ORGANISASI : Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
NAMA PENGGUNA : Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi
ANGGARAN Jawa Barat
KEGIATAN : Penyelengaraan Jalan Provinsi
SUB KEGIATAN : Penggantian Jembatan
NAMA PEKERJAAN : 1 M Pekerjaan Penggantian Jembatan Ciramajaya Ruas
Jalan Bts.Garut/Tasikmalaya - Singaparna Km.Bdg.
101+200
i
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
I. PENDAHULUAN
Metoda Pelaksanaan ini dibuat dengan tujuan agar penyedia jasa dapat memahami
dan mengerti terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan melalui dokumen pelaksanaan
seperti Daftar Kuantias, Spesifikasi Teknis, Gambar pelaksanaan, Waktu Pelaksanaan,
Managemen Proyek, Administrasi, ruang lingkup pekerjaan, perlakuan dan tata cara kerja.
Dengan metoda pelaksanaan ini, penyedia jasa dapat melaksanakan seluruh item
pekerjaan dengan kualitas baik sesuai dengan yang disyaratkan dan dapat menyelesaikan
pekerjaan dilapangan tepat waktu dan tepat biaya sesuai yang diharapkan dan pada akhirnya
dapat diterima dengan baik oleh pihak Pengguna Jasa.
Sebagai panduan utama dari pelaksanaan kerja diproyek ini adalah “Rencana Mutu
Kontrak’’ yang disepakati bersama antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, pada saat Pre
Construction Meeting.
Penyedia Jasa harus konsisten mengikuti spesifikasi sepanjang tidak ditentukan dan
keputusan lain, maka kesesuaian spesifikasi teknis pekerjaan mengikuti apa apa yang telah
dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat serta Berita Acara Rapat Penjelasan
yang menjadi dasar acuan dalam penentuan spesifikasi teknis dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pendekatan yang dimaksudkan dalam Metoda Pelaksanaan ini adalah pendekatan
terhadap:
1. Surat Perjanjian (Kontrak)
2. SPMK
3. Daftar Kuantitas dan Harga
4. Gambar Rencana
5. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
6. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
7. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
II. Personil
dan mengendalikan pekerjaan di lapangan yang meliputi semua divisi pekerjaan dengan
mengacu kepada Spesifikasi Teknis dengan memperhatikan batasan-batasan yang
ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan Gambar Perencanaan. Dengan
tujuan akhir untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang paling optimal dengan tidak
melanggar ketentuan waktu, mutu dan target biaya.
Tugas :
1. Menyusun program kerja mingguan dengan memperhatikan target pencapaian
progress lapangan.
2. Mengadakan rapat koordinasi intern dengan staff untuk mendiskusikan rencana
implementasi program mingguan
3. Menyiapkan permohonan ijin-ijin pelaksanaan dan dokumen dukungan untuk
pelaksanaan pekerjaan (shop drawing) untuk pekerjaan kedepan
4. Mengevaluasi hasil pekerjaan minggu sebelumnya dan membuat dan mencari solusi
atas masalah yang terjadi
5. Mengadakan koordinasi dengan konsultant perencana, pengawas dan pihak terkait
untuk meminimasi kesalahan pelaksanaan dan keterlambatan pelaksanaan
6. Memberikan pengarahan dan perintah pekerjaan pada staff lapangan sesuai dengan
bidangnya masing-masing serta mengontrol hasilnya.
7. Menyusun dan merangkum laporan mingguan dan bulanan mengenai kondisi
proyek, secara teknis dan administrative.
3. Manager Keuangan
Tugas pokok Manager Keuangan adalah membantu Manager Pelaksana / Proyek
(General Superintendent) dalam bidang keuangan di lapangan terutama pembuatan
laporan kas yang menitikberatkan pada arus kas keluar dan masuk keuangan baik dari
kantor pusat ataupun dari pengajuan Sertifikat Bulanan (SB).
Tugas :
1. Membuat laporan kebutuhan keuangan lapangan dalam bentuk administrasi
keuangan yang simple dan dapat dimengerti
2. Memimpin tim bagian keuangan lapangan dan bagian logistic
3. Mempersiapkan tagihan SB setiap bulannya atas petunjuk dari Manager Pelaksana /
Proyek (General Superintendent)
4. Memenuhi dan mempersiapkan kebutuhan keuangan lapangan terutama untuk biaya
bahan dan peralatan kerja serta upah kerja setiap minggu nya.
5. Menyiapkan dukungan kebutuhan lapangan seperti logistic dan bahan dasar untuk
lancarnya pekerjaan
6. Mengikuti rapat mingguan untuk melaporkan keadaan keuangan dalam bentuk arus
kas keluar masuk keuangan tiap minggunya.
4. Tenaga Ahli K3
Tugas pokok Tenaga Ahli K3 adalah membantu Manager Pelaksana / Proyek (General
Superintendent) dalam bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja terutama untuk
membuat pencegahan dan penanganan dini terhadap pekerja yang mengalami
kecelakaan dengan menyusun Kebijakan K3, Perencanaan K3 yang menyangkut
identifikasi bahaya, sasaran K3 proyek, pengendalian resiko K3, program K3 dan biaya
K3 serta Pengendalian Operasional K3.
Tugas :
1. Menyusun dan menetapkan kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi yang akan
dilaksanakan.
2. Membuat dan menetapkan komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
3. Membuat pengendalian resiko berdasarkan identifikasi awal dengan menyusun
Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3 dan Biaya K3
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
pengguna jalan, dan lain-lain. Adapun hal yang akan kami laksanakan untuk menjaga
keselamatan lalu lintas :
1. Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait (Dinas Perhubungan dan
Kepolisian) untuk mengindentifikasi kemungkinan kecelakaan yang terjadi dan
mencarikan solusi.
2. Menyediakan Rambu-rambu lalu lintas dilokasi pekerjaan (seperti trafic cone,
pembatas, pagar pengaman dan rambu lainnya)
3. Menempatkan personil pengatur lalu lintas yang dilengkapi dengan peralatan
pengamanan lalu lintas
4. Memasang peringatan dititik awal dan akhir pekerjaan
5. Menyesuaikan waktu pelaksanaan dengan kondisi lalu lintas.
6. Mengatur penyimpanan material sehingga tidak mengganggu lalu lintas.
7. Melakukan hal-hal yang dianggap perlu pada saat pelaksanaan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan
3. Sistem Manajemen K3
Untuk menunjang kelancaran pekerjaan, Penyedia jasa wajib menerapkan manajemen
K3. Adapun yang akan kami lakukan dalam hal pelaksanaan K3;
1. Menempatkan Personil tenaga ahli K3 secara penuh dilapangan
2. Melakukan penyuluhan terhadap semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan tentang K3
3. Menempatkan rambu-rambu peringatan pada lokasi-lokasi pekerjaan
4. Menggunakan peralatan K3 pada saat pelaksanaan pekerjaan (seperti Helm, Sepatu,
Sarung tangan dan lain-lain)
5. Melakukan pertemuan dan evaluasi dalam periode tertentu dalam hal pelaksanaan K3
6. Hal-hal lain yang dianggap perlu dikemudian hari
4. Manajemen Mutu
Manajemen Mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
pekerjaan untuk menjamin kualitas hasil pekerjaan. Manajemen mutu akan dilakukan
selama masa pelaksanaan, hal ini bertujuan untuk menjamin kualitas bahan, kualitas
pelaksanaan dan kualitas hasil pekerjaan. adapun hal yang akan dilaksanakan dalam
manajemen mutu diantaranya :
1. Uji Laboratorium Bahan
Semua bahan-bahan yang akan digunakan didalam penyelesaian pekerjaan akan
dilakukan pengujian laboratorium untuk mengetahui bahan yang akan digunakan
memenuhi persyaratan pada spesifikasi. Laboratorium yang akan digunakan untuk
pengujian bahan adalah laboratorium yang ditunjuk oleh direksi pekerjaan atau
laboratorium yang disetujui oleh direksi pekerjaan. Menggunakan peralatan sesuai
dengan kegunaannya dan menggunakan peralatan yang memenuhi persyaratan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
5) Mobilisasi
1. Tenaga kerja dan personil inti segera dimobilisasi setelah SPMK diterbitkan,
jumlah tenaga kerja yang dimobilisasi disesuiakan dengan kebutuhan
dilapangan. Demikian juga halnya dengan peralatan kontruksi akan dimobilisasi
atau didatangkan kelokasi pekerjaan berdasarkan kebutuhan pekerjaan
dilapangan atau berdasarkan jadwal kebutuhan peralatan dilapangan.
2. Pekerjaan ini meliputi penyiapan fasilitas kontraktor seperti pembuatan
basecamp, kantor, barak, bengkel dan gudang. Mendatangkan peralatan yang
dibutuhkan hingga lokasi pekerjaan dan mengembalikannya setelah seluruh
pekerjaan selesai. Mendatangkan personil sesuai dengan kebutuhan dan
persetujuan Direksi.
3. Menyiapkan fasilitas laboratorium (apabila memungkinkan) hingga dapat
digunakan selama masa konstruksi berlangsung. Menyiapkan laporan–laporan
sesuai yang disyaratkan serta gambar – gambar pelaksanaan.
A. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi lengkap diadakan seminggu sekali dan sebulan sekali yang dihadiri oleh
para personil inti terkait, pelaksana lapangan, para sub kontraktor, sampai dengan para
mandor, yang berfungsi membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan, yang menyangkut evaluasi realisasi terhadap rencana, program pelaksanaan
pekerjaan yang akan datang, dan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
B. Program dan Jadwal Pelaksanaan.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan dijabarkan secara lebih mendetail secara bulanan
maupun mingguan, yang realisasinya di lapangan akan dimonitor secara cermat untuk
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
2. 1.8.(2)Jembatan Sementara
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai pengalihan jalur atau akses pengguna jalan pada tahap
pelaksanaan penggantian jembatan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Pemasangan bowplank
-Membuka jalur baru untuk digunakan akses masuk jembatan sementara
-Pemadatan jalur masuk(Detour)
-Mendatangkan material jembatan sementara yang akan digunakan
-Mandor
-Tukang
3. 3.1.(1)Galian Biasa
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk proses penggalian tanah yang dilaksanakan dilokasi
existing jembatan yang akan diganti.
a. Pelaksanaan Pekerjaan.
-Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan
-Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
-Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
-Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk bongkaran aspal pada area jembatan existing yang
akan diganti.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Perkerasan aspal yg dibongkar umumnya adalah perkerasan jalan di area jembatan
existing yang akan diganti.
-Pembongkaran dilakukan dengan Concrete Cutter dan Jack Hammer dan dimuat ke
dalam truck secara manual.
-Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi pekerjaan
-Compressor
- Pekerja
-Plastizier
17. 7.2.(5)Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Box bentang 400 cm lebar 400 cm
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk penyediaan Box Culvert Jembatan Precast atau
sudah dicetak dari pabrik.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Box Culert dicetak di Base Camp
-Flat Bed Truck mengangkut Box jadi ke lapangan
-Dasar Box Culvert digali sesuai kebutuhan dan material backfill dipadatkan
dengan Tamper
-Tebal lapis porus pada dasar Box Culvert
-Material pilihan untuk penimbunan kembali (padat)
Metode Pelaksanaan Pekerjaan
18. 7.2.(6)Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Box bentang 400 cm lebar 400 cm
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pemasangan Box Culvert Jembatan Precast atau
sudah dicetak dari pabrik.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Box Culert dicetak di Base Camp
-Flat Bed Truck mengangkut Box jadi ke lapangan
-Dasar Box Culvert digali sesuai kebutuhan dan material backfill dipadatkan
dengan Tamper
-Tebal lapis porus pada dasar Box Culvert
-Material pilihan untuk penimbunan kembali (padat)
-Sekelompok pekerja akan melaksanakan pekerjaan dengan cara manual
dengan menggunakan alat bantu
PEMELIHARAAN RUTIN
Setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan 100% penyedia jasa akan melakukan serah
terima pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dan apabila pekerjaan dinyatakan selesai serah
terima dengan baik oleh Direksi, maka dibuatkan berita acara serah terima pekerjaan
(PHO), sebelum dilakukan serah terima pertama pekerjaan ini, kontraktor telah
menyelesaikan secara administrasi dan teknis (Gambar, Back Up, as built drawing, MC 100,
Dokumentasi 0%, 50% dan 100%) dll.
E. MASA PEMELIHARAAN
kegiatan pemeliharaan dilakukan terhadap semua item pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan dengan jangka waktu pemeliharaan selama 1 (satu) tahun terhitung mulai
sejak Berita Acara Serah Terima pertama pekerjaan (PHO) ditanda tangani.
F. PENUTUP
Metode pelaksanaan yang kami usulkan pada pekerjaan ini sebagai kerangka acuan
dalam melaksanakan pekerjaan dilapangna sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
pada Spesifikasi teknik atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan secara sistematis agar dalam
penyelesaian pekerjaan ini sesuai dengan tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya sehingga akan
tercapai kinerja yang sinergis dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Harapan kami
semoga Pekerjaan keseluruhan dapat diselesaikan tepat waktu dengan masa pelaksanaan
yang telah ditentukan yaitu selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dan dapat
menjadi bahan pertimbangan