SPESIFIKASI TEKNIS
Untuk
PEKERJAAN KONSTRUKSI
KABUPATEN TRENGGALEK
93
BAB 1
Pasal 1.1
Dasar Hukum
1.Jasa Konstruksi
Adapun dasar hukum yang digunakan adalah Kontrak Pelaksanaan ini antara lain
2.Standar Rujukan
a) Penyediaan bahan-bahan dan mutu yang telah disyaratkan oleh Pihak Konsultan
dimana kualitas yang didapat tidak kurang dari spesifikasi yang telah direncanakan.
b) Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Konsultan Pengawas berhak untuk menolak bahan
dan mutu yang diajukan oleh Pihak Kontraktor untuk menjadi bagian dari pekerjaan
ini.
c) Pihak Kontraktor wajib untuk memberikan bukti kepada Pihak Pemberi Tugas dan
Pihak Konsultan Pengawas, bahwa bahan dan mutu yang digunakan telah memiliki
Pedoman Pelaksanaan
sebagainya.
2. Dokumen Pelaksanaan
penjelasan/aanwizing.
pelaksanaan pembangunan.
jawaban dan sebagainya yang secara resmi dan sah dikeluarkan dan
pekerjaan ini.
terawat baik dan dapat ditunjukkan setiap saat kepada yang berwenang.
yang telah disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Konsultan
Pengawas.
dijadwalkan tersebut.
mengenai:
Pelaksanaan.
Jumlah hari kerja dan pemeliharaan yang sudah ditetapkan dalam Surat
perlengkapan lainnya.
Pasal 1.3
a) Persetujuan Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Konsultan Pengawas yang diberikan
pekerjaannya.
c) Pihak Kontraktor wajib memberikan keterangan yang jelas dan juga mengenai
d) Pihak Kontraktor wajib melaporkan kepada Pihak Pemberi Tugas dan Pihak
Pasal 1.4
Pengendalian Karyawan
Kontraktor.
harus diganti, baik atas inisiatif Pihak Kontraktor sendiri, maupun atas permintaan
93
secara tertulis dari Pihak Pemberi Tugas atau Pihak Konsultan Pengawas kepada
Pihak Kontraktor.
Pasal 1.5
Kesejahteraan Karyawan
b) Pihak Kontraktor turut mengawasi pengadaan makanan dan minuman yang sehat
Pasal 1.6
Keselamatan Karyawan
dalam satu peti PPPK dan selalu dalam keadaan siap untuk dipergunakan.
ketenagakerjaan.
Pasal 1.7
b) Perubahan merek bahan/alat oleh Pihak Kontraktor dari yang telah ditentukan,
harus atas persetujuan tertulis dari Pihak Pemberi Tugas atau Pihak Konsultan
d) Pihak Pemberi Tugas atau Pihak Konsultan Pengawas berhak untuk menolak
setiap hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan dan
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal Nota Pihak Pemberi Tugas atau
dikeluarkan.
e) Jika ternyata Pihak Kontraktor mengabaikan atau melalaikan batas waktu yang
telah ditentukan diatas, maka Pihak Pemberi Tugas berhak untuk menunjuk pihak
Kontraktor.
Pasal 1.8
a) Atas biaya Pihak Kontraktor, Pihak Pemberi Tugas atau Pihak Konsultan Pengawas
berhak meminta hasil tes pengujian dari lembaga/laboratorium yang resmi atas
b) Bila dari hasil tes pengujian ternyata bahan dan peralatan tersebut tidak memenuhi
c) Semua alat dan bahan-bahan yang digunakan, kecuali jika ditentukan lain dan
disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas, harus dalam keadaan baru dan bebas dari
cacat atau ketidaksempurnaan serta harus berasal dari produksi standar terbaru
dari pabrik yang biasa dipesan untuk pembuatan alat dan bahan-bahan semacam
itu.
d) Semua bahan dan alat yang digunakan, sebagaimana yang diterapkan dalam
kontrak ini harus memadai dan sesuai dengan keadaan lingkungan proyek.
