Anda di halaman 1dari 115

Spesifikasi Teknik

SPESIFIKASI TEKNIK

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan proyek terletak di Desa Karangnangka, Desa Klapagading Kulon,
Desa Watu Agung, Desa Kemutug Lor, Desa Sawangan, Kabupaten Banyumas,
Provinsi Jawa Tengah. Pertumbuhan kawasan-kawasan terbangun dan
berkurangnya kawasan konservasi, serta perubahan tata guna lahan dari pertanian
menjadi lahan-lahan non pertanian menjadikan kebutuhan air semakin meningkat,
sedangkan kawasan recharge air tanah semakin menurun jumlahnya, karena hal
tersebut diatas maka diperlukan upaya-upaya untuk menyimpan air ke dalam suatu
tampungan air (embung/telaga dsb) baik itu sebagai upaya konservasi maupun multi
fungsi yang lainnya.

2. Ruang Lingkup Kontrak


Pekerjaan Pembangunan Embung-Embung di Kabupaten Banyumas meliputi :
a) Pekerjaan Persiapan
b) Pekerjaan SMKK
c) Pekerjaan Embung Karangnangka
(a) Pekerjaan Kolam dan Tubuh Embung
(b) Pekerjnaan Jogging Track, Saluran Drainase dan Pagar Pengaman
(c) Bangunan Outlet dan Reservoir
(d) Bangunan Inlet dan Kantorng Lumpur
(e) Landscape
d) Pekerjaan Embung Klapagading Kulon
(a) Pekerjaan Kolam dan Tubuh Embung
(b) Pemasangan Paving, Saluran Drainase dan Pagar Pengaman
(c) Bangunan Outlet dan Reservoir
(d) Bangunan Inlet dan Kantong Lumpur
e) Pekerjaan Embung Watu Agung
(a) Pekerjaan Kolam dan Tubuh Embung
(b) Pasangan Paving, Pagar Pengaman dan Saluran Drainase
(c) Saluran Tersier
(d) Pekerjaan Dinding Penahan Tanah
(e) Konstruksi Water Treatment
f) Pekerjaan Embung Kemutug Lor
(a) Pekerjaan Kolam dan Tubuh Embung
(b) Pekerjaan Paving Block, dan Pagar Pengaman
Spesifikasi Teknik

(c) Konstruksi Drainase


(d) Konstruksi Water Treatment
g) Pekerjaan Embung Sawangan
(a) Pekerjaan Kolam dan Tubuh Embung
(b) Pekerjaan Paving, Pagar Pengaman dan Saluran Drainase
(c) Saluran Tersier
(d) Konstruksi DPT Landsape
(e) Konstruksi Water Treatment
h) Pekerjaan Lain-lain.

3. Jalan Masuk ke Daerah Kerja


Jalan masuk melalui daerah kerja dapat menggunakan jalan-jalan setempat yang
berhubungan dengan Jalan Raya yang berdekatan dengan daerah proyek.
Penyedia Jasa hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum
yang berhubungan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggung
jawab untuk mengembalikan jalan tersebut sesuai kondisi semula apabila
terjadi kerusakan akibat adanya pekerjaan.

Apabila Penyedia Jasa membutuhkan tambahan jalan masuk demi kemajuan


pekerjaan dapat menggunakan tanah milik Pemerintah, dalam hal ini Penyedia Jasa
diminta membuat pemberitahuan tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
Pejabat Pembuat Komitmen tidak bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan
masuk atau bangunan yang digunakan oleh Penyedia Jasa selama
pelaksanaan pekerjaan. Apabila Penyedia Jasa membutuhkan jalan lain, maka
harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa atas bebannya sendiri.

Seluruh biaya yang dikeluarkan penyedia jasa dalam mentaati persyaratan dari sub
bagian ini harus dianggap termasuk dalam jumlah analisa harga satuan dalam
daftar kuantitas dan harga.

4. Gambar-gambar
4.1. Gambar-gambar Pekerjaan Tetap
a) Gambar Kontrak/ Gambar Tender (Tender Drawing)
Semua gambar-gambar yang diterima oleh penyedia jasa pada awal
pekerjaan adalah gambar kontrak/gambar tender.

b) Gambar-gambar Pelaksanaan/Gambar Kerja (Shop Drawing).


Setelah penandatangan Kontrak, Penyedia Jasa harus membuat gambar
pelaksanaan berdasarkan gambar Kontrak atau dengan perubahan-
perubahan seperlunya sesuai dengan pelaksanaan di lapangan nantinya.
Pada bagian-bagian tertentu untuk memperjelas dalam pelaksanaan harus
dibuat gambar-gambar detail dengan skala kecil. Gambar-gambar
Spesifikasi Teknik

tambahan bila dirasa perlu harus dibuat oleh Penyedia Jasa, guna
memperjelas dalam pelaksanaan.

Penyedia Jasa wajib menggunakan gambar-gambar kontrak/gambar


tender sebagai dasar untuk mempersiapkan gambar-gambar
pelaksanaan/gambar kerja. Gambar-gambar ini dibuat lebih detail untuk
pekerjaan tetap. Dan untuk pekerjaan khusus seperti pekerjaan beton
dapat memperlihatkan penampang melintang dan memanjang beton.
Pengaturan batang pembesian termasuk rencana pembengkokan,
pemotongan dan daftar besi beton. Tipe bahan yang digunakan, mutu,
tempat dan ukuran yang tepat.

Semua gambar baik bentuk maupun ukurannya harus berskala namun


Penyedia Jasa tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan dengan
mengukur skala pada gambar tapi harus mengajukan dimensi/angka yang
tertera dalam gambar.

Gambar-gambar pelaksanaan/gambar kerja dan gambar pekerjaan


sementara yang disiapkan oleh penyedia jasa, harus diperiksa dan
ditandatangani oleh Direksi, Konsultan Supervisi pekerjaan dan disetujui
oleh Pejabat Pembuat Komitmen sebelum dilaksanakan. Semua biaya
yang dikeluarkan untuk maksud tersebut di atas menjadi tanggungan
Penyedia Jasa.

c) Penyedia jasa harus menyediakan gambar pelaksanaan secara lengkap


di lapangan.
Pekerjaan yang dilaksanakan sebelum ada persetujuan Pengguna Jasa
adalah menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan Pengguna Jasa
terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan meringankan tanggung
jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar tersebut.

4.2. Gambar - gambar Pekerjaan Sementara


(a) Umum
Semua gambar untuk pekerjaan sementara yang disiapkan oleh Penyedia
Jasa harus terinci dan disetujui Pejabat Pembuat Komitmen sebelum
tanggal program pelaksanaan atau dalam waktu yang telah ditentukan
dalam kontrak. Gambar perencanaan yang diusulkan Penyedia Jasa yang
dipakai dalam pelaksanaan konstruksi harus diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dengan ukuran gambar sesuai petunjuk Direksi.

(b) Gambar Tata Letak Bangunan-Bangunan Sementara


Tiga puluh (30) hari setelah pengumuman pemenang, Penyedia Jasa
harus mengajukan kepada Direksi layout (tata letak) bangunan-bangunan
Spesifikasi Teknik

pendukung untuk mendapat koreksi dan pesetujuannya. Gambar lay out


tersebut harus mencantumkan, letak kantor Direksi, letak gudang,
bangunan, penimbunan, bengkel dan fasilitas-fasilitas lain yang
diperlukan selama dalam pelaksanaan. Ukuran gambar sesuai dengan
petunjuk Direksi.

(c) Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yang ditinggalkan


Penyedia Jasa hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang
berkaitan dengan pekerjaan tetap. Secara lebih mendetail dan diserahkan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan, 7 (tujuh)
hari sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan.

4.3. Gambar-gambar yang sebenarnya terbangun/terpasang/Purna Bangun


(As Built Drawing).
Selama masa pelaksanaan Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menyimpan
gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan.

Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan oleh


Direksi dan akan diperiksa tiap hari oleh pihak yang ditunjuk untuk melakukan
pengawasan pekerjaan tersebut, apabila ditemukan hal-hal yang tidak
memuaskan dan tidak dilaksanakan, diperbaiki kembali selambat-lambatnya 6
(enam) hari kerja.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan selesai (penyerahan pertama/PHO),


Penyedia
Jasa wajib membuat gambar purna laksana (As Built Drawing) dan disahkan
oleh Direksi, Konsultan Supervisi, serta disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen dan menyerahkan Gambar terpasang (as built drawing) kepada
Pejabat Pembuat Komitmen,
Masing-masing dalam 1 (satu) cetakan asli dan 4 (Empat) set cetakan yang
dijilid ukuran A3 berikut Softcopy (Scan PDF dan Autocad) sesuai dengan
cetakannya yang disimpan masing-masing dalam 2 Unit Hard Disk Eksternal.

4.4. Penandatangan dan Persetujuan Gambar


Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi gambar-gambar untuk
disahkan sebelum dimulai pekerjaan yang dimaksud.

Setelah penerimaan hardcopy dari Penyedia Jasa satu copy dikembalikan


kepada Penyedia Jasa dengan diberi suatu keterangan sebagai berikut :
a. Disetujui
b. Disetujui dengan catatan
c. Dapat disetujui setelah direvisi
d. Ditolak
Spesifikasi Teknik

Bila gambar disahkan dengan tanda (a) atau (b) sebagaimana tersebut di atas,
Penyedia Jasa sudah dapat memesan atau memulai pekerjaan sesuai dengan
gambar. Satu set copy gambar yang telah disetujui oleh Pejabat Pembuat
Komitmen dapat diletakkan pada Direksi Keet Penyedia Jasa.

Bila gambar disahkan dengan tanda (c), Penyedia Jasa harus mengadakan
perbaikan-perbaikan/revisi dan kemudian menyerahkan hasil revisi tersebut
kepada Direksi, yang sudah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen guna
mendapat persetujuannya. Waktu yang diberikan kepada Penyedia Jasa untuk
mengadakan revisi maksimum 7 (tujuh) hari setelah gambar dikembalikan dari
Direksi, begitu seterusnya sampai gambar dinyatakan diterima disahkan (a)
atau (b).

Penyedia Jasa tidak diperbolehkan memulai pekerjaan, sebelum gambar


tersebut disetujui oleh Direksi. Direksi dapat meminta kepada Penyedia Jasa
untuk menambah detail-detail gambar yang dirasa perlu, tanpa tambahan
biaya.

5. Standar
Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dari
Standar Nasional Indonesia (SNI).

Bila terdapat pasal-pasal pekerjaan yang tidak terdapat dalam Standar Nasional
Indonesia, maka dapat dipakai standar lain dan atau referensi lain yang disetujui
oleh Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut dan sesuai dengan
spesifikasi yang ditentukan.

Semua bahan dan mutu pekerjaan yang sepenuhnya diperinci di sini atau tidak
dicakup oleh Standar Nasional Indonesia haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas
utama.

Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut menetapkan apakah semua


atau sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam
pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini
pasti dan menentukan.

6. Program Pelaksanaan dan Laporan


6.1. Program Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai dengan
syarat-syarat kontrak dengan menggunakan S Curve Method / Metode Kurva
Spesifikasi Teknik

S. Program tersebut harus dibuat dalam dua bentuk yaitu bar-chart dan daftar
yang memperlihatkan setiap kegiatan :

a. Mulai tanggal paling awal.


b. Mulai tanggal paling akhir.
c. Waktu yang diperlukan.
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan
sementara dan tetap kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan
persetujuan gambar-gambar pengiriman peralatan dan bahan ke lapangan
dan juga kelonggaran dengan adanya hari liburan umum atau keagamaan.

6.2. Laporan Bulanan


Sebelum tanggal 1 (satu) setiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan
Direksi, Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan kemajuan bulanan dalam
bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail
kemajuan pekerjaan selama bulan terdahulu.

Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:


a. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai
pada bulan laporan.
b. Prosentase kumulatif pekerjaan bulan sebelumnya.
c. Prosentase sisa pekerjaan.
d. Back up perhitungan volume pekerjaan bulanan.
6.3. Laporan Mingguan
Setiap minggu atau pada suatu waktu yang ditentukan Direksi, Penyedia Jasa
harus menyerahkan laporan kemajuan mingguan dalam bentuk yang bisa
diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail kemajuan
pekerjaan selama minggu terdahulu.

Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:


a. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai
pada minggu tersebut.
b. Prosentase kumulatif pekerjaan minggu sebelumnya.
c. Prosentase sisa pekerjaan.
d. Back up perhitungan volume pekerjaan mingguan.

6.4. Laporan Harian


Setiap hari, Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan kemajuan harian
dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara
detail kemajuan pekerjaan selama harian.
Spesifikasi Teknik

Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :


a. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan
kenyataan yang dicapai pada hari tersebut
b. Prosentase kumulatif pekerjaan hari sebelumnya.
c. Prosentase sisa pekerjaan.
d. Laporan Cuaca.
e. Jumlah Alat dan bahan terpakai.
f. Jumlah tenaga kerja.

6.5. Mutual Check


1. System Pekerjaan
System Pelaksanaan Pekerjaan ini adalah kontrak harga satuan (Unit
Price).
2. Pelaksanaan Mutual Check
a) Pelaksanaan Mutual Check 0% diadakan berpedoman pada
gambar tender drawing/Kontrak yang kemudian gambar tersebut
disesuaikan dengan kondisi lapangan sehingga menjadi Shop
Drawing.
b) Mutual Check 0 % dilaksanakan oleh Penyedia Jasa bersama –
sama dengan Direksi dan Konsultan Supervisi yang disahkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen.
c) Uraian Pekerjaan Mutual Check yang dilaksanakan Penyedia Jasa
adalah sebagai berikut :
1) Pengukuran kembali semua kegiatan-kegiatan pekerjaan
dengan mencocokkan kembali pada titik tetap dengan ketelitian
10 √d.mm.
2) Titik Referensi pengukuran harus dipastikan mengacu pada
Jaring Kontrol Geodesi Nasional yang dikeluarkan oleh Badan
Informasi Geospasial.
3) Membuat gambar-gambar hasil pengukuran kembali (Uitzet)
profil memanjang dan melintang dengan mengikuti Standar
Penggambaran.
4) Membuat gambar-gambar bangunan dengan mengikuti
Standar Penggambaran (termasuk gambar detail).
5) Membuat perhitungan Hidrolis, apabila ada perubahan bentuk.
6) Membuat perhitungan Bill of Quantity (BOQ) dan RAB perubahan
tambahan/ pengurangan.
d) Semua produk-produk hasil Mutual Check/Uitzet (data
pengukuran kembali, gambar-gambar, Bill of Quantity, RAB tambahan
biaya/pengurangan biaya) disampaikan kepada Pejabat Pembuat
Spesifikasi Teknik

Komitmen untuk selanjutnya diteliti/diperiksa kebenarannya dan


setelah mendapat persetujuan maka Penyedia Jasa dapat
melaksanakan pekerjaan tersebut.
e) Dari hasil pengukuran kembali/Uitzet akan didapat
perbandingan volume dengan Tender Drawing.
f) Gambar-gambar hasil Uitzet adalah sebagai dasar untuk
Pelaksanaan Konstruksi Lapangan.
g) Semua gambar – gambar hasil mutual check diperbanyak 5 kali
dan sesuai petunjuk Direksi.

3. Mutual Check 100%


a) Mutual Check 100 % dilaksanakan oleh Penyedia Jasa bersama–
sama dengan Direksi dan Konsultan Supervisi yang diteliti dan disahkan
oleh Tim Mutual Check 100% yang dibentuk oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.
b) Dari hasil Mutual Check 100 % dengan gambar terpasang (Asbuilt
Drawing) sebagai dasar pembayaran volume pekerjaan yang telah
selesai dikerjakan.
c) Semua gambar-gambar terpasang (Asbuilt Drawing) dibuat rangkap
5 (lima) dan sesuai petunjuk Direksi.

4. Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check


a) Jangka Waktu Pelaksanaan Mutual Check akan diatur/ditentukan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
b) Segala ketentuan-ketentuan yang belum diatur dalam Mutual Check
ini akan ditentukan kemudian oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

5. Penilaian dan Pembayaran


Semua pengeluaran yang timbul untuk semua kebutuhan Mutual
Check menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

6.6. Foto-foto
Penyedia Jasa harus menyerahkan foto untuk laporan progress pekerjaan
( foto 0%, 50%, dan 100%).
Foto Dokumentasi harus diambil pada tiap lokasi pada titik dan sudut pandang
pengambilan yang sama untuk memperlihatkan keadaan sebelum mulai
pekerjaan, keadaan dalam tahap konstruksi dan keadaan dalam
penyelesaian. Foto -foto pada tiap lokasi dan titik pengambilan yang sama
Spesifikasi Teknik

diambil dengan arah tertentu dan tetap, ketiga keadaan tersebut di atas
dengan latar belakang yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut.
Foto-foto dokumentasi untuk tahapan itu harus diletakkan dalam album disertai
dengan keterangan gambar, softcopy foto yang bersangkutan harus
diserahkan dalam format jpg dan file excel/word yang sudah disusun sesuai
progress. Album foto dokumentasi harus diserahkan sebanyak 5 (lima) set
kepada Direksi pada penyelesaian pekerjaan, beserta foto pendukung
pelaksanaan pekerjaan.

6.7. Rapat bersama untuk membicarakan kemajuan pekerjaan.


Rapat tetap antara Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut dan
Penyedia Jasa diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam dua minggu atau
ditentukan lain oleh Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen pada tempat dan
waktu yang telah disetujui oleh Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan
tersebut. Maksud daripada rapat ini membicarakan kemajuan pekerjaan yang
sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk seminggu selanjutnya dan
membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
7. Bahan dan Perlengkapan yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
7.1. Umum
Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan
tidak sesuai dengan standar, Penyedia Jasa harus segera memberitahukan
kepada Direksi dan Konsultan Supervisi.
7.2. Perlengkapan Konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan
konstruksi yang diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup.
Apabila Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut memandang
belum sesuai dengan Kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera memenuhi
kekurangannya dalam penyediaan semua perlengkapan dan peralatan,
lengkap dengan spare parts yang cukup dan memeliharanya agar pekerjaan
dapat dikerjakan dengan sempurna.

7.3. Bahan Pengganti


Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan
tersebut tidak tersedia di pasaran maka dapat digunakan bahan pengganti
dengan mendapat ijin tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen. Harga satuan
dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya
pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti
dan kualitas bahan pengganti sama dengan bahan yang diganti.
Spesifikasi Teknik

7.4. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan


Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan
dilakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak pada salah
satu atau lebih tempat yang ditentukan Direksi :
a) Tempat produksi dan pembuatan
b) Tempat pengapalan
c) Lapangan

Penyedia Jasa supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut


perlengkapan dan bahan kepada Pejabat Pembuat Komitmen sesuai yang
dimintanya untuk tujuan pemeriksaan, tetapi bagaimanapun juga tidak
meringankan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya untuk menyediakan
perlengkapan dan bahan sesuai dengan spesifikasi.

7.5. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa supaya menyerahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
spesifikasi yang lengkap, brosur asli dan data bahan dan perlengkapan untuk
mendapat persetujuan, dan harus disediakan sesuai dengan Kontrak dalam
waktu 30 (tiga puluh) hari dari sejak penerimaan Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK). Persetujuan dari spesifikasi, brosur asli dan data bagaimanapun
juga tidak meringankan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya dalam
hubungannya dengan Kontrak.

8. Survey dan Pengukuran Pekerjaan


8.1. Bench Mark
Tanda dasar untuk Proyek merupakan Bench Mark yang terletak berdekatan
dengan Saluran/bangunan seperti terlihat pada Gambar/sesuai petunjuk
Direksi. Ketinggian dari Bench Mark ini adalah didasarkan pada titik tetap
utama. Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terletak pada
Gambar diberikan kepada Penyedia Jasa sebagai referensi. Sebelum
menggunakan suatu Bench Mark dan titik referensi kecuali Bench Mark dasar
untuk setting layout pekerjaan. Penyedia Jasa harus melakukan
pengukuran/pemeriksaan atas ketelitiannya. Pengguna Jasa tidak akan
bertanggung jawab atas ketelitian Bench Mark yang lain begitu juga dengan
titik referensinya.

Penyedia Jasa perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk


kemudahannya, tetapi setiap Bench Mark sementara yang didirikan, rencana
dan tempatnya harus disetujui oleh Direksi dan akan merupakan ketelitian
Spesifikasi Teknik

yang berhubungan dengan Bench Mark yang didirikan oleh Direksi/


Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.

8.2. Permukaan Tanah Asli untuk Tujuan Pengukuran


Muka tanah harus diukur kembali pada saat MC-0.

Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah Penyedia


Jasa akan mengukur dan mengambil lokasi ketinggian lokasi pekerjaan,
dengan menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui Direksi.
Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang
disetujui.

8.3. Peralatan untuk Pengukuran


Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara peralatan pengukuran
untuk dipakai sendiri sesuai petunjuk Direksi dan Konsultan Supervisi
pekerjaan tersebut. Alat dan perlengkapan itu harus baik dan layak dipakai
dan sebelumnya harus di check oleh Direksi dan harus diganti jika hilang
atau rusak. Semua alat-alat dan perlengkapan itu tetap menjadi milik
Penyedia Jasa.

Penjelasan secukupnya harus diserahkan bersama penawaran, untuk


memungkinkan Direksi menilai mutu daripada alat-alat dan perlengkapan
yang akan disediakan Penyedia Jasa. Alat-alat dan perlengkapan itu tidak
boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan kontrak, kecuali dengan ijin atau
perintah Direksi. Seluruh biaya yang dikeluarkan penyedia jasa dalam
mentaati persyaratan dari sub bagian ini harus dianggap termasuk dalam
jumlah analisa harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga.

9. Pekerjaan Sementara
9.1. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan,
spesifikasi, pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan
sementara untuk pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari
pekerjaan sementara dimana Penyedia Jasa bermaksud untuk melaksanakan
di lapangan, pertama- tama diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk
mendapatkan persetujuan sesuai dengan prosedur dalam Spesifikasi Teknis.
Keterlambatan tidak akan meringankan Penyedia Jasa terhadap tanggung
jawab untuk memenuhi ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak
diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.
Spesifikasi Teknik

Yang termasuk pekerjaan sementara meliputi : Akses jalan kerja, Kantor


Direksi, Gudang, Barak Tukang, Jembatan darurat/penyeberangan
sementara lahan kerja dan tempat pembuangan sementara.

Seluruh biaya yang dikeluarkan penyedia jasa dalam mentaati persyaratan


dari sub bagian ini harus dianggap termasuk dalam jumlah analisa harga
satuan dalam daftar kuantitas dan harga.

9.2. Lapangan Kerja


Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan bebas
biaya pembebasan tanah. Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan
pekerjaan sementara pada lokasi seperti pada gambar atau seperti petunjuk
Direksi. Penyedia Jasa hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan anak
buahnya pada tanah yang sudah dibebaskan, termasuk arah jalan masuk
yang disetujui Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut sehingga
mengurangi kerusakan. Sebelum diterimanya pekerjaan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen, tanah harus dikembalikan ke keadaan semula. Penyedia
Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk
semua kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik
milik Pejabat Pembuat Komitmen atau orang lain. Penyedia Jasa mengganti
kerugian terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kerusakan tersebut
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.

9.3. Kantor, Perumahan Staf, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh dsb


(addenda = tergantung kondisi dan keperluan pekerjaan)
Penyedia Jasa harus menyediakan, memelihara dan memindahkan bangunan
sementara seperti kantor, perumahan staf, gudang, bengkel, pemondokan
buruh dan memindahkan bangunan sementara lainnya setelah selesai
pekerjaan.

Penyedia Jasa harus menyediakan sebuah bangunan untuk kantor direksi


sekurang-kurangnya terdiri dari : Ruang rapat, ruang kerja, ruang ibadah
dan dilengkapi dengan peralatan secukupnya serta toilet dan kamar
mandi.

Kantor tersebut harus dibangun dengan baik, tahan air dan dilengkapi dengan
jendela untuk memberikan penerangan yang cukup untuk setiap ruang, diberi
fasilitas air minum, alat penerangan, pembuangan dan alat komunikasi.
Semua biaya untuk keperluan tersebut ditanggung Penyedia Jasa.
Spesifikasi Teknik

Penyedia Jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan


sementara secara umum kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan
pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai
sebelum mendapatkan persetujuan Direksi.

Perumahan staf dan pemondokan buruh harus dilengkapi dengan semua


pelayanan yang perlu seperti pembuangan saluran air bersih, penerangan,
jalan, gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegahan
kebakaran dan peralatan pencegahan api sesuai dengan batas yang
ditentukan dalam Kontrak. Seluruh biaya yang dikeluarkan penyedia jasa
dalam mentaati persyaratan dari sub bagian ini harus dianggap termasuk
dalam jumlah analisa harga satuan dalam daftar kuantitas dan harga.

9.4. Pekerjaan Kistdam dan Pengeringan/ dewatering selama Pelaksanaan


Gambar, metode pelaksanaan pekerjaan, pengeringan dibuat oleh
Penyedia Jasa dan dimintakan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.
Pengeringan air harus dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan saluran,
drainase dan bangunan atau sesuai petunjuk Direksi. Penyedia Jasa
bertanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir atau
kegagalan pengeringan air atau pekerjaan pengamanan.

Kistdam, semua tanggul atau pengeringan air sementara harus segera


dibongkar atau diratakan sehingga kelihatan baik dan tidak mengganggu
kelancaran aliran air setelah pekerjaan perbaikan bangunan dan saluran
selesai.

Cara pengeringan air yang dilakukan oleh Penyedia Jasa harus mendapat
persetujuan Direksi, dan tidak boleh mengganggu jalannya air yang
dibutuhkan untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada.

Apabila pelaksanaan pekerjaan berada di bawah muka air tanah, air tersebut
supaya dipompa dahulu sebelum dilakukan penggalian.

Pengeringan air dilakukan sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara


kestabilan dari dasar dan sisi miring yang digali sehingga semua pelaksanaan
konstruksi dikerjakan pada keadaan kering.

Sub pasal ini mengacu untuk item pekerjaan kistdam dan dewatering seperti
yang dijelaskan sebelumnya dalam satuan lumpsum dan akan dibayarkan
sebagai berikut:
Spesifikasi Teknik

a. 60% apabila semua perlengkapan dan fasilitas yang ditunjukkan


dalam jadwal pelaksanaan yang telah disetujui dan dibangun di lokasi
b. 40% nya apabila kegiatan-kegiatan telah selesai dan peralatan dan
fasilitas telah dipindahkan dari lokasi

9.5. Pengalihan Sementara dari Saluran Irigasi yang ada


Penyedia Jasa tidak diperbolehkan mengganggu saluran irigasi yang ada
selama pelaksanaan pekerjaan. Bila pengalihan sementara dari saluran
irigasi yang ada merupakan satu-satunya penyelasaian masalah, maka
Penyedia Jasa supaya menyerahkan rencana pengalihan sementara untuk
mendapatkan persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen. Setelah rencana itu
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen, pelaksanaan pekerjaan
pengalihan sementara harus sesuai dengan rencana yang telah disetujui.

Seluruh biaya yang dikeluarkan penyedia jasa dalam mentaati persyaratan


dari sub bagian ini harus dianggap termasuk dalam jumlah analisa harga
satuan dalam daftar kuantitas dan harga.

10. Keamanan dan Pemeriksaan Kesehatan


10.1. Umum
Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu selama
pelaksanaan pekerjaan, antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan
lapangan, bahan peledak dan bensin, pemagaran sementara, keamanan dan
pencegahan kebakaran.

10.2. Sistem Pengawasan Keamanan


Penyedia Jasa supaya mengatur sistim pengawasan keamanan dan
organisasinya dan diserahkan untuk mendapatkan persetujuan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen. Sistim pengawasan keamanan dengan
kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup untuk menghindari kecelakaan
dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik yang bersangkutan.

Sistim pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan


program yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku
di Negara Indonesia.

10.3. Peraturan dan Penyelenggaraan Kesehatan


Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih
dan keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk
penggunaan tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui
Spesifikasi Teknik

oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan


tersebut dan oleh Penguasa setempat.

Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil


langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja
tetap bersih.

Penjelasan pada bagian ini tidak terbatas pada hal-hal yang diuraikan tersebut
diatas tetapi juga pada hal tambahan lain sesuai dengan arahan direksi
menurut peraturan terkait yang berlaku.

