Anda di halaman 1dari 13

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1 Km Pekerjaan Penunjang Peningkatan Jalan Cikajang-Pameungpeuk

Kelompok Kerja (POKJA) Pemilihan


Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Jawa Barat
Tahun Anggaran 2021
INFORMASI KEGIATAN
Pokja Pemilihan : Kelompok Kerja Pemilihan Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Jawa Barat

Nama Paket : 1 Km Pekerjaan Penunjang Peningkatan Jalan Cikajang-Pameungpeuk

Uraian Singkat : Melaksanakan Pekerjaan Penunjang Peningkatan Jalan Cikajang-Pameungpeuk yang


terdiri dari pekerjaan : Beton strukur, fc’20 MPa ; Beton, fc’10 Mpa ; Marka Jalan
Termoplastik ; Baja Tulangan Sirip BjTS 280; Galian Biasa ; Lapis Pondasi Agregat
Kelas S

Lingkup Pekerjaan :
Lokasi Pekerjaan : Pada Ruas jalan Cikajang - Pameungpeuk Km.Bdg. 118+500 - Km.Bdg.120+500
Waktu Pelaksanaan : 150 (Seratus lima puluh) (Seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMK
Sumber dana : DPA APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2021 (PEN)

I. Pendahuluan
Metoda Pelaksanaan ini dibuat dengan tujuan agar penyedia jasa dapat memahami dan mengerti
terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan melalui dokumen pelaksanaan seperti Daftar Kuantias, Spesifikasi
Teknis, Gambar pelaksanaan, Waktu Pelaksanaan, Managemen Proyek, Administrasi, ruang lingkup pekerjaan,
perlakuan dan tata cara kerja.
Dengan metoda pelaksanaan ini, penyedia jasa dapat melaksanakan seluruh item pekerjaan dengan
kualitas baik sesuai dengan yang disyaratkan dan dapat menyelesaikan pekerjaan dilapangan tepat waktu dan
tepat biaya sesuai yang diharapkan dan pada akhirnya dapat diterima dengan baik oleh pihak Pengguna Jasa.
Sebagai panduan utama dari pelaksanaan kerja diproyek ini adalah “Rencana Mutu Kontrak’’ yang
disepakati bersama antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, pada saat Pre Construction Meeting.
Penyedia Jasa harus konsisten mengikuti spesifikasi sepanjang tidak ditentukan dan keputusan lain,
maka kesesuaian spesifikasi teknis pekerjaan mengikuti apa apa yang telah dicantumkan dalam Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat serta Berita Acara Rapat Penjelasan yang menjadi dasar acuan dalam penentuan spesifikasi
teknis dalam pelaksanaan pekerjaan.

Pendekatan yang dimaksudkan dalam Metoda Pelaksanaan ini adalah pendekatan


terhadap:
1. Surat Perjanjian (Kontrak)
2. SPMK
3. Daftar Kuantitas dan Harga
4. Gambar Rencana
5. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
6. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)
7. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Penyusunan rencana kerja akan disiapkan dalam Pelaksanaan PreAward Meeting sebagai langkah
atau tahapan yang harus Penyedia Jasa siapkan dalam menyiapkan tata cara pelaksanaan pekerjaan setiap
divisi pekerjaan.
Setelah rencana tata cara kerja ditetapkan, maka disusun rencana jadwal pelaksanaan secara
keseluruhan dan jadwal pelaksanaan pertahap dan perjenis pekerjaan yang mengacu kepada waktu yang
tersedia.
Sebagaimana diketahui bahwa paket pekerjaaan ini adalah Paket 1 Km Pekerjaan Penunjang
Peningkatan Jalan Cikajang-Pameungpeuk yang berlokasi di Pada Ruas jalan Cikajang - Pameungpeuk
Km.Bdg. 118+500 - Km.Bdg.120+500 Kabupaten Garut Jangka waktu penyelesaian pekerjaan adalah selama
150 (Seratus lima puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal surat perintah mulai kerja.

CV. SOKAJAYA UTAMA


Selama jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut Penyedia Jasa tetap memperhitungkan:
1. Mobilisasi (peralatan, tenaga)
2. Rekayasa Lapangan (field engineering),
3. Waktu efektif pelaksanaan konstruksi,
4. Waktu proses Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO) kurang lebih 14 (empat belas) hari kalender
setelah pekerjaan dinyatakan 100%, Penyedia Jasa harus berusaha proses tersebut akan terlaksana
sebelum habis masa kontrak pekerjaan.

Mengantisipasi ketersediaan waktu pelaksanaan dalam pekerjaan proyek ini dengan


adanya hal-hal tersebut diatas, maka Penyedia Jasa wajib melakukan inovasi-inovasi
percepatan berupa:
1. Menempatkan/menyiapkan peralatan dan tenaga kerja lebih awal
2. Melaksanakan lembur dengan shif kerja yang berbeda dengan pekerja pada siang hari.
3. Memesan material alam dan fabrikan seperti pengadaan agregat dan semen secara keseluruhan diawal
pekerjaan tetapi tetap distok quarry/distributor, sedangkan pengiriman kelokasi disesuaikan dengan
jadwal kebutuhan bahan.
4. Peralatan kerja disiapkan cadangannya.
5. Memberikan insentif kepara pelaksana dan tenaga kerja langsung, sehingga semangat kerjanya lebih
dari pada normal.

II. Personil

Adapun tenaga personil dengan fungsi dan tanggungjawabnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini. Unsurunsur personil inti dalam organisasi lapangan yang
akan dilibatkan diantaranya:

1. Manager Pelaksana / Proyek (General Superintendent)


Manager Pelaksana / Proyek (General Superintendent) adalah orang yang dipercaya dan diberi
kewenangan oleh penyedia jasa konstruksi untuk memimpin pelaksanaan di lapangan dan sebagai
wakil perusahaan .
Fungsi utama Manager Pelaksana / Proyek (General Superintendent) adalah memimpin dan
mengendalikan pekerjaan di lapangan yang meliputi semua divisi pekerjaan dengan mengacu kepada
Spesifikasi Teknis dengan memperhatikan batasan-batasan yang ditentukan dalam Daftar Kuantitas
dan Harga dan Gambar Perencanaan. Dengan tujuan akhir untuk mendapatkan hasil pekerjaan
yang paling optimal dengan tidak melanggar ketentuan waktu, mutu dan target biaya.
Tugas :
 Menyusun program kerja mingguan dengan memperhatikan target pencapaian progress lapangan.
 Mengadakan rapat koordinasi intern dengan staff untuk mendiskusikan rencana implementasi
program mingguan
 Menyiapkan permohonan ijin-ijin pelaksanaan dan dokumen dukungan untuk pelaksanaan
pekerjaan (shop drawing) untuk pekerjaan kedepan
 Mengevaluasi hasil pekerjaan minggu sebelumnya dan membuat dan mencari solusi atas masalah
yang terjadi
 Mengadakan koordinasi dengan konsultant perencana, pengawas dan pihak terkait untuk
meminimasi kesalahan pelaksanaan dan keterlambatan pelaksanaan
 Memberikan pengarahan dan perintah pekerjaan pada staff lapangan sesuai dengan bidangnya
masing-masing serta mengontrol hasilnya.
 Menyusun dan merangkum laporan mingguan dan bulanan mengenai kondisi proyek, secara
teknis dan administrative.

CV. SOKAJAYA UTAMA


2. Tenaga Ahli K3
Tugas pokok Tenaga Ahli K3 adalah membantu Manager Pelaksana / Proyek (General Superintendent)
dalam bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja terutama untuk membuat pencegahan dan
penanganan dini terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan dengan menyusun Kebijakan K3,
Perencanaan K3 yang menyangkut identifikasi bahaya, sasaran K3 proyek, pengendalian resiko K3,
program K3 dan biaya K3 serta Pengendalian Operasional K3.
Tugas :
 Menyusun dan menetapkan kebijakan K3 pada kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan.
 Membuat dan menetapkan komitmen untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja
 Membuat pengendalian resiko berdasarkan identifikasi awal dengan menyusun Identifikasi
Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3 dan Biaya K3 dalam bentuk Tabel.
 Menyusun data kegiatan keselamatan kerja dalam bentuk laporan harian, mingguan dan
bulanan serta menterjemahkannya dalam bentuk laporan progress.
 Mengikuti rapat mingguan untuk melaporkan kemajuan pekerjaan tiap minggunya
dalam bidang K3
 Melaporkan kemajuan kegiatan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan pada rapat yang diadakan
oleh pengguna jasa konstruksi.

III. Pekerjaan Persiapan, Pendukung dan Mobilisasi


1. Pra-Konstruksi (Pre Construction Meeting/PCM)
Kegiatan Pra Konstruksi ini dilakukan sebelum pekerjaan – pekerjaan konstruksi dilakukan. Rapat pra
konstruksi (PCM) dilakukan untuk membahas tentang pekerjaanpekerjaan yang akan dilaksanakan serta
persiapan-persiapan yang harus dilakukan oleh penyedia jasa. Dalam rapat ini juga lebih dititik beratkan
pada pembahasan administrasi proyek dan teknik. Dimana kelengkapan administrasi dalam pelaksanaan
pekerjaan harus dipenuhi atau dibuat oleh penyedia jasa yaitu diantaranya :
 Penyedia jasa wajib menyerahkan Program Mobilisasi yang di dalamnya berisi tentang; Personil
Inti yang akan ditempatkan berikut surat tugas, nama dan jabatan, struktur organisasi serta
jadwal penempatannya, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Jadwal Mobilisasi Tenaga Kerja, daftar
peralatan yang akan digunakan lengkap dengan jenis, kapasitas, jumlah kuantitas serta jadwal
mobilisasinya.
 Penyusunan Program Mutu dan K3
 Tata cara pengaturan pekerjaan
 Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan
 Pembuatan Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan
 Dokumentasi kegiatan selama pelaksanaan pekerjaan
 Pengaturan Request dan approval
 Gambar Rencana Pelaksanaan (Shop Drawing) sebelum pelaksanaan pekerjaan
 Pengujian Material yang akan digunakan
 Pembuatan Job Mix Design (JMD) untuk masing-masing pekerjaan
 Pembuatan Gambar Terlaksana (As Built Drawing) pekerjaan yang dikerjakan
 Pembahasan teknik yaitu penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan haus sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak
 Pembahasan spesifikasi umum.

CV. SOKAJAYA UTAMA


2. Pengamanan Lokasi Pekerjaan / Manajemen Lalu Lintas
Manajemen Keselamatan Lalu Lintas dilaksanakan untuk menghindari atau mengurangi kemungkinan
kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas (baik bagi pengguna jalan maupun pekerja). Resiko yang
mungkin terjadi pada masa pemeliharaan antara lain : pengguna jalan terjerumus ke lokasi galian,
kemacetan lalu lintas, pekerja tertabrak oleh pengguna jalan, dan lain-lain. Adapun hal yang akan kami
laksanakan untuk menjaga keselamatan lalu lintas :
 Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait (Dinas Perhubungan dan Kepolisian)
untuk mengindentifikasi kemungkinan kecelakaan yang terjadi dan mencarikan solusi.
 Menyediakan Rambu-rambu lalu lintas dilokasi pekerjaan (seperti trafic cone, pembatas, pagar
pengaman dan rambu lainnya)
 Menempatkan personil pengatur lalu lintas yang dilengkapi dengan peralatan pengamanan lalu
lintas
 Memasang peringatan dititik awal dan akhir pekerjaan
 Menyesuaikan waktu pelaksanaan dengan kondisi lalu lintas.
 Mengatur penyimpanan material sehingga tidak mengganggu lalu lintas.
 Melakukan hal-hal yang dianggap perlu pada saat pelaksanaan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan

3. Sistem Manajemen K3
Untuk menunjang kelancaran pekerjaan, Penyedia jasa wajib menerapkan manajemen K3. Adapun yang
akan kami lakukan dalam hal pelaksanaan K3;
 Menempatkan Personil tenaga ahli K3 secara penuh dilapangan
 Melakukan penyuluhan terhadap semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan
tentang K3
 Menempatkan rambu-rambu peringatan pada lokasi-lokasi pekerjaan
 Menggunakan peralatan K3 pada saat pelaksanaan pekerjaan (seperti Helm, Sepatu, Sarung
tangan dan lain-lain)
 Melakukan pertemuan dan evaluasi dalam periode tertentu dalam hal pelaksanaan K3
 Hal-hal lain yang dianggap perlu dikemudian hari

4. Manajemen Mutu
Manajemen Mutu adalah salah satu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pekerjaan untuk
menjamin kualitas hasil pekerjaan. Manajemen mutu akan dilakukan selama masa pelaksanaan, hal ini
bertujuan untuk menjamin kualitas bahan, kualitas pelaksanaan dan kualitas hasil pekerjaan. adapun hal
yang akan dilaksanakan dalam manajemen mutu diantaranya :

 Uji Laboratorium Bahan


Semua bahan-bahan yang akan digunakan didalam penyelesaian pekerjaan akan dilakukan
pengujian laboratorium untuk mengetahui bahan yang akan digunakan memenuhi persyaratan
pada spesifikasi. Laboratorium yang akan digunakan untuk pengujian bahan adalah
laboratorium yang ditunjuk oleh direksi pekerjaan atau laboratorium yang disetujui oleh direksi
pekerjaan. Menggunakan peralatan sesuai dengan kegunaannya dan menggunakan peralatan
yang memenuhi persyaratan
 Memperkerjakan pekerja sesuai dengan keahliannya
 Melaksanakan pekerjaan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan
 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan spesifikasi
 Melakukan pelaporan secara berkala kepada Direksi Pekerjaan
 Melaksanakan Pengujian Mutu hasil pekerjaan secara berkala

CV. SOKAJAYA UTAMA


5. Pekerjaan persiapan / Mobilisasi
Pekerjaan persiapan dilaksanakan segera setelah SPMK dikeluarkan, adapun pekerjaan- pekerjaan
yang dilaksanakan pada tahapan pekerjaan persiapan adalah :
a. Pengukuran Awal / Rekayasa Lapangan
Kegiatan ini dilakuan untuk menyesuaikan kembali volume atau kuantitas masingmasing item
pekerjaan yang ada dalam kontrak dengan kebutuhan lapangan. Sehingga volume-volume
pekerjaan tersebut benar -benar sesuai dengan kebutuhan lapangan. Adapun volume pada
masing-masing item pekerjaan bias bertambah atau berkurang sesuai kebutuhan lapangan.
Untuk itu maka perlu dibuatkan kontrak volume addendum yang selanjutnya menjadi acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
 Pengukuran dan Pematokan (Stake out)
Sebelum melakukan pekerjaan pengukuran, bersama direksi tentukan titik BM. Dengan patok
BM tersebut yang mempunyai Koordinat X,Y dan elevasi atau ketinggian ini menjadi referensi
atau acuan pekerjaan selanjutnya. Dengan bantuan Theodolit, Waterpass, Meteran dan Patok
dipasang stake out atau pematokan semua titik-titik pada gambar rencana atau peta ke
lapangan kemudian dibuatkan gambar kerja untuk mendapatkan persetujuan direksi.
 Dokumentasi foto Visual
Setelah dilakukan survey lapangan dan pemasangan papan nama, maka dilaksanakan foto
visual 0% pertama dengan kamera. Pengambilan foto diharuskan pada titik yang ditentukan
oleh Direksi, minimal dari satu titik pengambilan dan tidak berubah ubah. Dan untuk
selanjutnya pada pengambilan foto 50% dan 100% pun dilakukan pada titik yang sama.

b. Pengujian bahan dan pembuatan JMF


Pada masa persiapan ini akan dilakukan pengujian bahan-bahan yang akan digunakan dan
pembuatan JMF.

c. Direksi Keet, Gudang, Bengkel dan Fasilitas Lainnya


Direksi keet, Gudang, Bengkel dan Fasilitas lainnya akan kami adakan segera setelah SPMK
diterbitkan, lokasi direksi keet yang akan disediakan berlokasi disekitar lokasi pekerjaan.

d. Papan Nama Proyek


Papan nama proyek akan dipasang sebelum pelaksanaan kegiatan dilapangan, dan
dipasang dilokasi yang dapat dilihat / terpantau dengan mudah dilokasi pekerjaan

e. Mobilisasi
 Tenaga kerja dan personil inti segera dimobilisasi setelah SPMK diterbitkan, jumlah tenaga
kerja yang dimobilisasi disesuiakan dengan kebutuhan dilapangan. Demikian juga halnya
dengan peralatan kontruksi akan dimobilisasi atau didatangkan kelokasi pekerjaan
berdasarkan kebutuhan pekerjaan dilapangan atau berdasarkan jadwal kebutuhan
peralatan dilapangan.
 Pekerjaan ini meliputi penyiapan fasilitas kontraktor seperti pembuatan basecamp, kantor,
barak, bengkel dan gudang. Mendatangkan peralatan yang dibutuhkan hingga lokasi
pekerjaan dan mengembalikannya setelah seluruh pekerjaan selesai. Mendatangkan
personil sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan Direksi.
 Menyiapkan fasilitas laboratorium (apabila memungkinkan) hingga dapat digunakan
selama masa konstruksi berlangsung. Menyiapkan laporan–laporan sesuai yang
disyaratkan serta gambar – gambar pelaksanaan.

CV. SOKAJAYA UTAMA


f. Koordinasi Antar Instansi
Dalam proses penyelesaian secara menyeluruh, keterbatasan areal yang ada dapat saling
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan masing-masing pekerjaan, misalnya kelancaran lalu lintas
di sekitarnya, dan lain-lain. Disamping itu keterlibatan beberapa supplier barang/material, para
mandor, sampai dengan tenaga harian lepas, juga turut meramaikan areal kerja. Oleh karena itu
sangat diperlukan adanya koordinasi yang baik dan terpadu, untuk menghindari terjadinya
hambatan pada pelaksanaan salah satu jenis pekerjaan yang akan mempengaruhi pekerjaan
lainnya. Untuk mengatur kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan akan dilaksanakan:

 Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi lengkap diadakan seminggu sekali dan sebulan sekali yang dihadiri oleh
para personil inti terkait, pelaksana lapangan, para sub kontraktor, sampai dengan para
mandor, yang berfungsi membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan, yang menyangkut evaluasi realisasi terhadap rencana, program pelaksanaan
pekerjaan yang akan datang, dan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan
di lapangan.
 Program dan Jadwal Pelaksanaan.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan akan dijabarkan secara lebih mendetail secara bulanan
maupun mingguan, yang realisasinya di lapangan akan dimonitor secara cermat untuk
mengantisipasi keterlambatan yang mungkin timbul. Pengontrolan secara menyeluruh
dituangkan dalam master schedule/bar chart yang dijadikan acuan kontrak

IV. Pekerjaan Konstruksi

Metode pelaksanaan pekerjaan menggambarkan/menjelaskan Tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir
secara garis besar dan uraian/cara kerja dari masing -masing jenis pekerjaan utama sesuai spesifikasi umum
Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang/ Tahapan pelaksanaan pekerjaan pada paket ini adalah sebagai
berikut:

CV. SOKAJAYA UTAMA


CV. SOKAJAYA UTAMA
BAGAN ALIR PENGENDALIAN TEKNIS PEKERJAAN

CV. SOKAJAYA UTAMA


URAIAN
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1 Km Pekerjaan Penunjang Peningkatan Jalan Cikajang-Pameungpeuk

CV. SOKAJAYA UTAMA

CV. SOKAJAYA UTAMA


URAIAN METODE PEKERJAAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Penyedia Jasa
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta
konstruksi.
2. Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan perlengkapan keselamatan
kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan lain - lain.
3. Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dari segala
kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan keselamatan kerja
yang berlaku (Jamsostek).
4. Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang
selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah
bagi semua petugas dari pekerja lapangan.
5. Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus disediakan
Alat Pelindung Diri (APD) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok las terutama untuk dipakai
pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.
6. Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas dan
pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak diperkenankan,
kecuali atas ijin PPK.
Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan dan mengambil
tindakan yang perlu untuk keselamatan korban korban kecelakaan itu.

1. 3.1.(1)a Galian Biasa


Metode Kerja Galian Biasa untuk peralatan-peralatan inti yang diperlukan :

o Excavator
o Dump Truck

2. 5.1.(3) Lapis Pondasi Agregat Kelas S


Metode Kerja Lapis Pondasi Agregat Kelas S peralatan-peralatan inti yang diperlukan :

o Wheel Loader - Dump Truck


o Motor Grader
o Vibratory Roller

Bahan-bahan dasar yang diperlukan :


 Aggregat S

3. 7.1.(10) Beton, fc’10 Mpa


Metode Beton, fc’10 Mpa peralatan-peralatan inti yang diperlukan :

 Concrete Mixer
 Concrete Vibrator
 Water Tang Truck

Bahan-bahan dasar yang diperlukan :
o Semen
o Pasir Beton
o Agregat Kasar
o Kayu Perancah
o Paku
o Air
o Plastizier

CV. SOKAJAYA UTAMA


4. 7.1.(7)a Beton strukur, fc’20 MPa
Metode Kerja Beton strukur, fc’20 MPa peralatan-peralatan inti yang diperlukan :

o Concrete Mixer
o Concrete Vibrator
o Water Tang Truck

Bahan-bahan dasar yang diperlukan :

o Semen
o Pasir Beton
o Agregat Kasar
o Kayu Perancah
o Paku
o Air
o Plastizier

5. 7.3.(2) Baja Tulangan Sirip BjTS 280


Metode Kerja Baja Tulangan Sirip BjTS 280 peralatan-peralatan inti yang diperlukan

Bahan-bahan dasar yang diperlukan :

o Baja Tulangan Sirip BjTS 280


o Kawat Beton

6. 9.2(1) Marka Jalan Termoplastik


Metode Kerja Marka Jalan Termoplastik peralatan-peralatan inti yang diperlukan
o Compressor
o Dump Truck
o Thermoplastic spreading machine Bahan-bahan dasar yang diperlukan :
o Cat Marka Thermoplastic
o Glass Bead

CV. SOKAJAYA UTAMA

Anda mungkin juga menyukai