BAB I
SPESIFIKASI UMUM
1.5. Standart
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
Normalisasi Standart Indonesia.
Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standard Indonesia, maka dapat dipakai
British Standard yang sesuai dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci di sini atau tidak
dicakup oleh Standard Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan klas utama.
Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan atau
diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut dan
keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan.
c. Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal
permulaan dan penyelesaiannya.
d. Daftar tenaga kerja setempat.
e. Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan di lapangan yang digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari
lapangan.
f. Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap harus diuraikan
sebagai berikut :
1. Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan beton
2. Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan
3. Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan
4. Jumlah volume dari pekerjaan pasangan batu yang diselesaikan
5. Jumlah banyaknya bangunan dan lain-lain
g. Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan
h. Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran
yang diperlukan pada bulan berikutnya
i. Hal-hal yang diminta sesuai dengan kontrak dan masalah yang timbul atau
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
1.7.5. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus Disediakan oleh Kontraktor
Kontraktor supaya menyerahkan kepada Direksi tiga set spesifikasi yang lengkap,
brosur dan data bahan dan perlengkapan untuk mendapat persetujuan dan harus
disediakan sesuai dengan Kontrak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dari sejak
penerimaan Surat Perintah Kerja. Persetujuan dari spesifikasi, brosur dan data
bagaimanapun juga tidak meringankan Kontraktor dari tanggungjawabnya dalam
hubungannya dengan kontrak.
1.9.3. Kantor Kontraktor, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan Tenaga Kerja dan
sebagainya
Kontraktor harus menyediakan, memelihara, mengerjakan dan memindahkan bangunan
sementara seperti kantor kontraktor, perkampungan stafnya, gudang, bengkel,
pemondokan tenaga kerja dan bangunan sementara lainnya setelah selesai pekerjaan
supaya diserahkan kepada Pemberi Tugas.
Kontraktor supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan sementara
secara umum kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan.
Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
Perkampungan staf Kontraktor dan pemondokan tenaga kerja harus dilengkapi dengan
semua pelayanan yang perlu seperti saluran pembuang, penerangan, jalan, gang, tempat
parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegahan kebakaran dan peralatan
pencegahan api sesuai dengan batas yang ditentukan dalam kontrak.
Kontraktor supaya juga melengkapi keperluan air bersih dan penerangan yang cukup
untuk kantor Kontraktor, perkampungan stafnya, pemondokan buruh, bengkel dan
tempat lainnya di daerah kerja.
Pembuangan air sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara kestabilan dari dasar dan
sisi miring yang digali sehingga semua pelaksanaan konstruksi dikerjakan pada keadaan
kering.
Kontraktor harus yakin bila hendak mengeluarkan bahan bakar bahwa daerah yang akan
diledakkan benar-benar kosong dari; semua penduduk, orang jalan kaki dan lalu lintas
kendaraan. Kontraktor harus memasang papan nama pada setiap jalan masuk ke daerah
sehingga lalu lintas masuk ke daerah tersebut dengan memberikan pengumuman daerah
itu sudah aman.
Tempat gudang bahan bakar harus disetujui oleh Direksi. Gasolin di atas tanah dan tanki
gas minyak tanah tidak diperbolehkan diletakkkan pada batas perkampungan atau lebih
dekat daripada 100 m ke bangunan yan ada di lapangan.
Kontraktor tidak diperbolehkan menggunakan bahan peledak tanpa persetujuan tertulis
dari direksi dan bertanggungjawab pada saat pelaksanaan peledakan.
1.12. Mobilisasi
1.12.1. Umum
Kegiatan-kegiatan mobilisasi dapat meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Pembelian atau penyewaan tanah yang diperlukan untuk base camp Kontraktor dan
kegiatan pembangunannya.
b. Penyediaan kendaraan-4 sebanyak 2 buah dan kendaraan bermotor roda-2 sebanyak
2 buah, ke semuanya harus berumur kurang dari 3 tahun pada saat permulaan
periode kontrak, untuk digunakan oleh pengawas Lapangan. Hal ini juga harus
meliputi semua biaya operasi yang mencakup pemeliharaan, bahan bakar,
perbaikan, pembuatan surat kendaraan, asuransi dan sebagainya. Sebagai tambahan
kontraktor harus menyediakan seorang pengemudi dengan gaji, uang lembur yang
layak, tunjangan dan akomodasi sakit dan sebagainya. Untuk hal-hal lain
sebagaimana yang diuraikan dalam bab VII. Kendaraan akan tetap menjadi hak
milik kontraktor pada waktu penyelesaian proyek.
c. Mobilisasi dan pemasangan konstruksi dari tempat perakitan/pabrik yang ada
sampai lokasi pekerjaan.
d. Pembangunan dan pemeliharaan Base Camp Kontraktor, meliputi kantor, tempat
tinggal, bengkel, gudang dan sebagainya.
e. Penyediaan dan pemeliharaan peralatan pengujian laboratorium apabila diperlukan.
Peralatan ini akan tetap menjadi hak milik kontraktor pada waktu penyelesaian
proyek.
f. Semua alat-alat berat dan kendaraan yang akan dipakai operasional kontraktor
selama pengerjaan proyek.
g. Peralatan sarana telekomunikasi berupa pesawat radio telekomunikasi. Peralatan ini
akan tetap menjadi hak milik kontraktor pada waktu penyelesaian proyek.
h. Mobilisasi semua tenaga kontraktor yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.
BAB II
PERSYARATAN BAHAN
2.1. Umum
Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuhi ketentuan-
ketentuan yang dicantumkan di bawah ini.
Bilamana akibat salah satu dan lain hal bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh,
pemborong boleh mengajukan usul perubahan tenaga ahli/direksi sepanjang mutunya
paling tidak sama atau lebih tinggi dari apa yang disyaratkan.
Tenaga ahli/Direksi akan menilai dan memberikan persetujuan secara tertulis.
Sepanjang memenuhi persyaratan teknis, pemborong diwajibkan mempergunakan
bahan-bahan produksi dalam negeri.
