Anda di halaman 1dari 103

SPESIFIKASI UMUM

1.1 LOKASI PEKERJAAN

Lokasi Pekerjaan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana JIAT Perpipaan di Kabupaten Lampung
Selatan terletak di SBP.33 Desa Trimomukti Kecamatan Candipuro, SBP.36P Desa Bakti Rasa
Kecamatan Sragi, SBP.80 Desa Agom Kecamatan Kalianda dan SBP.95 Desa Bali Agung
Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Provinsi Lampung.
Dari Kota Bandar Lampung ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4
dalam waktu 3,0 jam. Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada album gambar, peta lokasi / peta
petunjuk/ Key Map.

1.2 RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan secara garis besar adalah sebagai berikut :
a) Pemboran Sumur (Redrill), sebanyak 3 titik
b) Pemompaan Uji, sebanyak 4 titik
c) Pagar Pengaman, sebanyak 4 unit
d) Rehab Rumah Genset, sebanyak 4 unit
e) Pipa Outlet (dari Pipa Hisap Sumur ke Jaringan), sebanyak 4 unit
f) Jaringan Perpipaan, sepanjang 4 Km
g) Bangunan Ukur Debit / Bak Thompson, sebanyak 4 unit
h) Box Bagi, sebanyak 40 unit
i) Hidran Umum, sebanyak 4 unit
j) Mekanikal Elektrikal
• Pompa Submersible, sebanyak 4 unit
• Genset, sebanyak 4 unit
• Lampu Tenaga Surya, sebanyak 4 unit

1.3 JALAN MASUK KE LOKASI PEKERJAAN


Setiap pekerjaan yang dilaksanakan Penyedia Jasa terutama yang berhubungan dengan
penggunaan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga tidak
mengganggu lalu lintas dan jika perlu harus mendapatkan persetujuan Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa juga berkewajiban membangun jalan kerja atau memelihara jalan yang sudah
ada apabila dipergunakan untuk transportasi ke wilayah kerja dan melengkapi jalan kerja
tersebut dengan bangunan pelengkap yang diperlukan misalnya jembatan untuk melintasi
sungai atau fasilitas lainnya serta memperbaiki atau memperkuat fasilitas yang ada dengan
balok-balok kayu sehingga fasilitas tersebut dapat berfungsi sebagai jalan kerja ke seluruh
wilayah kerja.
Pejabat Pembuat Komitmen tidak bertanggungjawab atas pemeliharaan jalan masuk, untuk
itu harus dilakukan pengaturan yang sebaik-baiknya dengan bangunan yang digunakan oleh
penyedia jasa selama pelaksanaan pekerjaan. Apabila penyedia jasa membutuhkan jalan lain
yang tidak ditentukan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, harus dikerjakan oleh
penyedia jasa atas bebannya sendiri termasuk bila diperlukan biaya pekerjaan utama dan
pekerjaan sementara. Harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam harga
kontrak.

Spek JIAT 1
Penyedia jasa berkewajiban untuk memperbaiki akses jalan, jembatan dan fasilitas lain yang
rusak akibat kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut.
1.4 GAMBAR – GAMBAR
1.4.1 Gambar Kontrak
Gambar-gambar yang ada dalam dokumen lelang merupakan bagian dari dokumen
kontrak. Gambar-gambar tersebut menjadi salah satu dasar atau acuan Penyedia Jasa
untuk menghitung volume awal pekerjaan yang akan dilaksanakan serta akan dijadikan
gambar kerja setelah dilakukan revisi desain apabila diperlukan dengan mendapatkan
persetujuan dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

1.4.2 Gambar - gambar yang harus disiapkan oleh Penyedia Jasa adalah :
Penyedia Jasa berkewajiban menyerahkan gambar-gambar yang meliputi gambar
pelaksanaan (soft drawing), gambar pabrikasi dan gambar purna bangun (as built
drawing).

1). Gambar Pelaksanaan


a. Umum
Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa harus membuat dan menyiapkan
gambar pelaksanaan secara detail dengan mengacu gambar kontrak untuk
memudahkan pelaksanaan dan apabila terjadi perubahan gambar, maka harus
dilakukan redesign terhadap bagian-bagian yang mengalami perubahan. Gambar
pelaksanaan harus disiapkan berdasarkan gambar kontrak dan syarat-syarat
dalam spesifikasi yang menunjukkan dengan rinci antara lain :
1). rencana menyeluruh dan dimensi dari tiap bagian pekerjaan yang akan
dibangun,
2). data topografi dan tinggi muka tanah yang diperoleh dari hasil
pengukuran lapangan,

Gambar pelaksanaan terlebih dahulu harus dibuat dalam bentuk gambar


sementara (draft). Karena gambar pelaksanaan merupakan petunjuk atau
pedoman dalam pelaksanaan yang akan menentukan kualitas dan kuantitas
pekerjaan tersebut, maka proses secara keseluruhan harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan atau pengguna jasa.

b. Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) set ukuran kertas A3 yang telah
disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, dengan 1 (satu) Set Kalkir,
diserahkan kepada PPK, 1 (satu) set gambar ukuran A3 lengkap di
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen Keet. Apabila ada pekerjaan yang
dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen
maka menjadi resiko dan tanggung jawab Penyedia Jasa. Apabila gambar-
gambar yang telah mendapat persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen,
ternyata masih ada kesalahan/kekeliruan, maka Penyedia Jasa harus
bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Persetujuan Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan meringankan
tanggung jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar tersebut.

Spek JIAT 2
2). Gambar-gambar Pekerjaan Sementara
a. Umum
Apabila diperlukan Penyedia Jasa dibenarkan untuk mengajukan bangunan
sementara yang akan menunjang pelaksanaan pekerjaan. Adapun bangunan
yang dimaksud adalah Kistdam, tanggul sementara dan sebagainya. Gambar-
gambar yang diajukan harus menunjukkan detail dari pekerjaan sementara
tersebut. Gambar perencanaan yang diusulkan Penyedia Jasa yang dipakai
dalam pelaksanaan kontruksi juga harus diserahkan kepada Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen sebanyak 5 (lima) rangkap ukuran A3.

b. Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yang ditinggalkan.


Penyedia Jasa hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan
dengan pekerjaan tetap, secara lebih mendetail dan diserahkan kepada
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mengubah dan mendapat
persetujuan, sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

3). Gambar Purna Bangun (As Built Drawing)


Selama masa pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara satu set gambar yang
dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang
memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak, sejauh
gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap “sudah
dilaksanakan”. Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan
dilapangan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan tiap hari oleh pengawas
lapangan, dan apabila ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan dan tidak
dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembali selama 6 (enam) hari kerja.
Setelah masa Pelaksanaan Gambar yang telah diperiksa beserta perubahannya
sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan dijadikan gambar purna bangun (As
Built Drawing) dan diserahkan kepada pihak Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen
berupa 1 (satu) set kalkir A3, 5 (lima) set gambar ukuran A3, serta menyerahkan
rekaman / softcoy dalam bentuk exsternal harddisk berisi gambar Gambar Purna
Bangun (As Built Drawing).

1.5 STANDAR MUTU BAHAN


Semua bahan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan
dari Standar Nasional Indonesia, Standar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Standar dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan standar lainnya yang telah
mendapat persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pembuat Komimten.

1.6 PERSONIL INTI


Penyedia Jasa diwajibkan mempunyai personil inti yang memiliki kemampuan/
keahlian/ketrampilan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik sesuai dengan spesifikasi
teknik yang diharapkan.

Personil inti juga disyaratkan memiliki sertifikat keahlian (SKA) untuk keahlian jasa konstruksi
serta sertifikat ketrampilan (SKT) untuk ketrampilan jasa konstruksi. Untuk keahlian dan
ketrampilan yang bukan jasa konstruksi seperti ahli hukum, ahli ekonomi dan lain-lain tidak
disyaratkan mempunyai sertifikasi tersebut.

Spek JIAT 3
1.7 PROGRAM PELAKSANAAN, LAPORAN DAN FOTO DOKUMENTASI
a. Program pelaksanaan
Penyedia Jasa harus membuat jadwal ulang pelaksanaan pekerjaan (reschedule) sesuai
dengan waktu yang tertuang di dalam dokumen kontrak dalam bentuk Curva “S” yang
menggambarkan proses penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan, selanjutnya diajukan
ke Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan persetujuan. Setiap program
pelaksanaan harus memperlihatkan:
1) Tanggal Mulai
2) Tanggal Selesai
3) Waktu yang diperlukan
4) Tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan, persetujuan
gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan ke lapangan dan juga kelonggaran
dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.

b. Laporan
1). Penyedia Jasa harus membuat laporan harian terhadap setiap bagian pekerjaan
dalam bentuk yang telah disetujui oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Laporan
tersebut harus berisi data tentang cuaca, jumlah tenaga kerja, bahan/material, jenis
pekerjaan dan hal-hal lain yang terkait dengan kegiatan pelaksanaan pekerjaan.

2). Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan mingguan yang telah disetujui oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen yang merupakan kumulatif dari laporan harian
setiap minggunya. Laporan tersebut berisi kemajuan (progress) pekerjaan dalam 1
(satu) minggu.

3). Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan bulanan yang telah disetujui oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen pada setiap akhir bulan. Laporan tersebut harus
memuat secara rinci hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan yang telah,
sedang dan akan dikerjakan bulan berikutnya serta hambatan yang ada dan langkah
penyelesaiannya. Secara garis besar laporan bulanan memuat sebagai berikut :

a) Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan


tersebut dan rencana kerja pada bulan berikutnya.
b) Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan harus sesuai dengan
kemajuan yang dicapai pada bulan tersebut.
c) Rencana kegiatan bulan berikutnya.
d) Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap.
e) Daftar perlengkapan kantor lapangan, peralatan, bahan dan tenaga kerja
termasuk perlengkapan K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja ) yang digunakan
untuk pelaksanaan pekerjaan
f) Hal-hal lain yang belum termuat agar disesuaikan dengan kebutuhan dengan
tujuan pokok bahwa semua kegiatan lapangan harus diinformasikan secara rinci.

Laporan-laporan tersebut diserahkan dalam jumlah 5 (lima) rangkap atau sesuai


kebutuhan, setiap tanggal 5 (lima) bulan berikutnya.

c. Foto dokumentasi dan Video drone


Foto dokumentasi dan Video drone pekerjaan memuat gambar setiap jenis kegiatan
dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu sebelum dikerjakan (0%), sedang dikerjakan (50%), dan
setelah selesai dikerjakan (100%). Pengambilan gambar sebelumnya harus dibuat rencana
Spek JIAT 4
/ denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari kamera, video drone dan arah bidikan yang
kemudian diserahkan kepada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen untuk disetujui. Pada
setiap tahap pengambilan gambar untuk setiap lokasi, pengambilan harus dari titik-titik
dan arah yang sama dengan mencantumkan nama bangunan yang bersangkutan dan
kemajuannya.

Pengambilan foto harus menggunakan kamera digital dengan resolusi diatas 24 Mps
(minimal 5 MB) dan Video drone dengan kualitas gambar 4K. Pada akhir pelaksanaan
kontrak foto-foto harus ditempel dalam album secara berurutan sesuai dengan tahap
yaitu 0%, 50% dan 100%. File foto dan Video drone tersebut harus diserahkan ke
Pengguna Jasa disertai softcopy berupa exstenal harddisck. Semua album foto dan video
drone adalah milik Pengguna Jasa dan tanpa persetujuannya tidak diijinkan untuk
diberikan / dipinjamkan kepada siapapun.

Foto Dokumentasi tersebut diserahkan minimal 5 (lima) rangkap atau sesuai kebutuhan.

d. Rapat bersama untuk membicarakan kemajuan pekerjaan.


Rapat antara Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penyedia Jasa diadakan
seminggu sekali (mingguan) dan Rapat antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan
Penyedia Jasa diadakan sebulan sekali (bulanan) serta pada waktu yang telah disetujui
oleh kedua belah pihak. Rapat ini diadakan untuk membicarakan kemajuan pekerjaan
yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu atau bulan selanjutnya
dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat diselesaikan dengan baik dan cepat.

1.8 BAHAN DAN PERLENGKAPAN YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH PENYEDIA JASA
a. Bahan
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan seperti tercantum dalam kontrak. Semua bahan harus baru dan sesuai dengan
standar yang ditentukan.

b. Perlengkapan Konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang diperlukan
dalam jumlah yang cukup. Apabila Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen memandang
belum sesuai dengan kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera memenuhi kekurangan
tersebut. Penyedia Jasaan semua perlengkapan dan peralatan harus lengkap dengan
spareparts yang cukup dan pemeliharaan yang baik agar pekerjaan dapat dilakukan
dengan sempurna.

c. Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut tidak
tersedia di pasaran, maka dapat digunakan bahan pengganti dengan harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Harga satuan dalam volume
pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya penambahan harga antara bahan yang
ditentukan dengan bahan pengganti .

d. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan


Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan dilakukan pemeriksaan
sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pada salah satu atau lebih tempat yang
ditentukan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, yang meliputi :
Spek JIAT 5
1. Tempat Produksi dan pembuatan
2. Tempat Pengangkutan
3. Lapangan

e. Fasilitas Komunikasi
Untuk kelancaran komunikasi di area pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan,
memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem komunikasi yang baik. Segala biaya
untuk sistem komunikasi ini termasuk operasional dan pemeliharaannya menjadi
tanggung jawab penyedia jasa.

1.9 SURVEY DAN PENGUKURAN


a. Bench Mark (BM)
1. Sebelum pekerjaan pengukuran dilakukan, Penyedia Jasa harus mendapatkan
petunjuk/persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen mengenai metode dan
peralatan yang akan digunakan untuk pengukuran.
2. Untuk memulai pekerjaan, Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen akan
menunjukkan/menetapkan lokasi Bench Mark (BM) seperti dalam gambar dan
ditetapkan dengan Berita Acara.
3. Setiap kerusakan BM yang diakibatkan oleh Penyedia Jasa akan dipasang kembali
oleh Penyedia Jasa atas persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
4. Penyedia Jasa perlu mendirikan bench mark tambahan sementara untuk
kemudahannya, tetapi setiap bench mark sementara yang didirikan merupakan
rencana dan tempatnya disetujui oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan akan
merupakan ketelitian yang berhubungan dengan bench mark yang didirikan oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Pekerjaan pengukuran awal (MC.0) dan akhir (MC.100) serta perubahannya harus
dilakukan oleh Penyedia Jasa dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Tim
MC.0/MC.100 dan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen/ pengawas.
6. Untuk pekerjaan pengukuran, Penyedia Jasa harus memasang patok-patok as
sepanjang trase dengan jarak maksimum 50 m atau untuk lokasi extrim/tikungan
setiap jarak 25 m, masing-masing profil dicat dan diberi tanda profil sesuai urutannya
(Misal P1, P2, P3 dst).
7. Patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan pekerjaan dan tidak
dipindahkan atau ditimbun.
8. Untuk pekerjaan pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana dan
spesifikasi teknisnya. Pada pekerjaan pengukuran diluar ketentuan tersebut di atas
harus ada persetujuan dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis.
9. Pada pekerjaan pengukuran harus dilaksanakan oleh juru ukur yang telah ditetapkan
dalam Kontrak dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
10. Tenaga Pengukuran
Penyedia Jasa bekerjasama dengan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dalam
pemeriksaan setting out dan pengukuran untuk mengetahui secara pasti kemajuan
pekerjaan yang diperlukan dalam proses pembayaran. Dalam pemasangan patok,
tiang, pinggir yang lurus, penyanggah cetakan profil dan lain-lain yang perlu untuk
pemeriksaan setting out dan pengukuran kemajuan pekerjaan harus sesuai dengan
petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Semua bahan dan tenaga untuk
keperluan ini menjadi beban Penyedia Jasa.

1.10 PEKERJAAN SEMENTARA


a. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi, pelaksanaan
dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk pelaksanaan pekerjaan
Spek JIAT 6
sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara dimana Penyedia Jasa bermaksud untuk
melaksanakan di lapangan, pertama-tama diserahkan kepada Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen untuk mendapat persetujuan sesuai dengan prosedur dalam spesifikasi
umum. Apabila Penyedia Jasa bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan
sementara di luar daerah lapangan seperti terlihat pada gambar, semua biaya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan
sebagainya, ditanggung oleh Penyedia Jasa. Keterlambatan tidak akan meringankan
Penyedia Jasa terhadap tanggung jawab untuk memenuhi ketentuan dalam kontrak.
Dalam hal tersebut tidak diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.

b. Wilayah Kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, dijamin oleh Pengguna Jasa. Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan
pekerjaan sementara seperti pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan tenaga kerja pada lokasi
pekerjaan, termasuk arah jalan masuk yang disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen sehingga mengurangi kerusakan tanaman pihak ketiga. Bekas yang dilalui
kendaraan supaya diperbaiki seperti keadaan semula sebelum diterimanya pekerjaan
oleh Pengguna Jasa.

Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pengguna Jasa untuk semua
kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik Pengguna Jasa
atau orang lain, Penyedia Jasa mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan
tuntutan karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

c. Papan nama Pekerjaan, Kantor Penyedia Jasa, Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen Keet,
Gudang, Bengkel, Barak Kerja, dsb
Penyedia Jasa harus membuat dan memasang papan nama proyek pada lokasi pekerjaan
di tempat yang telah ditentukan atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 90 cm x 120 cm, terbuat dari bahan yang
tahan terhadap cuaca, yang di cat warna dasar putih dengan tiang dari kayu ukuran 5 x 7
cm ditanam dalam tanah dan diberi perkuatan sebagai mana mestinya.

Papan nama tersebut harus bertuliskan informasi yang jelas mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan nama pekerjaan, pemberi pekerjaan, pelaksana pekerjaan, jangka
waktu pelaksanaan, nomor kontrak, tahun anggaran, lokasi, dan keterangan-keterangan
lain yang ditentukan atau sesuai dengan persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.

Penyedia Jasa harus menyediakan lahan yang cukup untuk keperluan kantor
lapangan/Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen keet, Ruang kerja Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen, gudang, bengkel, barak kerja dan ruang perawatan kesehatan
selama pelaksanaan pekerjaan, yang dilengkapi dengan :
- Sarana Air bersih dan sanitasi
- Fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja Penerangan yang cukup
- Perlengkapan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana tempat kerja dan bangunan sementara
secara umum kepada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan
Spek JIAT 7
pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum
mendapat persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

d. Pekerjaan Pengeringan Selama Pelaksanaan Pekerjaan.


Penyedia Jasa harus memasang, mengerjakan, dan memelihara semua peralatan yang
diperlukan untuk pembuangan air dari berbagai macam pekerjaan agar bebas dari air
sehingga pekerjaan konstruksi berjalan sesuai dengan yang disyaratkan. Penyedia Jasa
bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan akibat kegagalan pembuangan air.

Cara pembuangan air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Penyedia Jasa dilarang mengganggu jalannya air
untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada. Apabila pelaksanaan pekerjaan
berada di bawah muka air tanah, air tersebut harus dipompa sebelum dilakukan
penggalian. Pembuangan air dilakukan sedemikian rupa, sehingga kestabilan dasar dan
sisi miring yang digali dapat terpelihara dan semua pelaksanaan konstruksi dikerjakan
dalam keadaan kering.

1.11 KEAMANAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN


a. Sistem Pengawasan Keamanan
Penyedia Jasa mengatur sistem pengawasan dan keamanan dengan kapasitas peralatan
dan tenaga yang cukup untuk menghindari kecelakaan terhadap manusia dan kerusakan
barang milik yang bersangkutan. Sistem pengawasan dan organisasinya harus mendapat
persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan dilaksanakan sesuai dengan
program yang disetujui dengan berpegang pada peraturan yang berlaku di Indonesia.

b. Pencegahan Kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan tindakan pencegahan kebakaran yang terjadi pada atau
di sekitar lapangan kerja dengan peralatan pencegahan kebakaran yang memadai dan
siap digunakan pada semua bangunan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
Penyedia Jasa harus memelihara peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran yang
dibutuhkan sampai pekerjaan diterima oleh Pengguna Jasa.

1.12 PEMBERITAHUAN PENGERJAAN (OPERASI)


Penyedia Jasa harus memberitahukan dalam waktu tidak kurang dari 14 (empat belas) hari
sebelum memulai tiap ruas pekerjaan untuk pengukuran permukaan tanah yang ada. Tidak
ada ruas pekerjaan yang boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen, yaitu setelah dicapai kesepakatan antara Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan Penyedia Jasa tentang semua elevasi permukaan tanah yang cukup untuk
pengukuran pekerjaan dengan teliti. Apabila akan memulai pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia Jasa harus membuat/mengajukan permohonan memulai pekerjaan dengan
melampirkan check list dan request.

1.13 TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA


a. Kegagalan Bangunan
Pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan ditentukan dalam Syarat-Syarat Umum
dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

b. Tuntutan Pihak Ketiga


Selama jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan, sesuai yang
ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak, apabila
sewaktu-waktu terdapat tuntutan pihak ketiga, temuan BPKP, BPK, Inspektorat Jenderal

Spek JIAT 8
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan lain-lain kerugian negara
yang timbul menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.

1.14 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu Pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana JIAT Perpipaan di
Kabupaten Lampung Selatan selama 270 (dua ratus tujuh puluh) hari kalender.

Spek JIAT 9
SPESIFIKASI TEKNIS
I. UMUM
1.1 Mobilisasi dan Demobilisasi
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memobilisasi peralatan dan personil yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan program kerja dan metode pelaksanaan
pekerjaan yang diajukan serta mendapat persetujuan dan pengesahan dari Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Peralatan yang disediakan/didatangkan harus dalam kondisi baik dan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan serta dilengkapi dengan suku cadang yang diperlukan.
Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan atas pengoperasian
peralatan yang digunakan, termasuk pengangkutan dan/atau pemindahan peralatan kerja
kelokasi pekerjaan serta pengembalian/pengangkutan pemulangan. Penyedia jasa harus
membuat laporan dan harus mendapat persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen
tentang jadual kegiatan mobilisasi dan demobilisasi.

Personel manajerial yang dipersyaratkan pada pekerjaan ini, antara lain:

Jabatan dalam Pengalaman


pekerjaan yang Kerja
No. Jumlah Sertifikat Kompetensi Kerja
akan Profesional
dilaksanakan (Tahun)
1 Manager Proyek 1 orang 5 tahun Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Sumber Daya Air Madya
(211)
2 Manager Teknik 1 orang 3 tahun Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Teknik Plambing dan Pompa
Mekanik Muda (303)
3 Manager 1 orang 3 tahun
Keuangan
4 Ahli K3 Konstruksi 1 orang 3 tahun Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
K3 Konstruksi (603) muda

Peralatan utama yang dipersyaratkan pada pekerjaan ini, antara lain:

No Nama Peralatan Kapasitas Jumlah Kondisi


1. Rotary Drilling Rig Minimal 150 m 2 unit Baik
(Skid mounted)
2. Mud Pump 600 ltr/menit & tekanan kerja 20 2 unit Baik
kg/cm2
3. Kompressor 600 CFM (145 psi) 1 unit Baik
4. Generator set 30 KVA (24 KW) 2 unit Baik
5. Pompa Submersible 10 lt/det s/d 20 lt/det, head 60 m 1 unit Baik
6. Mesin Las Listrik 300 A 1 unit Baik
7. Truck Munimal 4 ton 2 unit Baik
8. Pick up Minimal 1 ton 2 unit Baik

Spek JIAT 10
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan Pembayaran untuk mobilisasi dan demobilisasi dilakukan dengan cara
Lump Sum (LS) sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah
termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

I.1 Mobilisasi dan Demobilisasi Ls

1.2 Uitzet Jaringan


Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan izin
kerja telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan dilengkapi
dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja dan
alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya

Penyedia jasa harus menyediakan tanaga pengukuran bersertifikat ketarampilan SKT.

Penyedia jasa harus melakukan pengukuran kembali dan melakukan seting out dan
pemasangan profil-profil untuk pelaksanaan pekerjaan, dan semua pengukuran yang
dimaksudkan untuk keperluan mutual check (MC) dan pengukuran kuantitas untuk
pembayaran. Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk keperluan pengukuran
termasuk dalam penyediaan tenaga pengukuran, bahan dan peralatan dalam jumlah yang
cukup diantaranya peralatan topographic survey, patok-patok tetap, profiles dan
keperluan/peralatan lainnya yang diperlukan untuk penyelenggaraan pengukuran& setting-
out survey, pengujian/pengendalian mutu pekerjaan dan pengukuran kuantitas pekerjaan
untuk pembayaran, yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala
biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan
kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap sudah termasuk dalam
harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

Spek JIAT 11
Skema Jaringan

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran / uitzet dilakukan berdasarkan progres pekerjaan
yang dicapai dilapangan dan pembayaran dilaksanakan dalam satuan per-m’ sesuai dengan
tahapan pengukuran meliputi pekerjaan pengukuran MC 0 dibayarkan 50%, progres
mencapai 50% dibayarkan 25% dan progress pekerjaan 100% dibayarkan 25%.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

I.2 Uitzet Jaringan m

1.3 Penggambaran dan Asbuilt Drawing


Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia dianggap sudah termasuk semua biaya untuk
menyiapkan gambar kerja, gambar pekerjaan penunjang/sementara dan gambar purna
bangun sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Umum Pasal 1.4. Pengambaran dan
Gambar Purna Bangun (As Bulit Drawing) harus dibuat dalam 5 (lima) set ukuran kertas A3
yang terdiri dari 1 (satu) set gambar asli yang dicetak di atas kertas dicetak/ digandakan
dalam ukuran A3 sebanyak 4 (empat) rangkap.
Bila item pekerjaan/biaya di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala
biaya yang dikeluarkan penyedia untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk
kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan, dianggap sudah termasuk dalam harga
kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran Penggambaran dan Gambar Purna Bangun (As Bulit Drawing)
dilakukan berdasarkan progres pekerjaan yang dicapai dilapangan dan pembayaran
dilaksanakan dalam satuan per-set sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dengan ketentuan tahapan pembayaran meliputi pekerjaan penggambaran MC 0
dibayarkan 50%, progres mencapai 50% dibayarkan 25% dan progress pekerjaan 100%
dibayarkan 25%.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

I.3 Penggambaran dan Asbuilt Drawing set

1.4 Dokumentasi
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan harus disusun dalam bentuk album foto dan video
yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan selesainya
pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan. Foto dokumentasi harus diambil menggunakan
Spek JIAT 12
camera digital dengan titik / sudut pengambilan yang sama untuk masing-masing pekerjaan
yang menunjukkan progress pekerjaan bulanan, progress 0%, 50% dan 100% dan dicetak
ukuran 12 cm x 8 cm. Sedangkan pengambilan gambar untuk video menggunakan Drone
minimal dilaksanakan 3 (tiga) kali yaitu pada awal pekerjaan (0%), pekerjaan sedang
dilaksanakan (50%), dan pekerjaan telah selesai secara keseluruhan (100%).
Semua dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dalam bentuk hard copy (dicetak) untuk
foto dan disusun dalam album foto yang didalamnya memuat informasi mengenai nama
pekerjaan, kondisi pekerjaan, lokasi, dll. yang dianggap perlu atas perstujuan
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Dokumentasi juga dibuat dan disusun dalam bentuk
softcopy berupa file elektronik foto dan video yang disimpan dalam bentuk Exsternal
Harddisk yang disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia wajib menyerahkan dokumentasi kepada PPK sebanyak 5 (lima) set dokumentasi
yang terdiri dari 5 (lima) rangkap foto dokumentasi yang disusun dalam bentuk album dan 5
(lima) rangkap soft copy / file elektronik yang berisi foto dokumentasi dan video
pelaksanaan pekerjaan set dalam bentuk External Harddisk atau media lain yang disetujui
PPK.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk kegiatan di atas dianggap sudah
termasuk untuk menyediakan tenaga fotografer, peralatan camera digital dan Drone,
bahan-bahan yang diperlukan, pencetakan dan penggandaan.
Bila item pekerjaan/biaya di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala
biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk melaksanakan kegiatan pelaporan, monitoring,
evaluasi, dokumentasi dll. harus dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi
tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran Dokumentasi dilakukan sekaligus setelah seluruh pekerjaan
selesai dilaksanakan (fisik 100%), dan pembayaran dilaksanakan dalam satuan per-set sesuai
yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

I.4 Dokumentasi set

1.15 KEGIATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KONSTRUKSI


a. Seluruh Personil Ahli K3 Konstruksi dan pekerja harus mematuhi Protokol Pencegahan
Penyebaran Corona sesuai Instruksi Menteri (Inmen) No 02/IN/M/2020 tentang Protokol
Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi.
b. Penyedia jasa diwajibkan menyiapkan fasilitas dan sarana kesehatan yang memadai
antara lain tabung oksigen, pengukur suhu badan, pengukur tekanan darah, obat-obatan
serta vitamin.
c. Penyedia jasa wajib memiliki kerja sama operasional pelindung kesehatan dan
pencegahan COVID-19 dengan rumah sakit/pusat kesehatan masyarakat terdekat.
d. Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.
e. Personil Ahli K3 Konstruksi yang dimiliki oleh Penyedia Jasa harus mengindentifikasi
bahaya dari setiap jenis proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan
menetapkan spesifikasi proses/kegiatan yang harus dilakukan oleh Penyedia Jasa.
f. Setiap jenis proses/kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan
risikonya, dan diberi penjelasan prosedur kerja yang lebih aman dan selamat.
Spek JIAT 13
g. Setiap jenis proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem
perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan pengamanan, dan rambu-rambu
peringatan, dan kewajiban pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai
dengan potensi bahaya pada proses tersebut.
h. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang baru, atau pada keadaan yang berbeda,
harus terlebih dahulu dilakukan analisis bahaya dan risikonya (Job Safety Analysis) dan
harus dilakukan tindakan pengendalaiannya.
i. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja terlebih dahulu
dari penanggung jawab proses dan Ahli K3 Konstruksi.
j. Setiap proses dan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau operator
yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis
pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
k. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi Penyedia Jasa dalam menyusun dan
menggunakan metode kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu,
perkakas, material dan konstruksi sementara dengan urutan kerja yang sistematis, guna
mempermudah pekerja dan operator bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat dan
material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja.
l. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko, sebelum diterapkan
harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3 Konstruksi.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran untuk kegiatan 1.1 sampai dengan 1.15 dilakukan dengan
cara lump sum (ls) atau set.kecuali item pekerjaan yang tidak tercantum dalam Daftar
Kuantitas Harga.
Bila item pekerjaan/biaya untuk kegiatan 1.1 sampai dengan 1.15 di atas yang tidak
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan
utama/permanen, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Penyedia.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Penyelenggaraan K3 dan Keselamatan
II.1 Ls
Konstruksi

Spek JIAT 14
SPESIFIKASI TEKNIS
“PEKERJAAN PEMBORAN SUMUR PRODUKSI”
A. PERALATAN UTAMA, PERALATAN BANTU DAN MATERIAL PEMBORAN
A.1. Umum
Penyedia Jasa harus menggunakan peralatan utama, peralatan bantu dan material
(bahan-bahan) pemboran yang dibutuhkan untuk konstruksi dan pengujian sumur
adalah milik sendiri atau peralatan sewa.

A.2. Karakteristik Teknik Peralatan Utama dan Kapasitas Peralatan.


A.2.1. Mesin Bor
a. Mesin bor yang digunakan adalah tipe mesin bor putar (rotary drilling
rig) untuk pemboran air tanah dengan sistem sirkulasi lumpur langsung
(direct circulation mud flush).
b. Ukuran dan kapasitas mesin bor harus sesuai dengan ketentuan berikut
ini :
- Kapasitas : Stang bor 150 m, diameter minimal Ø 2⅞“
- Menara : Tinggi minimum 8 m dengan kekuatan menahan
beban 12.000 kg, kaki menara menyatu dengan
landasan mesin bor.
- Draw work : Kapasitas 3.500 kg single line dan 130 m kawat
sling Ø 16 mm.
- Rotaray table : Mampu memutar stang bor 2⅞“ dan Spindle
Torque memasang casing 20”.
- Power unit : Sesuai dengan karakteristik mesin bornya.
Dengan spindle berukuran 2⅞“.
c. Mesin bor dipasang dalam bentuk skid mounted.

A.2.2. Mud pump (pompa lumpur)


Pompa lumpur untuk sirkulasi pemboran harus berupa pompa lumpur
duplek/triplex piston, “double action piston”, dengan kapasitas riil minimal
600 l/menit dan tekanan kerja 20 kg/cm2 atau digunakan dua pompa duplek
piston seperti diatas yang digabung paralel bila ditentukan oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

A.2.3. Kompresor Udara.


Kapasitas minimal untuk kompresor udara yang diijinkan dipakai adalah 600
CFM dengan tekanan kerja 145 psi.

A.2.4. Kondisi dan Sewa Peralatan.


Semua peralatan tersebut di atas harus terbukti dalam kondisi baik dan siap
pakai dan harus mendapat persetujuan dari Tim Direksi yang ditunjuk oleh
PPK yang akan memeriksa dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan.

Peralatan-peralatan sewa harus didukung oleh pernyataan tertulis


bermaterai dari pemilik peralatan.

Spek JIAT 15
A.3. Peralatan dan Peralatan Bantu.
A.3.1. Marsh Funnel dan Mud Balance
Alat Marsh Funnel dan Mud Balance atau Mud Kit, mutlak harus selalu
disediakan di lokasi pemboran agar selalu dapat dilakukan pengecekan sifat
lumpur setiap saat.

A.3.2. Stang Bor.


Setiap mesin bor harus dilengkapi dengan stang bor konvensional
berdiameter minimal 2⅞” dengan total panjang tidak kurang dari 150 m.
Stang bor harus lurus dan dilengkapi sambungan dalam kondisi baik dan
aman dipakai.

A.3.3. “Drill Collar” dan “Sub”


Rangkaian pipa bor (drill string) harus dilengkapi dengan minimum satu buah
“drill collar” ukuran 4” x 3 m atau satu buah ukuran 6” x 3 m, lengkap
dengan kombinasi sambungan (sub) yang sesuai.

A.3.4. Mata Bor (Drill Bit)


Harus tersedia dalam jumlah cukup “Rock Roller Bit” dengan ukuran
diameter antara 8” sampai 15¾” dan wing bit ukuran 17” dan 20” yang telah
disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan harus selalu tersedia
dilokasi pemboran.

A.3.5. Mesin Las.


Mesin las listrik kapasitas minimum 300 Ampere lengkap dengan alat
pemotongnya yang disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen harus
selalu tersedia dilokasi pemboran.

A.4. Peralatan Penyempurnaan Sumur/Development


Peralatan Penyempurnaan Sumur/Development untuk tiap Rig terdiri atas :
a. Double swabbing Block Ø 6”
b. Single Swabbing Block Ø 6”
c. “Rising pipe Ø 3” lengkap dengan pipa “air line” dan fitting”

A.5. Peralatan Pemompaan Uji.


Peralatan utama pemompaan uji yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa terdiri
dari :
a. Pompa selam (submersible) dengan kapasitas minimum 10 l/dt s/d 20 l/dt
dengan Head min. 60 m semuanya lengkap dengan masing-masing genset atau
mesin penggeraknya.
b. Alat ukur tinggi muka air dengan akurasi 1 cm (dengan sistem elektrik).
c. Alat ukur debit air : Orifice Weir dan V-noth.
d. Termometer, pH meter, EC meter, Sand Containt.

Peralatan tersebut harus didukung dengan penyediaan alat bantu (tool) kunci kunci,
kunci pipa, kunci rantai, klem-klem pipa berbagai ukuran yang sesuai dalam
pekerjaan ini.
Untuk peralatan pemompaan uji tersebut minimum masing-masing harus disediakan
1 (satu) unit yang disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Spek JIAT 16
A.6. Duplek piston dan pencampur bertekanan (“pressure mixer”).
Masing masing Drilling Rig harus dilengkapi dengan tersedianya Pompa Duplek
Piston lengkap dengan mesin penggerak, hose, selang dan perlengkapan lain yang
sesuai, Pompa Duplek Piston harus mampu mencampur bentonite/lumpur
pemboran/bahan aditive sehingga menghasilkan suspensi atau larutan yang merata
tanpa ada koagulasi atau penggumpalan.

A.7. Personil Yang Dibutuhkan


Penyedia jasa harus menyediakan pelaksana pemboran bersertifikat keterampilan
kerja (Sertifikat Keterampilan (SKT) Pengawas Pengeboran Air Tanah (TT 015))

B. BAHAN DAN MUTU BAHAN


a. Syarat-syarat dan Mutu Bahan-bahan Bangunan atau bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan kontrak ini, harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), atau Standar
lain yang disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen (API, DIN dan sebagainya) serta
Peraturan Umum Bahan Indonesia ( PUBI ).
b. Bahan-bahan yang gunakan untuk pelaksanaan pekerjaan yang tercakup dalam kontrak
harus didatangkan sendiri oleh Penyedia Jasa atau dengan memanfaatkan Pengusaha
Pengadaan Material/Leveransir.
c. Bahan-bahan atau produk fabrikasi yang akan dipasang maupun digunakan dalam
pelaksanaan kontrak ini, diutamakan menggunakan Produksi Dalam Negeri.
d. Bahan-bahan tambang yang bukan hasil produk fabrikasi harus diambil dari lokasi-lokasi
pengambilan yang telah diajukan dan telah disetujui oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
e. Peralatan mesin yang digunakan di lapangan harus menggunakan jenis Bahan Bakar
Minyak (BBM) non subsidi
f. Bahan-bahan yang telah didatangkan ke lapangan oleh Penyedia Jasa, dan setelah
dilakukan pemeriksaan terhadapnya ternyata tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai
dengan contoh bahan yang telah diserahkan sebelumnya kepada Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen, tidak diijinkan untuk digunakan dan harus segera dikeluarkan atau
dibuang dari lokasi pekerjaan dalam waktu yang ditetapkan dalam Surat Perintah yang
diterbitkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
g. Semua Peralatan dan bahan yang akan dipakai dan diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
h. Dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau paling lambat dalam waktu sebagaimana
ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja, Penyedia Jasa harus melakukan tindakan
Mobilisasi Peralatan dan bahan, menyiapkan personil, kantor lapangan dan keperluan
lainnya serta harus melaporkan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

C. KANTOR LAPANGAN
a. Penyedia Jasa harus menyediakan ruangan atau Bangunan/Kantor Lapangan, dapat
dengan cara sewa atau dengan membuat bangunan sementara untuk keperluan
pelaksanaan kontrak, jika tidak ditetapkan secara terpisah/tersendiri dalam daftar
kuantitas dan harga, maka biaya yang ditimbulkan untuk keperluan ini harus telah
diperhitungkan dalam penawaran pada Harga Satuan Pekerjaan untuk masing-masing
Harga Satuan.
b. Letak kantor sementara ini harus diusahakan dipilih pada tempat yang mudah
jangkauannya dan dapat mewakili dari semua lokasi pekerjaan.
c. Kantor Lapangan harus dilengkapi dengan perabotan secukupnya untuk keperluan
kegiatan administrasi pelaksanaan pekerjaan.
d. Penyedia Jasa jika perlu harus membuat bangunan sementara tambahan lainnya guna

Spek JIAT 17
menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
e. Penyedia Jasa harus membuat minimum 1 (satu) buah Papan Nama Proyek dan
penempatannya sesuai dengan petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
f. Jika tidak ditetapkan secara terpisah/tersendiri, semua biaya yang diperlukan untuk
kegiatan pekerjaan sementara, Papan Nama dan pekerjaan bantu lainnya harus telah
diperhitungkan dalam penawaran dalam harga satuan pekerjaan untuk masing-masing
jenis pekerjaan.

D. PEMBERITAHUAN MULAI PEKERJAAN


Selambat-lambatnya satu hari sebelum mulai pekerjaan Penyedia Jasa harus memberitahu
secara tertulis kepada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Jika peralatan dan bahan yang
diperlukan masih belum lengkap, Penyedia Jasa tidak boleh melakukan kegiatan pemboran,
termasuk melaksanakan pekerjaan utama (pemasangan casing dan pemasangan saringan,
gravel packing, pencucian sumur, pemompaan uji dan lain-lain).

E. PENGHENTIAN PEKERJAAN PEMBORAN


Pekerjaan dapat diberhentikan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen jika terbukti
Penyedia Jasa mengabaikan instruksi dalam pelaksanaan pekerjaan, metode pelaksanaan,
atau ketidaksesuaian dalam penyediaan fasilitas, peralatan dan material sesuai dengan
spesifikasi teknik yang telah ditentukan sebelum dimulai pekerjaan pemboran.

F. PENYELESAIAN PEKERJAAN PEMBORAN


Pekerjaan harus diselesaikan sesuai dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan.

G. JENIS SUMUR
Pemboran yang akan dilaksanakan adalah untuk sumur produksi, desain standar konstruksi
sumur berdasarkan pada data hasil litologi dan logging geofisik.

H. LINGKUP PEKERJAAN UTAMA


Lingkup Pekerjaan utama terdiri dari : Pemboran, Konstruksi, Development, Pemompaan uji.
a. Penyedia Jasa harus sudah mulai mobilisasi mesin bor dan peralatan pendukungnya
secara lengkap selambat-lambatnya 4 (empat) hari setelah Surat Perintah Mulai Kerja
diterbitkan pada lokasi yang telah ditentukan.
b. Penyedia Jasa harus melaksanakan pemboran sesuai gambar dan sesuai spesifikasi teknik.
c. Kedalaman pemboran disesuaikan dengan hasil log litologi, log penetrasi dan log geofisik
maupun data sumur lama.
d. Pekerjaan pemboran yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa kalau tidak ditentukan lain
oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, maka pemboran akan dilakukan dengan
metoda "Direct Circulatian Mud Flush".
e. Secara umum urutan pekerjaan pemboran sumur adalah sebagai berikut :
- Pemindahan peralatan pemboran dan perlengkapannya antar lokasi termasuk muat
dan bongkar
- Persiapan lokasi sebelum pemboran termasuk penyediaan air untuk keperluan
pekerjaan pemboran
- Pengeboran (pilot hole) Ø 20"
- Pemasangan dan pencabutan pipa sementara/temporary cassing Ø18”
- Pengeboran (pilot hole) Ø 8"

Spek JIAT 18
- Pengambilan contoh cutting dan pemeriksaan litologi termasuk penyiapan tempatnya
(kotak sample, kantong plastik, dll)
- Logging RESISTIVITY dan SELF POTENTIAL atau bila perlu denga GAMMA RAY untuk
menentukan kedalaman dan ketebalan lapisan pembawa air (akuifer).
- Pembersihan lubang bor dengan sirkulasi lumpur dari awal lubang hingga dasar
lubang untuk persiapan pemasangan pipa konstruksi sumur.
- Pemasangan bottom plug, pipa produksi, reduser dan pipa jambang.
- Penempatan gravel pack ke dalam rongga di sekeliling pipa produksi.
- Development sumur.
- Loging ELECTRIC CONDUCTIVITY (EC), untuk mengetahui kwalitas air, (jika
diperlukan).
- Pengujian ketegak kelurusan pipa jambang.
- Pengisian semen atau "grouting" kedalam rongga disekeliling pipa jambang.
- Pembongkaran mesin bor.
- Pelaksanaan pemompaan uji : uji pendahuluan, step drawdown - minimal 3 step, long
period dan recovery.
- Pengambilan Contoh Air untuk Analisa Kualitas Air.
- Pemasangan tutup sumur, kunci, patok tanda nomor sumur.
- Pemulihan dan pembersihan kembali lokasi pemboran.

III. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEMBORAN SUMUR PRODUKSI


Mobilisasi peralatan pemboran
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen
denah fasilitas kontruksi setiap lokasi pemboran, rencana penguatan jembatan dan
pembuatan gorong-gorong, sertamenyiapkantempatsebagaimanadisyaratkanbagi
pelaksanaan pekerjaan pemboran. Bila ditentukan oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen (dalam hal musim hujan, tanah lembek dan lain-lain) lokasi pemboran
harus dipadatkan dengan lapisan batu paling sedikit ketebalannya 0.25 meter.

Penyedia Jasa bertanggung jawab mengenai ganti rugi tanaman, pembersihan lokasi
dan pemulihan lokasi ke dalam keadaan semula, sehingga perlu diperhitungkan
dalam harga penawaran. Untuk sumur redrill, lokasi titik bor diusahakan di dalam
pagar rumah genset.

1. Pemindahan peralatan pemboran dan perlengkapannya antar lokasi termasuk


muat dan bongkar
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya

Spek JIAT 19
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Rompi keselamatan
c. Sarung Tangan
d. Sepatu keselamatan
e. Kotak/alat P3K
f. Segitiga Pengaman

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Kecelakaan proses


mobilisasi/demobilisasi, Polusi udara, Kecelakaan Kendaraan.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan tinggi.

Untuk keperluan pekerjaan pemboran, Penyedia Jasa diminta untuk memperhitungkan


pemindahan peralatan pemboran dan seluruh perlengkapannya termasuk muat dan
bongkar dari satu lokasi ke lokasi yang lain, hal ini guna menjamin kelancaran pelaksanaan
pemboran di titik berikutnya dan harus sesuai dengan peralatan serta kebutuhan yang
ditentukan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan pemindahan
peralatan pemboran dan perlengkapannya antar lokasi termasuk muat dan bongkar dalam
satuan Kali yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan pemindahan peralatan pemboran dan perlengkapannya antar lokasi
termasuk muat dan bongkar dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut
harga satuan Kali yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut
sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pemindahan peralatan pemboran dan
III.1 perlengkapannya antar lokasi termasuk Kali
muat dan bongkar

2. Persiapan lokasi sebelum pemboran termasuk penyediaan air untuk keperluan


pekerjaan pemboran
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya

Spek JIAT 20
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Rompi keselamatan
c. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah kecelakaan alat tukang pada saat
menggali bak sirkulasi, terperosok di bak sirkulasi.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan sedang.

Untuk keperluan pekerjaan pemboran, Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan


Persiapan lokasi sebelum pemboran termasuk penyediaan air untuk keperluan
pekerjaan pemboran dan menjamin kelancaran penyediaannya. Mutu dan jumlah
air yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Tidak ada pembiayaan khusus yang dapat dimintakan kepada Pihak Kesatu untuk
penyediaan air selama pekerjaan ini berlangsung, sehingga Penyedia Jasa sudah
harus memperhitungkan dan menyiapkan pembiayaan tersebut dengan biayanya
sendiri.

2.1 Pembuatan Mud Pit/Kolam Lumpur Pemboran


Pemboran menggunakan sistim direct circulation mud flush, Penyedia Jasa harus
menyiapkan 3 mud pit untuk sirkulasi lumpur pemboran. Tiap mud pit berukuran
kedalaman 2.0 meter, panjang 2.0 meter dan lebar 2.0 meter dengan kemiringan
dinding tertentu. Kedua mud pit tersebut harus dihubungkan dengan saluran dengan
berukuran lebar 0,7 meter dan dalam 0,3 meter. Saluran itu harus diselingi dengan
dua cekungan yang berukuran 1 x 1 x 1 m. Bak lumpur harus dibuat dengan
pasangan batu bata untuk mencegah keruntuhan.

2.2 Penyediaan Air


Untuk keperluan pekerjaan pemboran, Penyedia Jasa diwajibkan menyediakan air
dan menjamin kelancaran penyediaannya. Mutu dan jumlah air yang disediakan
harus sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.

Tidak ada pembiayaan khusus yang dapat dimintakan kepada Pihak Kesatu untuk
penyediaan air selama pekerjaan ini berlangsung, sehingga Penyedia Jasa sudah
harus memperhitungkan dan menyiapkan pembiayaan tersebut dengan biayanya
sendiri.

2.3 Rigging Up/Instalasi mesin bor


Penyedia Jasa Harus membuat landasan yang cukup kuat untuk Penempatan Mesin
Bor (Drilling Rig) agar dalam pelaksanaan pemboran tidak terjadi hal hal yang tidak
diinginkan antara lain : bergesernya drilling rig sehingga titik tengah sumur juga akan
bergeser, miringnya mesin bor yang mengakibatkan lubang bor tidak tegak lurus,
longsornya lubang bor dan sebagainya. Landasan rig harus dibuat lebih tinggi,
minimum 20 cm dari muka tanah sekitar guna menghindari genangan jikalau terjadi
hujan atau banjir.

Spek JIAT 21
Penempatan Pompa lumpur dan kompressor udara harus diatur sedemikian rupa
sehingga operator pompa lumpur dan operator kompresor dapat tampak terlihat
tanpa ada hambatan oleh operator mesin bor sehingga dapat berkomunikasi tanpa
hambatan.
Penempatan Pompa lumpur, kompresor sereta alat alat bantu lainya harus diatur
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aktivitas kerja, namun tetap dapat
mudah dioperasikan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan persiapan
lokasi sebelum pemboran termasuk penyediaan air untuk keperluan pekerjaan
pemboran dalam satuan Lokasi yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan persiapan lokasi sebelum pemboran termasuk penyediaan air
untuk keperluan pekerjaan pemboran dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
dibayarkan menurut harga satuan Lokasi yang tertuang dalam daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-
biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Persiapan lokasi sebelum pemboran
III.2 termasuk penyediaan air untuk Lokasi
keperluan pekerjaan pemboran

3. Pengeboran (pilot hole) Ø 20”


a) Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan
atau kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung
terhadap pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan
meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Polusi Debu, kebisingan,


terpeleset, kecelakaan alat drilling.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat
resiko kekerapan rendah dan keparahan sedang.

Spek JIAT 22
b) PelaksanaanPengeboran (pilot hole) Ø 20”
PelaksanaanPengeboran (pilot hole) Ø 20” dengan menggunakan mata bor Ø 20”
digunakan untuk memasang pipa konduktor permanen yang harus dipasang
sampai pada minimum kedalaman 15 meter atau sesuai dengan gambar.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pengeboran (pilot hole) Ø 20” dalam satuan meter (m) yang telah dilaksanakan dan
disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengeboran (pilot hole) Ø 20” dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter (m) yang tertuang dalam daftar
kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan
tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
III.3 Pengeboran (pilot hole) Ø 20” m

4. Pemasangan dan pencabutan pipa sementara/temporary cassing Ø 18"


a) Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan
atau kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung
terhadap pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan
meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Polusi Debu, kebisingan, tertimpa
pipa casing, kecelakaan alat drilling.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat
resiko kekerapan rendah dan keparahan sedang.

Spek JIAT 23
b) Pelaksanaan Pemasangan dan pencabutan pipa sementara/temporary cassing Ø
18" dilakukan setelah pemboran lubang konduktor Ø 20” digunakan untuk
memasang pipa konduktor permanen yang harus dipasang sampai pada
minimum kedalaman 15 meter atau sesuai dengan gambar. Pipa konduktor harus
terbuat dari beberapa drum oli standar 200 liter atau casing pipa sementara Ø
18" yang disusun dan disambung dengan las, kemudian disemen dari permukaan
sampai dasar pipa.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pemasangan dan pencabutan pipa sementara/temporary cassing Ø 18" dalam satuan
meter (m) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pemasangan dan pencabutan pipa sementara/temporary
cassing Ø 18" dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga
satuan meter (m) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan
tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang
dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pemasangan dan pencabutan pipa
III.4 M
sementara/temporary cassing Ø 18"

5. Pengeboran (pilot hole) Ø 8”


a) Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan
atau kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung
terhadap pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan
meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Polusi Debu, kebisingan,


kecelakaan alat drilling.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat
resiko kekerapan rendah dan keparahan sedang.
Spek JIAT 24
b) Dalam pemboran lubang pandu (pilot hole) Ø 8" dengan menggunakan mata bor
Ø 8" agar diambil sample batuan pada setiap meter pemboran termasuk
memperhatikan kecepatan pemboran (penetrasi) kekentalan lumpur pemboran
(Viskositas) dan densitas serta indikasi pergantian formasi.

5.1 Diameter pahat (mata bor)


Penyedia Jasa harus mencatat diameter pahat, tekanan pada pahat, kecepatan putar
tiap menit.

5.2 Lumpur Pemboran/Drilling Mud/ Cairan Pembilas


Dalam hal pemboran menggunakan metode bor putar dengan sirkulasi lumpur
langsung (direct circulation mud flush), sifat-sifat fisik lumpur bor harus
dipertahankan dan dikontrol setiap jam dan dicatat dalam Laporan Pemboran
Harian. Perubahan sifat fisik lumpur bor yang disesuaikan dengan kondisi batuan
maupun proses pemboran dapat dilakukan melalui ijin Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.

Sifat-sifat lumpur bor harus mampu menaikkan atau mengangkat cutting pemboran,
meliputi sedikitnya : berat jenis (density), kekentalan (viscocity), PH, “Mud viscosity”
dan “Density”.

Lumpur pemboran (drilling mud), harus buatan dan packing pabrik (fabrikasi) yang
memenuhi dan mencantumkan standar API No. 13

Selama pemboran berlangsung, sifat fisik tersebut harus dipertahankan sesuai


dengan kondisi formasi batuan yang sedang ditembus dan/atau tekanan artesis yang
mungkin akan timbul. Viskositas harus dijaga sekitar 30-40 detik Marsh Funnel, dan
density dijaga pada sekitar 1,07 kg/lt. Kadar pasir dari lumpur pemboran harus lebih
kecil dari 5%.
Apabila pemboran dihentikan atau sirkulasi lumpur berhenti pada waktu pekerjaan
pemboran, maka mata bor dan stang bor (drill string) harus segera diangkat dari
lubang sumur
Bentonit dan mud aditive yang sesuai dengan pembakuan API No. 13A, serta aditive
kimia yang dapat digunakan harus memperoleh persetujuan dari Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Lumpur bor harus disiapkan/dicampur dengan menggunakan pompa duplek piston
dan pencampur bertekanan tinggi (“pressure mixer”) sampai membentuk suspensi
atau larutan, tidak terdapat gumpalan atau koagulasi yang tidak merata.

5.3 Lost Circulation.


Dalam hal terjadi “lost circulation” Penyedia Jasa harus memberitahu
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen segera, untuk mendapat persetujuan bila akan
menggunakan clogging additive (LCM), atau untuk penyemenan, tanpa penambahan
biaya dari Pengguna Jasa untuk proses tersebut. Penyedia Jasa diharuskan dengan
tepat mencatat kemajuan pemboran bila membor di zona lost circulation, untuk
dapat mengamati setiap ada perubahan formasi batuan.

Spek JIAT 25
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pengeboran (pilot hole) Ø 8” dalam satuan meter (m) yang telah dilaksanakan dan
disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengeboran (pilot hole) Ø 8” dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter (m) yang tertuang dalam daftar
kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan
tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

III.5 Pengeboran (pilot hole) Ø 8” M

6. Pengambilan contoh cutting dan pemeriksaan litologi termasuk penyiapan


tempatnya (kotak sample, kantong plastik, dll)
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah terkena lumpur, terpeleset


kecelakaan alat drilling.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan sedang.

Sample/contoh batuan diambil dari cutting hasil sirkulasi pemboran dengan


menggunakan saringan, dicuci sehingga bebas dari lumpur pemboran tetapi tidak
menghilangkan lempung yang berasal dari formasi batuan.

Pengambilan sample/contoh batuan dilakukan tiap meter kedalaman, minimal kira-


kira seberat ½ kg, kemudian dimasukkan dalam kantong plastik yang ditulisi nomor
sumur dan kedalamannya, kemudian kantong plastik sample tersebut dimasukkan
kedalam kotak sample.

Spek JIAT 26
Kotak sample terbuat dari kayu yang berukuran panjang 120 cm dan lebar 60 cm
didalamnya dibagi menjadi 50 lubang kotak kecil sample.
Kotak sample terbuat dari papan kayu minimal kualitas kayu meranti, bukan triplek
atau multiplek, dilengkapi tutup dan diberi tempat kunci serta pegangan tempat
untuk mengangkat di samping kotak
Masing-masing sumur menggunakan satu set kotak sample (dapat terdiri dari dua
kotak atau lebih), sesuai dengan kedalamannya, kotak diberi label atau tulisan
nomor sumur dan tahun anggaran.

6.1 Rangkaian Pipa Bor (Drilling String)


Penyedia Jasa harus menyiapkan dilokasi pemboran, satu laporan dan atau buku
induk (logbook) yang rapi dan berisi pencatat rangkaian bor berikut diameter dan
panjang semua bagian bor yang dipasang pada rangkaian bor, yaitu panjang mata
bor, stabilizer, sub-sub, drill collar, pipa bor, dan seterusnya.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pengambilan contoh cutting dan pemeriksaan litologi termasuk penyiapan tempatnya
(kotak sample, kantong plastik, dll) dalam satuan meter (m) yang telah dilaksanakan
dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengambilan contoh cutting dan pemeriksaan litologi
termasuk penyiapan tempatnya (kotak sample, kantong plastik, dll) dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter (m) yang
tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk
biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan
ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

Pengambilan contoh cutting dan pemeriksaan


III.6 litologi termasuk penyiapan tempatnya (kotak m
sample, kantong plastik, dll)

7. LOGGING GEOFISIK
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
Spek JIAT 27
c. Rompi keselamatan
d. Sarung tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah tersengat arus listrik.


Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan kecil.

Pelaksanaan logging geofisik harus menggunakan peralatan loger geofisik yang


computerized. Loging yang akan dilaksakan berupa Resistivity log (R) dan Self
Potential log (SP), bila diperlukan dapat menggunakan Gamma Ray log atas
permintaan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, prosedur loging sebagai berikut :
1. Flushing lubang bor sampai benar-benar bersih, dinyatakan dengan sudah tidak
keluarnya serbuk pemboran (cutting) pada permukaan.
2. Pengenceran lumpur pemboran (drilling mud) sehingga viskositasnya 30-35
second Mush Funnel sesuai dengan peralatan loger geofisik yang digunakan.
3. Pengukuran (lot) kedalaman lubang bor.
4. Dari diskripsi contoh batuan (cutting) dan interpretasi dari loging geofisik maka
dapat dibuat usulan gambar desain sumur.
5. Pelaksanaan loging geofisik dilakukan dalam satu kali run turun dan satu kali run
naik, apabila dalam dua run naik dan turun belum mendapatkan data yang
akurat, maka pelaksanaan logger harus dilakukan berulang kali sampai
mendapatkan data yang akurat.
6. Hasil geofisik loging yang akurat adalah bilamana hasil interpretasi loging
mendekati dengan hasil interpretasi log litologi dan hasil interpretasi log
penetrasi.
7. Penyedia Jasa harus mempersiapkan sumur untuk di logging dan memberikan
laporan setelah persiapan selesai. Penyedia Jasa harus menyediakan tranportasi
peralatan dan perlengkapan maupun operator logger dari maupun ke lokasi.
Transportasi harus menggunakan kendaraan tertutup bebas dari hujan, untuk
mencegah kerusakan atau gangguan pengoperasian logger.
8. Pekerjaan Logging harus dihentikan sementara pada saat terjadinya hujan sangat
lebat atau banyak petir, hal itu untuk menjaga ketelitian data yang bebas dari
gangguan elektris.
9. Penyedia Jasa harus mencari informasi dalam radius maksimum 200 meter dari
lubang bor dan melaporkan pada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen apabila di
sekitar lubang bor yang di logging terdapat material bangunan atau konnstruksi
metalik yang ditanam misalnya pipa besi, kabel transmisi, telepon bawah tanah,
bahkan instalasi sumur ber konstruksi metal, rel lori terpendam dan lain lainnya.
Hal tersebut mungkin akan diperlukan dalam koreksi data hasil rekaman logger.
10.Loging geofisik merupakan kegiatan yang peka terhadap sock elektrik, sehingga
pada saat dilakukan loging geofisik kegiatan yang menggunakan arus listrik kuat
harus dihentikan sementara, misalnya las listrik dan penggunaan alat listrik arus
kuat lain yang memerlukan peng-arde-an.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Logging Geofisik dalam satuan titik yang telah dilaksanakan dan disetujui
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Logging Geofisik dilakukan berdasarkan hasil pengukuran

Spek JIAT 28
dibayarkan menurut harga satuan titik yang tertuang dalam daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta
biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

III.7 Logging Geofisik titik

11. Desain sumur


Segera setelah dilakukan loging geofisik, Penyedia Jasa segera membuat desain
detail dari konstruksi sumur yang meliputi :
1) Susunan rangkaian pipa-pipa pump casing, reducer, casing, screen, bottom
plug, tutup sumur, termasuk mencantumkan jenis dan ukurannya.
2) Ukuran gravel pack dan volume yang akan dipasang.
3) Kedalaman, jenis dan volume grouting yang dipasang.
4) Kolom litologi (Lithology log), penetration log, geophysical log.
5) Data pelaksanaan meliputi :
a) Koordinat titik sumur.
b) Lokasi desa, kecamatan dan kabupaten.
c) Nomor sumur.
d) Kolom pengesahan penyedia jasa, pengguna jasa dan pengawas supervisi.
e) Tanggal desain dibuat.

8. PELEBARAN LUBANG BOR (REAMING)


Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Polusi Debu, kebisingan, kecelakaan
alat drilling.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan sedang.

Spek JIAT 29
Prosedur pekerjaan pembesaran lubang (hole reaming) dengan urutan sebagai
berikut :
1) Memperbesar lubang (hole reaming) dari Ø 8” ke Ø 15¾” dengan roller rock bit Ø
15¾” dari ujung pipa konduktor sampai kedalaman pipa jambang atau sampai
kedalaman yang disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
2) Memperbesar lubang (hole reaming) dari Ø 8” ke Ø 12½” dengan roller rock bit Ø
12½” dari ujung pipa jambang sampai bottom untuk pemasangan pipa konstruksi
(cassing dan screen) atau sampai kedalaman yang disetujui Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.
3) Dalam pelaksanaan pembesaran lubang (hole reaming) sirkulasi lumpur dilakukan
sebagai berikut :
• Lumpur pemboran (drilling mud), tetap harus buatan dan packing pabrik
(fabrikasi) yang memenuhi dan mencantumkan standar API No-13
• Pemantauan sifat lumpur pada viskositasnya yang sesuai dengan formasi
yang ditembus.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pelebaran lubang bor (reaming) dalam satuan meter (m) yang telah dilaksanakan
dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pelebaran lubang bor (reaming) dilakukan berdasarkan
hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter (m) yang tertuang
dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya
peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pelebaran lubang bor (reaming) Ø
III.8 m
8" ke Ø 15¾"

Pelebaran lubang bor (reaming) Ø


III.9 m
8" ke Ø 12½" sampai bottom

9. PEMBERSIHAN LUBANG SUMUR DENGAN AIR BERSIH SIRKULASI LUMPUR


Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:

Spek JIAT 30
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah kebisingan, terpeleset, kecelakaan


alat drilling.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan sedang.

Sebelum rangkaian casing dan screen ini dipasang, Penyedia Jasa harus mensirkulasi
lumpur bor seperlunya sampai tidak terdapat serbuk bor/ cutting dalam sirkulasi
cairan pemboran. Kekentalan lumpur bor harus dijaga agar tidak terjadi keruntuhan
pada dinding lubang bor tetapi pipa konstruksi dan gravel pack tetap dapat masuk.

Permukaan lumpur harus tetap dijaga ketinggianya (tetap memenuhi lubang bor),
jika mengalami penyusutan atau penurunan permukaan lumpur dalam lubang bor,
penyedia jasa harus selalu menambah lumpur kedalam lubang bor. Penurunan
permukaan lumpur dapat mengakibatkan berkurangnya tekanan hidrostatik dalam
lubang sumur sehingga mud cake yang terbentuk dapat terkelupas dan lubang bor
menjadi longsor/runtuh.

Kegagalan instalasi baik oleh karena runtuh dan cacatnya (lubang bor miring, dog leg)
dan tidak dapat masuknya konstruksi sumur, maka penyedia jasa harus melakukan
pekerjaan ulangan, seluruh biaya yang diakibatkanya ditanggung oleh penyedia jasa

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
pembersihan lubang sumur dengan air bersih sirkulasi lumpur dalam satuan (jam)
yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pembayaran pekerjaan pembersihan lubang sumur dengan air bersih sirkulasi lumpur
dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan (jam)
yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah
termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
pembersihan lubang sumur
III.10 dengan air bersih sirkulasi jam
lumpur

10. PENGADAAN & PEMASANGAN BOTTOM PLUG Ø 8"


Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :

Spek JIAT 31
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarungan tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Kecelakaan proses pemasangan,


kecelakaan alat drilling.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan sedang.

Pada pelaksanaan pekerjaan ini, ujung dasar casing harus ditutup dengan memasang
sumbat kerucut dengan bahan dari besi tebal minimum 5 mm, berlubang-lubang
disesuaikan khusus untuk memudahkan pengeluaran lumpur bor yang terdapat
dalam ruangan antara casing/screen dengan dinding lubang bor sebelum dan selama
kegiatan berlangsung. Kerucut Penutup ini diadakan oleh Penyedia Jasa yang sesuai
dengan gambar terlampir serta mendapat persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
pengadaan & pemasangan bottom plug ø 8" dalam satuan buah (bh) yang telah
dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pembayaran pekerjaan pengadaan & pemasangan bottom plug ø 8" dilakukan


berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan buah (bh) yang
tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk
biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan
ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
pengadaan & pemasangan
III.11 bh
bottom plug ø 8"

Spek JIAT 32
11. PELAKSANAAN KONSTRUKSI
a) Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan
atau kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung
terhadap pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan
meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Kecelakaan proses pemasangan,


kaki / tangan tertimpa pipa PVC, terjepit pipa PVC, kecelakaan alat drilling.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat
resiko kekerapan rendah dan keparahan sedang.

b) Pelaksanaan konstruksi baik pemasangan pipa dan screen dan gravel pack serta
perlengkapan lainya kedalam sumur tidak boleh dimulai sebelum semua
peralatan termasuk bahan-bahan (pipa-pipa, mesin las, lem, klem yang sesuai,
kunci piapa dan kunci rantai yang sesuai, baut, amplas, dan sebagainya) siap
dilapangan/siap dioperasikan.

11.1 Pengadaan Pipa


Penyedia Jasa dalam rangka pengadaan pipa harus/wajib melampirkan berkas-
berkas dan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a) Penyedia Jasa harus/wajib melampirkan Surat Dukungan Pabrik. Surat dukungan
ini dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi pipa, yang mana surat dukungan
yang dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh
Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat Dukungan Pabrik ini harus ada Kop Surat Asli
Pabrik, Tanda Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta Basah), Cap Basah
Pabrik dan bermaterai (Rp. 6000)
b) Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat Komitmen/PPK) memiliki wewenang mutlak
penuh untuk menolak pipa yang ditawarkan atau disuplai oleh penyedia jasa
untuk pekerjaan terkontrak ini. Sehubungan hal ini maka penyedia jasa harus dan
wajib mengganti pipa yang ditolak oleh Pejabat Pembuat Komitmen tersebut
kemudian segera mendatangkan pipa pengganti yang sesuai dengan instruksi dan
telah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat
Komitmen/PPK)

Spek JIAT 33
c) Penyedia Jasa dilarang untuk mengganti/merubah Surat Dukungan Pabrik Pipa
beserta isinya (terkontrak) tanpa seijin dari Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat
Komitmen/PPK)
d) Penyedia Jasa harus/wajib melampirkan Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian
Barang (Pipa). Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang ini harus/wajib
dikeluarkan oleh Pabrik yang memproduksi Pipa dan menyuplai pada pekerjaan
yang terkontrak.Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang yang dimaksud
tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh Pengguna Jasa
ke pihak pabrik. Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang ini harus ada Kop
Surat Asli Pabrik, Tanda Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta Basah), Cap
Basah Pabrik dan bermaterai (Rp. 6000).
e) Penyedia Jasa harus/wajib melampirkan Surat Jaminan Ketersediaan dan Suplai
Barang (Pipa) yang akan dipakai pada pekerjaan yang terkontrak . Surat Jaminan
ini dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi pipa, yang mana surat jaminan
yang dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh
Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat Jaminan ini harus ada Kop Surat Asli Pabrik,
Tanda Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta Basah), Cap Basah Pabrik dan
bermaterai (Rp. 6000)
f) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan salinan atau fotocopy sertifikat SNI atau
ISO dari pabrik pipa yang menyuplai pipa pada pekerjaan terkontrak. Salinan atau
fotocopy ini harus dilegalisir oleh pabrik yang bersangkutan. Salinan yang
dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh
Pengguna Jasa ke pihak pabrik.
g) Penyedia Jasa harus / wajib menghadirkan teknisi resmi ataupun tenaga ahli
bersertifikat dari pabrik yang menyuplai pipa pada saat pekerjaan pemasangan /
penyambungan pipa berlangsung.
h) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan surat/sertifikat/kartu garansi resmi dari
pabrik pipa. Garansi yang dimaksud di atas harus bisa diklaim/diproses di
Indonesia.
i) Hasil tinjauan pabrik pipa dibuatkan berita acara beserta dengan lampiran
dokumentasi tinjauan bersama dengan tim peninjau.
j) Apabila dalam hal pengiriman/didatangkan ke lokasi, terdapat pipa yang tidak
sesuai dengan hasil tinjauan pabrik/spesifikasi teknis yang ditentukan, maka
penyedia jasa harus/akan dikenakan sanksi yaitu pengembalian pipa dan/atau
penukaran pipa yang sesuai dengan hasil tinjauan pabrik/spesifikasi teknis yang
ditentukan dengan biaya pengembalian dibebankan kepada penyedia jasa.

11.2 Pemasangan Pipa dan Screen


Setelah persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, Penyedia Jasa harus
membesarkan diameter lubang bor sebagaimana diperintahkan dan memasang
casing dan screen dalam lubang bor yang telah dibesarkan tersebut.
Semua casing dan sreen harus disambung serapat mungkin, untuk konstruksi pipa
PVC dengan cara pengleman (solvent semen) yang di lengkapi dengan baut
penguat. Rangkaian casing dan screen ini harus dipasang ditengah lubang yang
telah diperbesar.

Pipa Jambang harus tegak dan lurus untuk memudahkan saat pemasangan pompa
dan saat pengoperasian pompa.

Ketegaklurusan dan kelurusan akan diuji dengan menurunkan potongan pipa


casing atau “bobin” yang disiapkan khusus untuk pengujian tersebut, ke dalam
pipa jambang, atau dengan metode lain yang sudah disetujui Direksi/Pejabat
Spek JIAT 34
Pembuat Komitmen (Bobin diturunkan perlahan melalui keseluruhan panjang pipa
jambang, jika terhambat, Penyedia Jasa harus meluruskan atas biaya sendiri). Bila
Penyedia Jasa gagal meluruskan ketidaklurusan atau ketidak-tegaklurusan pipa
jambang, sumur akan dinyatakan dibatalkan.

Pemasangan rangkaian pipa casing tidak boleh dimulai sebelum hal hal tersebut
dibawah ini dilakukan.

Sebelum konstruksi : Jambang Ø 10”, pipa Ø 8”, screen sebagian di set di atas dan
diberi tanda urutan-urutannya.

Lubang bor di lot/diukur dengan beban pipa Ø 8” panjang 6 m sampai kedalaman


yang dimaksud.

11.3 Pipa Cassing

Pipa PVC
a) Pipa PVC untuk jambang pompa, harus bergaris tengah dalam Ø 10” dan
mempunyai standard SNI S.10 tekanan nominal 12,5 bar.
b) Pipa PVC untuk pipa naik bergaris tengah dalam 8” dan mempunyai standard
SNI seri S.10 tekanan nominal 12,5 bar. Pada ujung pipa harus ada tempat
untuk sambungan baik solven cement.

11.4 Pipa Saringan

PVC Screen
Pipa saringan harus dari bahan PVC dengan lebar celah 2 s/d 2,5 mm (atau dengan
persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen) dan “slot opening” 12,5 %.

11.5 Ukuran pipa


• Semua ukuran pipa yang diberikan dalam dokumen ini sesuai dengan
ukuran nominal dalam pipa terbuat dari PVC yang akan disalurkan sesuai
dengan nominal diameter dalam yang tertera dalam tabel dibawah ini.
• Panjang tiap batang pipa PVC adalah 6 (enam) meter.
• Pipa PVC tersebut tidak akan terpengaruh meskipun untuk pengangkutan
air asin atau air tanah yang asam.
• Diameter nominal, diameter luar pipa PVC dan tebal dinding dinyatakan
dalam ukuran inci (“) atau milimeter, seperti berikut dibawah ini :

Ukuran Tabel Dimensi Pipa PVC Klas S-10 (SNI 06-0084-2002)


Diameter Diameter Tebal Dinding
Nominal Luar Min. Keterangan
(inci) (mm) (mm)
Kelas S-10
10” 250 11,90
8” 200 9,60
6” 160 7,70
Spek JIAT 35
• Batangan-batangan pipa harus tidak cacat, tidak terdapat goresan-goresan,
retak atau cacat-cata lain yang bisa menimbulkan kebocoran-kebocoran.
• Pemuatan, pengangkutan, pembongkaran dan penyimpanan pipa PVC
mulai dari pabrik sampai ketempat pekerjaan harus dilakukan sesuai
petunjuk pabrik pembuat pipa.
• Segala kerusakan pipa yang disebabkan oleh kecerobohan pengangkutan,
penyimpanan atau terkena penyinaran langsung oleh matahari harus
diganti dengan pipa Penyedia Jasa sendiri.
• Dalam hal ini Penyedia Jasa harus menyediakan pipa PVC, Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen berhak memerintahkan menguji pipa PVC yang sesuai
standar yang telah ditentukan. Selama masa pengangkutan dan penyimpan,
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen berhak untuk menolak segala akibat
kerusakan dan memerintahkan menyingkirkan bahan dari tempat tersebut
untuk diganti dengan pipa PVC lain yang disetujui.
11.6 Pengadaan & Pemasangan Reducer PVC Ø 10" - Ø 8"
Reducer PVC Ø 10" - Ø 8" di pasang sebagai penyambung pipa jambang dan
pipa produksi pekerjaan ini diadakan oleh Penyedia Jasa yang sesuai dengan
gambar terlampir serta mendapat persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.

11.7 Uji Ketegaklurusan.


Lubang Bor harus tegak lurus sedemikian rupa hingga memungkinkan untuk
memasang pipa casing dan screen serta memungkinkan untuk pengisian
“gravel pack” secara homogen pada rongga antara pipa naik dan dinding
lubang bor.

Lubang bor harus dibuat benar - benar vertikal dan tegak lurus untuk
menjamin kelancaran pemasangan pipa sumur.Penyimpangan vertikal
(vertical deviation) tidak boleh melebihi dua pertiga dari diameter terkecil
sumur untuk setiap 30 m.

Sebagai contoh, bilamana diameter terkecil yang di bor adalah 100 mm, maka
penyimpangan vertikal tidak boleh melebihi 100 mm setiap 30 m.
Bilamana deviasi ini dilewati maka Penyedia Jasa wajib melakukan pemboran
ulang atas biaya sendiri.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pengadaan & Pemasangan Pipa PVC dan Pipa Screen dalam satuan meter (m)
yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan & Pemasangan Pipa PVC dan Pipa Screen
dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan
meter (m) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan
tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain
yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Spek JIAT 36
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran
III.12 Pengadaan & Pemasangan Pipa PVC Ø 8" m
Pengadaan & Pemasangan Pipa Screen
III.13 m
PVC Ø 8"
Pengadaan & Pemasangan Reducer PVC Ø
III.14 bh
10" - Ø 8"
III.15 Pengadaan & Pemasangan Pipa PVC Ø 10" m

12. PENGADAAN DAN PENGISIAN GRAVEL PACK


a) Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan
atau kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung
terhadap pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan
meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Kecelakaan proses pengisian,


terperosok, tertimbun/tertimpa gravel, kecelakaan alat tukang.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat
resiko kekerapan rendah dan keparahan sedang.

b) Bahan Gravel harus dicuci hingga bebas dari bahan-bahn kotoran, lumpur,
ranting, plastik, dan sebagainya. Butir gravel terbentuk dari batuan keras tidak
karbonatan, tidak mengandung batu gamping atau batuan yang sifatnya rapuh.
Bentuk butir membulat, dengan bergradasi dari diameter 2 - 10 mm dengan 60%
diantaranya berdiameter 4 - 6 mm. Gravel pack harus mempunyai koefisien
uniform berkisar antara 2.0 sampai 3.0, gravel dalam jumlah cukup harus
disediakan dilokasi pemboran. Gravel pack untuk setiap sumur yang akan
dipasang harus telah disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Spek JIAT 37
12.2 PENGISIAN GRAVEL
Annulus antara lubang bor dengan pipa konstruksi, diisi gravel pack dari total
kedalaman sampai dengan kedalaman yang disetujui oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen (sampai kedalaman rencana dasar pembetonan, sesuai gambar
konstruksi.)

Cara memasukan gravel pack dilakukan dengan sedikit demi sedikit dan perlahan-
lahan dari arah yang bergantian untuk menjaga agar tidak terjadi keruntuhan
dinding lubang bor atau terjadi penyumbatan lubang annulus.

Pada saat pengisian gravel tetap dilakukan sirkulasi lumpur bor dengan viskositas
antara 32 sampai 36 detik marsh funnel.
Setelah pemasangan pipa sumur selesai dan sesuai dengan yang direncanakan maka
gravel dengan ukuran yang telah ditentukan dimasukkan kedalam rongga diluar pipa
sumur dan di dalam lubang bor atau dalam ruang anulus menurut cara yang
disetujui oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Penyedia Jasa harus selalu membuat catatan dan perhitungan tentang volume
gravel yang telah dimasukkan dan mengukur posisi kedalaman gravel dalam lubang
pemboran. Setelah pengisian gravel dinyatakan cukup oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen maka penyempurnaan dan development sumur dapat dimulai.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pengadaan & Pengisian gravel pack dalam satuan meter kubik (m3) yang telah
dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan & Pengisian gravel pack dilakukan berdasarkan
hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter kubik (m3) yang tertuang
dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya
peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
III.16 Pengadaan & Pengisian gravel pack m3

13. Pemindahan peralatan Development antar lokasi termasuk muat dan bongkar
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
Spek JIAT 38
a. Topi pelindung
b. Rompi keselamatan
c. Sarung Tangan
d. Sepatu keselamatan
e. Kotak/alat P3K
f. Segitiga Pengaman

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Kecelakaan proses


mobilisasi/demobilisasi, Polusi udara, Kecelakaan Kendaraan.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan tinggi.

Untuk keperluan pekerjaan development, Penyedia Jasa diminta untuk


memperhitungkan pemindahan peralatan development dan seluruh
perlengkapannya termasuk muat dan bongkar dari satu lokasi ke lokasi yang lain, hal
ini guna menjamin kelancaran pelaksanaan development di titik berikutnya dan
harus sesuai dengan peralatan serta kebutuhan yang ditentukan oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pemindahan peralatan Development antar lokasi termasuk muat dan bongkar dalam
satuan kali yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pemindahan peralatan Development antar lokasi termasuk
muat dan bongkar dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut
harga satuan kali yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan
tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang
dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pemindahan peralatan
III.17 Development antar lokasi Kali
termasuk muat dan bongkar

14. DEVELOPMENT SUMUR


Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
Spek JIAT 39
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah kebisingan, tersembur


lumpur/material dalam sumur.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan tinggi.
Pekerjaan Development merupakan penyempurnaan sumur dilakukan dengan
metode : flushing, high velocity jetting (water jetting atau air jetting), air lifting,
hydraulic swabbing, dan mechanical surging (bila diperlukan). Setelah dilakukan
development sumur harus dilakukan air lift test.

14.1 Peralatan utama Development


a. Kompresor berkapasitas minimal 600 CFM dengan tekanan kerja 145 psi;
b. Double packer swabbing tools untuk screen Ø 6”;
c. Single Packer Swabbing Tools Ø 6”;
d. Pipa Tiup (air line) Ø ¾”-1” (min. 130 m) dan Pipa Eductor Ø 3” (min. 130 m)
termasuk elbow, swiftfel dan peralatan lain;
e. Alat Ukur Kadar Pasir (sand content measuring);
f. Sodium Three poly phosphat atau aditiv lain yang diperlukan;
g. Jetting Tool.

14.2 Peralatan utama air lift test


Peralatan utama AIR LIFT TEST sama dengan peralatan utama development.

14.3 Metode development


a) Flushing
Pada prinsipnya pengembangan sumur dengan flushing adalah
menginjeksikan air bersih kedalam sumur dan masuk ke akuifer sehingga
material halus akan masuk kedalam sumur dan gravel akan tertata sesuai
besar butirannya. Metode flushing dapat dioperasikan dengan
menggunakan packer tunggal atau packer ganda. Pada pengoperasianya
alat ini digerakkan naik turun dan berhenti sesaat sepanjang saringan
(screen) sebaiknya permeter screen yang dimulai dari screen terbawah.

b) High velocity jetting


Pengembangan sumur dengan High velocity jetting yaitu menyemprotkan
air atau udara dengan kecepatan tinggi ke dinding screen yang bertujuan
untuk merontokkan partikel halus yang menempel pada dinding screen.
Kecepatan penyemprotan (jetting) pada masing-masing lubang (nozzle)
sekitar 45-90 m/dt, dengan tekanan 200 psi.

Pada pengoperasiannya alat ini digerakkan berputar dan naik turun


sepanjang saringan (screen). Sebelum dilaksanakan High velocity jetting

Spek JIAT 40
agar ditambahkan Sodium Tripolyposphate (STPP) kedalam sumur dan
direndam selama 12 (dua belas) jam.

c) Hydraulic swabbing
Pengembangan sumur dengan hydraulic swabbing bertujuan agar aliran
dari akuifer yang masuk dalam sumur menjadi maksimal, dengan cara
menyekat saringan (screen) dengan panjang tertentu dan menginjeksikan
udara ke dalam pipa tiup (eductor pipe). Apabila metode ini dioperasikan
tanpa menggunakan packer disebut dengan “air lifting” dan digunakan
untuk mengangkat endapan pada dasar sumur.Pada pengoperasiannya
alat ini digerakkan naik turun dan berhenti sesaat sepanjang saringan
(screen). Agar memperoleh hasil yang optimum maka kompresor
sebaiknya “buka-tutup” sehingga efek penggelombangan dapat menjadi
lebih besar.
Cara Kerja :
Dengan Kompressor (tekanan kerja > 750 CFM/12 bar)
- Gunakan single packer swabbing tools Ø 6”,
- Pasang instalasi posisi pipa tiup pada kedalamam 30 - 40 meter,
- Tempatkan mula-mula swabbing tool pada sisi atas susunan screen
pertama,
- Gerakan swabbing tools turun naik secara pelahan dan menerus sambil
meniupkan udara kompresor, kurang lebih 2 jam untuk setiap 6 m
screen,
- Ulangi gerakan yang sama untuk susunan screen berikutnya, dan
seterusnya sampai selesai,
- Ukur kadar pasir, bila memenuhi syarat, lanjutkan dengan Airlift test
selama 6 jam. Dengan Kompresor (tekanan kerja 350-700 CFM/12bar)
- Gunakan Double Packer Swabbing Tools Ø 6”,
- Lakukan langkah-langkah operasional seperti
pada (a)
Tekanan kerja kompresor udara yang digunakan dalam development dapat
disesuaikan dengan jenis instalasi pipa casing dan screen sumur. Besar
tekanan yang akan dioperasikan dapat dikonsultasikan dengan
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

14.4 Metode air lift test.


Air lift test pada hakekatnya adalah mengangkat sejumlah air/memompa
dengan menggunakan tekanan udara yang ditiupkan dari kompresor kedalam
pipa udara (air line pipe) dan disemburkan menggunakan nozel didalam pipa
eduktor sehingga oleh karena tekanan udara yang kuat, maka air akan
tertiup/terpompa keluar.

Maksud dari air lift test disamping membersihkan sumur baik dari sisa sisa
lumpur maupun kotoran lain sekaligus mengetahui perkiraan kemampuan
debit sumur dengan mengukur air yang keluar serta muka air tanah didalam
anulus antara pipa eduktor dan jambang.

Prosedurnya adalah pipa eduktor Ø 3” (tiga inci) yang dipasang didalam


jambang sepanjang kedalaman jambang; didalam jambang kemudian
dipasang pipa tiup/air pipe/ air line Ø1” (satu inci) yang dilengkapi nozel
sampai kedalaman yang ditentukan. Udara bertekanan tinggi dari kompresor
dialirkan sehingga dari pipa eduktor akan keluar air yang diukur dengan alat
Spek JIAT 41
ukur debit V-notch.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Development Sumur dalam satuan jam yang telah dilaksanakan dan disetujui
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Development Sumur dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran dibayarkan menurut harga satuan jam yang tertuang dalam daftar
kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan
dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

III.18 Development Sumur jam

15. PENGADAAN & PEMASANGAN TUTUP SUMUR Ø 10"


Apabila pemompaan uji telah selesai dilaksanakan, maka sumur harus ditutup dan
dilas kebeberapa titik lengkap dengan kuncinya untuk mencegah material-material
asing masuk kedalam sumur. Kemudian dipasang patok tanda pengenal sumur
yang mencantumkan nomor sumur dan tahun pembuatan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pengadaan & Pemasangan Tutup sumur dalam satuan buah (bh) yang telah
dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan & Pemasangan Tutup sumur dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan buah (bh) yang
tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk
biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan
ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pengadaan & Pemasangan
III.19 bh
Tutup sumur Ø 10"

IV. PEMOMPAAN UJI


a) Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja

Spek JIAT 42
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Polusi debu, kebisingan, tersembur
lumpur/material dalam sumur, kecelakaan alat pumping.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan tinggi.

16. PEMINDAHAN PERALATAN PEMOMPAAN UJI (TEST PUMPING) DAN


PERLENGKAPANNYA ANTAR LOKASI TERMASUK MUAT DAN BONGKAR
Untuk keperluan pekerjaan pumping test, Penyedia Jasa diminta untuk
memperhitungkan pemindahan peralatan pumping test dan seluruh
perlengkapannya termasuk muat dan bongkar dari satu lokasi ke lokasi yang lain, hal
ini guna menjamin kelancaran pelaksanaan development di titik berikutnya dan
harus sesuai dengan peralatan serta kebutuhan yang ditentukan oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pemindahan peralatan pemompaan uji (test pumping) dan perlengkapannya antar
lokasi termasuk muat dan bongkar dalam satuan kali yang telah dilaksanakan dan
disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pemindahan peralatan pemompaan uji (test pumping) dan
perlengkapannya antar lokasi termasuk muat dan bongkar dilakukan berdasarkan
hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan kali yang tertuang dalam daftar
kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan
tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pemindahan peralatan
pemompaan uji (test pumping)
IV.1 dan perlengkapannya antar kali
lokasi termasuk muat dan
bongkar

17. PEMASANGAN DAN PEMBONGKARAN PIPA DAN MESIN PEMOMPAAN UJI SUMUR
TERMASUK PEMINDAHAN ALAT KOTAK UKUR BESERTA KELENGKAPANNYA
Setelah pemboran dan pekerjaan lain yang dinyatakan dalam kontrak telah selesai
dilakukan disuatu lokasi, mesin bor dibongkar dan diangkut ke lokasi berikutnya oleh
Penyedia Jasa. Pemindahan mesin bor ke lokasi berikutnya dilakukan setelah ijin
diberikan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Spek JIAT 43
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pemasangan dan
pembongkaran pipa dan mesin pemompaan uji sumur termasuk pemindahan alat
kotak ukur beserta kelengkapannya dalam satuan (lokasi)
Pembayaran pekerjaan Pemasangan dan pembongkaran pipa dan mesin pemompaan
uji sumur termasuk pemindahan alat kotak ukur beserta kelengkapannya dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan lokasi yang tertuang
dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya
peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pemasangan dan pembongkaran
pipa dan mesin pemompaan uji
IV.2 sumur termasuk pemindahan alat lokasi
kotak ukur beserta
kelengkapannya

18. PUMPING TEST


18.1 Peralatan dan Kelengkapannya.
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pemompaan uji adalah sebagai berikut
(1) Alat Pemompaan:
Pemompaan uji dilaksanakan dengan jenis pompa Submersible yang
mempunyai kapasitas tertentu, dengan tinggi head penghisap yang ditentukan,
lengkap dengan mesin penggerak dan pengatur debit.

(2) Alat Pengukur Debit:


Debit pemompaan diukur dan diamati dengan menggunakan kotak pengukur
debit yang dilengkapi dengan alat ukur thompson tipe "V-Notch" atau "orifice
weir" atau "flow-meter"
(3) Alat Pengukur Muka Air:
Permukaan air didalam sumur diukur dengan indikator muka air dengan
ketelitian pengukuran paling tidak 1 (satu) cm dan menggunakan tenaga listrik
("battery"), alat ukur harus mampu dan cukup peka sampai kedalaman 80 m.

Beberapa alat ukur terlalu peka, sehingga pada kedalaman tertentu, dalam
suasana lembab sudah walaupun sesungguhnya belum mencapai muka air
sudah mengindikasikan muka air; Alat yang demikian tidak dapat digunaka dan
harus diganti.

(4) Alat Pelengkap Lainnya :


Untuk melaksanakan pengukuran yang tepat dan sesuai dengan periode waktu
yang ditentukan maka dibutuhkan "stop watch" atau jam. Jika diperlukan,
untuk melakukan pengamatan pada sumur-sumur pengamat di sekitar sumur
yang dipompa dibutuhkan alat tranportasi untuk personil pemompaan uji.

Diasamping alat pelengkap diatas, dalam kegiatan pemompaan uji, dilapangan


juga harus tersedia alat alat bantu kunci-kunci seperti kunci pipa, kunci rantai,
klem klem pipa dan sebagainya nya.

Setelah penyempurnaan sumur selesai dikerjakan dan hasilnya diterima oleh


Spek JIAT 44
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, atas dasar data kadar pasir terakhir dari
airlift sumur yang telah dikontruksi, Penyedia Jasa harus segera memasang
peralatan pompa untuk pengujian sumur.

Penyedia Jasa harus menyiapkan alat-alat dan kelengkapan lainnya untuk uji
pemompaan seperti disebutkan diatas.

18.2 Pemompaan Uji Pendahuluan.


Sesudah pompa dipasang, pemompaan uji pendahuluan atau sering disebut
dengan pemompaan uji percobaan/trial pumping test dilakukan pada sumur
dengan debit maksimum sesuai dengan kapasitas sumur (dipertimbangkan dari
data air-lift test) dan dilangsungkan paling sedikit 3 (tiga) jam, kemudian diukur
debit dan permukaan air untuk selang waktu yang telah ditentukan.
Debit akhir setelah 3 (tiga) jam pemompaan akan dipertimbangkan sebagai
”debit sementara” sumur, untuk perencanaan “Uji Surut Berjenjang” (Step
Drawdown Test) selanjutnya.

18.3 Uji Surut Berjenjang (Step Drawdown Test).


Sebelum dimulai uji surut berjenjang, setiap sumur harus didiamkan selama
minimum dua belas (12) jam, tanpa pemompaan.

Tujuan dari step drowdown test adalah untuk menilai keadaan kontruksi sumur
dengan menentukan “well loss coeficients” dan “Aquifer Loss coeficients” untuk
merancang besarnya debit pemompaan uji akuifer selanjutnya.

Uji surut berjenjang harus dilakukan menerus sesuai dengan prosedur, dan
sedikitnya dilakukan tiga tahap (jenjang) pengukuran dengan debit pemompaan
yang berbeda pada setiap tahap.

Waktu pemompaan selama 180 menit setiap tahap, Debit Pemompaan setiap
tahap ditentukan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Sedangkan debit
maksimumnya sesuai dengan debit yang diperoleh dari pemompaan uji
pendahuluan.
Contoh :
Step I : 5 l/det.
Step II : 10 l/det.
Step III : 15 l/det.
Step IV : 20 l/det.
kemudian diamati penurunan muka air sumur produksi dan penurunan muka
airsumur yang ada disekitarnya (bila ada), khususnya sumur pisometer di
sekitarnya pada tiap interval 5 menit, pada tiga puluh (30) menit pertama
setelah pengujian dimulai dan pada interval sepuluh (10) menit sesudahnya.

Debit pemompaan pada suatu tahap harus konstant. Naik turunnya debit
pemompaan lebih atau kurang dari 5 % dalam suatu tahap akan mengakibatkan
kegagalan dalam test tersebut dan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmenakan
memerintahkan mengulang test step drawdown dengan biaya ditanggung oleh
Penyedia Jasa.

18.4 Pemompaan Uji Debit Tetap


Pemompaan uji dengan debit tetap secara menerus selama 48 (empat puluh
delapan) jam. Debit pemompaan akan ditetapkan oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Spek JIAT 45
Komitmenberdasarkan hasil uji surut berjenjang sebelumnya. Pemompaan uji
debit tetap ini dimulai 24 jam sesudah SWL kembali seperti semula.
Air yang dipompa selama pengujian ini harus di salurkan dan dibuang ke sungai
atau saluran air, yang jaraknya harus lebih dari 100 m dari sumur produksi yang
diuji atau atas persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.Saluran
pembuangan air harus terbuat dari pipa PVC atau selang plastik gulung atau
dibuat saluran sementara dari lembar plastik atas persetujuan Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Biaya akibat pekerjaan tersebut diatas harus sudah dimasukkan ke dalam harga
satuan pekerjaan.

Macam pengukuran yang dilakukan selama pengujian debit tetap adalah sebagai
berikut :
a. Debit pemompaan
b. Muka air pada sumur produksi dan sumur-sumur yang terletak dalam radius
150 meter, termasuk sumur gali yang ada, diukur dengan interval waktu
seperti diuraikan dalam butir di bawah ini dan disetujui Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.
c. Suhu air, electrik conductivity, pH, pada pemompaan pada setiap interval
waktu pada tiap jam.
d. Kandungan pasir pada air yang dipompa tiap 2 jam.
Pengukuran-pengukuran tersebut harus dicatat dalam blangko pemompaan uji
yang telah ditentukan, disamping itu beberapa hal yang juga harus di catat
didalamnya adalah :
• Curah hujan, suhu udara, tekanan udara pada daerah pemompaan (bila
diperlukan).
Penurunan dari muka air pada sumur yang dipompa dan bangunan penyadap air
tanah lainnya selama 48 jam pada selang waktu sebagai berikut :

Waktu Interval pengukuran


0 sampai 10 menit 1 menit
10 sampai 20 menit 2 menit
20 sampai 60 menit 5 menit
1 sampai 2 jam 10menit
2 sampai 3 jam 15menit
3 sampai 4 jam 20 menit
4 sampai 5 jam 30 menit
5 sampai 24 jam 1 jam
24 sampai 48 jam 2 jam

18.5 Pengamatan Recovery/Kambuh.


Penyedia Jasa mengukur kambuhnya (recovery) muka air sumur dan bangunan
penyadap airtanah lainnya dalam interval waktu yang sama sesudah pompa
dihentikan sampai muka air mencapai muka air asli, atau untuk waktu 12 jam.

Pemompaan uji debit tetap harus diulang apabila pemompaan terhenti


sebelum pengujian 48 jam selesai, karena kerusakan mesin atau alasan lainnya
dengan biaya ditanggung oleh pihak Penyedia Jasa.

Pengukuran dan Pembayaran

Spek JIAT 46
Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan Uji
pemompaan (pumping test) dalam satuan jam yang telah dilaksanakan dan
disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Uji pemompaan (pumping test) dilakukan berdasarkan
hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan jam yang tertuang dalam
daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya
peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Uji pemompaan (pumping test)
IV.3 Jam
pendahuluan

Uji pemompaan (pumping test)


IV.4 Jam
bertingkat
Uji pemompaan (pumping test)
IV.5 Jam
debit tetap

19. ANALISA KUALITAS AIR


Pada waktu pemompaan uji di tiap sumur, Penyedia Jasa harus mengambil contoh
air sumur untuk dianalisa. Pengambilan contoh air dilaksanakan sesaat menjelang
berakhirnya pemompaan uji debit tetap sebanyak 2 ( dua ) contoh untuk tiap sumur
dengan volume masing - masing tidak kurang dari 1 ( satu ) liter. Contoh air tersebut
disimpan dalam botol gelas atau polyethilene yang sebelum dipakai harus dicuci dan
dibilas dengan air sumur tersebut paling tidak sebanyak tiga kali, kemudian diisi
penuh sehingga tidak ada udara yang tertinggal didalam, lalu ditutup dengan rapat.
Pada masing- masing botol dicantumkan tulisan nomor sumur, lokasi dan tanggal
pengambilan contoh air tersebut. Analisa air untuk sumur-sumur bor dalam
Penyedia Jasa harus melakukan analisa kimia terhadap salah satu dari contoh air
tesebut dengan segera yaitu dengan mengirimkan ke laboratorium yang disetujui
oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Contoh air yang kedua harus segera
dikirimkan pada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen di Kantor Proyek untuk diamati.
Analisa kimia air harus dilakukan terhadap parameter sebagai berikut :

1. Warna 11. K 21. CI


2. Bau 12. Ca 22. NO2
K3. Kekeruhan 13. Mg 23. NO3
a4. Dissolved Soilds 14. Fe 24. Co2
n5. Suspended Solide 15. Mn 25. HC)3
d6. Ph 16. Cu 26. CO3
u7. Kesadahan (CaCo3) 17. As 27. B
n8. SAR 18. Ph 28. PO4
g9. Daya Hantar Listrik 19. SiO2 29. SO4
a10. Na 20. NH4 30. H2S
n
kandungan zat kimia tersebut diukur dan dinyatakan dalam satuan ppm serta
diberikan rekomendasi tentang memenuhi syarat atau tidaknya air tersebut dipakai
Spek JIAT 47
sebagai air minum maupun air irigasi. Prosentase kesalahan maksimum yang
diijinkan untuk analisa kimia contoh air dari tiap sumur ditetapkan sebagai berikut :

1. TDS ( ppm ) 50 100 200 500 1.000 2.000


2. Persentase Kesalahan Maksimum yang diizinkan 15, 7, 5, 4, 3, 2

Apabila hasil analisa kimia contoh air dari suatu sumur menyimpang dari yang telah
ditentukan maka Penyedia Jasa harus melakukan analisa ulang terhadap contoh air
sumur tersebut dengan biaya sendiri.

Analisa air untuk kepentingan air baku air minum unsur-unsur yang dianalisa
didasarkan pada standar mutu Kementerian kesehatan untuk air minum.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pengambilan contoh dan analisa kualitas air dalam satuan sample yang telah
dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengambilan contoh dan analisa kualitas air dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan sample yang
tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk
biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan
ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pengambilan contoh dan
IV.6 sample
analisa kualitas air

20. PENGADAAN & PENGISIAN SEMEN GROUTING/MORTAR


Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan
permohonan izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen dan dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap
pekerja dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Rompi keselamatan
c. Sarung Tangan
d. Sepatu keselamatan

Spek JIAT 48
Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Polusi debu semen : terhirup, iritasi
kulit, iritasi mata.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan sedang.

Pelaksanaan pekerjaan ini setelah development sumur selesai dan pipa konduktor
dicabut maka rongga sisa lubang bor dengan pipa jambang diluar pipa jambang
sumur harus diisi semen atau grouting mulai kedalaman tertentu sampai ke
permukaan tanah. Cara pengisian dan kedalamannya untuk tiap lokasi akan
ditentukan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen di lapangan.

Pengisian semen (Grouting) dapat juga dilakukan pada suatu zona kedalaman
tertentu guna menahan intrusi dan atau kontaminasi air tanah yang berkualitas jelek
atau tidak diinginkan airnya untuk disadap, penyemenan tersebut apabila ada akan
diperintahkan dan diberi petunjuk oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pengadaan & Pengisian semen groting/mortar dalam satuan meter kubik (m3) yang
telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan & Pengisian semen groting/mortar dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter kubik (m3)
yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah
termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini.
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran
Pengadaan & Pengisian semen
IV.7 m3
grouting/mortar

21. PENGADAAN & PEMASANGAN PATOK BETON NOMOR SUMUR


Setelah pemompaan uji diatas selesai dikerjakan, Penyedia Jasa memasang patok
beton.Patok beton dipasang sedekat mungkin dengan titik sumur dengan diberi
bung dari identitas sumur, nomor serta Tahun Anggaran pembuatannya.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengadaan & Pemasangan Patok beton nomor sumur dalam satuan buah
(bh) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan & Pemasangan Patok beton nomor sumur
dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan buah (bh)
yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah
termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini.

Spek JIAT 49
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran
Pengadaan & Pemasangan
IV.8 bh
Patok beton nomor sumur

22. PENGADAAN & PEMASANGAN TANDA NOMOR SUMUR (NOMEN KLATUR)


Apabila Patok beton nomor sumur telah selesai dilaksanakan, maka sumur harus
diberi nomenklatur terbuat dari bahan marmer berukuran 40 cm x 30 cm sebagai
identitas sumur, nomor serta Tahun Anggaran pembuatannya.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pengadaan &
Pemasangan Tanda Nomor Sumur (nomen klatur) dalam satuan buah (bh) yang telah
dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan & Pemasangan Tanda Nomor Sumur (nomen
klatur) dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan
buah (bh) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut
sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan
untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pengadaan & Pemasangan
IV.9 Tanda Nomor Sumur (nomen bh
klatur)

23. PEMULIHAN LOKASI SETELAH PEKERJAAN PENGEBORAN SELESAI


Penyedia Jasa wajib memulihkan lokasi pekerjaan seperti semula, setelah pekerjaan
pemboran selesai. Pembersihan lapangan pekerjaan dari sisa bahan-bahan
bangunan, bongkaran bangunan sementara atau bangunan bantu.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pemulihan lokasi setelah pekerjaan pengeboran selesai dalam satuan lokasi yang
telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pemulihan lokasi setelah pekerjaan pengeboran selesai
dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan lokasi
yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah
termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pemulihan lokasi setelah
IV.10 lokasi
pekerjaan pengeboran selesai

Spek JIAT 50
PENCATATAN DAN LAPORAN
Pencatatan rinci dari semua kegiatan kontruksi setiap sumur disimpan selama
pekerjaan berjalan dan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmenharus mempunyai semua
arsip dari semua data dan keterangan.Demikian pula halnya dengan wewenang
untuk menyaksikan pekerjaan pada setiap saat.

Setiap tagihan termyn Penyedia Jasa wajib/harus menyerahkan laporan harian akhir
termijn.

Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi/Pejabat Pembuat


Komitmenlaporan kemajuan harian, yang melaporkan berbagai formasi batuan yang
didapat, pekerjaan yang dilakukan setiap hari, termasuk berbagai pekerjaan yang
diselesaikan, seperti kedalaman pemboran pada setiap akhir shift dan data lainnya
yang diminta Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Penyedia Jasa harus menyerahkan laporaan Akhir kepada Pejabat Pembuat


Komitmen Kegiatan Air Tanah dan Air Baku tentang berbagai masalah teknik dari
semua kegiatan pekerjaan pemboran dan disusun berdasarkan kontrak paket
pemboran dengan sistematika penyajian sebagai berikut.

LAPORAN YANG HARUS DIBUAT


- Laporan Harian;
- Laporan Mingguan;
- Laporan Bulanan;
- Laporan Akhir;
- Dokumentasi;
Masing-masing dibuat 3 ganda;

Semua biaya untuk pemenuhan persyaratan laporan dan dokumen lain sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam biaya.

PELAKSANAAN MC.0%, MC.100% :


a. Penyedia Jasa bersama-sama dengan PPK Kegiatan Air Tanah dan Air Baku yang
diwakili oleh Tim Mutual Check (MC) atau Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
(P3K) dan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen harus melaksanakan perhitungan
awal bersama/MC.0 sebelum memulai pelaksanaan pemboran, dengan
Referensi gambar-gambar desain, konstruksi serta berpedoman pada syarat-
syarat dalam Dokumen Pengadaan.
b. Penyedia Jasa bersama-sama dengan PPK Kegiatan Air Tanah dan Air Baku yang
diwakili oleh Tim Mutual Check (MC) atau Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
(P3K) dan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen harus melaksanakan perhitungan
akhir bersama/MC.100 terhadap semua pekerjaan pemboran yang telah
dikerjakan dan terhadap sisa pekerjaan yang belum dilaksanakan yang tercakup
dalam kontrak dan pekerjaan tambah/kurang yang diperintahkan Pejabat
Pembuat Komitmen dengan memperhatikan ketersediaan dana yang ada.
c. Sebagian besar atau seluruhnya dari hasil Perhitungan Awal/MC.0 harus selesai
paling lambat 1 (satu) bulan sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
d. Perhitungan Akhir/MC 100 secara keseluruhan, dapat dilaksanakan bila prestasi
pekerjaan sudah mencapai kurang lebih 90%.

MASA PEMELIHARAAN :
a. Kegiatan yang merupakan bagian masa pemeliharaan meliputi perbaikan
Spek JIAT 51
kerusakan pekerjaan yang timbul akibat kelalaian Penyedia Jasa atau kerusakan
kerusakan yang timbul semata-mata bukan karena pengaruh alam/bencana
alam.
b. Pembersihan dan pembuangan lumpur atau endapan.
c. Perawatan saluran dan bangunan serta peralatan lainnya yang tercakup dalam
kontrak.
d. Penyempurnaan dan perbaikan adanya cacat dan kekurangan kecil yang
dianggap wajar, yang dijumpai dan dilaporkan pada saat pemeriksaan
pekerjaan untuk penyerahan pertama pekerjaan.
e. Pembersihan lapangan pekerjaan dari sisa bahan-bahan bangunan, bongkaran
bangunan sementara atau bangunan bantu.
f. Penyedia Jasa wajib memulihkan lokasi pekerjaan seperti semula, setelah
pekerjaan pemboran selesai.

Spek JIAT 52
SPESIFIKASI TEKNIS
“PEKERJAAN SIPIL DAN JARINGAN PERPIPAAN
JARINGAN IRIGASI AIR TANAH (JIAT)”
1. GAMBARAN UMUM
1.1 Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan Pembangunan Sarana Prasarana Jaringan Air Tanah Kabupaten Lampung
Selatan, berada di Kabupaten Lampung Selatan.

1.2 Pekerjaan Pengukuran


Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan konstruksi agar dilakukan pengukuran di
lapangan untuk penentuan trace jaringan pipa, lokasi box bagi, menara air, dan bak tandon
serta untuk perhitungan awal Mutual Cek (MC 0%).

Hasil pengukuran agar dituangkan pada laporan pengukuran maupun perhitungan MC


0%.Semua biaya, peralatan, dan bahan yang digunakan pada pekerjaan pengukuran ini
disediakan dan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan sudah diperhitungkan dalam
harga penawaran.

1.3 Ruang Lingkup Kontrak


Pekerjaan konstruksi termasuk pekerjaan beton, pasangan batu bata, pekerjaan atap, pintu-
pintu, pekerjaan perpipaan, jalan inspeksi serta menambah dan melengkapi bangunan
fasilitas lainya.

1.4 Personil yang dibutuhkan


Penyedia jasa harus menyediakan Pelaksana Bagian Konstruksi bersertifikat ketarampilan SKT
(Sertifikat Keterampilan (SKT) Tukang Pekerjaan Pondasi / Foundation Work (TS 010).

1.5 Administrasi, Dokumentasi dan Pelaporan


Penyedia Jasa harus menyiapkan formulir untuk laporan harian, mingguan, laporan bulanan
serta foto dokumentasi (saat pekerjaan dimulai, sedang dalam pelaksanaan, pekerjaan
selesai) yang disajikan dalam bentuk buku laporan. Jumlah formulir untuk laporan
disesuaikan dengan kebutuhan, sedang jumlah album foto dokumentasi akan ditentukan
kemudian.

1.6 Pembuangan Air Genangan Serta Pengeringan Pondasi


a) Umum
Pembuangan air yang dijumpai dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa, dimana Penyedia Jasa harus :
• Membuat dan memelihara semua saluran pelimpasan, saluran pembuangan dan
saluran air yang perlu dan atau pekerjaan - pekerjaan pencegah genangan air
lainnya;
• Menyediakan, membangun, memelihara dan mengoperasikan semua peralatan
pemompaan dan lainnya yang perlu untuk membuang air dari berbagai tempat
pekerjaan;
• Memelihara agar dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi dan berbagai bagian
pekerjaan lainnya bebas dari air yang mengganggu.
• Setelah pekerjaan ini selesai maka semua fasilitas sementara untuk pengeringan air
harus dipindahkan atau diratakan supaya tidak mengganggu.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap segala kerusakan yang disebabkan
oleh air atau kegagalan pada bagian fasilitas pengeringan air untuk pekerjaan

Spek JIAT 53
pencegahan genangan dan memperbaikinya dengan biaya sendiri.

b) Pengeringan Air Pondasi


Cara Penyedia Jasa untuk membuang air dari galian pondasi harus sesuai dengan
petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Pengeringan tersebut harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga kestabilan tebing dan dasar galian dapat dipelihara dengan
baik.

1.7 Pembuatan dan Pemeliharaan Jalan Masuk Sementara


Penyedia Jasa harus membuat dan/atau memelihara jalan masuk sementara, termasuk
jembatan untuk pelaksanaan pekerjaan. Jalan masuk tersebut harus dipelihara dengan cara
merehabilitasi dan memperkuat jalan dan jembatan yang ada. Jalan masuk harus dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat dilalui kendaraan truk untuk mengangkut bahan dan
peralatan selama pelaksanaan pekerjaan. Kerusakan akibat pemakaian jalan yang ada harus
diperbaiki dan dipulihkan seperti semula dengan biaya Penyedia Jasa.

Selama pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus tetap menjaga dan memberikan fasilitas
untuk kelancaran lalu lintas umum, misalnya penempatan material yang baik, pembuatan
jalan/jembatan darurat (jika diperlukan), memberi lampu penerangan jalan dimalam hari,
memasang rambu-rambu pengaman, dan sebagainya.

I. PEKERJAAN BONGKARAN
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan izin
kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan dilengkapi
dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja dan
alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah tertimpa material bongkaran, tertusuk paku,
tertusuk bongkaran atap, terjepit bongkaran pompa dan genset.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan tinggi.

Spek JIAT 54
1. Rehab Rumah Genset
Pekerjaan bongkaran meliputi pembongkaran bangunan exsisting yang antara lain:
a) Penutup atap dan kuda-kuda
b) Dinding dan plasteran
c) Pasangan dan beton
d) Kusen dan pintu
e) Pekerjaan lain sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen
Pelaksanaan pekerjaan
a) Peralatan bongkar menjadi tanggung jawab penyedia.
b) Penyedia harus memperhatikan keadaan sekeliling lokasi pekerjaan serta keselamatan
pengguna lahan tempat bongkaran.
c) Penyedia harus menginventarisasi komponen-komponen yang akan digunakan
kembali sebelum dibongkar dan sesudah dibongkar dan memberi catatan tentang
cacat dan rusak atas persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
d) Penyedia harus mengamankan barang yang akan digunakan kembali dan
menyimpannya pada tempat yang aman.
e) Penempatan hasil bongkaran / puing-puing tidak boleh mengganggu tahapan
pekerjaan selanjutnya dan lingkungan sekitar.
f) Apabila ada kerusakan maupun barang yang hilang menjadi tanggung jawab Penyedia.

Pembersihan Lahan
Sebelum dimulai pekerjaan konstruksi, Penyedia Jasa harus membersihkan lokasi
pekerjaan dari segala sesuatu yang kemungkinan akan dapat mengganggu pelaksanaan
pada waktu ataupun sesudah selesainya pekerjaan, antara lain : pembersihan rumput
dan humus, penebangan pohon pada seluruh area.

Tidak dibenarkan apabila memulai pekerjaan urugan tanah tanpa terlebih dahulu
dilakukan pembesihan rumput, humus dan sebagainya.
Rumah genset digunakan untuk menempatkan genset dan panel pompa agar terlindungi
dari panas dan hujan serta untuk tempat penyimpanan bahan keperluan pengoperasian
pompa, misalnya : solar, oli, peralatan dan sebagainya.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan bongkaran
dalam satuan meter persegi (m2) dan meter kubik (m3) yang telah dilaksanakan dan
disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan bongkaran dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan
menurut harga satuan meter persegi (m2) dan meter kubik (m3) yang tertuang dalam
daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan
tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Bongkaran Atap termasuk
VI.A.1 m2
pembersihan
Bongkaran Bangunan termasuk
VI.A.2 m3
pembersihan
Bongkaran Beton termasuk
VI.A.3 m3
pembersihan

Spek JIAT 55
2. Bongkar Genset dan Pompa (existing)

Untuk keperluan pekerjaan mekanikal elektrikal, Penyedia Jasa diminta untuk


memperhitungkan bongkaran genset dan pompa yang lama (exsisiting) dan seluruh
perlengkapannya pada masing-masing lokasi, hal ini guna menjamin kelancaran pelaksanaan
mekanikal elektrikal dan harus sesuai dengan peralatan serta kebutuhan yang ditentukan
oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan Bongkaran genset
dan pompa (exsisting) dalam satuan unit yang telah dilaksanakan dan disetujui
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Bongkaran genset dan pompa (exsisting) dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran dibayarkan menurut harga satuan unit yang tertuang dalam daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya
lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

XI.A.1 Bongkaran genset dan pompa (exsisting) unit

2.1 Pengangkutan genset dan pompa (exsisting) dari lokasi ke gudang/workshop


Untuk keperluan pekerjaan mekanikal elektrikal, Penyedia Jasa diminta untuk
memperhitungkan pengangkutan genset, pompa dan seluruh perlengkapannya yang
lama (exsisting) termasuk muat dan bongkar dari lokasi pekerjaan ke gudang/workshop,
hal ini guna menjamin kelancaran pelaksanaan mekanikal elektrikal dan harus sesuai
dengan peralatan serta kebutuhan yang ditentukan oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan
Pengangkutan genset dan pompa (exsisting) dari lokasi ke gudang/workshop dalam
satuan unit yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengangkutan genset dan pompa (exsisting) dari lokasi ke
gudang/workshop dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga
satuan unit yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut
sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan
untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pengangkutan genset dan pompa
XI.A.2 (exsisting) dari lokasi ke unit
gudang/workshop

II. PEKERJAAN TANAH

Spek JIAT 56
1. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan-pekerjaan pembersihan, galian, urugan, galian tanah keras,
galian batu dan lain-lain pekerjaan yang erat hubungannya dengan tanah.
Pekerjaan ini harus mengikuti gambar-gambar yang ditentukan, batas-batas, ketinggian dan
lain-lain seperti ketentuan-ketentuan yang berlaku dan atas petunjuk Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen. Pemborong harus menjaga agar ketinggian elevasi dan bentuk seperti
yang direncanakan dalam gambar aman dari pengaruh cuaca dan memperbaikinya atas biaya
sendiri apabila terjadi kerusakan-kerusakan (longsor, tetimbun kembali).

2. Persiapan Lapangan
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan izin
kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan dilengkapi
dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja dan
alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini terperosok kedalam galian, tertimbun, kecelakaan
alat tukang.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan sedang.

3. Pelaksanaan Pekerjaan Tanah

a) Pemborong harus melakukan pekerjaan pendahuluan dalam bentuk persiapan medan


dengan membersihkan dan mengupas permukaan tanah, membongkar dan
menyingkirkan semua halangan dan rintangan yang dapat mengganggu pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan perintah Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
b) Pembersihan dilakukan terhadap semak, tumbuhan dan rumput liar lainnya, akar-akar
dan tunggul kayu, sampah, puing dan benda-benda tak terpakai lainnya, termasuk
menyingkirkan, mengangkut, dan membuang keluar dari lokasi proyek ketempat yang
ditentukan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Penebangan pohon lindung atau pohon
besar lainnya atau pembongkaran bangunan atau bagian bangunan harus dengan
persetujuan tertulis dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

c) Apabila pembersihan dilakukan pada tebing atau lereng yang curam dan pencabutan
tumbuhan dan akarnya membahayakan kesetabilan lereng tersebut maka Pemborong
harus melandaikan kecuraman lereng tersebut dengan membentuk tangga pada

Spek JIAT 57
permukaan lereng atau membuat konstruksi bronjong sesuai dengan Gambar Rencana
atau persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
d) Apabila sisa-sisa pembersihan akan dibakar ditempat, maka pembakaran harus
dilaksanakan tanpa membahayakan lingkungan setempat di bawah Pengawasan dari
Pemborong. Kelalaian yang menimbulkan kerugian materil pihak ketiga menjadi
tanggung jawap Pemborong sepenuhnya.
e) Pembuangan sisa-sisa pembersihan kerawa-rawa disekitar lokasi permukiman tidak
dibenarkan.

4. Elevasi Permukaan Tanah Asli


Sebelum pekerjaan seperti yang tercantum dalam persiapan medan diatas dilaksanakan
Pemborong wajib mengukur elevasi permukaan tanah asli di beberapa tempat sesuai
petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Hasil pengukuran harus dicatat dan digambar
untuk dipergunakan sebagai dasar Perhitungan prestasi Pemborong dalam pekerjaan tanah.

5. Pekerjaan Galian Tanah


Galian tanah yang sifatnya sementara, misalnya pekerjaan sodetan, harus dikerjakan sesuai
petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Penimbunan kembali pada saat pekerjaan
dinyatakan selesai, harus sesuai dengan petunjuk.
Galian tanah yang sifatnya tetap atau permanen sesuai dengan garis dan kemiringan yang
tercantum dalam gambar rencana. Khusus untuk saluran pasangan, garis yang ditunjukkan
dalam gambar rencana adalah garis permukaan dasar saluran. Untuk itu galian tanah harus
lebih dalam setebal pasangan sesuai ketentuan.
Pekerjaan galian tanah harus dilaksanakan sedemikian rupa agar keamanan jalan dan
bangunan sekitarnya terjamin. Kemiringan lereng galian harus cukup landai untuk mencegah
keruntuhan tanah atau longsor. Apabila hal ini tidak memungkinkan, maka Pemborong harus
menyediakan dan memasang sistem penyangga dan penumpu atau penurapan sementara
sehingga kelancaran pekerjaan dan keamanan konstruksi disekitarnya terjaga baik.
Kelebihan galian tanah menyimpang dari gambar rencana akibat kelalaian dan cara kerja yang
salah harus ditimbun kembali dengan batu atas biaya Pemborong.
Apabila Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen memandang perlu, selama pekerjaan
berlangsung, Pemborong dapat diperintahkan untuk mengubah bentuk, kemiringan lereng,
kedalaman maupun perintah lainnya dari rencana gambar semula. Tanpa perintah atau izin
atau persetujuan tertulis dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, Pemborong tidak
dibenarkan melaksanakan galian tanah yang tidak sesuai atau menyimpang dari gambar
rencana.Apabila Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen memerintahkan untuk mengubah
sumbu jalur galian dari rencana semula maka pekerjaan pembersihan untuk jalur baru dapat
tetap berpedoman dokumen ini.

a) Galian Tanah
Galian tanah dilaksanakan pada :
• Semua bagian dari bangunan yang masuk dalam tanah
• Semua bagian dari tanah yang harus dibuang

Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar baik, lebar, panjang
dalam kemiringan dan water pass. Bila terjadi kesulitan pelaksanaan pekerjaan menurut
gambar, Pemborong segera mengajukan usulan kepada Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen mengenai penyelesaiannya.

b) Klasifikasi Galian
Klasifikasi :
1. Galian tanah biasa
Spek JIAT 58
2. Galian tanah sedang, misalnya :
a. Pasir
b. Lempung
c. Cadas muda, dan lain-lain
3. Galian tanah keras
4. Galian tanah yang berair (sesudah digali air tanah naik pada penggalian pondasi)
Pekerjaan penggalian tanah pondasi harus seijin dan diketahui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen secara tertulis, Pemborong harus mengeluarkan air yang menggenangi lubang
galian dengan jalan memompa, menimba atau mengalirkan lewat parit-parit pembuang
yang telah dibuat. Jika keadaan tersebut tidak dapat teratasi maka harus dibuatkan Berita
Acara, bila telah disetujui diteruskan untuk pekerjaan selanjutnya.

c) Tanah Hasil Galian


a. Sisa tanah hasil galian tidak terpakai harus disingkirkan secepatnya dibuang ke lokasi
yang telah ditentukan.
b. Tanah hasil galian yang akan dipergunakan kembali untuk pekerjaan selanjutnya
harus diletakan dan ditempatkan sedemikian rupa agar memudahkan penggunaan
selanjutnya dan tidak mengganggu pekerjaan lainnya.

d) Lokasi Buangan Tanah


Pemborong harus menyediakan lokasi buangan akhir untuk sisa tanah hasil galian yang
tidak terpakai atau dibuang ke lokasi yang telah ditunjuk Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen. Pembuangan tanah ke rawa-rawa atau tanah rendah lainnya harus
denganmendapat persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.

e) Galian Tanah untuk Pipa dan Kabel


Galian tanah untuk pemindahan pipa dan kabel harus dikerjakan sesuai pedoman yang
dikeluarkan oleh instansi yang mengelola pipa dan kabel yang bersangkutan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pekerjaan galian tanah
dalam satuan meter kubik (m3) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan galian tanah dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan
menurut harga satuan meter kubik (m3) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga.
Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain
yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
V.A.1;VI.B.1;VII.A.1;
VIII.A.1; IX.A.1; X.A.1 Galian tanah biasa m3
XI.A.1

Spek JIAT 59
1. Timbunan Tanah Kembali

Yang dimaksud dengan penimbunan kembali adalah :


a) penimbunan tanah ke tempat-tempat bekas galian disekitar bangunan yang baru selesai
dibuat atau penutupan bekas galian pipa.
b) Bahan urugan untuk timbunan harus terdiri dari bahan yang bersih dari tanaman dan /
bahan organik yang bersifat mengganggu.
c) Sementara penimbunan kembali dipadatkan adalah penimbunan tanah ke tempat-tempat
bekas galian disekitar bangunan yang baru selesai dibuat atau penutupan bekas galian
pipa, dimana timbunan tanah kembali ini dipadatkan menggunakan alat stamper sampai
dengan kepadatan yang ditentukan dan benar-benar rata serta padat.
d) Semua persyaratan mengenai mutu tanah timbunan dan pemadatan berlaku untuk
pekerjaan yang disebut dalam pasal ini.
e) Pekerjaan penimbunan kembali dan/atau penimbunan kembali dipadatkan harus
dilaksanakan sedemikian rupa agar kerusakan terhadap bangunan, pipa atau kabel dapat
dihindarkan.
f) Celah pondasi ataupun bekas galian pipa harus ditimbun kembali dengan
menggunakan bahan tanah pilihan atau sesuai dengan gambar desain. Timbunan
tanah tersebut harus diratakan dan homogen tidak terdapat kepingan batu,
gumpalan tanah atau material lainnya yang mengakibatkan adanya rongga.
g) Semua biaya perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi akibat dari kelalaian Pemborong
merupakan beban Pemborong.
h) Pekerjaan timbunan kembali dan/atau penimbunan kembali dipadatkan terhadap
bangunan atau gorong-gorong yang melintas atau memotong jalan yang
diperkeras harus mencakup perbaikan jalan tersebut termasuk konstruksi
perkerasan dalam lapisan aspalnya.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume timbunan tanah dalam
satuan meter kubik (m3) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan timbunan tanah dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan
menurut harga satuan meter kubik (m3) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga.
Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain
yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan Pengukuran


Pembayaran

V.A.2; VI.B.2; VIII.A.2 Timbunan tanah kembali m3


IX.A.2; X.A.2; XI.A.2

Spek JIAT 60
2. Timbunan Pasir
Bahan timbunan pasir harus terdiri dari bahan yang bersih dari tanaman dan / bahan
organik yang bersifat mengganggu dan material lainnya yang mengakibatkan adanya
rongga, pasir harus pasir sungai yang memenuhi ketentuan.
Sebelum memulai pengisian dengan pasir, dasar galian harus dipadatkan, pengisian pasir
harus dilakukan setiap lapisan horizontal setebal kira-kira 10 cm dengan tangan
kemudian dipadatkan.
a) Yang dimaksud dengan penimbunan pasir adalah penimbunan pasir ke tempat-
tempat dasar galian disekitar bangunan yang baru selesai dibuat dan/atau dasar
galian pipa.
b) Bahan timbunan pasir harus terdiri dari bahan yang bersih dari tanaman dan / bahan
organik yang bersifat mengganggu.Pasir harus pasir sungai yang memenuhi
ketentuan.
c) Sebelum memulai pengisian dengan pasir, dasar galian harus dipadatkan, pengisian
pasir harus dilakukan setiap lapisan horizontal setebal kira-kira 5 cm s/d 10 cm
dengan tangan kemudian dipadatkan.
d) Pengisian pasir tersebut harus homogen dan tidak mengandung kepingan-kepingan
batu, gumpalan-gumpalan dan tanah lain yang berongga-rongga, sebelum
memadatkan pasir, kondisi kelembaban pasir harus dikontrol agar berat jenis pasir
tetap terjaga.
e) Tahapan pelaksanaan timbunan pasir dengan lapisansetebal 5 cm s/d 10 cm sesuai
dengan gambar kerja dan persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Pasir
harus ditempatkan dan dipadatkan pada dasar galian pipa dan/atau dasar pondasi
dan/atau dasar lantai bangunan secara rata.
f) Pada tempat timbunan pasir untuk pipa dimana terdapat sambungan pipa pasir akan
dikurangi sehingga beban pipa bertumpu pada badannya dan bukan pada
sambungan.
g) Pekerjaan penimbunan pasir harus dilaksanakan sedemikian rupa agar kerusakan
terhadap bangunan, pipa atau kabel dapat dihindarkan.
Semua biaya perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi akibat dari kelalaian
Pemborong merupakan beban Pemborong.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume timbunan pasir dalam
satuan meter kubik (m3) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan timbunan pasir dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
dibayarkan menurut harga satuan meter kubik (m3) yang tertuang dalam daftar
kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga
serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
V.A.3; VI.B.3; VIII.A.3
Timbunan pasir m3
XI.A.3

Spek JIAT 61
III. PEKERJAAN PASANGAN
1. Persiapan Lapangan
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan
izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan
dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja
dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah terperosok galian pondasi, tertimpa
reruntuhan pasangan batu, Polusi debu semen, Kaki tertimpa batu, tertusuk pecahan
kramik, kecelakaan alat tukang.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan sedang.

2. Pasangan Batu Belah Adk. 1 : 4


a. Persiapan Pondasi
1) Pondasi untuk struktur pasangan batu disiapkan sesuai dengan syarat galian
untuk pondasi bangunan.
2) Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukan pada gambar, dasar pondasi untuk
struktur tembok penahan harus normal, bertenaga dan horizontal.
3) Lapisan landasan harus dapat mengalirkan air.
4) Bila ditunjukan dalam gambar atau diminta oleh Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen/Pejabat Pembuat Komitmen, suatu pondasi beton dapat diperlukan.

b. Pemasangan Batu
1) Landasan dari adukan mortar paling sedikit tebalnya 3 cm, harus dipasang pada
pondasi yang telah disiapkan sebelum penempatan masing-masing batu pada
lapisan pertama. Batu besar harus pilihan yang digunakan untuk lapis dasar dan
pada sudut untuk menghindarkan pengelompokan batu yang berukuran sama.
2) Batu harus dihampar dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang
tmpak harus dipasang sejajar dengan muka dari tembok batu yang terpasang.
3) Penempatan stok batu harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu atau menggeser batu yang telah terpasang, Peralatan yang cocok
harus disediakan untuk memasang batu yang lebih besar dari yang dapat
dikerjakan oleh dua orang. Tidak diperkenankan menggelindingkan batu pada
pekerjaan yang baru dipasang.

Spek JIAT 62
c. Komposisi Campuran/Adukan

Komposisi campuran untuk pasangan batu 1Pc : 4 Ps atau harus sesuai yang
dipersyaratkan

d. Penempatan Adukan
1) Sebelum pemasangan batu harus dibersihkan dan dibasahi secara
menyeluruh, dan cukup waktu untukmemungkinkan penyerapan air mendekati
titik jenuh.
2) Adukan juga harys disebar pada sisi dari batu ke batu yang sedang dipasang.
3) Tebel dari adukan landasan harus pada rentang antara 2 – 3 cm dan harus
minimum diperlukan untuk menjamin terisinya rongga antara batu yang
dipasang.
4) Banyaknya adukan landasan yang akan ditempatkan harus dibatasi sehingga batu
hanya dipasang pada adukan baru yang belum mengeras. Bila batu menjadi
kendur atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka harus
dibongkar, adukan dibersihkan dan batu dipasang lagi dengan adukan baru.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pasangan Batu Belah
Adk. 1:4 dalam satuan meter kubik (m3) yang telah dilaksanakan dan disetujui
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pasangan Batu Belah Adk. 1:4 dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter kubik (m3) yang tertuang dalam
daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan
tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
V.A.4;VI.B.5;IX.A.3
Pasangan Batu Belah Adk. 1 : 4 m3
X.A.3;XI.A.4

3. Pasangan Batu Bata Adk. 1 : 4


a) Bahan batu bata
Semua batu bata harus baru dan bermutu baik, batu bata harus keras, utuh dan dibakar
dengan baik (matang), sama ukurannya, kuat, lurus tajam sudut-sudutnya yang disetujui
oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Contoh dari batu bata harus diserahkan pada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen untuk
mendapat persetujuan. Hauling, pembongkaran dan penumpukan harus dilakukan dengan
tangan untuk menjaga agar batu bata tidak pecah.

Spek JIAT 63
b) Pelaksanaan pasangan
Kecuali ditentukan lain, pekerjaan batu bata harus dipasang dengan ikatan teknis yang
disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pembuat Komitmen. Jika tidak
ditentukan lain maka adukan yang dipakai 1 Pc : 4 Psr untuk pasangan biasa atau yang
lainnya yang ditentukan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Sesaat sebelum dipasang, batu bata dicelupkan kedalam air lebih dahulu dan sebelum
meneruskan sisa pekerjaan, permukaan sambungan harus disiram air. Batu bata harus
dipasang dengan benar menurut garis-garis arah mendatar tegak dengan ukuran yang
sesuai dengan yang diperlihatkan dalam gambar. Umumnya tebal sambungan siar
mendatar tidak boleh lebih dari 1 cm dan tegak 1,5 cm atau dengan ukuran lainnya yang
direkomendasikan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat Pembuat Komitmen.

c) Komposisi Campuran/Adukan
Komposisi campuran untuk pasangan batu bata 1Pc : 4 Ps atau harus sesuai yang
dipersyaratkan
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pasangan batu bata dalam
satuan meter persegi (m2) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan pasangan batu bata adk 1 : 4 dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter persegi (m2) yang tertuang dalam
daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan
tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
VI.B.6; X.A.4;
Pasangan batu bata adk 1 : 4 M2
XI.A.5

4. Pasangan batu kosong


Pasangan batu kosong (batu blondos ukuran rata-rata 20 cm) untuk anstampeng harus diatur
dengan sisi panjang tegak, teratur dan bersilang lalu di atasnya diberi pasir yang merata dan
disiram dengan air sehingga pasir dapat mengisi lubang- lubang yang terdapat pada celah-celah
batu.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pasangan batu kosong dalam
satuan meter kubik (m3) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan pasangan batu kosong dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
dibayarkan menurut harga satuan meter kubik (m3) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain
yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Spek JIAT 64
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran

VI.B.4 Pasangan batu kosong m3

5. Plesteran Adk 1:4


a) Pelaksanaan Plesteran
Permukaan tembok batu bata yang akan diplester harus dikasarkan dan dibersihkan serta
tidak mengandung semua bahan perusak atau kotoran lainnya. Tebal plesteran tersebut
harus tidak kurang dari 1,5 cm. Permukaan plesteran harus diaci gosok sampai halus,
seluruh plesteran untuk pasangan batu bata harus 1 semen : 4 pasir sesuai yang tertera
dalam gambar.
Dinding rumah genset telah di plester harus diaci, bagian dinding yang akan di aci harus
dibersihkan serta tidak mengandung bahan perusak atau kotoran lainnya.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Plesteran Adk. 1:4 dalam
satuan meter persegi (m2) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Plesteran Adk. 1:4 dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
dibayarkan menurut harga satuan meter persegi (m2) yang tertuang dalam daftar kuantitas
dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-
biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan Pengukuran


Pembayaran
V.A.5;VI.B.7;VIIII.A.4;
Plesteran Adk. 1 : 4 m2
X.A.5;XI.A.6

6. Pasang Keramik 20 cm x 20 cm
a) Bahan
Semua keramik harus memenuhi Standart Nasional Indonesia, baru dan bermutu paling baik
dari masing-masing jenisharus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen. Contoh dari keramik harus diserahkan pada Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen untuk mendapat persetujuan. Hauling, pembongkaran dan penumpukan harus
dilakukan dengan tangan untuk menjaga agar keramik tidak pecah.

Dimensi ukuran keramik, antara lain sebagai berikut :


1) Ukuran keramik : 20 x 20 cm

b) Pelaksanaan pasangan
Kecuali ditentukan lain, pekerjaan keramik harus dipasang dengan ikatan teknis yang
disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Jika tidak ditentukan lain maka adukan yang
dipakai 1 Pc : 4 Psr untuk pasangan biasa atau yang lainnya yang ditentukan oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Sesaat sebelum dipasang, keramik dicelupkan kedalam air lebih dahulu dan sebelum
meneruskan sisa pekerjaan, permukaan sambungan harus disiram air. Keramik harus

Spek JIAT 65
dipasang dengan benar menurut garis-garis arah sesuai dengan ukuran yang diperlihatkan
dalam gambar. Umumnya sebelum pemasangan keramik, terlebih dahulu dihampar pasir
pada lantai dan dilanjutkan dengan pasangan adukan dengan tebal pasangan sesuai gambar
kerja atau yang direkomendasikan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat
Pembuat Komitmen.

c) Komposisi Campuran/Adukan
Komposisi campuran untuk pasangan keramik 1 Pc : 4 Psr atau harus sesuai yang
dipersyaratkan

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pasang Keramik 20 cm x 20
cm dalam satuan meter meter persegi (m2) yang telah dilaksanakan dan disetujui
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pasang Keramik 20 cm x 20 cm dilakukan berdasarkan hasil
pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter persegi (m2) yang tertuang dalam
daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan
tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
XI.A.7 Pasang Keramik 20 cm x 20 cm M2

IV. PEKERJAAN BETON


1. Persiapan Lapangan
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan
izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan
dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja
dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Bising Mesin Cor Beton, Kaki terkenna
adukan cor beton, polusi debu semen: terhirup, iritasi kulit, iritasi mata, kecelakaan
alat tukang.

Spek JIAT 66
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan sedang.

2. Pelaksanaan Pekerjaan Beton


Semua bahan untuk pekerjaan yaitu semen portland, agregat kasar dan halus harus
memenuhi ketentuan yang dijelaskan dalam pasal 2 Spesifikasi Teknik ini. Kelas dan
mutu beton harus memenuhi Standar Nasional Indonesia SNI7394:2008.
Tabel berikut ini menunjukan tipe-tipe beton yang pada prinsipnya akan dipakai untuk
berbagai jenis bangunan dan masing-masing untuk ketegangan tekan minimum pada
umur 28 hari.
Proporsi sesungguhnya dari aneka ragam tingkatan agregat kasar dan halus harus
ditentukan berdasarkan hasil-hasil campuran percobaan (trial mixed) yang dilaksanakan
oleh Penyedia Jasa dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Air hanya boleh ditambahkan pada semen dan agregat pada waktu mencampur untuk
menjamin agar hidrasi semen tetap terpenuhi dan menghasilkan suatu campuran yang
baik, campuran beton mencapai sudut-sudut cetakan dan baja
tulanganterbalut,menghasilkan betoncetakyangmulus,sertamencapai kekuatan sesuai
yang dijelaskan dalam tabel diatas.
Komposisi beton untuk masing-masing keperluan harus sebagai berikut:

Kegunaan Jenis Beton

Tidak boleh kurang dari 1:2:3


Pondasi genset, kolom dan balok berdasarkan“campuran yang direncanakan”
(designed mix)
Lantai kerja Campuran 1 : 3 : 5

Jumlah air adukan pada waktu mencampur harus memperhitungkan kadar kelembaban
agregat, apabila perlu jumlah air dapat diubah untuk menjamin beton dengan
konsistensi yang sesuai.
Mutu beton dan bahan yang digunakan pada pekerjaan struktural dilakukan uji tes
beton maupun bahan dilaboratorium sesua ipersetujuan Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Beton dalam satuan
meter kubik (m3) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Beton dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan
menurut harga satuan meter kubik (m3) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-
biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Spek JIAT 67
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran

V.A.6;VI.B.9;
Beton adk. 1 : 2 : 3 m3
VII.A.2;XI.A.9

VI.B.8; X.A.6; XI.A.8 Beton adk. 1 : 3 : 5 m3

3. Begisting
Persiapan Lapangan
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan
izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan
dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja
dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah, Kaki tertusuk paku, tertimpa material
begisting, kecelakaan alat tukang.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan sedang.

Semua begisting harus dirancang dan dibuat hingga dinilai baik oleh Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen. Kontaktor harus menyerahkan rencananya untuk disetujui, dalam
jangka waktu yang cukup sebelum dimulai.
Bahan begisting adalah miltiflex 12 mm dan harus diperkuat dengan klam dari balok-
balok kecil dan harus yang kuat serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi
distorsi ketika beton dicorkan. Dipadatkan dan mengeras.
Agar beton tidak menempel pada begisting, bagian permukaan dalam begisting diberi
selapis minyak yang jenisnya sudah disetujui, sebelum beton dicorkan. Minyak pelumas
baik yang sudah atau belum dipakai tidak boleh dipakai untuk maksud ini. Harus
diperhatikan agar besi tulangan tidak terkena bahan pelapis semacam ini.

Pengikat baja untuk di dalam atau blok antara (specer) yang sudah disetujui boleh
dipakai. Bagian dari pengikat atau perantara yang ditanam permanen dalam beton
Spek JIAT 68
sekurang-kurangnya harus berjarak 50 mm dari permukaan akhir beton. Setiap lubang
dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau perantara harus ditutup
dengan rapi setelah bekisting dibuka dengan spesi semen yang campuran serta
konsistensinya sama dengan mutu beton induknya.

Semua permukaan beton yang terbuka harus halus, maka begisting harus dilapisi dengan
multiflex bermutu tinggi yang sudah disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Sebelum memasang kayu bekisting, Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen akan memilih
panil. Kayu lapis yang ditolak oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen harus
disingkirkan. Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen sama sekali tidak bertanggung jawab
atas mutu permukaan akhir setelah memberikan persetujuan atas begisting.
Semua sudut-sudut kolom, balok dan tembok yang terbuka harus diberi alur 15 mm
kecuali jika ditetapkan lain pada gambar rencana. Begisting untuk kolom dan dinding
harus diberi lubang agar kotoran, debu dan benda lainnya dapat disingkirkan sebelum
beton dicorkan. Beton di bagian manapun tidak boleh dicorkan sebelum begistingnya
diperiksa dan disetujui oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume begisting dalam satuan
meter persegi (m2) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan begisting dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan
menurut harga satuan meter persegi (m2) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-
biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

V.A.8;VI.B.11;VII.A.4
Begisting m2
XI.A.11

V. PEKERJAAN BESI
1. Persiapan Lapangan
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan
izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan
dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja
dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung

Spek JIAT 69
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Pelindung mata
d. Rompi keselamatan
e. Sarung Tangan
f. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Terjepit, tertimpa besi, tertusuk besi/
kawat, iritasi debu dan asap las, terkena percikan las.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan sedang.

2. Pembesian
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas, minyak, gemuk, cat debu atau
zat lainnya yang dapat mengganggu perlekatan yang sempurna antara tulangan dan
beton. Jika diinstruksikan oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, baja harus disikat atau
dibersihkan sebelum dipakai.

Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Baja tulang sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan
SII 0136 1984 atau yang setara untuk baja tulangan ukuran sedang yang polos.
Baja tulangan bertegangan tinggi harus BJTP 40 yang sesuai dengan SII 0136 1984 atau
setara baja ulir bertegangan tinggi. Tegangan leleh baja tulangan bertegangan tinggi
minimum 4000 kg/cm2 dan perpanjangannya harus lebih dari 16 %.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pembesian dalam satuan
kilogram (kg) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan pembesian dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan
menurut harga satuan kilogram (kg) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga.
Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain
yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
V.A.7;VI.B.10;
Pembesian kg
VII.A.3;XI.A.10

1. Pekerjaan Besi Pagar


Bahan untuk pekerjaan ini :
1. Tiang besi L.50.50.5
2. Pemasangan pekerjaan Pagar Kawat Duri dan Besi L.50.50.5 (pemasangan kawat duri
dikaitkan pada besi L.50.50.5 dengan menggunakan angkur besi) Tinggi Pagar H= 1,50
m.
3. Pasang pintu pagar kawat harmonika terlihat pada gambar kerja.
4. Engsel
5. Handle
6. Grendel
7. Gembok

Spek JIAT 70
Bahan untuk pekerjaan gantungan terdiri dari kunci, engsel, handle, grendel dan gembok,
dengan peletakan sebagaimana ditunjuk dalam gambar kerja dan persetujuan
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pekerjaan lain-lain yang belum diuraikan/dijelaskan dalam spesifikasi teknik, harus
mengacu pada daftar daftar kuantitas dan gambar serta saran/perintah Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen

Nomor Mata Uraian Satuan Pengukuran


Pembayaran
V.B.1 Tiang Pagar Besi L.50.50.5 Kg
V.B.2 Pasang Kawat Duri m
V.B.3 Pasang Pintu Pagar Kawat
m2
Harmonika
V.B.4;VI.D.10 Engsel bh
V.B.5;VI.D.11 Handle bh
V.B.6;VI.D.12 Grendel bh
V.B.7;VI.D.13 Gembok bh

2. Pekerjaan Pintu dan Tralis Besi

A. Dasar Acuan
Penyedia jasa dalam pelaksanaannya harus mengacu pada standar SNI dalam
pengajuan bahan baku yang digunakan, dan sebelum melaksanakan pekerjaannya
harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

B. Ruang Lingkup
a) Kusen Pintu Besi
1) Bahan
Bahan untuk pekerjaan ini dibuat dari besi canal C 125.50.5 dengan system
pengelasan, dengan dimensi sebagaimana ditunjuk dalam gambar kerja dan
persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

2) Pemasangan
Pekerjaan ini dipasang pada dinding rumah dengan cara dicor dan diperkuat
angker. Komposisi campuran cor pada tembok untuk teralis besi rumah
adalah 1:2:3. Dimana letak dan dimensi pasangan teralis besi disesuaikan
dengan gambar kerja dan petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

b) Pintu Besi
1) Bahan
Bahan untuk pekerjaan ini dibuat dari besi Besi plat baja t = 3 mm dan
dibingkai Pipa GI dia. 1 ½" dengan system pengelasan, dengan dimensi
sebagaimana ditunjuk dalam gambar kerja dan persetujuan Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.

2) Pemasangan
Pekerjaan inidipasang pada kusen pintu besi melekat dengan engsel kusen
pintu besi. Dimana letak dan dimensi pasangan teralis besi disesuaikan
dengan gambar kerja dan petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Spek JIAT 71
c) Teralis Besi
1) Bahan
Bahan untuk pekerjaan ini dibuat dari besi Ǿ16 mm di bingkai besi L.60.60.6
dengan system pengelasan, dengan dimensi sebagaimana ditunjuk dalam
gambar kerja dan persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

2) Pemasangan
Pekerjaan ini dipasang pada dinding rumah dengan cara dicor dan diperkuat
angker. Komposisi campuran cor pada tembok untuk teralis besi rumah
adalah 1:2:3. Dimana letak dan dimensi pasangan teralis besi disesuaikan
dengan gambar kerja dan petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

d) Gantungan
1) Bahan
Bahan untuk pekerjaan ini terdiri dari kunci, engsel, handle, grendel dan gembok,
dengan peletakan sebagaimana ditunjuk dalam gambar kerja dan persetujuan
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

2) Pemasangan
Pekerjaan ini dipasang pada pekerjaan pintu kayu maupun pintu besi.Dimana letak
dan dimensi pasangan teralis besi disesuaikan dengan gambar kerja dan petunjuk
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pemasangan kusen
pintu besi dan pintu besi dalam satuan unit yang telah dilaksanakan dan disetujui
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pemasangan kusen pintu besi dan pintu besi dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan unit yang tertuang
dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya
peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pemasangan kusen pintu besi uk. 2,4
VI.D.1 Unit
m x 2,3 m

Pemasangan pintu besi plat baja tebal


VI.D.2 Unit
3 mm uk. 1,2 m x 2,3 m
Pemasangan kusen pintu besi uk. 0,9
VI.D.3 Unit
m x 2,3 m

Pemasangan pintu besi plat baja tebal


VI.D.4 Unit
3 mm uk. 0,9 m x 2,3 m

Pemasangan Teralis Besi uk. 0,6 m x


VI.D.5 Unit
2,5 m

Pemasangan Teralis Besi uk. 0,6 m x


VI.D.6 Unit
2,0 m
VII.B.15 Plat siku penyangga t = 6 mm Kg

Spek JIAT 72
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran
VII.B.16 Plat penutup sumur t = 20 mm kg

3. Pasang Alat Ukur Thompson Plat Baja t = 3 mm (v-notch 90◦)


a. Bahan
Bahan untuk pekerjaan ini dibuat dari besi Besi plat baja t = 3 mm dengan dimensi
sebagaimana ditunjuk dalam gambar kerja dan persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.

b. Pemasangan
Pekerjaan ini dipasang pada outlet bangunan ukur debit dengan cara diletakan dan dicor .
Dimana letak dan dimensi disesuaikan dengan gambar kerja dan petunjuk Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pasang Alat Ukur Thompson
Plat Baja t = 3 mm (v-notch 90◦) dalam satuan meter kilogram (kg) yang telah dilaksanakan
dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pasang Alat Ukur Thompson Plat Baja t = 3 mm (v-notch 90◦)
dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan kilogram (kg)
yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya
peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pasang Alat Ukur Thompson Plat Baja t
IX.A.5 kg
= 3 mm (v-notch 90◦)
IX.A.6 Mistar ukur set

4. Pemasangan lambang Siger


a. Bahan
Bahan untuk pekerjaan ini dibuat dari Besi plat baja t = 3 mm dan rangka besi siku L.50.50.5,
besi Ø 10 mm dengan system pengelasan. Dimensi sebagaimana ditunjuk dalam gambar
kerja dan persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Pemasangan
Pekerjaan ini dipasang pada pintu pagar pengaman dengan cara dilas dan diperkuat angker.
Dimana letak dan dimensi pasangan lambang siger disesuaikan dengan gambar kerja dan
petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pemasangan lambang siger
dalam satuan (set) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan pemasangan lambing siger dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
dibayarkan menurut harga satuan (set) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga.
Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain
Spek JIAT 73
yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
VI.B.12 Pemasangan lambang siger set

VI. PEKERJAAN KAYU


Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan izin
kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan dilengkapi
dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja dan
alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Terjepit, tertimpa kusen kayu, tertusuk,
kecelakaan alat tukang.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan sedang.

1. Pekerjaan Kusen dan Pintu Kayu


a. Bahan
Semua bahan untuk pekerjaan kayu harus menggunakan kayu klas II sesuai PKKI
1961 ( NI – 5 ) lampiran I, kayu berkualitas baik , tua, kering, tidak cacat (Pecah-
pecah) dan tidak terdapat kayu mudanya (spint) sesuai pasal III PKKI 1961 mutu A,
kelembaban kayu yang dipakai harus kurang dari 15 % semua kayu yang akan dipakai
harus mempunyai permukaan yang datar, rata, lurus, dan halus seperti yang
tercantum dalam gambar.

b. Pemasangan
Pasang kusen dan tentukan letaknya sesuai dengan gambar, kemudian setel dudukan
kusen pintu tersebut hingga berdiri tegak dan stabilkan agar dudukannya kokoh,
dengan cara memasang sekur yang diikatkan pada patok. Kusen dipasang tetap atau
mati menempel pada dinding sedangkan daun pintu ditempel pada kusen dengan

Spek JIAT 74
menggunakan engsel agar dapat berputar. Dudukan daun pintu saat ditutup melekat
pada sponing kusen. Pada daun pintu dipasang kunci tanam beserta handel pintu.

Dimensi Kayu
Tabel Dimensi Kayu Yang Dipergunakan :

Uraian Dimensi (cm)


1. Kusen pintu 6 / 12
2. Daun pintu "Pintu panel" Setebal + 3,5 cm
3. Daun pintu "Pintu panel" dan Panel belah Setebal + 1,5 cm
4. Lain-lain Lihat gambar

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pekerjaan Kayu dalam
satuan unit yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pekerjaan Kayu dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
dibayarkan menurut harga satuan unit yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga.
Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain
yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

VI.D.7 Kusen Pintu Kayu uk. 0,9 m x 2,3 m Unit

VI.D.8 Daun Pintu Kayu uk. 0,9 m x 2,0 m Unit

VI.D.9 Kunci tanam pintu kayu bh

VII. PEKERJAAN ATAP


1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan izin
kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan dilengkapi
dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja dan
alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut

Spek JIAT 75
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Terjatuh dari atap, tertusuk besi baja,
kecelakaan alat tukang.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan tinggi.

2. Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan Canai Dingin C.75


Untuk pekerjaan rangka atap baja ringan menggunakan canai dingin C.75 x 35 x 33 tebal
0.75 mm sesuai standard SNI. Sebelum pemasangan rangka atap baja ringan Penyedia
Jasa terlebih dahulu mengajukan 1 (satu) contoh bahan untuk diperiksakan agar
memperoleh ijin dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, bilamana dianggap telah
memenuhi persyaratan, maka dapat dilakukan pemasangan dilapangan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pemasangan Rangka
Atap Baja Ringan Canai Dingin C.75 dalam satuan meter persegi (m2) yang telah
dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan Canai Dingin C.75 dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter persegi (m2) yang
tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya
peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan


VI.C.1 m2
Canai Dingin C.75

3. Pemasangan Penutup Atap Genteng Metal


Untuk pekerjaan Penutup atap digunakan bahan genteng metal zincalume (77 cm x 80 cm
x 0,25 mm) sesuai standard SNI dengan ketebalan minimum 0,25 mm. Sebelum
pemasangan Penyedia Jasa terlebih dahulu mengajukan 1 (satu) contoh bahan untuk
diperiksakan agar memperoleh ijin dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, bilamana
dianggap telah memenuhi persyaratan, maka dapat dilakukan pemasangan di lapangan.
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pemasangan Penutup
Atap Genteng Metal dalam satuan meter persegi (m2) yang telah dilaksanakan dan
disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pemasangan Penutup Atap Genteng Metal dilakukan berdasarkan
hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan meter persegi (m2) yang tertuang
dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan
dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Spek JIAT 76
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran

Pemasangan Penutup Atap Genteng


VI.C.2 m2
Metal

4. Pemasangan Listplank
Untuk pekerjaan listplank menggunakan bahan GRC sesuai standard SNI berukuran
penampang 30 cm atau sesuai dengan gambar. Sebelum pemasangan listplank Penyedia
Jasa terlebih dahulu mengajukan 1 (satu) contoh bahan untuk diperiksakan agar
memperoleh ijin dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, bilamana dianggap telah
memenuhi persyaratan, maka dapat dilakukan pemasangan di lapangan.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pemasangan Listplank
dalam satuan meter persegi (m2) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pemasangan Listplank dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
dibayarkan menurut harga satuan meter persegi (m2) yang tertuang dalam daftar
kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga
serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran

VI.C.3 Pemasangan Listplank m2

1. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan
izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan
dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan dalam kondisi baik dan aman terhadap
pekerja.
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Spek JIAT 77
Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Terkena cat, terhirup bahan beracun,
terjatuh dari stager.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan tinggi.
Pengertian cat disini meliputi antara lain : cat untuk seluruh kayu, besi, maupun bidang
tembok luar maupun dalam. Pemakaian cat baik untuk cat dasar atau akhir dipakai cat
produksi semutu Decolith, Warna Agung, Sigma Paint, Avian Paint. Semua cat yang
dipakai harus mendapat persetujuan dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

2. Pelaksanaan Pengecatan
Semua besi, kayu atau tembok yang akan dicat dihaluskan dan dibersihkan sehingga cat
dapat merekat dengan kuat. Sebelum memulai pekerjaan mengecat, Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen akan memeriksa kebersihan besi, kayu atau tembok yang akan dicat.
Warna cat akan ditentukan kemudian.

3. Pengecatan Kayu
Pengecatan kayu dilakukan pada kusen, pintu kayu dan listplank.

4. Pengecatan Dinding
Pengecatan dinding dilakukan pada bagian dalam serta seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukan dalam gambar.

a. Syarat-syarat bahan

• Semua bahan cat yang digunakan adalah : setara dengan cat produk Romatex atau
Platon.
Primer : 1 lapis alkali resisting primer, interval 2 jam
Cat akhir : 2 lapis emulsion setebal 2 x 35 micron, interval 3 jam, semua lapisan
sehingga dicapai permukaan yang merata dan sama tebal.

5. Pengecatan Besi

Pekerjaan pengecatan ini meliputi pengecatan permukaan besi/baja yang nampak dalam
gambar kerja atau sesuai petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

b) Bahan
• Semua bahan cat yang digunakan adalah : setara dengan cat produk ICI, Dana
paint atau sigma paint.
• Primer : 1 lapis red oxyde setebal 34 micron, interval 24 jam.
• Undercoat : 2 lapis undercoat setebal 35 micron, interval 16 jam
• Cat akhir : 2 lapis gloss setebal 2 x 35 micron, interval 16 jam
• Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hassil pengecatan yang rata dan sama
tebalnya.
• Warna akan ditentukan kemudian.

Spek JIAT 78
b. Syarat-syarat

• Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak, lubang
dan pecah-pecah).
• Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada
bidang pengecatan.
• Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain
yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
• Seluruh bidang pengecatan di plamir lebih dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar,
bahkan plamir dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.
• Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen/pengawas.
• Sebelum bahan dikirim kelokasi pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan/
mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam hasil produk kepada
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen/pengawas, selanjutnya akan diputuskan jenis
bahan dan warna yang akan digunakan.
• Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatannya.
• Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk
pemeriksaan/penerimaan bahan yang dikirim oleh kontraktor ketempat pekerjaan.
• Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen/pengawas sebelum
pekerjaan dimulai/ dilakukan, serta pengerjaannya sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
• Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata tidak terdapat noda-
noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat
dari pekerjaan-pekerjaan lain.
• Bila terjadi tidak kesempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, kontraktor
harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya
tambahan biaya.
• Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja
terampil/berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut,
sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pengecatan dalam
satuan meter persegi (m2) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan pengecatan dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan
menurut harga satuan meter persegi (m2) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-
biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan Pengukuran


Pembayaran
V.C.1;VI.E.2; X.A.7 Pengecatan Dinding M2
V.C.2;VI.E.3 Pengecatan Besi M2
VI.E.1 Pengecatan Kayu M2

Spek JIAT 79
IX. PEKERJAAN PIPA DAN AKSESORIS
1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan izin
kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan dilengkapi
dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja dan
alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Kaca mata pelindung
e. Sarung Tangan
f. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Kecelakaan proses pengelasan, tertimpa
pipa GIP, Terjepit pipa GIP, tertimpa pipa PVC, Terjepit pipa PVC.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan sedang dan keparahan tinggi.

2. Pipa GI
Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi baik perkakas dan peralatan
untuk menangani dan memasang pipa, dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan
perkakas dan peralatan juga harus harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.

Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi pemasangan pipa walaupun bahan
penopang tidak diperlihatkan dalam gambar kerja.
Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus dijaga tetap bersih dan bebas dari
benda asing dan kotoran sepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan kain
pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen selama pemasangan pipa, dan penyumbatan yang rapat semua lubang/celah yang
ada pada setiap akhir hari kerja.
Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan
terlebih dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian dan alinyemen akhir
harus diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan peralatan survei.
Pipa, valve, dan fitting harus diperiksa secara teliti dari kerusakan pada saat pemasangan
.Bahan yang didapati rusak sebelum, selama, atau setelah dipasang harus diberi tanda secara
permanen; disingkirkan dari lokasi pekerjaan, diganti dengan baik.
Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah agar pelaksanan penyambungan
lebih mudah dan pada kondisi yang stabil.
Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakan ke dalam galian dan di dalam
galian pipa tersebut disambung dengan pipa lainnya dengan menggunakan ”coupling”.
Spek JIAT 80
Jika kontraktor mengusulkan menggunakan ”Heat-shinkable sleeves” untuk lapisan pelindung
sambungan daripada ”Heat-shinkable sleeves”, ”sleeves” tersebut perlu dipasang pada pipa
sebelum diletakkan.
Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan tempat untuk ”Heat-
shinkable sleeves” atau “sleeves”, harus digali lebar untuk kemudahan pelaksanaan
pekerjaan yang diperlukan.

Pemasangan Pipa
a. Pemerikasaan sebelum Pemasangan
Semua pipa ”Fitting” harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan , pada
saat di atas galian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.
Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini paling mudah
mengalami kerusakan dalam penanganannya.
Pipa atau ”fitting” yang rusak/cacat harus diletakan terpisah untuk pemerikasaan oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen yang akan menentukan perbaikan yang diperlukan
ataupun menolaknya.

b. Pembersihan pipa dan ” fitting ”


Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih,
dikeringkan dan bebas dari minyak dan lemak sebelum pipa dipasang.
Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi ujung pipa, semua profil
pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing lainnya
dalam pipa.

c. Perletakan Pipa
Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk ke dalam
pipa pada saat pipa diletakan pada jalur.
Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun
benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa.
Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan
dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian
yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui
dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan
pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk
kesambungan.
Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus
ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

d. Pemotongan pipa
Pemotongan pipa untuk menyisipkan ”Tee”. ”Bend” atau ”Valve” atau tujuan lainnya,
harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik,
tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan
menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.
Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun
lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut,harus
dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan
dalam spesifikasi.
Tidak boleh ada ”fitting” seperti ”Bend”, ”Tee”,dan “flange dan spigot” dipotong untuk
pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada
kontraktor dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Spek JIAT 81
Penyambungan dengan Pengelasan di Lapangan
a. Umum
Pengelasan pipa baja dilapangan harus sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar
ataupun pedoman (code) berikut ini :
• Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures Association (WSP)
• Codes of Welding Standard (WES), Japan

b. Juru Las (Welder)


Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk
persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Juru las tersebut harus memilki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi pekerjaan
pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh badan yang
berwenang.

c. Batang Las dan Mesin Las


Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau
yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.
Batang las yang menyerap lengas (moiture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas
harus lebih kecil dari 2,5 % untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 %
untuk batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous rod).
Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine) dengan arus AC
atau pengelasan busur nyata DC, sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau
pada standar yang telah diterima oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

d. Penyiapan Ujung Pipa


Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (bewel) yang sesuai
sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen, alur tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar (exterior)
untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan pada permukaan dalam
(interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan lebih besar .
Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur dikedua sisi pipa
agar dapat dilakukan sambungan las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk
dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS
G – 3443 atau sebagaimana yang disetujui oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

e. Pengelasan
Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu, tanah
dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding).
Bila pipa akan dipotong dilapangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung
luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat
alur sebagaimana yang ditentukan. ”Fitting” tidak boleh dipotong di lapangan .
Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasan, harus terus
menerus (berlanjut) dari bagian dasar kebagian atas pinggiran pipa.
Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus memperhatikan keadaan cuaca
seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan
dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan
dari Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Permukaan hasil pengelasan harus seragam
tanpa ada sempalan yang berlebihan, tumpang tindih dan ketidakrataan

Spek JIAT 82
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume pipa GI dalam satuan
meter (m’) dan pekerjaan kelengkapan aksesories pipa GI dalam satuan buah (bh) yang
telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan pipa GI dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan
menurut harga satuan meter (m’) dan pekerjaan kelengkapan aksesories pipa GIP dalam
satuan buah (bh) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut
sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan
untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
VII.B.1, IX.B.1 Peng. & Pems. Pipa GI Ø 4” M’
VII.B.2 Peng. & Pems. Pipa GI Ø 3” M’
VII.B.3, IX.B.2 Peng. & Pems. Flange Ø 4" bh
VII.B.4 Peng. & Pems. Flange Ø 3" bh
VII.B.5, IX.B.3 Peng. & Pems. Bend 90° GI Ø 4” bh
VII.B.6 Peng. & Pems. Bend 45° GI Ø 4” bh
VII.B.7 Peng. & Pems. Tee GI Ø 4” x 4" x 4" bh
VII.B.8 Peng. & Pems. Tee GI Ø 4” x 3" x 4" bh
VII.B.9, IX.B.4 Peng. & Pems. Gate Valve Ø 4" bh
VII.B.10 Peng. & Pems. Stop Kran Ø 3" bh
VII.B.11 Peng. & Pems. Water Meter Ø 4" unit
VII.B.12 Peng. & Pems. Check Valve Ø 4" Unit
VII.B.13 Peng. & Pems. Reducer GI Ø 6" x 4" bh
VII.B.14 Peng. & Pems. Flange Spigot Ø 6" bh
XI.B.7 Peng. & Pems. Pipa GI Ø 1" M’
XI.B.8 Peng. & Pems. Bend GI 90° Ø 1" bh
XI.B.9 Peng. & Pems. Faucket socket Ø 1" bh
XI.B.10 Peng. & Pems. Clamp sadle Ø 2” x 1" bh
XI.B.12 Peng. & Pems. Stop Kran Ø 1" bh
XI.B.13 Peng. & Pems. Stop Kran Ø 3/4" bh

3. Pipa PVC
Pengadaan Pipa
Penyedia Jasa dalam rangka pengadaan pipa harus/wajib melampirkan berkas-berkas dan
melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a) Penyedia Jasa harus/wajib melampirkan Surat Dukungan Pabrik. Surat dukungan ini
dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi pipa, yang mana surat dukungan yang
dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh
Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat Dukungan Pabrik ini harus ada Kop Surat Asli
Pabrik, Tanda Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta Basah), Cap Basah Pabrik
dan bermaterai (Rp. 6000)
b) Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat Komitmen/PPK) memiliki wewenang mutlak penuh
untuk menolak pipa yang ditawarkan atau disuplai oleh penyedia jasa untuk
pekerjaan terkontrak ini. Sehubungan hal ini maka penyedia jasa harus dan wajib
mengganti pipa yang ditolak oleh Pejabat Pembuat Komitmen tersebut kemudian
segera mendatangkan pipa pengganti yang sesuai dengan instruksi dan telah
mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat Komitmen/PPK)

Spek JIAT 83
c) Penyedia Jasa dilarang untuk mengganti/merubah Surat Dukungan Pabrik Pipa
beserta isinya (terkontrak) tanpa seijin dari Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat
Komitmen/PPK)
d) Penyedia Jasa harus/wajib melampirkan Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang
(Pipa). Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang ini harus/wajib dikeluarkan oleh
Pabrik yang memproduksi Pipa dan menyuplai pada pekerjaan yang terkontrak.Surat
Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang yang dimaksud tersebut diatas harus bisa
diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat
Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang ini harus ada Kop Surat Asli Pabrik, Tanda
Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta Basah), Cap Basah Pabrik dan bermaterai
(Rp. 6000).
e) Penyedia Jasa harus/wajib melampirkan Surat Jaminan Ketersediaan dan Suplai
Barang (Pipa) yang akan dipakai pada pekerjaan yang terkontrak . Surat Jaminan ini
dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi pipa, yang mana surat jaminan yang
dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh
Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat Jaminan ini harus ada Kop Surat Asli Pabrik,
Tanda Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta Basah), Cap Basah Pabrik dan
bermaterai (Rp. 6000)
f) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan salinan atau fotocopy sertifikat SNI atau ISO
dari pabrik pipa yang menyuplai pipa pada pekerjaan terkontrak. Salinan atau
fotocopy ini harus dilegalisir oleh pabrik yang bersangkutan. Salinan yang dimaksud
tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh Pengguna Jasa ke
pihak pabrik.
g) Penyedia Jasa harus / wajib menghadirkan teknisi resmi ataupun tenaga ahli
bersertifikat dari pabrik yang menyuplai pipa pada saat pekerjaan pemasangan /
penyambungan pipa berlangsung.
h) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan surat/sertifikat/kartu garansi resmi dari
pabrik pipa. Garansi yang dimaksud di atas harus bisa diklaim/diproses di Indonesia.
i) Hasil tinjauan pabrik pipa dibuatkan berita acara beserta dengan lampiran
dokumentasi tinjauan bersama dengan tim peninjau.
j) Apabila dalam hal pengiriman/didatangkan ke lokasi, terdapat pipa yang tidak sesuai
dengan hasil tinjauan pabrik/spesifikasi teknis yang ditentukan, maka penyedia jasa
harus/akan dikenakan sanksi yaitu pengembalian pipa dan/atau penukaran pipa yang
sesuai dengan hasil tinjauan pabrik/spesifikasi teknis yang ditentukan dengan biaya
pengembalian dibebankan kepada penyedia jasa.

Pipa PVC
Semua pekerjaan Pengadaan maupun pemasangan pipa PVC harus memenuhi standart
SNI 06-0084-2002 serta menurut spesifikasi teknik yang disyaratkan, baik terhadap
diameter, ketebalan maupun panjang pipa PVC termasuk komponen untuk
penyambungannya. Penempatan dan perletakan harus dibidang datar/merata, rapi
dalam penataan serta terlindung dari panas matahari juga aman terhadap hal-hal yang
dapat menimbulkan kerusakan. Bahan sebelum didatangkan ke lapangan, Penyedia Jasa
terlebih dahulu menunjukkan contoh pada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, agar
diperoleh persetujuan secara tertulis, dan disesuaikan dengan brosur asli, jaminan
kualitas/surat dukungan dari pabrik “Power Of Authority” (POA).

Spek JIAT 84
Diameter Diameter Tebal Panjang /
Seri
(Inchi) (Luar x Dalam) Minimum batang
S.12,5 tekanan 6 160 x 150 mm 6,2 mm 6 meter
nominal
10 Bar (1 Mpa) 4 110 x 100 mm 4,2 mm 6 meter

Pemasangan dan Penyambungan


Cara pemasangan dan penyambungan pipa PVC dan kelengkapannya harus disesuaikan
dengan petunjuk dari pabrik pembuat serta ketentuan Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen. Pemasangan semua pipa PVC harus diletakkan dalam tanah sedalam 1 (satu)
meter atau seperti tercantum pada gambar desain dari permukaan tanah asli dengan
lebar galian seperti tercantum pada gambar desain dan sesuai petunjuk Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen. Penyambungan pipa harus menggunakan rubber ring joint dan
socketing pipe dari pabrik pembuat pipa tersebut (sama merknya) yang disetujui oleh
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen. Bila pada waktu pemasangan pipa terpaksa
dihentikan, maka ujung pipa harus ditutup agar tidak kemasukkan binatang atau
kotoran kedalam pipa.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Jaringan Perpipaan
dalam satuan meter (m) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Jaringan Perpipaan dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
dibayarkan menurut harga satuan meter (m) yang tertuang dalam daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-
biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.
Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Aksesories pipa dalam
satuan (buah) yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Aksesories pipa dilakukan berdasarkan hasil pengukuran
dibayarkan menurut harga satuan buah yang tertuang dalam daftar kuantitas dan
harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-
biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
VIII.B.1 Peng. & Pems. Pipa PVC Ø 6” M
VIII.B.2, X.B.1 Peng. & Pems. Pipa PVC Ø 4” M
VIII.B.3 Peng. & Pems. Bend PVC 45° Ø 6” bh
VIII.B.4 Peng. & Pems. Bend PVC 90° Ø 6” bh
VIII.B.5 Peng. & Pems. Reducer PVC Ø 6" x 4" bh
VIII.B.6 Peng. & Pems. Bend PVC 45° Ø 4” bh
VIII.B.7 Peng. & Pems. Bend PVC 90° Ø 4” bh
VIII.B.8 Peng. & Pems. Tee PVC Ø 6" x 6" x 6" bh
VIII.B.9, X.B.4 Peng. & Pems. Tee PVC Ø 6" x 4" x 6" bh
VIII.B.10, X.B.3 Peng. & Pems. Tee PVC Ø 4" x 4" x 4" bh
VIII.B.11 Peng. & Pems. Gate Valve Ø 4" bh
VIII.B.12 Peng. & Pems. Gate Valve Ø 6" bh

Spek JIAT 85
VIII.B.13 Peng. & Pems. Street Box Ø 4" bh
VIII.B.14 Peng. & Pems. Street Box Ø 6" bh
VIII.B.15 Peng. & Pems. Flange Spigot Ø 4" bh
VIII.B.16 Peng. & Pems. Flange Spigot Ø 6" bh
VIII.B.17 Peng. & Pems. Flange Socket Ø 4" bh
VIII.B.18 Peng. & Pems. Flange Socket Ø 6" bh
X.B.5 Peng. & Pems. Sock drat dalam PVC Ø 4" bh
X.B.2 Peng. & Pems. Alfa valve Ø 4" bh
XI.B.1 Peng. & Pems. Pipa PVC Ø 2” M
XI.B.2 Peng. & Pems. Tee PVC Ø 4" x 2" x 4" bh
XI.B.3 Peng. & Pems. Gate Valve Ø 2" bh
XI.B.4 Peng. & Pems. Street box Ø 2" Bh
XI.B.5 Peng. & Pems. Flange Spigot Ø 2" Bh
XI.B.6 Peng. & Pems. Flange socket Ø 2" bh
XI.B.11 Peng. & Pems. Floating Valve Ø 1" bh

X. HIDRAN UMUM
1. Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan izin
kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan dilengkapi
dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja dan
alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah tertimpa torent,kecelakaan alat tukang.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan rendah.

2. Peng. & Pems. Hidran Umum Kap. 3.000 ltr


Lingkup pekerjaan untuk hidran umum meliputi pekerjaan pondasi hidran umum
serta pengadaan dan pemasangan hidran umum beserta Aksesorisnya, kapasitas
hidran umum sesuai dengan yang tertera dalam daftar kuantitas dan harga serta
spesifikasi teknis, pekerjaan hidran umum ini ditempatkan sebagaimana yang telah
ditunjukkan dalam gambar-gambar Kerja yang telah disetujui Direksi/Pejabat
Pembuat Komitmen.

Spek JIAT 86
1.1 Pengadaan Hidran Umum
a) Pengadaan Hidran Umum
• Type : General Tank
• Bahan : Pholythelene (PE)
• Kapasitas : 3.000 liter
• Kelengkapan : Aksesoris (pipa inlet, outlet, drain, dll)
b) Spesifikasi Hidran Umum

No. Type Spesifikasi


General Tank
1. Bahan Pholythelene (PE)
2. Kapasitas 3.000 liter
3. Tebal Dinding 10-15 mm
4. Dimensi Hidran Umum :
• Lebar / Diameter Tank 1.440 mm
• Tinggi 2.120 mm
• Manhole / Penutup 600 mm
5. Aksesoris Plumbing Kits
• Pipa Inlet Ø 1”
• Pipa Outlet Ø 1”
• Drain Ø 1”

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Peng. & Pems. Hidran
Umum Kap. 3.000 ltr dalam satuan meter (buah) yang telah dilaksanakan dan disetujui
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Peng. & Pems. Hidran Umum Kap. 3.000 ltr dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan (buah) yang tertuang
dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya
peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Peng. & Pems. Hidran Umum Kap.
XI.A.12 bh
3.000 ltr

XI. MEKANIKAL ELEKTRIKAL


1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum melakukan pekerjaan penyedia jasa terlebih dahulu mengajukan permohonan
izin kerja yang telah di tandatangani oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan
dilengkapi dengan checklist yang berisi :
1. Peralatan yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah bahaya secara langsung terhadap pekerja
dan alat itu sendiri
2. Lokasi yang dikerjakan
3. Volume pekerjaan
4. Jumlah tenaga kerja
5. Gambar kerja

Spek JIAT 87
6. Kelengkapan K3 dan identifikasi bahaya
Untuk pelaksanaan pekerjaan ini kelengkapan K3 yang harus digunakan meliputi:
a. Topi pelindung
b. Pelindung pernapasan dan mulut
c. Rompi keselamatan
d. Sarung Tangan
e. Sepatu keselamatan

Identifikasi bahaya pada pekerjaan ini adalah Kecelakaan proses pemasangan, tertimpa
pompa, Terjepit pompa, tertimpa genset, Terjepit genset, tersengat aliran listrik genset
dan terbakar.
Terkait keselamatan konstruksi pada pekerjaan ini bahaya dengan tingkat resiko
kekerapan rendah dan keparahan tinggi.

2. Dokumen yang harus dilampirkan

a. Data Sheet Genset dan Pompa Submersible.


b. Brosur asli (Genset untuk mesin diesel dan alternator yang dikopel, Mesin diesel,
Alternator dan Pompa Submersible) dari pabrikan, yang memuat data teknis termasuk
kurva tentang kinerja mesin diesel, alternator dan pompa submersible.
c. Copy Surat Tanda Pendaftaran sebagai agen tunggal dari Kementerian Perindustrian
dan Perdagangan untuk mesin diesel, alternator, dan pompa submersible buatan luar
negeri (ex import).
d. Copy sertifikat :
• ISO 9001 dan 14001 untuk pompa Submersible
• ISO 9001 dan 14001 untuk genset/diesel engine/alternator
dari pabrikan pembuat barang yang masih berlaku untuk menjamin kualitas barang.
e. Copy surat penunjukkan dari pabrikan sebagai agen/distributor di Indonesia (untuk
barang ex import) dan atau copy surat ijin usaha industri dari instansi berwenang
(untuk barang produksi dalam negeri/di-assembling di dalam negeri).
f. Surat Pernyataan (bermeterai) dari pabrikan/agen tunggal yang menyatakan bahwa
yang ditawarkan dalam keadaan 100 % baru, bukan rekondisi maupun rebuilt.
g. Surat Pernyataan (bermeterai) dari pabrikan/agen tunggal yang menyatakan adanya
fasilitas perbaikan/workshop di wilayah Indonesia yang memiliki fasilitas :
• Untuk Pompa Submersible memiliki alat test pompa untuk mengukur kapasitas dan
tekanan pompa dimana alat tersebut masih berfungsi dengan baik, serta memiliki
power supply PLN 3 phase atau memiliki genset dengan power 30 KVA serta
memiliki tenaga terampil yang bersertifikat dari pabrikan.
• Untuk Genset memiliki alat-alat standar untuk perbaikan.serta memiliki tenaga
terampil yang bersertifikat dari pabrikan. Serta menjamin tersedianya suku cadang
dipasaran.
h. Surat Pernyataan (bermeterai) dari pabrikan/cabang/agen tunggal resmi yang
menyatakan memberikan jaminan garansi selama 2 (dua) tahun terhitung setelah
penyerahan pertama pekerjaan dan penyedia jasa wajib melakukan perawatan secara
bekala (pemanasan, penggantian oli dan vilter, perbaikan ringan) selama masa garansi,
penyedia jasa wajib menyampaikan jadwal pemeliharaan berkala.
i. Surat Pernyataan (bermeterai) dari pabrikan/cabang/agen tunggal resmi yang
menyatakan bersedia melakukan perbaikan dan penggantian suku cadang apabila
terjadi kerusakan selama masa garansi.

Spek JIAT 88
j. Surat Pernyataan (bermeterai) dari pabrikan/cabang/agen tunggal resmi yang
menyatakan bersedia menyerahkan Certificate Of Original (COO) untuk : mesin diesel,
alternator, dan pompa submersible pada saat penyerahan barang.
k. Surat dukungan dari pabrikan atau ATPM untuk :
• Pompa Submersible
• Genset : Mesin diesel dan alternator : harus melampirkan surat dukungan dari
pabrikan atau ATPM genset, engine dan alternator. (Apabila yang memberikan
surat dukungan ATPM harus melampirkan copy surat ATPM dari Kementerian
Perdagangan yang masih berlaku).

3. Syarat Penyampaian Dokumen Pengadaan Pompa Dan Genset


Penyedia Jasa dalam rangka pengadaan Pompa, Panel Kontrol dan Generator Set harus /
wajib melampirkan berkas – berkas dan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a) Bila Pompa, Panel Kontrol dan Generator Set bukan disuplai langsung dari pabrik
melainkan dari cabang resmi/agen tunggal resmi maka penyedia jasa harus bisa
melampirkan salinan atau fotocopy surat penunjukan resmi sebagai cabang/agen
tunggal resmi dari pabrik pemilik merk yang bersangkutan secara resmi. Salinan yang
dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh
Pengguna Jasa.
b) Pabrik/cabang/agen tunggal resmi yang ditunjuk oleh penyedia jasa harus
mempunyai kantor resmi di Indonesia yang menangani penjualan, layanan garansi,
layanan service dan suku cadang, serta dapat dilakukan pengujiaan barang pada
tempat tersebut.
c) Apabila dari ketentuan point a) dan b) tersebut diatas tidak dapat diklarifikasi untuk
pembuktiannya, maka pengguna jasa berhak untuk mengklaim penyedia jasa beserta
pabrik/cabang/agen tunggal perihal pengadaan produk tersebut sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

4. Pengadaan Pompa
Penyedia Jasa dalam rangka pengadaan Pompa harus/wajib melampirkan berkas –
berkas dan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan Surat Dukungan Pabrik. Surat dukungan ini
dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi Pompa, yang mana surat dukungan yang
dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh
Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat Dukungan Pabrik ini harus ada Kop Surat Asli
Pabrik, Tanda Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta Basah), Cap Basah Pabrik
dan bermaterai (Rp. 6000)
b) Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat Komitmen/PPK) memiliki wewenang mutlak penuh
untuk menolak pipa yang ditawarkan atau disuplai oleh penyedia jasa untuk
pekerjaan terkontrak ini. Sehubungan hal ini maka penyedia jasa harus dan wajib
mengganti pipa yang ditolak oleh Pejabat Pembuat Komitmen tersebut kemudian
segera mendatangkan pipa pengganti yang sesuai dengan instruksi dan telah
mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat Komitmen/PPK)
c) Penyedia Jasa dilarang untuk mengganti/merubah Surat Dukungan Pabrik Pipa
beserta isinya (terkontrak) tanpa seijin dari Pengguna Jasa (Pejabat Pembuat
Komitmen/PPK)
d) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang
(Pompa). Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang ini harus / wajib dikeluarkan
oleh Pabrik yang memproduksi Pipa dan menyuplai pada pekerjaan yang terkontrak.
Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang yang dimaksud tersebut diatas harus bisa
diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat

Spek JIAT 89
Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang ini harus ada Kop Surat Asli Pabrik, Tanda
Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta Basah), Cap Basah Pabrik dan bermaterai
(Rp. 6000).
e) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan Surat Jaminan Ketersediaan dan Suplai
Barang (Pompa) yang akan dipakai pada pekerjaan yang terkontrak . Surat Jaminan ini
dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi Pompa, yang mana surat jaminan yang
dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh
Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat Jaminan ini harus ada Kop Surat Asli Pabrik,
Tanda Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta Basah), Cap Basah Pabrik dan
bermaterai (Rp. 6000)
f) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan salinan atau fotocopy sertifikat SNI dan ISO
dari pabrik Pompa yang menyuplai Pompa pada pekerjaan terkontrak. Salinan atau
fotocopy ini harus dilegalisir oleh pabrik yang bersangkutan. Salinan yang dimaksud
tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh Pengguna Jasa ke
pihak pabrik.
g) Penyedia Jasa harus / wajib menghadirkan teknisi resmi ataupun tenaga ahli
bersertifikat dari pabrik yang menyuplai Pompa pada saat pekerjaan pemasangan
dan pengecekan Pompa berlangsung.
h) Pompa untuk sumur dalam harus menggunakan pompa submersible dengan
kapasitas debit dan head yang telah ditentukan oleh pengguna jasa.
i) Produk Pompa :
• Pompa, motor dan panel kontrol harus satu set lengkap utuh dan berasal dari
satu merk yang sama, tidak boleh rakitan/kombinasi dari berbagai merk.
• Bahan pompa terbuat asli dari stainless steel
• Pompa, motor dan panel kontrol harus bergaransi 2 (dua) tahun
• Pompa dan panel kontrol harus memiliki nomor seri produk (serial numbers) asli
dari pabrik dan tercantum dalam garansi resminya.
j) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan surat/sertifikat/kartu garansi resmi selama
2 (dua) tahun dari pabrik pompa. Garansi yang dimaksud di atas harus bisa
diklaim/diproses di Indonesia.
k) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan buku manual petunjuk pengoperasian dan
sertifikat test. Buku yang dimaksud diatas ini harus asli dan resmi dari pabrik pompa.
l) Pengujian pompa dilakukan di tempat yang mengeluarkan dukungan, dimana biaya
pengujian dibebankan oleh penyedia jasa.
m) Hasil tinjauan dibuatkan berita acara beserta dengan lampiran dokumentasi tinjauan
bersama dengan tim peninjau.
n) Pihak yang mengeluarkan dukungan harus dapat mengirimkan teknisi resmi dan
bersertifikat, untuk melaksanakan pemasangan dan pengecekan di lokasi.
o) Apabila dalam hal pengiriman / didatangkan ke lokasi, terdapat produk yang tidak
sesuai dengan hasil tinjauan / spesifikasi teknis yang ditentukan, maka penyedia jasa
harus/akan dikenakan sanksi yaitu pengembalian produk dan/atau penukaran produk
yang sesuai dengan hasil tinjauan / spesifikasi teknis yang ditentukan dengan biaya
pengembalian dibebankan oleh penyedia jasa.

5. Jenis Pompa

Pompa yang diperlukan adalah Pompa Submersible bertingkat (multi stage) dengan
poros tegak yang dikopel langsung dengan motor listrik, dilengkapi dengan panel
pompa, kabel power, dan pipa kolom.
Pompa Submersible akan terpasang pada konstruksi sumur (pipa jambang) dengan
digantung pada pipa kolom, seperti pada gambar desain. Air mengalir ke dalam

Spek JIAT 90
pompa melalui saringan (strainer) yang terdapat diantara pompa dan motor listrik.
Selanjutnya air akan mengalir ke atas melalui pipa kolom yang juga berfungsi sebagai
penggantung unit Pompa Submersible.

6. SYARAT TEKNIS
a. Pompa Submersible

Pengadaan pompa submersible pada paket pekerjaan ini yaitu :


Bahan/material pompa terbuat dari :
• Poros pompa : Stainless steel
• Impeller : Stainless steel/Bronze /brass
• Bowl : Stainless steel/Cast iron /brass
• Neck ring : Rubber
• Intermediate bearing : Rubber
• Suction interconnector : Stainless steel
• Strainer : Stainless steel
• Strap : Stainless steel
• Cable guard : Stainless steel

b. Pompa submersible
Kinerja pompa :
• Head minimum : 60 meter
• Debit minimum : 10 l/det
• Putaran Pompa Max : 2900 rpm
• Diameter Terluar Pompa : ± 6ʺ
• Efisiensi minimal pompa : 70%

c. Motor Listrik Pompa (Umum)


Motor submersible yang digunakan adalah 2 pole motor tipe squrrel cage.
dengan menggunakan star-delta starting sedangkan pengaman pompa
dilengkapi dengan : pelindung pasir, cairan lubricated bearing, dan diafragma
penyeimbang tekanan. Motor listrik harus dilengkapi dengan motor
temperatur sensor (external) yang dapat melindungi motor listrik dari
gangguan apabila terjadi konsumsi kerja ampere motor yang berlebihan, naik
turunnya voltage, dan arus listrik yang tidak seimbang.

d. Motor Listrik Pompa


• Phase : 3
• Voltage : 380 - 415 volt
• Frekuensi : 50 Hz
• Daya pompa max : 11 KW
• factor (cos  100 %) : min 0.80
• efisiensi ( 100 %) : min 80%,
• Bahan casing dan poros motor : stainless steel
• Sistem pendingin motor : air

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pengadaan dan
Pemasangan Pompa Submersible dan Motor Kap. 10 lt/dt, head minimum = 60 m (11

Spek JIAT 91
Kw/380 Volt/50 Hz/3 Phase) beserta instalasi commisioning dalam satuan unit yang
telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pompa Submersible dan Motor
Kap. 10 lt/dt, head minimum = 60 m (11 Kw/380 Volt/50 Hz/3 Phase) beserta instalasi
commisioning dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga
satuan unit yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut
sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan
untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pengadaan dan Pemasangan Pompa
Submersible dan Motor Kap. 10 lt/dt,
XII.B.1 head minimum = 60 m (11 Kw/380 unit
Volt/50 Hz/3 Phase) beserta instalasi
commissioning

7. Pengadaan dan Pemasangan Aksesoris Kelengkapan Pompa


Panel pompa berfungsi untuk mengatur kerja pompa serta adanya proteksi motor
pompa apabila terjadi kesalahan instalasi maupun pengoperasian.
a. Panel
Panel pompa sekurang-kurangnya memiliki komponen sebagai berikut :

Isi tiap panel Ket.


No. Uraian
Satuan Jumlah
1 Box panel ukuran 75 cm x 60 cm x 20 cm Buah 1
2 Kunci box panel Buah 1
3 Terminal input 4 pole Buah 1
4 NO fuse breaker 3 pole untuk 3 phase, 60 Ampere Buah 1
5 Phase Failure Relay (PFR) Buah 1
6 Magnetic contactor 220 Volt, 35 Ampere, Buah 3
7 Over load motor :
- Over load motor 11 KW, Range Ampere 16 Buah 1
Ampere s/d 24 Ampere
8 WLC Omron atau Fanal 220 Volt atau 380 Volt Buah 1
9 Timer electric 220 V, skala waktu detik, Fanal atau Buah 1
Omron
10 MCB 1 pole 4 amper dengan dudukannya Buah 4
11 Motor Temperatur Protection Buah 1
12 Terminal output ke pompa 9 pole Buah 1
13 Terminal E1, E2, E3 Buah 1
14 Terminal nol Buah 1
15 Amper meter (current trafo)/Ampere = 0 s/d 50 Buah 3
Ampere
16 HZ meter Buah 1
17 Volt meter 500 Volt Buah 1
18 Pilot lamp RST, warna merah-kuning-hijau Buah 3
19 Pilot lamp start/nyala warna hijau Buah 1

Spek JIAT 92
20 Pilot lamp stop warna merah Buah 1
21 Tombol start warna hijau Buah 1
22 Tombol stop warna merah Buah 1
23 Switch manual/auto Buah 1
24 Selector switch voltage Buah 1
Keterangan :
• Kabel R warna merah ( luas penampang 8 mm2 )
• Kabel S warna kuning (luas penampang 8 mm2 )
• Kabel T warna biru ( luas penampang 8 mm2 )
• Kabel Netral warna hitam (luas penampang 8 mm2 )
• Kabel pengendali rangkaian plus warna merah
• Kabel pengendali rangkaian minus warna hitam
• Tiap ujung kabel harus dipasang kabel schuen
• Tombol hijau diberi tulisan “Tombol START”
• Tombol merah diberi tulisan “Tombol STOP”
• Selector switch diberi tulisan “Saklar VOLTAGE”
• Box panel dicantumkan logo perusahaan perakit dan saat penyerahan barang,
panel dicoba/ditest apakah tiap-tiap bagian berfungsi dengan baik
• Wiring Diagram.

b. Cable termination
Penyedia Jasa dalam pengadaan Pompa Submersible ini harus menyertakan kabel
untuk aplikasi terendam air NYYHY, dengan ukuran:minimal 4 x 6 mm2 panjang 2 x
75 meter.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pengadaan dan
Pemasangan Aksesoris Kelengkapan Pompa dalam satuan unit, m’ dan bh yang
telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Aksesoris Kelengkapan Pompa
dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan unit, m
dan bh yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut
sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan
untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pengadaan dan Pemasangan Aksesoris
Kelengkapan Pompa :
- Cable termination unit
- Panel Pompa unit
- Drop cable m
XII.B.2
- Kawat Seling m
- Pipa Hisap GI Ø 4” m
- Faucket Socket Ø 4" bh
- Bend 90° GI Ø 4” bh
- Electrode bh

Spek JIAT 93
c. Pekerjaan Pemasangan Pompa Submersible

a. Pemeriksaan dan pengangkutan unit pompa ke lokasi pemasangan termasuk


bongkar muatnya.
b. Pemeriksaan kondisi sumur meliputi kedalaman sumur, muka air tanah statis
(SWL), pondasi sumur dan rumah genset.
c. Melaksanakan pemasangan unit pompa submersible termasuk kontrol panel
sesuai prosedur dari pabrik pembuat pompa dan atau teknik standar yang ada.
d. Pemasangan pipa kolom dari pompa ke sistem jaringan yang telah ada dengan
sempurna.
e. Melaksanakan uji pompa bersamaan uji coba genset.
f. Membuat laporan dan dokumentasi pemasangan/instalasi unit pompa
submersible.

d. Peralatan Pokok, Alat bantu dan Material

a. Penyedia Jasa harus menyediakan semua peralatan pokok, kendaraan


pengangkut, alat bantu dan bahan-bahan yang diperlukan untuk instalasi
pemasangan pompa submersible.
b. Penyedia Jasa harus menyediakan personil sebagai tenaga inti yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat pompa yang dilengkapi dengan Surat
Penugasan dari pabrik sebagai supervisor dan sebelumnya diberitahukan kepada
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan persetujuan.
c. Peralatan Pokok :
• Alat Angkat
Untuk pemasangan pompa submersible dilaksanakan dengan menara (kaki
tiga) yang dilengkapi dengan “Chain Hoist” dengan spesifikasi alat, sebagai
berikut :
▪ Tinggi minimum 7,0 meter
▪ Daya angkat minimum 3,0 ton
• Mesin Las dan Alat Pemotong
Mesin las kapasitas 300 Ampere, lengkap dengan alat pemotongnya.
d. Peralatan Pendukung
Alat pendukung minimum yang diperlukan untuk pemasangan pompa
submersible adalah sebagai berikut :
• 2 (dua) pasang elevator dan atau klem pipa yang sesuai dengan ukuran pipa
utama (diameter 3” s/d 6”) untuk memasang/menyambung pipa, rantai/sling,
kunci bearing dan kunci spanners.
• 2 (dua) pasang atau lebih kunci pipa yang sesuai dengan ukuran pipa yang
dipasang (diameter 3” s/d 6”).
• Tester : volt-meter, ohm-meter, ampere meter, water level indicator dan
merger.
Material pendukung yang diperlukan untuk mempermudah proses pemasangan unit
pompa submersible.

8. Generator Set
Penyedia Jasa dalam rangka pengadaan Generator Set harus / wajib melampirkan
berkas-berkas dan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
a) Mesin penggerak untuk pompa submersible menggunakan generator listrik (Listrik
dari Generator Set) type open.

Spek JIAT 94
b) Daya mesin listrik untuk type ini harus sudah diperhitungkan untuk kondisi operasi
seperti yang diminta dalam spesifikasi teknik.
c) Mesin diesel direck injection dengan pendingin radiator yang dilengkapi dengan
kipas (fan) dan dikopel langsung dengan generator (single bearing system)
d) Generator dan mesin diesel terpasang diatas base frame tanpa tutup (bonnetless
type)
e) Tangki bahan bakar, panel mesin dan panel generator terpasang pada unit genset
yang masing-masing dilengkapi peredam getaran.
f) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan Surat Dukungan Pabrik. Surat dukungan
ini dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi Generator Set, yang mana surat
dukungan yang dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi
keabsahan/keasliaanya oleh Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat Dukungan
Pabrik ini harus ada Kop Surat Asli Pabrik, Tanda Tangan asli Direktur/Manager
Pabrik (Tinta Basah), Cap Basah Pabrik dan bermaterai (Rp. 6000)
g) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian
Barang (Pompa). Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang ini harus / wajib
dikeluarkan oleh Pabrik yang memproduksi Generator Set dan menyuplai pada
pekerjaan yang terkontrak. Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang yang
dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh
Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat Jaminan Kualitas dan Keaslian Barang ini
harus ada Kop Surat Asli Pabrik, Tanda Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta
Basah), Cap Basah Pabrik dan bermaterai (Rp. 6000).
h) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan Surat Jaminan Ketersediaan dan Suplai
Barang (Generator Set) yang akan dipakai pada pekerjaan yang terkontrak. Surat
Jaminan ini dikeluarkan oleh pabrik yang memproduksi Pompa, yang mana surat
jaminan yang dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi
keabsahan/keasliaanya oleh Pengguna Jasa ke pihak pabrik. Surat Jaminan ini
harus ada Kop Surat Asli Pabrik, Tanda Tangan asli Direktur/Manager Pabrik (Tinta
Basah), Cap Basah Pabrik dan bermaterai (Rp. 6000)
i) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan salinan atau fotocopy sertifikat SNI dan
ISO dari pabrik Pompa yang menyuplai Generator Set pada pekerjaan terkontrak.
Salinan atau fotocopy ini harus dilegalisir oleh pabrik yang bersangkutan. Salinan
yang dimaksud tersebut diatas harus bisa diklarifikasi keabsahan/keasliaanya oleh
Pengguna Jasa ke pihak pabrik.
j) Penyedia Jasa harus / wajib menghadirkan teknisi resmi ataupun tenaga ahli
bersertifikat dari pabrik yang menyuplai Generator Set pada saat pekerjaan
pemasangan dan pengecekan Pompa berlangsung.
k) Produk Generator Set :
• Generator Set harus satu set lengkap utuh dan berasal dari satu merk yang
sama, tidak boleh rakitan/kombinasi dari berbagai merk (Cassing dan
mesinnya).
• Generator Set harus bergaransi 2 (dua) tahun.
• Generator Set harus memiliki nomor seri produk (serial numbers) asli dari
pabrik dan tercantum dalam garansi resminya.
l) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan surat/sertifikat/kartu garansi resmi
selama 2 (dua) tahun dari pabrik Generator Set. Garansi yang dimaksud di atas
harus bisa diklaim/diproses di Indonesia.
m) Penyedia Jasa harus / wajib melampirkan buku manual petunjuk pengoperasian
dan sertifikat test. Buku yang dimaksud diatas ini harus asli dan resmi dari pabrik
Generator Set.
n) Pengujian genset dilakukan di tempat yang mengeluarkan dukungan, dimana
biaya pengujian dibebankan oleh penyedia jasa.
Spek JIAT 95
o) Hasil tinjauan dibuatkan berita acara beserta dengan lampiran dokumentasi
tinjauan bersama dengan tim peninjau.
p) Pihak yang mengeluarkan dukungan harus dapat mengirimkan teknisi resmi dan
bersertifikat, untuk melaksanakan pemasangan dan pengecekan di lokasi.
q) Apabila dalam hal pengiriman / didatangkan ke lokasi, terdapat produk yang tidak
sesuai dengan hasil tinjauan / spesifikasi teknis yang ditentukan, maka penyedia
jasa harus/akan dikenakan sanksi yaitu pengembalian produk dan/atau penukaran
produk yang sesuai dengan hasil tinjauan / spesifikasi teknis yang ditentukan
dengan biaya pengembalian dibebankan oleh penyedia jasa.

9. Genset

Genset adalah unit pembangkit listrik yang terdiri dari mesin penggerak (diesel),
alternator, panel kontrol, battery (accu) dan tangki bahan bakar.
Unit genset terdiri dari : mesin diesel direct injection dengan sistem pendingin air
(radiator) yang dilengkapi dengan kipas (fan) dan dikopel langsung dengan alternator
(single bearing system). Mesin diesel dan alternator terkopel di atas base frame tanpa
penutup (bonnetless type). Tangki bahan bakar terpasang pada base frame (di bawah
genset), sedangkan panel mesin dan panel alternator terpisah dengan unit genset,
yang masing-masing dilengkapi peredam getaran.
Unit genset harus disertai dengan standar tool kit dan buku petunjuk pengoperasian.
Pengadaan genset pada paket pekerjaan ini yaitu :

9.1 Mesin Diesel


Mesin diesel 4 langkah, 3 silinder, posisi silinder tegak dengan sistem injeksi
langsung (direct injection), yang dilengkapi dengan sistem electric starting 12 volt
dengan menggunakan accu (kapasitas minimal 70 AH). Daya prima power tidak
kurang dari 24 KW atau setara pada 1500 rpm. Sistem pendinginan menggunakan
air (radiator) serta dilengkapi dengan sistem pengaman otomatis (automatic
stopper).

Kapasitas tangki bahan bakar minimum 50 liter yang dilengkapi dengan penduga
bahan bakar. Perlengkapan lain yaitu adanya exhaust pipe yang diletakan diluar
ruang genset dengan dibungkus peredam panas, pemasangan pada dinding
rumah genset dengan fixed joint, sedangkan penyambungan dengan mesin
menggunakan flexible joint.
Panel kontrol mesin diesel terdiri : kunci kontak, ampere meter, indikator tekanan
oli, indikator temperatur, tacho meter, hour meter, dan pilot lamp.

9.2 Alternator
Karakteristik listrik alternator antara lain : voltage 380-415 volt, 50 Hz pada 1500
rpm, 3 phase, brushless (3 phase, 4 wire, 4 poles), isolasi kumparan klas H,
dilengkapi dengan Automatic Voltage Regulator (AVR) dengan toleransi 0,5 %
antara tegangan dengan beban penuh dan tanpa beban.

Daya listrik prima (continous rating) tidak kurang dari 30 KVA.


Panel kontrol alternator terdiri dari : contactor, over load relay, volt meter,
ampere meter, Hz meter, pilot lamp, dan grounding terminal.

Spek JIAT 96
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pengadaan dan
Pemasangan Mesin Penggerak dan Generator kap. 30 KVa (24 KW) open type beserta
perlengkapannya termasuk; Instalasi kabel dari Genset ke panel Pompa, sistem bahan
bakar dan intalasi knalpot tambahan, termasuk aksesoris kelengkapannya dalam
satuan unit yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Mesin Penggerak dan Generator
kap. 30 KVa (24 KW) open type beserta perlengkapannya termasuk; Instalasi kabel dari
Genset ke panel Pompa, sistem bahan bakar dan intalasi knalpot tambahan, termasuk
aksesoris kelengkapannya dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan
menurut harga satuan unit yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga
satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang
dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pengadaan dan Pemasangan Mesin
Penggerak dan Generator kap. 30 KVa
(24 KW) open type beserta
perlengkapannya termasuk; Instalasi
XII.B.3 unit
kabel dari Genset ke panel Pompa,
sistem bahan bakar dan intalasi knalpot
tambahan, termasuk aksesoris
kelengkapannya

10. PEMASANGAN/INSTALASI

Unit genset beserta kelengkapannya dipasang di dalam ruang genset dan diletakkan di
atas pondasi genset yang sudah tersedia. Adapun prosedur pemasangan genset yang
harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, sebagai berikut :
a. Unit genset harus berada di lokasi pekerjaan pada lokasi pemasangan genset yang
telah ditentukan.
b. Menyediakan alat kerja bantu untuk menaikkan dan menurunkan genset dari alat
angkut ke dalam rumah genset.
c. Melaksanakan pemeriksaan terhadap kedudukan genset pada pondasi, apakah
sudah betul-betul rata dengan mempergunakan water pas.
d. Memeriksa seluruh bagian genset dan mencocokan dengan packing list yang ada.
Semua komponen mesin harus diperiksa dari kemungkinan kerusakan selama
bongkar muat dalam pengangkutan dan apabila ada kerusakan, Penyedia Jasa
segera memberitahukan kepada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Penyedia Jasa harus menyediakan seluruh kebutuhan bahan yang diperlukan untuk
keperluan pemasangan knalpot agar gas buang dari mesin penggerak dapat
dibuang bebas ke udara luar di atas tanah yang diperlukan (misalnya : Exhaust
Flexible Pipe, Exhaust Silencer, Klem Penyangga/Penggantung pipa gas buang dan
peredam suara dan sebagainya).
f. Genset di ikat pada pondasi dengan menggunakan bautmur. Letak pengikat
bautmur pada pondasi agar disesuaikan dengan lubang pada base frame dengan
cara membuat lubang pada pondasi dengan cara dibor.
g. Setelah kedudukan masing-masing genset pada pondasi cukup kuat dilaksanakan uji
coba mesin tanpa beban selama 5 (lima) jam dan selanjutnya di laksanakan uji coba
dengan beban selama 5 (lima) jam.
Spek JIAT 97
Yang perlu dicatat selama uji coba (dengan beban maupun tanpa beban) :
• Tegangan : ……..…….. V
• Arus yang keluar : ……..…….. Amp.
• Frequensi : ……..…….. Hz
• Putaran mesin : ……..…….. Rpm
• Temperatur Mesin : ……..…….. °C
• Tekanan olie : ……..…….. Kg/cm²
h. Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen, Penyedia Jasa, dan Konsultan bersama-sama
mengamati dan mencatat data pengujian genset. Apabila terjadi hal yang tidak
wajar pada saat pengujian, genset agar segera dimatikan.
i. Penyedia Jasa wajib mengganti oli mesin setelah genset beroperasi 100 jam
pertama (pada masa garansi). Oli disediakan oleh Pengguna Jasa pada penggantian
oli pertama (yang sudah diperhitungkan pada dokumen penawaran).
j. Penyedia Jasa harus memberikan/memasang label (berbentuk sticker) nomor
Barang Milik Negara (BMN) untuk masing-masing unit genset yang terpasang
sebagaimana petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

11. Lampu Panel Surya


Lampu yang diperlukan adalah lampu yang bersumber dari tenaga surya, dilengkapi dengan
panel surya, lampu LED, kabel power, dan battery.

a. Lampu Panel Surya


Pengadaan Lampu Panel Surya pada paket pekerjaan ini dipasang pada rumah genset.

b. Spesifikasi

Spesifikasi lampu panel surya :


• Panel surya : 2 x 200 WP; 24 V
• LED street light : 100 W; 24 V
• MPPT DC controller : 20 A; 12 V/24 V
• Solar panel cable : 2 x 2.5 mm
• LED street light cable : 2 x 2.5 mm
• Battery VRLA : 2 x 150 Ah; 12 V
• Battery Box & Acc : costumize
• Tiang lampu & Acc : 9 meter oktagonal

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume Pengadaan dan
Pemasangan Lampu Panel Surya kap. 100 Watt dalam satuan unit yang telah
dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Lampu Panel Surya kap. 100 Watt
dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan menurut harga satuan unit yang
tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya
peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
Pengadaan dan Pemasangan Lampu
XII.B.4 unit
Panel Surya kap. 100 Watt

Spek JIAT 98
12. Uji Coba Genset dan Pompa

Yang perlu dicatat selama uji coba :


• Tegangan : ……..…….. V
• Arus : …..……….. A
• Frequensi : …..………. Hz
• Debit pemompaan : …..………. l/det
• Tinggi muka air : .…..……… meter

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dilaksanakan berdasarkan hasil perhitungan volume uji coba genset dalam satuan
jam yang telah dilaksanakan dan disetujui Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran pekerjaan uji coba genset dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dibayarkan
menurut harga satuan jam yang tertuang dalam daftar kuantitas dan harga. Harga satuan
tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan
untuk pekerjaan ini.

Nomor Mata Uraian Satuan


Pembayaran Pengukuran
XII.C.1 Uji coba tanpa beban Jam
XII.C.2 Uji coba dengan beban Jam

PEKERJAAN LAIN-LAIN.
1. As Built Drawing
Penyedia Jasa diwajibkan membuat gambar as built drawing dari setiap scheme yang
dikerjakan pada kertas ukuran A3. Pada gambar tersebut harus terlihat jelas untuk
penempatan box bagi pada jaringan pipa, lokasi outlet box bagi, panjang pipa, luas areal
yang diairi, menara air, bak tandon dan lain-lain.
Penyedia Jasa harus menyerahkan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK):
a. Draft gambar yang telah mendapat persetujuan dari Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen, Konsultan Supervisi (bila ada), Pelaksana Teknik, PPK dengan ukuran A3
sejumlah 1 (satu) berkas.
b. Gambar cetak dengan ukuran A3 sejumlah 3 (tiga) berkas.
c. Soft copy gambar cetak pada CD (compact disc) sejumlah 3 (tiga)buah.
Biaya pembuatan As Built drawing beserta softcopy menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
dan diperhitungkan pada dokumen penawaran.

2. Pencatatan dan laporan


Pencatatan rinci dari semua kegiatan kontruksi disimpan selama pekerjaan berjalan dan
Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen harus mempunyai semua arsip dari semua data dan
keterangan. Setiap tagihan termyn Penyedia Jasa wajib/harus menyerahkan laporan harian
pada akhir termyn.

Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen laporan


kemajuan harian, yang melaporkan pekerjaan yang dilakukan setiap hari, termasuk berbagai
pekerjaan yang diselesaikan, dan data lainnya yang diminta Direksi/Pejabat Pembuat
Komitmen.

Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan Akhir kepada Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Air Tanah dan Air Baku tentang berbagai masalah teknik dari semua kegiatan

Spek JIAT 99
pekerjaan konstruksi dan disusun berdasarkan kontrak paket konstruksi dengan sistematika
penyajian sebagai berikut.

Laporan yang harus dibuat, yang isinya :


• Laporan Harian;
• Laporan Mingguan;
• Laporan Bulanan;
• As Built Drawing;
• Dokumentasi;
• Masing-masing dibuat 5 ganda;
• Laporan diserahkan kepada Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen selambat - lambatnya
sebelum dilakukan Penyerahan Pekerjaan Pertama (PHO);
• Semua biaya untuk pemenuhan persyaratan laporan dan dokumen lain sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa dan sudah termasuk dalam dokumen
penawaran.

3 Ketentuan-Ketentuan Yang Harus Dilaksanakan


3.1. Pelaksanaan MC.0%, MC.100% :
a. Penyedia Jasa bersama-sama dengan Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Air Tanah
dan Air Baku yang diwakili oleh Tim Mutual Check (MC) atau Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak (P3K), Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan (bila ada)
harus melaksanakan perhitungan awal bersama/MC.0 sebelum memulai pelaksanaan
konstruksi, dengan Referensi gambar- gambar desain, konstruksi serta berpedoman
pada syarat-syarat dalam Dokumen Pengadaan.
b. Penyedia Jasa bersama-sama dengan Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Air Tanah
dan Air Baku yang diwakili oleh Tim Mutual Check (MC) atau Panitia Peneliti
Pelaksanaan Kontrak (P3K), Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan (bila ada)
harus melaksanakan perhitungan akhir bersama/MC.100 terhadap semua pekerjaan
pemboran yang telah dikerjakan dan terhadap sisa pekerjaan yang belum dilaksanakan
yang tercakup dalam kontrak dan pekerjaan tambah/kurang yang diperintahkan Pejabat
Pembuat Komitmen dengan memperhatikan ketersediaan dana yang ada.
c. Sebagian besar atau seluruhnya dari hasil Perhitungan Awal/MC.0 harus selesai paling
lambat 1 (satu) bulan sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
d. Perhitungan Akhir/MC 100 secara keseluruhan, dapat dilaksanakan bila prestasi
pekerjaan sudah mencapai kurang lebih 90%.

3.2. Masa Pemeliharaan :


a. Sebelum dilakukan Penyerahan Pekerjaan Pertama Penyedia Jasa diwajibkan menyusun
Rencana Pemeliharaan yang memuat : jadwal rencana Inspeksi Berkala, dan personil
lapangan yang ditunjuk.
b. Kegiatan yang merupakan bagian masa pemeliharaan meliputi perbaikan kerusakan
pekerjaan yang timbul akibat kelalaian Penyedia Jasa atau kerusakan kerusakan yang
timbul semata-mata bukan karena pengaruh alam/bencana alam.
c. Pembersihan dan pembuangan rumput yang tumbuh disekitar rumah genset.
d. Perawatan saluran dan bangunan serta peralatan lainnya yang tercakup dalamkontrak.
e. Penyempurnaan dan perbaikan adanya cacat dan kekurangan kecil yang dianggap wajar,
yang dijumpai dan dilaporkan pada saat pemeriksaan pekerjaan untuk penyerahan
pertama pekerjaan.
f. Pembersihan lapangan pekerjaan dari sisa bahan-bahan bangunan, bongkaran
bangunan sementara atau bangunan bantu.

Spek JIAT 100


g. Penyedia Jasa wajib memulihkan lokasi pekerjaan seperti semula, setelah pekerjaan
pemboran selesai.

Demikian spesifikasi ini sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pejabat Pembuat Komitmen


Kegiatan Air Tanah dan Air Baku

Ir. Any Rahayu, M.T.


NIP. 19650201 200812 2 001

Spek JIAT 101


Spek JIAT 102
Spek JIAT 103

Anda mungkin juga menyukai