Anda di halaman 1dari 7

RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS

BAB V
PERSYARATAN UMUM
PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
Pasal 1
PERSYARATAN UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Pekerjaan Mekanikal
1.1.1. Sistem Penyaluran air
1.2. Pekerjaan Elektrikal
1.2.1. Sistem Penyediaan dan Distribusi Daya Listrik.
1.2.2. Sistem Penerangan dan Outlet daya.
2. Standard Dan Aturan Yang Harus Diikuti
2.1. Penyedia Jasa diwajibkan mentaati dan mengikuti tata cara pelaksanaan sesuai
dengan yang tertulis pada peraturan-peraturan tersebut dan disesuaikan dengan
bahan, unit mesin atau peralatan yang dipasang.
2.2. Bila terjadi kesimpangsiuran dalam hal standard yang harus diikuti, Penyedia
Jasa harus melapor pada DIREKSI / PENGAWAS untuk mendapat kejelasan
tentang hal tersebut.
2.3. Bila DIREKSI PENGAWAS tidak dapat memutuskan hal tersebut maka
pengambilan keputusan akan diserahkan kepada Instansi atau Badan yang
berwenang.
3. Gambar-Gambar
3.1. Gambar Perancangan
3.1.1. Yang dimaksud dengan gambar perancangan adalah gambar-gambar
yang menyertai buku ini, gambar-gambar penjelas dan segala gambar-
gambar addendumnya.
3.1.2. Penyedia Jasa harus mempelajari gambar-gambar perancangan dan
secepatnya melaporkan, kepada DIREKSI / PENGAWAS apabila
terdapat hal-hal yang dianggap kurang jelas, dalam waktu tidak
lebih dari 3 (tiga) minggu setelah diadakannya rapat pra pelaksanaan.
3.1.3. Gambar-gambar dalam perancangan ini tidak dimaksudkan untuk
mencantumkan semua detail konstruksi seperti detail pemasangan,
detail penumpu, detail pengikat dan detail lainnya terutama yang
berhubungan dengan peralatan yang akan disediakan/dipasang oleh
Penyedia Jasa.
3.1.4. Walaupun demikian, Penyedia Jasa tetap harus memasang instalasi
tersebut sesuai dengan praktek pelaksanaan terbaik yang memberikan
hasil terbaik, dalam hal ini Penyedia Jasa diharuskan membuat shop
drawing yang terinci untuk menjelaskan hal-hal tersebut di atas.

77
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS

3.1.5. Dalam hal ada keraguan yang ditimbulkan oleh kesalahan


penggambaran dan/atau ketidak-sesuaian lain maka Penyedia Jasa harus
mengajukan pertanyaan untuk mendapat penjelasan selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu sebelum masalah tersebut terlibat di
lapangan baik dalam arti "pemasangan" atau "pemesanan barang".
3.1.6. Ukuran-ukuran pokok dan pembagiannya, seluruhnya telah
dicantumkan pada gambar perancangan dimana ukuran-ukuran tersebut
merupakan ukuran effektif (ukuran dalam pelaksanaan dalam
pemesanan barang diperhitungkan sebagai ukuran effektif).
3.1.7. Ukuran-ukuran bangunan yang tepat dan seharusnya diikuti adalah
ukuran yang disebutkan pada gambar-gambar Arsitektur/Finishing
dan/atau Struktur/Sipil sehingga bila terjadi perbedaan ukuran antara
gambar-gambar Instalasi-Utilitas bangunan dengan gambar-gambar
tersebut di atas maka ukuran tersebut harus dibaca sebagaimana yang
tertulis pada gambar-gambar Arsitektur dan atau Sipil-Struktur.
3.2. Gambar Kerja (Shop-drawing)
3.2.1. Yang dimaksud dengan gambar kerja adalah gambar-gambar yang
dibuat oleh Penyedia Jasa, Pemasok-barang maupun pihak-pihak lain
yang bertujuan untuk menjelaskan cara pemasangan maupun cara
penyambungan dan lainnya pada saat pelaksanaan pekerjaan sedang
berlangsung.
3.2.2. Sebelum Penyedia Jasa melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib
membuat gambar kerja untuk memperjelas dan sebagai gambar untuk
pelaksanaan pekerjaan di lapangan terdiri dari,
3.2.2.1. Diagram-diagram/gambar, seperti :
 Gambar rangkaian listrik-gambar jaringan pemipaan-
gambar/diagram lainnya
3.2.2.2. Detail-detail, seperti :
 Detail panel
 Detail pemasangan panel
 Detail pemasangan peralatan
 Detail-detail lain yang diperlukan.
3.2.2.3. Gambar lainnya sesuai dengan pekerjaan yang sedang
dilaksanakan.
3.2.3. Gambar-gambar kerja dibuat dengan berpedoman pada Gambar
Perancangan, Spesifikasi Teknis serta disesuaikan dengan kondisi
lapangan yang sebenarnya, sehingga tidak akan terjadi kesalahan di
lapangan.
3.2.4. Gambar kerja dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada
DIREKSI / PENGAWAS untuk diperiksa dan disahkan.

78
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS

3.2.5. Untuk pekerjaan Sistem Distribusi Listrik dan lainnya, Penyedia Jasa
harus menyiapkan Gambar-gambar instalasi yang diperlukan untuk
diperiksa dan disahkan (keur) oleh PLN, DEPNAKER dan instansi
lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Koordinasi Kerja
4.1. Mengingat bahwa pekerjaan satu dan lainnya sangat erat kaitannya terhadap
jadwal pelaksanaan, maka pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan
sesuai dengan jadwal yang telah disetujui bersama.
4.2. Dalam membuat rencana serta gambar-gambar kerja, Penyedia Jasa harus
sudah memperhitungkan unsur-unsur kerjasama dengan Penyedia Jasa/sub-
Penyedia Jasa pekerjaan lain dan/atau instansi-instansi lain yang berkaitan
dengan pekerjaan tersebut.
4.3. Selama pekerjaan berlangsung Penyedia Jasa diwajibkan melakukan
koordinasi dengan Penyedia Jasa/sub Penyedia Jasa lain, dalam pengertian
bahwa apabila urutan / rangkaian proses dan atau kerja dari sistem yang
dikerjakan oleh Penyedia Jasa tersebut di atas melibatkan beberapa Penyedia
Jasa lain dengan paket pekerjaannya masing-masing, atas petunjuk DIREKSI /
PENGAWAS.
5. Penyelidikan Tapak
5.1. Sebelum mulai melakukan, dalam arti membuat dan atau memasang, setiap
bagian dari pekerjaan, Penyedia Jasa wajib mengadakan pengukuran di tapak,
yang mana hasil pengukuran-pengukuran tersebut harus tertera dan dapat dibaca
pada gambar pelaksanaan yang dibuat oleh Penyedia Jasa yang bersangkutan.
5.2. Bilamana Penyedia Jasa lalai dalam melaksanakan hal tersebut di atas maka
segala sesuatu hal yang diakibatkan oleh adanya kelalaian itu menjadi tanggung
jawab Penyedia Jasa yang bersangkutan.
5.3. Apabila dalam pengukuran tersebut di atas terdapat hal-hal yang berbeda
dengan dokumen kontrak maka Penyedia Jasa harus segera melaporkan kepada
DIREKSI / PENGAWAS untuk mendapat penyelesaian.
5.4. Pada saat suatu pekerjaan atau bagian dari suatu pekerjaan akan dilaksanakan,
Penyedia Jasa harus membuat gambar kerja untuk satu lokasi kerja yang
mencantumkan semua indikasi instalasi/utilitas/ struktur/finishing pada lokasi
tersebut sehingga tidak akan terjadi kesalahan tempat pemasangan yang akan
mengganggu salah satu atau lebih dari satu jaringan instalasi.
6. Perbedaan Pengertian Antar Isi Dokumen
Bila terdapat perbedaan pada gambar-gambar perencanaan dengan buku spesifikasi
atau perbedaan antara gambar yang satu dengan gambar yang lainnya atau salah satu
klausul dalam buku spesifikasi dengan klausul lainnya maka pernyataan yang
menyebabkan harga yang lebih tinggi adalah yang dianggap benar dan dianggap
sebagai besaran dasar/referensi yang digunakan oleh Penyedia Jasa untuk menghitung
biaya pada saat penawaran/lelang.

79
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS

7. Kewajiban Penyedia Jasa


7.1. Kewajiban Umum
7.1.1. Penyedia Jasa harus bersedia mentaati Uraian dan Persyaratan
Pelaksanaan yang tertulis dalam Buku ini, gambar-gambar Perancangan
dan Persyaratan lainnya yang dikeluarkan oleh DIREKSI /
PENGAWAS baik sebagai Dokumen Lelang berikut adenda-
adendanya, Dokumen Kontrak berikut segala adenda-adendanya.
7.1.2. Apabila terdapat klausul yang kedapatan saling bertentangan atau
saling meniadakan maka hal tersebut bukan berarti memang
sesungguhnya ditiadakan melainkan suatu hal yang hendak dipertegas
atau ditekankan pengertiannya, untuk itu Penyedia Jasa harus
melaporkan kepada DIREKSI/PENGAWAS untuk mendapat
penjelasan dan penyelesaian.
7.1.3. Penyedia Jasa harus memenuhi kualifikasi untuk dapat menjadi
Pelaksana Pekerjaan ini, dan bilamana ternyata penampilan pekerja di
lapangan menunjukkan hal-hal yang berlawanan dengan hal di atas
maka Penyedia Jasa bersedia untuk mengganti tenaga pelaksana
pekerjaan tersebut dengan yang memenuhi kualifikasi untuk pekerjaan
tersebut di atas.
7.2. Kewajiban pada saat penawaran
7.2.1. Pemborong wajib mengikuti/memenuhi semua persyaratan- persyaratan
yang ditulis dalam Buku ini, juga wajib mengikuti/memenuhi
persyaratan umum yang dikeluarkan oleh DIREKSI / PENGAWAS.
7.2.2. Penyedia Jasa wajib mempelajari dan dianggap telah
mempelajari dengan seksama secara antar-disiplin seluruh bagian dari
seluruh dokumen lelang dan segala adendum-adendumnya pada saat
melakukan penawaran sehingga dengan demikian Penyedia Jasa harus
telah memperhitungkan dan dianggap telah memperhitungkan segala
kemungkinan yang akan terjadi sebagai akibat adanya penyesuaian
pada saat pelaksanaan terhadap hal-hal berikut :
a. Kondisi lapangan
b. Penyesuaian seluruh sistem instalasi terhadap struktur bangunan,
finishing bangunan dan interior bangunan serta lansekap maupun
kondisi antar sistem instalasi itu sendiri.
c. Penyesuaian yang harus dilakukan sebagai akibat dari
peralatan/unit-mesin yang ditawarkan.
7.2.3. Dalam penawaran Penyedia Jasa diwajibkan menyertakan rincian daftar
peralatan/material/mesin yang akan di pasang berikut spesifikasinya.
7.2.4. Dalam penawaran, Penyedia Jasa diwajibkan menyertakan brosur,
katalog, diagram, ukuran, pilihan warna dan keterangan-keterangan lain

80
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS

yang diterbitkan oleh manufakturer peralatan, unit-mesin, sistem yang


akan dipasang sebagai lampiran dalam penawaran.
7.2.5. Semua peralatan / material / mesin yang sejenis yang akan
dipasang harus dari satu merk, kecuali dibatalkan dalam ketentuan lain
atau klausul lain pada Buku ini maupun lampiran-lampirannya.
7.2.6. Apabila ada peralatan/material yang telah disediakan oleh Pemberi
Tugas, maka Penyedia Jasa harus tetap berhubungan dengan Supplier
yang bersangkutan agar pekerjaan/koordinasi berjalan dengan baik.
7.2.7. Apabila peralatan dan/atau unit mesin yang ditawarkan oleh
Pemborong pada saat pengajuan penawaran tidak sesuai dengan apa
yang tercantum dalam buku ini maka terhadap penawaran tersebut tidak
akan dilakukan evaluasi teknis,kecuali bila dalam penawaran tersebut
dicantumkan catatan penawaran (tender notes) yang isinya antara lain
adalah alasan dan/atau penyebab dari penyimpangan yang terjadi
pada jenis barang yang ditawarkan oleh Pemborong dan harus disertai
dengan bukti-bukti tertulis.
7.2.8. Pada harga penawaran Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan
metoda dan cara yang akan dipergunakan dalam melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan buku spesifikasi ini.
7.3. Kewajiban selama masa pelaksanaan
7.3.1. Penyedia Jasa harus mengajukan usulan material/peralatan/unit-mesin,
yang akan dipasang, paling lambat 4 (empat) minggu setelah
keluarnya Surat Perintah Kerja/SPK.
7.3.2. Penyedia Jasa harus selalu minta persetujuan untuk barang / mesin /
peralatan / bahan yang akan dipasang seperti telah diuraikan terdahulu.
7.3.3. Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang alat-alat pengatur,
alat-alat pengaman yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan
peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
7.3.4. Apabila ada unsur pekerjaan pemasangan atau unsur lain yang penting
untuk berhasilnya pelaksanaan pekerjaan dimana pekerjaan tersebut
harus diselesaikan oleh Penyedia Jasa lain, maka Penyedia Jasa
diwajibkan menyiapkan, menyerahkan bahan atau informasi beserta
segala penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan oleh Penyedia Jasa lain
tersebut, kepada DIREKSI/PENGAWAS, untuk selanjutnya mengikuti
ketentuan-ketentuan dan atau petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh
DIREKSI/PENGAWAS.
7.3.5. Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab atas bagian dari
pekerjaannya yang tertanam dalam bagian pekerjaan Sipil/Struktur dan
atau yang pemasangannya berkaitan dengan pekerjaan lain.
7.3.6. Penyedia Jasa harus menugaskan, paling sedikit, 1 (satu) orang tenaga
Ahli di lapangan selama masa pelaksanaan berlangsung dimana tenaga

81
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS

ahli yang ditugaskan oleh Penyedia Jasa bersangkutan sebagai


pelaksana pekerjaan ini harus telah berpengalaman dan memenuhi
persyaratan untuk dapat menjadi pelaksana pekerjaan ini dimana
penilaian dilakukan oleh DIREKSI/PENGAWAS berdasarkan latar
belakang pengalaman, kemampuan selama bekerja di proyek ini dan
surat ijin bekerja yang dimilikinya.
7.3.7. Segala kerusakan sebagai akibat dari resik dari pelaksanaan pekerjaan
pemasangan harus segera diperbaiki dan dikembalikan tepat seperti
bentuk semula atas biaya Penyedia Jasayang bersangkutan.
7.3.8. Apabila terdapat perbedaan antara gambar perencanaan dengan
rekomendasi dari pabrik pembuat mesin (manufacturer), untuk
pemasangan peralatan/unit-mesin khususnya hal-hal yang menyangkut
pekerjaan pemipaan/pengabelan, Penyedia Jasa harus segera
melaporkan kepada DIREKSI PENGAWAS/MK untuk mendapat
penyelesaian.
7.3.9. Penyedia Jasa harus melakukan koordinasi dengan Penyedia Jasa
pekerjaan lainnya petunjuk DIREKSI PENGAWAS/MK sehingga
pemipaan / ducting tidak menghalangi jalur-jalur yang disediakan
untuk instalasi lain.
7.4. Kewajiban selama masa pemeliharan
7.4.1. Penyedia Jasa harus melakukan perawatan rutin secara cuma-cuma
termasuk penggantian perlengkapan ataupun parts yang rusak atau
kedapatan rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
7.4.2. Penyedia Jasa harus menyerahkan buku-buku,
 petunjuk operasi/operation manual.
 petunjuk perawatan/maintenance manual.
 daftar peralatan/component parts list.
 data kondisi operasi peralatan.
 dan lainnya sesuai petunjuk DIREKSI/PENGAWAS. Masing-
masing 4(empat) set.
7.4.3. Masa pemeliharaan ditentukan selama 60 hari kalender terhitung sejak
penyerahan pertama kecuali bila dinyatakan lain.
8. Pengamanan Terhadap Lingkungan
Bila dalam pelaksanaan terdapat suatu proses kegiatan yang dapat menyebabkan
gangguan terhadap lingkungan, maka Penyedia Jasa harus melengkapi tempat kerja
tersebut dengan perlindungan seperlunya sesuai dengan peraturan-peraturan yang
berlaku dan sesuai dengan prinsip keamanan terhadap barang-barang yang
dimiliki oleh Pemberi Tugas dan prinsip keamanan terhadap manusia serta
kepentingan umum lainnya.
9. Peralatan Dan Fasilitas Kerja

82
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS

9.1. Peralatan kerja yang dipergunakan harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang
sedang dilakukan, dan harus mengikuti teknik-teknik pelaksanaan yang wajar
dan terbaik.
9.2. Alat-alat atau cara-cara yang tidak sewajarnya untuk digunakan/dilakukan
pada suatu pekerjaan, misalnya mengencangkan baut dengan kunci Inggris,
mengupas kabel dengan api/dibakar, sama sekali tidak diperkenankan.
9.3. Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri peralatan tersebut di atas termasuk
kebutuhan lainnya yang diperlukan selama pekerjaan berlangsung.
9.4. Dalam hal ini Penyedia Jasa bertanggung jawab sendiri atas penyediaan
listrik dan air untuk kebutuhannya selama masa pelaksanaan berlangsung,
dengan anggapan bahwa fasilitas yang tersedia di tapak tidak diijinkan untuk
dipergunakan.
10. Penghentian Sementara
10.1. Pada pekerjaan pemipaan yang ditinggalkan untuk sementara (lebih dari 8
jam), sebelum disambung ke alat atau dengan segmen pemipaan lain harus
ditutup dengan cara-cara yang ditentukan di bawah ini.
10.2. Pipa baja dan copper, dibuat berulir dan ditutup dengan dop atau bila berujung
flange dapat ditutup dengan blind-flange.
10.3. Pipa PVC, dibuat berlebih secukupnya dan kemudian dipanaskan untuk dijepit
sehingga rapat.
10.4. Penutupan ujung-ujung pipa dengan cara-cara lain tidak diperkenankan.

11. Start-Up, Commissioning Dan Pengujian


11.1. Start-up dan commissioning harus dilakukan oleh tenaga ahli yang ditunjuk
oleh Manufacturer Representative (pabrik pembuat peralatan / unit mesin
tersebut) atau tenaga Ahli yang telah pernah mendapat pendidikan dan
sertifikat khusus untuk Start-up dan Commissioning mesin tersebut.
11.2. Pengujian dilakukan untuk setiap peralatan yang menjadi bagian dari sistem
dan pengujian seluruh sistem dengan disaksikan oleh DIREKSI
PENGAWAS/MK, Wakil Pemberi Tugas, Konsultan Perencana dan pihak-
pihak lain sesuai ketentuan yang berlaku.

83

Anda mungkin juga menyukai