Anda di halaman 1dari 69

SPESIFIKASI TEKNIS

BAB.I.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Bagian I. Umum

1. Data Pekerjaan
Pekerjaan : Pembangunan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I Kaur
Lokasi : Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu
Tahun Anggaran : 2021
Satker/ PPK : Operasi dan Pemeliharaan BWS Sumatera VII

2. Ruang Lingkup Kontrak


Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga yang tercantum dalam
dokumen lelang.
I.1. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Kabupaten Kaur
I.2 Ruang Lingkup Kontrak
Pekerjaan konstruksi Pembangunan Retaining Wall dan Revetment yang ada dan
bangunannya meliputi :
a) PekerjaaPersiapan
b) Pekerjaan Tanah
- Pekerjaan Galian tanah
- Pekerjaan Timbunan
c) Pekerjaan Pasangan dan beton
- Pekerjaan Lining Saluran
- Pekerjaan Beton
- Pekerjaan Pasangan Batu
d) Pelaporan

1.3. Jalan Masuk Sementara


Penyedia Jasa akan melaksanakan dan memelihara jalan-masuk sementara termasuk
drainasi dan bangunan silang untuk fasilitas aliran yang diperlukan untuk pelaksanaan
Pekerjaan. Pembongkaran dan pemindahan dari bangunan-bangunan sementara ini
akan dilaksanakan dengan persetujuan Pengguna Jasa. Setiap jalan eksisting yang
akan digunakan sebagai jalan kerja harus direhabilitasi Setiap jalan masuk yang
dibangun baru harus mempunyai total lebar 5 m dan dilaksanakan dengan perkerasan
pasir-batu .
Sedikitnya tidak kurang dari 30 hari sebelum Penyedia Jasa memulai pelaksanaan
beberapa bagian jalan sementara. Penyedia Jasa akan menyampaikan secara rinci kepada
Pengguna Jasa untuk persetujuannya termasuk :
1) Perencanaan jalan kerja sementara termasuk drainasi dan fasilitas persilangan
dengan aliran; dan
2) Metode pelaksanaan dan jadwal waktu pelaksanaan dari semua jalan kerja
sementara.
Penyedia Jasa tidak boleh memulai pelaksanaan dari setiap jalan masuk sementara
sebelum mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa. Persetujuan tersebut tidak akan
membebaskan Penyedia Jasa dari tugas atau tanggungjawabnya sesuai dalam Kontrak.
Penyedia Jasa akan melaksanakan jalan masuk sementara sesuai dengan
gambar- gambar dan program pelaksanaan yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab untuk memperbaiki dengan biayanya sendiri
atas beberapa kerusakan pada jalan masuk termasuk jalan-jalan eksisiting pada rute-rute
jalan-masuk yang disebabkan oleh lalu lintas dari peralatan berat dan truk-truk yang
digunakan oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan. Dalam menyelesaikan
Pekerjaan, jalan masuk sementara kecuali ditentukan lain harus dibongkar, lokasi
dikembalikan seperti kondisi semula sesuai dengan perintah dari Pengguna Jasa.

1.4. Gambar-gambar
1.4.1. Gambar-gambar pekerjaan tetap

a) Gambar Kontrak/ Gambar Tender (Tender Drawing)


Semua gambar-gambar yang diterima oleh penyedia jasa pada awal pekerjaan
adalah gambar kontrak/ gambar tender. Setelah perjanjian kontrak
ditandatangani, Penyedia Jasa harus mempersiapkan dan membuat gambar
pelaksanaan (Construction Drawing). Penyedia Jasa harus bekerja berdasarkan
pada gambar pelaksanaan.
Semua gambar-gambar (gambar pelaksanaan/kerja, gambar pekerjaan
sementara) yang disiapkan oleh Penyedia Jasa, harus diperiksa dan disahkan
oleh Pengguna Jasa dan Konsultan Supervisi sebelum pekerjaan yang
dimaksud dimulai. Sebagai koreksi dari Pengguna Jasa dan Konsultan Supervisi
dapat menghasilkan gambar-gambar yang sama atau berbeda dengan gambar
tender.
b) Gambar-gambar Pelaksanaan / Gambar Kerja (Contruction Drawing).
Penyedia Jasa akan membuat semua gambar-gambar yang akan digunakan untuk
pelaksanaan (“Construction Drawing”). Gambar- gambar itu harus
berdasarkan gambar yang terdapat pada Dokumen Pemilihan dan
harus menunjukkan detail-detail yang cukup untuk tujuan pelaksanaan.
Gambar-gambar Pelaksanaan harus mencakup semua pekerjaan,
tetapi tidak dibatasi hal-hal sebagai berikut :
1. Situasi yang harus menunjukkan detail-detail alinemen horizontal;
2. Potongan-memanjang yang menunjukkan elevasi permukaan tanah asli,
profil-profil desain;
3. Potongan-melintang yang menunjukkan elevasi permukaan tanah asli, desain
akhir permukaan pekerjaan tanah dan data yang relevan lainnya.Demikian pula
gambar-gambar pelaksanaan untuk setiap bangunan harus dibuat dengan cara
yang sama , didasarkan pada gambar- gambar dalam Dokumen Pemilihan
(yang menampakkan secara umum atau bentuk typical), yang disesuaikan
dengan kondisi–kondisi setempat.
Disamping akan digunakan untuk pelaksanaan Pekerjaan, Gambar- gambar
Pelaksanaan akan digunakan sebagai dasar untuk pengukuran kuantitas dan
pembayaran. Penyedia Jasa harus yakin bahwa gambar - gambar tersebut berisi
detail-detail yang cukup, dan semua elevasi permukaan tanah asli yang
digambarkan adalah elevasi-elevasi yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa

1.4.2. Gambar-gambar Pekerjaan Sementara

Dalam waktu 30 hari setelah diterimanya Surat Perintah Kerja, Penyedia Jasa
akan menyerahkan pada Pengguna Jasa 3 (tiga) set gambar - gambar untuk
diperiksa dan disetujui, yang menunjukkan Pekerjaan- pekerjaan Sementara yang utama.
Gambar-gambar tersebut harus menunjukkan lokasi-lokasi dan detail-detail yang
berhubungan dengan komponen-komponen utama dari sarana pelaksanaan
kantor, bangunan gudang kerja, fasilitas perumahan, daerah gudang, dan lain-lain, yang
diusulkan Penyedia Jasa untuk dibangun di lapangan atau tempat-tempat lain yang
ditetapkan.
Disamping itu, gambar-gambar tersebut juga harus menunjukkan tempat
pembongkaran material dan peralatan yang diusulkan Penyedia Jasa untuk dibawa ke
lapangan, dan kapasitas untuk tiap item utama dari sarana kontruksi tersebut.
Bila terjadi perubahan yang berkaitan dengan item tersebut diatas pada saat
pembuatan atau sesudah item tersebut beroperasi, Penyedia Jasa harus
menyerahkan gambar-gambar revisi yang menunjukkan perubahan itu kepada Pengguna
Jasa untuk diperiksa dan disetujui secara tertulis.

1.4.3. Gambar-gambar Purna Laksana (As Built Drawing).


Selama dalam tahap pelaksanaan, Penyedia Jasa harus menjaga/melangsungkan
pemutakhiran gambar- gambar purna laksana dari semua jenis pekerjaan yang
telah diselesaikan. Setiap gambar-gambar harus menunjukkan perubahan- perubahan
yang disahkan, yang telah dibuat terhadap gambar Pelaksanaan yang disetujui,
dengan maksud agar gambar-gambar tersebut merupakan potret yang benar dari
kondisi sebagaimana dilaksanakan dari setiap pekerjaan permanen. Format
gambar-gambar purna laksana harus disetujui Pengguna Jasa.
Gambar-gambar purna laksana harus selalu tersedia guna inspeksi bulanan
ke lokasi yang dilakukan oleh Wakil Pengguna Jasa, dan jika bukan gambar yang
mutakhir, Penyedia Jasa harus memperbarui (memutakhirkan) gambar-gambar
tersebut dalam waktu 6 (enam) hari-kerja.
Sesudah seluruh bagian Pekerjaan Permanen yang digambarkan di dalam
Gambar Kontrak selesai dilaksanakan, gambar Purna-laksana dari bagian
pekerjaan permanen tersebut, setelah disetujui oleh Pengguna Jasa, harus
ditandatangani bersama oleh Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa atau wakil-wakilnya.
Gambar-gambar purna-laksana harus dibuat pada kertas yang dapat
direproduksi dan berkualitas baik, sehingga dapat dicopy dengan hasil yang jelas
dan dapat dibaca. Seperangkat gambar purna laksana yang telah jadi harus
diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk diperiksa dan disetujui dalam waktu 30 hari
setelah pekerjaan-pekerjaan itu diselesaikan.
Sebelum pembayaran akhir dibuat, Penyedia Jasa harus menyediakan 5 (lima)
set gambar Purna-laksana dan Gambar Kerja yang telah direvisi dan lengkap
dan memberikan gambar yang paling baru yang menunjukkan
pelaksanaan sebagaimana yang benar-benar dilaksanakan. Gambar-gambar
tersebut adalah sebagai berikut :
1. 1 (satu) set asli pada kertas berkualitas baik, ukuran A.3;
2. 4 (empat) set cetakan pada kertas berkualitas baik, ukuran A-
3;

1.4.4. Penandatanganan dan Persetujuan Gambar

Penyedia Jasa disarankan untuk menyiapkan Gambar-gambar dan mengajukan


gambar-gambar tersebut kepada Pengguna Jasa sedini mungkin untuk menghindari
penundaan pekerjaan lapangan, karena tidak tersedianya gambar-gambar yang
telah diperiksa dan disetujui Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa harus menyerahkan Gambar-gambar pelaksanaan atau Gambar-
gambar Kerja kepada Pengguna Jasa untuk diperiksa dan disetujui, dalam hal ini
paling tidak 60 hari sebelum waktu dimulainya pelaksanaan atau fabrikasi untuk
jenis pekerjaan–pekerjaan tertentu. Untuk barang yang harus dibuat di luar
lapangan dan diangkut ke lapangan harus diserahkan lebih awal dari pada batas
minimum 60 hari yang disebutkan di atas, untuk memberikan waktu yang cukup
untuk pemeriksaan, persetujuan, pembuatan, pengiriman dan penerimaan di
lapangan. 4 (empat) set cetakan yang jelas terbaca, untuk tiap gambar harus
diserahkan kepada Pengguna Jasa dengan lembar pengiriman standar. Format lembar
pengiriman harus disetujui oleh Pengguna
5 Jasa.
Dalam waktu 30 hari kerja setelah menerima cetakan gambar yang diserahkan
oleh Penyedia Jasa, Pengguna Jasa akan mengembalikan satu salinan yang
ditandai dan ditanda tangani serta komentar-komentar yang tergantung pada
apakah gambar tersebut masih harus direvisi atau disetujui. Setelah menerima
gambar yang sudah disetujui, Penyedia Jasa berhak untuk memulai pekerjaan
yang tercakup dalam setiap gambar, mentaati perintah- perintah setiap koreksi
jika ditunjukkan pada gambar oleh Pengguna Jasa dan, harus menyerahkan
terlebih dahulu, dengan lembar penyerahan, 4 (empat)
cetakan untuk setiap gambar yang sudah dikoreksi, bila ada, kepada
Pengguna Jasa. Semua gambar yang telah diperiksa dan disetujui harus
disimpan di kantor lapangan Penyedia Jasa dengan urutan yang sesuai dan dalam
sistem pengarsipan gambar yang terkontrol dengan baik.
Bila diperlukan perbaikan dari gambar yang diajukan oleh Penyedia Jasa,
Penyedia Jasa akan membuat koreksi yang diperlukan dan atau revisi-revisi pada
gambar tepat pada waktunya dan akan menyerahkan kembali gambar
tersebut kepada Pengguna Jasa dengan cara yang sama menjadi gambar baru,
dalam 4 salinan. Bila gambar-gambar yang dikembalikan telah diserahkan
kembali untuk disetujui, Pengguna Jasa akan berusaha dengan keras
untuk menyelesaikan pemeriksaan dan atau persetujuannya terhadap
gambar itu dalam waktu 15 hari kerja; namun hal ini tergantung pada jumlah dan
tingkat kesulitan koreksi/revisi yang harus diperiksa. Prosedur ini akan berlanjut
sampai gambar-gambar akhirnya disetujui.
Pengguna Jasa berhak untuk meminta detail-detail tambahan dan
meminta Penyedia Jasa untuk membuat perubahan-perubahan yang
diperlukan pada gambar pelaksanaan/gambar kerja untuk disesuaikan dengan
syarat-syarat dan maksud dari spesifikasi tanpa biaya tambahan.
Setiap Pekerjaan yang telah dilaksanakan sebelum gambar-gambar
pelaksanaannya disetujui oleh Pengguna Jasa akan menjadi resiko Penyedia Jasa.
Persetujuan Pengguna Jasa terhadap gambar Penyedia Jasa tidak akan
melepaskan/membebaskan Penyedia Jasa dari kewajibannya dalam mentaati
Spesifikasi, tanggung jawab untuk memenuhi metode pelaksanaan, dan lain-lain.

1.5. Standar

Seluruh material dan peralatan yang disediakan berdasarkan kontrak atau


untuk fabrikasi peralatan yang dimasukkan dalam pekerjaan harus memenuhi
standarisasi dan spesifikasi masing-masing yang ditunjukan dalam Dokumen dan

6
dalam hal ini, standarisasi dan spesifikasi memberi alternatif seperti yang
ditafsirkan dan disetujui oleh Pengguna Jasa.
Bila standar-standar untuk material dan perlengkapan/alat-alat tidak
dinyatakan dalam Spesifikasi, mereka harus menyesuaikan dengan standar yang
sesuai dan umum digunakan seperti standar dari Inggris (yang selanjutnya disebut
BS) yang paling baru dan sesuai, standar masyarakat Amerika untuk
tes material (selanjutnya disebut A S T M), standar Indonesia seperti SNI, PUBI,
PBI, SNI, dan
lain-lain atau standar lain yang disetujui Pengguna Jasa. Standar diatas adalah standar
yang disyahkan dalam Kontrak, yang dapat digunakan oleh Penyedia Jasa, tanpa
terlebih dahulu mendapatkan ijin dari Pengguna Jasa.
Apabila Penyedia Jasa mengajukan standar dan spesifikasi yang sama
atau material dan peralatan yang sama, Penyedia Jasa harus menyatakan
ciri-ciri perubahan yang pasti dan harus menyerahkan standar yang lengkap,
spesifikasi, informasi dan data untuk material dan peralatan yang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa. Penyerahan standar tersebut
harus tepat waktu dan kelalaian untuk melaksanakan hal atau pembelian untuk
setiap material dan peralatan yang sama yang diajukan sebelum disetujui Pengguna
Jasa akan menjadi resiko Penyedia Jasa.
Segala biaya yang dikeluarkan Penyedia Jasa dalam mentaati persyaratan
dalam pasal ini harus dianggap termasuk dalam harga satuan yang dimasukan
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

1.6. Program Pelaksanaan dan Laporan

1.6.1. Program Pelaksanaan

Dalam 14 (empat belas) hari setelah menerima Surat Penunjukan, Penyedia


Jasa akan mengajukan kepada Pengguna Jasa jadwal waktu pelaksanaan untuk
seluruh Pekerjaan dan Pekerjaan Sementara yang akan dilaksanakan berdasar
Kontrak, dengan memakai metode lintasan kritis (CPM), atau yang disetujui
Pengguna Jasa, bersama dengan disket dan sistem perangkat lunaknya.
Jaringan kerja CPM harus menunjukkan usulan urutan pelaksanaan dan hubungan
yang sesuai antara kegiatan-kegiatan dalam jaringan kerja dan harus memasukkan
kelonggaran waktu dan sumber-sumber untuk melengkapi pekerjaan.
Bersama dengan jaringan kerja CPM , Penyedia Jasa akan mengajukan lembar data
secara rinci untuk tiap- tiap kegiatan dalam jaringan kerja atau batasan-batasan
yang berisi data berikut :
7
a. Nama kegiatan;
b. Jangka waktu Kegiatan;
Hal-hal berikut harus sudah termasuk dalam perhitungan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan dan daftar dari semua
kelonggaran waktu dan jangka waktu, yang dapat dipakai, termasuk :
pengukuran, pematokan;
persiapan dan persetujuan gambar-gambar;
persetujuan benda-benda uji atau uji coba;
pengapalan bahan-bahan;
pemasangan item-item khusus;
kemungkinan penundaan dikarenakan banjir atau kondisi
cuaca yang buruk;
libur keagamaan;
beberapa faktor lain yang mempengaruhi jangka waktu.
c. Sumber-sumber yang dipekerjakan termasuk :
Jumlah tenaga kerja termasuk perincian oleh perusahaan,
tenaga ahli atau pengawas apa saja , pengawas tenaga asing dan
sebagainya;
Sarana-kontruksi dan peralatan termasuk tipe ,buatan,
kapasitas dan jumlah.
Jadwal waktu pelaksanaan harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga
keseluruhan pekerjaan akan diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan
dalam appendik I pada penawaran. Sesudah disetujui oleh Pengguna Jasa , jadwal
waktu pelaksanaan beserta lembar-lembar lampirannya, harus digunakan sebagai
acuan bagi Program Pelaksanaan dan tidak diijinkan diadakan perubahan,
kecuali ada perpanjangan waktu yang diperbolehkan berdasarkan kontrak.
Program yang disetujui harus menjadi dasar acuan untuk membandingkan
kemajuan yang dicapai terhadap yang direncanakan. Juga akan digunakan untuk
mengetahui apakah suatu pekerjaan telah selesai tepat pada waktunya.
Program Pelaksanaan yang Disetujui akan dimonitor secara ketat dan
kemajuan semua kegiatan diperbarui dalam kurun waktu tertentu, dengan maksud
untuk membuat dasar acuan untuk penyiapan laporan kemajuan.
Bila menurut pendapat Pengguna Jasa, kemajuan pekerjaan tidak sesuai
dengan Program Pelaksanaan yang Disetujui, Pengguna Jasa mempunyai hak
meminta Penyedia Jasa untuk menambah sumber-sumber atau waktu kerjanya
yang sesuai Pasal 43 dari Syarat Umum Kontrak. Untuk selanjutnya, atas
8
permintaan Pengguna Jasa, Penyedia Jasa akan membuat jadwal yang telah
diperbaiki/disesuaikan dengan maksud untuk mengejar ketinggalan terhadap
program pelaksanaan yang telah disetujui., yang harus secara terus
menerus dijadikan dasar monitoring
kemajuan pekerjaan dan syarat untuk penentuan penyesuaian penambahan
atau pengurangan. Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam
memenuhi dengan kebutuhan pada Ayat ini akan dianggap termasuk dalam harga
satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