93
Semua bahan dan alat harus memadai dan sesuai dengan Kontrak, dan Pihak
e) Pihak Kontraktor harus meminta pabrik yang alatnya banyak dibeli atau dipakai
menjalankan alat yang telah dipasang, sebelum atau pada waktu alat tersebut
yang harus digunakan sebagai dasar pemilihan bahan oleh Pihak Kontraktor, Pihak
Pemberi Tugas akan mempertimbangkan produksi alat yang serupa dari pabrik-
Pasal 1.9
Laporan Harian
tentang :
Pekerjaan tambah/kurang.
Laporan Harian harus diperiksa dan disetujui oleh Pihak Konsultan Pengawas
Laporan Mingguan ini kemudian akan diedarkan kepada Pihak Pemberi Tugas,
c) Bentuk Laporan Harian akan diberikan oleh Pihak Konsultan Pengawas. Kelalaian
Rapat Berkala
secara rutin (mingguan) dengan dikoordinir dan dipimpin oleh Pihak Konsultan
b) Hasil rapat dituangkan dalam risalah rapat yang disahkan oleh semua pihak yang
berkala yang akan dilaksanakan oleh Pihak Pemberi Tugas atau Pihak Konsultan
Pengawas.
Pasal 1.11
Dokumentasi
pekerjaan (4 phase, pada saat 0%, 25%, 75% dan 100%), didokumentasikan pada
b) Pemotretan setiap phase-nya harus pada titik yang sama dan arah yang sama,
disusun dalam album, dilengkapi dengan keterangan gambar foto dan gambar titik
c) Jenis dan mutu bahan yang dipakai foto berwarna, ukuran poscard dan dicetak
jelas.
Pasal 1.12
1. Lingkup
menyerahkan usulan, laporan, catatan, gambar kerja, jadwal, petunjuk, pedoman dan
lain-lain seperti yang diminta untuk pelaksanaan dan pencatatan pekerjaan. Kewajiban
Pihak Kontraktor menurut kontrak, akan dijelaskan lebih jelas pada bab selanjutnya
dimana sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Untuk persyaratan yang lebih
93
detail tentang bahan, alat, dan sistem, dibahas dalam Spesifikasi Teknik yang
berkaitan.
2. Penyerahan
a) Umum
- Rencana proyek termasuk peralatan konstruksi, alat dan rencana tenaga kerja.
persetujuan.
Kontraktor harus menyiapkan “as built drawing” yang memberikan data yang tepat
tentang tata letak ketinggian, detail konstruksi, penampang melintang dan detailnya.
dalam dokumen yang relevan sebagai kemajuan pekerjaan, dan untuk selanjutnya
dimasukkan dalam “as built drawing” yang disiapkan oleh Pihak Kontraktor. Setiap saat
Pengambilan material.
Pekerjaan tanah.
Pembuatan beton.
c) Pekerjaan Mekanikal
Pengujian
Pengujian tekanan.
Kemampuan.
- Jaminan-jaminan:
- Gambar-gambar:
Lokasi dan ukuran alat yang berkaitan dengan pondasi, tumpuan, dan lain-lain
gambar detail (tidak terbatas) pada pemasangan, pondasi, tumpuan dan lain-
lain.
3. Laporan Kemajuan
Pemberi Tugas Laporan Kemajuan Mingguan dalam rangkap 3 (tiga) yang berisi
kemajuan pekerjaan yang sesungguhnya. Laporan ini dibagi menurut pekerjaan utama
berdasarkan kontrak yang tersusun dalam Lingkup Kontrak. Laporan tersebut harus
a) Kemajuan pekerjaan selama satu periode pelaporan, yaitu pekerjaan yang telah
selesai dan yang sedang dikerjakan berikut dengan tanggal mulai, tanggal
c) Uraian singkat mengenai kemajuan kontrak dan penjelasan dari setiap perubahan-
pekerjaan selama masa pelaporan, yang dirinci atas jumlah karyawan di kantor,
f) Perkiraan jumlah tenaga kerja dan alat yang diperlukan untuk menyelesaikan
tempat pekerjaan, bahan yang seharusnya diterima tetapi belum masuk selama
h) Daftar pengujian dan pemeriksaan bahan dan alat yang dipasang untuk pekerjaan
permanen.
mencakup semua jenis kecelakaan dan jumlah jam kerja hilang karena kecelakaan
termasuk sub-kontraktor.
k) Grafik kemajuan fisik dan keuangan baik yang direncanakan maupun realisasinya.
Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak penyerahan pertama dari seluruh
atau sebagian pekerjaan, satu berkas gambar yang sebenarnya terpasang (as built
diajukan kepada Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Konsultan Pengawas untuk
yang diserahkan itu harus dengan jelas diberi tanda “SEBENARNYA TERPASANG
Pihak Kontraktor bekerja sama dengan Pihak Pemberi Tugas, pejabat setempat dan
pemilik tanah untuk menetapkan seluruh daerah kerja Pihak Kontraktor. Dalam hal ini,
bahan dan lain-lain, serta semua fasilitas yang menunjang pelaksanaan kerja demi
ruangan dan alat yang lengkap guna pengujian agregat, contoh beton, tanah dan batu,
serta lain-lain sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknis. Jika hal ini tidak
memungkinkan, maka dengan izin dari Pihak Konsultan Pengawas pengujian dapat
Apabila fasilitas diatas tidak dapat ditampung di daerah kerja, Pihak Kontraktor akan
memberikan tata letak dari instalasi di lapangan dimana ditentukan perkiraan luas yang
diperlukan.
30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal dimana Pihak Kontraktor memulai pembangunan
mendapat persetujuan dari Pihak Konsultan Pengawas. Tidak ada perkemahan lain
mentaati hukum dan peraturan setempat yang mengatur bangunan, pemeliharaan atau
kerusakan atau tuntutan yang diakibatkan dari tidak memadai atau tidak layaknya
fasilitas.
93
2. Jalan Akses Pembangunan
Pada awal pekerjaan, Pihak Kontraktor harus menjamin adanya jalan masuk ke daerah
kerja yang memungkinkan untuk pemindahan alat dan bahan-bahan yang akan
digunakan.
Pihak Kontraktor harus memperbaiki dan memelihara jalan masuk untuk menghindari
saluran-saluran air umum, jalan-jalan umum atau pribadi, jalan setapak ke atau dari
tanah milik orang lain atau Pihak Pemberi Tugas. Pihak Kontraktor harus mengganti
atau dalam hubungannya dengan setiap hal semacam itu sejauh masih menjadi
pengawasan pelabuhan, jalan raya, jalan kereta api dan harus mematuhi perintah-
perintah dari pejabat yang berwenang dari instansi tersebut tentang penggunaan jalan
air pelabuhan, jalan raya, jalan kereta api. Pelaksanaan pekerjaan oleh Pihak
jalan air, jalan, jalan kereta api, dan lalu lintas setempat, kecuali mendapat persetujuan
pekerjaan.
Pihak Kontraktor harus mengganti kerugian atas kerusakan pada jalan, jembatan dan
hak milik orang lain, sebagaimana tersebut diatas karena kelalaian Pihak Kontraktor
kelengkapan kerja, sehingga para pekerja dapat mengerjakan dengan baik dan
aman.
a) Untuk memenuhi kebutuhan listrik selama proyek berjalan, Pihak Kontraktor harus
b) Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan oleh Pihak Kontraktor. Bila
memungkinkan air didapatkan dari sumber air yang ada di lokasi. Termasuk di
untuk memenuhi distribusi air di dalam lokasi atau bangunan diatas. Segala biaya
Kontraktor.
c) Pihak Kontraktor tidak boleh menyambung dan mengisap air dari saluran induk,
lubang penyedot (tap point), reservoir dan sebagainya tanpa terlebih dahulu
Tugas sama sekali tidak menyediakan satu tenaga listrik atau air.
5. Perlindungan Lingkungan
b) Pihak Kontraktor juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang
terjadi atas perlengkapan umum seperti saluran air, telepon, listrik dan sebagainya
yang disebabkan oleh Pihak Kontraktor. Segala biaya untuk pemasangan kembali
keamanan, alat pemadam kebakaran dan lain-lain yang diperlukan atau yang
diminta oleh Pihak Pemberi Tugas atau Pihak Konsultan Pengawas, untuk
dasarnya menjadi tanggung jawab Pihak Kontraktor untuk menanggung rugi dan
resikonya. Oleh karenanya untuk mengurangi resiko ini Pihak Kontraktor wajib
menjaga ketertiban lingkungan dalam menggunakan bahan bakar dan api. Lebih
jauh untuk mengurangi resiko ini perlu diadakan Asuransi Terhadap segala
alat Pemadam Kebakaran jenis ABC (segala jenis api), pasir dalam drum, galah-
galah dan alat pemadam kebakaran yang lain, sehingga dapat digunakan sebagai
e) Sejauh tidak disebutkan dalam RKS ini, maka semua ketentuan umum lainnya yang
Pembuatan dan pemasangan papan nama proyek sebanyak 2 (dua) buah dengan
bentuk, ukuran, isi tulisan dan warna dengan ketentuan sebagai berikut :
- Papan nama dibuat dari bahan multiplek tebal 6 mm, panjang 240 cm dan lebar
yang mudah dilihat umum, salah satu diantaranya di depan bedeng sementara dan
dipasang saat mulainya pelaksanaan pekerjaan dan harus sudah dicabut setelah
penyerahan kedua.
Dinding : papan/triplek/hardplek
- Semua jenis bahan dan peralatan yang dipakai tidak diizinkan menggunakan
a. Kantor
Pihak Kontraktor harus menyediakan serta menyediakan makanan yang pantas untuk
wakil-wakil Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Konsultan Pengawas serta fasilitas
Atas persetujuan Pihak Konsultan Pengawas kantor harus dilengkapi dengan meja,
kursi meja rapat, meja gambar, lemari arsip, mesin tulis, mesin foto copy dan lain-lain.
Pihak Kontraktor harus menyerahkan layout fasilitas yang lengkap untuk wakil-wakil
Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan
Pihak Kontraktor harus bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan fasilitas-
b. Komunikasi
Semua biaya komunikasi yang menyangkut pekerjaan proyek yang dilakukan oleh
wakil-wakil Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Konsultan Pengawas ditanggung oleh
Pihak Kontraktor.
c. Pelayanan Transportasi
Pihak Kontraktor harus menyediakan kendaraan roda empat atau roda dua untuk
dipakai oleh wakil-wakil Pihak Pemberi Tugas dan Pihak Konsultan Pengawas.
Kendaraan yang disediakan harus selalu dijaga dalam keadaan siap pakai, selalu
dalam keadaan bersih, disediakan bahan bakar yang cukup, oli, suku cadang, dan
Kantor harus menyediakan sarana transportasi yang diperlukan oleh wakil-wakil Pihak
Pemberi Tugas dan Pihak Konsultan Pengawas ke dan dari lapangan terbang terdekat
PEKERJAAN REKLAMASI
Pasal 2.1
Pekerjaan Persiapan
akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan keadaan lokasi sebelum adanya
pekerjaan tanah.
sebagai berikut :
dengan pemasangan baru dengan ukuran 350 – 400 kg, lalu dilakukan
pemadatan.
Pasal 2.2
navigasi di pelabuhan.
yang dibayarkan adalah volume yang terdapat antara permukaan tanah asli sebelum
Pasal 2.4
Bahan untuk timbunan harus berupa pasir alam atau hasil desintegrasi alami dari
batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan dari alat pemecah batu. Untuk
sebagai berikut :
Sieve Size (Ukuran Saringan) % Berat lolos Saringan
No.
Alternate Standards (mm) Minimum Maksimum
1 1/2" 12.7 100 100
2 3/8" 9.52 98 100
3 1/4" 6.3 96 100
4 No. 4 4.76 95 100
5 No. 8 2.36 80 90
6 No. 16 1.19 60 70
7 No. 30 0.59 26 36
8 No. 50 0.259 15 23
9 No. 100 0.149 6 12
10 No. 200 0.075 0 5
Material urugan harus bersih dan tidak dibolehkan mengandung bahan-bahan organik,
lempung dan partikel-partikel lain tidak boleh lebih dari 3% dan dengan nilai CBR 3 -
6%.
Pasal 2.5
1. Pemborong harus bertanggung jawab atas supply seluruh material yang diperlukan
sebagai bahan urugan atau sirtu dalam pekerjaan ini, serta mencari lokasi-lokasi
distribution dan mutu bahan urugan dan sirtu tersebut untuk diajukan kepada
Direksi.
3. Bila material urugan dan sirtu tidak tersedia secara cukup di satu lokasi, maka
Dalam hal ini material-material tersebut harus dicampur terlebih dahulu untuk
butiran pasir ke laut dan agar timbunan dapat menumpu rata diatas matras.
Anyaman bambu tersebut diikat dengan menggunakan kawat atau tali rami, agar
manual diletakkan diatas dan diikat pada rakit bambu yang sudah
diminimalisasi.
pekerjaan reklamasi.
dasar existing, hal ini dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan
Rakit Bambu dibawah dasar timbunan batu dari konstruksi Reklamasi berfungsi untuk
mencegah batu tenggelam didalam laut serta meratakan beban konstruksi reklamsi
penurunan (setlement) pada konstruksi maka penurunan tidak terjadi setempat tapi
benar-benar terletak pada posisi sesuai dengan gambar kerja dan ikatan-ikatan selalu
dalam keadaan baik. Overlap dari matras bambu satu sama lain.
93
sepanjang Reklamasi.
menyilang atas bawah dengan jarak perbambu bagian atas dan bawah
beberapa titik diberi pemberat agar supaya tidak hanyut oleh ombak.
terbawa aliran air dari timbunannya dan juga berfungsi untuk meratakan
kwalitas dan dalam kondisi yang baik. Pemasangan geotextile sesuai dengan
gambar kerja serta memperhatikan agar geotextile yang telah terhampar tidak
merosot, terlipat atau sobek pada saat ditimbuni material lain diatasnya.
dalam bentuk gambar tampak dan penampang dengan skala yang disetujui oleh
penampang.
Peralatan
Kontraktor harus mengajukan metoda kerja termasuk output kerja harian, jumlah,
tipe dan kapasitas peralatan yang akan dioperasikan kepada tenaga Pengawas.
diambil dari quarry yang diajukan oleh kontraktor harus ditest terlebih
- Material dari quarry tersebut dituang oleh dump truck kemudian dihampar
area timbunan.
93
Batu W. 35-40 kg/unit merupakan pasangan batu secondary atau pengisi dalam dan
mempunyai fungsi sebagai pembentuk kontruksi pasangan batu proteksi konstruksi
Reklamasi.
1. Material batu yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini diambil dari quarry
tapi sebelumnya harus diajukan terlebih dulu oleh kontraktor ditest dilaboratorium
agar diperoleh material yang sesuai dengan spesifikasi teknis yang dikehendaki.
Diangkut dan dikirim dengan menggunakan dump truck menuju lokasi pekerjaan.
batu tersebut sesuai jenis ukuran berat (kg) yang diinginkan menggunakan
excavator.
4. Material batu tersebut yang sudah di pilah dari penumpukan sementara dimuat
5. Kemudian material batu tersebut dituang dan dipasang (ditaruh dan ditata)
dibentuk sesuai profil yang telah dibuat sesuai gambar kerja. Sebelum dituang
(pasangan batu sekundery) ditata dan diikat (diganjal) agar saling mengikat
7. Setelah batu diletakan dan dipasang oleh excavator sekelompok tenaga kerja
secara manual menata dan mengunci ikatan antar batu besar dengan batu kecil
agar batu-batu besar tersebut saling mengikat sesuai profilan / bouwplank yang
Batu W. 250-300 kg/unit merupakan pasangan batu primery atau batu muka.
Disamping sebagai batu muka atau permukaan finishing, batu tersebut juga
1. Material batu yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini diambil dari quarry
pekerjaan.
batu tersebut sesuai jenis ukuran berat (kg) yang diinginkan menggunakan
excavator.
4. Material batu tersebut yang sudah di pilah dari penumpukan sementara dimuat
5. Kemudian material batu tersebut dituang dan dipasang (ditaruh dan ditata)
7. Setelah batu diletakan dan dipasang oleh excavator sekelompok tenaga kerja
secara manual menata dan mengunci ikatan antar batu besar dengan batu kecil
agar batu-batu besar tersebut saling mengikat sesuai profilan / bouwplank yang
Pasal 2.7
Kontraktor wajib meneliti kembali pekerjaan yang telah diselesaikan serta mengerjakan
pembetulan-pembetulan kekurangan, perbaikan dan lain-lain yang masih harus
disempurnakan.
3. Sisa-sisa bahan bangunan, peralatan dan bangunan yang dibeli dengan biaya
dari proyek adalah menjadi milik Proyek / Pemberi Tugas
Pasal 2.8
a. PENDAHULUAN
2. KEBIJAKAN K3
2.1. SASARAN K3
2.2. PROGRAM K3
1. Topi Helem
2. Sepatu Lapangan
5. Kecamata Las/Google
c. Rambu-rambu Peringatan
Catatan :
Ada pemahaman yang keliru, yaitu menganggap bahwa kalau sudah memenuhi
syarat peralatan K3 berarti sudah memenuhi persyaratan K3 padahal sarana
peralatan K3 ini adalah baru sebagaian dari sistem kerja K3. Bekerja dengan K3
yang benar adalah bila memenuhi 3 hal sebagai berikut :
1. Orangnye
Orangnye (Pengawasan dan tenaga kerja) punya sikap kerja yang benar
yaitu :
a. Punya pengetahuan dan keterampilan K3
b. Berperilaku sesuai ketentuan K3
c. Sehat jasmani dan rohani
2. Mesin/alat kerja serta sarana peralatan K3 sesuai ketentuan.
3. Lingkungan Kerja sesuai ketentuan
- Lingkungan kerja meliputi :
a. Lay out planning (perencanaan tata letak)
93
b. House Keeping (pemeliharaan alat-alat rumah tangga)
c. Penerapan dan ventilasi
- Penataan Lingkungan
Pasal 2.9
1. Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat
perpanjangan waktu sesuai dengan addendum kontrak telah berakhir,
pemborong harus segera menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik sesuai
dengan kontrak kepada Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis dan
Pengawas berkewajiban :
- Membuat evaluasi tentang hasil seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrak
pemborongan.
- Menanggapi / melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen tentang
hasil pekerjaan Pemborong tersebut secara tertulis.
93
Pejabat Pembuat Komitmen akan mengadakan rapat proyek mengenai
pekerjaan penyerahan tersebut diatas berdasarkan :
a. Kontrak pemborong.
b. Surat penyerahan pekerjaan dari pemborong.
c. Surat tanggapan dari pengawas, setelah dapat menerima penyerahan
pekerjaan tersebut.
Pasal 3.0
Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hingga
Seratus Delapan Puluh hari kalender adalah merupakan masa pemeliharaan yang
masih menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya, antara lain :
3. Pembersihan
Apabila pemborong telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak,
maka penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara
(prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang pertama.
Bila penyerapan dilakukan lebih maju dari waktu yang telah ditentukan karena tutup
tahun anggaran maka kontraktor pelaksana wajib menyerahkan jaminan pemeliharaan
dan membuat surat pernyataan bermaterai yang isinya menyempurnakan pekerjaan
dalam masa pemeliharaan.
Persyaratan Penyedia
Spesifikasi Kriteria Calon Penyedia Jasa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
diinginkan maka penyedia barang dan jasa harus memenuhi spesifikasi sbb:
Lingkup pekerjaan dan tugas — tugas yang harus dilakukan oleh Kontraktor
Pelaksana adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai yang disyaratkan pada Gambar,
Spesifikasi Teknis, dan Rencana Anggaran Biaya (Volume dan Analisa
Harga Satuan Pekerjaan)
b. Kontraktor Pelaksana diwajbkan mempekerjakan tenaga teknis yang
berkualitas selaras dengan pekerjaan yang dilaksanakan (Manajer
Teknik, Pelaksana, Ahli K3, Juru Ukur, Administrasi dan Keuangan,
sampai dengan tenaga kega yang turun langsung seperti Mandor,
Kepala Tukang, Tukang maupun Pekerja).
c. Mendatangkan material dan alat yang disyaratkan sesuai spesifikasi
teknis serta membuat lokasi stock pile yang menjamin kualitas material
dan alat yang digunakan tetap terjaga.
d. Kontraktor Pelaksana menyusun metode kerja yang akan dilaksanakan
dengan pertimbangan keamanan, lingkungan dan kualitas konstruksi
yang akan dihasilkan untuk dilaporkan kepada Konsultan Pengawas.
e. Memberitahukan kepada Konsultan Pengawas apabila ada perencanaan
pekerjaan yang tidak memungkinkan dapat dikerjakan akibat kondisi
lapangan yang mungkin sudah berubah untuk dikoordinasikan dengan
pihak terkait.
f. Menyusun dan menyampaikan laporan secara berkala (harian,
mingguan, dan bulanan) kepada Konsultan Pengawas yang meliputi
kemajuan pekerjaan fisik, rencana pekerjaan per periode, dokumentasi
pekerjaan, kedatangan material, dan menyusun laporan akhir dari hasil
pelaksanaan yang meliputi kemajuan pekerjaan fisik, serta melaporkan
jadwal pelaksanaan dan masalah — masalah yang timbul di lapangan.
g. Membuat gambar-gambar kerja (shop drawing) untuk diajukan dan
dievaluasi oleh Konsultan Pengawas, serta memberikan saran — saran
metode pelaksanaan yang tepat, sehingga mendapat hasil yang
optimal.
h. Membuat As Built Drawing untuk diajukan dan dievaluasi oleh Konsultan
Pengawas, yang merupakan gambar hasil akhir dari pekerjaan yang
telah dilakukan.
93
i. Membuat progres fisik yang dicapai di lapangan untuk diajukan dan
dievaluasi oleh Konsultan Pengawas dalam rangka penagihan setiap
termiyn.
j. Kontraktor Pelaksana menyusun rencana kegiatan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Pra RK3) sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Permen
PUPR No. 21 tahun 2019 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3).
135
Keteran
Deskripsi Resiko Penilaian Tingkat Resiko Penilaian Sisa Resiko
gan
Persyaratan Pengendali Pengenda
No. Jenis Bahaya Pemenuhan an Awal Kemung Kepar Nilai Tingkat lian Kemung Kepar Nilai Tingkat
Uraian Identifikasi Bahaya
(Tipe Peraturan Keparahan kinan ahan Resiko Resiko Lanjutan kinan ahan Rsiko Resiko
Pekerjaan (Skenario Bahaya)
Kecelakaan) AN (F) N (A) (F x A) (TR) AN (F) N (A) (F x A) (TR)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
Pekerja berpotensi
tertabrak alat berat,
Pekerjaan
1. tercebur ke laut,
Reklamasi
dan tertimpa
material batu
Keterangan :
1. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh PPK berdasarkan tahapan pekerjaan, dimana penyedia jasa dapat menambahkan
uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya dari yang sudah dicantumkan oleh PPK berdasarkan analisis Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas
2. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan atas dasar penilaian Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas
Keselamatan Konstruksi, apabila dinilai tidak ada yang diisikan, maka dapat ditulis "tidak ada" atau "n/a”.
136
BAB 3
PENUTUP
Pasal 1
Apabila terdapat pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan yang tercantum dalam
Spesifikasi Teknis, tidak sesuai dengan gambar atau tidak sesuai dengan Petunjuk-
petunjuk Pengawas/Direksi/Engineer atau Kuasa Pengguna Anggaran, maka
pekerjaan tersebut harus dibongkar dan pembuatannya kembali seluruhnya menjadi
tanggung jawab Pemborong
Pasal 2
Apabila dalam Spesifikasi Teknis ini belum tercakup beberapa jenis pekerjaan
ataupun persyaratan lainnya, maka hal tersebut akan diatur dalam tambahan atau
Addenda-addenda Spesifikasi Teknis dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan
(Aanwijzing) serta Perintah Tertulis dari Pengawas / Direksi / Engineer atas
Persetujuan Kuasa Pengguna Anggaran sendiri pada waktu pelaksanaan pekerjaan
berlangsung.
Demikian Spesifikasi Teknis Pekerjaan ini dibuat untuk dipatuhi dan dilaksanakan.