Anda di halaman 1dari 33

KODE

PRESENSI:
639639
ISI JUGA PRESENSI DI
intip.in/presensi20
TEKNIK SUNGAI
Bab 5: Permulaan
Gerak Sedimen
Novi Andriany Teguh, S.T., M.Sc.
Konsep Awal Gerak

 Awal gerak butir sedimen sangat penting dalam


kaitannya dengan studi tentang transpor sedimen,
degradasi dasar sungai, desain saluran stabil, dsb.
 Dalam desain saluran stabil, salah satu metode
adalah kemiringan dan dimensi saluran dibuat
sedemikian hingga aliran tidak menimbulkan erosi
di dasar dan tebing saluran.
Definisi Awal Gerak Butir
Sedimen
 Karena pergerakan butir sedimen sangat tidak teratur, maka sangat
sulit untuk mendefinisikan dengan pasti sifat atau kondisi aliran
yang menyebabkan butir sedimen mulai bergerak = kondisi kritis
(awal gerak butir sedimen).
 Beberapa pendekatan dalam mendefinisikan awal gerak butir
sedimen (dikaitkan dengan kondisi aliran):
1. sudah ada satu butir sedimen yang bergerak
2. sejumlah butir sedimen sudah bergerak
3. butir material dasar secara umum sudah bergerak
4. terjadi pergerakan butir sedimen dan awal gerak sedimen
adalah situasi saat jumlah transpor sedimen sama dengan
nol.
Definisi Awal Gerak Butir
Sedimen
 Pendekatan ke-1 dan ke-2 sangat subyektif, bergantung pada
orang yang mengamati pergerakan butir sedimen.
 Pendekatan ke-3 kurang tepat didefinisikan sebagai awal gerak
butir sedimen karena transpor sedimen sudah terjadi di
sepanjang dasar saluran.
 Pendekatan ke-4 barangkali yang dapat dikatakan paling
objektif; hanya saja, dibutuhkan pengukuran kuantitas transpor
sedimen pada berbagai kondisi aliran yang berbeda untuk
selanjutnya dilakukan interpolasi untuk memperoleh kondisi
aliran saat kuantitas transpor sedimen sama dengan nol.
Definisi Awal Gerak Butir
Sedimen
 Pendekatan teoritis untuk menentukan awal gerak butir sedimen
didasarkan pada pendekatan:
 kecepatan,
 gaya angkat, dan
 konsep gaya seret (gesek).

 Namun mengingat bahwa kondisi alami dari pergerakan butir


sedimen sangat tidak teratur (random), maka pendekatan
dengan teori probabilitas juga sering digunakan.
Konsep Awal Gerak Butir
Sedimen
Pendekatan kecepatan (competent velocity)
 Ukuran butir material dasar sungai, d, dihubungkan dengan kecepatan di dekat
dasar atau dengan kecepatan rerata yang menyebabkan pergerakan butir
sedimen.
Pendekatan gaya angkat (lift force)
 Diasumsikan bahwa pada saat gaya angkat ke atas akibat aliran (lift force)
sedikit lebih besar daripada berat butir sedimen di dalam air, maka kondisi awal
gerak butir sedimen telah dicapai.

Pendekatan tegangan geser kritis


 Pendekatan ini didasarkan pada konsep bahwa gaya geser yang bekerja
pada aliran dianggap paling berperan terhadap pergerakan butir sedimen.

Pendekatan dengan cara lain, diantaranya dengan teori


probabilitas.
Pendekatan Tegangan
Geser Kritis
 Pada waktu gaya-gaya aliran (gaya hidrodinamik) yang bekerja
pada butir sedimen mencapai suatu nilai tertentu, yaitu apabila
gaya sedikit ditambah maka akan menyebabkan butir sedimen
bergerak, maka kondisi ini dinamakan sebagai kondisi kritis.
 Parameter aliran pada kondisi kritis (tegangan geser
dasar, τo, dan kecepatan aliran, U, mencapai nilai kritis
awal gerak sedimen).
• Bila gaya-gaya aliran berada di bawah nilai kritisnya, maka
butir sedimen tidak bergerak; dasar saluran dikatakan
sebagai rigid bed.
• Bila gaya aliran melebihi nilai kritisnya, butir sedimen
bergerak; dasar saluran dikatakan sebagai movable bed,
erodible bed.
Gaya Drag dan Gaya Angkat
Gaya Drag Total:

1
FD = ..CD . A.V
2
Gaya Angkat / Lift Force:

1
FL = ..CL . A.V
2
Dimana:
A = Luas proyeksi dari benda
terhadap bidang datar yang
tegak lurus arah aliran

CD, CL = Koefisien drag dan


koefisien gaya angkat yang
tergantung pada bentuk dan
kekasaran permukaan dari
benda dan Angka Reynolds.
Koefisien Gesekan (f)
Dimana α diperhitungkan, karena kita
tidak tahu kecepatan arus yang
FD = ..CD . A( .V )
1 2
melalui butir sedimen, tetapi dianggap
2 merupakan fungsi kecepatan rata-rata
dan parameter lain

