Anda di halaman 1dari 14

METODE PELAKSANAAN

PENGADAAN UNIT PENGERING (SOLAR DRYER) DAN


BAK PERENDAMAN LADA

1. PENDEKATAN UMUM
Secara umum, strategi yang akan kami gunakan dalam melaksanakan tugasnya sebagai
Pejabat Pembuat Komitmen Pekerjaan Pengadaan Unit Pengering (Solar Dryer) dan
Bak Perendaman Lada yang berlokasi di Kelompok Tani Hijau Daun Kec. Muara
Badak Kab. Kutai Kartanegara dan Kelompok Tani Embun Pagi Desa Salo Cello
Kec. Muara Badak Kab. Kutai Kartanegara adalah meliputi: pengenalan dan
pemahaman terhadap pekerjaan, yang diikuti dengan penguraian rencana kerja secara
mendetail, kemudian pelaksanaan pekerjaan dan diakhiri dengan penyelesaian
pekerjaan.
Aktivitas utama yang dijalankan pada tahap pendefinsian pekerjaan akan berupa:
• Menetapkan/menentukan tujuan pekerjaan
• Mendapatkan gambaran umum terhadap pekerjaan
• Menentukan dan menyusun tim yang tepat untuk pekerjaan
• Mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul
Aktifitas utama pada tahap penyusunan rencana kerja akan berupa :
• Mengidentifikasi kegiatan dan tugas yang akan dikerjakan
• Memberi persetujuan terhadap jadwal kerja kegiatan
• Merundingkan dan menentukan jadwal kerja serta tenaga yang dibutuhkan.
Aktifitas utama pada tahap pelaksanaan pekerjaan akan berupa:
• Merealisasikan rencana kerja
• Mengatur dan mengarahkan tim yang terlibat dalam pekerjaan
• Memonitor kemajuan pekerjaan dan mengantisipasi masalah yang timbul
• Mengarahkan dan mengatur agar pekerjaan sejauh mungkin sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
Akfifitas utama pada tahap penyelesaian akan berupa:

1
• Menyerahkan hasil kerja kepada Pengguna Jasa yaitu DINAS PERKEBUNAN
KAB. KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
• Membuat laporan-laporan.

2. METODOLOGI
2.1 Umum
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Kami dalam Pekerjaan Pengadaan Unit
Pengering (Solar Dryer) dan Bak Perendaman Lada yang berlokasi di
Kelompok Tani Hijau Daun Kec. Muara Badak Kab. Kutai Kartanegara
dan Kelompok Tani Embun Pagi Desa Salo Cello Kec. Muara Badak Kab.
Kutai Kartanegara mempunyai lingkup pelayanan jasa kontraktor yang
meliputi Tugas Pelaksanaan pekerjaan dan Tugas Pelaporan. Karena itu perlu
disusun suatu sistem manajemen pengendalian dan pelaksanaan pekerjaan
sehingga tugas-tugas yang dibebankan tersebut dapat terpenuhi dan pada akhirya
kegiatan dapat diselesaikan dengan tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya.

2.2 Program dan Rencana kerja


Dalam pelaksanaannya, sistem manajemen pengendalian dan pelaksanaan
tersebut secara garis besar akan dikelompokkan dalam bidang-bidang
pengendalian sebagai berikut :
(a) Pengendalian dan Pelaksanaan
(b) Pengendalian manajemen dan administrasi kegiatan
a. Pengendalian dan Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan masalah teknis, kontraktor membagi lagi program
kerjanya menurut tahapan kerja yang akan dilakukan. Untuk lebih
jelasnya maka akan digambarkan secara berurutan dan terperinci dengan
mengunakan Bagan Alir dibawah ini.

2
Bagan Alir 0.2 menggambarkan jasa pekerjaan layanan pelaksanaan dan
pengendalian teknis yang kami berikan pada kegiatan ini.

TAHAP PRA KONSTRUKSI

TAHAP MOBILISASI BAHAN, ALAT DAN TENAGA

TAHAP PELAKSANAAN DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN

TAHAP PELAPORAN

Bagan Alir O.2: Layanan Pelaksanaan Pekerjaan


Pembangunan UPH Karet

Pekerjaan Tahap Pra Konstruksi


Mempersiapkan apa yang diperlukan untuk aktivitas konstruksi sehingga
pada saat dimulainya aktivitas konstruksi tidak terdapat permasalahan
yang dapat menghambat aktivitas tersebut.
Kegiatan pra konstruksi antara lain akan meliputi :
1. Review terhadap data yang ada
Review ini bertujuan agar kontraktor memahami secara keseluruhan
kondisi yang ada (dalam hal ini adalah kondisi existing lokasi yang
akan dikerjakan).
Tahap ini penting sebagai pra-kondisi, sehingga nantinya pihak
Kami dapat melaksanakan tugas pelaksanaan dengan baik.
Untuk kepentingan ini, pihak kami akan menugaskan staf ahli yang
tepat untuk melakukan review terhadap data yang ada. Dan review
ini diharapkan akan dapat dibuat jadwal kerja dan strategi
pengerjaan yang tepat.