1.6.2. Laporan Kemajuan Pelaksanaan

(1) Pada akhir setiap pergantian pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyiapkan
laporan rinci dalam bentuk yang disetujui oleh Penngguna Jasa, yang
menunjukkan staf Pengawas dan jumlah pekerja dari berbagai
kelas/tingkatan yang dipekerjakan oleh Penyedia Jasa di lapangan
selama pergantian, bahan-bahan, peralatan dan sarana kontruksi yang
digunakan, ketinggian air dan sebagainya; yang mungkin diperlukan
oleh Penngguna Jasa. Pada setiap akhir minggu, Penyedia Jasa harus
menyerahkan 5 copy laporan mingguan berdasarkan atas laporan harian yang
diterangkan diatas kepada Penngguna Jasa.
(2) Sebelum hari kesepuluh tiap bulannya, Penyedia Jasa harus menyerahkan 5
copy laporan kemajuan/progres bulanan dalam bentuk yang telah disepakati
oleh Penngguna Jasa secara rinci tentang kemajuan pelaksanaan selama bulan
sebelumnya. Laporan tersebut harus mencakup, tetapi tidak dibatasi hal-hal
berikut :
1. Prosentase pekerjaan secara total yang diselesaikan sampai dengan akhir
laporan bulanan dengan memakai kegiatan-kegiatan (dan sub-kegiatan)
dalam jaringan kerja CPM yang telah ditetapkan sebagai program kerja
yang telah disetujui;
2. Jumlah waktu yang tersisa untuk memyelesaikan keseluruhan pekerjaan
dan untuk setiap kegiatan jaringan kerja.
(3) Pada setiap kegiatan atau sub-kegiatan dalam jaringan kerja dibuat daftar
yang menunjukkan :
1. Prosentase rencana yang akan diselesaikan sampai akhir perioda pelaporan;
2. Prosentase aktual yang diselesaikan sampai akhir periode pelaporan;
3. Jangka waktu yang tersisa untuk menyelesaikan kegiatan atau sub-kegiatan;

9
4. Penjelasan yang tepat tentang kemajuan pekerjaan termasuk metode
perbaikan yang di usulkan.
(4) Jadwal kegiatan yang akan dimulai dalam jangka 2 (dua) bulan berikutnya
dengan perkiraan tanggal dimulai dan diselesaikannya kegiatan tersebut.
(5) Daftar tenaga kerja berdasarkan perusahaan atau posisi yang digunakan
selama periode pelaporan.
(6) Daftar sarana pelaksanaan, peralatan dan bahan-bahan di lapangan yang
digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan termasuk yang tiba di atau
dipindahkan dari lapangan. Daftar tersebut harus memperlihatkan kegiatan
mana yang sedang dilakukan setiap harinya, tidak bekerja atau rusak/cacat.
(7) Total volume Pekerjaan permanen untuk item-item seperti berikut tetapi tidak
dibatasi untuk :
a. Total volume pekerjaan galian yang diselesaikan;
b. Total volume pekerjaan berbagai klasifikasi timbunan yang diselesaikan;
c. Total volume pekerjaan berbagai kelas mutu beton yang diselesaikan;
d. Total volume pekerjaan pasangan-batu yang diselesaikan;
(8) Item-item utama untuk pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama peiode
pelaporan.
(9) Daftar jumlah pembayaran yang diterima per tanggal dan jumlah tagihan yang
diajukan tetapi belum dibayarkan.
(10) Uraian secara rinci semua faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan
pekerjaan dan solusi yang diusulkan Penyedia Jasa.
(11) Masalah-masalah lain yang mungkin diperlukan berdasar Kontrak atau
pernyataan tentang masalah-masalah yang timbul dari atau sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan selama periode pelaporan.
(12) Foto kemajuan pelaksanaan.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa yang berkaitan dengan sub-
pasal ini harus dianggap termasuk dalam harga satuan yang dimasukan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

1.6.3. Rapat bersama untuk membicarakan kemajuan pekerjaan

Pertemuan rutin antara personil inti dari Penngguna Jasa dan Penyedia Jasa harus
diadakan setiap minggu atau tiap dua mingguan, pada waktu yang telah disetujui
dengan pihak-pihak yang berkaitan. Tujuan dari pertemuan ini adalah membicarakan
kemajuan yang telah dicapai, rencana kerja untuk minggu berikutnya dan
masalah- masalah yang ada yang berakibat langsung terhadap kegiatan kerja yang
segera dilaksanakan. 10
1.7. Bahan dan Perlengkapan yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
1.7.1. Umum
Penyedia Jasa akan menyediakan semua bahan-bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Semua bahan dan peralatan yang
merupakan bagian dari Pekerjaan Permanen harus dalam keadaan baru dan sesuai
dengan standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi atau Standar
1.7.2. Sarana Pelaksanaan
Penyedia Jasa akan menyediakan sarana pelaksanaan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian dan perbaikan dapat dilakukan secara
effisien. Jika dipertimbangkan perlu, untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Kontrak, Pengguna Jasa akan memerintahkan Penyedia Jasa untuk mengirim
tambahan sarana dan peralatan. Semua sarana dan peralatan yang disediakan
oleh Penyedia Jasa harus lengkap dengan semua suku cadangnya dan Penyedia
Jasa harus meyimpan dalam jumlah yang cukup semua suku cadang untuk
sarana dan peralatannya guna menjamin pelakasanaan Pekerjaan yang efisien.
Setiap saat jumlah dan jenis sarana dan peralatan harus dalam kondisi dapat
dioperasikan dengan baik, dan tidak kurang dari jumlah yang ditunjukkan dalam
Jadwal Pelaksanaan yang telah Disetujui

1.7.3. Bahan Pengganti


Penyedia Jasa harus berupaya semaksimal mungkin untuk menyediakan
bahan- bahan yang ditetapkan, kecuali jika bahan-bahan yang ditetapkan tidak
tersedia karena alasan diluar batas kemampuan dari Penyedia Jasa, bahan-bahan
pengganti boleh digunakan, dengan ketentuan bahwa tidak boleh
menggunakan bahan pengganti tersebut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Pengguna Jasa.
Harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga tidak akan disesuaikan untuk
menambah biaya antara bahan-bahan yang dipilih dan bahan-bahan pengganti yang
benar-benar disediakan.
1.7.4. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan
Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak pada salah satu atau lebih
tempat yang ditentukan Pengguna Jasa :

a) Tempat produksi dan pembuatan


b) Tempat pengapalan
11
c) Lapangan

Penyedia Jasa supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut perlengkapan dan


bahan kepada Pejabat Pembuat Komitmen sesuai yang dimintanya untuk tujuan
pemeriksaan, tetapi bagaimanapun juga tidak meringankan Penyedia Jasa dari
tanggung jawabnya untuk menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan
spesifikasi.

1.7.5. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus disediakan oleh Penyedia
Jasa
Penyedia Jasa akan menyampaikan kepada Pengguna Jasa sebanyak 3 (tiga) set
Spesifikasi lengkap, brosur, data yang lengkap dari bahan-bahan/ material dan
sarana yang akan diadakan sesuai Kontrak dalam jangka waktu 60 (enam puluh)
hari dari sesudah menerima Surat Perintah Kerja.
Persetujuan terhadap semua Spesifikasi, brosur dan data, dalam bentuk apapun
tidak membebaskan Penyedia Jasa dari segala tanggungjawabnya dalam hubungannya
dengan Kontrak.Semua biaya diadakan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi
kebutuhan pada pasal ini yang dianggap sudah termasuk dalam harga satuan yang
dimasukan dalam Daftar Kuntitas dan Harga.

1.8. Survey dan Pengukuran Pekerjaan

1.8.1. Bench Mark


Bench mark dasar untuk Proyek haruslah benchmark-benchmark yang
ditentukan oleh Pengguna Jasa. Penyedia Jasa harus melakukan konfirmasi
terhadap ketelitian dari setiap benchmark-benchmark yang lain dengan
melakukan survai pengecekan terhadap benchmark-benchmark dasar tersebut. Dalam
hal bench mark tersebut rusak yang disebabkan aktivitas pelaksanaan, benchmark
tersebut harus disimpan oleh Penyedia Jasa dengan biaya sendiri.
Penyedia Jasa akan membuat Bench Mark sementara (Temporary bench
mark/TBM) dengan interval tidak lebih dari 500 m sepanjang lokasi pekerjaan.
Desain dan lokasi dari masing-masing TBM harus disetujui Pengguna Jasa.
Elevasi-elevasi semua TBM harus dibuat dan disetujui oleh Pengguna Jasa
sebelum TBM tersebut digunakan untuk survey pra pelaksanaan atau
kemajuan pekerjaan. Untuk pengukuran beda ketinggian menggunakan waterpass
dan pengukuran koordinat xy menggunakan total station.

12
1.8.2. Permukaan Tanah Asli untuk Tujuan Pengukuran
Sebelum melakukan survai permukaan tanah asli yang akan dicantumkan
dalam gambar-gambar pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada
Pengguna Jasa paling lambat 20 hari sebelumnya dengan maksud ,bahwa Pengguna
Jasa atau Wakilnya dapat menyaksikan dan membuktikan ketinggian yang akan
digunakan/ditetapkan. Ketinggian permukaan asli yang ditetapkan harus mendapat
persetujuan dari Pengguna Jasa.

1.8.3. Pengukuran dan Pembayaran Pekerjaan Survey dan Pengukuran

Biaya semua pekerjaan survei yang dibutuhkan untuk pematokan ,pengukuran dan
modifikasi gambar- gambar dan untuk ketentuan yang lain-lain yang
dibutuhkan oleh Pengguna Jasa untuk pengecekan pematokan dan
pelaksanaan survei pengukuran yang diuraikan dalam pasal ini, akan ditanggung
oleh Penyedia Jasa dan dimasukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

13
Jasa untuk persetujuannya dalam periode ditentukan. Pelaksanaan bangunan tersebut
tidak boleh dimulai sebelum proposal tersebut disetujui Pengguna Jasa.

Fasilitas kantor yang memadai akan disediakan di lokasi untuk wakil Pengguna Jasa
dan stafnya.

1.9. Pekerjaan Sementara


1.9.1. Umum
Semua pekerjaan sementara akan dioperasikan, dipelihara dan secara bertahap
dibongkar oleh Penyedia Jasa, kecuali ditentukan lain dalam Kontrak.

1.9.2. Lokasi/Lapangan
Penyedia Jasa harus membatasi, sejauh dapat dilakukan, perpindahan
pekerja- pekerja dan peralatan ke lapangan termasuk rute-rute jalan masuk yang
sudah disetujui oleh Pengguna Jasa dengan maksud untuk meminimalkan
kerusakan tanaman dan hak milik, dan akan berusaha sekuat tenaga untuk
menghindari kerusakan tanah. Bekas roda kendaraan dan garutan akibat
roda kendaraan harus diperbaiki dan kerusakan lahan harus dikembalikan
semaksimal mungkin seperti kondisi aslinya
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab langsung pada Pemilik pekerjaan untuk
beberapa pelanggaran atau kerusakan yang tidak perlu atau kerusakan tanaman atau
lahan sebagai akibat pengoperasian, apakah tanaman atau lahan tersebut milik
Pemilik Pekerjaan atau orang lain dan akan mengganti rugi kepada Pemilik
atau orang lain terhadap semua kerugian-kerugian dan tuntutan-tuntutan untuk setiap
kerusakan dan kerugian.

1.9.3. Kantor Penyedia Jasa, Direksi ket, Gudang, Barak Tenaga Kerja dan
Lain- Lain

Penyedia Jasa akan menyediakan, menjaga dan mengoperasikan semua


bangunan- bangunan dan halaman – halaman kerja seperti Kantor Penyedia
Jasa, Direksi Ket, barak tenaga kerja dan bangunan- bangunan sementara dan
halaman-halaman kerja lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dan
memindahkannya pada saat selesai pekerjaan.

14
Kantor Penyedia Jasa harus mempunyai luas minimum 45 m2, termasuk ruang
pertemuan. Penyedia Jasa akan menyampaikan perencanaan lapangan/lokasi dan
secara umum untuk bangunan-bangunan sementara dan permanen pada
Pengguna
Kantor staf Penyedia Jasa di lapangan dan barak tenaga kerja akan disediakan
dengan semua pelayanan yang diperlukan untuk drainasi, lampu penerangan jalan-
jalan, jalan setapak, tempat-tempat parkir, pagar, sanitasi, dapur masak,
pencegahan kebakaran, dan perlengkapan pemadam kebakaran sesuai dengan
ketentuan dalam Syarat Umum Kontrak.
Penyedia Jasa juga harus menyediakan system penyediaan air yang
memadai untuk kantor Penyedia Jasa, kantor staf , barak tenaga kerja, bengkel dan
tempat- tempat lain di lapangan/lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa akan mengatur
sendiri untuk penyediaan listrik untuk kantor Penyedia Jasa, kantor staf, barak
tenaga kerja, bengkel, gudang dan kantor test laborat. Kantor Penyedia Jasa
akan dilengkapi dengan telepon dan faximail dalam keadaan operasi

1.9.4. Pekerjaan Pengeringan selama Pelaksanaan

Gambar, metode pelaksanaan pekerjaan, pengeringan dibuat oleh Penyedia Jasa


dan dimintakan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen. Pengeringan air
harus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan saluran, Irigasi dan bangunan atau
sesuai petunjuk Pengguna Jasa. Penyedia Jasa harus memasang, memelihara
semua pipa dan peralatan lain yang diperlukan untuk pengeringan air agar lokasi
pekerjaan bebas dari air sehingga pekerjaan konstruksi dapat dilakukan sesuai dengan
syarat-syarat. Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan akibat
banjir atau kegagalan pengeringan air atau pekerjaan pengamanan.
Kistdam, semua tanggul atau pengeringan air sementara harus segera dibongkar
atau diratakan sehingga kelihatan baik dan tidak mengganggu kelancaran aliran
air setelah pekerjaan perbaikan bangunan dan saluran selesai. Dalam pekerjaan detail
desain pekuatan tebing sungai bedog kistdam menggunakan karung goni.
Cara pengeringan air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan
Pengguna Jasa, dan tidak boleh mengganggu jalannya air yang dibutuhkan untuk
pengairan pada jaringan pengairan yang ada.
Apabila pelaksanaan pekerjaan berada di bawah muka air tanah, air tersebut
supaya dipompa dengan menggunakan water pump dahulu sebelum dilakukan
penggalian. Pengeringan air dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat
dipelihara kestabilan dari dasar dan sisi miring yang digali sehingga semua
pelaksanaan konstruksi dikerjakan pada keadaan kering.
15
1.9.5. Pengalihan Sementara ( Saluran Pengelak)

Penyedia Jasa akan bertanggungjawab atas pemindahan aliran air


yang mengganggu pekerjaan selama pelaksanaan seluruh pekerjaan sesuai
dengan ketentuan dari Spesifikasi Teknik, “Diversion and Care of Water.”
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi persyaratan ini
sudah dianggap termasuk dalam jumlah lump sump yang dimasukkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Kecuali untuk pelaksanaan bangunan Bendung dan Bangunan Terjun yang
membutuhkan penutupan dan pengeringan yang terus-menerus selama pelaksanaan.
Untuk bangunan tersebut biayanya sudah dimasukkan harga “lump sump” dalam
Daftar Kuantitas dan Harga yang dibayarkan sebagai berikut :
a. 40% apabila penggalian fondasi selesai;
b. 40% apabila pekerjaan selesai 100%;
c. 20% apabila semua bagunan-bangunan pengelak dan peralatan yang
berkenaan dengan pengamanan air telak dipindahkan dari lokasi
pekerjaan.
Biaya sudah dianggap termasuk kompensasi penuh untuk menyediakan semua
tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, bangunan-bangunan peralatan dan lain-
lain untuk menyelesaikan pekerjaan yang menyesuaikan pelaksanaan teknik
yang terbaik dan sepenuhnya

1.10. Keamanan dan Pemeriksaan Kesehatan

1.10.1. Umum
Semua pengawasan terhadap keselamatan, kesehatan dan keamanan
yang diperlukan untuk pelaksanaan seperti, dan tidak dibatasi, antara lain
pengaturan sanitasi, pembersihan lahan di lokasi, bahan bakar minyak, pagar
sementara, peraturan-peraturan keamanan dan pencegahan kebakaran akan
dibangun dan dipelihara oleh Penyedia jasa dengan biaya sendiri. Penyedia Jasa
akan bertanggungjawab atas semua keselamatan dan kesehatan dan pengawasan
keamanan dan akan menyampaikan pada Pengguna Jasa untuk mendapatkan
persetujuan, organisasi dan aturan-aturan untuk tujuan tersebut.
Penyedia Jasa akan membuat pengaturan untuk pertolongan setiap kecelakaan
yang secara kebetulan terjadi di lapangan dalam bentuk unit pertolongan
pertama yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan. Dan harus bertanggung
jawab dan menanggung semua biaya yang berhubungan dengan pelayanan
16
pertolongan pertama tersebut termasuk pengiriman/pengangkutan
dengan ambulans untuk pekerja yang terluka atau sakit kerumah sakit.
Pertolongan pertama juga harus disediakan untuk Pemilik dan Pengguna
Jasa, tanpa dipungut biaya, juga untuk pekerja-pekerjanya di lapangan.

1.10.2. Sistem Pengaturan Keamanan

Penyedia Jasa akan membangun sebuah sistem pengaturan keamanan dan


organisasinya untuk pekerjaan- pekerjaan dan menyampaikan program kepada
Pengguna Jasa untuk persetujuannya. Sistem kontrol keamanan akan mempunyai
kapasitas peralatan, fasilitas dan personil yang memadai untuk menghindari
kecelakaan dan kerusakan bagi orang-orang dan harta benda terkait.
Sistem kontrol keamanan akan dioperasikan sesuai dengan program yang desetujui
yang disusun berdasarkan aturan–aturan dan hukum di Indonesia.
Pengguna Jasa atau Wakil Pengguna Jasa berhak untuk memerintah Penyedia Jasa
dalam pengoperasian sistem tersebut dari waktu ke waktu, jika dianggap perlu
menurut Pengguna Jasa.
1.10.3. Peraturan Kesehatan

Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan
keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan
tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Pengguna
Jasa/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut dan
oleh Penguasa setempat.
Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil langkah-
langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih.

Penyedia jasa harus menyediakan alat pelindung diri yang terdiri atas :
Topi pelindung
Pelindung mata
Pelindung telinga
Pelindung pernafasan dan mulut
Sarung tangan
Sepatu keselamatan
Body harmes
Jaket pelampung
Rompi keselamatan
Pelindung jatuh
17
Apabila penyedia jasa akan menambahkan / mengurangi alat pelindung maka harus
dengan persetujuan pengguna jasa. Serta penyedia jasa harus melengkapi area
pekerjaan dengan rambu-rambu petunjuk, informasi dan keselamatan.

1.11. Foto Dokumentasi

Penyedia Jasa harus menyerahkan foto untuk laporan progress pekerjaan (foto
0%,25%, 50%,75% dan 100%) pada lokasi yang ditentukan oleh Pengguna Jasa.
Minimum tiga gambar harus diambil pada tiap lokasi pada titik yang sama untuk
memperlihatkan keadaan sebelum mulai pekerjaan, keadaan dalam tahap konstruksi
dan keadaan dalam penyelesaian. Foto-foto pada tiap lokasi dan titik pengambilan
yang sama diambil dengan arah tertentu dan tetap, ketiga keadaan tersebut di atas
dengan latar belakang yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut.
Ketiga gambar untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai dengan
tanggal pengambilan, softcopy foto yang bersangkutan harus diserahkan dalam
album terpisah (Harddisk/SSD). dan membuat video pelaksanaan pekerjaan mulai
awal sampai akhir.
3 (tiga) set album harus diserahkan kepada Pengguna Jasa pada penyelesaian
pekerjaan, beserta foto pendukung pelaksanaan pekerjaan.
Pengambilan foto harus memakai media papan tulis, untuk mempermudah memberi
notasi pada lokasi pekerjaan.

1.12. Mobilisasi dan Demobilisasi

1.12.1. Ruang Lingkup

Mobilisasi dan Demobilisasi dalam Daftar Kuantitas dan Harga (“Bill of


Quantities”) dimaksudkan pengangkutan Sarana Pelaksanaan yang akan
digunakan ke Lapangan berdasarkan pada jadwal pelaksanaan yang
disampaikan setelah penerimaan Surat Perintah Kerja. Mobilisasi peralatan berat
dan peralatan lainnya, sesuai dengan jadwal yang diserahkan juga termasuk dalam
mobilisasi.
Penyedia Jasa diperbolehkan dengan ijin dari Pengguna Jasa, setiap saat
selama pelaksanaan pekerjaan melakukan perubahan, pengurangan dan/atau
peningkatan sarana pelaksanaan dan personil. Mobilisasi untuk semua peralatan
yang diperlukan untuk memulai pekerjaan harus selesai dalam waktu 60 hari
sesudah surat penunjukkan.
18
Demobilisasi akan termasuk pemindahan semua peralatan dari lokasi.

1.12.2. Pengukuran dan Pembayaran Mobilisasi dan Demobilisasi

Pengukuran dan pembayaran mobilisasi dan demobilisasi adalah menggunakan

“lumpsum”. Harga “lumpsum” yang akan dibayarkan adalah sebagai berikut :


a. 70 % apabila semua perlengkapan ditunjukkan dalam jadwal Pelaksanaan
yang telah Disetujui, sampai di lokasi;
b. 30 % apabila kegiatan-kegiatan telah selesai dan peralatan telah dipindahkan
dari lokasi.
Harga “lumpsum” akan sudah dianggap termasuk kompensasi penuh untuk setiap
biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa untuk mobilisasi dan demobilisasi.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa dalam memenuhi kebutuhan
pada pasal ini yang dianggap sudah termasuk dalam jumlah “lump sump” yang
dimasukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

19
BAB II. PEKERJAAN TANAH

2.1 Umum

2.1.1 Sifat-sifat Lapisan Tanah

Penyedia Jasa harus menguasai, berdasarkan semua data yang tersedia yang
berkaitan dengan pekerjaan tanah dan sifat-sifat lapisan tanah serta bahan-bahan yang akan
digali dan digunakan sebagai bahan timbunan, hal-hal sebagai berikut:
- Situasi umum ditempat
pekerjaan;
- Hambatan/permasalahan yang ada ditempat
itu;
- Aliran air sungai;
- Permukaan tanah;
- Kemungkinan terjadinya banjir;
- Kewajiban-kewajibannya untuk pembelokan aliran dan pengamanan air berdasar Bab
6.10
Spesifikasi Umum;
- Kerikil dan batu;
- Muka air tanah dan air sungai, batuan lepas atau batuan
masif;
- Pohon-pohon, semak-semak, kayu dan
kotoran;
- Rintangan dari bermacam-macam jenis dan material alami dalam bentuk
apapun.
Harga satuan di dalam Daftar Kuantitas dan Harga harus mencerminkan perkiraan Penyedia
Jasa.

2.1.2 Dimensi, Batas dan Ketinggian Pekerjaan-pekerjaan Tanah

Semua pekerjaan tanah harus dilaksanakan menurut dimensi, batas dan ketinggian sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar atau seperti ukuran dan ketinggian lain sebagaimana ditentukan oleh
Pengguna Jasa. Dimensi dan batas yang berdasarkan pada atau yang berhubungan dengan
permukaan tanah, harus ditunjukkan kepada Pengguna Jasa sebelum dimulai pekerjaan tanah di
suatu lokasi.

20
Untuk keperluan spesifikasi tersebut, penentuan ketinggian permukaan tanah asli
harus mengikuti permukaan tanah atau permukaan dasar sungai sebelum memulai pekerjaan
tanah, sesuai dengan yang tercantum pada pasal 5 dalam Spesifikasi Umum.
Penyedia Jasa harus melengkapi dan bertanggung jawab penuh untuk penetapan posisi
pekerjaan-pekerjaan dan menetapkan dalam jumlah yang memadai titik-titik tetap dan
titik-titik ikat. Survai yang akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa digambarkan pada pasal 5
dalam Spesifikasi Umum.

2.1.3 Metode Penggalian

Penyedia Jasa harus melaksanakan semua pekerjaan-pekerjaan galian dalam kondisi


jenis material apapun yang mungkin akan dihadapi dan dengan suatu metode-metode atau
gabungan dari beberapa metode yang menurut pertimbangan Penyedia Jasa yang paling cocok
berdasarkan pada batasan-batasan yang ada.
Penyedia Jasa harus memberi pertimbangan pada permasalahan-permasalahan, lokasi
dan jalan masuk yang menuju ke lokasi pembuangan tanah, lokasi penimbunan dan lokasi
“stock pile” dan semua faktor-faktor lainnya yang berkaitan.
Sejauh dapat dilaksanakan jalan masuk dan jalan angkut harus dibatasi pada jalan-jalan
pelayanan ketempat kerja atau rute-rute lainnya yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk
membatasi seminimal mungkin gangguan terhadap penduduk di sekitar pekerjaan.

2.1.4 Pengangkutan Material Hasil Galian

Pengangkutan material-material hasil galian ke tempat timbunan tanggul, urugan


kembali, atau pembuangan kelebihan material ataupun material yang tidak memenuhi syarat
harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah disetujui Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa harus mengangkut material melalui rute yang terdekat antara tempat
penggalian dan tempat penimbunan atau tempat pembuangan material untuk membatasi
seminimal mungkin gangguan terhadap penduduk di sekitar lokasi kerja.

2.1.5 Pembuangan Bahan Hasil Galian

Bahan galian yang tidak memenuhi syarat atau kelebihan material hasil galian dibuang di
lokasi kecuali ditentukan lain atas perintah dari Pengguna Jasa. Penyedia Jasa harus merapikan
dan meratakan permukaan timbunan tanah buangan yang tidak beraturan pada profil, pada
ketinggian dan permukaan yang disetujui oleh Pengguna Jasa. Lokasi timbunan yang sudah
jadi tidak boleh dipakai untuk penimbunan sementara hasil galian kecuali disetujui Pengguna
Jasa secara tertulis. Penyedia Jasa juga harus memelihara aliran air yang diakibatkan oleh
longsoran puncak-puncak timbunan / gundukan tanah.

21
2.2 Pembersihan Lapangan

2.2.1 Lingkup

Pekerjaan yang tercakup dalam pasal ini harus termasuk penyediaan semua tenaga
kerja dan bahan-bahan serta peralatan Penyedia Jasa untuk pelaksanaan semua pekerjaan-
pekerjaan yang diperlukan untuk pembersihan lapangan.

Pembersihan tersebut harus sudah termasuk penebangan dan pencabutan akar pepohonan,
semak- semak dan hutan belukar, kotoran-kotoran, akar-akar dan tunggul-tunggul, tanam-
tanaman, membongkar bangunan-bangunan dan penghalang lainnya sebagaimana yang
diperintahkan oleh Pengguna Jasa.
Semua bahan-bahan hasil dari pembersihan lapangan yang dapat terbakar harus dibakar,
disingkirkan dari lapangan kecuali ditentukan lain atas perintah dari Pengguna Jasa.
Semua material-material yang mudah terbakar hasil permbersihan lapangan harus
dibuang /
disingkirkan dari lokasi pekerjaan kecuali ditentukan lain atas perintah dari Pengguna
Jasa.
Lobang-lobang akibat dari pembersihan lapangan harus diisi dengan bahan-bahan yang disetujui
Pengguna Jasa dan dipadatkan lapis demi lapis sampai mencapai kepadatan kering yang
minimal sama dengan kepadatan tanah sekitarnya.
Penyedia Jasa harus mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa sebelum memulai pekerjaan
pembersihan lapangan.

2.2.2 Pengukuran dan Pembayaran


a.
Pengukuran
Pembersihan lapangan harus berdasarkan pada jumlah luasan dalam meter persegi (m2)
sebagaimana ditunjukkan pada gambar dan ditentukan pada pasal ini atau sebagaimana
diperintahkan Pengguna Jasa.
b.
Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan pembersihan harus dilakukan berdasarkan harga satuan
yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus mencakup semua biaya-
biaya untuk penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, sarana, alat-alat bantu
dan lain- lain untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan teknik pelaksanaan terbaik
dan sepenuhnya sesuai dengan semua persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi ini.

22
2.3.2 Toleransi untuk pekerjaan perapian
Permukaan-permukaan yang digali harus dirapikan sampai pada batas-batas
permukaan- permukaan sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau sampai pada batas-
batas permukaan- permukaan lain yang mungkin ditentukan oleh Pengguna Jasa. Tampang
lintang pekerjaan galian yang sudah selesai dilaksanakan harus memenuhi toleransi

2.3 Kupasan (Stripping)


2.3.1 Lingkup
Pekerjaan kupasan harus terdiri dari pembuangan semua bahan-bahan organik seperti
rumput- rumputan, tanah permukaan dan akar-akar tanaman dari daerah dimana Pekerjaan
kupasan harus dilaksanakan sampai pada kedalaman dan batas sebagaimana ditunjukkan pada
gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Pengguna Jasa. Semua hasil galian tanah
permukaan kecuali yang mungkin akan dipergunakan atau dicadangkan sesuai dengan
perintah Pengguna Jasa, harus dibuang dengan cara sebagaimana diterangkan untuk tanah-
tanah yang tidak memenuhi syarat untuk digunakan kembali. Kedalaman kupasan 10 cm,
kecuali ditetapkan lain yang ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan oleh Pengguna
Jasa.

2.3.2 Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran akan dilakukan berdasarkan jumlah luasan dalam meter
persegi (m2) sebagaimana ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana ditentukan oleh
Pengguna Jasa.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk kupasan akan dilakukan berdasarkan harga satuan yang
dimasukkan didalam Daftar Kuantitas dan Harga harus mencakup semua biaya-biaya untuk
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, sarana pelaksanaan, alat-alat bantu
dan lain-lain untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi ini.

2.4 Galian Tanah Biasa pada Saluran Irigasi


2.4.1 Umum
Pekerjaan galian tanah biasa yang harus dilaksanakan di saluran air irigasi berupa
pendalaman dan pelebaran dari sungai yang ada. Pekerjaan galian harus dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa sesuai dengan batas- batas, permukaan dan dimensi sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar atau atas petunjuk Pengguna Jasa.
a). Kelebihan kedalaman galian pada saluran/palung 500 mm;
b). Kekurangan kedalaman galian pada saluran/palung 0 mm;

23
c). Kelebihan lebar galian pada saluran/palung 500 mm;
d). Kekurangan lebar galian pada saluran/palung 0 mm.

2.4.3 Galian yang melampaui batas yang ditentukan


Dalam hal terjadi kelebihan tanah galian, yang disebabkan oleh atau alasan
apapun, kecuali karena diperintahkan oleh Pengguna Jasa, Penyedia Jasa harus, dengan
biaya sendiri, memperbaiki galian sampai batas dan ketinggian yang diperlukan,
dengan material yang disetujui dan dengan cara yang disetujui oleh Pengguna Jasa. Apabila
kelebihan galian tidak mengganggu pada aliran Irigasi dan tidak mengganggu keindahan,
Pengguna Jasa akan melakukan kebijaksanaan tidak menuntut untuk memperbaiki kelebihan
galian tersebut.

2.4.4 Inspeksi dan Survei

Penyedia Jasa akan melakukan pengukuran untuk pekerjaan yang sedang dilaksanakan dengan
cara dan disaksikan oleh Pengguna Jasa atau Wakilnya. Pengguna Jasa akan melakukan
pemeriksaan terhadap kemajuan pekerjaan dan pengukuran pekerjaan yang sudah
diselesaikan dengan dibantu oleh Penyedia Jasa yang harus menyediakan, pekerja-pekerja,
material-material dan lain-lain yang diperlukan untuk digunakan oleh Pengguna Jasa.

2.4.5 Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran akan dilakukan dalam meter kubik (m3), sebagaimana
ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Pengguna Jasa. Tidak ada
pengukuran yang akan dilakukan untuk kelebihan galian, termasuk kelebihan galian yang
dilakukan dengan sengaja untuk pengendapan lumpur yang diijinkan selama masa
kontrak, kecuali hal tersebut dibuat bedasarkan perintah dari Pengguna Jasa.
b.
Pembayaran
Galian dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan jarak angkut, yaitu:
A0 : galian yang digunakan untuk timbunan atau yang harus dibuang sejauh <

100 m ke lokasi timbunan atau ke tempat pembuangan;


A1 : galian yang digunakan untuk timbunan atau yang harus dibuang sejauh

100 m ≤ L ≤ 1 km ke lokasi timbunan atau ke tempat pembuangan


dalam kondisi sudah diratakan dan dipadatkan;
24
A2 : galian yang digunakan untuk timbunan atau yang harus dibuang sejauh 1
km
≤ L ≤ 2 km ke lokasi timbunan atau ke tempat pembuangan dalam
kondisi sudah diratakan dan dipadatkan;
Jarak angkut untuk material hasil galian baik yang digunakan untuk timbunan
atau yang harus dibuang, dengan cara apapun, harus didefinisikan sebagai jarak antara
pusat berat dari tempat galian dan pusat berat dari tempat pembuangan atau tempat
penimbunan melalui jalan kerja terdekat yang dapat dilalui dan disetujui sebelumnya
oleh Pengguna Jasa.
Untuk jarak angkut yang melebihi dari yang disebutkan di atas, jika
diperlukan, akan dihitung berdasarkan atas analisa harga satuan dari Penyedia Jasa yang
digunakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan menyesuaikan jarak angkut yang
diperlukan.
Pembayaran untuk galian tanah yang terdiri dari berbagai jenis material,
dengan kedalaman di atas atau dibawah air, harus dilakukan berdasarkan harga satuan
per meter kubik yang dimaksud di dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap
termasuk konpensasi untuk penyediaan seluruh tenaga kerja, material-material,
peralatan, alat bantu dan sebagainya, untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai semua persyaratan yang ditentukan
dalam spesifikasi ini.

