Anda di halaman 1dari 14

SPESIFIKASI TEKNIK

I. PERSYARATAN KHUSUS DAN LINGKUP PEKERJAAN

I.1. Umum
Bagian ini akan menjelaskan secara detail mengenai persyaratan-persyaratan
desain dan pengadaan bahan, pemasangan, pelaksanaan dan ruang lingkup
pekerjaan untuk Pekerjaan ....................................... Propinsi Jawa Tengah.

I.2. Persyaratan Khusus


I.2.1. Tata letak bangunan yang ada pada Dokumen Lelang sebagai acuan untuk
tata letak dari ........................................................... Propinsi Jawa Tengah.

I.2.2. Pekerjaan sipil akan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa / Kontaktor.

I.2.3. Kontraktor akan menyediakan tenaga, material dan peralatan serta


memasang semua pekerjaan seperti yang diuraikan di spesifikasi ini.

I.2.4. Kontraktor harus melakukan pekerjaan sesuai dengan perletakan bangunan


dengan struktur, seperti yang ditunjukkan pada gambar tata letak proyek yang
sudah disetujui Pemberi tugas.

Bangunan-bangunan dan struktur utama adalah sebagai berikut :


- Embung/ Bendung
- Check Dam Penangkap/Pengendali Sedimen
- Bangunan pelimpah/Penguras Spillway dan Scouring Sluice
- Bangunan Pengambilan ( Intake )
- Kolam Olak ( Stiling Basin )
- Jalan Puncak ( Crest Road )/jembatan penyeberangan
- Drainase
- Dan bangunan-bangunan Fasilitas pelengkap dan Instrument Lainnya.

I.3. Gambar- gambar


I.3.1. Gambar- gambar yang Disediakan Oleh Direksi
Gambar-gambar yang disediakan oleh Direksi hanyalah semata-mata untuk
maksud penawaran. Setelah perjanjian Kontrak ditandatangani, berdasarkan
gambar tersebut, Kontraktor dapat mempersiapkan dan membuat gambar
pelaksanaan (Construction Drawing). Kontraktor harus bekerja berdasarkan
pada gambar pelaksanaan.

ST I.1. - 1
I.3.2. Gambar-gambar yang Dibuat Oleh Kontraktor
I.3.2.1. Umum
Semua gambar yang dibuat oleh Kontraktor, harus menurut sesuai dengan
ukuran yang ditetapkan oleh Direksi. Kontraktor harus menyerahkan
gambar-gambar tersebut kepada direksi untuk dikoreksi dan disahkan
sebelum pekerjaan yang dimaksud dimulai. Sebagai koreksi dari Direksi
dapat menghasilkan gambar-gambar yang sama atau berbeda sama sekali
dengan Dokumen Tender. Tidak ada tambahan biaya khusus untuk
maksud tersebut diatas.

I.3.2.2. Gambar-gambar Pelaksanaan (Construction Drawing)


Setelah penandatangan kontrak, Kontraktor harus membuat gambar
pelaksanaan berdasarkan gambar kontrak atau dengan perubahan-
perubahan seperlunya sesuai dengan pelaksanaan di lapangan nantinya.

I.3.2.3. Gambar Kerja ( Working Drawing )


Kontraktor dapat membuat gambar kerja berdasarkan gambar
pelaksanaan. Gambar kerja dibuat untuk mengetahui rangkaian urutan
kerja suatu kegiatan, di dalam gambar kerja antara lain harus
memperlihatkan bentuk bangunan yang akan dicor, penulangannya,
material yang digunakan, letak bangunan, Metode Pelaksanaan Detail,
dimensi dan detail-detail lain yang diperlukan.

I.3.2.4. Gambar Tata Letak Bangunan-Bangunan Sementara


Tiga Puluh (30) hari setelah pengkhususkan pemenang. Kontraktor harus
mengajukan kepada Direksi Lay-Out (tata letak) bangunan-bangunan
pendukung sebanyak 3 (tiga) set untuk mendapat koreksi dan
persetujuannya. Gambar Lay-Out tersebut harus mencantumkan, letak
kantor Direksi, letak Gudang, bangunan, penimbunan, bengkel dan
fasilitas-fasilitas lain yang diperlukan selama dalam pelaksanaan.

I.3.2.5. Gambar Purnalaksana


Selama dalam pelaksanaan/pekerjaan berjalan, Kontraktor wajib
mempersiapkan gambar purnalaksana (Asbuilt Drawing) yang mencakup
semua jenis pekerjaan yang dikerjakan. Format gambar purnalaksana
harus disetujui oleh Direksi. Gambar purnalaksana dapat digunakan oleh
Direksi sebagai alat untuk memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan di
lapangan.
ST I.1. - 2
I.3.3. Penandatangan dan Persetujuan Kontrak
Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah penerimaan copy dari Kontraktor,
satu copy dikembalikan kepada Kontraktor dengan diberi suatu keterangan
sebagai berikut :

(a) Disetujui
(b) Disetujui dengan catatan
(c) Dapat disetujui setelah direvisi
(d) Ditolak

Bila gambar dicap dengan tanda a) atau b) sebagaimana tersebut diatas,


Kontraktor sudah dapat memesan atau memulai pekerjaan sesuai dengan
gambar. Satu set copy gambar yang telah disetujui oleh Direksi dapat
diletakkan pada Direksi Keet Kontraktor.

Bila Gambar dicap dengan tanda c), Kontraktor harus mengadakan perbaikan-
perbaikan/revisi dan kemudian menyerahkan hasil revisi tersebut sebanyak
3 copy kepada Direksi, guna mendapat persetujuannya. Waktu yang diberikan
kepada Kontraktor untuk mengadakan revisi maximum 15 hari setelah gambar
dikembalikan dari Direksi.

I.4. Laporan dan Jadwal Pelaksanaan


I.4.1. Rencana Kerja
Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi rencana kerja secara rinci
sesuai dengan apa yang telah tercantum dalam Kontrak dan Gambar, untuk
dikoreksi dan disahkan sebagai pedoman pelaksanaan. Penyerahan rencana
kerja harus dilakukan oleh Kontraktor selama 60 (enam puluh) hari setelah
Surat Perintah Mulai Kerja turun.
Rencana kerja harus dengan Critical Path Methode dan Bar Chart Schedule
untuk setiap kegiatan. Kegiatan yang terlihat dalam CPM (Alur Lintas Kritis)
dan diagram garis (Bar Chart) harus sudah diperhitungkan waktu untuk
penyiapan gambar, proses asistensi gambar, pengadaan material, waktu
kosong akibat banjir, hari libur nasional dan sebagainya.

Sewaktu-waktu Kontraktor dapat mengusulkan perubahan program kerja yang


telah dibuat secara tertulis kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya.

ST I.1. - 3
Perubahan program kerja yang mengakibatkan keterlambatan dalam
pelaksanaan pekerjaan, menjadi tanggung jawab Kontraktor.

I.4.2. Progres Pekerjaan dan Statistik Laporan


Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi yang dituangkan dalam
sebuah formulir yang ditentukan oleh Direksi, laporan-laporan kemajuan
pekerjaan (progress) dan statistik pekerjaan sebagai berikut :

a. Laporan progres fisik tiap bulan dan perkiraan proyek (kemajuan) untuk
bulan berikutnya, termasuk tahap pekerjaan yang nyata dari semua jenis
selama saat pembuatan (manufacture) dan pekerjaan di lapangan.
b. Jadwal Penyelesaian (target dan aktual) berdasarkan persetujuan dari
Program Pelaksanaan/CPM.
c. Perkiraan pengeluaran bulan berikutnya.
d. Inventarisasi Construction Plant, peralatan dan material yang
pembiayaannya dilakukan Proyek.
e. Laporan harian periodik pada tiap bagian pekerjaan seperti diminta oleh
Direksi yang berisi tidak terbatas pada hal berikut, kondisi cuaca, staf
supervisi dan jumlah pekerja yang dipakai, material di lapangan dan yang
dalam pemesanan, peralatan yang dipesan, kemajuan pekerjaan dan
persiapan pekerjaan, kecelakaan dan informasi lain yang berkaitan dengan
kemajuan pekerjaan.
f. Daftar Kemajuan yang menunjukan Staf Supervisi, dan jumlah dari
beberapa tingkatan pekerjaan yang dipakai oleh Pemborong dalam satu
bulan.
g. Daftar peralatan dan jenis alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pekerjaan dan Kontrak selama satu bulan.
h. Data berikut, kondisi cuaca, material dilapangan, material yang dipesan,
pekerjaan-pekerjaan, kecelakaan dan semua informasi lainnya yang
diminta oleh Direksi.
i. Daftar atau catatan prestasi mengenai jumlah yang telah dibayar, yang
belum dibayar dan yang masih ditangguhkan.
j. Daftar atau catatan klaim yang telah disetujui oleh Direksi.
k. Foto-foto pelaksanaan fisik sampai dengan periode laporan ditulis.

Laporan harus ditandatangani oleh Kontraktor atau perwakilannya dan


6 (enam) salinan harus dibuat untuk Direksi yang setelah ada persetujuan

ST I.1. - 4
atas laporan tersebut akan menandatangani dan mengembalikan satu salinan
kepada Kontraktor.

I.4.3. Rencana Kerja Harian dan Mingguan


Kontraktor harus menyerahkan rencana kerja harian kepada Direksi sebanyak
dua copy setiap hari sebelum mulai kerja. Rencana kerja harian harus
menyebutkan uraian kegiatan secara rinci yang akan dikerjakan dalam hari
itu.

Kontraktor harus menyerahkan rencana kerja mingguan kepada Direksi


sebanyak dua copy pada setiap awal minggu. Schedule mingguan harus
menyebutkan rencana kerja yang akan dilakukan oleh Kontraktor dalam
minggu ini dengan menyebutkan uraian kegiatan secara rinci, sesuai petunjuk
Direksi.

I.4.4. Rapat Kemajuan Pekerjaan


Rapat rutin antara Kontraktor, Direksi dan Pengawas Lapangan dapat
dilakukan sekali setiap minggu atau bila perlu tiga hari sekali (sesuai
keperluan). Rapat mingguan membahas tentang progres yang telah dicapai,
pemecahan keterlambatan progres, masalah yang timbul, rencana kerja pada
periode yang akan datang. Direksi dapat menerima/menolak segala macam
usulan yang disampaikan oleh Kontraktor, tergantung dari jenis usulannya.
Notulen rapat harus dibuat oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Direksi
paling lambat tiga hari setelah rapat.

I.4.5. Foto-Foto Kemajuan Pekerjaan


Kontraktor harus menyerahkan foto-foto berwarna dengan ukuran post card
(9 cm x 12 cm) kepada Direksi untuk setiap kemajuan pekerjaan fisik di
lapangan.

Pengambilan gambar/foto dapat dilakukan pada awal (0%), selama dalam dan
akhir (100%) pelaksanaan setiap jenis kegiatan. Foto ini harus ditempelkan
pada laporan bulanan dan triwulanan yang diserahkan kepada Direksi. Setiap
hasil cetakan foto harus diberi tanggal pengambilan pada lokasinya.

Foto selama dalam pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan. Foto foto


untuk satu obyek diambil minimum tiga posisi pengambilan. Pada akhir

ST I.1. - 5
pelaksanaan Kontraktor harus menyerahkan dua cetakan foto berwarna
disusun album beserta CD / negative filmnya.

I.5. Standard dan Peraturan


a. Kontraktor harus tunduk dan mengikuti semua yang disebutkan pada
standar dan peraturan yang ada pada spesifikasi ini.

b. Standar dan peraturan yang dikeluarkan oleh Organisasi atau Badan,


yang spesifik dan disetujui oleh Pemberi tugas harus diikuti untuk suatu
desain maupun pabrikasi dan pelaksanaan testing selama pelaksanaan
pekerjaan, juga adalah bagian dari spesifikasi ini.

I.5.1. Pengukuran dan Setting Out


i. Kontraktor harus melakukan pengukuran dan perletakan serta
perhitungan untuk mendapatkan lokasi yang akurat dari saluran
drainase eksisting serta lokasi pembuatan tanggul sesuai dengan yang
ada di gambar yang disetujui.

ii. Pekerjaan meliputi pengadaan pekerja, ahli pengukur, peralatan


pengukuran dan perlengkapan yang diperlukan sesuai dengan
spesifikasi “ Pengukuran dan Setting Out ”.

I.5.2. Pekerjaan Persiapan


i. Kontraktor akan melakukan pekerjaan persiapan dan pekerjaan tanah,
terdiri dari pembersihan lahan, perataan, penggalian dan pembuatan
jalan masuk sementara serta pekerjaan sipil penunjang lainnya sesuai
dengan lingkup yang ada di spesifikasi ini dan yang ada di gambar yang
sudah disetujui.

ii. Pembersihan dan perataan, juga penggalian dan penimbunan bertujuan


untuk mendapatkan elevasi rencana.

iii. Kontraktor berkewajiban melakukan pembuangan hasil galian yang tidak


dapat dipakai sebagai bahan timbunan. Penimbunan tanggul sungai
harus dengan material yang memenuhi persyaratan dan persetujuan
Direksi.

ST I.1. - 6
iv. Kontraktor berkewajiban mendesain Pengalihan Aliran Air sehingga
penampang basah dari sungai yang baru dapat menampung debit air
sungai yang ada dan disetujui Pemberi tugas serta Dinas Terkait.

v. Bagian yang baru harus diproteksi terhadap kemungkinan erosi dari


aliran air sungai dengan mendesain shotcrete dari beton dikedua sisi
sesuai dengan gambar yang disetujui.

vi. Kontraktor berkewajiban membuat saluran, jalan, pagar, parkir


sementara dalam pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek sesuai
petunjuk Pengguna jasa/Direksi pekerjaan.

vii. Kontraktor berkewajiban membongkar dan / atau memindahkan


bangunan, peralatan dan barang serta memperbaiki semua infra struktur
yang rusak akibat pelaksanaan proyek ini.

I.5.3. Drainase Permukaan


(a) Kontraktor harus membuat saluran pembuang air hujan seperti yang
ditunjukkan di gambar yang diseujui.
(b) System saluran pembuang air hujan, saluran dan gorong-gorong harus
cukup besar sesuai dengan dasar perhitungan curah hujan 10 tahunan
(c) Pekerjaan Drainase Permukaan harus sesuai dengan spesifikasi teknik
S-06 “Pekerjaan Drainase Permukaan”

I.6. Material Bangunan/Struktur


Kontraktor harus berusaha untuk memakai produksi lokal sebanyak mungkin
dan material harus sesuai dengan yang disyaratkan di Standar Industri
Indonesia (SII).
Pada bidang (Penawaran) harus dibuat daftar dari produksi lokal yang akan
dipakai.

I.7. Mutu dan Kualitas


Mutu dan kualitas harus sesuai dengan yang disyaratkan dan diminta sesuai
yang disyaratkan di spesifikasi ini.

I.8. Keamanan dan Kesehatan


I.8.1. Umum
Selama dalam pelaksanaan Kontraktor harus selalu memperhatikan hal-hal
antara lain mengenai sanitasi dan fasilitasnya, penerangan, bahan bakar,
sarana olah raga, alat pemadam kebakaran, ketenangan dan lain-lain.
ST I.1. - 7
Untuk itu Kontraktor harus membagi-bagi tugas dengan membentuk struktur
organisasi, sehingga dapat dengan mudah mengontrolnya.

I.8.2. Tindakan Pencegahan Untuk Keselamatan


Kontraktor harus mengadakan tindakan pencegahan atas resiko kehilangan
dan keselamatan pekerja selama dalam pelaksanaan dengan melengkapi
sepatu lapangan, topi, sabuk pengaman atau sejenisnya. Pada tempat-tempat
yang diperlukan Kontraktor, harus memasang penerangan, tanda dan penjaga
atau alat pengaman lainnya. Kontraktor harus mentaati peraturan tentang
keselamatan kerja yang telah dikeluarkan oleh pemerintah. Kontraktor dapat
mengadakan pertemuan berkala antara kepala bagian keamanan dengan
Direksi guna meningkatkan keamanan. Kontraktor harus melaporkan kepada
Direksi selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam setelah kejadian
kecelakaan kerja.

Kontraktor harus selalu menyediakan alat pemadam kebakaran yang selalu


siap pakai di tempat lokasi pekerjaan atau ditempat-tempat yang ditunjukan
Direksi. Kontraktor juga harus bertanggung jawab atas keselamatan dan
keamanan tenaga kerja dari sub Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan
fasilitas PPPK untuk tenaga kerjanya yang selalu siap pakai setiap saat.

I.8.3. Kebersihan dan Kesehatan Lapangan


Kontraktor harus selalu menjaga kebersihan dan kesehatan di lapangan
sebagaimana yang disyaratkan oleh Direksi. Tebangan pohon dan hasil
pembersihan harus dibuang di luar lokasi atau ditimbun pada tempat yang
ditunjukan Direksi.

I.8.4. Penyimpanan Bahan Bakar


Kontraktor harus merencanakan tempat penyimpanan bahan bakar pada
tempat yang aman dari jangkauan api dan mudah untuk mengadakan bongkar
muatan atau penanganannya. Kontraktor harus mengurus ijin kepada
pemerintah untuk menyimpan bahan bakar di tempat/lokasi pekerjaan, ongkos
atau biaya yang dikeluarkan oleh Kontraktor dalam mendapatkan ijin menjadi
tanggungannya sendiri.

I.8.5. Pemadam Kebakaran


Kontraktor harus menyediakan fasilitas pemadam kebakaran sesuai dengan
yang disyaratkan dalam peraturan pemerintah atau petunjuk Direksi. Tidak
diperkenankan membakar hasil pembersihan dan hasil tebangan pohon pada

ST I.1. - 8
saat musim kemarau tanpa seijin Direksi. Kontraktor harus memadamkan
semua api atau bara api yang ada di lokasi atau sekitarnya, kecuali bila api itu
merupakan sumber api alam.

I.8.6. Ketenangan
Kontraktor harus menjaga ketenangan kerja baik antar staf, tenaga kerja atau
dengan tetangga/masyarakat sekitar. Kontraktor harus selalu merawat jalan
khusus yang berada pada lokasi pekerjaan dan selalu dipakai untuk lalu lintas
masyarakat, selama dalam pelaksanaan.

I.9. Pekerjaan Lain


I.9.1. Pembersihan dan Penyempurnaan
1. Setelah pekerjaan pokok diselesaikan dan Berita Acara Penyelesaian
Pekerjaan telah dibuat, Kontraktor harus membongkar semua
pekerjaan-pekerjaan sementara dan mengembalikan seperti keadaan
semula, termasuk jalan-jalan masuk.

2. Semua kantor, bangunan-bangunan, tempat tinggal, gudang, bangsal


harus dibongkar dan dipindahkan dari lapangan kerja sesuai dengan
petunjuk Direksi.

3. Tempat pekerjaan harus dibersihkan, rumput dan tanaman-tanaman lain


harus dipotong atau dikepras dan permukaan-permukaan tanah yang
tidak rata harus diratakan, termasuk daerah pengambilan bahan
tanggul.

4. Biaya untuk pembersihan dan penyempurnaan harus sudah termasuk


dalam harga satuan pekerjaan.

I.9.2. Papan Nama Proyek


1. Pemborong wajib membuat 2 (dua) buah papan nama Proyek, yang
ditempatkan di lokasi-lokasi tertentu menurut petunjuk Direksi selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terbitnya Surat Pemenang
Pelelangan.

2. Papan nama tersebut harus dibuat dengan ketentuan-ketentuan sebagai


berikut :

a. Ukuran papan 100 x 150 cm harus dibuat dari bahan kayu jati yang
dilapisi dengan seng BWG. 30.
ST I.1. - 9
b. Tiang penyangga terdiri dari 2 (dua) batang, sedang sebuah
penyokong yang berukuran 6 x 10 cm dibuat dari bahan kayu jati
yang diserut halus.
c. Pemasangan papan sedemikian rupa sehingga tepi bawah papan
terletak setinggi 150 cm dari tanah, bawah tiang penyangga dan
penyokong ditanam dalam lobang-lobang yang kemudian di cor
dengan beton tumbuk campuran 1:3:5 sedalam 40 cm di dalam
tanah dan 10 cm di atas tanah.
d. Pengecatan papan nama tersebut harus dilakukan dengan cat meni
sekali, cat dasar sekali dan cat penutup sekali.

Warna-warna diatur menurut ketentuan sebagai berikut :


- Warna dasar biru laut (dominan)
- Tulisan Putih dengan garis penutup kuning.
- Lambang Kementerian P.U. Kuning dan Hitam
e. Tulisan-tulisan yang akan dimuat, dari atas ke bawah adalah
sebagai berikut :
- Kementerian Pekerjaan KHUSUS.
- Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
- Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo
- Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo..
- Judul Pekerjaan dan Lingkup Pekerjaan.
- Tanggal-tanggal permulaan dan akhir pekerjaan.
- Besarnya Nilai Kontrak.
- Nama Konsultan
- Nama Pemborong.

Kontraktor wajib memelihara dan merawat papan nama dan menjaganya


agar tetap dalam keadaan baik sampai dengan penyerahan pekerjaan
yang terakhir kalinya kepada Direksi.

I.10. Pengendalian Pencemaran dan Perlindungan Lingkungan


I.10.1. Pengawasan Pencemaran
I.10.1.1. Umum
Kontraktor harus membuat rencana, membangun, mengoperasikan dan
memelihara Fasilitas Pengendalian Pencemaran yang diperlukan untuk
mencegah terjadinya pencemaran air sungai oleh limbah yang masuk ke
dalam sistem drainase yang ada. Fasilitas dan prasarana yang harus

ST I.1. - 10
mendapatkan persetujuan dari Direksi dapat berupa sebagian atau
keseluruhan dari yang berikut ini :

a. Pengendalian air permukaan dilakukan dengan :


- Bangunan pembelokan saluran untuk mencegah air hujan
masuk ke tempat yang tidak boleh terkena air.
- Pembuatan saluran air yang terletak sejajar garis ketinggian.
- Pembuatan saluran air yang tegak lurus garis ketinggian
sebagai saluran pengumpul.
- Pembuatan kolam penahan sedimen.
- Pembuatan bangunan bendungan.

b. Pembatasan lalu lintas kendaraan dan alat-alat berat.

c. Meminimalkan luas lahan yang terbuka dengan :


- Operasi pekerjaan secara bertahap.
- Melakuan pekerjaan perlindungan segera setelah selesainya
suatu pekerjaan.
- Melakukan penggebalan rumput atau perlakuan lainnya pada
muka tanah yang terganggu.

d. Pembuatan Penangkap Lumpur.


- Menggunakan tumpukan jerami di sepanjang saluran drainase
atau tempat-tempat lainnya.
- Pembuatan galengan-galengan.

e. Semua air yang dibelokan atau dipompa harus dibuang pada lokasi
yang telah disetujui Direksi dengan ketentuan tidak kembali lagi
ketempat kerja dan tidak menimbulkan erosi, pencemaran dan
gangguan suara bagi pemilik lahan, buruh, pekerja Kontraktor lain
dan warga disekitar lokasi proyek.

f. Pembuangan sisa bahan bakar dan pelumas dari Barak/Bengkel


kerja harus tidak menimbulkan pencemaran air saluran irigasi.

g. Sebelum pekerjaan dilaksanakan diberbagai lokasi, semua peralatan


pencegah pencemaran yang telah disetujui harus sudah ditempatkan
di lokasi dan siap dioperasikan.

ST I.1. - 11
I.10.1.2. Perencanaan Pemantauan Pencemaran
a. Kontraktor diharuskan menyiapkan dan menyampaikan Perencanaan
Pemantauan Pencemaran, selambat-lambatnya 30 hari sebelum
memulai pekerjaan di lapangan. Penekanan penting terutama pada
disain dan pemeliharaan peralatan pencegahan sedimen, erosi dan
polusi suara. Bersamaan dengan penyusunan rencana tersebut,
Kontraktor diharapkan mengurus ijin dari instansi yang berwenang
guna membuang air di lokasi proyek.

b. Perencanaan Pollution Control harus merinci lokasi, metode kerja,


jalur saluran drainase, peralatan penangkap lumpur termasuk
pemerliharaan peralatan sesuai tahapan kontrak. Setelah mendapat
persetujuan dari instansi terkait, maka rencana tersebut harus
dilaksanakan secara ketat.

I.10.1.3. Kualitas Limbah


a. Kualitas limbah yang dialirkan ke dalam saluran air sesuai standard
baku mutu yang telah ditetapkan.
b. Satu copy standard baku mutu limbah harus sudah disampaikan
kepada Direksi sebelum dilaksanakan pembuangan limbah.

I.10.1.4. Pengujian
a. Kontraktor diminta melakukan pengujian kualitas limbah sesuai
standard baku mutu. Hasil pengujian tersebut harus sudah
disampaikan dalam waktu 7 hari setelah diterimanya hasil test.

b. Jika Direksi mempertimbangkan bahwa kualitas limbah dirasakan


memburuk/disebabkan berbagai kegiatan di lapangan, maka
Kontraktor harus melakukan pengujian tambahan terhadap kualitas
limbah, sesuai pengarahan Direksi.

c. Pengujian yang dilakukan harus meliputi, tetapi tidak hanya terbatas


pada pengujian kandungan bahan padat, PH tes yang dilaksanakan
langsung oleh Kontraktor dan kandungan oxygen (DO) dan Biological
Oxigen Demand (BOD) yang dilakukan laboratorium yang diakui.

ST I.1. - 12
I.10.2. Pemeliharaan Gudang Bahan Bakar dan Mesin
I.10.2.1. Persyaratan
Kontraktor diharuskan membuat tembok pembatas disekitar lokasi
penyimpanan bahan bakar. Tinggi tembok dibuat cukup memadai,
menampung 1 atau 1,5 kali isi fasilitas penyimpanan bahan bakar.

I.10.2.2. Drainase
Drainase dari tempat gudang bahan bakar dan pemeliharaan mesin harus
diolah untuk menghilangkan bahan bakar/pelumas. Dimana drainase
melewati tembok pembatas Kontraktor harus melengkapi peralatan untuk
mencegah aliran sehingga tumpahan bahan bakar atau bahan cair
lainnya dapat ditahan didalam tembok pembatas.

I.10.2.3. Pencemaran Tanah


Tanah yang tercemar akibat kebocoran minyak harus dibuang ketempat
pembuangan yang disetujui oleh Direksi.

I.10.3. Perlindungan Lingkungan


I.10.3.1. Umum
a. Pemantauan lingkungan yang ketat akan diterapkan pada seluruh
pekerjaan dan kegiatan yang dilakukan oleh Kontraktor dan sub-
Kontraktor.

b. Dalam melaksanakan pekerjaan Kontraktor harus :


i. Melaksanakan pekerjaan, dengan memperhatikan aspek
lingkungan dengan seksama.
ii. Tidak melaksanakan pekerjaan diluar batas wilayah Proyek tanpa
ijin tertulis dari Direksi.
iii. Mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin
kualitas air sungai agar tidak tercemar.
iv. Melaksanakan pekerjaan dengan meminimalkan dampak air hujan
dan erosi di daerah aliran sungai.
v. Menjamin bahwa setiap waktu lokasi proyek dalam keadaan rapih.

c. Direksi diperbolehkan atas kebijaksanaan dan pertimbangannya


memerintahkan secara tertulis pembatasan lingkungan hidup
tambahan yang harus diamati oleh Kontraktor.

ST I.1. - 13
I.10.3.2. Perlindungan Terhadap Kawasan Hutan Yang berdekatan
Kontraktor harus menjamin bahwa semua pekerjaan yang dilaksanakan
seminimal mungkin memberi dampak negatif terhadap lingkungan di luas
lokasi proyek. Ketentuan berikut ini perlu diterapkan dengan penuh
tanggung jawab terhadap kawasan hutan yang berbatasan dengan lokasi
proyek:

a. Dilarang merusak, memotong dan menebang pohon dan semak


belukar diluar lokasi proyek tanpa seijin tertulis dari Direksi.
b. Pohon atau semak hanya bisa dipotong/ditebang apabila sudah diberi
tanda untuk keperluan ini oleh Direksi. Metode pemberian tanda akan
dibuat spesifikasinya oleh Direksi dan Kontraktor akan diberi tahu
secara tertulis.
c. Dilarang membakar pohon diluar lokasi Proyek untuk keperluan
apapun.

I.10.3.3. Perlindungan dan Pengelolaan Hewan


Kontraktor harus menjamin bahwa semua pekerjaan yang dilaksanakan
seminimal mungkin memberikan dampak negatif terhadap hewan
setempat dan ketentuan berikut ini perlu diterapkan dengan penuh
tanggung jawab dalam perlindungan dan pengelolaan hewan.

a. Bagaimanapun tanpa alasan Kontraktor dan pekerjanya atau sub-


kontraktor dan pekerjanya dilarang menangkap, memindahkan atau
membunuh binatang buas.
b. Kontraktor harus menjamin bahwa lokasi proyek tetap rapih, bersih
dan bebas dari sampah yang mengundang datangnya hewan
pengerat (animal pest species).

I.10.3.4. Persetujuan/Perjanjian Perlindungan Lingkungan


Semua pegawai Kontraktor atau sub-Kontraktor harus dilatih dalam
melaksanakan tugasnya mendukung program perlindungan lingkungan.

ST I.1. - 14

Anda mungkin juga menyukai