2.2.5. Test dan Pemeriksaan Kualitas untuk Material dari Stock Pile
Material-material dari stock pile akan digali dengan shovel dan akan dibawa ke daerah
penimbunan dengan dump truck.
Pada proses ini soil material dan material dari quarry hendaknya dikombinasikan.
Moisture content dari material campuran ini hendaknya diukur beberapa kali sehari dan
hendaknya berada dalam daerah penyimpangan ± 5% dari optimum moisture
contentnya.
Di samping itu test gradasi dari material campuran tersebut hendaknya dilakukan
setidak-tidaknya sekali sehari.
Percobaan tanah tersebut hendaknya dilakukan setiap 5000 m³ material campuran. Hasil
test hendaknya segera dilaporkan kepada petugas yang bekerja di stock yard.
Bila hasil test menunjukkan kondisi yang tidak memuaskan, maka pengangkutannya
hendaknya ditunda dan material tersebut hendaknya diperbaiki sesuai dengan petunjuk
tenaga ahli.
2.2.6. Test dan Pemeriksaan Kualitas untuk Material Inti Kedap Air untuk Tanggul
Berat jenis tanah basah dan material content dari setiap lapisan yang telah dipadatkan
baik di bagian utama maupun di bagian abutment hendaknya diperiksa. Setidak-
tidaknya lima potong contoh tanah diambil dari setiap lapisan untuk ditest pada bagian
utama dan dua potong setidak-tidaknya diambil dari setiap lapisan pada bagian tepi
(bagian abutment).
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
Berat jenis tanah kering dari lapisan yang telah dipadatkan bisa didapat dari pengukuran
berat jenis tanah basah dan moisture contentnya.
Harga rata-rata dari d (rata-rata setiap contoh tanah) hendaknya lebih besar dari 35%
dari berat jenis tanah maksimum dari material-material tersebut, dmax yang ditetapkan
dengan percobaan-percobaan dan semua harga C yang harus lebih besar dari 30% dari
harga dmax tersebut. Moisture content dari seluruh contoh tanah yang ada hendaknya
berada dalam daerah penyimpangannya ±5% dari optimum content (OMC ± 5%).
Khusus untuk density test, daerah-daerah berikut ini hendaknya diselidiki secara teliti :
a. Daerah daerah yang diperkirakan terlalu padat
(kepadatan lapisannya melampaui batas)
b. Dekat batas dari pemadatan oleh roller dan peralatan tumbuk
c. Daerah yang diperkirakan penempatan lapisannya terlalu tebal
Gradasi test dan percobaan-percobaan tanah yang lalu hendaknya dikerjakan untuk
setiap lapisan dengan menggunakan contoh dari masing-masing lapisan. Hasil test
hendaknya seluruhnya sesuai dengan harga perencanaan. Test permeabilitas di lapangan
hendaknya dilakukan setiap 3 m timbunan.
Permeabilitas lapangan hendaknya juga diukur pada beberapa titik dan hendaknya
ditemukan harga permeabilitas yang kurang dari n x 10 -6 cm/dt pada semua titik.
Pada keadaan di mana lapisan yang telah dipadatkan dapat diterima sesuai dengan hasil
test, para petugas di bendungan hendaknya diinstruksikan supaya melanjutkan
pekerjaan penimbunan oleh para pekerja laboratorium.
Pada keadaan di mana lapisan yang telah dipadatkan itu tidak dapat diterima, instruksi-
instruksi seperlunya akan diberikan kepada petugas-petugas di bendungan oleh petugas-
petugas laboratorium melalui tenaga ahli (misal : pemadatan lebih lanjut, pemercikan
pengeringan atau pembuangan dan lain-lain).
Jumlah
Alat Kandung Test yang
Kompaksi Berat Jenis Macam Test
Pemadat an Air Lain
(pemadatan)
Moisture content
Direct
Buldozer Kandunga B. relatif ukuran butiran berat
8 shear test
(27 ton) n air asli 95% isi & berat jenis
skala besar
permeabilitas
Average compaction degree = tingkat pemadatan rata-rata. Harga rata-rata dari berat
jenis tanah kering (rata-rata dari semua contoh) hendaknya lebih besar dari 95% dari
berat jenis tanah kering yang maksimum.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
Di samping itu semua harga berat jenis tanah kering hendaknya lebih besar dari 90%
dari berat jenis kering maksimum.
2.3. Material Batuan (Rock Fill Materials)
2.3.1. Umum
Material yang dipakai sebagai rockfill material hendaknya mempunyai kualitas yang
terbaik. Seorang tenaga ahli akan melaksanakan segala macam test yang diperlukan
untuk membuktikan bahwa material-material tersebut mempunyai kualitas yang baik
dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.
Setelah test-test tersebut selesai dilakukan, tenaga ahli tersebut mempunyai hak untuk
menolak atau mengapkir material-material yang ternyata hasil testnya tidak
memuaskan.
Pelaksana dapat mengusulkan suatu metode yang lain, seperti pemadatan dengan motor
penggetar (Vibrator), selama ia dapat menjamin suatu hasil yang sama dengan metode
yang ditentukan tenaga ahli.
2.5. Batu
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan
lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda--
noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya. Batu tersebut harus
diambil dari sumber yang disetujui Direksi.
2.6. Semen
Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus produksi
dalam negeri dan sesuai dengan PBI-1971, NI-2. Pemborong harus menyediakan contoh
semen apabila diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Pemborong di
lapangan dan dari pabrik atau Pemborong harus menguji semennya menurut PBI 1971
(NI-2).
Portland Cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi persyaratan
teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka tidak boleh
dipakai untuk campuran.
2.8. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus dari
sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar Nasional Indonesia
PUBI.
2.10. Tulangan
Tulangan baja untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan digilas panas, sesuai
dengan PBI 1971 seperti ditunjukkan gambar-gambar. Dan khusus pada pekerjaan
jembatan kendaraan tulangan pokok/utama harus memakai baja ulir.
Untuk tiap-tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan,
pemborong harus menyediakan untuk tiap-tiap pembuatan kepada Direksi suatu hasil
pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh Direksi.