3
Pekerjaan Tahap Mobilisasi Bahan, Alat dan Tenaga
Selama kegiatan mobilisasi dilakukan kami akan menyiapkan dan
melakukan pekerjaan diantaranya yaitu :

1. Survey Kondisi Lapangan dan Rekayasa Lapangan


Kontraktor bersama-sama Konsultan dan Pihak Bagian Kegiatan Fisik
melakukan survey keseluruhan kondisi existing yang ada secara terinci
baik berupa batas-batas lokasi yang akan dikerjakan maupun volume
bahan yang diperlukan dan tenaga yang akan dikerjakan ditempat
tersebut

2. Pemahaman terhadap dokumen dan data yang ada


Kontraktor akan selalu konsultasi dengan pihak konsultan supervisi
untuk melakukan setiap pekerjaan yang ada hubungannya dengan hal
teknis agar didapatkan hasil kerja yang optimal dan bermutu serta
mempelajari kekurangan dan kelebihan metode konstruksi yang
dipakai nantinya, memperlajari spesifikasi teknis, serta data dan
dokumen lainnya yang relevan.

3. Review terhadap jadwal kontraktor dan peralatan yang


digunakan
Kontraktor akan membuat data mengenai peralatan konstruksi yang
akan dibawa ke lapangan. Data ini harus berisi tanggal kedatangan,
tipe, ukuran, kapasitas, kekuatan dan jumlahnya. lnformasi ini akan
dinilai apakah seluruh peralatan tersebut cocok untuk jenis pekerjaan
yang dilakukan dan sesuai dengan yang dieperlukan dalam penawaran.
Walaupun begitu, jika pada suatu kondisi ternyata peralatan yang
dibawa kontraktor tidak cocok untuk jenis pekerjaan tertentu
dikarenakan hal yang tidak diduga, maka kontraktor akan
menyediakan peralatan tambahan.

4
4. Pemeriksaan terhadap material yang akan digunakan
Contoh material yang akan digunakan diajukan agar diteliti terlebih
dahulu kepada konsultan supervisi untuk memastikan bahwa material
yang tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.

5. Review terhadap personil lapangan


Personil kontraktor yang bertugas di proyek akan diajukan dan dinilai
oleh Pimpinan / Bagian Kegiatan dan Konsultan meliputi nama, posisi
yang diusulkan, umur dan informasi lainnya apabila diperlukan oleh
pihak pengguna kegiatan ini.
Hal lain yang perlu dilakukan pada tahap mobilisasi akan ditentukan
kemudian.

Pekerjaan pada tahap konstruksi


Tujuan utama dari kegiatan pelaksanaan adalah memastikan agar maksud
dari gambar rencana dapat dilaksanakan secara baik dan mengantisipasi
penyesuaian dilapangan secara awal untuk mencegah hambatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Mengajukan kepada Pihak konsultan supervisi apabila ada perubahan
kontrak sehingga dapat dipahami bila terjadi perubahan pada perintah
pekerjaan.
Pada tahap konstruksi ini, kontraktor akan melakukan pekerjaan, yang
meliputi :

1. Inspeksi harian
Kontraktor akan melakukan seluruh pekerjaan inspeksi untuk semua
tahapan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan agar sesuai
dengan ketentuan dan kondisi yang disyaratkan dalam kontrak.

2. Pengendalian kualitas Material yang akan digunakan

5
Pengendalian akan meliputi kualitas pekerjaan maupun kualitas
material yang digunakan agar sesuai dengan persyaratan dalam
kontrak dan mohon persetujuan dengan pihak konsultan supervisi atau
pihak pengguna kegiatan ini.

3. Memonitor kemajuan pekerjaan


Kontraktor akan memonitor secara terus menerus pekerjaan, untuk
menjaga agar pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah disetujui.

4. Rapat Rutin
Kontraktor akan mengadakan rapat rutin mingguan bersama Konsultan
dan Bagian Kegiatan Fisik, yang membahas hal-hal sebagai berikut:
Ø Hal - hal khusus yang terjadi dalam satu minggu terakhir
Ø Kemajuan pekerjaan dalam satu minggu terakhir
Ø Langkah koreksi dan evaluasi pekerjaan yang telah dilakukan dan
langkah pekerjaan berikutnya (yang akan datang) dan mengacu
pada jadwal yang telah dibuat oleh kontraktor.
Rapat rutin mingguan maupun bulanan diselenggarakan di tempat
yang dekat dengan pekerjaan masing-masing lokasi dan setelah
pelaksanaan pekerjaan dinyatakan selesai.

5. Penyerahan Pertama.
Penyerahan Pertama dilaksanakan pada saat pelaksanaan pekerjaan
telah selesai seluruhnya, dalam hal ini kontraktor akan mengajukan
permohonan penyerahan sementara apabila kemajuan pekerjaan yang
dilaksanakan telah mencapai 100 % dan telah disetujui oleh pihak
konsultan supervisi maupun pengguna jasa.
Pada akhir masa pemeliharaan akan mengajukan serah Terima Kedua
setelah melalul inspeksi yang dibantu oleh konsultan supervisi maupun
pihak lain yang terkait.

6
Dari penjelasan di atas, secara umum bertujuan agar:
(1). Pekerjaan selesai tepat waktu (pengendalian waktu)
Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor akan mengajukan jadual
pelaksanaan. Dengan menggunakan jadwal yang sudah disetujui,
kontraktor akan menyesuaikan waktu pelaksanaan tersebut. Dari
jadwal kerja tersebut bisa dijabarkan kedalam target harian, sehingga
setiap hari apakah target volume tersebut bisa tercapai atau tidak, bila
target volume tersebut tidak tercapai maka selisih volume akan
dikejar untuk schedule hari berikutnya.

(2). Pekerjaan selesai tepat biaya (pengendalian biaya).


Kontraktor akan berusaha agar biaya konstruksi sejauh mungkin
tidak mengalami perubahan dan sesuai dengan kontrak yang ada.
Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok yang
akan dilakukan antara lain :
Ø Dari waktu ke waktu akan dicatat volume pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh Kontraktor.
Ø Pengukuran hasil pekerjaan, perlu dilakukan dengan akurat dan
benar sehingga kuantitas yang dibayar sesuai dengan gambar
rencana. Dengan demikian volume dalam kontrak tidak
terlampaui sehingga total biaya pelaksanan sesuai dengan dana
yang telah disediakan
Ø Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah
diterima dari segi pengukuran/kuantitas dan kualitas, sehingga
biaya yang dikeluarkan adalah benar-benar untuk pekerjaan yang
sudah memenuhl spesifikasi
Ø Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang tercantum
dalam kontrak dan harga satuan pekerjaan yang sudah ada dalam

7
kontrak fisik, sehingga biaya kegiatan dibayarkan sesuai dengan
item pekerjaan yang ada dalam kontrak
(3). Pekerjaan selesai dengan hasil sesuai yang disyaratkan (Pengendalian
Mutu)
Pengendalian mutu hasil pekerjaan merupakan aspek penting yang
akan menjadi perhatian dalam melakukan pekerjaan agar hasilnya
benar benar sesuai dengan persyaratan yang ada dalam spesifikasi
baik khusus maupun umum.
Spesifikasi khusus proses penanaman tanaman hias adalah melalui
proses pemilihan tanaman yang segar, tidak berpenyakit dan tidak
layu dengan kondisi daun, batang dan akar yang sehat tinggi tanaman
sesuai dengan kriteria dalam kontrak, kemudian dilakukan proses
pembuatan lubang tanaman dan pemupukan dasar tanaman dan
dilanjutkan dengan proses penanaman dan penyiraman apabila
tanaman tersebut mati maka kontraktor akan segera mengganti
tanaman tersebut (disulam)
Spesifikasi umum kegiatan pengendalian mutu pada pekerjan ini
dapat dilihat pada Bagan Alir 03 pada halaman berikut ini. Pada
bagan alir 03 tersebut digambarkan bagaimana langkah-langkah yang
akan dilakukan kontraktor dalam pengendalian mutu, baik mutu
material yang dipakai maupun mutu pekerjaan yang dihasilkan.

8
KONSULTAN SUPERVISI KONTRAKTOR PELAKSANA

Survai Lokasi Sumber Bahan/Material


TIDAK
Penentuan Sumber Bahan/Material

Permohonan Pemakaian Bahan/Material

Pemeriksaan Mutu Bahan/Material


Pemeriksaan
Mutu Bahan, Sesuai Spesifikasi ?
(Hasil Test/Pemeriksaan)

YA

Proses Pengolahan Bahan/Material

Proses Penyiapan Rumus Campuran


Kerja

Pengujian Mutu
Selama Pelaksanaan Pelaksanaan Pekerjaan

Pengujian Mutu Hasil Pekerjaan

Pemeriksaan
Mutu Pekerjaan, Sesuai Spesifikasi ? TIDAK Perbaikan

Persetujuan Mutu Dokumentasi Kualitas


Hasil Akhir Pekerjaan Hasil Pekerjaan

Ya

Bagan Alir 0.3 : Kerja Pengendalian Mutu dalam Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor
Dispenda Prov. Kaltim Tahap III

9
Untuk pengendalian mutu, kontraktor akan memperhatikan, namun
tidak terbatas hanya pada hal-hal berikut ini :
Ø Mengajukan material yang digunakan
Ø Setiap material yang akan dikirim ke lapangan akan diserahkan
contohnya
Ø Memeriksa, meneliti dan mendiskusikan pelaksanaan pekerjaan
fisik
Ø Sebagai dasar pengendalian mutu akan dipakai spesifikasi teknis
yang ada.
Ø Melakukan pekerjaan dengan metode/cara kerja agar sesuai
dengan spesifikasi teknis yang ada.
Ø Melakukan pengendalian terhadap hasil pekerjaan
Pada dasarnya untuk uji kendali mutu dapat dilakukan dengan
metode sebagai berikut:
Ø Uji kendali mutu di lapangan
Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan, produk tersebut akan
diadakan pengujian/tes lapangan seperti apa yang disebutkan
dalam persyaratan pengujian
Apabila hasil pekerjaan atau material ataupun komponen yang terkait
dengan proyek menyimpang dari yang dipersyaratkan, kontraktor
akan memperbaiki hasil perkerjaan yang tidak sesuai tersebut tanpa
adanya penundaan.
(4). Dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai hasil yang diinginkan
(pengendalian kuantitas)
Setelah produk pekerjaan dinilai memenuhi persyaratan baik kualitas
maupun ukuran dan persyaratan lainnya, maka dapat dilakukan
pengukuran kuantitas volume pekerjaan secara teliti/akurat sesuai
dengan syarat-syarat dan ketentuan dalam kontrak sehingga volume
yang telah disetujui oleh konsultan sehingga dapat dilakukan proses
pembuatan berita acara pembayaran.

10
Pengukuran dilakukan dengan mengacu pada cara-cara pengukuran
dan pembayaran yang tercantum dalam Dokumen Kontrak sesuai
dengan mata pembayaran pekerjaan masing-masing.
Kontraktor akan menyerahkan suatu nilai estimasi dari pekerjaan
yang dilaksanakan kepada Konsultan Supervisi pada setiap akhir
bulan yang berjalan berikut.
Jika dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu perintah
perubahan tersebut menyakinkan suatu perubahan dalam struktur
harga satuan jenis pembayaran atau suatu perubahan yang
diperkirakan dalam jumlah kontrak, maka perintah perubahan akan
dibicarakan dengan pihak terkait yang menangani kegiatan ini dan
dirumuskan dalam suatu Addendum.
(5).Dilaksanakan dengan mengutamakan keselamatan kerja.
Keselamatan kerja makin dipandang penting untuk pekerjaan
khususnya dibidang konstruksi yang biasanya melibatkan banyak
tenaga – tenaga terutama tenaga tukang batu, tukang kayu dll yang
berhubungan dengan pekerjaan ini. Indikasi diperlukan dalam
keselamatan kerja meliputi hal-hal sebagai berikut :
Ø Disiplin Kerja
Pengendalian pelaksanaan dilapangan secara ketat dan terus
menerus dimonitor dengan perlengkapan komunikasi untuk
dapat saling berhubungan setiap saat dengan cepat.
Pengendalian waktu pelaksanaan dimaksudkan agar penyelesaian
kegiatan sesuai jadwal yang telab ditetapkan, Pengendalian
waktu pelaksanaan ini disesuaikan dengan tuntunan lapangan
yang mencakup seluruh aspek terkait.

Ø Penanganan terhadap kecelakaan pekerja


Pada tahap pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor akan
menanggung resiko pada terjadinya kecelakaan yang terjadi pada
setiap pekerja yang telah dipekerjakan pada kegiatan ini. Untuk

11
itulah maka diperlukan persyaratan keselamatan kerja pada
pelaksanaan ini

Ø Sistim transportasi pada lokasi proyek


Pengaturan transportasi, adalah sebagai berikut :
• Pintu keluar/masuk kendaraan proyek pada daerah kerja
ditentukan, rute pada prinsipnya tidak boleh ada arah
crossing sehingga tidak ada pertemuan dua arus lalu lintas
tanpa pengarah.
• Untuk pengangkutan material, tiap dump truck harus
dilengkapi dengan penutup bak belakang. lni dimaksudkan
agar yang diangkut tidak tercecer di permukan jalan, sebab
tanah yang tercecer tersebut sangat licin bila terkena air, dan
dapat mengakibatkan kecelakaan fatal.
• Mobilisasi peralatan berat ke lapangan juga harus
memperhatikan keselamatan dari peralatan maupun
operatomya, dan bila perlu dengan satuan pengawal dari
pihak kepolisian.
• Penggunaan topi pengaman di lapangan juga dianjurkan,
sebab sangat membantu melindungi bagian kepala dari
benturan dengan benda keras atau peralatan proyek. Bekerja
pada kondisi badan letih yang dipaksakan sangat
membabayakan dan mengurangi akurasi kerja.

Ø Astek (Asuransi Tenaga Kerja)


Jaminan perlindungan keselamatan terhadap tenaga kerja pada
daerah beresiko tinggi adalah mutlak diperlukan. Setiap tenaga
kerja tersebut harus dijamin dengan asuransi tenaga kerja.

TAHAP PENYELESAIAN PEKERJAAN

12
Pada saat mendekati berakhirya Pekerjaan Pengadaan Unit Pengering
(Solar Dryer) dan Bak Perendaman Lada yang berlokasi di
Kelompok Tani Hijau Daun Kec. Muara Badak Kab. Kutai
Kartanegara dan Kelompok Tani Embun Pagi Desa Salo Cello Kec.
Muara Badak Kab. Kutai Kartanegara kontraktor akan melaksanakan
pekerjaan berikut :

1. Pembuatan Laporan dan As Built Drawing dan Dokumentasi


Pembuatan pelaporan
Ø Laporan Bulanan
Laporan ini dibuat setiap akhir bulan sebanyak 3 rangkap dengan
menggunakan bentuk standard sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja menunjukkan kemajuan fisik.
Ø Laporan Mingguan
Laporan mingguan dibuat setiap akhir minggu.
Laporan ini dibuat Tiga(3) rangkap dan berisi ringkasan kemajuan
pekerjaan.

As Built Drawing
As built drawing dibuat pada kertas ukuran A3 sesuai dengan
perubahan gambar terakhir yang telah disepakati bersama antara
kontraktor dan konsultan supervise
Dokumentasi
Kontraktor akan membuat foto dokumentasi pada kondisi 0 %, 50 %
dan 100 % serta dokumentasi lainnya yang sekiranya diperlukan dalam
kegiatan ini

2. Inspeksi Penyerahan Pertama

13
Sebelum berakhimya periode pemeliharaan, inspeksi Penyerahan
Pertama Pekerjaan harus dilaksanakan. Pada tahap ini kontraktor
akan menyerahkan pekerjaan kepada pengguna jasa sesuai dengan
yang telah disepakati oleh pihak konsultan supervisi pihak teknis
lainnya dan pihak pengguna jasa (DINAS PERKEBUNAN KAB.
KUTAI KARTANEGARA) dan diikuti dengan Laporan kemajuan
pekerjaan, berita acara pemeriksaan pekerjaan, berita acara serah
terima dan berita acara pembayaran yang masing-masing berita acara
tersebut ditandatangani oleh pihak tersebut diatas.

3. Inspeksi Penyerahan Kedua.


Setelah mealalui periode pemeliharaan, inspeksi Penyerahan Kedua
(terakhir) Pekerjaan akan diajukan oleh kontraktor. Pada tahap ini
kontraktor akan menyerahkan pekerjaan kepada pengguna jasa kedua
kalinya (Akhir) sesuai dengan yang telah disepakati oleh pihak
konsultan supervisi pihak teknis lainnya dan pihak pengguna jasa
(DINAS PERKEBUNAN KAB. KUTAI KARTAHEGARA) dan
diikuti dengan penandatanganan berita acara serah terima kedua
(akhir) dan ditandatangani oleh masing-masing pihak tersebut diatas.
4. Addendum (apabila diperlukan)
Adendum dilakukan apabila berdasarkan pada hasil perhitungan akhir
terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh Kontraktor terjadi
perubahan tidak sesuai dengan yang tercantum didalam kontrak baik
waktu, volume maupun hal-hal lainnya yang membuat kondisi
pelaksanaan pekerjaan ini harus diadendum

14

Anda mungkin juga menyukai