Anda di halaman 1dari 10

SPESIFIKASI TEKNIS

A. SPESIFIKASI UMUM
1. Umum
1.01. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan sesuai yang tercantum dalam Surat Perjanjian/Kontrak dan sebagaimana dapat
terlihat pada album gambar-gambar.

1.02. Ruang Lingkup Kontrak


Pekerjaan Konstruksi yaitu Pembuatan/Penguatan Drainase Pemukiman Di Desa Kaleke Kec. Dolo
Barat Kab. Sigi

1.03. Jalan Masuk Ke Daerah Kerja


Jalan masuk ke lokasi melalui daerah kerja ialah menggunakan jalan-jalan setempat yang ada yang
berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan daerah proyek.
Kontraktor hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan
dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat
penggunaan jalan tersebut.
Semua pekerjaan yang dimaksudkan Kontraktor untuk dikerjakan dalam hubungannya dengan
jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalulintas dan
harus mendapat persetujuan Direksi dan perlu pengaturan sebaik-baiknya dengan badan
Pemerintah setempat dan Badan Swasta.
Kontraktor dapat menggunakan tanah yang dibebaskan oleh pemberi tugas untuk keperluan jalan
masuk ke daerah kerja, apabila Kontraktor membutuhkan jalan masuk demi kemajuan pekerjaan.
Dalam hal ini Kontraktor diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksi jauh sebelumnya,
sehingga tambahan pembebasan tanah dapat dilakukan.
Pemberi tugas tidak bertanggung jawab tsrhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang
digunakan oleh Kontraktor selama pelaksanaan pekerjaan.
Apabila Kontraktor membutuhkan jalan lain yang tidak ditentukan oleh Direksi harus dikerjakan
oleh Kontraktor atas bebannya sendiri dan harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk
dalam Harga Kontrak.

1.04. Gambar-Gambar Yang Dimiliki Kontraktor


1.04.1 Gambar-Gambar Pekerjaan tetap
a. Umum
Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Kontraktor haruslah gambar-gambar yang
telah ditandatangani oleh Direksi, dan apabila ada perubahan harus diserahkan kepada
Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai.

b. Gambar-Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus menggunakan Gambar Kontrak sebagai dasar untuk mempersiapkan
Gambar Pelaksanaan. Gambar itu dibuat lebih detail untuk pekerjaan tetap dan sedapat
mungkin dapat memperlihatkan penampang melintang dan memanjang dari beton,
pasangan batu, pengaturan batang pembesian termasuk rencana pembengkokan,
pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu dan ukuran yang
tepat.
c. Kontraktor harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap dilapangan
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah menjadi
resiko Kontraktor. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan
meringankan tanggung jawab Kontraktor atas kebenaran gambar tersebut.
1.04.2 Gambar-Gambar Pekerjaan Sementara
a. U m u m
Semua gambar yang disiapkan oleh Kontraktor haruslah terperinci, dan diserahkan
kepada Direksi sebelum tanggal pelaksanaan pekerjaan atau dalam waktu yang telah
ditentukan dalam Kontrak. Gambar-gambar harus menunjukkan detail dari pekerjaan
sementara seperti cofferdam, tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya.
Gambar perencanaan yang diusulkan Kontraktor yang dipakai dalam pelaksanaan
konstruksi (sah) juga harus diserahkan pada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap.
b. Gambar-Gambar untuk Pekerjaan Sementara yang ditinggalkan
Kontraktor hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan dengan
pekerjaan tetap secara lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi untuk mengubah
dan mendapat persetujuan sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan.

1.04.3 Gambar-Gambar Purnalaksana


Selama masa pelaksanaan, Kontraktor harus gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk
tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang memperlihatkan perubahan yang sudah diberikan
sesuai dengan kontrak, dimana gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar
kemudian dicap " sudah dilaksanakan".

Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan dilapangan oleh Direksi dan
tiap hari oleh Pengawas Lapangan, dan apabila diketemukan hal-hal yang tidak
memuaskan dan tidak dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembali selama 6 (enam)
hari kerja.

1.05 Standard
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Normalisasi
Standar Indonesia.
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada standard Indonesia, maka dapat dipakai British
Standard yang sesuai dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya dirinci disini atau dicakup oleh Standar
Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan klas utama. Direksi akan menetapkan apakah semua
atau sebagian yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk
pekerjaan tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.
1.06 Program Pelaksanaan dan Laporan
1.06.1 Program Pelaksanaan
Kontraktor harus metaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat Kontrak
dengan menggunakan CPM network. Program tersebut harus dibuat dalam dua bentuk
yaitu bar-chart dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan :
a) Mulai tanggal paling awal
b) Mulai tanggal paling akhir
c) Waktu yang diperlukan
d) Waktu float
e) Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan Aktivitas yang terlihat
pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan sementara dan tetap,
kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan persetujuan gambar-gambar,
pengiriman peralatan dan bahan kelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari
libur umum maupun keagamaan.
1.06.2 Laporan Kemajuan
Sebelum tanggal sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan Direksi,
Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan Kemajuan Bulanan dalam bentuk
yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan
selama bulan yang terdahulu. Laporan sekurangkurangnya harus berisi hal-hal sebagai
berikut :
a) Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan
laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.
b) Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase rencana
yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada bulan laporan iii)
Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal
permulaan dan penyelesaiannya.
c) Daftar tenaga setempat.
d) Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari lapangan.
e) Jumlah volume pekerjaan merupakan bagian Pekerjaan tetap harus diuraikan sebagai
berikut:
1) Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan beton
2) Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan
3) Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan
4) Jumlah banyaknya bangunan, dll.
f) Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan.
g) Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran yang
diperlukan bulan berikutnya.
h) Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan masalah yang timbul atau
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.
1.06.3 Rencana Kerja Harian, mingguan dan bulanan
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan yang sudah disetujui
oleh Direksi setiap akhir Mingguan dan untuk minggu berikutnya. Rencana tersebut harus
sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan, pengadaan bahan, pengangkutan dan peralatan dan Iain-Iain yang
diminta Direksi. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara
tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap hari maupun untuk hari-
hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan tanah dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus menyediakan Rencana Kerja
Bulanan dengan sistim bar-chard pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya.
Rencana Kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan
utama dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus diserahkan kepada Direksi
pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.
1.06.4 Rapat Bersama Untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan
Rapat tetap antara Direksi dan Kontraktor diadakan seminggu sekali pada waktu yang telah
disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini membicarakan kemajuan
pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya dan
membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.

1.07. Bahan dan Perlengkapan Yang Harus Disediakan oleh Kontraktor.


1.07.1. Umum
Kontraktor harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk
penyelesaian pekerjaan yang tercantum dalam kontrak, semua bahan dan perlengkapan
yang merupakan bagian dari pekerjaan harus baru dan sesuai dengan standar yang
diberikan dalam spesifikasi atau standar dalam Spesifikasi Umum.
Bila Kontraktor dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan tidak sesuai
dengan standar seperti tersebut diatas, Kontraktor harus segera memberitahukan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi.
1.07.2. Perlengkapan Konstruksi
Kontraktor harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang diperlukan
dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila Direksi memandang belum sesuai
dengan Kontrak, maka kontraktor harus segera memenuhi kekurangannya, dalam
penyediaan semua perlengkapan dan peralatan harus lengkap dengan spare parts yang
cukup dan memeliharanya agar pekerjaan dapat dikerjakan dengan sempurna.
1.07.3. Bahan Pengganti
Kontraktor harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut tidak tersedia
dipasaran maka dapat digunakan bahan pengganti dengan mendapat ijin tertulis dari
Direksi. Harga Satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya
pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti.
1.07.4. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan
Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Kontraktor akan dilakukan pemeriksaan
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak pada salah satu atau lebih tempat yang ditentukan
Direksi:
a) Tempat produksi dan pembuatan
b) Tempat pengapalan
c) Lapangan Kontraktor supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut
perlengkapan dan bahan kepada Pemberi Tugas sesuai yang dimintanya untuk tujuan
pemeriksaan, tetapi bagaimanapun juga tidak merugikan Kontraktor dari tanggung
jawabnya untuk menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan spesifikasi.
Kontraktor supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut perlengkapan dan bahan
kepada Pemberi Tugas sesuai yang dimintanya untuk tujuan pemeriksaan, tetapi
bagaimanapun juga tidak merugikan Kontraktor dari tanggung jawabnya untuk
menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan spesifikasi.

B. SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN PERSIAPAN
1.2. Dokumentasi
1.02.1. Umum
Untuk mendukung kelengkapan data administrasi teknik, penyedia jasa harus menyediakan
foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan.

1.02.2. Cara Pelaksanaan


a. Foto dokumentasi dilakukan pada saat pelaksanaan pekerjaan telah mencapai bobot
0%, 50% dan 100% untuk suatu titik atau lokasi pengambilan foto yang sama.
1) Foto 0% adalah diambil pada saat pekerjaan belum dimulai yang dipakai untuk
mengetahui kondisi sebenarnya dari lokasi yang akan dikerjakan oleh penyedia jasa.
2) Foto 50% adalah foto yang diambil untuk melihat kondisi lapangan yang sebenarnya
pada kondisi 50%.
3) 3. Foto 100% adalah foto yang diambil untuk melihat kondisi akhir pekerjaan yang
telah selesai.
b. Sebelum pengambilan foto-foto, maka dibuat rencana/denah yang menunjukkan lokasi,
posisi dari kamera dan arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
c. Foto dokumentasi tersebut di atas dicetak dengan ukuran 9cm x 12cm dilengkapi
dengan album foto dan diberi catatan sebagai berikut:
1) Nama Kontrak
2) Nama Bangunan atau Lokasi Sungai/Saluran
3) Tahap/Progress Pekeriaaan 0%, 50% atau 100%
d. Penyedia jasa menyerahkan foto dokumentasi tersebut dalam bentuk album sebanyak 3
(tiga) ganda bersama 1 (satu) negatifnya kepada direksi.
e. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi pengambilan harus dari titik
dan arah yang sama yang sudah ditentukan sebelumnya.
1.02.3. Cara Pengukuran dan Pembayaran
a. Pengukuran pembayaran dilakukan mengikuti prosentase kumulatif prog res pekerjaan
dengan ketentuan akan dibayar 100% bilamana keseluruhan foto dokumentasi yang
disyaratkan telah diserahkan kepada direksi.
b. Pembayaran didasarkan atas satuan lump sum (LS,) sesuai yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

1. PEKERJAAN KONSTRUKSI
2.01. Pekerjaan Tanah
2.013. Galian Tanah
2.01.3.1. Umum
Penyedia jasa harus melakukan kegiatan pekerjaan galian tanah sesuai garis dan elevasi yang
tertera pada gambar. Pekerjaan ini harus menca.kup penggalian, penanganan pembuangan,
pembuatan stok tanah atau material lain pada lokasi yang ditentukan oleh direksi.

2.01.3.2. Cara Pelaksanaan


a. Galian tanah yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan harus dibuang ke luar area
kerja. Tanah yang dapat dipakai sebagai bahan timbunan menurut direksi, maka akan
dipakai sebagai bahan timbunan.
b. Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan harus
mendapatkan persetujuan dari direksi.
c. Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan timbunan, maka bahan timbunan
tersebut harus dibuang oleh penyedia jasa ke lokasi yang ditentukan oleh direksi.
d. Penyedia jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan dan biaya pembuangan
material yang berlebih tersebut termasuk biaya pengangkutan dan perolehan ijin dari
pemilik tanah dimana pembuangan dilakukan
e. Penyedia jasa dalam melaksanakan galian harus diusahakan cukup aman dari longsoran
dan bila diperlukan diberikan alat-alat penyangga.
f. Apabila pekerjaan galian sudah selesai penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi
untuk pemeriksaan

2.01.3.3. Cara Pengukuran dan Pembayaran


a. Pengukuran pembayaran pekerjaan galian tanah ini berdasarkan jumlah volume yang
tertera pada gambar atau yang ditentukan oleh direksi.
b. Pembayaran pekerjaan galian tanah ini berdasarkan satuan meter kubik (m3) sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Harga satuan untuk pekerjaan galian tanah
ini telah mencakup pengangkutan pembuangan yang ditentukan oleh direksi bilamana
tanah tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai bahan timbunan.
PASANGAN BATU
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pasangan batu kali meliputi penyediaan peralatan, tenaga kerja dan
pemasangan semua pekerjaan pondasi batu kali atau bagian-bagian lain yang menggunakan batu
kali sesuai dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan dalam RKS.
2. Bahan – bahan
a. Batu
 Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu, haruslah batu yang bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang- lubang,
cacat atau ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang
disetujui Diraksi.
b. Semen
 Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, seperti disyaratkan dalam NI-8 Bab
3-2;
 Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan standard dari pabrik dan
terlindung.
c. Pasir
 Pasir harus terdiri dari butir – butir yang bersih dan bebas dari bahan –bahan organic
lumpur dan sebagainya. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
d. Adukan
 Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan pasangan harus dibuat perbandingan 1
PC : 4 Psr untuk pasangan kedap air (selanjutnya dipakai singkatan PC untuk Portand
Cement, Ps untuk pasir, Kr untuk kerikil dalam kode perbandingan suatu adukan).
 Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan yang
menghasilkan adukan yang baik. Semen haruslah Portland semen seperti yang dimaksud.
Air yang dipakai untuk membuat adukan harus memenuhi spesifikasi dan cukup untuk
menghasilkan adukan yang baik.
 Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah
dari setiap bahan adukan bias dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan
Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih
dahulu di dalam mesin selama paling tidak 2 menit. Bila pengadukan dilakukan dengan
tangan, bahan adukan harus dicampur didalam semacam kotak diaduk 2 kali secara kering
dan akhirnya 3 kali setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan merata. Adukan
harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai, adukan yang tidak dipakai
selama 2 (dua) jam harus dibuang. Pemakaian kembali adukan tersebut tidak
diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir dari hari kerja.
e. Penyimpanan dari bahan-bahan
Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan seperti yang di isyaratkan dan juga harus
dilindungi dengan atap atau penutup lain yang tahan air.
f. Ukuran batu Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecahkan secara kasar dan berukuran
sembarangan, sehingga kalau dipasang bias saling menutup. Setip batu harus mempunyai berat
antara 6 kg sampai 25 kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan
Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi harus memperhatikan
batasan berat seperti tercantum diatas.
g. Alas dan Sambungan
Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang dan harus
diletakan dengan alasnya tegak lurus kepada tegangan pokok. Setiap batu harus diberi alas
adukan, semua sambungan di isi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung.
Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama
lainnya. Batu pasak tidak boleh disisipkan sesudah batu selesai dipasang.
h. Pasangan Batu Muka
1. Pada pasangan batu yang terlihat dibuat pasangan batu muka, batu muka
harusmempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran tebal 15 cm, kecuali ada
permintaan lain dari Direksi.
2. Permukaan batu muka harus merata setelah dipasang.
3. Pasangan batu muka harus bersatu dengan batu-batu belah yang dipasang didalamnya
dan paling sedikit ada satu batu pengikat (pengunci) untuk tiap-tiap meter persegi.
4. Pasangan batu muka harus dikerjakan secara bersama-sama dengan pasangan batu inti
agar supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.
5. Batu harus dipilih dan diletakan dengan hati-hati sehingga tebal adukan tidak kurang dari
ratarata 1 cm.
6. Semua pekerjaan batu muka yang kelihatan harus diplester dan acian, adukan untuk siaran
harus campuran 1 PC : 4 Psr, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.

i. Perlindungan dan Perawatan


1. Dalam membangun pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yanmg tidak
menguntungkan dan dalam melindungi/merawat pekerjaan yang telah selesai, Pemborong
harus memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.
2. Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup
lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang dan larut
karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya
diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri diatas pasangan batu atau pasangan batu
kosong yang belum mantap.

PEKERJAAN PLESTERAN / PENGHALUS ACIAN


1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran kebutuhan persyaratan yang tercantum dibawah ini :
a. Untuk semua plesteran dinding biasa.
b. Plestran kedap air (Trasram).
c. Untuk semua plesteran beton dan kaki pondasi digunakan 1 Pc : 3 Ps.

2. Material
a. Pasir
 Pasir harus terdiri dari butir – butir yang bersih dan bebas dari bahan –bahan organic
lumpur dan sebagainya. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.

b. Semen
 Semen yang dipakai harus bermutu baik, tidak berbatu, seperti disyaratkan dalam NI-8 Bab
3-2;
 Semen ini harus dibawah ketempat pekerjaan dalam kemasan standard dari pabrik dan
terlindung.

3. Campuran Adukan
a. Plesteran/adukan 1 Pc : 4 Ps Pengunaan untuk Saluran pasangan batu dan dinding-dinding lain
yang diharuskan memakai plesteran kedap air.
b. Plesteran/adukan. Penggunaan untuk Dinding Saluran Pasangan Batu yang akan diplester yang
tidak termasuk kelompok 3.a
c. Acian Acian dibuat dalam campuran semen, semen Acian digunakan pada dinding-dinding
terplester yang akan dicat.

4. Pelaksanaan.
a. Umum
1) Sebelum pekerjaan plesteran dikerjakan, semua bidang yang akan diplester harus
disiram dengan air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk kurang lebih 1 cm.
2) Sedapat mungkin mempergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang
memadai. Persiapkan dan bersihkan permukaan-permukaan yang akan diplester, dari
kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat merusak plesteran. Tukang-tukang
plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaan yang buruk harus diganti dengan yang
baik.
3) Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus disingkirkan dari
pekerjaan.
4) Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya, dan pekerjaan yang tidak rata
harus diperbaiki sesuai perintah pengawas.
5) Tebal plesteran yang dimaksut, kecuali bila dinyatakan lain adalah 10 mm dengan
toleransi maksimum 15 mm. Bilamana ketebalan toleransi ini ternyata dilampaui karena
kondisi permukaan dinding harus diperbaiki.
6) Pelaksanaan pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan setelah pipa-piap air dan listrik sudah
terpasang.
7) Semua bidang plesteran yang kelihatan harus diaci.
b. Pencampuran.
1) Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit.
2) Adukan/ plesteran dapat dipakai sampai batas adukan/plesteran tidak dapat lagi diolah (± 90
menit setelah adukan jadi).
3) Membuat campuran adukan/plesteran tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan dengan ijin pengawas.

DISUSUN OLEH
KONSULTAN PERENCANA
CV. DIGITASI CONSULTANT

MUSDALIFAH, ST
Direktris

Anda mungkin juga menyukai