Untuk tiap-tiap kiriman tulangan anyaman baja yang dikirim ke tempat pekerjaan,
pemborong harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan yang diakui dari catatan-
catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan pemuatan-pemuatan
darimana kiriman itu dibuat.
Pemborongan harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika
dibutuhkan oleh Direksi. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang-batang baja yang
telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk dipakai
dipekerjakan tanpa persetujuan Direksi.
BAB III
PEKERJAAN TANAH DAN PASANGAN BATU
tanggul untuk tanggul dan dengan bahan berbutir yang dibenarkan untuk pasangan dan
lapis lindung tebing.
Jika pemborong menjumpai sesuatu bahan yang menurut pendapatnya mungkin tidak
baik, dia harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Direksi, yang akan
memberi petunjuk kepada pemborong apakah bahan tersebut akan ditentukan sebagai
bahan jelek atau baik. Biaya yang berhubungan dengan bahan yang jelek itu harus
dipikul oleh pemborong, jika menurut pendapat Direksi ketidakbaikkan itu disebabkan
oleh kegagalan pemborong untuk memenuhi Spesifikasi, termasuk menjaga agar galian
bebas dari air.
Persetujuan Direksi untuk hal-hal di atas tidak dapat dipakai untuk menghilangkan
tanggungjawab pemborong apabila terdapat kegagalan di dalam melaksanakan
bangunan pada tanah jelek.
Seluruh permukaan yang akan berlaku sebagai pondasi/dasar timbunan atau untuk
struktur yang permanen hendaknya dikupas. Pekerjaan ini termasuk menyingkirkan top
soil, tumbuh-tumbuhan. Akar-akaran dan semua material benda-benda yang tidak
dikehendaki. Kedalaman stripping akan ditentukan oleh tenaga ahli. Material-material
yang didapat dari pekerjaan stripping hendaknya disimpan pada suatu tempat yang
ditunjukkan oleh tenaga ahli sedemikian sehingga operasi pengambilan material dari
quarry tidak terganggu. Sampah-sampah, akar-akaran dan tumbuh-tumbuhan lain
hendaknya dibakar atau ditimbun pada suatu tempat yang ditentukan oleh tenaga ahli.
debu, tanah/lumpur, minyak, keratan kayu dan benda-benda yang tidak diinginkan
lainnya. Dasar dan dinding galian hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga
terjadi ikatan yang baik dengan timbunan tanah dari bagian inti.
Bila ditemukan kerusakan-kerusakan asli pada permukaan pondasi embung selain
dari akibat kesalahan kontraktor, tenaga ahli dapat merubah garis galian dan
memerintahkan penggalian kembali sesuai dengan garis galian yang baru.
Biaya penggalian tersebut akan dibayarkan kepada kontraktor dengan menggunakan
harga satuan yang sama untuk penggalian seperti tertera pada schedule.
b. Galian pada quarry
Metode pengambilan material dari quarry diserahkan pada kebijaksanaan pelaksana.
Pelaksana hendaknya membuang rock material yang tidak memenuhi syarat, yang
tidak dapat digunakan untuk pengisian batuan (rockfill) ketumpukan pembuangan di
sektor quarry sesuai dengan instruksi tenaga ahli.
c. Galian pada borrow pit
Segala macam material tanah yang dikehendaki untuk pembangunan dan akan
diambil dari borrow pit, lokasi borrow pit ini ditentukan di daerah sekitar embung.
Material tanah yang digali dari dasar tubuh embung dapat digunakan untuk material
inti setelah mendapatkan persetuJuan dari tenaga ahli.
Area borrow pit hendaknya dibersihkan dari segala tumbuh-tumbuhan serta
material-material lain yang tidak diinginkan. Kontraktor harus membersihkan
daerah tersebut dengan hati-hati, juga daerah-daerah lain yang diperlukan dari
segala material yang tidak dikehendaki. Tempat pembuangan dari segala material
yang tak terpakai dari stripping akan tergantung pada penentuan tenaga ahli.
Jika material-material yang tidak bisa digunakan untuk penimbunan inti embung
atau tujuan lain ditentukan pada borrow pit, material-material tersebut hendaknya
ditinggalkan saja di tempat semula atau digali dan dibuang sesuai dengan petunjuk
tenaga ahli.
Jika ditentukan pecahan-pecahan batu yang mempunyai dimensi maksimum atau
lebih dari 150 mm, batuan-batuan tersebut akan disingkirkan baik pada tempat
penggalian atau tempat penimbunan setelah diangkat sebelum material tersebut
diroll dan dipadatkan.
Selokan-selokan pengering/drainase yang tepat hendaknya diusahakan di dalam
borrow pit, sehingga tidak terjadi genangan di dalam borrow pit.
3.4.6. Pembuangan Material Galian
Material yang layak dari semua galian yang dikehendaki dan setiap pengupasan dasar
hendaknya digunakan untuk timbunan embung atau bagian-bagian lain. Material galian
yang tidak layak untuk tujuan tersebut di atas hendaknya dibuang dan disimpan pada
tempat pembuangan (waste piles) pada suatu tempat yang ditentukan kemudian oleh
tenaga ahli.
Tenaga ahli dapat langsung memerintahkan pelaksana untuk memindahkan
tempat/lokasi dari waste piles tetapi pelaksana tidak dibenarkan menuntut tambahan
pembayaran sehubungan dengan pemindahan tempat tersebut. Pemindahan atau
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
penambahan dari waste piles atas kehendak pelaksana sendiri akan dilaksanakan dengan
biaya pelaksana itu sendiri.
Pada keadaan dimana hasil test dari lapisan terdahulu tidak memuaskan, maka lapisan
tersebut harus dipadatkan atau dikeringkan atau disingkirkan, sesuai dengan persetujuan
tenaga ahli/Direksi.
Tebal pengurugan lapisan hendaknya kurang dari 30 cm pada bagian utama dan kurang
dari 7 m bagian abutment.
Penempatannya hendaknya dilaksanakan dengan hati-hati supaya tidak terjadi
perubahan bentuk, mencekung atau mengelupas, tercampur dengan material-material
dari daerah yang berdekatan dan tidak berubah komposisi dan gradasinya.
Pekerja dan peralatan secukupnya hendaknya disiapkan di site untuk membongkar dan
menebarkan material-material tersebut, mengontrol moisture content selama waktu
pembangunan dan menyingkirkan material-material yang tidak terpakai.
Material yang disingkirkan tersebut akan dibuang di tempat yang ditunjukkan/ disetujui
oleh tenaga ahli/Direksi.
Bekas-bekas jejak roda tractor & roller pada setiap lapisan akan dibersihkan dengan
seksama sebelum memulai pemadatan.
Sebelum pemisahan, permukaan tanah hendaknya dikais/digaruk terlebih dahulu dengan
dozer dan tanah yang baik pengeringannya dibawa ke stock-yard dengan dump truck
atau motor grader dan material-material tanah akan dikeringkan lebih lanjut pada saat
ditimbun pada tempat penyediaan.
Di samping itu sistim drainase (pengeringan) pada stock yard hendaknya diatur dengan
sebaik-baiknya. Sebagaimana material-material core yang kasar, material-material yang
berbutir kecilpun hendaknya dikumpulkan dan diangkut ke stock yard dan pada saat
melakukan stock pilling, butiran yang berdimensi lebih besar dari 100 mm hendaknya
disingkirkan dengan dozer atau dengan tenaga manusia.
Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup
lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang dan larut
karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya
diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong
yang belum mantap.
3.5.8. Urugan Kembali
Sebelum melaksanakan "Urugan Kembali” pada muka pasangan batu yang tak
kelihatan, pasangan batunya harus diplester kasar dengan adukan 1 Pc : 4 Ps setebal 2
cm (berapen).
Urugan tidak boleh dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan Direksi dan bahan
urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air. Kerikil yang teratur ukurannya
sehingga dapat mencegah kehilangan pasir harus dipasang pada akhir lubang pembuang
air.
Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup
lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang dan larut
karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya
diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong
yang belum mantap.
3.6. Rip-Rap
Batu untuk rip-rap harus keras, padat dan tahan lama dengan berat jenis tidak kurang
dari 2,4. Tiap-tiap batu harus mempunyai ukuran bentuk kira-kira sama dengan ukuran
20-30 cm untuk sloope protection dan minimal 40 cm untuk penahan gerusan pada
bendung dan pekerjaan sungai lainnya.
Pekerjaan lindungan dengan rip-rap termasuk pula penyediaan lapisan filter kerikil pasir
seperti ditunjukkan dalam gambar.
3.7. Pekerjaan Plesteran
Apabila di permukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yarig ada maupun
yang baru harus diplester dengan adukan 1Pc : 3 Ps. Adukan untuk pekerjaan plesteran
harus memenuhi persyaratan pasal 2.5.1 untuk bahan dan campuran. Pekerjaan plesteran
dikerjakan secara 2 lapis sampai ketebalan 2 cm. Apabila tidak diperintahkan lain
pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding dan untuk 0,10 m di bawah tepi
atas dinding atau sesuai dengan yang tertera pada gambar.
Khusus untuk pekerjaan mercu bendung dipakai plesteran 1 Pc : 2 Ps, seperti ditentukan
dalam gambar. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rapi dan halus. Setelah pekerjaan
plesteran cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.
penggerusan air, sesuai dengan rincian-rincian yang terlihat pada Gambar dan
Spesifikasi ini.
Instalasi akan dilaksanakan pada permukaan-permukaan yang terdiri dari bahan-bahan
yang dapat terkikis di mana perlindungan erosi dibutuhkan.
Kontraktor harus mengajukan suatu contoh keranjang kawat bersama-sama dengan
suatu sertifikat dari pabrik.
3.8.2. Bahan-bahan
a. Kawat Bronjong
1. Kawat bronjong harus berupa baja berlapis seng sesuai dengan AASHTO M
279 kelas 1 dan ASTM A 239. Lapisan seng harus mempunyai ketebalan
pelapisan minimum 0,26 kg/sq.m.
2. Sifat-sifat kawat adalah :
Tulangan tepi Dia. 5 mm atau BWG 6
Jaringan Dia. 4 mm atau BWG 8
Pengikat Dia. 2,1 mm atau BWG 24
Kuat Tarik 4.200 kg/cm²
Perpanjangan/Penguluran Min. 10%
3. Anyaman harus berupa anyaman segi enam (hexagonal) yang seragam dianyam
dalam satu pola puntiran rangkap tiga dengan lubang kira-kira 80 mm x 60 mm
yang dibuat dengan cara yang sedemikian rupa sehingga tidak berlepasan dan
didesain untuk memberikan flexibility dan kekuatan yang diperlukan. Tepi-tepi
perimeter dan anyaman kawat harus diberi tulangan tepi tersendiri yang
menjamin sedemikian rupa sehingga sambungan-sambungan yang dibentuk
dengan mengikat tulangan tepi tersebut akan mempunyai kekuatan yang sama
seperti badan dari anyaman tersebut.
4. Keranjang harus merupakan unit konstruksi tunggal yang disediakan pada
dimensi-dimensi yang ditetapkan pada gambar dan dibuat sedemikian rupa
sehingga dapat diangkut ke tempat pekerjaan sebelum pengisian dengan batu-
batu besar.
b. Batu
Batu untuk pasangan batu kosong dan bronjong harus terdiri dari bagian-bagian
batuan keras tahan lama dengan sifat-sifat sebagai berikut :
1. Nilai pengujian abrasi Los Angeles kurang daripada 35%
2. Berat Jenis lebih besar daripada 2,30
3. Absorbsi air tidak lebih besar dari 4%.
4. Kekuatan dengan Pengujian Sosium Suphate kurang daripada 10% kehilangan
berat setelah 5 putaran.
Batu untuk pasangan batu kosong harus bersudut, berbobot tidak kurang daripada
40 kg dan mempunyai dimensi minimum 300 mm.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
c. Alas
Alas harus berupa bahan urugan, bahan keras, tahan lama, bersih dan bebas dari
bahan organik, dengan grading pilihan jadi pondasi tanah tidak bisa keluar melalui
alat atau melalui pasangan batu kosong.
3.8.3. Pelaksanaan
a. Persiapan
Galian harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dari Bab I, tentang Pekerjaan
Galian.
Alas harus ditempatkan dalam bentuk alas pemadatan yang sama. Semua
permukaan-permukaan yang dipersiapkan adalah untuk disetujui oleh Direksi
sebelum penempatan daripada pasangan batu pada bronjong.
b. Penempatan bronjong
1. Keranjang-keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk
mendapatkan suatu bentuk dan posisi yang tepat, dengan menggunakan suatu
linggis atau ulir penarik kecil, sebelum pengisian dengan batu. Sambungan
antara keranjang-keranjang harus sekuat anyaman dasar. Setiap segi enam harus
menerima sekurang-kurangnya dua putaran kawat pengikat dan tulangan tepi
antara segi enam tepi sekurang-kurangnya satu. Sekurang-kurangnya 15 cm dari
kawat pengikat harus disisakan setelah putaran terakhir dan dibengkokkan ke
dalam keranjang tersebut.
2. Batu harus ditempatkan satu demi satu sehingga kerapatan maksimum dan
rongga-rongga minimum tercapai. Bilamana setiap bronjong diisi setengah
jalan, maka dua kawat batang kukuh horizontal harus ditempatkan dari depan ke
belakang. Batu-batu luar yang berdampingan dengan setiap kawat harus
mempunyai permukaan perletakan rata terhadap anyaman keranjang.
3. Setelah pengisian, maka tutup yang ber-engsel harus direntangkan dengan
linggis atau dengan ulir penarik melampaui permukaan atas dan diikat ke
bawah.
4. Bilamana keranjang-keranjang tersebut diletakkan di atas satu dengan yang
lainnya, sambungan vertikal harus di selang-seling.
c. Urugan kembali
Persyaratan-persyaratan dari Bab I tentang Galian akan diterapkan dalam bab ini.
Tidak ada pengurugan kembali tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
3.8.4. Pengukuran
Jumlah yang akan diukur untuk pembayaran akan merupakan jumlah meter kubik dari
bronjong lengkap di tempat dan diterima. Dimensi-dimensi yang akan digunakan dalam
menghitung jumlah ini harus merupakan dimensi nominal dari setiap keranjang
sebagaimana terlihat pada gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi pekerjaan.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
BAB IV
PEKERJAAN BETON
4.1. Umum
4.1.1. Acuan
Acuan harus dibuat dari bahan yang tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari
beton dan untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan. Pemborong harus
menyerahkan rencana rencana dan penjelasan tentang acuan dan harus membuat
contoh-contoh acuan untuk mendapat pengesahan Direksi.
Acuan harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang
benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar. Cara pendukungan yang
akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh
lebar dari permukaan ke permukaan beton tidak dibenarkan. Acuan penutup harus
dibuat pada permukaan beton, dimana kemiringannya lebih curam dari 1 : 3 (1 atas 3).
Acuan untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya
bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika
dibutuhkan oleh Direksi acuan untuk permukaan beton yang kelihatan harus sedemikian
rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis atau kelihatan
terputus.
Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan
dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan
memberi persetujuan terhadap acuan yang telah dibangun. Untuk pembetonan di cuaca
panas atau kering, pemborong harus membuat rencana acuan dan membukanya,
sehingga permukaan-permukaan beton dapat terlihat untuk dimulai perawatan sesegera
mungkin.
Acuan hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan pekerjaan pembukaan setelah
mendapat ijin harus dilaksanakan di bawah pengawasan seorang mandor yang
berwenang. Harus diberi perhatian yang besar pada waktu pembukaan acuan untuk
menghindari kegoncangan atau pembalikan tegangan beton.
Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usul pemborong untuk membuka acuan
belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya,
maka ia boleh memerintahkan pemborong untuk menunda pembukaan acuan dan
pemborong tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut.
Acuan beton hanya bisa digunakan 2 kali pemakaian saja.
Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan acuan
pada cuaca normal ( > 15 C ) harus menurut daftar di bawah ini :
Muka sisi balok, lantai dan dinding 7 hari
Bagian bawah/penopang pelat/balok beton 21 hari
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
4.1.2. Perancah
Tiang-tiang cetakan harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan harus mudah
distel dengan baji. Tiang perancah boleh mempunyai paling banyak satu sambungan
yang tidak disokong ke arah samping.
Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang-tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan
terutama terhadap berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul selama
pengecoran seperti akibat getaran alat penggetar, berat pekerja dan lain-lain.
Ukuran Berat
max. Berat min. max. Peng
Kelas dari dari PC tiap dari air Tingkat Pemakaian awas
kerikil m³ beton (kg) tiap kg an
(mm) PC (kg)
K300 20 350 0,40 - Beton prestres pratekan
- Tiang-tiang beton bertulang
Ketat
- Bagian beton bertulang pracetak
- Lapisan beton tahan abrasi/aus
K225 20 230 0,50 - Beton bertulang untuk konstruksi
besar utama dan pelat beton Ketat
pracetak
K175 40 275 0,55 - Beton bertulang
- Beton masa Ketat
- Pipa
K125 40 250 0,60 - Beton masa Ketat
B0 - Lantai kerja Ketat
ringan
Bila dipandang perlu oleh Direksi, perbandingan campuran beton pada saat
pekerjaan berlangsung pemborong tidak boleh merubah perbandingan campuran
bahan-bahan tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.
Pada pekerjaan ini material beton yang akan digunakan disarankan memakai beton
siap pakai (Ready mixed concrete) seperti yang ditentukan dalam standart ASTM
C94-94 atau dry mix yang penggunaannya harus dengan persetujuan direksi dan
harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi.
b. Perbandingan campuran
Pemborong harus menentukan perbandingan bahan untuk beton sesuai dengan
klasnya sampai mendapat persetujuan Direksi (harus membuat Mix Design dahulu).
Penentuan perbandingan di atas harus sesuai dengan petunjuk Standar National
Indonesia PBI 71, NI-2, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Pemborong tidak boleh merubah perbandingan atau sumber bahan yang sudah
disetujui tanpa persetujuan dari Direksi lebih dahulu.
Persetujuan dari Direksi tentang campuran yang diusulkan tidak akan diberikan
sebelum pemborong mengadakan percobaan campuran dengan pengujiannya untuk
tiap kelas beton dan telah menyerahkan keterangan lengkap hasil percobaannya
tentang mutu pekerjaan (faktor kepadatan dan slump), kekuatan dan berat jenis
kepada Direksi untuk persetujuannya. Pemborong tidak boleh mulai dengan
pekerjaan sebelum usul campuran tersebut disetujui.
c. Campuran percobaan (trial mixes)
Pemborong harus membuat campuran percobaan untuk setiap klas beton dengan
memakai alat-alat yang sama yang akan dipakai dipekerjakan. Campuran percobaan
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
akan diijinkan bila kekuatan dari uji kubus yang diambil dari tiap kelas beton
memenuhi syarat-syarat Spesifikasi untuk masing-masing kelas beton memenuhi
syarat-syarat Spesifikasi untuk masing-masing kelas beton. Pembuatan contoh dan
pengujiannya harus memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-2, PBI 1971.
sesudah air dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang
sama/merata. Pemborong harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat
bahan-bahan untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan
untuk mendapat persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahan
ditempatkan.
Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pengecoran harus tidak lebih
dari 1,0 m dan ukuran mendatar harus tidak lebih dari 7 m, meskipun tanpa adanya
persetujuan lebih dahulu dari Direksi.
Penahan air di atas harus dicetak sampai kepanjangan yang memungkinkan dan
lengkap dengan bagian yang membentuk sudut dan persilangan dan harus dibuat
untuk keperluan bangunan-bangunan di bawah air secara menerus atau seperti yang
tercantum di dalam gambar. Usul dari pemborong untuk menyambung penahan air
di lapangan harus disetujui Direksi lebih dahulu dan semua sambungan harus rapat.
Ukuran minimum dan bentuk dari penahan air harus seperti daftar tersebut di bawah
ini :
Diameter Diameter
Bahan Lebar Tebal Diameter Lubang
Lingkaran Lingkaran
(mm) (mm) (mm) Tengah (mm)
Ujung (mm) Tengah (mm)
Karet 225 9,5 25 38 19
150 9,5 19
Pada bagian ujungnya karet penahan air harus mempunyai potongan lingkaran.
Karet penahan air harus selalu dijaga pada kedudukan seperti tercantum pada
gambar dan harus dilindungi dari kerusakan akibat kena panas selama
pemasangannya. Papan acuan pada kedua ujungnya harus dibentuk sedemikian
hingga menggambarkan potongan dari penahan airnya. Pada pengecoran betonnya
harus dirapatkan dengan hati-hati dan seksama sehingga tidak ada lubang-lubang
yang terjadi.
Pemborong harus menyediakan hasil pengujian dari pabrik untuk setiap penahan air
yang dikirim ke lapangan dan apabila diminta oleh Direksi harus mengadakan
percobaan uj1 terhadap penahan air tersebut untuk mendapatkan keyakinan akan
mutu barang tersebut.
b. Karet penahan air
Karet untuk penahan air harus memenuhi persyaratan-persyaratan di bawah ini
apabila bahannya dicoba menurut percobaan yang dinyatakan pada BS 903.
Kuat tarik minimum 2 kg/mm²
Pertambahan panjang sebelum 500%
Putus min Kekerasan 60-65 deraiat
Kepadatan max pada methode
deflection secara tetap 20 dari defleksi asli
Penyerapan air max setelah
2 hari pada 20º Celcius 5
Sesudah percepatan pemuaian (selama 48 jam pada 70ºC dalam zat asam dalam
tekanan 0,20 kg/mm²)
1. Kuat tarik minimum 80% dari nilai asli
2. Pertambahan panjang sebelum putus 80% dari nilai asli
c. Pengisi sambungan
Pemborong harus menyediakan dan memasang pengisi sambungan pada semua
sambungan apabila tidak ditentukan lain, sambungan harus Fibre Board yang
direndam bitumen seperti "Expandite flexcell".
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
Pengisi sambungan harus didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan
harus disimpan dan dipasang menurut instruksi dari pabrik. Bahan pengisi
sambungan dan ketebalan yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan di dalam
daftar banyaknya harus dipotong menurut bentuk dan dipasang untuk mengisi
seluruh ruang antara muka beton, kecuali yang terisi dengan penahan air dan
penutup sambungan.
Lembaran pengisi sambungan dipasang rapat sehingga sambungan menutupi pada
sisi-sisinya untuk mencegah keluarnya semen. Kontraktor harus menyediakan
sertifikat uji dari pabrik untuk setiap jenis penahan karet yang dikirimkan ke
lapangan pekerjaan dan macam pengujian itu harus dikerjakan sesuai dengan
metode pengujian standar.
d. Batang dowel
Bila batang Dowel menembus sambungan harus dibungkus, bungkus-bungkus harus
dibuat lebih dahulu dari bahan yang memenuhi untuk pengisi sambungan atau
bahan lain yang disetujui oleh Direksi.
e. Penutup sambungan
Pemborong harus membuat alur pada sambungan gerak dan sambungan kontraksi
pada kedua permukaan dari pekerjaan betonnya kecuali bagian bawah dari
pekerjaan beton yang ada penyangganya. Alur tersebut harus dibuat lurus dan
berukuran sesuai yang ditunjukkan oleh gambar-gambar.
Pemborong harus menyiapkan permukaan dari alur dan menyiapkan bahan penutup
sambungan kemudian mengisi alur tersebut dengan bahan di atas. Penutup
sambungan harus dari bahan semacam bitumen seperti dijelaskan di dalam.
dari lapangan. Lapangan dimana pekerjaan pengecoran dilaksana- kan, harus bersih
dan mempunyai alas datar dari beton dengan drainase di antara alas-alas tersebut untuk
menghindari penggenangan air setempat.
4.2.3. Pengecoran
Unit precast harus dicor sekaligus dan dalam sekali operasi.
4.2.4. Penggetaran
Semua beton precast harus digetarkan,untuk pelat beton permukaan atasnya
dilaksanakan dengan mistar penggetar atau papan untuk meyakinkan bahwa permukaan
itu telah merata.
4.2.7. Toleransi
Unit beton pracetak harus dibuat dengan ukuran yang cukup presisi untuk menghindari
kesulitan pemasangan di lapangan dan mempengaruhi sistem struktur secara
keseluruhan. Toleransi yang diijinkan untuk hasil pembuatan unit pracetak di lapangan
adalah sebagai berikut :
1 Variasi ketebalan atau lebar ± 5 mm
2 Variasi panjang ± 12 mm
3 Maksimum kelentingan salah satu sudut terhadap ketiga sudut lainnya ± 5 mm
pada permukaan bagian bawah, diukur pada pracetak diletakkan mendatar
pada 2 buah tumpuan yang sejajar.
4 Maksimum variasi kelurusan/kesejajaran antara dua sisi memanjang, ± 10 mm
diukur pada saar pracetak diletakkan mendatar pada 2 buah tumpuan yang
sejajar.
5 Maksimum variasi kesikuan (squareness) dan ketegaklurusan (vertical 1 : 100
plumbess) bagian ujung-ujungnya apabila pracetak diletakkan serupa
dengan kondisi kerjanya.
6 Maksimum perbedaan kelengkungan (camber) antara pelat yang ± 5 mm
Berdekatan
7 Maksimum variasi posisi penanaman (embedments) seperti baut, sparing, ± 2 mm
dll. (kecuali ditentukan lain).
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
4.2.8. Finishing Permukaan dan Pengeringan (Curing)
Apapun cara yang dipakai untuk perawatan proses pengerasan beton precast, harus
sesuai dengan yang diminta atau disetujui Direksi Pengawas. Sisi dari cetakan dapat
diambil 48 jam setelah beton keseluruhannya mengeras dan harus terlindung dari
pengaruh hujan dan angin yang kencang yang dapat merusak beton tersebut.
Pengeringan unit beton precast harus sesuai dengan ketentuan untuk beton in-situ.
Apabila Kontraktor mengusulkan pengeringan unit beton precast secara penguapan,
usulan detil harus diserahkan kepada Direksi Pengawas untuk persetujuannya sekurang-
kurangnya 1 (satu) bulan sebelum dimulainya setiap pekerjaan. Permukaan atas pelat
beton pracetak dibuat kasar dengan memberikan alur-alur (goresan memanjang).
Untuk pelat beton pracetak yang bagian atasnya tidak akan diberi beton tambahan
(topping concrete), permukaannya diberi alur-alur sedalam ± 2 mm. Sedangkan pelat
pracetak yang nantinya akan diberi beton tambahan, maka kedalaman alur-alur atau
goresan memanjangnya adalah ± 5 mm.
4.2.10. Pengujian
Sejumlah unit pracetak (precast) harus diadakan pengujian terhadap lentur (in bending).
Detail dari cara pengujian terhadap momen lentur (bending moment) yang harus
dilakukan terhadap unit tersebut, akan diberikan oleh Direksi Pengawas, selain itu juga
akan memilih unit-unit mana untuk diadakan pengujian.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
BAB V
JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN SALURAN PENGELAK
5.1. Umum
Semua pasal yang termasuk di dalam pekerjaan tanah secara umum yaitu dari pasal
1.11.10 berlaku untuk bagian pemasangan pipa transmisi atau pipa beton yang jenis dan
tipenya sesuai dengan gambar perencanaan kecuali apabila kedua pasal bertentangan,
maka bagian dari pasal di bawah ini yang berlaku.
BAB VII
PEKERJAAN BESI
7.1.4. Pengelasan
Semua pengelasan harus pengelasan busur nyala besi (metal arc welding) yang
bersinggungan terus dan pemborong harus menyediakan contoh-contoh untuk
pemeriksaan atau pengujian sesuai Spesifikasi, bila diperlukan oleh Direksi.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
7.1.7. Sambungan Baut dan Paku Keling (Bolted and Riveted Joints)
Pemborong harus menyediakan semua paku keling, baut, mur, ring dan sebagainya yang
diperlukan untuk memasang pekerjaan baja, di samping sebagai cadangan. Sambungan
baut yang menahan getaran harus terpasang kokoh. Semua lubang paku keling dan baut
harus dibor dan bagian ujung luar yang kasar harus dihaluskan. Paku keling harus tepat
memenuhi lubangnya sewaktu dimasukkan dan menurut ukuran sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia PUBI-1982 atau seperti yang berlaku untuk pekerjaan kelas utama.
Sebelum dikirim ke tempat pekerjaan, semua baut hitam kecuali baut Lewis dan baut-
baut yang digalvani harus dipanaskan dan dicelup ke dalam minyak pelumas (linseed)
atau cairan serupa yang disetujui. Di dalam penyimpanannya harus hati-hati untuk
menjamin ulirnya tidak rusak dan tetap bersih.
7.2. Pengecatan
7.2.1. Bidang-bidang yang Tidak Dicat
Roda gigi kuningan, bidang-bidang baja yang dikerjakan halus dan bidang-bidang baja
yang setelah pemasangan lokasi akan bersentuhan secara putar atau geser, dan juga tali-
tali kawat tidak akan dicat.
Setelah pembersihan selesai, maka bidang-bidang demikian harus dilapisi dengan
lembaran plastik untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan korosi selama
pengangkutan dan penyimpanan di lokasi. Selimut plastik ini harus dilepas, sebelum
peralatan itu dipasang.
5. Semua permukaan lainnya jika tidak ditentukan lain, satu lapisan cat dasar
sesudah diadakan pemeriksaan di pabrik oleh Direksi.
c. Sebelum pemasangan, permukaan yang diterangkan dalam B (b) di atas, harus
dibersihkan dan dilapisi dengan satu lapis cat dasar, segera sebelum dilaksanakan
penyambungannya.
d. Sesudah pemasangan di lapangan, permukaan harus dibersihkan sampai mendapat
persetujuan Direksi dan kemudian dikerjakan sebagai berikut :
1. Bila untuk bagian-bagian mekanik dibersihkan dengan larutan dan kemudian
dibersihkan dan digosok mengkilap.
2. Bila kontak dengan beton dibersihkan dengan cara dikerok dan disikat dengan
sikat baja, sesaat sebelum diselubungi beton.
3. Bila kontak dengan aspal, termakadam atau pengendap air dari bitumen
dibersihkan dan dilapisi dengan bitumen panas.
4. Bila kontak dengan pasangan bata, pasangan batu atau bila tertutup oleh beton
setebal kurang dari 4 cm dicat satu kali dengan cat bitumen.
5. Bila kontak dengan kayu, dibersihkan dan dicat dengan 2 lapis cat dasar dan 2
lapis campuran bitumen, lapisan terakhir harus dicatkan segera sebelum kayu
dipasang.
6. Bagi permukaan-permukaan tersebut dalam B (e) di atas yang sebelumnya
sudah diberi cat dasar dan menjadi rusak karena pemasangan, maka harus
diperbaiki dengan cara membersihkan bagian-bagian yang rusak sampai
disetujui Direksi, bila perlu sampai mencapai besinya. Kemudian tepi dari cat
yang masih utuh digosok dengan amplas dan dicat dengan cat dasar satu kali.
Tiap lapis penambal harus melampaui cat yang semula dan tidak rusak selebar
minimum 5 cm. Kecuali ditentukan lain, maka semua permukaan yang sudah
diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan kemudian dengan 2 lapis cat
penutup.
Pintu geser tegak, katup-katup dan lain-lain alat yang dibuat dari besi tuang
harus dilapisi dengan dua lapis cat bitumen atau yang sepertinya, sebagaimana
ditunjukkan oleh Direksi.
7.3.8. Penyerahan
Setelah uji coba selesai dengan baik maka untuk selama periode tertentu yang akan
disetujui bersama oleh Direksi dan Kontraktor, dengan perkiraan satu minggu,
pelaksana diminta untuk tinggal guna mengawasi pengoperasian pertama dari
bangunannya dan untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada Staf Pemilik
Pekerjaan dalam cara yang benar guna pengoperasian dan pemeliharaan dari Bangunan
tersebut.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya
BAB VIII
PERLENGKAPAN DIREKSI
Pemborong boleh menyewa rumah penduduk untuk dipakai sebagai kantor Direksi.
Kalau perlu rumah itu harus diperbaiki lebih dahulu sehingga sesuai dengan yang
disyaratkan. Semua ini harus atas persetujuan Direksi.
Halaman kantor sementara itu harus diratakan dan diberi kemiringan serta
diperlengkapi dengan lapisan perkerasan cukup untuk dua kendaraan.
Kantor, alat-alat perlengkapan dan pelayanan harus disiapkan dalam waktu 30 hari
mulai tanggal Direksi memberi perintah untuk menyiapkannya. Pemborong harus
menjaga supaya kantor tetap dalam keadaan baik, termasuk semua peralatan perabot,
perlengkapan dan alat-alat dan halaman sebagaimana ditentukan di atas. Penjagaan yang
demikian harus termasuk penyediaan air, kerosin, perawatan, pembersihan setiap hari,
penjaga, pesuruh dan semua hal-hal dan barang-barang lainnya yang diperlukan untuk
memperlancar dan effisiensi kerja pembangunan, dalam rangka memenuhi tujuan dari
perjanjian.
Apabila diperintahkan oleh Direksi, kantor sementara itu harus dipindahkan dan lapangan
dikembalikan ke keadaannya semula, sejauh mungkin dapat dikerjakan sampai pemuasan
Direksi. Semua bahan dan perlengkapan tetap menjadi miliknya pemborong.
perlengkapan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan pemborongan, kecuali
dengan ijin atau perintah dari Direksi.
8.5. Transportasi
Pemborong harus menyediakan untuk dipakai oleh Direksi dan stafnya pada setiap
waktu yang dikehendaki, kendaraan bermotor seperti terdaftar dalam Spesifikasi
Khusus, untuk tugas dinas yang berhubungan dengan kontrak. Kendaraan itu harus
terpelihara sehingga setiap waktu berada dalam keadaan baik. Andaikata suatu
kendaraan menurut pandangan Direksi tidak dapat dipakai, pemborong harus
menggantinya tanpa penundaan.
Pemborong harus menyediakan pengemudi yang cakap, serta semua keperluan lain
seperti bahan bakar, pelumas dan sebagainya dan harus menanggung semua biaya yang
berhubungan dengan pemakaian, pemeliharaan, perijinan dan asuransi. Setelah
selesainya kontrak, kendaraan dikembalikan kepada pemborong.
Kendaraan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan kontrak, kecuali dengan ijin
atau atas perintah Direksi.
8.6. Foto-foto
Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh tukang foto
yang berpengalaman.
Foto-foto harus berwarna dan ditujukan sebagai laporan/pencatatan tentang tahap
pelaksanaan yaitu pada awal, pertengahan dan akhir dari suatu bagian tertentu dari
pekerjaan yang diperintahkan oleh Direksi.
Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titik
dan arah yang sama dan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Bilamana mungkin maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda
khusus untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut. Foto negatif dan cetakannya
tidak boleh diubah atau ditambah apapun.
Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana/denah yang
menunjukkan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan
kepada Direksi untuk disetujui. Tiap foto berukuran 120 mm x 90 mm dan diberi
catatan sebagai berikut :
Detail Kontrak
Nama Bangunan atau Lokasi
Tanggal Pengambilan
Tahap Pelaksanaan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set
pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir
pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam album-
album. Foto-foto ditempelkan dalam album secara berurutan menurut lokasinya masing-
masing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0%, 50% dan 100% dan ditempel
pada satu halaman.
Spesifikasi Teknik Pembangunan Embung Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya