A. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan mencakupi pekerjaan persiapan, pekerjaan galian,
pekerjaan pasangan batu kali, pekerjaan spillway/bangunan pelimpah,
pekerjaan timbunan tanggul, pekerjaan gorong-gorong dan pekerjaan
rumah pompa dan pompa.
6. Peraturan Teknis
6.1. Umum
Pedoman pelaksanaan yang diatur oleh peraturan
pembangunan yang syah yang berlaku di Indonesia sepanjang
tidak ditetapkan lain dalam rencana kerja dan syarat-syarat
yang harus ditaat selama pelaksanaan, yaitu:
a. SNI 03-3424-1994 tentang Tatacara perencanaan
drainase permukaan jalan.
b. Peraturan beton SNI 03-2847 2002.
c. SNI 03-6862-2002 tentang Spesifikasi peralatan
pemasangan dinding bata dan plesteran.
d. Mutu Kayu Bangunan SNI 03-3527-1964.
e. Pedoman perencanaan penanggulangan longsoran SNI 03-
1962-1990.
f. Keputusan Badan Agretase Nasional Indonesia (BANI).
g. Peraturan-Peraturan lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah
daerah setempat yang berkaitan dengan permasalahan
bangunan.
6.2. Khusus
Untuk melaksanakan pekerjaan seperti yang tersebut dalam
lingkup pekerjaan, maka berlaku dan mengikat.
a) SK Penanggung Jawab Kegiatan Tentang Penunjukan
Kontraktor (Gunning).
b) Surat Kesanggupan Kerja.
c) Surat Perintah Kerja.
d) Surat Penawaran Serta Lampiran-lampirannya.
e) Gambar Bestek.
f) RKS beserta lampiran-lampirannya.
g) Kontrak Pelaksanaan dan Adendumnya (bila ada).
h) Shop drawing yang diajukan oleh kontraktor yang
disetujui konsultan pengawas dan/atau pengelola teknis
kegiatan untuk dilaksanakan.
7. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi:
a) Pekerjaan Persiapan
b) Pekerjaan Galian
c) Pekerjaan Pasangan Batu Kali
d) Pekerjaan Spillway/Bangunan Pelimpah
e) Pekerjaan Timbunan Tanggul
f) Pekerjaan Rumah Pompa dan Pompa
B. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam
pedoman penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan tanah
harus memuat:
1) Pekerjaan Persiapan
Dari gambar rencana (dokumen kontrak), maka dapat
diketahui volume dan lokasi galian, serta volume dan
lokasi timbunan.
a) Penetapan Disposal area:
Dilakukan survey awal untuk mencari daerah-daerah
tempat pembuangan hasil galian yang tidak dapat
dipakai sebagai material timbunan.
Dari beberapa alternatif yang ada, pilih dan tetapkan
daerah-daerah pembuangan yang menguntungkan
ditinjau dari segi biaya dan waktu. Dalam banyak hal
daerah yang terdekat biasanya menjadi pilihan yang
baik.
Ukur jarak tempat pembuangan (Disposal Area) dari
tempat galian. Untuk dapat menghitung jumlah
dump truck yang diperlukan (ingat cara
menghitung kebutuhan Dump Truck didasarkan atas
volume lepas) dan menghitung biaya angkutan.
b) Penetapan Quarry Tanah Timbunan
Bila diperlukan quarry tanah, maka perlu survey awal
untuk mencari daerah-daerah yang tanahnya dapat
diambil dan memenuhi syarat untuk material
timbunan.
Dari beberapa alternatif yang ada, pilih dan tetapkan
daerah yang menguntungkan dengan pertimbangan
biaya, waktu dan mutu tanahnya. Usahakan letaknya
searah dengan disposal area (atau sebaliknya)
sehingga dump truck yang balik dalam keadaan
kosong dapat dimanfaatkan.
Ambil sampel tanahnya, untuk dapat dihitung berat
volume kering maksimumnya dilaboratorium, untuk
dipergunakan sebagai standar pengukuran kepadatan
dalam pelaksanaan. Karena standar hanya berlaku
untuk jenis tanah yang sama, maka harus diberi
tanda supaya tidak tertukar dengan yang lain.
Agar pengambilan tanah dapat berjalan secara efektif,
maka jalan kerja jalan kerja menuju quarry dan
disposal area, perlu dapat perhatian yang serius serta
dilengkapi dengan drainase lingkungan.
c) Penetapan Base Camp
Tetapkan letak base camp, sedekat mungkin dengan
lokasi pekerjaan. Hendaknya diperhatikan juga
lingkungan sosial yang ada.
d) Dokumentasi
Perlu dibuat dokumentasi untuk daerah quarry,
disposal area, jalan kerja dan kondisi sepanjang
saluran.
C. PEMBERSIHAN MEDAN
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tanah,
pembersihan lokasi pekerjaan dari semua tumbuhan
harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat
persetujuan dari Direksi.
Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon
perdu, semak belukar dan pembabatan rumput liar
yang tumbuh sepanjang dasar saluran, talud luar dan
dalam, serta di atas tanggul saluran, sehingga profil
saluran terlihat rapih kembali seperti sebelumnya.
Sampah yang berasal dari pembersihan harus diatur
dan disebar disekitar lokasi yang dijamin tidak akan
mengganggu kegiatan pertanian. Pengaturan dari
semua sampah tersebut harus sesuai petunjuk
Direksi. Kemudian Penyedia Jasa harus membongkar
akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan
tanah dan dipadatkan kemudian membuang dari
tempat pekerjaan semula bahan-bahan hasil
pembersihan lapangan.
Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak
harus dibersihkan/tidak harus ditebang dan tetap
berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus
melindunginya dari kerusakan.
Semua bahan yang akan dibakar harus ditumpuk
dengan rapi dan apabila keadaan mengijinkan harus
dibakar sampai habis. Penumpukan untuk
pembakaran harus dikerjakan dengan cara dan pada
tempat-tempat tertentu agar tidak menimbulkan
resiko terhadap bahaya kebakaran. Semua
pembakaran harus sesempurna mungkin sehingga
bahan yang dibakar akan menjadi abu. Penyedia Jasa
setiap saat harus mengambil langkah-langkah
pencegahan secara khusus untuk mencegah
penyebaran api dan harus mempunyai peralatan
sesuai untuk digunakan dalam pencegahan dan
pemadaman.
Pembersihan lokasi pekerjaan termasuk penebangan
pohon dan semak belukar, dimana lokasi tersebut
akan dipakai untuk bangunan-bangunan permanen,
jalan masuk, tanggul-tanggul dan saluran-saluran.
Sedangkan bidang lain yang diperlukan untuk
menunjang pekerjaan tidak diperhitungkan dalam
pembayaran. Luas areal yang akan dibayar untuk
pekerjaan ini adalah dihitung berdasarkan luasan
seperti dalam tabel berikut:
Diameter Batang Luas Area
No
(cm) (konversi) m2
1 10 15 4
2 15 20 9
3 20 25 16
4 > 25 25
D. PELAKSANAAN PENIMBUNAN
Permukaan tanah pada lokasi rencana pembuatan
tanggul harus dibersihkan dan dikupas atau digali
hingga mencapai kedalaman yang ditunjukan dalam
gambar.
Permukaan tanah yang telah dikupas atau digali
tersebut, sebelum pekerjaan timbunan untuk tanggul
saluran maupun tanggul banjir harus dibuat alur-alur
terbuka sedalam 20.00 cm dengan jarak antara alur
lebih kurang 1.00 meter.
Sebelum mulai menimbun, permukaan tanahnya
digaruk sampai kedalaman yang lebih besar dari retak-
retak tanah yang ada dan paling tidak sampai
kedalaman 0.15 m, dan kadar air tanah yang digaruk
harus dijaga, baik secara pengeringan alami atau
pembasahan dengan alat semprot.
Kalau pelaksanaan pemadatan terhenti, permukaan dari
timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya
diperiksa kembali sebelum pekerjaan timbunan atau
pemadatan dilanjutkan.
Sebelum pekerjaan penimbunan dilakukan, semua
lubang-lubang dan bekas-bekas yang terjadi pada
permukaan tanah, harus diratakan.
Untuk semua pekerjaan tanggul harus dibangun hingga
mencapai garis elevasi yang ditunjukan pada gambar
atau yang ditentukan oleh Direksi. Tanah timbunan
untuk tanggul harus bersih dari tunggul-tunggul pohon,
akar, rumput, humus-humus dan unsur lain yang bisa
membusuk.
Penyedia Jasa harus memperhitungkan tambahan
pengisian pemadatan sendiri, dan penurunan dari
tanggul, baik disebutkan atau tidak, maka tinggi, lebar
dan ukuran yang ditunjuk dalam gambar-gambar, harus
dilebihkan (freeboard), sehingga setelah penurunan
selesai dan tanggul dirapihkan maka akan tercapai
dimensi/ukuran sesuai dengan gambar.
Secara berurutan material harus ditempatkan agar
supaya menghasilkan distribusi material yang baik
sesuai dengan yang disetujui oleh Direksi dan
dimana diperlukan untuk mencapai tujuan ini Direksi
akan menunjuk lokasi di area timbunan dimana
material akan ditempatkan.
Penimbunan harus dilakukan lapis perlapis dengan
ketebalan maksimum hamparan material sebelum
dipadatkan adalah 30 cm. Penghamparan dan
pemadatan material pada sisi kemiringan luar atau
dalam supaya dilebihkan minimal 30 cm dari garis
rencana agar pada saat setelah perapihan didapat
kepadatan yang sama diseluruh bidang rencana. Bila
dianggap perlu, Direksi bisa meminta pada Penyedia
Jasa untuk melasanakan pemadatan khusus di tempat-
tempat tertentu tanpa mengubah harga satuan.
Hasil akhir pekerjaan timbunan untuk saluran diatas
tanah asli harus rapat air dan tidak boleh ada
rembesan pada tanah timbunan yang dianggap
membahayakan oleh Direksi, maka Penyedia Jasa wajib
memperbaikunya tanpa ada biaya penggantian.
Ketika masing-masing lapisan material telah
dikondisikan untuk kadar air yang diperlukan,
kepadatan kering lapangan yang dihasilkan minimal
90% (sembilan puluh persen) dari kepadatan kering
maksimum laboratorium.
Setiap lapis dari material timbunan harus memenuhi
kadar air untuk pemadatan yang dibutuhkan dengan
menggunakan alat vibrator roller dengan berat lebih
dari 9 (sembilan) ton atau alat pemadat lain yang telah
disetujui. Ini akan dapat dipenuhi dengan dilewati
alat pemadat kira-kira 6 (enam) lintasan setiap lapis
(sama dengan lebar kepadatan yang dibutuhkan,
bagaimanapun Direksi boleh mengubah jumlah lintasan
dari alat vibrator roller tergantung dari uji coba
timbunan/trial embankment.
Untuk mendapatkan acuan kerja lapangan
diperlukan uji coba (trial test) timbunan dengan
menggunakan peralatan yang akan digunakan
Penyedia Jasa di lapangan. Uji percobaan ini harus
disaksikan oleh Direksi dan dibuat berita acaranya.
Selanjutnya tes kepadatan dilakukan per 50 meter
panjang saluran per lapis timbunan.
Pembayaran pekerjaan timbunan sudah termasuk
penggalian di tempat asal material, pengangkutan,
penghamparan, penyiraman (bila perlu), pemadatan
dan tes kepadatan dihitung dalam meter kubik
timbunan terlaksana sesuai garis rencana atau
sesuai perintah Direksi.
Penyedia Jasa harus merawat timbunan yang telah
disetujui hingga akhir penyelesaian dan penerimaan
dari pekerjaan. Penyedia Jasa harus
bertanggungjawab terhadap erosi dari permukaan
timbunan dan setiap material timbunan yang hilang
akibat erosi harus diganti oleh biaya Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus hati-hati dalam pemadatan
material timbunan yang berdekatan/berada di sekitar
struktur beton. Kerusakan apapun yang berakibat pada
struktur beton oleh peralatan Penyedia Jasa harus
diperbaiki dengan biaya Penyedia Jasa.
Untuk material yang ditempatkan berdekatan dengan
struktur beton, penempatannya harus ditunda atau
menunggu hingga struktur telah mencapai umur 28
hari atau seperti arahan Direksi. Material akan
ditempatkan sepanjang mungkin disekitar struktur
beton untuk memperkecil pembebanan tidak seimbang
pada struktur, yang mana telah dipertimbangkan
dalam perencanaan.
D. Standar Rujukan
AASHTO :
AASHTO M36-90 : Zinc Coated (Galvanized) Corrugated Iron or
Steel Culverts and Underdrains
AASHTO M170-89 : Reinforced Concrete Culvert, Storm Drain
and Sewer Pipe.
E. Jadwal Pekerjaan
a) Pekerjaan gorong-gorong atau drainase beton tidak
boleh dimulai sampai persetujuan tertulis Direksi
Pekerjaan dan lingkup pekerjaan telah diterbitkan.
b) Seperti yang disyaratkan dalam Seksi 3.2 dari
Spesifikasi ini, drainase harus dalam kondisi
operasional dan berfungsi secara efektif sebelum
pekerjaan galian atau timbunan dilaksanakan. Dengan
demikian gorong-gorong harus disele-saikan terlebih
dahulu sebelum pekerjaan timbunan dimulai, terkecuali
jika Kontraktor dapat menyediakan drainase yang
memadai dengan membuat pekerjaan sementara yang
khusus.
c) Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 3.3.1.(6).(a) dari
Spesifikasi ini, pekerjaan persiapan tanah dasar atau
pekerjaan pelapisan ulang, baik pada jalur lalu lintas
maupun pada bahu jalan, tidak boleh dimulai sebelum
gorong-gorong, tembok kepala dan struktur minor
lainnya yang terletak di bawah elevasi tanah dasar
selesai dikerjakan.
7.6.2. BAHAN
A. Landasan
Bahan berbutir kasar untuk landasan drainase beton,
gorong-gorong pipa dan struktur lainnya harus seperti
yang disyaratkan dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.
B. Beton
Beton yang digunakan untuk seluruh pekerjaan struktur
yang diuraikan dalam Seksi ini harus memenuhi
ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 7.1 dari
Spesifikasi ini.
C. Baja Tulangan Untuk Beton
Seluruh baja tulangan yang digunakan dalam pekerjaan
ini harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam
Seksi 7.3 dari Spesifikasi ini.
D. Gorong-gorong Pipa Beton Bertulang
Gorong-gorong pipa beton bertulang haruslah beton
bertulang pracetak dan harus memenuhi persyaratan
AASHTO M170-89.
E. Gorong-gorong Pipa Logam Gelombang (Corrugated)
Gorong-gorong pipa logam bergelombang (corrugated)
yang dipakai harus terbuat dari besi atau baja yang
digalvanisir dan harus memenuhi persyaratan AASHTO
M36-90.
F. Pasangan Batu
Bahan untuk tembok kepala dari pasangan batu dan
struktur lainnya harus memenuhi ketentuan Seksi 7.9 dari
Spesifikasi ini.
G. Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar
Bahan untuk pelapisan (lining) dengan pasangan batu,
perlindungan terhadap gerusan dan struktur minor
lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan harus memenuhi
ketentuan Seksi 2.2 dari Spesifikasi ini.
H. Adukan
Adukan untuk sambungan pipa dan kelilingnya harus
dari adukan semen yang meme-nuhi ketentuan yang
disyaratkan dalam Seksi 7.8 dari Spesifikasi ini.
I. Bahan Penyaring (Filter)
Bahan penyaring (filter) yang digunakan dalam
pekerjaan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan
dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.
J. Penimbunan Kembali
Bahan timbunan yang digunakan dalam pekerjaan harus
memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Seksi 2.4
dari Spesifikasi ini.
7.6.3. PELAKSANAAN
A. Persiapan Tempat Kerja
1. Penggalian dan persiapan parit serta pondasi untuk
drainase beton dan gorong-gorong harus dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan Seksi 3.1 dari Spesifikasi ini,
dan yang khususnya dengan Pasal 3.1.2.(3), Galian
untuk Struktur dan Pipa.
2. Bahan untuk landasan harus ditempatkan sesuai
dengan ketentuan Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini dan
yang khususnya dengan Pasal 2.4.3.(2), Pemasangan
Bahan Landasan.
7.7.2. Bahan-Bahan
1) Semen Potland
Cemen potland/potland semen (PC) mengunakan
semen type 1 dan mendapat persetujuan dari
direksi.
2) Pasir Pasang
Pasir pasang, berbutir lembut, tajam, warna putih,
boleh mengandung lumpur yang berasal dari pasir
yang sejenis tapi tidak boleh melebihi 10 % dari
berat kering.
3) Pompa
Pompa dengan kapasitas 1,5 m3/dt
8. Pekerjaan lain-lain
8.1. Lingkup Pekerjaan adalah Administrasi/dokumentasi, biaya
keamanan/jaga malam, obat-obatan/P3K, papan nama
kegiatan dan direksi keet lengkap. Penjelasan masing-masing
lingkup pekerjaan ini telah dijabarkan pada masing-masing
pasal diatas, kecuali:
1. Administrasi/dokumentasi dimaksudkan kegiatan
kontraktor untuk membuat segala administrasi Kegiatan,
yaitu membuat buku harian, mingguan, bulanan dan as
built drawing, foto-foto Kegiatan dan lain-lain yang
dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan.
2. Obat-obatan/P3K minimum disediakan dilapangan untuk
keperluan 20 orang pekerja.
9. Penutup
9.1. Bila pekerjaan selesai dan akan diserahkan sebagai
penyerahan terakhir maka seluruh pekerjaan harus bersih dari
semak-semak atau timbunan.
9.2. Meskipun dalam bestek, dan gambar bestek ini pada uraian
pekerjaan serta uraian bahan-bahan tidak dinyatakan kata-
kata yang harus disediakan oleh kontraktor atau yang harus
dipasang oleh kontraktor, tetapi tidak disebutkan dalam
penjelasan pekerjaan pembangunan ini, maka perkataan
tersebut diatas dianggap ada dan dimuat dalam bestek ini.
Pekerjaan yang nyata- nyata menjadi bagian dari pekerjaan
pembangunan dan tercantum dalam RAB, tetapi tidak
diuraikan dan dimuat dalam bestek, sehingga harus
diselenggarakan dan diselesaikan oleh kontraktor demi untuk
menuju penyerahan/penyelesaian yang lengkap serta
sempurna menurut pertimbanganpertimbangan dari Direksi/
Pengawas.