2.5 Galian untuk Bangunan-bangunan


2.5.1 Umum
Bab ini mencakup persyaratan pekerjaan galian untuk bangunan yang harus
dilaksanakan berdasarkan kontrak.
Galian bangunan mencakup semua galian yang berhubungan dengan pelaksanaan
jembatan, gorong- gorong persegi, gorong-gorong pipa, perlindungan tebing, bronjong,
bangunan- bangunan pintu air, dinding-dinding banjir, saringan sampah (“trash rack”),
tangga-tangga pelayanan, Bangunan Bendung dan pekerjaan- pekerjaan lainnya yang
ada pekerjaan galian untuk bangunan sebagaimana ditentukan oleh Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa harus melakukan semua galian bangunan untuk jenis material apapun yang
mungkin dijumpai sesuai dengan spesifikasi, gambar-gambar dan ketentuan-ketentuan
Pengguna Jasa. Penyedia Jasa harus menyiapkan dan mengoperasikan semua kebutuhan
yang diperlukan untuk penggalian, pengangkatan, pengangkutan dan peralatan lain yang
diperlukan yang berkaitan dengan jenis material yang dijumpai. Pekerjaan galian bangunan
untuk berbagai macam pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan lebar, panjang, kedalaman
memadai, sehingga mendapatkan pondasi yang memenuhi. Jika di suatu tempat terdapat
material pondasi asli terusik selama proses penggalian, material tersebut harus dibongkar dan

25
diisi dengan material yang disetujui oleh Pengguna Jasa atau diisi beton dan dipadatkan, dan
dan profil-profil seperti ditunjukkan dalam gambar atau ukuran-ukuran lain yang mungkin
diperintahkan oleh Pengguna Jasa secara tertulis.

Bila dipandang perlu, tebing-tebing dari seluruh pekerjaan galian harus ditopang dengan
baik dan disangga dengan penopang dan tebing-tebing harus ditutup dengan turap (apabila
diperlukan) untuk mencegah masuknya pasir, lumpur, dan lain-lain.

Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapikan, Pengguna Jasa harus diberitahu, dan akan
melakukan pemeriksaan dengan resmi. Galian tidak diperbolehkan diisi atau ditutup dengan
beton/pasangan batu/bronjong atau lainnya sebelum diperiksa dan sebelum Penyedia Jasa
diberi wewenang untuk memulai pelaksanaan bangunan di atasnya.

2.5.2 Galian yang Melampaui Batas yang Ditentukan

Bila terjadi kelebihan galian karena suatu alasan atau sebab apapun, kecuali atas perintah
Pengguna Jasa, Penyedia Jasa harus, dengan biaya sendiri, memperbaiki kelebihan galian
tersebut sampai dengan batas dan ketinggian galian yang dibutuhkan dengan beton atau
lainnya yang disetujui oleh Pengguna Jasa sampai dengan permukaan yang sama sebagaimana
yang akan digunakan sebagai bentuk galian yang benar, kecuali bila ditentukan lain oleh
Pengguna Jasa, dimana galian tersebut adalah untuk pekerjaan beton.

2.5.3 Galian Bangunan

Kecuali jika tidak ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan lain oleh Pengguna Jasa,
Penyedia Jasa harus melaksanakan galian bangunan dengan salah satu dari dua hal berikut:
1. Bila rata-rata kedalaman galian, yang telah ditentukan oleh Pengguna Jasa lebih kecil
atau sama dengan 1.20 m, kemiringan lereng harus dua (2) kesatuan vertikal dengan satu
(1) kesatuan horizontal, dengan ruang bebas arah horizontal pada sisi bawah dari rencana
kaki terhadap awal dari lereng galian adalah 25 cm;
2. Bila rata-rata kedalaman galian, yang telah ditentukan oleh Pengguna Jasa lebih besar
atau sama dengan 1.20 m, maka setiap kelipatan ketinggian 3.00 m diberi berm selebar 1
m
Dasar dan lereng-lereng tepi dari galian yang berbatasan dengan beton yang
akan ditempatkan, penyelesaian pekerjaannya harus dengan ketelitian ukuran yang
teliti sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan oleh Pengguna Jasa, dan
bidang permukaan yang dipersiapkan harus dipadatkan seluruhnya dengan alat pemadat
yang seluruh biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan tersebut menjadi tanggung jawab
dari

26
Penyedia Jasa.

2.5.4 Pengukuran dan Pembayaran

a Pengukuran
Pengukuran untuk setiap jenis material galian harus dilaksanakan sampai
batas-batas ketinggian-ketinggian dan ukuran-ukuran seperti ditunjukan dalam gambar
atau ditentukan oleh Pengguna Jasa.

b. Pembayaran
Pembayaran untuk galian tanah untuk berbagai jenis material, kedalaman, di atas atau
di bawah air, harus dilakukan berdasar harga satuan tiap meter kubik (m3) yang terdapat
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap mencakup semua kompensasi
untuk penyediaan semua tenaga, material, peralatan, sarana, alat-alat bantu dan lain-lain
untuk menyelesaikan pekerjaan dan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya
sesuai dengan semua persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi ini.

2.6 Penimbunan
2.6.1 Umum
Timbunan tanah harus termasuk pengadaan material yang memenuhi syarat yang didapatkan
dari galian alur Irigasi, pemotongan alur Irigasi, atau galian dari tempat lainnya dan
digunakan untuk maksud sebagai berikut :
a. Timbunan tanggul dan daerah-daerah rendah yang berdekatan dengan sungai dan
anak- anak sungai;
b. Pembangunan tanggul tanah atau tanggul-tanggul lain seperti ditentukan dalam (item
a);
c. Urugan kembali;
d. Penimbunan umum untuk lokasi lainnya sebagaimana ditunjukkan dalam gambar
atau seperti yang ditentukan oleh Pengguna Jasa.
Semua urugan dan timbunan harus dilaksanakan sesuai dengan batas-batas dan ketinggian-
ketinggian seperti ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan oleh Pengguna Jasa. Material
untuk tanah timbunan tidak boleh tercampur dengan tonggak-tonggak, semak-semak, rumput
liar, akar, tanah berumput, gumpalan tanah dalam ukuran melebihi 7.5 mm atau material
lainnya yang mudah membusuk. Tumpukan material di lereng tanggul tidak diperbolehkan
2.7 Timbunan Tanah Kembali

2.7.1 Lingkup

27
Timbunan tanah kembali mencakup material-material yang memenuhi syarat dalam
spesifikasi untuk timbunan yang tercakup dalam Sub-pasal 1.6.1., yang harus
ditempatkan berdekatan dengan jembatan atau bangunan-bangunan lainnya seperti
ditunjukan dalam gambar atau sebagaimana ditentukan oleh Pengguna Jasa.

Urugan kembali harus ditempatkan secara lapis demi lapis memanjang dan menerus.
Sebelum melaksanakan urugan kembali yang berdekatan dengan bangunan-bangunan,
lokasi yang akan diurug harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan pekerjaan sementara
lainnya.

2.7.2 Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus dilakukan dalam meter kubik (m3) dari
volume yang ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana ditentukan oleh
Pengguna Jasa. Tidak ada pengukuran yang akan dilaksanakan melebihi batas
timbunan yang diijinkan.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk urugan kembali harus dilakukan berdasarkan harga satuan seperti
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap termasuk
seluruh kompensasi untuk penyediaan seluruh tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
alat bantu dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua persyaratan yang ditentukan
dalam spesifikasi ini.

2.8 Urugan Kembali Pasir-Batu (Sirtu)


2.8.1 Lingkup
Urugan kembali sirtu akan ditempatkan pada lokasi-lokasi yang berbatasan dengan
bangunan- bangunan atau pada kaki-kaki pada tempat-tempat tertentu seperti ditunjukkan
dalam gambar atau seperti ditentukan oleh Pengguna Jasa. Urugan sirtu mencakup
pengadaan material dari luar lokasi atau material lain yang disetujui.
Urugan kembali sirtu harus ditempatkan dan dipadatkan dalam lapisan-lapisan
memanjang dan menerus dengan tebal sesudah dipadatkan tidak lebih dari 200 mm.
Kecuali ditetapkan lain timbunan sirtu, harus dipadatkan sampai dengan 95% kepadatan
kering maksimum sebagaimana ditetapkan dalam uji kepadatan laboratorium.

Sebelum melaksanakan urugan kembali yang berdekatan dengan bangunan-


bangunan, tempatnya harus dibersihkan dari semua sisa bekisting dan pekerjaan sementara
lainnya. Pemadatan harus dilaksanakan dengan peralatan yang menggunakan tangan yang
sesuai, untuk mencapai kepadatan yang ditentukan tanpa merusak bangunan-bangunan.
28
Material urugan harus dibasahi atau diijinkan untuk dikeringkan supaya dapat dicapai
kadar air optimum untuk pemadatan. Kecuali ditentukan lain atau diijinkan oleh Pengguna
Jasa, urugan kembali yang berdekatan dengan beton tidak boleh dilaksanakan sebelum
sekurang-kurangnya empat belas (14) hari setelah pengecoran beton. Pemadatan material
untuk urugan kembali yang ditempatkan di atas beton yang tertanam tidak boleh
dilaksanakan dengan alat pemadatan getar, kecuali dengan persetujuan sebelumnya dari
Pengguna Jasa.

2.8.2 Pengukuran dan Pembayaran


a.
Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran harus dilakukan dalam meter kubik (m3) sebagaimana
volume yang ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana ditentukan
oleh Pengguna Jasa. Tidak ada pengukuran yang dilaksanakan melebihi
batas yang ditetapkan.
b. Pembayara
Pembayaran urugan kembali sirtu harus dilaksanakan berdasarkan harga satuan seperti
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap termasuk
seluruh kompensasi untuk penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan,
alat-alat dan lain sebagainya, untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dan
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua persyaratan
yang ditentukan dalam spesifikasi.

2.9 Urugan Tanah untuk Timbunan Jalan Inspeksi

2.9.1 Lingkup Pekerjaan


Bab ini mencakup pekerjaan timbunan untuk jalan inspeksi termasuk oprit-oprit. Pekerjaan ini
terdiri dari pengadaan, pemuatan, pengangkutan material dari lokasi pengambilan atau
penyimpanan, pembongkaran material dilokasi, pengadaan semua tenaga kerja, material dan
sarana kerja, dan pelaksanaan semua pekerjaan untuk pemeriksaan timbunan jalan
sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar dan ditentukan oleh Pengguna Jasa.
2.9.2 Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan pembayaran untuk item pekerjaan yang relevan yang tercantum dalam Bill
Quantities. Seluruh biaya yang berkaitan dengan Penyedia Jasa didalam memenuhi
keperluan harus dimasukkan didalam masing-masing Kontrak Harga Satuan tercantum dalam
Bill Quantities. Tidak ada klaim untuk biaya tambahan yang akan dipertimbangkan oleh
Pengguna Jasa.

29
30
BAB III.
PEKERJAAN BETON

3.1 Umum
Pasal ini berlaku untuk semua pekerjaan beton termasuk materialnya untuk bangunan-
bangunan yang strukturnya terdiri dari beton masa (mass concrete) maupun beton bertulang yang
harus dilaksanakan Penyedia Jasa sesuai sesuai dengan kewajibannya.
Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan uraian di bawah ini, dan atau yang
ditunjukkan dalam gambar maupun yang diperintahkan oleh Pengguna Jasa. Kegiatan pekerjaan
beton harus dilaksanakan dengan kehadiran Pengguna Jasa atau Wakilnya.
Selambat-lambatnya tiga puluh (30) hari sebelum peralatan untuk pekerjaan beton yang
akan digunakan oleh Penyedia Jasa untuk pengolahan, penakaran, pencampuran, pengangkutan,
pengecoran beton dan membuat adukan pasangan (mortar), Penyedia Jasa harus
menyerahkan job mix formula, bagan alir, gambar dan uraian tertulis untuk menghasilkan
pengelolaan yang benar dan effisien dari peralatan yang akan digunakan dan menghasilkan
metode pelaksanaan pengecoran beton yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan dalam
kontrak.
Jika Penyedia Jasa ingin membeli beton jadi (ready mix) atau mortar dari pabrik, Penyedia
Jasa harus memberi tahu Pengguna Jasa secara tertulis, selambat-lambatnya tiga puluh (30) hari
sebelum dimulainya pekerjaan beton sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang telah
disetujui. Pemberitahuan tersebut mencakup uraian lengkap tentang pabrik beton, nama
supplier, tempat dan kemampuan dari Batching Plant, alat-alat pendukung, pengalaman
beserta keandalannya untuk menghasilkan beton berkualitas baik, tepat waktu dan lain-lain
untuk mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa. Tanpa persetujuan Pengguna Jasa, Penyedia
Jasa tidak boleh menggunakan peralatan untuk pengolahan dan/atau membeli serta
mendatangkan beton jadi dari pabrik atau supplier.
Semua persiapan pengamanan yang memadai harus dipenuhi oleh Penyedia Jasa, sehingga
air buangan dari pengolahan maupun perawatan beton yang mengandung endapan-endapan
bahan-bahan tidak boleh langsung di buang ke sungai dan di dilimpahkan ke tempat disekitar
pekerjaan.
3.2 Semen dan Bahan-bahan Pembantu

3.2.1 Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton maupun mortar adalah jenis-jenis yang
memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-8 dan SNI
2049-90-A atau ASTM nomor C150, dan/atau atas persetujuan Pengguna Jasa.
Sebelum pemesanan semen, Penyedia Jasa harus memberi tahukan terlebih dahulu
secara rinci kepada Pengguna Jasa tentang semen yang akan digunakan. Semen harus
dikirim ke lokasi pekerjaan dengan disertai sertifikat mutu dan lulus pengujian dari
pabriknya. Setibanya di lapangan, sertifikat tersebut harus diserahkan ke Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa harus menyediakan sarana penyimpanan semen dengan baik.
Tanki besi dan bak penyimpanan semen pada batching plant harus kedap air dan
konstruksinya harus sedemikiaan rupa sehingga tidak memungkinkan adanya simpanan mati.
Jika Pengguna Jasa memperkirakan bahwa ada simpanan mati pada bak atau silo, maka bak
atau silo itu harus dikosongkan dan dibersihkan.
Semen yang dikemas dalam kantong harus dikirim sesuai dengan persetujuan dari
Pengguna Jasa dan harus disimpan dalam gudang yang kedap air serta dilengkapi dengan sarana
untuk menyerap kelembaban, dan harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa. Penempatan
semen harus diatur agar ada jalan longgar untuk pemeriksaan, serta ditandai dengan nomor-
nomor identitas masing-masing pengirim semen, sedemikian rupa sehingga untuk semen
yang pertama masuk harus dapat dikeluarkan yang pertama pula.
Semen harus disimpan di gudang yang mempunyai lantai dengan ketinggian + tiga puluh
(30) cm diatas permukaan tanah. Diantara masing-masing tumpukkan semen harus diberi
jarak yang cukup. Satu tumpukkan tidak boleh lebih dari tiga belas (13) sak, sesuai dengan
pengarahan Pengguna Jasa, bila penyimpanannya diperkirakan lebih lama dari enam puluh
(60) hari
Semen tidak boleh disimpan di lapangan lebih lama dari sembilan puluh (90) hari
untuk pemakaian pekerjaan tetap kecuali hasil pengujian menunjukkan masih memenuhi syarat.
Jika semen rusak dalam pengiriman, penanganan atau penyimpanan maka harus disingkirkan
dari tempat kerja.
Penyedia Jasa harus menjamin agar selalu tersedia cukup semen di lokasi pekerjaan dan
harus melaporkan secara periodik (setiap tanggal 10 tiap bulan) kepada Pengguna Jasa, tetapi
tidak dibatasi, hal-hal berikut:
- Persediaan semen di lapangan pada akhir bulan sebelumnya;
- Penerimaan semen dalam bulan sebelumnya;
- Semen yang telah digunakan pad periode bulan sebelumnya;
- Data lainnya yang dianggap perlu oleh Pengguna Jasa.

3.2.2 Bahan-bahan Pembantu


Penyedia Jasa diijinkan secara tertulis oleh Pengguna Jasa untuk menggunakan bahan
pembantu yang diperlukan guna memperbaiki kelancaran pelaksanan, penyelesaian akhir dan
mutu dari pekerjaan beton dan adukan mortar dengan persetujuan Pengguna Jasa.

