Anda di halaman 1dari 19

BAB XI

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

A. Uraian Spesifikasi Teknis

1. UMUM

Nama Pekerjaan : Pemeliharaan Berkala Sungai Kasi

Pekerjaan terdiri dari :


1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pengaman Sungai
1. Galian tanah biasa s/d 2 m
2. Pekerjaan Bronjong Pabrikan Dia. 3mm

Lokasi Pekerjaan :
a. Desa : Sidey
b. Kecamatan : Sidey
c. Kabupaten : Manokwari

1.1 Pekerjaan Persiapan.1.c)


Yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan adalah :
1. Dokumentasi
2. Barak Kerja
3. Pengukuran
4. Mobilisasi alat dan tenaga

1.2. Jalan Masuk Ke Daerah Kerja.


Jalan masuk ke dan melalui daerah kerja ialah menggunakan jalan-
jalan setempat yang ada yang berhubungan dengan Jalan Raya yang
berdekatan dengan daerah proyek. Kontraktor hendaknya berpegang
pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang berhubungan
dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung jawab
terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut. Kontraktor
harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki
dan memperkuat jembatan beton sehingga memenuhi kebutuhan
pengangkutannya, sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya.
Semua pekerjaan yang dimaksudkan Kontraktor untuk dikerjakan
dalam hubungannya dengan jalan dan jembatan harus direncanakan
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan harus
mendapat persetujuan Direksi dan perlu pengaturan sebaik-baiknya
dengan Badan Pemerintah setempat dan Badan Swasta. Kontraktor
dapat menggunakan tanah yang sudah dibebaskan oleh Pemberi
Tugas untuk keperluan jalan masuk kedaerah kerja, apabila
Kontraktor membutuhkan tambahan jalan masuk demi kemajuan
pekerjaan.
Dalam hal ini Kontraktor diminta membuat permohonan tertulis
kepada Direksi jauh sebelumnya, sehingga tambahan pembebasan
tanah dapat dilakukan.

142
Pemberi tugas tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan
masuk atau bangunan yang digunakan oleh Kontraktor selama
pelaksanaan pekerjaan. Apabila Kontraktor membutuhkan jalan lain
yang tidak ditentukan oleh Direksi harus dikerjakan oleh Kontraktor
atas bebannya sendiri, dan harga untuk semua pekerjaan tersebut
sudah termasuk dalam Harga Kontrak.

1.3. Gambar-gambar yang dimiliki Kontraktor


1.3.1. Gambar- gambar Pekerjaan Tetap(a). Umum
(a) Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Kontraktor
haruslah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh
Direksi, dan apabila ada perubahan harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum
program pelaksanaan dimulai.
(b) Gambar-gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus menggunakan Gambar-gambar kontrak
sebagai dasar untuk mempersiapkan Gambar-gambar
pelaksanaan. Gambar-gambar itu dibuat lebih detail untuk
pekerjaan tetap dan dimana mungkin dapat
memperlihatkan penampang melintang dan memanjang
beton, pengaturan batang pembesian termasuk rencana
pembengkokan, pemotongan dan daftar besi beton, tipe
bahan yang digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang
tepat.
(c) Gambar-gambar Bengkel/Gedung
Gambar-gambar bengkel atau gedung disiapkan oleh
Kontraktor untuk keperluan penyimpanan peralatan dan
bahan-bahan milik Kontraktor.
(d) Kontraktor harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar
lengkap di lapangan
Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada
persetujuan Direksi adalah menjadi resiko Kontraktor.
Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut
tidak akan meringankan tanggung jawab Kontraktor atas
kebenaran gambar tersebut.

1.3.2. Gambar-gambar Pekerjaan Sementara


(a) Umum
Semua gambar yang disiapkan oleh Kontraktor harus
terperinci, dan diserahkan kepada Direksi sebelum tanggal
program pelaksanaan atau dalam waktu yang telah
ditentukan dalam Kontrak. Gambar-gambar harus
menunjukkan detail pekerjaan sementara seperti cofferdam,
tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya.

143
(b) Gambar-gambar untuk Pekerjaan Sementara yang
ditinggalkan
Kontraktor hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara
yang berkaitan dengan pekerjaan tetap, secara lebih
mendetail dan diserahkan kepada Direksi untuk mengubah
dan mendapat persetujuan, sebelum tanggal dimulainya
pelaksanaan.

1.3.3. Gambar-gambar yang sebenarnya terbangun/terpasang (as-


built drawing)
Selama masa pelaksanaan, Kontraktor harus memelihara satu
set gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap
pekerjaan. Pada gambar yang memperlihatkan perubahan yang
sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak, sejauh gambar
tersebut dilaksanakan dengan benar kemu-dian dicap "sudah
dilaksanakan".
Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan
dilapangan oleh Direksi dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan,
dan apabila diketemukan hal-hal yang tidak memuaskan dan
tidak dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembali
selama 6 (enam) hari kerja.

1.4. Standard
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dari Normalisasi Standard Indonesia. Bila ada pasal-pasal
pekerjaan yang tidak ada Standard Indonesia, maka dapat dipakai
British Standard yang sesuai dengan spesifikasi ini. Semua bahan
dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau
tidak dicakup oleh Standard Nasional haruslah bahan dan mutu
pekerjaan kelas utama. Direksi akan menetapkan apakah semua
atau sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan untuk
penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut dan
keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.

1.5. Program Pelaksanaan dan Laporan


1.5.1. Laporan Kemajuan Pelaksanaan
Sebelum tanggal sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu
yang ditentukan Direksi, Kontraktor harus menyerahkan 5
(lima) salinan laporan kemajuan Bulanan dalam bentuk yang
bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail
kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu.
Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai
berikut :

144
i) Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan
yang dicapai pada bulan laporan maupun prosentase
rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya.
ii) Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan
maupun prosentase rencana yang diprogramkan harus
sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada bulan laporan.
iii) Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut
dengan ramalan tanggal permulaan dan penyelesaiannya.
iv) Daftar tenaga buruh setempat.
v) Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan
dilapangan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan
termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari
lapangan .
vi) Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian
Pekerjaan tetap harus diuraikan sebagai berikut :
a) Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan beton.
b) Jumlah volume dari berbagai pekerjan galian dan
timbunan.
c) Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang
digunakan.
d) Jumlah volume dari pekerjaan pasangan batu yang
diselesaikan.
e) Jumlah banyaknya bangunan, dll.
vii) Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan
selama masa laporan.
viii) Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan
kebutuhan pembayaran yang diperlukan pada bulan
berikutnya.
ix) Hal-hal lain yang diminta sesuai dengan kontrak, dan
masalah yang timbul atau berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan.

1.5.2. Rencana kerja harian, mingguan dan bulanan


Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana
Mingguan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap akhir
Minggu dan untuk minggu-minggu berikutnya. Rencana
tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan
konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan, pengadaan bahan, pengangkutan bahan dan
peralatan dan lain-lain yang diminta Direksi. Kontraktor harus
menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara
tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi
setiap hari maupun untuk hari-hari berikutnya. Rencana kerja
harus mencakup pekerjaan tanah, pekerjaan beton dan

145
kegiatan lain ang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut
perlengkapan dan bahan kepada pemberi Tugas sesuai yang
dimintanya untuk tujuan pemeriksaan, tetapi bagaimanapun
juga tidak meringankan Kontraktor dari tanggung jawabnya
untuk menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan
Spesifikasi.

1.5.3. Spesifikasi, brosur dan data yang harus disediakan oleh


Kontraktor
Kontraktor supaya menyerahkan kepada Direksi tiga set
spesifikasi yang lengkap, brosur dan data bahan dan
perlengkapan untuk mendapat persetujuan, dan harus
disediakan sesuai dengan Kontrak dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari dari sejak penerimaan Surat Perintah Kerja. Persetujuan
dari Spesifikasi, brosur dan data bagaimanapun juga tidak
meringankan Kontraktor dari tanggung jawab dan
hubungannya dengan Kontrak.

1.6. Survey Dan Pengukuran Pekerjaan


1.6.1. Bench Marks
Tanda dasar untuk Proyek merupakan Bench mark yang
terletak berdekatan dengan Saluran Induk seperti terlihat pada
Gambar. Ketinggian dari Bench Mark ini adalah didasarkan
pada titik tetap utama. Bench Mark yang lain dan titik referensi
yang terlihat pada gambar yang diberikan kepada Kontraktor
sebagai referensi. Sebelum menggunakan suatu Bench Mark
dan titik referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting out
pekerjaan, Kontraktor perlu melakukan pengukuran
pemeriksaan untuk kepuasan ia sendiri atas ketelitiannya.
Pemberi Tugas tidak akan bertanggung jawab atas ketelitian
Bench Mark yang lain begitu juga dengan titik referensinya.
Kontraktor perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara
untuk kemudahannya, tetapi setiap Bench Mark sementara
yang didirikan merupakan rencana dan tempatnya disetujui
oleh Direksi dan akan merupakan ketelitian yang berhubungan
dengan Bench Mark yang didirikan oleh Direksi.

1.6.2. Permukaan Tanah Asli Untuk Tujuan Pengukuran


Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap benar
sesuai dengan Kontrak. Apabila terjadi keraguan dari
Kontraktor kebenaran dari muka tanah, sekurang-kurangnya
30 (tiga puluh) hari sebelum mulai bekerja Kontraktor

146
memberitahukan kepada Diresi secara tertulis untuk
menyesuaikan dan melaksanakan pengukuran kembali
ketinggian muka tanah tersebut. Dalam segala hal sebelum
memulai melaksanakan pekerjaan tanah Kontraktor akan
mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang
diduduki pekerjaan, dengan menggunakan Bench Mark atau
titik referensi yang disetujui Direksi pada saat Wakil Direksi
berada. Ketinggian muka tanah yang ditentukan perlu
mendapat persetujuan Direksi. Pengukuran volume yang
dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang disetujui.

1.6.3. Bantuan pengukuran Staf Direksi


Kontraktor bekerja sama dengan Direksi dalam pemeriksaan
setting-out dan dalam melaksanakan pengukuran untuk
mengetahui secara pasti kemajuan pekerjaan yang diperlukan
dalam proses pembayaran. Dalam pemasangan patok yang
cukup, tiang, pinggir yang lurus, penyangga, cetakan profil dan
lain-lain yang perlu untuk pemeriksaan setting-out dan
pengukuran kemajuan pekerjan harus sesuai dengan petunjuk
Direksi. Semua biaya untuk bahan dan buruh untuk maksud
tersebut diatas merupakan beban Kontraktor. Dan biaya
tersebut sudah termasuk dalam harga satuan didalam
pekerjaan lain-lain pada daftar volume pekerjaan.

1.7. Pekerjaan Sementara


1.7.1. Umum
Kontraktor akan bertanggung jawab terhadap perencanaan,
Spesifikasi pelaksanaan dan berikut pemindahan semua
pekerjaan untuk pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail
dari pekerjaan sementara pelaksanaan pekerjaan bermaksud
untuk melaksanakan dilapangan. Pertama-tama diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sesuai dengan
prosedur dalam Spesifikasi Umum. Apabila Kontraktor
bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan sementara
diluar daerah lapangan seperti terlihat pada Gambar, semua
biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan termasuk
pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya, ditanggung
oleh Kontraktor dan biayanya sudah termasuk pada uraian
pekerjaan pada daftar volume pekerjaan. Keterlambatan tidak
akan meringankan Kontraktor terhadap tanggung jawab untuk
memenuhi ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak
diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.

147
1.7.2. Lapangan Kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh Pemberi Tugas dan
bebas dari pembebasan tanah. Kontraktor sedapat mungkin
melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah tadi seperti
pada gambar atau seperti petunjuk Direksi. Kontraktor
hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan anak buahnya
pada tanah yang sudah dibebaskan, termasuk arah jalan
masuk yang disetujui Direksi sehingga mengurangi kerusakan
tanaman/pemilikan dan kerusakan tanah. Bekas yang dilalui
kendaraan supaya diperbaiki. Sebelum diterimanya pekerjaan
oleh Pemberi Tugas tanah harus dikembalikan ke keadaan
semula. Kontraktor bertanggung jawab langsung kepada
Pemberi Tugas untuk semua kerusakan misalnya kerusakan
tanaman atau tanah hasil galian baik milik Pemberi Tugas atau
orang lain, Kontraktor mengganti kerugian terhadap semua
kehilangan dan tuntutan kerena kerusakan tersebut sesuai
dengan ketentuan dalam kontrak.

1.7.3. Kantor Kontraktor, Perkampungan, Gudang, Bengkel,


Pemondokan buruh dsb.
Kontraktor harus menyediakan, memelihara mengerjakan dan
memindahkan bangunan sementara seperti kantor kontraktor,
perkampungan stafnya, gudang, bengkel, pemondokan buruh
dan bangunan sementara lainnya setelah selesai pekerjaan,
supaya diserahkan kepada Pemberi Tugas. Kontraktor supaya
menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan
sementara secara umum kepada Direksi untuk mendapat
persetujuan pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan
pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan
Direksi. Apabila pelaksanaan pekerjaan berada dibawah muka
air tanah, air tersebut supaya dipompa dahulu sebelum
dilakukan penggalian. Pembuangan air dilakukan sedemikian
rupa, sehingga dapat dipelihara kestabilan dari dasar dan sisi
miring yang digali sehingga semua pelaksanaan konstruksi
dikerjakan pada keadaan kering.

1.7.4 . Pengalihan Sementara dari Saluran Pengairan Yang Ada


Kontraktor tidak diperbolehkan mengganggu sistim pengairan
yang ada selama pelaksanaan pekerjaan. Direksi akan meminta
kontraktor untuk mengerjakan pekerjaan pengalihan
sementara pada saluran irigasi yang mengerjakan pekerjaan
pengalihan sementara pada saluran irigasi yang ada sebelum
melaksanakan pekerjaan saluran serta bangunan yang

148
berhubungan. Kontraktor supaya menyerahkan rencana
pengalihan sementara untuk mendapatkan persetujuan
Direksi. Setelah rencana itu disetujui / dirubah atas petunjuk
Direksi, pelaksanaan pekerjaan pengalihan sementara harus
sesuai dengan rencana yang telah disetujui. Biaya untuk
pembuatan rencana pengalihan sementara saluran pengairan
yang ada supaya dicantumkan dalam volume pekerjaan, sesuai
dengan kemajuan pekerjaan dan perintah Direksi.

1.8. Keamanan dan Pemeriksaan Kesehatan


1.8.1. Umum
Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu
selama pelaksanaan pekerjaan, antara lain pengaturan
kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan bensin,
pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran,
dibuat dan dipelihara oleh kontraktor atas biaya kontraktor.
Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap semua
keamanan dan pemeriksaan kesehatan, dan menyerahkan
peraturan dan organisasi untuk mendapatkan persetujuan
Direksi. Tidak ada pembayaran tambahan, dan dalam hal ini
semua biaya sudah termasuk dalam kontrak.

1.8.2. Sistim Pengawasan Keamanan


Kontraktor supaya mengatur sistim pengawasan keamanan dan
organisasinya dan diserahkan untuk mendapat persetujuan
kepada Direksi. Sistim pengawasan keamanan dengan
kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup untuk menghindari
kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik
yang bersangkutan. Sistim pengawasan keamanan harus
dilaksanakan sesuai dengan program yang disetujui dan
berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di Indonesia.

1.8.3. Peraturan Kesehatan


Kontraktor harus mengusahakan lapangan kerja dalam
keadaan bersih dan keadaan sehat serta
memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan
tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui
oleh Direksi dan oleh Pengusaha setempat. Kontraktor
hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil
langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar
lapangan kerja tetap bersih.

149
1.8.4. Bahan Peledak dan Bensin
Kontraktor hendaknya membuat peraturan untuk mengangkut
dan menyimpan/mengendalikan bahan peledak dan bensin
seaman mungkin untuk melindungi masyarakat sesuai dengan
hukum dan peraturan keamanan yang berlaku. Kontraktor
harus memiliki semua Surat Keterangan yang diperlukan dan
membayar semua biaya yang diperlukan untuk pemidahan
bahan peledak dan bahan bakar dari suatu tempat ketempat
lainnya dan menyimpan dengan baik seperti semula. Kontraktor
supaya menyediakan dan memasang sistim peringatan yang
cukup dan memberikan peringatan kepada masyarakat
mengenai bahaya yang mungkin timbul sehubungan dengan
bahan peledak. Kontraktor harus yakin bila hendak
mengeluarkanbahan peledak bahwa daerah yang akan
diledakan benar-benar kosong dari semua penduduk, orang
jalan kaki dan lalu lintas kendaraan. Kontraktor harus
memasang papan nama pada setiap jalan mauk kedaerah
tersebut sehingga mencegah lalu lintas masuk kedaerah
tersebut dengan memberikan pengumuman bahwa daerah itu
sudah aman. Tempat gudang bahan peledak harus disetujui
oleh Direksi. Gasolin diatas tanah dan tanki gas minyak tanah
tidak diperbolehkan diletakkan pada batas perkampungan atau
lebih dekat dari pada 100 m ke bangunan yang ada dilapangan.
Kontraktor tidak diperbolehkan menggunakan bahan peledak
tanpa persetujuan tertulis dari Direksi, dan bertanggung jawab
pada saat pelaksanaan peledakan.

1.8.5. Pencegahan Kebakaran


Kontraktor harus melakukan setiap pencegahan dan
melindungi api yang terjadi pada atau sekitar lapangan kerja
dan harus menyediakan segala yang diperlukan/peralatan
pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan pada
semua bangunan air dan bangunan gedung atau pekerjaan
yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk perkampungan
tempat tinggal, pemondokan buruh dan bangunan gedung
lainnya. Kontraktor akan memelihara peralatan dan
perlengkapan pemadam kebakaran yang dibutuhkan dalam
keadaan baik sampai pekerjaan diterima oleh Pemberi Tugas.
Kontraktor akan berusaha keras untuk memadamkan
kebakaran yang terjadi dilapangan kerja. Dalam hal ini
Kontraktor menyediakan perlengkapan yang mutlak diperlukan
dan tenaga buruh yang dikerjakan di lapangan, termasuk
peralatan dan tenaga Sub Kontraktor.

150
1.9. Foto Dokumentasi
Kontraktor diwajibkan membuat foto dokumentasi, Foto tersebut
merupakan foto berwarna ukuran kartu pos atau R.3 dicetak
dalam rangkap 2 dan ditempel pada album foto ukuran Folio (F.4)
dan menyerahkan negatif (klise) / CD foto tersebut.
Cara pemgambilan foto untuk saluran dan bangunan adalah
sebagai berikut :
- Sebelum Pelaksanaan (0 %)
- Sewaktu Pelaksanaan ( 50 %)
- Setelah Pelaksanaan ( 100 %)
Kecuali ditentukankan atau ditunjuk lain oleh direksi maka Foto
diambil dari satu tempat/ fokus yang sama dan setiap jarak 100 m
untuk kesinambungan dan diambil dalam pelaksanaan pekerjaan,
tempat pengambilan foto adalah sebagai berikut.
a. Saluran
b. Tanggul
c. Bangunan Air
d. Tempat-tempat yang dianggap perlu oleh direksi

1.0. Pembersihan dan Striping


1. Pembersihan meliputi pemindahan tonggak /tunggul kayu,
tumbuhan liar, belukar dan sampah dari daerah kerja yang
akan dipakai untuk bangnan permanen, jalan dan saluran.
Seluruh pekerjaan tanah dari berbagai bagian pekerjaa harus
dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang ditunjuk
dalam gambar atau menurut ukuran dan ketinggian tanah atau
jarak terusan harus ditunjukkan kepada direksi lebih dahulu
sebelum memulai pekerjaan tanah setiap tempat. Yang
dimaksud dengan ”Kepentingan Ketinggian Tanah” dalam
perincian adalah permukaan tanah sesudah dan sebelum
pekerjaan tanah dimulai.

 Pengupasan tanah permukaan (striping) meliputi pemindahan


benda organik seperti rumput, tanah humus dan akar-akar dari
semua dasar tanggul (timbunan),dari daerah dimana material
digali untuk bahan timbunan. Dalamnya striping harus 25 cm
kecuali bila ditentukan atau ditunjuk lain oleh direksi.

151
PEKERJAAN TANAH

1. UMUM
1.1. Pembersihan Lapangan
Pemborongan harus membersihkan lapangan kerja untuk saluran
dan bangunan yang ada dari semua tumbuhan dan bambu,
termasuk pohon-pohon. Pemborong harus membongkar akar-akar,
mengisi lubang-lubangnya dengan tanah dan dipadatkan kemudian
membuang dari tempat pekerjaan semua bahan-bahan hasil
pembersihan lapangan.
1.2. Pekerjaan Tanah
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan
menurut ukuran dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar,
atau menurut ukuran dan ketinggian lain, yang mungkin akan
diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau
berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus
ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai
pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang dimaksud dengan
"ketinggian tanah" dalam spesifikasi adalah tinggi "permukaan
tanah" sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah
dimulai.

2. GALIAN
2.1 Galian Saluran
2.1.1 Penggalian dan pembuangannya.
Tanah galian dari saluran atau saluran pembuang harus
ditempatkan disepanjang tanggul atau jika terdapat kelebihan
galian , dan jika tidak disebutkan lain diletakkan ditanggul lain
yang memerlukan tambahan timbunan.
Kelebihan galian yang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tanah,
baik setempat atau ditempat lain dimana volume galian dan
timbunan tidak seimbang disepanjang saluran harus
ditempatkan pada tempat tanggul buangan terpisah, diluar
pekerjaan tanah permanen. Tanggul buangan ini harus
dibentuk menurut ukuran yang ditunjuk dalam gambar atau
menurut perintah direksi dan harus dibentuk sedemikian rapi
dan stabil.
Pemborong harus menyiapkan rencana pekerjaan dengan detail
lokasi dan program penggalian dari saluran dan membuang
tanahnya sebagai timbunan tanggul.
2.1.2 Peralihan
Pada setiap perubahan tampang melintang, peralihan harus
dibuat pada dasar dan talud saluran sedemikian rupa, sehingga
kesalahan kearah tegak/mendatar tidak lebih 1 : 10.

152
2.1.3. Cerlah ditanggul
Dimana perlu ada tempat bangunan atau pembuatan saluran
yang diperintahkan direksi , pemborong harus membuat celah-
celah pada tanggul yang kemudian untuk ditimbun kembali
seperti semula setelah selesai pekerjaan, untuk landasan bagi
jalan masuk sementara atau tetap seperti diperlukan.
2.1.4. Longsor Ditalud
Pemborong harus mencoba untuk menjaga dengan sangat hati-
hati dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan,
untuk mencegah terjadinya longsoran dan gugurnya bahan
disamping galian dan tanggul.
2.1.5 Kelebihan Penggalian
Jika selokan atau saluran digali, tanggul atau berm diluar
ukuran yang disebutkan , pemborong harus membangun
kembali sesuai spesifikasi, atau ditentukan lain menurut
petunjuk direksi.

2.2 Galian Bangunan


2.2.1. Pengeringan pada pengalian.
Pemborong harus menjaga agar galian bebas dari air selama
masa pembangunan. Cara menjaga galian bebas dari air,
pengeringan dan pembuangan air harus dengan cara yang dapat
disetujui oleh direksi.
Pemborong harus menjamin adanya peralatan yang standby dan
cukup dilapangan setiap waktu guna menghindari terputusnya
continuitas pengeringan air.
2.2.2. Cara Penggalian
Pemborong harus menyampaikan usul cara penggalian,
termasuk penjelasan dari penahanan penahanan yang
diperlukan untuk penggalian guna mendapatkan persetujuan
direksi secara tertulis 14 hari sebelum pekerjaan dimulai
sehingga menjamin stabilitas penggalian.

2.3. Penggalian pada Bangunan


Penggalian harus dilaksnakan sedemikian besar untuk
memungkinkan pengeringan yang cukup. Cukup perkuat untuk
tebing galian dan cukup ruangan pembuatan acuan, pengecoran
beton, memasang pasangan batu dan pekerjaan timbunan,
termasuk pemadatan dan lain-lain kegiatan pembangunan apapun.

153
2.4. Penggalian pekerjaan pipa
Pembuatan galian harus akhirnya dirapikan dengan tangan atau
dengan cara lain yang mungkin dibenarkan atau diperintahkan
direksi, segera sebelum pipa diletakkan.
2.5. Kelebihan Penggalian
Penggalian yang melebihi batas yang dfitentukan pada pasal 8.1.7
harus diisi kembali oleh pemborong dengan tanah isian yang
didapatkan sebagaiman yang diperintahkan.
2.6. Perapihan permukaan galian dengan tangan.
Didasarkan suatu penggalian yang akan dibebani beton pasangan
batu atau isian yang dipadatkan 0,15 m pada dasar dari galian
harus dirapikan dengan tangan, atau dengan cara lain yang
dibenarkan atau diperintahkan oleh direksi. Hal ini dilakukan
setelah pemindahan semua lumpur segera sebelum menempatkan
beton pasangan batu/urugan.
2.7. Pemilihan dan Pemadatan Tanah Isian.
Bila pengisian kembali tempat bawah tanah dekat dekat bangunan
diperlukan bahan-bahan yang akan dipakai harus diselesaikan
dengan hati-hati dan dipadatkan.
2.8. Luasnya Penggalian
Luas penggalian harus sekecil mungkin menurut petunjuk Direksi,
untuk pekerjaan bangunan. Penggalian dimulai dari muka tanah
dengan harus mengambil lebar yang cukup sesuai dengan gambar
atau ditentukan lain oleh Direksi. Perbaikan/pembangunan saluran
terbuka dan saluran tertutup (pipa) harus dibatasi panjangnya
harus mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu secara tertulis.
Kecuali persetujuan secara tertulis dari Direksi, pekerjaan pada
setiap panjang yang sudah disetujui harus diselesaikan sampai
memuaskan Direksi, sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai.
2.9. Tanah Pinjaman (Borrow Area)
Dimana disebutkan atau diperintahkan oleh Direksi, bahan
timbunan yang diperlukan untuk pekerjaan harus diambilkan dari
daerah pinjaman (Borrow Area) yang disetujui, setelah diuji untuk
mengetahui kecocokan bahan. Sebelum penggalian pada tanah
tersebut, permukaannya harus dikupas dari tanaman-tanaman
termasuk akar-akarnya. Apabila diperintahkan Direksi, tanah harus
dikupas sampai kedalaman 0,25 m, untuk sementara ditimbun dan
ditempatkan di sektarnya.
Setelah selesai penggalian, Pemborong harus meninggalkan daerah
tersebut dalam keadaan rapi sampai memuaskan Direksi termasuk
semua pekerjaan tanah yang diperlukan untuk mencegah
penggenangan air di daerah tersebut. Apabila tanah pinjaman pada
sawah atau tegalan, tanah yang dipakai untuk timbunan tidak
boleh lebih dalam dari 0,5 m, kecuali ditentukan lain dan setelah

154
semua penggalian selesai, daerah tersebut harus ditinggalkan
dalam keadaan sedemikian sehingga daerah tersebut bisa dipakai
kembali untuk pertanian, termasuk hal-hal yang penyangkut
pengairan dan drainase dari daerah itu.
Batas tanah pinjaman minimum harus 20 meter di luar batas
pekerjaan tetap. Pemborong harus menggali, memuat mengangkut,
membuang, membentuk dan memadatkan bahan-bahan timbunan
tersebut sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam gambar.
2.10 Penggalian Tanah Jelek
Jika sesuatu bahan yang jelek terdapat di tempat pondasi,
Pemborong harus memindahkan dan membuangnya ketempat yang
disetujui oleh Direksi. Jika tidak ada ketentuan atau perintah lain
dari Direksi, Pemborong harus mengisi lubang dalam Pondasi
tersebut dengan pasangan batu untuk bangunan, dengan bahan
timbunan tanggul untuk tanggul dan dengan bahan berbutir yang
dibenarkan untuk jalan, saluran, pipa, pasangan tegak dan lapis
lindung tebing.
Jika Pemborong menjumpai sesuatu bahan yang menurut
pendapatnya mungkin tidak baik, dia harus segera
memberitahukan secara tertulis kepada Direksi, yang akan
memberi petunjuk kepada Pemborong apakah bahan tersebut akan
ditentukan sebagai bahan jelek atau baik. Biaya yang berhubungan
dengan bahan yang jelek itu harus dipikul oleh Pemborong, jika
menurut pendapat Direksi ketidak baikan itu disebabkan oleh
kegagalan Pemborong untuk memenuhi Spesifikasi, termasuk
menjaga agar galian bebas dari air.
2.11 Perapian Permukaan Galian dengan Tangan
Dasar galian yang akan menerima beton, pasangan batu atau isian
yang dipadatkan, 0,15 m yang terakhir dari galian harus dirapikan
dengan tangan, atau dengan cara lain yang mungkin dibenarkan
atau diperintahkan oleh Direksi. Hal ini dilakukan setelah
pembersihan semua lumpur pada waktu akan menempatkan beton,
pasangan batu atau isian.

155
PERLENGKAPAN DIREKSI

1. Kantor Sementara Di Lapangan


Apabila diminta oleh Direksi, Pemborong harus menyediakan dan
memelihara sebuah kantor sementara di Lapangan, termasuk
tempat berteduh mobil, jalan-jalan, lorong-lorong dan sebagainya,
lengkap dengan alat-alat untuk dipakai sendiri oleh Direksi,
Pelaksana, beserta Stafnya. Kantor sementara itu harus
ditempatkan di lapangan pada tempat yang diputuskan dan
disediakan oleh Direksi. Kantor sementara itu harus mempunyai
luas lantai 45 m2.
Bahan-bahan yang dipakai untuk pembuatan kantor Direksi
harus sesuai dengan Spesifikasi dan apabila tidak ada haruslah
bahan-bahan yang baik. Pada dasarnya, Pemborong harus
menyesuaikan dengan standar umum dari Konstruksi.
Luas lantai dari Kantor harus dibagi-bagi dalam beberapa kamar
menurut petunjuk Direksi. Permukaan tanahnya harus
dibersihkan dan diratakan, dan daerah sekitarnya dibuat dengan
kemiringan keluar dari kantor Direksi. Konstruksi dari kantor
Direksi boleh dibuat dari kayu, pasangan bata atau balok-balok
semen.
Ketinggian lantai kantor harus minimum 500 mm lebih tinggi dari
ketinggian tanah sekitar dan diplester halus. Semua lantai dan
dinding harus dibuat rapat air sehingga dapat mencegah
perembesan air ke atas.
Atap kantor harus dari konstruksi besi atau konstruksi lain yang
disetujui dan harus dari macam konstruksi yang biasa dipakai
dan bermutu baik. Atap kantor harus dibuat sedemikian sehingga
membentuk serambi luar selebar tidak kurang dari 2 m pada
kedua sisi dari kantor. Kantor harus dilengkapi dengan pintu-
pintu dan jendela-jendela, juga peralatan kantor seperti almari,
meja kursi, dan lain-lain.
Kantor dan area parkir kendaraan harus dipagar setinggi 1,80 m
kawat berduri dengan pintu keluar berkunci ganda serta pintu
keluar orang dengan kunci tunggal. Pagar harus sesuai dengan
persetujuan Direksi.
Semua bagian dalam dan luar dari bangunan harus dicat, bagian
luar bawah dari pasangan bata harus dicat tembok. Semua
pekerjaan kayu dicat dasar, dan 2 kali cat kayu. Semua warna-
warna dari cat harus atas persetujuan Direksi. Bila perlu atau

156
diperintahkan Direksi, bangunan itu harus dicat kembali apabila
kelihatan sudah jelek.
Kantor Direksi harus dilengkapi dengan instalasi, air termasuk
closet jongkok, septic tank dengan peresapannya, lengap dengan
penyediaan air untuk air minum dan cuci. Perlengkapan lain
seperti untuk penerangan lengkap dengan generatornya harus
juga disediakan.
Pemborong boleh menyewa rumah penduduk untuk dipakai
sebagai kantor Direksi. Kalau perlu rumah itu harus diperbaiki
lebih dahulu sehingga sesuai dengan yang disyaratkan. Semua
ini harus atas persetujuan Direksi.
Halaman kantor sementara itu harus diratakan dan diberi
kemiringan serta diperlengkapi dengan lapisan perkerasan cukup
untuk dua kendaraan.
Kantor, alat-alat perlengkapan dan pelayanan harus disi-apkan
dalam waktu 30 hari mulai tanggal Direksi memberi perintah
untuk menyiapkannya. Pemborong harus menjaga supaya kantor
tetap dalam keadaan baik, termasuk semua peralatan perabot,
perlengkapan dan alat-alat dan halaman sebagaimana ditentukan
di atas. Penjagaan yang demikian harus termasuk penyediaan air,
kerosin, perawatan, pembersihan setiap hari, penjaga, pesuruh
dan semua hal-hal dan barang-barang lainnya yang diperlukan
untuk memperlancar dan efisiensi kerja pembangunan, dalam
rangka memenuhi tujuan dari perjanjian.
Apabila diperintahkan oleh Direksi, kantor sementara itu harus
dipindahkan dan lapangan dikembalikan ke keadaan semula,
sejauh mungkin dapat dikerjakan sampai pemuasan Direksi.
Semua bahan dan perlengkapan tetap menjadi miliknya
pemborong.
2. Kantor Yang Dapat Dipindahkan
Jika diperintahkan oleh Direksi, pemborong harus
menyelenggarakan kantor yang dapat dipindahkan, diperlengkapi
sebagaimana akan diterangkan di bawah, untuk dipakai sendiri
oleh Direksi Pelaksana dan Stafnya, pada tempat yang
ditunjukkan oleh Direksi dan harus memindahkannya dari
lapangan pada waktu pekerjaan telah selesai atau pada tanggal
yang lebih duluan sebagaimana akan diputuskan oleh Direksi.
Dalam waktu pelaksanaan pemborongan, pemborong apabila
diperintahkan, harus membongkar kantor itu, mengangkatnya

157
dan membangunnya kembali pada tempat baru yang ditunjuk
oleh Direksi.
3. Bantuan Untuk Direksi
Pemborong harus memberikan bantuan kepada Direksi dengan
menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan
sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan setiap saat atau dari
waktu ke waktu.
4. Peralatan Pengukuran dan Perlengkapan
Pemborong harus menyediakan dan memelihara Peralatan dan
Pengukuran dan perlengkapannya untuk dipakai oleh Direksi
seperti yang terdaftar dalam spesifikasi khusus.
Alat dan perlengkapan itu harus baru atau apabila tidak baru
harus menurut persetujuan Direksi, serta dijaga supaya tetap
dalam keadaan baik, jika ada kehilangan atau rusak harus
diganti segera.
Semua alat-alat dan perlengkapan itu tetap menjadi milik
Pemborong.
Penjelasan secukupnya harus diserahkan bersama penawaran,
untuk memungkinkan Direksi menilai mutu alat-alat dan
perlengkapan yang akan disediakan pemborong, alat-alat dan
perlengkapan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan
pemborongan, kecuali dengan ijin atau perintah dari Direksi.
5. Transportasi
Pemborong harus menyediakan untuk dipakai oleh Direksi dan
Stafnya pada setiap waktu yang dikehendaki, Kontraktor harus
menyediakan untuk dipakai Direksi dan Pengawas kendaraan
roda 4 (empat) dan roda 2 (dua). kendaraan bermotor seperti
terdaftar dalam Spesifikasi Khusus, untuk tugas dinas yang
berhubungan dengan kontrak. Kendaraan harus terpelihara
sehingga setiap waktu berada dalam keadaan baik.
Andaikata suatu kendaraan menurut pandangan Direksi tidak
dapat dipakai, pemborong harus menggantikannya tanpa
penundaan.
Pemborong harus menyediakan pengemudi yang cakap, serta
semua keperluan lain seperti bahan bakar, pelumas dan
sebagainya dan harus menanggung semua biaya yang
berhubungan dengan pemakaian, pemeliharaan, perijinan dan
asuransi. Setelah selesainya kontrak, kendaraan dikemba-likan
kepada Pemborong.

158
Kendaraan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan
kontrak, kecuali dengan ijin atau atas perintah Direksi.
6. Foto - foto
Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang
dibuat oleh tukang foto yang berpengalaman.
Foto-foto harus berwarna dan ditunjukkan sebagai
laporan/pencatatan tentang tahap pelaksanaan yaitu dari awal,
pertengahan dan akhir dari suatu bagian tertentu dari pekerjaan
yang diperintahkan oleh Direksi.
Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi,
pengambilan harus dari titik dan arah yang sama dan yang
sudah ditentukan sebelumnya.
Bilamana mungkin maka pada latar belakang supaya diusahakan
adanya suatu tanda khusus untuk memudahkan mengenali
lokasi tersebut.
Foto negatif dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah
apapun.
Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat
rencana/denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari kamera
juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi
untuk disetujui.
Tiap foto berukuran 120 mm x 90 mm dan diberi catatan sebagai
berikut :
- Nama DI
- Detail Kontrak
- Nama Bangunan atau Lokasi Saluran
- Tanggal pengambilan
- Tahap Pelaksanaan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi
dengan suatu set pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan
periode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan kontrak, maka
foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam album-album.
Foto-foto ditempelkan dalam album secara berurutan menurut
lokasinya masing-masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya
yakni 0%, 50% dan 100% ditempel pada satu halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu)
ganda album negatifnya. Tiap album dan juga yang berisi negatif
harus diberi keterangan atau tanda yang sama untuk
memudahkan mengindentifikasi negatif dan cetakannya.

159
Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya
tidak boleh diberikan/ dipinjamkan kepada siapapun.
7. Gambar Kerja (Working Drawing)
Direksi mungkin memerlukan gambar kerja untuk memberikan
penjelasan bagian dari pekerjaan pokok, termasuk semua
pekerjaan sementara yang perlu.
Pemborong harus menyediakan gambar kerja berdasarkan
gambar desain, gambar standar, permukaan tanah asli,
ketinggian akhir yang diperintahkan dan lain-lain persyaratan
dari Direksi.
Ukuran dan susunan gambar harus sama dengan gambar
standar dari Kontrak.
8. Gambar-gambar Pelaksanaan
Pemborong harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan
pekerjaan yang dilaksanakan. Cetakan dari gambar-gambar
harus diserahkan kepada Direksi untuk disetujui.
Gambar-gambar yang telah disetujui kemudian disalin di atas
kertas film-tebal 0,063 mm dengan memakai tinta dan
diserahkan kepada Direksi setelah bagian pekerjaan tersebut
selesai.
Semua gambar-gambar harus berukuran standard seperti
gambar-gambar pemborongan, Gambar-gambar harus
menunjukkan semua penjelasan dari pekerjaan yang
dilaksanakan

PERAPIHAN

Perbaikan dari timbunan atau galian yang tidak memuaskan


serta tidak memenuhi penampang melintang yang
diisyaratkan/disetujui harus diperbaiki dengan menggaruk atau
menambah material yang selanjutnya dibentuk dan dipadatkan
kembali.

Untuk pekerjan pembuatan bangunan air, pekerjaan perapihan


ini termasuk pembersihan akhir sehingga segi estetika tampak
rapi dan bersih dan tidak menjadi beban bagi konstruksi yang
sudah dipasang.

160

Anda mungkin juga menyukai