Anda di halaman 1dari 13

II.

SPESIFIKASI TEKNIS
PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES

1. URAIAN UMUM
1.1. Lokasi Pekerjaan

Uraian singkat mengenai lokasi :


Desa : Cipta Graha
Kecamatan : Kec. Kaubun
Kabupaten : Kutai Timur

LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan untuk paket ini adalah mengadakan dan menyediakan seluruh
pipa, fitting dan accesoriesnya seperti yang ditentukan dalam daftar kuantitas bahan,
termasuk semua baut-baut, mur, packing karet, ring-ring, serta bahan-bahan pendukung
lainnya yang diperlukan untuk paket ini.

Uraian Umum Pekerjaan

a. Pekerjaan pemasangan pipa termasuk fitting/accessoris, penyeberangan pipa,


siphon dan lain-lain.

b. Termasuk pekerjaan ini adalah :

• Pembongkaran/galian pada lokasi pemasangan pipa.


• Pekerjaan pengangkutan, penurunan dan pemasangan
• Pekerjaan timbunan/urugan kembali.
• Pekerjaan pengetesan dan pengurasan pipa.
• Pekerjaan perbaikan kembali jalan, dan lain-lain.
• dan lain-lain.
• Pekerjaan yang nyata-nyata termasuk didalam syarat-syarat untuk pekerjaan
yang baik diperlukan untuk menjamin penyerahan pekerjaan yang selesai
dengan sempurna.

1. PERSYARATAN UMUM

1.1. Kualitas Bahan

Pipa, fitting dan accessories yang telah dapat diproduksi di Indonesia, harus
dilampiri dengan Surat lzin Penggunaan Sii (Standard lndustri Indonesia)/ SNI
(Standard Nasioial Indonesia) dan Departemen Perindustrian, oleh
produsen/pabrik pembuat serta dapat menunjukkan pengalaman sekurang-
kurangnya 5 (lima) tahun.

Bahan pipa yang diadakan/ditawarkan dapat berlainan dengan bahan yang


tercantum dalam spesifikasi teknis ini, dengan persyaratan bahwa kualitasnya
secara keseluruhan sekurang-kurangnya harus sama dengan yang tercantum dalam
persyaratan teknis bagian 2.1. Untuk pipa PVC dan bagian 2.2. untuk pipa-
pipa baja, serta harus dilengkapi dengan gambar-gambar detail sambungan
(Detail Junction) termasuk didalamnya ukuran dan spesifikasi dari bahan yang
digunakan.
Seluruh pipa, fitting dan accesoriesnya harus sesuai dan dapat digunakan di daerah
tropis dengan temperatur air antara 20° s.d 30° dan derajat keasaman (pH) antara
6 s.d 8. Seluruh pipa, fitting dan accesoriesnya akan ditanam dalam tanah, kecuali
untuk kebutuhan hal-hal yang khusus.

1.2. Standard Kualitas

Standard kualitas yang digunakan untuk spesifikasi teknis ini, adalah standard
yang berlaku secara Nasional di Indonesia dan yang diakui secara lnternasional.

SII/SNI - Standard lndustri Indonesia I Standard Nasional Indonesia


ISO - International Oraganization For Standardization
JIS - Japan Industrial Standar
ANSI - American National Standard Institute
ASTM - American Society For Testing and Material
AWWA - American Water Work Association
BS - British Standar
AS - Australian Standard
DIN -Duetsche Industrie Norm

Jika terjadi perbedaan antara Standar Indonesia (Sii) dengan Standar lntemasional,
maka Standar Indonesia yang akan berlaku dan jika standar Indonesia tidak
menetapkan kriteria/persyaratan yang dibutuhkan, maka dapat digunakan
persyaratan yang sesuai dengan Standard lnternasional seperti di atas.

1.3. Gambar Pabrikasi (Shop Drawing)

Sebelum pipa, fitting, dan accessories, dipabrikasi atau dikirim, rekanan harus
menyerahkan gambar-gambar pabrikasi (Shop Drawing) kepada Direksi/Pemberi
tugas untuk mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.

Gambar-gambar pabrikasi yang digunakan untuk seluruh pipa, fitting


dan accesoriesnya, harus meliputi:
a. Jenis material yang digunakan, dimensi, ketebalan, panjang, jenis-jenis
khusus, bentuk berat, kelas, batasan yang diizinkan seita kualitas.
b. Standar dari Produsen, dimana material dan bahan pipa dipabrikasi.
c. Gambar-gambar pabrikasi secara lengkap termasuk detail-detail
khusus, adaptor, fitting dan desain penyambungan pipa.
d. Prosedur pengujian ( jika ada).
e. Metoda pelapisan dan perlindungan material pipa, jika ada.

. GAMBAR-GAMBAR KONSTRUKSI

a. Semua pekerjaan sebagaimana yang telah diuraikan dalam perincian


uraian pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai dengan gambar.

b. Bilamana Direksi menganggap perlu dan atau atas permintaan Kontraktor, maka
Direksi dapat memutuskan untuk menyerahkan tambahan perincian gambar-
gambar kepada Kontraktor.
c. Kontraktor tidak diperbolehkan merubah sesuatu yang terdapat dalam
RKS sebelum berunding dan mendapatkan persetujuan tertulis dari
Direksi/Pengawas Lapangan.

d. Perbaikan penentuan ukuran dan gambar konstruksi yang tadinya kurang jelas,
hanya dapat dikerjakan oleh Kontraktor setelah mendapat persetujuan tertulis
dari Direksi/Pengawas lapangan.

c. Pelaksanaan harus mengadakan peralatan kerja sesuai dengan kebutuhan


pelaksanaan bangunan.

f. Selama waktu pelaksanaan Kontraktor diharuskan menempatkan minimal


seorang pelaksana/pengawas pekerjaan tetap, yang cakap dan mampu serta
bertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan pekerjaan.

g. Pelaksana/Pengawas yang ditetapkan harus dilaporkan dan mendapat


persetujuan Direksi.

h. Direksi berhak menolak pelaksana/pengawas tersebut dengan pertimbangan


tidak memenuhi persyaratan pendidikan, pengalaman dan kecakapan serta
terbukti tidak mampu memenuhi skill.

i. Kontraktor harus menyediakan papan nama proyek dibuat dan papan setebal
2 cm dengan warna dasar putih, dan tulisan dengan warna hitam. Ukuran
papan nama tersebut kurang lebih panjang 1,5 meter dan lebar 1,00 meter.

j. Kontraktor harus menulis papan dengan teks sesuai dengan petunjuk Direksi
dengan pemasangan papan di lokasi yang disetujui oleh Direksi
.
JALUR DAN UKURAN

a. Jalur dan ukuran dan detail pemasangan pipa tertera pada gambar, Kontraktor
hendaknya mentaati jalur dan ukuran-ukuran tersebut dan ikut menelitinya.
Apabila ada perbedaan harus dipertimbangkan dengan Direksi.

b. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan


pekerjaan menurut jalur dan ukuran dalam gambar-gambar dan
uraian/syarat-syarat pelaksanaan.

c. Kontraktor diwajibkan memberitahukan kepada Direksi setiap kali suatu bagian


pekerjaan akan dimulai untuk dicek terlebih dahulu ketetapan jalur dan
kedalamannya.

d. Ukuran-ukuran patok dilapangan harus ditegaskan dan dipelihara dengan baik.

e. Semua pekerjaan dan pembuatan ukuran-ukuran patok yang berkaitan dengan


pekerjaan ini menjadi tanggungan Kontraktor dan dilaksanakan dengan
alat meteran dengan biaya sendiri dan Kontraktor.

f. Kontraktor harus membuat titik-titik tetap/bantu untuk memperlancar


pelaksanaan proyek.

PENGUKURAN KEMBALI DAN PEMATOKAN

4.1 Pengukuran Kembali


a. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor haru mengadakan pengukuran kembali
dengan teliti panjang pipa sesuai jalurnya, lebar jalan atau lainnya sesuai
permintaan Direksi.

b. Alat-alat ukur yang digunakan harus dalam keadaan berfungsi baik dan sebelum
pekerjaan dimulai semua alat ukur yang akan dipakai harus mendapat
persetujuan dari Direksi. Baik dan jenis maupun dari kondisinya.

c. Cara pengukuran, ketepatan hasil pengukuran dan pembuatan serta pemasangan


patok bantu akan ditentukan oleh Direksi

d. Apabila timbul keragu-raguan dari pihak kontraktor dalam


menginterpretasikan angka-angka dalam gambar maka hal ini harus dilaporkan
kepada Direksi untuk dimintakan penjelasan.

e. Apabila terdapat perbedaan antara panjang yang tercantum dalam gambar


dengan hasil pengukuran ulang maka Direksi akan memutuskan hal itu.

f. Apabila terdapat perbedaan dalam pengukuran kembali, maka pengukuran


ulang menjadi tanggung jawab Kontraktor.

4. 2 Pematokan
a. Kontraktor mengerjakan pematokan untuk menentukan jalur pipa sesuai dengan
gambar rencana, pekerjaan ini harus seluruhnya telah disetujui oleh Direksi
sebelum memulai pekerjaan selanjutnya.
b. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan pematokan tersebut Kontraktor harus
memberitahukan kepada Direksi sebelumnya sehingga Direksi
dapat mempersiapkan sesuatunya yang diperlukan untuk pengawasan
pekerjaan. Pematokan yang telah selesai diukur oleh Kontraktor harus telah
diperiksa disetujui oleh Direksi.

c. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur


dan pekerja yang diperlukan oleh Direksi untuk melakukan
pengawasan/pengujian hasil pematokan atau pekerjaan lain yang serupa.

Semua tanda-tanda dilapangan harus disediakan dan dipasang sendiri oleh


Kontraktor dan dijaga dengan baik. Apabila ada tanda-tanda yang rusak harus
segera diganti dengan yang baru dengan persetujuan dari Direksi.

d. Pada keadaan dimana ada penyimpangan dan gambar rencana, Kontraktor harus
mengajukan gambar shop drawing. Direksi akan membubuhkan tanda tangan
persetujuan revisi pada lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepada
Kontraktor.

. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PENGAWASAN LALU LINTAS

a. Sebelum dimulainya dan selama berlangsungnya pekerjaan, Kontraktor


diwajibkan untuk memasang tanda-tanda pengaman lalu lintas dengan
ketentuan sebagai berikut:
• Semua papan dan tanda-tanda perhatian harus dibuat dari papan tebal
minimum 1,5 cm dengan warna dasar kuning dan tulisan "HATI-HATI
ADA PEKERJAAN .... " dengan warna hitam, dengan ukuran panjang 1 meter
dan lebar 50 cm.

• Pada malam hari ditempat-tempat yang berbahaya bagi yang lewat harus
dipasang lampu merah yang cukup jelas dan terang menurut petunjuk Direksi
untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

• Pada alat-alat dan bahan-bahan yang terdapat ditepi jalan pada malam
hari harus juga diberi warna fluorescent yang bersinar bila tersorot cahaya.

b Penutupan lalu lintas secara total tidak dibenarkan, kecuali setelah ada
. persetujua dari Direksi.
n
c. Kontraktor harus menjaga jangan sampai lalu lintas macet. Kontraktor harus
menyediakan orang untuk mengatur lalu lintas tersebut.

d. Setiap kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian Kontraktor memberi


pengaman seperti tersebut diatas, sepenuhnya adalah menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

6. PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PERBAIKAN


Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan meliputi pembongkaran, penggalian dan perbaikan serta pembuatan


bangunan-bangunan, jalan, gorong-gorong, jembatan atau hal-hal lain yang
merupakan milik lnstansi/Negara dan milik perorangan yang terletak pada lokasi
pekerjaan.

Pekerjaan Kontraktor menurut petunjuk-petunjuk Direksi dan syarat-syarat teknis


dan instansi yang bersangkutan

7. Pelaksanaan Pembongkaran dan Perbaikan

a. Kontraktor dalam melaksanakan pembongkaran atau penggalian harus


diusahakan tidak merusak bahan yang masih bisa dipergunakan dan melindungi
bagian bangunan yang berhubungan dengan pekerjaan ini, dan pelaksanaan
harus sesuai dengan petunjuk Direksi.

b. Pelaksanaan pembongkaran dan perbaikan yang menyangkut fasilitas umum


harus disediakan, dikerjakan dan pelaksanaan harus sesuai dengan petunjuk
Direksi.

c. Persyaratan teknis terhadap perbaikan dan pemindahan bangunan yang


dimaksud dan belum tercakup dalam Spesifikasi akan ditentukan oleh Direksi
berdasarkan informasi dan instansi yang bersangkutan.

d. Pada tempat mana akan dibuat jalur galian pipa terdapat pengerasan bangunan,
maka sebelum pengerasan tersebut berikut pondasinya harus dibongkar harus
mengajukan izin ke Direksi.
e. Setiap bangunan/saluran, jalan atau lainnya yang dibongkar akibat pekerjaan
ini harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula sehingga memuaskan
Direksi.

f. Pagar dan tanaman atau pohon-pohon yang terkena pekerjaan ini


harus dipindahkan, disusun dan ditanam kembali. Atau singkirkan
sesuai petunjuk Direksi.

1. Bahan dan Bekas Bongkaran

a. Bahan yang masih dipergunakan seperti batu kali, ubin trotoar dan lain-lain
harus dibersihkan dan disusun dilokasi pekerjaan atau diangkut
ketempat penyimpanan sesuai petunjuk Direksi.

b. Bahan bekas bongkaran yang tidak dapat dipakai lagi harus disingkirkan
dan dibuang sesuai dengan petunjuk Direksi.

c. Bahan bekas bongkaran milik pihak ketiga, sejauh pemilik


menghendakinya kembali diangkat ketempat yang akan ditentukan dekat tempat
pekerjaan.

d. Segala biaya pekerjaan bongkaran, perbaikan, pemindahan dan


pengangkutan bahan-bahan yang dimaksud dalam pekerjaan ini menjadi beban
Kontraktor.

2. PEKERJAAN TANAH

Lingkup Pekerjaan

Semua pekerjaan-pekerjaan penting untuk penggalian timbunan dan pekerjaan-


pekerjaan tanah yang lainnya yang diperlukan harus dilaksanakan sesuai dokumen
kontrak dan petunjuk Direksi.

Dalam hal ini terdapat modifikasi pada spesifikasi Direksi akan memberitahukan
Kontraktor secara tertulis.
i. Dasar dan sisi galian harus diselesaikan denga baik dan rapi menurut dimensi
yang ditentukan gambar situasi, propil memanjang melintang dan potongan.
ii. Garis ketinggian galian harus dilaksanakan sesuai dengan control line
dan ketinggian dasar yang direncanakan. Penyimpangan dan ketentuan ini
hanyalah dapat diberikan bila ada persetujuan tertulis dan Direksi.
iii. bilamana terdapat ketidak telitian titik-titik ketinggian dalam kontur atau gambar
dengan kenyataan, paling lambat 7 (hari) setelah perintah kerja dikeluarkan,
Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Direksi.
iv. Jika pekerjaan galian selesai dikerjakan dan telah mendapat persetujuan Direksi
maka Kontraktor harus segera memulai dengan pekerjaan selanjutnya dan tidak
boleh membiarkan galian yang telah selesai digali terlalu lama terbuka (lebih
dari 48 jam).
v. Pekerjaan galian pipa dianjurkan bertahap tidak telalu jauh untuk mencegah
kelongsoran, genangan, hambatan kerja atau lalu lintas akibat kemacetan
maksimum 300 meter

3. Urugan Tanah/Timbunan
a. Urugan tanah yang dilaksanakan untuk pemasangan pipa sesuai dengan ukuran-
ukuran yang tercantum pada gambar perencanaan.
b. Tanah urugan harus bebas dari potongan kayu, akar-akar tanaman serta segala
macam kotoran yang mudah lapuk.

c. Penimbunan tanah dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal maximum 30 cm,
sambil dipadatkan
d. Sisa-sisa tanah/material bekas galian, setelah pengurugan selesai harus diangkat
dan dibuang jauh-jauh sehingga bersih dan rapih atau sesuai dengan petunjuk-
petunjuk Direksi.

4. PERSYARATAN KHUSUS PEMASANGAN PIPA


1. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan
Kontraktor harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan
sesuai dengan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak

5. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PIPA DAN PENGUJIANYA


A. Umum
Kontraktor harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa
sesuai dengan dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalam
spesifikasi teknis ini. Pekerjaan yang tidak tercantum dalam persyaratan-persyaratan
yang ditentukan akan dilaksanakan sesuai dengan praktek-praktek yang bisa
dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi /Pemberi Tugas.

B. Lintasan dan Sudut Belokan


Tanggung Jawab Kontraktor
Kontraktor harus bertanggung jawab atas persyaratan dasar bahwa pipa
dipasang sesuai dengan lintasan dan sudut belokan yang dikehendaki dengan
sambungan (fitting). Katup-katup (Valves) dan penguras (Drain) pada tempat yang
diperlukan.

C. Penyimpangan-Penyimpangan (Deviasi) oleh Struktur Lain

Jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar dan akan mengganggu
sehingga diperlukan perubahan-perubahan maka Direksi/Pemberi Tugas berhak
untuk merubah gambar-gambar rencana yang ada.
D. Berhati-hati dalam Penggalian

Kontraktor harus berhati-hati dalam penggalian dan persiapan galian, sehingga lokasi
yang tepat dan struktur-struktur lain dibawah dapat ditentukan. Kerusakan-
kerusakan yang terjadi atas struktur-struktur tersebut menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

E. Eksplorasi Bawah Tanah

Jika dikehendaki oleh Direksi/Pemberi Tugas, Kontraktor harus mengadakan


penelitian dan penggalian untuk menentukan lokasi struktur bawah tanah yang ada
atas biaya dibawah pengawasan Direksi/Pemberi Tugas
F. Langkah Pelaksanaan Pemasangan Pipa
1. Penggalian untuk jalur pipa air bersih haruslah mengikut jalur seperti dalam gambar
rencana,
2. Galian minimal berjarak 0,5 m dari tepi perkerasan jalan dan apabila kondisi tidak
memungkinkan terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan direksi
3. Kedalaman galian untuk penanaman pipa air haruslah mengikuti ketentuan yang
berlaku sesuai dengan jenis pipa dan diameter pipa, yaitu :
Galian untuk jenis pipa PVC
4. Setelah pipa telah terbentang maka pipa harus ditimbun kembali dengan tanah dari
hasil galian sebelumnya. Ketebalan timbunan sesuai dengan gambar rencana,
5. Hasil timbunan di padatkan minimal menggunakan stamper
6. Sisa hasil galian yang tidak terpakai dapat diratakan di sekitar lokasi pekerjaan
7. Ruang penyambungan harus dibuat agar setiap sambungan dapat dikerjakan
dengan baik.

G. Penggalian dan Pembuatan Dasar Pipa

Galian harus dibuat sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki, untuk membuat
dasar pipa yang rata dan seragam pada tanah serta padat untuk setiap tempat
diantara ruang penyambung. Setiap bagian dasar galian yang disyaratkan harus
diganti dengan bahan yang disetujui oleh Direksi.

H. Penggalian Pada Tanah yang Jelek


Jika dasar galian temyata tidak stabil atau mengandung bahan-bahan seperti
debu, sampah dan sebagainya yang menurut Direksi harus disingkirkan, maka
Kontraktor harus mengadakan penggalian dan membuang bahan-bahan
tersebut. Jika menurut Direksi diperlukan pondasi khusus seperti penggalian

No Diameter Pipa (mm) Lebar galian Kedalaman Minimal (cm)


(cm)
1 25 20 60
2 63 30 60
3 90 40 60
4 110 40 70
5 150 40 70
6 200 40 70
tanah atau penimbunan, Kontraktor harus menyelesaikannya dengan petunjuk
Direksi

I. Penguat Galian
Jika diperlukan, galian dapat diberi penguatan agar tidak runtuh, juga untuk
ancaman pekerja dan pengamanan permukaan jalan serta bangunan-bangunan
lainnya.

J. Pemakaian Bahan-Bahan Bangunan

Bahan-bahan bangunan yang dapat dipakai kembali untuk memperbaiki


permukaan bekas galian harus dipisahkan dan bahan-bahan buangan lainnya.
K. Penimhunan Bahan-Bahan Galian

Semua bahan-bahan galian ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak


menggangg pekerjaan, jalan orang dan lalu lintas. Bahan galian tidak boleh
merusak bangunan-bangunan perorangan lainnya.

L. Gangguan Pelayanan
Gangguan pelayanan untuk pekerjaan sambungan dan pipa baru ke pipa lama
harus dikerjakan sedemikian rupa, sehingga tidak mengganggu langganan dan
tidak terlalu lama menghentikan pipa dinas serta diusahakan agar daerah
pelayanan yang terganggu seminimal mungkin

M. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk pemasangan pipa atau valve apabila diperlukan dapat
dilakukan Kontraktor dengan persetujuan Direksi dan dilakukan dengan alat yang
sesuai/khusus untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang agar benar-benar terjamin
penyambungannya . Yang baik yaitu ujung yang halus, sudut yang betul terhadap
sumbu pipa.
Pemotongan ujung-ujung pipa yang dilaksanakan di lapangan harus sama
pelaksanaannya bila dikerjakan di dalam pabrik. Pemotongan harus dengan mesin
pemotong yang sesuai yang memberi bekas yang licin pada yang ditentukan
terhadap sumbu pipa.

N. Pemasangan Pipa
- Penurunan Pipa Kedalaman Galian

Untuk mendapatkan keamanan dan keberhasilan pekerjaan, Kontraktor harus


menggunakan semua peralatan dan fasilitas yang telah disetujui Direksi. Semua
pipa-pipa sambungan dan katup diturunkan kedalam galian dengan hati-hati
menggunakan derek, tali atau peralatan yang lain untuk menghindari kerusakan
pipa dan lapisan pipa. Pipa tidak boleh dijatuhkan kedalam galian, jika terjadi
kenisakan pada pipa, sambungan, katup atau peralatan lain sewaktu
pengangkutan, harus segera dilaporkan kepada Direksi untuk dilakukan
perbaikan, membuang atau mengganti bahan-bahan yang rusak.
- Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa dan sambungan harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-retak
dan kerusakan lain pada waktu pipa berada diatas galian sebelum
pemasangannya. Ujung pipa harus diperiksa dengan seksama, karena bagian ini
yang paling mudah rusak pada waktu pengangkutan.

- Pembersihan Pipa dan Peralatan

Pastikan bahwa ujung-ujung pipa dan fitting-fitting, flanges dan perlengkapannya


tidak menyentuh tanah aslinya.
- Peletakan dan Penyangga Pipa

Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk kedalam pipa ketika pipa
diletakkan pada waktu peralatan pipa berada dalam galian. Bahan yang
digunakan untuk penyangga harus disesuaikan dengan kebutuhan pada bahan
pelindung. Untuk pipa PE bahan penyangga harus dipadatkan dengan rata
setebal 75 mm untuk pipa sampai dengan diameter 250 mm dan 150 mm untuk
pipa dengan diamater 300 mm ke atas.

- Arah Ujung Pipa Pada Pemasangan


Pipa harus dipasang pada ujung pipa yang menghadap kearah depan dan
pemasangan. Jika pipa diletakkan pada sudut 10 derajat atau lebih besar,
pemasangan dimulai pada bagian atas dan diawali dengan ujung pipa yang
bersudut.

- Kondisi yang Tidak Sesuai untuk Pasangan Pipa


Pemasangan pipa tidak boleh dilakukan jika menurut Direksi kondisi didalam
galian tidak memungkinkan.

PIPA & FITTING

2.1. Pipa PVC-Folyvinyl Chloride, Fitting dan Perlengkapannya

2.1.1. Bahan dan Material Pipa

Pipa PVC harus Berkualitas Baik, Bahan baku utama untuk pipa PVC
harus Polyvinyl Chloride tanpa pembentuk sifat plastis dengan kandungan
PVC murni harus lebih besar dari 92,5 %. Hasil akhir produksi harus
merupakan produk yang homogen, tahan serta tidak akan terurai oleh air.

Pipa PVC tidak boleh membahayakan bagi kesehatan pemakai air, dimana
bau dan rasa tidak boleh terdeteksi.

Rekanan harus bertanggung jawab atas setiap kegagalan pengujian yang


dilakukan oleh laboratorium independen terhadap kandungan bahan
baku PVC.

2.1.2. Jenis Sambungan

Hubungan dan Sambungan dengan "Solvent Cement" hanya dapat dipakai


untak diameter pipa lebih kecil dan 2", sedangkan untuk diameter pipa
yang lebih besar dipasang dalam tanah dipilih hubungan "Ring Karet" atau "
Rubber Ring".

2.1.3. Fitting-Fitting Pipa

Fitting pipa yang dipakai pada pipa PVC, harus sesuai dengan SII/SNI 0950-
84 atau standard yang sama dan harus dimanufaktur dengan metoda
"Injection Moulded".
Fitting-fitting dari bahan "Cast Iron", Ductile Iron atau "Grey Iron" yang
digunakan untuk pipa PVC, harus sesuai dengan SII/SNI 0598-81 atau
ISO2531 dengan sistem hubungan mekanikal (Mechanical Joint).

Flange Socket (ujung-ujung flange dan socket) dipakai untuk


menyambung bagian-bagian dan pipa PVC ke flange pada pekerjaan pipa.

Fitting-Fitting dari bahan cast iron, ductile iron atau grey iron yang ditanam
dalam tanah harus dilindungi bagian dalam dan luar terhadap karat,
dengan lapisan bitumen atau Epoxy dengan ketebalan untuk bagian
dalam minimum 0,04 mm. Pelapis bagian dalam hams telbebas dari
racun dan bau.

2.1.4. Bahan Penyambung Pipa

Kontraktor harus melengkapi dan menyediakan bahan pelumas dan


cairan pembersih, sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan oleh
pabrikasi pembuatnya/manufaktur. Jumlah yang harus disediakan
ditambah dengan 15 % sebagai cadangan untuk kelebihan pemakaian
dan harus disebutkan jumlah per paketnya.
Karet Penutup harus tahan terhadap microorganisme dan semua zat-
zat yang dikandung oleh air dan tahan dalam keadaan normal. Cincin-
cincin penutup yang dibuat dari styrene butadience harus sesuai
dengan standar yang ada. Cincin karet penutup harus dilengkapi dengan
jumlah yang cukup ditambah 5 % cadangan.

Pelumas untuk cincin karet harus tidak membahayakan, tidak menimbulkan


rasa atau warna pada air minum disamping juga tidak akan mempengaruhi
kesehatan.

Pengujian

Sesuai penyaratan SII/SNI0344, setiap pipa dan fitting harus mampu


terhadap pengujian tekanan hidrostatis sebesar 4,2 kali dari tekanan
kerja pipa selama 1 jam pada 20° tenperatur air. Pipa dan fitting yang bocor
atau yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi, harus diganti dengan yang
baru.

Pemberian Tanda

Pada bagian luar setiap pipa fittingnya harus diberi tanda


yang meliputi:
Diameter nominal dalam mm
Klas Pipa
Nama pabrik pembuat/manufaktur
Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaklur/ pembuatnya.

Setiap pipa lengkung (Bend dan Elbow) juga diberi tanda seperti
tersebut di atas termasuk besar sudut lengkungnya pada setiap sisi.

Setiap pemberian tanda tersebut tidak boleh mempengaruhi segi


kekuatan pipa dan fitting-fittingnya.

Anda mungkin juga menyukai