Anda di halaman 1dari 27

CV.

PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS (RKS)


Keterangan :

Spesifikasi teknis disusun berdasar jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, dengan
ketentuan :

1. Tidak mengarahkan kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan


digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standart nasional (SNI) terbaru;
3. Metoda pelaksanaan harus logis, realistis dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
7. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk;
8. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan;
9. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran
10. Setiap perubahan spesifikasi material dari yang ditentukan dalam RKS ini harus atas
persetujuan Direksi Proyek.

Rencana Kerja :

Dalam waktu selambat-lambatnya 3 hari sejak saat penunjukan pemenang, Kontraktor


harus mengajukan sebuah rencana kerja atau action plan tertulis lengkap dengan gambar-
gambar pendukung metode kerja, sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan seperti yang
disebutkan dalam dokumen tender, menjelaskan secara terperinci urusan pekerjaan dan
cara melaksanakan pekerjaan tersebut termasuk hal-hal khusus bila diperiukan, persiapan--
persiapannya, peralatan, pekerjaan sementara yang ada sejauh mana hal tersebut
mencakup lingkup dan pekerjaannya dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi,
pengawas dan pihak-pihak atau instansi yang terkait dengan kelangsungan proyek tersebut
di atas.

Tanggung Jawab Kontraktor :

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib memeriksa kekuatan konstruksi


yang akan dilaksanakan dan harus mengkonsultasikan dengan Konsultan Perencana. Segala
sesuatu kerusakan yang timbul akibat kelalaian Kontraktor tidak melaksanakan pemeriksaan
kekuatan Konstruksi menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pada keadaan apapun, dimana
pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan telah mendapat persetujuan Direksi Lapangan tidak
berarti membebaskan Kontraktor atas tanggung jawab pada pekerjaannya sesuai dengan isi
kontrak.

Tenaga Kerja :

Tenaga-tenaga kerja yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga yang


ahli/terlatih dan berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan
baik sesuai dengan ketentuan / petunjuk Direksi Lapangan.

1
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

Satuan Ukuran :

Semua satuan ukuran yang disebutkan dalam spesifikasi ini serta yang digunakan di dalam
pekerjaan adalah standar meter dan kilogram. Bila disebut satu ton, yang dimaksud adalah
satu ton yang bemilai 1000 kilogram

Perintah Untuk Pelaksanaan :

Bila Kontraktor tidak berada di tempat pekerjaan dimana Direksi bermaksud untuk
memberikan petunjuk-petunjuk, maka petunjuk-petunjuk itu harus diturut dan dilaksanakan
oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Kontraktor. Orang-orang atau
pelaksana tersebut harus mengerti bahasa yang dipakai oleh Direksi, atau Kontraktor akan
menyediakan penterjemah khusus untuk keperluan tersebut.

Pekerjaan dan Bahan-bahan yang Termasuk di dalam Harga Satuan :

Pekerjaan dan bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan macam-macamnya


seperti yang disebutkan pada artikel-artikel didalam spesifikasi ini, gambar rencana,
petunjuk tambahan ataupun petunjuk-petunjuk Direksi di lapangan harus tercakup dalam
pembiayaan untuk tenaga kerja, harga bahan, organisasi kerja, biaya tak terduga,
keuntungan, biaya-biaya penggantian sewa/pemakaian tanah pada pihak ketiga, atau
kerusakan atas milik seseorang, kerja-kerja lain yang disebut dalam spesifikasi ini untuk
kesempumaan hasil kerja di mana tidak ada mata pembiayaan khusus, pengaliran air
darurat selama pelaksanaan kerja, pembongkaran, peralatan, bahan peledak serta alat-
alatnya, penempatan bahan-bahan sesuai dengan petunjuk perlindungan, perkuatan,
pengaturan as saluran, dan tenaga ahli untuk keperluan ini, perumahan dan pembiayaan
lain yang biasanya diperlukan guna menyelesaikan pekerjaan sebaik-baiknya.

Laporan :

a. Kontraktor diharuskan membuat bahan laporan berkala kemajuan pekerjaan untuk


setiap satu minggu kegiatan dengan mengisi formulir evaluasi kemajuan pekerjaan
sesuai petunjuk Direksi. Ringkasan laporan tersebut harus mencantumkan keadaan
cuaca, jumlah pengerahan tenaga kerja, tenaga pengawas dan pelaksana, alat-alat
yang dipergunakan, jumlah pengiriman bahan-bahan bangunan ke lokasi pekerjaan,
kemajuan fisik dan pekerjaan yang telah selesai, masalah-masalah yang timbul di
lapangan serta pemecahannya, dan rencana kerja minggu berikutnya.
b. Laporan kemajuan pekerjaan harus diserahkan oleh Kontraktor pada setiap akhir pekan
untuk dievaluasi.
c. Laporan lain seperti Laporan Harian dan lain-lain sesuai dengan uraian dalam syarat-
syarat umum kontrak

Gambar-gambar dan Ukuran :

a. Gambar-gambar yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan adalah:

1. Gambar yang termasuk dalam dokumen tender

2. Gambar perubahan yang disetujui Direksi

3. Gambar lain yang disediakan dan disetujui Direksi

b. Kalkir asli dan gambar-gambar proyek disimpan oleh Direksi. Kontraktor diberi 2 (dua)
set cetak biru dan semua gambar-gambar tanpa pungutan biaya. Permintaan Kontraktor
akan tambahan cetak biru dan gambar-gambar tersebut akan dikenakan biaya.

2
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

c. Kontraktor diharuskan menyimpan satu set cetak biru di kantor lapangan untuk
dipergunakan setiap saat apabila diperlukan.

d. Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) dan detailnya harus mendapat


persetujuan Direksi sebelum dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

e. Pada penyerahan terakhir pekerjaan yakni sesudah selesainya masa pemeliharaan harus
disertai Gambar hasil pelaksanaan (as built drawing).

f. Semua ukuran dinyatakan dalam sistem metrik.

g. Kalau terdapat perbedaan dengan spesifikasi maka yang benar dan berlaku adalah yang
ditetapkan oleh Direksi.

Bahan-bahan dan Mutu Pekerjaan :

a. Semua bahan yang dipergunakan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan harus
terdiri dari kualitas tinggi sesuai dengan yang tercantum dalam syarat-syarat kualitas
bahan masing-masing bagian pekerjaan. Hasil pekerjaan dan mutu termasuk bahan-
bahan yang terpakai harus diterima dan disetujui Direksi,

b. Semua bahan yang dipergunakan harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam
peraturan standar yang berlaku di Indonesia. Standar peraturan yang berlaku adalah
edisi yang terakhir. Untuk bahan-bahan yang mutunya belum diatur dalam peraturan
standar maupun ketentuan dalam spesifikasi teknis, harus mendapat persetujuan dari
Direksi sebelum dipergunakan.

c. Apabila bahan-bahan yang dikirim ke lokasi proyek temyata tidak sesuai dengan
contoh yang ditunjukkan, baik dalam hal mutu, jenis, berat maupun kekuatannya, maka
Direksi berwenang untuk menolak bahan tersebut dan mengharuskan Kontraktor untuk
menyingkirkannya dan diganti dengan bahan-bahan yang sesuai dengan contoh yang telah
diperiksa terdahulu.

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pekerjaan Pembongkaran
 Dalam melaksanakan pembongkaran, kontraktor wajib melaporkan terlebih
dahulu kepada Direksi Proyek / Konsultan Pengawas tentang bagian – bagian
yang akan dibongkar untuk mendapatkan persetujuannya.
 Pekerjaan pembersihan, pengamanan area kerja dan pembongkaran sisa – sisa
pekerjaan struktur / konstruksi yang sudah tidak diperlukan lagi dan yang dapat
mengganggu kelancaran proses pekerjaan lainnya.
 Apabila dalam melaksanakan pembongkaran terjadi kerusakan yang
diakibatkannya, kontraktor wajib merapikan kembali. Biaya yang ditimbulkan
menjadi tanggung jawab kontraktor dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan
tambah.

3
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

 Selama tahap pembongkaran kontraktor wajib melindungi barang-barang yang


ada di lokasi gedung, menjaga kebersihannya, dan tidak menghilangkan dengan
sengaja atau tidak barang-barang yang ada.
 Untuk tetap menjaga barang-barang yang ada dari kebersihan, keamanan, dan
resiko kerusakan, kontraktor wajib membungkus barang-barang tersebut dengan
plastik tebal atau tarpoline, sampai semua terbungkus rapat.
b. Uitzeet/ Pengukuran Tapak
Pengukuran Tapak Kembali

a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali


lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan – keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, letak pohon, letak batas – batas tanah dengan alat – alat yang
sudah ditera kebenarannya.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada pengawas / Direksi untuk
dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut – sudut hanya dilakukan dengan alat- alat
waterpass / Theodolite yang ketepatannya dapat di pertanggung jawabkan.
d. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian - bagian kecil yang disetujui oleh
Direksi.
e. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.

Pengukuran dan titik peil (0.00) bangunan

a. Kontraktor harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaan dengan letak /


kedudukan bangunan terhadap titik patok / pedoman yang telah ditentukan, siku
bangunan maupun datar (waterpass) dan tegak lurus bangunan harus
ditentukan dengan memakai alat waterpass instrument / theodolith. Hal tersebut
dilaksanakan untuk mendapatkan tegel , langit – langit dan sebagainya dengan
hasil yang baik dan siku
b. Untuk mendapatkan titik peil harap disesuaikan dengan notasi – notasi yang
tercantum pada gambar rencana (lay out), dan bila terjadi penyimpangan atau
tidak sesuainya antara kondisi lapangan dan gambar lay out, kontraktor harus
melapor pada pengawas / perencana

Pemasangan Bouwplank

a. Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan


bouwplank / pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian dan

4
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

b. benchmark yang diberikan Konsultan Pengawas secara tertulis, serta


bertanggung jawab atas ketinggian posisi dimensi, serta kelurusan seluruh
bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan tenaga kerja yang diperlukan
c. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan
dalam hal tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab
kontraktor serta wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat – akibatnya,
kecuali bila kesalahan tersebut disebabkan referensi tertulis dari Direksi
Pelaksanaan
d. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Konsultan Pengawas atau wakilnya
tidak menyebabkan tanggung jawab Kontraktor menjadi berkurang
e. Kontraktor wajib melindungi semua benchmark , dan lain – lain atau seluruh
referensi dan realisasi yang perlu pada pengukuran pekerjaan ini
f. Bahan dan pelaksanaan

c. Pembersihan Lapangan/ Lokasi


 Kontraktor harus membersihkan lapangan kerja untuk saluran dan bangunan
yang ada dari semua tumbuhan dan bambu, termasuk pohon-pohon.
 Kontraktor harus membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan
tanah dan dipadatkan kemudian membuang dari tempat pekerjaan semua
bahan-bahan hasil pembersihan lapangan
 Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus
dibersihkan dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal
diratakan dan dirapikan kembali.
 Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dan beban Kontraktor, serta sudah harus diperhitungkan termasuk " Overhead"
pada analisa harga satuan pekerjaan.

2. PEKERJAAN TANAH
a. Pekerjaan Galian Tanah
 Galian tanah dilakukan ditempat-tempat seperti ditunjukkan pada gambar kerja.
Penggalian melebihi batas yang ditentukan harus diurug kembali hingga
mencapai kerataan peil yang ditetapkan dengan bahan urugan yang dipadatkan.
 Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk pekerjaan penggalian ini
adalah kurang lebih 50 mm terhadap kerataan peil yang ditentukan.
 Penggalian dilaksanakan dalam keadaan kering, jika ternyata air tanah lebih
tinggi dari level penggalian, harus dilakukan dewatering sesuai dengan
ketentuan.
 Kontraktor harus mengajukan metoda kerja pelaksanaan penggalian, terutama
kemiringan galian dan metoda kerja dewatering. Seluruh akibat, baik di dalam

5
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

site maupun di lingkungan sekitar pengalian selama proses menjadi tanggung


jawab Kontraktor.

b. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan


Urugan dan Pemadatan :

 Bahan untuk urugan digunakan tanah urug. Bahan urugan harus bersih dari
unsur-unsur perusak dan harus disetujui oleh Direksi Proyek.
 Urugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum per lapis 20 cm
(sebelum dipadatkan). Dengan pemadatan pada setiap lapis tanah
 Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau bagian pekerjaan
lainnya yang akan ditutup / diurug atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa
Direksi / pengawas. Pada pekerjaan urugan / peninggian permukaan tanah asal
jika ada ketidak sesuaian antara keadaan lapangan dan gambar rencana,
kontraktor harus memberitahu secara tertulis kepada direksi / pemberi tugas,
jika tidak maka tuntutan mengenai ketidaksamaan permukaan tanah tidak akan
dipertimbangkan
 Sebelum dilaksanakan pengurugan seluruh permukaan tanah asal pada daerah
yang akan diurug harus dibersihkan dari kotoran – kotoran atau piung – puing
dan harus dibuang keluar lokasi.

3. PEKERJAAN PONDASI
A. Bahan
- Semen Portland
- Batu belah 15/20
- Pasir Pasang
B. Pelaksanaan
1. Sistim pondasi yang dipakai untuk bagian bangunan yang direhab adalah :
a. Pondasi tersebut jenis pondasi batu kali ber campuran 1PC : 4 PS
b. Penampang profil bentuk pondasi disesuaikan pada gambar dan mendapat
persyetujuan direksi teknis lapangan.

2. Balok sloof induk dipasang diatas plat pondasi batu kali uk 15 x 20 cm,
selanjutnya baloksloof berikutnya beton bertulang dipasang diatas pondasi batu
bata bentuk dan ukuran sesuaidengan gambar bestek.
3. Konstruksi pondasi/balok sloof untuk bangunan ini adalah :
a. Balok sloof beton bertulang praktis menggunakan adukan 1 pc : 2 psr : 3 krl
g. Dibawah konstruksi pondasi terlebih dahulu harus diurug dengan pasir urug
tebal 10 cm kemudian dipasang batu kosongan dicampur dengan pasir

6
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

pasang tanpa semen serta disiram dengan air guna mendapat saling rapat
memadat antar pasangan batu kosongan
4. Pekerjaan pondasi harus siku dan waterpass, acuan/cetakan beton harus
menghasilkankonstruksi akhir yang mempunyai bentuk menurut gambar bestek.

C. Hasil Akhir yang Dikehendaki


1. Peil sesuai dengan gambar
2. Pekerjaan pondasi harus siku
3. Acuan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk menurut
gambar
4. Mutu beton sesuai dengan yang diharapkan
5. Rapi, bersih, waterpass, dan tidak ada yang keropos

4. PEKERJAAN BETON
Bahan :
a. S e m e n.
Semen yang dipakai harus PC yang telah disahkan/ber-SNI  disetujui oleh  direksi
teknis dalam segala hal memenuhi  syarat-syarat ,untuk  ini   diarahkan  memakai
produk Semen Gresik, atau  produk  dalam  Negeri lainnya yang disetujui Direksi.

b. Batu pecah mesin ukuran ½


Batu koral yang digunakan harus batu pecah mesin1/ 2 yg berasal dari bebatuan
padat . pada pelaksanaan pencampuran batu pecah mesin pada pengaduk beton
terlebih dahulu batu pecah mesin disiram dengan air secukupnya guna untuk
menghilangkan kadar sisa lumpur

c. A i r.
Air  untuk  adukan merawat beton harus bersih,  bebas  dari  bahan-bahan  atau
campuran-campuran yang mempengaruhi  daya lekat  semen.  

d. Baja tulangan.
1. Besi tulangan beton harus disusun/ disimpan dengan cara-cara  sedemikian
rupa sehingga  bebas  dari   hubungan langsung dengan tanah lembab maupun
basah, asphalt,oli, minyak.   Juga  besi  tulangan  beton   harus   disimpan
berkelompok berdasarkan  ukuran  masing-masing.   Besi  tulangan harus
harus sesuai dengan persyaratan dalam NI-2 Bab 3.7.
Semua  besi tulangan yang dipakai untuk pekerjaan  beton ini adalah mutu U-
24 dan U-39 dengan toleransi  diameter  tulangan  + 0,5 mm hasil produksi
Krakatau Steel/ yang   disetujui Direksi dengan catatan : untuk tulangan <12
mm   dipakai U-24

7
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

2.  Semua tulangan harus dipasang dengan posisi yang  tepat, sehingga  tidak
dapat berubah atau bergeser  pada  waktu   adukan ditumbuk-tumbuk atau
dipadatkan.
Baja  tulangan dan penutup beton tingginya  harus  tepat  untuk mana
penahan-penahan jarak beton yang telah  disetujui  dapat  dipakai. Semua
rangkaian  pembesian beton harus diikat dengan kawat terbuat dari baja lunas
dengan  diameter minimum1 mm.
3. Baja  tulangan  harus dibengkok/dibentuk  dengan  teliti  sesuai  dengan
bentuk dan ukuran-ukuran  yang  tertera dalam gambar-gambar beton, baja
tulangan harus dibengkok dalam keadaan dingin.
4. Besi  penulangan  beton harus disusun  sedemikian  rupa, sehingga beban dari
hubungan langsung dengan tanah basah /lemab dan disusun berkelompok
berdasarkan ukurannya.
5. Toleransi  pemasangan penulangan dalam  arah  horizontal dan vertikal
masing-masing 10 mm dan 5 mm (+ dan -  dari arah yang benar).

d. Pasir beton
Pasir beton yang digunakan dalam pelaksanaan pengecoran adalah pasir yang
bebas dengan kadar lumpur, untuk matrial pasir diarahkan menggunakan pasir cor
lumajang.

PEKERJAAN PEMBESIAN :

a. Besi yang dipakal harus lurus dengan jarak sejajar antara besi yang satu dengan
yang lainnya (sesual gambar keria).

b. Sarnbungan besi harus mempunyai panjang yang cukup minimum sepanjang yang
disyaratkan.

c. Pengikat besi dengan begel harus benar-benar kuat jangan sampai menimbulkan
perubahan pada, waktu pengecoran dan semua silangan besi utama dengan begel
harus diikat kuat-kuat dengan kawat berukuran minimum diameter 1 mm.

d. Untuk membuat selimut beton, jarak besi dengan bekisting harus dijaga, jangan
sampai menempel, untuk itu perlu dipasang beton deking sesuai dengan tebal
selimut beton yang disyaratkan dalam SKSNI.

e. Besi stek yang dibuat harus diikat ke tulangan.

f Besi tulangan yang dipakai yaitu mutu baja U-24.

g. Batang-batang tulangan harus disimpan dan tidak menyentuh tanah.

8
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

h. Timbunan batang-batang untuk waktu lama di udara terbuka harus dicegah.

Tahap pengecoran :
 Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran
beton (cetakan) harus bersih dari air tergenang, reruntuhan atau bahan lepas.
Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat
yang akan dicor, harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban/air dari
beton yang baru dicor tidak akan diserap.
 Permukaan-permukaan beton yang telah dicor terlebih dahulu, dimana akan
dicor beton baru, harus bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru. Pada
sambungan ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh Direksi Proyek.
 Semua kotoran, beton yang mengelupas atau bahan asing yang menutupinya
harus dibersihkan dan dibuang, semua genangan air harus dibuang dari
permukaan beton lama tersebut sebelum beton baru dicor.
 Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang
akan masih berlanjut, terhadap sistim struktur/penulangan yang ada.
 Beton boleh dicor hanya bila Direksi Proyek atau wakilnya yang ditunjuk serta
staf Kontraktor yang setaraf ada ditempat kerja, dan persiapan betul-betul telah
memadai
 Dalam semua hal, Beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan
ketempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran
tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang
berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang disebabkan jatuh bebas dari
tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau bertumpuk
dengan baja – baja tulangan, tidak diijinkan.
 Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis perlapis horisontal dan tebalnya tidak lebih
dari 50cm. Direksi proyek mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut
apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi
spesifikasi ini.
 Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau selama
sedemikian rupa sehingga spesi/mortel terpisah dari agregat kasar. Selain hujan,
air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joint dan air
semen atau spesi yang hanyut terhampar harus dibuang dan diganti sebelum
pekerjaan dilanjutkan
a. Pemadatan
 Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas
dari kantong – kantong kerikil, dan menutup rapat – rapat semua permukaan
dari cetakan dan material yang diletakkan.

9
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

 Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (vibrator)
harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari
lapisan yang terletak di bawah, lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan
bahan beton terpisah dengan yang airnya.
b. Perawatan Beton (Curing)
 Semua beton harus dirawat (curred) dengan air seperti ditentukan di bawah ini.
Direksi Proyek berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus
digunakan pada bagian – bagian pekerjaan.
 Beton yang dirawat (curred) dengan air harus tetap basah paling sedikit 14 hari
terus menerus segera sesudah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan,
dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau dengan pipa–
pipa yang berlubang–lubang. Penyiraman mekanis, atau cara–cara yang dibasahi
yang akan menjaga agar permukaan selalu basah. Air yang digunakan dalam
perawatan (curing) harus memenuhi spesifikasi–spesifikasi air untuk campuran
beton.
c. Perlindungan
 Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap segala kerusakan sebelum
penerimaan terakhir oleh Direksi Proyek.
 Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang
langsung, paling sedikit 3 hari sesudah pengecoran.

 c. Perlindungan semacam itu harus dibuat secepatnya setelah pengecoran


dilaksanakan.

d. Finishing Beton
 Permukaan yang kelihatan
Beton yang permukaannya kelihatan (expose) harus difinish dengan adukan.

Lubang – lubang yang terjadi pada beton harus diisi dengan adukan.

 Lubang – lubang pada permukaan beton tidak boleh lebih dari 3 mm. Lubang
yang lebih besar dari 20 mm tidak diperkenankan.

5. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


I. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume dengan cara
pembuatannya menggunakan mixer.
II. Plesteran kedap air dalam campuran 1PC : 3Psr, Adukan plesteran ini untuk
menutup semua permukaan dinding pasangan bangunan
III. Semua jenis adukan plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu

10
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

pelaksanaan pemasangan. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu


antara waktu pencampuran adukan plesteran dengan pemasangan tidak melebihi
20 menit, terutama untuk plesteran kedap air.
IV. Kontraktor harus menyediakan pekerja/tukang yang ahli untuk pelaksanaan
pekerjaan plesteran ini khususnya untuk plesteran aci halus.
V. Terkecuali untuk beraben, permukaan semua adukan plesteran harus diratakan,
tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga dan berlubang, tidak
mengandung kerikil ataupun benda – benda lain yang membuat cacat.
VI. Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi terlebih
dahulu dan siar – siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1 cm. Sedang untuk
permukaan beton yang akan diplester, harus dibersihkan dari sisa – sisa bekisting,
kemudian di kretek/scratched. Semua lubang - lubang bekas pengikat bekisting
atau form tie harus tertutup adukan plesteran.
VII. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom seperti
yang dinyatakan dan tercantum dalam gambar kerja. Tebal plesteran minimal 1
cm dan maksimal 2,5 cm. Jika ketebalan melebihi 2,5 cm, maka diharuskan
menggunakan kawat ayam yang diikatkan/dipakukan ke permukaan dinding
pasangan yang bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat plesteran.

a. Acian Dinding
 Untuk semua bidang dinding yang akan dilapisi dengan cat dipakai plesteran
halus (acian) yang rata di atas permukaan plesterannya.
 Plesteran halus/aci halus adalah campuran semen (PC) dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran
halus ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding pasangan.
 Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah adukan plesteran sebagai
lapisan dasar berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul.

b. Pemeliharaan
 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan
wajar tidak berlangsung secara tiba–tiba. Hal ini dilaksanakan dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya
dari panas matahari langsung dengan penutup yang mencegah penguapan air
secara cepat.
 Pembasahan tersebut dilakukan selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai
dengan selalu menyiram air sekurang – kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai
jenuh.

11
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

 Selama permukaan plesteran belum dilapisi dengan bahan / material akhir,


kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan dan
pengotoran, biaya pemeliharaan adalah tanggung jawab kontraktor, dan tidak
dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.

6. PEKERJAAN PINTU
1. Bahan
● Kusen, jendela dan daun pintu dari material Profil Kusen Alumunium ber SNI.
● Finishing melamin ex. impra atau yang setara.
● Kaca ex. Asahimas, atau yang setara.
● Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar yang bersangkutan.
● Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada penjelasan
Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.

2. Pengerjaan
● Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar.
● Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin dan
selesai siap untuk dicat atau penyelesian lainnya.
● Permukaan yang bersentuhan dengan adukan tembok harus dicat meni alkali atau cat
meni besi.

3. Memasang dan Menggantung Pintu-Pintu dan Jendela-Jendela


● Tiap daun pintu dan jendela harus berukuran pas dengan kusennya diperhitungkan
tebal cat dan kemungkinan pengembangan atau pengerutan Profil Kusen Alumunium ber
SNI.
● Kunci, engsel-engsel dan sebagainya harus tepat pada kedudukannya, rongga pada
rangka vertikal, pada kunci dan penggantung dan di atas rel tidak boleh melebihi
2,5mm, lubang yang dibawah tidak boleh melebihi 3 mm, semua ujung-ujung yang
runcing harus dibulatkan dan rangka vertikal pada kunci harus dimiringkan sedikit.
4. Perlindungan Terhadap Pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber SNI Halus
● Pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber SNI halus tidak boleh diangkut ke tempat
pekerjaan kecuali jika sudah dipasang.
● Untuk pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber SNI halus yang harus dibuat, kalau
belum selesai sama sekali, tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh
disetel-setel jika bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan Profil
Kusen Alumunium ber SNI tersebut.

12
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

● Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas untuk
memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan
dilapangan.
● Kontraktor harus menyediakan pintu-pintu sementara dan penutup semua
lubang-lubang yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber
SNI halus selama
dalam pelaksanaan.
● Juga harus menyediakan pembungkus atau penutup sementara yang diperlukan
untuk pekerjaan-pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber SNI halus yang sudah selesai
seperti ambang-ambang
pelindung dan sebagainya yang mungkin dapat rusak selama pelaksanaan pekerjaan.

5. Pemasangan Pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber SNI Halus


● Jika pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber SNI halus akan dipasang setelah rangka
pada bangunan
sekelilingnya telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan Profil Kusen
Alumunium ber SNI halus yang harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah
disediakan.
● Rongga yang dibuat pada pekerjaan lantai di belakang pekerjaan-pekerjaan Profil
Kusen Alumunium ber SNI halus harus dibuat lurus dan tegak.

● Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan harus
diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.
● Pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber SNI halus tidak boleh dipasang dulu dalam
kedudukannya sampai rangka pada lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.
6. Memperbaiki Pekerjaan Yang Tidak Sempurna
● Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi tidak
longgar, tanpa terjadi macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan
engsel-engsel cocok dan dapat bekerja dengan wajar.
● Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber SNI tersebut
menjadi mengkerut atau bengkok, atau kelihatan ada cacat- cacat lainnya pada
pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber SNI halus atau kasar sebelum masa pemeliharaan
berakhir, maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan diganti hingga Tim
Teknis / Konsultan Supervisi / Perencana merasa puas dan pekerjaan lain yang
terganggu akibat pembongkaran tersebut harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.

7. PEKERJAAN DINDING

13
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861
I. Dinding Batu Bata
1. Lingkup Pekerjaan :
Meliputi semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan
pasangan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
2. Bahan-bahan :
• Semen
Semen untuk pekerjaan pasangan harus sama kualitasnya seperti semen yang ditentukan
untuk pekerjaan beton.
• Pasir
Pasir untuk pekerjaan pasangan harus sama kualitasnya dengan pasir yang ditentukan untuk
pekerjaan beton. Gradasi pasir yang dipakai minimum 0,35 mm. Kadar Lumpur maksimum 5%.
• Air
Air yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum
dalam pekerjaan beton.
• Bata
Bata harus bata biasa dari tanah liat, hasil produksi lokal dengan ukuran 10x5x20 cm yang
dibakar dengan baik dan bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran.
Meskipun ukuran bata yang diperoleh di suatu daerah mungkin berbeda dengan ukuran
tersebut diatas harus diusahakan supaya tidak terlalu menyimpang dari ukuran-ukuran
tersebut dan minimum harus mempunyai daya tekan ultimate 30 kg/cm.
Bata yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Kualitas baik
b. Pembakaran matang
c. Warna merah (merah merata)
d. Sisi dengan permukaan rata, tegak lurus runcing
e. Keras dan tidak mudah patah
f. Tidak terlihat garis-garis retak dan lubang-lubang
g. Harus satu ukuran dan satu kualitas (kalau ada perbedaan tidak boleh lebih besar
dari 3 mm)
h. Memenuhi syarat-syarat PUBI 1982
• Pemborong harus menyerahkan sample bata yang akan dipakai untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas Lapangan, batu bata
yang ternyata tidak memenuhi syarat-syarat harus segera dikeluarkan dari
site.
Komposisi adukan :
- Pasangan ; 1 pc : 4 ps
- Plesteran ; 1 pc : 4 ps
• Adukan yang tumpah kebawah pada waktu pemasangan, bata bekas dan yang sudah
ditinggalkan lebih dari 2 jam tidak boleh dipakai, atau dicampurkan dengan yang baru.
Metoda Pelaksanaan :
• Cara dan perlengkapan untuk pengangkutan bata atau adukan harus sedemikian
rupa sehingga tidak merusak bata atau menunda pemakaian beton.
• Setelah permukaan pondasi disiapkan dengan baik, batu bata dipasang dengan
adukan setebal antara 1.5 – 2.5 cm.

14
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861
• Bata tidak boleh dipasang pada waktu hujan lama atau hujan besar. Adukan yang
hanyut karena hujan harus segera disingkirkan.
• Tidak diperkenankan berdiri diatas pekerjaan bata sebelum pasangan mengeras.
• Pada waktu pemasangan bata tersebut harus bebas dari air yang melekat.
• Bata harus dipasang dengan baik, rata, horizontal, dikerjakan dengan alat-alat
pengukur datar ataupun tegak, “lot”, dan sebagainya, sambungan sama rata, sudut
persegi, nada tegak tidak segaris (silang) permukaan baik dan rata, “bergiri” (tiap
sambungan saling menutup).
• Pada hubungan-hubungan dengan tiang-tiang beton atau pada ujung pasangan
harus bergerigi.
• Pada penghentian-penghentian pasangan harus dipakai penggigian miring.
• Setiap hari hanya diperkenankan memasang ketinggian hingga 1 m.
• Jika setelah pekerjaan pemasangan ternyata ada bata yang menonjol atau tidak rata,
maka bagian-bagian ini harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas biaya
Pemborong.
• Pemasangan bata harus dirawat / disirami dengan air sesuai dengan persetujuan
Konsultan Pengawas.
• Sebelum pemasangan, semua bata harus dibasahi dengan air bersih sampai jenuh
atau direndam dengan air.
• Bata yang pecah dengan ukuran yang kurang dari setengah tidak dibenarkan untuk
dipakai. Untuk yang patah dua tidak boleh melebihi 5%.
i. Penguatan untuk pasangan bata dilakukan menurut kebutuhannya atau atas petunjukpetunjuk
Pengawas Lapangan. Kolom - kolom praktis untuk penguat pasangan bata harus
dibuat sedemikian rupa sehingga maksimum setiap luas 12 m² pasangan bata harus
dikelilingi oleh penguat-penguat (kolom-kolom praktis) tersebut. Pada sisi tegak yang
berhubungan dengan beton / kolom harus dipasang angkur dia 3/8” dan sepanjang sisi tegak
tersebut harus dicor dengan adukan 1 pc : 2 ps dengan tulang kawat ayam selebar minimum
30 cm (15 cm ke beton dan 15 cm ke bata).
j. Penguatan beton juga diberikan pada daerah-daerah pembukaan seperti bagian atas pintu /
jendela dan lubang-lubang lainnya menurut petunjuk Konsultan Pengawas.
k. Pemasangan yang terhenti, harus dilindungi dari kerusakkan-kerusakkan dari air hujan dan
sebagainya. Segera sesudah pemasangan selesai maka adukan-adukan yang menempel
pada bata dan bagian luar dari voeg yang tidak dipakai harus segera dibuang.

a. Pekerjaan kusen pintu, jendela

1. Profil Kusen Alumunium ber SNI yang dipakai untuk seluruh pekerjaan kusen, pintu dan
jendela
adalahProfil Kusen Alumunium ber SNI kelas II dengan ukuran yang tercantum dalam
gambar, untuk kusen biasanya ukuran 5/12 cm adalah ukuran jadi/ ( sesuai gambar )
2. Penyambungan pada sudut kusen, daun pintu/jendela, list kaca
dengan tiang kusen harus betul – betul rapih, tegak lurus dan tidak terdapat celah –
celah.
3. Pekerjaan kusen yang berhubungan dengan bata dan kolom setiap
sisinya harus dipasang besi angker berdiameter 10 mm, sebanyak 3 buah sesuai
gambar, alur – alur air harus diberikan pada permukaan yang berhubungan dengan
dinding/ kolom setebal 1 cm luar dan dalam.
15
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

4. Rangka daun pintu dan jendela


 Rangka harus betul – betul kaku, lurus kokoh dan rata agar dapat mudah
ditutup/dibuka.
 Bahan panel pintu dari papan Profil Kusen Alumunium ber SNI( di sesuaikan dengan
gambar rencana ).

b. Pekerjaan Rangka Plafond dan penutupnya

1. Rangka Plafond menggunakan rangka hollow 2x4ber SNI , harus dengan


2. Pelaksanaan rangka plafond adalah dilaksanakan jarak sesuai dengan gambar rencana
3. Pertemuan antara plafond diberi nat sebesar 3 mm yang lurus dan
rapat, pertemuan plafond dinding sisi / lipstank .

8. PEKERJAAN PENGECATAN

8.1 Persyaratan pelaksanaan cat dinding:


Sebelum pelaksanaan, kontraktor wajib membuat contoh pekerjaan
pengecatan pada bidang dengan ukuran 100x100 cm, yang merupakan
contoh hasil akhir pengecatan. Biaya percobaan ditanggung kontraktor dan
hasil contoh tersebut harus diserahkan kepada Direksi Proyek / Konsultan
untuk persetujuan bagi pelaksanaan pekerjaan.
a. Pengecatan dilaksanakan dengan cara terbaik yang umum dilakukan
kecuali bila disyaratkan lain. Urutan pengecatan penggunaan lapisan
dasar dan ketebalan minimal sama dengan syarat yang dikeluarkan
pabrik.
b. Pengecatan harus rata, tidak bercucuran atau ada bekas–bekas yang
menunjukan tanda–tanda sapuan, semprotan dan roller.
c. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar
beracun atau membahayakan keselamatan manusia maka kontraktor
harus menyediakan peralatan perlindungan misalnya masker, sarung
tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan
pekerjaan.
d. Pekerjaan pengecatan tidak diperkenankan dilaksanakan dalam
keadaan cuaca lembab, hujan, angin yang disertai debu.
e. Pada pelaksanaan pengecatan di dalam ruangan dengan cat yang
bahan dasarnya beracun atau membahayakan manusia maka ruangan
tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup agar pergantian udara
dapat berlangsung lancar.
f. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, pompa udara, vacum
cleaner, semprotan dan sebagainya, harus tersedia dari kualitas mutu
terbaik dan jumlahnya cukup untuk melaksanakan pekerjaan ini.
g. Khusus untuk semua cat dasar, pengerjaannya harus disapukan
dengan kuas, penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui oleh
Direksi Proyek / Konsultan.

16
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

h. Pemakaian amplas, pencucian dengan air, maupun pembersihan


dengan kain kering, terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan
dari Direksi Proyek / Konsultan kecuali disyaratkan lain dalam
spesifikasi ini.
i. Hasil akhir pengecatan harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi.
j. Hasil akhir pengecatan harus membentuk bidang cat yang utuh rata
tidak ada bintik–bintik atau gelembung udara dan hasilnya harus
dijaga terhadap kotoran yang mungkin melekat. Bila hasil pekerjaan
harus diulangi dan diganti, Kontraktor harus melakukan pengecatan
kembali bila ada cat dasar atau cat finis yang kurang menutupi atau
lepas sebagaimana ditunjukan oleh Direksi Proyek / Konsultan biaya
untuk hal ini ditanggung oleh kontraktor dan tidak dapat dilakukan
sebagai pekerjaan tambah.
k. Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus di bersihkan dari
debu, lemak, kotoran atau noda lain, bekas – bekas cat yang
terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat, dan dalam kondisi
kering.
l. Dinding siap untuk di cat setelah diplamir terlebih dahulu. Sebelum
diplamir, plesteran harus betul-betul kering dan tidak retak-retak, dan
lapisan plamir dibuat setipis mungkin membentuk bidang yang rata.
Setelah 7 (tujuh) hari plamir tepasang dan percobaan warna telah
disetujui Direksi Proyek / Konsultan, bidang plamir diamplas dengan
amplas besi yang halus no.400, kemudian dibersihkan dengan bulu
ayam sampai bersih betul.
m. Lapisan yang terakhir dilakukan sebanyak 2 (dua) lapis dengan
pengerjaan sebagai berikut :
o Lapisan pertama mengandung 25 % air dan( 25 % untuk
permukaan yang halus, campuran 50% air untuk permukaan
kasar ).
o Lapisan kedua mengandung 25% air .
o Lapisan ketiga mengandung 25%.
Jarak waktu pengecatan antara lapisan adalah rata-rata 24 jam
atau sesuai standart pabrik.

8.2 Persyaratan pelaksanaan pengecatan besi / Profil Kusen


Alumunium ber SNI :

17
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

1. Untuk pekerjaan pengecatan besi / Profil Kusen Alumunium ber SNI


yang tidak ditampakkan serat Profil Kusen Alumunium ber SNI
 Semua pekerjaan besi/Profil Kusen Alumunium ber SNI yang
tidak ditampilkan seratnya harus diberi meni besi/Profil Kusen
Alumunium ber SNI dan cat dasar/plamir.
 Pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan kuas.
 Semua pekerjaan Profil Kusen Alumunium ber SNI tersebut
dalam gambar kerja yang dinyatakan kelihatan/tampak, harus
dicat finish setelah diberi lapisan meni sebanyak dua lapis
dengan jarak waktu pengecatan antar lapisan adalah rata-rata
16 jam atau sesuai dengan standart pabrik.
 Pekerjaan – pekerjaan dengan menggunakan roller atau kuas.
 Cara pengecatan, urutan pengecatan, ketebalan lapisan cat
dan tenggang antara pelapisan satu dengan pelapisan lainnya
harus sesuai dengan standard pabrik dan telah disetujui oleh
Direksi Proyek / Konsultan.

2. Untuk pekerjaan pengecatan Profil Kusen Alumunium ber SNI yang


ditampakan serat Profil Kusen Alumunium ber SNI:
a. Profil Kusen Alumunium ber SNI dihaluskan memakai kertas amplas
no. 180 untuk menghilangkan debu, kotoran dan bulu Profil Kusen
Alumunium ber SNI. Pengamplasan dilakukan searah serat Profil Kusen
Alumunium ber SNI.
b. Pada Profil Kusen Alumunium ber SNI yang telah bersih diberi
dilakukan proses pewarnaan dengan menggunakan Plitur dengan
bahan dasar air (Waterbased). Warna ditentukan kemudian sesuai
dengan persetujuan Direksi Proyek / Konsultan. Pelaksanaan
pekerjaan dilakukan dengan menggunakan kuas. Setelah kondisi 80%
- 90% kering, permukaan dibersihkan dengan kain lap hingga bersih
dan warna menjadi rata. Untuk mendapatkan warna yang lebih tua,
pekerjaan wood stain harus dilakukan berulang kali, atau minimum 2
(dua) kali. Tunggu hingga lapisan kering benar sebelum pelapisan
selanjutnya.
9. PEKERJAAN LANGIT – LANGIT
1. Lingkup Pekerjaan :
Meliputi semua tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan yang diperlukan untuk pekerjaan
pasangan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan RKS.
2. Bahan:
 Rangka Hollow 2x4
 Gypsumboar t.9mm

18
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861
 GRC
3. Pelaksanaan
• Bahan ini dipasang sesuai gambar dan diperkuat dengan rangka-rangka baja
dan penguat lain.
• Bahan yang datang di site harus lengkap dengan lapisan pelindung dari
pabrik dan dapat dibuka setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis /
Konsultan.

9.1 LINGKUP PEKERJAAN

 
1.1 Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat - alat bantu lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna dalam pemakaian/operasinya.

1.2  Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan / ditunjukkan


dalam detail gambar, uraian dan syarat - syarat dalam buku ini.dan sesuai
dengan persyaratan dari produsen.
 

9.2 PERSYARATAN BAHAN

      -     Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan mudah didapatkan
dipasaran, kecuali bila ditentukan lain.
      -      Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya,
sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik untuk masing-masing type
yang dipilih.
      -     Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disediakan oleh pabrik
untuk masing-masing type yang dipilih.
      -     Barang yang dipakai adalah dari produk yang telah disyaratkan dalam uraian
dan syarat-syarat dalam buku ini.
 
 
9.3 SYARAT - SYARAT PELAKSANAAN 

3.1   Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana dan


Pengawas/ Kaninsius untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
 
      3.2 Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan, bahan
pengganti harus mendapat persetujuan  Perencana dan Pengawas
berdasarkan contoh yang diberikan Kontraktor.
19
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

 
      3.3  Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi di Lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-
detail sesuai gambar dan dikoordinasikan dengan Interior Konsultan.
 
      3.4  Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera
melaporkannya kepada Perencana dan Pengawas.
 
3.5  Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan / perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
 
      3.6  Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
 
3.7 Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan
yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya
Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

10.PEKERJAAN PENUTUP LANTAI


a. Persyaratan Pelaksanaan
 Sebelum dipasang, permukaan keramik harus direndam dengan air hingga
jenuh.
 Pasangan yang langsung di atas tanah, tanah yang akan dipasang sub lantai,
harus dipadatkan dengan mesin vibrator untuk memperoleh permukaan yang
rata & padat, sehingga diperoleh daya dukung tanah yang maksimum.
 Pasir urug bawah lantai yang disyaratkan harus merupakan permukaan yang
keras, bersih bebas alkali asam maupun bahan organik lainnya yang dapat
mengurangi mutu pasangan. Tebal lapisan pasir urug minimum 10 cm atau
sesuai dengan gambar, disiram dengan air hingga memperoleh kepadatan yang
pasti.
 Pasir urug dilaksanakan di atas sub lantai/lantai kerja setebal 5 cm atau sesuai
gambar dengan campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Krl.
 Untuk pasangan di atas plat beton (lantai tingkat) pelat beton diberi lapisan
screed (1 Pc : 3 Ps) setebal minimum 2 cm atau sesuai dengan gambar,
kemiringan lantai harus diperhatikan terutama di daerah basah dan teras.
 Lantai kerja di atas lantai dasar permukaannya harus dibuat benar – benar rata
dengan memperhatikan kemiringan lantai di daerah basah & teras.
 Permukaan lantai yang akan dipasang keramik harus dibuat benar – benar bersih

20
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

dari debu cat dan kotoran lainnya.


 Pada saat pemasangan keramik harus dalam keadaan baik tidak retak, cacat,
ternoda & warna sesuai dengan yang disyaratkan/dipilih
 Seluruh permukaan keramik bagian belakang harus terisi padat dengan adukan
perekat tidak boleh ada rongga.
 Pola pasangan keramik harus sesuai petunjuk Direksi Proyek / Konsultan. Pada
prinsipnya pemasangan dimulai dari as kolom / as dinding & atau sesuai
petunjuk Direksi/Konsultan.
 Apabila dalam pengukuran terjadi sisa keramik kurang dari 7cm maka mulai
keramik utuh yang terakhir (1 baris/lebih) harus dibagi dalam bagian sama untuk
mendapatkan lebar minimum 8cm & atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Proyek/Konsultan.
 Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus yang sesuai
dengan petunjuk pabrik.
 Pemasangan keramik harus benar – benar rata waterpass sesuai dengan peil
atau ketebalan akhir yang disyaratkan dalam gambar kerja. Toleransi
kecekungan adalah 2,5 mm untuk 2 m1
 Garis-garis tepi keramik yang terbentuk maupun siar-siar harus lurus, lebar siar
harus sama, maksimal selebar 2 mm dengan kedalaman 2 mm.
 Bahan pengisi siar (nat) adalah bahan grouting dengan warna yang sama
dengan warna keramik. Persyaratan pelaksanaan harus sesuai dengan spesifikasi
pabrik yang mengeluarkan agar didapat hasil yang baik. Sebelum & sesudah
pelaksanaan adukan pengisi, siar harus bersih dari debu dan kotoran lainnya,
pembersihan harus segera dilakukan sebelum keras/kering dengan lap basah.
 Adukan perekat untuk pemasangan dengan campuran 1 Pc : 3 Psr, dilakukan
pada bagian lantai&dinding yang harus kedap air seperti yang disyaratkan dalam
Gambar kerja. Untuk lantai lainnya digunakan adukan perekat campuran 1 Pc : 5
Psr. Adukan perekat tersebut dicam-pur dengan pasta semen additive,
penggunaannya sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuatnya.
 Keramik yang telah terpasang harus segera dibersihkan dari bercak noda adukan
perekat dan adukan pengisi siar dengan lap/kain yang dibasahi dengan air
bersih, dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
 Selama 2 x 24 jam setelah pemasangan, keramik harus dihindarkan dari injakan
atau pemberian beban.
 Bila terjadi kerusakan/cacat, kontraktor diwajibkan untuk memperbaiki kembali
dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan. Biaya untuk hal ini adalah tanggung
jawab kontraktor dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.

11. PEKERJAAN PEMASANGAN ROLLING DOOR ALUMINIUM

21
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

Bersihkan tempat kerja dadi bahan yang dapat menganggu pelaksanaan.


Persiapkan bahan dan alat yang dipergunakan. Lakukan marketing pada sisi yang akan
dipasang sesuai dengan kedataran pemasangan rolling door. Pasang rolling door sesuai
dengan petunjuk pabrikan ( gunakan buku manual dari pabrikan untuk detail pemasangan.
Semua baut mur yang berfungsi sebagai pengikat jangan dilakukan pengencangan terlebih
dahulu cek ulang kedataran pemasangan rolling door. Setelah smuanya dipastikan sesuai
dengan yang diharapkan , lakukan pengencangan untuk mematenkan pemasangan
rollingdoor. Lakukan pengetesan ulang. Selesai.

12.PEKERJAAN FINISHING (PEMBERSIHAN)

 PEKERJAAN PENGECATAN
 Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja bahan – bahan peralatan
dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara
lengkap.
2. Semua permukaan kayu, dinding, beton, plafond, besi dan lain-lain dicat kecuali
kalau ditentukan lain dalam gambar. Pengecatan dan plitur terdiri dari :
a. Dinding ; plamir, cat dasar 1 kali dan cat warna tembok minimal 2 kali
b. Kayu ; meni kayu , plamir, cat dasar 1 kali dan cat warna kayu 2 kali.
 Persyaratan bahan :
1. Bahan harus dari kualitas utama dan terbaik tahan terhadap udara dan garam
jenisnya harus sesuai dengan bidang permukaan yang akan diberi lapisan cat.
Seluruh bahan harus sesuai dengan standard bahan yang berlaku di Indonesia.
2. Produk produk yang disetujui Direksi Proyek / Konsultan harus secara tertulis untuk
pengecatan dinding, langit – langit.
3. Bahan yang didatangkan harus tersegel dalam kemasannya dan tidak cacat,
kontraktor wajib dapat membuktikan keaslian cat dari produk yang dipilih mengenai
kemurnian cat.
- Segel kaleng - Test BD

- Test laboratorium - Hasil akhir pengecatan.

4. Standard dari bahan dan prosedur pengecatan ditentukan oleh pabrik pembuat dan
tidak dibenarkan mengubah standard dengan jalan mencampur dan mencairkan cat
yang tidak sesuai dengan instruksi pabrik.
5. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan dan warna cat yang akan dipergunakan
untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis bagi pelaksanaan pekerjaan.
 Persyaratan pelaksanaan cat dinding:
Sebelum pelaksanaan, kontraktor wajib membuat contoh pekerjaan pengecatan pada
bidang dengan ukuran 100x100 cm, yang merupakan contoh hasil akhir pengecatan.
Biaya percobaan ditanggung kontraktor dan hasil contoh tersebut harus diserahkan
kepada Direksi Proyek / Konsultan untuk persetujuan bagi pelaksanaan pekerjaan.

m. Pengecatan dilaksanakan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali bila
disyaratkan lain. Urutan pengecatan penggunaan lapisan dasar dan ketebalan
minimal sama dengan syarat yang dikeluarkan pabrik.
n. Pengecatan harus rata, tidak bercucuran atau ada bekas–bekas yang menunjukan
tanda–tanda sapuan, semprotan dan roller.
o. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia maka kontraktor harus menyediakan

22
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861
peralatan perlindungan misalnya masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus
dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
p. Pekerjaan pengecatan tidak diperkenankan dilaksanakan dalam keadaan cuaca
lembab, hujan, angin yang disertai debu.
q. Pada pelaksanaan pengecatan di dalam ruangan dengan cat yang bahan dasarnya
beracun atau membahayakan manusia maka ruangan tersebut harus mempunyai
ventilasi yang cukup agar pergantian udara dapat berlangsung lancar.
r. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, pompa udara, vacum cleaner, semprotan
dan sebagainya, harus tersedia dari kualitas mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk
melaksanakan pekerjaan ini.
s. Khusus untuk semua cat dasar, pengerjaannya harus disapukan dengan kuas,
penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui oleh Direksi Proyek / Konsultan.
t. Pemakaian amplas, pencucian dengan air, maupun pembersihan dengan kain kering,
terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek / Konsultan
kecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
u. Hasil akhir pengecatan harus diawasi oleh tenaga ahli / supervisi.
v. Hasil akhir pengecatan harus membentuk bidang cat yang utuh rata tidak ada
bintik–bintik atau gelembung udara dan hasilnya harus dijaga terhadap kotoran
yang mungkin melekat. Bila hasil pekerjaan harus diulangi dan diganti, Kontraktor
harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finis yang kurang
menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukan oleh Direksi Proyek / Konsultan biaya
untuk hal ini ditanggung oleh kontraktor dan tidak dapat dilakukan sebagai
pekerjaan tambah.
w. Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus di bersihkan dari debu, lemak,
kotoran atau noda lain, bekas – bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang
pernah dicat, dan dalam kondisi kering.
x. Dinding siap untuk di cat setelah diplamir terlebih dahulu. Sebelum diplamir,
plesteran harus betul-betul kering dan tidak retak-retak, dan lapisan plamir dibuat
setipis mungkin membentuk bidang yang rata. Setelah 7 (tujuh) hari plamir
tepasang dan percobaan warna telah disetujui Direksi Proyek / Konsultan, bidang
plamir diamplas dengan amplas besi yang halus no.400, kemudian dibersihkan
dengan bulu ayam sampai bersih betul.
y. Lapisan yang terakhir dilakukan sebanyak 2 (dua) lapis dengan pengerjaan sebagai
berikut :
 Lapisan pertama mengandung 25 % air dan( 25 % untuk permukaan yang halus,
campuran 50% air untuk permukaan kasar ).
 Lapisan kedua mengandung 25% air .
 Lapisan ketiga mengandung 25%.
Jarak waktu pengecatan antara lapisan adalah rata-rata 24 jam atau sesuai standart
pabrik.

 Persyaratan pelaksanaan pengecatan besi / kayu :


3. Untuk pekerjaan pengecatan besi / kayu yang tidak ditampakkan serat kayu
 Semua pekerjaan besi/kayu yang tidak ditampilkan seratnya harus diberi meni
besi/kayu dan cat dasar/plamir.
 Pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan kuas.
 Semua pekerjaan kayu tersebut dalam gambar kerja yang dinyatakan
kelihatan/tampak, harus dicat finish setelah diberi lapisan meni sebanyak dua lapis
dengan jarak waktu pengecatan antar lapisan adalah rata-rata 16 jam atau sesuai
dengan standart pabrik.
 Pekerjaan – pekerjaan dengan menggunakan roller atau kuas.
 Cara pengecatan, urutan pengecatan, ketebalan lapisan cat dan tenggang antara
pelapisan satu dengan pelapisan lainnya harus sesuai dengan standard pabrik
dan telah disetujui oleh Direksi Proyek / Konsultan.
23
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861
4. Untuk pekerjaan pengecatan kayu yang ditampakan serat kayu:
 Kayu dihaluskan memakai kertas amplas no. 180 untuk menghilangkan debu,
kotoran dan bulu kayu. Pengamplasan dilakukan searah serat kayu.
 Pada kayu yang telah bersih diberi dilakukan proses pewarnaan dengan
menggunakan Plitur dengan bahan dasar air (Waterbased). Warna ditentukan
kemudian sesuai dengan persetujuan Direksi Proyek / Konsultan. Pelaksanaan
pekerjaan dilakukan dengan menggunakan kuas. Setelah kondisi 80% - 90%
kering, permukaan dibersihkan dengan kain lap hingga bersih dan warna menjadi
rata. Untuk mendapatkan warna yang lebih tua, pekerjaan wood stain harus
dilakukan berulang kali, atau minimum 2 (dua) kali. Tunggu hingga lapisan kering
benar sebelum pelapisan selanjutnya.

 Pembersihan Akhir
Pembersihan Akhir dilakukan setelah semua pekerjaan telah selesai dilaksanakan.
Pembersihan tidak hanya untuk sampah dari hasil pekerjaan, tetapi juga sisa-sisa material
pekerjaan sampai di rasa cukup oleh direksi teknis maupun oleh konsultan Perencana.

13.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK DAN TITIK LAMPU

1) Pelaksanaan Pekerjaan Instalasi.

Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua tenaga pekerja, bahan, peralatan,


pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan,
dengan megikuti :

1. Penjelasan-penjelasan dan peraturan-peraturan yang berlaku.

2. Petunjuk-petunjuk dari Perencana Lapangan/Direksi.

3. Peraturan-peraturan Listrik yang masih berlaku di Indonesia antara lain


PUIL,1992, SPLN, SNI.

2. Instalasi Listrik.

Menurut keperluan ini rekanan dapat menugaskan pihak ketiga (instalatur) yang
mempunyai sertifikat dari PLN setempat dengan mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dar pimpinan Kegiatan.

3. Sebelum melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut rekanan harus membuat


gambar/diagram instalasi dengan skala 1 : 100 dengan mendapat persetujuan
Perencana Lapangan/Direksi.

4. Penjelasan Dari Bahan-bahan

5. Pemakain bahan-bahan harus barang baru yang tidak ada cacat, berkualitas baik
dan syarat keamanan kerja.

6. Sebelum bahan-bahan tersebut dipasang, supaya diperlihatkan terlebih dahulu


kepada Perencana lapangan/direksi untuk diperiksa kualitasnya dan mendapat
persetujuan.

7. Pada tiap-tiap penyambungan kawat/kabel dirpergunakan las dop.

8. Pada tempat-tempat persilangan dan penyeberangan diatas tembok, maka kawat itu
dimasukan kedalam pipa sebagai pengaman.

24
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861
9. Semua kawat/kabel yang dimasukkan ke dalam pipa, tidak boleh ada sambungan.
Tarikan kawat di atas harus cukup tegang dan kencang tetapi isolasi tidak boleh
rusak karenanya.

10. Pemasangan Saklar, Stop Kontak,Sekringkast, dll.

11. Pemasangan skaklar berkekuatan 6A - 250V, Stop Kontak 15 Amp dari ebonit putih
merk ex BROCO harus dipasang serapi-rapinya dan warna harus satu macam,
tidak boleh dicat , semuanya pasangan dalam (inbouwmounting). Untuk saklar seri
supaya dipasang memakai duble tuimel.

12. Tinggi saklar, stop kontak dari lantai menurut petunjuk PLN setempat (menurut
ketentuan A>V>E> atau 1,50 m dari lantai.

13. Jenis Lampu Yang Dipergunakan.

14. Khusus di ruang kantor dipasang lampu TL dipasang masuk kedalam dan
permukaan kerangka rata dengan plafon, sedangkan di dalam gudang dipasang
lampu reflektor gantung atau lampu disesuaikan dengan gambar rencana.

15. Pemasangan TL dengan reflector lengkap kaver dan griil dari seng warna stainlest
steel.

16. Untuk pembagian group supaya diatur sedemikian rupa sehingga apabila salah
satu group tersebut putus, penerangan dan stop kontak pada ruangan itu tidak
padam seluruhnya.

17. Penerangan halaman pada overstek/doorlop harus memakai W >D Vitting pakai
porselin dengan lampu pijar 25 Watt dipasang sesuai dengan gambar.

18. Seluruh penerangan harus dilengkapi dengan bola lampu TL lengkap sesuai
dengan yang dibutuhkan, dipasang sampai menyala, bila di dalam lokasi tersebut
belum ada aliran listriknya, Kontraktor Pelaksana tetap memasang seluruh instalasi
lengkap termasuk jaringan instalasi antara gedung hingga siap menyala dengan
syarat :

a) Dicoba dengan generator hingga semua menyala.

b) Menyerahkan jaminan instalasi yang disyahkan oleh PLN.

19. Ukuran Isolasi.

20. Untuk ukuran isolasi ditentukan antara ½ ohm sampai 0.3 ohm.

21. Papan Sekerimg (Panel).

22. Papan sekering tersebut terbuat dari metal dad, plat baja dengan ukuran sesuai
dengan perencanaan serta dilengkapi dengan frame yang kuat.

23. Pemasangan papan-papan sekering/panel secara kuat dan rapi dengan lokasi yang
tidak mengganggu lalu lintas serta mudah untuk operasi dan meintenance.

24. Panel distribusi utama dilengkapi dengan copper dus bar atau disesuaikan dengan
kebutuhan.

25. Sambungan Pengaman ke Tanah (Arde).

26. Sambungan pemasangan ketahanan (arde) harus dilaksanakan sesuai dengan


peraturan-oeraturan yang berlaku. Batang –batang yang ditanam harus dari jenis

25
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861
kuningan dan minimum dimeter 25 mm dan panjang tidak kurang dari 3 m ditanam
lurus kebawah.

27. Elektrode yang ditanam harus disambungkan dengan kawat kuningan garis tengah
50 m/m2 pada bagian kebatang panel distribusi yang ditanam semua sambungan
harus memakai alat penghubung atau baut-baut dilarang memakai ikatan
pemijaknya grount elektrude tergantung tahanan yang tidak boleh lebih dari 5 ohm.

28. Jumlah Titik Lampu Yang Diperlukan.

Jumlah titik lampu, stop kontak, saklar yang dibutuhkan dan jenisnya disesuaikan
dengan gambar yang ada.

29. Penangkal petir (apabila mengguinakan penangkal petir digunakan standart ahli
penangkal petir)

a. EVALUASI

Setelah tahap penyusunan data hasil kegiatan dan penggambaran struktur


bangunan terselesaikan, maka tahap berikutnya adalah evaluasi hasil kegiatan dengan
tinjauan langsung kelapangan dan melakukan koordinasi dengan Kantor Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan dan direksi teknis.

Dibuat,
CV. A2R KONSULTAN

SRI WAHYUNI, ST
Direktur

26
CV. PADI CIPTA
CONSULTING ENGINEERS AND SURVEYOR
MANDIRI
Jl. Kepuh I No.7 RT.10 RW.4 Badungrejosari - Sukun, Kota Malang (65148) Telp.0341831861

27

Anda mungkin juga menyukai