Bahan pembantu jenis air-entraining admixture atau lainnya dapat dipakai untuk semua
beton kecuali ditentukan lain oleh Pengguna Jasa. Bahan pembantu harus sesuai dengan
ASTM nomor C. 260 atau yang setara dan disetujui oleh Pengguna Jasa, dengan pengecualian
untuk air-entraining admixture, Penyedia Jasa harus memberi tahu Pengguna Jasa atas usul
penggunaan bahan pembantu ini baik sebagai set-retarding, water reducing ataupun
mempercepat pengentalan beton termasuk sumber dari mana bahan diperoleh, sekurang-
kurangnya sembilan puluh (90) hari sebelum waktu yang direncanakan untuk
penggunaan bahan pembantu tersebut. Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Pengguna Jasa
data teknis dan contoh-contoh bahan pembantu yang akan dipergunakan.
Semua pengujian bahan pembantu harus diakukan oleh Penyedia Jasa dengan biaya
sendiri dan hasilnya harus diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan
Banyaknya bahan pembantu yang dipakai pada masing-masing adukan beton dan pada
bagian dari pekerjaan beton yang akan menggunakan bahan pembantu akan ditentukan
oleh Pengguna Jasa. Batas-batas maksimum slump maupun berkurangnya slump selama
pengangkutan, waktu yang diijinkan untuk beton tetap berada dialat pengaduk (mixer) dan waktu
pengadukan dapat dirubah oleh Pengguna Jasa bila persetujuan penggunaan bahan pembantu
diberikan.
Semua biaya penggunaan bahan pembantu harus sudah termasuk dalam harga satuan
kontrak per meter kubik dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk pekerjaan beton dimana
bahan
pembantu akan digunakan dan tidak ada pembayaran terpisah untuk item yang sama harus
dipertimbangkan oleh Pemilik.

3.3 Agregat

3.3.1 Umum
Material untuk membuat agregat halus dan kasar dapat berupa pasir/krikil alam sebagai
hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa pasir/batu pecah buatan yang
dihasilkan dari pemecahan batu yang disetujui oleh Pengguna Jasa, kecuali jika Penyedia Jasa
ingin membeli beton jadi dari pabrik.
Dalam hal Penyedia Jasa ingin membeli agregrat dari sumber lain seperti dari pabrik
atau supplier, Penyedia Jasa harus menyerahkan hasil uji, data dan informasi lainnya
tentang sifat-sifat fisik dan kimiawi
serta mutu agregrat yang akan dibeli dan dipakai sekurang-kurangnya tiga puluh (30)
hari sebelum agregrat itu digunakan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan.

Semua biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan atau pembelian agregrat beton harus sudah
dimasukkan dalam harga satuan dalam kontrak per meter kubik yang disebutkan pada
masing-masing item untuk beton dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3.3.2 Agregrat Halus


Agregrat halus adalah agregrat yang mempunyai ukuran butir maksimum lima (5) mm dan
bahannya bersifat keras. Agregrat halus harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras.
Butir-butir agregat halus harus bersifat kekal (tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh
cuaca seperti panas matahari dan hujan). Agregat halus harus tidak boleh mengandung
lumpur (butiran-butiran yang dapat melalui ayakan 0,063 mm) lebih dari 5%. Apabila kadar
lumpur melampaui 5%, maka agregat halus harus dicuci. Agregat halus tidak boleh mengandung
bahan-bahan organis terlalu banyak yang harus dibuktikan dengan percobaan Abrams-Harder
(dengan larutan NaOH). Agregat halus yang tidak memenuhi percobaan warna ini dapat
juga dipakai asal kekuatan tekan adukan agregat tersebut pada umur 7 dan 28 hari tidak kuran
dari 95% dari kekuatan adukan agregat yang sama tetapi dicuci dalam larutan 3% NaOH yang
kemudian dicuci hingga bersih dengan air, pada umur yang sama. Agregrat halus di uji terhadap
“sodium sulphate soundness” sesuai dengan SNI 1750-90-A untuk lima (5) putaran dan harus
menunjukkan kehilangan maksimum tidak boleh lebih dari sepuluh (10%) persen. Agregrat
halus yang dapat menyebabkan perubahan warna pada permukaan beton tidak boleh digunakan
untuk beton yang ekpose.
Gradasi agregrat yang digunakan sesuai PBI 1971 N.1.2 harus memenuhi
persyaratan
sebagai berikut:
- sisa di atas ayakan 4 mm, harus minimum 2% berat;
- sisa di atas ayakan 1mm, harus minimum 10% berat;
- sisa di atas ayakan 0.25 mm, harus berkisar antara 80%-90% berat.
Ayakan yang dipakai dengan Standar persentase berdasar bobot
ukuran lubang rata-rata yang lolos dari setiap ayakan (%)
¾” 100

No. 4 90 – 100

No. 10 80 – 100

No. 16 50 – 90

No. 30 25 – 65
Modulus kehalusan butir dari agregrat halus harus berkisar antara 2.5 sampai 3.3.

Prosentasi dari bahan yang merugikan agregrat halus tidak boleh lebih dari nilai-nilai berikut:

Jenis Persentasi berat (%)

- Gumpalan lempung 1.0

- Material yang lolos dari ayakan ukuran 0,063 mm 5

- Material yang tertahan dari ayakan ukuran 0.297 mm 0.5


dan mengapung didalam cairan yang mempunyai berat

Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton, kecuali dengan
petunjuk- petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui dan atas persetujuan
dari Pengguna Jasa.

3.3.3 Agregrat Kasar

Agregrat kasar adalah agregrat yang mempunyai ukuran butir minimum lima (5) mm dan
bahannya bersifat keras. Agregrat kasar untuk pekerjaan beton dapat berupa krikil sebagai hasil
desintegrasi alam dari batuan- batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan
batu, dengan sifat-sifat karakteristik yang hampir sama, dengan ukuran butir antara 5 mm – 40
mm. Agregrat kasar harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori. Agregat
kasar yang mengandung butir-butir pipih hanya dapat dipakai, apabila jumlah butir-butir pipih
tersebut tidak melampaui 20% dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus
bersifat kekal (tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-pengaruh cuaca, seperti terik
matahari dan hujan.
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% (ditentukan
terhadap berat kering). Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harus dicuci.
Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat reaktif
alkali. Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji
Rudeloff dengan beban penguji 20 t , harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut;
- tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 9,5 – 19 mm lebih dari 24% berat,
- tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19 – 30 mm lebih dari 22% berat,

atau dengan mesin Pengaus Loas Angelos, tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih dari

50%. Aggregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila
diayak dengan susunan ayakan ISO, dengan ukuran lubang berturut-turut ; 31,5 – 16 – 8 – 4
– 2 – 1 0,500 – 0,250 mm, harus memenuhi syarat-syarat berikut;
- sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 0% berat;
- sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan 98%
- sisa antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60% dan
minimum 10% berat. Penanganan dan penyimpanan agregat kasar harus sedemikian rupa
sehingga dicegah segregasi atau masuknya benda-benda asing kedalam bahan agregat.
Pengguna Jasa berhak untuk meminta agar agregat kasar harus disimpan di dalam “platform”
terpisah yang memadai.

3.4 Air

Air untuk pembuatan dan perawatan beton, adukan mortar serta air untuk mencuci agregat
harus disediakan oleh Penyedia Jasa dan harus mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa.
Air yang digunakan pembuatan dan perawatan beton serta pembuatan adukan mortar harus
bebas dari minyak, asam, garam-garam, alkali, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang merusak beton dan/atau baja tulangan Bila diminta oleh Pengguna Jasa contoh air harus
diambil dari tempat yang diusulkan dan dibandingkan dengan air suling. Air tersebut dapat
dipakai, apabila kekuatan tekan mortar semen + pasir dengan memakai air itu pada umur 7 dan 28
hari paling sedikit adalah 90% dari kekuatan tekan mortar dengan memakai air suling pada
umur yang sama. Semua biaya yang dikeluarkan untuk pengujian dan pemakaian air yang akan
digunakan untuk adukan beton dan mortar serta pencucian agregat harus sudah termasuk
dalam harga satuan masing-masing item dalam harga satuan kontrak permeter kubik untuk
beton maupun mortar seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
3.5 Adukan Beton

3.5.1 Komposisi

Beton harus terbuat dari campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar dan obat semen /
bahan campuran tambahan, jika diperlukan, yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa dan
diaduk dengan sempurna dan diatur sesuai dengan kekentalan yang benar.
3.5.2 Kelas-kelas Beton

Tipe/jenis beton yang digunakan dibagi menjadi enam (6) kelas yang diantaranya
juga termasuk beton kurus (untuk lantai kerja). Masing-masing kelas beton yang
digunakan harus sesuai dengan spesifikasi, seperti ditunjukan dalam gambar ataupun sesuai
dengan yang Diperintahkan oleh Pengguna Jasa. Berbagai kelas beton yang digunakan
diklasifikasikan berdasar atas pengujian kekuatan desak silinder (15x30) pada umur 28 hari,
perbandingan antara air - semen maksimum maupun ukuran maksimum dari agregat kasar
seperti yang tersaji dibawah ini

Rekomendasi Kelas Beton

Kelas Beton Ukuran maksimum Kuat tekan karakteristik Maksimum


Agregat kasar kubus Rasio air semen
(mm) (%)
Usia 28 hari
A (K 350) 25 350 45
B (K 225)
C (K 225) 25 225 50

D (K 175)
40 225 50
E (K 175)
F (K 125)
25 175 55

Banyaknya air yang digunakan dalam beton dapat diubah oleh Pengguna Jasa selama
dalam
batas-batas yang telah ditentukan, yang sesuai dengan perbandingan air semen yang diperlukan
guna menjamin beton mudah untuk dikerjakan, mempunyai kekentalan yang benar,
termasuk pula pertimbangan akibat penggunaan bahan campuran tambahan/obat semen, jika
digunakan,
beserta kemungkinan variasi dari besarnya kadar air maupun gradasi agregat yang akan
dicampur.
Slump adukan beton harus diambil serendah mungkin, dengan masih memungkinkan
pemadatan yang menggunakan dengan alat-alat yang disetujui untuk pekerjaan itu,
tetapi dalam setiap kelas beton besarnya slump tidak boleh melebihi batasan seperti
tersebut dibawah ini :

Penggunaan beton pada Slump Slump

Kelas Bangunan-bangunan Minim Maksim

Beton Irigasi um (mm) um (mm)

A Tiang pancang beton bertulang 100 14 0

B Lantai & balok jembatan, bangunan Sluiceway dan lantai 120 160
beton untuk Hoist, Bangunan Syphon serta beton-beton
pelindung Pilar dan Abutment jembatan maupun
C Abutment
Beton bendung
massa Bagianbendung,
untuk tubuh pondasi pelat
bangunan
betonpengaman 80 120
D Pada bangunan permanen sungai 80 120
E Beton untuk lantai kerja 80 120

3.5.3 Campuran beton pendahuluan


Penyedia Jasa harus mengajukan beberapa macam usulan campuran beton
yang diharapkan sesuai dengan ketentuan mutu beton dalam spesifikasi.
Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan pencampuran beton dengan adukan
sesuai dengan takaran bahan- bahan yang diuji lebih dahulu di laboratorium yang
telah disetujui oleh Pengguna Jasa dengan menggunakan jumlah contoh yang memadai
serta bisa mewakili campuran agregat dan semen yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Penyedia Jasa harus mempekerjakan tenaga ahli yang mampu dan
berkualitas yang sesuai untuk merencanakan campuran beton, mengawasi dan
mengarahkan semua kegiatan pekerjaan beton mulai tahap persiapan sampai dengan tahap
pengecoran beton. Pada waktu pelaksanaan bila tipe semen atau jenis agregat berubah
ataupun komposisi gradasi dari agregat berubah, sedang hasil uji kekuatan tekan tidak
bisa memenuhi standar, maka adukan baru harus dibuat sesuai dengan cara / prosedur seperti
di atas.

3.5.4 Adukan Percobaan untuk Beton


Sekurang-kurangnya (30) tiga puluh hari sebelum pelaksanaan pekerjaan beton
untuk bangunan dimulai, Penyedia Jasa harus memulai mencoba adukan
yang akan digunakan untuk
masing-masing kelas beton dengan pengawasan Pengguna Jasa atau Wakilnya. Adukan
percobaan untuk beton dengan menggunakan semua jenis agregat, takaran dan alat
pengaduk beton yang sesuai dengan alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Adukan percobaan itu harus sepenuhnya berdasarkan hasil sifat-sifat campuran
beton pendahuluan.

3.5.5 Penakaran (Batching)


Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan penakar dan pengaduk, yang mampu
mengaduk agregat, semen, bahan pembantu dan air menjadi adukan yang homogen dan
mengeluarkannya tanpa adanya segregasi. Alat-penakar/pengaduk ini juga harus
dapat mengantisipasi kemungkinan adanya kadar air agregat yang berubah secara
cepat maupun kemungkinan perubahan berat bahan yang sedang ditakar.
Banyaknya masing-masing bahan untuk pembuatan beton harus dilakukan dengan
perbandingan berat untuk masing-masing bahan, kecuali untuk air dan bahan pembantu yang
dapat diukur dengan perbandingan volume ataupun perbandingan berat.
Bila tidak ditentukan lain oleh Pengguna Jasa maka bahan-bahan harus ditimbang dengan
ketelitian yang sudah mempertimbangkan kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan
kecil dari operator pelaksana maupun kesalahan dari skala timbangannya sendiri:
Semen boleh lebih sampai dengan dua persen (+ 2%)
Agregat halus boleh lebih sampai dengan dua persen (+ 2 %)
Agregat kasar boleh lebih sampai dengan tiga persen (+ 3%)
Air boleh lebih sampai dengan satu persen (+ 1%)
Bahan tambah (“admixture”) boleh lebih sampai dengan satu persen (+ 1%)

Timbangan semen harus menggunakan timbangan yang mempunyai pembagian skala terkecil
tidak lebih dari dua (2) kg dan untuk timbangan agregat tidak boleh lebih dari sepuluh (10) kg.
Pada waktu peneraan atau perbaikan maka koreksi berat yang ditunjukkan pada setiap angka
skala tidak boleh lebih besar nol koma dua persen (0.2%) dari skala maksimum timbangan. Pada
setiap waktu saat pengoperasian, berat yang ditunjukkan pada satu titik pada timbangan tidak
boleh lebih besar nol koma empat persen (0.4%) dari tanda maksimum timbangan.
Penyedia Jasa harus menyediakan alat untuk pengujian beban standar dan alat untuk
memeriksa ketelitian timbangan.
Catatan tertulis yang tercetak atau gafik berikut ini harus selalu diletakkan dekat dengan
alat untuk masing-masing penakaran :
(a) berat dari material agregat dan semen;
(b) jumlah dari air yang dipakai;
(c) jumlah dan jenis dari bahan-campuran tambahan yang diguakan.
3.5.6 Pengadukan Beton
1. Mengaduk beton dengan mesin-aduk (mixer)
Mesin-aduk bisa berupa drum berputar atau sudu berputar dengan drum-pengaduk atau sudu-
pemutar harus dioperasikan merata pada kecepatan mengaduk sebagaimana yang dianjurkan oleh
pabriknya. Sudu pengumpan dan pengaduk dari mesin-aduk harus diperbaiki atau diganti bila
ada bagian yang aus lebih dari dua puluh (20) mm. Mesin- aduk dan truk-aduk yang telah
ditempeli kerak beton yang telah mengeras tidak boleh digunakan.
Jika dipakai semen curah dan volume takaran setengah (0.5) meter kubik atau lebih
maka timbangan dan berat corong semen harus dipisah dan dibedakan antara corong agregat
dan corong lainnya. Mekanik pengeluran dari corong timbangan untuk semen curah harus
dikunci pada saat pembukaan khususnya bila banyaknya semen dalam corong- corong
berkurang lebih dari satu persen (1%) atau bertambah berat lebih dari tiga persen (3%)
dibandingkan dengan banyaknya berat semen yang sudah ditetapkan.
Bila agregat mengandung air melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk menghasilkan saturated
dry condition, contoh-contoh material harus diambil lagi dari masing-masing agregat dan kadar-
air diukur lagi untuk masing-masing jenis agregat, kemudian kadar air dan takaran agregat harus
diperhitungkan/dipertimbangkan kembali.
Material campuran beton harus dimasukkan dengan baik ke dalam mesin-aduk, dengan urutan
air harus masuk lebih dulu baru kemudian semen dan agregat. Semua air harus sudah masuk
didrum dalam waktu sepertiga dari waktu pengadukan seperti yang disyaratkan.
Semen harus ditakar dan dimasukkan ke dalam mesin-aduk dengan cara sedemikian rupa
sehingga berat semen tidak berkurang, karena tertiup angin atau menggumpal di permukaan
corong atau di tempat lain yang bisa mengubah jumlah semen seperti yang disyaratkan dalam
adukan beton.
Semua beton harus diaduk sekurang-kurangnya 1,5 menit (90 detik) setelah semua bahan
termasuk air berada dalam mesin-aduk. Selama waktu pengadukan mesin-aduk harus terus
berputar sesuai dengan putaran rencana.
Mesin-aduk harus berputar secara otomatis sesuai dengan alat pengatur-waktu yang dapat
diatur dan dikunci oleh Pengguna Jasa. Alat pengatur-waktu dan mekanik pengeluaran harus
saling terkait, sehingga selama pengoperasian secara normal, adukan tidak akan dikeluarkan
secara otomatis sampai waktu yang ditetapkan terpenuhi.
Penakaran yang pertama dari bahan beton yang dimasukkan ke dalam mesin aduk harus
mengandung sedikit kelebihan semen, pasir dan air atau penakaran mortar dengan perbandingan
yang sama untuk beton dengan tujuan melapisi bagian dalam drum tanpa mengurangi kandungan
mortar dalam adukan.
2. Bila berhenti mengaduk selama satu jam atau lebih, maka mesin aduk harus dicuci bersih
3. Mengaduk beton dengan tangan tidak diperbolehkan.
4. Beton jadi (Ready-mix).
Beton jadi yang dibeli dari supplier boleh digunakan setelah mendapatkan persetujuan
tertulis dari Pengguna Jasa. Persetujuan ini tidak mengikat dengan tanpa alasan, karena Penyedia
Jasa harus menunjukkan bahwa bahan beton yang dibeli memenuhi semua persyaratan yang
ditetapkan dalam spesifikasi ini. Persyaratan yang ditetapkan seperti pengambilan contoh,
adukan pendahuluan, pengujian dan mutu beton untuk berbagai kelas beton harus tetap
diikuti.

