PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Pasal 1.
Pendahuluan
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan
gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang
harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-
dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan
menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus
dilaksanakan dan material yang harus disepakati harus diterapkan baik pada bagian
dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan
dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.
Pasal 2.
Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan terletak di Lingkungan RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MUARA TEWEH, Jln. Yetro Sinseng No.2 Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara.
Pasal 3.
Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan Pembangunan RSUD Muara Teweh 5 (lima) lantai sesuai
dengan Gambar Kerja dan spesifikasi teknis.
Pasal 4
Perizinan dan asuransi
Penyedia jasa wajib menyerahkan kepada PPK dan direksi/pengawas lapangan untuk
Izin Mendirikan Bangunan (IMB), asuransi tenaga kerja (ASTEK) dan segala perizinan
yang lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini, untuk itu maka penyedia jasa yang
bersangkutan harus menyelesaikan perizinan dan asuransi tersebut atas biaya
Penyedia Jasa. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya, akan membantu untuk
menyiapkan surat-surat resminya, tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perizinan
tersebut merupakan tanggung jawab penyedia jasa. Pekerjaan di lapangan tidak
diperkenankan dimulai apabila perizinan yang diperlukan belum diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material
yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar bangunan/material tersebut
akan memerlukan perizinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut menjadi tanggung
jawab sepenuhnya penyedia jasa.
Pasal 5
Pekerjaan-Pekerjaan Sementara
1. Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti
jembatan darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan
oleh penyedia jasa. Jika diperlukan jembatan-jembatan darurat, maka
penyedia jasa harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50 meter dari
kayu yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5 ton, atau dengan
perencanaan yang disetujui oleh pihak direksi.
1
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
2. Penyedia jasa wajib memelihara sarana tersebut dan semua biaya yang
dikeluarkan untuk pemeliharaan tersebut, kalau tidak dipergunakan lagi harus
dibongkar, dirapihkan kembali seperti keadaan semula atau seperti yang
disyaratkan oleh direksi.
3. Penyedia jasa harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan semua air
bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk pekerjaan
sementara, yang ditimbulkan dimana saja. Cara pembuangan harus tidak
merusak lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang
mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai dimana air
bekas dan sisa buangan akan dibuang.
Pasal 6.
Penyediaan Air, Tenaga Listrik dan Lampu Penerangan
1. Air untuk keperluan pekerjaan harus disediakan dan bilamana mungkin
didapatkan dari sumber air yang sudah ada di dalam lokasi proyek tersebut.
Apabila air didapat dari sumber lain, maka segala biaya penyambungan,
pemakaian air dan pembongkarannya kembali adalah menjadi beban penyedia
jasa.
2. Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh
penyedia jasa, termasuk peyediaan peralatan dan perpipaan sementara untuk
mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan mempengaruhi
kelancaran pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut menjadi tanggung jawab
penyedia jasa. Kualitas air yang diisyaratkan ditentukan pada bagian lain dari
spesifikasi teknis ini.
3. Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan
sendiri oleh penyedia jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari direksi.
Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat
pengukur serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu
penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan. Pelaksanaannya
disediakan dan atas biaya penyedia jasa.
Pasal 7.
Gambar-Gambar Kerja
1. Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia
jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak.
Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah
diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan
pekerjaan. Penyedia jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar
atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang
berhubungan dengan hal tersebut.
2. Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar
rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan,
kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia jasa harus
mengajukannya kepada direksi secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi
atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah
disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat penyimpangan keadaan
lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan oleh direksi dan
disampaikan secara tertulis kepada penyedia jasa.
2
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Pasal 8.
Ukuran-ukuran
Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan gambarnya, maka penyedia jasa harus
segera meminta pertimbangan dari direksi/pengawas lapangan untuk menetapkan
mana yang benar. Apabila terdapat perbedaan ukuran dan ketidak sesuaian maka
ketentuan antara :
1. Jika terdapat perbedaan ukuran dan ketidak sesuaian didalam gambar rencana
maka gambar detail dan atau gambar yang lebih besar / lebih jelas yang dipakai.
2. Jika terdapat perbedaan ukuran dan ketidak sesuaian antara RKS dan Gambar
Rencana maka RKS lah yang menentukan.
3. Jenis item pekerjaan pada daftar kuantitas dan harga, dan pada analisa harga
satuan pekerjaan pada Bill of Quantity (BQ) yang dibuat sifatnya mengikat.
4. Pemborong / pelaksana dan Pengawas Lapangan dalam pelaksanaan
pekerjaan menjumpai kesulitan yang sulit untuk dipecahkan maka perlu diadakan
Rapat Evaluasi serta dibuatkan Berita Acara Evaluasi untuk mencari pemecahan
masalahnya. Meskipun demikian hal-hal tersebut harus diberitahukan kepada
PPTK dan Pengawas Lapangan untuk diperbaiki dan dimintakan persetujuan
sebelum memulainya.
Pasal 9.
Peralatan
1. Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh penyedia jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai,
penyedia jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut.
2. Penyediaan peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan
harus terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa
persetujuan direksi, penyedia jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan
peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.
3. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.
Pasal 10.
Penyediaan Material
1. Penyedia jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang
disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali
ditentukan lain di dalam dokumen kontrak.
3
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Pasal 11.
Contoh Material
1. Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara
pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi.
2. Contoh-contoh harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan
dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
3. Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak
tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut.
Penawaran penyedia jasa harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk
pengujian material.
4. Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-
material dari jenis atau merk tertentu, maka penyedia jasa harus meminta
persetujuan direksi/pengawas lapangan untuk menentukan jenis atau merk
material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini.
5. Penyedia jasa dapat mengganti dengan produk atau merk material yang baik
dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini setelah
mendapat persetujuan direksi/pengawas lapangan .
6. Penyedia jasa dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang sekurang-
kurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh
direksi, apabila material yang ditentukan oleh direksi/pengawas lapangan tidak
ada dipasaran dan setelah mendapat persetujuan direksi/pengawas lapangan.
Pasal 12
Perlindungan Terhadap Cuaca
Penyedia jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan direksi terlebih
dahulu harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan yang diperlukan untuk
melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan yang digunakan agar tidak
rusak atau berkurang mutunya karena pengaruh cuaca.
4
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Pasal 13.
Pematokan/pengukuran
Penentuan elevasi bangunan :
1. Elevasi + 0.00 bangunan baru RSUD Muara Teweh ini diambil 60 cm diatas
elevasi lantai 1 (satu) dalam bangunan utama yang lama (Gedung A),
selanjutnya akan ditunjukan pada saat pelaksanaan. Penyedia jasa harus
mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil bangunan
sesuai dengan gambar rencana.
2. Pekerjaan ini seluruhnya harus mendapat persetujuan direksi/pengawas
lapangan terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya.
3. Direksi/pengawas lapangan dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut
bila dipandang perlu, penyedia jasa harus mengerjakan revisi tersebut sesuai
dengan petunjuk direksi.
4. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia jasa harus
memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya,
sehingga direksi/ pengawas lapangan dapat mempersiapkan segala sesuatu
yang diperlukan untuk melakukan pengawasan.
5. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia jasa untuk
mendapat persetujuan direksi/pengawas lapangan. Hanya hasil pengukuran
yang telah disetujui direksi/pengawas lapangan yang dapat digunakan sebagai
dasar untuk pembayaran pekerjaan.
6. Penyedia jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru
ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi/pengawas lapangan
untuk melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil
pengukuran.
7. Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi/pengawas lapangan
atau dipasang sendiri oleh penyedia jasa harus tetap dipelihara dan dijaga
dengan baik oleh penyedia jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti
dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi.
8. Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia jasa harus
mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok
tersebut. Direksi/pengawas lapangan akan membubuhkan tanda tangan
persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada penyedia jasa. Setelah diperbaiki, penyedia jasa
harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Semua gambar-gambar yang
telah disetujui harus diserahkan kepada direksi/pengawas lapangan, asli dan 2
(dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar
tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi/pengawas lapangan
Pasal 14.
Rambu-rambu
Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia jasa harus menyediakan rambu-
rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus cukup jelas
untuk menjamin keselamatan lalu lintas. Apabila pekerjaan harus memotong/
menyeberangi jalan dengan lalu lintas padat, penyedia jasa harus melaksanakan
pekerjaan secara bertahap atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam
hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk di dalam
penawaran penyedia jasa.
5
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Pasal 15.
Program Kerja
Penyedia jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan
kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan
pekerjaan dimulai. Rencana kerja tersebut harus mencakup :
1. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian
pekerjaan.
2. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke
lapangan.
3. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan
dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya.
4. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia
barang/jasa.
5. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan
disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
6. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan.
7. Cara pelaksanaan pekerjaan.
Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S atau
network planning beserta lampiran penjelasan.
Pasal 16.
Pemberitahuan Untuk memulai Pekerjaan
1. Penyedia jasa diharuskan untuk memberikan pemberitahuan secara tertulis
terlebih dahulu disampaikan kepada direksi/pengawas lapangan sebelum
memulai pekerjaan, agar direksi/pengawas lapangan mempunyai waktu yang
cukup untuk mempertimbang kan persetujuannya. Dalam keadaan apapun,
penyedia jasa tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya tanpa
mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi/pengawas lapangan.
2. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan, harus dihadiri dan diawasi langsung oleh
direksi/ pengawas lapangan atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan
dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh
direksi/pengawas lapangan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum
pekerjaan dilaksanakan.
Pasal 17.
Rapat-Rapat
Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia jasa dapat mengadakan rapat-
rapat dengan mengundang penyedia jasa dan konsultan pengawas/perencana serta
pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan
pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat
mengikat bagi penyedia jasa.
Pasal 18.
Prestasi Kemajuan Pekerjaan
Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang
telah diselesaikan penyedia jasa dan disetujui oleh direksi/pengawas lapangan.
Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai volume pekerjaan
yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan.
6
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Pasal 19.
Penyelesaian Pekerjaan
1. Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak
diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun
tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik
secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
2. Penyedia jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara
keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil
pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia
jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil
pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi/ pengawas lapangan
Pasal 20.
Laporan-Laporan
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia jasa harus membuat laporan harian
dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan tersebut
memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup :
1. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir
minggu.
2. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
3. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
4. Kondisi cuaca.
Pasal 21.
Acuan normatif dari pekerjaan sipil adalah sebagai berikut:
Peraturan dan syarat-syarat penyelenggaraan pekerjaan berlaku dan mengikat seolah-
olah disebut kata demi kata dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini dan apabila
tidak ditentukan lain adalah segala undang-undang dan peraturan peraturan
pemerintah umumnya dan pemerintah daerah khususnya yang berlaku untuk
pelaksanaan pekerjaan pemborongan.
Pasal 22.
SYARAT-SAYARAT TEKNIS BAHAN YANG DIGUNAKAN
7
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
2. Persyaratan teknis
Persyaratan teknis bahan bahan yang digunakan pada pekerjaan Pembangunan
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH tahun 2016 ini, adalah sebagai
berikut :
8
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
NaOH, cairan di atas endapan tidak boleh lebih gelap dari warna
larutan pembanding.
2.4.2. Pasir beton yang digunakan ex Pandan simping / Kaliworo / Kaliprogo.
2.7. Semen
Persyaratan Teknis
2.7.1. Digunakan PC jenis I menurut N.I.8-1995 atau type I menurut ASTM C 150
dan memenuhi S 4000 menurut standart semen portland yang digariskan
oleh Asosiasi Semen Indonesia (N.I. 8-172).
2.7.2. Semen portland yang dipakai disini adalah semen merk Nusantara/
Holcim / Gresik. Merk yang dipilih / digunakan tidak boleh ditukar /
diganti dengan merk lain kecuali dengan persetujuan tertulis dari Direksi
/ Pengawas Lapangan.
2.7.3 Penggantian merk tersebut dilakukan di dalam situasi :
a. Tidak ada stok di pasaran merk tersebut.
b) Penyedia jasa memberi jaminan dengan data-data teknis mengenai
merk semen yang diganti.
c) Penggantian dengan kwalitas yang setaraf dengan mutu Semen
Nusantara / Tiga Roda.
d) Semen yang telah mengeras tidak diperkenankan / dilarang untuk
dipakai sebagai bahan campuran.
9
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
2.9 Pekerjaan Penutup Lantai dan dinding (granit, keramik, batu alam)
Persyaratan Teknis
2.9.1.Kualitas bahan
a) Penutup lantai untuk seluruh ruangan menggunakan granit 60/60
merk Summit, indogres, granito, ezensa
b) selasar menggunakan keramik 40/40 cm, merk asia tile, roman,
royal Ubin lantai KM/WC ukuran 20/20 (motif) merk asia tile,
roman, royal
c) Ubin keramik dinding KM/WC ukuran 20/25 (motif) merk asia tile,
roman, royal
d) Granit alam utuh (panjang minimal 2 m) pembungkus frame beton
pintu masuk, tebal 1,60 cm merk BLACK GOLD
e) Granit alam utuh (panjang minimal 2 m) pada lapis atas meja
perawat , tebal 1,60 cm merk BLACK GOLD
f) Penutup lantai untuk ruang IGD Instalasi Gawat Darurat di lantai
1, ruang ruang bedah dan kebidanan di lantai 2, ruang
hemodialisa, icu & iccu, bank darah di lantai 3, ruang rawat inap
di lantai 4 & 5, menggunakan lantai Vynil.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan-bahan, tenaga kerja,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
Pemasangan vinyl meliputi pekerjaan perataan lantai (leveling),
pemotongan bahan sesuai gambar, pengeleman, pemasangan
aksesoris dan pengelasan (welding).
Pemasangan vinyl pada ruangan sesuai yang ditunjuk dalam
gambar.
10
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
11
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
2.11 Pekerjaan Kosen Aluminium, Daun Pintu panil jati , Daun Jendela dan
Bouvenlicth
2.11.1. Pekerjaan kosen, daun jendela dan daun jendela bovenlight
aluminium, menggunakan aluminium warna cofeebrown, merk
Alexindo, YKK meliputi pekerjaan-pekerjaan:
1. Pembuatan kosen Pintu, Jendela dan BV digunakan aluminium
ukuran 4 inch (4,50 x 10), warna cofeebrown
2. Pembuatan daun jendela sliding dan daun bouvenlight,
digunakan aluminium jenis Project Window merk Alexindo,
YKK, ukuran tebal x lebar(minimal) : 6,5 x 4 cm, warna cofee-
brown.
Persyaratan Teknis :
1. Kosen menggunakan aluminium coklat ukuran 4 inch (4,50 x 10
cm) merk Alexindo, YKK, lurus, rata permukaannya sesuai
dengan gambar bestek.
2. Daun Jendela, ram daun jendela menggunakan aluminium warna
cofee-brown merk Alexindo, YKK ukuran lebar x tebal : 6,50 x
4,00 cm, diisi dengan kaca raiben 5 mm. sesuai dengan gambar
bestek.
3. Daun jendela BV, ram daun jendela BV menggunakan aluminium
warna cofee-brown merk Alexindo, YKK ukuran lebar x tebal :
12
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
6,50 x 3,00 cm, diisi dengan kaca raiben 5 mm. sesuai dengan
gambar bestek.
Persyaratan Teknis
a) Semua jenis kayu yang akan dipergunakan harus kering
(kadar air maximal 20%) benar, serta tidak mengandung
cacat-cacat. Tiap-tiap usaha untuk melenyapkan cacat-
cacat kayu misalnya dengan jalan mengulas sesuatu
bahan (terutama kayu jati). Mendempul dan sebagai-nya
yang bertujuan untuk menutupi cacat-cacat kayu dapat
mengakibatkan kayu dapat ditolak.
b) Lengkung, maximum 1% panjang, satu arah.
c) Muntir / menggeliat tidak dipergunakan.
d) Pecah tertutup tidak dipergunakan.
e) Mata kayu, diameter maximal 1/6 x lebar mata kayu dan
tidak lebih dari 1 buah tiap meter panjang.
f) Retak radial, maximal 1.4 x lebar mata kayu.
g) Retak tangensial, maximal 1/5 lebar mata.
h) Kekuatan lentur mutlak 1100 kg/cm2 725kg/cm2.
i) Kekuatan tekan mutlak 650 kg / cm2 425 kg/cm2.
Persyaratan Teknis :
Kaca-kaca yang dimaksud tersebut di atas harus memenuhi syarat :
a) Tidak boleh ada bunga-bunga (elemen) atau garis-garis
yang mengganggu penglihatan.
b) Hanya boleh menunjukkan beberapa lepuh-lepuh, sekali-
kali tidak diperbolehkan adanya goresan.
c) Permukaan harus rata, tidak boleh bergelombang.
d) Kaca harus juga tidak boleh berwarna, jernih dan tanpa
penyinaran yang berwarna.
13
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Persyaratan teknis :
a. Lembaran gipsum harus mempunyai tepi potongan yang lurus, rata
tidak berkerut / retak, mempunyai ketebalan yang sama pada
seluruh panjang lembaran.
b. Permukaan lembaran tidak menunjukkan retak-retak, kerutan-
kerutan atau cacat-cacat lain yang dapat mempengaruhi sifat
pemakaiannya. Permukaan lembaran yang sengaja dibuat tidak rata
pada waktu proses pembuatannya diperbolehkan untuk tujuan
tertentu.
c. Lembaran gipsum harus mudah dipotong, dipaku maupun digergaji.
d. List profil harus lurus dan halus permukaannya, tidak boleh pecah,
retak dan berlobang
14
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
2.13.1. Penutup atap menggunakan genteng metal (metal roof) jenis Stone
Chips Finished
2.13.2. Listplank meggunakan asbes 2/20 , motif/tekstur serat kayu
2.14.3. Persyaratan Teknis:
a. Dimensi genteng metal : 2X4
b. Panjang efektif : 750 mm
c. Lebar efektif : 820 mm
d. Toleransi : + 5 mm
e. Luas Efektif : 0,615 m2
f. Jumlah lembar per m2 : 1,62 lbr/m2
g. Berat per m2 Stone Chip : 5,73 kg/m2
h. Berat per m2 Color Paint : 3,98 kg/m2
g. Lapisan genteng terdiri dari Acrylic Overglaze, Stone Chips,
Acrylic Base Coat, Epoxy Primer, Zinc Coating, Steel Base, Epoxy
Primer, High Temperature Seal Coat
15
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
16
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
17
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Pasal 23.
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan
1.1. Umum
1.1.1. Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang
disebabkan oleh pelaksanaan pembangunan ini, menjadi tanggung
jawab penyedia jasa dan wajib memperbaiki sampai baik / seperti
semula.
1.1.2. Penyedia jasa harus menyediakan tempat sementara untuk Kantor
Pengawas Lapangan / Pengelola Teknis Kegiatan, barak kerja dan
gudang untuk menyiapkan bahan-bahan sesuai kebutuhan, dengan status
sewa pakai.
a. Penempatan bangunan sementara tersebut ditentukan kemudian
dilapangan, sedangkan pembuatannya harus sepengetahuan dan
seizin Direksi / pengawas lapangan
b. Kualitas dan mutu bangunan sementara tersebut harus
sepengetahuan dan seizin Direksi / Pengawas Lapangan. Penyedia
jasa harus memelihara kebersihan Ruang Direksi serta alat-alat
inventarisasinya.
c. Pemborong harus juga membuat bangunan sementara untuk ruang
kantor Pemborong lengkap dengan gudang / barak bahan yang
18
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
terkunci.
Menyediakan air minum yang bersih dan dimasak untuk untuk staf
pengawas lapangan dan tamu-tamunya.
d. Perlengkapan Ruang Direksi :
1. Almari yang dapat dikunci
2. Meja tulis dan kursi duduk
3. Satu papan tulis putih (white board)
4. Kotak obat-obtaan.
1.1.3 Cara pelaksanaan,
Pekerjaan dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dalam Rencana Kerja dan syarat syarat (RKS) dan
Gambar Kerja.
19
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
1.3.1. Papan bangunan ( bauwplank ) dan kayu-kayu patok dari kayu meranti (
klas III) dengan tebal minimum 2 cm, dan lebar 20 cm. Dipasang di
sekeliling bangunan, kokoh dan tidak mudah berubah, dipakukan pada
patok/tiang kaso 5/7 cm, dengan jarak tiang S.K.S maks. 2.00 meter.
1.3.2. Tinggi papan bangunan sebaiknya sama dengan tinggi titik nol, atau
apabila dikehendaki lain harus dibicarakan dan disetujui oleh Direksi
/ Pengawas Lapangan.
1.3.3. Setelah selesai pemasangan papan bangunan / Bouwplank wajib
dilaporkan kepada Direksi/Pengawas Lapangan, untuk selanjutnya
Direksi/Pengawas Lapangan akan memeriksa hasil pemasangn. Dan
setelah dianggap benar, oleh Direksi/Pengawas Lapangan memberikan
izin untuk laksanakan pekerjaan berikutnya.
2. PEKERJAAN TANAH
2.1. Umum
Pekerjaan tanah ini dilakukan sebelum pekerjaan struktur dimulai. Kontraktor
bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan galian dan pengurugan tanah,
sesuai yang tercantum pada gambar kerja.
Kontraktor harus mengajukan metoda kerja penggalian kepada
Direksi/Konsultan MK untuk disetujui sebelum melaksanakan pekerjaan tanah.
Segala sisa kotoran yang disebabkan oleh pekerjaan tanah tersebut harus
disingkirkan dari daerah pembangunan oleh Kontraktor sesuai dengan petunjuk
Direksi/Konsultan MK.
20
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
3. PEKERJAAN PONDASI
22
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
23
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Jumlah
Toleransi Satu
Tiang Toleransi Toleransi Kelompok Tiang
Tiang
Per Sendiri (titik berat kenyataan Thd
Terhadap Lainnya
Kelompok (cm) Beban) (cm)
(cm)
(Bh)
1 5 - 5
2 5 7.5 4
4 5 7.5 4
5 5 7.5 4
24
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
25
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
26
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Di atas pondasi batu kali di pasang sloof beton bertulang dengan ukuran
sesuai gambar.
4. PEKERJAAN BETON
27
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Pemeriksaan :
Direksi/Konsultan MK dapat memeriksa semen yang disimpan dalam
gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan.
Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh
Direksi/Konsultan MK untuk pengambilan contoh-contoh tersebut.
Semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh
Direksi/Konsultan MK tidak boleh dipergunakan atau diafkir. Jika semen
yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk
beton, maka beton demikian dapat diperintahkan oleh
Direksi/Konsultan MK untuk dibongkar dan diganti dengan memakai
semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor.
Kontraktor harus menyediakan semua semen-semen dan beton yang
dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya kontraktor.
Tempat Penyimpanan :
Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk
semen dan setiap saat harus dilindungi dengan cermat terhadap
kelembaban udara. Tempat penyimpanan tersebut juga harus
sedemikian rupa agar mudah waktu pengambilan.
Gudang penyimpanan harus berlantai kuat di dalam dengan jarak
minimal 30 cm dari tanah, harus cukup besar untuk dapat memuat
semen dalam jumlah yang besar sehingga kelambatan atau kemacetan
dalam pekerjaan dapat dicegah dan harus mempunyai lantai yang cukup
untuk menyimpan tiap muatan semen secara terpisah-pisah dan
menyediakan yang mudah untuk mengambil contoh, menghitung sak dan
memindahkannya.
Semen dalam zak tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2 meter.
Untuk mencegah semen dalam zak disimpan terlalu lama sesudah
penerimaan, Kontraktor hendaknya mempergunakan semen menurut
urutan tanggal penerimaan.
Tiap kiriman semen harus disimpan sedemikian rupa hingga mudah
dibedakan dari kiriman lainnya. Semua zak kosong harus disimpan
dengan rapih diberi tanda yang telah disetujui oleh Direksi/Konsultan
MK.
Timbangan-timbangan yang baik dan teliti harus diadakan oleh
Kontraktor untuk menimbang semen didalam gudang dan di lokasi serta
harus dilengkapi segala timbangan untuk keperluan penyelidikan.
28
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
29
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
30
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
31
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Slump
Type Struktur
Minimum Maksimum
Struktur bawah tanah 2.5 9.0
Pelat, Shearwall, kolom, balok 7.5 15
33
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah
ditentukan. Tiap mesin mengaduk harus dilengkapi dengan alat mekanis untuk
mengatur waktu dan menghitung jumlah adukan.
4.3.9. Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih dari 32 oC dan tidak kurang
dari 4,5oC.
Bila suhu dari beton yang ditaruh berada antara 27 oC dan 32oC, beton harus
diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung di-cor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu dari beton
melebihi 32oC, sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi/Konsultan MK
kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang efektif, umpamanya
mendinginkan agregat, menyampur dengan es dan mengecor pada waktu
malam hari bila perlu, mempertahankan suhu beton, untuk dicor pada suhu
dibawah 32oC.
34
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
4.3.11. Pengecoran
Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air yang tergenang,
reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan
yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, harus dibasahi
dengan merata sehingga kelembaban/air dari beton yang baru dicor tidak
akan diserap.
Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu, dimana akan
dicor beton baru, harus bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru.
Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat beton yang disetujui
oleh Direksi/Konsultan MK.
Semua kotoran, beton-beton yang mengelupas atau rusak atau bahan-bahan
asing yang menutupinya harus dibersihkan dan dibuang, semua genangan air
harus dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum beton baru
dicor.
Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran
yang akan masih berlanjut, terhadap sistem struktur / penulangan yang
ada.
Beton boleh dicor hanya bila Direksi/Konsultan MK atau wakilnya yang
ditunjuk serta staf Kontraktor yang setaraf ada ditempat kerja, dan
persiapan betul-betul telah memadai.
Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar
pengangkutan ketempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada
waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan
spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang
disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang
terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja-baja tulangan, tidak diijinkan.
Kalau diperkirakan pemisahan yang demikian itu mungkin akan terjadi,
Kontraktor harus mempersiapkan alat yang cocok untuk mengontrol
jatuhnya beton.
Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dan tebalnya tidak
lebih dari 50 cm. Direksi/Konsultan MK mempunyai hak untuk mengurangi
tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 cm tidak dapat
memenuhi spesifikasi ini.
Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sedemikian rupa sehingga spesi/mortel terpisah dari agregat kasar. Selain
hujan, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction
joint dan air semen atau spesi yang hanyut terhampar harus dibuang dan
diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan.
Ember-ember/gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggup menuang
dengan tepat dalam slump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat
campuran. Mekanime pembuangan harus dibuat dengan kapasitas minimal 9
liter diletakkan dengan alat-alat lainnya dimana diperlukan terutama bagi
lokasi-lokasi yang terbatas.
4.3.12. Pemadatan
Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga
bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua
permukaan dari cetakan dan material yang diletakkan.
Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar
(vibrator) harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada
bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah, lamanya penggetaran tidak
boleh menyebabkan berpisahnya bahan beton dengan airnya.
35
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Waktu melepas
Unsur Struktur
Bekisting
Samping balok, dinding, kolom 24 jam
Pelat (acuan saja) 3 hari
Balok (acuan saja) 7 hari
Perancah pelat antara balok 7 hari
Perancah balok dan flat slab 14 hari
Perancah kantilever 28 hari
37
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
4.3.19. Dilatasi
Letak-letak dan panjang dilatasi pada masing-masing bangunan harus sesuai
dengan gambar rencana dengan jarak celah dilatasi 7,5 cm.
Penyelesaian pekerjaan beton pada bagian dilatasi harus dipersiapkan dan
dikoordinasikan sebaik mungkin. Bila ada hal-hal yang kurang jelas
sebaiknya ditanyakan dahulu kepada Direksi/Konsultan MK sebelum
dilaksanakan.
Pada bagian celah dilatasi sebelum pelaksanaan finishing dikerjakan, celah
dilatasi harus ditutup terlebih dahulu sesuai gambar rencana.
Bahan yang dipakai sebagai penutup celah dilatasi adalah sealant, filler dan
pelat tembaga tebal 4 mm, dengan bentuk, lebar serta panjang yang sesuai
dengan gambar rencana.
Pelaksanaan penutup celah dilatasi tersebut harus betul-betul rapi dan baik
sehingga konstruksi diatas bisa berfungsi sebagaimana yang dikehendaki.
38
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
pada temperatur 4 - 27oC, uniform, homogen dan bebas dari lumpur dan
material kasar ketika dicampur.
d. Acrylic emulsion base, 1 komponen, mempunyai kemampuan pergerakan
lebih dari 7 % dari lebar joint, dapat bekerja dengan baik pada
temperatur 4 - 27oC., non sagging.
e. Polyurethan base, multi komponen, pemeliharaan dengan bahan kimia,
tipe non sagging untuk joint vertikal, uniform, homogen dan bebas
lumpur, dapat menahan air secara kontinue, kemampuan pergerakan
sampai dengan 15 % dari lebar joint dan dapat berfungsi pada
temperatur 4 - 27oC, dengan warna yang ditentukan oleh
Direksi/Konsultan MK.
f. Polyurethan base, 1 komponen, pemeliharaan dengan bahan kimia, tipe
non sagging untuk joint vertikal, uniform, homogen dan bebas lumpur,
dapat menahan air secara kontinue, kemampuan pergerakan sampai
dengan 15 % dari lebar joint dan dapat berfungsi pada temperatur 4 -
27oC, dengan warna yang ditentukan oleh Direksi/Konsultan MK.
Pelaksanaan pekerjaan Sealant :
- Persiapan Permukaan
a. Sepanjang permukaan yang akan diberi sealant harus kering betul,
bersih dan bebas dari debu, minyak, lemak, pecahan atau bubuk
adukan, partikel bahan/material yang terlepas maupun noda dan
kotoran lainnya.
b. Permukaan harus sudah difinish.
- Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan cara
pemasangan dan jenis sealant yang dibedakan berdasarkan macam/
jenis material yaitu : Material keramik/kaca, Material metal, Material
kayu, Material beton, permukaan aduk plesteran dan lain-lain.
- Kontraktor harus mengikuti semua persyaratan/spesifikasi pabrik,
sehingga menghasilkan pekerjaan yang rapi, halus, rata permukaan dan
bersih dari segala noda.
39
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
4.3.22. Waterproofing
Untuk basement, ramp dan tempat parkir, bahan yang dipakai
waterproofing coating bitumen based produk SIKA atau setara. Untuk
Tandon air sebelah dalam dan KM/WC memakai waterproofing Cement
Based yang bersifat non Toxic, produk SIKA atau setara. Sedang untuk atap
dan tandon air sebelah luar dipakai waterproofing membran (3 mm) produk
SIKA atau setara.
Waterproofing harus kedap air dan uap termasuk pada bagian yang overlap,
memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan, dan perilaku
material pada 100 derajat C harus tetap stabil.
Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan kepada Direksi/Konsultan MK.
Pelaksanaan Pekerjaan Waterproofing
- Persiapan Permukaan
a. Permukaan harus betul-betul kering sebelum pemasangan lapisan
waterproofing.
b. Seluruh permukaan harus sudah bebas dari minyak, retak atau
lubang, serbuk aduk beton, debu gumpalan aduk beton, bagian-
bagian yang menonjol tajam, permukaan halus dan rata.
c. Retak, lubang yang tidak berguna dan sebagainya harus ditutup
dengan adukan kedap air (campuran I PC : 2 Psr) hingga padat dan
rata permukaan.
- Lapisan primer
Pelaksanaan dengan spray, roller atau kuas dengan daya sebar 6 - 8
m2/liter. Lapisan primer harus langsung ditutup dengan lapisan
waterproofing. Jika dalam satu hari kerja ada area yang telah diberi
lapisan primer tetapi belum sempat selesai, maka daerah tersebut harus
diberi primer kembali pada hari kerja berikutnya.
- Lapisan Waterprofing
a. Jika dipandang perlu, bahan dapat ditukar/diganti dengan bahan-
bahan pengganti yang memenuhi syarat dan mendapat persetujuan
tertulis dari Direksi/Konsultan MK.
b. Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan atas petunjuk
Direksi/Konsultan MK.
c. Bila ada hal apapun antara gambar Kerja, Spesifikasi dan lainnya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi/Konsultan MK
sebelum pekerjaan dimulai. Pekerjaan baru dapat dimulai setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan MK.
d. Untuk melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor harus menempatkan
tenaga ahli di tempat pekerjaan pada saat pekerjaan tersebut
sedang berlangsung.
e. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas kesempurnaan
pekerjaan walaupun telah mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi/Konsultan MK sampai dengan berakhirnya masa garansi. Pada
bagian sambungan harus mempunyai overlapping minimum 20 cm.
40
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
5. PEKERJAAN BAJA
5.1. . Umum
Syarat-syarat mutu dan pemasangan harus menurut atau disesuaikan
dengan Standard Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983,
dengan mutu baja ST 37.
Semua bahan yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik aau
sertifikat pengujian dari laboratorium yang disetujui oleh Direksi/Konsultan
MK.
Bahan-bahan yang dipakai buatan dalam negeri yang dikenal baik, yang
produknya memenuhi standarisasi industri yang berlaku.
Bahan struktur baja tidak boleh cacat dan bengkok-bengkok, jadi harus
betul-betul lurus. Profil yang tepat, bentuk, tebal, ukuran, berat dan
detail-detail konstruksinya ditunjukkan dalam gambar-gambar untuk itu.
Penyambungan dengan pengelasan harus dilaksanakan dengan ketepatan
dan keahlian tinggi. Pengelasan harus menggunakan las listrik untuk bagian-
41
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
bagian yang struktural. Permukaan yang di las harus sama dan rata dan
kelihatan teratur. Las-lasan yang menunjukkan cacat harus dipotong dan di
las kembali atas biaya kontraktor.
Penyambungan dengan baut-baut dan mur harus dilakukan dengan seksama
dan kokoh. Ukuran-ukuran baut-baut beserta ring-ringnya harus
disesuaikan. Mutu serta jenis bajanya setidaknya sama dengan mutu baja
profil. Penyambungan dengan baut harus diselenggarakan sedemikian rupa
sehingga dapat berfungsi dengan baik dan tidak menimbulkan cacat. Mutu
bahan baut yang dipergunakan harus memenuhi syarat mutu bahan standar
pabrik dan rencana.
Pembakaran di bengkel atau di lapangan untuk pemotongan atau
penyambungan harus mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan MK.
Dalam hal persetujuan diberikan, maka bagian yang dibakar tersebut harus
diselesaikan dengan baik sehingga sama dengan hasil pemotongan.
Permukaan besi baja yang akan di cat harus dibersihkan dari korosi dengan
semprotan pasir (sand blasting) atau semprotan butir baja atau cara lain
yang sama efektifnya sehingga permukaan memperoleh warna metalik.
Bekas las-lasan harus dikikir dan dihaluskan tanpa mengurangi kekuatan
lasnya.
Segera setelah dibersihkan seperti cara di atas, permukaan baja dicat
dengan lapisan pelindung. Apabila ditentukan pekerjaan galvanisasi untuk
pelat baja atau pipa-pipa maka yang dimaksud adalah proses galvanisasi
celup panas. Kawat las yang digunakan adalah ARCH - Welding dengan
menggunakan Mild Steel Electrode jenis Eutetic Rod Unimatic 6000 (AC-DC)
dengan tesile strength 68.000 psi = 47,6 pascal atau kawat las lain yang
setara. Pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar konstruksi
dan mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Specification.
5.3. Fabrikasi
1. Umum
42
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
43
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
yang di las dan ukuran dari las serta kekuatan arus listrik untuk las
tersebut harus diajukan sub kontraktor terlebih dahulu untuk
mendapatkan persetujuan Direksi/Konsultan MK sebelum pekerjaan las
listrik tersebut dilakukan.
Ukuran elektroda, arus dan tegangan listrik serta kecepatan busur listrik
yang digunakan pada las listrik harus seperti yang dinyatakan oleh
pabrik las listrik tersebut dan tidak dapat diadakan penyimpangan-
penyimpangan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi/Konsultan MK.
Pelat-pelat yang akan di las harus bebas dari kotoran-kotoran besi,
minyak, cat, karat atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu las.
Las dengan retak susut, retak pada bagian dasar, berlubang dan kurang
tepat letaknya harus disingkirkan.
Semua lubang harus di bor untuk seluruh tebal dari material. Bila
memungkinkan semua potongan-potongan pelat dan sebagainya harus
dijepit bersama-sama pada saat dilubangi/dibor sehingga mata bor
menembus seluruh tebal secara sekaligus. Cara lain batang tersebut
dilubangi sendiri-sendiri dengan menggunakan mal
Setelah selesai di bor, seluruh kotoran besi harus disingkirkan dan
apabila diperlukan pelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas kembali.
Diameter lubang untuk baut HTB adalah 1 sampai dengan 1,5 mm lebih
besar dari pada diameter yang tertera dalam gambar rencana.
Dalam hal lubang tidak di bor sekaligus untuk seluruh tebal elemen-
elemennya, lubang dapat di bor dengan ukuran yang lebih kecil dan
diperbesar kemudian saat montase percobaan.
44
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
6. PEKERJAAN SPARING
6.1 Bahan-bahan material sparing, letak-letak dan posisi sparing harus sesuai
dengan gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur.
6.2 Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan bila tidak ada dalam gambar, maka
kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan dari Direksi/Konsultan
MK.
6.3 Bilamana sparing (pipa, conduit dan lain-lain) berpotongan dengan baja
tulangan, maka baja tulangan tersebut tidak boleh ditekuk atau dipindahkan
tanpa persetujuan dari Direksi/Konsultan MK.
6.4 Semua sparing-sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum pengecoran dan
harus diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.
6.5 Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu
pengecoran.
45
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
46
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
d. Pemasangan Granit utuh pada kolom pintu masuk dan meja perawat
47
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
48
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Bersih. Jika dasar lantai ini terkontaminasi dengan zat yang akan
mencegah perekat untuk menempel ke dasar lantai, maka kontaminan
harus dibersihkan. Permukaan harus benar benar bersih dari debu-debu
halus, lemak, minyak, dan kotoran lainnya.
Halus. Lantai harus halus, tidak ada sisa-sisa beton, kepala mortar, paku
ataupun sekrup. Semua celah, pori-pori, keretakan dan lubang harus
diisi, sehingga lantai menjadi halus.
Rigid. Dasar lantai harus rigid / kaku, tidak lentur / bergerak, tidak
gembur, tidak retak-retak.
5.2. Screeding
Setelah selesai pekerjaan screeding dan pekerjaan lainnya sesuai dengan
persyaratan pada pasal 3, tahapan pemasangan vinyl dapat dilakukan.
5.3. Leveling
Leveling dilaksanakan sebanyak 3 s/d 4 lapis. Antara tahap 1 dan tahap
berikutnya di lakukan dengan arah yang menyilang dan biarkan sampai
kering. Bahan leveling terdiri dari Polymer dan semen.
49
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
5.4. Pengamplasan
Pengamplasan dilakukan setelah lapisan terakhir kering, kemudian di
bersihkan dari debu, pasir dan komponen debu bangunan.
5.5. Pemasangan Vinyl
Vinyl dipasang dengan menggunakan bahan lem yang di rekomendasikan
oleh pabrik.
5.6. Sambungan (welding)
Untuk menjaga higienitas setiap ada celah/ sambungan vinyl harus dilas
dengan bahan dari PVC yang sama. Sambungan harus dilaksanakan paling
tidak 24 jam setelah pemasangan vinyl.
Proses pengelasan dilakukan dengan cara: memotong pinggiran pada
kedua sisi vinyl yang akan disambung dengan pisau khusus (berbentuk
lingkaran atau hasil irisan pisaunya berbentuk setengah lingkaran)
dengan kedalaman 2/3 dari tebal wearlayer.
Setelah itu, tali welding (welding rod) dipanaskan dengan mesin welding
dan setelah mencapai tingkat kepanasan tertentu, welding rod
dipasangkan pada alur vinyl yang sudah diiris sehingga dengan sendirinya
welding rod akan merekat dan merekatkan kedua sisi vinyl.
Setelah welding rod merekat, kemudian biarkan welding rod kembali
dingin (sampai suhu kamar), lalu tonjolan welding rod dipotong dengan
spatula (pisau khusus) sampai permukaanya sama (rata ) dengan vinyl.
5.7 Pemolesan: Setelah vinyl benar benar bersih dari semua kotoran langkah
terakhir adalah pembersihan dan pemolesan. Bahan poles adalah yang
telah direkomendasikan oleh Pabrik.
50
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
9. PEKERJAAN ATAP
9.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan struktur atap meliputi kuda-kuda, bracing, gording meng-
gunakan profil baja ringan.
b. Usuk menggunakan dan reng menggunakan profil baja ringan
c. Penutup atap menggunakan genteng metal, jenis stone chips finish-
ed.
9.2. Untuk mendapatkan jaminan akan kwalitas besi yang diminta, maka
harus disertai Sertifikat dari pabrik dan dari Laboratorium. Baik pada
saat mendatangkan secara periodik minimal 2 contoh Uji tarik ( Strees-
Strain) untuk setiap 20 ton besi.
9.3. Bahan-bahan tersebut harus dalam keadaan baru dan tanpa cacat.
51
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
10 PEKERJAAN KACA
10.1. Material
Material yang harus dipakai dalam produksi pabrik sesuai dengan
ketentuan spesifikasi bahan diatas, kaca mempunyai tebal 5 mm dan
untuk kaca tempered 12 mm seperti yang ditentukan oleh Petunjuk
Direksi. Bahan-bahan untuk menambah kecuali celah antara kaca-kaca
dengan rangka kayu halus yang bermutu tinggi dari supplier yang
disetujui. Bahan-bahan tersebut diterima dalam keadaan baik dan
tidak mengeras pada tempatnya.
52
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
11.5. Persiapan
Sebelum pengecatan dimulai, permukaan yang akan dicat harus
dibersihkan dari kotoran dan debu. Semua permukaan yang akan dicat
harus sudah dihaluskan terlebih dahulu dengan peralatan serta cara
yang lazim dipergunakan.
Persiapan kerja untuk kayu retak celah lubang harus diperbaiki dengan
cara memotong, menambal, atau dengan cara lain yang disetujui.
Lubang-lubang kecil harus diperbaiki dengan dicat atau tempat
untuk menutupnya. Untuk lubang yang lebih besar harus ditutup dulu
dengan kayu yang keras, dipotong dan diratakan dengan permukaan
di sekitarnya sampai halus.
Setelah pekerjaan pembersihan dari baja dilaksanakan, semua
permukaannya harus dicat dua lapis dari jenis red oxide dengan
tebal 30-35 mikron.
Persiapan dari pekerjaan pengecatan tembok adalah harus benar-benar
kering dan pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum ada
persetujuan dari Direksi. Semua cacat-cacat harus diperbaiki seperti
pada bagian yang menonjol harus diratakan sedangkan bagian yang
retak ataupun berlubang harus ditutup dengan plester dari jenis
yang sesuai. Pecah yang harus diperbaiki dengan memotong
sekeliling bagian yang pecah tersebut dan kemudian memboboknya
sampai cacat tersebut tidak menampakkan bekas.
53
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
12.6. Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran kayu harus sesuai dengan yang disyaratkan, kecuali
penyimpangan-penyimpangan sedikit akibat penggergajian di perke-
bunan. Ukuran-ukuran yang menyimpang harus disesuaikan seperti
yang ditunjukan dalam gambar rencana.
12.9. Pabrikasi
Penyedia barang/jasa harus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan
bagi persiapan pekerjaan pabrikasi juga termasuk penyedian semua
plat-plat penyambung,sekrup-sekrup, paku, dan lain sebagainya,
sehingga pekerjaan dapat dilakukan sebaik-baiknya sesuai dengan
gambar rencana. Penyedia barang/jasa harus menyiapkan pula segala
keperluan untuk pemasangan seperti perancah-perancah dan lain
sebagainya, untuk mendukung dan memasang konstruksi tersebut pada
empat yang sesuai dengan gambar rencana.
54
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
55
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Semua pipa yang terlindung dapat dipakai pipa-pipa PVC dari jenis
yang telah ditentukan dalam spesifikasi bahan diatas dan disetujui
oleh direksi / pengawas lapangan.
3.13.6. Pemasangan
Semua pekerjaan perpipaan harus dilaksanakan dengan ketentuan-
ketentuan seperti tersebut dibawah ini :
a. Pipa-pipa air harus dipasang bebas dari kantong-kantong udara dan
lurus-lurus
b. Seluruh panjang pipa utuh harus dipakai kecuali jika panjang yang
terpasang lebih pendek daripada panjang pipa.
c. Pipa yang ditempatkan di atas tanah sedapat mungkin harus
didukung secara merata dan material yang langsung berhubungan
dengan pipa harus bersih atau bebas dari batu besar atau bahan-
bahan yang merusak pipa.
d. Pipa dan sambungannya harus dilaksanakan secara seksama untuk
menjamin lancarnya aliran air terutama sekali pada saluran pembu-
angan air kotor dan juga untuk memudahkan pengontrolan dari
sistem.
e. Ujung-ujung pipa yang terbuka kadang-kadang harus ditutup selama
jangka waktu pelaksanaan untuk menghindarkan kotoran atau
lumpur yang akan masuk kedalam pipa.
f. Test yang akan menguji apakah seluruh sistem telah dapat bekerja
dengan baik harus dilaksanakan sebelum penyelesaian pekerjaan
akhir.
56
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
diberikan secara terus menerus selama 1 jam. Tidak boleh ada pipa-
pipa potongan ataupun peralatan/pelengkap lain yang ditutup atau
ditimbun kembali tanpa ada persetujuan dari Direksi. Sesudah selesai-
nya pemasangan dan sebelum sistem tersebut dipakai maka untuk me-
matikan kuman-kuman diberi chlor yang ditentukan oleh Direksi.
Semua biaya pengetesan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penyedia jasa
57
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
58
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
untuk melaksanakan semua pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan standar dan
peraturan yang berlaku.
- Pengujian semua instalasi mekanikal dan elektrikal sesuai dengan petunjuk dari
pabrik pembuatnya serta ketentuan yang telah ditetapkan dalam persyaratan
teknik khusus.
- Pelatihan kepada para operator sesuai Buku Petunjuk (Instruction Manual) yang
telah disiapkan terlebih dahulu.
- Penyelesaian ijin/sertifikat dari pihak yang berwenang untuk pekerjaan yang
memerlukan Sertifikat.
- Semua pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan Gambar dan Rencana Kerja dan
Syarat-syarat, serta semua ketentuan umum dan khusus yang berlaku sesuai
dengan Kontrak antara Kontraktor dengan Pihak Pemberi Tugas.
- Kontraktor harus berkoordinasi dengan Para Pelaksana Bidang lain; misalnya
Pelaksana Pekerjaan Sipil, Elektrikal dan lain-lainnya, agar pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan lancar terutama apabila ada interphasing antara satu
pekerjaan dengan pekerjaan lainnya.
- Rencana Kerja dan Syarat (RKS) ini merupakan pemjelasan teknik secara umum
mengenai ketentuan Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal pada Proyek ini.
59
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
1.4 Gambar-gambar
1.4.1 Umum
Gambar-gambar yang terlampir dalam Dokumen Tender ini hanya merupakan gambar
konstruksi untuk keperluan Pelelangan (Tender), Kontraktor masih harus membuat
gambar-gambar kerja secara detail untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Gambar-gambar Mekanikal dan Elektrikal harus dapat menunjukkan secara teknik
pekerjaan yang harus dilaksanakan termasuk mengenai besaran serta keterangan lain
yang diperlukan.
60
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
61
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
dalam penawarannya, dan akan merupakan bagian dari penilaian teknis pada waktu
evaluasi tender
Kontraktor harus menyelesaikan ijin/sertifikat atas semua hasil pengujian yang telah
dilaksanakan dari Pihak Depnaker, teruta-ma untuk Instalasi Penangkal Petir.
Pengujian instalasi listrik harus sesuai dengan PUIL 2000 dan petunjuk dari pabrik
63
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
1.9.6. Garansi
a. Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan untuk pekerjaan ini adalah 1 (satu) tahun terhitung sejak
penyerahan pertama.
Selama masa garansi ini semua perlengkapan, bahan dan pekerjaan yang kurang
baik/rusak (yang bukan disebabkan oleh salah pakai & salah operasi) harus
secepatnya diganti atau diperbaiki atas tanggungan Kontraktor.
b. Surat Pernyataan Garansi
Kontraktor Pelaksana harus membuat Surat Pernyataan Garansi untuk semua
pekerjaan, pengadaan & pemasangan, serta pengujian yang telah dilakukannya.
Surat pernyataan tersebut dilampiri semua hasil pengujian dan Garansi dari pabrik
pembuatnya.
Untuk peralatan khusus seperti Pompa misalnya maka Masa Garansi-nya adalah 1
(satu) tahun. Sedangkan untuk semua Instalasi Listrik Instalatur harus membuat
Surat Jaminan Instalasi yang menyatakan menjamin bahwa instalasi yang telah
dilakukan sudah sesuai dengan PUIL 2000 dengan masa jaminan selama 1 (satu)
tahun.
1.10. Lain-lain
Bagian-bagian yang termasuk dalam pekerjaan ini, yang secara standard teknik
minimal tidak dapat dipisahkan /diabaikan /dihi-langkan, tetapi belum disebutkan
dalam gambar atau persyaratan umum tehnik ini, tetap harus dilaksanakan Kontraktor
tanpa biaya tambahan.
Hal-hal lain yang menyangkut pelaksanaan di lapangan tetapi belum disebutkan dalam
peraturan ini, akan dibicarakan dan ditentukan lebih lanjut oleh Pemberi Tugas/
Konsultan Pengawas.
64
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
2. Katup (Valves)
Katup bertekanan kerja 125psi, dengan jenis katup dan diameter sesuai Gambar
Kerja, harus dibuat dari bahan kuningan dan harus berasal dari merek yang
dikenal seperti Kitz, Toyo atau setara.
Katup harus memiliki tanda tekanan kerja, diameter dan arah aliran yang
65
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
66
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
7. Pengecatan
Semua instalasi perpipaan harus dilindungi dengan cat termasuk penumpu dan
penggantungnya. Untuk pipa dan pengantung yang dari besi/baja, maka
pengecatana dilakukan dengan cat dasar Zync Chriomate terdahulu baru cat akhir.
Ketentuan Warna cat adalah sebagai berikut:
a. Untuk jaringan pipa air bersih, dipakai warna biru tua.
b. Untuk jaringan pipa air panas, dipakai warna biru muda,
c. Untuk pipa air kotor dipakai warna hijau
d. Untuk pipa air buangan atau drain dipakai warna abu-abu.
e. Untuk jaringan pipa hydrant dipakai warna merah.
f. Untuk Penumpu dan penggantung warna coklat, kecuali untuk pipa hydrant
warna penumpu/penggantung juga warna merah.
g. Untuk pipa-pipa yang exposed tanda-tanda berupa arah panah dengan warna
putih, arah panah menunjukkan arah aliran di dalam pipa. Pipa-pipa non
exposed diberi tanda di tempat-tempat control/ pemeriksaan.
h. Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dilapisi dengan kool teer dua
kali dan dililit karung goni kemudian dilapisi dengan ter lagi (coating and
wrapping)) sebagai penahan korosi.
68
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
m. Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan
di setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara/metoda
yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
n. Pengecatan
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
- Pipa service
- Support pipa dan peralatan
- Konstruksi besi
- Flange
- Peralatan yang belum dicat dari pabrik
- Peralatan yang catnya buruk harus diperbaharui
69
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
70
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
3. Kompresor.
Jenis unit kompresor adalah screw dan dilengkapi dengan pengaturan
kapasitas, isolasi vibrasi luar dalam automatically reversible oil pump,
peralatan untuk loading dan unloading silinder kompresor dan dirakit, diisi,
dibalancing dan diuji secara statis maupun dinamis oleh pabrik.
4. K o n t r o l.
Pada unit harus terdapat kontrol pelindung terhadap kelebihan muatan
motor (motor overload protection), perlindungan terhadap suhu terlalu tinggi
ataupun rendah, tekanan tinggi atau rendah dari beban pendingin, alat timer
untuk menjaga kompresor bila terjadi gangguan daya, dilengkapi dengan
katup ekspansi termostatik.
5. C a s i n g.
Unit harus 100 % tahan cuaca di luar dan difinish dengan bahan baja galvanis
dilapis dengan lapisan anti korosi, maupun tahan terhadap udara bergaram.
c. Pipa Refrigerant
1. Pekerjaan
Pemborong harus menyediakan dan memasang sesuai dengan spesifikasi dan
gambar semua pemipaan yang ada.
2. B a h a n
Untuk semua pipa refrigerant.
Pipa : Hard Copper, Tubing type K memenuhi spesifikasi B.88 ASTM, kecuali
ditentukan lain oleh pabriknya.
Fitting : Wrought Copper, Wrought Grass atau Tinned Cast Grass memenuhi
ANSI 400 lb.
3. Kekuatan Pipa
Semua pipa dan persyaratannya harus dapat menahan tekanan 20 kg/cm 2
tanpa terjadi kebocoran.
4. Belokan
Semua belokan harus dari jenis long radius elbow, kecuali ruangan tidak
memungkinkan.
5. Sambungan
Untuk seluruh sambungan pipa menggunakan sistem soldered.
6. Pemasangan
Pipa hendaknya dipasang minimum sejauh 2 dari tepi dinding, atap, lantai
dan untuk pipa yang menembus lantai, langit-langit dan dinding hendaknya
diberi pelindung dari penyekat/karet dan galvanized steel gauge 16, sesuai
dengan gambar dan spesifikasi.
7. Isolasi Pipa
Semua pipa refrigerant harus diberi lapisan isolasi sesuai dengan gambar dan
spesifikasi. Isolasi hendaknya dari rubber (armaflex) atau sejenis yang
dirapatkan dengan adhesive tape sampai tidak terjadi pengembunan.
d. Pengecatan
1. Pemborong harus mengecat semua pipa, rangka penggantung, rangka
penyangga, semua unit-unit yang dirakit di lapangan dan bahan-bahan yang
mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime coating) dan cat akhir
sesuai dengan persyaratan pengecatan yang sesuai untuk bahan masing-
masing dan disetujui oleh Pemberi Tugas/CM/Perencana atau pihak lain yang
ditunjuk untuk ini.
2. Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dari pabriknya atau
dinyatakan lain dalam spesifikasinya, tetapi bila cacat akibat pemasangan,
Pemborong wajib mencat kembali khusus ditempat yang cacat tadi dengan
warna yang sesuai dengan aslinya.
3. Untuk peralatan-peralatan yang tampak, maka bahan-bahan tersebut harus
dicat akhir dengan warna yang disetujui oleh Pemberi Tugas/CM/ Perencana.
72
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
e. Pipa Pengembunan
1. Pekerjaan
Pemborong harus memasang pipa pengembunan (drain) dari mesin-mesin air
conditioning sampai ke tempat pembuangan yang terdekat dalam saluran
yang tersembunyi atau tidak, dan tidak mengganggu. Pemborong harus
berkoordinasi, memberikan data, ukuran dan gambar-gambar yang
diperlukan kepada pihak lain terutama dengan Pemborong Sipil.
2. Bahan
Sebagai pipa pengembunan (drain) dipergunakan pipa PVC (Polyvinyl
Chlorida) jenis kelas AW bilamana tidak dinyatakan lain.
3. Peralatan
Pipa kondensasi harus dilengkapi dengan alat pembersih, leher angsa serta
peralatan lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang
kira-kira 2 (dua) meter atau sampai daerah dimana terjadi pengembunan
pada bagian luar pipa. Isolasi harus dari bahan fibreglass, polyurethane atau
styrofoam type D.1 atau yang sejenis dari bahan tahan api (fire resistance).
Bagian luarnya hendaknya dilapisi dengan vapour barrier jacket seperti
sisalation 450 atau yang sejenis yang direkatkan dengan adhisive tape 2
serta surface finish sampai tidak terjadi pengembunan pada permukaan
luar pipa.
4. Penembusan Dinding
Bila menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain pipa ini harus
diberi lapisan isolasi getaran dan dilindungi dengan pipa yang lebih besar
ukurannya.
f. Pekerjaan Listrik
Yang dimaksud dengan pekerjaan listrik adalah semua pekerjaan listrik untuk
keperluan Sistem Penghawaan Udara baik untuk AC maupun Exhaust Fan ataupun
Ventilator.
Semua pekerjaan listrik harus menguikuti Peraturan yang berlaku PUIL 2000, baik
Panel, pengklabelan maupun instalasinya.
Mengenai jenis starter yang dipergunakan adalah :
Power Input Motor Jenis Starter
Sampai dengan 3,5 kW On/off switch
3,7 kW - 7,5 kW Star delta
7,5 kW - 25 kW Star delta, auto transformer, rotor
resistance
25 kW - ke atas Star delta, auto transformer, rotor
resistance
73
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
74
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
rupa sehingga aman dan tidak menimbulkan akumulasi panas dalam panel.
- Operator harus terlindungi dari rel tembaga (bagian yang bertegangan) pada
waktu memasukkan/melepas Pemutus Arus.
- Jalur dan penyangga (support) kabel masuk dan keluar Panel harus disediakan
secukupnya (cable compartment). Lubang kabel masuk keluar (cable entry)
harus tertutup dan rapi (Cable Gland atau Pipe Connector) agar tidak
memungkinkan air (uap air) serta binatang masuk ke dalam panel guna
memenuhi persyaratan IP.
- Faktor ergonomi (kenyamanan) pengoperasian serta pemeliharaan panel.
c. Badan panel yang terbuat dari plat baja, harus dibuat dengan ketebalan minimal
1,8 mm dan diberi penguat secukupnya agar kokoh tapi rapi.
d. Pengecatan panel harus dilakukan tergantung pada permintaan dengan cara : cat
bakar (powder coating), atau cat oven
Sebelum dilakukan pengecatan plat baja harus dibersihkan terhadap karat sesuai
ketentuan teknik yang dipersyaratkan; warna Panel adalah Abu-abu muda.
e. Merk, jenis dan kapasitas KOMPONEN panel akan ditentukan dalam persyaratan
teknis khusus untuk proyek ini (lihat Lampiran).
f. Pemasangan panel harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Ruangan di atas dan di sekitarnya harus aman bagi panel dan operatornya,
- Sistem kabel masuk & keluar panel, harus memenuhi standard teknis kedap
terhadap air (sesuai IP), Kabel harus diklem atau diikat pada penyangga agar
beratnya kabel tidak menimpa pada ACB ataupun MCCB.
- Untuk panel yang berdiri (fresstanding), sebaiknya duduk diatas got kabel
(cable trench), atau diberi frame UNP.
- Untuk panel yang menempel tembok atau kolom, harus diberi kerangka besi
siku/kanal dan dibaut atau dyna bolt secara kokoh.
- Tanda Nomer Kabel (Cable Identification Tag)
Untuk setiap CB/switch maka didekatnya secara jelas harus dipasang
tanda/label dimana tertera arah, tujuan keluar atau masuk kabel yang
dilayani oleh CB/switch tersebut. Tanda label ini terbuat dari bahan karton
bundar diameter +/- 20 mm dengan tulisan berwarna secara rapi.
Down Light SL - T 18 W
Down Light SL - T 11 W
Down Light HAL 12V 50 W
Exit Lamp
Lampu/fluorescent Tube
TL standard type fluorescent lamp, untuk lampu-lampu seluruh bangunan.
Fluorescent Tube dengan type warna white atau No. 33 PHILIPS.
Ballast
Leak proof, temperature kerja rendah, noiseless, ballast dengan rumahan
dari bahan polyster. Rated voltage 220 volt rugi-rugi/losses ballast tidak lebih
besar dari 1 x 36 watt, losses max. 11 watt, 1 x 18 watt loses max. 6 watt
dan TL 1 x 10 watt loses max. 3 watt. Ballast harus dilengkapi dengan
Connection Terminal.
2. Kapasitor
Untuk semua lampu-lampu fluorescent disyaratkan bahwa power factor harus
mencapai paling kurang 0,85. Cara-cara Power Factor Improvement ataupun
dengan penggunaan kapasitor, rated voltage 220 volt. Sebagai pegangan dapat
disebutkan disini secara kasar sebagai berikut :
1 x 36 watt, kapasitor 5 mikro farad dan 1 x 18 watt, kapasitor 3,5 mikro farad,
menjadi kewajiban Kontraktor/Supplier untuk menambah kapasitas kapasitor
apabila tidak tercapai power factor sebesar 0.85.
3. Lamp Holder dan Sockets
Rating lock lamp holder type, dengan atau tanpa starter socket yang disesuaikan dengan
rumahan yang digunakan.
4. Type Stop Kontak & Saklar
Stop kontak inbow, satu phasa, 220 v, 50 Hz, 6 A, lengkap box dan
accessories
Saklar hotel, saklar tunggal dan ganda inbow, 16 A, lengkap box dan
accessories
Saklar grup/grid saklar inbow lengkap isian saklar tunggal, 10 A, lengkap box
dan accessories
Seluruh stop kontak dilengkapi safety plug.
5. Pendukung fixture
Semua fixture disini telah diartikan lengkap dengan penggantung/pengikat lubang lampu
pada plafond yang harus disupply oleh Kontraktor.
76
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
9. Kabel.
Kabel tegangan menengah dengan tegangan kerja 20kV, harus terdiri
dari penghantar/konduktor tembaga, pelindung penghantar, isolasi XLPE,
pelindung isolasi, pita tembaga, pita polyester dan selubung PVC, yang
memenuhi ketentuan IEC 502 dan SPLN 43 5, dan dari tipe N2XSY, buatan
Kabelindo, Supreme, Tranka atau Unitomo, dengan ukuran yang sesuai
ketentuan Gambar Kerja.
Kabel-kabel feeder untuk penanaman langsung pada 600V/1kV atau lebih
rendah, harus dari tipe NYFGbY (SNI 04-2700-1992), dengan ukuran yang
sesuai ketentuan Gambar Kerja.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, kabel daya dan penerangan
yang dipasang di dalam conduit untuk tegangan kerja 600V/1kV atau lebih
rendah, harus dari tipe NYY (SNI 04-2701-1992) atau NYM (SNI 04-2699-1992).
Kecuali ditentukan lain, standar warna kabel yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Netral : Biru
Ground : Hijau Kuning
Fasa : Merah, kuning dan Hitam,
Alat penyambung kabel/mof harus dari merek yang dikenal atau dari jenis
yang sesuai dengan tipe kabel yang akan disambung.
10. Konduit.
77
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Konduit untuk kabel-kabel yang menuju stop kontak, sklar, titik lampu dan
peralatan harus terbuat dari pipa high impact uPVC tipe high impact yang
memenuhi standar BS 6099, dengan diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
Kabel yang ditanam dalam tanah, dibawah atau melintang jalan dan
perkerasan harus ditempatkan dalam konduit yang terbuat dari pipa baja
lapis galvanis kelas medium standar SNI 07-0039-1987 atau pipa PVC kelas
8kg/cm2 yang memenuhi standar SNI 06-0084-1987, dengan diameter sesuai
Gambar Kerja.
Konduit fleksibel harus terbuat dari pipa lentur uPVC yang memenuhi
standar BS 4607, digunakan pada tempat-tempat tertentu sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja. Konduit fleksibel ini harus tahan cuaca, panas, tidak
mudah pecah, serta kedap air dan debu.
11. Rak Kabel.
Rak kabel harus terbuat dari baja lembaran berlubang lapis seng/galvanis,
dengan tipe, bentuk dan dimensi sesuai Gambar Kerja.
12. Soket dan Saklar.
Stop kontak, baik tipe tunggal maupun ganda, dengan kontak pembumian
disisi-sisinya, harus dari tipe pemasangan terbenam (lengkap dengan kotak)
dan harus memenuhi standar CEE7.
Kapasitas minimal stop kontak adalah 250V 16A, tipe tunggal dan ganda.
Stop kontak yang dipasang pada ketinggian sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja.
Saklar, baik tipe tunggal, rangkap maupun hotel, harus dari tipe pemasangan
terbenam (lengkap dengan kotak), dengan kapasitas minimal 10A dan harus
memenuhi standar BS3676.
Saklar dipasang antara 120 150 cm di atas permukaan lantai, kecuali
ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Stop kontak dan tusuk kontak untuk peralatan harus sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan.
Kecuali ditentukan lain, semua stop kontak, sklar dan sklar grid harus
berwarna putih kecuali ditentukan lain.
13. Instalasi Dalam Bangunan.
o Pembengkokan dan pengukuran harus seragam dan simetris tanpa memipihkan
atau merusak permukaan konduit. Pembengkokan harus dibuat dengan alat
dan perlengkapan standar yang dibuat khusus untuk maksud tersebut. Jari-
jari pembengkokan konduit minimal 15 (lima belas) kali diameter konduit.
o Sistem konduit harus diadakan dan dipasang sesuai ketentuan Gambar kerja.
Sistem ini harus menghubungkan semua kotak keluaran (termasuk soket dan
saklar), kotak penghubung, perlengkapan penerangan, panel dan lainnya
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Konduit harus memenuhi ketentuan butir 4.3 dari Spesifikasi Teknis ini.
o Jalur konduit harus terpasang sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja. Konduit
harus vertikal, horisontal atau sejajar dengan garis struktur.
Semua konduit horisontal harus diarahkan ke arah konduit vertikal untuk
dihubungkan.
o Penyambungan kabel harus diusahakan se-minimal mungkin.
78
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Semua sambungan harus dibuat dengan junction box atau kotak terminal
yang disetujui.
o Hubungan kabel pada terminal busbar panel harus menggunakan sepatu kabel.
79
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
80
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Pemasangan outlet telepon harus diperkuat sehingga tidak mudah lepas oleh
gangguan-gangguan mekanis. Sedangkan cara pemasangan disesuaikan dengan
rekomendasi dari produk yang terpilih.
81
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
B. Pemasangan
1. Unit kotak distribusi utam a(MDF) unit dipasang pada ruang panel listrik arus lemah
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2. Setiap kotak terminal harus memiliki cadangan sekurang-kurangnya 20%.
3. Kabel yang akan ditanam di dalam bagian bangunan (di lantai atau di dinding)
harus ditempatkan di dalam konduit jenis High Impact.
4. Untuk ruangan tanpa langit-langit, kabel harus ditempatkan di dalam konduit atau
rak kabel dan diklem ke beton pelat pada setiap jarak 100cm.
5. Seluruh kabel harus diberi tanda dengan tanda kabel.
6. Soket telepon dan data harus ditempatkan pada lokasi yang ditunjukkan dalam
Gambar Kerja atau sesuai petunjuk dari Pengawas Lapangan.
7. Kabel dengan 5 (lima) warna yang berbeda (misalnya kuning/putih, putih/hitam,
putih/hijau, putih/merah, putih/biru) harus digunakan untuk kode warna
pekerjaan marshalling.
8. UTP Category 5 harus digunakan dan dipasang pada tempat-tempat seperti
ditunjukkan dalam gambar Kerja, dengan tetap memperhatikan batasan jarak yang
diisyaratkan. Total panjang satu segmen dibatasi sampai 90 meter.
9. Kontraktor harus menyiapkan diagram pemasangan kotak terminal.
10. Semua kabel komunikasi harus ditempatkan di dalam konduit jenis high impact.
11. Tinggi maksimal pemasangan kotak terminal sambung 160 cm dan tinggi minimal
40 cm.
Mikrofon yang dipergunakan untuk paging harus dilengkapi dengan Built-in Chine
dan harus sesuai dengan merk TOA atau Phillips setara.
Mixing Pre - Amplifier harus sesuai merk TOA atau Phillips setara dengan modul-
modul
Power Amplifier harus sesuai atau setara dengan kapasitas 240 watt, merk TOA
atau Phillips .
Horn Speaker harus memiliki kapasitas 15 watt seperti merk TOA atau Phillips yang
setara.
Instalasi
Yang termasuk ke dalam pekerjaan instalasi meliputi pekerjaan terminal box tata
suara, wiring tata suara lengkap dengan konduitnya, attenuator serta kelengkapan
lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan kerja sistem tata suara.
Ceiling speaker
Yang termasuk ke dalam pekerjaan ini meliputi speaker lengkap dengan
matching transformer grille dan kelengkapan-kelengkapan lainnya sesuai
merek terpilih.
Merek yang dipakai : National, TOA, Philips.
Kontraktor/sub berkewajiban memberikan pelatihan/training kepada pihak
owner mengenai sistem operasional dan maintenance dari alat yang dipasang.
83
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Dalam kondisi biasa, sistem tata suara digunakan sebagai back ground musik yang
dilayani dari ruang kontrol.
Tidak semuanya speaker digunakan untuk sarana penunjang ketiga tujuan seperti
tersebut diatas. Ada speaker hanya untuk tujuan back ground musik dan ada
speaker untuk tujuan ketiga-tiganya.
Untuk ruang-ruang yang dilengkapi dengan speaker untuk tujuan emergency call,
disetiap ruangan disediakan minimal sebuah pengatur tingkat kuat suara
(attentuator untuk melayani semua speaker yang terpasang didalam ruangan
tersebut).
Pengatur tingkat kuat suara ini juga dapat menghidup-matikan speaker di
ruangan tersebut.
Pengaturan tingkat kuat suara dilakukan secara bertingkat dengan menggunakan
variable resistance device.
84
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
d. Chime Generator
Chime generator ini dapat diaktifkan secara remote dari Emergency
Microphone.
Mempunyai nada-nada yang dapat diprogram untuk keperluan diatas.
Power supply 220 V AC, 50 Hz dan 24 V DC.
Proramming function/muting :
when priority function of a module located at theright hand sideis activated,
output level of these modules decreaseautomatically by 60 dB. The muting
level is adjustable with the slide switch and the semi-fixed volume on the
printed circuit board. Complete with AM antenna.
e. Graphic Equalizer
f. Dynamic Microphone
g. Radio tuner
h. Remote Microphone
Dengan data-data teknis sebagai berikut :
Control : 18 channel
Output : 0 dB, 600 ohms balanced
Power source : 24 V DC
Distortion : less than 1 %
85
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
j. Compressor Amplifier/Limiter
Compression ratio :
Treshold level : - 20 dBs s/d 20 dBs.
Input : 2 channel.
Output : 2 channel.
Frequency response : 20 s/d 20.000 Hz
Sumber daya : 220 volt AC, 50 Hz, 1 phasa.
k. Speaker selector
Switch : 10 zone selector speaker
1 al zone lengkap dengan remote control
facility
Jumlah : Sesuai kebutuhan
6.5. Persyaratan teknik Speaker
a. Ceiling Speaker
Ceilling speaker dan matching transformer ditempatkan didalam suatu box
speaker dipasang recessed ceilling pada plafond dan difinish dengan speaker
grille. Bentuk dan warna ditentukan kemudian oleh Perencana interior.
Data Teknis
Rated power : 3/6 watt dan 90 watt
Impedansi input : 3,3 k ohm
Frequency response : 100 - 16.000 Hz
SPL minimum (1m,1W) : 90 dB
86
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Sisi primer matching transformer mempunyai 3 (tiga) buah tap untuk 100, 70
dan 50 volt.
6.7. Instalasi
Spesifikasi seluruh instalasi sistem tata suara untuk bangunan ini menggunakan
kabel yang mempunyai tegangan kerja 500 volt.
Kabel instalasi untuk ke speaker dipergunakan kabel jenis PVC insulated dengan
jumlah inti dan luas penampang kabel seperti tercantum dalam Gambar
Perencanaan.
Kabel yang digunakan untuk attentuator dimasukkan dalam conduit atau sparing
dan setiap pipa hanya boleh diisi dengan satu pasang kabel.
Jika pemasangan kabel ini pararel dengan kabel daya listrik, maka harus
mempunyai jarak minimum 30 cm.
Pada dasarnya pipa untuk kabel sistem tata suara dipasang pada rak kabel atau
ditanam di dalam dinding.
Sistem tata suara di dalam Gambar Perencanaan tidak mengikat dan penambahan
alat diperbolehkan.
Penambahan alat harus disesuaikan dengan kemampuan peralatan yang ada pada
setiap produk yang dipilih, sehingga pengoperasian dari sistem tata suara tersebut
tetap berada pada kemampuan puncak.
Kontraktor tata suara berkewajiban mencek dan menyesuaikan kabel instalasi agar
berfungsi dan bekerja dengan baik dan sesuai dengan persyaratan teknis dan
rekomendasi dari produk sistem tata suara yang terpilih.
Pipa instalasi tata suara harus dibedakan dengan pipa-pipa untuk keperluan utilitas
lainnya.
Persyaratan teknis mengenai instalasi penunjang seperti conduit, sparing, rak
kabel dan lain-lain sama dengan persyaratan penunjang untuk instalasi sistem daya
listrik dan penerangan.
Terminal box sistem tata suara :
Terminal box terbuat dari plat baja dengan ketebalan minimum 2 mm.
Konstruksi las, dicat dengan meni tahan karat dan cat finish dengan warna
yang akan ditentukan oleh Perencana Interior.
Kapasitas terminal box disesuaikan dengan Gambar Perencanaan.
Terminal box dipasang flush mounting pada dinding
Terminal box dilengkapi dengan pintu, kunci dan handle
87
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
88
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
89
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
90
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
7.4. Pemasangan
a. Sistem tanda kebakaran harus memberikan pendeteksian api secara otomatis pada
setiap bagian bangunan. Rangkaian penggerak sinyal terdiri dari 2 (dua) buah
kawat yang dihubungkan dengan akhir jalur resistor.
b. Alat pendeteksi panas pada umumnya harus dari jenis pemasangan di langit
langit dengan sinyal berkedip yang dihubungkan ke panel kontrol yang
ditempatkan pada tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja.
c. Panel kontrol harus dapat diperluas / ditambah sehingga mampu menampung
perlengkapan sinyal pendeteksi api pada tempat tempat yang ditentukan.
Persyaratan ini harus dikoordinasikan dengan Konsultan MK sebelum pengadaan
peralatan. Sumber daya dan / atau tegangan kerja ke panel kontrol adalah
220V/50Hz/1 fase.
d. Tanda peringatan untuk mengosongkan ruangan / bangunan harus tanda
peringatan yang dapat didengar yang disetujui Konsultan MK dan dipasang pada
tempat tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja.
91
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
b. Gambar-gambar Rencana
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak peralatan dan
instalasinnya. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan
sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi
lapangan.
8.2. Pemasangan
1. Cara-cara pemasangan Sistem penangkal petir ini harus sesuai dengan gambar dan
harus mengikuti petunjuk Direksi.
2. Down Conductor disepanjang konstruksi penyanggah harus dipasang memakai
klem dengan jarak setiap 75 cm .
3. Down Conductor pada ketinggian 2,00 dari muka tanah harus dipasang
didalam pipa PVC kelas AW.
4. Pada elektroda pentanahan harus dibuat terminal pentanahan dengan baut
dan ring. Sambungan pada elektroda pentanahan harus memakai junction box.
93
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
rood harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar batang
tembaga.
8.3. Pengerjaan
Ditentukan titik lokasi sesuai dengan dirunjukkan pada gambar. Tanam secara
vertikal pipa baja diameter 5" sampai sedalam 6 meter, Kemudian pipa
dicabut kembali sehingga akan meninggalkan lubang dengan diameter kurang
lebih 5" sedalam 6 meter. Isi lubang tersebut dengan serbuk arang padat.
Terakhir tanah elektroda pentanahan ditengah-tengah bumbung acang tersebut.
Terminal pentanahan harus terletak dalam bak kontrol khusus untuk keperluan
tersebut dan untuk pengecekan tahanan tanah secara berkala, tahanan pentanahan
maksimum 2 Ohm.
94
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
3. Pemborong harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang tercantum di
dalam :
a. Persyaratan Umum.
b. Spesifikasi Teknis.
c. Gambar Rencana.
d. Berita Acara Aanwijzing.
4. Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara, Diesel
Generator Set dan Battery bila mana daya dari PLN dan Genset mengalami
gangguan.
5. Semua panel CCTV harus diberi pentanahan dengan kawat NYA 6mm dan MDF
dengan kawat NYA 25 mm.
3. Menyerahkan 3 (tiga) set gambar kerja (shop drawing) Instalasi CCTV untuk
diberikan kepada :
96
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
9.5. Pengujian
Semua peralatan dalam sistem CCTV ini harus diuji oleh perusahaan pemegang
keagenan perusahaan tersebut, dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat
jaminan atas bekerjanya sistem tersebut setelah ternyata hasil pengujiannya adalah
baik. Semua peralatan yang terpasang dalam sistem CCTV ini, baik peralatan utama
maupun accessoriesnya harus mendapatkan sertifikat keaslian dari pemegang keagenan
peralatan tersebut.
97
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
b. Perencanaan
Pengaman harus terbuat dari guide clamp yang , flexible dengan type yang
tidak memerlukan tungkai (lever), kunci, atau alat-alat khusus untuk
melepaskannya. Pengaman harus dipasang pada dasar rangka bagian bawah
dan digerakkan dengan "centrifugal speed governor" yang ditempatkan diruang
mesin dan diatur untuk menghentikan kereta kalau kecepatan turun melampaui
batas tertentu dengan cara menghentikan aliran daya dari motor dan
menggerakkan rem.
Beban imbangan (counterweight) dari besi tuang harus ditempatkan dalam rangka
baja strukturil, dengan memakai "guide shoes" sebagai pengarah dan
rnempunyai berat, seberat "berat asal" ditambah 50 % beban yang disyaratkan.
Motor harus dari jenis yang reversible dengan high starting torque dan low
starting current dan harus direncanakan untuk pemakaian elevator.
Harus disediakan set motor generator yang kompak dengan bearing, sehingga
getaran menjadi minimal.
Generator harus memenuhi persyaratan untuk berjalan terus rnenerus dengan
beban penuh dan dengan batas temperatur maksimum 50C
Harus ada tombol-tombol dan alat-alat pelindung yang perlu termasuk
overloaded switch dari generator.
Alat leveling bolak balik otomatis harus disediakan untuk mengurangi
kecepatan waktu mendekati lantai penghentian dan dengan otomatis mengatur
kerataan landing dengan ketepatan lebih kurang 3 mm tanpa tergantung dari
alat operasi, regangan travel, over travel dan under level.
Kawat-kawat harus mempunyai instalasi tahan api dengan lapisan luar yang
98
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
tahan lembab dan berada dalam konduit logam, tubing logam atau saluran
kawat (wire duct) sesuai keperluan penyambungan. Traveling cable harus
mempunyai lapisan luar yang tahan api, dan tahan lembab.
Harus disediakan fixture yang dipasang diantara crosshead dan pintu hoistway
dan didalamnya ada tombol penghenti darurat, harus disediakan continous
pressure button untuk menggerakkan kereta dan tombol untuk menjalankan
tombol-tombol diatas kereta. Operasi dari alas kereta harus dengan tekanan
menerus (cantinous pressure) pada tombol pengarah dan sekaligus safety
operating button. Tidak boleh ada operasi dan alas kereta kecuali kalau semua
kontak dari pintu listrik tertutup.
Pintu harus disediakan untuk menerima semua mekanisme operasi hardware dan
dilengkapi dengan "non metallic guides" . Ambang bawah terbuat dari
alluminium, didukung pada angker baja, yang dipasang kelantai dan
mempunyai lekuk (buatan mesin) untuk pengarah pintu. Untuk mendukung
penggantung dipakai baja 2,3 mm sepanjang jalan pintu dan diangker kuat-kuat
pada rangka.
Semua pintu digerakkan oleh daya dengan alat-alat elektrik motor arus searah
yang dipasang pada kereta dengan manchine movement atau dicheck pada kedua
ujung jalan.
Mekanisme operasi harus diatur untuk operasi tenaga manusia jika daya
terputus. Loading edge harus dipasangkan pada pintu-pintu untuk segera
mengembalikan kereta dan pada pintu "hoishway" untuk membuka posisi posisi
apabila terhalang dan langsung menutup kembali bila halangan disingkirkan.
Pintu harus secara otomatis membuka bila kereta tiba pada ketinggian landing
dan menutup secara otomatis dan menutup secara otomatis setelah suatu waktu
tertentu atau bila kerena dikirim ke ketinggian lain.
Pintu harus membuka dengan kecepatan kira-kira 45 cm per detik, dan menutup
dengan kecepatan kira-kira 30 cm per detik dan akan tertutup kalau
kereta di rem.
99
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
buah tangga besi yang terbuat dari pipa galvanis dengan diameter 1" yang dicat
agar tahan terhadap korosi. Dimana penggunaan alat tersebut untuk
maintenance.
Penghentian yang tercatat oleh tekanan sewaktu-waktu dari tombol kereta harus
dibuat dalam urutan menurut "landing" yang dicapai tanpa tergantung pada
arah perjalanan. Semua panggilan ke atas harus dijawab jika kereta berjalan
kearah atas dan sebaliknya.
Setiap kereta harus mempunyai panil operasi yang terdiri dari satu seri
tombol pemanggil kereta dengan penerangan integral yang berhubungan
dengan "landing" yang dilayani, tombol penghenti darurat, tombal pemanggil
darurat, tombol pembuka dan penutup pintu. Bagian-bagian metal tombol yang
tampak harus terbuat dari etching stainless steel.
c. Pemasangan
Semua pendukung, angker dan ikatan-ikatan ataupun perlengkapan untuk
menjamin operasional elevator harus dilengkapi tanpa biaya tambahan.
Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan kondisi lapangan yang ada
sehingga setiap kekurangan ketidak sesuaian yang berpengaruh pada konstruksi
dapat dilaporkan. Pekerjaan tidak boleh dilaksanakan sebelum kekurangan/
ketidak sesuaian ini diperbaiki.
d. Gambar-gambar kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan tata
letak pemasangan yang lengkap, dimensi-dimensi dari peralatan, detail-detail
dan sebagainya.
Contoh dari finish interior, kereta, entrance dan kusen pintu-pintunya pada
pengawas untuk disetujui bentuk dan warnanya.
Gambar-gambar kerja kerja, katalog brosur dan type peralatan yang akan
dipasang harus diserahkan kepada pengawas 14 hari sebelum pemasangan.
e. Pengujian
Pemborong harus melakukan pengujian (acceptance test) sesuai dengan
prosedur pengujian yang ditetapkan pabrik. Pengujian harus disaksikan dan
disetujui oleh Pengawas.
Pemborong wajib memberikan/ penyerahan garansi secara tertulis bahwa semua
100
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
Pemborong wajib menyerahkan "as built drawing" pada pengawas dan pemilik
gambar instalasi unit terpasang.
b. Car
Celling
Painted steel sheet dengan emergency exit dorr bright flourescent
lighting, berikut electrik fannya, seluruhnya ditutup dengan American
louvres.
Wall dan car door
Polished stainless steel (gloss polished stainless steel), dilengkapi dengan
stainless steel hand rail
Floor
Hard wearing vinyl sheet dilapis karpet tebal 1", warna akan ditentukan
kemudian
Panel operasi dengan/dan position indicator type "soft button" sebanyak 2
(dua) group (kanan/kiri)
Car position display dan directional arrow, sistem digital
c. Entrance
Hoistway door, door frame dan cove yang dipasang sampai ketinggian langit-
langit memakai gloss polished stainless steel
Sill : Stainless steel
Call button dan directional arrow type "soft button" dipasang disetiap lantai
disamping pintu
Petunjuk letak dan arah kereta (Hall lantern and position display) dengan
sistem digital : dipasang di setiap lantai diatas pintu.
101
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
102
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
D. KOORDINASI
1. Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan kontraktor instalasi lainnya
agar seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang
ditetapkan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalai yang satu tidak menghalangi kemajuan
yang lain
3. Kontraktor instalasi pipa water treatment bertanggung jawab terhadap semua
kerusakan fisik akibat pemasangan pipa.
E. PERIJINAN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya
yang diperlukan menjadi tanggung jawab kontraktor.
F. LINGKUP PEKERJAAN
Secara garis besar lingkup pekerjaan instalasi nurse call antara lain;
1. Instalasi kabel ITC
2. Pemasangan peralatan master control, toilet call, dome light dan receptacle call
3. Bobokan dan perapihan kembali
103
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
G. PENGUJIAN
1. Semua instalasi kabel dan peralatan harus diuji sehingga bisa berfungsi sempurna
2. Peralatan khusus supaya tidak rusak harus dilepas selama uji tekan berlangsung
3. Hasil pengujian harus dilaporkan secara tertulis yang diketahui para saksi pengawas.
4. Semua biaya, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengadakan pengujian
tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor.
104
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
A. UMUM
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar rencana, dimana bahan-bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Bila
ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajikan Kontraktor
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada
pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
105
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
e. Multiband Amplifier
o Single RF Input Single RF Output
o Push-pull Technology
o Very low second order intermodulation distortion
o Variable input attenuator
o Injection Moulded Zinc Alloy housing
RF input : 47-862 MHz (BI, SI, B-III, SI-1, SII, BIV, BV)
Gain : 36 dB
Variable Attenuator at : 0-18 dB
input
Noise figure : < 7 dB
Spare current at +24V : 80 mA
RF output level : 117 dBuV (2 ch) / 109 dBuV (> 12 ch)
Output test : - 30 dB
Main supply voltage : 230 VAC (-10% + 15%)
Consumtion :8W
f. Tap-Offs
Tap(s) : 1, 2, 4 way shielded tap-offs
Frequncy Range : 5-2300 MHz
Tap loss (+ 0,7 dB) : 10, 15, 20, 25 dB
Through Loss : < 0,5 dB - < 1,1 dB (5 862 MHz)
106
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
g. Spliters
Tap(s) : 1, 2, 4 way shielded inductive splitter
Frequncy Range : 5-2300 MHz
Insertion Loss : < 3,8 dB - < 13,0 dB (5 862 MHz)
Return Loss : < 10,0 dB - < 12,0 dB (5 862 MHz)
Output Isolation : < 24 dB - < 28,0 dB (5 862 MHz)
E. PENGUJIAN
1. Semua peralatan dalam sistem CCTV ini harus diuji oleh perusahaan pemegang keagenan
peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan atas
bekerjanya sistem setelah ternyata hasil pengujian adalah baik.
2. Pengukuran kualitas output dilakukan dengan memakai desible meter.
3. Pengukuran kabel instalasi dilakukan engan Impedance Meter.
F. PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Kontraktor baru bisa
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis
107
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
A. UMUM
Pekerjaan instalasi medical gas secara keseluruhan adalah pengadaan, transportasi,
pembuatan, pemasangan, peralatan bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga
diperoleh instalasi yang lengkap dan baik sesuai spesikasi, gambar dan bill of quantity.
C. GAMBAR
1. Gambar-gambar rencana dan persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi dan mengikat
2. Gambar-gambar ini menunjukan secara umum tata letak dan peralatan, sedangkan
pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan, juga
mempertimbangkan kemudahan service /maintenance
3. Gambar-gambar arsitek dan struktur harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan
dan detail finishing instalasi
4. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus mengajukan gambar, detail dan contoh
material kepada dereksi untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan
mengajukan gambar tersebut kontraktor dianggap telah mempelajari situasi dari
instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
5. Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang disertai
dengan operating dan maintenance instruction serta harus diserahkan kepada direksi
pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 4 (empat) terdiri 1 kalkir dan 3 blue
print, dijilid serta dilengkapi daftar isi data notasi.
D. KOORDINASI
1. Kontraktor instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan kontraktor instalasi lainnya agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
2. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalai yang satu tidak menghalangi kemajuan yang
E. PERIJINAN
Pengurusan ijin-ijin yang diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya
yang diperlukan menjadi tanggung jawab kontraktor.
F. LINGKUP PEKERJAAN
Secara garis besar lingkup pekerjaan instalasi medis antara lain;
1. Instalasi pipa tembaga untuk oksigen murni, N2O, compression air dan vacum air
2. Sambungan pipa
3. Panel penghubung atau outlets
4. Katup pembagi atau zone valve
5. Bak kontrol , bobokan dan perapihan kembali
6. Penggantung dan penumpu
7. Pengecatan dan pemberian kode arah aliran
8. Pengujian dan peralatan bantu
108
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
9. Penyambungan pipa baru terhadap instalasi pipa gas existing dan segala kerusakan
konstruksi lain menjadi tanggung jawab kontraktor
10. Sentral gas Oksigen (O2) (optional )
11. Sentral gas Nitrous Oksida ( N2O ) (optional )
12. Sentral Vacuum Pump (optional )
13. Sentral Udara Tekan ( compressed Air ) (optional )
14. Dan peralatan penunjang
G. SAMBUNGAN PIPA
1. Sambungan solder berlaku untuk cupper tube dan fitting
2. Untuk pipa tembaga ukuran 20 mm kebawah boleh menggunakan soft solder
3. Untuk pipa tembaga ukuran 25 mm keatas harus memperganakan hard solder
4. Kontraktor harus mengajukan contoh bahan pipa dan bahan solder dan hasil solderan
kepada pengawas sebelum pekerjaan perpipaan ini dimulai .
5. Brander pemanas yang harus dipergunakan yaitu jenis pemanas LPG atau acetyline,
kompor gas tidak boleh diginakan.
6. Sambungan las hanya berlaku untuk pipa baja, kawat las dan elektrode yang dipakai
harus sesuai dengan jenis pipa yang di las, setiap bekas sambungan harus segera dicat
khusus yang sesuai
7. Tukang solder atau las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja setelah
mempunyai ijin tertulis dari direksi/pengawas.
J. PENGUJIAN
1. Semua pemipaan harus diuji bersama pengawas dengan tekanan uji = 1,5 kali tekanan
kerja baik secara parsial maupun simultan selama 2 jam
2. Kebocoran harus diperbaiki dan pekerjaan pemipaan diuji kembali
3. Peralatan khusus supaya tidak rusak harus dilepas selama uji tekan berlangsung
4. Hasil pengujian harus dilaporkan secara tertulis yang diketahui para saksi pengawas.
5. Semua biaya, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengadakan pengujian
tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor.
K. SPESIFIKASI
a. Sentral Gas Medis
1) Sentral O2, Kap. 2x10 Cylinder
Automatic Change Over
- Header Pipe,Stop Valve
109
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
110
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
111
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
- Compress Air : 1
- Vacuum : 1 1/2"
- Copper Tube : 1
- Copper Tube : 3/4"
- Copper Tube : 1/2"
- Copper Tube : 3/8"
7) Zone Valve dan Alarm System
- Zone Valve type IV
- Alarm system type IV
- Zone Valve type II
d. Accessories dengan spesifikasi :
1) Flowmeter
- Flow rate accuracy : 1-5 LPM=1/8LPM,6-15 LPM = 1/4 LPM
- Operating Range : 0-15 LPM
- Unbreakable polycarbonate jar , cap 180 ml
2) Wall Suction
- Vaccum range ; 0-250 mmhg to full line
- 3 mode selector : regulato/off/full line
- Anti overlow floater
Pasal 14 Identifikasi
Semua bagian dari instalasi yang penting untuk pekerjaan instalasi listrik dan
instrumen, seperti swich gear, panel distribusi utama, panel kendali/ pemeriksaan,
panel instrumen, jalur kabel tanah dan lain-lainnya harus diberi pelat-pelat/tanda
nama (label), dengan keterangan yang diperlukan oleh Pemberi Tugas, dengan
tulisan dalam bahasa Indonesia yang jelas dapat dibaca dan tidak mudah dihapus.
PENUTUP
Hal-hal yang belum tercantum didalam dokumen lelang akan dilaksanakan menurut
kelaziman, normalisasi dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan akan diatur dalam
112
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
suatu amandemen atau Berita Acara Penjelasan atau Surat Perjanjian/Kontrak yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini.
.. ______________________
NIP. Direktur
113
RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)
PERENCANAAN TEKNIS (DED) PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH (BARU) TAHUN
2015
RKS TEKNIS
PEKERJAAN :
114