DAN
METODE PELAKSANAAN
BAB I
UMUM
Manfaat dari strategi ini dapat digambarkan dalam empat komponen program: (i)
penguatan sistem dan kapasitas kelembagaan irigasi pertanian yang berkelanjutan,
(ii) perbaikan pengelolaan dan OP irigasi, (iii) peningkatan infrastruktur jaringan
irigasi, dan (iv) peningkatan pendapatan pertanian beririgasi. Dari program ini
diharapkan akan tercapai (a) peningkatan produksi beras untuk ketahanan
pangan; (b) pengembangan tanaman bernilai tinggi untuk meningkatkan mata
pencaharian pedesaan, dan (c) terwujudnya infrastruktur irigasi yang lebih
produktif dan pengelolaannya yang berkesinambungan.
Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan dengan dimensi dan ukuran seperti
tercantum pada Gambar. Pengecilan ukuran Gambar secara skala untuk
mendapatkan ukuran tertentu tidak diperbolehkan.
Bila ukuran yang diperlukan tidak tercantum pada Gambar, Penyedia Jasa harus
meminta / menanyakan ukuran tersebut kepada Pengawas sebelum melanjutkan
1
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
proses konstruksi untuk pekerjaan yang memerlukan atau merujuk pada bagian
tersebut. Kecerobohan yang dapat mengakibatkan pembongkaran kembali dan
keterlambatan pekerjaan akibat pengambilan keputusan yang salah oleh Penyedia
Jasa sendiri, menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memiliki jumlah staf yang memadai dan
Pengawas yang memiliki kualifikasi, juru Gambar dan asisten teknik yang cakap
untuk menghasilkan semua Gambar-gambar dan dokumentasi yang diperlukan.
Semua biaya yang diperlukan oleh Penyedia Jasa untuk melengkapi persyaratan
yang dibutuhkan pada Sub-Bab ini, harus dianggap termasuk ke dalam harga
satuan atau harga lumpsump untuk tiap-tiap jenis pekerjaan yang ditenderkan
seperti dalam Bill of Quantities.
2
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Semua Gambar-Gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa seperti yang tersebut
di bawah ini harus merupakan Gambar-gambar yang telah ditanda-tangani oleh
Pengawas. Untuk semua bagian pekerjaan yang telah ditentukan dalam SPK,
dimana Penyedia Jasa harus mengajukan Gambar yang telah dipersiapkan oleh
Penyedia Jasa kepada Pengawas untuk disetujui, di dalamnya termasuk Gambar
detail desain, Gambar kerja, perhitungan dan spesifikasi. Penyedia Jasa harus
mengajukan 3 copy kepada Pengawas tentang Spesifikasi Teknis Pelaksanaan
Konstruksi Pengawas untuk disetujui, kecuali ditentukan lain. Semua Gambar yang
diajukan harus memiliki :
Susunan umum dan detail konstruksi untuk tiap bagian pekerjaan yang akan
dikerjakan dan dibuat / cetak sesuai SPK.
Ukuran detail dan dimensi semua komponen yang berhubungan dan merupakan
bagian pekerjaan.
Material dari setiap bagian atau komponen yang akan dibangun dan dibuat / cetak.
Semua pekerjaan (konstruksi, pencetakan, pembuatan) yang Gambar kerja-nya
memerlukan persetujuan dari Pengawas tidak boleh dikerjakan sebelum ada
persetujuan tertulis dari Pengawas. Gambar yang sudah disetujui tidak boleh
dirubah tanpa persetujuan lanjutan dari Pengawas. Perubahan lanjutan harus
diajukan dengan memberikan 3 copy perubahan kepada Pengawas untuk disetujui
atau seperti yang ditentukan untuk tiap Gambar yang akan di-revisi.
Dalam mengajukan rencana perubahan, akan lebih baik apabila Penyedia Jasa
melakukannya secepat mungkin sehingga tidak akan mengganggu proses
konstruksi yang akan berjalan selama menunggu persetujuan dari Pengawas.
Pengajuan Gambar perubahan harus dilakukan Penyedia Jasa sekurang-
kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum pengerjaan dimulai kecuali jika
dalam SPK ditentukan lain. Bila pengajuan Gambar dan dokumen pendukung tidak
dilakukan dalam jangka waktu yang ditentukan, Penyedia Jasa harus bertanggung
jawab dan menanggung semua biaya yang dikeluarkan sebagai konsekwensi
pengunduran waktu dan kerusakan pekerjaan.
3
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Semua Gambar yang diajukan Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengawas akan
menjadi bagian dari SPK.
4
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Untuk setiap pekerjaan yang merupakan bagian dari pekerjaan permanen seperti
yang ditentukan dalam SPK selesai dikerjakan, As Build Drawing yang
berhubungan setelah disetujui oleh Pengawas harus ditanda-tangani bersama oleh
Pengawas dan Penyedia Jasa atau perwakilannya, dan untuk selanjutnya menjadi
milik pribadi dari Pengguna Jasa.
As Build Drawing harus dibuat di atas kertas yang bermutu baik sehingga dapat
menghasilkan reproduksi / copy yang bagus dan dapat dibaca. As Build Drawing
yang sudah selesai harus diajukan kepada Pengawas untuk disetujui dan diberikan
kepada Pengguna Jasa dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
setelah pekerjaan diselesaikan.
5
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
pembuangan air, jaringan listrik, jalan masuk, dan perlintasan sungai. Bila ada
perubahan sehubungan dengan pekerjaan tersebut baik selama proses pengerjaan
ataupun setelah beroperasi, Penyedia Jasa harus mengajukan Gambar revisi
kepada Pengawas untuk disetujui seperti pada sub-bab di atas.
Dalam hal ini ASTM merupakan standard baku yang dipakai sesuai dengan SPK,
yang dapat dipakai oleh Pengawas tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Standart lain yang dapat digunakan dan dapat diinstruksikan oleh Pengawas untuk
digunakan adalah seperti di bawah ini :
SII Standard Industri Indonesia
SNI Standar Nasional Indonesia
PBI Peraturan Beton Indonesia
PKKI Peraturan konstruksi kayu Indonesia
ACI American concrete institute
USBR united stated bureau of reclamation
AASHTO American association of state highways and transportation officials
AWS American welding Society
ANSI American nationals standards institute
6
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
AS Australian Standard
BS British Standard
BSCP British Standards Codes of Practice
DIN German Industrial Standard
JIS Japanese Industrial Standard
Bila Penyedia Jasa mengajukan untuk menggunakan standard-standard di atas
atau standard dan spesifikasi lain yang sejenis untuk material, perlengkapan,
pengetesan, metode konstruksi, Penyedia Jasa harus mengajukan copy lengkap dari
standard yang diusulkan, begitu juga dengan semua spesifikasi, informasi dan data
semua material, perlengkapan, dan jenis pekerjaan, dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris untuk disetujui oleh Pengawas. Pengusulan ini akan dibatasi dan
kegagalan akibat pemakaian standard yang diusulkan, yang meskipun sudah
disetujui oleh Pengawas, merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau
dicakup oleh standard, haruslah bahan dan mutu pekerjaan kelas utama.
Pengawas akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan atau
didatangkan untuk digunakan dalam pekerjaan, cocok untuk maksud tersebut dan
keputusan Pengawas dalam hal ini adalah mutlak.
Satuan ukuran yang dipakai adalah sistem Standard International (SI System) atau
Sistem Metriks (cgs System), seperti yang ditentukan dalam SPK.
Pada Gambar-Gambar atau spesifikasi teknis material yang menyatakan
ukurannya dalam standard satuan selain di atas, harus ditambahkan dengan
ukuran ekuivalen dalam sistem SI atau cgs.
7
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Dalam waktu 30 (Tiga puluh) hari sejak Surat Perintah Mulai Kerja, Penyedia Jasa
harus menyerahkan jadwal pengetesan untuk disetujui oleh Pengawas. Jadwal
pengetesan tersebut harus mencakup semua jenis pengetesan yang diperlukan
untuk batuan, beton dan material lainnya, dimana di dalamnya sudah termasuk
semua peralatan dan hal-hal lainnya yang dibutuhkan.
8
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
9
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
photo. Biaya pembuatan photo dianggap termasuk dalam harga satuan untuk biaya
lain-lain pada Analisa Harga Satuan Pekerjaan. Negatif dari photo menjadi milik
Pengguna Jasa dan cetakan selanjutnya dari negatif tersebut tidak dapat dibuat
tanpa seizin Pengguna Jasa.
1.7.3. Gudang
Penyedia Jasa harus memelihara dan menyediakan satu bangunan untuk gudang
dilapangan pada tempat yang ditentukan oleh Pengawas untuk tempat
penyimpanan dan pelaksanaan pekerjaan penunjang yang mendukung
pelaksanaan pekerjaan.
10
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Dengan kebijaksanaan Pengguna Jasa Penyedia Jasa dapat mengambil alih seluruh
atau sebagian fasilitas sementara dari Pengguna Jasa tanpa biaya, pada saat
berakhirnya SPK. Penyedia Jasa harus berkonsultasi dengan Pengawas sehubungan
dengan apa yang masih dibutuhkan oleh Pengguna Jasa dari bangunan dan
fasilitas sementara sebelum diputuskan untuk melakukan pembersihan dan
Penyedia Jasa tidak dapat melakukan pekerjaan pembersihan ini tanpa izin tertulis
dari Pengawas.
Kecuali jika ditentukan dalam SPK, semua material, alat-alat dan perlengkapan,
yang berasal dari pekerjaan permanen harus baru dan harus sesuai dengan
standar-standar yang dipakai seperti diterangkan pada bagian lain spesifikasi
umum ini. Bila Penyedia Jasa bermaksud untuk mengadakan / memasok material,
alat-alat dan perlengkapan dengan standar yang berbeda dengan standar yang
dipakai, Penyedia Jasa harus meng-informasi-kan kepada Pengawas tentang
maksudnya tersebut dan harus memperoleh persetujuan tertulis dari Pengawas
untuk standar lain tersebut.
11
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Untuk hal ini tidak ada biaya tambahan lain dan biaya tersebut harus dianggap
termasuk dalam harga satuan atau harga lump sump untuk jenis yang sesuai
dalam Daftar Kuantitas dan Harga dalam SPK.
Semua peralatan yang akan disediakan oleh Penyedia Jasa harus dilengkapi dengan
semua suku cadang yang diperlukan, dan Penyedia Jasa memelihara setiap saat
persediaan yang mencukupi dari suku cadang tersebut sehingga tidak
mengganggu efektivitas pelaksanaan pekerjaan.
Material dan peralatan yang mengalami kerusakan dan atau memiliki kondisi yang
tidak bagus karena transportasi dan penyimpanannya akan ditolak oleh Pengawas
dan Penyedia Jasa harus menggantinya dengan material dan peralatan yang
memenuhi syarat sesegera mungkin. Semua biaya yang ditimbulkan akibat
penggantian ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
12
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
13
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Penyedia Jasa harus mengajukan metode yang akan digunakan untuk survey dan
pengukuran yang akan dilakukan kepada Pengawas untuk disetujui. Pembayaran
untuk pekerjaan set-out dan survey akan dibuat atas bagian yang relevan untuk
pekerjaan tersebut dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dan semua biaya yang
dikeluarkan Penyedia Jasa untuk memenuhi ketentuan ini dianggap termasuk
dalam bagian yang disebutkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Elevasi permukaan tanah yang akan ditentukan harus disetujui oleh Pengawas dan
dihitung untuk keperluan pembayaran, sehingga volume penggalian dan
pekerjaan tanah yang akan dilakukan akan didasarkan pada perhitungan tersebut.
14
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Penyedia Jasa harus memasang tanda identifikasi proyek seperti tanda keterangan
proyek, papan nama dan tanda-tanda lainnya yang mengidentifikasikan tentang
proyek serta tempat-tempat penting di lingkungan proyek dengan bentuk dan
spesifikasi yang disetujui oleh Pengawas. Jalan-jalan yang harus ditutup bagi lalu-
lintas umum, harus dilindungi dengan perintang yang cukup.
1.11. Pembayaran Untuk General Item dan Lump Sump Item Lainnya
Pembayaran untuk item yang tergabung dalam daftar kuantitas dan harga harus
menurut dalam spesifikasi ini. Penyedia Jasa menyiapkan perincian analisa harga
satuan yang lengkap dari pekerjaan tersebut untuk memperoleh persetujuan.
Pemberi pekerjaan dalam waktu tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari sebelum
dimulainya pekerjaan tersebut.
15
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Perkiraan biaya ini dimuat dalam analisa harga satuan pekerjaan pada Kegiatan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Terlampir).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi, maka
untuk Penetapan tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pada Pekerjaan ini yaitu
Pekerjaan Konstruksi dengan Risiko Keselamatan Konstruksi Kecil, sehingga
persyaratan kualifikasi kompetensi kerja ditetapkan menggunakan Sertifikat Petugas
K3 Konstruksi dengan pengalaman 0 (nol) tahun.
16
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
BAB 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
Direksi Keet ini paling sedikit harus dilengkapi dengan perlengkapan sebagai
berikut :
1 (satu) set meja kursi tamu.
1 (satu) set meja kursi tulis untuk Pengawas Lapangan.
1 (satu) set papan tulis.
1 (satu) set alat tulis (buku tamu, penggaris segi tiga, kertas, buku laporan
harian dan buku catatan yang lain).
Papan dalam jumlah secukupnya untuk menempel gambar-gambar rencana
dan photo-photo kemajuan fisik pekerjaan.
1 (satu) tempat obat-obatan dengan isinya untuk pertolongan pertama pada
kecelakaan.
1 (satu) Tandu Darurat
17
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Hasil pengukuran uitzet ini, berupa data dan gambar skets hasil pengukuran,
harus diserahkan kepada Pengawas. Oleh Pengawas, hasil ini akan diperiksa. Dan
apabila terdapat kesalahan, baik itu pada pengukuran, perhitungan, maupun
penggambaran, maka Penyedia Jasa harus memperbaikinya sampai betul dan
mendapat persetujuan Pengawas.
Hasil pengukuran uitzet yang benar akan dipakai untuk menentukan trase saluran,
tempat bangunan air atau bangunan pelengkap lainnya. Oleh karena itu Penyedia
Jasa tidak diperbolehkan memulai suatu pekerjaan saluran/bangunan sebelum
posisi, ukuran-ukurannya, dan ketinggian-ketinggiannya disetujui oleh Pengawas.
Pematokan pada as trase saluran dalam pengukuran ini, harus dilakukan pada
setiap interval 50 m dan pada setiap belokan dengan menggunakan patok kayu.
Pematokan pada lokasi bangunan-bangunan air harus dilakukan dengan
menggunakan patok beton.
18
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja Penyedia Jasa harus menyerahkan
kepada Pengawas rincian dari usulan semua Pekerjaan Sementara termasuk lokasi,
tata letak, ukuran, kapasitas, metode pelaksanaan, rencana pelaksanaan dan
pemasangan. Pengawas berhak memerintahkan Penyedia Jasa memodifikasi atau
mengubah usulan Penyedia Jasa kalau dipandang perlu. Perintah Pengawas
tersebut tidak membebaskan Penyedia Jasa dari kewajiban dan tanggung
jawabnya seperti ditentukan dalam kontrak.
Semua keterlambatan dan hambatan yang timbul dari jalannya kegiatan tidak
membebaskan Penyedia Jasa dari kewajiban yang tercantum dalam Kontrak.
Semua biaya untuk memenuhi ketentuan di atas harus sudah termasuk dalam
harga satuan yang diajukan Penyedia Jasa kecuali kalau memang diajukan secara
terpisah.
Penyedia Jasa harus memperbaiki atas biaya sendiri semua kerusakan yang timbul
akibat gagalnya Pekerjaan Sementara untuk mengendalikan air. Semua pekerjaan
sementara tersebut di atas harus mendapat persetujuan Pengawas dan harus
dibongkar pada saat yang disetujui Pengawas setelah kegunaannya dianggap
selesai.
19
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
20
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
BAB 3
PENGGALIAN
3.1. Umum
3.1.1. Cakupan Pekerjaan
Yang dimaksud dengan penggalian mencakup semua pekerjaan yang berhubungan
dengan kegiatan berikut :
Pembersihan, pencabutan dan pengupasan, Pemotongan, Penggalian parit,
Penggalian tempat pengambilan batu gunung dan bahan bangunan batu kali, pasir
dan tanah. Penggalian lain yang diperintahkan oleh Pengawas.
Penyedia Jasa boleh menggunakan hasil galian yang akan dibuang untuk
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan untuk bangunan sementara seperti
misalnya jalan sementara, perkerasan di daerah gudang sementara dan lain
sebagainya.
Hasil galian yang tidak bisa dimanfaatkan harus dibuang ke tempat pembuangan
yang ditentukan oleh Pengawas. Cara pembuangan bahan galian harus mengikuti
cara yang ditentukan oleh Pengawas.
21
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Pembuangan hasil galian ke sungai atau di luar daerah yang ditentukan tidak
diperbolehkan dan Penyedia Jasa harus menanggung kerugian yang timbul akibat
pembuangan yang tidak memenuhi ketentuan Pengawas kepada pihak ketiga.
3.2. Pengalian untuk Saluran, Perapihan Hasil Buangan dan Perapihan – Perapihan
lainnya.
Penggalian untuk saluran Primer atau Sekunder, selain yang struktural dan
penggalian lubang galian sumbang harus mencakup pembuangan tanah bekas
galian sampai kesuatu jarak yang diukur lurus antara pusat penggalian ketempat
buangan hasil galian lainnya dan harus pula mencakup pengamanan dan
pemilihan bahan galian, pemadatan dan perapian – perapian hasil galian.
Metode yang digunakan dalam penggalian harus sedemikian rupa sehingga tidak
menghancurkan atau meruntuhkan lereng galian dan menghasilkan lereng
tersebut benar – benar rapi dan tepat.
22
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Semua galian harus diperiksa dan disetujui oleh Pengawas sebelum Penyedia Jasa
diijinkan untuk meneruskan pekerjaan. Pekerjaan galian harus mencakup semua
pekerjaan perkayuan, penopangan, pekerjaan-pekerjaan sementara atau untuk
menyokong sisi-sisi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan dengan baik.
Penggalian yang melebihi dari yang ditunjukkan dalam gambar atau yang diminta
oleh Pengawas harus diperbaiki dengan menempatkan bahan yang sesuai dan yang
dipadatkan dan penggalian yang melebihi lebar dari yang diperlukan harus diurug
dan dipadatkan dengan kuat dengan bahan yang disetujui.
Galian harus dijaga selalu dalam keadaan kering dengan memompa atau degan cara
lain sampai menurut pendapat Pengawas bangunan telah selesai secukupnya dan
penimbunan selesai sampai permukaan air tanah berada pada kedudukannya yang
normal. Pengurugan kembali pondasi tidak dapat dilaksanakan sebelum pondasi
dan pekerjaan-pekerjaan bangunan dalam galian diperiksa dan disetujui oleh
Pengawas, semua pengurugan harus dengan bahan-bahan yang disetujui dan
ditimbunkan dalam lapisan yang tidak melebihi tebal 0,25 m serta dipadatkan.
Kadar kelembaban harus disesuaikan dengan kadar kelembaban optimum untuk
pemadatan.
Pada saluran-saluran pembuang, jalan, hasil buangan galian dan bangunan hasil
peripan buangan galian yang kekurangan isian yang diperoleh dari lubang-lubang
galian sumbang yang ditunjuk oleh Pengawas. Penyedia Jasa harus menentukan
lokasi, kesesuaian dan mutu bahan yang tersedia, biaya dan pekerjaan yang perlu
untuk memperoleh bahan yang tersedia dan mengangkutnya ke tempat kerja.
Penyedia Jasa juga harus menentukan jumlah beban lebih yang harus dipindahkan
dari setiap quarry dan biaya pemindahannya. Semua biaya tersebut sudah termasuk
dalam harga satuan penawarannya.
23
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
3.6. Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan Galian Tanah Biasa berdasarkan satuan meter kubik
(m3) sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga dalam Kontrak dan
telah mencakup pengangkutan dan pembuangan bilamana hasil galian tersebut
tidak dapat dipergunakan sebagai bahan timbunan.
24
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
BAB 4
PEKERJAAN TIMBUNAN
4.1. Umum
Penyedia Jasa akan mengerjakan beberapa macam material timbunan dan
penimbunan kembali di lokasi yang ditunjukkan oleh gambar atau di tempat lain
seperti arahan Pengawas. Kualitas dari material harus mendapatkan ijin dari
Pengawas dan tidak termasuk bahan organik atau bahan lain yang tidak diijinkan.
Penyedia Jasa harus semaksimal mungkin menggunakan material hasil galian
sebagai bahan timbunan sejauh secara kualitas memenuhi syarat.
25
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Penyedia Jasa harus hati-hati dalam pemadatan material timbunan yang berdekatan di
sekitar struktur beton. Kerusakan apapun yang berakibat pada struktur beton oleh
peralatan Penyedia Jasa harus diperbaiki oleh biaya Penyedia Jasa.
26
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
BAB 5
BETON
5.1. Umum
Bab ini meliputi penyediaan semua bahan-bahan, tenaga dan peralatan yang
diperlukan untuk menghasilkan semua beton yang di-cor langsung di tempat
sesuai yang tercantum di dalam kontrak.
5.2. Semen
Semua semen harus digunakan semen Portland yang memenuhi syarat-syarat yang
tercantum pada ASTM C.150-89 Tipe 1.
Semen harus senantiasa terlindung dengan baik dari hujan dan lembab, dan setiap
bagian semen yang telah rusak oleh lembab atau tidak memenuhi persyaratan yang
tersebut di atas harus ditolak dan disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
Semen yang oleh Penyedia Jasa telah disimpan selama lebih dari 60 (enam puluh)
hari harus memperoleh persetujuan Pengawas terlebih dahulu sebelum
dipergunakan pada pekerjaan.
Semen-semen yang berbeda merek, jenis atau berasal dari pabrik yang berbeda
harus disimpan secara terpisah. Penggunaan semen sisa yang dikumpulkan dari
kantong-kantong bekas atau kantong-kantong yang telah dibuang tidak
diperbolehkan.
5.3. Air
Air yang dipergunakan pada pengadukan dan perawatan beton atau tujuan
lainnya harus bersih dan bebas dari minyak, garam-garam, asam, alkali, gula,
rumput, atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan tulangan. Air tidak boleh
mengandung lebih dari 1000 ppm sulfat dalam bentuk SO3 atau 500 ppm hloride
asam dalam bentuk Cl.
Apabila sumber air adalah suatu anak sungai yang telah disetujui atau sumber
lainnya, maka tempat pengambilan harus ditutup sedemikian rupa sehingga pasir,
lumpur, rumput atau bahan-bahan asing lainnya tidak dapat ikut ke dalam air.
Air yang digunakan juga harus memenuhi persyaratan Pasal 3.6 Peraturan Beton
Bertulang Indonesia (PBI) 1971-NI.2.
27
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
5.4. Aggregat
Aggregat beton harus memenuhi semua syarat-syarat yang tercantum di dalam
ASTM C.33-90 dan Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) 1971-NI.2, Pasal
3.3, 3.4 dan 3.5.
28
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Penyedia Jasa harus menggunakan agregat yang sudah disetujui oleh Pengawas
untuk semua pekerjaan beton.
29
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
5.6.2. Agregat
Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga senantiasa bersih dan bebas
dari pencemaran dan terlindung dari pemisahan-pemisahan. Apabila tidak ada
lantai keras yang bersih untuk penimbunan, maka bagian timbunan yang
langsung berhubungan dengan tanah setebal 150 mm tidak boleh dipergunakan.
Timbunan-timbunan agregat yang berbeda ukurannya harus dijaga agar
senantiasa terpisah satu dengan lainnya dan agar tetap bersih selama musim hujan
agregat harus sudah ditimbun sebelum musim tersebut tiba.
5.7. Mutu
5.7.1. Definisi Kelas-kelas Beton
Kelas beton yang akan dipergunakan pada setiap bagian bangunan harus seperti
yang telah disyaratkan di dalam gambar atau yang diijinkan oleh Pengawas. Semua
harus akan termasuk di dalam kelas A, A1, B dan C.
i. Kelas A: Digunakan pada bangunan beton bertulang bagian atas atau pada
pondasi, yaitu sebagian dinding gedung sentral, pondasi/lantai gedung
sentral, kolom dan balok gedung sentral, angker blok, lining tunnel river
diversion, menara bangunan pengambilan, bagian permukaan weir dan
bagian lainnya yang ditunjukkan dalam gambar.
ii. Kelas A1: Digunakan seperti pada kelas A di dalam air dan harus dengan
persetujuan Pengawas.
iii. Kelas B (Beton Siklop): Digunakan pada beton masif pada weir.
iv. Kelas C: Digunakan pada pondasi masif tak bertulang, lantai kerja dan sebagai
bahan timbunan pada daerah-daerah yang digali berlebihan seperti yang
diperintahkan oleh Pengawas.
Kekuatan tekan hancur beton yang diukur dengan mempergunakan silinder beton
berumur 28 hari harus seperti yang tercantum di dalam tabel 10.7.1 di bawah ini,
sedangkan kuat tekan pada umur 7 (tujuh) hari harus mencapai 70% dari nilai
yang ditetapkan pada usia 28 (dua puluh delapan) hari itu. Apabila hasil pengujian
30
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
pada beton usia 7 hari memberikan nilai lebih kecil dari yang ditetapkan di atas,
Penyedia Jasa harus menghentikan pengecoran beton sampai diketahui
penyebabnya dan diambil tindak untuk menjamin diperolehnya beton yang
memenuhi syarat-syarat dengan cara yang dapat diterima oleh Pengawas.
Apabila beton yang dihasilkan tidak dapat mencapai kekuatan yang telah
direncanakan dan disyaratkan, maka kandungan semen harus ditingkatkan sesuai
dengan petunjuk-petunjuk Pengawas. Untuk penambahan jumlah semen pada
adukan ini, kepada Penyedia Jasa tidak akan diberikan ganti rugi.
31
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
i. Semen Portland
Semen Portland kantongan ataupun dalam keadaan bubuk boleh
dipergunakan. Seluruh semen harus ditakar pada suatu alat ukur volume yang
telah disetujui. Ketepatan penakaran diijinkan lebih atau kurang 5 persen dari
volume yang diinginkan.
ii. A i r
Air boleh diukur dengan berat atau volume. Kesalahan pengukuran tidak boleh
lebih dari 1 persen. Apabila pengukuran air bukan dengan menimbang, maka
peralatan ukur harus mempunyai sebuah tangki pelengkap darimana tangki
ukur akan diisi.
iii. Agregat
Semua Agregat yang dihasilkan atau diolah dengan metoda hidrolis dan agregat
yang telah dicuci, harus ditimbun atau disimpan untuk jangka waktu paling
sedikit 12 jam sebelum ditakar sebagai tindakan untuk pengeringan air.
Apabila kadar air agregat tersebut sangat tinggi atau seragam, Pengawas dapat
menetapkan masa penyimpanan atau penimbunan yang lebih dari 12 jam.
5.8.2. Pengadukan
Beton harus diaduk pada sebuah alat pengadukan yang telah mendapat
persetujuan. Apabila yang akan digunakan adalah sebuah alat aduk tunggal maka
alat tersebut harus berkapasitas aduk 1 meter kubik. Apabila kapasitas nominal
alat aduk tersebut kurang dari 1 meter kubik, maka harus disediakan dua instalasi
yang sama. Semua alat aduk harus berpenggerak motor dan harus mempunyai
kapasitas aduk nominal minimum lebih besar dari 0,4 meter kubik.
Bahan yang sudah ditakar harus dimasukkan ke dalam bejana putar sedemikian
rupa sehingga sebagian air akan masuk lebih dulu dari semen dan aggregatnya.
Aliran air harus seragam dan pada saat 15 detik pertama dari masa aduk tersebut
32
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
berakhir maka semua air harus sudah berada di dalam bejana putar. Masa aduk
dihitung sejak semua bahan kecuali air telah masuk ke dalam bejana putar. Waktu
aduk tidak boleh kurang dari 60 detik untuk pengaduk berkapasitas 1,5 meter
kubik atau tidak boleh kurang dari 90 detik. Apabila penghitungan waktu dimulai
pada saat pencurah bahan mencapai posisi tegak maksimum, maka harus
ditambahkan 4 detik kepada waktu aduk yang telah ditetapkan sebelumnya.
Waktu aduk berakhir pada saat corong curah adukan membuka. Pengadukan
harus berlanjut terus sampai semua bahan-bahan itu tercampur dengan seksama
dan merata serta adukan beton berwarna dan bertekstur seragam. Sebelum diisi
kembali, maka seluruh adukan harus sudah dikeluarkan dari pengaduk. Adukan-
adukan beton harus kelihatan sama di antara satu dengan lainnya.
Personil yang bertanggung jawab atas pelaksanaan operasi takar aduk beton harus
orang-orang yang terlatih dan berpengalaman di dalam pembuatan beton dengan
metoda ini.
Masa aduk harus diulur secara otomatis, atau dengan cara, menempatkan suatu
alat pengatur waktu yang akan mencegah terjadinya pencurahan adukan sebelum
masa aduk yang telah ditetapkan dijalani.
i. Slump yang diperkirakan
ii. Jam saat adukan tersebut dicurahkan
iii. Jenis dan jumlah bahan pembantu
33
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Sebagai tambahan kepada syarat-syarat yang tercantum di dalam Pasal 4.3 dari
ACI 318M-89, hal-hal berikut ini harus dipenuhi dan apabila ada pertentangan
dengan syarat-syarat tersebut di atas, maka hal-hal berikut ini yang menentukan.
Contoh-contoh beton harus diambil sebanyak tidak kurang dari sekali sehari
dimana paling sedikit satu contoh harus diambil dari setiap pengecoran-bagian
yang terletak di antara siar-siar pelaksanaan. Bila pengecoran adukan beton
melebihi jumlah 40 meter kubik atau luas permukaan yang dicor melebihi 450
meter persegi, maka satu contoh harus diambil dari setiap 40 meter kubik
adukan atau setiap 450 meter persegi permukaan yang dicor.
34
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Setiap adukan beton yang dibuang oleh sebab-sebab seperti diuraikan diatas tidak
akan diberikan ganti rugi kepada Penyedia Jasa.
35
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Apabila adukan beton dicor terhadap dinding tanah atau material lainnya yang
cenderung untuk jatuh atau longsoran, tindakan-tindakan harus diambil untuk
mencegah jatuhnya material tersebut ke atas beton yang masih basah. Apabila
terjadi kejatuhan bahan, maka semua bagian beton yang terkena pengotoran harus
dibuang dan diganti tanpa memperoleh biaya tambahan.
Sesaat sebelum beton dicor pada permukaan batu, permukaan tersebut harus
dibersihkan dengan teliti dengan menggunakan semprotan air berkecepatan tinggi
atau cara lain yang dapat diterima oleh Pengawas. Kecuali ditetapkan lain oleh
Pengawas, suatu adukan semen kental harus disapukan ke atas permukaan yang
telah bersih tersebut dengan mempergunakan sebuah sapu yang kaku. Adukan
tersebut harus memiliki perbandingan pasir, semen dan jumlah bahan pembantu
yang sama dengan yang dimiliki oleh beton yang akan digunakan. Lapisan adukan
semen di atas tidak diperlukan apabila ada ketentuan untuk memasang lantai kerja
beton atau lapisan pelindung pondasi lainnya pada permukaan batu tersebut.
Untuk pondasi di atas tanah, pertama harus dipasang lantai kerja beton minimum
100 sebagai persiapan pengecoran beton Pondasi, dan permukaan atasnya harus
dibuat kasar untuk menjamin ikatan dengan dasar pondasi sebagaimana yang
tercantum di dalam gambar. Apabila beton harus dicor di atas bahan yang airnya
selalu mengalir, maka lapisan penghantar harus dipasang untuk mencegah adukan
semen terserap keluar dari beton. Jenis-jenis dan ketentuan mengenai lapisan
penghantar akan dipertimbangkan, tetapi usulan Penyedia Jasa harus memperoleh
persetujuan dari Pengawas terlebih dahulu.
5.11 Pengecoran
5.11.1 Umum
Penyedia Jasa harus mengecor dan merawat keras beton sesuai dengan cara-cara
yang tercantum di dalam ACI 318M-89 Chapter 5 dan syarat-syarat yang
tercantum di dalam PBI-1971-NI.2 serta syarat-syarat di dalam Pasal ini.
36
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
37
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Tidak boleh dilakukan penggetaran dengan cara memukul bekisting atau besi
tulangan atau menempelkan alat penggetar pada dinding bekisting atau besi
tulangan dimana beton sudah mulai mengeras. Penggunaan alat penggetar tidak
boleh mengakibatkan rusaknya permukaan bekisting bagian dalam dan
perpindahan ataupun rusaknya besi tulangan.
Pengecoran beton di bawah permukaan air hanya boleh dilakukan apabila ada
persetujuan dari Pengawas serta dilaksanakan di bawah pengawasannya, dan
dengan mempergunakan metoda-metoda yang diuraikan berikut ini.
Hanya beton kelas A1 yang boleh di-cor di bawah permukaan air. Untuk
mencegah pemisahan adukan, beton harus dituangkan secara hati-hati dengan
talang atau pipa karet atau dengan bucket yang bisa dibuka dan ditutup bagian
bawahnya, atau dengan cara lain yang disetujui, dan beton tidak boleh terganggu
setelah di-cor. Pengawasan khusus harus diberikan untuk menjaga agar supaya
air tidak mengalir ke bagian beton yang telah mengendap. Beton harus diatur
sedemikian rupa sehingga dihasilkan permukaan beton yang mendekati rata.
Apabila digunakan corong pipa cor (talang), maka alat tersebut harus terdiri atas
tabung/pipa berdiameter tidak kurang dari 250 mm dengan tiap-tiap bagian
dilengkapi dengan penyambung flens dan gasket. Penyangga corong pipa cor
harus sedemikian rupa sehingga memungkinkan ujung pipa dapat bergerak
dengan bebas di atas seluruh permukaan yang di-cor dan juga mungkin apabila
diperlukan dapat diturunkan dengan cepat untuk mengecilkan atau menutup
aliran adukan. Corong pipa cor harus diisi dengan cara tertentu untuk mencegah
tersapunya adukan beton oleh air.
Ujung curah/pipa harus senantiasa betul-betul terbenam ke dalam acuan beton
dan pipanya harus senantiasa berisi cukup banyak beton sehingga dapat
mencegah air masuk ke dalamnya.
38
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Apabila beton di-cor dengan mempergunakan bucket yang bagian bawahnya bisa
dibuka dan ditutup, harus mempunyai kapasitas paling sedikit 1,20 meter kubik
dan bagian atasnya dilengkapi dengan penutup yang mudah dibuka. Bucket harus
diturunkan perlahan-lahan dan hati-hati sampai menumpu di atas tanah dasar
pondasi yang sudah disiapkan atau di atas lapisan beton yang telah di-cor. Bucket
tersebut kemudian diangkat perlahan sekali selama pencurahan, dengan tujuan
untuk menjaga agar supaya air tidak mengalir ke sekitar beton dan mencegah
adukan tidak berubah dari susunannya.
Kecuali ada ketentuan yang menetapkan lain, maka dimana diperlukan, siar
pelaksanaan harus dibuat tegak lurus terhadap permukaan bagian yang telah
selesai di-cor.
Siar pelaksanaan vertikal atau tegak harus ditutup dengan sebagian bekisting yang
dipasang secara kuat. Pada siar pelaksanaan horizontal di permukaan yang akan
terlihat harus dipasang garis alur dengan rapih pada bagian dalam bekisting,
untuk menjamin tepi luar siar membentuk garis lurus (setelah dibongkar
bekisting-nya).
Sebelum mengecor adukan beton baru di atas atau terhadap beton yang telah
mengeras, maka permukaan beton yang telah mengeras itu harus dikasarkan dan
dibersihkan secara teliti agar bebas terhadap kotoran benda lepas dan benda asing
lainnya. Permukaan tersebut harus dijaga agar tetap basah selama 24 jam setelah
pengecoran beton tersebut.
Sesaat sebelum pengecoran beton, dan sementara permukaan itu masih bersih dan
basah (tapi bebas dari genangan air) maka permukaan itu harus ditutup dengan
adukan semen encer (grout) yang baik. Pelapisan dengan adukan semen encer
tidak boleh terlalu jauh sehingga lapisan tersebut tidak dapat di-cor dengan beton
yang baru dalam keadaan basah/belum kering.
Harus dijaga agar di seluruh permukaan siar itu tertutup secara berlebihan oleh
adukan semen encer tersebut. Adukan semen encer (grout) sebaiknya disapukan
pada permukaan yang sudah ada agar melekat dengan baik dan menghilangkan
selaput-selaput yang mungkin ada.
39
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Apabila terjadi keadaan cuaca semakin memburuk, maka Pengawas adalah satu-
satunya orang yang berhak memutuskan apakah pengecoran boleh diteruskan
atau tidak.
Apabila pengecoran dilaksanakan pada keadaan cuaca panas, maka selama masih
mungkin pekerjaan harus dilindungi dari penyinaran langsung oleh matahari dan
dari pengeringan oleh angin. Pelindung terhadap hujan harus dipasang di atas
bangunan yang baru selesai di-cor, agar perataan permukaan dan penyelesaian
akhir dapat dilaksanakan di tempat yang kering.
Semua beton yang baru selesai di-cor harus dirawat keras dengan cara membuat
beton tersebut senantiasa basah selama paling sedikit 7 hari setelah pengecoran.
40
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
41
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
b. Cara Pelaksanaan
1. Material
• Semen
Semen yang digunakan untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dari jenis
semen portland yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam NI-8 . (type A)
Penyedia jasa harus mempergunakan semen portland hanya dalam satu merek.
Semen harus dijaga terhadap pengaruh hujan dan kelembaban serta
pengaruh-pengaruh lain yang dapat menjadikan rusak sebelum dipergunakan.
Semen yang digunakan untuk seluruh pekerjaan harus diproduksi oleh pabrik yang
disetujui oleh Pengawas secara tertulis. Semen tersebut harus semen Portland biasa
sesuai dengan ketentuan dan harus kering serta tidak ada yang menggumpal dan
mengeras.
42
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Semen harus dikemas dalam kantong. Kantong semen harus cukup kuat untuk
menerima perlakuan kasar dalam pengakutan oleh tenaga manusia. Nama dan cap
pabrik, tipe semen, tahun dan bulan pembuatan, serta berat bersih harus tertera
dengan jelas pada setiap kantong.
• Air
Air yang digunakan untuk campuran beton tidak boleh mengandung minyak, alkali,
garam-garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak
beton, baja tulangan atau jaringan kawat baja untuk itu sebaiknya dipakai air bersih
yang dapat diminum.
• Bahan Pembantu
Untuk memperbaiki mutu beton, sifat-sifat pengerjaan, waktu pengikatan, dan
pengerasan, atau maksud-maksud lain dapat dipakai bahan-bahan pembantu, jenis
dan jumlah bahan pembantu yang dipakai harus atas persetujuan Pengawas.
Manfaat dari bahan-bahan pembantu harus dapat dibuktikan dengan hasil-hasil
percobaan dengan ketentuan bahwa tidak boleh menyebabkan kekuatan tekanan
beton tidak lebih dari 5%. Di dalam pemakaiannya untuk bahan-bahan pembantu
ini harus diadakan pengawasan yang cermat untuk menjamin bahwa jumlah
pemakaian bahan tambahan tersebut selalu tepat dengan yang diijinkan.
• Perancah
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton muda yaitu sebelum
beton mengeras mencapai kekuatan yang diisyaratkan dan sebelum beton mendapat
bentuknya yang permanen.
• Bekisting
Bekisting beton adalah konstruksi cetakan terbuat dari kayu (papan, triplek), baja
atau beton precast yang digunakan untuk membentuk beton muda agar bila telah
43
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
mengeras mencapai dimensi dan kedudukan seperti yang telah tercantum dalam
gambar. Acuan beton harus direncanakan sedemikian sehingga pada waktu
pembongkarannya tidak akan menimbulkan kerusakan pada beton atau perancah.
2. Pencampuran Beton
• Perbandingan Campuran
Beton harus terdiri dari semen, bahan pengisi (agregat), air dan bahan tambahan,
bila diijinkan, diaduk dengan sempurna, untuk mendapatkan kekuatan yang
ditentukan. Beton diklasifikasikan berdasarkan kekuatan tekan pada 28 (dua puluh
delapan) hari dengan penggunaan ukuran agregat maksimum seperti terlihat
dibawah ini :
Kekuatan tekan Ukuran
Perbandingan
yang ditentukan Agregat
Tipe Campuran Beton air/semen
pada umur 28 Maksimum
maksimum (%)
hari (kg/cm2) (mm)
A (K-225) 225 40 (20) 50
B (K-175) 175 40 50
C (K-125) 125 80 55
D (K-100) 100 20 60
• Tipe A :
Beton bertulang untuk konstruksi atas jembatan, pipa beton pracetak, tiang
pancang beton pracetak
• Tipe B :
Untuk berbagai bangunan air dan lining saluran
• Tipe C :
Beton tak bertulang untuk beton dengan volume besar seperti tubuh bendung,
lantai olakan, pilar dan tembok pangkal jembatan, beton perkuatan saluran dan
plat jembatan.
• Tipe D :
Beton tak bertulang untuk pondasi dan untuk pengisi.
Slump adukan beton harus serendah mungkin yang akan menghasilkan
pemadatan sempurna dengan peralatan yang diijinkan untuk pekerjaan tersebut,
tetapi dalam beberapa hal harus terletak diantara nilai-nilai batas seperti terlihat
dibawah ini, setelah beton dituang.
44
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Batas-batas
Tipe Campuran Tipe Konstruksi Terbesar
slump (cm)
Tipe A Bagian-bagian beton pracetak 12,5 – 5,0
Tipe A Plat dan balok beton jembatan 15 – 7,5
klas I dan klas II
Tipe B Plat, dinding, balok dan pondasi 12,5 – 5,0
dinding dan pilar
Tipe B Bagian lereng peralihan 5,0 – 2,5
Tipe C Konstruksi besar 7,5 – 2,5
Tipe D Perkerasan pada gorong-gorong 7,5 – 5,0
Tipe D Pondasi 9,0 – 2,5
45
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
5.17 Pembesian
a. Umum
Baja tulangan harus terdiri dari besi beton bulat berulir atau besi beton bulat
sesuai ketentuan-ketentuan berikut ini :
Besi beton bulat berulir Besi beton bulat
Keterangan
U – 32 U – 24
- Kekuatan tarik, kg/mm2 49 – 63 29 – 53
- Titik leleh, kg/mm2 30 atau lebih 24 atau lebih
- Penambahan panjang, % 14 atau lebih 20 atau lebih
Potongan melintang dari setiap batang tulangan yang akan digunakan harus
mempunyai bentuk yang tetap dengan diameter yang sama pada setiap titik
sepanjang batang tersebut.
Diameter rata-rata tulangan-tulangan yang dipilih dari contoh setiap kiriman
dengan ukuran yang sama dari setiap tulangan beton yang dikirimkan kelokasi
pekerjaan, tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua) mm. Tulangan-
tulangan harus bebas dari sisik, minyak, karat, kotoran dan kerusakan-kerusakan
struktur.
Jika diperlukan oleh Pengawas, penyedia jasa harus menyampaikan 3 (tiga) copy
keterangan teknis (mill-sheet) tentang baja-baja tulangan yang dikeluarkan oleh
pabriknya untuk mendapat persetujuan Pengawas sebelumnya. Setiap pengiriman
dan pemeriksaan di lokasi harus dilakukan oleh Pengawas berdasarkan spesifikasi
dan keterangan teknis (mill-sheet) di atas.
b. Cara Pelaksanaan
1. Penempatan Tulangan Beton
Semua tulangan beton harus dibersihkan sebelum pemasangan dari sisi yang lepas,
karat yang lepas, minyak, gemuk, kotoran dan bahan-bahan asing lainnya.
Tulangan harus dipasang dan dikuatkan dalam posisi yang pasti/tepat sesuai
dengan yang ditunjukkan dalam gambar dan tidak berubah pada posisinya didalam
cetakan tanpa penggeseran selama proses penggetaran, pengisian dan penumbukan
beton ditempat.
Semua ujung yang bebas dari tulangan bulat yang licin harus dibuat kait
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau menurut petunjuk Pengawas.
Penyedia jasa harus menyediakan semua ganjal pengatur jarak yang diperlukan atas
biayanya sendiri untuk memelihara tulangan beton dalam posisi yang tepat. Setiap
pengikat, sambungan, atau sambungan sengkang tulangan harus kencang sehingga
46
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
47
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Batang tulangan harus diikat pada beberapa tempat diatas sambungan lewatan
dengan menggunakan kawat besi pengikat dengan diameter lebih dari 0,9 milimeter
atau pengikat yang cocok. Untuk sambungan lewatan, diperlukan kait pada batang
tulangan licin dan kait tidak diperlukan pada tulangan berulir.
4. Selimut Beton
Selimut beton minimum diukur dari sisi luar batang tulangan harus sesuai dengan
gambar atau daftar dibawah ini :
Selimut Beton
Jenis Pekerjaan Minimum
(cm)
1. Balok……………………………………….. 2,5
2. Pelat………………………………………... 1,5
3. Dinding…………………………………… 2,5
4. Kolom…………………………………… 3,0
5. Bangunan yang masuk dalam tanah atau nampak dan
terpengaruh cuaca atau kena gerusan………….. 5,0
Selimut beton dalam semua hal, paling tidak harus sama dengan diameter batang
tulangan.
5. Cara Pengukuran
• Pengukuran untuk pembayaran atas pengadaan dan pemasangan tulangan beton
harus dibuat sesuai dengan rencana batang tulangan yang terpasang di dalam beton
menurut gambar atau sesuai dengan petunjuk Pengawas. Satuan berat batang
tulangan harus seperti berikut, kecuali ada ketentuan lain.
Tulangan Bulat Yang Licin
Diameter (mm) 10 12 16 19 22 25 28 32
Satuan Berat (kg/m) 0,617 0,888 1,58 2,23 2,98 3,85 4,83 6,31
Tulangan Bulat Yang Berulir
Ukuran Nominal D10 D12 D16 D19 D22 D25 D28 D32
(diameter dalam mm)
Satuan Berat (kg/m) 0,56 0,995 1,56 2,25 3,04 3,98 5,04 6,23
• Penjepit, pengikat atau bahan-bahan lain yang digunakan untuk mengatur dan
mengikat batang-batang tulangan ditempatnya tidak akan diukur untuk
pembayaran. Batang-batang tulangan lewatan yang dinyatakan pada gambar atau
48
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
6. Pengecoran
Pengecoran tidak boleh dilakukan sebelum pekerjaan perancah dan pekerjaan
persiapan, telah sempurna dikerjakan dan disetujui oleh Pengawas.
• Persiapan
Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan penunjang siap dipakai, material dan
pekerja-pekerja harus sudah berada di tempat pengecoran.
Permukaan sebelah dalam dari acuan harus sudah dibersihkan dari bahan-bahan
lepas, kotoran-kotoran maupun potongan kawat/besi.
Acuan yang terbuat dari kayu dan dimana dikhawatirkan adanya pengisapan air
oleh kayu, maka kayu tersebut harus terlebih dahulu dibasahi dengan air hingga
jenuh.
• Pelaksanaan Pengecoran
Sebelum pengecoran beton, harus dilakukan persiapan sedemikian rupa sehingga
dalam semua keadaan adukan beton dapat diangkat dengan lancar dan ditempatkan
pada posisi yang diperlukan tanpa perlu adanya pengakutan lebih lanjut serta tidak
terjadi pemisahan bahan-bahan.
Beton tidak boleh diangkut dengan talang miring atau dijatuhkan dari tempat
pengadukan atau dengan cara lain dengan ketinggian lebih dari 1,5 m kecuali
dengan persetujuan Pengawas yang dapat memerintahkan adukan beton dijatuhkan
ke atas bak penampung dan harus diaduk lagi dengan tangan sebelum
ditempat/dicor.
Tinggi pengangkutan harus lebih kecil dari 1,5 m, kecuali ada ketentuan lain atas
ijin Pengawas.
Tempat dimana beton akan dituang harus dijaga agar bebas dari genangan air
selama pelaksanaan pengecoran, kecuali ada persetujuan lain dari Pengawas. Aliran
49
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
air yang melintas atau masuk ketempat pekerjaan tersebut harus diamankan
sebelum proses pengecoran beton dimulai. Jika pengecoran dalam genangan air
tidak dapat dihindari dan telah didapat persetujuan khusus dari Pengawas, adukan
beton harus dituangkan melalui pipa. Ketentuan khusus tentang bagian-bagian
campuran dan tata cara pengecoran dapat ditentukan oleh Pengawas dan penyedia
jasa tidak berhak atas kompensasi biaya yang diakibatkannya.
Sebelum melanjutkan pengecoran beton pada pekerjaan yang dilaksanakan
terdahulu, yang kemudian diistirahatkan atau dihentikan, permukaan dan ujungnya
harus dikasarkan dengan sempurna dengan menggunakan pahat yang tajam
sedemikian rupa sehingga tidak ada lagi lapisan kulit yang lunak. Permukaan yang
dikasarkan tersebut harus dibersihkan dengan sempurna dengan penyemprotan
angin dan air atau cara-cara lain yang disetujui, disikat dan disiram sesaat sebelum
proses pengecoran lapisan beton berikutnya dilaksanakan. Biaya untuk semua
pengkasaran permukaan tersebut harus dianggap telah termasuk dalam harga-
harga satuan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Beton untuk pekerjaan beton bertulang harus dicor dalam jumlah sedikit-sedikit,
dalam keadaan dapat dibentuk dengan perbandingan air semen sedemikian rupa
untuk mencapai kekuatan yang ditentukan.
Pengecoran beton dalam bagian-bagian tersendiri harus dilaksanakan terus
menerus tanpa berhenti sampai batas sambungan yang disetujui sebelumnya, atau
sampai bagian tersebut selesai dan harus diselesaikan dengan cara sedemikian rupa
sehingga bagian-bagian sambungan harus monolit, kecuali ada ketentuan lain.
Beton bervolume besar harus dilaksanakan dalam bagian-bagian yang terlebih
dahulu dianjurkan atau disetujui oleh Pengawas dan harus dikerjakan secara terus
menerus tanpa berhenti sampai selesai dalam setiap bagiannya dan tidak diijinkan
untuk istrahat selama pekerjaan berjalan. Apabila diperlukan bekerja diluar batas
jam kerja biasa untuk terpenuhinya kondisi tersebut di atas, penyedia jasa harus
sudah memperhitungkannya dalam harga-harga satuan beton di dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
• Pengerjaan Beton Tidak Diijinkan Dalam Cuaca Tidak Memungkinkan Pengerjaan
beton tidak diijinkan selama ada badai atau hujan lebat. Semua bahan beton dan
perlengkapan instalasinya harus dilindungi dengan baik terhadap akibat terjadinya
badai atau angin kencang.
• Campuran Yang Sudah Mengeras Tidak Boleh Digunakan
Dalam kejadian apapun campuran yang sudah mengeras tidak boleh
digunakan.Pengawas berhak menolak beton dalam beberapa kejadian sebagai
berikut
50
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
➢ Jika pelaksanaan pengadukan tidak dapat dimulai dalam 30 menit setelah semen
dituangkan kedalam agregat.
➢ Jika lebih dari 30 menit telah dilampaui antara adukan yang telah masak
dikeluarkan dari alat pengaduk dengan pengecorannya tanpa pengaduk lagi.
➢ Jika telah dilampaui dari 1,5 jam antara penuangan semen pada agregat dan
pelaksanaan pengecoran beton.
➢ Jika slump dari beton telah menyusut lebih dari 2,5 cm atau cukup besar menurut
anggapan Pengawas, selama jangka waktu mulai matangnya beton sampai
pengecoran beton.
a. Pemadatan
Selama pengecoran beton harus dipadatkan dengan alat pemadat. (concrete
vibrator) Ketelitian dalam hal pemadatan perlu diperhatikan agar supaya
sudut-sudut, sela-sela diantara terisi dan disekeliling terpenuhi. Semua
rongga-rongga/gelembung udara tidak boleh terjadi pada pemadatan. Harus
diperhatikan agar penggetaran/pemadatan tidak terlalu lama yang dapat
mengakibatkan pemisahan bahan-bahan (segregation).
c. Perawatan
Beton yang baru selesai dicor harus dilindungi terhadap hujan dan panas
matahari serta kerusakan-kerusakan lainnya yang disebabkan oleh gaya-gaya
sentuhan sampai beton telah menjadi keras.
Permukaan beton harus diusahakan tetap dalam keadaan lembab, dengan cara
menutupinya dengan karung-karung basah atau menggenangi air sampai
selama paling sedikit 2 minggu.
Pada hari-hari pertama sesudah selesai pengecoran, proses pengerasan tidak
boleh diganggu. Tidak diperkenankan untuk mempergunakan lantai yang
belum cukup mengeras sebagai tempat timbunan bahan-bahan atau sebagai
jalan untuk mengangkut bahan-bahan yang berat. Permukaan lantai beton
yang selesai sesudah beton mulai mengeras harus segera ditutup dengan
karung-karung basah agar beton tetap lembab dan mengeras dengan
sempurna.
51
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Catatan : Beton yang mengunakan semen Portland dan tidak memakai bahan
pembantu pembasahan dilakukan selama minimum 7 hari.
Beban hanya dapat diizinkan melewatinya setelah beton berumur 30 hari atau
sampai waktu yang ditentukan oleh Pengawas.
52
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
BAB 6
PEKERJAAN PASANGAN
6.1 Umum
6.1.1 Batu
Batu yang akan digunakan untuk pekerjaan Pasangan yang telah disyaratkan dalam
spesifikasi ini harus Batu yang berasal dari batuan yang baik (Granit, andesit, Basalt)
dan tidak mengandung bidang retakan, permukaan batu harus bersih dari lumpur
atau kotoran-kotoran (bersih, keras, awet) dan serta bebas dari retak, patah, tanah
liat, lubang dan cacat yang lain. Semua sumber untuk kebutuhan pekerjaan
pasangan ini harus diajukan dan mendapat persetujuan dari Pengawas
Metoda yang akan dipergunakan untuk setiap pekerjaan harus diajukan dan
mendapat persetujuan dari Pengawas paling tidak tiga puluh (30) hari sebelum
pelaksanaan pekerjaan.
6.1.2 Pasir
Material Pasir yang akan digunakan haruslah mempunyai gradasi yang baik dan
kekasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang baik. Pasir
terdiri dari butiran tajam dan keras bersifat kekal artinya tidak mudah pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca. Kandungan lumpur sangat kecil dan tidak
tercampur rumput-rumput, daun-daunan, ranting-ranting dan lain-lain. Pasir
yang digunakan tidak mengandung garam mineral atau zat-zat organik lainnya.
Pasir yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus disediakan oleh Penyedia Jasa
yang disetujui oleh Pengawas.
6.1.3 Semen
Semen yang akan digunakan harus semen Portland yang biasa digunakan yang
memenuhi Standart Indonesia NI-8. Semen yang digunakan adalah semen yang
masih ada dalam kantong plastik asli dari pabrik, dalam keadaan utuh dan tidak
membatu. Semen yang kantongnya terbuka atau pecah tidak dapat diterima.
Penyimpanan semen harus dalam gudang yang beratap seng, berdinding cukup
rapat dan diberi lantai papan, terlindung dari pengaruh cuaca. Lantai papan harus
berada diatas tanah minimal 30 cm. Tinggi timbunan semen maximum 20 lapisan.
Sebelum pemakaian maka semen harus diperiksa dan disetujui oleh Pengawas.
53
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
6.1.4 Adukan
Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk pekerjaan Pasangan Batu harus dibuat
dari semen Portland dan pasir dengan perbandingan isi 1 : 4 atau seperti
ditentukan dalam gambar untuk tiap jenis pekerjaan. (Selanjutnya dipakai
singkatan PC untuk semen Portland dan Psr untuk pasir dalam kode perbandingan
suatu adukan).
Pasir dan Semen haruslah sesuai dengan persyaratan yang telah diuraikan di pasal
5.1.2 dan 5.1.3. Air yang digunakan adalah air bersih dan harus diberikan dalam
jumlah cukup/sesuai untuk menghasilkan adukan yang baik.
Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga
jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai
persetujuan Pengawas. Apabila mesin yang dipakai, bahan adukan kecuali air
harus dicampur lebih dahulu di dalam mesin selama paling tidak 2 (dua) menit.
Bila pengadukan dilakukan dengan tangan, bahan adukan harus dicampur
didalam semacam kotak diaduk dua kali secara kering dan akhirnya tiga kali
setelah diberi air sampai adukan sewarna semua dan merata. Adukan harus
dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai, dan adukan yang tidak
dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali adukan tersebut tidak
diperkenankan. Kotak untuk mengaduk harus dibersihkan setiap akhir kerja.
54
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
: 4 PP) menggunakan Molen tidak boleh dilaksanakan pada saat hujan deras atau
hujan yang cukup lama dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah
dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan
pasangan selanjutnya diteruskan.
6.3 SIARAN DENGAN MORTAR JENIS PC-PP TIPE M, fc’ 17,2 MPa (SETARA 1 PC : 2 PP)
6.3.1 Umum dan Pelaksanaan
Pekerjaan Siaran adalah pekerjaan yang dilakukan diantara sisi luar batu yang
telah diberikan spesi pada saat pembuatan Pasangan Batu (antara batu dengan
batu), dengan menggunakan campuran Semen dan Pasir (sesuai dengan
persyaratan material diatas) dengan perbandingan volume 1 PC : 2 PSR yang
dibentuk sesuai dengan Gambar pelaksanaan. Sebelum pekerjaan siaran dimulai
semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum adukan
mengeras (atau dibetel untuk pasangan batu). Sebelum disiar bidang permukaan
pasangan harus dibasahi terlebih dahulu dengan air. Siaran yang belum mengeras
harus dilindungi dari air hujan atau air. Pekerjaan Siaran harus rata, lurus, halus
dan rapi.
55
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Sebelum pekerjaan plesteran dilakukan maka bidang harus dibuat kasar dan
bersih.
Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, halus dan rapi sehingga bagian atas dari
dinding, ujung-ujung saluran dan lantai Pasangan Batu saluran permukaan
tertutupi.
56
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
Kuantitas dan Harga yang mana harga satuan tersebut sudah termasuk biaya dari
semua material, tenaga, dan kebutuhan peralatan yang terdapat dalam Kontrak.
Pasangan batu atau beton yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana
yang akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Pengawas
pekerjaan dapat dimulai. Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi
pekerjaan. Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu
kemudian ke bawah pasangan. Semua runtuhan hasil dari bongkaran harus
dibuang dengan cara seperti ditunjukkan dan permukaan tanah atau tampang
lintang saluran diselesaikan dan dirapikan sesuai petunjuk Pengawas.
57
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
BAB 7
SPESIFIKASI PERALATAN DAN BANGUNAN KONSTRUKSI
Kapasitas Jumlah
No Jenis Alat / Tipe Status Kepemilikan
(Minimal) (Minimal)
a. Semua alat yang dipergunakan masih berada dalam kondisi operasi yang baik
b. Apabila alat mengalami kerusakan sementara pelaksanaan pekerjaan, Penyedia
berkewajiban memperbaiki atau mengganti dengan alat lain dalam jangka waktu
yang ditentukan PPTK/Pengawas Lapangan
c. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan karena alat yang tidak berfungsi, tidak menjadi
alasan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan
d. Alat yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya tidak dapat digunakan.
e. Semua peralatan yang akan digunakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari PPTK / Pengawas Lapangan.
f. Penarikan / pengambilan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan, harus
mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PPTK / Pengawas Lapangan.
g. Penyedia Jasa dianggap melakukan kelalaian apabila seluruh ketentuan di atas tidak
dipenuhi.
58
Spesifikasi Teknis dan Metode Pelaksanaan Konstruksi
Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Lolak (DAK PENUGASAN)
BAB 8
SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI
• Pelaksana
Tenaga Teknis ini memiliki pengalaman minimal 2 (Dua) tahun dan memiliki Sertifikat
Keterampilan (SKT) Pelaksana Jaringan Irigasi (Kode TS-030).
Demikian Spesifikasi Teknis ini dibuat sebagai bahan acuan bagi pelaksana pekerjaan
untuk melaksanakan kegiatan di lapangan dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
59