, tidak keriting dan dikerjakan
dengan lem khusus yang kedap air. Bahan-bahan yang dipakai sejauh mungkin
Lapisan papan kayu harus dipilih baik jenis maupun mutunya atau bila diperlukan
harus dilapisi dengan bahan pelindung supaya tidak terjadi kemungkinan terpuntir
akibat tambahan bahan kimia atau kemungkinan perubahan warna pada
permukaan betonnya. Lapisan bekisting harus dipilih sedemikian rupa sehingga
tahan terhadap puntiran, karena pembebanan dan penggeseran sewaktu pengecoran.
73
beton dan umumnya bekisting harus dibiarkan tidak kurang dari empat puluh delapan
(48) jam sesudah beton dicor atau atas perintah Pengguna Jasa.
74
penggunaan metode kerja yang menjamin bahwa besi beton yang akan dipakai
tidak akan mengalami kerusakkan. Ijin tersebut tidak membebaskan Penyedia
Jasa dari tanggung jawabnya atas kekurangan yang mungkin timbul dan terjadi
nantinya. Besi beton harus diikat kuat-kuat pada posisinya secara teliti, sehingga
tidak bergerak bila dilakukan pengecoran beton ataupun bergeser akibat penggetaran.
Besi horisontal harus ditahan dengan blok beton precast atau kursi besi yang
ditempatkan sedemikian rupa, sehingga besi ini dapat dijaga tetap berada di
tempatnya dan berada pada elevasi yang benar.
Persilangan besi dan overlap batang besi harus diikat kuat-kuat dengan
kawat besi beton berdiameter tidak kurang dari 0,9 mm. Tebal selimut beton
minimum yang diukur dari tulangan, harus antara lima (5) sampai sepuluh (10) cm
seperti yang ditunjukan dalam gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Pengguna
Jasa. Ketebalan minimum penutup beton maupun jarak antara besi seperti
yang ditunjukkan dalam gambar bila menurut pendapat Pengguna Jasa kurang tepat,
dapat diubah selama pelaksanaan.
Besi beton harus dipasang overlap dengan panjang overlap tidak kurang
dari dua puluh lima (25) kali diameter dari ukuran terbesar besi atau seperti yang
diarahkan oleh Pengguna Jasa. Tempat overlap dari batang besi itu harus mendapat
persetujuan dari Pengguna Jasa.
75
yang telah disetujui dimana permukaan masing-masing bagian dari joint
filler sekurang-kurangnya empat puluh (40) mm dari bagian tepi.
Sambungan dari joint filler harus dibuat dari perekat yang bisa ditempelkan
secara dingin sehingga mortar dari beton tidak akan merembes melalui
bidang beton yang lain. Jumlah sambungan harus diusahakan sesedikit
mungkin dan jika memungkinkan menggunakan sambungan buatan pabrik.
Kekedapan dari sambungan dan struktur dimana joint filler digunakan menjadi
tanggung-jawab Penyedia Jasa.
Tebal 9 5
tebal +
Toleransi : lebar + 3 %
10%
76
Penahan air harus dipasang dengan lebar yang sama dengan
bahan yang ditanam dalam beton pada masing-masing sisi sambungan.
Penyedia Jasa harus menempatkan penahan air secara berhati-hati dan
pemadatan beton disekitar
penahan air harus dijamin bahwa penahan air tidak akan rusak, dan
terjadi lekatan yang sempurna antara beton dengan bidang penahan air yang
tertanam. Penyedia Jasa harus mengganti atau memperbaiki dengan biaya
sendiri setiap penahan air yang sobek, berlubang atau rusak. Penyedia Jasa
harus melengkapi semua penyokong dan pengikat yang diperlukan untuk
penempatan penahan air atas perintah dari Pengguna Jasa.
Kekedapan air dari sambungan dan struktur dimana penahan air
dipasang harus menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus
menyediakan semua bahan dan tenaga yang mampu untuk melaksanakan
semua pekerjaan yang diperlukan sehingga hasilnya memuaskan, sesuai
dengan spesifikasi dan perintah dari Pengguna Jasa.
3.14.1 Beton
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaani beton harus dilakukan berdasarkan
volume beton yang sebenar-benarnya dicor dalam meter kubik (m3) sesuai garis
batas struktur seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang
ditentukan oleh Pengguna Jasa.
Pengukuran beton terhadap bagian sisi dari setiap penggalian tanpa
menggunakan bekisting perantara harus dilakukan hanya di dalam garis yang
wajib dibayar atau garis yang ditunjukkan dalam struktur. Tidak ada potongan
yang dibulatkan atau pinggir yang dipingul atau ruangan yang ditempati oleh
logam, saluran listrik atau ruangan kosong atau barang penting lainnya
yang luas penampangnya kurang dari 0.05 m2.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah meter kubik (m3) beton yang telah
dicor sesuai hasil pengukuran dengan cara sebagaimana diuraikan di atas
untuk masing-masing harga satuan kontrak per meter kubik seperti yang
tercantum di Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus disetujui oleh Pengguna
Jasa termasuk semua kompensasi untuk penyediaan semua tenaga
77
kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan sebagainya untuk
menyelesaikan
pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Pengguna Jasa dan syarat-syarat dalam
spesifikasi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah meter persegi (m2) yang
dihasilkan dari pengukuran seperti syarat-syarat diatas, untuk masing-masing
harga satuan per meter persegi yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga
dan harus disetujui termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan
semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alta-alat dan sebagainya untuk
menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Pengguna Jasa dan syarat-
syarat dalam spesifikasi.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran besi beton harus dilakukan berdasarkan
berat besi yang sebenar - benarnya terpasang dalam metrik kilogram (kg)
yang dihitung dari panjang dan jumlah batang seperti tampak dalam gambar atau
atas petunjuk Pengguna Jasa diubah keberat untuk ukuran batang yang
terdaftar dengan mengalikan satuan berat per linier meter. Besi overlap yang
ditunjukkan dalam gambar atau diminta oleh Pengguna Jasa harus
dibayar sesuai dengan harga satuan dalam kontrak. Bila ada tambahan besi
dalam overlap melebihi yang diperlukan untuk kemudahan kerja Penyedia
Jasa maka tidak akan ada pembayaran tambahan.
b. Pembayaran
78
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah metrik kilogram (kg)
yang dihasilkan dari pengukuran seperti syarat-syarat di atas untuk masing-
masing harga satuan kontrak per metrik kilogram yang dinyatakan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dan telah mendapat pengesahan dari
Pengguna Jasa, termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan semua
tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan, alat-alat dan sebagainya untuk
menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Pengguna Jasa dan
syarat-syarat dalam spesifikasi.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah linier meter (m) hasil pengukuran
seperti syarat- syarat diatas sesuai harga satuan kontak per meter yang
dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan telah mendapat pengesahaan
dari Pengguna Jasa, termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan semua
tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan sebagainya, untuk
menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Pengguna Jasa dan
syarat-syarat dalam spesifikasi.
79
BAB IV.
PASANGAN BATU
80
b) Pasir
Pasir harus diadakan oleh Penyedia Jasa dan ketentuan-
ketentuan yang diatur dalam bab 2.3. diberlakukan. Gradasi
pasir yang akan digunakan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
4.1.3.3 Pencampuran
Mortar harus dicampur minimal selama dua menit di dalam mixer
mekanis tipe drum atau alat pengaduk (mixer) yang setara, dan dengan
persetujuan dari Pengguna Jasa
83
Alat pengaduk harus diputar dengan kecepatan sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik dan jumlah total material yang dicampur
dalam setiap pencampuran tidak boleh melebihi kapasitas alat
pengaduk yang ditetapkan oleh pabrik.
Jumlah air yang terukur harus secara berangsur-angsur
dimasukkan ke dalam alat pengaduk, sebagian sebelum memasukkan
material kering dan sebagian lagi segera setelah selesai memasukkan
material yang sama.
Seluruh isi drum harus dikeluarkan sebelum pencampuran
berikutnya dimulai dan setiap waktu bagian dalam drum harus dijaga
dari penumpukan material.
Drum harus secara seksama dibersihkan sebelum mengganti
campuran atau pada saat pekerjaan pencampuran telah berhenti.
Pengadukan dengan cara manual tidak diperbolehkan.
4.1.3.4 Pengangkutan
Perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan untuk pengangkutan dan
penempatan adukan mortar harus sedemikian sehingga kehilangan unsur-unsur
bahan tidak terjadi.
Mortar harus diaduk atau dikerjakan dengan interval waktu tertentu untuk
mencegah pemisahan. Mortar yang tidak ditempatkan dalam waktu tiga
puluh (30) menit setelah penambahan air yang pertama kali pada adukan
mortar harus dibuang. Kecuali untuk keperluan memelihara suhu pada bahan
mortar, pemanasan kembali mortar tidak diperbolehkan.
4.1.3.5 Pemasangan
4.1.3.8 Perawatan
Permukaan terbuka dari pasangan batu yang telah selesai harus dijaga tetap
lembab dan dalam keadaan basah selama sedikitnya lima hari setelah pekerjaan
selesai.
4.1.4 Pengukuran dan
Pembayaran
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu harus
didasarkan pada volume per meter kubik (m3) yang dihitung berdasarkan
gambar pelaksanaan dan atau / atas perintah Pengguna Jasa.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu harus berdasarkan harga
satuan setiap meter kubik (m3), yang terdapat dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-kerja dsb.
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam Spesifikasi.
4.2 Plesteran
4.2.1 Persiapan Permukaan
85
Permukaan yang akan diplester harus dibersihkan, bebas dari material
lepas, minyak, cat, kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat menghalangi
lekatan yang baik antara plesteran dan pasangan batu. Permukaan yang diplester
dengan semen mortar dengan perbandingan campuran satu (1) bagian semen
(P.C) dan tiga (3) bagian pasir, tebal 2 cm, harus dijaga agar terus menerus
lembab selama sedikitnya dua (2) jam dan kemudian dibiarkan sampai
lapisan basah pada permukaan hilang.
