2. LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan yang akan ditunjukan oleh Direksi dan dapat dilihat pada
gambar - gambar rencana terlampir.
4. PERIZINAN
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan izin dari
instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan
harus menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas
8. UKURAN- UKURAN
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan
gambar tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaan antara
ukuran dan gambarnya, maka penyedia barag/jasa harus segera meminta
pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang benar.
9. PERALATAN
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan
dimulai, penyedia barang/jasa harus mempersiapakan seluruh peralatan
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyedia
peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus
terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa
persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk
memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan. Kerusakan
yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
13. PEMATOKAN
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan
kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan
ini seluruhnya harus men dapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum
memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi
pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa
harus mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.
Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa
harus memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari
sebelumnya, sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk melakukan pengawasan.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa
untuk mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah
disetujui direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran
pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan
perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh
direksi untuk melakukan pemeriksaan untuk melakukan
pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.
Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang
sendiri oleh penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga
dengan baik oleh penyedia barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus
segera diganti dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dari
direksi. Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia
barang/jasa harus mengajukan 3 (t iga) rangkap gambar penampang dari
daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan
persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan
mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa harus mengajukan
kembali gambar hasil revisinya. Semua gambar- gambar yang telah
disetujui harus diserahkan kepada direksi asli dan 2 (dua) copy hasil
reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut
harus sesuai dengan ketentuan direksi.
I. REFERENSI STANDARD
Seri Pipa
Nominal Diameter
Tebal Dinding Nominal (mm)
(mm)
S 10 S 12.5
50 2.4 2.0
75 3.6 2.9
90 4.3 3.5
110 5.3 4.2
125 6.0 4.8
160 7.7 6.2
200 9.6 7.7
250 11.9 9.9
315 15 12.1
1.4 SAMBUNGAN
1. Push On Rubber Ring Joint
Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push -on
rubber ring. Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu
1.8 VALVE
1. Umum
- Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai
dengan yang dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui.
Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila
mungkin dari jenis atau model yang sama dan dikeluarkan oleh
satu Pabrik.
- Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari
pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan
:
- Nama pemilik proyek
- Nama atau Merk Dagang Pembuatnya
- Tahun pembuatannya
- Tekanan kerja
- Diameter nominal
- Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran
- Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari
brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk
2. Gate Vatve
- Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (BiIl of Quantity),
maka gate valve yang ditawarkan adatah gate valve dari jenis
"Non Rising Stem".
- Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water and
Other Liquids” (AWWA C 500) atau standar internasional lain
yang sama atau yang lebit tinggi kualitasnya dan didesain
khusus untuk tekanan kerja.
- Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus
dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan
makimum saw untuk sebap 20 buah yang seukuran. Tee key
tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface
boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah
digalvanis.
- Bila dalam Votume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan
extension spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40
yang telah d igalvanis. Harga penawaran extension spindle
sudah termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi
extension spindle tersebut dari urugan tanah.
- Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang
kelabu atau bahan dengan kuatitas lebih tinggi.
- Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan
dudukan dari logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising
dan dengan katup yang solid (solid wedge gate). Valve harus
cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertikal
mounting). Valve harus dirancang untuk saluran air yang bebas
hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari
diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka.
- Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan
badan valve seperti telah dispesifikasikan diatas dan harus
dalam posisi terbuka. Tinggi dari stuffing box tidak boleh
kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box harus
terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui
Pengguna Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak
4. Ball Valve
Auxitiary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal
kecil disebut ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe
kombinasi. Valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja sebesar
0.98 Mpa (10 .0 kg/cm 2) dan memiliki ujung flange. Ball valve
harus merupakan tipe non-lubricated dan terbuat dari bahan
cast iron untuk badan valve dan bola, stainless
steel dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus
diberi penguat dari teflon dan mudah diganti ditapangan tanpa
menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari
stainless steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem
yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa memindahkan valve
dari jalur pipa pada saat kondisi normal. setiap valve harus
dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada tiap operasi.
5. Plug Valve
Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced
eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. plug
cast iron berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene)
agar dapat kedap dari gelembung air. valve juga dilengkapi
2. PIPA BAJA
2.1 UMUM
Pipa Baja harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan bahan
pipa harus dimanufaktur dan baja, yang berdasarkan hasil analisis
menunjukkan bahwa kadar air sulfurnya (S) tidak melebihi 0,05 %
dan kadar phosfor (P) tidak melebihi 0,05 %.
Panjang standar pipa harus 6 m, dengan toleransi tidak melebihi
6 mm atau disesuaikan dengan standar lain yang dapat diterima.
Setiap pipa harus diuji di pabrik, dengan pengujian tekanan hidrolis
minimum sebesar 50 atm, jika ada pipa yang gagal atau rusak
dalam pengujian tekanan hidrolis tersebut, harus diganti dengan
yang baru.
3.2 GASKET
Gasket untuk flange harus sesuai dengan standar ISO 4633 -1983 serta
mempunyai diameter yang sama dengan masing-masing luar flange
dan harus dilengkapi dengan bentuk lubang yang sama dengan
bentuk flange.
Gasket flange harus terbuat dari karet, diperkuat dengan satu atau
dua lapis perantara. Ketebalan 3 mm dan harus dapat menahan arus
listrik.
4. VALVE
4.1 KATUP ALIRAN/ VALVE
Umum
Rekanan harus menyediakan dan mengadakan semua katup aliran
sesuai dengan keperluan pada daftar kuantitas material. Semua
katup-katup untuk jenis yang sama harus dari satu
pabrik/manufaktur. Katup -katup tersebut harus dilengkapi nama
pabrik pembuatnya, tekanan kerja, diameter dan arah aliran pada
badannya.
Tekanan Kerja
Semua katup harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak
kurang dari 10 kg/cm2. Setiap katup-katup kalau ditutup kedap
terhadap tekanan yang bekerja pada katup tersebut.
Katup-katup harus sesuai untuk pengoperasian yang sering
melakukan penutupan maupun pengontrolan aliran. Baik
dioperasi untuk waktu yang lama, yang dijalankan pada sistem
terbuka maupun tertutup. Semua bagian -bagian katup yang
berhubungan langsung dengan kimia harus tahan terhadap karat
yang ditimbulkan.
Pelumasan
Semua katup-katup dan ulir yang dioperasikan dengan aliran
air penuh harus dilumasi dari luar secara tersendiri.
Stuffing Box
Stuffing Box harus dari jenis "Gland Packing" jika tidak
ditentukan lain. Stuffing box harus dilengkapi dengan gelang
perunggu dan "Square falx packing". Semua baut, sekrup, kancing
dan mur yang dipakai untuk menghubungkan stuffing box harus
sedemikian, sehingga dapat diatur atau dibongkar pasang tanpa
mengganggu bagian-bagian lain atau operasi packing gland.
Operator
Katup-katup harus disediakan lengkap dengan tangki
pemegang, roda pemegang rantai, magnetic operator dan
sebagainya seperti yang ditujukkan pada gambar pabrikasi.
Katup -katup dapat dibuka dengan cara memutar berlawanan
dengan arah jarum jam atau panah penunj ukkannya yang
dibuat oleh pabrik pembuatnya.Gambar-gambar Pabrikasi
Rekanan harus mengajukan gambar-gambar pabrikasi (shop
Drawing) kepada Direksi/Pemberi Tugas untuk disetujui. Gambar-
gambar tersebut harus mencakup:
1. Daftar dan urutan material
2. Detail seal dan bagian-bagian yang dapat berubah
3. Nama Pabriknya
4. Ukuran, Detail, baban dan tebal setiap item.
Rekanan harus mengajukan gambar-gambar dan pabriknya
untuk setiap katup sesuai dengan syarat-syarat yang
ditentukan.
c. RUMAH KATUP
Rumah katup harus dengan badan katup yang bulat, terdiri dari
perunggu dan tekanan rata-rata 10 kg/cm2. Cakram harus dapat
diperbaharui, katup -katup harus mempunyai batang terbuka,
roda-roda tangan yang sekrup dengan ulir. Kepala cakram dan
seterusnya dibuat dari cor-coran perunggu 85 -5-5-5. Cakram
harus dari campuran setengah lunak atau seperti yang
disyaratkan oleh pabrik pembuatnya.
5. PEMASANGAN PIPA
5.1 JALAN SEMENTARA
a. UMUM
Dalam hal jalan sementara dibuat sepanjang jalur pipa sesaui
dengan kontrak, Penyedia harus melakukan tindakan
sebagaimana penjalasan di bawah ini.
1. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang
melalui pipa tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan
lokasi tepat pada trase jalur pipa. Penyedia harus
memperhatikan saran dan arahan dari Instansi yang berwenang
atau Direksi, karena trase mungkin telah ditetapkan
berdasarkan Rencana Tata Kota.
2. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada,
pembongkaran dinding, pengaman, kompensasi dan pekerjaan
lain yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum dimulainya
pekerjaan pemasangan pipa.
Penyedia harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan,
peralatan dan bahan untuk membuat jalam sementara
sebagaimana yang telah ditentukan.
c. PENGERINGAN (DEWATERING)
Penyedia harus menyediakan dan memelihara cara dan
peralatan pengeringan serta membuang air yang masuk ke
lubang galian maupun pada bagian pekerjaan lainnya dengan cara
yang baik
Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada
bahan pondasi pipa atau beton yang diletakan dalam air kecuali
dengan persetujuan Direksi
Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar dari
kerusakan harta benda dan gangguan terhdapa masyarakat luas
dan lingkungan sekitarnya
c. DAERAH BERUMPUT
Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun
secara terpisah dari bahan galiaanya dan nantinya dikembalikan
ke tempat semula pada kedalaman yang sama dengan kondisi
semula.
5.4 PENGGALIAN
Pengalian harus digunakan bagi pekerjaan semua pemasangan
dan penyambungan semua jenis pipa.
a. UMUM
Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang
ditemukan termasuk pula semua hambatan yang akan
mempengaruhi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.
d. GALIAN TERBUKA
1. Umum
Galian terbuka harus digali sehingga dapat diletakan pada
trase dan kedalaman yang diminta dan galian tersebut
dilakukan sampai didepan perletakan pipa sebagaimana yang
diizinkan oleh Direksi dan/ atau persyaratan yang ditetapkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian terbuka tersebut
harus dikeringkan dan dipelihara selam pekerjaan afar pekerja
dapat bekerja secara aman dan efisien
2. Lebar galian terbuka
Lebar galian sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam
gambar rencana atau ketentuan yang berlaku
3. Lubang galian untuk penyambungan
Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat di setiap
lokasi sambungan agar penyambungan dapat dilakukan
dengan baik
5.5 URUGAN
Urugan Tanah kembali harus di laksanakan untuk semua
pekerjaaan pemasangan dan penyambungan pipa.
a. Urugan Tanah
I. Urugan tanah untuk tiap–tiap pekerjaan harus diadakan lapis
demi lapis dengan ketebalan maksimal 20 cm tiap–tiap lapis
dipadatkan dan harus bersih dari kotoran–kotoran organik dan
lain sebagainya, urugan yang dilaksanakan dengan
sembarangan yang berakibat tanah amblas lagi, harus diulangi
II. Sisa–sisa tanah/material bekas galian setelah pengurugan
selesai harus diangkut dibuang jauh–jauh hingga bersih/rapi
adalah tanggung jawab pemborong.
III. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar–benar
mengenai kedudukan pipa agar betul–betul lurus pada peil
dan dasar pipa harus letak rata, tidak ada batu–batu (puing–
puing atau benda keras yang memungkinkan rusaknya pipa
dikemudian hari).
IV. Pada waktu pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan
pipa harus kering tidak boleh ada air sama sekali didalamnya
pipa harus diperiksa kembali dalam keadaan kering.
V. Pengetesan pipa harus dilaksanakan dengan disaksikan oleh
pengawas/pemberi kerja untuk selanjutnya apabila telah
b. Boring
VI. Untuk persimpangan jalan, pintu masuk bangunan penggalian
dan pemasangan pipa harus dilakukan dengan metode boring
( pengeboran tanah horizontal ) secara manual. Titik dan
volume boring mengacu pada gambar rencana dan petunjuk
pengawas lapangan.
VII. Untuk keamanan pekerjaan dan keselamatan pekerja, pada
setiap kegiatan boring yang dilaksanakan harus dilengkapi
lubang ventilasi dengan diameter minimal 80 cm setiap
jarak maksimal 6 ( enam ) meter.
c. PERANCAH
Penyedia harus menyediakan perancah yang memadai melintas
sungai atau saluran dengan lebar yang cukup agar dapat
meletakan, meyambung, mengelas dan mengecat pipa dan
membuat pipa dengan aman dan efisiesi.
Tindakan khusus haris dilakukan dalam merencanakan dan
membangun perancah di lokasi jembatan dimana pendirian pilar
termasuk kedalam pekerjaan, sehingga dapat menopang dengan
baik dna mendukung berat peralatan pancang dan tekanan atau
kejutan dari pelaksanaan pancang.
d. PEMASANGAN PIPA
1. Anti Lendutan (cambering)
Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang
dalam bentuk bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan
ini harus 1/1250 persatuan pancang bentang dibagian garis
tengah bentang sebagaimana diperlihatkan dalam
gambar.
Penyedia hatus menyiapkan gambar kerja yang
memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis
pemotongan dan sudut masing- masing pipa
untuk lendutan dan harus menyerahakannya ke Direksi
utnuk persetujuan setelah pekerjaan pemasangan pipa.
2. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support)
“Fixed Type Ring Suport)” yang ditunjukan oleh Gambar harus
dianggap pendukung berbentuk cincin yang dipasang di
bantalan pilar “Sliding Type Ring Support” yang dianggap
3. Pengujian Pengelasan
• Umum
Semua sambungan yang dilas pada jembatan pipa harus
diuji secara radiografi sebagaimana dinyatakan di bawah
ini.
Setelah disetujui oleh Direksi, semua permukaan bagian
dalam (interior), sambungan las dan permukaan bagian
luar (eksterior0 harus dicat.
• Pengujian Radiografi untuk Hasil Pengelasan
Penyedia harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan
bahan untuk pengujian radiografi hasil pengelasan.
Pengujian radiografi harus dilakukan oleh penguji yang
mampu, memiliki pengalaman dan kualifikasi tang cukup
untuk pekerjaan
pengujian. Penyedia harus menyerahkan pengalaman dan
kualifikasi yang harus dimilikinya untuk persetujuan
Direksi.
Semua pelaksanaan pengujian harus dikerjakan degan
dihadiri oleh Direksi atau wakilya.
Pengujian hasil pengelasan harus dilakukan sesuai dengan
JIS Z 3104 “Method qf Radiografis Test and Classification
or (Radiographs)” cara pengujian radiografis dan klasifikasi
radiograf intik pengelasan baja, atau standar lain yang
dapat diterima oleh Direksi.
Hasil pengujian radiografis diklasifikasikan dalam standar
sebagai berikut :
kelas 1 2 3
Tidak ada
Tingkatan 1 sampai 4 1 sampai 4
tingkatan
g. PEMASANGAN PIPA-PIPA
Setelah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan telah disetujui
oelh Direksi, penyedia harus melakukan tahapa-tahapan sebagai
berikut sebagaimana pada gambar yang diserahkan Penyedia :
Diameter pipa 700 mm atau lebih , pipa tembus dipergunakan
langsung sebagai bagian dari jalur pipa utama
Diameter pipa 800 mm dan dari pipa baja, pipa penembus
dipergunakan sebagai selubung untuk jalur pipa utama dan
pipa-pipa lain seperti Ductile Cast Iron Pipe, Pipa Baja, dan
PVC yang lebih kecil dipasang kedalam selubung tersebut
1. Pemasangan pipa Ductile Cast Iron
Pipa harus disambungkan dengan penyambungan yang
ditunjukan pada gambar. Semua bagian pipa yang menanjak
termasuk bend atau fitting harus dilindungi dengan selimut
beton bertulang dengan cara yang sama seperti blok-blok
penahan tekanan untuk blend vertikal. Penyambungan dari
pipa- pipa harus dilaksanakan sebagaimana diatur pada butir-
butir sebelumnnya.
2. Pemasangan Pipa Baja atau PVC
• Penyambungan
Pipa dimasukan dalam selubung harus dikerjakan
penyambungannya di dalam ruang penembus seperti
diatur pada butir sebelumnny dan didorong masuk ke
dalam selubung dengan peralatan dan cara yang
memadai serta hati-hati.
• Pengujian Sambungan
Setelah pemasangan pipa dalam selubung, Penyedia harus
melaksanakan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan
yang diminta pada spesifikasi. Bilamana kebocoran terjadi
atau cacat lain ditemukan pada waktu pengujian,
penyedia harus memperbaiki atau mengganti
atas tanggungan biaya sendiri hingga memenuhi syarat.
b. PEMASANGAN PIPA
- PENURUNAN PIPA KEDALAMAN GALIAN
Perkakas, peralatan yang baik dan fasilitas yang memenuhi
syarat harus disediakan dan digunakan oleh Penyedia bagi
keamanan dan kelancaran pekerjaan. Semua pipa dan
accessories harus diturunkan kedalam galian satu persatu
dengan menggunakan perkakas atau peralatan lainnya yang
sesuai, sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada
bahan tersebut maupun lapisan lindung luar dan dalammnya.
Jika kerusakan dengan alasan apapun tidak boleh dijatuhkan
atau dilempar ke dalam galian.
Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve atau perlengkapan
lain dalam penanganannya, kerusakan tersebut harus segera
diberitahukan kepada Direksi. Direksi harus menetapkan
perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut.
- PEMASANGAN PIPA
- PEMOTONGAN PIPA
Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin, untuk
mengurangi resiko kebocoran pada saat penyambungan. Bila
perlu pemotongan harus dilakukan tegak lurus terhadap
sumbu pipa dan rata. Pemotongan harus dilakukan dengan
peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan
dipotong serong (belived) dengan peralatan khusus. Ujung
potongan serong harus sama dengan yang dibuat dipabrik.
Perkakas bagi keperluan pemotongan pipa dan membuat ujung
potongan serong harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Tanda kedalaman (garis melingkar yang jelas) harus dibuat
diujung spigot pipa yang dipotong di lapangan untuk
nenandakan kedalaman penetra si spigot yang benar ke dalam
sambungan pipa.
b. PEMASANGAN PIPA
- PENURUNAN PIPA KE DALAM GALIAN
Peralatan, perkakas dan fasilitas yang memuaskan Direksi harus
disediakan dan dipergunakan oleh Penyedia untuk keamanan
dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa dan accessories harus
diturunkan secara hati -hati ke dalam galian dengan batasan
diameter memakai crane, derek, tali atau dengan mesin perkakas
atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian
rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan
pelindung luar (protective coating) serta lapisan pelindung
dalam (lining). Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan
- PEMASANGAN PIPA
Tindakan penvegahan harus dilakukan untuk mencegah benda
asing masuk ke dalam pipa saat dipasang dalam jalurnya.
Selama pemasangan berangsung, benda, perkakas, kain atau
bahan lainnya tidak boleh diletakan dalam pipa.
Pada saat batangan pipa diletakan ke dalam galian, ujung
spigot harus ditempatkan pada lingkaran bell dan ditekan
masuk serta aturan pada jalur yang benar. Pipa dimantapkan
pada tempatnya dengan bahan urugan yang telah disetujui
yang kemudian dipadatkan kecuali pada bagian bell. Langkah
pencegahan harus dilakukan guna mencegah tanah atau bahan
lainnya yang masuk ke dalam sambungan.
Pada saat tidak dilakukan pemasang pipa, bukaa pada ujung
pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang disetujui
oleh Direksi.
- PEMOTONGAN PIPA
Pemotongan pipa guna menyisipkan accessories atau untuk
tujuan lain harus dilakukan dengan mesin pemotong yang
sesuai dengan cara rapi dan tenaga terlatih tanpa
menimbulkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung
dalamnya serta menghasilkan ujung yang halus pada sudut
yang sesuai terhadap sumbu pipa.
- PEMASANGAN PERLENGKAPAN
Dibagian luar spigot dan dibagian dalam bell jenis pipa
dengan sambungan mekanik (mechanical joint) ini harus
dibersihkan dengan kain yang bersih agar bebas dari kotoran.
Bis- tekan (gland) dan cincin karet ductile iron selanjutnya
disisipkan diujung spigot dengna bibir bis -tekan menghadap
ke arah ujung bell arau socket.
- PEMBAUTAN SAMBUNGAN
Seluruh bagian pipa harus ditekan/ didorong masuk guna
menempatkan ujung spigot pada bell. Cincin karet sedemikian
harus ditekan ke posisinya dalam bell, perhatian perlu diberi
untuk menempatkan cincin karet secara merata disekeliling
sambungan.
Bis-tekan ductile iron harus digeser sepanjang pipa sampai pada
posisi untuk pembautan, semua baut dimasukan dan sekrup
diputar dengan tangan. Semua sekrup dikencangkan dengan
kunci puntir (wrench) yang sesuai. Sekrup yang terpisah dalam
sudut 180 derajat harus dikencangkan bergantian agar
diperoleh tekanan yang seimbang di seluruh bis -tekan.
Akhirnya semua sekrup harus dikencangkan dengan kunci puntir
dan pastikan bahwa semua sekrup telah dikencangkan dengan
puntiran (torque) yang telah ditentukan. Puntiran baut bagi
setiap ukuran baut harus sesuai dengan standar pabriknya
tetapi secara umum adalah sebagai berikut :
STANDAR
UKURAN DIAMETER
MOMEN
SEKRUP NORMAL
PUNTIR
(mm) PIPA (mm)
(Kg/m)
16 75 6
20 100-600 10
24 700-800 14
30 900 atau lebih 20
besar
e. PEMASANGAN
Pemasangan sambungan penahan kecuali diperintahkan oleh
Direksi harus sesuai dengan petunjuk pabrik.
Pipa yang berdekatan di kedua ujung fitting seperti tee, bend dan
g. JURU LAS
Penyedia harus memasukan pengalaman dan kualifikasi yang
cukup bagi pekerjaan pengelasan dan memegang sertifikasi atau
ijazah yang dikeluarkan oleh Badan yang berwenang.
b. Tekanan Udara
Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air
perlahan -lahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari
titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi
terhadap evaluasi alat ukur pegnujian harus dilakukan dengan
cara menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh
dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan
differensial melebihi tekanan yang diizinkan. Cara ini berguna
untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.
c. Pelepasan Udara
Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang
seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak
dipasang pada semua titik tertinggi, penyedia harus
memasang katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara
dapat dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air. Setelah
semua udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji
tekan dilaksanakan. Pada akhir uji cock harus dilepas dan
disumbat atau ditinggalkan di tempat sesuai dengan
permintaan pemilik.Pemeriksaan
Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang
terlihat harus diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap
pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada uji tekan
harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik dan
pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik.
L= S D √ P 133200
Dimana :
L = kebocoran yang diizinkan (gallon/jam)
S = panjang pipa uji (feet)
D = Diameter pipa normal (inch)
P = tekanan uji rata-rata selama uji coba kebocoran
(pound/inch atau gauge)
D. REKAPITULASI BAHAN
Contoh material yang ditawarkan mohon dibawa pada saat Pembuktian Kualifikasi .
b. Pipa Galvanis
2. Pipa HDPE
- SDR 17 (PN 10)
- Ukuran Dn 20 (½ inch)
- Bahan High Density
Polyethylene
(HDPE)
Ketentuan Umum :
4. Material yang ditawarkan selain harus memenuhi standar kualitas di atas, juga
harus memenuhi ketentuan aman (food grade) secara kesehatan bagi air minum
dan tahan terhadap tekanan yang diijinkan, sehingga calon penyedia harus
mempunyai jaminan kualitas dan ketersediaan barang (POA dari
pabrik/distributor) serta garansi produk terhadap semua item material yang
ditawarkan, sehingga apabila ada item yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis
atau mengalami kerusakan dapat dilakukan penggantian atau penukaran dengan
material yang tepat dan baik, sesuai permintaan pengguna anggaran/user dan
tidak dikenakan biaya tambahan. Tertanggal sebelum atau sama dengan batas
akhir pemasukan penawran. Diserahkan pada saat pembuktian kualifikasi. Calon
penyedia yang tidak dapat menyerahkan Surat Dukungan ( POA ) dari
pabrikan/distributor dianggap GUGUR secara teknis
: Terlampir
6. Double Niple GI
- Ukuran Dn 20 (½ inch)
- Bahan Galvanished Iron
7. Knee GI
- Ukuran Dn 20 (½ inch)
- Sudut 90˚
- Bhan Galvanished Iron
8. Kran Air
-Ukuran Dn 20 (½ inch)
-Bahan campuran lapis chrome
CONTOH PAPAN NAMA YANG HARUS DIBUAT DAN DI PASANG DI SETIAP DESA
PENERIMA HIBAH
ANITA KUSTYARINI, SM
NPP. 221 180 581