A. SPESIFIKASI UMUM
1. Umum
1.01. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan sesuai yang tercantum dalam Surat Perjanjian/Kontrak dan sebagaimana dapat
terlihat pada album gambar-gambar.
b. Gambar-Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus menggunakan Gambar Kontrak sebagai dasar untuk mempersiapkan
Gambar Pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk pekerjaan tetap dan sedapat
mungkin dapat memperlihatkan penampang melintang dan memanjang dari beton,
pasangan batu, pengaturan batang pembesian termasuk rencana pembengkokan,
pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu dan ukuran yang
tepat.
c. Kontraktor harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap dilapangan
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah menjadi
resiko Kontraktor. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan
meringankan tanggung jawab Kontraktor atas kebenaran gambar tersebut.
1.04.2 Gambar-Gambar Pekerjaan Sementara
a. U m u m
Semua gambar yang disiapkan oleh Kontraktor haruslah terperinci, dan diserahkan
kepada Direksi sebelum tanggal pelaksanaan pekerjaan atau dalam waktu yang telah
ditentukan dalam Kontrak. Gambar-gambar harus menunjukkan detail dari pekerjaan
sementara seperti cofferdam, tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya.
Gambar perencanaan yang diusulkan Kontraktor yang dipakai dalam pelaksanaan
konstruksi (sah) juga harus diserahkan pada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap.
b. Gambar-Gambar untuk Pekerjaan Sementara yang ditinggalkan
Kontraktor hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan dengan
pekerjaan tetap secara lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi untuk mengubah
dan mendapat persetujuan sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan.
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan dilapangan oleh Direksi dan
tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila diketemukan hal-hal yang tidak
memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembali selama 6 (enam)
hari kerja.
1.05 Standard
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Normalisasi
Standar Indonesia.
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada standard Indonesia, maka dapat dipakai British
Standard yang sesuai dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci disini atau dicakup oleh Standar
Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan klas utama. Direksi akan menetapkan apakah semua
atau sebagian yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk
pekerjaan tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.
1.06 Program Pelaksanaan dan Laporan
1.06.1 Program Pelaksanaan
Kontraktor harus metaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat Kontrak
dengan menggunakan CPM network. Program tersebut harus dibuat dalam dua bentuk
yaitu bar-chart dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan :
a) Mulai tanggal paling awal
b) Mulai tanggal paling akhir
c) Waktu yang diperlukan
d) Waktu float
e) Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan Aktivitas yang terlihat
pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan sementara dan tetap,
kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan persetujuan gambar-gambar,
pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari
libur umum maupun keagamaan.
1.06.2 Laporan Kemajuan
Sebelum tanggal sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan Direksi,
Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan Kemajuan Bulanan dalam bentuk
yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan
selama bulan yang terdahulu. Laporan sekurangkurangnya harus berisi hal-hal sebagai
berikut :
a) Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan
laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.
b) Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase rencana
yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada bulan laporan iii)
Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal
permulaan dan penyelesaiannya.
c) Daftar tenaga setempat.
d) Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari lapangan.
e) Jumlah volume pekerjaan merupakan bagian Pekerjaan tetap harus diuraikan sebagai
berikut:
1) Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan beton
2) Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan
3) Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan
4) Jumlah banyaknya bangunan, dll.
f) Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan.
g) Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran yang
diperlukan bulan berikutnya.
h) Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul atau
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.
1.06.3 Rencana Kerja Harian, mingguan dan bulanan
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan yang sudah disetujui
oleh Direksi setiap akhir Mingguan dan untuk minggu berikutnya. Rencana tersebut harus
sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan, pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan dan Iain-Iain yang
diminta Direksi. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara
tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap hari maupun untuk hari-
hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan tanah dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus menyediakan Rencana Kerja
Bulanan dengan sistim bar-chard pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya.
Rencana Kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan
utama dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus diserahkan kepada Direksi
pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.
1.06.4 Rapat Bersama Untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan
Rapat tetap antara Direksi dan Kontraktor diadakan seminggu sekali pada waktu yang telah
disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini membicarakan kemajuan
pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya dan
membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
B. SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.2. Dokumentasi
1.02.1. Umum
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik, penyedia jasa harus menyediakan
foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan.
1. PEKERJAAN KONSTRUKSI
2.01. Pekerjaan Tanah
2.013. Galian Tanah
2.01.3.1. Umum
Penyedia jasa harus melakukan kegiatan pekerjaan galian tanah sesuai garis dan elevasi yang
tertera pada gambar. Pekerjaan ini harus menca.kup penggalian, penanganan pembuangan,
pembuatan stok tanah atau material lain pada lokasi yang ditentukan oleh direksi.
2. Material
a. Pasir
Pasir harus terdiri dari butir – butir yang bersih dan bebas dari bahan –bahan organic
lumpur dan sebagainya. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
b. Semen
Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, seperti disyaratkan dalam NI-8 Bab
3-2;
Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan standard dari pabrik dan
terlindung.
3. Campuran Adukan
a. Plesteran/adukan 1 Pc : 4 Ps Pengunaan untuk Saluran pasangan batu dan dinding-dinding lain
yang diharuskan memakai plesteran kedap air.
b. Plesteran/adukan. Penggunaan untuk Dinding Saluran Pasangan Batu yang akan diplester yang
tidak termasuk kelompok 3.a
c. Acian Acian dibuat dalam campuran semen, semen Acian digunakan pada dinding-dinding
terplester yang akan dicat.
4. Pelaksanaan.
a. Umum
1) Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus
disiram dengan air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk kurang lebih 1 cm.
2) Sedapat mungkin mempergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang
memadai. Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester, dari
kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat merusak plesteran. Tukang-tukang
plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan yang
baik.
3) Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus disingkirkan dari
pekerjaan.
4) Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang tidak rata
harus diperbaiki sesuai perintah pengawas.
5) Tebal plesteran yang dimaksut, kecuali bila dinyatakan lain adalah 10 mm dengan
toleransi maksimum 15 mm. Bilamana ketebalan toleransi ini ternyata dilampaui karena
kondisi permukaan dinding harus diperbaiki.
6) Pelaksanaan pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan setelah pipa-piap air dan listrik sudah
terpasang.
7) Semua bidang plesteran yang kelihatan harus diaci.
b. Pencampuran.
1) Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit.
2) Adukan/ plesteran dapat dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak dapat lagi diolah (± 90
menit setelah adukan jadi).
3) Membuat campuran adukan/plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan dengan ijin pengawas.
DISUSUN OLEH
KONSULTAN PERENCANA
CV. DIGITASI CONSULTANT
MUSDALIFAH, ST
Direktris