Plester yang rusak, menggembung harus dibongkar dan diperbaiki atas
biaya Penyedia Jasa dengan cara sedemikian sehingga pada saat pekerjaan
selesai, plesteran tersebut harus halus dan berpenampilan baik.
4.2.2 Penerapan Plesteran
Plesteran dilaksanakan dalam dua lapisan terdiri dari lapis garuk dan
lapis akhir harus diterapkan pada pekerjaan plesteran semen. Lapisan garuk harus
penuh dan tebal dan harus ditempatkan dengan cukup tenaga untuk
membentuk kunci yang yang baik. Lapisan garuk harus disapukan bersilang
untuk mendapatkan pemasangan awal dan harus dijaga tetap basah dengan
semprotan halus selama dua hari, dan kemudian dibiarkan mengering.
Lapis akhir (kedua) harus diterapkan di atas lapisan garuk setelah dipelihara
selama dua hari. Segera sebelum pelaksanaan lapis akhir, lapis garuk harus
dibasahi lagi dengan semprotan halus. Lapis akhir harus pertama-tama
diapungkan pada permukaan dengan benar dan rata, kemudian diolah
sedemikian rupa, sehingga akan memaksa partikel pasir turun kedalam plesteran
sampai permukaan halus mengkilap dan bebas dari bidang kasar, bekas pemeriksaan
atau noda lainnya. Lapis akhir harus dijaga tetap basah dengan semprotan halus
selama sedikitnya dua hari, dan harus dijaga dari pengeringan yang terlalu cepat.
Semen mortar harus dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
plesteran. Ketebalan plesteran harus seminimal mungkin, dan dalam segala hal
cukup menghilangkan kekasaran permukaan.
86
4.2.4 Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran plesteran akan didasarkan pada luas bidang
(m2) yang diperoleh dari gambar dan / atau perintah Pengguna Jasa.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk plesteran didasarkan pada harga satuan per meter-
persegi (m2) yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus
dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga
kerja, material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat-kerja dan sebagainya
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan
teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
dalam spesifikasi.
Permukaan pasangan batu yang nampak harus disiar dengan mortar semen. Sebelum
memulai pekerjaan siaran, semua sambungan permukaan pasangan batu harus
digaruk sebelum mortar ditempatkan.
Permukaan siaran adalah tipe tenggelam. Semen mortar dengan perbandingan
campuran satu (1) bagian semen (P.C) dan dua (2) bagian pasir, harus
dipergunakan untuk pekerjaan siaran.
Tebal siaran harus seminimal mungkin, dan dalam segala hal harus cukup untuk
menghilangkan ketidak beraturan.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk siaran didasarkan pada harga satuan per
meter- persegi (m2) yang dimaksudkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga
kerja, material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat- kerja dan sebagainya
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan
87
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam Spesifikasi.
4.4 Lobang-lobang Irigasi/Suling-Suling
4.4.1 Umum
Semua pipa yang digunakan untuk lubang-lubang drainase harus dari jenis
dan kwalitas terbaik dan dengan menggunakan pipa PVC Ø 2”. Semua perlengkapan
yang dibuat harus berdasarkan rekomendasi dari pabrik yang memiliki reputasi
baik. Semua material yang ditunjukkan dalam gambar, harus disediakan oleh
Penyedia Jasa dengan jenis dan kualitas terbaik dan mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Jasa.
4.4.2 Material
Pipa PVC atau lubang drainasi dengan diameter 50 mm, harus dipasang di
dalam dinding penahan maupun abutment sebanyak satu buah setiap dua (2)
m2 luas dinding yang akan ditunjukkan oleh Pengguna Jasa.
Pipa PVC dengan panjang secukupnya ditanam dalam bangunan dengan ujung
pada sisi tanahnya ditutup ijuk dan didalamnya diisi dengan kerikil berukuran
maksimal 10 mm.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk lubang-lubang drainasi harus berdasarkan pada harga
satuan setiap meter panjang (m) yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan
88
Harga dan harus dianggap sudah termasuk penutup ijuk dan isian kerikil dan
semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan
peralatan, prasarana, alat-kerja dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam
Spesifika
89
BAB.V.
ALAT BERAT YANG DIPERGUNAKAN
7.3. Stamper
Untuk Memadatkan tanah timbunan maka digunakan stamper jenis kodok 5 Hp.
7.4. Bulldozer
Untuk perataan dan penghamparan tanah memakai bulldozer kapasitas D.7 F
atau 13.000 tenaga kuda.
BAB VIII. PENUTUP
8.1. Penutup
a) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam spesifikasi teknik ini yang masih
termasuk dalam lingkup pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyelesaikan
sesuai dengan petunjuk/perintah Pejabat Pembuat Komitmen, sesudah atau selama
pekerjaan berlangsung.
b) Hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan
akan dibicarakan dan diatur oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Namun
demikian harus dalam surat tertulis yang disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
c) Penyedia Jasa diharuskan mengutamakan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan.