SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA TYPE 36
A. SPESIFIKASI UMUM
LOKASI dan URAIAN PEKERJAAN
Lokasi terletak di Desa Banjarsari , Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo.
1. Standar.
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
Standar Nasional Indonesia ( SNI ) ( SNI 03 2847 2002 )
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standar Indonesia, maka dapat
dipakai Standar lain yang disetujui oleh Penguna Jasa dan sesuai dengan
spesifikasi ini.
2. Pembersihan Lapangan.
Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, daerah kerja harus dibersihkan dari
Tanaman liar , sampah Non organic, dan semua material tersebut harus dibuang dari
areal lokasi pekerjaan sesuai dengan petunjuk Pengguna Jasa.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta disekeliling
rumah dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Pengguna Jasa.
3. Direksi Keet.
Penyedia Jasa menyediakan kantor lapangan untuk para pelaksana lapangan dan
gudang material tempat menyimpan bahan material serta alat-alat yang akan dan
sedang dipakai selama pelaksanaan pekerjaan.
Barak kerja dan gudang material harus dipelihara dan dijaga sehingga bahan
material yang akan dipakai tidak rusak saat akan digunakan.
Bentuk, ukuran, lokasi serta tata ruang barak kerja dan gudang material harus
dipersiapkan oleh Penyedia Jasa dalam bentuk gambar rencana dan dikonsultasikan
kepada Direksi pekerjaan dan disesuaikan dengan penawaran yang diajukan
penyedia jasa dengan volume maupun ukuran disesuaikan dengan yang sudah
ditentukan. Kelebihan dari volume atau kelebihan biaya akibat pekerjaan ini menjadi
tanggungan penyedia jasa
ST - 1
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Data dan hasil pengukuran awal oleh Penyedia Jasa yang telah disyahkan dan
disetujui oleh Direksi pekerjaan tersebut, akan menjadi acuan dan dasar pembuatan
gambar-gambar selama waktu pelaksanaan sampai selesai pekerjaan.
Semua dimensi bangunan, jenis serta komposisi jenis material dan rencana elevasi
posisi dan kedudukan dari masing-masing jenis bangunan yang tergambar pada
Construction Drawing atau Working Drawing harus mengacu dan didasarkan pada
Design Drawing yang diberikan oleh Pengguna Jasa.
Atas dasar persetujuan Pengguna Jasa, jika ada penyesuaian dimensi, elevasi posisi
dan kedudukan bangunan, maka kondisi terakhir rancang bangun yang telah
disepakati bersama, disetujui dan disyahkan Pengguna Jasa adalah yang mengikat
pada kondisi awal pelaksanaan pekerjaan, dan merupakan dasar serta acuan utama
bagi Penyedia Jasa pada pelaksanaan pekerjaan.
ST - 2
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Penyedia Jasa wajib membuat copy Construction Drawing atau Working Drawing
sebanyak minimum 2 (dua) copy ukuran A1 dan 3 (tiga) copy ukuran A3, dengan
distribusi satu copy A1 untuk Direksi pekerjaan atau pengawas, satu copy A1
dipasang dibarak kerja, satu copy A3 untuk arsip Penyedia Jasa dan satu copy A3
dan aslinya harus diserahkan kepada Pengguna Jasa
Untuk kondisi engineering adjusment, tidak diperlukan adanya gambar baru yang
disyahkan oleh Pengguna Jasa, namun Penyedia Jasa wajib memberikan laporan
tertulis serta sketsa penyesuaian guna mendapatkan persetujuan dari Direksi
pekerjaan dan tembusan kepada Pengguna Jasa.
Sedangkan pada kondisi perubahan desain atau revised design, Pengguna Jasa
secara resmi akan memberikan gambar perubahan desain yang telah disyahkan oleh
Pengguna Jasa kepada Penyedia Jasa secara administratif dalam bentuk Variation
Order.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pembuatan gambar mutual check 0%,
Construction Drawing atau Working Drawing termasuk penggandaannya, dibayar
sesuai dengan penawaran yang sudah diajukan oleh penyedia jasa.
Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar kerja dan dokumen yang dapat dibaca
dengan jelas kepada Pengguna Jasa untuk diperiksa dan disetujui. Format gambar
kerja dan dokumen tersebut harus terlebih dahulu disetujui Pengguna Jasa. Dalam
waktu 15 (lima belas) hari sesudah menerima gambar kerja dan dokumen dari
Penyedia Jasa, Pengguna Jasa akan mengirimkan kembali kepada Penyedia Jasa 1
(satu) copy dengan dibubuhi keterangan klasifikasi hasil pemeriksaan: setuju atau
perbaiki
ST - 3
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Bila diperlukan revisi atas gambar-gambar kerja dan dokumen-dokumen yang telah
disetujui, Penyedia Jasa harus menyampaikannya kepada Pengguna Jasa untuk
persetujuannya seperti tata cara yang telah dijelaskan di atas.
ST - 4
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
4.3. Shop Drawing atau gambar Kerja atau gambar yang dibuat dilapangan.
Apabila pada konstruksi bangunan yang akan dikerjakan, ada unit bangunan yang
harus dikerjakan pembuatannya diluar areal proyek, dan karena sifat kekhususannya
harus dan terpaksa dikerjakan oleh Sub-Penyedia Jasa, maka sebelumnya Sub-
Penyedia Jasa yang bersangkutan diharuskan membuat dan menyerahkan gambar
rencana bentuk unit bangunan tersebut, lengkap dengan perhitungan konstruksinya.
Gambar unit bangunan atau Shop Drawing tersebut harus secara lengkap
memuat:
- Bentuk unit bangunan serta dimensinya.
- Material yang akan dipakai serta spesifikasinya.
- List komponen unit bangunan yang memuat :
a. panjang, lebar, tebal komponen unit bangunan
b. berat persatuan komponen unit bangunan
c.jumlah komponen unit bangunan dan lain-lain.
Penyedia Jasa wajib membuat copy Shop Drawing ukuran A3, dengan distribusi
satu copy A3 untuk Direksi pekerjaan atau pengawas, satu copy A3 dipasang di
barak kerja (Direksi keet), dan 2 (dua) copy A3 harus diserahkan kepada Pengguna
Jasa.
biaya yang timbul akibat pekerjaan Shop Drawing diperhitungkan dalam Harga
satuan
ST - 5
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Gambar purna bangun atau As Built Drawing tersebut, harus lengkap berisi
antara lain :
- Garis elevasi muka tanah yang sekarang ada.
- Dimensi dan masing-masing bangunan.
- Elevasi posisi dan kedudukan masing-masing bangunan.
- Jenis material dan komposisi yang telah dipergunakan.
Gambar purna bangun yang telah selesai tersebut harus diserahkan Penyedia Jasa
kepada Direksi pekerjaan untuk diperiksa dan disetujui, selanjutnya diserahkan
kepada Pengguna Jasa guna mendapatkan pengesahan dari Pengguna Jasa.
Perhitungan volume akhir dari pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia
Jasa atau yang mutual check volume pekerjaan 100 %, semua mengacu dan
didasarkan pada gambar purna bangun yang telah disyahkan oleh Pengguna Jasa,
dan merupakan volume akhir yang akan dibayar oleh Pengguna Jasa kepada
Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa wajib membuat copy As Built Drawing (gambar purna Bangunan)
sebanyak 1 (satu) copy A3, dan 3 (tiga) copy A3 HVS untuk arsip Penyedia Jasa.
Biaya yang timbul akibat pekerjaan Shop Drawing diperhitungkan dalam Harga
satuan
Adapun daftar isi Rencana Mutu Pekerjaan/Kontrak seperti tertulis dibawah ini,
disusun sebagai panduan dalam pembuatan rencana mutu pekerjaan konstruksi atau
disain. Namun daftar isi rencana mutu ini masih dapat berubah susunannya maupun
judulnya, jadi masih dapat bertambah atau berkurang. Oleh karena itu pembuatan
rencana mutu ini harus dapat menyesuaikan diri dengan rencana kegiatan-kegiatan
yang akan dikerjakannya.
6.1. Rencana Daftar Isi Rencana Mutu tersebut adalah sebagai berikut :
a. Latar Belakang
b. Informasi Kegiatan
ST - 6
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
c. Sasaran Mutu
d. Persyaratan Teknis dan Administrasi
e. Struktur Organisasi
f. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang.
g. Bagan Alir Kegiatan
h. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
i. Jadwal Peralatan
j. Jadwal Material
k. Jadwal Personil
l. Daftar Kriteria Penerimaan.
m. Lampiran-lampiran
6.2. Bahan baku untuk pembuatan atau penyusunan Rencana Mutu Pekerjaan masing-
masing adalah sebagai berikut :
a. Spesifikasi Teknik tiap-tiap pekerjaan
b. Gambar Teknik tiap-tiap pekerjaan
c. Jadual pelaksanaan pekerjaan
d. Daftar peralatan yang digunakan dan yang dipasang
e. Standar prosedur, standar produk dan instruksi kerja
f. Organisasi pelaksana pekerjaan
g. Uraian tugas jabatan setiap pejabat pelaksana pekerjaan
Biaya yang timbul dalam penyusunan dokumen ini sepenuhnya menjadi tanggung
jawab dan beban Penyedia Jasa, serta sudah harus diperhitungkan termasuk
overhead pada analisa satuan pekerjaan. Sedangkan dalam hal penggandaan atau
copy dokumen biaya dibayarkan sesuai dengan harga satuan yang ditawarkan
penyedia jasa.
6. Photo Dokumentasi
Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan
pekerjaan dan pada akhir pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan
membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan dalam
bentuk photo dokumentasi.
Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik tetap yang berbeda
atau sesuai dengan pengarahan Direksi pekerjaan, dan sudah harus bisa
memberikan gambaran secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan.
Photo dokumentasi tersebut, selanjutnya harus dicetak ukuran kartu pos, masing-
masing rangkap 3 (tiga), dengan distribusi 1 (satu) copy dipasang dibarak kerja dan
2 (dua) copy lainnya ditata rapi pada album photo dan diserahkan kepada Pengguna
Jasa.
ST - 7
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
7. Jalan Kerja.
Untuk menuju ke lokasi pekerjaan, mengangkut bahan material yang akan dipakai,
dan transportasi pembuangan bahan material tidak terpakai keluar lokasi pekerjaan,
dan pemeriksaan berkala Direksi pekerjaan atau Pemberi Pekerjaan serta keperluan
lainnya, Penyedia Jasa diwajibkan menyiapkan atau membuat jalan kerja yang layak
guna kegiatan tersebut diatas untuk menunjang dan memperlancar pelaksanaan
pekerjaan. Jalan kerja yang dimaksud, bisa mempergunakan jalan kampung atau
jalan desa yang sudah ada kemudian ditingkatkan kapasitas pelayanan tingkat
jalannya, atau mempergunakan lahan penduduk yang disewa selama jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan.
Kelancaran fungsi drainase lingkungan disepanjang jalan kerja, juga yang secara
langsung terpengaruh adanya jalan kerja, juga termasuk menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa dari segi pemeliharaannya.
Pada kondisi sarana jalan kerja yang dibuat oleh Penyedia Jasa, merupakan jalan
desa atau jalan kampung yang sudah ada, atau lahan penduduk yang disewa
sementara untuk dipergunakan sebagai sarana jalan kerja, setelah selesainya
pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa berkewajiban mengembalikan kondisi lahan
sesuai dan seperti kondisi awal sebelum dipergunakan.
Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan sarana jalan kerja ini dibayarkan sesuai
dengan penawaran pekerjaan mobilisasi yang mencakup pekerjaan sewa lahan
termasuk pengadaan fasilitas lainnya.
Sistim pengawasan keamanan dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup
untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik
yang bersangkutan.
Penyedia jasa wajib menyediakan kotak P3K beserta isinya sebagai sarana
pertolongan pertama pada kecelakaan. Biaya pengadaan kotak P3K beserta isi
berdasarkan biaya yang diajukan penyedian jasa pada waktu penawaran pekerjaan
dengan isi kotak yang sudah ditentukan.
ST - 9
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Pengambilan contoh (sample) agregat beton dan juga contoh beton yang diambil
oleh Penyedia Jasa pada saat proses pengecoran beton sedang berlangsung, harus
disaksikan oleh Pengguna Jasa. Jenis dan jumlah contoh benda uji harus sesuai
dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknik dan atau perintah Pengguna Jasa.
Tanggapan, penilaian dan persetujuan Pengguna Jasa terhadap hasil uji
laboratorium untuk beton dan agregatnya, tidak dapat dipakai sebagai alasan bagi
Penyedia Jasa bebas dari tanggungjawabnya terhadap kualitas, daya-guna dan hasil
kerja pekerjaan beton yang dilaksanakannya.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan beton antara lain :
biaya ijin penambangan galian Tipe C, fee dan royalti (kalau ada), uji laboratorium
dan kegiatan untuk menjamin mutu beton agar sesuai dengan ketentuan dalam
Spesifikasi Teknik, dianggap sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan
pasangan / beton yang ditawarkan dan harus sudah diperhitungkan dalam
overhead pada analisa harga satuan pekerjaan.
13. Tanah Bahan Timbunan.
Bahan timbunan tanah dapat diambil dari tanah bekas galian yang memenuhi syarat
sebagai bahan timbunan atau tanah dari luar (pembelian / mendatangkan tanah dari
luar sampai lokasi pekerjaan).
Penyedia Jasa bertanggungjawab terhadap tanah bahan timbun berikut penyediaan
borrow-area dari mana tanah tersebut diambil, baik kuantitas maupun kualitas.
Lokasi borrow-area diusulkan oleh Penyedia Jasa dengan dilampiri hasil uji
laboratorium kepada Pengguna Jasa guna memperoleh persetujuan yang akan
diberikan bila soil-properties tanah di borrow-area terbukti sesuai dengan ketentuan
dalam Spesifikasi Teknik.
ST - 10
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
dahulu oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa sebelum bahan dan peralatan
tersebut dikirim/ mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
Bila bahan dan/ atau peralatan tersebut merupakan item/ jenis pekerjaan yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka biaya yang dikeluarkan oleh
Penyedia Jasa untuk pengadaan, pengangkutan, penyimpanan dan penanganan/
perawatannya harus sudah termasuk dalam harga penawaran untuk jenis/item
pekerjaan tersebut.
Bila karena alasan prioritas atau karena sebab lain misalnya bahan atau peralatan
yang memenuhi Spesifikasi Teknik tidak tersedia dipasaran maka Pengguna Jasa
akan mengeluarkan perintah tertulis tentang perubahan dan penggantian bahan atau
peralatan baik jumlah maupun spesifikasinya.
Bila perubahan dan penggantian bahan atau peralatan berakibat pada pengurangan
biaya/ harga pekerjaan maka perlu ditindak lanjuti dengan negosiasi teknis dan
harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum dalam kontrak
termasuk Syarat-Syarat Umum Kontrak.
ST - 11
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Paling lambat 14 (empat belas) hari sesudah rapat persiapan pelaksanaan kontrak
yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum, Penyedia Jasa harus menyerahkan
kepada Pengguna Jasa rincian dan perbaikan dari Rencana Pelaksanaan Kontrak
guna mendapat persetujuan yang untuk selanjutnya disebut Rencana Pelaksanaan
Pekerjaan.
ST - 12
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang sudah disetujui Pengguna Jasa tidak boleh
dirubah atau dimodifikasi oleh Penyedia Jasa tanpa persetujuan Pengguna Jasa,
perubahan dan modifikasi Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dapat dipertimbangkan
dengan alasan dan sebab yang dapat dipertanggungjawabkan, antara lain karena
timbulnya perubahan kegiatan pekerjaan sesuai dengan Syarat-Syarat Umum
Kontrak.
Penyedia Jasa harus menyediakan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang telah
disepakati dalam computer software dan menyerahkan copinya kepada Pengguna
Jasa untuk keperluan monitoring dan evaluasi.
Sebagai salah satu upaya mengurangi dampak dari potensi hambatan tersebut dan
hambatan lainnya yang mungkin timbul, Penyedia Jasa dalam penawarannya harus
menyediakan kelonggaran waktu, teknis dan biaya. Koordinasi dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan antara Penyedia Jasa untuk paket yang berbeda harus
dilaksanakan dengan baik sejak awal bersama Pengguna Jasa pada saat dilakukan
pre-construction meeting.
B. SPESIFIKASI TEKNIK
B.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan meliputi antara lain :
a) Penyedia Jasa harus menyediakan kantor sementara dan
perlengkapannya yang diperlukan untuk menyelenggarakan menajemen
pelaksanaan selama waktu kontrak dengan berdasarkan dan mengikuti
peraturan, ketentuan, persyaratan-persyaratan dan spesifikasi yang di terbitkan
oleh Pemerintah Propinsi dan Kabupaten setempat.
ST - 13
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
ST - 14
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
ST - 15
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Biaya yang harus diperhitungkan dalam biaya umum dan keuntungan pada analisa
harga satuan pekerjaan dan harus dilaksanakan antara lain :
1 Pembuatan Dokumen perjanjian kerja konstruksi (kontrak) dalam bentuk buku
rangkap 10 (sepuluh) termasuk cetak gambar pelaksanaan.
2 Pembayaran sewa untuk tanah atau ganti rugi tanaman diluar tempat
pekerjaan.
3 Pengadaan air untuk keperluan pelaksanaan dan air minum untuk tenaga
pelaksana.
4 Penyediaan lampu penerangan dilokasi pekerjaan bila diperlukan.
5 Pembayaran gaji / upah staf pelaksana termasuk pembayaran lembur.
6 Perawatan / pemeliharaan dan pembersihan jalan masuk yang digunakan
untuk pekerjaan
7 Asuransi tenaga kerja
8 Kemungkinan kenaikan harga (untuk kontrak yang tidak mengandung pasal
eskalasi).
9 Bouplank / propil bangunan.
10 Pengujian kualitas pekerjaan di laboratorium (beton / tanah) diperlukan.
11 Pengujian kualitas di lapangan dan pengecekan dimensi dengan
pembongkaran termasuk pengembalian bekas pembongkaran dengan konstruksi
sejenis .
12 Pembuatan mutual check 0%, 100% dan atau lainnya.
13 Pembuatan dan proses persetujuan laporan antara lain :
14 Harian dan mingguan (4 buku)
15 Bulanan (5 buku).
16 Laporan Insidentil
17 Biaya Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3)
18 Pembuatan foto-foto hasil pelaksanaan dan foto pendukung.
19 Pembayaran restribusi sesuai Peraturan Daerah setempat.
20 Pembuatan Rencana Mutu Kontrak beserta revisinya (rangkap 5 buku).
21 Keamanan selama pelaksanaan pekerjaan.
22 Biaya-biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan metoda pelaksanaan.
23 Keuntungan penyedia jasa.
ST - 16
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Selama masa pelaksanaan, semua data dan perhitungan hasil pengukuran harus
disyahkan oleh Direksi pekerjaan, dan dari waktu ke waktu selama masa
pelaksanaan pekerjaan akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan prestasi hasil
pelaksanaan pekerjaan.
Mutual Check (MC-0%) adalah hasil perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihitung
oleh Penyedia Jasa berdasarkan gambar kerja dan disetujui Pengguna Jasa.
Perhitungan kuantitas pekerjaan tersebut harus disampaikan oleh Penyedia Jasa
paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan, kepada
PPK untuk mendapatkan persetujuan.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan bila Mutual Check (MC-
0%) pekerjaan bersangkutan belum mendapat persetujuan Pengguna Jasa.
Kegagalan Penyedia Jasa dalam mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa
atas MC-0% yang ia sampaikan, tidak dapat dipergunakan sebagai alasan Penyedia
Jasa untuk mengusulkan perpanjangan waktu pelaksanaan.
Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan / tidak harus
ditebang dan tetap berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya
dari kerusakan.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan
dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
ST - 17
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Material / bahan hasil stripping harus dikeluarkan / dibuang keluar areal rencana
timbunan dan areal rencana genangan.
Grubbing (pembersihan tanah dari akar kayu / tunggak / dongkel kayu) harus
dilakukan pada daerah :
- Rencana timbunan;
- Rencana galian ;
Perhitungan dan Pembayaran : volume pekerjaan dihitung sesuai dan
berdasarkan gambar pelaksanaan yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan
ST - 18
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
diperhitungkan dalam satuan (M2). Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia
Jasa sudah harus meliputi Upah tenaga, bahan material yang dipakai, peralatan
yang digunakan, Biaya umum dan keuntungan.
Bouplank :
Pekerjaan tanah baru bisa dimulai setelah dipasang Bouplank atau papan
reference ketinggian dari kayu meranti 2/20 cm dan 5/7 cm. Pemasangan harus
kokoh, siku-siku, permukaan atasnya rata / diserut dan sifat datar / waterpas.
Pekerjaan bouplank ini tidak boleh dibongkar / dilepas sebelum pekerjaan
timbunan tanah, galian tanah, pasangan / betonan selesai dilaksanakan.
Segala biaya yang dikeluarkan akibat pekerjaan ini sudah harus diperhitungkan
didalam setiap item harga penawaran pekerjaan dan tidak bisa dimintakan
tambahan pembayaran tersendiri atau masuk biaya umum.
2. Galian Tanah :
Galian tanah dengan alat berat adalah galian tanah pada daerah genangan dan
material galian yang bisa dipakai untuk bahan timbunan diangkut ke tempat
rencana tubuh embung. Komponen galian tanah yaitu penggalian dengan
excavator.
Pekerjaan galian tanah harus dilakukan sedemikian rupa sehingga :
- aman;
- tahan lama;
- tidak merusak lingkungan;
- tidak menimbulkan masalah.
Galian tanah pada area genangan diharapkan dapat dipergunakan sebagai
bahan timbunan tanah setelah melalui uji laboratorium.
Kedalaman galian dilaksanakan sesuai gambar dan detail, apabila terjadi
perubahan terhadap rencana akan diperhitungkan pekerjaan tambah kurang.
ST - 19
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
- Uji timbunan tanah dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali dan setiap kali
uji dilaksanakan sebanyak 5 (lima) titik. Lokasi uji ditentukan bersama-sama
dengan direksi. Timbunan tanah pilihan tubuh embung harus mencapai
kepadatan 95 % dan angka rembesan n x 10 -6 atau (n kali 10 pangkat minus
enam) dan atau pemadatan sekitar 6 (enam) lintasan dengan vibro roller
kapasitas 20 ton, (biaya uji timbunan tanah pipihan masuk biaya umum).
Pemadatan Sekitar Pipa Outlet : Pemadatan tanah disekitar pipa outlet harus
dilakukan dengan hati-hati pakai vibro roller tapi tidak digetarkan sejajar pipa
outlet lapis demi lapis sebanyak 6 kali lintasan pemadatan dan tebal tidak lebih
dari 30 cm serta angka rembesannya tidak lebih dari n x 10 pangkat minus enam
(106).
ST - 20
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Batu pecah : adalah hasil pecahan batu alam dalam bentuk butiran
asli atau dibelah menjadi ukuran butiran yang cukup
besar untuk dipergunakan dalam pembuatan
bangunan dasar
Pasangan batu kosong : adalah suatu konstruksi yang disusun dengan bahan
material yang berupa batu kosong yang berfungsi
untuk melindungi bahaya gerusan.
Pasangan batu belah : adalah suatu konstruksi yang disusun dengan bahan
material yang berupa batu kali, pasir dan semen
Portland
ST - 21
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
2. PERSYARATAN BAHAN.
Batu
a. Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis
yang diketahui awet.
Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau
lemah.
b. Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat, batu kali yang dipecah
salah satu sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori.
c. Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling
mengunci bila dipasang bersama-sama.
d. Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah yang
menyelimuti agar permukaan batu bersih.
e. Ukuran batu berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau batu kali hanya
boleh digunakan setelah salah satu sisinya dipecah atau sesuai persetujuan
Direksi dan digunakan bersama-sama dengan batu belah.
Batu pecah yang mempunyai diameter < 10 cm hanya boleh dipergunakan
sebagai batuan pengisi/pengunci.
Pasir
a. Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam (pasir pasang hitam Ex
Lumajang) yang diambil dari sungai atau sumber lain yang telah disetujui oleh
Direksi.
b. Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah
kimia, bebas dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti
air laut/garam dan lain-lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
Material Cement
a. Bahan material cement yang dipakai adalah jenis PC yang ada dipasaran dan
harus memenuhi standart.
b. Bahan material cement yang telah mengeras karena pengaruh cuaca, air atau
bahan organic lainnya tidak boleh dipakai
c. Dalam menyimpan material di gudang lapangan, tempat penyimpanan harus
kering dan diberi alas minimum 30 cm diatas permukaan tanah dan tinggi
tumpukan maksimum 3 m.
Air
Air yang dipergunakan harus bersih tidak mengandung Lumpur, minyak, bahan
organic atau bahan kimia.
ST - 22
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Biaya umum
dan keuntungan.
B.10. Plesteran 1 PC : 3 PS
a. Bila diperintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat dari
pasangan bata/batu kali harus diplester dengan adukan 1 PC (Portland
Cement) : 3 PS (Pasir) berdasarkan perbandingan volume.
b. Pekerjaan Plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan + 1,5 cm dan
dihaluskan dengan air semen.
c. Untuk menghindari retak-retak rambut pada permukaan plesteran yang sudah
selesai karena sust pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai
harus dibasahi dengan air selama 7 hari berturut-turut.
d. Perhitungan dan Pembayaran :
Volume Pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan yan
telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan dalam satuan ( Unit ) M2.
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Biaya Umum
dan keuntungan.
ST - 23
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
9. Form in place merupakan salah satu metode perawatan beton dengan tetap
mempertahankan cetakan sebagai dinding penahan pada tempatnya selama
waktu yang diperlukan beton dalam masa perawatan.
10. Kaping adalah pemberian lapisan perata pada permukaan bidang tekan benda
uji.
11. Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan
benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan
oleh mesin tekan.
12. Pozzolan adalah bahan yang mengandung silika atau silika dan alumunium
yang bereaksi secara kimia dengan kalsium hidroksida pada temperatur biasa
membentuk senyawa bersifat cementitious.
13. Segregasi adalah terpisahnya antara pasta semen dan agregat dalam suatu
adukan.
14. Silica fume adalah bahan pozzolanic yang sangat halus yang mengandung
silica amorf yang dihasilkan dari elemen silica atau senyawa ferro-silica.
15. Slump beton adalah besaran kekentalan (viscosity) / plastisitas dan kohesif daro
beton segar.
16. Superplasticizer adalah bahan tambah yang mengurangi air dalam campuran
dengan cukup banyak dan sangat berbeda
Persyaratan Bahan
1) Bangunan Beton
a) Semen
(1) Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen portland yang
memenuhi SNI 15-2049-1994. Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat
menghasilkan gelembung udara, maka gelembung udara yang dihasilkan tidak
boleh lebih dari 5 %, dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
(2) Dalam satu campuran, hanya satu merk semen portland yang boleh digunakan,
kecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Jika di dalam satu proyek digunakan lebih
dari satu merk semen, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan
campuran beton sesuai dengan merk semen yang digunakan.
b) Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya
harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam,
asam, basa, gula atau organis. Air yang diusulkan dapat digunakan jika kuat
tekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari Memenuhi
karakteristik kuat tekan yang ditentukan
c) Agregat
(1) Ketentuan Agradasi Agregat
- Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi ketentuan
yang diberikan, tetapi bahan yang tidak memenuhi ketentuan
gradasi tersebut harus diuji dan harus memenuhi sifat-sifat
campuran yang disyaratkan.
- Agregat kasar harus dipilih sedemikian rupa sehingga ukuran
agregat terbesar tidak lebih dari jarak bersih minimum antara
baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan, atau
celah-celah lainnya di mana beton harus dicor.
(2) Sifat-sifat Agregat
- Agregat yang digunakan harus bersih, keras, kuat yang diperoleh
dari pemecahan batu atau koral, atau dari pengayakan dan
pencucian (jika perlu) kerikil dan pasir sungai.
- Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan
oleh pengujian SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat
lainnya bila contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan
prosedur yang berhubungan.
ST - 24
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
ST - 25
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
2) Mineral
Bahan tambah yang berupa mineral atau bahan limbah seperti Fly Ash,
Pozzolan, silica fume yang ditambahkan ke dalam campuran beton. Bahan tambah
yang digunakan harus sesuai atas persetujuan Direksi
3) Pekerjaan Waterstop
a) Waterstop yang dipergunakan harus terbuat dari bahan polyvinychlorida
dalam bentuk ukuran tertentu pada lokasi seperti yang diberikan pada
gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan.
b) Waterstop harus diproduksi dengan proses pencampuran dari suatu
campuran plastik elastis dan bahan dasar polyvinychlorida (PVC) 100%
didapat, homogen dan tidak berlubang-lubang atau cacat lainnya.
Persyaratan Kerja
1) Pengajuan Kesiapan Kerja
a) Penyedia Jasa harus mengirimkan contoh dari semua bahan yang akan
digunakan dan dilengkapi dengan data pengujian yang memenuhi seluruh
sifat bahan sesuai dengan Pasal ini.
b) Penyedia Jasa harus mengirimkan rancangan campuran untuk masing-
masing mutu beton yang akan digunakan, 30 hari sebelum pekerjaan
pengecoran beton dimulai.
c) Penyedia Jasa harus menyerahkan secara tertulis seluruh hasil pengujian
pengendalian mutu sesuai dengan ketentuan kepada Direksi Pekerjaan
sehingga data tersebut selalu tersedia apabila diperlukan.
d) Pengujian kuat tekan beton yang harus dilaksanakan pada umur 3 hari, 7
hari, 14 hari, dan 28 hari setelah tanggal pencampuran
e) Penyedia Jasa harus mengirimkan gambar detail dan perhitungan terinci
untuk seluruh perancah yang akan digunakan, dan harus memperoleh
persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum setiap pekerjaan perancah
dimulai.
f) Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis
mengenai rencana pelaksanaan pencampuran atau pengecoran setiap jenis
beton untuk mendapatkan persetujuannya paling sedikit 24 jam sebelum
tanggal pelaksanaan, seperti yang disyaratkan disertai dengan metode
pengecoran, kapasitas peralatan yang digunakan, tanggung jawab personil
dan jadwal pelaksanaannya
ST - 26
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
5) Permukaan Tampak
a) Semua permukaan beton yang telah selesai harus terlihat padat bersih dan
tidak keropos.
b) Semua permukaan yang tampak harus rata atau bulat.
c) Pekerjaan plesteran pada permukaan beton tidak diijinkan dan setiap beton
yang kelihatan cacat harus dibongkar hingga kedalaman tertentu dan diganti
atau diperbaiki dengan cara seperti yang diinginkan oleh Direksi Pekerjaan
atas biaya Penyedia Jasa.
6) Blockout
a) Blockout harus dibuat jika akan memasang bagianbagian bangunan dari
pekerjaan besi. Permukaan dimana beton block (blockout) akan dibuat,
dikasarkan, dibersihkan, dan dijaga agar tetap lembab untuk paling sedikit 4
jam. Sesudah permukaan demikian disetujui Direksi Pekerjaan, maka
pekerjaan logam dan lainnya seperti tersebut diatas, dapat dilaksanakan.
Penyedia Jasa dapat memasang tulangan (jika diperlukan) dan adukan
beton dengan 500 kg semen atau lebih per meter kubik, atau beton dari tipe
yang sama.
b) Pada saat pengisian beton blockout, haruslah dilakukan berhatihati, harus
bersatu dengan beton lama, mempunyai ikatan yang baik dengan beton
lama dan semua pekerjaan besinya.
7) Waterstop
a) Untuk penempatan waterstop tipe split flange yang tepat, sebelum
pengecoran beton berakhir bagian split flange harus disambungkan dengan
cara yang disetujui.
b) Alur waterstop dibuat dengan memotong dan menyambung waterstop
kearah memanjang sesuai dengan kebutuhannya, memanaskan ujung
ujungnya sampai meleleh dan menyambungkannya sampai membentuk
sambungan yang diinginkan.
c) Pemanasan ujung material dikerjakan dengan menggunakan mesin
penyambung yang disarankan oleh pabrik yang membuat waterstop atau
mesin listrik lain yang disetujui.
ST - 27
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Pekerjaan Beton
1) Pembetonan
a) Penyiapan tempat kerja
(i) Penyedia Jasa harus membongkar bangunan lama yang akan diganti
dengan beton yang baru atau yang harus dibongkar untuk dapat
memungkinkan pelaksanaan pekerjaan beton yang baru.
Pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan dalam dari Spesifikasi ini.
(ii) Penyedia Jasa harus menggali atau menimbun kembali pondasi atau
formasi untuk pekerjaan beton sesuai dengan garis yang ditunjukkan
dalam Gambar Kerja atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini, dan
harus membersihkan serta menggaru tempat di sekeliling pekerjaan
beton yang cukup luas sehingga dapat menjamin dicapainya seluruh
sudut pekerjaan.
Jika diperlukan harus disediakan jalan kerja yang stabil untuk
menjamin dapat diperiksanya seluruh sudut pekerjaan dengan mudah
dan aman
(iii) Seluruh dasar pondasi, pondasi dan galian untuk pekerjaan beton
harus dijaga agar senantiasa kering. Beton tidak boleh dicor di atas
tanah yang berlumpur, bersampah atau di dalam air. Apabila beton
akan dicor di dalam air, maka harus dilakukan dengan cara dan
peralatan khusus untuk menutup kebocoran seperti pada dasar
sumuran atau cofferdam dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
(iv) Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan
benda lain yang harus berada di dalam beton (seperti pipa atau
selongsong) harus sudah dipasang dan diikat kuat sehingga tidak
bergeser pada saat pengecoran.
(v) Bila disyaratkan atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan, maka bahan
lantai kerja untuk pekerjaan beton harus dihampar sesuai dengan
ketentuan dari Spesifikasi ini.
(vi) Direksi Pekerjaan akan memeriksa seluruh galian yang disiapkan
untuk pondasi sebelum menyetujui pemasangan acuan, baja
tulangan atau pengecoran beton.
(vii) Jika dijumpai kondisi tanah dasar pondasi yang tidak memenuhi
ketentuan, maka Penyedia Jasa dapat diperintahkan untuk
mengubah dimensi atau kedalaman pondasi dan/atau menggali dan
mengganti bahan di tempat yang lunak, memadatkan tanah pondasi
atau melakukan tindakan stabilisasi lainnya sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
ST - 28
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
b) Cetakan Beton
(i). Jika disetujui oleh Direksi Pekerjaan, maka acuan dari tanah harus
dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus
dipangkas secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh
kotoran tanah yang lepas harus dibuang sebelum pengecoran beton
(ii). Cetakan harus digunakan, dimana perlu untuk membatasi dan
membentuk beton sesuai dengan keinginan. Cetakan dapat dibuat
dari kayu, besi atau bahan lainnya yang cukup kuat sesuai dengan
ukuranukuran yang ada di dalam gambar.
(iii) Cetakan harus diperkuat dan ditopang agar mampu menahan berat
sendiri adukan beton, penggetaran beton, beban konstruksi, angin
dan tekanan lainnya dengan tidak berubah bentuk.
(iv). Penyedia Jasa harus menyerahkan satu set yang lengkap, gambar
cetakan sesuai dengan ketentuan diatas, untuk mendapatkan
persetujuan Direksi Pekerjaan, sebelum memulai pekerjaan,
walaupun demikian penyerahan tersebut kepada Direksi Pekerjaan
untuk disetujui, tidak mengurangi tanggung jawab Kontraktor bagi
keberhasilannya.
(v). Permukaan cetakan beton yang berhubungan dengan beton harus
bebas dari sampah, paku, aluralur, belahan, atau cacatcacat
lainnya. Mengisi celahcelah sambungan cetakan beton harus
berhatihati dan dilaksanakan sedemikian rupa agar sanggup
mengembang dibawah pengaruh kelembaban beton tanpa
menimbulkan perubahan bentuk cetakan, celahcelah harus diisi
secukupnya untuk mencegah hilangnya air semen. Bagaimanapun
penggunaan kertas dengan tegas dilarang.
(vi). Pembuatan lubang bagian dalam cetakan untuk pemeriksaan,
pembuangan air dapat dilakukan untuk itu cetakan dapat dibuat
sedemikian rupa hingga dapat dengan mudah ditutup sebelum
pengecoran dimulai.
(vii). Sebelum pengecoran beton semua bautbaut harus dipasang pada
posisinya, semua yang diperlukan dan alatalat lain untuk menutup
lubang harus dipasang pada cetakan. Tidak diperbolehkan membuat
lubang didalam beton tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan
(viii). Penggunaan kawat yang diikat untuk menyangga cetakan tidak
diijinkan dilakukan pada dinding beton yang akan tampak.
(ix). Lubangbekas ikatan kawat harus ditutup dengan beton setelah
cetakan dibongkar
(x). Jika batangan logam digunakan untuk menyangga cetakan ujungnya
tidak boleh kurang dari 3 cm dari permukaan beton yang terbentuk.
Semua permukaan cetakan yang menempel dengan beton harus
dilumasi dengan oli untuk memastikan bahwa cetakan dapat dibuka
dengan mudah.
(xi). Pelumas harus diterapkan pada cetakan sebelum tulangan dipasang
dan harus berhatihati mencegah pelumas jangan sampai mengenai
besi tulangan. Sebelum pengecoran dan pembesian semua celah
celah cetakan yang telah diisi harus dibersihkan dan dikeringkan. Bila
cetakan beton dibuat dan siap untuk pengecoran maka harus
diperiksa oleh Direksi Pekerjaan. Tidak diperkenankan mengecor bila
cetakan belum disetujui Direksi Pekerjaan.
(xii). Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan
sekurang kurangnya 24 (dua puluh empat) jam sebelum cetakan
siap untuk diperiksa.
ST - 29
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
c) Pencampuran Beton
(i) Perbandingan Campuran
Beton harus mengandung semen, agregat bergradasi baik, air dan
bahan additive bila diperlukan, dicampurkan bersama sama dan
digunakan untuk menghasilkan kekuatan yang diharapkan.
(ii). Beton diklasifikasikan berdasarkan tekanan pada 7 hari dan umur 28
hari dengan ukuran maksimum agregat dan dibuat mengikuti tabel di
bawah ini :
ST - 30
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
d) Penakaran
(i). Penyedia Jasa harus menyediakan alat penakar yang disetujui
Direksi
Pekerjaan dan harus memelihara serta mengoperasikan peralatan
seperti yang diperlukan agar secara tepat mengontrol dan
menentukan jumlah dari masingmasing bahan yang dicampurkan,
sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.
(ii). Peralatan harus mampu memproduksi beton sebanyak 1 (satu)
hingga 5 (lima) meter kubik atau lebih per jam secara keseluruhan
dengan mencampurkan agregat, semen, bahan additive (bila perlu),
dan air menjadi suatu campuran yang merata tanpa pemisahan
pemisahan. Juga mampu mengimbangi perubahanperubahan kadar
air dari agregat, serta merubah berat materialmaterial yang ikut
tercakup.
(iii). Jumlah masingmasing bahan yang membentuk beton tersebut
dapat ditentukan dengan timbangan kecuali jumlah air yang diukur
dengan takaran. Meskipun demikian material beton dapat juga diukur
secara volume, bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
(iv). Penyedia Jasa juga harus menyediakan penguji berat yang standar
dan peralatan lain yang diperlukan untuk mengecek operasi dan tiap
tiap skala pengukuran pengaduk tersebut, serta melakukan pengujian
periodik terhadap perubahan harga pengukuran dalam pekerjaan
pekerjaan adukan.
ST - 31
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
f) Truk Pencampur
(i). Material beton juga dicampur di dalam truk pencampur. Drumdrum
yang ada pada truk pencampur harus berputar dengan kecepatan
yang dianjurkan oleh Pabrik
(ii). Operasi pencampuran dapat dimulai dalam waktu 30 menit setelah
bahanbahan pencampur tersebut berada di dalam pencampur,
setelah itu beton dapat diangkut menuju tempat pekerjaan dan satu
jam setelah penambahan air pengecoran harus selesai.
(iii). Pada saat cuaca panas atau pada kondisi adukan beton yang cepat
mengeras, waktu pencampuran harus kurang dari 1 jam, sesuai
dengan petunjuk Direksi Pekerjaan
2) Pengecoran
a) Pelaksanaan Pengecoran
(i). Penyedia Jasa harus memberitahukan Direksi Pekerjaan secara
tertulis paling sedikit 24 jam sebelum memulai pengecoran beton,
atau meneruskan pengecoran beton jika pengecoran beton telah
ditunda lebih dari 6 jam (final setting).
(ii) Pemberitahuan harus meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton
dan tanggal serta waktu pencampuran beton. Direksi Pekerjaan akan
memberi tanda terima atas pemberitahuan tersebut dan akan
memeriksa acuan, tulangan dan mengeluarkan persetujuan tertulis
untuk memulai pelaksanaan pekerjaan seperti yang direncanakan.
Penyedia Jasa tidak boleh melaksanakan pengecoran beton tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
(iii) Walaupun persetujuan untuk memulai pengecoran sudah diterbitkan,
pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan jika Direksi Pekerjaan
atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran
dan pengecoran secara keseluruhan
(iv). Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi
dengan air atau diolesi pelumas di sisi dalamnya yang tidak
meninggalkan bekas.
(v). Pengecoran beton harus dibuat sedemikian rupa hingga penempatan
dan penanganannya mudah dilakukan tanpa adanya pemisahan
butiran.
(vi). Adukan beton dicor lapis demi lapis dengan ketebalan tertentu,
berurutan mulai dari bawah. Agar lapisan yang baru dapat menyatu
ST - 32
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
b) Pemadatan
(i). Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau
dari luar acuan yang telah disetujui. Jika diperlukan dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, penggetaran harus disertai penusukan secara
manual dengan alat yang cocok untuk menjamin kepadatan yang
tepat dan memadai. Alat penggetar tidak boleh digunakan untuk
memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain di dalam
acuan.
ST - 33
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
ST - 34
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
4) Beton Siklop
a) Batu-batu ini diletakkan dengan hati-hati dan tidak boleh dijatuhkan dari
tempat yang tinggi atau ditempatkan secara berlebihan yang dikhawatirkan
akan merusak bentuk cetakan atau pasangan-pasangan lain yang
berdekatan
b) Semua batu-batu pecah harus cukup dibasahi sebelum ditempatkan. Volume
total batu pecah tidak boleh melebihi sepertiga dari total volume pekerjaan
beton siklop.
c) Untuk dinding penahan tanah dan pilar yang lebih tebal dari 60 cm, tiap bat
harus dilindungi dengan adukan beton setebal 15 cm; jarak antar batu pecah
maksimum 30 cm dan jarak terhadap permukaan minimum 15 cm.
Permukaan bagian atas dilindungi dengan beton penutup (caping).
5) Lining Beton
a) Lining beton harus dilaksanakan ditempat yang telah ditunjukkan pada
Gambar atau ditentukan lain oleh Direksi.
b) Beton yang digunakan harus dicor ditempat itu juga dan harus sesuai
dengan ketentuan.
c) Lining harus dilaksanakan setelah penggalian saluran dan tanggul selesai
dilakukan, pada saat perapian sedang dikerjakan.
d) Pelaksanaan lining dibuat mengikuti Gambar atau petunjuk Direksi,
dilaksanakan sesuai dengan gambargambar detail yang ada terutama yang
telah disetujui Direksi Pekerjaan.
e) Sambungan lining harus diisi bitumen (aspal pasir) sesuai gambar atau
petunjuk Direksi Pekerjaan.
7) Pengerjaan Akhir
a) Pembongkaran Cetakan akhir
- Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang
tipis dan bangunan yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran
beton tanpa mengabaikan perawatan. Acuan yang ditopang oleh
ST - 35
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
ST - 36
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
d) Perawatan Beton
(1) Perawatan dengan Pembasahan
(i). Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari
pengeringan dini, temperatur yang terlalu panas, dan gangguan
mekanis. Beton harus dijaga agar kehilangan kadar air yang
terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur yang relatif
tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
(ii). Pekerjaan perawatan harus segera dimulai setelah beton mulai
mengeras (sebelum terjadi retak susut basah) dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air.
Lembaran bahan penyerap air ini yang harus dibuat jenuh dalam
waktu paling sedikit 7 hari. Semua bahan perawatan atau
lembaran bahan penyerap air harus menempel pada permukaan
yang dirawat.
(iii). Jika acuan kayu tidak dibongkar maka acuan tersebut harus
dipertahankan dalam kondisi basah sampai acuan dibongkar,
untuk mencegah terbukanya sambungan-sambungan dan
pengeringan beton.
(iv). Permukaan beton yang digunakan langsung sebagai lapis aus
harus dirawat setelah permukaannya mulai mengeras (sebelum
terjadi retak susut basah) dengan ditutupi oleh lapisan pasir
lembab setebal 5 cm paling sedikit selama 21 hari.
(v). Beton semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi,
harus dibasahi sampai kuat tekannya mencapai 70 % dari
kekuatan rancangan beton berumur 28 hari.
(2) Perawatan dengan Uap
(i). Beton yang dirawat dengan uap untuk mendapatkan kekuatan
awal yang tinggi, tidak diperkenankan menggunakan bahan
tambahan kecuali atas persetujuan Direksi Pekerjaan.
(ii). Perawatan dengan uap harus dikerjakan secara menerus sampai
waktu dimana beton telah mencapai 70 % dari kekuatan
rancangan beton berumur 28 hari. Perawatan dengan uap untuk
beton harus mengikuti ketentuan di bawah ini :
- Tekanan uap pada ruang uap selama perawatan beton tidak
boleh melebihi tekanan luar.
- Temperatur pada ruang uap selama perawatan beton tidak
boleh melebihi 380 C selama 2 jam sesudah pengecoran
selesai, dan kemudian temperatur dinaikkan berangsur-
angsur sehingga mencapai 650 C dengan kenaikan
temperatur maksimum 140 C / jam secara bertahap.
- Perbedaan temperatur pada dua tempat di dalam ruangan
uap tidak boleh melebihi 5,50C.
- Penurunan temperatur selama pendinginan dilaksanakan
secara bertahap dan tidak boleh lebih dari 110 C per jam.
- Perbedaan temperatur beton pada saat dikeluarkan dari ruang
penguapan tidak boleh lebih dari 110C dibanding udara luar.
- Selama perawatan dengan uap, ruangan harus selalu jenuh
dengan uap air.
- Semua bagian bangunanal yang mendapat perawatan dengan
uap harus dibasahi selama 4 hari sesudah selesai perawatan
uap tersebut.
ST - 37
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Pekerjaan Waterstop
1) Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang waterstop dari bahan
polyvinychlorida dalam bentuk ukuran tertentu pada lokasi seperti yang
diberikan pada gambar atau petunjuk Direksi Pekerjaan. Untuk penempatan
yang tepat, waterstop tipe split flange, sebelum pengecoran beton berakhir
bagian split flange harus disambungkan dengan cara yang disetujui sehingga
tidak ada beton atau mortel dapat masuk kedalam celahcelah diantara dua
bagian split dari flangenya tersebut.
2) Penyedia Jasa harus menyediakan semua material, peralatan dan tenaga listrik
yang diperlukan untuk menyambung dan memasang waterstop tersebut. Alur
waterstop dibuat dengan memotong dan menyambung waterstop kearah
memanjang sesuai dengan kebutuhannya, memanaskan ujungujungnya
sampai meleleh dan menyambungkannya sampai membentuk sambungan yang
diinginkan.
Pemanasan ujung material tersebut dikerjakan dengan menggunakan mesin
penyambung yang disarankan oleh pabrik yang membuat waterstop atau mesin
listrik lain yang disetujui.
3) Untuk mendapatkan as waterstop sesuai gambar, Penyedia Jasa harus
memasangnya dengan hati-hati dan tepat berikut menyambungnya.
4) Waterstop harus diproduksi dengan proses pencampuran dari suatu campuran
plastik elastis dan bahan dasar polyvinychlorida (PVC) 100% didapat, homogen
dan tidak berlubang-lubang atau cacat lainnya.
5) Waterstop harus diuraikan disini harus memenuhi kelayakan fisik sebagai berikut
:
Berat jenis : 1,33 0,03 pada suhu 230 c
Tegangan tarik : 155 sampai 176 kg/cm2 pada suhu 230 c
ST - 38
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Penerimaan bahan
Bahan yang diterima (air, semen, agregat dan bahan tambah bila diperlukan) harus
diperiksa oleh pengawas penerimaan bahan dengan mengecek/memeriksa bukti
tertulis yang menunjukkan bahwa bahan-bahan yang telah diterima harus sesuai
dengan ketentuan persyaratan bahan pada Pekerjaan Beton, Bekisting dan
Waterstop.
Pengawasan
Direksi pekerja harus menempatkan seorang personal khusus yang mempunyai
keahlian untuk melakukan pengawasan pekerjaan sesuai dengan persyaratan kerja
Perencanaan Campuran
1) Ketentuan Sifat-sifat Campuran
a) Campuran beton yang tidak memenuhi ketentuan kelecakan (misalnya
dinyatakan dengan nilai slump) seperti yang diusulkan tidak boleh
digunakan pada pekerjaan, terkecuali bila Direksi Pekerjaan dalam beberapa
hal menyetujui penggunaannya secara terbatas. Kelecakan (workability) dan
tekstur campuran harus sedemikian rupa sehingga beton dapat dicor pada
pekerjaan tanpa membentuk rongga, celah, gelembung udara atau
gelembung air, dan sedemikian rupa sehingga pada saat pembongkaran
acuan diperoleh permukaan yang rata, halus dan padat.
b) Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi kuat tekan
yang disyaratkan, atau yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan, bila
pengambilan contoh, perawatan dan pengujian sesuai dengan SNI 03-1974-
1990, SNI 03-4810-1998, SNI 03-2493-1991, SNI 03-2458-1991.
c) Jika pengujian beton umur 7 hari menghasilkan kuat tekan beton di bawah
kekuatan yang disyaratkan, maka Penyedia Jasa tidak diperkenankan
mengecor beton lebih lanjut, sampai penyebab dari hasil yang rendah
tersebut diketahui dengan pasti dan diambil tindakan-tindakan yang
menjamin bahwa produksi beton berikutnya memenuhi ketentuan yang
disyaratkan dalam Spesifikasi.
Kuat tekan beton umur 28 hari yang tidak memenuhi ketentuan yang
disyaratkan harus dipandang sebagai pekerjaan yang tidak dapat diterima
dan pekerjaan tersebut harus diperbaiki sebagaimana disyaratkan di atas.
Kekuatan beton dianggap lebih kecil dari yang disyaratkan jika hasil
pengujian serangkaian benda uji dari suatu bagian pekerjaan yang
dilaksanakan lebih kecil dari kuat tekan beton karakteristik yang diperoleh
dari rumus yang diuraikan.
d) Direksi Pekerjaan dapat pula menghentikan pekerjaan dan/atau
memerintahkan Penyedia Jasa untuk mengambil tindakan perbaikan dalam
meningkatkan mutu campuran atas dasar hasil pengujian kuat tekan beton
umur 3 hari. Dalam keadaan demikian, Penyedia Jasa harus segera
menghentikan pengecoran beton yang diragukan tetapi dapat memilih
menunggu sampai hasil pengujian kuat tekan beton umur 7 hari diperoleh,
sebelum menerapkan tindakan perbaikan, pada waktu tersebut Direksi
ST - 39
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Pekerjaan akan menelaah kedua hasil pengujian umur 3 hari dan 7 hari, dan
dapat segera memerintahkan tindakan perbaikan yang dipandang perlu.
e) Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi ketentuan dapat
mencakup pembongkaran dan penggantian seluruh beton. Tindakan tersebut
tidak boleh berdasarkan pada hasil pengujian kuat tekan beton umur 3 hari
saja, kecuali bila Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan sepakat dengan
perbaikan tersebut.
2) Penyesuaian Campuran
a) Penyesuaian Sifat Mudah Dikerjakan (Kelecakan atau Workability)
Jika sifat kelecakan pada beton dengan proporsi yang semula dirancang sulit
diperoleh, maka Penyedia Jasa boleh melakukan perubahan rancangan
agregat, dengan syarat dalam hal apapun kadar semen yang semula
dirancang tidak berubah, juga rasio air/semen yang telah ditentukan
berdasarkan pengujian yang menghasilkan kuat tekan yang memenuhi tidak
dinaikkan. Pengadukan kembali beton yang telah dicampur dengan cara
menambah air atau oleh cara lain tidak diijinkan. Bahan tambahan untuk
meningkatkan sifat kelecakan hanya diijinkan bila telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
b) Penyesuaian Kekuatan
Jika beton tidak mencapai kekuatan yang disyaratkan, maka kadar semen
dapat ditingkatkan atau dapat digunakan bahan tambahan dengan syarat
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
c) Penyesuaian Untuk Bahan-bahan Baru
Perubahan sumber atau karakteristik bahan tidak boleh dilakukan tanpa
pemberitahuan tertulis kepada Direksi Pekerjaan. Bahan baru tidak boleh
digunakan sampai Direksi Pekerjaan menerima bahan tersebut secara
tertulis dan menetapkan proporsi baru berdasarkan atas hasil pengujian
campuran percobaan baru yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
d) Bahan Tambahan (admixture)
Bila perlu menggunakan bahan tambahan, maka Penyedia Jasa harus
mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Jenis dan takaran bahan
tambahan yang akan digunakan untuk tujuan tertentu harus dibuktikan
kebenarannya melalui pengujian campuran di laboratorium. Ketentuan
mengenai bahan tambahan ini harus mengacu pada SNI 03-2495-1991.
Bila akan digunakan bahan tambahan berupa butiran yang sangat halus,
sebagian besar berupa mineral yang bersifat cementious seperti abu terbang
(fly ash), mikrosilika (silicafume), atau abu slag besi (iron furnace slag), yang
umumnya ditambahkan pada semen sebagai bahan utama beton, maka
penggunaan bahan tersebut harus berdasarkan hasil pengujian laboratorium
yang menyatakan bahwa hasil kuat tekan yang dihasilkan sesuai dengan
persyaratan yang diinginkan pada Gambar Rencana dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan.
Dalam hal penggunaan bahan tambahan dalam campuran beton, maka
bahan tersebut ditambahkan pada saat pengadukan beton. Bahan tambahan
ini hanya boleh digunakan untuk meningkatkan kinerja beton segar (fresh
concrete).
ST - 40
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
3) Pelaksanaan Pencampuran
a) Penakaran Agregat
(i). Seluruh komponen bahan beton harus ditakar menurut berat, untuk
mutu beton fc < 19,3 MPa diijinkan ditakar menurut volume sesuai
SNI 03-3976-1995. Bila digunakan semen kemasan dalam zak,
kuantitas penakaran harus sedemikian sehingga kuantitas semen
yang digunakan adalah setara dengan satu satuan atau kebulatan
dari jumlah zak semen. Agregat harus ditimbang beratnya secara
terpisah. Ukuran setiap penakaran tidak boleh melebihi kapasitas alat
pencampur
(ii). Penakaran agregat harus dilakukan dalam kondisi jenuh kering
permukaan (SSD-saturated surface dry). Apabila hal tersebut tidak
dilakukan maka harus dilakukan koreksi penakaran sesuai dengan
kondisi agregat di lapangan. Untuk mendapatkan kondisi agregat
yang jenuh kering permukaan dapat dilakukan dengan cara
menyemprot tumpukan agregat dengan air secara berkala paling
sedikit 12 jam sebelum penakaran untuk menjamin kondisi jenuh
kering permukaan
(iii) Penyedia Jasa harus dapat menunjukkan sertifikat kalibrasi yang
masih berlaku untuk seluruh peralatan yang digunakan untuk
keperluan penakaran bahan-bahan beton termasuk saringan agregat
pada perangkat ready mix
b) Pencampuran
(i). Beton harus dicampur dalam mesin yang dijalankan secara mekanis
dari jenis dan ukuran yang disetujui sehingga dapat menjamin
distribusi yang merata dari seluruh bahan.
ST - 41
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
(ii). Pencampur harus dilengkapi dengan tangki air yang memadai dan
alat ukur yang akurat untuk mengukur dan mengendalikan jumlah air
yang digunakan dalam setiap penakaran.
(iii). Cara pencampuran bahan beton dilakukan sebagai berikut, pertama
masukkan sebagian air, kemudian seluruh agregat sehingga
mencapai kondisi yang cukup basah, dan selanjutnya masukkan
seluruh semen yang sudah ditakar hingga tercampur dengan agregat
secara merata. Terakhir masukkan sisa air untuk menyempurnakan
campuran.
(iv). Waktu pencampuran harus diukur mulai pada saat air dimasukkan ke
dalam campuran bahan kering. Seluruh sisa air yang diperlukan
harus sudah dimasukkan sekira seperempat waktu pencampuran
tercapai. Waktu pencampuran untuk mesin berkapasitas m3 atau
kurang harus sekira 1,5 menit; untuk mesin yang lebih besar waktu
harus ditingkatkan 15 detik untuk tiap penambahan 0,5 m3
(v). Bila tidak mungkin menggunakan mesin pencampur, Direksi
Pekerjaan dapat menyetujui pencampuran beton dengan cara
manual dan harus dilakukan sedekat mungkin dengan tempat
pengecoran. Penggunaan pencampuran beton dengan cara manual
harus dibatasi hanya pada beton non-bangunanal.
4) Pengujian Campuran
a) Pengujian Untuk Kelecakan (Workability)
Satu pengujian "slump", atau lebih sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan, harus dilaksanakan pada setiap pencampuran beton yang
dihasilkan, dan pengujian harus dianggap belum dikerjakan kecuali
disaksikan oleh Direksi Pekerjaan atau wakilnya. Nilai slump pada setiap
campuran tidak boleh berada diluar rentang nilai slump ( 2 cm) yang
disyaratkan
b) Pengujian Kuat Tekan
(i). Penyedia Jasa harus membuat sejumlah set benda uji (3 buah benda
uji per set) dan setiap umur benda uji 7 (Tujuh) hari, 14 (Empat
Belas), 28 (Dua Puluh untuk setiap kuat tekan beton dan untuk
setiap jenis komponen bangunan yang dicor terpisah pada tiap hari
pengecoran.
(ii). Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa harus
menyediakan benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150
mm dan tinggi 300 mm, dan harus dirawat sesuai dengan SNI 03-
4810-1998. Benda uji tersebut harus dicetak bersamaan dan diambil
dari contoh yang sama dengan benda uji silinder yang akan dirawat
di laboratorium.
(iii) Jumlah set benda uji yang dibuat berdasarkan jumlah kuantitas
pengecoran atau komponen bangunan yang dicor secara terpisah
dan diambil jumlah terbanyak diantara keduanya.
(iv). Pengambilan benda uji untuk pengecoran yang didapat dari
pencampuran secara manual, setiap 40 meter kubik beton harus
dibuat 1 set benda uji dan untuk setiap komponen bangunan yang
dicor terpisah minimal diambil 3 set benda uji.
(v). Jumlah benda uji yang harus dibuat untuk pengecoran hasil produksi
ready mix, diambil pada setiap pengiriman (1 set untuk setiap truk).
1set = 3 buah benda uji
(vi). Setiap set pengujian minimum tersebut harus diuji untuk kuat tekan
beton umur 28 hari.
(vii). Apabila dalam pengujian kuat tekan benda uji tersebut terdapat
perbedaan nilai kuat tekan yang > 5% antara dua buah benda uji
ST - 42
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
dalam set tersebut, maka benda uji ketiga dalam set tersebut harus
diuji kuat tekannya. Hasil kuat tekan yang digunakan dalam
perhitungan statistik adalah hasil dari 2 buah benda uji yang
berdekatan nilainya.
(viii). Kekuatan beton diterima dengan memuaskan bila fc karakteristik dari
benda uji lebih besar atau sama dengan fc rencana. fc karakteristik
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
dimana,
n 0f f 2 fc = Kuat tekan beton karakteristik
ci cm fci = Kuat tekan beton yang diuji
S= fcm = Kuat tekan beton rata-rata
l n-l
(ix).Nilai hasil uji tekan satupun tidak boleh mempunyai nilai di bawah
0,85 fc.
(x). Jika salah satu dari kedua syarat tersebut di atas tidak dipenuhi,
maka harus diambil langkah untuk meningkatkan rata-rata dari hasil
uji kuat tekan berikutnya, dan langkah-langkah lain untuk memastikan
bahwa kapasitas daya dukung dari bangunan tidak membahayakan.
(xi). Jika dari hasil perhitungan dengan kuat tekan menunjukkan bahwa
kapasitas daya dukung bangunan berkurang, maka diperlukan suatu
uji bor (core drilling) pada daerah yang diragukan berdasarkan aturan
pengujian yang berlaku. Dalam hal ini harus diambil paling tidak 3
(tiga) buah benda uji bor inti pada daerah yang tidak membahayakan
bangunan untuk setiap hasil uji tekan yang meragukan atau
terindikasi bermutu rendah seperti disebutkan di atas.
(xii). Beton di dalam daerah yang diwakili oleh hasil uji bor inti bisa
dianggap secara bangunan antara lain cukup baik bila rata-rata kuat
tekan dari ketiga benda uji bor inti tersebut tidak kurang dari 0,85 fc,
dan tidak satupun dari benda uji bor inti yang mempunyai kekuatan
kurang dari 0,75 fc. Dalam hal ini, perbedaan umur beton saat
pengujian kuat tekan benda uji bor inti terhadap umur beton yang
disyaratkan untuk penetapan kuat tekan beton (yaitu 28 hari, atau
lebih bila disyaratkan), perlu diperhitungkan dan dilakukan koreksi
dalam menetapkan kuat tekan beton yang dihasilkan.
c) Pengujian Tambahan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian tambahan yang diperlukan
untuk menentukan mutu bahan atau campuran atau pekerjaan beton akhir,
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Pengujian
tambahan tersebut meliputi :
(i). Pengujian yang tidak merusak menggunakan alat seperti Impact
Echo, Ultrasonic Penetration Velocity atau perangkat penguji lainnya
(hasil pengujian tidak boleh digunakan sebagai dasar penerimaan);
(ii). Pengujian pembebanan bangunan atau bagian bangunan yang
dipertanyakan;
(iii). Pengambilan dan pengujian benda uji inti (core) beton;
ST - 43
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Pengukuran
1) Pekerjaan Beton
a) Cara Pengukuran
(i). Beton akan diukur dengan jumlah meter kubik pekerjaan beton yang
digunakan dan diterima sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan
pada Gambar Kerja atau yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
dengan batas toleransi yang diijinkan dan dibayar ukuran minimal
yang masih masuk dalam toleransi. Tidak ada pengurangan yang
akan dilakukan untuk volume yang ditempati oleh pipa dengan garis
tengah kurang dari 20 cm atau oleh benda lainnya yang tertanam
seperti "water stop", baja tulangan, selongsong pipa (conduit) atau
lubang sulingan (weephole).
(ii). Tidak ada pengukuran tambahan atau yang lainnya yang akan
dilakukan untuk acuan, perancah untuk balok dan lantai pemompaan,
penyelesaian akhir permukaan, penyediaan pipa sulingan, pekerjaan
pelengkap lainnya untuk penyelesaian pekerjaan beton, dan biaya
dari pekerjaan tersebut telah dianggap termasuk dalam harga
penawaran untuk Pekerjaan Beton.
(iii). Kuantitas bahan untuk lantai kerja, bahan drainase porous, baja
tulangan dan mata pembayaran lainnya yang berhubungan dengan
bangunan yang telah selesai dan diterima akan diukur untuk
dibayarkan seperti disyaratkan pada Bagian lain dalam Spesifikasi
ini.
(iv). Beton yang telah dicor dan diterima harus diukur dan dibayar sebagai
beton bangunan atau beton tidak bertulang. Beton Bangunan harus
beton yang disyaratkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebagai
fc=21,7 MPa (K-250) atau lebih tinggi dan Beton Tak Bertulang harus
beton yang disyaratkan atau disetujui untuk fc=14,5 MPa (K-175)
ST - 44
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
atau fc=9,8 Mpa (K-125). Jika beton dengan mutu (kekuatan) yang
lebih tinggi diperkenankan untuk digunakan di lokasi untuk mutu
(kekuatan) beton yang lebih rendah, maka volumenya harus diukur
sebagai beton dengan mutu (kekuatan) yang lebih rendah.
b) Pengukuran Untuk Pekerjaan Beton Yang Diperbaiki
(i). Jika pekerjaan telah diperbaiki, kuantitas yang akan diukur untuk
pembayaran harus sejumlah yang harus dibayar bila mana pekerjaan
semula telah memenuhi ketentuan.
(ii). Tidak ada pembayaran tambahan akan dilakukan untuk tiap
peningkatan kadar semen atau setiap bahan tambah (admixture),
juga tidak untuk tiap pengujian atau pekerjaan tambahan atau bahan
pelengkap lainnya yang diperlukan untuk mencapai mutu yang
disyaratkan untuk pekerjaan beton.
2) Pekerjaan Waterstop
Pengukuran pembayaran pekerjaan waterstop dibuat berdasarkan meter
panjang terpasang, sesuai as waterstop seperti terlihat pada gambar.
Dasar Pembayaran
Kuantitas yang diterima dari berbagai mutu beton yang ditentukan sebagaimana yang
disyaratkan di atas, akan dibayar pada Harga Kontrak untuk Mata Pembayaran dan
menggunakan satuan pengukuran yang ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas Harga dan
pembayaran harus merupakan kompensasi penuh untuk seluruh penyediaan dan
pemasangan seluruh bahan yang tidak dibayar dalam Mata Pembayaran lain, termasuk
"water stop", lubang sulingan, acuan, perancah untuk pencampuran, pengecoran,
pekerjaan akhir dan perawatan beton, dan untuk semua biaya lainnya yang perlu dan
lazim untuk penyelesaian pekerjaan yang sebagaimana mestinya.
LAMPIRAN
Tabel A Jumlah pengambilan contoh beton segar
No Macam Pengujian Volume Contoh
. (Liter)
1 Slum 8
2 Berat Jenis 6
3 Kadar Udara 9
4 Uji Kuat Tekan ( 3 contoh ) 28
5 Uji Kuat Lentur ( 3 contoh ) 28
6 Uji Kuat Tarik ( 3 contoh ) 28
7 Uji Modulus Elastis ( 3 contoh ) 28
#100 0,150 2 - 10 - - - -
Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa untuk pengadaan besi
tulangan yang akan dipergunakan dan menyerahkan sertifikat produksi pabrik setiap
pengirimannya ke lokasi pekerjaan. Penyedia Jasa dengan biaya sendiri harus
melakukan uji material bila diminta Pengguna Jasa dengan prosedur baku uji yang
disetujui Pengguna Jasa
Tampang melintang besi tulangan yang dikirim ke lokasi kerja harus sama pada
seluruh panjangnya dengan yang disetujui Pengguna Jasa
Dua besi tulangan dengan diameter yang sama yang diambil secara random dari
besi tulangan yang dikirim ke lokasi kerja harus tidak boleh berbeda lebih dari 3%
(dua persen) dari diameter yang disyaratkan. Besi tulangan harus bersih dari karat,
oli, kotoran dan tidak cacat.
Gambar Pembesian
Penyedia Jasa wajib menyerahkan gambar pembesian berikut dengan daftar besi
dan pembengkokannya kepada Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan
sebelum pemasangannya di lokasi pekerjaan.
ST - 46
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Besi tulangan harus dipotong, ditekuk dan dibentuk sesuai dengan ukuran/dimensi
yang ditunjukkan pada gambar pembesian yang telah disepakati. Besi tulangan
harus dipasang pada lokasi dan posisi yang tepat sesuai dengan gambar dan diikat
kuat pada cetakan beton.
Besi tulangan harus menyatu dengan kuat antara satu dengan yang lain sebagai
suatu rangkaian/anyaman yang kokoh yang tidak mudah berubah bentuk dan diikat
dengan kuat pada cetakan dengan posisi yang tepat dan tidak mudah bergeser
selama proses penuangan dan pemadatan beton.
Semua ujung-ujung kawat pengikat harus ditekuk ke arah dalam adukan beton, tidak
diijinkan mencuat keluar permukaan beton.
Batu tahu untuk membentuk selimut beton, dibuat dari beton pra-cetak dengan kuat
desak tidak kurang dari tipe beton yang akan dituang, dengan tebal sesuai dengan
desain tebal selimut beton diikat kuat pada cetakan dengan kawat dan disiram air
sesaat sebelum beton dituang.
Sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan harus dibersihkan
dari material lepas, debu, lumpur, kerak, oli atau sisa beton hasil pengecoran
sebelumnya yang menempel/mengeras dan bahan lainnya yang dapat melemahkan
ikatan dengan beton.
Penyedia Jasa wajib memberikan waktu tidak kurang dari 24 jam sebelum
pelaksanaan penuangan beton, kepada Pengguna Jasa untuk melakukan
pemeriksaan kesiapan pelaksanaan secara menyeluruh dan memberi persetujuan
bila semuanya sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi.
Panjang overlap antara 2 (dua) besi tulangan yang disambung harus sesuai dengan
gambar. Bila tidak ditunjukkan dalam gambar, panjang overlap harus tidak kurang
dari 30 (tiga puluh) diameter besi tulangan. Untuk penyambungan dengan cara
overlap, besi tulangan harus dipasang dan diikat dengan kawat sedemikian sehingga
tebal selimut beton tetap memenuhi ketentuan.
Selimut Beton
Semua besi tulangan harus dipasang dengan tebal selimut beton sesuai dengan
ketentuan dalam gambar, atau atas perintah Pengguna Jasa
Besi Bulat-Ulir
Diameter (mm) D10 D13 D16 D19 D22 D25 D29 D32
Berat (kg/m) 0,61 1,04 1,58 2,23 2,98 3,85 5,19 6,31
7
Besi Bulat-Polos
ST - 47
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Diameter 8 10 12 16 19 22 25 28 32
(mm)
Berat (kg/m) 0,39 0,61 0,88 1,58 2,2 2,98 3,85 4,8 6,31
5 7 8 3 3
Bila diameter besi tulangan dalam gambar tidak ada dalam daftar diatas, Pengguna
Jasa akan menetapkan berat besi tulangan yang dipasang di lokasi pekerjaan
berdasarkan ketentuan dalam standar SNI atau JIS.
Besi tulangan yang diperlukan untuk pemasangan, penyetelan, penjepit, pengikat
dan keperluan lainnya untuk penempatan besi tulangan pada cetakan, tidak
diperhitungkan dalam pembayaran. Besi tulangan untuk overlap sambungan akan
diperhitungkan dalam pembayaran.
Pembayaran untuk pekerjaan besi tulangan dilakukan berdasarkan harga satuan
yang ditawarkan/dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk masing-
masing tipe besi bulat-ulir dan besi bulat-polos. Harga satuan tersebut sudah
termasuk biaya dan ongkos untuk pekerja, peralatan, material, alat penyediaan,
pemasangan dan penyetelan besi tulangan dan semua pekerjaan pendukung yang
disebut dalam Spesifikasi ini.
ST - 48
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Plat slope protection atau pengaman tebing miring bagian genangan ini
terbuat dari beton bertulang campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr dengan perbandingan
volume, tebal plat 10 cm dan diletakkan diatas lantai kerja beton campuran 1Pc :
3 Pasir : 6 Krikil tebal 5 cm, tulangan 6 mm jarak horisontal dan vertikalnya 15
cm.
Sebelum dilaksanakan pekerjaan plat sloof protection harus dilakukan
terlebih dahulu adalah perbaikan tanah dengan keprasan atau timbunan dengan
pemadatan.
Balok / Kolom slope protection berfungsi untuk memperkuat kedudukan plat
slope protection. Balok / kolom slope protection terbuat dari beton mutu K175
dan penulangan seperti pada gambar. Sebelum dilaksanakan pekerjaan balok /
kolom slope protection harus dilakukan terlebih dahulu adalah perbaikan tanah
dengan keprasan atau timbunan dengan pemadatan dan diletakkan diatas lantai
kerja. Untuk balok / kolom ukuran 20/30 cm diletakkan pada bagian pondasi dan
bagian pengunci paling atas dan selain itu dipakai balok/kolom ukuran 15/25 cm.
Bidang yang akan di proteksi harus diperbaiki sedemikian rupa sehingga tampak rata
dan mantap / stabil dan mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Besarnya biaya untuk perbaikan tanah pada pekerjaan ini harus sudah dimasukkan
pada harga satuan sloof protection.
Balok/kolom slope protection dihitung per satuan meter panjang (m) dan
terdiri dari pekerjaan :
- Beton campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Kr atau mutu K 175,
- Penulangan pokok 4 10 mm, begel 6 mm jarak 15 cm,
- Lantai kerja campuran 1 Pc : 3 Psr : 6 Kr,
- Perbaikan tanah dengan keprasan atau timbunan tanah yg dipadatkan,
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Biaya umum dan
keuntungan.
ST - 49
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Biaya umum dan
keuntungan.
ST - 50
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
- Tinggi : 1,20 m
- Finishing : Galvanize
- Diameter frame : 2
- Tebal tiang : medium.
- Tinggi tiang : 1,80 meter
- Jarak besi/kawat vertikal : 80 mm
- Jumlah besi horisontal : 4 lajur
- Diameter besi /kawat : 6 mm
Perhitungan dan Pembayaran : volume pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan
gambar pelaksanaan yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa, dan diperhitungkan
dalam satuan (Unit).
Harga satuan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi Upah
tenaga,bahan material yang dipakai, peralatan yang digunakan, Biaya umum dan
keuntungan.
ST - 51
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Tabalan Rumput
a. Persyaratan Bahan / Material
Untuk melindungi rawan rusak lereng/tebing oleh riak/gelombang atau arus air
(erosi), gebalan rumput dikerjakan/diadakan sebagaimana tertera pada gambar
atau sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
ST - 52
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
ST - 53
Pembangunan Rumah Sederhana Type 36
Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah padat dengan satuan armada
alat adalah kegiatan penimbunan baik untuk tanggul, tubuh bendungan maupun
untuk di belakang bangunan dengan mempergunakan bahan timbunan dari luar
lokasi dengan jenis dan kualitas tanah yang tertentu. Lokasi pengambilan
material dari luar atas persetujuan direksi.
b. Metoda Kerja
Penyedia jasa wajib menjaga kualitas material timbunan selama penggalian,
pengangkutan dan penghamparan sehingga diperoleh bahan timbunan yang
memenuhi persyaratan. Penimbunan dilaksanakan setelah melakukan tes ;
Kepadatan Lapangan (field density), Permeability lapangan (field permeability),
Berat Jenis (specific gravity), Kadar Air (water content),
ST - 54