Anda di halaman 1dari 34

RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

BAB IV
SYARAT - SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
ARSITEKTUR

4.1 PEKERJAAN PERSIAPAN / PENDAHULUAN


4.1.1 PENGUKURAN TAPAK KEMBALI
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan
penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan
keteranganketerangan mengenai peil, ketinggian tanah, letak
pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah
ditera kebenarannya.
2. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan
keadaan lapangan harus segera dilaporkan kepada direksi untuk
dimintakan keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut yang dilakukan
dengan alat - alat waterpass / theodolith yang ketepatan dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Kontraktor harus menyediakan theodolith / waterpass beserta
petugas yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan
pengawas selama pelaksanaan proyek.
5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagianbagian
kecil yang disetujui oleh pengawas.
6. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan
kontraktor.

4.1.2 PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR, DAYA LISTRIK DAN LAHAN


UNTUK KERJA DAN PENEMPATAN MATERIAL
1. Air kerja harus disediakan kontraktor dengan menyambung pipa
ke sumur yang ada di proyek atau disuplay dari luar. Air harus
bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan
bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air harus
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan dari pengawas.
2. Listrik kerja harus disediakan kontraktor dan diperoleh dari
sambungan PLN setempat selama masa penggunaan diesel
untuk pembangkit tenaga listrik hanya dperkenankan untuk
penggunaan sementara atas persetujuan pengawas. Daya listrik
juga disediakan untuk mensuply kantor pengawas.

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

3. Karena keterbatasan lahan kontraktor juga harus memikirkan


penyediaan lahan untuk penempatan material, area kerja,
bedeng dan direksi keet.

4.1.3 DRAINAGE TAPAK.


1. Dengan mempertimbangkan keadaan topografi/kontur tanah yang
ada ditapak, kontraktor wajib membuat saluran sementara yang
berfungsi untuk pembuangan air yang ada.
2. Arah aliran ditujukan ke daerah permukaan yang terendah yang
ada ditapak atau ke saluran yang sudah ada di lingkungan
daerah pembuangan.
3. Pembuatan saluran sementara harus sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan pengawas.

4.1.4 PAPAN DASAR PELAKSANAAN (PENENTUAN TITIK)


1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau
meranti 5/7, tertancap ditanah sehingga tidak bisa digerak-gerak
atau diubah-ubah.
2. Papan patok ukur dibuat dari kayu meranti dengan ukuran tebal 3
cm, lebar 20 cm, lurus dan diserut ratakan pada sisi sebelah
atasnya.

4.2 PEKERJAAN JALAN DAN PARKIR


4.2.1 UMUM
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat
dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua
pekerjaan sub-grade, sub-base, dan pemasangan paving blocks,
seperti yang ditunjukkan gambar rencana dan spesifikasi ini,
tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a. Pembersihan lahan.
b. Persiapan subgrade ditempat-tempat yang ditimbun.
c. Pekerjaan pendahuluan antara lain goronggorong (culverts),
saluran pipa (drain pipe) dan yang berada di permukaan
tanah bawah jalan (subgrade), termasuk pemadatan tanah
timbunan kembali dari pekerjaan-pekerjaan tersebut.

4.2.2 LAPIS PERKERASAN


1. Permukaan subgrade adalah muka tanah 200 m dari AS jalan.
Subgrade harus memenuhi daya dukung CBR 20%, yang
dibuktikan dengan pengujian di lapangan. Jumlah titik uji dan
posisinya akan ditentukan oleh pengawas.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

2. Bilamana CBR 20% tidak dipenuhi, maka pelaksana pekerjaan


jalan diminta memadatkannya terlebih dahulu.
3. Lapisan sub-base berupa urugan sirtu pilihan yang mampu
memberikan CBR 60% setelah dipadatkan. Tebal sub-base 300
mm.
4. Lapisan permukaan adalah paving blocks tebal 8 cm yang
dialasi oleh satu lapis pasir (sand bedding) setebal 10 cm.

4.2.3 BAHAN
1. Subbase
a. Sumber bahan
Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk lapis ini.
Biaya dari pencarian dan pekerjaan muat, angkur bongkat ke
lokasi pekerjaan harus sudah diperhitungkan dalam
penawaran kontraktor. Kontraktor harus melaporkan lokasi
tersebut kepada pengawas secepatnya secara tertulis disertai
keterangan kualitas bahan, Perkiraan kuantitas bahan dan
rencana operasi pengangkutan bahan ke lokasi Proyek. Bahan
tersebut harus memenuhi persyaratan misalnya tidak
mengandung pedel dan batu-batuan yang besar.
b. Bahan dihamparkan setelah CBR 20% tercapai pada
subgrade. Kepadatan kering dari sub-base harus mencapai
95% kepadatan kering modified proctor di laboratorium.

2. Sand bedding
a. Bahan lapisan ini termasuk pasir halus dapat berbentuk
runcing lebih baik karena memberikan hasil yang stabil tetapi
juga memerlukan pengontrolan kadar air yang lebih ketat
pada saat pemadatan. Untuk menghindarkan karakteristik
pemadatan yang berbeda-beda harus diusahkan agar sumber
dari pasir tersebut adalah satu.
b. Kadar air pemadatan pasir ini tepat sehigga memberikan
suatu kondisi yang stabil/terikat.
c. Bahan harus memenuhi persyaratan gradasi limit seperti
dibawah ini :
Tabel ukuran lapis prosentase (%) lolos terhadap berat :
Ukuran % Lolos
Ayakan
9,52 mm 100
4,75 mm 85-100
2,36 mm 80-100
1,18 mm 50-95
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

600 um 25-60
300 um 1030
150 um 515
75 um 010

3. Bahan lapis permukaan


a. Paving block yang dipakai adalah tebal 8 cm K-400,
bentuk/warna ditentukan kemudian, untuk jalan/sirkulasi
kendaraan. Type triangle shape, lengkap dengan type
tepi/pengakhir. Merk/produk Conblock, Focon atau
setara, Untuk bahan lapis permukaan selain spesifikasi
diatas dapat ditentukan lain oleh pengawas.
b. Gress Block yang dipakai adalah tebal 8 cm K-400,
bentuk/warna ditentukan kemundian.
c. Selain ketentuan diatas bahan lapis permukaan lain dilantai
dasar sebagian memakai floor hardener chapdur 7 kg/m2 ex
Sika/setaraf warna ditentukan kemudian.

4.3 PEKERJAAN DRAINASE TAPAK


4.3.1 UMUM
1. Lingkup Pekerjaan
a Pengadaan dan pemasangan saluran-saluran drainase
horizontal dari bangunan dan tapak ke saluran kota yang
tersedia.
b Pengadaan dan pemasangan bak-bak kontrol pada pembelokan
pipa, perubahan ukuran pipa dan pada jarak-jarak tertentu.
c Pengurusan segala perijinan yang dilakukan ke instansi yang
berwenang untuk penyambungan/pembuangan saluran air
dan untuk pembuatan saluran air hujan diluar tapak.

4.3.2 BAHAN / PRODUK


1. Saluran air yang dipakai adalah dari cor beton, sebagian tertutup
dengan penutup dari plat beton dan sebagian dengan penutup
dari gril besi beton.

2. Untuk bak kontrol dan pekerjaan-pekerjaan beton lainnya


syarat-syarat bahan harus sesuai dengan syarat-syarat untuk
pekerjaan beton non struktur.

4.3.3 PELAKSANAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus menyerahkan shop
drawing kepada pengawas. Shop drawing tersebut harus
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

memperlihatkan dengan lengkap ukuran dimensi lokasi, elevasi,


kemiringan dari saluran dan bak-bak control, dan
gambar-gambar tersebut harus dibuat dalam skala yang cukup
besar sehingga memudahkan pemeriksaan dan pelaksanaan.

2. Galian tanah
Dinding galian tanah dibuat dengan kemiringan yang cukup,
disesuaikan dengan keadaan/kondisi setempat dalam hubungan
untuk menghindarkan keruntuhan, terutama musim hujan.
Segala akibat yang timbul akibat dari pekerjaan galian
merupakan tanggungjawab dari kontraktor.

3. Urugan pasir
Sebelum saluran dipasang dasar galian harus diurug dengan
pasir setebal 10 cm dan harus sesuai gambar.

4. Penawaran pipa
a.Apabila dalam gambar saluran air memakai pipa, maka
diletakkan diatas landasan pasir yang tidak dipadatkan
dengan posisi sesuai dengan linier grade yang tertera pada
gambar.
b. Landasan pasir dibawah pipa dibuat sedemikian sehingga
pipa mendapat tekanan merata.
c.Urugan pasir dilakukan pada posisi-posisi pipa sampai tinggi
setengah pipa dan pasir dipadatkan dengan alat penimbris
dari kayu dan selama pekerjaan berlangsung pipa harus tetap
pada posisi semula tidak boleh terjadi pergeseran.
d. Urugan selanjutnya menggunakan tanah urug dan dipadatkan
secara merata dengan tanah urug.

4.4 PEKERJAAN WATERPROOFING


4.4.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a.Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peraturan, dan alat alat bantu lainnya
termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan
dalam gambar, memenuhi spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
b. Bagian yang diwaterproofing
Daerah plat dak, talang beton.
Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

2. Pekerjaan yang berhubungan dengan :


a.Pekerjaan plumbing

3. Standart :
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a.Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1992 NI-3
b. American society for testing and material (ASTM) 828
c.ASTME : TAPP I 803 dan 407

4. Persetujuan
Kontraktor harus menyediakan data-data teknis produk dan
spesifikasi untuk persiapan permukaan dan aplikasi untuk
diperiksa dan disetujui pengawas.

5. Gambar dan pelaksanaan


a.Kontraktor wajib membuat shopdrawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan pada gambar dokumen kontrak
dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar
kerja/dokumen kontrak.
c.Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yang
diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan
atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara
lengkap didalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai
dengan spesifikasi pabrik.
d. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari pengawas

6. Contoh
a.Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur
lengkap dan jaminan dari pabrik.
b. Kontraktor wajib memuat mock-up sebelum pekerjaan
dimulai.

7. Pengangkutan penyimpanan dan penanganan bahan


a.Material harus disiapkan dalam kemasan yang akan
melindunginya dari kerusakan pada pekerjaan
b. Dibagian luar tiap, kemasan tersebut harus diberi label yang
menyebutkan nama generic dan merk dagang dari produk,

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

berat bersih dan nama pabrik, nama kontraktor dan nama


proyek.
c.Di lapangan bahan harus disimpan didalam kemasan yang
masih tertutup, terlindungi dari sinar matahari langsung dan
dilindungi dari percikan api panas dan lain-lain.
d. Jangan keluarkan material dari gudang ke area pekerjaan
lebih dan yang diperlukan untuk 1 (satu) hari kerja dan
pembukaan kemasan hanya dilakukan setelah aplikator siap
melaksanakan aplikasi bahan tersebut.

8. Jaminan pemeliharaan dan tenaga ahli


Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang
ditunjuk penyalur dan pekerjaan harus mendapat sertifikat
jaminan pemeliharaan secara cuma-cuma selama 10 (sepuluh)
tahun berupa :
a.Jaminan ketepatan pemakaian bahan (Producer's Process
performance Warranty)
b. Jaminan ketepatan aplikasi (Aplicators Workmanship
Warranty)

4.4.2 BAHAN
1. Waterproofing untuk dinding penahan tanah memakai
waterproofing membrane merk Proofex Torched 3P tebal 3 mm
ex. Fosroc/merk masterpren 2003 ex. MBT, untuk dinding dan
lantai KM/WC memakai waterproofing merk brushbond (3 Kg/m 2),
untuk plat atas dak beton yang terexpose langsung dengan
dengan matahari memakai waterproofing coaling merek
nitoproofing AW. Ex. Fosroc
a. Pemakaian lapisan waterproofing dengan komposisi seperti
disebutkan pada manual pelaksanaan.
b. Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang akan
dilapisi, cara pelapisan, ketebalan pelapisan sampai dengan
perlindungan permukaan setelah pemasangan harus
mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik/produsen.
c. Pelaksanaan :
1. Permukaan harus dibersihkan dari debu, kotoran dan
minyak dengan menggunakan air bertekanan tinggi,
termasuk juga bagian yang keropos harus dipahat dan
dicuci.
2. Kelembaban harus tetap dipertahankan selama 6 hari dan
jangka waktu tersebut permukaan dinding harus disiram
air.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

2. Waterproofing pada sparing pipa pembuangan air.


Untuk sparing pipa-pipa pembuangan Waterproofing merk
brushbond ex fosroc. Pada waktu pelaksanaan permukaan
disiapkan sebersih mungkin dari debu, lumut atau minyak dan
kemudian dipasang pada setiap sparing pipa pembuangan air
terutama areal toilet/kamar mandi.

4.5 PEKERJAAN ANTI RAYAP (TERMITE CONTROL)


4.5.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
a.Setapak sekeliling bangunan dan permukaan dasar galian
tanah untuk pondasi, permukaan tanah untuk lantai dasar
permukaan dinding setinggi 30 cm dari muka tanah,
permukaan pondasi dan sloof.

4.5.2 BAHAN
Bahan yang digunakan adalah Wazary 10 FL ex. Sumitomo
Chemical Co. Ltd.
a. Bahan pelarut yang dipergunakan adalah air bersih
(kriterianya air bersih yang bisa diminum)
b. Bahan anti rayap ini ditest pada laboratorium yang ditunjuk
oleh pengawas, baik mengenai komposisi, dan aspek dampak
lingkungan yang ditimbulkan.

4.5.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


1. Untuk calon lantai, setiap 1 m 2 area yang akan disemprot anti
rayap, dipergunakan 5 liter (sesuai petunjuk pabrik/ brosur)
2. Kontraktor wajib menyerahkan bahan kimia di tempat pekerjaan
dalam keadaan tertutup baik (sealed) serta berlabel seperti
waktu diterima dari distributor atau pabrik guna mendapatkan
persetujuan pengawas.
3. Cara pelaksanaan mengikuti uraian dan syarat-syarat pekerjaan,
petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang bersangkutan serta
petunjuk pengawas.
4. Semua tenaga kerja harus benar-benar ahli dan keamanan kerja
diperhatikan, penyediaan alat-alat kerja yang baik dan
memenuhi peryaratan (helm, masker, sepatu dll).

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

5. Semua pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan aman disentuh


manusia adalah kewajiban kontraktor untuk menjaga keamanan
tersebut dan keselamatan terhadap diri manusia di sekitarnya.
6. Pekerjaan ini dilakukan dengan jaminan garansi minimum 5
tahun. Bila selama itu terjadi serangan rayap, maka menjadi
tanggung jawab kontraktor untuk membasmi dan mengganti
kerusakankerusakan yang terjadi.

4.6 PEKERJAAN ADUKAN DAN PASANGAN


4.6.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a.Adukan untuk pasangan bata
b. Pasangan bata untuk dinding interior dan eksterior
c.Pasangan untuk arsitektur interior (built in)

2. Pekerjaan yang berhubungan :


a.Pekerjaan batabata.
b. Pekerjaan waterproofing
c.Pekerjaan kolom dan balok praktis

3. Standart
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a.NI3 standart untuk pasir
b. NI8 standart untuk semen
c.NI10 standart untuk pasangan bata.
d. PUBI-9 standart untuk aggregate.
e.ASTM :
1. C 144 aggregate for masonry mortar
2. C 150 portland cement
3. C 2 70 mortan for unit masonry

4.6.2 BAHAN
1. Portland cement
ASTM C 150 type V dan NI8 jenis semen dari merk Semen
Gresik atau Semen Tiga Roda
2. Aggregate
Standart type pasangan ASTM C 144 bersih, kering dan
terlindung dari minyak.

3. Air
Bebas dari minyak : alkali organik.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

4. Adukan
a.Untuk interior : 1 pc : 5 ps + air
b. Untuk eksterior (kedap air) : 1 pc : 3 ps + air
c.Grouting : 1 pc : 3 ps + air
5. Batu bata
a.Bata yang dipakai harus kualitas baik tidak mudah hancur,
harus matang tidak rapuh.
b. Semua batu bata harus berukuran sama besar, baik tebal,
panjang dan lebar.
c.Ukuran batu bata ditentukan oleh kondisi setempat dan harus
ada persetujuan dari pengawas.
6. Glass block

4.6.3 PELAKSANAAN
1. Untuk bidang kedap air, pasangan dinding batu bata yang
berhubungan dengan udara luar dan semua pasangan batu bata
dari bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30 cm dari
permukaan lantai dan 160 cm dari permukaan lantai untuk toilet,
pantry dan daerah basah lainnya dipakai plesteran 1 pc : 3 ps
(trassraam).

2. Untuk bidang yang tidak kedap air memakai pasangan bata biasa
1 pc : 5 ps.

3. Sebelum pelaksanaan pekerjaan harus diberikan contoh untuk


disetujui oleh pengawas dan dilakukan testing
kekuatan/kekerasan bahan.

4. Teknis pelaksanaan pasangan batu bata adalah pasang 112 bata


(15 cm jadi) ketebalan spesi harus kurang dari 2 cm. Pasangan
bata yang berhubungan dengan balok-balok baja harus diberi
kawat ayam sebagai pengikat dan yang berhubungan dengan
kolom-kolom baja harus diberi stek/angkurangkur besi dia, 8
mm jarak 50 cm panjang 50 cm dan kawat ayam serta diapit
oleh kolom praktis. Pemasangan bata harus waterpass pada
bidang horisontal dan spesi-spesi bidang tegak harus
bersilangan.

5. Kontrol pelaksanaan
a.Koreksi pasangan dari seal pandangan : waterpass bidang
horisontal dan tegak lurus bidang vertikal, tidak
bergelombang.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

b. Koreksi sudut-sudut ruangan harus tegak Lurus.


c.Kontrol kelembaban batas bekas rendaman.
d. Batu bata yang tidak memenuhi syarat menurut
pertimbangan pengawas harus segera dikeluarkan dari lokasi
dalam tempo 1 x 24 jam.

6. Plesteran dan tali air


a.Lingkup pekerjaan meliputi plesteran trassram 1 pc : 3 ps
(kedap air) dan plesteran biasa 1 pc : 5 ps.
b. Plesteran harus rata, rapi, padat tidak bergelombang. Semua
bidang plesteran harus diaci dengan acian air semen, harus
licin, tidak kasar.
c.Untuk plesteran yang berhubungan dengan sloof, kamar mandi
harus memakai adukan 1 pc : 3 ps.
d. Pertemuan plesteran antara sudut-sudut dinding harus siku
dan tajam.
e.Plesteran yang berhubungan dengan kusen harus dibuat tali air
lebar 7 mm dalam 1 cm, rapi dan tajam.

7. Tebal minimal Plesteran dinding 15 mm, tebal plesteran, tidak


boleh lebih tipis dari 10 mm dan bila lebih tebal dari 15 mm
harus dibuat 2 lapis dengan bonding agent antara lapisan 1 dan
2. Lapisan akhir pada plesteran dinding berupa ada semen yang
dilakukan dengan trowel besi untuk memperoleh permukaan
yang halus.

4.7 PEKERJAAN PLESTER DAN SCREEDING


4.7.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a.Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan
dalam terlaksananya pekerjaan ini, sehingga dapat diperoleh
harga, pekerjaan yang baik.
b. Pekerjaan plester ini meliputi seluruh detail yang disebutkan /
ditunjukkan dalam gambar.

2. Pekerjaan yang berhubungan :


a.Batu bata
b. Pasangan keramik lantai
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

3. Standart
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a.Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBl)1971, NI-2
b. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972. N - 8.
c.SK SNI T15199103
d. Petunjuk-petunjuk dan peringatanperingatan lisan maupun
tertulis yang diberikan perencana.
e.Portland Cement Associatio, USA
f. Okasteress manual PVB 1962
g. ASTM :
1. C 144 aggregate for masonry mortar
2. C 150 portland cement
3. C 631(bonding coumpoun for interior plastering

4. Persetujuan
a.Kontraktor wajib membuat shop drawing dan memperlihatkan
contoh bahan plaster screeding untuk disetujui oleh
pengawas.
b. Pekerjaan plesteran dan screeding toleransi kerataan 0,5 cm
terhadap level yang direncanakan dan dalam jengkal 2 meter
persegi max. 2 mm.

4.7.2 BAHAN
1. Semen yang memenuhi persyaratan ASTMC-150.
Campuran untuk screeding lantai berupa beton dengan kerikil
0,5 mm - 1 mm ( K-225).
2. Pasir harus bersih, tajam dan bebas dari minyak.
3. Air untuk campuran plester bebas dari unsur-unsur asing, minyak,
asam, zat nabati/organis yang dapat merugikan dan
mempengaruhi awal plester dan screeding.
4. Zat tambah (Admixture) tidak boleh digunakan tanpa adanya
persetujuan pengawas.

4.7.3 PELAKSANAAN
1. Lantai beton yang akan discreeding harus dibersihkan dan
dibasahi dengan air. Permukaan beton tersebut harus chiping
dan diberi bonding agent.
2. Screeding pada lantai harus berupa beton dengan agregat kasar
0,5 mm - 1 mm mutu min K-225 dan dengan slump rendap 5 cm.
3. Toleransi kerataan dan loud max 5 mm dan pada setiap jengkal 2
m ke segala arah 2 mm.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

4.8 KAYU DAN PINTU KAYU


4.8.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a.Pintu rangka kayu dengan penutup teakwood.
b. Pintu rangka kayu dengan pengisi solid teakwood dilapisi
teakwood.
c.Pintu panel kayu.
d. Penyediaan kisi/louver untuk aliran udara.

2. Pekerjaan yang berhubungan :


a.Pekerjaan pengecatan

3. Standar
a.PKKI (Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia)
b. AWI (Architectural Wonwork Instituite, USA)
c.PUBI 82

4. Persetujuan
a.Shop drawing
Sebelum pelaksanaan, kontraktor harus membuat shop
drawing yang memperlihatkan cara konstruksi, cara-cara
hubungan, lokasi hardware, lokasi vison dan lokasi louver.
b. Contoh bahan
Semua bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan untuk
disetujui pengawas.

4.8.2 BAHAN / PRODUK


1. Rangka kayu
a.Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan
persyaratan dalam NI5, (PPKI tahun 1961) dan persyaratan
lain yang tertulis dalam bab material kayu.
b. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering oven
dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak,
mata kayu dan cacat lainnya.
c.Kelembaban bahan rangka daun pintu diisyaratkan 12% - 14%.
d. Untuk rangka kayu yang tertutup bahan pelapis dipakai
adalah kayu kamper dengan mutu baik keawetan kelas I dan
kelas kuat I - II. Sedangkan untuk rangka yang tampak (tidak
tertutup) dipakai kayu jati kelas I dan kelas I II. Ukuran daun
pintu yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

e.Tebal rangka kayu daun pintu minimum 3,20 cm


f. Daun pintu dengan konstruksi lapis teakwood dan plastic
laminated sebelah dalam ukuran disesuaikan gambar-gambar
detail, tidak diperkenankan menggunakan sambungan, harus
utuh untuk 1 muka (kecuali ditentukan lain dalam gambar)

2. Bahan perekat
a.Untuk bahan perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik
merk aica albon atau setara.
b. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata lurus
dan siku.

3. Bahan daun pintu


Daun pintu dengan konstruksi teakwood dengan bahan :
a.Teakwood dengan ketebalan 4 mm (sesuai standard PUBI 82
dan SII 0404/8) produk dalam negeri singa laut atau setara.
b. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata,
lurus dan siku.
c.List akhiran daun pintu digunakan kayu jati.

4.8.3 PELAKSANAAN
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan kontraktor diwajibkan untuk
meneliti gambar-gambar yang ada kondisi di lapangan (ukuran
dan lubang-lubang) termasuk mempelajari bentuk, pola,
penempatan, cara pemasangan mekanisme dan detail-detail
sesuai gambar.

2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu ditempat


pekerjaan harus ditempatkan pada ruang/tempat dengan
sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan
terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

3. Harus diperlihatkan semua sambungan siku/sudut untuk rangka


kayu dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperlihatkan/menjaga kerapian
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada
lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.

4. Semua kayu yang tampak langsung harus diserut halus, rata,


lurus dan sikusiku satu sama lain sisi-sisinya dan di lapangan
sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

5. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.


Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin
di luar tempat pekerjaan/pemasangan.

6. Daun pintu
a.Daun pintu teakwood yang dipasang pada rangka kayu adalah
dengan cara lem, tanpa pemakuan, jika diperlukan harus
menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan pengawas
tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang
tampak.
b. Pada bagian daun pintu lapis teakwood, harus dipasang rata,
tidak bergelombang dan merekat dengan sempurna.
c.Permukaan teakwood tidak boleh didempul.
d. Daun pintu panel dari kayu jati kelas kuat I.

4.9 PEKERJAAN KUSEN ALLUMUNIUM


4.9.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a.Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela,
seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar serta
shop drawing dari kontraktor yang disetujui pengawas.

2. Pekerjaan yang berhubungan


a.Pekerjaan sealant
b. Pekerjaan jendela rangka allumunium
c.Pekerjaan pintu rangka allumunium
d. Pekerjaan kaca.

4.9.2 BAHAN DAN PRODUK


1. Kusen aluminium yang digunakan :
a.Bahan : Dari aluminium framing system ex. YKK
atau setara (kondisi aluminium terbungkus
dengan plastik)
b. Bentuk profil : Sesuai dengan shop drawing yang disetujui
pengawas.
c.Warna profil : Ditentukan kemudian (contoh warna
diajukan kontraktor)
d. Ukuran profil : 4 in x 1,75 in ( pemakaian lebar bahan
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar)
e.Tebal profil : 1,2 mm

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

f. Pewarnaan : Powder coating PVDF produk PT. ESI atau


setara. Ketebalannya disesuaikan dengan
ketentuan pabrik
g. Nilai deformasi : Yang diijinkan maksimal 2 mm

2. Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang


ditunjukkan dalam gambar detail termasuk bentuk dan
ukurannya.

3. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai
hasil test, minimum 100 kg/m2, ketahanan terhadap udara tidak
kurang dari 15 m3/hari dan terhadap tekanan air 15 kg/m2 yang
harus disertai dengan hasil test.

4. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu


sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.

5. Accesoris yang dipakai adalah sekrup dari stainlessteel galvanized


tertanam weather strip dari Vinyl, penggantung yang
dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan
sealant angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat
dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang
dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.

6. Bahan finishing treatment untuk permukaan kusen jendela dan


pintu yang bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton,
aduk atau plaster dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish
dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatmerit dengan
insulating varnish seperti asphaltic varnish.

4.9.3 PELAKSANAAN
1. Sebelum memulai pelaksanaan kontraktor diwajibkan meneliti
gambar-gambar dan kondisi di lapangan (ukuran lubang dan
membuat contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil
aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan
lain).

2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan


dimulai dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan
petunjuk pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk,
kualitas bentuk ukuran.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

3. Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu


dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti seusai dengan ukuran
dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.

4. Pengelasan dibenarkan menggunakan non actived gas (argon)


dari arah bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh
mata.

5. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium terbuat dari steel


plate setebal 2-3 mm dan ditempatkan pada interval 600 mm.

6. Tepi bawah ambang kusen, eksterior agar dilengkapi flashing


untuk penahan air hujan.

7. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding


agar diberi sealant supaya kedap air dan kedap suara.

8. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen


aluminium akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka
permukaan metal yang bersangkutan harus di beri lapisan
onomium untuk menghindari kontak korosi.

9. Diisyaratkan bahwa kusen aluminium dilengkapi oleh


kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
a.Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
b. Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar dan lain-
lain.
c.Sistem kusen dapat menampung pintu kaca trameless
d. Untuk sistem partisi, harus mampu moveable dipasang tanpa
harus dimatikan secara penuh yang merusak baik lantai
maupun langit-langit.
e.Mempunyai accessories yang mampu mendukung
kemungkinan diatas.

4.10 PEKERJAAN LANTAI


4.10.1UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a.Plesteran kasar dan screeding untuk dasar pasangan keramik
di dinding dan lantai.

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

b. Pasangan lantai keramik dan dinding pada area-area,


disesuaikan dengan yang ditunjukkan pada gambar.
c.Pasangan terraso cor dibeberapa bagian yang ditunjukkan pada
gambar.

2. Pekerjaan yang berhubungan


a.Pekerjaan pasangan bata.
b. Pekerjaan plesteran.

3. Standart
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
a.PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982
(NI-2)
b. ANSI : American National Standart Institute
c.TCA : Tile Council of Amerika USA
(I) TCA 137 I recommended standart spesification
of ceramic tile

4. Persetujuan
a.Contoh Bahan
Guna mendapatkan persetujuan dari pengawas kontraktor
harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan yang akan
dipakai yaitu keramik, bahan-bahan additive untuk adukan
dan bahan untuk tile grouts.
b. Mock up/contoh pemasangan.
Sebelum memulai pemasangan, kontraktor harus membuat
contoh pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola
pemasangan, warna dari groutingnya. Mock-up yang telah
disetujui akan dijadikan, standart minimal untuk pemasangan
keramik.
c.Brosur.
Kontraktor harus menyediakan brosur bahan guna pemilihan
jenis bahan yang akan dipakai.

4.10.2BAHAN / PRODUK
1. Finishing lantai dan dinding :
a.Granite alam tile Random type Carara.
b. Granite tile 60 x 60 cm ex. Essenza atau Niro atau setara.
c.Kombinasi Granite Tile 30 x 30 (Camelia) ex. Essenza atau Niro
atau setara.
d. Keramik lantai KW I 30 x 30 cm ex. Roman, Essenza, Niro atau
setara.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

e.Kombinasi keramik lantai KW I 30 x 30 cm ex. Roman, Essenza,


Niro atau setara.
f. Keramik lantai KW I 20 x 20 cm tekstur kasar ex. Roman,
Essenza, Niro atau setara.
g. Stepnoising keramik lantai KW I 10 x 30 cm ex. Roman,
Essenza, Niro atau setara.
h. Keramik dinding KW I 20 x 25 cm ex. Roman, Essenza, Niro
atau setara.
i. Keramik Border KW I 5 x 25 cm ex. Roman, Essenze, Niro atau
setara.
j. Cladding merk Allucobond, Alumetal atau setara
k.Glassbock ex-Mulia atau setara

Jenis Homogeneous Tile harus mempunyai spesifikasi, minimal sbb


:

N UKURAN URAIAN TOLERANSI


o. TILE
1 60 x 60 Tebal 9 mm 5%
Panjang x Lebar 0,5%
Kuat tekan Min K-500
Kuat gesekan 175 mm
Daya serap air 0,5%
Ketahanan zat kimia Kimia
sedang
2 40 x 40 Tebal 7 mm 5%
Panjang x Lebar 0,5%
Kuat tekan Min K-500
Kuat gesekan 175 mm
Daya serap air 0,5%
Ketahanan zat kimia Kimia
sedang
3 30 x 30 Tebal 6 mm 5%
Panjang x Lebar 0,5%
Kuat tekan Min K-500
Kuat gesekan 175 mm
Daya serap air 0,5%
Ketahanan zat kimia Kimia
sedang

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

2. Mortar/adukan :
a.Untuk semua pemasangan keramik lantai memakai AM 40
b. Grout keramik memakai AM 50

3. Semua material selain material jadi untuk finishing lantai


memakai floor hardener chapdur 7 kg/m2 ex Sika

4.10.3PEMASANGAN
1. Level
a.Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar,
level yang tercantum pada gambar adalah level finish lantai
karenanya screeding dasar harus diatur hingga
memungkinkan pada files dengan ketebalan yang berbeda
permukaan finishnya terpasang rata.
b. Lantai harus benar-benar terpasang rata baik yang
ditentukan datar maupun yang ditentukan mempunyai
kemiringan.
c.Jika ketebalan screed tidak memungkinkan, untuk
mendapatkan kemiringan yang ditentukan, kontraktor harus
segera melaporkan kepada Pengawas untuk, mendapatkan
jalan pemecahan masalah.

2. Persiapan permukaan
a.Kontraktor harus menyiapkan permukaan sehingga memenuhi
syarat yang diperlukan, sebelum memasang keramik.
b. Secara tertulis Kontraktor harus memberikan laporan kepada
pengawas tiap kondisi yang menurut pendapatnya akan
berpengaruh buruk pada pelaksanaan pekerjaan.
c.Permukaan beton akan diplester untuk penempelan keramik,
harus dikasarkan dan dibersihkan dari debu dan bahan-bahan
lepas lainnya.

3. Pemasangan keramik dinding dibagian dalam (internal)


a.Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dan keramik harus
dibasahi. Pakai benang untuk menentukan lay out keramik
yang telah ditentukan dan dipasang sebaris keramik guna
jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya.
b. Kecuali ditentukan lain, pemasangan keramik harus dimulai
dari bawah dan dilanjutkan ke bagian atas.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

c.Tiap hari pemasangan tidak diperkenankan memasang keramik


dengan ketinggian lebih dari ketentuan berikut :
1. 1,2 m 1,5 m untuk keramik tebal > 6 mm
2. 0,7 m 0,9 m untuk keramik tebal 6 mm
d. Pemasangan keramik grant (pengisian nat) harus sesuai
dengan ketentuan gambar kerja yang telah disetujui oleh
pengawas.

4.10.4PERLINDUNGAN DAN PEMBERSIHAN


1. Kontraktor harus melindungi keramik maupun terraso cor yang
telah terpasang maupun, adukan perata dan harus mengganti
biaya sendiri atas setiap kerusakan yang terjadi. Penyerahan
pekerjaan dilakukan dalam keadaan bersih dan tidak cacat.

2. Setelah pemasangan, Kontraktor harus melindungi keramik dan


terasso cor yang telah terpasang, jika mungkin dengan mengunci
area tersebut tersebut. Batas lalu lintas diatasnya hanya untuk
yang penting saja.

3. Pembersihan keramik dan teraso cor tetap dilakukan selama


belum diadakan serah terima pekerjaan Kontraktor tetap
bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan pada keramik.

4.11 PEKERJAAN PERALATAN SANITAIR


4.11.1UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a.Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dari
alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini
hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna
dalam pemakaiannya / operasinya.
b. Pekerjaan pemasangan wastafel, urinal closet, floor drain dan
cleanout.

4.11.2BAHAN/PRODUK
1. Untuk closet, wastafel, urinal, penyekat brinal, shower spray, hand
shower dan kran air merk Toto atau setara.
2. Untuk floor drain dan tempat sabun serta assesories lain memakai
merk Toto atau setara.

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

4.11.3PELAKSANAAN
1. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-
gambar yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola penempatan, pemasangan sparing-sparing cara
pemasangan dan detail sesuai dengan gambar.

2. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian untuk


kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.

3. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada


kerusakan yang terjadi selama pelaksanaan dan masa garansi,
atas biaya Kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh
tindakan pemilik.

4. Pekerjaan wastafel :
a.Wastafel yang digunakan adalah merk Toto lengkap dengan
segala assesoriesnya seperti tercantum dalam brosurnya.
Tipe-tipe yang dipakai dapat dilihat pada gambar
pelaksanaan.
b. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan
gambar untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari produsennya
dalam brosur. Pemasangan harus lebih baik, rapi waterpass
dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak ada kebocoran-
kebocoran.

5. Pekerjaan urinal
a.Urinal berikut kelengkapannya yang digunakan adalah merk
toto yang dipakai adalah dengan fitting standart.
b. Urinal yang dipasang adalah urinal yang terseleksi dengan
baik tidak ada bagian-bagian yang gompal, retak dan cacat
lainnya dan telah disetujui pengawas.
c.Pemasangan urinal type Muslem pada tembok menggunakan
baut fisher atau stainless steel dengan ukuran yang untuk
menahan beban seberat 20 kg tiap baut.
d. Setelah urinal terpasang letak dan ketinggian pemasangan
harus sesuai dengan gambar sambungan instalasi
plambingnya harus tidak ada kebocoran-kebocoran.

6. Pekerjaan kloset

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

a.Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai


adalah Toto : tipe yang dapat dipakai dapat dilihat pada
gambar.
b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang
telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal,
retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui pengawas.
c.Untuk dudukan dasar kloset papan jati tua tebal 3 cm dan telah
dicelup dalam larutan pengawet lahan air, dibentuk seperti
dasar Kloset. Kloset disekrupkan pada papan tersebut dengan
sekrup kuningan.
d. Kloset harus terpasang dengan kokoh dan letak ketinggian
sesuai gambar, waterpass, semua noda noda harus
dibersihkan, sambungan sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.

7. Pekerjaan kran air


a.Semua kran air yang dipakai, kecuali kran dinding adalah merk
Toto demam chromed finish. Ukuran keperluan
masing-masing sesuai diselesaikan keperluan masing-masing
sesuai dengan gambar Plambing dan brosur alat-alat sanitair.

4.12 PEKERJAAN PENGECATAN


4.12.1UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a.Persiapan permukaan yang akan dicat
b. Permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
c.Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada
gambar dan yang disebutkan secara khusus.

2. Pekerjaan yang berhubungan


a.Pekerjaan dinding
b. Pekerjaan plafond
c.Pekerjaan konstruksi baja

3. Persetujuan
a.Contoh dan bahan perawatan selama pemeliharaan :
Guna mendapatkan persetujuan dari pengawas Kontraktor
haru membuat contoh pengecatan tiap warna dan jenis
pada bidang-bidang transparan ukuran 100 x 100 cm. Dan
pada bidang-bidang tersebut harus didantumkan dengan

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

jelas warna, formula cat dan jumlah lapisan dan jenis


lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
Kontraktor harus menyerahkan minimal 20 kg tiap warna
dan jenis cat yang disetujui kepada pemilik untuk dipakai
sebagai cadangan saat perawatan.

b. Mock-up/contoh pemasangan
Sebelum pengecatan dimulai, kontraktor harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis
cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara
pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai
mock-up ini akan ditentukan oleh pengawas.
Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh
pengawas, perencana dan pemilik, maka bidang-bidang
tersebut akan dipakai sebagai standard minimal
keseluruhan pekerjaan pengecatan.

4.12.2 BAHAN /PRODUK


1. Untuk dinding luar bangunan digunakan cat luar merk dulux
weather shield atau setara.
2. Untuk dindingdinding bagian dalam bangunan dan plafond
digunakan cat merk Catylac ex. ICI atau setara.
3. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok merk Catylac ex,
ICI atau setara (untuk ruang bagian dalam/interior).
4. Dulux ex ICI atau setara untuk dinding exterior.
5. Untuk plafont expose memakai cat synthetic catylac ex. ICI atau
setara.
6. Untuk cat lisplank memakai cat minyak ex Emco atau setara.
7. Untuk cat duco gloss ex Siken atau setara.
8. Untuk cat zinhromate mark Nippon atau setara dan finishing cat
besi dan baja memakai merk Emco, Jotun atau setara

4.12.2PELAKSANAAN
1. Pekerjaan Dinding
a.Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan dan
plamur seluruh plesteran bangunan dan bagianbagian lain
yang ditentukan gambar.
b. Lapisan pengecatan untuk dinding dalam adalah 3 lapis
dengan kekentalan sama setiap lapisnya.

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

c.Lapisan pengecatan dinding luar terdiri dari 1 lapis alkali


resistance sealant yang dilarutkan dengan 3 emulsion dengan
kekentalan cat sebagai berikut :
Lapis I encer (tambahan 20% air)
Lapis II kental
Lapis III kental
d. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan
bidang yang utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang
belang/bergelombang kalau disinar dan bidang, dinding
dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
e.Semua bidang dinding beton dan dak plafon di skimcoat
dengan menggunakan product Mortar Utama, S Three (S3)
atau setara, sebelum dilaksanakan pengecatan.

2. Pekerjaan cat besi dan baja


a.Yang termasuk pengerjaan ini adalah pengecatan seluruh
pekerjaan besi dan baja serta listplank.
b. Cat yang dipakai adalah merk Emco, Jotun atau setara, jenis
dan tipe ditentukan kemudian, sedangkan untuk cat
zinchromate sebagai dasar cat memakai merk Nippon.
c.Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai
diamplas halus dan bebas debu, oli dan lain-lain.
d. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1
kali atau alkalit.
e.Setelah pengecatan selesai bidang cat harus licin, utuh,
mengkilap, tidak gelombang-gelombang dan dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.

3. Pekerjaan cat langit-langit


a.Yang termasuk dalam cat langit-langit adalah langit-langit Plat
beton expose, langit-langit gypsum atau bagian lain yang
ditentukan dalam gambar.
b. Cat digunakan merk catylac ex. ICI atau setara warna
ditentukan perencana setelah melakukan percobaan
pengecatan.
c.Plamur yang digunakan adalah plamur merk catylac ex. ICI
atau setara.
d. Sambungan-sambungan harus diberi flexible selant agar tidak
terlihat sebagai retakan sesudah dicat.
e.Metode pengecatan seperti pada proses pengecatan cat
dinding.

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

4.13 PEKERJAAN SILICONE SEALANT DAN KACA


4.13.1 UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a.Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan bahan, tenaga
kerja, peralatan dan lain sebagainya, untuk pekerjaan silicone
sealant dan kaca secara lengkap, terpasang sempurna.
b. Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dengan silicone
sealant antara lain :
Setiap hubungan antara kaca dengan rangka aluminium.
Setiap hubungan antara rangka alluminium dengan dinding
beton.
Setiap hubungan antara kaca dengan kaca.
Setiap hubungan antara aluminium panel.

2. Pekerjaan yang berhubungan silicone sealant dan kaca :


a.Pekerjaan kusen aluminium
b. Pekerjaan kaca dan cermin
c.Pekerjaan pintu dan jendela kaca

4.13.2 PERSYARATAN BAHAN


1. Silicone sealant yang digunakan adalah merk DOW CORNING TYPE
793 ex. Australia atau setara, harus memenuhi sebagai berikut :
Pengertian netral
Modulus elastisitas tinggi 100 % (gerakan)
Kering sentuh 15 menit
Waktu pengerjaan (kurang dari 10 menit)
Menyatu sepenuhnya 24 jam.
Warna ditentukan kemudian.
Tidak terpengaruh terhadap sinar matahari, hujan ozon dari
perubahan temperature yang tinggi (62oC s/d 205oC)
File rating tidak kurang dari 2 jam
Daya kedap suara 30 db.
(Khusus untuk perlakuan terhadap aluminium yang
menggunakan Finishing fluorocarbon. Sealant harus dipilih dari
silicone rubber yang compatible terhadap fluorocarbon).

2. Kaca yang digunakan adalah produksi MAGI (Multi Arthamas Glass


Industri) atau setara dengan tebal sesuai dengan gambar.

3. Bahan pelindung

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

Aluminium harus dilindungi dengan blue protection masking tape


sekualitas GINZA filter menggunakan polyurethane backer rod
dengan sel terbuka yang direkomendasikan dari dow corning.

4.13.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN


1. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh kontraktor
khusus yang ahli dalam bidang pekerjaan sealant.
2. Untuk kaca alluminium concrete dan steel sebelum diberi
perlakuan sealant harus dilakukan pembersihan yang
mengakibatkan berkurangnya daya rekat sealant.
3. Untuk pekerjaan kaca agar mengikuti gambar rencana.

4.14 PEKERJAAN PARTISI


4.14.1UMUM
1. Lingkup pekerjaan
a.Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan yang dimaksud, sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik.
b. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi dengan gypsum
board tebal = 12 mm sebagai pelapis dan memakai dari
metal furring channel sesuai yang ditunjukkan dalam detail
gambar.

2. Persetujuan
a.Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan dan shop drawing
pemasangan partisi untuk disetujui pengawas.
b. Tidak dibenarkan kontraktor melaksanakan pemasangan
partisi tanpa adanya persetujuan dari pengawas.

4.14.2BAHAN DAN PRODUK


1. Bahan rangka
a.Rangka partisi metal furring channel merk BRS Drywall Partition
System
b. Persyaratan bahan dan pemasangan yang digunakan harus
memenuhi ketentuan ketentuan / persyaratan dari pabrik
yang bersangkutan.
c.Bahan partisi yang berhubungan dengan keramik lantai
memakai kayu kamper yang sudah di anti rayap dengan
ukuran disesuaikan dengan tebal partisi yang disetujui
pengawas.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

2. Bahan pelapis
a.Dari bahan gypsum board produk Jayaboard yang disetujui
pengawas, tebal bahan 9 mm sesuai yang ditunjukkan dalam
detail gambar.
b. Bahan panel partisi dipakai kayu multipleks tebal 9 24 mm
dilapisi sungkai tebal 4 mm.
c.Bahan pelengkap lain harus sesuai persyaratan dan sesuai
dengan ukuran panel dan material rangka panel.
d. Bahan finishing untuk partisi ini dari bahan cat dinding merk
catylac ex. ICI. Bahan yang digunakan harus disertai dengan
jaminan dan flambility rated dari pabrik pembuatnya.
e.Panel partisi difinish dengan finishing melamic fancy spray type
melamic semi gloss ex. IMPRA atau NIPPON PAINT. Ketebalan
coating s/d 0,5 mm, warna transparant sesuai dengan
persetujuan pengawas.
f. Sebagai pelindung sekaligus penguat untuk tiap sudut partisi
dengan siku pelindung
g. Khusus untuk partisi KM/WC memakai papan GRC board tebal
6 mm ex. PT. Biru & Sons Ltd

4.15 PEKERJAAN FLOOR HARDENER


4.15.1LANTAI FLOOR HARDENER
1. Lingkup Pekerjaan
Dilakukan meliputi dari bagian-bagian permukaan lantai sesuai
yang ditunjukkan dalam detail gambar, terutama semua beton di
lantai bangunan service.
Dalam hal ini termasuk pekerjaan-pekerjaan persiapan pada
lantai yang dilapisi Non Metalic Floor Hardener, pengadaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan pembantu lainnya, contoh-
contoh bahan yang akan digunakan, termasuk pula perawatan
dan pemeliharaan sampai saat penyerahan pekerjaan terakhir.

2. Syarat-Syarat Bahan
a. Produk : `Compact Plate
`A-H Emery
b. Kemasan : 40 kg/zak
c. Bahan : Non Metallic bahan silica sand
Tidak porous dan tidak slip
d. Tingkat Kekerasan (Hardness) : 7 8 Moh Scale
e. Abrasi Test : Loss/sq.ft/hr > 0,30 ouncos
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

f. Density : 3,1
g. Mixing Ratio : 2:1
h. Comp. Strength : 580 kg/cm2 (28 hari)
i. Flexural Strength : 105 kg/cm2 (28 hari)
j. Dosis : 5 kg/m2
k. Warna : hijau (warna merata tidak
belang)

Syarat Bahan : dari bahan non metallic Agregates tanpa


campuran bahan lain, dari proses bahan-bahan yang sesuai
dengan ketentuan atau yang dipersyaratkan dari pabrik,
pengerjaannya dilakukan lapis demi lapis, warna harus stabil
tahan terhadap beban berat, tahan getaran dan goresan ringan,
dapat mencegah adanya/terjadinya retak-retak pada permukaan
lantai, tidak mudah kotor mudah dalam perawatan, dapat
menahan kerusakan-kerusakan permukaan lantai, serta tahan
lama.

Pengendalian seluruh kualitas bahan-bahan dan pengerjaannya,


harus sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2,
NI-3, NI-8 dan persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.

3. Syarat-Syarat Pelaksanaan
Bidang-bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-
retak, tidak ada lubang dan celah-celah, bebas debu, bebas
lemak dan minyak. Retakan-retakan, lubang dan celah-celah
yang terjadi pada permukaan lantai harus ditutup dengan
adukan semen pasir trassraam sampai rata terhadap permukaan
sekelilingnya.

Pekerjaan Floor Harderner dilakukan setelah ada persetujuan dari


Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Pengerjaannya sesuai dengan yang dipersyaratkan dari pabrik


yang bersangkutan sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan
dengan kualitas terbaik dan dapat memberikan kepuasan pada
Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas.

Sebelum pekerja dilakukan, Kontraktor harus menyerahkan


beberapa contoh bahan, warna, dan contoh percobaan pekerjaan
dari beberapa macam hasil produk kepada Pemberi
Tugas/Konsultan Pengawas, untuk disetujui dalam pelaksanaan.
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

Contoh bahan, warna dan percobaan pekerjaan yang telah


disetujui, akan dipakai sebagai standart dalam pemeriksaan dan
penerimaan bahan/hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh
Kontraktor.

Kontraktor harus membuat tempat penyimpanan dari contoh


bahan/hasil di Direksi Keet serta harus senantiasa menjaga
keamanannya.

Pelaksanaan berbarengan pada waktu pengecoran beton


dilakukan hingga rata dengan jidar, setelah ada penurunan air
pada coran beton tersebut 2/3 dari bagian dosis yang telah
ditentukan ditaburkan ke permukaan beton.

Kemudian diratakan dengan roskam sampai rata, seperti bagian


berikutnya ditaburkan lagi, diroskam dan yang terakhir
dipadatkan dengan trowel mesin. Perbandingan agregat : semen
= 2 : 1.

Khusus untuk lantai parkir dan daerah sirkulasi memakai dosis 5


kg premix/m2.

Pekerjaan lapisan Floor Hardener yang telah terpasang harus


dihindarkan dari terjadinya kerusakan yang diakibatkan
pelaksanaan pekerjaan yang lain.

Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam


pengerjaan, perawatan, dan kebersihan dari pekerjaan yang
dilakukan.

Kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada permukaan


Floor Hardener, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya,
sehingga mencapai kualitas pekerjaan seperti yang
dipersyaratkan dalam buku ini tanpa adanya tambahan biaya.

4. Syarat-Syarat Pengiriman dan Pengamanan


Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan bahan-
bahan yang telah digunakan dalam pekerjaan ini.

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

Tempat penyimpanan/penimbunan bahan-bahan harus


terhindarkan dari genangan air, tidak lembab terhindar dari
cuaca (panas matahari/air hujan) dan selalu bersih.

Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan


dan kehilangan bahan selama dalam penyimpanan dan
pelaksanaan pekerjaan.

Bila terjadi hal-hal diatas, adalah tanggung jawab Kontraktor dan


tanpa adanya tambahan biaya dari pemberi tugas.

4.16 PEKERJAAN WATER STOP


4.16.1LINGKUP PEKERJAAN
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk
pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar serta petunjuk
Direksi Lapangan.

Pekerjaan ini dilaksanakan antara lain pada :


a. Sambungan lantai dan dinding Ground Reservoir.
b. Tempat-tempat lain disetiap pemberhentian beton kedap air.

4.16.2BAHAN - BAHAN
Bila tidak ditentukan lain, maka pekerjaan pengecoran beton
yang tidak menerus dan harus kedap air dipakai bahan Water
Stop dari Polyvinnyl Chloride yang tahan terhadap bahan kimia,
alkali, minyak dan acids.

Persyaratan bahan tersebut adalah :


a. Nama bahan : PVC Water Stop
b. Type : WSA 250
c. Tebal : 6 mm
d. Lebar : 25 cm
e. Warna : Biru
f. Kemasan : 25 m/roll

4.16.3PERSYARATAN PELAKSANAAN
Pemasangan Water Stop harus mengikuti petunjuk dari
pabriknya. Water Stop dipasang disetiap pemberhentian
Syarat Teknis Arsitektur
IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

pekerjaan pengecoran beton kedap air sesuai dengan gambar


kerja atau usulan dari Kontraktor yang sudah disetujui Pengawas.
Khusus untuk pengecoran Reservoir, dan sebagainya dimana
tempat tersebut tidak boleh bocor, maka ditempat tersebut
dipasang Water Stop.

4.17 PEKERJAAN EKSTERIOR


4.17.1LINGKUP PEKERJAAN
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk
pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar serta petunjuk
Direksi Lapangan.

Pekerjaan ini dilaksanakan antara lain pada :


a. Seluruh pekerjaan eksterior seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar kerja.
b. Pekerjaan las.
c. Pekerjaan moulding
d. Pekerjaan Erections.
e. Pekerjaan Finishing

4.17.2 BAHAN DAN PRODUK


1. Bahan Rangka
Rangka utama Horisontal dan Kolom dipakai Baja WF 350.
175.7.11
Rangka Baja Type C 150.65.20.3,2
Rangka vertikal dipakai baja Siku 75.75.7

2. Bahan Penutup.
Alumunium Composit Panel (ACP) dengan tebal clearing
0,44 mm, warna ditentukan kemudian.
Lantai untuk maintenance gedung dipakai plat bordes
dengan ketebalan 3 mm
Perforade copper 2 mm
Pot bunga ditentukan kemudian oleh pihak UNM

3. Konstruksi yang dikerjakan seperti yang ditunjukan dalam


gambar detail termasuk bentuk dan ukurannya.

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

4. Material besi dan baja yang digunakan, bentuk dan ukuran


sesuai dengan gambar.

5. Baja profil yang digunakan adalah baja ST 37 dengan bentuk


dan ukuran sesuai yang tertera pada gambar.

6. Pipa baja yang digunakan adalah carbon steel ST 37, dengan


ukuran sesuai yang tertera pada gambar.

4.17.3PERSYARATAN PELAKSANAAN
a. Seluruh pekerjaan workshop harus merupakan pekerjaan yang
berkualitas tinggi, seluruh pekerjaan harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat dipasang
dengan tepat dilapangan dan dapat berfungsi dengan baik.
b. Seluruh pekerjaan pengelasan harus dilakukan oleh pekerja
yang benar benar ahli dalam bidang pengelasan, sertifikasi
keahlian merupakan rujukan yang diperlukan jika timbul
keragu raguan mengenai keahlian pelaksana.
c. Semua material baja/besi yang dipakai harus bebas dari retak
dan cacat lain yang dapat mengurangi kekuatan sambungan
serta kerataan permukaan bagian sambungan.
d. Baut baut dan mur mur yang dipakai adalah jenis baut baja
Hight Tension Bolt ( HTB ). Baut harus dilengkapi dengan
2 ( dua ) buah ring dengan ukuran dan tebal sesuai dengan
baut yang digunakan.
e. Ketentuan untuk ketebalan dan panjang las minimal dan
maksimal adalah harus sesuai dengan persyaratan dari
America Welding Society ( AWS ).
f. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diwajibkan meneliti
gambar gambar dan kondisi di lapangan.
g. Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya
dengan material lain, dengan mengikuti semua petunjuk
gambar rencana secara seksama.
h. Kontraktor diminta untuk menyiapkan gambar methode kerja
(shop drawing).
i. Pemotongan dengan membakar dibengkel harus dilakukan
dengan mesin potong pembangkar yang standart.
j. Apabila ada pekerjaan metal struktur yang akan terpotong
maka harus diberitahukan dan mendapat persetujuan dari
perencana struktur/MK.

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1
RKS PERENCANAAN GEDUNG OPERASIONAL DKUPPU
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TAHAP II

k. Bekas bekas pekerjaan harus digerinda sampai halus dan


rata permukaan.
l. Untuk unit yang terpasang harus diberi tanda tanda agar
tidak terjadi kesalahan pemasangan.
m. Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi tanpa
menimbulkan kerusakan kerusakan pada bagian bajanya.
Pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari
cairan elektroda tersebut. Permukaan dari daerah yang akan
dilas harus bersih dan bebas dari kotoran, cat, minyak dan
karat.
n. Pemberhentian pengelasan harus pada tempatnya yang
ditentukan dan dijamin tidak akan berputar atau
membengkok. Setelah pengelasan sisa sisa kerak las harus
dibersihkan dengan baik (wire, brush, amplas), cat pada
pengelasan harus dipotong dan dilas kembali atas tanggung
jawab kontraktor.
o. Tambahkan perkuatan dan angkur yang dianggap perlu dan
harus dipasang walaupun tidak termasuk dalam gambar.

Syarat Teknis Arsitektur


IV-1
IV-1
I-1

Anda mungkin juga menyukai