Anda di halaman 1dari 29

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

A. PERSYARATAN UMUM

PASAL 1. SYARAT-SYARAT DAN LINGKUP PEKERJAAN, PERATURAN DAN STANDARD


1.1 Syarat-syarat Umum, Peraturan dan Standart

Dalam melaksanakan pekerjaannya, Kontraktor harus mematuhi peraturan-


peraturan yang berlaku di dalam Negara Republik Indonesia.
Pada khususnya peraturan-peraturan ini berkenaan dengan pasal di atas
meliputi :
a. Peraturan Umum untuk pemeriksaan bahan bangunan
- PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia)
- PBI (Peraturan Beton Indonesia)
- NI-3-1970
- Peraturan Umum untuk bahan bangunan Indonesia (PUBI)
- Dengan segala perubahan-perubahannya yang terakhir
- Dan lain sebagainya.
b. Peraturan Perburuhan di Indonesia (tentang penggunaan tenaga kerja,
harian, mingguan dan bulanan/borongan, termasuk jam kerja).
c. Peraturan Daerah
Tata cara pelaksanaan atau peraturan-peraturan pembangunan dari
Pemerintah Daerah setempat dimana bangunan tersebut didirikan harus
ditaati.

1.2 Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan yang dimaksud secara keseluruhan adalah “Perbaikan
infrastruktur Jalan kampus lapangan Cipatat”.

PASAL 2. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a. Sebelum memulai pelaksanaan, Pemborong wajib mempelajari dengan


seksama gambar kerja dengan syarat pelaksanaan serta Berita Acara
Penjelasan pekerjaan. Selain itu Pemborong wajib pula membuat metoda
kerja, time schedule, daftar peralatan yang dimiliki serta personil yang

halaman 1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

terlibat dan harus mengikuti seluruh peraturan yang masih berlaku di


Indonesia.
b. Setelah pekerjaan selesai Pemborong harus menyerahkan as built drawing
kepada Direksi. Gambar as built drawing ini digambar dalam kertas ukuran
A3.
c. Pemborong diwajibkan melaporkan kepada Direksi setiap ada perbedaan
ukuran diantara gambar-gambar, perbedaan antara Gambar Kerja, Rencana
dan Syarat-syarat (RKS) untuk mendapatkan keputusan. Tidak dibenarkan
sama sekali bagi Pemborong memperbaiki sendiri perbedaan tersebut diatas.
Akibat-akibat dari kelalaian Pemborong dalam hal ini sepenuhnya menjadi
tanggung jawab Pemborong.
d. Setiap langkah pekerjaan sebelum mulai pada pelaksanaan, Kontraktor
terlebih dahulu harus membuat shop drawing. Acuan shop drawing dari
gambar rencana dan kondisi situasi di lapangan yang sebenarnya.
e. Setiap pekerjaan yang akan dimulai pelaksanaanya maupun yang sedang
dilaksanakan, Pemborong diwajibkan berhubungan dengan Direksi, untuk
ikut menyaksikan sejauh tidak ditentukan lain, untuk mendapatkan
pengesahan/persetujuan.
f. Setiap usul perubahan dari Pemborong ataupun persetujuan pengesahan dari
Direksi dianggap berlaku, sah serta mengikat jika dilakukan secara tertulis.

g. Semua barang-barang yang tidak berguna selama pelaksanaan pembangunan


harus dikeluarkan dari lapangan pekerjaan.
h. Kontraktor harus mengikuti ketentuan-ketentuan peraturan nasional,
propinsi dan kota yang bersangkutan disamping ketentuan-ketentuan dalam
RKS.

PASAL 3. JENIS DAN MUTU BAHAN


a. Kualitas dan kuantitas dari pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak
dianggap seperti apa yang tertera dalam gambar dan syarat-syarat.
b. Kekeliruan dalam uraian, kuantitas dan kualitas atau kekurangan bagian-
bagian dari gambar kontrak dan RKS tidak boleh merusak (membatalkan)
kontrak ini, tapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang
dikehendaki oleh Pemberi Tugas.
c. Sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi
Menteri Perindustrian dan Penerangan No. 472/kpb/XII/80,
813/M/SK/12/1980, 64/MENPAN/1980 tanggal 23 Desember 1980,

halaman 2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

pemakaian bahan diutamakan memakai produk dalam negeri yang


memehuni persyaratan.
d. Semua bahan yang digunakan harus memenuhi SII.

PASAL 4. GAMBAR-GAMBAR/PROTOTYPE/CONTOH BARANG


a. Gambar-gambar pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan harus selalu ada
dilapangan dalam setiap waktu. Gambar- gambar tersebut harus dalam
keadaan jelas dapat dibaca dan menunjukkan perubahan-perubahan terakhir.

b. Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau Pengawas harus
segera disediakan atas biaya Pemborong dan contoh-contoh tersebut harus
sesuai dengan standar contoh yang tercantum dalam RKS ini atau atas
petunjuk PENGAWAS.
c. Apabila contoh bahan kualitasnya meragukan, maka untuk meyakinkan
semua pihak harus dilakukan test laboratorium dengan biaya dibebankan
kepada Kontraktor.

PASAL 5. SITUASI DAN UKURAN


5.1 Situasi

a. Pemborong wajib meneliti situasi tapak, site dan luasnya pekerjaan serta
hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
b. Kelalaian akibat kekurang telitian, Pemborong dalam hal ini tidak
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.
5.2 Ukuran

a. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam mm,


cm, dan m.
b. Duga kontur (permukaan tanah) ditentukan sesuai dengan gambar
perencanaan.
c. Pemborong harus menyediakan tenaga yang ahli dalam cara-cara
mengukur. Alat-alat menyipat datar (theodolit, waterpass) prisma silang
harus selalu berada dilapangan.

halaman 3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

B. PERSYARATAN PEKERJAAN BANGUNAN

PASAL 1. PEKERJAAN PERSIAPAN


1.1 Jalan Masuk ke Proyek
Jalan masuk ketempat pekerjaan/proyek harus dijaga dari kerusakan maupun
kebersihannya dan atas biaya oleh Pemborong sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan proyek, juga diperhitungkan pula untuk sirkulasi keluar masuk
kendaraan proyek, orang, peralatan berat dan lain sebagainya bisa lancar dan
baik, tidak sampai terjadi longsor, amblas dan genangan air/becek pada waktu
hujan, yang bisa menghambat jalannya pekerjaan. Bila ada kerusakan pada saat
tersebut maka harus diperbaiki segera oleh Pemborong.

1.2 Kantor Konsultan Pengawas dan Fasilitas, Kantor Kontraktor dan


Fasilitas, Los Kerja dan Bahan
a. Kantor konsultan Pengawas, Kantor Kontraktor dan akomodasi staf
pengawas dan sebagainya harus dijaga dan dirawat sampai proyek tersebut
selesai.

b. Bangunan untuk kantor dan akomodasi harus dijaga dan dirawat sampai
proyek tersebut selesai.
c. Selama jangka waktu penuh masa kontrak, kontraktor harus menyediakan
Kantor Konsultan Pengawas staf pengawas, dengan fasilitas pelayanan seperti
listrik, telepon dan sebagainya dengan tanpa biaya tambahan dari pemberi
tugas.
d. Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadam kebakaran secukupnya
disemua kantor, los kerja, gudang dan sebagainya.

1.2.1. Kantor Konsultan Pengawas dan Staf


a. Bangunan
Kantor Konsultan Pengawas merupakan bangunan sementara yang
dipertimbangkan pemakaianya sesuai dengan waktu pelaksanaan pekerjaan
secara bertahap.
Ruang Kantor Konsultan Pengawas dijelaskan sebagai berikut :
- Ruang Konsultan Pengawas
- Gudang
b. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek, untuk setiap saat dapat
digunakan oleh Konsultan Pengawas lapangan, adalah

halaman 4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

- 1 (satu) alat ukur schuifmat


- 1 (satu) stel alat penyipat datar waterpass

- 1 (satu) stel alat ukur optik (theodolith)


- 1 (satu) meteran panjang (100 meter)
- 1 (satu) buah selang air (selang plastik bening 10 m)
- 6 (enam) pasang sepatu lapangan
- 6 (enam) buah topi helm
- Kotak P3K dan isinya

c. Bangunan Kantor Konsultan Pengawas dan fasilitas tersebut diatas selama


jangka waktu masa kontrak, kontraktor harus merawatnya.

1.2.2 Kantor Pelaksanaan Kontraktor dan Fasilitas, Penyimpanan Bahan-Bahan


dan Los Kerja
Ukuran kantor, gudang bahan, bahan dan los kerja terserah kepada kontraktor
sesuai kebutuhan dengan tidak mengabaikan keamanan, kebersihan dan bahaya
kebakaran.

1.2.4 Listrik dan Air Kerja

Untuk kegiatan pelaksanaan pekerjaan, Pemborong wajib mengadakan listrik


dan air kerja untuk digunakan sebagai penunjang kegiatan dan kebutuhan dalam
pelaksanaan pekerjaan, pengadaan listrik dan air tersebut adalah atas biaya
pemborong.

1.2.4 Papan Nama Proyek


a. Pemborong diwajibkan memasang papan nama proyek ditempat lokasi dan
dicanangkan di tempat yang mudah dilihat umum.
b. Pemasangan papan nama proyek dicantu Pengawasan pada saat dimulainya
pelaksanaan proyek dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan
pemilik proyek.

c. Bentuk, ukuran dan isi papan nama proyek harus mengikuti ketentuan
Pemerintah Daerah setempat.

halaman 5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

1.3 Penerapan Kegiatan SMKK

a. Kewajiban umum

Kewajiban umum di sini dimaksudkan kewajiban umum bagi


perusahaan Penyedia Jasa Konstruksi, yaitu :

1) Penyedia Jasa berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja,


peralatan, lingkungan kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa
sehingga tenaga kerja terlindungi dari resiko kecelakaan.
2) Penyedia Jasa menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan
atau alat-alat lain yang akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan
peraturan keselamatan kerja, selanjutnya barang-barang tersebut
harus dapat dipergunakan secara aman.
3) Penyedia Jasa turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja,
agar tenaga
kerja tersebut dapat melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan
sehat.
4) Penyedia Jasa menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena
jabatannya di dalam organisasi Penyedia Jasa, bertanggung jawab
mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk
menghindarkan resiko bahaya kecelakaan.
5) Penyedia Jasa memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja
sesuai dengan keahlian, umur, jenis kelamin dan kondisi
fisik/kesehatannya.
6) Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa menjamin bahwa semua
tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya dari pekerjaannya
masing-masing dan usaha pencegahannya, untuk itu Penyedia Jasa
dapat memasang papan-papan pengumuman, papan-papan
peringatan serta sarana-sarana pencegahan kecelakaan yang
dipandang perlu.
7) Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala
terhadap semua tempat kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan
kecelakaan, lingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan kerja yang
aman.
8) Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka
penyelenggaraan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa.

halaman 6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

b. Organisasi keselamatan dan kesehatan kerja

Penyedia Jasa Konstruksi harus menugaskan secara khusus Ahli K3


dan tenaga K3 untuk setiap proyek yang dilaksanakan. Tenaga K3
tersebut harus masuk dalam struktur organisasi pelaksanaan
konstruksi setiap proyek, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Petugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja secara penuh


(full-time) untuk mengurus dan menyelenggarakan keselamatan dan
kesehatan kerja.
2) Pengurus dan Penyedia Jasa yang mengelola pekerjaan dengan
mempekerjakan pekerja dengan jumlah minimal 100 orang atau
kondisi dari sifat proyek memang memerlukan, diwajibkan
membentuk unit pembina K3.
3) Panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja tersebut ini
merupakan unit struktural dari organisasi penyedia jasa yang dikelola
oleh pengurus atau penyedia jasa.
4) Petugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersama-sama
dengan panitia pembina keselamatan kerja ini bekerja sebaik-baiknya,
dibawah koordinasi pengurus atau Penyedia Jasa, serta bertanggung
jawab kepada pemimpin proyek.
5) Penyedia jasa harus mekukan hal-hal sebagai berikut :
a) Memberikan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja fasilitas-
fasilitas dalam melaksanakan tugas mereka.
b) Berkonsultasi dengan panitia pembina keselamatan dan kesehatan
kerja dalam segala hal yang berhubungan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam proyek.
c) Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek pada
rekomendasi dari panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja.
6) Jika 2 (dua) atau lebih Penyedia Jasa bergabung dalam suatu proyek
mereka harus bekerja sama membentuk kegiatan kegiatan
keselamatan dan kesehatan kerja.

c. Laporan kecelakaan

Salah satu tugas pelaksana K3 adalah melakukan pencatatan atas


kejadian yang terkait dengan K3, dimana :

1) Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus


dilaporkan kepada Instansi yang terkait.
2) Laporan tersebut harus meliputi statistik yang akan menunjukkan hal-
hal sebagai berikut :

halaman 7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

a) Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja


masing-masing dan
b) Menunjukkan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-sebabnya.

d. Keselamatan kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaan

Organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama pada


kecelakaan harus dibuat sebelumnya untuk setiap proyek yang
meliputi seluruh pegawai/petugas pertolongan pertama pada
kecelakaan dan peralatan, alat-alat komunikasi dan alat-alat lain
serta jalur transportasi, dimana :

1) Tenaga kerja harus diperiksa kesehatannya :


a) Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama kali.
b) Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada pekerjaan
tersebut.
2) Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan
disimpan untuk referensi.
3) Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-
tiba, harus dilakukan oleh Dokter, Juru Rawat atau seorang yang
terdidik dalam pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK).
4) Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus
disediakan di tempat kerja dan dijaga agar tidak dikotori oleh debu,
kelembaban udara dan lain-lain.
5) Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit
dengan obat untuk kompres, perban, antiseptik, plester, gunting dan
perlengkapan gigitan ular.
6) Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda
lain selain alat-alat PPPK yang diperlukan dalam keadaan darurat.
7) Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan-
keterangan/instruksi yang mudah dan jelas sehingga mudah
dimengerti.
8) Isi dari kotak obat-obatan dan alat PPPK harus diperiksa secara
teratur dan harus dijaga supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).
9) Kereta untuk mengangkat orang sakit (tandu).
10) Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan
mengangkut dengan cepat, jika diperlukan untuk petugas yang sakit
atau mengalami kecelakaan ke rumah sakit atau tempat berobat
lainnya.
11) Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik
dan strategis yang memberitahukan antara lain :

halaman 8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

a) Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat-alat PPPK,


ruang PPPK, ambulans, tandu untuk orang sakit, dan tempat dimana
dapat dicari petugas K3.
b) Tempat telepon terdekat untuk menelepon/memanggil ambulans,
nomor telepon dan nama orang yang bertugas dan lain-lain.
c) Nama, alamat, nomor telepon Dokter, rumah sakit dan tempat
penolong yang dapat segera dihubungi dalam keadaan darurat.

e. Pembiayaan keselamatan dan kesehatan kerja

Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus


sudah diantisipasi sejak dini yaitu pada saat Pengguna Jasa
mempersiapkan pembuatan desain dan perkiraan biaya suatu
pekerjaan konstruksi.

Sehingga pada saat pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang
perlu menjadi bagian evaluasi dalam penetapan pemenang lelang.
Selanjutnya Penyedia Jasa harus melaksanakan prinsip-prinsip
kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk penyediaan
prasarana, sumberdaya manusia dan pembiayaan untuk kegiatan
tersebut dengan biaya yang wajar, oleh karena itu baik Penyedia Jasa
dan Pengguna Jasa perlu memahami prinsip-prinsip keselamatan dan
kesehatan kerja ini agar dapat melakukan langkah persiapan,
pelaksanaan dan pengawasannya.

1.4 Ketentuan Teknis

a. Aspek lingkungan

Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan K3 terutama terkait


dengan aspek lingkungan, Penyedia Jasa harus mendapatkan
persetujuan dari direksi pekerjaan.

b. Tempat kerja dan peralatan


Ketentuan teknis pada tempat kerja dan peralatan pada suatu proyek
terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebagai
berikut :
1) Pintu masuk dan keluar
a) Pintu masuk dan keluar darurat harus dibuat di tempat-tempat kerja.
b) Alat-alat/tempat-tempat tersebut harus diperlihara dengan baik.
2) Lampu / penerangan

halaman 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

a) Jika penerangan alam tidak sesuai untuk mencegah bahaya, alat-alat


penerangan buatan yang cocok dan sesuai harus diadakan di seluruh
tempat kerja, termasuk pada gang-gang.
b) Lampu-lampu harus aman, dan terang.
c) Lampu-lampu harus dijaga oleh petugas-petugas bila perlu mencegah
bahaya apabila lampu mati/pecah.
3) Ventilasi
a) Di tempat kerja yang tertutup, harus dibuat ventilasi yang sesuai
untuk mendapat udara segar.
b) Jika secara teknis tidak mungkin bisa menghilangkan debu, gas yang
berbahaya, tenaga kerja harus disediakan alat pelindung diri untuk
mencegah bahaya-bahaya tersebut di atas.
4) Kebersihan
a) Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus
dipindahkan ke tempat yang aman.
b) Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokkan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
c) Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan
bertumpuk di tempat kerja.
d) Tempat-tempat kerja dan gang-gang yang licin karena oli atau sebab
lain harus dibersihkan atau disiram pasir, abu atau sejenisnya.
e) Alat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus
dikembalikan pada tempat penyimpanan semula.

c. Pencegahan terhadap kebakaran dan alat pemadam kebakaran


Untuk dapat mencegah terjadinya kebakaran pada suatu tempat atau
proyek dapat
dilakukan pencegahan sebagai berikut :
1) Di tempat-tempat kerja dimana tenaga kerja dipekerjakan harus
tersedia:
a) Alat-alat pemadam kebakaran.
b) Saluran air yang cukup dengan tekanan yang besar.
2) Pengawas dan sejumlah/beberapa tenaga kerja harus dilatih untuk
menggunakan alat pemadam kebakaran.
3) Alat pemadam kebakaran, harus diperiksa pada jangka waktu
tertentu oleh orang yang berwenang dan dipelihara sebagaimana
mestinya.
4) Alat pemadam kebakaran seperti pipa-pipa air, alat pemadam
kebakaran yang dapat dipindah-pindah (portable) dan jalan menuju
ke tempat pemadam kebakaran harus selalu dipelihara.

halaman 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

5) Peralatan pemadam kebakaran harus diletakkan di tempat yang


mudah dilihat dan dicapai.
6) Sekurang kurangnya sebuah alat pemadam kebakaran harus tersedia
di tempat-tempat sebagai berikut :
a) di setiap gedung dimana barang-barang yang mudah terbakar
disimpan.
b) di tempat-tempat yang terdapat alat-alat untuk mengelas.
8) Beberapa alat pemadam kebakaran dari bahan kimia kering harus
disediakan :
a) di tempat yang terdapat barang-barang/benda-benda cair yang
mudah terbakar.
b) di tempat yang terdapat oli, bensin, gas dan alat-alat pemanas yang
menggunakan api.
c) di tempat yang terdapat aspal dan ketel aspal.
9) Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan-
kerusakan teknis.
11) Jika pipa tempat penyimpanan air (reservoir, standpipe) dipasang di
suatu gedung, pipa tersebut harus :
a) dipasang di tempat yang strategis demi kelancaran pembuangan.
b) dibuatkan suatu katup pada setiap ujungnya.
c) mempunyai sambungan yang dapat digunakan Dinas Pemadam
Kebakaran

d. Perlengkapan keselamatan kerja


Berbagai jenis perlengkapan kerja standar untuk melindungi pekerja dalam
melaksanakan
tugasnya antara lain sebagai berikut :
1) Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda
keras selama mengoperasikan atau memelihara AMP.
2) Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena
licin atau melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
3) Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata
pada lokasi pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material
keras lainnya.
4) Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator
telah tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
5) Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau
mengencangkan baut dan sebagainya.
6) Penutup telinga, diperlukan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan alat yang mengeluarkan suara yang keras/bising,
misalnya pemadatan tanah dengan stamper dan sebagainya.

halaman 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

Gambar Perlengkapan keselamatan kerja

1.5 Pedoman untuk pelaku utama konstruksi


a. Pedoman untuk manajemen puncak

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian manajemen puncak untuk


mengurangi biaya
karena kecelakaan kerja, antara lain :
1) Mengetahui catatan tentang keselamatan kerja dari semua manajer
lapangan. Informasi ini digunakan untuk mengadakan evaluasi terhadap
program keselamatan kerja yang telah diterapkan.
2) Kunjungan lapangan untuk mengadakan komunikasi tentang keselamatan
kerja dengan cara yang sama sebagaimana dilakukan pelaksanaan
monitoring dan pengendalian mengenai biaya dan rencana penjadualan
pekerjaan.
3) Mengalokasikan biaya keselamatan kerja pada anggaran perusahaan dan
mengalokasikan biaya kecelakaan kerja pada proyek yang dilaksanakan.
4) Mempersyaratkan perencanaan kerja yang terperinci sehingga dapat
memberikan jaminan bahwa peralatan atau material yang digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan dalam kondisi aman.
5) Para pekerja yang baru dipekerjakan menjalani latihan tentang keselamatan
kerja dan memanfaatkan secara efektif keahlian yang ada pada masing
masing divisi (bagian) untuk program keselamatan kerja.

halaman 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

b. Pedoman untuk manajer dan pengawas

Untuk para manajer dan pengawas, hal-hal berikut ini dapat diterapkan
untuk mengurangi
kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam pelaksanan pekerjaan bidang
konstruksi :
1) Manajer berkewajiban untuk melindungi keselamatan dan kesehatan
pekerja konstruksi sehingga harus menerapkan berbagai aturan, standar
untuk meningkatkan K3, juga harus mendorong personil untuk
memperbaiki sikap dan kesadaran terhadap K3 melalui komunikasi yang
baik, organisasi yang baik, persuasi dan pendidikan, menghargai pekerja
untuk tindakan-tindakan aman, serta menetapkan target yang realistis
untuk K3.
2) Secara aktif mendukung kebijakan untuk keselamatan pada pekerjaan
seperti dengan memasukkan masalah keselamatan kerja sebagai bagian
dari perencanaan pekerjaan dan memberikan dukungan yang positif.
3) Manajer perlu memberikan perhatian secara khusus dan mengadakan
hubungan yang erat dengan para mandor dan pekerja sebagai upaya
untuk menghindari terjadi kecelakaan dan permasalahan dalam proyek
konstruksi. Manajer dapat melakukannya dengan cara
a) Mengarahkan pekerja yang baru pada pekerjaannya dan
mengusahakan agar mereka berkenalan akrab dengan personil dari
pekerjaan lainnya dan hendaknya memberikan perhatian yang khusus
terhadap pekerja yang baru, terutama pada hari-harinya yang
pertama.
b) Melibatkan diri dalam perselisihan antara pekerja dengan mandor,
karena dengan mengerjakan hal itu, kita akan dapat memahami
mengenai titik sudut pandang pari pekerja. Cara ini bukanlah
mempunyai maksud untuk merusak (“merongrong”) kewibawaan
pihak mandor, tetapi lebih mengarah untuk memastikan bahwa pihak
pekerja itu telah diperlakukan secara adil (wajar).
c) Memperlihatkan sikap menghargai terhadap kemampuan para mandor
tetapi juga harus mengakui suatu fakta bahwa pihak mandor itu pun
(sebagai manusia) dapat membuat kesalahan. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan cara mengizinkan para mandor untuk memilih
para pekerjanya sendiri (tetapi tidak menyerahkan kekuasaan yang
tunggal untuk memberhentikan pekerja).

c. Pedoman untuk mandor


Mandor dapat mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam
pelaksanaan
pekerjaan bidang konstruksi dengan :

halaman 13
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

1) Memperlakukan pekerja yang baru dengan cara yang berbeda, misalnya


dengan tidak membiarkan pekerja yang baru itu bekerja sendiri secara
langsung atau tidak menempatkannya bersama-sama dengan pekerja
yang lama dan kemudian membiarkannya begitu saja.
2) Mengurangi tekanan terhadap pekerjanya, misalnya dengan tidak
memberikan target produktivitas yang tinggi tanpa memperhatikan
keselamatan dan kesehatan pekerjanya.

Selanjutnya manajemen puncak dapat membantu para mandor untuk


mengurangi kecelakaan kerja dengan cara berikut ini :

1) Secara pribadi memberikan penekanan mengenai tingkat kepentingan


dari keselamatan kerja melalui hubungan mereka yang tidak formal
maupun yang formal dengan para mandor di lapangan.
2) Memberikan penekanan mengenai keselamatan kerja dalam rapat pada
tataran perusahaan.

d. Pedoman untuk pekerja


Pedoman yang dapat digunakan pekerja untuk mengurangi kecelakaan
dan gangguan kesehatan dalam pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi
antara lain adalah :
1) Permasalahan pribadi dihilangkan pada saat masuk lingkungan kerja.
2) Tidak melakukan pekerjaan bila kondisi kesehatan kurang mendukung.
3) Taat pada aturan yang telah ditetapkan.
4) Memahami program keselamatan dan kesehatan kerja.
5) Memahami lingkup kerja yang diberikan.

PASAL 2. PEKERJAAN TANAH


2.1 Lingkup Pekerjaan
2.1.1 Pekerjaan Tanah
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah pekerjaan pembentukan tanah untuk bangunan
dan galian tanah pondasi.
2.2 Cara Pelaksanaan
2.2.1 Pekerjaan Tanah meliputi :

a. Pematokan
b. Pembersihan
c. Pengupasan tanah

halaman 14
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

d. Galian tanah termasuk galian selokan

e. Urugan tanah

a. Pematokan

- Sebelum bagian pekerjaan lainnya dimulai, Kontraktor melakukan


pematokan untuk menetapkan AS fan Peil rencana serta batas.
- Dalam pematokan ini, Kontraktor harus memperhatikan titik-titik
referensi/Bench Mark yang ada.
- Pematokan dilakukan oleh Kontraktor kemudian diperiksa kembalii bersama
oleh Kontraktor dan Direksi.
- Patok-patok tersebut dari kayu bulat diameter 8 cm dan panjang 60 cm
ditancapkan sedalam 50 cm dan bagian yang muncul diatas permukaan tanah
setinggi 10 cm.

- Patok dari titik-titik yang akan terganggu oleh pekerjaan, harus dibuat patok-
patok referensi pada tempat yang aman dan mudah terlihat.
Patok referensi tersebut ditempel papan yang berisikan tulisan/penjelasan
mengenai posisi dan peil rencana dari titik yang bersangkutan.
- Bila Direksi meragukan hasil pekerjaan yang telah ada, Direksi berhak
melakukan pengukuran pemeriksaan ulang.
b. Pembersihan (Clearing dan Gubbing)
- Kecuali ditetapkan lain oleh Direksi, maka pembongkaran bangunan, dan sisa
bahan bangunan dalam daerah batas pekerjaan harus dibersihkan dan
dikeluarkan dari lokasi proyek sesuai tempat yang akan ditetapkan oleh
Direksi.
- Bila ada pohon dilokasi proyek, Direksi memerintahkan bahwa pohon- pohon
rindang dan pohon-pohon serta tanaman ornamen tertentu dipertahankan,
maka pohon-pohon/tanaman-tanaman tersebut harus dijaga betul-betul
terhadap kerusakan atas biaya Kontraktor. Pohon-pohon yang harus
disingkirkan harus ditebang sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-
pohon lain serta tanaman yang harus dipertahankan.
- Semua sisa bongkaran bangunan dan pohon-pohon, batang-batang pohon,
akar-akar dan sebagainya harus dibongkar pada kedalaman sekurang-
kurangnya 50 cm di permukaan tanah asli atau permukaan akhir/final grade
(ditentukan oleh permukaan yang lebih rendah) dan bersama-sama dengan
seluruh sampah dalam segala bentuknya, harus dibuang pada tempat yang
tidak tampak dari tempat pekerjaan/akan ditetapkan oleh Direksi.
- Pohon-pohon yang ditebang, tidak diperkenankan jatuh pada tanah milik
perorangan tanpa izin khusus dari pemiliknya dan Kontraktor atas

halaman 15
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

tanggungjawabnya menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau membiarkan


di tempat semula, asal ada persetujuan tertulis dari pemiliknya.

- Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan,


harus diperbaiki oleh Kontraktor atas tanggung jawabnya sendiri.
- Dalam hal akan dilakukan pembakaran, Kontraktor harus memberitahukan
kepada pemilik-pemilik tanah yang berbatasan dengan pekerjaan, paling
kurang 48 jam tentang maksudnya akan melakukan pembakaran.
- Kontraktor harus selalu bertindak sesuai dengan peraturan-peraturan
pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran di tempat terbuka.
- Pada pelaksanaan pembersihan, kontraktor harus berhati-hati untuk tidak
mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atas tanda-tanda
lainnya.
- Pekerjaan pematokan dianggap selesai apabila hasilnya sudah diketahui dan
disetujui oleh Direksi.
c. Pengupasan (Stripping)
- Seluruh site dilakukan pengupasan setebal 20 cm, untuk menghilangkan akar
semak-semak akar alang-alang humus dan kotoran-kotoran tanah
permukaan lainnya.
- Hasil stripping ini harus dibuang keluar site/ke tempat yang akan
ditunjukkan oleh Direksi dan tidak diperkenankan untuk mempergunakan
hasil stripping sebagai bahan timbunan.
- Pada seluruh urugan, tidak diperkenankan melakukan urugan, apabila hasil
stripping di daerah tersebut belum disetujui oleh Direksi.
- Pada daerah galian yang tebal galiannya lebih dari 20 cm, tidak dibenarkan
untuk melakukan pekerjaan stripping sekaligus dengan pekerjaan galian
(cut). Dengan perkataan lain pekerjaan stripping harus dilakukan secara
tersendiri dan terpisah dari pekerjaan galian.

- Apabila peil permukaan akhir (final grade) lebih tinggi dari permukaan tanah
setelah dilakukan stripping harus diurug kembali sehingga mencapai
permukaan akhir.
- Tidak dibenarkan untuk melakukan jenis pekerjaan berikutnya di atas
seluruh atau sebagian daerah yang strippingnya belum dianggap selesai.
- Pekerjaan stripping dianggap selesai diketahui dan disetujui oleh Direksi.
d. Galian
- Pekerjaan galian dilakukan pada daerah galian (cut) sebagai yang tercantum
dalam gambar rencana.

halaman 16
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

- Kedalaman penggalian harus sesuai dengan peil rencana yang tertera pada
gambar rencana dan dilakukan berdasarkan peil dari Bench Mark yang ada.
- Patok-patok referensi harus dijaga supaya tetap berdiri sampai pekerjaan
selesai.
- Tanah dan batuan hasil galian yang memenuhi persyaratan material untuk
urugan, dipakai untuk pekerjaan urugan.
- Tanah hasil galian yang tidak dipakai/terpakai untuk urugan dibuang ke
tempat yang akan ditetapkan oleh Direksi.
2.2.2 Pekerjaan Untuk Pondasi
a. Galian tanah pondasi harus sesuai dengan gambar pelaksanaan, baik kedalaman,
lebar maupun tingginya.
b. Dalam hal kondisi tanah mengandung lumpur atau humus yang cukup dalam,
maka jenis tanah tersebut harus dibuang/dibongkar dan diadakan perbaikan
struktur tanah pondasi.
c. Apabila kedalaman galian pondasi sudah tercapai, kondisi tanah masih
diragukan, Pemborong wajib melaporkan kepada PENGAWAS/Pemberi Tugas.

halaman 17
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

PASAL 3. PEKERJAAN BONGKARAN DAN STRUKTUR


3.1 Pekerjaan Bongkaran Beton

Beton adalah struktur yang banyak digunakan untuk mendirikan


bangunan maupun infrastruktur lainnya secara permanen.Selain karena
daya tahannya yang tinggi, pembuatan beton juga cenderung relatif
mudah.Beton juga bisa dibentuk sesuai keinginan sehingga Anda bisa
menggunakannya untuk beragam kebutuhan, baik untuk membuat
dinding, lantai, dak atap, tangga dan pondasi sloof.Metode bongkar beton
pada dasarnya hampir sama dengan cara membongkar dinding batu bata
dan mengetahui biaya bongkar dinding batu.Anda memerlukan
perlengkapan baik alat yang sifatnya manual maupun perkakas
bertenaga listrik.Pemilihan peralatan ini tergantung pada urgensi dan
seberapa kokoh struktur yang akan dihancurkan.Secara umum,
perlengkapan yang dibutuhkan untuk membongkar beton antara lain
adalah palu, pahat baja, linggis, gergaji besi, gerinda listrik, tang besar
dan jack hammer untuk lingkup bongkaran beton yang sangat keras
dan cukup banyak volumenya dapat menggunaan alat berat seperti
escavator Breaker PC200 bertenaga listrik atau Diesel Karena
sebagian peralatan harus digunakan oleh tenaga profesional Anda
sebaiknya memanfaatkan tenaga bongkar profesional dengan harga
bongkar beton per m3 yang terjangkau.Sebelum mencari tahu tentang
harga bongkar beton per m3 bertulang, ada baiknya Anda mengetahui
langkah-langkah apa saja yang dilakukan dalam pembongkaran.Dengan
demikian, Anda akan lebih mudah memperkirakan biaya serta analisa
harga bongkar beton per m3 dengan jack hammer. Adapun langkah-
langkahnya adalah:

1. Perhatikan Area Pembongkaran

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghubungi


perusahaan infrastruktur yang ada di kota Anda.Untuk memastikan
kondisi di sekitar tempat bongkaran struktur bangunan yang akan
dilakukan.Pastikan tidak ada kabel listrik atau pipa jaringan gas dan
instalasi umum lainnya yang bisa membahayakan proses
pembongkaran.

2. Lakukan Pembongkaran dengan Aman

Saat melakukan pembongkaran beton baik dengan menggunakan jack


hammer maupun palu baja, Anda pasti akan berhadapan dengan debu
dan pecahan-pecahan serpihan material yang berbahaya.Pastikan Anda
mengenakan perlengkapan keamanan sebagai pelindung sebelum
memulai proses pembongkaran.Kalau Anda menggunakan bor listrik
atau jack hammer, jangan lupa lindungi telinga dengan earmuff.

3. Cek Struktur Bangunan/Jalan beton

halaman 18
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

Setiap jenis beton memiliki tingkat kepadatan yang berbeda-beda. Beton


precast umumnya lebih mudah dihancurkan dibanding beton
solid.Untuk bagian beton solid, pecahkan terlebih dahulu struktur
menjadi beberapa bagian kecil agar serpihan puing hasil pembongkaran
tidak terlalu berat.Struktur tepi bangunan yang terhubung dengan
struktur sebaiknya dibongkar paling akhir secara bertahap.

4. Bongkar Beton Bertahap

Alat yang umumnya dipakai untuk memulai proses pembongkaran


struktur beton adalah pahat dan bogem atau palu beton.Semakin
canggih alat yang digunakan maka harga bongkar beton per m3 juga
akan semakin mahal.Karena ada tulangan besi pada struktur beton yang
terkait dengan kuat, Anda membutuhkan gergaji besi untuk
melepaskannya dari bagian beton.Untuk memudahkan pengerjaan,
mulailah bidang kerja Anda dari ukuran 1 meter x 1 meter untuk setiap
kali pembongkaran struktur beton bertulang.Setelah selesai, lanjutkan
ke satu meter berikutnya pada setiap bagiannya. Hindari membongkar
beton dengan area yang terlalu luas karena akan cukup berisiko
tinggi.Cara membongkar beton bisa dilakukan dengan menghantamkan
bogem ke bidang kerja.Mulailah dari bagian atas ke bawah struktur pada
bidang bangunan yang akan dibongkar.Kalau ada bagian yang terlalu
keras dan sulit dihancurkan, gunakan bantuan palu dengan ukuran yang
lebih besar.

5. Pembongkaran Tepi dengan Hati-hati

Bagian tepi adalah bagian yang risiko kerjanya cukup tinggi, selain
beresiko untuk pekerja dapat terjatuh dari ketinggian, pada bagian tepi
juga memiliki struktur yang kokoh.Karena berhubungan langsung
dengan struktur balok dan kolom, proses pembongkaran tepi harus
dilakukan dengan hati-hati.Kalau tidak, Anda bisa merobohkan struktur
di sampingnya juga.Sebelum mulai merobohkan, ada satu tips yang bisa
Anda coba yakni menyiram struktur dengan menggunakan air secara
bertahap.Ini bisa membuatnya jadi tidak berdebu saat pembongkaran
sehingga akan memudahkan dalam pekerjaan.Mulailah memukul
dengan menggunakan palu ke struktur secara perlahan dari bagian
paling luar.

6. Buang Sisa Bongkaran

Setelah semua bagian selesai dibongkar, hal yang harus Anda lakukan
adalah menyingkirkan sisa bongkaran.Selain membersihkan area yang
akan di renovasi, sisa-sisa beton dan material ini akan mengganggu
pemandangan dan menyebabkan kecelakaan jika tidak segera
disingkirkan.Sebelum mengumpulkan puing-puing, ada baiknya Anda
menyiram dengan air terlebih dahulu.Menyiram sisa bongkaran akan
mencegah debu-debu dan butiran halus yang beterbangan dan

halaman 19
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

mengganggu udara di sekitar Anda.Kalau ada bagian yang masih bisa


dimanfaatkan, Anda bisa memisahkannya dengan reruntuhan yang akan
dibuang.

3.2 Pekerjaan Struktur


3.2.1 Pekerjaan Beton
a. Lingkup pekerjaan
Meliputi pembuatan pelat lantai dengan struktur beton serta konstruksi beton
lainnya seperti yang tertera dalam gambar.
Termasuk dalam pekerjaan ini pada :

b. Bahan dan syarat pelaksanaannya


a. Beton yang dipergunakan K-225 untuk Pondasi dan kolom pagar, K-350
umtuk Balok dan Plat Lantai Jalan t=30 cm, pengecoran menggunakan Ready
Mix.
b. Bahan-bahan lainnya dan syarat-syarat pelaksanaannya sama dengan
syarat-syarat seperti dijelaskan pada Pasal-Pasal RKS ini.

3.2.2 Bahan Beton dan Syarat-syarat pelaksanaannya


1. Bahan-bahan
a. Semen Portland (PC)
1. Persyaratan
Semua semen yang dipergunakan harus dari jenis I menurut peraturan Semen
Portland Indonesia-1972 NI.8 atau C-150 type atau British Standard BS. 12.
Semen harus sampai di tempat pekerjaan dalam kondisi baik, masih dalam
kantongnya asli dari pabrik. Merk PC dianjurkan produksi dalam negeri
seperti “Tiga Roda/Dynamix” atau lainnya sesuai persetujuan Konsultan
Pengawas. Pemilihan salah satu merk adalah mengikat untuk seluruh bagain
pekerjaan sampai selesai.
2. Penyimpanan
Semen harus disimpan dalam gudang yang kedap air dan berventilasi baik,
diatas lantai 30 cm. Kantong-kantong berisi semen tidak boleh ditumpuk lebih
dari 10 lapis, atau ditumpuk langsung diatas lantai. Penyimpanan semen
harus selalu terpisah untuk setiap pengiriman.
3. Pemeriksaan
Kantraktor harus memberitahukan kepada Konsultan Pengawas kapan dan
dimana semen itu dihasilkan. Konsultan Pengawas mengadakan pemeriksaan
di tempat penimbunan dan mengambil contoh-contoh semen timbunan
tersebut untuk keperluan pemeriksaan di Laboratorium, jika kualitasnya
diragukan.

halaman 20
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

Semen yang dinyatakan afkir oleh Konsultan Pengawas, tidak boleh


dipergunakan dan harus disingkir keluar proyek.
Apabila Kontraktor masih mempergunakan semen yang diafkir tersebut
untuk pekerjaan beton maka kepada Kontraktor dapat diperintahkan untuk
membongkar beton tersebut dan harus menggantinya dengan semen yang
disetujui atas biaya Kontraktor.
4. Untuk mencegah semen dalam zak disimpan terlalu lama sesudah
penerimaan, kontraktor hendaknya memakai semen menurut urutan
kronologis yang diterima dalam gudang penyimpanan.

b. Agregat (Pasir, kerikil atau batu pecah)


1. Untuk bahan agregat (halus dan kasar) dapat dipakai agregat alami atau
buatan asal memenuhi syarat menurut PBI-1971
Bila dianggap perlu, dapat dilakukan pengujian butiran dengan
memperhatikan persyaratan PUBI-1982.
2. Agregat halus harus bersih, keras dan berbutir tajam, bebas dari lumpur,
gumpalan tanah/lumpur, bahan organik lainnya yang dapat mengurangi atau
merusakkan mutu beton.
3. Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus, mudah
pecah, keropos, tipis atau panjang-panjang, bebas dari bahan-bahan organik
atau dari substansi yang merusak.

c. Air adukan beton


Air untuk campuran dan pemeliharaan beton harus dari air yang bisa diminum,
tidak mengandung zat-zat yang merusak atau mengurangi kualitas beton seperti
minyak, asam, alkali, garam dan bahan organik.
d Baja Tulangan
1. Baja tulangan yang dipakai harus dari bahan mutu U-40 untuk diameter
tulangan > 12 mm Dimana fy=400 Mpa, Sedangkan tulangan diameter ≤ 10
mm bisa dipakai mutu baja U-24 menurut PBI-1971 (baja tulangan > 10 mm
memakai baja ulir dan ≤ 10 mm mamakai baja polos).
2. Ukuran baja harus sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam gambar.
Penggantian dengan diameter lain, hanya diperbolehkan atas persetujuan
Konsultan Pengawas. Bila penggantian disetujui maka luas penampang yang
diperlukan dengan kekuatan mutu yang ada tidak boleh kurang dari yang
disebutkan dalam gambar, atau perhitungannya.
3. Baja tulangan harus disimpan di tempat yang bebas dari lembab, dipisahkan
sesuai diameter masing-masing serta dilindungi terhadap segala macam
kotoran yang dapat menyebabkan karatan.

e. Bahan campuran tambahan (additive)


1. Pemakaian bahan tambahan kimiawi (concrete admixture), kecuali yang
disebutkan tegas di dalam RKS dan gambar harus mendapat izin tertulis dari
Konsultan Pengawas. Untuk itu kontraktor diharuskan mengajukan

halaman 21
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

permohonan tertulis dengan menyertakan analisa kimiawinya dan bukti


pemakaian di Indonesia selama 5 tahun terakhir. Bahan campuran tambahan
beton yang dipakai harus sesuai dengan iklim tropis dan memenuhi
persyaratan ASTM C-494 jenis B dan D sekaligus sebagai pengurang air
adukan dan penunda pengerasan awal.
2. Penggunaan additive harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik. Pemakaian
additive ini tidak boleh menyebabkan dikuranginya volume semen dalam
adukan.
3. Bahan tambahan yang mempercepat pengerasan awal sama sekali tidak boleh
dipakai, sedangkan untuk beton kedap air dibawah tanah tidak boleh
mempergunakan waterproofer yang mengandung garam.

f. Bekisting
1. Bahan bekisting dapat dibuat dari papan kayu kelas III yang cukup kering
dengan tebal minumum 3 cm atau multiplek tebal 9 mm, diperkuat dengan
rangka-rangka penyangga, penyokong dll, sehingga mampu mendukung
beton sampai selesai proses ikatan beton. Bekisting harus mampu pula untuk
menahan getaran-getaran vibrator dan kejutan gaya-gaya lain tanpa berubah
bentuk.
2. Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama disemua
tempat untuk bentuk dan ukuran yang dikehendaki sama.

g. Selimut beton
 Penepatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau
dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian- bagian
konstruksi.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Shop drawing : Perhitungan Konstruksi
Sebelum melaksanakan pekerjaan beton, Kontraktor diharuskan :
1. Membuat shop drawings untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas.
2. Memeriksa gambar yang dibuat oleh Konsultan Perencana, jika terdapat
kesalahan yang membahayakan, kontraktor harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan meneruskan kepada Konsultan
Perencana. Sebelum ada kepastian mengenai kebenaran gambar tersebut,
Kontraktor tidak diijinkan melaksanakan bagian pekerjaan tersebut.

b. Campuran beton
1. Beton harus dibentuk dari campuran semen Portland, pasir beton, kerikil dan
air seperti ditentukan sebelumnya dengan perbandingan yang serasi dan
diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang tepat.
2. Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus dengan kotak-kotak
takaran yang sama volumenya. Banyaknya air untuk campuran beton

halaman 22
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

ditentukan sedemikian rupa, sehingga mudah dikerjakan sesuai


penggunaanya dan akan menghasilkan kepadatan beton yang tepat,
kekedapan serta kekuatan yang dikehendaki.
3. Semua pengadukan jenis beton harus menggunakan mesin pengaduk (Ready
Mix/Pengaduk Beton Molen) yang berkapasitas tidak kurang dari 350 liter.
Pengaduk harus rata, sehingga warna dan kekentalannya sama setiap kali
membuat adukan.
4. Untuk beton Pondasi Strauzpaal dan Kolom Pagar memenuhi mutu beton
berkekuatan K.225, untuk beton Balok dan Plat Lantai t=30 cm memenuhi
mutu beton berkekuatan K-350 menurut PBI-1971, harus dipakai “campuran
yang direncanakan” (design-mix). Campuran yang direncanakan
diketemukan dari percobaan-percobaan campuran yang memenuhi
karakteristik yang disyaratkan.

c. Penulangan
1. Baja tulangan sebelum dipasang harus dibersihkan dari kotoran, karat lepas,
serpih-serpih, minyak gemuk atau lapisan lainnya yang akan merusak atau
mengurangi daya lekat pada beton.
2. Baja tulangan harus dipotong dan dibentuk dengan teliti sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang tertera dalam gambar. Baja tulangan tidak boleh
diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara yang dapat merusak
bahannya.
3. Baja tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat sesuai gambar rencana.
Harus diusahakan, agar posisinya tidak berubah atau bergeser pada saat
beton dipadatkan.
4. Pada umumnya pengujian untuk besi tulangan dilakukan sesuai PBI-1971
yaitu mempunyai kekuatan leleh minimum 3600 kg/cm2. Jika besi tulangan
tersebut tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan, maka kelompok yang
tidak memenuhi syarat tersebut harus disingkirkan dan tidak boleh
digunakan.

d. Pengecoran
1. Sebelum dilakukan pengecoran, kontraktor harus mempersiapkan dengan
sebaik-baiknya segala sesuatu yang berhubungan dengan pengecoran antara
lain; Meneliti kembali tulangan yang telah dikerjakan dan menyesuaikannya
dengan gambar apabila terdapat kesalahan. Tulangan yang bengkok, ikatan-
ikatan yang lepas atau berobah posisinya harus dibetulkan. Meneliti semua
instalasi yang akan tertanam dalam beton, apakah sudah tertanam dengan
baik. Memberitahukan dahulu kepada konsultan Pengawas tentang
pengecoran yang akan dilakukan. Jika tidak ada pemberitahuan tertulis atau
persiapan pengecoran tidak disetujui, maka kontraktor dapat diperintahkan
untuk menyingkirkan beton yang akan dicorkan tersebut.
2. Beton harus dicorkan sedekat-dekatnya ke tujuan. Untuk pengecoran suatu
unit atau bagian pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti, dan tidak boleh
terputus tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas.
3. Pengecoran harus diselesaikan sebelum adukan mulai mengental yang dalam

halaman 23
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit. Tidak diijinkan mengecor


pada waktu hujan turun, kecuali jika Kontraktor mengambil tindakan yang
bisa mencegah kerusakan beton dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
4. Adukan beton harus dipadatkan secara seksama, dengan menggunakan alat
penggetar. Penggetaran harus dimulai pada saat adukan dituangkan dan
dilanjutkan sampai adukan berikutnya.
5. Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahari, hujan atau
angin sampai beton tersebut mengeras dengan baik dan untuk mencegah
pengeringan yang terlalu cepat, harus dilakukan perawatan beton sbb :
 Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton, dibasahi sampai cetakan
tersebut dibongkar.
 Membasahi selama 14 hari terus menerus segera sesudah permukaan
beton cukup keras.

e. Angkutan Beton
1. Cara dan alat-alat yang digunakan untuk mengangkut beton harus sedemikian
rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat
dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya kehilangan bahan yang bisa
menyebabkan perobahan nilai slump.
2. Dalam hal ini, beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan
ketempat pengecoran sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran
tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya.
3. Alat angkut horizontal bisa menggunakan kereta dorong. Tidak diizinkan
menggunakan ember-ember secara beranting.
f. Pengujian Beton
1. Semua pengujian beton harus sesuai dengan PBI – 1971.

Kekuatan tekan dari beton ditetapkan konsultan pengawas dengan silinder


berukuran 15 x 30 cm atau kubus berukuran 15 x 15 cm.
2. Kontraktor harus menyediakan fasilitas guna keperluan guna pengujian yang
representative, frekwensi pengujian ditetapkan konsultan pengawas
berdasarkan tingkat pengecoran dan struktur.
3. Meskipun hasil pengujian kubus- kubus beton seperti diuraikan diatas
memuaskan, konsultan pengawas berhak menolak konstruksi beton yang
cacat seperti berikut :
- Konstruksi beton yang sangat keropos.

- Bentuk dan posisi beton tidak sesuai dengan yang tidak ditunjukkan
dalam gambar.
- Konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata, seperti yang direncanakan.

halaman 24
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

4. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump) tidak boleh kurang dari 8
cm dan tidak melampaui 12 cm.

g. Pembuatan dan pembongkaran cetakan


1. Cetakan harus dibuat rapi, kuat dan kaku, sehingga setelah dibongkar
menghasilkan bidang yang rata dan hanya memerlukan sedikit penghalusan.
Celah-celah harus rapat sehingga air adukan tidak merembes keluar.
2. Cetakan harus betul-betul aman pada kedudukannya sehingga dapat dicegah
adanya pengembangan, lengkungan/lenturan atau lain gerakan pada waktu
beton dituangkan. Penyangga cetakan harus bertumpu pada dasar yang keras
sehingga tidak ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
3. Pembongkaran cetakan harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti
petunjuk konsultan pengawas. Beton yang masih muda tidak diizinkan untuk
dibebani. Segera setelah cetakan dibongkar, permukaan beton diperiksa. Jika
terdapat kemungkinan yang cacat, harus segera diperbaiki, diplester dengan
campuran sedemikian rupa hingga sesuai dengan warna, tekstur dan rupanya
dengan permukaan beton yang berdekatan. Hal ini perlu diperhatikan,
terutama untuk beton exposed.
4. Umumnya, diperlukan waktu minimum 2 hari sebelum cetakan dibuka untuk
dinding-dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan disamping
lainnnya, tujuh hari untuk dinding-dinding pemikul, dan 21 hari untuk balok-
balok dan plat atap.
5. Bahan-bahan bekas yang sudah tidak dipergunakan lagi harus dikumpulkan
dan disingkirkan keluar lapangan agar tidak mengganggu pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya.

6. Seluruh pekerjaan pembuatan dan pembongkaran bekisting ini harus sesuai


dengan P91 – 1971.

PASAL 4. PEKERJAAN AFWERKING

4.1 Lingkup Pekerjaan


a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan, sehingga dapat mencapai hasil pekerjaan yang bermutu
baik dan sempurna.
b. Pekerjaan plesteran pondasi batu bata meliputi sekeliling bangunan termasuk
sesuai dengan yang dinyatakan/pada tempat-tempat yang tercantum pada
gambar.

halaman 25
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

4.2 Persyaratan Bahan


4.2.1 Bahan
a. Semen Portland/P.C
Semen untuk pekerjaan Afwerking sama dengan yang digunakan untuk
pekerjaan beton.
b. Pasir
Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir, tajam dan keras.
Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih besar dari 5% dan
pasir harus memenuhi persyaratan PUBB NI 1970 atau NI-3.
c. Air

Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan untuk pekerjaan
beton (lihat pasal sebelumnya)
4.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Afwerking Beton
 Afwerking dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana/MK, dan
Persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat pekerjaan ini.
 Pekerjaan afwerking dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton
atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Perencana/MK sesuai
Uraian dan Persyaratan Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
 Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan
mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
 Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya mengguankan mixer selama 3 menit dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1). Untuk afwerking beton diperlukan plesteran campuran 1 PC : 3 Pasir.
2). Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai
mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan
sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar), untuk adukan
plesteran finishing harus ditambah dengan addivite plamix dengan
dosis 200-250 gram plamix untuk setiap 40 kg semen.

3). Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan sedemikian
rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering.
Diusahakan agar jarak waktu pencampuran aduk perekat tersebut

halaman 26
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

dengan pemasangannya tidak melebihi 30 menit.


 Ketebalan afwerking harus mencapai ketebalan permukaan Pondasi yang
dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal
plesteran minimum 1,5 cm.
 Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau
cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi,
Kontaktor berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan
kontraktor.
 Kelembaban afwerking harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar
tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.
 Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima
oleh Perencana/MK dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu
menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
 Selama afwerking belum difinish, Kontraktor wajib memelihara dan
menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan lain.
Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab kontraktor dan wajib
diperbaiki.

 Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum


afwerking berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

PASAL 5. PEKERJAAN PAGAR BETON


5.1 Lingkup Pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan
ini sehingga dapat diperoleh pekerjaan yang baik.
b. Pekerjaan Panel Beton termasuk pekerjaan Pagar dinding yang meliputi
detail yang disebutkan/ditujukan dalam gambar.

halaman 27
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

5.2 Persyaratan Bahan


1. Bahan-bahan Pagar beton

Pemasangan Pagar Panel Beton


Pemasangan Pagar Panel Beton, masing2 pekerja berbeda, namun tetap tujuannya
sama dengan tahapan Pemasangan Pagar Panel Beton yang terdiri dari beberapa
tahapan:

1. Pemasangan Kolom Beton 30x30 cm


2. Sloof Beton (bisa saja tidak ada sloof, sesuai gambar kerja)
3. Pemasangan Panel Beton

2. Panel Pagar

Setelah kolom dan sloof terpasang, selanjutnya adalah melaksakan pemasangan


panel pagar seperti berikut:

1. Panel diangkat dengan menggunakan tripod, kemudian dimasukkan kedalam


celah yang telah tersedia pada kolom.
2. Pekerjaan pemasangan panel beton dilaksanakan sesuai gambar kerja.

Demikian metode kerja standart dalam hal pemasangan pagar panel beton yang
seperti diuraikan disini.

Pagar Panel Beton berfungsi untuk mempermudah dalam pengamanan


lingkungan, dapat digunakan untuk lingkungan di kawasan industri, perumahan
umum, pabrik, garasi, kolam renang, sekolah, lapangan sepak bola atau futsal,
gudang, lingkungan kantor dinas atau swasta, mall, super market, rumah sakit,
SPBU, SPBE, rumah makan, tempat ibadah, kolam pemancingan dan lain-lain.

Pagar Beton Precast terdiri dari Panel Beton dan Tiang Beton, Ukuran Panel
Beton 5 x 40 x 240 cm, sedangkan ukuran Tiang beton 17 x 18 x 210 – 400 cm.

Keuntungan menggunakan Pagar Beton Precast :

 Memiliki daya tahan tinggi terhadap perubahan cuaca


 Kuat dalam segala layanan dan tempat
 Mudah dalam pemasangan
 Permukaan halus dan rapih
 Dapat dipindahkan sesuai kebutuhan
 Kokoh, kuat, praktis dan ekonomis
 Kualitas mutu terjamin
 Efektif dari segi waktu dan biaya dibanding pagar lainnya.

halaman 28
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
Perbaikan Infrastruktur Jalan Kampus Lapangan Cipatat

PASAL 5. PENUTUP

 Semua ketentuan yang belum tercantum di dalam persyaratan ini akan dijelaskan kemudian.
 Bahan-bahan yang dipergunakan harus berkualitas baik sesuai dengan persyaratan.
 Semua sisa-sisa bahan bangunan / alat-alat bantu harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaansegera
setelah pekerjaan selesai.

Demikian persyaratan Teknis pekerjaan ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya dengan penuh rasa tanggung jawab.

halaman 29

Anda mungkin juga menyukai