Pengukuran pada sub pasal ini sesuai dengan satuan pasti dalam daftar
kuantitas dan harga sesuai dengan item pekerjaan terkait di dalamnya.

Semua biaya yang dikeluarkan penyedia jasa dalam memenuhi persyaratan


sub bagian ini sudah dianggap termasuk dalam jumlah sesuai satuan
pekerjaan dalam penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta
keselamatan konstruksi yang dimasukkan dalam daftar kuantitas dan harga.

B. PEKERJAAN TANAH
1. Pekerjaan Pembersihan dan Stripping
a) Semua daerah di sekitar jalur yang perlu dibersihkan seperti yang ditentukan oleh
Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut, harus dibersihkan dari segala
pohon-pohon, semak-semak sampah dan bahan lain yang mengganggu dan bahan-
bahan itu harus dibuang, kecuali bila ada ketentuan lain yang disetujui oleh Direksi
dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut. Umumnya hanya pohon-pohon yang
mengganggu bangunan yang dimaksudkan dalam spesifikasi ini yang harus
dibuang, dan ditumpuk di tempat-tempat yang ditunjuk oleh Direksi dan Konsultan
Supervisi pekerjaan tersebut di sepanjang tepi jalan atau batas tanah. Pagar-pagar,
dinding-dinding, bangunan-bangunan reruntuhan dari tempat-tempat pekerjaan
harus dibuang menurut persetujuan Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan
tersebut.

b) Penyedia Jasa harus membongkar akar-akar, kemudian mengisi lobang dan


dipadatkan dan memindahkan dari tempat semua bahan-bahan yang timbul akibat
pembersihan lapangan.

c) Penyedia Jasa diminta untuk memulai pembersihan jauh sebelum pekerjaan


pembangunan dimulai.
Spesifikasi Teknik

d) Semua kerusakan terhadap pekerjaan-pekerjaan dan milik umum atau


Perorangan yang diakibatkan pekerjaan pembersihan yang dilaksanakan oleh
Penyedia Jasa harus diperbaiki atau diganti biaya Penyedia Jasa.

e) Pengukuran dan pembayaran

- Pengukuran

Pembersihan lapangan harus berdasarkan pada jumlah luasan dalam meter luas

(m2) sebagaimana ditunjukkan pada gambar dan ditentukan disini atau


sebagaimana diperintahkan direksi

- Pembayaran

Pembayaran untuk pekerjaan ini harus dilakukan berdasarkan satuan meter luas
(m2) yang dimasukkan dalam daftar kuantitas dan harga, dan harus mencakup
semua biaya-biaya untuk penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
sarana, alat bantu dan lain-lain untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan persyaratan
yang digambarkan dalam spesifikasi ini.

2. Galian pada Pondasi Bangunan


a) Sebelum mengadakan kegiatan galian pondasi, Penyedia Jasa diwajibkan
memperhitungkan struktur tanah dan bangunan (bila ada) lokasi yang akan digali.
Metode galian penyedia jasa harus dipertimbangkan terhadap struktur tanah sekitar
lokasi dan alat gali yang digunakan. Dasar dan sisi galian, dimana akan didirikan
bangunan harus selesai dengan rapi menurut duga/tingkat dan dimensi yang
tertuang pada gambar bestek. Jika waktu penggalian material yang digali
melampaui garis dan tingkat yang telah ditentukan, galian yang melampaui batas
tadi harus ditimbuni lagi seluruhnya dengan material yang terpilih kemudian
ditumbuk atau digilas lapis demi lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm dengan
dan atas biaya Penyedia Jasa.
b) Jika tanah pondasi asli (natural foundation) terganggu atau longgar karena
pekerjaan-pekerjaan penggalian Penyedia Jasa, ia harus dipadatkan dengan
menumbuknya atau menggilasnya atau jika Direksi dan Konsultan Supervisi
pekerjaan tersebut menghendakinya ia harus dipindahkan atau diganti dengan
bahan yang terpilih yang seluruhnya harus dipadatkan.
c) Jika pada suatu tempat penggalian bangunan atau penggalian untuk bangunan
lainnya yang dikehendaki dipakai bahan yang tidak cocok, untuk pondasi menurut
ketentuan Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut, maka Direksi dan
Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut akan memerintahkan secara tertulis untuk
memindahkan barang-barang yang tidak cocok tersebut dan dipadatkan seluruhnya
Spesifikasi Teknik

dengan menumbuknya atau menggilasnya lapis demi lapis yang tebalnya tidak
boleh lebih dari 15 cm.
d) Untuk galian batu atau tanah keras dapat digunakan peralatan khusus atau yang
diperlukan sesuai dengan pelaksanaan sesuai petunjuk Direksi/Konsultan
Supervisi.
e) Penyedia Jasa harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa
Pembangunan. Cara menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan pembuangan
air harus dengan cara yang dapat disetujui oleh Direksi/ Konsultan Supervisi
pekerjaan tersebut.
f) Penyedia Jasa harus menjamin adanya peralatan yang stand by (siap) dan cukup
di lapangan setiap waktu guna menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan
air.
g) Galian terbuka lain yang dilaksanakan misalnya membuang material galian, atau
untuk keperluan lain, harus sesuai ijin dan petunjuk Direksi, konsultan supervisi dan
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
h) Apabila Penyedia Jasa melaksanakan galian lebih atau melebihi ukuran pada
gambar Bekisting, untuk maksud dan alasan tertentu, menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa. Semua galian yang diperintahkan itu harus ditimbun dengan
material sesuai dengan petunjuk Direksi dan biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa.
i) Galian dan timbunan tanah, yang timbul akibat dari metode kerja dan bukan
menjadi bagian dari konstruksi hanya dibayarkan sesuai lebar dasar bangunan
ditambah kemiringan tanah V:H 5:1
j) Pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan ukuran yang lengkap seperti
yang disyaratkan dan harus selesai sesuai dengan batas dan tahapan yang
diijinkan, kecuali pada ujung-ujung batuan yang tajam, diijinkan adanya toleransi,
asalkan tidak lebih dari 20 cm dan permukaan yang tidak tertutup dengan beton,
harus diratakan sesuai petunjuk Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan
tersebut. Untuk pembayaran atas pekerjaan tersebut, dibayarkan sesuai dengan
volume pekerjaan yang dilakukan.
k) Luasnya penggalian tanah harus diusahakan sekecil mungkin sesuai gambar
bestek. Penggalian dimulai pada muka tanah dengan keharusan mengambil
kelebaran yang sesuai menurut petunjuk pada gambar atau sesuai yang ditentukan
oleh Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut, dan harus turun ke bawah
dan akhirnya baru menambah luasnya.

l) Cara dan metode galian tidak boleh membahayakan bangunan/lahan pekerjaan.


Pembangunan saluran terbuka dan pipa selalu harus dibatasi pada panjang yang
telah mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu secara tertulis. Pekerjaan pada
Spesifikasi Teknik

setiap panjang yang sudah disetujui, diselesaikan sampai disetujui Direksi dan
Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai.
m) Bila terjadi keruntuhan/kerusakan tanah dan bangunan disekitar lahan galian
akibat kecerobohan dan kekurang telitian metode pelaksanaan, maka seluruh
resiko menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
n) Pejabat Pembuat Komitmen akan membayar pada Penyedia Jasa biaya timbunan
untuk mengisi kembali galian tambahan pada patahan yang disebabkan sifat -
sifat batuan tersebut, yang bukan disebabkan kesalahan Penyedia Jasa, sesuai
saran dari Direksi. Pembayarannya sesuai dengan Harga Satuan yang
dicantumkan dalam Rencana Biaya Pekerjaan (BOQ)
o) Pengukuran (untuk pembayaran) setiap klasifikasi material galian terbuka harus
dibuat menurut batas, tingkatan dan ukuran yang ditunjukan dalam gambar atau
sesuai dengan petunjuk Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.
Pengukuran tersebut didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum galian hingga
permukaan galian seperti disebut di atas. Dasar perhitungan adalah gambar
potongan melintang profil tanah yang disetujui sebelum galian dan garis, kelandaian
dan ketinggian yang ditentukan atau diterima dari pekerjaan galian yang
diselesaikan. Metoda perhitungan akan merupakan metoda luas ujung rata-rata,
dengan menggunakan penampang melintang pekerjaan kecil dengan interval 50 m
untuk bagian lurus dan interval 25 m pada bagian tikungan. Klasifikasi material
yang digali ditentukan Direksi berdasarkan analisa dan pertimbangan Direksi dan
Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.
p) Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas yang diukur dengan metode survai,
sebelum pekerjaan galian dimulai hingga galian selesai dilaksanakan. Oleh
karena itu Penyedia Jasa harus melaksanakan survai pengukuran sehingga bisa
diketahui dimensi dan elevasi permukaan asli dan permukaan pada akhir galian.
Penyedia Jasa harus menyerahkan usulan garis besar yang akan digali, potongan
melintang dan metode survai yang digunakan, 7 (tujuh) hari sebelum dimulainya
survai pengukuran. Garis dan titik-titik pokok harus ditetapkan lebih dahulu yang
dihubungkan dengan elevasi pada bangunan yang permanen.

Pembayaran untuk setiap klasifikasi galian pada galian terbuka dilakukan sesuai
dengan harga satuan per meter kubik seperti dicantumkan pada Rencana Biaya
Pekerjaan. Harga satuan tersebut sudah termasuk biaya semua tenaga kerja,
peralatan dan material yang diperlukan untuk pekerjaan galian.

3. Galian untuk Bangunan-bangunan


a) Umum
Spesifikasi Teknik

Bab ini menunjukkan pada galian bangunan yang dilaksanakan berdasarkan


kontrak.

Galian bangunan mencakup semua galian yang berhubungan dengan


pelaksanaan pekerjaan saluran, dan bangunan irigasi yang meliputi jembatan,
gorong- gorong, talang, bangunan sadap dan corongan, perlindungan tebing, dan
macam pekerjaan yang lain dimana ditentukan oleh Direksi bahwa ada galian
bangunan.

Penyedia jasa harus melakukan semua galian bangunan untuk material apapun
yang mungkin dijumpai sesuai dengan spesifikasi ini, gambar-gambar dan
ketentuan-ketentuan Direksi. Penyedia jasa harus menyiapkan dan
mengoperasikan semua kebutuhan yang diperlukan untuk penggalian,
pengangkatan, pengangkutan dan peralatan yang lain yang diperlukan yang
berkaitan dengan jenis material yang dijumpai. Pekerjaan galian untuk berbagai
macam pekerjaan harus dilaksanakan sesuai lebar, panjang, kedalaman dan profil-
profil seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti ukuran-ukuran yang lain yang
mungkin diperintahkan oleh Direksi secara tertulis.

Bila dipandang perlu, tebing-tebing dari seluruh pekerjaan galian harus


ditopang dengan baik dan disangga dengan penopang dan papan dan tebing-
tebing harus ditutup dengan turap, apabila diperlukan untuk mencegah masuknya
pasir, lumpur, dan lain-lain.

Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapikan, Direksi harus diberitahu,
sehingga ia akan melakukan pemeriksaan dengan resmi. Galian tidak diperbolehkan
diisi atau ditutup dengan beton sebelum diperiksa dan sebelum Penyedia jasa diberi
wewenang untuk melaksanakannya.

b) Galian yang Melampaui Batas yang Ditentukan


Bila terjadi kelebihan galian karena suatu alasan atau sebab apapun, kecuali
atas perintah Direksi, Penyedia jasa harus, dengan biaya sendiri, memperbaiki
kelebihan galian tersebut sampai batas dan ketinggian galian yang dibutuhkan
sebagaimana yang akan digunakan sebagai bentuk galian yang benar, kecuali
bila ditentukan lain oleh Direksi.

c) Galian Bangunan

Kecuali jika tidak ditunjukkan dalam gambar atau ditentukan lain oleh Direksi,
Penyedia jasa harus melaksanakan galian bangunan dengan salah satu dari dua
tipe profil yang digambarkan berikut:
- Bila rata-rata kedalaman galian, yang telah ditentukan oleh Direksi lebih kecil
atau sama dengan 1.20 m, kemiringan lereng harus satu kesatuan vertikal
Spesifikasi Teknik

dengan satu kesatuan horizontal, dengan ruang bebas arah horizontal pada
sisi bawah dari rencana kaki terhadah awal dari lereng galian adalah 250 mm

- Bila rata-rata kedalaman galian, yang telah ditentukan oleh Direksi lebih besar
atau sama dengan 1.20 m, kemudian kemiringan harus satu kesatuan vertical
dengan 0.5 kesatuan horisontal dengan ruang bebas arah horizontal pada
sisibawah dari rencana kaki terhadah awal dari lereng galian adalah 1000 mm

Dasar dan lereng-lereng tepi galian berbatasan dengan beton yang akan
ditempatkan, penyelesaian pekerjaannya harus dengan ketelitian ukuran yang
akurat sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau ditetapkan oleh Direksi, dan
bidang permukaan yang dipersiapkan harus dipadatkan seluruhnya dengan alat
pemadat yang memadai, sehingga mendapatkan pondasi yang memenuhi. Jika
di suatu tempat terdapat material pondasi asli terusik selama proses penggalian,
material tersebut harus dibongkar dan diisi dengan material yang disetuju i atau
beton dan dipadatkan, semuanya merupakan beban Penyedia jasa.

d) Pengukuran dan Pembayaran

- Pengukuran

Pengukuran untuk setiap jenis material galian harus dilaksanakan


sampai batas–batas ketinggian-ketinggian dan ukuran-ukuran seperti
ditunjukan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi dan pengukuran harus
didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum penggalian dan permukaan
galian yang sebenarnya seperti yang disetujui oleh Direksi. Jenis dari material
galian akan diklasifikasikan sesuai dengan item dalam daftar kuantitas dan
harga.

- Pembayaran

Pembayaran untuk galian tanah biasa dalam berbagai macam material,


kedalaman, diatas atau dibawah air, harus dilakukan berdasar harga satuan
tiap m3 yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap
mencakup semua kompensasi untuk penyediaan semua tenaga, material,
peralatan, sarana, alat-alat bantu dan lain-lain untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
persyaratan yang digambarkan dalam spesifikasi ini.

4. Galian Tanah Longsor (Slide Material)


Tanah yang tidak dapat bertahan pada lereng-lereng diatas bangunan eksisting yang
ditentukan oleh direksi dan material material yang mungkin longsor ke daerah tersebut,
harus dipindahkan dan dirapikan oleh penyedia jasa menurut cara yang disetujui.
Penyedia jasa mungkin diminta pula untuk menggali daerah daerah yang mungkin
Spesifikasi Teknik

akan longsor diluar batas-batas penggalian untuk mencegah kerusakan pada


bangunan eksisting.

Pengukuran dan Pembayaran

- Pengukuran

Pengukuran untuk setiap jenis material galian harus dilaksanakan


sampai batas–batas ketinggian-ketinggian dan ukuran-ukuran seperti
ditunjukan dalam gambar atau ditentukan oleh Direksi dan pengukuran harus
didasarkan pada permukaan tanah asli sebelum penggalian dan permukaan
galian yang sebenarnya seperti yang disetujui oleh Direksi. Jenis dari material
galian akan diklasifikasikan sesuai dengan item dalam daftar kuantitas dan
harga.

- Pembayaran

Pembayaran untuk galian tanah biasa dalam berbagai macam material,


kedalaman, diatas atau dibawah air, harus dilakukan berdasar harga satuan
tiap m3 yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus
dianggap mencakup semua kompensasi untuk penyediaan semua tenaga,
material, peralatan, sarana, alat-alat bantu dan lain-lain untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai
dengan semua persyaratan yang digambarkan dalam spesifikasi ini.

5. Pembuangan Hasil Galian

a) Hasil galian bisa digunakan sebagai timbunan kembali sesuai standar yang disetujui
oleh direksi dan konsultan supervisi.
b) Kelebihan galian yang tidak dibutuhkan untuk pekerjaan tanah, baik setempat atau
di tempat lain dimana volume galian dan timbunan tidak seimbang di sepanjang
saluran, harus ditempatkan pada lokasi pembuangan (Disposal Area) dan dirapikan
sesuai petunjuk Direksi/Konsultan Supervisi.
c) Perubahan lokasi, atau tambahan pada daerah pembuangan untuk kenyamanan
Penyedia Jasa sendiri akan dibuat biayanya ditanggung sendiri oleh Penyedia Jasa
sesuai petunjuk Direksi.
d) Penyedia Jasa akan menyerahkan proposal / usulan kepada Direksi untuk meminta
persetujuan untuk pembuangan material di daerah lain dari yang sebelumnya
disetujui dan untuk perlindungan material ini dari erosi, sekurang-kurangnya dalam
30 hari kalender sebelum dimulainya pengang-kutan material ke area tersebut.

Pengukuran dan Pembayaran


Spesifikasi Teknik

- Pengukuran

Pengukuran untuk setiap hasil galian harus dilaksanakan sampai batas–batas


ketinggian-ketinggian dan ukuran-ukuran seperti ditunjukan dalam gambar
atau ditentukan oleh Direksi dan pengukuran harus didasarkan pada
permukaan tanah asli sebelum penimbunan/pembuangan dan tinggi
timbunan/buangan yang sebenarnya seperti yang disetujui oleh Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran untuk timbunan/buangan berdasarkan harga satuan.tiap m3


yang terdapat dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap
mencakup perataan dan perapian hasil galian material.

6. Timbunan Tanah
6.1 Timbunan Tanah Kembali

a) Tanah galian yang sesuai dapat digunakan kembali setelah cukup kering untuk
segera dipadatkan setelah penggalian, kecuali tanah yang terlalu basah harus
diletakan dahulu ditempat penimbunan sementara yang disetujui oleh Direksi agar
kadar airnya berkurang hingga mencapai batas yang diijinkan untuk tanah
timbunan pada tanggul atau dengan persetujuan khusus dari Direksi pekerjaan.
Tanah tersebut diijinkan untuk dipergunakan kembali apabila ditentukan oleh
Direksi pekerjaan lebih praktis untuk mengeringkan tanah yang basah tersebut
ditempat / lokasi pekerjaan hingga kadar airnya berkurang dan cukup untuk
dipadatkan.

b) Setiap pekerjaan timbunan tanah harus dilakukan secara rapi dan diratakan sesuai
petunjuk Direksi dan Supervisi Konstruksi.

6.2 Timbunan Tanah Didatangkan


a) Semaksimal mungkin bahan untuk timbunan diusahakan dari bahan hasil galian
sehingga keseimbangan antara galian dan timbunan dapat tercapai. Sejauh
material dari bahan galian tidak mencukupi dan/atau kualitas bahan dari galian tidak
memenuhi syarat untuk timbunan maka diupayakan mengambil bahan timbunan
dari borrow setelah mendapat persetujuan dari Direksi. Dimana disebutkan atau
diperintahkan oleh Direksi, bahan timbunan yang diperlukan untuk pekerjaan harus
diambilkan dari daerah tanah luar (Borrow Area) yang disetujui oleh Direksi dan
Konsultan Supervisi.
Spesifikasi Teknik

b) Penyedia jasa harus membentuk dan memadatkan bahan-bahan timbunan tersebut


sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam gambar.

6.3 Penempatan dan Pemadatan


a) Sebelum pekerjaan timbunan dimulai, Penyedia Jasa harus mengadakan percobaan
pemadatan tanah dengan disaksikan oleh Direksi, dan menggunakan peralatan
yang sesuai paling sedikit tiga (3) lapis tanah dihamparkan, dimana
percobaan pemadatan di lapangan akan dilaksanakan berdasarkan hasil dari
percobaan pemadatan tersebut, jenis jumlah perlengkapan serta peralatan untuk
pemadatan, jumlah minimum banyaknya lintasan yang diperlukan, dan ketebalan
lapisan tanah yang dihamparkan akan dapat ditentukan dari hasil percobaan
tersebut. Hasil percobaan ini tidak membebaskan Penyedia Jasa dalam segala hal
dari kewajibannya untuk mendapatkan batas pemadatan sebagai yang ditentukan
dalam kontrak.

b) Tanah yang akan dipadatkan harus dihamparkan lapis demi lapis secara horizontal
dengan ketebalan dari setiap lapisan setelah dipadatkan tidak lebih dari 15 cm,
dalam segala hal kecuali ditentukan lain dari hasil percobaan pemadatan sebagai
yang disebutkan di atas atau diperintahkan oleh Direksi

c) Bila dalam pelaksanaan pekerjaan timbunan akan menggunakan bahan tanah


galian dari hasil pekerjaan yang dilakukan dengan alat-alat besar, pemadatan
dengan cara manual tidak diizinkan kecuali pada daerah-daerah yang tidak
terjangkau oleh alat mekanis. Penghamparan tanah timbunan harus sedemikian
rupa, sehingga setelah dipadatkan tanah timbunan tersebut menjadi homogen dan
benar-benar padat.

d) Kandungan air dari tanah timbunan harus dijaga sedemikian baik secara
pengeringan alami atau dengan pembasahan memakai alat semprot. Pemadatan
harus menggunakan alat pemadat, penggetar atau peralatan lainnya yang disetujui
Direksi. Pengadaan air untuk pekerjaan tersebut menjadi tanggungan Penyedia
Jasa.

e) Pembayaran untuk pekerjaan timbunan akan dihitung berdasarkan volume bahan


tanah timbunan berdasarkan dimensi dan elevasi yang ditunjukan dalam gambar.
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan berdasarkan satuan meter kubik

f) Seluruh biaya pemadatan tanah sudah termasuk biaya penyediaan air, biaya
penyemprotan atau pengeringan tanah timbunan.

Pengukuran dan Pembayaran


- Pengukuran
Spesifikasi Teknik

Pengukuran untuk pembayaran harus dilakukan dalam meter kubik (m3)


sebagaimana volume yang ditunjukkan pada gambar atau ditetapkan oleh
Direksi. Pengukuran tidak akan dilakukan diluar batas timbunan yang ditetapkan.

- Pembayaran

Kegiatan timbunan yang akan dibayar sesuai dengan item pekerjaan dalam daftar
kuantitas dan harga.

Pembayaran untuk timbunan harus dilakukan berdasarkan harga satuan seperti


tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan harus dianggap termasuk
seluruh kompensasi untuk penyediaan semua tenaga kerja, bahan timbunan,
peralatan, alat bantu dan sebagainya, untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
persyaratan yang dijelaskan dalam spesifikasi.

C. BETON
1. Umum
Spesifikasi ini berlaku untuk semua pekerjaan beton termasuk bahan materialnya
sehubungan dengan bangunan-bangunan yang strukturnya terdiri dari beton masa
(mass concrete) maupun beton bertulang yang harus dilaksanakan Penyedia
jasa sesuai sesuai dengan kewajibannya. Semua pekerjaan harus dilaksanakan
sesuai dengan uraian dibawah ini, seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau
menurut pengarahan Direksi. Kegiatan pekerjaan beton harus dilaksanakan
dengan kehadiran Direksi atau wakilnya. Selambat-lambatnya tiga puluh (30) hari
sebelum instalasi “Batching Plant” beserta alat -alat lainnya oleh Penyedia jasa akan
dipakai untuk pengolahan, penanganan, pengangkutan, penyimpanan, dan
menakar bahan-bahan seperti mengaduk, mengangkut, mengecor beton dan
membuat adukan pasangan (“mortar”), Penyedia jasa harus menyerahkan bagan
alir, gambar dan uraian tertulis untuk memungkinkan pengelolaan yang benar dan
berfungsi penuh dari “Batching Plant”-nya guna menghasilkan metode
pelaksanaan pengecoran beton pada pekerjaan permanen (tetap) yang sesuai dengan
kontrak. Batching Plant harus memiliki jarak dengan lokasi pekerjaan terdekat maksimal
8,5 km.
Jika Penyedia jasa ingin membeli beton jadi atau mortar dari pabrik, Penyedia jasa
harus memberi tahu Direksi secara tertulis, selambat-lambatnya tiga puluh (30)
hari sebelum dimulainya pekerjaan beton sesuai dengan keinginannya itu,
pemberitahuannya terdiri atas uraian lengkap tentang pabrik beton, nama
supplier, tempat dan kemampuan dari “Batching Plant”-nya, alat-alat pendukungnya,
pengalamannya beserta keandalannya untuk menghasilkan beton bermutu dengan
Spesifikasi Teknik

tepat waktu dan lain-lainnya untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Tanpa


persetujuan Direksi, Penyedia jasa tidak boleh menggunakan “Batching Plant”
-nya maupun peralatan untuk pengolahan dan/atau membeli serta mendatangkan
beton jadi dari pabrik atau supplier.
Semua persiapan pengamanan yang tepat harus diikuti oleh Penyedia jasa
sesuai dengan ketentuan- ketentuan di Spefikasi Umum sehingga air buangan dari
pengolahan maupun perawatan beton yang mengandung endapan-endapan
bahan- bahan tidak boleh langsung di buang ke sungai dan di dilimpahkan ke
tempat disekitar pekerjaan.

2. Semen dan Campuran Tambahan


2.1 Semen
Semen yang digunakan dalam pekerjaan ini harus mempunyai mutu yang sama
dengan Portland Cement, tipe biasa, sesuai standar No.8 dari JIS R 5210 dan SNI
2049-90-A atau ASTM nomor C150, dan/atau atas persetujuan Direksi.

Sebelum pemesanan semen, Penyedia jasa harus memberi tahu Direksi tentang detail
dari semen yang akan dibeli. Semen harus dikirim ke lokasi pekerjaan dengan disertai
sertifikat mutu dan lulus pengujian dari pabriknya. Setibanya dilapangan, sertifikat
itu harus diserahkan ke Direksi.

Penyedia jasa harus menyediakan sarana penyimpanan semen dengan baik.


Tanki besi dan bak penyimpanan semen pada batching plant harus kedap air
dan dikonstruksi sedemikiaan rupa sehingga tidak memungkinkan adanya
simpanan mati. Jika Direksi memperkiran bahwa ada simpanan mati pada bak
atau silo, maka bak atau silo itu harus dikosongkan dan dibersihkan sekurang-
kurangnya setiap 4 bulan sekali.

Semen yang dipak dalam kantong harus dikirim sesuai persetujuan Direksi dan
harus disimpan dalam gudang yang sepenuhnya kedap air serta dilengkapi dengan
sarana untuk menyerap kelembaban, dimana prasarana kedap itu harus mendapat
persetujuan Direksi. Penempatan semen harus diatur agar ada jalan longgar untuk
pemeriksaan, serta dilengkapi dengan nomor-nomor identitas masing-masing
pengirim semen.

Semen harus disimpan di gudang yang mempunyai lantai dengan ketinggian kurang
lebih tiga puluh (30) cm diatas permukaan tanah sedemikian rupa sehingga untuk
semen yang pertama masuk harus dapat dikeluarkan yang pertama pula. Diantara
masing-masing tumpukkan semen harus diberi jarak yang cukup. Satu tumpukkan
Spesifikasi Teknik

max tiga belas (13) sak atau kurang dari itu, sesuai denganpengarahan Direksi, bila
penyimpanannya diperkirakan lebih lama dari enam puluh (60) hari

Semen tidak boleh disimpan dilapangan lebih lama dari sembilan puluh (90)
hari untuk pemakaian pekerjaan tetap kecuali hasil pengujian mengatakan hasilnya
memuaskan

Jika semen rusak atau rusak dalam pengiriman, penanganan atau penyimpanan
maka harus disingkirkan dari tempat kerja secara cepat dan pasti.
Penyedia jasa tidak boleh lengah untuk menjamin stok semen selalu tersedia dilokasi
pekerjaan dan harus melaporkan setiap tanggal 10 tiap Bulan kepada Direksi
mencakup data-data sebagai berikut:

- Stok semen di lapangan pada hari terakhir dari bulan sebelumnya.


- Penerimaan semen dalam bulan sebelumnya.
- Semen yang digunakan untuk pekerjaan permanen selama bulan yang lalu.
- Data Lainnya seperti diperlukan oleh Direksi.

2.2 Bahan Campuran Tambahan.


Penyedia jasa bisa diijinkan secara tertulis oleh Direksi untuk menggunakan obat
semen/bahan campuran tambahan sehingga dapat memperbaiki
kemungkinan/kemudahan pelaksanan maupun penyelesaian akhir dari pekerjaan
beton dan adukan mortar.

Obat semen jenis air-entraining admixture bisa dipakai untuk semua beton kecuali
seperti diarahkan oleh Direksi. Obat semen ini harus sesuai dengan ASTM nomor
C. 260 atau yang setara dan disetujui oleh Direksi. Dengan pengecualian untuk
air-entraining admixture, Penyedia jasa harus memberi tahu Direksi atas usul
obat semen ini baik sebagai obat set-retarding, water reducing ataupun
mempercepat pengentalan beton termasuk sumber dari mana obat ini dapat
diperoleh, sekurang-kurangnya sembilan puluh (90) hari sebelum waktu yang
direncanakan untuk penggunaan bahan tambahan tersebut. Penyedia jasa
harus menyampaikan kepada Direksi keterangan teknik dan contoh-contoh
bahan tambahan yang akan dipergunakan.

Semua pengujian obat semen/bahan campuran tambahan ini diakukan oleh


Penyedia jasa dengan biaya sendiri dan hasilnya harus diserahkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuannya.

Banyaknya bahan tambahan yang dipakai pada masing-masing adukan beton dan
pada bagian dari pekerjaan beton yang akan menggunakan obat ini akan
Spesifikasi Teknik

ditentukan oleh Direksi. Batas-batas untuk maximum slump, maupun


berkurangnya slump selama pengangkutan serta waktu yang diijinkan untuk beton
tetap berada dimixer (waktu pengadukan oleh mixer) bisa dirubah oleh Direksi bila
persetujuan penggunaan bahan ini diberikan.

Semua biaya penggunaan obat semen ini harus sudah termasuk dalam harga satuan
kontrak per meter kubik dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk item beton yang
digunakan dimana obat semen/bahan campuran tambahan akan digunakan dan
tidak ada pembayaran terpisah untuk item yang sama harus dipertimbangkan oleh
Pemilik.

3. Agregat
3.1 Umum
Terkecuali bila Penyedia jasa ingin membeli beton jadi dari pabrik, material untuk
membuat agregat halus dan kasar harus diperoleh dari lokasi pengambilan batu yang
cocok atau tempat lain yang disetujui oleh Direksi.

Dalam hal Penyedia jasa ingin membeli agregrat dari sumber lain seperti dari
pabrik atau supplier, Penyedia jasa harus menyerahkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan, hasil uji, data dan informasi lainnya sehubungan
dengan sifat-sifat fisik dan kimiawi serta mutu agregrat yang akan dibeli dan
dipakai sekurang-kurangnya tiga puluh (30) hari sebelum agregrat itu digunakan.

Semua biaya yang timbul dari pembuatan atau pembelian agregrat beton harus sudah
dimasukkan dalam analisa harga satuan dalam kontrak yang disebutkan pada masing-
masing item untuk beton dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3.2 Agregrat Halus


Istilah agregrat halus berarti agregrat yang mempunyai ukuran maximum lima
(5) mm dan bahannya bersifat keras.
Agregrat halus harus bersih, keras, kuat, padat, tahan air, tidak berlapis-lapis, dan
harus bersih dari debu, tidak bergumpal, tidak lunak, tidak keropos, tidak pipih,
tidak alkali, tidak ada bahan organik, tidak lunak, atau bahan lain yang rapuh.
Tidak boleh mengandung lebih dari tiga (3) persen bahan yang lolos saringan 0,088
mm atau ayakan No.200 dengan pencucian atau tidak boleh lebih satu (1%)
persen lempung atau satu (1%) persen bahan lunak. Menggunakan pasir dari pantai
laut tidak diizinkan tanpa persetujuan dari Direksi.
Spesifikasi Teknik

Untuk beton yang expose tidak boleh menggunakan agregrat halus


yang menyebabkan perubahan warna pada permukaan warna pada permukaan
beton. Agregrat halus di uji terhadap “sodium sulphate soundness” sesuai
dengan JIS A
1122 atau SNI 1750-90- A untuk lima (5) putaran dan harus
menunjukkan kehilangan maksimum tidak boleh lebih dari sepuluh (10%) persen.
Agregrat halus harus serba merata gradasinya dan bila diuji sesuai PBI 1971
N.1.2 hasilnya dinyatakan sebagai berikut:
- sebagai agregrat halus bila kurang dari dua (2%) persen (terhadap berat)
tertahan pada ayakan 4 mm.
- sebagai agregrat halus bila kurang dari sepuluh (10%) persen (terhadap
berata) tertahan pada ayakan 1 mm.
- sebagai agregerat halus bila delapan puluh (80%) sampai sembilan puluh
lima (95%) persen (terhadap berat) tertahan pada ayakan 0,25 mm atau yang
setara dari tabel sebagai berikut :

Ayakan yang dipakai den Standar persentase


gan ukuran lubang rata- berdasar bobot
rata (mm) yang lolos dari setiap
ayakan
(%)
10 100

5 90 – 100

2.5 80 – 100

1.2 50 – 90

0.6 25 – 65

0.3 10 – 35

0.15 2-10

Modulus kehalusan dari agregrat halus harus berkisar antara 2.5 sampai 3.3. Persentasi
dari bahan yang merugikan agregrat halus tidak boleh lebih dari nilai-nilai berikut:

Persentasi berat (%)


Jenis
Spesifikasi Teknik

Gumpalan lempung 1.0

Material yang lolos dari ayakan ukuran 0,088 mm 3.0*

Material yang tertahan dari ayakan ukuran 0.297 0.5


mm dan mengapung didalam cairan yang
mempunyai berat jenis 1.95

* Jika materialnya lebih halus dari ukuran ayakan 0.088 mm dan terdiri dari debu-
debu batuan serta bebas dari lempung ataupun lumpur persentasi ini bisa
ditingkatkan sampai menjadi lima (5%) persen.

3.3 Agregrat Kasar


Istilah agregrat kasar dipakai untuk agregrat dengan ukuran minimum lima (5)
mm dan diproyek ini untuk pekerjaan beton diperlukan agregrat kasar dengan
ukuran berkisar dari lima (5) mm sampai dengan empat puluh (40) mm. Agregrat
kasar terdiri ari batu-pecah, kerikil alam atau bahan lain yang baik dengan sifat-
sifat karakteristik yang hampir sama. Agregrat kasar harus bersih, keras, tawar
(tidak asin), tidak rapuh, bentuk tajam, padat, tidak berselaput, merupakan pecahan
batu yang tahan lama serta bebas dan batu-batu pipih, panjang, serta tidak
mengandung bahan organis dan bahan jelek lainnya.
Agregrat kasar harus bergradasi uniform dengan ukuran maksimum
seperti diperlukan untuk bermacam- macam klas beton sesuai dengan PBI 1971,
N.1.2. Agregat kasar akan ditolak bila:
Kehilangan berat saat menggunakan grading A dalam Los Angeles
abrasion test, melebihi sepuluh (10%) persen terhadap berat pada seratus
(100) putaran atau empat puluh (40%) persen terhadap berat pada lima ratus
(500) putaran. (ASTM C.131)
Kehilangan berat agregat bila di kerjakan dengan lima (5) putaran
“sodium sulphate” untuk “soundness” adalah lebih dari dua belas (12%)
persen terhadap berat. (ASTM C.88)
Total prosentasi terhadap berat dari partikel yang bentuknya tidak
memuaskan melebihi enam puluh (60%) persen. Sebuah partikel harus
dianggap tidak memuaskan bentuknya bila ini mempunyai ukuran
maksimum melebihi tiga (3) kali ukuran minimumnya.
Agregat kasar harus dihasilkan dari ayakan getar yang dipasang dimesin pemecah
batu, atau sesuai pilihan Penyedia jasa, dimana ayakannya bisa dipasang ditanah dekat
mesin pemecah batu.
Pemisahan agregat kasar dilakukan sesuai dengan ayakan ASTM E.11 dan cara kerja
ASTM C.136 dan harus memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:
Spesifikasi Teknik

Prosentasi dengan bobot yang lolos untuk


Ukuran Ayakan ASTM setiap ukuran ayakan
Standar Luas Lubang Ayakan No. 4 s/d 0.75 in 0.75 s/d 1.50 in 1.50 s/d 3 in
4 in - - 100

3 in - 100 90-100

2 in - 90-100 20-45

1.5 in - 20-45 0-10

1 in 100 0-10 0-5

0.75 in 90-100 0-5 -

3/8 in 30-55 - -

No. 4 (3/16 in) 0-5 - -

Penanganan dan penyimpanan agregat kasar harus sedemikian rupa sehingga


segregasi atau masuknya benda-benda asing kedalam bahan agregat. Direksi bisa
meminta agregat kasar harus disimpan di “platform” terpisah yang memadai.

4. Air
Air untuk adukan beton dan mortar serta air untuk mencuci agregat harus
disediakan oleh Penyedia jasa sesuai dengan Sub-pasal 7.3.4 dari Spesifikasi Umum
dan harus mendapat persetujuan dari Direksi.
Air yang digunakan untuk beton dan mortar harus bebas dari minyak, asam, garam,
alkali, bahan organis dan bahan jelek lainnya. Mutu air adukan harus sesuai dengan
Standar AASHTO T 26 ( Standard Method of Test for Quality of to be used in
concrete ). Bila diminta oleh Direksi contoh air harus diambil dari tempat yang
diusulkan dan dibandingkan dengan air destilata. Perbandingan air untuk campuran
harus dibuat dengan pengujian standar semen guna mengetahui, ketelitian, waktu
ikat serta kekuatan mortar beton. Indikasi ketidak telitian, perbedaan waktu ikat
sampai kurang lebih dari tiga puluh ( 30 ) menit ataupun perbedaan kekuatan mortar
sampai kurang lebih sepuluh ( 10 ) persen dibanding dengan beton yang
menggunakan air destilata, cukup untuk dipakai sebagai alasan untuk menolak
penggunaan air yang bersangkutan.

Semua biaya yang timbul dari pengujian dan pemakaian air yang digunakan untuk
adukan beton dan mortar serta pencucian agregat harus sudah termasuk dalam harga
masing-masing item satuan kontrak permeter kubik untuk beton maupun mortar
seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Spesifikasi Teknik

5. Adukan Beton
5.1 Komposisi
Beton harus terbuat dari semen Portland biasa, air, agregat kasar dan obat semen
/ bahan campuran tambahan yang telah disetujui dimana semuanya diaduk dengan
sempurna dan diatur sesuai dengan kekentalan yang benar.

5.2 Kelas-kelas Beton


Jenis beton direncanakan menjadi enam (6) kelas yang diantaranya juga termasuk beton
kurus. Masing- masing kelas beton harus digunakan sesuai dengan spesifikasi, seperti
ditunjukan dalam gambar ataupun sesuai dengan yang diperintahkan oleh Direksi.
Berbagai kelas beton harus diklasifikasikan berdasar atas pengujian kekuatan silinder
pada umur 28 hari, ratio air semen maksimum maupun ukuran maksimum dari agregat
kasar seperti yang tersaji dibawah ini:

Rekomendasi Kelas Beton

Kelas Ukuran Kuat tekan Cylindrical Maksimum Perkiraan


Beton maksimum Usia 28 hari (kg/cm2) Rasio air Kandung
Agregat kasar semen an Semen
(mm) (kg/m3)
(%)

A 25 270 50 330 – 390

B 25 210 50 280 – 350

C 40 210 50 240 – 320

D 25 180 55 240 – 300

E 40 180 55 200 – 270

F 25 125 65 200 – 250

Banyaknya air yang digunakan dalam beton bisa diubah oleh Direksi selama dalam batas-
batas yang telah ditentukan oleh mereka, yang sesuai dengan rasio air semen
yang diperlukan guna menjamin beton mudah untuk dikerjakan, mempunyai
kekentalan yang benar, termasuk pula pertimbangan akibat penggunaan bahan
campuran tambahan/obat semen beserta kemungkinan variasi dari besarnya kadar
air maupun gradasi agregat yang akan dicampur.
Spesifikasi Teknik

Slump adukan beton harus diambil serendah mungkin, dengan masih memungkinkan
pemadatan yang menggunakan dengan alat-alat yang disetujui untuk pekerjaan
itu, tetapi dalam setiap kelas beton besarnya slump tidak boleh melebihi Batasan
sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang berlaku.

5.3 Campuran beton pendahuluan

Penyedia jasa akan mengajukan beberapa macam usulan campuran beton yang
diharapkan sesuai dengan ketentuan beton. Penyedia jasa harus melaksanakan
pekerjaan pencampuran beton dengan adukan sesuai dengan takaran bahan-
bahan yang diuji lebih dahulu dilaboratorium yang telah disetujui
dengan menggunakan jumlah contoh yang memadai serta bisa mewakili campuran
agregat dan semen yang akan dipakai dalam pekerjaan. Penyedia jasa harus
mempekerjakan sarjana-teknik yang mampu dan berkualitas yang cocok untuk
merencanakan campuran beton, mengawasi dan mengarahkan di semua kegiatan
pekerjaan beton mulai tahap persiapan sampai dengan tahap pengecoran beton

Pada waktu pelaksanaan bila merek semen atau jenis agregat dirubah ataupun
komposisi gradasi dari agregat berubah, sedang hasil uji kekuatan tekan tidak bisa
memenuhi standar, maka adukan baru harus dibuat sesuai dengan cara / prosedur
seperti diatas.

5.4 Adukan Percobaan untuk Beton


Sekurang-kurangnya (30) tiga puluh hari sebelum dimulainya pekerjaan tetap untuk
beton, Penyedia jasa harus memulai mencoba adukan yang akan dipakai untuk
masing-masing kelas beton dibawah pengawasan Direksi, adukan percobaan untuk
beton menggunakan semua jenis agregat, takaran dan alat pengaduk beton sesuai
dengan alat yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan. Adukan percobaan
itu harus sepenuhnya berdasarkan atas sifat-sifat campuran beton pendahuluan.

Bilamana Direksi menyetujui rencana adukan beton untuk masing-masing kelas, maka
Penyedia jasa harus (sebelumnya dimulainya cor beton) melaksanakan adukan
percobaan, lebih baik saat melaksanakan adukan percobaan harus disaksikan
dengan kehadiran Direksi.

5.5 Penakaran (“Batching”)


Penyedia jasa harus menyediakan peralatan penakar alat-alat itu harus sanggup
mengaduk agregat, semen, bahan-tambah (“admixture”) dan air menjadi adukan yang
Spesifikasi Teknik

merata dan mengeluarkannya tanpa segregasi. Alat-penakar ini harus juga dapat
mengantisipasi kemungkinan adanya kadar air agregat yang berubah secara cepat
maupun kemungkinan perubahan berat bahan yang sedang ditakar.
Banyaknya masing-masing bahan untuk pembuatan beton harus dilakukan
dengan perbandingan timbangan berat untuk masing-masing bahan, dimana kecuali
untuk air dan bahan tambahan bisa juga diukur dengan perbandingan volume
ataupun perbandingan berat.

Bila tidak ditentukan oleh Direksi maka bahan-bahan harus ditimbang dengan
ketelitian yang sudah mencakup kemungkinan kesalahan-kesalahan kecil dari
operator pelaksana maupun kekeliruan dari skala timbangannya sendiri:

Semen boleh lebih sampai dengan dua persen (+ 2%)

Agregat halus boleh lebih sampai dengan dua persen (+ 2 %)

Agregat kasar boleh lebih sampai dengan tiga persen (+ 3%)

Air boleh lebih sampai dengan satu persen (+ 1%)

Bahan tambah (“admixture”) boleh lebih sampai dengan satu persen (+ 1%)

Timbangan semen harus menggunakan alat-timbangan yang mempunyai


pembagian skala terkecil tidak lebih dari dua (2) kg dan untuk timbangan agregat
tidak lebih dari sepuluh (10) kg. Pada waktu peneraan atau perbaikan maka koreksi
berat yang ditunjukan pada setiap angka skala harus tidak boleh lebih besar nol
koma dua persen (0.2%) dari skala maksimum timbangan. Pada setiap waktu dalam
operasional berat yang ditunjukan pada satu titik pada timbangan harus tidak
boleh lebih besar nol koma empat persen (0.4%) dari tanda maksimum timbangan.

Penyedia jasa harus menyediakan alat untuk pengujian beban standar dan alat
untuk memeriksa ketelitian timbangan.

Catatan tertulis yang tercetak atau gafik berikut harus selalu diletakan dekat dengan
alat untuk masing- masing penakaran :
a) Berat dari material agregat dan semen
b) Jumlah dari air yang dipakai
c) Jumlah dan jenis dari campuran bahan-campuran tambahan yang ditambahkan

5.6 Pengadukan Beton

1) Mengaduk beton dengan mesin-aduk (“mixer”)


Mesin-aduk bisa berupa drum berputar atau sudu berputar, dengan drum-pengaduk
atau sudu-pemutar harus dioperasikan merata pada kecepatan mengaduk seperti
Spesifikasi Teknik

dianjurkan oleh pabriknya. Sudu pengumpan dan pengaduk dari mesin-aduk harus
diperbaiki atau diganti bila ada bagian yang aus lebih dari dua puluh (20) mm. Mesin-
aduk dan truk-aduk yang telah ditempeli kerak beton yang telah mengeras tidak boleh
dipakai.
Jika dipakai semen curah dan volume takaran adalah setengah (0.5) meter kubik
atau lebih maka timbangan dan berat corong semen harus dipisah dan dibedakan
antara corong agregat dan corong lainnya. Mekanik pengeluran dari corong
timbangan untuk semen curah harus dikunci saat pembukaan khususnya bila
banyaknya semen dalam corong-corong berkurang lebih dari satu persen (1%) atau
bertambah berat lebih dari tiga (3) persen dibandingkan dengan banyaknya berat
semen yang sudah ditetapkan.
Bila agregat mengandung terlalu banyak air dari jumlah yang dibutuhkan
untuk menghasilkan “saturated dry condition”, contoh-contoh material harus
diambil lagi dari masing-masing macam agregat dan kadar-air diukur lagi untuk
masing-masing jenis agregat, kemudian kadar air dan takaran agregat harus
diperhitungkan/dipertimbangkan kembali.
Material campuran beton harus dimasukkan dengan baik kedalam mesin-aduk,
dengan urutan air harus masuk lebih dulu baru kemudian semen dan agregat.
Semua air harus sudah masuk didrum dalam waktu sepertiga dari waktu
pengadukan seperti yang disyaratkan.
Semen harus ditakar dan dimasukan kedalam mesin-aduk dengan cara sedemikian
rupa sehingga berat semen tidak berkurang, karena tertiup angin atau
menggumpal dipermukaan konveyor atau corong atau ditempat lain yang bisa
mengubah jumlah semen seperti yang disyaratkan dalam adukan beton
Semua beton harus diaduk sekurang-kurangnya 1,5 menit (90 detik) setelah semua
bahan termasuk air berada dalam mesin-aduk. Selama waktu pengadukan mesin-
aduk harus berputar sesuai putaran rencana.
Mesin-aduk harus berputar dengan otomatis sesuai alat pengatur-waktu yang dapat
diatur dan dikunci oleh Direksi. Alat pengatur-waktu dan mekanik-pengeluaran
harus saling terkait, sehingga selama operasi normal, adukan belum akan dikeluarkan
secara otomatis sampai waktu yang ditetapkan untuk adukan terlewati
Penakaran yang pertama dari bahan beton yang dimasukkan ke dalam mesin-
aduk harus mengandung sedikit kelebihan semen, pasir dan air atau penakaran
mortar dengan perbandingan yang sama untuk beton dengan tujuan melapisi bagian
dalam drum tanpa mengurangi kandungan mortar dalam adukan. Bila berhenti
mengaduk selama satu jam atau lebih, maka mesin-aduk harus dicuci bersih.
Spesifikasi Teknik

2) Mengaduk beton dengan tangan.


Sekiranya Direksi memberi ijin mengaduk dengan tangan, pengadukan harus
dilakukan pada tempat dengan dasar yang kedap air, sedemikian sehingga menjamin
bahan-bahan tercampur secara merata. Kegiatan pengadukan harus dilakukan
sampai menghasilkan adukan homogen sesuai kekentalan yang diperlukan.

3) Beton “Ready-mix”
Beton “ready mix” boleh digunakan dengan persetujuan tertulis dari Direksi.
Persetujuan ini tidak mengikat dengan tanpa alasan, karena Penyedia jasa harus
menunjukkan bahwa bahan beton “ready mix” memenuhi spesifikasi dalam segala
hal. Persyaratan yang ditetapkan seperti pengambilan contoh, adukan pendahuluan
dan percobaan, pengujian dan mutu beton untuk berbagai kelas beton harus pula
diikuti.

4) Beton Dengan Batching Plant

Beton dengan batching plant harus memenuhi standar Manual Konstruksi dan
Bangunan No. 002/BM/2010 tentang Pemeriksaan Peralatan Produksi Campuran Beton
Semen (Batching Plant). Terdapat 2 jenis pengoperasian produksi campuran beton
semen, yaitu Free Fall Mixer dan Power Mixer.

Persiapan Peralatan dengan Tipe Free Fall Mixer

Setiap komponen/bagian dari peralatan produksi campuran beton semen tipe Free Fall
Mixer harus diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa peralatan produksi
campuran beton semen yang akan dipakai laik operasi dan sekaligus laik produksi.
Meskipun peralatan dimaksud telah memperoleh sertifikat laik operasi, namun setiap
kali mau dipakai memproduksi campuran beton semen yang baru, peralatan tersebut
tetap harus diperiksa untuk memastikan bahwa peralatan bisa dioperasikan dengan
baik.

Langkah-langkah pemeriksaan peralatan dapat dilaksanakan sebagai berikut:

a. Periksa semua komponen/bagian-bagian dari peralatan/drum pencampuranya


apakah tidak ada kerusakan.
b. Periksa Skip Loader/mangkok pengisinya baik serta kabel penariknya baik.
c. Periksa konstruksi dudukan drum pencampurnya masih baik atau ada kerusakan.
d. Periksa apakah drum pencampur dapat diputar dengan lancar pada kedua arah
putaran atau tidak.
e. Periksa apakah mangkok pengisi atau Skip Loader dapat dinaik turunkan
dengan lancar atau tidak.
Spesifikasi Teknik

Persiapan Peralatan dengan Tipe Power Mixer

Semua bagian/komponen dari peralatan produksi campuran beton semen harus


diperiksa sebelum dioperasikan untuk memastikan bahwa peralatan produksi campuran
beton semen yang bersangkutan benar-benar siap untuk dioperasikan dalam rangka
produksi campuran beton semen sesuai spesifikasi campuran beton semen sesuai
spesifikasi/mutu yang dipersyaratkan.

Walaupun peralatan dimaksud telah memiliki sertifikat laik operasi, tetap harus
diperiksa lagi sebelum dipakai produksi, agar proses produksi beton semen dapat
berjalan dengan baik dan lancar.

Langkah-langkah pemeriksaan komponen atau bagian-bagian penting dari peralatan


produksi campuran beton semen dari tipe Power Mixer, adalah sebagai berikut:

a. Periksa Bin penampung agregat, apakah ada atap perlindungannya atau tidak,
apakah lubang serta pintu pengeluaran agregat dalam kondisi baik atau rusak.
b. Periksa Belt Conveyor pembawa agregat dari Bin ke pencampur masih dalam
kondisi baik, jalannya stabil serta kecepatannya bisa diataur sesuai putaran
elektro motor pemutarnya.
c. Periksa pengaturan bukaan pintu serta Conveyor sebagai pengatur otomatis
penimbang agregat.
d. Periksa pengatur aliran semen dari Silo semen ke penimbang.
e. Periksa penampung air serta pengatur airnya.
f. Periksa pedal-pedal lengan pengaduk serta putaran lengan pengaduk.
g. Periksa motor pemutar.
h. Periksa pintu bukaan pengeluaran pada pan-nya.
i. Periksa komponen/alat-alat timbangnya..

6. Peralatan untuk Pengangkutan dan Pengecoran Beton


6.1 Umum
Cara dan peralatan yang digunakan untuk pengangkutan dan pengecoran beton
harus sedemikian sehingga beton mempunyai komposisi yang diperlukan dan
konsisten akan tidak menyebabkan segregasi yang berarti dari agregat kasar, atau
menyebabkan kehilangan “slump” melebihi dua puluh lim (25) mm, atau kehilangan
dalam kandungan-udara sebelum konsolidasi melebihi satu (1%) persen dalam beton.
Dalam hal beton diangkut dan/atau dicor dengan salah satu tipe peralatan seperti daftar
dibawah ini maka alat-alat itu harus dipasang dan ditangani sesuai dengan uraian
sebagai berikut :
Spesifikasi Teknik

a) Truk Pengaduk Beton


Kecepatan mengaduk dari drum harus diantara dua (2) sampai empat (4)
putaran permenit. Isi campuran beton didalm drum harus tidak melebihi
kapasitas yang ditetapkan oleh pabrik atau tidak melebihi tujuh puluh (70%)
persen dari isi penuh dari drum. Atas persetujuan Direksi truk-pengaduk bisa
digunakan atau dipakai untuk menggantikan truk-pengaduk saat pangangkutan
beton. Interval antara dimasukannya air kedalam drum dan pengeluran akhir dari
beton dari pengaduk harus tidak melebihi satu (1) jam. Selama dalam interval
ini, campuran harus diaduk terus menerus dengan kecepatan seperti diatas.

b) Truk Biasa (Non-Agitasi)

Badan truk non-agitasi harus halus dan kedap air. Untuk melindungi terhadap
hujan, maka harus diberi tutup. Truk non-agitasi harus mengeluarkan campuran
beton kelokasi pekerjaan sebagai adukan yang merata dan teraduk sempurna.
Adukan yang merata akan dapat dianggap memuaskan, bila contoh dari bagian
satu dan bagian lainnya dari bahan-campuran mempunyai “slump” yang tidak
berbeda melebihi dua puluh lima (25) mm. Pengecoran beton harus selesai
dalam satu (1) jam sesudah memasukan air kedalam semen dan agregat.
Dalam keadaan yang tertentu untuk mempercepat pengerasan beton, atau

bila suhu udara tiga puluh (300C) derajat atau lebih, batas waktu pengeluaran
beton harus kurang dari satu (1) jam.

c) Corong Luncuran
Umumnya pengecoran beton dengan corong-luncuran (“chute”) tidak diijinkan
kecuali mendapat persetujuan dari Direksi. Bila disetujui, “chute”/corong harus
mempunyai penampang yang pojoknya bulat dan harus mempunyai kemiringan
yang tetap, shingga beton dapat meluncur tanpa segregasi. Bagian-bawah
harus diberi sebuah alat-penuntun atau “drop-chute” atau alat-penuntun dan
corong yang tidak melebihi satu setengah (1.5) meter tingginya untuk mencegah
segregasi saat jatuhnya campuran- beton. “Chute” atau corong luncuran harus
dilindungi dari sinar matahari langsung.

d) Pompa Beton dan Peralatan Pengecoran

Sebelum mulai memompa atau “placer”, kira-kira satu (1) m3 mortar dengan
perbandingan air, bahan campuran tambahan, semen dan agregat-halus
sesuai dengan yang direncanakan untuk adukan-beton biasa, harus
Spesifikasi Teknik

dicoba untuk dilewatkan melalui pipa-“inlet”-pompa. Pipa-pipa itu diusahakan


harus dipasang selurus mungkin.

e) Ban Berjalan (“Belt Conveyor”)


Tidak boleh mengakut adukan beton dengan alat ban-berjalan (“belt conveyor”),
kecuali mendapat persetujuan dari Direksi. Jika diijinkan alat ban-berjalan harus
digunakan dengan syarat-syarat bahwa alat harus dilindungi dari hujan, angin dan
sinar matahari, dan suatu corong-khusus dengan “chute” tegak harus dipasang
diujung masing-masing alat ban berjalan untuk membatasi jatuhnya beton yang
akan dicor dengan tinggi- jatuh campuran beton maksimal satu setengah (1.5) m.
Perincian lengkap tentang katalog dari pabrik, cetak biru dan sebagainya utnuk
masing-masing tipe dari alat-alat diatas harus diserahkan ke Direksi. Semua alat-
alat itu harus dioperasikan dan dipelihara sesuai dengan buku-petunjuk dari pabrik.
Alat tipe lain dari yang disebut diatas harus mendapat persetujuan dari Direksi
sekurang-kurangnya tiga puluh (30) hari sebelum digunakan.