3.6 Peralatan untuk Pengangkutan dan Pengecoran Beton


3.6.1 Umum
Metode dan jenis peralatan yang digunakan untuk pengangkutan dan pengecoran beton harus
sedemikian sehingga beton mempunyai komposisi dan konsistensi yang diperlukan, dan
tidak akan menyebabkan segregasi yang berarti dari agregat kasar, atau menyebabkan
kehilangan slump melebihi dua puluh lima (25) mm, atau kehilangan kandungan udara
sebelum konsolidasi melebihi satu (1%) persen pada adukan beton. Dalam hal beton diangkut
dan atau dicor dengan salah satu dari tipe peralatan yang disebutkan di bawah ini maka alat-
alat yang digunakan harus dipasang dan ditangani sesuai dengan uraian berikut :
3.6.2 Molen
Molen yang digunakan adalah molen dengan kapasitas 0,5 m³. Namun apabila penyedia
jasa akan menggunakan molen dengan kapasitas yang lebih kecil atau lebih besar maka harus
dengan persetujuan pengguna jasa.

3.6.3 Corong Luncuran


Pengecoran beton dengan corong-luncuran (chute) tidak diijinkan kecuali mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa. Bila disetujui, corong harus mempunyai
penampang yang bersudut bulat dan harus memunyai kemiringan yang tetap, sehingga beton
dapat meluncur tanpa segregasi. Bagian bawah harus diberi alat-penuntun atau drop-chute atau
alat-penuntun dengan corong yang tidak melebihi satu setengah (1.5) meter tingginya
untuk mencegah segregasi saat jatuhnya campuran beton. Corong luncuran harus dilindungi
dari sinar matahari langsung.

3.7 Pengecoran Beton


3.7.1 Umum
Beton tidak boleh dicor/ditempatkan sebelum pemasangan bekisting, bagian-bagian yang
perlu dipasang di dalam beton dan persiapan permukaan beton selesai dilakukan oleh
Penyedia Jasa dan diperisksa oleh Pengguna Jasa.
Kecuali bila disetujui oleh Pengguna Jasa, beton tidak boleh dicor pada waktu
hujan atau tergenang air dan dalam segala hal tidak boleh dicor dalam air yang mengalir.
Selama proses ini sarana komunikasi antara lokasi pengadukan dan lokasi pengecoran, bila
dianggap perlu harus disediakan, dioperasikan dan dirawat oleh Penyedia Jasa seperti
yang ditentukan oleh Pengguna Jasa. Tidak ada pembayaran tersendiri atau tambahan
pembayaran kepada Penyedia Jasa sebagai biaya tambahan untuk tersedianya sarana
komunikasi.

3.7.2. Persiapan Pengecoran

Sebelum Kegiatan Pengecoran dimulai semua permuakaan yang akan sitemati adukan, beton
harus dibersihakan dan tidak boleh ada minyak, lumpur, bahan organis, potongan-kayu, segala
macam lapisan cat, kotoran atau bahan-bahan lain yang bisa membusuk. Pembersihan ini
bisa dilakukan dengan menggunakan kompresor udara atau air atau alat-alat lain yang sesuai
dan mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa.
Semua permukaan bekisting dan bahan-bahan yang akan tinggal/tertanam di dalam
cor- coran harus dibersihkan. Permukaan pondasi cadas yang akan diberi adukan beton
harus dibasahi dan jika ada genangan air harus dikeringkan terlebih dahulu.
Permukaan tanah, pasir atau krikil yang akan ditempati adukan beton untuk
pondasi harus dibersihkan dari genangan air , aliran air, potongan kayu atau bahan kotoran
lainnya. Permukaan tanah atau pasir dan krikil harus dalam keadaan lembab sebelum
adukan beton untuk pondasi dicor/ditempatkan.
Permukaan construction joint (sambungan pelaksanaan untuk batas pengecoran) yang
akan ditempati adukan beton baru sebelumnya harus dibersihkan dan dibasahi serta harus
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa. Kegiatan pembersihan harus meliputi
pembersihan untuk semua kotoran, sisa-sisa adukan yang lepas, maupun cat-cat dan
benda- benda lainnya.
Permukaan semua sambungan pelaksanaan harus dibersihkan dari kelebihan adukan
sebelumnya maupun benda-benda asing lainnya dengan jalan menyikat, memahat atau dengan
cara lain yang disetujui oleh Pengguna Jasa. Sambungan pelaksanaan harus diisi karet
(joint filler) atau material yang sesuai dengan petunjuk Pengguna Jasa.

3.7.3 Suhu Adukan Beton Selama Pengecoran


Suhu adukan beton selama waktu pengecoran tidak boleh lebih dari tiga
puluh dua (320C) derajat Celcius. Penumpukan agregat harus terlindung dan terhindar dari
cuaca panas atau material agregat dapat juga disemprot dengan air. Air untuk adukan harus
cukup dingin atau campuran beton diisolasi, jika diperlukan, untuk menjaga suhu
adukan-beton di bawah batas-batas yang telah ditetapkan.

3.7.4 Pengecoran
Penyedia Jasa harus memberitahu Pengguna Jasa, waktu dan tempat dimana akan
dilakukan pekerjaan pengecoran beton. Pengecoran beton hanya boleh dilakukan pada waktu
Pengguna Jasa atau wakilnya hadir di tempat pekerjaan.
Adukkan-beton yang terlambat dicor dan sudah mulai mengeras atau kecuali dapat diperbaiki
dengan menambah air atau menurunkan slump sebesar dua puluh lima (25) mm atau
lebih sesuai dengan persetujuan Pengguna Jasa, harus dibuang ke tempat yang ditunjuk oleh
Pengguna Jasa dan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan adukan dan pembuangannya
ditanggung oleh Penyedia Jasa.
Sejauh masih bisa dilaksanakan beton harus dicurahkan langsung ke tempat pengecoran dan
tidak perlu dilewatkan jalan lain untuk menghindari segregasi. Metode dan alat-alat
yang dipakai untuk mencurahkan beton ke dalam bekisting harus sedemikian rupa sehingga
tidak akan menghasilkan agregat kasar terpisah dari adukan lainnya. Penyedia Jasa harus
menggunakan cara yang cocok untuk menjaga agar besi dan bekisting tidak bergeser dari
tempatnya. Tinggi jatuh adukan beton harus tidak melebihi satu setengah (1,5) meter.
Semua adukan harus dicurahkan lapis demi lapis secara horisontal dengan tebal lapisan tidak
melebihi empat puluh (40) cm. Pengguna Jasa berhak untuk meminta tebal lapisan kurang dari
empat puluh (40) cm bilamana diperlukan. Bila ditetapkan pada tebal 40 cm sesuai dengan
spesifikasi, tinggi satu bagian yang dicor harus ditetapkan seperti ditunjukkan dalam gambar
atau sesuai dengan pengarahan dari Pengguna Jasa.

3.7.5 Pemadatan dan Proses Pengerasan Adukan Beton

Masing-masing lapisan adukan harus dipadatkan segera setelah adukan di cor dan
dibiarkan berkonsolidasi dengan menggunakan peralatan yang sesuai, sehingga beton
dapat dipadatkan sampai batas yang memungkinkan. Pengecoran lapisan adukan
berikutnya tidak boleh dilakuka n sebelum lapisan yang adukan sebelumnya dikerj akan secara
lengkap.
Umumnya, beton harus dipadatkan dengan alat penggetar mekanik atau pneumatik tipe
penggetar dalam yang bekerja dengan kecepatan sekurang-kurangnya tujuh ribu
(7.000) putaran per menit (RPM). Sewaktu dibenamkan ke dalam adukan, kepala
penggetar harus dibenamkan dalam beton secara vertikal dan sekurang-kurangnya lima (5) cm
kedalam lapisan dibawahnya. Jika sulit menggunakan penggetar dalam, beton boleh digetarkan
dengan tipe penggetar eksternal seperti yang akan diuraikan berikut atau dipadatkan dengan
menusuk- nusuknya dengan tongkat seperti pengarahan Pengguna Jasa.
Pemadatan beton pada bagian struktur yang terbuka harus menggunakan alat-
penggetar tipe pembenaman, jika dipakai alat-penggetar bekisting heavy duty harus
mendapatkan persetujuan sebelumnya dari Pengguna Jasa sebelum dilaksanakan. Penggetar
bekisting harus ditempelkan secara kuat ke bekisting selama pemadatan, dan harus dapat
dilepaskan dengan cepat dan ditampelkan kembali keposisi lain pada bagian bekisting dan
harus bekerja dengan kecepatan sekurang-kurangnya delapan ribu (8.000) putaran per menit
(RPM) sewaktu dipakai untuk menggetarkan beton.

Alat-penggetar harus digunakan secara sistematis dengan pengaturan interval tertentu, daerah
yang terpengaruh tidak boleh bertumpang tindih sehingga beton dapat dipadatkan secara
merata dengan sebaik-baiknya.

Pemadatan pada masing-masing lapisan bagian beton yang baru dicor dan berhubungan
dengan beton yang telah mengeras, maka penggetar harus digunakan lebih lama dan
ditusukkan lebih dalam berdekatan/sepanjang bagian yang berhubungan. Kepala penggetar
tidak boleh menyentuh bagian yang telah mengeras dan dinding bekisting.

3.8 Perawatan Beton dan Perlindungan

3.8.1 Umum

Semua beton yang sudah dicor harus dirawat sesuai dengan spesifikasi dan seperti yang
diperintahkan oleh Pengguna Jasa. Penyedia Jasa harus menyerahkan cara/metode
perawatan beton untuk mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa, sebelum dimulainya
pengecoran. Perawatan harus segera dilakukan supaya beton tidak kehilangan
kelembabannya. Beton harus dilindungi dari hujan deras selama dua belas (12) jam
pertama, air mengalir selama empat belas (14) jam pertama dari sinar matahari
langsung untuk tiga (3) hari pertama.
Semua beton harus dilindungi secara memadai terhadap kemungkinan gangguan akibat adanya
lalu lintas, kebakaran atau panas yang berlebihan termasuk panas yang dihasilkan dari
pengelasan besi. Cara-cara perawatan berikut ini dapat dilaksanakan.
3.9 Penyelesaian Akhir (Finishing) permukaan beton
3.9.1 Umum
Tingkatan dan syarat-syarat penyelesaian akhir/finishing dari permukaan beton harus
dilaksanakan sebagaimana yang ditetapkan pada pasal ini atau seperti ditampakkan dalam
gambar. Finishing pada permukaan beton harus dilakukan oleh tukang ahli dan
berpengalaman.
Kecuali sudah ditetapkan bahwa pada bagian-bagian tertentu tidak diperlukan adanya
kegiatan inspeksi, maka finishing atas permukaan beton harus dilakukan hanya bila
dihadiri oleh Pengguna Jasa. Bila diperlukan Pengguna Jasa akan meminta pengujian pada
permukaan beton

untuk menentukan apakah kekasaran permukaan masih dalam batas yang ditetapkan.
Kekasaran permukaan beton bisa digolongkan sebagai kasar atau halus. Bekas yang
ditinggalkan oleh bekisting yang kurang rapat atau tidak lurus atau geblekan bekisting yang
jelek bisa dianggap sebagai kekasaran kasar dan akan diuji dengan pengukuran langsung.
Semua kekasaran yang lain akan dianggap kekasaran yang halus dan akan diuji dengan
menggunakan pelat yang mempunyai sisi lurus, sedang untuk permukaan yang melengkung
akan diuji dengan pelat yang mempunyai sisi melengkung yang setara dengan arah lengkungan
bagian yang akan diuji.

3.9.2 Permukaan yang Tampak


Permukaan beton yang memakai bekisting yang akan menerima bahan-timbun atau
beton yang akan dicorkan disitu. Koreksi kekasaran pada permukaan yang diukur
seperti uraian sebelumnya harus hanya diperlukan untuk cekungan yang melebihi tiga puluh
(30) mm. Permukaan yang memakai bekisting yang akan terbuka (“exposed”) secara tetap dan
bila diperlukan dengan penampilan yang menarik. Kekasaran permukaan yang diukur
seperti uraian sebelumnya tidak boleh melebihi sepuluh (10) mm untuk yang kasar
dan dua puluh (20) mm untuk yang “halus”. “Plywood” h arus digunakan untuk
penyelesaian tersebut.

3.10 Pengendalian Mutu


3.10.1 Umum
Pengujian-pengujian yang harus dilakukan untuk kontrol mutu, dengan standar uji dan
frekuensinya harus sesuai dengan Sub-pasal 2.3. Tambahan pengujian berikut harus
juga dilakukan oleh Penyedia Jasa.
3.10.2 Uji Kekuatan Tekan
Selama pembuatan dan pengecoran beton, sekurang-kurangnya harus diambil dua (2) contoh
setiap hari dan sekurang-kurangnya satu (1) contoh setiap lima puluh (50) meter kubik.
Masing- masing contoh harus terdiri dari enam (6) silinder untuk diuji. Tiap contoh harus
terdiri dari enam (6) silinder dengan ukuran berdiameter sepuluh (10) cm dan panjang dua
puluh (20) cm dengan standar perawatan dan diuji pada umur tujuh (7) hari untuk tiga (3)
silinder pertama dan diuji dua puluh delapan (28) hari untuk sisa tiga (3) silinder yang
lainnya sesuai dengan persyaratan ASTM C.39/C.42 atau ASHTO T.23. J ika ukuran
maksi mum agregat adalah empat puluh (40) mm, maka silinder harus berukuran diameter lima
belas (15) cm dengan panjang tiga puluh (30) cm.

Kekuatan tekan-beton memenuhi jika rata-rata tiga (3) hasil uji kekuatan tekan
yang berurutan adalah sama atau melebihi kekuatan yang telah ditetapkan dan tidak ada
hasil uji yang nilainya dibawah kekuatan yang disyaratkan.
Hasil pengujian dievalusi secara statistik, evaluasi harus dilakukan untuk sepuluh (10) hasil
rata-rata berkeseimbangan menurut basis seperti berikut :
a). Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari 100 % kekuatan yang disyaratkan
(specified strength) dalam Sub-pasal 2.5.2 disini harus tidak boleh dari dua puluh lima
(25%) persen;
b). Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari delapan puluh (80%) persen dari
kekuatan yang disyaratkan (specified strength) dalam Sub-pasal 2.5.2 disini harus tidak
lebih dari lima (5%) persen.
Bila dianggap perlu oleh Pengguna Jasa, kekuatan tekan dari beton yang sudah dicor harus
dicek dengan metode schmidt hammer. Frekuensi dari pengujian harus sesuai dengan petunjuk
dari Pengguna Jasa.
3.10.3 Uji Slump
Uji slump harus dilakukan sebelum pengecoran dan pada waktu pengambilan contoh pengujian
atau jika diperintahkan oleh Pengguna Jasa. Pengujian harus sesuai dengan ASTM C.143,
AASHTO T119 atau SNI-1972-90-F.
3.10.4 Pengujian Bahan Beton
Penyedia Jasa harus melakukan pengujian untuk bahan beton yang akan digunakan dengan
spesifikasi serta frekuensi yang ditentukan dan diarahkan oleh Pengguna Jasa sebagai berikut

Aggregat JIS AASHTO SNI Standards


- Sieving analysis for coarse, fine E T-27 1968-90-F
aggregate and for stone fineness
- Organic impurities in fine aggregate 11+C136 T-21 1755-90-A
- Specific gravity and water C 40 T-84 1970-90- F
absorption test in fine
Aggregate
1969-90- F
- Specific gravity and water C 128 T-8
03-2417-
absorption test in coarse aggregate C 127 T-96
1991
- Los Angeles abrasion test C 131
1758-90-A
- Soundness of aggregates by use of C 88 T-104
SodiumSulphate
JIS AASHTO SNI
CEMEN
Fineness test on cement C 150 T-128 15-2530-1991

Strength test on mortar specimens C 150 T-106 M-111-1990-03

3.10.5 Catatan Pengecoran Beton dan Pengujian


Catatan yang teliti dan mutakhir yang menunjukkan tanggal, waktu, cuaca dan suhu lapangan
(bila berbagai lokasi pekerjaan yang berbeda-beda), harus dilakukan oleh Penyedia Jasa dan
laporan quality control harus diserahkan setiap bulan kepada Pengguna Jasa untuk evaluasi dan
catatan proyek. Penyedia Jasa juga harus mencatat senua hasil pengujian beton dan harus diberi
tanda / kode dari hasil uji lokasi/tempat contoh itu diambil.
3.11 Toleransi untuk Konstruksi Beton
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk menyetel dan mempertahankan bekisting dalam
batas-batas toleransi, sehingga menjamin pekerjaan yang sudah jadi masih berada dalam batas
toleransi yang ditetapkan berikut ini. Pekerjaan beton yang melampaui batas toleransi yang
telah ditetapkan dalam tabel berikut harus diperbaiki atau dibongkar dan diganti, atas biaya dari
Penyedia Jasa
.

Toleransi untuk Bangunan


Beton

1. Bangunan beton monolit

(1) Menyimpang dari sumbu yang tela ditetapkan 5 cm


(2) Menyimpang dari bentuk profil yang telah ditetapkan 5 cm
(3) Variasi ketebalan Boleh lebih tipis 2.5 % atau kurang dari 1 cm
Boleh lebih tebal 5 % atau kurang dari 1 cm
(4) Variasi ukuran dimensi 0.5 cm

2. Pangkal jembatan, pilar jembatan


(1) Menyimpang dari sumbu yang telah ditetapkan ……..................... 5 cm
(2) Menyimpang dari ketinggian yang telah ditetapkan,,,,,,,,,,,,,,,,,…… 5 cm
(3) Variasi yang diijinkan untuk ketidak rataan dari permukaan bangunan kolom,
pilar dan tembok-tembok
Untuk permukaan yang terbuka setiap 3 meter ………............. 1 cm
Untuk permukaan yang tertimbun setiap 3 meter ……….......... 5 cm

3. Bangunan-bangunan umum
(1) Variasi yang diijinkan untuk ketidak dataran dari pelat, balok, batang
melintang terhadap ketentuan dalam gambar
Untuk permukaan yang terbuka setiap panjang 3 meter ….......... 1 cm
Untuk permukaan yang tidak terlihat setiap panjang 3 meter …,,5 cm
(2) Bergesernya dimensi penampang dari kolom-kolom, pilar-pilar, pelat-
pelat, tembok- tembok, balok-balok serta bagian bangunan seperti
yang tercantum pada bagian (1) diatas, boleh
Menyempit ………,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,............. 1 cm
Melebar ………………………………………………….............. 2 cm
(3) Variasi ketebalan dari pelat-pelat jembata

63
Berkurang sampai dengan …………………………………........... 1 cm
Lebih tebal sampai dengan ………………………………….......... 2 cm

(4) Pondasi telapak


(a) Variasi dan dimensi mendatar
Boleh berkurang sampai dengan ……………………………… ......... 1 cm
Boleh lebih besar sampai dengan ……………………………............ 5 cm
(b) Kesalahan penempatan atau penyimpangan eksentrisitas sekitar 2%
dari lebar telapak, tidak boleh lebih besar dari ………………... 5 cm
(c) Pengurangan ketebalan ……………………………………………5 %
(5) Variasi dalam ukuran ataupun penempatan lokasi pelat dan tembok-
tembok ……5 cm
(6) Penyimpangan atau ketidak dataran dari bagian ambang atau dinding
disamping bangunan pintu serta sambungan kedap-air yang sejenis
............................................ 0.1 %
4. Penempatan dari besi penguat
(1) Variasi dari ketebalan selimut penutup ............................................10 %
(2) variasi jarak antar tulang …………………………….……………2 cm

5. Peletakan dari beton pracetak

(1) Pergeseran jarak dari sumbu yang ditetapkan maksimum sebesar 1%


dari panjang beton pracetak atau tidak boleh lebih dari …............5 cm
(2) Pergeseran tinggi dari ketinggian yang sudah ditetapkan maksimum
sebesar 1% dari panjang beton pracetak atau tidak boleh lebih besar
dari.............................................. 5 cm
(3) Variasi dari ketidak dataran unit beton pracetak saat diletakkan secara
vertikal untuk tiap jarak 3 m maksimum ............................................1 cm

3.12 Pekerjaan Bekisting

3.12.1 Umum

Pekerjaan bekisting harus termasuk penyediaan, pemasangan dan pembongkaran


bekisting untuk pekerjaan beton dengan kekuatan yang cukup, lengkap dengan
semua pengikat-pengikat yang diperlukan, penyokong dan sebagainya sesuai dengan
syarat-syarat yang ditetapkan dibawah ini.
Bingkai bekisting harus mempunyai kehalusan dan kekasaran yang diperlukan
untuk
harus mudah didapatjan di lapangan, sedang untuk lembaran plywood harus
memiliki lebar dan panjang yang merata.
memenuhi syarat- syarat toleransi dengan penyelesaian akhir
sebagaimana yang ditetapkan di bawah ini dan bingkai bekisting harus
dikerjakan sedemikian sehingga jika ada sambungan horisontal tidak menerus sampai
seluruh permukaan bekisting. Bekisting harus benar-benar lurus dan sesuai dengan
elevasi, kedap mortar dan cukup kaku untuk menahan kemungkinan pelenturan
yang terjadi akibat tekanan bahan adukan- beton. Permukaan lengkung harus
dibentuk dengan tali busur yang dibuat sesuai dengan lengkungan yang tampak
dalam gambar atau ditulis dalam spesifikasi yang telah disetujui oleh Pengguna
Jasa. Permukaan semua bekisting yang berhubungan langsung dengan beton
harus bersih, kaku dan cukup kedap air untuk mencegah kehilangan
mortar. Penyedia Jasa bertanggungjawab terhadap kelengkapan
pembuatan bekisting, tetapi tipe,
bentuk, ukuran, kualitas dan kekuatan semua bahan untuk pembuatan bekisting
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa. Semua
bekisting harus dikerjakan sedemikian rupa, sehingga pada waktu membuka
bekisting, tidak terjadi kerusakan pada betonnya.
Semua sambungan yang expose, tepi dan sudut-sudut luar dipingul
sekurang- kurangnya dua (2) cm dengan sudut empat puluh lima (45) derajat,
kecuali bila disyaratkan lain dan diperintahkan oleh Pengguna Jasa. Sudut dalam
harus dipotong seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan
permintaan Pengguna Jasa.

3.12.2 Persyaratan Bahan


Semua bahan untuk pembuatan bekisting harus mendapat persetujuan
Pengguna Jasa. Kayu harus padat, lurus, tidak lapuk, tidak ada mata kayu yang
lepas. Sebelum dibuat bingkai untuk bekisting, kayu harus diserut lurus
merata baik lebar maupun tebalnya. Bekisting yang digunakan untuk beton
yang dilewati air mengalir yang nantinya akan sepenuhnya terexpose, harus
diberi lapisan pada bagian bidang yang bersentuhan dengan beton dengan plywood
atau kayu lain dan harus tidak rusak dan atau cacat, sehingga tidak
meninggalkan bekas yang tidak baik pada permukaan betonnya.

72
Bila digunakan plywood, tidak boleh terpuntir, tidak keriting dan dikerjakan
dengan lem khusus yang kedap air. Bahan-bahan yang dipakai sejauh mungkin
Lapisan papan kayu harus dipilih baik jenis maupun mutunya atau bila diperlukan
harus dilapisi dengan bahan pelindung supaya tidak terjadi kemungkinan terpuntir
akibat tambahan bahan kimia atau kemungkinan perubahan warna pada
permukaan betonnya. Lapisan bekisting harus dipilih sedemikian rupa sehingga
tahan terhadap puntiran, karena pembebanan dan penggeseran sewaktu pengecoran.

3.12.3 Penempatan dan Persiapan


Bekisting harus ditempatkan sedemikian sehingga tanda
sambungannya pada permukaan beton menjadi bagian dari satu alignment
yang lurus baik kearah horizontal maupun vertikal, dengan sambungan antara
permukaan masing-masing bekisting harus halus. Semua bagian tepi dan pojok
dari beton yang terbuka secara permanen harus dipingul seperti ditunjukkan dalam
gambar.
Sebelum ditempatkan adukan beton semua bekisting harus kaku, kencang
dan harus benar-benar bersih dari semua potongan kayu-kayu, bubuk gergaji, debu,
bongkahan mortar kering, maupun benda-benda asing lainnya, dan bila ada kelebihan
air harus disingkirkan. Permukaan bekisting harus dilapisi dengan minyak atau
lapisan lain yang disetujui oleh Pengguna Jasa yang tidak akan meninggalkan warna
pada beton. Bekisting yang sudah ditinggalkan cukup lama dan sudah mulai kering
harus dilabur kembali permukaannya dengan oli seperti yang diarahkan oleh
Pengguna Jasa. Bekisting untuk permukaan yang menerus dipasang untuk lapisan
berikutnya harus dijaga kekakuan dan kekedapannya untuk seluruh permukaan untuk
mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran mortar dari adukan beton serta
untuk menjaga kelurusan bagian permukaannya.
Bekisting yang dipakai lebih dari satu kali harus dirawat dalam keadaan yang
mudah diperbaiki dan dibersihkan sebelum digunakan lagi. Apabila
memungkinkan bekisting untuk bidang luar dari tembok harus dibersihkan dengan
splash boards.

3.12.4 Pembukaan Bekisting


Penyedia Jasa tidak boleh membuka bekisting sampai beton telah
mengeras dan mempunyai cukup kekuatan untuk menahan beban sendiri maupun
beban kerja yang akan disangganya dengan aman. Pembukaan bekisting harus
mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa dengan suatu cara agar agar tidak merusak

73
beton dan umumnya bekisting harus dibiarkan tidak kurang dari empat puluh delapan
(48) jam sesudah beton dicor atau atas perintah Pengguna Jasa.

3.13 Besi Beton dan Perlengkapan Lainnya

3.13.1 Persyaratan untuk Bahan Besi Beton


Penyedia Jasa harus menyediakan alat pemotong, pembengkok dan
memasang semua besi beton seperti yang ditunjukan dalam gambar atau seperti
petunjuk Pengguna Jasa. Kecuali bila ditunjukkan lain dalam gambar, besi beton
yang akan dipakai adalah besi polos dari pabrik yang mendapat persetujuan
dari Pengguna Jasa dan memenuhi standar SD 295, SNI 2052-89-A atau
setara yang disetujui. Semua besi beton harus tidak keropos/berkarat dan
mengelupas, tidak berminyak, tidak bergemuk atau lapisan-lapisan lainnya yang
bisa merusak atau mengurangi kekuatan ikatannya dengan beton. Besi beton
harus diambil contohnya oleh Pengguna Jasa di pabrik atau tempat penjualnya
atau kedua-duanya. Penyedia Jasa harus memberi tahu Pengguna Jasa jauh-
jauh hari untuk memungkinkan pengambilan contoh oleh Pengguna Jasa
guna pengujian besinya. Pengguna Jasa bisa memilih dua atau lebih contoh dari
masing-masing ukuran secara random yang mewakili lima (5) ton atau bagian dari
padanya dari masing-masing ukurannya dan memerintahkan Penyedia Jasa
untuk mengambil contoh yang dipilih untuk diuji pada laboraturium yang
desetujui Pengguna Jasa atas biaya dari Penyedia Jasa. Besi beton baru boleh
dipasang di lokasi jika sesudah hasil pengujian laboratorium diterima dan disetujui
oleh Pengguna Jasa. Dalam segala hal , izin dari Pengguna Jasa tidak
membebaskan Kontrakor terhadap tanggung jawabnya untuk menyediakan dan
memasang besi beton yang sesuai di dalam beton. Pembayaran harus
didasarkan pada jumlah berat (kg).

3.13.2 Pembuatan dan Perakitan


Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar-gambar pemotongan dan
pembengkokkan besi kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuannya.
Semua pembengkokkan dan pemotongan besi beton harus mengikuti standar
pelaksanaan
yang telah disetujui dan berdasarkan atas gambar yang telah disetujui seperti
yang ditetapkan di atas. Membengkok besi dengan cara dipanaskan tidak
diperbolehkan kecuali mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa. Ijin
bisa diberikan atas permohonan khusus yang diajukan oleh Penyedia Jasa dalam

74
penggunaan metode kerja yang menjamin bahwa besi beton yang akan dipakai
tidak akan mengalami kerusakkan. Ijin tersebut tidak membebaskan Penyedia
Jasa dari tanggung jawabnya atas kekurangan yang mungkin timbul dan terjadi
nantinya. Besi beton harus diikat kuat-kuat pada posisinya secara teliti, sehingga
tidak bergerak bila dilakukan pengecoran beton ataupun bergeser akibat penggetaran.
Besi horisontal harus ditahan dengan blok beton precast atau kursi besi yang
ditempatkan sedemikian rupa, sehingga besi ini dapat dijaga tetap berada di
tempatnya dan berada pada elevasi yang benar.
Persilangan besi dan overlap batang besi harus diikat kuat-kuat dengan
kawat besi beton berdiameter tidak kurang dari 0,9 mm. Tebal selimut beton
minimum yang diukur dari tulangan, harus antara lima (5) sampai sepuluh (10) cm
seperti yang ditunjukan dalam gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Pengguna
Jasa. Ketebalan minimum penutup beton maupun jarak antara besi seperti
yang ditunjukkan dalam gambar bila menurut pendapat Pengguna Jasa kurang tepat,
dapat diubah selama pelaksanaan.
Besi beton harus dipasang overlap dengan panjang overlap tidak kurang
dari dua puluh lima (25) kali diameter dari ukuran terbesar besi atau seperti yang
diarahkan oleh Pengguna Jasa. Tempat overlap dari batang besi itu harus mendapat
persetujuan dari Pengguna Jasa.

3.13.3 Batang Jangkar/Angkur (Dowel Bars)


Penyedia Jasa harus menyediakan bahan untuk batang jangkar/angkur,
memotong dan menempatkan semua batang jangkar/angkur seperti yang ditunjukkan
dalam gambar atau pada tempat yang diperlukan atas perintah dari Pengguna Jasa..
Pemotongan dan penempatan angkur harus sesuai seperti petunjuk Pengguna
Jasa. Angkur harus disediakan untuk struktur jembatan seperti yang terdapat
dalam gambar atau yang diarahkan oleh Pengguna Jasa.
3.13.4 Pengisi Sambungan (Joint Filler)
Sebelum pemasangan expansion joint filler Penyedia Jasa harus
menyerahkan contoh bahan yang akan digunakan, disertai dengan sertifikat
pengujian, spesifikasi dari pabrik dan cara-cara pemasangan pada expansion joint
filler yang diperlukan/diinginkan untuk mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa.
Penyedia Jasa harus memotong joint filler untuk menutup bidang sambungan
yang diperlukan pada beton. Bila dipasang pada bidang vertikal joint filler
harus diletakkan di sisi bidang yang sudah selesai terlebih dahulu dengan bahan joint
filler

75
yang telah disetujui dimana permukaan masing-masing bagian dari joint
filler sekurang-kurangnya empat puluh (40) mm dari bagian tepi.
Sambungan dari joint filler harus dibuat dari perekat yang bisa ditempelkan
secara dingin sehingga mortar dari beton tidak akan merembes melalui
bidang beton yang lain. Jumlah sambungan harus diusahakan sesedikit
mungkin dan jika memungkinkan menggunakan sambungan buatan pabrik.
Kekedapan dari sambungan dan struktur dimana joint filler digunakan menjadi
tanggung-jawab Penyedia Jasa.

3.13.5 Penahan Air (Water Stop)


Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang
penahan air seperti ditunjukkan dalam gambar atau perintah dari
Pengguna Jasa dan/atau seperti yang ditetapkan pada pasal ini. Penahan air
yang akan dipakai harus mempunyai karakteristik fisik sesuai syarat-syarat
dalam standar ASTM, Flexible Polyvinyl Chloride (PVC) Water Stop, atau bahan
yang setara yang disetujui oleh Pengguna Jasa.
Penahan air harus dibuat dari bahan plastik dengan resin dasar yang
harus berupa polyvinyl cloride. Semua penahan air harus dicetak atau
dicor dengan setiap bagian penampangnya harus padat serta rata dan
tidak ada keropos atau ketidak sempurnaan lainnya. Penahan air harus terdiri
dari tipe 3- bulb baik untuk sambungan konstraksi maupun sambungan
pelaksanaan. Penahan air harus simetris, dengan bentuk dan ukuran untuk
kedua tipe di atas harus sesusai dengan persyaratan berikut:

Dimensi Tipe A (tipe 3- Tipe B (tipe 3-


Lebar 300 200

Tebal 9 5
tebal +
Toleransi : lebar + 3 %
10%

Penyambungan penahan air harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi pabrik


dan sesuai instruksi Pengguna Jasa. Penyambungan khusus untuk
menyatukan keping- kepingan penahan air digunakan disemua pertemuan
penahan air.

76
Penahan air harus dipasang dengan lebar yang sama dengan
bahan yang ditanam dalam beton pada masing-masing sisi sambungan.
Penyedia Jasa harus menempatkan penahan air secara berhati-hati dan
pemadatan beton disekitar
penahan air harus dijamin bahwa penahan air tidak akan rusak, dan
terjadi lekatan yang sempurna antara beton dengan bidang penahan air yang
tertanam. Penyedia Jasa harus mengganti atau memperbaiki dengan biaya
sendiri setiap penahan air yang sobek, berlubang atau rusak. Penyedia Jasa
harus melengkapi semua penyokong dan pengikat yang diperlukan untuk
penempatan penahan air atas perintah dari Pengguna Jasa.
Kekedapan air dari sambungan dan struktur dimana penahan air
dipasang harus menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus
menyediakan semua bahan dan tenaga yang mampu untuk melaksanakan
semua pekerjaan yang diperlukan sehingga hasilnya memuaskan, sesuai
dengan spesifikasi dan perintah dari Pengguna Jasa.

3.14 Pengukuran dan Pembayaran

3.14.1 Beton
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaani beton harus dilakukan berdasarkan
volume beton yang sebenar-benarnya dicor dalam meter kubik (m3) sesuai garis
batas struktur seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang
ditentukan oleh Pengguna Jasa.
Pengukuran beton terhadap bagian sisi dari setiap penggalian tanpa
menggunakan bekisting perantara harus dilakukan hanya di dalam garis yang
wajib dibayar atau garis yang ditunjukkan dalam struktur. Tidak ada potongan
yang dibulatkan atau pinggir yang dipingul atau ruangan yang ditempati oleh
logam, saluran listrik atau ruangan kosong atau barang penting lainnya
yang luas penampangnya kurang dari 0.05 m2.

b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah meter kubik (m3) beton yang telah
dicor sesuai hasil pengukuran dengan cara sebagaimana diuraikan di atas
untuk masing-masing harga satuan kontrak per meter kubik seperti yang
tercantum di Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus disetujui oleh Pengguna
Jasa termasuk semua kompensasi untuk penyediaan semua tenaga

77
kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan sebagainya untuk
menyelesaikan
pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Pengguna Jasa dan syarat-syarat dalam
spesifikasi.

3.14.2 Pekerjaan Bekisting


a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan bekisting harus dilakukan
berdasarkan luas permukaan cetakan beton dalam meter persegi (m2),
ditentukan oleh dimensi dari struktur- struktur beton sebagaimana ditunjukkan
pada gambar atau atas petunjuk Pengguna Jasa.

b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah meter persegi (m2) yang
dihasilkan dari pengukuran seperti syarat-syarat diatas, untuk masing-masing
harga satuan per meter persegi yang dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga
dan harus disetujui termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan
semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alta-alat dan sebagainya untuk
menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Pengguna Jasa dan syarat-
syarat dalam spesifikasi.

3.14.3 Besi Beton

a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran besi beton harus dilakukan berdasarkan
berat besi yang sebenar - benarnya terpasang dalam metrik kilogram (kg)
yang dihitung dari panjang dan jumlah batang seperti tampak dalam gambar atau
atas petunjuk Pengguna Jasa diubah keberat untuk ukuran batang yang
terdaftar dengan mengalikan satuan berat per linier meter. Besi overlap yang
ditunjukkan dalam gambar atau diminta oleh Pengguna Jasa harus
dibayar sesuai dengan harga satuan dalam kontrak. Bila ada tambahan besi
dalam overlap melebihi yang diperlukan untuk kemudahan kerja Penyedia
Jasa maka tidak akan ada pembayaran tambahan.

b. Pembayaran

78
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah metrik kilogram (kg)
yang dihasilkan dari pengukuran seperti syarat-syarat di atas untuk masing-
masing harga satuan kontrak per metrik kilogram yang dinyatakan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dan telah mendapat pengesahan dari
Pengguna Jasa, termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan semua
tenaga kerja, bahan- bahan, peralatan, alat-alat dan sebagainya untuk
menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Pengguna Jasa dan
syarat-syarat dalam spesifikasi.

3.14.4 Perlengkapan lain-lainnya


3.14.4.1 Penahan Air (Waterstop)
Waterstop yang digunakan adalah waterstop dengan ukuran 150 mm.
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran penahan air harus dilakukan berdasarkan
penahan air yang sebenar-benarnya terpasang dalam linier meter (m) yang
dihitung dengan ukuran dan panjang seperti tampak dalam gambar atau seperti
petunjuk Pengguna Jasa. Dalam menghitung volume tidak termasuk panjang
overlap pada sambungan.

b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk jumlah linier meter (m) hasil pengukuran
seperti syarat- syarat diatas sesuai harga satuan kontak per meter yang
dinyatakan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan telah mendapat pengesahaan
dari Pengguna Jasa, termasuk kompensasi penuh untuk penyediaan semua
tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan sebagainya, untuk
menyelesaikan pekerjaan, sesuai dengan perintah dari Pengguna Jasa dan
syarat-syarat dalam spesifikasi.

79
BAB IV.
PASANGAN BATU

4.1 Pasangan Batu


4.1.1 Lingkup
Pasal ini mencakup ketentuan umum maupun khusus untuk
pekerjaan pasangan-batu. Ketentuan- ketentuan dalam pasal ini berlaku baik untuk
pekerjaan pasangan batu yang digunakan dalam pekerjaan sesuai dengan gambar
ataupun yang ditentukan dalam pasal-pasal ini atau Spesifikasi Teknik lainnya atau
bilamana atas persetujuan Pengguna Jasa harus dipergunakan pada pelaksanaan.

4.1.2 Batu Pasangan


Batu yang dipergunakan untuk pekerjaan pasangan harus batu yang
berasal dari sungai atau batu pecah dari hasil pemecah batu yang berbentuk
mendekati persegi dengan kualitas yang telah disetujui dan bebas dari lapisan dan
cacat lainnya. Batu- batu yang dipergunakan harus memiliki berat jenis tidak
kurang dari 2,5 ton/m3, keras, bersih, awet, tidak lapuk dan tidak mengandung
bahan organik. Semua batu untuk pekerjaan pasangan batu yang ditimbun sementara
di lapangan harus dijaga sedemikian rupa, sehingga dalam kondisi agak basah pada
saat akan dipergunakan. Batu harus disusun sedemikian rupa untuk
menghilangkan rongga-rongga besar antara batu-batu yang berdekatan. Ukuran
batu untuk pekerjaan pasangan batu 150 – 200 mm. Khusus untuk dinding tipis ,
ukuran batu tidak boleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) dari tebal dinding.
Batu-bulat tidak diperbolehkan sama sekali untuk pasangan batu.
Semua batu minimal harus mempunyai 2 bidang permukaan yang pecah dan tidak
boleh menggunakan jenis batu putih.

4.1.3 Mortar untuk Pekerjaan Pasangan Batu


4.1.3.1 Material
a) Portland Semen (PC)
Portland Cement harus diadakan oleh Penyedia Jasa dan ketentuan-
ketentuan yang diatur dalam bab 2.2. diberlakukan

80
b) Pasir
Pasir harus diadakan oleh Penyedia Jasa dan ketentuan-
ketentuan yang diatur dalam bab 2.3. diberlakukan. Gradasi
pasir yang akan digunakan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Ayakan persegi empat US standart Sieve Prosentase lolos thd.vol. berat


4 100
8 95-100
16 70-90
30 40 –75
50 20-40

Pasir halus harus dipergunakan untuk mortar pada


pekerjaan plesteran
c) air
Air harus diadakan oleh Penyedia Jasa. Semua material,
kecuali air harus dicampur dalam kotak yang kuat dan rapat air
atau dalam alat pengaduk yang disetujui oleh Pengguna Jasa
sampai campuran tersebut kira-kira berwarna sama dan untuk
selanjutnya air ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan.

4.1.3.2 Perbandingan Campuran Mortar


Mortar untuk pekerjaan pasangan batu harus terdiri dari satu (1)
bagian Portland Cement (P.C) dan empat (4) bagian pasir. Metode
untuk mengukur material untuk mortar harus sedemikian rupa,
sehingga bagian-bagian yang ditentukan dari material mortar dapat
dikontrol dan dapat dijaga dengan teliti selama berlangsungnya
pekerjaan. Banyaknya air yang dipergunakan setiap mortar harus
sesuai dengan kebutuhan.

4.1.3.3 Pencampuran
Mortar harus dicampur minimal selama dua menit di dalam mixer
mekanis tipe drum atau alat pengaduk (mixer) yang setara, dan dengan
persetujuan dari Pengguna Jasa

83
Alat pengaduk harus diputar dengan kecepatan sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik dan jumlah total material yang dicampur
dalam setiap pencampuran tidak boleh melebihi kapasitas alat
pengaduk yang ditetapkan oleh pabrik.
Jumlah air yang terukur harus secara berangsur-angsur
dimasukkan ke dalam alat pengaduk, sebagian sebelum memasukkan
material kering dan sebagian lagi segera setelah selesai memasukkan
material yang sama.
Seluruh isi drum harus dikeluarkan sebelum pencampuran
berikutnya dimulai dan setiap waktu bagian dalam drum harus dijaga
dari penumpukan material.
Drum harus secara seksama dibersihkan sebelum mengganti
campuran atau pada saat pekerjaan pencampuran telah berhenti.
Pengadukan dengan cara manual tidak diperbolehkan.

4.1.3.4 Pengangkutan
Perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan untuk pengangkutan dan
penempatan adukan mortar harus sedemikian sehingga kehilangan unsur-unsur
bahan tidak terjadi.
Mortar harus diaduk atau dikerjakan dengan interval waktu tertentu untuk
mencegah pemisahan. Mortar yang tidak ditempatkan dalam waktu tiga
puluh (30) menit setelah penambahan air yang pertama kali pada adukan
mortar harus dibuang. Kecuali untuk keperluan memelihara suhu pada bahan
mortar, pemanasan kembali mortar tidak diperbolehkan.

4.1.3.5 Pemasangan

Permukaan tanah fondasi harus diberi mortar secara merata setebal


minimum 5 cm sebelum pasangan batu ditempatkan. Batu harus dibersihkan
dan dibasahi dengan seksama sebelum dipasang. Pemasangan harus dengan
tangan untuk memastikan setiap batu terbungkus dengan mortar pada
semua permukaannya kecuali permukaan terluar yang harus terbuka dan
terpasang dengan baik, kira-kira 5 sampai 10 mm dengan mortar.
Batu harus dipasang pada tempatnya sedemikian rupa, sehingga mortar
dapat mengisi penuh semua sambungan/rongga. Batu harus dipukul dan
diletakkan ke dasar dengan palu baja dan batu yang pecah harus diambil,
dibersihkan dan dipergunakan kembali dengan mortar baru.
84
Sambungan-sambungan batu harus secara mudah dapat diisi mortar
dan harus diperkuat dengan menggeser dan menguncikan potongan batu
kedalam sambungan. Permukaan pasangan batu bagian dalam yang akan
berhubungan dengan tanah harus diberi braben (mortar) untuk meratakan
permukaannya.
Pemasangan batu pada bagian tampak (expose) harus sedemikian sehingga
bentuk dan ukuran seragam mendekati bentuk bulat. Jarak antar batu tidak
boleh lebih dari 2 cm dan tidak boleh saling bersentuhan satu dengan yang
lainnya.

4.1.3.7 Pekerjaan Penyelesaian


Batu harus direbahkan sehingga dimensi terpanjang sejajar dengan
kemiringan permukaan tebing. Permukaan pasangan-batu harus sedemikian rupa
sehingga permukaan batu-batu yang tampak berpenampilan baik dan beraturan.

4.1.3.8 Perawatan
Permukaan terbuka dari pasangan batu yang telah selesai harus dijaga tetap
lembab dan dalam keadaan basah selama sedikitnya lima hari setelah pekerjaan
selesai.
4.1.4 Pengukuran dan
Pembayaran
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu harus
didasarkan pada volume per meter kubik (m3) yang dihitung berdasarkan
gambar pelaksanaan dan atau / atas perintah Pengguna Jasa.

b. Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu harus berdasarkan harga
satuan setiap meter kubik (m3), yang terdapat dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan prasarana, alat-kerja dsb.
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam Spesifikasi.
4.2 Plesteran
4.2.1 Persiapan Permukaan

85
Permukaan yang akan diplester harus dibersihkan, bebas dari material
lepas, minyak, cat, kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat menghalangi
lekatan yang baik antara plesteran dan pasangan batu. Permukaan yang diplester
dengan semen mortar dengan perbandingan campuran satu (1) bagian semen
(P.C) dan tiga (3) bagian pasir, tebal 2 cm, harus dijaga agar terus menerus
lembab selama sedikitnya dua (2) jam dan kemudian dibiarkan sampai
lapisan basah pada permukaan hilang.
Plester yang rusak, menggembung harus dibongkar dan diperbaiki atas
biaya Penyedia Jasa dengan cara sedemikian sehingga pada saat pekerjaan
selesai, plesteran tersebut harus halus dan berpenampilan baik.
4.2.2 Penerapan Plesteran
Plesteran dilaksanakan dalam dua lapisan terdiri dari lapis garuk dan
lapis akhir harus diterapkan pada pekerjaan plesteran semen. Lapisan garuk harus
penuh dan tebal dan harus ditempatkan dengan cukup tenaga untuk
membentuk kunci yang yang baik. Lapisan garuk harus disapukan bersilang
untuk mendapatkan pemasangan awal dan harus dijaga tetap basah dengan
semprotan halus selama dua hari, dan kemudian dibiarkan mengering.
Lapis akhir (kedua) harus diterapkan di atas lapisan garuk setelah dipelihara
selama dua hari. Segera sebelum pelaksanaan lapis akhir, lapis garuk harus
dibasahi lagi dengan semprotan halus. Lapis akhir harus pertama-tama
diapungkan pada permukaan dengan benar dan rata, kemudian diolah
sedemikian rupa, sehingga akan memaksa partikel pasir turun kedalam plesteran
sampai permukaan halus mengkilap dan bebas dari bidang kasar, bekas pemeriksaan
atau noda lainnya. Lapis akhir harus dijaga tetap basah dengan semprotan halus
selama sedikitnya dua hari, dan harus dijaga dari pengeringan yang terlalu cepat.
Semen mortar harus dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
plesteran. Ketebalan plesteran harus seminimal mungkin, dan dalam segala hal
cukup menghilangkan kekasaran permukaan.

4.2.3 Pekerjaan Penyelesaian


Plesteran lapis akhir harus benar dan dikerjakan sampai permukaan rata
tanpa gelombang atau noda-noda dalam bentuk apapun.
Tidak boleh terdapat permukaan kasar yang tidak beraturan dan permukaan
yang menggelombang tidak boleh lebih dari 1 mm, diukur dengan mempergunakan
sisi pengganti atau plat sepanjang 1 mm untuk pengujian.

86
4.2.4 Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran plesteran akan didasarkan pada luas bidang
(m2) yang diperoleh dari gambar dan / atau perintah Pengguna Jasa.
b. Pembayaran
Pembayaran untuk plesteran didasarkan pada harga satuan per meter-
persegi (m2) yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus
dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga
kerja, material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat-kerja dan sebagainya
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan
teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
dalam spesifikasi.

4.3 Pekerjaan Siaran (Pointing)

Permukaan pasangan batu yang nampak harus disiar dengan mortar semen. Sebelum
memulai pekerjaan siaran, semua sambungan permukaan pasangan batu harus
digaruk sebelum mortar ditempatkan.
Permukaan siaran adalah tipe tenggelam. Semen mortar dengan perbandingan
campuran satu (1) bagian semen (P.C) dan dua (2) bagian pasir, harus
dipergunakan untuk pekerjaan siaran.
Tebal siaran harus seminimal mungkin, dan dalam segala hal harus cukup untuk
menghilangkan ketidak beraturan.

4.3.1 Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran siaran akan didasarkan pada luas
bidang (m2) yang diperoleh dari gambar dan / atau atas perintah Pengguna Jasa.

b. Pembayaran
Pembayaran untuk siaran didasarkan pada harga satuan per
meter- persegi (m2) yang dimaksudkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga
kerja, material, perlengkapan peralatan, prasarana, alat- kerja dan sebagainya
untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan

87
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam Spesifikasi.
4.4 Lobang-lobang Irigasi/Suling-Suling

4.4.1 Umum

Semua pipa yang digunakan untuk lubang-lubang drainase harus dari jenis
dan kwalitas terbaik dan dengan menggunakan pipa PVC Ø 2”. Semua perlengkapan
yang dibuat harus berdasarkan rekomendasi dari pabrik yang memiliki reputasi
baik. Semua material yang ditunjukkan dalam gambar, harus disediakan oleh
Penyedia Jasa dengan jenis dan kualitas terbaik dan mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Jasa.

4.4.2 Material

Pipa Polyvinyl-Chloride ( PVC ) dan sambungan fitting harus memenuhi


persyaratan dalam ASTM Designation D 2729.

Material tersebut harus bebas goresan, retak, gelembung dan/atau cacat


lainnya. Lubang - lubang drainasi harus dibuat sebagaimana ditunjukkan
dalam gambar atau sesuai dengan perintah dari Pengguna Jasa.

Pipa PVC atau lubang drainasi dengan diameter 50 mm, harus dipasang di
dalam dinding penahan maupun abutment sebanyak satu buah setiap dua (2)
m2 luas dinding yang akan ditunjukkan oleh Pengguna Jasa.

Pipa PVC dengan panjang secukupnya ditanam dalam bangunan dengan ujung
pada sisi tanahnya ditutup ijuk dan didalamnya diisi dengan kerikil berukuran
maksimal 10 mm.

4.4.3 Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran lubang-lubang drainase harus didasarkan
pada panjang yang diperoleh dari gambar dan atau atas perintah Pengguna Jasa.

b. Pembayaran
Pembayaran untuk lubang-lubang drainasi harus berdasarkan pada harga
satuan setiap meter panjang (m) yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan

88
Harga dan harus dianggap sudah termasuk penutup ijuk dan isian kerikil dan
semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, perlengkapan
peralatan, prasarana, alat-kerja dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap, memenuhi syarat dan dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam
Spesifika

89
BAB.V.
ALAT BERAT YANG DIPERGUNAKAN

7.1. Excavator Long Arm 160 – 200 HP


Excavator yang dipergunakan untuk galian badan sungai dan untuk galian pada
retaining wall dan revetment.

7.2. Dump Truck


Untuk mengangkut hasil galian atau tanah buangan disarankan menggunakan
Dump Truck dengan kapasitas 5 ton.

7.3. Stamper
Untuk Memadatkan tanah timbunan maka digunakan stamper jenis kodok 5 Hp.

7.4. Bulldozer
Untuk perataan dan penghamparan tanah memakai bulldozer kapasitas D.7 F
atau 13.000 tenaga kuda.
BAB VIII. PENUTUP

8.1. Penutup

a) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam spesifikasi teknik ini yang masih
termasuk dalam lingkup pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyelesaikan
sesuai dengan petunjuk/perintah Pejabat Pembuat Komitmen, sesudah atau selama
pekerjaan berlangsung.
b) Hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan
akan dibicarakan dan diatur oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Namun
demikian harus dalam surat tertulis yang disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
c) Penyedia Jasa diharuskan mengutamakan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai