LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 1
Uraian dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (SPESIFIKASI TEKNIS) ini menyangkut segi
lingkup pekerjaan Peningkatan Saluran Drainase Driyorejo di Kecamatan Driyorejo yang terdiri
dari :
I. Pekerjaan Persiapan.
II. Pekerjaan Tanah dan Urugan.
III. Pekerjaan Saluran Drainase.
IV. Pekerjaan Lain-lain.
V. Pekerjaan Akhir
VI. Alokasi Biaya RK3K
BATASAN / PERATURAN
Pasal 2
URAIAN PEKERJAAN
Pasal 4
1.1. Penyediaan
Penyedia harus menyediakan segala yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan secara sempurna dan efisien dengan urutan
yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang dipergunakan
seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin-mesin, alat-alat
penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh Penyedia dan untuk
semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah
tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya.
1.2. Kuantitas dan kualitas pekerjaan
1.2.1. Kuantitas dan kualitas pekerjaan yang termasuk dalam harga
kontrak harus dianggap seperti apa yang tertera dalam gambar
kontrak atau diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat. Tetapi
kecuali yang disebut diatas apa yang tertera dalam uraian dan
syarat-syarat dalam kontrak itu bagaimanapun tidak boleh
menolak, merubah atau mempengaruhi penerapan dari apa
yang tercantum dalam syarat-syarat ini.
1.2.2. Kekeliruan dalam uraian pekerjaan atau kuantitas atau
pengurangan bagian bagian dari gambar dan uraian dan syarat-
syarat tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini, tetapi
hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang
dikehendaki oleh pemberi tugas.
GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
Pasal 5
1. Gambar perencanaan
Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek,
gambar detail konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang telah
dilaksanakan oleh perencana telah disampaikan kepada Penyedia
beserta dokumen-dokumen lain. Penyedia tidak boleh mengubah atau
menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Kuasa Pengguna
Anggaran. Gambar-gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada
pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Penyediaan
ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
2. Gambar-gambar tambahan
Bila Kuasa Pengguna Anggaran / Direksi menganggap perlu, maka
Konsultan Perencana harus membuat gambar detail (gambar
penjelasan) bersifat prinsip yang disyahkan oleh Direksi, gambar-
gambar tersebut menjadi milik Direksi.
3. As Built Drawing (Gambar yang sesuai sebagaimana yang
dilaksanakan)
Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gambar
baik penyimpangan atas perintah pemberi Tugas atau tidak, penyedia
harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan apa yang telah
dilaksanakan (As Built Drawing) yang jelas memperhatikan perbedaan
antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan.
Gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan
semua biaya pembuatannya ditanggung oleh Penyedia.
4. Gambar detail pelaksanaan ( Shop Drawing)
4.1. Sebelum proses pemasangan, Gambar Detail Pelaksanaan (Shop
Drawing) yang meliputi semua pekerjaan detail, harus disediakan
oleh Penyedia dan harus diserahkan ke Konsultan Pengawas
untuk mendapatkan persetujuan.
4.2. Semua dimensi harus disesuaikan di lapangan dan harus
ditunjukkan dalam Gambar Data Pelaksanaan (Shop Drawing).
4.3. Penyedia harus bertanggung jawab terhadap segala perbedaan
dimensi dan semua bagian pekerjaan, koordinasi dengan
pekerjaan lain, dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk
mengakomodasi pekerjaan yang termasuk didalamnya
mewujudkan tujuan disain.
4.4. Shop Drawing (Gambar Kerja) harus dibuat oleh Penyedia
sebelum suatu komponen konstruksi dilaksanakan bila :
4.4.1. Gambar detail yang tertuang di dalam dokumen kontrak
tidak ada atau kurang memadai.
4.4.2. Terjadinya penyimpangan pelaksanaan (tetapi masih dalam
batas toleransi yang diijinkan) pada detail pelaksanaan
yang mendahuluinya.
4.4.3. Konsultan Pengawas memerintahkan secara tertulis untuk
itu, demi kesempurnaan konstruksi.
4.4.4. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas sebelum elemen konstruksi yang
bersangkutan dilaksanakan.
5. Gambar-gambar ditempat pekerjaan
Penyedia harus menyimpan ditempat pekerjaan satu rangkap gambar
kontrak lengkap termasuk rencana Kerja dan Syarat-syarat, Berita
Acara Aanwijzing, Time Schedule dalam keadaan baik (dapat dibaca
dengan jelas) termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa
pelaksanaan pekerjaan, agar tersedia jika pemberi tugas atau
wakilnya sewaktu-waktu memerlukan.
6. Gambar Arsitek dan Gambar Struktur
Gambar dan notasi dalam gambar struktur mengikat, sedangkan
gambar dan notasi arsitek mengikuti.
PERSIAPAN DI LAPANGAN
Pasal 9
JADWAL PELAKSANAAN
Pasal 10
1. Penyedia Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadwal
pelaksanaan dalam bentuk barchart yang dilengkapi dengan grafik
prestasi yang direncanakan berdasarkan butir-butir komponen
pekerjaan sesuai dengan penawaran.
2. Pembuatan rencana jadwal pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh
Penyedia Pelaksana selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya
pelaksanaan di lapangan pekerjaan. Penyelesaian yang dimaksud ini
sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas.
3. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia
Pelaksana belum menyelesaikan pembuatan jadual pelaksanaan,
maka Penyedia Pelaksana harus dapat menyajikan jadual pelaksanaan
sementara minimal untuk 2 minggu pertama dan 2 minggu kedua dari
pelaksanaan pekerjaan.
4. Selama waktu sebelum rencana jadual pelaksanaan disusun, Penyedia
Pelaksana harus melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman
pada rencana pelaksanaan mingguan yang harus dibuat pada saat
dimulai pelaksanaan. Jadwal pelaksanaan 2 mingguan ini harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
PENGAMANAN LOKASI
Pasal 19
2. PENGAMANAN DI LAPANGAN
Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia diwajibkan untuk
mempertimbangkan faktor-faktorantara lain :
2.1. Penyedia harus mempertimbangkan faktor keamanan didalam
lokasi pekerjaan, mengingat lokasi pekerjaan merupakan fasilitas
dengan jadwal operasional yang cukup padat.
2.2. Penyedia diharapkan dapat berkomunikasi dengan pengguna
fasilitas lainnya di dalam lokasi pekerjaan.
1. Jenis Dan Jumlah Alat Yang Wajib Disediakan Penyedia Jasa Antara
Lain :
Excavator, 1 Unit
Dump truck, 2 Unit
2. Pekerjaan mobilisasi meliputi hal sebagai berikut :
1.4. Pembelian atau sewa atas tanah guna keperluan
pangkalan Penyedia Barang/ Jasa dan proyek-proyek
pelaksanaan. Mobilisasi dan pemasangan peralatan berat
yang didasarkan atas peralatan yang diserahkan dalam
penawaran dari suatu lokasi tertentu atau dari pelabuhan
bongkar di Indonesia ke tempat yang digunakan sesuai
ketentuan Kontrak.
1.5. Pembangunan dan pemeliharaan pangkalan, termasuk
kantor-kantor, tempat tinggal, bengkel-bengkel, gudang-
gudang dan sebagainya. Bangunan ini akan tetap menjadi
milik Penyedia Barang/ Jasa setelah pelaksanaan pekerjaan
selesai.
1.6. Pembangunan dan pemeliharaan pangkalan, termasuk
kantor-kantor, tempat tinggal, bengkel-bengkel, gudang-
gudang dan sebagainya. Bangunan ini akan tetap menjadi
milik Penyedia Barang/ Jasa setelah pelaksanaan pekerjaan
selesai.
3. Waktu Mobilisasi
3.1. Mobilisasi dari seluruh mata pekerjaan di atas harus
diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.
3.2. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar
peralatan yang tercantum dalam Penawaran, dari suatu lokasi
asal ke tempat pekerjaan di mana peralatan tersebut akan
digunakan menurut Kontrak ini
3.3. Bilamana setiap alat berat yang dianggap telah selesai
melaksanakan tugasnya dan tidak mungkin digunakan lagi
maka alat berat tersebut segera dikembalikan
3.4. Penyedia Jasa melaksanakan operasional dan pemeliharaan
kendaraan/peralatan harus dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan pabrik pembuatnya dan tidak mencemari air dan
tanah
4. Demobilisasi
Kegiatan Demobilisasi berupa pembongkaran tempat kerja oleh
Penyedia Jasa pada saat akhir kontrak termasuk pemindahan
semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik
Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi
kondisi semula seperti sebelum pekerjaan dimulai.
1. PETUNJUK UMUM
1.1. Yang dimaksud dengan pekerjaan galian tanah adalah semua
pekerjaan persiapan lapangan, galian semua jenis material apapun
yang ditemui, penanganan, pembuangan semua material sisa
galian, pengeringan (bila diperlukan), perlindungan terhadap daerah
di sekitarnya, urugan kembali, pengupasan muka tanah, timbunan
tanah pada alur dan elevasi sesuai yang ditunjukkan pada gambar.
Seluruh area yang termasuk dalam batas pekerjaan tanah akan
dikerjakan dalam jalur, tingkatan dan elevasi, kemiringan, potongan
melintang yang sesuai dalam gambar. Bila tidak langsung
digunakan penyimpanan bahan galian yang akan digunakan tidak
diperbolehkan diletakkan di jalan. Batu besar yang tidak
diperkenankan untuk material timbunan dapat
disimpan/dicadangkan bagi keperluan pasang batu, sesuai dengan
spesifikasi. Penggunaan semua material galian untuk keperluan
tertentu ditentukan oleh Direksi.
1.2. Pekerjaan galian harus benar-benar rata menurut gambar-
gambar potongan memanjang dan potongan melintang dengan
permukaan dan kemiringan yang rapi dan benar-benar rata dan
teratur. Apabila tidak disebutkan lain, semua rumput tanaman dan
semua bahan-bahan yang merusak harus dibuang sebelum bahan
urugan diletakkan pada tempatnya. Semua bahan-bahan yang
lemah atau mudah rusak harus diganti dengan bahan-bahan yang
baik seperti syarat yang ditetapkan oleh Direksi.
2. IJIN KERJA
Sebelum pekerjaan yang diperlukan untuk semua pekerjaan galian
yang akan dilaksanakan harus mendapat ijin kerja dari Direksi maupun
instansi terkait.
4. PENGENDALIAN AIR
Penyedia Barang/ Jasa harus menyediakan, memasang dan
mengoperasikan semua peralatan yang diperlukan untuk menjaga
galian bebas dari air/genangan selama pelaksanaan konstruksi dan
harus membuang air hingga tidak menimbulkan kerusakan terhadap
benda-benda di sekitarnya, atau menyebabkan gangguan atau
mengancam umum. “Interceptor Drain” perlu untuk menjaga air
permukaan jangan sampai masuk ke lubang galian konstruksi. Untuk
penggalian di bawah air, Penyedia Barang/ Jasa harus mengusahakan
melaksanakan pengeringan di sekitar lokasi galian dengan metoda
yang harus diusulkan oleh Penyedia Barang/ Jasa dan harus
mendapatkan persetujuan dari Direksi.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi urugan pasir padat di bawah beton
precast.Pekerjaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan permukaan
tanah yang datar dan padat, sehingga material diatasnya dapat berdiri
stabil dan kokoh.
2. Persiapan Pengurugan
Pekerjaan urugan pasir ini tidak boleh dilaksanakan sebelum lokasi
pekerjaan yang akan diurug bersih dari kotoran yang dapat menggangu
proses pekerjaan dan pemadatan material. Kesesuaian elevasi tanah
asal sebelum dilaksanakan pengurugan harus di cek kembali dan harus
mendapatkan ijin dari direksi pekerjaan.
3. Material Urugan
Material pasir urug adalah material pasir yang bebas dari lumpur dan
sampah atau material yang dapat mengganggu proses pemadatan.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan urugan ini dilaksanakan sebagai urugan pilihan di samping
kanan kiri beton precast untuk mendapatkan kepadatan yang baik .
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pekerjaan pemadatan untuk
setiap layer urugan.
2. Persiapan Pengurugan
Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum beton precast terpasang
atau bagian pekerjaan lainnya yang akan ditutup/diurug atau
tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa oleh Direksi/Pengawas. Pada
pekerjaan urugan permukaan tanah asal jika ada ketidak sesuaian
antara keadaan lapangan dan gambar rencana Penyedia jasa harus
memberitahu secara tertulis kepada Pengawas, Jika tidak maka
tuntutan mengenai ketidak samaan permukaan tanah tidak akan
dipertimbangkan.
3. Bahan Material
3.1. Untuk bahan urugan Sirtu yang didatangkan dari luar lokasi.
3.2. Bahan-bahan urugan Sirtu harus tidak mengandung lumpur dan
bahan organik, kadar lumpur tidak boleh terlalu tinggi dan bahan
urugan mudah untuk dipadatkan
4. Pemadatan
4.1. Material-material bahan urugan yang terletak pada daerah yang
tidak memungkinkan untuk dipadatkan dengan alat-alat berat,
urugan dilakukan dengan ketebalan maksimal 15-20 cm material
lepas dan dipadatkan dengan alat pemadat (stamper) atau dengan
ijin pengawas.
4.2. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian
maupun pengurugan adalah +/- 10 mm terhadap kerataan yang
ditentukan
4.3. Untuk mencapai kepadatan yang optimal, bahan ditest
dilaboratorium untuk mendapatkan nilai standart proctor.
Laboratorium yang memeriksa harus laboratoriumnya resmi atau
laboratorium yang ditunjuk oleh konsultan pengawas.
4.4. Dengan bahan yang sama, material yang akan dipadatkan harus
ditest juga dilapangan dengan system “Field Density Test” dengan
hasil kepadatannya sebagai berikut :
a. Untuk lapisan yang dalamnya sampai 30 cm dari permukaan
rencana kepadatannya 95% dari sumber proctor.
b. Untuk lapisan yang didalamnya lebih dari 30 cm dari permukaan
rencana kepadatannya 90% dari standart proctor.
4.5. Hasil test dilapangan harus tertulis dan diketahui oleh konsultan
pengawas semua hasil-hasil pekerjaan diperiksa kembali terhadap
pokok-pokok referensi untuk mengetahui sampai dimana
kedudukan permukaan tanah tersebut.
4.6. Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan padat, harus
dipertahankan dan dijaga jangan sampai rusak, akibat pengaruh
luar dan tetap menjadi tanggungjawab Penyedia Barang/ Jasa s/d
masa pemeliharaan
4.7. Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam
lapisan-lapisan yang rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 200
mm pada kedalaman gembur.
PEKERJAAN BETON
Pasal 27
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan beton antara lain :
1.1. Pengadaan beton precast U-Gutter 2500x1250x1200 Gandar 10
ton
1.2. Pemasangan beton precast U-Gutter 2500x1250x1200 Gandar 10
ton
1.3. Beton Bertulang Capping saluran 20 x 25 cm f'c 19,3 Mpa (K-225)
PENUTUP
Pasal 28
Gresik, 2019
Dibuat oleh,
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)
A. Personil Manajerial 1
Jabatan dalam Pengalaman
Tingkat Kode
No. pekerjaan yang Kerja Sertifikat Kompetensi Kerja
Pendidikan Sertifikat
akan dilaksanakan Profesional
B. Peralatan Utama
No. Uraian Peralatan Kapasitas Minimal Jumlah Kebutuhan
1. Excavator - 1 unit
C. Pekerjaan Utama
No. Jenis Pekerjaan Utama
D. Kebutuhan K3 2
No. Kategori K3 3
Uraian Kebutuhan K3 Jumlah Kebutuhan
8. Personil K3 Petugas K3 2 OB
10. Fasilitas Sarana Kesehatan Peralatan P3K (Kotak P3K, Tandu, Tabung Oksigen, 1 Ls
Obat Luka, Perban, dll)
1
Tenaga Ahli untuk usaha Non-Kecil, Tenaga Teknis/Terampil untuk Usaha Kecil
2
Biaya Kebutuhan K3 diperhitungkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga (DKH)
3
Kategori K3 pada DKH (di aplikasi SPSE) dituliskan di kolom Keterangan
15. Lain-lain terkait pengendalian Bendera K3 1 Bh
Risiko K3
E. Identifikasi Bahaya
Identifikasi bahaya dituangkan dalam Lampiran B. SSKK Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) tabel 1
F. Outline Spesifikasi
No. Pekerjaan Material Ukuran/Tipe Merk/Produk
Besi beton Besi polos BJ 24, Krakatau Steel, Hanil, Jaya Steel,
Besi Ulir BJ 32 Master Steel, Bhirawa
Sirtu - Lokal
G. Ketentuan Lain
Penyedia yang ditunjuk sebagai pemenang, wajib menyerahkan bukti mampu menyediakan material dan/atau
menghadirkan wakil dari perusahaan/pabrikan pendukung pada saat rapat PAM/PCM, yaitu untuk material :
1. U Gutter
Tenaga Ahli untuk usaha Non-Kecil, Tenaga Teknis/Terampil untuk Usaha Kecil
2
Biaya Kebutuhan K3 diperhitungkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga (DKH)
3
Kategori K3 pada DKH (di aplikasi SPSE) dituliskan di kolom Keterangan