7. Pengecoran Beton
7.1 Umum
Beton tidak boleh dicor sebelum pemasangan bekisting, bagian-bagian yang perlu
dipasang didalam beton dan persiapan permukaan beton selesai dilakukan oleh
Penyedia jasa dan diperisksa oleh Direksi.
Kecuali bila disetujui oleh Direksi, beton tidak boleh dicor pada waktu hujan atau
tergenang air dan dalam segala hal tidak boleh dicor dalam air mengalir.
Selama proses ini sarana komunikasi antara lokasi pengadukan dan lokasi
pengecoran, bila dianggap perlu harus disediakan, dioperasikan dan dirawat oleh
Penyedia jasa seperti yang ditentukan Direksi. Tidak ada pembayaran tersendiri atau
tambahan pembayaran kepada Penyedia jasa sebagai biaya tambahan untuk
tersedianya sarana komunikasi.

7.2 Persiapan Pengecoran


Segera sebelum kegiatan pengecoran dimulai semua permukaan yang akan menerima
adukan beton cor harus dibersihakan dan tidak boleh ada minyak, lumpur, bahan
organis, potongan-kayu, segala macam lapisan cat, kotoran atau bahan lain yang bisa
membusuk. Pembersihan ini bisa dilakukan dengan menggunakan kompresor udara atau
air atau alat lain yang sesuai dengan persetujuan Direksi.
Semua permukaan bekisting dan bahan-bahan yang akan tinggal didalam cor-coran
harus dibersihkan. Permukaan pondasi cadas yang akan diberi adukan-cor harus
dibasahi dan sekiranya ada genangan air harus dikeringkan dahulu.
Spesifikasi Teknik

Permukaan tanah, pasir atau krikil yang akan dicor dengan adukan beton untuk pondasi
harus dibersihkan dari genangan air , aliran air, potongan kayu atau bahan kotoran
lainnya. Permukaan tanah atau pasir dan krikil sebelum ditumpahi adukan beton untuk
pondasi harus dalam keadaan lembab.
Permukaan sambungan “construction joint” (sambungan konstruksi untuk batas
pengecoran) yan g mana akan dicor adukan baru sebelumnya harus dibersihkan
dan dibasahi serta harus mendapat persetujuan lebeh dahulu dari Direksi. Kegiatan
pembersihan harus meliputi pembersihan untuk semua kotoran, sisa- sisa adukan yang
lepas, maupun cat-cat dan benda-benda lainnya.
Permukaan semua sambungan (“construction joint”) harus dibersihkan dari
kelebihan adukan sebelumnya maupun benda-benda asing lainnya dengan jalan
menyikat, memahat atau dengan jalan lain yang disetujui Direksi. “Construction
joint” harus diisi karet “joint filler” atau material yang sesuai dengan petunjuk
Direksi.

7.3 Suhu Adukan Beton Selama Pengecoran


Suhu adukan beton selama waktu pengecoran harus tidak lebih dari tiga puluh dua

(32 0C) derajat Celcius. Penumpukan agregat harus dibawah naungan dan terhindar
dari cuaca panas atau material agregat bisa juga disemprot dengan air. Air untuk
adukkan harus cukup dingin atau campuran beton diisolasi untuk menjaga suhu adukan-
beton dibawah batas yang telah ditetapkan.

7.4 Pengecoran Beton di dalam Air


Beton tidak boleh di cor dibawah air kecuali tidak dapat dihindari lagi dalam hal
ini harus mendapat persetujuan dari Direksi dan pekerjaan ini harus dilakukan dengan
pengawasan yang teliti. Banyaknya semen disetiap kelas beton yang dicor didalam air
harus ditambah, sehingga faktor air/semen dalam adukan tidak lebih dari 0,47. “Slump”
harus dijaga tidak boleh melebih sepuluh (10) cm untuk menghindari segregasi. Beton
harus dituangkan hari- hati dalam gumpalan yang kompak pada posisinya yang
tepat dengan bantuan penuntun ataupun alat “bucket” yang bisa dibuka dari bawah
atau alat lain yang disetujui oleh Direksi. Detail usulan pengecoran dalam air
harus dibuat oleh Penyedia jasa untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.

7.5 Pengecoran
Penyedia jasa harus memberitahu Direksi, kapan dan dimana akan dilakukan
pekerjaan pengecoran beton. Pengecoran beton hanya boleh dilakukan pada waktu
Direksi atau wakilnya hadir ditempat pekerjaan.
Spesifikasi Teknik

Adukkan-beton yang terlambat dicor dan sudah mulai mengeras atau kecuali dapat
diperbaiki dengan menambah air atau menurunkan “slump” sebesar dua puluh lima
(25) mm atau lebih sesuai dengan persetujuan Direksi, harus dibuang ketmpat
yang ditunjuk oleh Direksi dan biaya pengeluaran atas adukan dan pembuangan
ditanggung oleh Penyedia jasa.
Sejauh ini bila masih memungkinkan beton harus dicurahkan langsung
ketempatnya dan tidak usah dilewatkan jalan lain untuk menghindari segregasi. Cara
dan alat-alat yang dipakai untuk mencurahkan beton kedalam bekisting harus
sedemikian rupa sehingga tidak akan menghasilkan agregat kasar terpisah dari adukan
lainnya. Penyedia jasa harus menyediakan cara yang cocok untuk menjaga besi dan
bekisting tidak bergeser tempatnya. Tinggi jatuh adukan-beton harus tidak melebihi
satu setengah (1,5) meter.
Semua adukan harus dicurahkan pada lapisan horisontal dan tebal tidak melebihi empat
puluh (40) cm. Direksi berhak untuk meminta tebal lapisan kurang dari empat puluh
(40) cm bilamana ada kesulitan. Bila bertahan pada tebal 40 cm sesuai dengan
spesifikasi, tinggi satu bagian yang dicor harus ditetapkan seperti pada gambar atau
sesuai pengarahan Direksi.

7.6 Pemadatan dan Proses Pengerasan Adukan Beton


Masing-masing lapisan adukan harus dipadatkan segera dan dibiarkan
berkonsolidasi dengan menggunakan peralatan yang sesuai, sehingga beton
dapat dipadatkan sampai batas yang memungkinkan. Pengecoran lapisan adukan
berikutnya tidak boleh dilakukan sebelum lapisan yang terdahulu dikerjakan dengan
lengkap. Umumnya, beton harus dipadatkan dengan alat penggetar listrik atau
pneumatik tipe penggetar dalam yang bekerja dengan kecepatan sekurang-
kurangnya tujuh ribu (7.000) putaran per menit (RPM). Sewaktu dibenamkan
kedalam adaukan, kepala penggetar harus dibenamkan dalam beton secara
vertikal dan sekurang- kurangnya lima (5) cm kedalam lapisan dibawahnya.
Kalau sulit menggunakan penggetar dalam, beton boleh digetarkan dengan tipe
penggetar eksternal seperti yang akan dibicarakan berikut atau dipadatkan dengan
menusuk-nusuknya dengan tongkat seperti pengarahan Direksi
Pemadatan beton pada bagian struktur yang terbuka harus menggunakan
alat-penggetar tipe pembenaman, jika dipakai alat-penggetar bekisting “heavy
duty” harus sesuai petunjuk Direksi. Penggetar bekisting harus ditempelkan kuat-
kuat ke bekisting selama pemadatan, tetapi alat penggetar ini harus dapat dilepaskan
dengan cepat dan ditampelkan kembali keposisi lain pada bagian bekisting dan harus
bekerja dengan kecepatan sekurang-kurangnya delapan ribu (8.000) putaran per
menit (RPM) sewaktu dipakai untuk menggetarkan beton
Spesifikasi Teknik

Penggunaan alat-penggetar harus digunakan secara sistematis dengan


pengaturan interval tertentu, daerah yang terpengaruh jangan sampai bertumpang
tindih sehingga beton dapat dipadatkan dengan sebaik- baiknya.
Pada bagian dimana beton yang baru dicor pada masing-masing lapisan berdekatan
dengan beton yang telah mengeras, maka penggetar harus digunakan lebih lama,
penggetar ditusukkan lebih dalam berdekatan/sepanjang bagian yang berhubungan.
Perlu diperhatikan bahwa kepala penggetar tidak boleh menyentuh bagian dinding
bekisting.

8. Perawatan Beton dan Perlindungan


8.1 Umum
Semua beton yang sudah dicor harus dirawat sesuai dengan spesifikasi dan seperti yang
diarahkan oleh Direksi. Penyedia jasa harus menyerahkan cara/metode perawatan
beton. Untuk mendapatkan persetujuan Direksi, sebelum dimulainya pengecoran
yang sebenarnya. Perawatan harus segera dilakukan supaya beton tidak kehilangan
kelembabannya. Beton harus dilindungi dari hujan deras selama dua belas (12) jam
pertama, demikian juga dari air mengalir selama empat belas (14) jam pertama dari
sinar matahari langsung untuk tiga (3) hari pertama.
Semua beton harus dilindungi secara memadai terhadap kemungkinan gangguan akibat
adanya lalulintas, kebakaran atau panas yang berlebihan termasuk panas yang
dihasilkan dari pengelasan besi. Cara-cara perawatan berikut ini harus dianggap dapat
dilaksanakan.

8.2 Cara Perawatan Kelembaban


Beton harus dijaga tetap lembab terus menerus dengan menjaga kadar airnya sekurang-
kurangnya selama tujuh (7) hari pertama.
Seluruh permukaan beton harus dijaga tetap lembab dengan cara membasahi dengan
air memakai alat “nozzle”, kain, kapas, keset, karpet basah atau tanah atau lapisan
pasir yang juga bisa dipakai untuk menahan kelembaban. Pada saat waktu
perawatan selesai, permukaan beton harus dibersihkan dari bahan-bahan perawatan.

8.3 Cara Perawatan dengan Larutan Kimia


Bila disetujui oleh Direksi, permukaan yang terbuka di udara bisa dirawat
dengan cairan “curing compund” sesuai dengan ASTM C309, PBI 1971 N.1.-2 atau
yang setara.
Larutan kimia ini harus digunakan dengan suatu semprotan bertekanan sedemikian
rupa, sehingga menutup seluruh permukaan beton dengan lapisan merata, dan
Spesifikasi Teknik

harus mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga lapisan ini akan mengeras dalam
waktu tiga puluh (30) menit sesudah pemakaian. Banyaknya larutan-kimia yang
digunakan harus sanggup menutup rapat seluruh permukaan beton. Mesin semprot
bertenaga ini harus dilengkapi dengan meteran petunjuk tekanan pada waktu
operasional dan alat lainnya untuk mengendalikan tekanan.
“Curing compound” ini harus digunakan kepada beton yang langsung di
“finishing” permukaannya segera setelah mulai hilangnya kelembaban dari
permukaannya, tetapi penggunaannya harus dilakukan sebelum mulai terjadinya
penyusutan akibat kering atau retak yang besar mulai tampak. Kalau terjadi
keterlambatan pada pemakaian “curing compound” mungkin akan terjadi pengeringan
yang menimbulkan retakan pada permukaan, penyemprotan air dengan semburan
halus memakai “nozzle” harus dimulai segera dan harus dilakukan terus sampai
pemakaian bahan kimia dapat dimulai. Bila lapisan bahan kimia rusak karena sebab-
sebab tertentu sebelum masa berakhirnya tujuh (7) hari pertama, maka bagian yang
rusak segera diperbaiki dengan tambahan bahan kimia.
“Curing compound” tidak boleh mengeras selama disimpan, material ini tidak
boleh dilarutkan atau dirubah dengan cara apapun selain sesuai standar dari
pabrik. Pada saat digunakan, bahan kimia harus berupa adukan yang merata.
Jika bahan- kimia tidak digunakan selama seratus dua puluh (120) hari
sesudah tanggal pembuatannya Direksi bisa meminta pengujian tambahan
sebelum bahan tersebut digunakan untuk menentukan apakah bahan tersebut masih
memenuhi persyaratan. Contoh “curing compound” bisa diambil oleh Direksi
dipusat pembuatannya atau dilapangan.

8.4 Cara Perawatan dengan Membiarkan Bekisting Tetap pada Tempatnya


Beton yang memakai bekisting bisa dirawat dengan membiarkan bekisting tetap berada
ditempatnya. Bekisting harus tetap berada ditempatnya sampai sekurang-kurangnya
tujuh (7) hari pertama, kecuali untuk bagian struktur yang mempunyai ketebalan
lebih tebal dari lima puluh (50) cm, bekisting harus dibiarkan ditempatnya sekurang-
kurangnya lima (5) hari. Bekisting kayu harus tetap basah dengan penyiraman air
selama periode perawatan.

8.5 Ca ra Perawatan dengan Uap


Umum
Tingkatan penyelesaian akhir dan syarat-syarat untuk “finishing” dari permukaan
beton harus seperti yang ditetapkan disini atau seperti ditampakkan dalam gambar.
“Finishing” pada permukaan beton harus dilakukan oleh tukang yang sudah pandai dan
berpengalaman.
Spesifikasi Teknik

Kecuali sudah ditetapkan bahwa pada bagian-bagian yang spesifik tidak


diperlukan adanya kegiatan inspeksi, maka “finishing” atas permukaan beton harus
dilakukan hanya bila dihadiri oleh Direksi. Bila diperlukan Direksi akan meminta pengujian
pada permukaan beton untuk menentukan apakah kekasaran permukaan masih
dalam batas yang ditetapkan disini. Kekasaran permukaan beton bisa
digolongkan sebagai “kasar atau halus”. Bekas yang ditinggalkan oleh bekisting yang
kurang rapat atau tidak lurus atau geblekan bekisting yang jelek bisa dianggap
sebagai kekasaran “kasar” dan akan diuji dengan pengukuran langsung. Semua
kekasaran yang lain akan dianggap kekasaran yang “halus” dan akan diuji dengan
menggunakan pelat yang mempunyai sisi lurus, sedang untuk permukaan yang
melengkung akan dipakai/diuji dengan pelat yang mempunyai sisi melengkung yang
setara dengan arah lengkungan bagian yang akan diuji.

Permukaan yang Tampak


Kecuali untuk permukaan yang memerlukan “finishing” khusus, untuk
permukaan be ton yang menggunakan bekisting ditandai dengan simbol F1 dan F2.
Tipe F1 digunakan untuk permukaan beton yang memakai bekisting yang akan
menerima bahan-timbun atau beton yang akan dicorkan disitu. Koreksi kekasaran
pada permukaan yang diukur seperti uraian sebelumnya harus hanya diperlukan
untuk cekungan yang melebihi tiga puluh (30) mm.
Tipe F2 digunakan untuk permukaan yang memakai bekisting yang akan terbuka
(“exposed”) secara tetap dan bila diperlukan dengan penampilan yang menarik.
Kekasaran permukaan yang diukur seperti uraian sebelumnya tidak boleh melebihi
sepuluh (10) mm untuk yang kasar dan dua puluh (20) mm untuk yang “halus”. “Plywood”
harus digunakan untuk penyelesaian tersebut.

8.6 Pen ye lesaia n Akhir pada Lantai Beton Monolit


Bila “finishing” lantai beton monolit tampak pada gambar, cor beton harus berjalan
terus- menerus untuk setebal dan seluas pelat tanpa mengalami perubahan adukan.
Air-adukan harus sedikit mungkin, untuk pengecoran yang sempurna jumlah air akan
ditetapkan oleh Direksi sesudah pengecoran beton, lantai dan permukaan lain harus
disetrika dengan setrika kayu pada permukaan yang benar dan pada elevasi seperti
tampak dalam gambar. Bila ditunjukan dalam gambar atau dalam spesifikasi ini,
permukaan lantai harus diselesaikan dengan “steel trowel” (setrika). Penyetrikaan
harus sedikit mungkin selaras dengan upaya mempertahankan permukaan yang licin
dan padat dan tidak boleh diteruskan sampai saat spesi mulai mengeras untuk
Spesifikasi Teknik

menghindari kelebihan bahan halus terikat dalam penggosokan ini. Penambahan


air, semen kering, atau spesi kering keatas permukaan beton untuk membantu
“finishing” tidak diijinkan.

8.7 Pen ye lesaian Akhir pada Permukaan Beton Untuk Pelat Jembatan/Talang
Sesudah beton di cor pada tempatnya, beton ini harus dipadatkan dan permukaannya
harus diratakan dengan papan dan diseterika dengan kasut kayu atau kasut kulit kayu.
Satu alat pembentuk bagian tepi harus dipakai pada semua sisi tepi dan semua
“expansion joints”.
Permukaan tidak boleh menonjol atau melompong lebih dari tiga (3) mm
dibawah penggaris lurus sepanjang tiga (3) m. Permukaan harus mempunyai
tekstur kerikil yang mana tidak menyebabkan pengguna / pemakai terpeleset bila
basah.

9. Pengendalian Mutu
9.1 Umum
Beberapa pengujian perlu dilakukan untuk kontrol mutu, dimana standar uji dan
frekuensinya harus sesuai dengan Sub-pasal 3.3.1. Tambahan ujui berikut harus juga
dilakukan oleh Penyedia jasa.

9.2 Uji Kekuatan Tekan


Selama pembuatan dan pengecoran beton, sekurang-kurangnya harus diambil dua (2)
contoh setiap hari dan sekurang-kurangnya satu (1) contoh setiap lima puluh (50)
meter kubik. Masing-masing contoh harus terdiri dari enam (6) silinder untuk diuji.
Tiap contoh harus terdiri dari enam (6) silinder dengan ukuran berdiameter sepuluh
(10) cm dan panjang dua puluh (20) cm dengan standar perawatan dan diuji pada
umur tujuh (7) hari untuk tiga (3) silinder pertama dan diuji dua puluh delapan (28)
hari untuk sisa tiga (3) silinder yang lainnya sesuai dengan persyaratan ASTM
C.39/C.42 atau ASHTO T.23. Kalau ukuran maksimum agregat adalah empat puluh
(40) mm, maka silinder harus berukuran diameter lima belas (15) cm dengan panjang
tiga puluh (30) cm.
Kekuatan tekan-beton harus dianggap diterima bila rata-rata tiga (3) hasil uji
kekuatan tekan yang berurutan adalah sama atau melebihi kekuatan yang telah
ditetapkan dan tidak ada satu ujian yang nilainya dibawah kekuatan yang
disyaratkan.

Hasil pengujian dievalusi secara statistik, evaluasi harus dilakukan untuk


sepuluh
Spesifikasi Teknik

(10) hasil rata-rata berkeseimbangan menurut basis seperti


berikut :
(a) Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari 100 % kekuatan
yang disyaratkan (“specified strength”) dalam Sub-pasal 3.5.2 disini harus
tidak boleh dari dua puluh lima (25%) persen.
(b) Probabilitas dari uji kekuatan tekan yang kurang dari delapan puluh
(80%) persen dari kekuatan yang disyaratkan (“specified strength”) dalam
Sub-pasal 3.5.2 disini harus tidak lebih dari lima (5%) persen.

Bila dianggap perlu oleh Direksi, kekuatan tekan dari beton yang sudah dicor
harus dicek dengan metode “schmidt hammer”. Frekuensi dari pengujian
harus sesuai petunjuk dari Direksi.
9.3 Uji “Slump”
Uji “slump” harus dilakukan sebelum pengecoran dan pada waktu
pengambilan contoh untuk uji atau pada waktu sesuai petunjuk Direksi. Uji
“slump” harus sesuai dengan ASTM C.143, AAS HTO T119 atau SNI 1972-90-
F.

9.4 Pengujian Bahan Beton


Sesuai petunjuk Direksi, Penyedia jasa harus melakukan pengujian untuk
bahan beton akan digunakan dalam pekerjaan dengan spesifikasi serta
frekuensi yang ditentukan dan diarahkan oleh Direksi sebagai berikut :

Aggregates JIS Standard AASHTO SNI Standards


Standard

- “Sieving analysis for coarse, fine E 11+C136 T-27 1968-90-F


aggregate and for stone fineness”

- “Organic impurities in fine aggregate”


C 40 T-21 1755-90-A
-“Specific gravity and water absorption test
in fine aggregate” C 128 T-84 1970-90-F

- “Specific gravity and water absorption test

in coarse aggregate” C 127 T-85 1969-90-F

- “Los Angeles abrasion test”

- “Soundness of aggregates by use of C 131 T-96 03-2417-1991

Sodium Sulphate” C 88 T-104 1758-90-A


Spesifikasi Teknik

Cement JIS Standard AASHTO SNI Standards


Standard

“Fineness test on cement” C 150 T-128 15-2530-1991

“Strength test on mortar specimens” C 150 T-106 M-111-1990-03

9.5 Catatan Pengecoran Beton dan Pengujian


Catatan yang teliti dan terbaru yang menunjukan tanggal, waktu, cuaca dan
suhu lapangan (bila berbagai posisi pekerjaan berbeda-beda) harus dimonitor
oleh Penyedia jasa dan laporan “quality control” yang berdasarkan hasil ini
harus diserahkan setiap bulan kepada Direksi untuk peninjauan / evaluasi
dan catatan proyek, Penyedia jasa harus juga mencatat hasil untuk semua
pengujian beton dan harus memberi tanda / kode dari hasil uji ini pada bagian
mana contoh itu diambil.

10. Toleransi untuk Konstruksi Beton


Penyedia jasa harus bertanggung jawab untuk menyetel dan
mempertahankan bekisting secukupnya dalam batas-batas toleransi, sehingga
menjamin pada pekerjaan yang sudah jadi masih berada dalam toleransi yang
ditetapkan disini. Pekerjaan beton yang melampaui batas toleransi yang telah
ditetapkan dalam tabel berikut harus dibetulkan atau disingkirkan dan diganti
dengan biaya dari Penyedia jasa.

Toleransi untuk Bangunan Beton

1. Bangunan beton monolit

Variasi ketebalan

(1) Menyimpang dasi sumbu yang telah Boleh lebih tipis .......2.5 % atau kurang
ditetapkan………………….... 5 cm dari 1 cm

(2) Menyimpang dari bentuk profil yang Boleh lebih tipis .......2.5 % atau kurang
telah ditetapkan……………... 5 cm dari 1 cm
(3) . Boleh lebih tebal ........5 % atau kurang
dari 1 cm

(4) Variasi ukuran dimensi ............ 0.5 cm


Spesifikasi Teknik

2. Bangunan-bangunan umum

(1) Variasi yang diijinkan untuk ketidak dataran dari pelat, balok,
batang melintang terhadap ketentuan dalam gambar

Untuk permukaan yang terbuka setiap panjang 3 meter ……....................... 1 cm

Untuk permukaan yang tidak terlihat setiap panjang 3 meter ..................... 5 cm

(2) Bergesernya dimensi penampang dari kolom-kolom, pilar-pilar, pelat-


pelat, tembok- tembok, balok-balok serta bagian bangunan seperti
yang tercantum pada bagian (1) diatas, boleh

Menyempit ………………………………………………......................... 1 cm

Melebar ………………………………………………….......................... 2 cm

11. Pekerjaan Bekisting


11.1 Umum
Pekerjaan ini harus termasuk penyediaan, pemasangan dan
pembongkaran bekisting beton dengan kekuatan yang cukup, lengkap dengan
semua pengikat- pengikat yang diperlukan, penyokong dan sebagainya sesuai
dengan syarat-syarat yang ditetapkan dibawah ini.
Bingkai bekisting harus mempunyai kehalusan dan kekasaran seperti yang dibutuhkan
untuk memenuhi syarat-syarat toleransi dengan penyelesaian akhirnya seperti yang
ditetapkan dibawah ini dan bingkai bekisting harus dikerjakan sedemikian sehingga
kalau ada sambungan horisontal tidak menerus sampai seluruh permukaan bekisting.
Bekisting harus benar-benar lurus dan sesuai elevasi, kedap mortar dan cukup kaku
untuk menahan kemungkinan pelenturan yang terjadi bila kena tekanan bahan adukan-
beton. Permukaan lengkung harus dibentuk dengan tali busur yang dibuat sesuai
dengan lengkungan yang tampak dalam gambar atau ditulis dalam spesifikasi yang
telah disetujui oleh Direksi. Permukaan semua bekisting yang berhubungan langsung
dengan beton harus bersih, kaku dan cukup kedap air untuk mencegah kehilangan
mortar. Pertanggungjawaban untuk kelengkapan pembuatan bekisting harus
menjadi beban Penyedia jasa, tetapi tipe, bentuk, ukuran, kualitas dan kekuatan
semua bahan dimana bekisting dibuat akan menjadi subjek untuk harus mendapat
persetujuan lebih dahulu oleh Direksi. Semua bekisting harus dikerjakan sedemikian
rupa, sehingga pada waktu membuka bekisting tidak terjadi kerusakan pada betonnya
Untuk semua sambungan yang di “expose”, tepi dan sudut-sudut luar dipingul
sekurang-kurangnya dua (2) cm dengan sudut empat puluh lima (45) derajat,
Spesifikasi Teknik

kecuali bila disyaratkan lain. Pojo k dalam harus dipotong seperti yang dicantumkan
dalam gambar atau sesuai dengan permintaan Direksi.

11.2 Persyaratan Bahan


Semua bahan untuk lapisan bekisting harus mendapat persetujuan Direksi. Plat
baja untuk dinding bekisitng dan baja siku untuk rangka serta baut sambungan dan
las sambungan harus sedemikian rupa sehingga dapat menahan tekanan beton
ketika pengecoran. Bekisting yang digunakan untuk beton yang dilewati air mengalir
yang mana nantinya akan sepenuhnya ter”expose”, harus diberi lapisan pada bagian
bidang yang bersentuhan dengan beton dengan “Plat Baja” (dengan simbol S2)
atau lain (simbol S1) dan harus tidak rusak dan tidak cacat, sehingga tidak
meninggalkan bekas yang tidak baik pada permukaan betonnya.
Baja siku yang dipakai harus dipilih baik jenis dan mutunya supaya tidak terjadi
kemungkinan pemuntiran akibat tambahan bahan kimia atau kemungkinan perubahan
warna pada permukaan betonnya. Macam dan kondisi lapisan bekisting harus dipilih
sedemikian rupa sehingga tahan terhadap puntiran, karena pembebanan
dan penggeseran sewaktu pengecoran, jadi semua permukaan bekisting harus sesuai.
Lapisan bekisting dan “form-form”nya harus sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan oleh Direksi.

11.3 Penempatan dan Persiapan


Bekisting harus ditempatkan sedemikian sehingga tanda sambungannya pada
permukaan beton menjadi bagian dari satu “aligment” yang lurus baik kearah horizontal
maupun vertikal, dengan sambungan antara permukaan masing-masing bekisting harus
halus. Semua bagian tepi dan pojok dari beton yang terbuka secara permanen
(ter”expose”) harus dipingul seperti tampak dalam gambar.
Sebelum dijatuhi adukan cor semua bekisting harus kaku, kencang dan harus
benar-benar bersih dari semua minyak, debu, bongkahan mortar kering, maupun
benda asing lainnya, dan bila ada kelebihan air harus disingkirkan pula dari bekisting.
Permukaan bekisting harus dilabur dengan minyak yang diperdagangkan atau lapisan
lain yang disetujui oleh Direksi yang tidak akan meninggalkan warna pada beton.
Bekisting yang sudah ditinggalkan ditempatnya cukup lama dan sudah mulai kering
harus dilabur kembali permukaannya dengan oli seperti yang diarahkan oleh Direksi.
Bekisting untuk permukaan yang menerus dipasang untuk lapisan berikutnya, harus
dijaga kekakuan dan kekedapannya untuk seluruh permukaan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya kebocoran mortar dari adukan beton serta untuk menjaga
garis pelurusan yang teliti pada bagian permukaannya.
Spesifikasi Teknik

Bekisting yang dipakai lebih dari satu kali harus dirawat dalam keadaan yang
mudah diperbaiki dan dibersihkan sebelum digunakan lagi.

11.4 Pembukaan Bekisting


Penyedia jasa tidak boleh membuka bekisting sampai beton telah mengeras dan
mempunyai cukup kekuatan untuk menahan beban sendiri maupun beban kerja yang
akan disangganya dengan aman. Pembukaan bekisting harus mendapat
persetujuan dari Direksi dengan suatu cara agar agar tidak merusak beton dan umumnya
bekisting harus dibiarkan sampai satu periode tidak kurang dari tujuh puluh dua (72) jam
sesudah beton dicor atau seperti petunjuk Direksi.

11.5 Perancah (Penyangga)


Sebelum menaruhkan beton, semua bekisting harus kaku dan kuat, terutama perancah
/ penyangga harus dilaksanakan dalam kedudukan baik dalam menyangga bekisting
harus dipertahankan tidak terjadi goyangan dalam menerima berat beton basah
selama penyiraman atau beban yang lain.
Biaya selama pekerjaan pada paragraf ini harus sudah termasuk dalam satuan
Unit produksi tetrapod dan blok beton

11.6 Pengukuran dan Pembayaran


Beton
a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari beton harus dilakukan atas dasar meter
kubik ( m 3 ) yang telah ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga yang
sebenar-benarnya dicor sesuai garis batas struktur seperti yang ditunjukan
dalam gambar atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.
Harga yang dibayar sudah termasuk persiapan, pengadaan beton dan
pengecoran, pemadatan beton, pemeliharaan beton dan pembongkaran serta
penyusunan dilokasi produksi.

b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk meter kubik (m3) beton yang telah dicor
sesuai spesifikasi yang dihasilkan seperti yang tercantum di Daftar Kuantitas dan
Harga, dan harus disetujui oleh Direksi termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan
sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan, dalam hubungannya dengan
ketentuan Direksi sebagaimana dalam spesifikasi.

Beton termasuk bekisting (Precast)


Spesifikasi Teknik

a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari beton harus dilakukan atas dasar buah
beton precast dengan ukuran dan kualitas beton yang telah ditentukan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga yang sebenar-benarnya dicor sesuai garis batas
struktur seperti yang ditunjukan dalam gambar atau seperti yang ditentukan oleh
Direksi.
Harga yang dibayar sudah termasuk persiapan, pengadaan beton dan
pemasangan beton, serta pemeliharaan beton.

b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk buah yang telah dicor sesuai spesifikasi
berat dan volume per jenis kontruksi yang dihasilkan seperti yang tercantum di
Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus disetujui oleh Direksi termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan,
alat-alat dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan, dalam hubungannya
dengan ketentuan Direksi sebagaimana dalam spesifikasi.
Pembayaran harus didasarkan pada:
a. 60% jika beton pracetak sudah berada dilokasi pekerjaan
b. 40% nya jika beton pracetak sudah terpasang dengan sempurna

Bekisting Tanpa Perancah


a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari bekisting harus dilakukan atas dasar meter
luas (m2) terpasang yang telah ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
yang sebenar-benarnya seperti yang ditunjukan dalam gambar atau seperti yang
ditentukan oleh Direksi.
Harga yang dibayar sudah termasuk persiapan, pengadaan material, peralatan,
tenaga kerja, alat bantu, pemasangan dan pembongkaran bekisting.

b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk meter luas (m2) sesuai spesifikasi yang
dihasilkan seperti yang tercantum di Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus
disetujui oleh Direksi termasuk semua kompensasi untuk penyediaan semua
tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan sebagainya untuk
menyelesaikan pekerjaan, dalam hubungannya dengan ketentuan Direksi
sebagaimana dalam spesifikasi

Perancah
Spesifikasi Teknik

a. Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari perancah harus dilakukan atas dasar meter
luas (m2) terpasang yang telah ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga
yang sebenar-benarnya seperti yang ditunjukan dalam gambar atau seperti yang
ditentukan oleh Direksi.
Harga yang dibayar sudah termasuk persiapan, pengadaan material, peralatan,
tenaga kerja, alat bantu, pemasangan dan pembongkaran.
b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan untuk meter luas (m2) sesuai spesifikasi yang
dihasilkan seperti yang tercantum di Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus
disetujui oleh Direksi termasuk semua kompensasi untuk penyediaan semua
tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan, alat-alat dan sebagainya untuk
menyelesaikan pekerjaan, dalam hubungannya dengan ketentuan Direksi
sebagaimana dalam spesifikasi
11.7 Tulangan
a) Tulangan baja untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar dan
memenuhi Standar Nasional Indonesia SNI 2052:2017 tentang Baja Tulangan
Beton dan mendapat persetujuan Direksi.
b) Sistem manajemen mutu untuk tulangan juga mengacu pada SNI 2052:2017
tentang Baja Tulangan Beton.
c) Setiap material tulangan yang akan digunakan untuk pekerjaan konstruksi harus
mendapat persetujuan Direksi/Konsultan supervisi dengan cara dilakukan
pengujian sesuai dengan yang tercantum pada SNI 2052:2017 tentang Baja
Tulangan Beton.
d) Untuk material yang tidak memenuhi standar persyaratan atau tidak mendapat
persetujuan dari Direksi/Konsultan supervisi harus disingkirkan dari lo kasi
pekerjaan atas sepengetahuan Direksi/Konsultan supervisi.
e) Penyedia Jasa harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan
jika dibutuhkan oleh Direksi/Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut. Tulangan
pada waktu pengecoran beton harus bersih dan bebas dari kerusakan, sisik
gilingan yang lepas dan karat lepas.
f) Jika dianggap perlu untuk menyambung batang tulangan pada titik-titik lain dari
pada yang diperlihatkan dalam gambar, posisi dan metode penyambungan harus
ditetapkan berdasarkan perhitungan kekuatan dan disetujui oleh Direksi. Dalam
hal sambungan lewatan, panjang lewatan harus memenuhi ketentuan gambar
atau tabel di bawah ini :
Spesifikasi Teknik

Diameter Tulangan 10 12 16 19 22 25 28 32
(mm)

Panjang sambungan 60 60 60 65 75 85 95 100


lewatan min. (cm)

g) Batang tulangan harus diikat pada beberapa tempat di atas sambungan


lewatan dengan menggunakan kawat besi pengikat dengan diameter 0.9
milimeter atau pengikat yang cocok. Untuk sambungan lewatan, diperlukan kait
pada batang tulangan polos dan kait tidak diperlukan pada batang tulangan yang
berulir.
h) Penyedia Jasa harus menyediakan semua ganjal pengatur jarak yang
diperlukan atas biayanya sendiri untuk memelihara tulangan beton dalam posisi
yang tepat. Setiap pengikat, sambungan, atau sambungan sengkang tulangan
harus kencang sehingga tulangan-tulangan benar-benar kokoh. Sebelah
dalam bagian-bagian yang melengkung harus bersentuhan langsung
dengan tulangan-tulangan disekitar dimana akan tercapai kekuatan yang
baik. Tulangan-tulangan harus diikat bersama-sama dengan menggunakan
kawat baja hitam yang harus mendapatkan persetujuan dari Direksi, dan
pengikat harus dililit kuat -kuat dengan tang atau alat lain yang dapat
memperkuat lilitan. Ujung kawat ikat yang bebas harus dilipat kedalam.
i) Jika tulangan beton telah dipasang dan telah siap untuk dilakukan pengecoran,
maka harus diperiksa dulu oleh Direksi dan tidak boleh dilakukan pengecoran
sampai tulangan beton disetujuinya. Penyedia Jasa harus melaporkan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas Pekerjaan selambat-lambatnya 24 (dua puluh
empat) jam sebelumnya, untuk meminta dilakukan pemeriksaan atas penulangan
yang telah disiapkan.
j) Setelah pembesian tulangan dicek dan disetujui oleh Direksi / Konsultan
Pengawas, maka Penyedia Jasa berhak mendapatkan pembayaran sesuai
dengan jumlah besi yang terpasang. Satuan pembayarannya adalah per satuan
berat besi tulangan yang didapatkan dari Panjang besi tulangan terpasang
dikalikan dengan berat nominal per meter sesuai yang tercantum pada SNI
2052:2017 tentang Baja Tulangan Beton.
k) Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan logam harus didasarkan pada berat terpasang
sesungguhnya dari baja bangunan dalam kilogram, ditentukan oleh
gambar yang disetujui atau atas petunjuk Direksi.
Spesifikasi Teknik

Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah kilogram yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada masing-masing harga satuan setiap kilogram yang
tercantum didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi
ini.

D. PASANGAN BATU
1. Batu Kali
Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti
pasangan batu kali haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan homogen dan
tidak berpori menurut persetujuan Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan
Spesifikasi Teknik

pengawasan pekerjaan tersebut dan bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang pasir,
cacat atau ketidak sempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang
disetujui oleh Direksi.

Semua persediaan batu untuk pasangan batu di lapangan harus diperlakukan


sedemikian rupa sehingga cukup lembab pada saat akan dipergunakan. Batu-batu yang
dipergunakan dalam pekerjaan atau bagian pekerjaan harus memiliki ukuran yang
mendekati seragam agar tidak terdapat rongga-rongga besar di antara batu.

Penyedia Jasa harus memastikan keakuratan posisi dan dimensi pada pekerjaan
pasangan batu dengan cara membuat acuan berupa profil bowplank. Bahan profil
bowplank dan patok bantu.

Biaya untuk profil bowplank menjadi tanggungan Penyedia Jasa.

2. Adukan (Campuran)
a) Adukan untuk pasangan batu terdiri dengan perbandingan 1 Pc : 4 Ps seperti
disebutkan dalam Spesifikasi atau gambar untuk masing-masing pekerjaan.

b) Jika tidak ditentukan lain, adukan yang dipakai untuk pasangan batu menurut
perbandingan isi harus terdiri dengan perbandingan 1 Pc : 4 Ps atau lainnya yang
diperintahkan oleh Direksi pekerjaan tersebut.

c) Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan pasangan. Pasir
haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk
menghasilkan adukan yang baik.

d) Air yang dipakai untuk membuat adukan haruslah sesuai dengan standar atau
menurut petunjuk Direksi. Hanya air yang baik yang dapat dipakai untuk
menghasilkan seperti apa yang ditentukan.

e) Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa ditentukan secara tepat dan disetujui oleh
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.

g) Adukan harus dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan adukan tidak
dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali dari adukan tidak
diperkenankan.

3. Saringan Kerikil
a) Saringan kerikil dengan pembagian butir tertentu harus terdiri dari bahan yang
mengandung silikat, bersih keras dan tahan lama serta bebas dari lapisan yang
melekat, seperti tanah liat.
Spesifikasi Teknik

Bahan tersebut tidak boleh mengandung besi belerang, batu bara, mika, batu
lempung atau bahan-bahan lainnya yang berpori atau rapuh.

b) Kerikil harus terdiri dari butiran bulat dan harus mempunyai pembagian butir
sedemikian sehingga memenuhi syarat-syarat seperti di bawah ini :
1. 50% berukuran antara 5 sampai 8 kali dari bahan yang ia lindungi.
2. Keragamannya harus dengan bahan yang ia lindungi. “Keseragaman” ialah
perbandingan antara yang berukuran 60% dengan yang berukuran 10%
(ukuran”X” persen dari suatu bahan seperti ditentukan dalam pasal ini adalah
ukuran lubang ayakan yang dapat meloloskan “X” % dari contoh bahanyang
diayak).

Penyedia Jasa harus mengadakan pengujian terhadap butir jika Direksi/ Konsultan
Supervisi pekerjaan tersebut membutuhkannya, untuk meyakinkan syarat-syarat
Spesifikasi tetap diikuti.

4. Saringan Pasir
Saringan untuk pasir pada umumnya harus sesuai dengan ketentuan Standar Nasional
Indonesia untuk bahan batuan halus, tetapi harus merupakan pasir kasar dan mudah
dilalui air menurut persetujuan Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.

5. Penyimpanan Bahan-bahan
Semen untuk adukan harus disimpan seperti petunjuk dari Direksi di atas beton atau
lembaran logam atau lantai kayu untuk mencegah tergenang dari air, dan juga harus
dilindungi dengan atap atau penutup yang tahan air lainnya.

6. Penyelesaian Sambungan
Kecuali jika ditentukan lain, sambungan yang kelihatan harus disiar rata dan halus
dengan adukan perbandingan 1 Pc : 2 Ps, pada waktu pekerjaan sedang berlangsung,
dengan menjaga supaya dijamin adanya keseragaman warna. Selanjutnya sambungan
yang tidak kelihatan harus diisi rata dengan adukan.

7. Ukuran Batu
a) Pasangan batu harus dari batu yang dipecahkan dengan palu besar yang
berukuran sembarangan, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup.
b) Setiap batu harus antara Ø 10 cm s.d Ø 20 cm atau dengan berat 6 kg s.d 15 kg,
akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi/
Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut, ukuran maksimum harus
memperhatikan tebal
dinding, harus pula memperhatikan batasan seperti tercantum di atas.
Spesifikasi Teknik

8. Pasangan Batu Pada Pondasi


Dimana ditunjukkan pada gambar-gambar, Penyedia Jasa harus menyediakan dan
meletakkan lantai kerja pasangan batu yang telah ditetapkan dan sesuai petunjuk Direksi.
Sebelum menghamparkan batu, penyedia jasa wajib menghamparkan adukan untuk
pasangan batu pada tanah yang tidak tergenang air terdiri dengan perbandingan 1 Pc :
4 Ps sebagai dasar pasangan batu kali.

9. Alas dan Sambungan


Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipakai dan
harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan pokok.

Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan
pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta
tidak boleh ada batu yang berimpit satu sama lain. Pasak tidak boleh disisipkan sesudah
semua batu baru selesai dipasang.

10. Pasangan Batu pada Permukaan


a) Pasangan batu pada permukaan yang kelihatan harus menyatukan batu belah
yang dipasang dengan paling sedikit satu batu pengikat untuk tiap-tiap meter
persegi. Pekerjaan ini harus naik secara bersama-sama dengan pasangan bagian
dalam agar supaya batu pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya.

b) Batu-batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebalnya adukan
tidak kurang dari pada rata-rata 10 mm. Semua pekerjaan batu pada permukaan
yang kelihatan harus disiar.

11. Pipa Peresapan


Tembok-tembok penahan, pasangan miring dan tembok-tembok kepala harus dilengkapi
dengan suling-suling. Suling-suling apabila saluran terletak dalam galian (untuk saluran
dalam timbunan suling-suling tak perlu dipasang). Suling-suling harus dibuat dari pipa
2
PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2 m permukaan
dan sesuai dengan petunjuk Direksi. Pipa suling-suling harus dipasang dengan
kemiringan sekitar 15⁰ agar air dapat mengalir keluar.
Setiap ujung pemasukan dari suling-suling harus dilengkapi dengan saringan. Saringan
ini bisa terbuat dari kerikil dan pasir serta pada bagian terluar ditutup dengan ijuk atau
dengan geotextile.

12. Sambungan Gerak Sederhana


Apabila diperintahkan atau tertera dalam gambar sambungan gerak sederhana harus
dibuat/ dipasang pada bagian pasangan batu yang tidak direncanakan untuk tahan air.
Spesifikasi Teknik

Umumnya sambungan gerak sederhana dibutuhkan bilamana terdapat suatu


penyambungan dengan bangunan lama yang akan mempunyai tingkat penurunan
(settlement) yang berbeda.

Sambungan gerak sederhana harus dibentuk dengan memasang susunan batu yang
terdiri dari batu bergradasi sebagai filter di belakang pasangan batu pada bagian
sambungan, setinggi sambungan tadi.

13. Perlindungan Perawatan


Dalam membangun pekerjaan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam
melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai. Penyedia Jasa harus memenuhi
persyaratan-persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.

Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup
lama sehingga mengakibatkan adukan larut. Adukan yang dipasang akan larut karena
hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan.
Pekerja tidak dibolehkan berdiri di atas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang
belum mantap.

14. Pengukuran dan Pembayaran


Pekerjaan Pasangan Batu

Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada volume terpasang
sesungguhnya dalam meter kubik (m3), ditentukan oleh gambar yang disetujui
atau atas petunjuk Direksi.
Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah volume (m3) yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada masing-masing harga satuan setiap m3 yang tercantum
didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi,
alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi
syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

Pekerjaan Pipa Suling-Suling

Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter terpasang
sesungguhnya dalam meter panjang (m), ditentukan oleh gambar yang disetujui
atau atas petunjuk Direksi.
Spesifikasi Teknik

Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah panjang terpasang yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada masing-masing harga satuan setiap m yang tercantum
didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi,
alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi
syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

E. Pekerjaan Plesteran
Bila diperintahkan, dinding dan lantai baik lama maupun baru terbuat dari pasangan
bata/ batu kali diplester dengan adukan dengan perbandingan 1 Pc : 3Ps. Campuran
untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan untuk bahan dan campuran.
Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan dihaluskan
dengan air semen. Apabila tidak diperintahkan lain, pasangan harus diplester pada
bagian atas dari dinding, bagian tepi pasangan pada atas saluran, dan selebar 10
cm untuk muka dan 5 cm di belakang saluran.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada luasan terpasang
sesungguhnya dalam meter luas (m2), ditentukan oleh gambar yang disetujui
atau atas petunjuk Direksi.
Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah luasan (m2) yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada masing-masing harga satuan setiap m2 yang tercantum
didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi,
alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi
syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

F. Pekerjaan Siaran
Sebelum pekerjaan siaran dimulai, semua bidang sambungan diantara batu muka harus
dikorek sebelum ditutup dengan adukan. Permukaan harus dibersihkan dengan memakai
kawat dibasahi. Adukan untuk siaran harus campuran dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps
kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Pekerjaan Siaran dilakukan dengan metode Siaran Tenggelam (masuk ke dalam ± 1 cm)
Spesifikasi Teknik

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada luasan terpasang
sesungguhnya dalam meter luas (m2), ditentukan oleh gambar yang disetujui
atau atas petunjuk Direksi.
Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah luasan (m2) yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada masing-masing harga satuan setiap m2 yang tercantum
didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi,
alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi
syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

G. Penyiapan Permukaan Tanah untuk Lantai Kerja


Penyedia Jasa harus menyiapkan permukaan galian tanah untuk pondasi dengan
lapisan lantai kerja menurut ukuran yang ditentukan.

1. Lantai Kerja Beton


Untuk lantai kerja yang ditentukan menggunakan beton, beton yang digunakan adalah
mutu B0 atau f’c 7,4 Mpa (K-100).

2. Lantai Kerja Pasangan Batu


Dimana ditunjukkan pada gambar-gambar, Penyedia Jasa harus menyediakan dan
meletakkan lantai kerja pasangan batu yang telah ditetapkan dan sesuai dengan petunjuk
Direksi.

3. Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada volume terpasang
sesungguhnya dalam meter kubik (m3), ditentukan oleh gambar yang disetujui
atau atas petunjuk Direksi.

Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah volume (m3) yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada masing-masing harga satuan setiap m3 yang tercantum
didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi,
Spesifikasi Teknik

alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi
syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

H. Lining Pasangan Batu


Pekerjaan lining pasangan batu pada saluran harus dikerjakan sesuai dengan penjelasan
pada gambar dan mendapat persetujuan dari Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan
tersebut.

I. Lining Beton
Bahan lining beton menggunakan beton dengan mutu sesuai dengan gambar yang
ditetapkan atau yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Supervisi. Adukan beton untuk
lining saluran harus dipadatkan untuk mencapai kuat desak. Beton harus bebas dari
sarang tawon, perhatian khusus pada tepi luar lining harus dilakukan untuk menjamin
beton telah dipadatkan dengan baik.

J. PEKERJAAN METAL / BAJA KONSTRUKSI


Bagian I. Bahan-bahan dan Mutu
1. Material
a) Baja konstruksi (plat dan profil) harus baik, baru dari pabrik yang resmi dan setaraf
dengan S.t. (DIN 17100-1966).
b) Stank dan batang ulir untuk gate/pintu harus setaraf dengan S.t. 60 (DIN 17100-
1966).
c) Besi tuang harus bebas cacat/retak : perbaikan retak-retak dengan las atau
lainnya tidak diperkenankan.
d) Bolt, nut, & washer / baut, mur, & ring harus dari pabrik resmi dan setaraf U.st. 36-
1 (DIN 1711-1968). Baut dan keling yang tersentuh air harus digalvanisir.

e) Las harus dikerjakan dengan halus, rapi, penuh dan bersih, kelihatan jelek atau
las yang tidak sempurna dan sebagainya akan ditolak.
f) Kawat las yang dipakai adalah “Unimatic” 6000 (AC-DC) dengan kekuatan tarik

4.760 kg/cm2 atau type yang sama.

2. Spesifikasi untuk Bangunan Pintu dan Pintu Sorong


2.1 Bangunan Pintu.
a) Pintu harus dibuat dengan konstruksi las yang sempurna. Daun pintu untuk bagian
(sisi) hulu harus dipotong tepat ukuran. Palang sisi dan horizontal harus diklem kuat
pada permukaan plat sedemikian hingga pada waktu selesai mengelas jarak antara
plat dan batang tidak lebih dari 1 mm.
Spesifikasi Teknik

Bagian batang/palang yang dilas pada daun pintu, las harus menerus di dua
sisi sedemikian hingga tidak ada air yang bocor diantara bagian-bagian tersebut.
b) Pintu harus diserahkan komplit dengan segala kelengkapannya, plat dinding, rangka,
ambang, stang ulir gear dan material lain yang dibutuhkan. Semua bagian daripada
pintu harus cocok dengan gambar kontrak.
c) Setelah pemasangan rangka, semua harus ditambah kuat pada bangunan dengan
baut berjangkar, dan semua rongga yang ada antara rangka dan bangunan harus
diisi mortar 1 PC : 4 Ps sampai Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut
menganggap cukup.
d) Semua pembuatan konstruksi harus sedemikian sehingga pintu bebas dari puntiran,
bengkok dan deformasi lain sesuai petunjuk Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan
tersebut.
e) Pemakaian karet atau bahan lain untuk seals guna perapat pada pintu-pintu harus
sesuai dengan yang diijinkan yang mempunyai effectivitas keawetan sesuai cuaca
Indonesia dan teredam dalam air secara kontinu, dan keterbukaan pada sinar
matahari dimungkinkan pemakaian bahan karet sintetis atau plastik yang
memenuhi persyaratan.
Bahan perapat diatas harus sedemikian sehingga mudah dipasang atau diganti, dan
baut-baut dipakai harus tahan terhadap korosi.
f) Semua bagian harus dibuat secara presisi sesuai standar Industri untuk
memudahkan perakitan, pemasangan dan pemindahan. Semua dimensi yang ada
digambar adalah minimum. Dalam pembuatan harus dilebihi (ukurannya) secukupnya
sedemikian hingga tidak ada dimensi yang kurang.

2.2 Pintu Sorong


a) Pintu sorong dapat dioperasikan dan harus diserahkan dengan tangkai, dan kunci,
gear, serta kopling.
Tarikan yang dibutuhkan tidak boleh lebih dari 10 kg untuk membuka atau menutup
pintu dan as roda setang harus pada elevasi 0,90 m diatas bangunan atau platform
dimana operator akan berdiri.

b) Tangkai ulir dan gear harus dibuat presisi sangat tepat.


Gear harus dari besi tulang atau selubung/rangka las dilengkapi tutup untuk
pemberian pelumas dari gear.

c) Pintu sorong harus seluruh shop-assmembled (rakitan pabrik) ukuran plat dan profil
pintu harus sesuai dengan gambar.

d) Selama masa pemeliharaan, Penyedia Jasa bertanggung jawab terhadap


Operasional dan Pemeliharaan pintu sorong.
Spesifikasi Teknik

2.3 Spesifikasi Teknik Umum


a) Gambar kerja dan perhitungan.

1) Penyedia Jasa harus menyerahkan dengan penawarannya detail spesifikasi dari


semua peralatan-peralatan yang harus dipasang pada penerimaan
(acceptance) dari penawaran, spesifikasi yang diserahkan harus dimasukkan
dalam Dokumen kontrak.

2) Penyedia Jasa juga harus menyiapkan detail gambar kerja untuk semua bagian
pekerjaan dalam bentuk yang dikehendaki Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan
tersebut, untuk setiap bagian pekerjaan tersebut.

b) Persetujuan gambar dan perhitungan

Jika setiap saat setelah persetujuan diberikan oleh Direksi ditemukan bahwa ada
gambar-gambar dan dokumen-dokumen kontrak, perubahan-perubahan dan
tambahan-tambahan sesuai dengan perhitungan Direksi, harus dibuat oleh Penyedia
Jasa dan pekerjaan harus dilaksanakan sesuai sesuai petunjuk Direksi, tanpa
tambahan biaya menurut perhitungan Penyedia Jasa.

c) Penyiapan bahan-bahan

1) Semua kegiatan sedapat mungkin dilakukan di dalam/sekitar wilayah (proyek).


2) Mutu dan penyelesaian harus sesuai dengan kenyataan praktek dalam
pekerjaan konstruksi baja modern.
- Bahan pada pekerjaan besi harus dijaga bersih dan terlindung dari pengaruh
cuaca sejauh memungkinkan dalam praktek.
- Lubang baut harus betul-betul bulat.
- Ukuran dari lubang baut harus tidak lebih dari 2 mm lebih besar dari diameter
nominal (ditetapkan) dari baut dan harus menciptakan putaran yang pas
dengan baut.
- Jika mungkin, mesin dengan “a fixed driling line” harus digunakan. Lubang-
lubang pada dasar plat untuk baut lebih besar 0,25 mm. Gerigi-gerigi pada
permukaan luar harus dihilangkan.

3) Panjang uliran baut harus sedemikian sehingga seluruh diameter tangkai


berada dalam daerah geser (shearzone).
Baut harus menonjol paling tidak satu panjang uliran dengan minimum 3 mm dan
maksimum 10 mm setelah penggeseran dari mur. Di bawah mur pada baut jangkar
dan di bawah semua kepala baut dan mur, harus dilengkapi “heavy duty washer”.
Jika baut digunakan dalam permukaan yang miring, harus menggunakan
Spesifikasi Teknik

“bevelled washer”. Kepala dari mur harus diputar benar, dengan kunci Inggris
yang cocok dan dengan panjang tidak kurang dari 0,30 m.
4) Sebelum dimulainya pengelasan, Penyedia Jasa harus membuat dan
menyerahkan kepada Direksi untuk disetujui, program lengkap yang
menunjukkan :
- Type pengelasan.
- Klasifikasi bahan untuk pengelasan, termasuk ukuran-ukuran yang diperlukan
untuk mewujudkan dimensi spesifikasi setelah pengelasan. Sesudah
pengelasan, semua ceceran las harus dibersihkan dan semua lubang, pori dan
berkas-berkas terbakar harus diperbaiki.
Diameter kawat las dan aliran listrik yang dipakai harus memenuhi ketentuan di
bawah ini :
Tebal plat : Diameter kawat las : Aliran Listrik
(mm) (mm) (A)
2-4 : 3/32” (2,381 mm) : 35-90
4-6 : 1/8” (3,175 mm) : 60-125
9-10 : 5/32” (3,870 mm) : 95-160
11-15 : 5/32” (3,870 mm) : 95-160
15-20 : 3/16” (4,763 mm) : 120-200

d) Pemasangan

Penyedia Jasa harus memasang semua bagian dari pekerjaan seperti pada
gambar kerja yang disetujui atau atas petunjuk Direksi/ Konsultan Supervisi
pekerjaan tersebut di tempat pekerjaan, termasuk semua alat-alat pelengkap seperti
baut jangkar, penahan, seal dan sebagainya.

a. Semua bagian yang ditanam dan dalam beton harus ditumpu kuat (rigid) dan
diteliti/tepat sebelum dan selama pengecoran.
Dinding plat, sandaran dan ambang harus digrouting seperti ditunjukkan dalam
gambar atau atas petunjuk Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.

Grouting harus dilaksanakan dengan metode yang disetujui Direksi/ Konsultan


Supervisi pekerjaan tersebut dan harus menjamin kesatuan yang utuh.

b. Pada penyelesaian pekerjaan semua bagian harus dibersihkan dan dirapikan


oleh Penyedia Jasa.

Penyedia Jasa harus memindahkan semua kelebihan bahan-bahan dari


tempat pekerjaan atau seperti ditunjukkan Direksi.
Spesifikasi Teknik

Semua gear-reducer tertutup harus diisi secukupnya dengan minyak pelumas,


sesuai syarat dari pembuat/pabrik. Gear-reducer terbuka harus diberi gemuk
kwalitas baik pada giginya (graphite grease). Semua pelumas dan zat pencuci
harus disediakan Penyedia Jasa tanpa tambahan biaya.
c. Penyedia Jasa harus menyediakan persediaan pelumas yang cukup untuk jangka
waktu pemeliharaan selama setahun untuk semua bagian pekerjaan dari kontrak
ini.

2.4 Test dan Garansi


a) Pada saat penyelesaian pekerjaan, peralatan harus siap untuk ditest, dihadapan
Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut sebelum penyerahannya untuk
membuktikan bisa dioperasikan dengan memuaskan.

b) Jika ada bagian dari pekerjaan gagal dioperasikan sesuai ketentuan Direksi/
Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut, beberapa perubahan harus dikerjakan oleh
Penyedia Jasa sesuai ketentuan Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut
tanpa pembayaran ekstra.

c) Pada saat penyerahan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan garansi


tertulis selama jangka waktu 1 tahun untuk semua pekerjaan, meliputi perbaikan dari
semua kekurangan dan kerusakan yang mungkin terjadi dalam jangka waktu tanpa
biaya tambahan.

d) Semua pekerjaan dalam masa pemeliharaan yang membutuhkan Operasional dan


Pemeliharaan menjadi kewajiban dan tanggung jawab Penyedia Jasa termasuk
biaya listrik, oli, BBM, kerusakan bangunan, penggantian sparepart, dan lain lain.

2.5 Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada unit terpasang
sesungguhnya dalam unit, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas
petunjuk Direksi.

Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah unit terpasang yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada masing-masing harga satuan setiap unit yang tercantum
didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi,
alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi
Spesifikasi Teknik

syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

Bagian II. Pengecatan


3. Bahan-bahan untuk pengecatan
Roda gigi, kuningan, bidang-bidang baja yang dikerjakan halus dan bidang-bidang baja
yang setelah pemasangan di lokasi akan bersentuhan secara putar atau geser, dan juga
tali-tali kawat tidak akan dicat.

Setelah pembersihan selesai, maka bidang-bidang demikian harus dilapisi dengan


lembaran plastik untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan korosi selama
pengangkutan dan penyimpanan di lokasi. Selimut plastik ini dilepas sebelum peralatan
itu dipasang.

Jika tidak ditentukan lain bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia PUBI-
1982. Semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan contoh
dari tiap-tiap cat dan bahan campuran yang diusulkan untuk dipakai, harus diserahkan
kepada Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut
untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang harus dikirim ke tempat pekerjaan dalam
kaleng atau drum dengan segel yang masih utuh. Cat yang telah kaduluwarsa seperti
yang dituliskan pada kaleng tidak boleh dipakai, bahan cat seperti itu harus segera
dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Cat harus seluruhnya diaduk dibawah pengawasan
seorang mandor yang berwenang dengan cara yang dibenarkan oleh Direksi/ Konsultan
Supervisi pekerjaan tersebut dan tidak boleh diberikan kepada tukang cat sebelum cat
dan bidang yang akan dicat selesai dipersiapkan betul-betul. Seluruh pekerjaan harus
diselesaikan dalam warna dan corak seperti diperintahkan oleh Direksi/Pihak yang
ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut dan jika diperlukan, Penyedia
Jasa harus membuat Variasi warna dari tiap-tiap lapisan cat.

3.1 Pelaksanaan Pengecatan Pekerjaan Baja


Kecuali ditentukan lain permukaan baja yang akan dicat harus dibersihkan dengan sikat
kawat.
a) Sebelum pemasangan di pabrik, semua permukaan dari pekerjaan baja yang
akan selalu bersentuhan atau tidak kelihatan setelah pemasangan di pabrik
harus dibersihkan dan dicat dengan satu lapis cat dasar kecuali permukaan
yang akan dilas.

b) Sebelum pengiriman dari pabrik, permukaan harus dibersihkan dan dikerjakan


atau dicat sebagai berikut :
1. Yang dikerjakan dengan mesin, satu lapisan cat campuran timah putih dan
lilin atau dengan vernis tahan karat atau plastik yang disetujui.
Spesifikasi Teknik

2. Yang bersentuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketika pemasangan


dilapangan, dua lapis cat dasar, kecuali ditentukan lain.
3. Yang akan bersentuhan dengan beton,aspal, makadam atau bitumen
penahan air, tidak perlu pengerjaan apa-apa atau pengecatan.
4. Yang akan bersentuhan dengan pekerjaan batu, satu lapis cat dasar.
5. Semua permukaan lainnya jika tidak ditentukan lain, satu lapisan cat dasar
sesudah diadakan pemeriksaan di pabrik oleh Direksi/Konsultan
Supervisi.

c) Sebelum pemasangan di lapangan, permukaan yang diterangkan dalam B


(b) di atas, harus dibersihkan dan dilapisi dengan satu lapis cat dasar, sebelum
dilaksanakan penyambungannya.

d) Sesudah pemasangan di lapangan, permukaan harus dibersihkan sampai


mendapat persetujuan Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut dan
kemudian dikerjakan sebagai berikut :
1. Bila untuk bagian-bagian mekanik; dibersihkan dengan larutan dan
kemudian dibersihkan dan digosok mengkilap.
2. Bila kontak dengan beton; dibersihkan dengan dikerok dan disikat dengan
sikat baja, sesaat sebelum diselubungi beton.
3. Bila kontak dengan aspal; termakadam atau pengendap air dari bitumen;
dibersihkan dan dilapisi dengan bitumen panas.
4. Bila kontak dengan batu bata; pasangan batu atau bila tertutup oleh beton
setebal kurang dari 4 cm; dicat satu kali dengan cat bitumen.
5. Bila kontak dengan kayu; dibersihkan dan dicat dengan 2 lapis cat dasar
dan 2 lapis campuran bitumen; lapisan terakhir harus dicatkan sebelum
kayu dipasang.
6. Bagi permukaan-permukaan tersebut dalam b (5) di atas yang sebelumnya
sudah diberi cat dan menjadi rusak karena pasangan, maka harus
diperbaiki dengan cara membersihkan bagian-bagian yang rusak sampai
disetujui Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut, bila perlu sampai mencapai logamnya. Kemudian tepi
dari cat yang masih utuh digosok dengan amplas dan dicat dengan cat
dasar satu kali.
Tiap lapis penambal harus melampui cat yang semula dan tidak rusak selebar
minimum 5 cm. Kecuali ditentukan lainnya, maka semua permukaan yang
sudah diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan kemudian dengan
2 lapis cat penutup.
Spesifikasi Teknik

3.2 Pengecatan Daun Pintu


Kecuali disyaratkan lain, maka pekerjaan baja kontruksi dan alat-alat pengatur air dan
lain sebagainya harus disiapkan dan diberi cat dasar menurut ketentuan dengan tata
cara sebagai berikut :
a) Terbuka terhadap pengaruh iklim terlindung atau tidak :
1. Dibersihkan dengan sikat kawat baja kecuali ditentukan lain oleh Direksi/
Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.
2. Dua lapis cat dasar timah meni.
3. Dua lapis cat oksida besi atau dua cat aluminium.

b) Terbuka terhadap pengembunan berat atau bila terbenam dalam air,


termasuk semua pintu :
1. Dibersihkan dengan sikat kawat baja.
2. Dicat dasar dua lapis.
3. Dua lapis bitumen kental atau dua lapis cat karet, berchlor atau dua lapis
cat oksida terbatu bara.
c) Pintu geser tegak, katup-katup dan lain-lain alat yang dibuat dari besi tuang
harus dilapisi dengan dua lapis cat bitumen atau yang sepertinya, bagaimana
ditunjukkan oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.

d) Penggunaan kualitas cat adalah kualitas terbaik untuk pekerjaan ini sesuai
petunjuk direksi.

Semua biaya dalam pekerjaan pada sub bagian ini harus sudah dianggap termasuk
dalam harga satuan pekerjaan pintu sesuai dengan item pekerjaan dalam daftar
kuantitas dan harga.

Bagian III. Pemeriksaan dan Perakitan


4. Pemeriksaan Bahan & Mutu
Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut atau pejabat yang bertugas mengadakan
pemeriksaan terhadap bahan-bahan, mutu pekerjaan pabrik, percobaan perakitan di
pabrik, harus dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan. Pemeriksaan itu meliputi :
a) Pemeriksaan baja atau bahan lain yang dipakai untuk memastikan bahwa
bahan di atas sesuai dengan standar. Laporan percobaan kimia dan fisika yang
dilakukan pemeriksaan terhadap bahan yang dipakai harus ditunjukkan
pemeriksaan.
b) Memeriksa ukuran.
c) Memeriksa pekerjaan las dan mengujinya bila diperlukan.
d) Memeriksa pembersihan dan pengecatan dari pekerjaan baja.
Spesifikasi Teknik

e) Percobaan perakitan dan mengujian hasilnya.


f) Memeriksa cara pengepakan untuk pengiriman.

Semua biaya dalam pekerjaan pada sub bagian ini harus sudah dianggap termasuk
dalam harga satuan pekerjaan pintu sesuai dengan item pekerjaan dalam daftar kuantitas
dan harga.
5. Pengerjaan di Lapangan
Penyedia Jasa harus melakukan pekerjaan baja selengkapnya dan menyediakan
perancah sementara serta persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
Sebelum pelaksanaan dimulai di lapangan Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada
Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut untuk
mendapat persetujuan, cara yang diusulkan untuk pelaksanaan pekerjaan baja serta
melaksanakan pengaturan dan pencegahan terhadap kecelakaan seperti yang
ditunjukkan oleh Direksi dan Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.

6. Permukaan yang Bersentuhan


Kecuali ditentukan lain, jika logam dipasang permanen pada permukaan logam lain
permukaan logam yang bersentuhan harus dicat dengan dua lapis cat bitumen, segera
sebelum pemasangan.

Aluminium tidak boleh di pasang pada beton basah atau pasangan batu, atau dipasang
tetap pada beton yang masih mudah. Bila perlu untuk menghubungkan aluminium
dengan baja atau besi tulang, kedua permukaan harus dipisahkan dengan bahan
pemisah yang disetujui tebalnya tidak kurang dari 1,5 mm.

Bila aluminium batang atau bangunan baja dipasang dalam pasangan batu, bata atau
beton, permukaan yang bersentuhan harus dicat lebih dahulu dan bahan sambungan
harus diberi seng.

7. Pemasangan Bagian-bagian
Untuk pemasangan bagian-bagian pekerjaan baja yang tercantum dalam pekerjaan
beton atau pasangan batu yang permanen, maka bagian-bagian di atas angkur, plat
perletakan dan lain-lain harus lebih dahulu dari pada bagian lain.

8. Perencanaan, Perhitungan dan Gambar


Gambar dan Spesifikasi menunjukkan macam logam yang dibutuhkan dan ukuran-
ukuran pokoknya. Penyedia Jasa harus merencanakan semua bangunan dan pintu-pintu
dilengkapi dengan penjelasan perhitungan dan gambar-gambar dari pabrik dan
diserahkan kepada Direksi sebelum dibuat oleh pabrik.
Spesifikasi Teknik

Tiga rangkap dari setiap gambar harus dibuat, dan setiap perubahan dilakukan oleh
Direksi harus dibuat gambarnya tanpa pembayaran ekstra.

Pabrik dilarang melakukan pembuatan sebelum menerima persetujuan Direksi secara


tertulis dengan telah memberi tanda persetujuan pada setiap set dari tiga set yang di buat.
Penyedia Jasa juga harus menyediakan gambar kerja yang menunjukkan usulan dan
metode pelaksanaan/pemasangan peralatan tersebut yang akan digunakan dan gambar
tersebut harus mendapat persetujuan seperti gambar-gambar yang akan dikerjakan
pabrik di atas, sebelum Penyedia Jasa memulai pelaksanaannya pada bangunan yang
bersangkutan.

Apabila ukuran tebal dari bagian-bagian pintu tercantum di dalam gambar bestek,
ukuran tebal di atas dianggap sebagai ukuran minimum yang diperkenankan.

Pintu-pintu besi terlebih dahulu harus diperiksa oleh Direksi dan Konsultan Supervisi
tersebut ke pabrik, sebelum dikirim ke lapangan.

9. Pipa Besi Galvanis untuk Sandaran


Pipa besi lunak galvanisir harus memenuhi Standar Nasional Indonesia PUBI. Diameter
pipa Ø 2’’ t = 2 mm. Sambungan ulir harus sesuai dengan persetujuan mengenai
sambungan. Sambungan ulir harus dari besi tuang digalvanisir dengan “beaded pattern
thread”.

Setelah penyambungan dan pemasangan dari sandaran lengkap, dan bangunan


yang bersangkutan telah selesai, besi sandaran tersebut harus dibersihkan dari sisa-sisa
beton dan dicat.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter panjang terpasang
sesungguhnya dalam meter, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas
petunjuk Direksi.
Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada jumlah meter panjang yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada masing-masing harga satuan setiap meter yang tercantum
didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi,
alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi
syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.
Spesifikasi Teknik

K. FASILITAS UNTUK OPERASI DAN PEMELIHARAAN


1. Papan Operasi
Papan operasi harus dibuat dan dipasang pada setiap bendung dan pada setiap
bangunan- bangunan bagi. Papan dan tiang-tiangnya harus dibuat dari kayu kelas satu
dan harus dipasang pada beton cor kelas K.125, papan harus sesuai dengan penjelasan
dari Album Gambar Standar Perencana Irigasi atau sesuai dengan petunjuk Direksi/Pihak
yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan pekerjaan tersebut.

2. Skala Duga (Peilschal)


a) Skala duga untuk pengukuran permukaan air atau pengaturan bukaan pintu
harus dipasang di lokasi sebagai berikut :
- Sisi hulu dari tiap bendung pada satu tembok pangkal.
- Sisi hulu dari tiap bangunan ukur.
- Pada pintu-pintu Romyn dan Crump de Gruyter.
b) Skala duga yang dipasang pada hulu bendung harus diatur dengan titik nol
sesuai mercu bendung dan dipasang pada dinding, cukup jauh muka air terjun
dari mercu bendung. Bila mungkin pengukur dipasang pada dinding luar alur
utama sungai, untuk menghindari dari kerusakana kibat benda-benda terapung
pada waktu banjir, tapi harus mudah terlihat dari tangkis atau jembatan
pelayanan.

Skala duga dibuat dari teraso atau marmer dengan pembagian 0,1 meter,
sesuai dengan penjelasan dari Album Standar Perencanaan Irigasi atau
menurut ketentuan lain dalam gambar.

c) Skala duga yang dipasang di hulu bangunan pengukur dibuat dari


besi/aluminium dengan tanda-tanda garis dan huruf, atau dibuat dari teraso
putih pada campuran 1 PC : 3 Psr dengan lekukan-lekukan untuk garis-garis
dan angka-angka setebal 3 mm dijelaskan pada gambar sesuai dengan
spesifikasi teknis ini menurut perintah direksi.

d) Skala duga untuk pintu Romyn dan Crump de Gruyter disediakan termasuk
penyediaan pintu-pintu dan harus terbuat dari kuningan sesuai dengan Album
Standar Bangunan-bangunan Irigasi atau secara lain seperti ditunjukan pada
gambar.

3. Tanda Petunjuk Duga


Untuk skala dugaan seperti yang disyaratkan, disamping tiap skala duga harus
dipasang suatu pelat baja lain terpisah dengan jarak 10 cm yang ditandai dengan
suatu alur yang menunjukkan garis terbatas pada skala duga. Apabila karena
Spesifikasi Teknik

sesuatu hal skala duga menjadi rusak/hilang, pelat baja ini dapat menolong untuk
pemasangan skala duga baru.

4. Tanda Duga Muka Air Sungai


Suatu tanda duga muka air harus dipasang pada sisi hulu dari semua bangunan
pengambilan dan bangunan pembagi dalam saluran dan terbuat dari marmer atau
teraso putih dengan ukuran 0,2 x 0,2 m dipasang dengan adukan 1 Pc x 3 Ps seperti
ditunjukkan pada gambar. Garis tanda muka air dan huruf dinyatakan dengan
membuat alur.

5. Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan 1,2,3, dan 4 harus didasarkan pada satuan terpasang
sesungguhnya sesuai item pekerjaan masing-masing dalam daftar kuantitas
dan harga, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk Direksi.
Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada satuan yang diukur sesuai ketentuan diatas
pada masing-masing harga satuan yang tercantum didalam Daftar Kuantitas
dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

L. SPESIFIKASI KHUSUS
1. Sambungan dengan Pasangan Batu yang ada (lama)
Sebelum pasangan batu baru dilaksanakan, maka permukaan pasangan batu lama harus
dibuat kasar terlebih dahulu, dibersihkan dari noda, kotoran dan debu, disikat dan
disiram (dibasahi) dengan air sampai jenuh.

Pasangan batu baru dilaksanakan, apabila pasangan batu lama sudah bersih dari noda,
kotoran, debu, berbentuk kasar dan cukup basah.

2. Bongkaran Pasangan Lama


a) Pekerjaan bongkaran pasangan lama sesuai petunjuk Direksi dengan
memperhatikan gambar-gambar konstruksi yang ada dalam dokumen tender. Dalam
proses pembongkaran hendaknya mengutamakan keselamatan pekerja dan
menggunakan alat sesuai dengan kebutuhan. Penyedia jasa harus selalu melakukan
koordinasi dengan Direksi/Konsultan Supervisi.
Spesifikasi Teknik

b) Bahan-bahan bekas bongkaran yang tidak diperbolehkan dipakai dalam pekerjaan,


harus segera di buang dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan oleh
Direksi/Konsultan Supervisi.

c) Kerusakan yang diakibatkan kelalaian Penyedia Jasa untuk pekerjaan bongkaran


merupakan tanggung jawab dan resiko Penyedia Jasa.

d) Pengukuran dan Pembayaran

- Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter kubik (m3)
terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan masing-masing dalam daftar
kuantitas dan harga, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas
petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada meter kubik (m3) yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada masing-masing harga satuan yang tercantum didalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua
kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana
konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang
lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya
sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi ini.

3. Bongkaran Beton Lama


a) Pekerjaan bongkaran beton lama sesuai petunjuk Direksi dengan memperhatikan
gambar-gambar konstruksi yang ada dalam dokumen tender. Dalam proses
pembongkaran hendaknya mengutamakan keselamatan pekerja dan menggunakan
alat sesuai dengan kebutuhan. Penyedia jasa harus selalu melakukan koordinasi
dengan Direksi.

b) Bahan-bahan bekas bongkaran yang tidak diperbolehkan dipakai dalam pekerjaan,


harus segera di buang dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan oleh Direksi.

c) Kerusakan yang diakibatkan kelalaian Penyedia Jasa untuk pekerjaan bongkaran


merupakan tanggung jawab dan resiko Penyedia Jasa.

e) Pengukuran dan Pembayaran

- Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter kubik (m3)
terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan dalam daftar kuantitas dan harga,
ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk Direksi.
Spesifikasi Teknik

- Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada meter kubik (m3) yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada harga satuan yang tercantum didalam Daftar Kuantitas
dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan dalam spesifikasi ini.

4. Siaran dan Plesteran pada Pasangan Batu yang ada (lama)


a) Pekerjaan siaran pada pasangan batu lama dilaksanakan setelah pasangan batu
lama bersih dari debu, lumpur dan kotoran lainnya; dan sesudah itu cukup
disiram (dibasahi) dengan air bersih.
b) Siaran lama harus dibongkar (dibetel) sampai batas spesi pasangan batu lama,
kemudian pekerjaan siar dilaksanakan.
c) Plesteran yang baru setebal 1 cm dilaksanakan setelah permukaan pasangan batu
lama bersih dari noda, kotoran dan permukaan cukup kasar (dibetel), kemudian
dibasahi dengan air bersih.

5. Pengecatan kembali Pintu-pintu Air yang ada (lama)


a) Pintu air yang lama harus dibersihkan dari noda, kotoran, debu, lumpur dan pelumas
serta kotoran lainnya.
b) Seluruh bidang permukaan pengecatan harus diamplas dan bersih dari cat yang lama
serta bebas dari noda-noda lainnya.
c) Apabila bidang permukaan yang ada, dicat ulang, masih terhalang dengan noda-noda
seperti oli, karet, maka hal ini harus disikat terlebih dahulu dengan minyak pelarut
khusus.
d) Pengecatan dilakukan dua kali.
e) Pembongkaran Dan Pemasangan Kembali Pintu – Pintu Air.
f) Pembongkaran pintu lama yang kelak akan dipasang kembali, harus dilaksanakan
secara hati-hati dengan membetel pasangan batu (dinding) lama.
g) Pembongkaran, pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan kembali harus
dilaksanakan secara hati-hati, tidak menimbulkan kerusakan, perubahan
bentuk/ukuran dari pintu yang dibongkar tersebut.
h) Kerusakan yang timbul akibat pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa yang bersangkutan.
Spesifikasi Teknik

6. Pekerjaan Saluran dan Bangunan / Sarana Fasilitas O & P


6.1 Pekerjaan Bouwplank.
a) Patok Bouwplank harus ditanam ke dalam tanah sampai kuat, sehingga tidak
mudah dicabut/tercabut dan menggunakan kayu ukuran 5/7 cm.
b) Jarak patok dari sisi galian pondasi minimal 1,00 m dan jarak patokan satu
dengan patokan lainnya sesuai dengan kebutuhan.
c) Papan bouwplank menggunakan kayu kelas II (dua) ukuran 2/20 cm dan bidang
sebelah atas harus rata.
d) Penentuan tinggi papan bouwplank disesuaikan dengan peil rencana, dan
harus disetujui oleh Direksi/Pihak yang ditunjuk untuk melakukan pengawasan
pekerjaan tersebut.
e) Untuk mendapatkan garis horizontal bouwplank yang maksimal, dapat
menggunakan selang air atau pesawat ukur seperti waterpass dan theodolith.
6.2 Pekerjaan Tanah
a) Tanah untuk lokasi bangunan harus diratakan lebih dahulu, dan dibersihkan dari
akar-akar pepohonan sampai yang sekecil-kecilnya harus digali: kemudian
dibuang disingkirkan dari daerah dimana bangunan tersebut akan dibangun.
b) Galian tanah untuk pondasi harus cukup lebarnya, sehingga tidak menyusahkan
posisi bekerja bagi para pekerja dalam pekerjaan pemasangan pondasi.
c) Urugan kembali lubang pondasi dapat diambilkan dari tanah galian yang sudah
dibersihkan dari kotoran dan akar-akar, urugan ini dilaksanakan berlapis-lapis
setebal 20 cm dan disiram air serta dipadatkan.
d) Tanah sisanya dapat digunakan untuk meratakan halaman atau diangkut keluar
bila ternyata tanah tersebut kelebihan.
e) Tanah untuk urugan tidak boleh diambil dari halaman pembangunan, kecuali
seijin Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.
f) Kedalaman galian pondasi harus mencapai tanah keras atau sesuai dengan
gambar rencana dan sebelumnya pondasi di pasang harus mendapat
persetujuan dari Direksi/ Konsultan Supervisi pekerjaan tersebut.
g) Tanah bekas galian yang mengandung sampah humus tidak dibenarkan untuk
pekerjaan urugan.
h) Hasil galian tanah sedimen supaya dibuang, sekitarnya harus rata dan dirapikan.
Spesifikasi Teknik

6.3 Pekerjaan Beton K. 225


a) Komposisi campuran bahan ditentukan hasil trial mix laboratorium yang
terakreditasi
b) Pencampuran bahan harus menggunakan molen.

6.4 Pekerjaan Bronjong


SNI 03-0090-1987 Mutu dan Cara Uji Bronjong dan Kawat Bronjong, dan syarat
bahan baku mengacu pada SNI 03-6154-1999 tentang Kawat Bronjong.
- Sifat tampak bronjong kawat harus kokoh, Buatan pabrikan (bukan handmade/
manual)
- Bentuk anyaman heksagonal
- Lilitan minimum tiga kali Lilitan harus erat Tidak terjadi kerenggangan
hubungan antara kawat sisi dan kawat anyaman dililit minimum 3 kali
sehingga kawat mampu menahan beban dari segala jurusan.
- Jarak maksimum 40 mm serta harus simetri.
- Bentuk dan ukuran bronjong kawat adalah bentuk I, Ukuran anyamannya 80
mm x 100 mm Diameter kawat anyaman 2,40 mm, diameter kawat pengikat 2
mm.
- Jenis batu untuk mengisi bronjong berdiameter besar sesuai standar 15-20cm.
6.5 Pekerjaan tangga monyet
Tangga monyet dengan menggunakan besi berdiameter Ø 20 mm dirangkai
dengan las listrik kemudian dipasang dengan mengebor dinding bangunan.

Pengukuran dan Pembayaran

- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada buah yang terpasang
sesungguhnya sesuai item pekerjaan dalam daftar kuantitas dan harga,
ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada buah yang diukur sesuai ketentuan diatas
pada harga satuan yang tercantum didalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan
harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga
kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam
spesifikasi ini.
Spesifikasi Teknik

6.6 Pekerjaan Gebalan rumput


Rumput yang digunakan jenis Manila/Gajah Mini, rumput gebalan harus tebal dan
bersama akar-akarnya, rumput bukan berasal dari tanah yang susut besar, ukuran
25 cm x 25 cm. Crucuk-crucuk bambu atau kayu harus dipakai untuk memasang
gebalan rumput. Ukuran dari crucuk-crucuk tadi paling tidak panjangnya 30cm
dengan diameter 2-3 cm dan dipasang 3 buah crucuk untuk setiap gebalan ukuran
25 cm x 25 cm x 4 cm. Topsoil dan pupuk merupakan tanggungjawabkontraktor
dan tidak ada pembayaran terpisah untuk ini. Rumput harus dipelihara setidaknya
sampai masa pemeliharaan berakhir

Pengukuran dan Pembayaran

- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter luas (m2) terpasang
sesungguhnya sesuai item pekerjaan dalam daftar kuantitas dan harga,
ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada meter luas (m2) yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada harga satuan yang tercantum didalam Daftar Kuant itas
dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua ko mpensasi untuk
penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

6.7 Alat berat


Pekerjaan tanah secara mekanis yang menggunakan alat-alat berat diantaranya:
Buldozer, Excavator, Roller Vibro, Dump Truck, Water Tank Truck.

6.8 Sewa Lahan


Biaya yang timbul akibat adanya kebutuhan Penyedia Jasa dalam menyelesaikan
pekerjaan tertentu yang mengharuskan Penyedia Jasa dalam kurun waktu tertentu
memakai lahan milik warga/masyarakat (misal: biaya sewa lahan), menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa.

6.9 Borepile
a) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam spesifikasi teknik ini yang masih
termasuk dalam lingkup pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus
Spesifikasi Teknik

menyelesaikan sesuai dengan petunjuk/perintah Pejabat Pembuat Komitmen,


sesudah atau selama pekerjaan berlangsung.
b) Setiap metode pelaksanaan pekerjaan yang belum tercantum dalam spesifikasi
teknik ini harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau referensi lain
yang dapat dipertanggungjawabkan dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan Direksi.
c) Peralatan pemasangan fondasi borepile dianggap sudah termasuk biaya sewa
pakai sementara pipa baja yang ditanam pada titik pengeboran dan dapat dipakai
berulang pada titik pengeboran selanjutnya.
d) Pengukuran dan Pembayaran
- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter panjang (m)
terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan dalam daftar kuantitas dan
harga, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada meter panjang (m) yang diukur sesuai
ketentuan diatas pada harga satuan yang tercantum didalam Daftar
Kuantitas dan Harga, dan harus dianggap sudah termasuk semua ko
mpensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana
konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan
yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan
sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi ini.

6.10 Joint Filler


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

b) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter (m) dalam
daftar kuantitas dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai
peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk
Direksi.
Spesifikasi Teknik

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada meter (m). Pekerjaan ini harus dianggap
sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi
ini.

6.11 Baja Profil Siku


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

Untuk spesifikasi material dapat merujuk ke spesifikasi pekerjaan baja.

b) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter (m) dalam
daftar kuantitas dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai
peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk
Direksi.

- Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada meter (m). Pekerjaan ini harus
dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga
kerja, material,
peralatan, saranalengkap
pekerjaan yang konstruksi, alat bantu
memenuhi dan sebagainya
syarat untuk pelaksanaan
dengan teknik
menghasilkan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi
ini.

6.12 Penutup Lubang Mainhole


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

Untuk spesifikasi material dapat merujuk ke spesifikasi pekerjaan baja.


Spesifikasi Teknik

b) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada buah dalam daftar
kuantitas dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai
peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk
Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada buah. Pekerjaan ini harus dianggap sudah
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi
ini.

6.13 Nomen Klatur


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

b) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada buah dalam daftar
kuantitas dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai
peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk
Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada buah. Pekerjaan ini harus dianggap sudah
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi
ini.
Spesifikasi Teknik

6.14 Waterstop
a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

b) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter (m) dalam
daftar kuantitas dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai
peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk
Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada meter (m). Pekerjaan ini harus dianggap
sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,

peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan


pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi
ini.

6.15 Lapis resap pengikat dan Laston lapis aus (AC-BC)


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku dalam pekerjaan jalan.

b) Pemasangan
Semua metode pemasangan dalam pekerjaan ini sesuai dengan
tatacara/standar dan ketentuan yang berlaku dalam pekerjaan jalan.

c) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada satuan masing-


masing item pekerjaan dalam daftar kuantitas dan harga untuk volume
terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan didalamnya yang telah
Spesifikasi Teknik

berfungsi sesuai peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau


atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada satuan sesuai masing-masing item


pekerjaan pada daftar kuantitas dan harga. Pekerjaan ini harus dianggap
sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
dalam spesifikasi ini.

6.16 Kisi-Kisi Sampah


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

b) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada buah dalam daftar
kuantitas dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai
peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk
Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada buah. Pekerjaan ini harus dianggap sudah
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja, material,
peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk menghasilkan
pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi
ini.
Spesifikasi Teknik

6.17 Rumah Pengelola


a) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan fondasi
Pekerjaan fondasi memakai pasangan batu 1:4 dengan galian dan timbunan
untuk fondasi dangkal.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan tembok
Pekerjaan ini menggunakan struktur dinding bata merah tipe S dengan
plesteran dan acian sesuai dengan SNI/standar mutu yang berlaku.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan struktur
Untuk pekerjaan kolom,sloof dan ringbalk menggunakan beton tulangan
K225 dengan dimensi praktis sesuai dengan SNI/standar mutu yang
berlaku. Untuk plat beton teras menggunakan beton K225.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan atap

Atap menggunakan rangka baja ringan dengan penutup genteng tanah liat.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan perlengkapan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan pintu jendela sesuai
dengan gambar pelaksanaan, dengan kayu kualitas kelas II.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan sanitasi
Pekerjaan ini meliputi plumbing (air bersih dan air kotor), septiktank, bak
mandi, kloset, dan assesorisnya.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan finishing
Pekerjaan ini meliputi pengecatan, lantai keramik, dan plafon.
Spesifikasi Teknik

Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
b) Pemasangan
Pemasangan/pelaksanaan struktur dalam sub bagian ini dilakukan sesuai
dengan standar-standar yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.

• Volume pekerjaan untuk Embung Karangnangka, dan Embung Kemutug Lor


sebagai berikut:
NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Timbunan tanah atau urugan tanah kembali m3 30.50
2 Galian tanah menggunakan alat berat m3 41.65
3 DT angkut material dari lokasi pekerjaan ke m3 11.15
disposal area, jarak < 1 km
4 Penghamparan dan perataan tanah dilokasi m3 11.15
disposal area
5 Pasangan Batu Kali 1PC : 4PP Menggunakan m3 10.75
Molen
6 Pasangan Aanstamping m3 7.61
7 Timbunan pasir sebagai bahan pengisi m3 0.67
8 Pasangan Bata Merah 1PC : 4PP Menggunakan m2 86.70
Molen
9 Plesteran tebal 1.5 cm 1PC : 3PP m2 173.40
10 Acian m3 173.40
11 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 3.04
Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
12 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 389.60
13 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 49.67
mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
14 Bongkar bekisting m2 49.67
15 Konstruksi Atap
- Pemasangan Konstruksi Plafont m2 42.95
- Pemasangan Konstruksi Baja Ringan m2 154.33
16 Pengecatan Tembok Baru m2 173.40
Spesifikasi Teknik

17 Lantai Keramik
- Pemasangan Lantai Keramik 30 x 30 cm m2 26.61
- Pemasangan Keramik Unpolished 20 x 20 cm m2 1.35
18 Pemasangan Dinding Keramik 20 x 20 cm m2 24.00
19 Pemasangan Pintu m3 0.22
20 Pemasangan Rooster bh 15.00
21 Pemasangan Closet Duduk bh 1.00
22 Pemasangan Bak Kamar Mandi bh 1.00
23 Pemasangan Buis Beton 3 Ø 100 cm bh 3.00
24 Pemasangan Buis Beton 3 Ø 80 cm bh 3.00
25 Pemasangan Kran Air 3/4" bh 1.00
26 Pemasangan Floor Drain bh 1.00
27 Pemasangan Lampu LED 8 Watt bh 9.00
28 Pemasangan Glass Block bh 20.00
29 Pemasangan Stop Kontak bh 1.00
30 Pemasangan Saklar Tunggal titik 1.00

• Volume pekerjaan untuk Embung Klapagading Kulon, Embung Watu Agung dan
Embung Sawangan sebagai berikut:
NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Timbunan tanah atau urugan tanah kembali m3 30.50
2 Galian tanah menggunakan alat berat m3 41.65
3 DT angkut material dari lokasi pekerjaan ke m3 11.15
disposal area, jarak < 1 km
4 Penghamparan dan perataan tanah dilokasi m3 11.15
disposal area
5 Pasangan Batu Kali 1PC : 4PP Menggunakan m3 10.75
Molen
6 Pasangan Aanstamping m3 7.61
7 Timbunan pasir sebagai bahan pengisi m3 0.67
8 Pasangan Bata Merah 1PC : 4PP Menggunakan m2 86.70
Molen
9 Plesteran tebal 1.5 cm 1PC : 3PP m2 173.40
10 Acian m3 173.40
11 Beton mutu, f’c = 19,3 MPa (K225), (Molen) m3 3.04
12 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 389.60
Spesifikasi Teknik

13 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 49.67


mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
14 Bongkar bekisting m2 49.67
15 Konstruksi Atap
- Pemasangan Konstruksi Plafont m2 42.95
- Pemasangan Konstruksi Baja Ringan m2 154.33
16 Pengecatan Tembok Baru m2 173.40
17 Lantai Keramik
- Pemasangan Lantai Keramik 30 x 30 cm m2 26.61
- Pemasangan Keramik Unpolished 20 x 20 cm m2 1.35
18 Pemasangan Dinding Keramik 20 x 20 cm m2 24.00
19 Pemasangan Pintu m3 0.22
20 Pemasangan Rooster bh 15.00
21 Pemasangan Closet Duduk bh 1.00
22 Pemasangan Bak Kamar Mandi bh 1.00
23 Pemasangan Buis Beton 3 Ø 100 cm bh 3.00
24 Pemasangan Buis Beton 3 Ø 80 cm bh 3.00
25 Pemasangan Kran Air 3/4" bh 1.00
26 Pemasangan Floor Drain bh 1.00
27 Pemasangan Lampu LED 8 Watt bh 9.00
28 Pemasangan Glass Block bh 20.00
29 Pemasangan Stop Kontak bh 1.00
30 Pemasangan Saklar Tunggal titik 1.00
NB: Jika ada perubahan item dan volume pekerjaan harus mendapat persetujuan dari
Direksi dan Konsultan Supervisi serta dilakukan negosiasi harga terhadap harga satuan
pekerjaan tersebut.

c) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada satuan unit untuk
volume terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan didalamnya yang
telah berfungsi sesuai peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang
disetujui atau atas petunjuk Direksi.
Spesifikasi Teknik

- Pembayaran

Pekerjaan ini harus dianggap sudah termasuk semua ko mpensasi untuk


penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan dalam spesifikasi ini.

6.18 Mushola
a) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan fondasi
Pekerjaan fondasi memakai pasangan batu 1:4 dengan galian dan timbunan
untuk fondasi dangkal.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan tembok
Pekerjaan ini menggunakan struktur dinding bata merah tipe S dengan
plesteran dan acian sesuai dengan SNI/standar mutu yang berlaku.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan struktur
Untuk pekerjaan kolom,sloof dan ringbalk menggunakan beton tulangan
K225 dengan dimensi praktis sesuai dengan SNI/standar mutu yang
berlaku. Untuk plat beton teras menggunakan beton K225.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan atap

Atap menggunakan rangka baja ringan dengan penutup genteng tanah liat.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan perlengkapan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan pintu jendela sesuai
dengan gambar pelaksanaan, dengan almunium.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Spesifikasi Teknik

Pekerjaan finishing
Pekerjaan ini meliputi pengecatan, lantai keramik, dan plafon.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
b) Pemasangan
Pemasangan/pelaksanaan struktur dalam sub bagian ini dilakukan sesuai
dengan standar-standar yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.

• Volume pekerjaan Embung Karangnangka, dan Embung Kemutug Lor sebagai


berikut:
NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Pek. Galian Tanah m3 83.16
2 Pek. Urugan Pasir m3 6.62
3 Pas. Batu Kali m3 27.72
4 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 1.89
Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
5 Bekisting m2 25.20
6 Pembesian kg 243.29
7 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 2.70
Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
8 Bekisting m2 47.12
9 Pembesian kg 69.08
10 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 1.89
Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
11 Bekisting m2 25.20
12 Pembesian kg 261.58
13 Pek. Pas. Dinding Bata m2 193.91
14 Plesteran m2 387.81
15 Urugan Pasir m3 8.71
16 Lantai Kerja m3 3.41
17 Pek. Spesi m3 1.46
Spesifikasi Teknik

18 Pek. Keramik 30x30 m2 48.71


19 Pek. Plafond Gypsum Rangka Hollow m2 40.00
20 Pas. Atap Genteng Metal m2 35.20
21 Rangka Baja Ringan m2 32.00
22 Pek. Bubungan Beton m2 19.20
23 Pekerjaan Pintu m2 2.70
24 Pekerjaan Jendela m2 11.40
25 Instalasi Elektrikal Bh 1.00

• Volume pekerjaan Embung Klapagading Kulon sebagai berikut:


NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Pek. Galian Tanah m3 83.16
2 Pek. Urugan Pasir m3 6.62
3 Pas. Batu Kali m3 27.72
4 Beton K-225 (Molen) m3 1.89
5 Bekisting m2 25.20
6 Pembesian kg 243.29
7 Beton K-225 (Molen) m3 2.70
8 Bekisting m2 47.12
9 Pembesian kg 69.08
10 Beton K-225 (Molen) m3 1.89
11 Bekisting m2 25.20
12 Pembesian kg 261.58
13 Pek. Pas. Dinding Bata m2 193.91
14 Plesteran m2 387.81
15 Urugan Pasir m3 8.71
16 Lantai Kerja m3 3.41
17 Pek. Spesi m3 1.46
18 Pek. Keramik 30x30 m2 48.71
19 Pek. Plafond Gypsum Rangka Hollow m2 40.00
20 Pas. Atap Genteng Metal m2 35.20
21 Rangka Baja Ringan m2 32.00
22 Pek. Bubungan Beton m2 19.20
23 Pekerjaan Pintu m2 2.70
24 Pekerjaan Jendela m2 11.40
25 Instalasi Elektrikal Bh 1.00
Spesifikasi Teknik

NB: Jika ada perubahan item dan volume pekerjaan harus mendapat persetujuan dari
Direksi dan Konsultan Supervisi serta dilakukan negosiasi harga terhadap harga satuan
pekerjaan tersebut.

c) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada satuan unit untuk
volume terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan didalamnya yang
telah berfungsi sesuai peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang
disetujui atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pekerjaan ini harus dianggap sudah termasuk semua ko mpensasi untuk


penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

6.19 Rumah Genset


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

• Volume pekerjaan untuk Embung Karangnangka dan Embung Kemutug Lor sebagai
berikut:
NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Timbunan tanah / urugan tanah kembali m3 3.98
2 Galian tanah biasa menggunakan alat berat m3 9.63
3 Pas. Batu Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara m3 7.74
dg campuran 1 PC:4 PP)
4 Pas. bata merah mortar tipe N (mutu PP tertentu m2 48.00
setara dengan campuran 1 PC:4 PP)
5 Plesteran tebal 1,5 cm, dg mortar jenis PC-PP m2 96.00
tipe S (mutu PP tertentu setara dg camp. 1 PC:3
PP)
6 Acian m2 96.00
Spesifikasi Teknik

7 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 4.25


Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
8 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 180.17
9 Bekisting balok beton biasa dg multiflex 12 m2 21.32
mm/18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
10 Pengecatan tembok baru m2 96.00
11 Pintu Kayu m3 0.60
12 Besi Hollow 40x40x2 mm m1 67.25
13 Besi Ø 12 kg 65.00
14 Glass Block bh 30.00
15 Rooster bh 60.00
16 Pasang Lantai Paving tebal 8cm, mutu K250 m2 42.00
17 Timbunan Pasir sebagai bahan pengisi m2 4.31

• Volume pekerjaan untuk Embung Klapagading Kulon dan Embung Watu Agung,
dan Embung Sawangan sebagai berikut:
NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Timbunan tanah / urugan tanah kembali m3 3.98
2 Galian tanah biasa menggunakan alat berat m3 9.63
3 Pas. Batu Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara m3 7.74
dg campuran 1 PC:4 PP)
4 Pas. bata merah mortar tipe N (mutu PP tertentu m2 48.00
setara dengan campuran 1 PC:4 PP)
5 Plesteran tebal 1,5 cm, dg mortar jenis PC-PP m2 96.00
tipe S (mutu PP tertentu setara dg camp. 1 PC:3
PP)
6 Acian m2 96.00
7 Beton mutu, f’c = 19,3 MPa (K225), (Molen) m3 4.25
8 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 180.17
9 Bekisting balok beton biasa dg multiflex 12 m2 21.32
mm/18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
10 Pengecatan tembok baru m2 96.00
11 Pintu Kayu m3 0.60
12 Besi Hollow 40x40x2 mm m1 67.25
13 Besi Ø 12 kg 65.00
14 Glass Block bh 30.00
Spesifikasi Teknik

15 Rooster bh 60.00
16 Pasang Lantai Paving tebal 8cm, mutu K250 m2 17.22
17 Timbunan Pasir sebagai bahan pengisi m2 0.86
NB: Jika ada perubahan item dan volume pekerjaan harus mendapat persetujuan dari
Direksi dan Konsultan Supervisi serta dilakukan negosiasi harga terhadap harga satuan
pekerjaan tersebut.

c) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada satuan unit untuk
volume terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan didalamnya yang
telah berfungsi sesuai peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang
disetujui atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pekerjaan ini harus dianggap sudah termasuk semua ko mpensasi untuk


penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

6.20 Toilet
a) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan fondasi
Pekerjaan fondasi memakai pasangan batu 1:4 dengan galian dan timbunan
untuk fondasi dangkal.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan tembok
Pekerjaan ini menggunakan struktur dinding bata merah tipe S dengan
plesteran dan acian sesuai dengan SNI/standar mutu yang berlaku.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan struktur
Untuk pekerjaan kolom,sloof dan ringbalk menggunakan beton tulangan
Spesifikasi Teknik

K225 dengan dimensi praktis sesuai dengan SNI/standar mutu yang


berlaku. Untuk plat beton teras menggunakan beton K225.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan atap

Atap menggunakan rangka baja ringan dengan penutup genteng tanah liat.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan perlengkapan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan pintu jendela sesuai
dengan gambar pelaksanaan, dengan almunium.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan sanitasi
Pekerjaan ini meliputi plumbing (air bersih dan air kotor), septiktank, bak
mandi, kloset, dan assesorisnya.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan finishing
Pekerjaan ini meliputi pengecatan, lantai keramik, dan plafon.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
b) Pemasangan
Pemasangan/pelaksanaan struktur dalam sub bagian ini dilakukan sesuai
dengan standar-standar yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.

• Volume pekerjaan Embung Karangnangka dan Embung Kemutug Lor sebagai


berikut:
NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Timbunan tanah atau urugan tanah kembali m3 3.64
2 Galian tanah menggunakan alat berat m3 37.32
3 DT angkut material dari lokasi pekerjaan ke m3 33.68
disposal area, jarak < 1 km
Spesifikasi Teknik

4 Penghamparan dan perataan tanah dilokasi m3 33.68


disposal area
5 Pasangan Batu Kali 1PC : 4PP Menggunakan m3 13.90
Molen
6 Pasangan Aanstamping m3 6.35
7 Timbunan pasir sebagai bahan pengisi m3 1.59
8 Pasangan Bata Merah 1PC : 4PP Menggunakan m2 62.15
Molen
9 Plesteran tebal 1.5 cm 1PC : 3PP m2 143.42
10 Acian m3 143.42
11 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 3.08
Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
12 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 438.35
13 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 48.25
mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
14 Bongkar bekisting m2 48.25
15 Konstruksi Atap
- Pemasangan Konstruksi Plafont m2 24.09
- Pemasangan Konstruksi Baja Ringan m2 47.21
16 Pengecatan Tembok Baru m2 335.44
17 Lantai Keramik 20 x 20 cm
- Pemasangan Keramik Kasar 20 x 20 cm m2 10.87
- Pemasangan Keramik Unpolished 20 x 20 cm m2 12.45
18 Pemasangan Dinding Keramik 20 x 20 cm m2 41.92
19 Pemasangan Pintu m3 0.22
20 Pemasangan Rooster bh 8.00
21 Pemasangan Closet Duduk bh 4.00
22 Pemasangan Bak Kamar Mandi bh 4.00
23 Pemasangan Buis Beton 3 Ø 100 cm bh 3.00
24 Pemasangan Buis Beton 3 Ø 80 cm bh 3.00
25 Pemasangan Kran Air 3/4" bh 4.00
26 Pemasangan Floor Drain bh 4.00
27 Pemasangan Lampu LED 8 Watt titik 6.00
28 Pemasangan Saklar Tunggal titik 2.00
29 Pemasangan Saklar Ganda titik 2.00
Spesifikasi Teknik

• Volume pekerjaan Embung Klapagading Kulon, Embung Watu Agung, dan Embung
Sawangan sebagai berikut:
NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Timbunan tanah atau urugan tanah kembali m3 3.64
2 Galian tanah menggunakan alat berat m3 37.32
3 DT angkut material dari lokasi pekerjaan ke m3 33.68
disposal area, jarak < 1 km
4 Penghamparan dan perataan tanah dilokasi m3 33.68
disposal area
5 Pasangan Batu Kali 1PC : 4PP Menggunakan m3 13.90
Molen
6 Pasangan Aanstamping m3 6.35
7 Timbunan pasir sebagai bahan pengisi m3 1.59
8 Pasangan Bata Merah 1PC : 4PP Menggunakan m2 62.15
Molen
9 Plesteran tebal 1.5 cm 1PC : 3PP m2 143.42
10 Acian m3 143.42
11 Beton mutu, f’c = 19,3 MPa (K225), (Molen) m3 3.08
12 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 438.35
13 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 48.25
mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
14 Bongkar bekisting m2 48.25
15 Konstruksi Atap 0.00
- Pemasangan Konstruksi Plafont m2 24.09
- Pemasangan Konstruksi Baja Ringan m2 47.21
16 Pengecatan Tembok Baru m2 335.44
17 Lantai Keramik 20 x 20 cm 0.00
- Pemasangan Keramik Kasar 20 x 20 cm m2 10.87
- Pemasangan Keramik Unpolished 20 x 20 cm m2 12.45
18 Pemasangan Dinding Keramik 20 x 20 cm m2 41.92
19 Pemasangan Pintu m3 0.22
20 Pemasangan Rooster bh 8.00
21 Pemasangan Closet Duduk bh 4.00
22 Pemasangan Bak Kamar Mandi bh 4.00
23 Pemasangan Buis Beton 3 Ø 100 cm bh 3.00
24 Pemasangan Buis Beton 3 Ø 80 cm bh 3.00
Spesifikasi Teknik

25 Pemasangan Kran Air 3/4" bh 4.00


26 Pemasangan Floor Drain bh 4.00
27 Pemasangan Lampu LED 8 Watt titik 6.00
28 Pemasangan Saklar Tunggal titik 2.00
29 Pemasangan Saklar Ganda titik 2.00
NB: Jika ada perubahan item dan volume pekerjaan harus mendapat persetujuan dari
Direksi dan Konsultan Supervisi serta dilakukan negosiasi harga terhadap harga satuan
pekerjaan tersebut.

c) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada satuan unit untuk
volume terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan didalamnya yang
telah berfungsi sesuai peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang
disetujui atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pekerjaan ini harus dianggap sudah termasuk semua ko mpensasi untuk penyediaan
tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik pelaksanaan
terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam spesifikasi ini.

6.21 Papan Nama Embung


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.
Volume pekerjaan sebagai berikut:
1. Embung Karangnangka
NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Galian tanah biasa menggunakan alat berat m3 16.80
2 Timbunan tanah / urugan tanah kembali m3 6.30
3 Angkut material dari lokasi pekerjaan ke disposal m3 10.50
area jarak ≤ 1 km
4 Pas. Batu Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara m3 19.95
dg campuran 1 PC:4 PP)
Spesifikasi Teknik

5 Batu Candi m2 28.60


6 Besi Galvanis 40x60 mm t = 2 mm (Frame) m1 8.20
7 Huruf timbul Acrylic tinggi = 1.00 m bh 18.00
8 Huruf timbul Acrylic tinggi = 0.40 m bh 14.00
9 Cipratan Plesteran tebal 1,5 cm, dg mortar jenis m2 8.15
PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dg camp.
1 PC:3 PP)

2. Embung Klapagading Kulon


NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Galian tanah biasa menggunakan alat berat m3 16.80
2 Timbunan tanah / urugan tanah kembali m3 6.30
3 Angkut material dari lokasi pekerjaan ke disposal m3 10.50
area jarak ≤ 1 km
4 Pas. Batu Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara m3 19.95
dg campuran 1 PC:4 PP)
5 Batu Candi m2 28.60
6 Besi Galvanis 40x60 mm t = 2 mm (Frame) m1 8.20
7 Huruf timbul Acrylic tinggi = 1.00 m bh 22.00
8 Huruf timbul Acrylic tinggi = 0.40 m bh 14.00
9 Cipratan Plesteran tebal 1,5 cm, dg mortar jenis m2 8.15
PC-PP tipe S (mutu PP tertentu setara dg camp.
1 PC:3 PP)

3. Embung Watu Agung


NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Pasangan Batu Kali 1PC : 4PP Menggunakan m3 1.95
Molen
2 Beton mutu K225 Menggunakan Molen m3 0.54
3 Pasangan Batu Candi m2 27.20
4 Pemasangan Besi Hollow 3x5 cm t = 2 mm m1 33.00
5 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 18.74
6 Pemasangan Huruf timbul acrilic ukuran besar bh 7.00
7 Pemasangan Huruf timbul acrilic ukuran kecil bh 21.00
8 Plesteran tebal 1.5 cm 1PC : 3PP m2 6.70
9 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 14.34
mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
Spesifikasi Teknik

10 Bongkar bekisting m2 14.34

4. Embung Kemutug Lor


NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Pasangan Batu Kali 1PC : 4PP Menggunakan m3 1.95
Molen
2 Beton mutu K225 Menggunakan Molen m3 0.54
3 Pasangan Batu Candi m2 27.20
4 Pemasangan Besi Hollow 3x5 cm t = 2 mm m1 33.00
5 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 18.74
6 Pemasangan Huruf timbul acrilic ukuran besar bh 16.00
7 Pemasangan Huruf timbul acrilic ukuran kecil bh 22.00
8 Plesteran tebal 1.5 cm 1PC : 3PP m2 6.70
9 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 14.34
mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
10 Bongkar bekisting m2 14.34

5. Embung Sawangan
NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Pasangan Batu Kali 1PC : 4PP Menggunakan m3 1.95
Molen
2 Beton mutu K225 Menggunakan Molen m3 0.54
3 Pasangan Batu Candi m2 27.20
4 Pemasangan Besi Hollow 3x5 cm t = 2 mm m1 33.00
5 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 18.74
6 Pemasangan Huruf timbul acrilic ukuran besar bh 7.00
7 Pemasangan Huruf timbul acrilic ukuran kecil bh 20.00
8 Plesteran tebal 1.5 cm 1PC : 3PP m2 6.70
9 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 14.34
mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
10 Bongkar bekisting m2 14.34

NB: Jika ada perubahan item dan volume pekerjaan harus mendapat
persetujuan dari Direksi dan Konsultan Supervisi serta dilakukan negosiasi
harga terhadap harga satuan pekerjaan tersebut.
Spesifikasi Teknik

b) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada daftar kuantitas


dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai peruntukannya,
ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pekerjaan ini harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk


penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu
dan sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi
syarat dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai
dengan semua ketentuan dalam spesifikasi ini.

6.22 Amphiteater
a) Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan fondasi
Pekerjaan fondasi memakai pasangan batu 1:4 dengan galian dan timbunan
untuk fondasi dangkal.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Pekerjaan struktur
Untuk pekerjaan kolom,sloof dan ringbalk menggunakan beton tulangan
K225 dengan dimensi praktis sesuai dengan SNI/standar mutu yang
berlaku. Untuk plat beton teras menggunakan beton K225.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
b) Pemasangan
Pemasangan/pelaksanaan struktur dalam sub bagian ini dilakukan sesuai
dengan standar-standar yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Semua pekerjaan sesuai dengan gambar dan atas arahan dan persetujuan
direksi.
Spesifikasi Teknik

• Volume pekerjaan untuk Embung Karangnangka, sebagai berikut:


NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
a. Panggung
1 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 17.61
Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
2 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 8.81
Beton fc' = 7,4 Mpa (K100) Menggunakan
Batching Plant
3 Bekisting balok beton biasa dg multiflex 12 m2 11.48
mm/18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
4 Timbunan Tanah Dipadatkan m3 26.42
b. Tangga
1 Pas. Batu Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara m3 3.06
dg campuran 1 PC:4 PP)
2 Plesteran tebal 1,5 cm, dg mortar jenis PC-PP m2 13.34
tipe S (mutu PP tertentu setara dg camp. 1 PC:3
PP) 1pc : 3ps
3 Acian m2 13.34
c. Tempat Duduk
1 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 49.13
Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
2 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 2425.06
3 Bekisting balok beton biasa dg multiflex 12 m2 19.65
mm/18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
4 Stripping m3 17.61
5 Timbunan Tanah Dipadatkan m3 202.07
d. Dinding Penahan Tanah
1 Pas. Batu Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara m3 18.37
dg campuran 1 PC:4 PP)
2 Plesteran tebal 1,5 cm, dg mortar jenis PC-PP m2 24.49
tipe S (mutu PP tertentu setara dg camp. 1 PC:3
PP) 1pc : 3ps
3 Acian m2 24.49
4 Galian tanah biasa menggunakan alat berat m3 9.80
5 Timbunan tanah / urugan tanah kembali m3 3.27
Spesifikasi Teknik

6 Angkut material dari lokasi pekerjaan ke disposal m3 6.53


area jarak ≤ 1 km
7 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 586.59
Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
8 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 21703.81
9 Bekisting balok beton biasa dg multiflex 12 m2 1044.38
mm/18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
10 Pipa Peresapan PVC ∅ 2", interval 2 m m1 180.58
11 Grassblock Lubang 8 Uk. 45x30x6 cm m2 328.07

• Volume pekerjaan untuk Embung Klapagading Kulon, sebagai berikut:


NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
a. Panggung
1 Beton mutu, f’c = 19,3 MPa (K225), (Molen) m3 9.32
2 Beton mutu, f’c = 7,4 MPa (K100), (Molen) m3 4.66
3 Bekisting balok beton biasa dg multiflex 12 m2 4.71
mm/18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
4 Timbunan Tanah Dipadatkan m3 13.99
b. Tangga
1 Pas. Batu Mortar tipe N (mutu PP tertentu setara m3 0.72
dg campuran 1 PC:4 PP)
2 Plesteran tebal 1,5 cm, dg mortar jenis PC-PP m2 3.52
tipe S (mutu PP tertentu setara dg camp. 1 PC:3
PP) 1pc : 3ps
3 Acian m2 3.52
c. Tempat Duduk
1 Galian Tanah m3 99.53
2 Timbunan tanah / urugan tanah kembali m3 305.76
3 Pas. Batu Kali 1 pc : 4 ps m3 99.53
4 Plesteran m2 132.45
5 Acian m2 132.45
6 Lantai Kerja B0 K100 m3 6.06
7 Beton mutu, f’c = 19,3 MPa (Molen) m3 6.06
8 Pembesian dengan besi polos atau ulir dengan kg 158.70
besi polos atau ulir
Spesifikasi Teknik

9 Grassblock Lubang 8 Uk. 45x30x6 cm m2 227.71


NB: Jika ada perubahan item dan volume pekerjaan harus mendapat persetujuan dari
Direksi dan Konsultan Supervisi serta dilakukan negosiasi harga terhadap harga satuan
pekerjaan tersebut.

c) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada satuan unit untuk
volume terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan didalamnya yang
telah berfungsi sesuai peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang
disetujui atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pekerjaan ini harus dianggap sudah termasuk semua ko mpensasi untuk


penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan dalam spesifikasi ini.

6.23 Pendopo
a) Lingkup Pekerjaan

Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

• Volume pekerjaan untuk Embung Karangnangka, dan Embung Kemutug Lor


sebagai berikut:
NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Timbunan Tanah m3 103.32
2 Galian Tanah Menggunakan Alat Berat m3 96.83
3 Pas. Batu Kali 1 pc : 4 ps m3 69.78
4 Urugan Pasir m3 12.80

5 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 8.28


Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
Spesifikasi Teknik

6 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 1073.56


7 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 132.39
mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
8 Genting Tanah Liat m2 384.00
9 Pemasangan Atap Konstruksi Baja Ringan m2 384.00
10 Plafont PVC Motif Kayu m2 307.20
11 Pengecatan Motif Kayu m2 44.80
12 Pemasangan keramik Lantai 30x30 cm m2 256.00
13 Pemasangan lampu LED 8 Watt bh 16.00
14 Pemasangan stop Kontak bh 16.00
15 Pemasangan Saklar Lampu Ganda bh 4.00

• Volume pekerjaan untuk Embung Klapagading Kulon sebagai berikut:


NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Timbunan Tanah m3 103.32
2 Galian Tanah Menggunakan Alat Berat m3 96.83
3 Pas. Batu Kali 1 pc : 4 ps m3 69.78
4 Urugan Pasir m3 12.80

5 Beton mutu, f’c = 19,3 MPa (K225), (Molen) m3 8.28


6 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 1073.56
7 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 132.39
mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
8 Genting Tanah Liat m2 384.00
9 Pemasangan Atap Konstruksi Baja Ringan m2 384.00
10 Plafont PVC Motif Kayu m2 307.20
11 Pengecatan Motif Kayu m2 44.80
12 Pemasangan keramik Lantai 30x30 cm m2 256.00
13 Pemasangan lampu LED 8 Watt bh 16.00
14 Pemasangan stop Kontak bh 16.00
15 Pemasangan Saklar Lampu Ganda bh 4.00

NB: Jika ada perubahan item dan volume pekerjaan harus mendapat persetujuan dari
Direksi dan Konsultan Supervisi serta dilakukan negosiasi harga terhadap harga satuan
pekerjaan tersebut.

c) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran
Spesifikasi Teknik

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada satuan unit untuk
volume terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan didalamnya yang
telah berfungsi sesuai peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang
disetujui atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pekerjaan ini harus dianggap sudah termasuk semua ko mpensasi untuk


penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan dalam spesifikasi ini.

6.24 Kios
a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

• Volume pekerjaan untuk Embung Karangnangka sebagai berikut:


NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Timbunan Tanah m3 12.44
2 Galian Tanah Menggunakan Alat Berat m3 38.08
3 DT angkut material dari lokasi pekerjaan ke m3 38.08
disposal area, jarak < 1 km
4 Pas. Batu Kali 1 pc : 4 ps m3 6.22

5 Urugan Pasir m3 0.64


6 Pasangan Bata Merah 1PC : 4PP Menggunakan m2 65.05
Molen
7 Plesteran tebal 1.5 cm 1PC : 3PP m2 130.10
8 Acian m3 130.10
9 Pembuatan dan Pengecoran 1m3 Campuran m3 2.07
Beton fc' 19,3 Mpa (K225) Menggunakan
Batching Plant
10 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 305.19
11 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 38.61
mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
Spesifikasi Teknik

12 Pemasangan Plafont m2 36.18


13 Rangka Hollow Galvalum 40x40x0.5 mm m1 107.60
14 Genting Tanah Liat m2 44.88
15 Pemasangan Atap Konstruksi Baja Ringan m2 44.88
16 Pengecatan Tembok Baru m2 130.10
17 Pemasangan keramik Lantai 30x30 cm m2 41.47
18 Jendela Aluminium m2 0.56
19 Pemasangan lampu LED 8 Watt bh 3.00
20 Pemasangan stop Kontak bh 3.00
21 Pemasangan Saklar Tunggal titik 3.00
22 Pemasangan Kran Air 3/4" bh 3.00
23 Pipa PVC Air 3/4" m1 50.00
24 Wastafell unit 2.00

• Volume pekerjaan untuk Embung Klapagading Kulon sebagai berikut:


NO Item Pekerjaan / Uraian Pekerjaan Satuan Volume
1 Timbunan Tanah m3 12.44
2 Galian Tanah Menggunakan Alat Berat m3 38.08
3 DT angkut material dari lokasi pekerjaan ke m3 38.08
disposal area, jarak < 1 km
4 Pas. Batu Kali 1 pc : 4 ps m3 6.22

5 Urugan Pasir m3 0.64


6 Pasangan Bata Merah 1PC : 4PP Menggunakan m2 65.05
Molen
7 Plesteran tebal 1.5 cm 1PC : 3PP m2 130.10
8 Acian m3 130.10
9 Beton mutu, f’c = 19,3 MPa (K225), (Molen) m3 2.07
10 Pembesian dengan besi polos atau ulir kg 305.19
11 Bekisting balok beton biasa dengan multiflex 12 m2 38.61
mm atau 18 mm (tanpa perancah) (3x pakai)
12 Pemasangan Plafont m2 36.18
13 Rangka Hollow Galvalum 40x40x0.5 mm m1 107.60
14 Genting Tanah Liat m2 44.88
15 Pemasangan Atap Konstruksi Baja Ringan m2 44.88
16 Pengecatan Tembok Baru m2 130.10
17 Pemasangan keramik Lantai 30x30 cm m2 41.47
Spesifikasi Teknik

18 Jendela Aluminium m2 0.56


19 Pemasangan lampu LED 8 Watt bh 3.00
20 Pemasangan stop Kontak bh 3.00
21 Pemasangan Saklar Tunggal titik 3.00
22 Pemasangan Kran Air 3/4" bh 3.00
23 Pipa PVC Air 3/4" m1 50.00
24 Wastafell unit 2.00
NB: Jika ada perubahan item dan volume pekerjaan harus mendapat persetujuan dari
Direksi dan Konsultan Supervisi serta dilakukan negosiasi harga terhadap harga satuan
pekerjaan tersebut.

c) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada satuan unit untuk
volume terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan didalamnya yang
telah berfungsi sesuai peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang
disetujui atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pekerjaan ini harus dianggap sudah termasuk semua ko mpensasi untuk


penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua ketentuan dalam spesifikasi ini.

6.25 Listrik PLN dan Lampu Taman

a) Lingkup Pekerjaan

Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan

yang berlaku dalam pekerjaan elektrikal.

b) Pemasangan

Semua metode pemasangan dalam pekerjaan ini sesuai dengan


tatacara/standar dan ketentuan yang berlaku dalam pekerjaan elektrikal.

c) Pengukuran dan pembayaran


Spesifikasi Teknik

- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada satuan Ls untuk


volume terpasang sesungguhnya sesuai item pekerjaan didalamnya yang telah
berfungsi sesuai peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui
atau atas petunjuk Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada:

- 60% setelah unit selesai dikerjakan


- 40% nya setelah pengecekan selesai dan bangunan berfungsi

Pekerjaan ini harus dianggap sudah termasuk semua ko mpensasi untuk


penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu,
biaya pemakaian selama masa pemeliharaan dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
dalam spesifikasi ini.

6.26 Paving Blok


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan yang
berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas dan
harga.ketentuan

b) Pengukuran dan pembayaran

- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter luas (m2) dalam
daftar kuantitas dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai
peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk
Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada meter luas (m2). Pekerjaan ini harus
dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan
dalam spesifikasi ini.
Spesifikasi Teknik

7. Pasangan Pipa Galvanis

1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pipa galvanis adalah pekerjaan pemasangan pagar
pengaman (pagar keliling) embung dan kantong lumpur.

2. Bahan
a. Pipa-pipa yang akan diadakan, secara administratif dan teknis harus
mengikuti ketentuan sebagai berikut :
Lingkup pekerjaan : Pipa yang diadakan adalah jenis Pipa GI (pipa
Galvanized Iron / Galvanized Iron Pipe ) dengan nominal diameter dalam
(ID/Internal Diameter) serta jumlah panjang yang diperlukan sesuai masing-
masing diameter yang diperlukan adalah :
a. Pipa GI diameter 4 cm
b. Pipa GI diameter 5 cm
b. Ketentuan teknis : Pipa yang dipesan dan disuplai harus memenuhi
ketentuan teknis sebagai berikut:
i. Pipa yang diadakan seluruhnya adalah dari jenis Galvanized Iron (
Galvanized Iron Pipe ).
ii. Pipa yang diadakan harus jenis pipa Galvanis dengan Standard
Nasional Indonesia ( SNI ) SNI No.07-0039-87/BS.1387-85.
iii. Ketebalan pipa harus sesuai dengan standard SNI.
iv. Panjang pipa efektif per-batang adalah 6,00 meter.
v. Sistem sambungan pipa untuk pipa diameter 4 cm dan 5 cm adalah
sambungan las listrik.
vi. Semua pipa harus dalam kondisi baru (bukan pipa bekas).
vii. Pada setiap pipa harus jelas kelihatan identifikasi merk (nama
pabrikan), standard dan klas pipa.
c. Penyimpanan Pipa : Pada waktu pipa datang ke lokasi pekerjaan dan masih
menunggu pemasangan, maka pipa-pipa tersebut harus disimpan di gudang
lapangan. Penyimpanan di gudang harus mengikuti ketentuan sebagai
berikut :
i. Penyusunan / penumpukan pipa - pipa digudang harus dilaksanakan
dengan tenaga / mekanik yang memadai;
ii. Waktu menyusun pipa-pipa ( GIP ) harus diberi alas / bantalan balok
kayu dibawahnya;
iii. Setiap pipa harus disimpan dan disusun rapih, dikelompokkan menurut
jenis dan ukurannya dengan maksimum tinggi tumpukkan 2 ( dua )
meter, agar memudahkan cara penghitungannya.
iv. Kehilangan pipa digudang / sebelum dipasang menjadi tanggung jawab
Penyedia.

3. Peraturan Acuan
• ASTM D A 120 – 71 Standard Spesification for Black and Hot-Dipped Zinc-
Coated (Galvanized) Welded and seamless Steel Pipe For Ordinary Uses.
• ASTM A 90. Method of Test for Weight of Coating on Zinc – Coated
(Galvanized) iron or Steel Articles.
Spesifikasi Teknik

4. Pekerjaan Pemasangan
a. Pengajuan Kesiapan Kerja
Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja untuk disetujui Direksi
Pekerjaan untuk setiap jenis sandaran baja yang akan dipasang. Fabrikasi
tidak boleh dimulai sebelum gambar kerja disetujui.
Kontraktor harus menyerahkan sertifikat pabrik pembuat sandaran baja
yang menunjukkan mutu baja, pengelasan, dan sebagainya.
b. Penyimpanan
Bagian-bagian baja harus ditangani dan disimpan dengan hati-hati dalam
tempat ter-tentu, rak atau landasan, dan tidak boleh bersentuhan langsung
dengan permukaan tanah serta harus dilindungi dari korosi. Bahan harus
dijaga agar bebas dari debu, minyak, gemuk dan benda-benda asing
lainnya. Permukaan yang dicat harus dilindungi baik di bengkel maupun di
lapangan. Sekrup-sekrup harus dilindungi dari kerusakan
c. Perbaikan terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan
Selama pengangkutan, penyimpanan, penanganan atau pemasangan,
setiap san-daran yang mengalami kerusakan berat seperti melengkung atau
penyok, harus diganti. Sandaran yang mengalami kerusakan pada
pengelasan harus dikem-balikan ke bengkel untuk diperbaiki
pengelasannya dan digalvanisasi ulang.
Sandaran yang mengalami kerusakan pada galvanisasi atau pengecatan
harus dikembalikan ke bengkel dan diperbaiki sampai baik. Kerusakan kecil
pada pekerjaan cat mungkin dapat diperbaiki di lapangan, sesuai dengan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
d. Peralatan
Fabrikasi umumnya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Seksi
7.4 Baja Struktur. Sandaran harus difabrikasi di bengkel yang disetujui.
Sambungan pada panel yang berbatasan harus sangat tepat (match-
marked) untuk maksud pemasangan.
e. Pengelasan
Pengelasan harus dilaksanakan oleh tenaga yang trampil, dengan cara
yang ahli, mengetahui detil semua sifat-sifat bahan. Lapisan yang terekspos
harus dikupas, digosok, dikikir dan dibersihkan untuk mendapatkan
penampilan yang bersih sebelum digalvanisasi. Pelat dasar harus dilas ke
tiang-tiang untuk menghitung setiap ketinggian yang diberi-kan dalam
Gambar dan dengan cara yang sedemikian hingga tiang-tiang ini akan tegak
jika dalam posisi akhir.
f. Galvanisasi
Semua bagian baja harus digalvanisasi sesuai dengan AASHTO M111 - 90
Galva-nizing., kecuali jika galvanisasi ini telah mempunyai tebal minimum
80 mikron. Pekerjaan pengeboran dan pengelasan harus sudah selesai
sebelum galvanisasi. Agar kondensasi uap air dapat lolos setelah fabrikasi
sebelum galavanisasi, pipa harus dilengkapi dengan lubang yang
ditunjukkan dalam Gambar. Setiap penambahan lubang yang diperlukan
untuk pengaliran atau diperlukan untuk galvanisasi harus diletakkan dalam
posisi yang sedemikian hingga tidak langsung tampak dan tidak mengurangi
kapasitas pipa terhadap beban. Pipa harus digalvanisasi luar dan dalam.
Setelah galvanisasi elemen-elemen sandaran selesai, pengelasan atau
pengeboran tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan.
Perbaikan galvanisasi, selanjutnya akan dilaksanakan (setelah semua karat,
uap air, galvanisasi yang mengelupas, minyak dan benda-benda asing
lainnya telah dibersihkan) dengan 3 lapis cat dasar serbuk seng (zinc dust)
yang bermutu tinggi dan awet seperti yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Spesifikasi Teknik

g. Pelaksanaan
Pemasangan harus sesuai dengan Seksi 7.4 Baja Struktur. Sandaran harus
dipasang dengan hati-hati sesuai dengan garis dan ketinggian yang
ditunjukkan dalam Gambar. Sandaran harus disetel dengan hati-hati
sebelum dimatikan agar dapat memperoleh sambungan yang tepat,
alinyemen yang benar dan lendutan balik (camber) pada seluruh panjang.
Persetujuan dari Direksi Pekerjaan harus diperoleh sebelum sandaran
dimatikan. Kontraktor akan memberitahukan Direksi Pekerjaan bilamana
pemeriksaan dan persetujuannya diperlukan.

5. Pengukuran Dan Pembayaran

- Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter luas (m2) dalam
daftar kuantitas dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai
peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk
Direksi.

- Pembayaran
Pembayaran harus didasarkan pada meter luas (m2). Pekerjaan ini harus
dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan dalam
spesifikasi ini.

8. Pagar Pengaman BRC


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

b) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran
Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada meter luas (m2) dalam
daftar kuantitas dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai
peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk
Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada meter luas (m2). Pekerjaan ini harus
dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk penyediaan tenaga kerja,
material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan sebagainya untuk
menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat dengan teknik
Spesifikasi Teknik

pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan semua ketentuan


dalam spesifikasi ini.

9. Sarana Air Bersih (Sumur Bor)


a) Lingkup Pekerjaan
Semua spesifikasi dalam pekerjaan ini sesuai dengan standar dan ketentuan
yang berlaku pada lingkup pekerjaan ini menurut gambar dan daftar kuantitas
dan harga.

Kriteria penerimaan pekerjaan ini sesuai dengan arahan/persetujuan Direksi


pekerjaan.

b) Pengukuran dan pembayaran


- Pengukuran

Pengukuran untuk pekerjaan ini harus didasarkan pada Ls dalam daftar


kuantitas dan harga untuk satuan terpasang sesungguhnya sesuai
peruntukannya, ditentukan oleh gambar yang disetujui atau atas petunjuk
Direksi.

- Pembayaran

Pembayaran harus didasarkan pada:

- 60% setelah unit selesai dikerjakan


- 40% nya setelah pengecekan selesai dan bangunan berfungsi

Pekerjaan ini harus dianggap sudah termasuk semua kompensasi untuk


penyediaan tenaga kerja, material, peralatan, sarana konstruksi, alat bantu dan
sebagainya untuk menghasilkan pekerjaan yang lengkap memenuhi syarat
dengan teknik pelaksanaan terbaik dan sepenuhnya sesuai dengan
semua
ketentuan dalam spesifikasi ini.

M. Pekerjaan Geomembran
1. LINGKUP PEKERJAAN
Spesifikasai ini, bersama dengan gambar (drawings), digunakan sebagai pedoman
pada pekerjaaan yang melibatkan pemasangan geomembran yaitu pada lapisan dasar
embung.

2. PERATURAN ACUAN
Ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam standar berikut ini, merupakan uraian lebih
lanjut dan merupakan bagian yang menyatu dengan spesifikasi ini.
ASTM D 4595-86 : uji dan metode kuat tarik geomembran.
Spesifikasi Teknik

ASTM D 4632-86 : uji dan metode beban puncak dan pertambahan panjang
geomembran.
ASTM D 4751-87 : uji dan metode untuk menentukan ukuran lubang-lubang pori
geomembran.
ASTM D 4355-84 : uji dan metode untuk menentukan pengaruh sinarultraviolet dan
air terhadap geomembran.
ASTM D 4491-85 : uji dan metode untuk menentukan permeabilitas geoseintetik.
CFGG : manual untuk palaksanaan pekerjaan geomembran.

3. BAHAN
Bahan ini harus tahan terhadap sinar ultraviolet dan umumnya dari bahan HDPE (High
Density Polyethelene) berwarna hitam dan tahan terhadap mikroorganiseme ketebalan
1,5 mm.

3.1 Geomembran Yang Dapat Diterima


Karakteristik geomembran yang digunakan untuk struktur/konstruksi ditentukan
berdasarkan rekomendasi dari perencana/pengawas dan harus sesuai dengan
dokumen kontrak. Geomembran yang diterima harus disertai dengan identifikasi
dari pabrik dan karakteristik fisik, mekanis untuk perkuatan dan untuk filter
ditambah karakteristik hidrolis.

3.2 Pemeriksaan Geomembran


Semua bahan geomembran yang telah dikirim ke lokasi pekerjaan perlu
diperiksa meliputi identifikasi dari pabrik, pemeriksaan semua atau sebagian
karakteristiknya.
a. Identifikasi dari pabrik
Minimal meliputi pemeriksaan secara visual antara lain label dari pabrik dan
berupa nama komersial, tipe dan pembungkusan.
b. Pemeriksaan karakteristiknya
Bilamana tanpa ada label identifiksi dari pabrik dan dokumen
karakteristiknya, maka bahan itu perlu diuji di laboratorium yang berwenang
untuk menguji bahan tersebut.

3.3 Penyimpanan Dan Pemindahan Geomembran


a. Penyimpanan
Umumnya geomembran disimpan di lokasi pekerjaan tidak memerlukan
persyaratan khusus seperti semen, hanya saja dijaga jangan sampai
pembungkusnya rusak.
b. Pemindahan
Pemindahan/pengangkutan geomembran dari tempat penyimpanan ke
lokasi penempatan dapat dilakukan dengan alat berat seperti loader, shovel
dan lain-lain.

3.4 Penempatan Geomembran


a. Persiapan penempatan
Permukaan tanah diratakan, selanjutnya geomembran langsung
ditempatkan di atasnya, tidak diperlukan persyaratan khusus.
b. Rencana penempatan geomembran
Penempatan geomembran perlu direncanakan sebelumnya dimana letak
gulungan tersebut harus ditempatkan agar tidak mengganggu pekerjaan
berikutnya, dan penempatan overlapping maupun penyambungan serta
penimbunan.
c. Pemotongan geomembran
Spesifikasi Teknik

• Bila masih dalam bentuk gulungan, pemotongan dapat menggunakan


gergaji mesin.
• Bila sudah digelar, pemotongan dilakukan dengan pisau atau gunting.

d. Penempatan dan pemasangan


Penempatan/penggelaran geomembran umumnya secara manual. Bila
tidak diperlukan sambungan pada geomembran, perlu diperhitungkan lebar
over lapping, sedangkan untuk geomembran pada perencanaan perlu
diperhitungkan sambungan, prosedur penggelaran geomembran dengan
cara gulungan ke dua berada di atas gulungan pertama yang digelar.

Gambar M.1 Arah Pemadatan dan Overlaping Geomembran yang Benar

4. PENGERJAAN GEOMEMBRAN
Sebelum memulai pekerjaan instalasi geomembrane, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan:
a. Pesiapan
1. Pekerjaan tanah (Earthwork) yang meliputi:
Tempat kerja harus dipersiapkan dengan baik sebelum instalasi geomembrane.
Tanah harus dipadatkan sesuai dengan spesifikasi proyek. Daerah yang lembek
atau kompresibel (tidak padat) harus dipadatkan dan diganti dengan mengisi tanah
dengan benar lalu dipadatkan. Semua permukaan yang akan dilapisi harus mulus,
bebas dari semua bahan asing dan organik, benda tajam, atau puing-puing apapun.
Benda-benda tajam harus dibuang jauh-jauh serta air atau kelembaban yang
berlebihan tidak diperbolehkan.
Sebelum instalasi, installer atau inspektur harus meninjau dan memeriksa tempat
kerja agar sesuai dengan spesifikasi proyek yang dibutuhkan.
2. Jangkar Trench, harap diperhatikan:
Parit jangkar harus digali untuk garis, ketinggian, dan lebar sesuai desain proyek
konstruksi dan gambar, sebelum instalasi. Waktu penggalian prosedur harus
dipertimbangkan untuk mencegah keruntuhan. Sudut agak bulat diperlukan dalam
parit untuk menghindari tikungan tajam geomembran tersebut. Mengisi ulang harus
berhati-hati untuk menghindari geomembrane rusak.

3. Menghampar Geomembrane:
Semua mesin atau peralatan yang digunakan dalam menghampar harus dalam
cara yang tepat untuk mencegah dari kemungkinan geomembrane tertarik
memanjang atau keriput. Gunakan kantung pasir (sandbags) agar mencegah
terangkat oleh angin. Merokok atau sepatu yang dapat merusak geomembrane
yang tidak diizinkan. Sedapat mungkin dikurangi berjalan diatas permukaan
geomembrane. Tutup pelindung tambahan atas geomembran yang dianjurkan.
Penempatan Geomembrane menyesuailan bentuk permukaan tanah.
Geomembran yang keriput harus dihindari. Penghamparan dimulai dari atas dan
Spesifikasi Teknik

mengikuti arah angin. Material yang cukup harus diberikan untuk memungkinkan
ekspansi dan kontraksi termal dari geomembran. Welding harus dilakukan sesegera
mungkin setelah geomembran ditempatkan.

b. Pelapisan / Pemasangan

Proses pelapisan harus memperhatikan beberapa faktor berikut:


1. Material
• Moisture atau kotoran harus dihilangkan dari permukaan geomembrane.
Jangan menggunakan pelarut atau perekat untuk membersihkan atau tujuan
lainnya. Setidaknya 100mm (4 inci) rentang diperlukan untuk tumpang tindih
yang akan seamed.
• Tumpang tindih seaming harus halus dan bebas dari kerut atau kebocoran.
Keriput dan kebocoran akan dipotong dan daerah pengganti akan tumpang
tindih dengan berbagai minimal 75mm (3 “).
• On-site lapisan kemiringan harus paralel dengan arah lereng, bukan di lereng.
Pengelasan yang tidak perlu di sudut atau tanah yang tidak rata harus dihindari.
2. Kondisi Cuaca
• Penempatan Geomembrane harus memperhatikan temperatur, bila suhu di
bawah 0°C, penempatan tidak akan preformed kecuali telah diverifikasi bahwa
kualitas seaming memenuhi persyaratan spesifikasi.
• Penempatan Geomembrane harus dihentikan selama setiap kondisi
kelembaban yang berlebihan, misalnya kabut, hujan, embun, salju, atau dalam
kondisi angin ekstrim.
• Jika penempatan geomembrane adalah preformed di suhu rendah atau kondisi
cuaca buruk, installer akan melihat dan mencatat suhu itu, suhu lingkungan,
pengaturan mesin las suhu, dan suhu mesin las yang sebenarnya, dan
kecepatan pengelasan.
• Sebelum penempatan geomembrane, installer harus mengevaluasi
temperatur, kelembaban, curah hujan, dan kecepatan angin.
3. Persiapan seaming
• Menyetujui mesin seaming, kondisi, metode, dan kualitas benar-benar dapat
memenuhi kebutuhan saat instalasi, pengujian seaming harus dilakukan dalam
lingkungan kerja yang sama dan kondisi instalasi seperti di lapangan
sebenarnya.
• Frekuensi tes seaming harus disepakati oleh kedua belah pihak dari pemilik
dan installer.
• Seam sampel untuk uji kuat geser dan kupas tes kekuatan harus diambil di site
sebenarnya.
4. Peralatan dan Aksesoris
• Wedge welder machine dan extrusion machine harus memiliki alat ukur untuk
pengukuran suhu dan pengendalian. Peralatan tersebut harus dipelihara dalam
kondisi yang memadai untuk menghindari pekerjaan yang keliru.
• Power supply generator listrik hanya menggunakan yang baik dan listriknya
stabil (konstan)
5. Percobaan hasil Las dan Pengujian
• Percobaan harus dilakukan pada sampel geomembrane untuk memverifikasi
bahwa mesin seaming dan kondisi operasi yang memadai.
• Hasil Las yang didapat adalah langsung di site dan lasan uji coba juga akan
dilakukan dalam kontak dengan tanah.
• Setidaknya dua lasan diuji coba harus dilakukan per hari untuk setiap mesin
las. Salah satunya adalah dibuat pada awal pekerjaan, yang lain selesai di
pertengahan pekerjaan.
Spesifikasi Teknik

• Spesimen pengujian seaming (1″ x 6″) disiapkan untuk pengujian kekuatan


geser (tarik)

Gambar M.2 Contoh penghamparan geomembran

Gambar M.3 Tipe penyambungan geomembran

5. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


Pengukuran
Pengukuran untuk pembayaran dari Geomembran harus dilakukan dengan
ukuran dan kualitas geomembran yang telah ditentukan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga yang sebenar-benarnya terpasang sesuai yang ditunjukan dalam
gambar atau seperti yang ditentukan oleh Direksi.
Harga yang dibayar sudah termasuk persiapan, pengadaan geomembran
dan pemasangan geomembran, serta pemeliharaan geomembran.
Spesifikasi Teknik

b. Pembayaran
Pembayaran harus dilakukan terhadap geomembrane yang terpasang sesuai
spesifikasi berat dan volume per jenis kontruksi yang dihasilkan seperti yang
tercantum di Daftar Kuantitas dan Harga, dan harus disetujui oleh Direksi
termasuk semua kompensasi untuk penyediaan semua tenaga kerja, bahan-
bahan, perlengkapan, alat-alat dan sebagainya untuk menyelesaikan pekerjaan,
dalam hubungannya dengan ketentuan Direksi sebagaimana dalam spesifikasi.
Pembayaran harus didasarkan pada:
a. 60% apabila geomembran sudah berada dilokasi pekerjaan
b. 40% nya apabila geomembran sudah terpasang dengan sempurna

N. Penutup

a) Segala sesuatu yang belum tercantum dalam spesifikasi teknik ini yang masih
termasuk dalam lingkup pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyelesaikan
sesuai dengan petunjuk/perintah Pejabat Pembuat Komitmen, sesudah atau selama
pekerjaan berlangsung.
b) Setiap metode pelaksanaan pekerjaan yang belum tercantum dalam spesifikasi teknik
ini harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau referensi lain yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi.
c) Hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Namun demikian harus
dalam surat tertulis yang disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
d) Penyedia Jasa diharuskan mengutamakan keselamatan kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai