Anda di halaman 1dari 26

Metode Pelaksanaan Pekerjaan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
Jalan Asia Afrika no. 79 Bandung

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAAN

ORGANISASI : Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat
NAMA PENGGUNA : Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi
ANGGARAN Jawa Barat
KEGIATAN : Penyelengaraan Jalan Provinsi
SUB KEGIATAN : Penggantian Jembatan
NAMA PEKERJAAN : 1 M Pekerjaan Penggantian Jembatan Ciramajaya Ruas
Jalan Bts.Garut/Tasikmalaya - Singaparna Km.Bdg.
101+200

i
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

METODE PELAKANAAN PEKERJAAN

I. PENDAHULUAN

Metoda Pelaksanaan ini dibuat dengan tujuan agar penyedia jasa dapat memahami
dan mengerti terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan melalui dokumen pelaksanaan
seperti Daftar Kuantias, Spesifikasi Teknis, Gambar pelaksanaan, Waktu Pelaksanaan,
Managemen Proyek, Administrasi, ruang lingkup pekerjaan, perlakuan dan tata cara kerja.
Dengan metoda pelaksanaan ini, penyedia jasa dapat melaksanakan seluruh item
pekerjaan dengan kualitas baik sesuai dengan yang disyaratkan dan dapat menyelesaikan
pekerjaan dilapangan tepat waktu dan tepat biaya sesuai yang diharapkan dan pada akhirnya
dapat diterima dengan baik oleh pihak Pengguna Jasa.
Sebagai panduan utama dari pelaksanaan kerja diproyek ini adalah “Rencana Mutu
Kontrak’’ yang disepakati bersama antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, pada saat Pre
Construction Meeting.
Penyedia Jasa harus konsisten mengikuti spesifikasi sepanjang tidak ditentukan dan
keputusan lain, maka kesesuaian spesifikasi teknis pekerjaan mengikuti apa apa yang telah
dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat serta Berita Acara Rapat Penjelasan
yang menjadi dasar acuan dalam penentuan spesifikasi teknis dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pendekatan yang dimaksudkan dalam Metoda Pelaksanaan ini adalah pendekatan
terhadap:
1. Surat Perjanjian (Kontrak)
2. SPMK
3. Daftar Kuantitas dan Harga
4. Gambar Rencana
5. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
6. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
7. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Penyusunan rencana kerja akan disiapkan dalam Pelaksanaan PreAward Meeting


sebagai langkah atau tahapan yang harus Penyedia Jasa siapkan dalam menyiapkan tata cara
pelaksanaan pekerjaan setiap divisi pekerjaan.
Setelah rencana tata cara kerja ditetapkan, maka disusun rencana jadwal pelaksanaan
secara keseluruhan dan jadwal pelaksanaan pertahap dan perjenis pekerjaan yang mengacu
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

kepada waktu yang tersedia.


Sebagaimana diketahui bahwa paket pekerjaaan ini adalah Paket …………………..
yang berlokasi di Kabupaten …………….. Provinsi Jawa Barat. Jangka waktu penyelesaian
pekerjaan adalah selama …… (………..) hari kalender, terhitung sejak tanggal surat
perintah mulai kerja.
Selama jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut Penyedia Jasa tetap
memperhitungkan:
1. Mobilisasi (peralatan, tenaga)
2. Rekayasa Lapangan (field engineering),
3. Waktu efektif pelaksanaan konstruksi,
4. Waktu proses Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) kurang lebih 14 (empat belas)
hari kalender setelah pekerjaan dinyatakan 100%, Penyedia Jasa harus berusaha proses
tersebut akan terlaksana sebelum habis masa kontrak pekerjaan.

Mengantisipasi ketersediaan waktu pelaksanaan dalam pekerjaan proyek ini dengan


adanya hal-hal tersebut diatas, maka Penyedia Jasa wajib melakukan inovasi-inovasi
percepatan berupa:
1. Menempatkan/menyiapkan peralatan dan tenaga kerja lebih awal
2. Melaksanakan lembur dengan shif kerja yang berbeda dengan pekerja pada siang hari.
3. Memesan material alam dan fabrikan seperti pengadaan agregat dan semen secara
keseluruhan diawal pekerjaan tetapi tetap distok quarry/distributor, sedangkan
pengiriman kelokasi disesuaikan dengan jadwal kebutuhan bahan.
4. Peralatan kerja disiapkan cadangannya.
5. Memberikan insentif kepara pelaksana dan tenaga kerja langsung, sehingga semangat
kerjanya lebih dari pada normal.

II. Personil

Adapun tenaga personil dengan fungsi dan tanggungjawabnya merupakan bagian


yang tidak terpisahkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini. Unsur-
unsur personil inti dalam organisasi lapangan yang akan dilibatkan diantaranya:

1. Manager Pelaksana / Proyek (General Superintendent)


Manager Pelaksana / Proyek (General Superintendent) adalah orang yang dipercaya dan
diberi kewenangan oleh penyedia jasa konstruksi untuk memimpin pelaksanaan di
lapangan dan sebagai wakil perusahaan .
Fungsi utama Manager Pelaksana / Proyek (General Superintendent) adalah memimpin
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

dan mengendalikan pekerjaan di lapangan yang meliputi semua divisi pekerjaan dengan
mengacu kepada Spesifikasi Teknis dengan memperhatikan batasan-batasan yang
ditentukan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dan Gambar Perencanaan. Dengan
tujuan akhir untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang paling optimal dengan tidak
melanggar ketentuan waktu, mutu dan target biaya.
Tugas :
1. Menyusun program kerja mingguan dengan memperhatikan target pencapaian
progress lapangan.
2. Mengadakan rapat koordinasi intern dengan staff untuk mendiskusikan rencana
implementasi program mingguan
3. Menyiapkan permohonan ijin-ijin pelaksanaan dan dokumen dukungan untuk
pelaksanaan pekerjaan (shop drawing) untuk pekerjaan kedepan
4. Mengevaluasi hasil pekerjaan minggu sebelumnya dan membuat dan mencari solusi
atas masalah yang terjadi
5. Mengadakan koordinasi dengan konsultant perencana, pengawas dan pihak terkait
untuk meminimasi kesalahan pelaksanaan dan keterlambatan pelaksanaan
6. Memberikan pengarahan dan perintah pekerjaan pada staff lapangan sesuai dengan
bidangnya masing-masing serta mengontrol hasilnya.
7. Menyusun dan merangkum laporan mingguan dan bulanan mengenai kondisi
proyek, secara teknis dan administrative.

2. Manager Teknik (Pelaksana Teknis/Site Manajer)


Tugas pokok Pelaksana Teknis adalah membantu Manager Pelaksana / Proyek
(General Superintendent) dalam bidang teknik di lapangan terutama pada saat awal-
awal pelaksanaan pekerjaan dengan mengacu kepada aturan dengan memperhatikan
batasan-batasan yang ditentukan dalam Kuantitas, Spesifikasi dan Gambar
Perencanaan. Termasuk penyusunan rencana detail teknis pelaksanaan di lapangan.
Tugas :
1. Memberikan pengarahan dan perintah kepada Supervisor, Drafter, dan Surveyor
untuk menyusun rencana detail pekerjaan sesuai dengan bidangnya masing- masing,
terutama dalam pembuatan ijin-ijin pelaksanaan dan shop drawing
2. Menyiapkan dukungan perhitungan dan analysis teknis atas rencana pelaksanaan
kegiatan di lapangan
3. Dibantu oleh staf di bawahnya, menyusun dukungan perhitungan detail bagi
kepentingan penyusunan field data recording, termasuk didalamnya keperluan untuk
penyusunan volume pekerjaan yang telah diselesaikan.
4. Menyusun data teknis lapangan dalam bentuk laporan harian, mingguan dan bulanan
serta menterjemahkannya dalam bentuk laporan progress untuk digunakan dalam
pembahasan dan rapat koordinasi lapangan intern maupun dengan konsultan dan
owner.
5. Melakukan pemantauan atas time schedule, item by item, serta melakukan
pencatatan atas kejadian pada tiap item pekerjaan, termasuk didalamnya jika terjadi
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

akselerasi durasi pekerjaan ataupun delay, untuk di reanalisa terhadap


kecenderungan perubahan jalur kritis proyek dan melakukan forecasting
terhadap kecenderungan penyelesaian waktu pelaksanaan proyek, lebih cepat atau
lebih lambat dari rencana awal dan selanjutnya mengambil langkah antisipasi
agar tidak terjadi keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan.
6. Mengikuti rapat mingguan untuk melaporkan kemajuan pekerjaan tiap
minggunya.
7. Melaporkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dalam rapat yang diadakan oleh
pengguna jasa konstruksi.

3. Manager Keuangan
Tugas pokok Manager Keuangan adalah membantu Manager Pelaksana / Proyek
(General Superintendent) dalam bidang keuangan di lapangan terutama pembuatan
laporan kas yang menitikberatkan pada arus kas keluar dan masuk keuangan baik dari
kantor pusat ataupun dari pengajuan Sertifikat Bulanan (SB).
Tugas :
1. Membuat laporan kebutuhan keuangan lapangan dalam bentuk administrasi
keuangan yang simple dan dapat dimengerti
2. Memimpin tim bagian keuangan lapangan dan bagian logistic
3. Mempersiapkan tagihan SB setiap bulannya atas petunjuk dari Manager Pelaksana /
Proyek (General Superintendent)
4. Memenuhi dan mempersiapkan kebutuhan keuangan lapangan terutama untuk biaya
bahan dan peralatan kerja serta upah kerja setiap minggu nya.
5. Menyiapkan dukungan kebutuhan lapangan seperti logistic dan bahan dasar untuk
lancarnya pekerjaan
6. Mengikuti rapat mingguan untuk melaporkan keadaan keuangan dalam bentuk arus
kas keluar masuk keuangan tiap minggunya.

4. Tenaga Ahli K3
Tugas pokok Tenaga Ahli K3 adalah membantu Manager Pelaksana / Proyek (General
Superintendent) dalam bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja terutama untuk
membuat pencegahan dan penanganan dini terhadap pekerja yang mengalami
kecelakaan dengan menyusun Kebijakan K3, Perencanaan K3 yang menyangkut
identifikasi bahaya, sasaran K3 proyek, pengendalian resiko K3, program K3 dan biaya
K3 serta Pengendalian Operasional K3.
Tugas :
1. Menyusun dan menetapkan kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi yang akan
dilaksanakan.
2. Membuat dan menetapkan komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja
3. Membuat pengendalian resiko berdasarkan identifikasi awal dengan menyusun
Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3 dan Biaya K3
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

dalam bentuk Tabel.


4. Menyusun data kegiatan keselamatan kerja dalam bentuk laporan harian,
mingguan dan bulanan serta menterjemahkannya dalam bentuk laporan
progress.
5. Mengikuti rapat mingguan untuk melaporkan kemajuan pekerjaan tiap
minggunya dalam bidang K3
6. Melaporkan kemajuan kegiatan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan pada rapat yang
diadakan oleh pengguna jasa konstruksi.

III. Pekerjaan Persiapan, Pendukung dan Mobilisasi

1. Pra-Konstruksi (Pre Construction Meeting/PCM)


Kegiatan Pra Konstruksi ini dilakukan sebelum pekerjaan – pekerjaan konstruksi
dilakukan. Rapat pra-konstruksi (PCM) dilakukan untuk membahas tentang pekerjaan-
pekerjaan yang akan dilaksanakan serta persiapan-persiapan yang harus dilakukan oleh
penyedia jasa. Dalam rapat ini juga lebih dititik beratkan pada pembahasan administrasi
proyek dan teknik. Dimana kelengkapan administrasi dalam pelaksanaan pekerjaan
harus dipenuhi atau dibuat oleh penyedia jasa yaitu diantaranya :
1. Penyedia jasa wajib menyerahkan Program Mobilisasi yang di dalamnya berisi
tentang; Personil Inti yang akan ditempatkan berikut surat tugas, nama dan jabatan,
struktur organisasi serta jadwal penempatannya, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan,
Jadwal Mobilisasi Tenaga Kerja, daftar peralatan yang akan digunakan lengkap
dengan jenis, kapasitas, jumlah kuantitas serta jadwal mobilisasinya.
2. Penyusunan Program Mutu dan K3
3. Tata cara pengaturan pekerjaan
4. Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan
5. Pembuatan Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
6. Dokumentasi kegiatan selama pelaksanaan pekerjaan
7. Pengaturan Request dan approval
8. Gambar Rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) sebelum pelaksanaan pekerjaan
9. Pengujian Material yang akan digunakan
10. Pembuatan Job Mix Design (JMD) untuk masing-masing pekerjaan
11. Pembuatan Gambar Terlaksana (As Built Drawing) pekerjaan yang dikerjakan
12. Pembahasan teknik yaitu penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan haus sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak
13. Pembahasan spesifikasi umum.

2. Pengamanan Lokasi Pekerjaan / Manajemen Lalu Lintas


Manajemen Keselamatan Lalu Lintas dilaksanakan untuk menghindari atau mengurangi
kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas (baik bagi pengguna jalan
maupun pekerja). Resiko yang mungkin terjadi pada masa pemeliharaan antara lain :
pengguna jalan terjerumus ke lokasi galian, kemacetan lalu lintas, pekerja tertabrak oleh
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

pengguna jalan, dan lain-lain. Adapun hal yang akan kami laksanakan untuk menjaga
keselamatan lalu lintas :
1. Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait (Dinas Perhubungan dan
Kepolisian) untuk mengindentifikasi kemungkinan kecelakaan yang terjadi dan
mencarikan solusi.
2. Menyediakan Rambu-rambu lalu lintas dilokasi pekerjaan (seperti trafic cone,
pembatas, pagar pengaman dan rambu lainnya)
3. Menempatkan personil pengatur lalu lintas yang dilengkapi dengan peralatan
pengamanan lalu lintas
4. Memasang peringatan dititik awal dan akhir pekerjaan
5. Menyesuaikan waktu pelaksanaan dengan kondisi lalu lintas.
6. Mengatur penyimpanan material sehingga tidak mengganggu lalu lintas.
7. Melakukan hal-hal yang dianggap perlu pada saat pelaksanaan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan

3. Sistem Manajemen K3
Untuk menunjang kelancaran pekerjaan, Penyedia jasa wajib menerapkan manajemen
K3. Adapun yang akan kami lakukan dalam hal pelaksanaan K3;
1. Menempatkan Personil tenaga ahli K3 secara penuh dilapangan
2. Melakukan penyuluhan terhadap semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan tentang K3
3. Menempatkan rambu-rambu peringatan pada lokasi-lokasi pekerjaan
4. Menggunakan peralatan K3 pada saat pelaksanaan pekerjaan (seperti Helm, Sepatu,
Sarung tangan dan lain-lain)
5. Melakukan pertemuan dan evaluasi dalam periode tertentu dalam hal pelaksanaan K3
6. Hal-hal lain yang dianggap perlu dikemudian hari

4. Manajemen Mutu
Manajemen Mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
pekerjaan untuk menjamin kualitas hasil pekerjaan. Manajemen mutu akan dilakukan
selama masa pelaksanaan, hal ini bertujuan untuk menjamin kualitas bahan, kualitas
pelaksanaan dan kualitas hasil pekerjaan. adapun hal yang akan dilaksanakan dalam
manajemen mutu diantaranya :
1. Uji Laboratorium Bahan
Semua bahan-bahan yang akan digunakan didalam penyelesaian pekerjaan akan
dilakukan pengujian laboratorium untuk mengetahui bahan yang akan digunakan
memenuhi persyaratan pada spesifikasi. Laboratorium yang akan digunakan untuk
pengujian bahan adalah laboratorium yang ditunjuk oleh direksi pekerjaan atau
laboratorium yang disetujui oleh direksi pekerjaan. Menggunakan peralatan sesuai
dengan kegunaannya dan menggunakan peralatan yang memenuhi persyaratan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

2. Memperkerjakan pekerja sesuai dengan keahliannya


3. Melaksanakan pekerjaan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
4. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan spesifikasi
5. Melakukan pelaporan secara berkala kepada Direksi Pekerjaan
6. Melaksanakan Pengujian Mutu hasil pekerjaan secara berkala

5. Pekerjaan persiapan / Mobilisasi


Pekerjaan persiapan dilaksanakan segera setelah SPMK dikeluarkan, adapun pekerjaan-
pekerjaan yang dilaksanakan pada tahapan pekerjaan persiapan adalah :
1) Pengukuran Awal / Rekayasa Lapangan
Kegiatan ini dilakuan untuk menyesuaikan kembali volume atau kuantitas masing-
masing item pekerjaan yang ada dalam kontrak dengan kebutuhan lapangan.
Sehingga volume-volume pekerjaan tersebut benar -benar sesuai dengan kebutuhan
lapangan. Adapun volume pada masing-masing item pekerjaan bisa
bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan lapangan. Untuk itu maka perlu
dibuatkan kontrak volume addendum yang selanjutnya menjadi acuan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

➢ Pengukuran dan Pematokan (Stake out)


Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, bersama direksi tentukan titik BM.
Dengan patok BM tersebut yang mempunyai Koordinat X,Y dan elevasi atau
ketinggian ini menjadi referensi atau acuan pekerjaan selanjutnya. Dengan
bantuan Theodolit, Waterpass, Meteran dan Patok dipasang stake out atau
pematokan semua titik-titik pada gambar rencana atau peta ke lapangan
kemudian dibuatkan gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan direksi.

➢ Dokumentasi Foto Visual


Setelah dilakukan survey lapangan dan pemasangan papan nama, maka
dilaksanakan foto visual 0% pertama dengan kamera. Pengambilan foto
diharuskan pada titik yang ditentukan oleh Direksi, minimal dari satu titik
pengambilan dan tidak berubah ubah. Dan untuk selanjutnya pada pengambilan
foto 50% dan 100% pun dilakukan pada titik yang sama.

2) Pengujian bahan dan Pembuatan JMF


Pada masa persiapan ini akan dilakukan pengujian bahan-bahan yang akan
digunakan dan pembuatan JMF.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

3) Direksi Keet, Gudang, Bengkel dan Fasilitas Lainnya


Direksi keet, Gudang, Bengkel dan Fasilitas lainnya akan kami adakan segera
setelah SPMK diterbitkan, lokasi direksi keet yang akan disediakan berlokasi
disekitar lokasi pekerjaan.

4) Papan Nama Proyek


Papan nama proyek akan dipasang sebelum pelaksanaan kegiatan dilapangan, dan
dipasang dilokasi yang dapat dilihat / terpantau dengan mudah dilokasi pekerjaan.

5) Mobilisasi
1. Tenaga kerja dan personil inti segera dimobilisasi setelah SPMK diterbitkan,
jumlah tenaga kerja yang dimobilisasi disesuiakan dengan kebutuhan
dilapangan. Demikian juga halnya dengan peralatan kontruksi akan dimobilisasi
atau didatangkan kelokasi pekerjaan berdasarkan kebutuhan pekerjaan
dilapangan atau berdasarkan jadwal kebutuhan peralatan dilapangan.
2. Pekerjaan ini meliputi penyiapan fasilitas kontraktor seperti pembuatan
basecamp, kantor, barak, bengkel dan gudang. Mendatangkan peralatan yang
dibutuhkan hingga lokasi pekerjaan dan mengembalikannya setelah seluruh
pekerjaan selesai. Mendatangkan personil sesuai dengan kebutuhan dan
persetujuan Direksi.
3. Menyiapkan fasilitas laboratorium (apabila memungkinkan) hingga dapat
digunakan selama masa konstruksi berlangsung. Menyiapkan laporan–laporan
sesuai yang disyaratkan serta gambar – gambar pelaksanaan.

6. Koordinasi Antar Instansi


Dalam proses penyelesaian secara menyeluruh, keterbatasan areal yang ada dapat saling
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan masing-masing pekerjaan, misalnya kelancaran lalu
lintas di sekitarnya, dan lain-lain. Disamping itu keterlibatan beberapa supplier barang/material,
para mandor, sampai dengan tenaga harian lepas, juga turut meramaikan areal kerja.
Oleh karena itu sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari
terjadinya hambatan pada pelaksanaan salah satu jenis pekerjaan yang akan mempengaruhi
pekerjaan lainnya. Untuk mengatur kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan akan
dilaksanakan:

A. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi lengkap diadakan seminggu sekali dan sebulan sekali yang dihadiri oleh
para personil inti terkait, pelaksana lapangan, para sub kontraktor, sampai dengan para
mandor, yang berfungsi membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan, yang menyangkut evaluasi realisasi terhadap rencana, program pelaksanaan
pekerjaan yang akan datang, dan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
B. Program dan Jadwal Pelaksanaan.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan dijabarkan secara lebih mendetail secara bulanan
maupun mingguan, yang realisasinya di lapangan akan dimonitor secara cermat untuk
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

mengantisipasi keterlambatan yang mungkin timbul. Pengontrolan secara menyeluruh


dituangkan dalam master schedule/bar chart yang dijadikan acuan kontrak.

IV. Pekerjaan Konstruksi

Metode pelaksanaan pekerjaan menggambarkan/menjelaskan Tahapan/urutan pekerjaan dari


awal sampai akhir secara garis besar dan uraian/cara kerja dari masing -masing jenis
pekerjaan utama sesuai spesifikasi umum Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang/
Tahapan pelaksanaan pekerjaan pada paket ini adalah sebagai berikut :

1.8.(1)Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


1.8.(2)Jembatan Sementara
1.19Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3.1.(1)Galian Biasa
3.1.(4)Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
3.1.(8)Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine
3.1.(9)Galian Perkerasan berbutir
3.2.(2a)Timbunan Pilihan dari sumber galian
5.1.(1)Lapis Pondasi Agregat Kelas A
5.1.(2)Lapis Pondasi Agregat Kelas B
6.1 (1)Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi
6.1 (2a)Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi
6.3(5a)Laston Lapis Aus (AC-WC)
6.3(6a)Laston Lapis Antara (AC-BC)
7.1 (7b)Beton strukut bervolume besar, fc’20 MPa
7.1 (8)Beton , fc’15 Mpa
7.1 (10)Beton, fc’10 Mpa
7.2.(5)Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Box bentang 400 cm lebar 400 cm
7.2.(6)Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Box bentang 400 cm lebar 400 cm
7.3 (3)Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
7.9.(1)Pasangan Batu
7.13.(1)Sandaran (Railing)
7.14.(1)Papan Nama Jembatan
7.15.(1)Pembongkaran Pasangan Batu
7.15.(2)Pembongkaran Beton
7.16.(2a)Pipa Drainase Baja diameter 150 mm
9.2.(1)Marka Jalan Termoplastik

1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan,
Penyedia Jasa bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja,
material dan peralatan teknis serta konstruksi.
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

2. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan


perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan
promosi keselamatan, dan lain - lain.
3. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan dari segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan
ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).
4. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk
mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja
lapangan.
5. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di
lokasi harus disediakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa safety belt, safety
helmet, masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan
kuda-kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
6. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua
petugas dan pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk
para pekerja tidak diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan
dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan
itu.

2. 1.8.(2)Jembatan Sementara
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai pengalihan jalur atau akses pengguna jalan pada tahap
pelaksanaan penggantian jembatan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Pemasangan bowplank
-Membuka jalur baru untuk digunakan akses masuk jembatan sementara
-Pemadatan jalur masuk(Detour)
-Mendatangkan material jembatan sementara yang akan digunakan

b. Bahan yang digunakan


-Jembatan Bailey
-Deck Plank
-Bronjong
-Timbunan Pilihan
-Agregat A
-Agregat B

c. Peralatan yang digunakan


-Dump Truck
-Crane

d. Pekerja yang digunakan


-Pekerja
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

-Mandor
-Tukang

3. 3.1.(1)Galian Biasa
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk proses penggalian tanah yang dilaksanakan dilokasi
existing jembatan yang akan diganti.
a. Pelaksanaan Pekerjaan.
-Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan
-Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
-Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
-Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi pekerjaan.

b. Peralatan yang digunakan.


-Excavator
-Dump Truck

c. Bahan yang digunakan.


-Tidak ada

d. Tenaga Kerja yang digunakan


-Pekerja
-Mandor

4. 3.1.(4)Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pembuatan struktur jembatan baru dilokasi existing
jembatan yang akan diganti.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Penggalian dilakukan dengan menggunakan alat Excavator, dengan
mempertimbangkan kemiringan lereng agar stabil (Asumsi galian terbuka)
-Bahan dimuat kedalam Dump Truck dengan Excavator (1 Siklus)
-Scoring dan Bracing dianggap tidak diperlukan
-Setelah bangunan bawah selesai dilaksanakan, pengurugan kembali dilakukan
dengan bahan yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan (tanpa pemadatan)

b. Peralatan yang digunakan


-Excavator
-Dump Truck

c. Bahan yang digunakan


-Urugan Pilihan

d. Pekerja yang digunakan


-Pekerja
-Mandor

5. 3.1.(8)Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine


Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan ini dilaksanakan untuk bongkaran aspal pada area jembatan existing yang
akan diganti.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Perkerasan aspal yg dibongkar umumnya adalah perkerasan jalan di area jembatan
existing yang akan diganti.
-Pembongkaran dilakukan dengan Concrete Cutter dan Jack Hammer dan dimuat ke
dalam truck secara manual.
-Dump Truck membuang material hasil galian keluar lokasi pekerjaan

b. Peralatan yang digunakan


-Concrete Cutter
-Jack Hammer
-Dump Trcuk
-Compressor

c. Bahan yang digunakan


-Tidak ada

d. Pekerja yang digunakan


-Pekerja
-Mandor

6. 3.1.(9)Galian Perkerasan berbutir


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk bongkaran perkerasan agregat dibawah hotmix area
existing jembatan yang akan diganti.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Perkerasan berbutir yg dibongkar umumnya adalah perkerasan jalan yang berada di
area existing jembatan yang akan diganti.
-Pembongkaran dilakukan dengan Excavator dengan kuku khusus kemudian dimuat
ke dalam truck
-Dump Truck membuang material hasil galian keluar diluar lokasi pekerjaan atau
sesuai perintah Pengawas

b. Peralatan yang digunakan


-Excavator
-Dump Truc

c. Bahan yang digunakan


-Tidak ada bahan

d. Pekerja yang digunakan


-Pekerja
-Mandor
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

7. 3.2.(2a)Timbunan Pilihan dari sumber galian


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pengisian atau penimbunan pada back fill
lokasi pekerjaan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Whell Loader memuat ke dalam Dump Truck
-Dump Truck mengangkut ke lapangan dengan jarak sumber galian ke lapangan
-Material dihampar dengan menggunakan Motor Grader
-Hamparan material disiram air dengan Watertank Truck (sebelum pelaksanaan
pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller
-Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.

b. Peralatan yang digunakan


-Wheell Loader
-Dump Truck
-Tandem
-Water Tanker

c. Bahan yang digunakan


-Bahan Pilihan

d. Pekerja yang digunakan


-Pekerja
-Mandor

8. 5.1.(1)Lapis Pondasi Agregat Kelas A


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk menopang perkerasan diatasnya pada area lokasi
pekerjaan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan.
-Penyiapan formasi kondisi eksisting.
-Wheel Loader memuat material Lapis Fondasi Agregat ke dalam Dump Truck di Base
Camp.
-Dump Truck mengangkut Lapis Fondasi Agregat Kelas A dng kadar air yg memenuhi
ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
-Hamparan agregat dipadatkan dengan Vibratory Roller.
-Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan Alat Bantu.
-Bahan yang tidak terjangkau mesin gilas, harus dipadatkan dengan trimbis mekanis
atau pemadat lain yang disetujui.
-Pemadatan dilanjutkan sampai seluruh lokasi terpadatkan rata.

b. Peralatan yang digunakan.


-Wheel loader
-Dump Truck
-Vibratory Roller
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

c. Bahan yang digunakan


-Agregat Kelas A

d. Tenaga kerja yang digunakan.


-Pekerja
-Mandor

9. 5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk menopang perkerasan diatasnya pada area lokasi
pekerjaan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan.
-Penyiapan formasi kondisi eksisting.
-Wheel Loader memuat material Lapis Fondasi Agregat ke dalam Dump Truck di Base
Camp.
-Dump Truck mengangkut Lapis Fondasi Agregat Kelas B dng kadar air yg memenuhi
ke lokasi pekerjaan dan dihampar dengan Motor Grader
-Hamparan agregat dipadatkan dengan Vibratory Roller.
-Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan Alat Bantu.
-Bahan yang tidak terjangkau mesin gilas, harus dipadatkan dengan trimbis mekanis
atau pemadat lain yang disetujui.
-Pemadatan dilanjutkan sampai seluruh lokasi terpadatkan rata.

b. Peralatan yang digunakan.


-Wheel loader
-Dump Truck
-Vibratory Roller

c. Bahan yang digunakan


-Agregat Kelas B

d. Tenaga kerja yang digunakan.


-Pekerja
-Mandor

10. 6.1 (1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi


Pekerjaan ini dilaksanakan di area yang akan dilakukan pengaspalan Hotmix dengan
existing Lapis Pondasi Agregat Sebagai Perekat Hotmix ACBC.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Aspal Emulsi dimasukkan ke dalam distributor aspal
-Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan 2 Air
Compressor (awal dan akhir)
-Aspal emulsi disemprotkan dengan Asphalt Distributor ke atas permukaan yang akan
dilapis.

b. Peralatan yang digunakan


-Aspal Distributor
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

-Compressor

c. Bahan yang digunakan


-Aspal Emulsi CSS-1 atau SS-1

d. Tenaga Kerja yang digunakan


-Pekerja
-Mandor

11. 6.1 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi


Pekerjaan ini dilaksanakan di area yang akan dilakukan pengaspalan Hotmix dengan
existing Beton atau Hotmix sebagai Perekat hotmix ACWC.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Aspal Emulsi dimasukkan ke dalam distributor aspal
-Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan 2 Air
Compressor (awal dan akhir) dan Power Broom
-Aspal emulsi disemprotkan dengan Asphalt Distributor ke atas permukaan yang akan
dilapis.

b. Peralatan yang digunakan


-Aspal Distributor
-Compressor

c. Bahan yang digunakan


-Aspal Emulsi CRS-1 atau RS-1

d. Tenaga kerja yang digunakan


-Pekerja
-Mandor

12. 6.3(5a)Laston Lapis Aus (AC-WC)


Pekerjaan ini merukan lapis akhir digunakan diatas Laston Lapis Antara (AC BC).
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Wheel Loader memuat Agregat ke dalam Cold Bin AMP.
-Agregat, aspal, dan bahan anti pengelupasan dicampur dan dipanaskan dengan AMP
untuk dimuat langsung kedalam Dump Truck dan diangkut
-Campuran panas AC dihampar dengan Finisher dan dipadatkan dengan Tandem (awal
dan akhir) & Pneumatic Tire Roller (antara).
-Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan Alat Bantu.

b. Peralatan yang digunakan


-Whell Loader
- Asphalt Mixing Plant (AMP)
- Dumpt Truck
- Ashalt Finisher
- Tandem Roller
- Pneumatic Tire Roller
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

c. Bahan yang digunakan


-Agregat 5 – 10 dan 10 – 20
- Agregat 0 – 5
- Semen
- Aspal

d. Tenaga Kerja yang digunakan.


- Mandor
- Tukang
- Operator
- Sopir
- Pekerja

13. 6.3(6a)Laston Lapis Antara (AC-BC)


Pekerjaan ini digunakan diatas Laston Lapis Pondasi dan diatasnya akan dipasang
Laston Lapis Aus (AC-WC).
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Wheel Loader memuat Agregat dan Asphalt ke dalam Cold Bin AMP
-Agregat dan aspal dicampur dan dipanaskan dengan dengan AMP untuk dimuat
langsung ke dalam Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
-Campuran panas AC dihampar dengan Finisher dan dipadatkan dengan Tandem
& Pneumatic Tire Roller
-Selama pemadatan, sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dengan
menggunakan Alat Bantu

b. Peralatan yang digunakan


-Whell Loader
- Asphalt Mixing Plant (AMP)
- Dumpt Truck
- Ashalt Finisher
- Tandem Roller
- Pneumatic Tire Roller

c. Bahan yang digunakan


- Agregat 5 – 10 dan 10 – 20
- Agregat 0 – 5
- Semen
- Aspal

d. Tenaga Kerja yang digunakan.


- Mandor
- Tukang
- Operator
- Sopir
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

- Pekerja

14. 7.1 (7b)Beton strukut bervolume besar, fc’20 Mpa


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk sayap jembatan(Wing Wall) Jembatan Baru.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan
menggunakan Concrete Mixing Plant
-Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan dan dikontrol suhunya
-Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

b. Peralatan yang digunakan


-Truck Mixer
-Concrete Vibrator

c. Bahan yang digunakan


-Material Beton Fc20’Mpa
-Kayu Perancah
-Paku

d. Tenaga Kerja yang digunakan


-Pekerja
-Tukang
-Mandor

15. 7.1 (8)Beton , fc’15 Mpa


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk Beton Trotoar Jembatan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan
menggunakan Concrete Mixer
-Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan
-Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

b. Peralatan yang digunakan


-Concrete Mixer
-Concrete Vibrator
-Water Tank Truck

c. Bahan yang digunakan


-Semen
-Pasir Beton
-Agregat Kasar
-Kayu Perancah
-Paku
-Air
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

-Plastizier

d. Tenaga Kerja yang digunakan


-Pekerja
-Tukang
-Mandor

16. 7.1 (10)Beton, fc’10 Mpa


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk Lantai Kerja Pekerjaan Beton diatasnya serta
Box Culvert Jembatan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Semen, pasir, batu kerikil dan air dicampur dan diaduk menjadi beton dengan
menggunakan Concrete Mixer
-Beton di-cor ke dalam bekisting yang telah disiapkan
-Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

b. Peralatan yang digunakan


-Concrete Mixer
-Concrete Vibrator
-Water Tank Truck

c. Bahan yang digunakan


-Semen
-Pasir Beton
-Agregat Kasar
-Kayu Perancah
-Paku
-Air
-Plastizier
d. Tenaga Kerja yang digunakan
-Pekerja
-Tukang
-Mandor

17. 7.2.(5)Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Box bentang 400 cm lebar 400 cm
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk penyediaan Box Culvert Jembatan Precast atau
sudah dicetak dari pabrik.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Box Culert dicetak di Base Camp
-Flat Bed Truck mengangkut Box jadi ke lapangan
-Dasar Box Culvert digali sesuai kebutuhan dan material backfill dipadatkan
dengan Tamper
-Tebal lapis porus pada dasar Box Culvert
-Material pilihan untuk penimbunan kembali (padat)
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

-Sekelompok pekerja akan melaksanakan pekerjaan dengan cara manual


dengan menggunakan alat bantu

b. Peralatan yang digunakan


-Tamper
-Flat Bed Truck
-Crane

c. Bahan yang digunakan


-Box Culvert Pracetak, ukuran dalam 400x400 cm
-Urugan Porus

d. Tenaga Kerja yang digunakan


-Pekerja
-Tukang
-Mandor

18. 7.2.(6)Pemasangan Unit Pracetak Gelagar Box bentang 400 cm lebar 400 cm
Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pemasangan Box Culvert Jembatan Precast atau
sudah dicetak dari pabrik.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
-Box Culert dicetak di Base Camp
-Flat Bed Truck mengangkut Box jadi ke lapangan
-Dasar Box Culvert digali sesuai kebutuhan dan material backfill dipadatkan
dengan Tamper
-Tebal lapis porus pada dasar Box Culvert
-Material pilihan untuk penimbunan kembali (padat)
-Sekelompok pekerja akan melaksanakan pekerjaan dengan cara manual
dengan menggunakan alat bantu

b. Peralatan yang digunakan


- Tamper
-Flat Bed Truck
-Crane

c. Bahan yang digunakan


-Urugan Porus

d. Tenaga Kerja yang digunakan


-Pekerja
-Tukang
-Mandor
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

19. 7.3 (3) Baja Tulangan Sirip BjTS 420A


Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai Penulangan Struktur Jembatan pada Beton.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang diperlukan
- Batang tulangan dipasang / disusun sesuai dengan Gambar Pelaksanaan dan
persilangannya diikat kawat

b. Peralatan yang digunakan


-Tidak Ada Alat

c. Bahan yang digunakan


-Baja Tulangan
-Kawat Beton

d. Tenaga Kerja yang digunakan


-Pekerja
-Tukang
-Mandor

20. 7.9.(1) Pasangan Batu


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk Pembuatan Loneng serta Tembok Penahan
tebing serta drainase Outlet di area lokasi Penggantian jembatan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan
menggunakan Concrete Mixer (Beton Molen)
- Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

b. Peralatan yang digunakan


-Concrete Mixer
-Water Tanker

c. Bahan yang digunakan


-Batu Kali
-Semen
-Pasir

d. Tenaga Kerja yang digunakan


-Pekerja
-Tukang
-Mandor
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

21. 7.13.(1) Sandaran (Railing)


Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai Pengaman sisi jembatan dan dipasang di
kedua sisi dengan segaris satu dengan yang lainnya dan memenuhi kurva
jembatan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Material dan peralatan disiapkan
- Railing dipasang dengan seksama
- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

b. Peralatan yang digunakan


-Tidak ada alat

c. Bahan yang digunakan


-Pipa Galvanis
-Dudukan Mur Baut

d. Tenaga Kerja yang digunakan


-Pekerja
-Tukang
-Mandor

22. 7.14.(1) Papan Nama Jembatan


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk Prasati Jembatan serta Berisikan Informasi
Jembatan Tersebut, dan di pasang di kedua sisi di Loneng Jembatan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Material dan peralatan disiapkan
- Papan Nama dipasang dengan seksama
- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

b. Peralatan yang digunakan


-Tidak ada Peralatan

c. Bahan yang digunakan


-Marmer
-Adukan semen

d. Tenaga Kerja yang digunakan


-Pekerja
-Tukang
-Mandor
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

23. 7.15.(1) Pembongkaran Pasangan Batu


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pembongkaran pasangan batu pada existing
jembatan yang akan diganti.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Bidang yang akan dibongkar ditandai dengan cat/kapur
- Penggalian dilakukan dengan, Compresor dan Jack Hammer, dimuat ke
dlm Truk dengan Loader.
- Dump Truck membuang material hasil bongkaran keluar Lokasi
Pekerjaan

b. Peralatan yang digunakan


-Jack Hummer
-Wheel Loader
-Dump Truck

c. Bahan yang digunakan


-Tidak ada bahan

d. Tenaga kerja yang digunakan


-Pekerja
-Mandor

24. 7.15.(2) Pembongkaran Beton


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk pembongkaran beton pada existing
jembatan yang akan diganti.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Bidang yang akan dibongkar ditandai dengan cat/kapur
- Penggalian dilakukan dengan, Compresor dan Jack Hammer, dimuat ke
dlm Truk dengan Loader.
- Dump Truck membuang material hasil bongkaran keluar Lokasi
Pekerjaan

b. Peralatan yang digunakan


- Jack Hummer
-Wheel Loader
-Dump Truck

c. Bahan yang digunakan


-Tidak ada bahan

d. Tenaga kerja yang digunakan


-Pekerja
-Mandor
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

25. 7.16.(2a) Pipa Drainase Baja diameter 150 mm


Pekerjaan ini dilaksanakan untuk Pipa Drainase diatas Jembatan
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Material dan peralatan tersedia di Lokasi Pekerjaan
- Pipa Drainase dipasang dengan seksama
- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan

b. Peralatan yang digunakan


-Tidak ada

c. Bahan yang digunakan


-Pipa Bajaa
-Baja Tulangan

d. Tenaga kerja yang digunakan


-Pekerja
-Tukang
-Mandor

26. 9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik


Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan aspal dan digunakan sebagai
rambu rambu jalan.
a. Pelaksanaan Pekerjaan
- Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran
- Cat dikeluarkan dari alat penghampar dalam kondisi panas
- Glass Bead ditabur secara mekanis diatas cat yang baru terhampar.

b. Peralatan yang digunakan


- Thermoplastic Road Marking Machine
-Dump Truck

c. Bahan yang digunakan


-Cat Marka
-Glass Bead

d. Tenaga Kerja yang dibutuhkan


-Pekerja
-Tukang
-Mandor
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

PEMELIHARAAN RUTIN

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemeliharaan rutin untuk menjamin agar


perkerasan, bahu jalan, drainase, dan perlengkapan jalan lama selalu dipelihara setiap saat
selama Periode Pelaksanaan dalam kondisi pelayanan yang dapat diterima oleh Direksi
Pekerjaan. Pekerjaan ini harus dibayar secara bulanan dari harga penawaran lump sum untuk
berbagai jenis pekerjaan sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi Teknik.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan dimulai, Penyedia harus menyiapkan


program kerja yang sekurang-kurangnya meliputi metode dan tahapan pelaksanaan
pekerjaan, kebutuhan volume material, kebutuhan jenis peralatan, jumlah tenaga kerja,
pengaturan lalu-lintas, pengendalian mutu pekerjaan dan kemungkinan masalah-masalah
yang timbul dalam pelaksanaan. Penyedia didalam organisasinya harus dilengkapi Unit
Pengendali Mutu (UPM) pekerjaan yang mempunyai tugas utama mencatat setiap kerusakan
dan/atau jika terdapat kejadian yang dapat mengakibatkan kerusakan jalan atau bagian dari
jalan secara terus menerus dan memverifikasi pemenuhan terhadap indikator kinerja jalan
sebagaimana yang disyaratkan serta dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan.

D. SERAH TERIMA PEKERJAAN (PHO)

Setelah selesainya pelaksanaan pekerjaan 100% penyedia jasa akan melakukan serah
terima pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan dan apabila pekerjaan dinyatakan selesai serah
terima dengan baik oleh Direksi, maka dibuatkan berita acara serah terima pekerjaan
(PHO), sebelum dilakukan serah terima pertama pekerjaan ini, kontraktor telah
menyelesaikan secara administrasi dan teknis (Gambar, Back Up, as built drawing, MC 100,
Dokumentasi 0%, 50% dan 100%) dll.

E. MASA PEMELIHARAAN

MASA Pemeliharaan dilaksanakan setelah masa pelaksanaan pekerjaan dan akan


terus dilakukan pemeliharaan sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak. Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan Pekerjaan

kegiatan pemeliharaan dilakukan terhadap semua item pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan dengan jangka waktu pemeliharaan selama 1 (satu) tahun terhitung mulai
sejak Berita Acara Serah Terima pertama pekerjaan (PHO) ditanda tangani.

F. PENUTUP

Metode pelaksanaan yang kami usulkan pada pekerjaan ini sebagai kerangka acuan
dalam melaksanakan pekerjaan dilapangna sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
pada Spesifikasi teknik atau atas petunjuk Direksi Pekerjaan secara sistematis agar dalam
penyelesaian pekerjaan ini sesuai dengan tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya sehingga akan
tercapai kinerja yang sinergis dengan jadwal waktu yang telah ditentukan. Harapan kami
semoga Pekerjaan keseluruhan dapat diselesaikan tepat waktu dengan masa pelaksanaan
yang telah ditentukan yaitu selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender dan dapat
menjadi bahan pertimbangan

Anda mungkin juga menyukai