Gaya fluida yang bekerja pada butir sedimen di dasar saluran

Butir sedimen menimbulkan gaya tahanan FD pada aliran


Jika A’ adalah luas proyeksi butiran pada bidang datar,
tegangan geser dasar:

FD 1 A 1
b = = ..(CD . 2 . ).V 2 = .. f .V 2
A' 2 A' 2
Dimana f adalah koefisien gesek pada dasar saluran (tidak berdimensi),
dengan menggunakan persamaan Chezy

0,06 u* .k s
Hydraulically smooth flow 5
  12h  
2

 log  
  3,3 / u  
2g   * 
f = = 0,06 u* .k s
 70
2
C Hydraulically rough flow
  12h  
2

 log  
  k 
  s 

0,06 𝑢∗𝑘𝑠
2 Hydraulically transitional flow 5< < 70
12ℎ 𝑣
𝑙𝑜𝑔
𝑘𝑠+0.3𝛿
Soal: Soal:
KedalamanKedalaman
air h = 5m, kecepatan arus
air h = 5m, U = 1 m/dt,arus
kecepatan ukuran
U =butir d90 =ukuran
1 m/dt, 0,15 bu
mm,
mm,
ks = 0,075
ks = 0,075
Ditanyakan : Tegangan geser dasar
Ditanyakan
Jawab: koefisien gesekan: Tegangan
dasar: geser dasar
Jawab: koefisien gesekan dasar:
0,06 0,06
f = = = 0,0071
  12hf =  0,06 0,06
2 2
12 x5  = = 0,0071
 log    log 2 
 
  k      12
2
     0,
h 
075     log  12 x5  
s
log     
  :  0,075  
 geser
sehingga, tegangan  k s dasar

1 1
 b = . . f .U sehingga
2
3,6 N / mdasar
0,0071 x12 = geser
= .1000, xtegangan 2 :
2 2
1 1
 b = . . f .U 2 = .1000 x0,0071 x12 = 3,6 N / m 2
2 2
Koefisien Drag tergantung pada Angka Reynold

Re =  s .(d /  )

24 1 g.d
La min ar( Re  0,5) CD = (teori ) →  s = ( s − 1).
Re 18 
Turbulen( Re  10 3 ) C D = 0,4( percobaan) →  s = 3( s − 1) g.d

Fredsoe et al.(1992)
36
C D = 1.4 +
Re

Kecepatan jatuh (fall velocity)

2
 36.  + 7,5( s − 1).g.d − 36.
 d n 
 dn
n
s =
2,80
Keseimbangan butir sedimen di dasar saluran
Aliran air (steady) mengalir di dasar saluran dimana sedimen dasar
berupa pasir. Gaya yang bekerja pada butiran:

Gaya dorong adalah gaya drag aliran yang bekerja pada butiran
1  .d 2
FD = .C D . .( .u*,c ) 2
2 4
Pada saat sedimen akan bergerak: FD = f (w’ – FL)
 .d 2   .d 3 1  .d 2 
.( .u*,c ) = f  ( s −  ).g .
1
 .C D . 2
− . .C L . ( .u*,c ) 2 
2 4  6 2 4 
Persamaan menjadi:
u*,2 c f 4
= .
( s − 1).g.d  2 .C D + f . 2 .C L 3. 2

❑ Parameter Shield (parameter mobilitas)


u*2 b
 = = =
( s − 1).g.d ( s − 1).g.d

❑ Parameter Shield kritis (parameter mobilitas kritis)


 bcr
 cr =
( s − 1).g.d50

❑ Parameter partikel butiran


 (s − 1)g 
1
3
D* =   2  .d 50
Sedimen mulai bergerak, jika:

u*  u*,cr → Kecepa tan geser kritis u*,cr


atau  b   b , cr → Tegangan geser dasar kritis  b, cr =  .u*,cr
u*,2 cr
atau    cr → Parameter Shield kritis  cr =
( s − 1).g.d

Dari formula sebelumnya:

u*.d n
Re = s .(d /  ) =

Berdasarkan Studi Shield diperoleh hubungan θ
dengan Angka Reynold (Re)

1). Hydraulically Smooth untuk Re ≤ 2


• dn jauh lebih kecil dari tebal lapisan viskus
• Butir sedimen terendam didalam lapisan viskus sehingga
nilai θ tidak tergantung pada diameter butir.
• Dari percobaan didapat: θ=0,1/Re

2). Hydraulically Rough Flow untuk Re≥ 500


• Lapisan viskus tidak ada
• Nilai θ tidak tergantung pada viskositas fluida
• Nilai θ mempunyai nilai konstan = 0,06

3) Hydraulically transitional Flow 2 ≤ Re ≤ 500


• Butiran sedimen sama dengan tebal lapisan viskus
• Nilai θ minimum = 0,032 dengan nilai Re = 10
Diagram Shield memperlihatkan θc sebagai fungsi Re
Diagram Shield memperlihatkan θc sebagai fungsi Re
Diagram Shield relatif sulit digunakan karena
nilai u* berada pada dua sisi sumbu.

Madsen et al (1976) mengkonversi Diagram


Shield ke dalam suatu diagram yang
memperlihatkan hubungan antara
Parameter Shield kritis θc dan Parameter
Sedimen-Fluida (S*)

d ( s − 1).g.d
S* =
4.
Diagram Shield memperlihatkan nilai Parameter Shield θc sebagai
fungsi Parameter sedimen-fluida S* (Madsen et al, 1976)
Tegangan geser kritis (τb,cr) berdasarkan teori Shield sebagai fungsi
dari diameter sedimen (d) pada temperatur T = 10o, 20o dan 30o
Angka mobilitas kritis, θcr

 (s − 1)g  3
1

D* =   .d 50
  
2

Diagram Shield memperlihatkan θcr sebagai fungsi D*


Contoh Soal

Diketahui: Sedimen pasir dg ρs = 2650 kg/m3 dan d = 0,20 mm


Zat cair adalah air laut dengan ρ = 1025 kg/m3 dan ν=10-6 m2/dt
Tentukan Tegangan Geser kritis, τb,c
Penyelesaian:
Densitas relative s = (ρs /ρ)=(2650/1024)=2,59
Parameter Sedimen-Fluida :

d ( s − 1).g.d 0,0002 (2,59 − 1) x9,8 x0,0002


S* = = = 2,79
4. 4 x10 −6

Dari diagram didapat θc = 0,052 sehingga:

u*,c =  c ( s − 1).g.d = 0,0127 m / dt


Zat cair adalah air laut dengan ρ = 1025 kg/m dan ν=10 m /dt
Tentukan Tegangan Geser kritis, τb,c
Penyelesaian:
Densitas relative s = (ρs /ρ)=(2650/1024)=2,59
Parameter Sedimen-Fluida :

d ( s − 1).g.d 0,0002 (2,59 − 1) x9,8 x0,0002


S* = = = 2,79
4. 4 x10 −6

Dari diagram didapat θc = 0,052 sehingga:

u*,c =  c ( s − 1).g.d = 0,0127 m / dt


 b,c = .u*,2 c = 0,165 N / m 2
Diagram Shields

Berlaku untuk rs = 2650 kg/m3 t = 12°C, dan v = 1,25 ∙ 10-6 m2/s


Contoh Soal
 Diketahui suatu saluran dengan karakteristik sbb.
 kedalaman aliran h = 3 m
 kemiringan dasar saluran, So = 10−4
 butir material dasar seragam d = 2 mm
 rapat massa ρs = 2650 kg/m3
 air T = 12°C, ρw = 1000 kg/m3, g = 9.8 m/s2

 Hitunglah:
 kestabilan butir material dasar
 kestabilan butir dengan berdasarkan nilai-nilai tegangan
geser dan kecepatan gesek
Kestabilan butir material dasar
Tair = 12°C → νair = 1.25×10−6 m2/s
ρs = 2650 kg/m3 → Seluruh bagian Diagram Shields berlaku

u = gh S = 9.81 3 10 −4 = 0.0542 m s


 o

d = 2mm  Menurut Diagram Shields, butir sedimen bergerak (tidak stabil)

Kestabilan butir material dasar berdasarkan tegangan geser


c
d = 2 mm →dari Diagram Shields, diperoleh: = 0.04
(s − )g d
 c = 0.04  (2650 −1000 ) 9.81 0.002 = 1.294 N/m2
o  c  butir sedimen bergerak
 = gh S = 1000  9.81 3  0.0004 = 2.94 N/m 2
o o
Diagram Shields

Berlaku untuk rs = 2650 kg/m3 t = 12°C, dan v = 1,25 ∙ 10-6 m2/d


Kestabilan butir material dasar berdasarkan kecepatan gesek (friction velocity)

u = 0.04 1.65 9.81 0.002 = 0.036 m/s


c

Dari data aliran, telah dihitung: u  u  butir sedimen bergerak


 c

u = gh S = 9.81 3 10−4 = 0.0542 m/s


 o

u d 0.036  0.002
Rec = = =57.6
 1.2510 −6
Gradasi Butir Sedimen
Beragam
▪ Persamaan Egiazaroff (1965)

u*ci : kecepatan geser kritis untuk butir sedimen berdiameter di


u*cm : kecepatan geser kritis untuk butir sedimen berdiameter dm

▪ Persamaan Ashida and Michiue (1971)


Gradasi Butir Sedimen
Beragam
Jika butir sedimen
berdiameter di = dm
tidak bergerak, maka
butir sedimen butir sedimen
berdiameter di < dm bergerak
tidak dapat bergerak
: efek sheltering

di kisaran ini, Persamaan


Egiazaroff overestimates butir sedimen
diam
di kisaran ini,
dipakai Persamaan
Ashida and Michiue
Take Home Quiz 2
Dikumpul minggu depan 12/11/2020

Anda mungkin juga menyukai