Anda di halaman 1dari 153

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

BAB VII SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknis disusun oleh ULP berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilelangkan dengan ketentuan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional. Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. Harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk. Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output Performance) yang diinginkan. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

A.SPESIFIKASI TEKNIS UMUM A1. PENDAHULUAN

Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersamasama dengan gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai. Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar-gambar rencana terlampir. Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang setara pada daftar kuantitas (form Rencana Anggaran Biaya). Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan izin dari instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan harus menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan suratsurat resminya, tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab penyedia barang/jasa. Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang diperlukan belum diperoleh. Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar

A2.

LOKASI PEKERJAAN

A3. A4.

RUANG LINGKUP PEKERJAAN PERIJINAN

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

bangunan/material tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk mencari jalan keluarnya. A5. PEKERJAANPEKERJAAN SEMENTARA Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti jembatan darurat dan sebagiannya, yang bersifat sementara harus disiapakan oleh penyedia barang/jasa. Jika diperlukan jembatanjembatan darurat, maka penyedia barang/jasa harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50 meter dari kayu yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5 ton, atau dengan perencanaan yang disetujui oleh pihak direksi. Penyedia barang/jasa wajib memelihara sarana tersebut dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan tersebut kalau tidak dipergunakan lagi harus dibongkar, dirapihkan kembali seperti keadaan semula atau seperti yang diisyaratkan oleh direksi. Penyedia barang/jasa harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan semua air bekas dan sisa buangan dari pekerjaanpekerjaan, termasuk pekerjaan sementara, yang ditimbulkan dimana saja. Cara pembuangan harus tidak merusak lingkungan setempat dimana saja. Cara pembuangan harus tidak merusak lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai dimana air bekas dan sisa buangan akan dibuang. A6. PENYEDIA AIR, TENAGA LISTRIK DAN LAMPU PENERANGAN Alat yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh penyedia barang/jasa, termasuk penyedia peralatan dan perpipaan sementara untuk mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan mempengaruhi kelancaran pekerjaan. Biaya untuk keperluan menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa. Kualitas air yang diisyaratkan ditentukan pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetuajuan dari direksi. Penyedia tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat pengukur serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan. A7. GAMBAR-GAMBAR KERJA Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari dokumen kontrak. Gambar-gambar yang paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut. Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia barang/jasa harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan oleh direksi dan disampikan secara

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

tertulis kepada penyedia barang/jasa. Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa harus menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitunganperhitungan yang berhubungan dengan gambar tersebut. Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan. Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan merupakan hasil revisi terakhir. Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan gambar-gambar yang menunjukkan perbedaan antara gambar rencana dan gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa. A8. UKURAN- UKURAN Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaan antara ukuran dan gambarnya, maka penyedia barag/jasa harus segera meminta pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang benar. Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, penyedia barang/jasa harus mempersiapakan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyedia peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai. Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan lain di dalam dokumen kontrak. Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa harus mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian penyedia barang/jasa. Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh penyedia barang/jasa tanpa biaya tambahan.

A9.

PERALATAN

A10. PENYEDIA MATERIAL

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Semua peralatan dan material yang disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal pekerjaan lainnya. A11 CONTOH-CONTOH MATERIAL Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi. Contoh-contoh harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan. Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut. Penawaran penyedia barang/jasa harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk pengujian material. Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-material dari jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang sekurangkurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi. A12. PERLINDUNGAN TERHADAP CUACA Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan direksi terlebih dahulu harus mengusahakan langkahlangkah dan peralatan yang digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena pengaruh cuaca. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan revisi tersebut sesuai dengan petunjuk direksi. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengawasan. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa untuk mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran.

A13

PEMATOKAN

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri oleh penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh penyedia barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi. Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan mengembalikannya kepada penyedia barang/jasa harus mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambargambar tersebut harus dibuat pada kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi. Semua gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.

A14

RAMBU-RAMBU

Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang/jasa harus menyediakan rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas padat, penyediaan barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk di dalam penawaran penyedia barang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai. Rencana kerja tersebut harus mencakup : a.Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan. b.Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan. c.Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk pengujiannya. d.Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa. e.Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya. f.Jenis serta jumlah mesin-mesin dan perlatan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan. g.Cara pelaksanaan pekerjaan. Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta lampiran penjelasan.

A15

PROGRAM KERJA

A16

PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempattempat asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaaan sebelum mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, penyedia barang/jasa tidak dibenarkan untuk

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi. Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri dan diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan. A17 RAPAT-RAPAT Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat mengadakan rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan konsultan serta pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa.

A18

PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN

Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang telah diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi. Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan memandingkan nilai volume pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhannya. Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.

A19

PENYELESAIAN PEKERJAAN

Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambargambar, namun tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak. Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi.

A20

LAPORAN-LAPORAN

Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat laporan harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup : a.Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu. b.Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut. c.Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan. d.Kondisi cuaca.

B.

SPESIFIKASI UNTUK PEKERJAAN SIPIL

Acuan normatif dari pekerjaan sipil adalah sebagai berikut :

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

SNI 07-0076-1987 SNI 03-0349-1989 SNI 03-1727-1989

Tali Kawat Bata beton untuk pasangan dinding Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung. Panduan pengujian CBR lapangan. Metode pengujian kepadatan ringan untuk tanah. Metode pengujian kepadatan berat untuk tanah. Metode pengujian CBR laboratorium

SNI 03-1738-1989 SNI 03-1742-1989

SNI 03-1743-1989

SNI 03-1744-1989 SNI 05-0820-1989 SNI 03-1743-1989

Baja profil I, C dan L Cara penentuan besar butir agregat untuk adukan dan beton. Mutu dan cara uji agregat beton. Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 70 mikron agregat kasar untuk beton Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 50 mikron agregat kasar untuk beton Cara penentuan kadar zat agregat halus untuk beton organik

SNI 03-1750-1990 SNI 03-1753-1990

SNI 03-1754-1990

SNI 03-1756-1990

Cara uji butiran pipih dan panjang agregat untuk beton Metode pengujian berat jenis tanah

SNI 03-1765-1990 SNI 03-1964-1990 SNI 03-1965-1990 SNI 03-1966-1990 SNI 03-1967-1990

Metode pengujian kadar air tanah Metode pengujian batas plastis Metode pengujian batas cair dengan alat casagrande Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar Metode pengujian berat jenis penyerapan air agregat kasar Metode pengujian berat jenis penyerapan air agregat halus dan dan

SNI 03-1968-1990

SNI 03-1969-1990

SNI 03-1970-1990 NI 03-1971-1990

Metode pengujian tentang kadar air agregat Metode pengujian slump beton Metode pengujian kuat tekan beton

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

SNI 03-1972-1990 SNI 03-1974-1990

SNI 03-2417-1991

Metode pengujian keausan dengan mesin los angeles

agregat

SNI 03-2455-1991 SNI 03-2458-1991

Metode pengujian laboratorium traxial A Metode pengambilan campuran beton segar contoh untuk

SNI 03-2493-1991

Pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium Spesifikasi beton bahan tambahan untuk

SNI 03-2495-1991 SNI 15-2530-1991

Metoda pengujian kehalusan Semen Portland Metoda pengujian berat jenis Semen Portland

SNI 15-2531-1991

SNI 03-2647-1992

Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung Metode pengujian geser langsung tanah terkonsolidasi dengan drainase Metode pengujian laboratorium traxial B (benda uji tanah) Metode pengujian kotoran organik dalam pasir untuk campuran mortar dan beton Metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan alat ukur tipe baling-baling Metode pengujian untuk mendapatkan kepadatan tanah maksimum dengan kadar air optimum Spesifikasi beton bertulang kedap air

SNI 03-2813-1992

SNI 03-2815-1992

SNI 03-2816-1992

SNI 03-2819-1992

SNI 03-2828-1992

SNI 03-2832-1992

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

SNI 03-3402-1994

Metode pengujian berat isi beton ringan struktural Sifat kekekalan bentuk agregat terhadap larutan sodium sulfat Metode pengujian batas susut tanah

SNI 03-3407-1994

SNI 03-3422-1994 SNI 03-3423-1994 SNI 03-2049-1994 SNI 03-3976-1995

Metode pengujuan analisis ukuran butir tanah dengan alat hidrometer Semen Portland Tata cara pengadukan dan pengecoran beton Semen adukan pasangan Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan no.200 (0,0075 mm) Metode pengujian lentur beton normal dengan 2 titik pembebanan Metode pengujian berat isi rongga udara dalam agregat Kawat beronjong Bata merah dinding pejal untuk pasangan

SNI 03-3758-1995 SNI 03-4142-1996

SNI 03-4431-1997

SNI 03-4804-1998 SNI 03-6154-1999 SNI 03-2094-2000

SNI 03-2834-2000

Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal Metode pengujian kuat lentur semen hidrolik Metode penentuan nilai 10% kehalusan untuk agregat Spesifikasi kawat baja dengan proses kanal dingin untuk tulangan beton Tata Cara Perncanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung Metode Pengujian Kuat Tarik Belah Beton Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah Tata Cara Perancangan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan Metode Pengujian Tiang Terhadap Bahan Lateral Pancang

SNI 03-6451-2000

SNI 03-6477-2000 SNI 03-6401-2000

SNI 03-1729-2002

SNI 03-2491-2002

SNI 03-2835-2002

SNI 03-3449-2002

SNI 03-6762-2002

Metode Pengujian Untuk Menentukan

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

SNI 03-6796-2002

Daya Dukung Tanah Dengan Beban Statis Pada Pondasi Dangkal Tata Cara Perhitungan Beton Tidak Bertulang Struktural Anyaman Kawat Baja Polos Yang Dilas Untuk Tulangan Beton Tata Cara Pelaksanaan Sambungan Mekanis Untuk Tulangan Beton Metode pengujian mutu digunakan dalam beton air untuk

SNI 03-6806-2002

SNI 03-6812-2002 SNI 03-6814-2002

SNI 03-6817-2002

SNI 03-6820-2002

Spesifikasi Agregat Halus Untuk Pekerjaan Adukan Dan Plesteran Dengan Bahan Dasar Semen Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Batu Cetak Beton Pasangan Dinding Metode Pengujian Kekuatan Tekan Morta Semen Portland Untuk Pekerjaan Sipil Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan Dari Besi/Baja) Spesifikasi beton struktural Spesifikasi Pasangan Motar Untuk Pekerjaan

SNI 03-6821-2002

SNI 03-6825-2002

SNI 03-6861.2-2002

SNI 03-6880-2002 SNI 03-6882-2002 SNI 03-6889-2002 SNI 03-6897-2002

Tata cara pengambilan contoh agregat Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding Pengawetan kayu untuk tiang pancang

AASHTO M133-86

B1 B1.1

PEKERJAAN TANAH UMUM Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus dahulu disurvey oleh tenaga ahli. Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan keadaan seperti yang ditunjukan dalam gambar. Penyedia barang/jasa harus segera menyampaikan kepada Direksi secara tertulis untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut, juga Penyedia barang/jasa harus menentukan letak bangunan pelengkap seperti Direksi Keet, Gudang dan sebagainya.

B1.2

PEMBERSIHAN TEMPAT PEKERJAAN

Seluruh pepohonan, semak belukar dan akar-akar pohon di dalam daerah batas pekerjaan untuk seluruh panjang dari bangunan dan ditambah dengan jarak 1 km pada kedua ujung dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap pohon di luar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertera di dalam syarat-syarat khusus dan

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

gambar rencana. Bagian atas tanah tanaman harus tersendiri digali sampai kira-kira kedalaman 20 cm dan ditimbun di satu tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi. Pembersihan dan pengupasan di luar batas daerah pekerjaan tidak diberikan pembayaran kepada Penyedia barang/jasa, kecuali pekerjaan tersebut atas permintaan dari Direksi dan persetujuan dari pengguna barang/jasa. Bila dinyatakan syarat-syarat khusus atau diperintahkan oleh Direksi bahwa pepohonan rindang dan tanaman ornamen tertentu akan dipertahankan, maka pepohonan/tanaman tersebut harus dijaga betul dari kerusakan atas biaya Peyedia barang/jasa. Pepohonan yang harus disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan tidak merusak pepohonan/tanaman lain yang dipertahankan, semua poho, batang pohon, akar dan sebagainya harus dibongkar dengan kedalaman minimal 20 cm di bawah permukaan tanah asli dari permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan mana yang lebih rendah). Bersama-sama dengan seluruh jenis sampah dalam segala bentuknya harus dibuang pada tempat yang tidak terlihat dari tempat pekerjaan menurut cara yang praktis atau dikubur. Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya sendiri. Bila akan dilakukan pembakaran hasil penebangan, Penyedia barang/jasa harus memberitahukan kepada penghuni terhadap milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan minimal 48 jam sebelumnya. Penyedia barang/jasa akan selalu bertindak sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran di tempat terbuka. Pada pelaksanaan pembersihan, Penyedia barang/jasa harus berhatihati untuk tidak mengganggu setiap paok-patok pengukuran, pipapipa atau tanda-tanda lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyedia peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan kepada Penyedia barang/jasa dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk Direksi.

B1.3 GALIAN TANAH B1.3.1 UMUM Galian tanah dilaksanakan pada : a.Semua bagian dari bangunan yang masuk dalam tanah b.Semua bagian dari tanah yang harus dibuang Galian tanah harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai lebar, panjang, dalam, kemiringan dan sebagainya, dan benar-benar waterpass. Kalau ternyata akan menimbulkan kesulitaan-kesulitan pelaksanaan kalau dilaksanakan menurut gambar, Penyedia barang/jasa boleh mengajukan usul kepada Direksi mengenai cara pelaksanaannya.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

B1.3.2

KLASIFIKASI GALIAN

Galian akan diklasifikasikan dalam pengukuran dan pembiayaan sebagai berikut : a.Galian tanah biasa b.Galian tanah sedang, misalnya : pasir, lempung, cadas muda, dan sebagainya c.Galian batu terdiri dari galian material yang umumnya menurut direksi perlu menggunakan bor dan atau bahan peledak atau alatalat khusus lainnya. d.Galian dimana timbul persoalan air tanah pada kedalaman lebih dari 20 cm dari permukaan air konstan, dimana biasanya air tanah naik pada penggalian pondasi.

B1.3.3

CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN

Penyediaan barang/jasa harus memberitahukan kepada Direksi sebelum mulai mengerjakan pekerjaan galian, sehingga penampang, peil, dan pengukurannya dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu. Penyediaan barang/jasa harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk inspeksi semacam itu, termasuk inspeksi untuk semua pekerjaan dalam air. Permukaan tanah yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk diganggu tanpa seijin dari Direksi. Galian dari pondasi pada batas - batas kemiringan dan peil yang dicantumkan pada gambar rencana atau atas petunjuk Direksi, galian tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup, agar penempatan konstruksi atau lantai pondasi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana mudah dilaksanakan. Peil dasar lantai pondasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, tidak boleh dianggap bersifat pasti. Direksi dapat menentukan perubahan dimensi peil dari lantai pondasi jika dipandang perlu, agar pondasi tersebut dapat berfunsi sebaik-baiknya. Batu-batu besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin ditemui dalam galian, harus dibuang. Sesudah galian selesai, Penyedia barang/jasa harus memberitahukan Direksi akan hal ini, dan tidak diperkenankan untuk melaksanakan penaikan tanah dasar pondasi dan melaksanakan lantai pondasi sebelum Direksi setuju dengan ukuran dan kedalaman galian material-material pondasi serta konstruksi-konstruksi yang akan dipasang pada lubang galian tersebut. Semua retakan atau celah-celah yang ada harus dibersihkan dan diisi dengan spesi (injeksi), serta semua material lepas, batu-batuan lapuk, lapisan-lapisan yang tipis harus dibuang.

B1.3.4

COFFER DAM

Untuk galian di bawah air atau di bawah permukaan air tanah, harus digunakan coffer dam. Sebelum dimulainya pekerjaan, Penyedia barang/jasa harus menberikan gambar rencana coffer dam yang akan dikerjakan kepada Direksi untuk disetujui. Coffer dam untuk galian pondasi yang cukup dalam dibawah permukaan dasar pondasi yang cukup kedap air, dan diperkuat dengan silang silang penguat yang cukup kuat, agar keselamatan kerja terjamin. Luas coffer dam harus direncanakan cukup untuk

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

penempatan perancah atau acuan pondasi serta besi untuk keperluan pemompaan air acuan beton. Coffer dam harus direncanakan sedemikian rupa agar cukup memenuhi syarat untuk melindungi beton muda dari arus air deras atau erosi, silang silang penguat dan atau bagian bagian lain dari coffer dam tidak diperbolehkan masuk ke dalam dan menjasi bagian permanen dari pondasi tanpa persetujuan Direksi, jadi harus dibongkar dengan hati hati agar tidak merusak kontruksi. Pohon pohon yang ditebang, tidak diperkenankan jatuh pada milik perorangan, tanpa ijin khusus dari pemeliknya, dan penyediaan barang/jasa atas tanggungannya menyingkirkan pohon-pohon tersebut atau membiarkan di tempat semula asal ada persetujuan tertulis dari pemiliknya. Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki oleh penyediaan barang/jasa atas tanggungannya sendiri. Dalam hal akan dilakukan pembakaran, Penyediaan barang/jasa akan memberitahukan kepada penghuni terhadap milik milik yang berbatasan dengan pekerjaan, paling kurang 48 jam kurang, maksudnya untuk melakukan pembakaran, Penyediaan barang/jasa akan selalu bertindak sesuai dengan peraturanperaturan Pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran di tempat terbuka. Pada pelaksanaan pembersihan, Penyediaan barang/jasa harus berhati hati untuk tidak mengganggu setiap patok patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyediaan peralatan, tenaga dan pembuagan bahan bahan sisa sedemikian sehingga sesuai dengan petunjuk Direksi. B1.3.5 GENANGAN AIR DI DALAM GALIAN Pada waktu pelaksanaan pekerjaan Penyediaan barang/jasa harus menjaga, agar lubang galian tidak digenangi air yang ditimbulkan oleh air hujan ataupun yang keluar dari mata air. Kalau lubang galian digenangi air, maka Penyediaan barang/jasa harus mengeluarkan dengan jalan memompa, menimba, atau mengalirkan lewat parit parit pembuang. Bila terjadi keadaan dimana menurut pandangan Direksi adalah tidak mungkin memompa air tanah yang cepat sekali naik atau karena sebab-sebab lain sehubung dengan adanya daya angkat air, maka mungkin diperlukan suatu lantai pondasi beton seal dengan dimensi cukup, agar penempatan besi/pengecoran beton untuk pondasi dapat dikerjakan sebagaimana layaknya. Usaha Pemompaan air ini tidak dari Coffer dam hendaknya dilengkapi dan dikerjakan sedemikian agar beton muda atau bagian-bagian daripadanya tidak ikut terbawa dalam proses pemompaan. Pemompaan tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum lantai beton seal cukup menjadi keras. B1.3.6 PEMERIKSAAN PENGGALIAN DAN PENGISIAN Penggalian dan pengisian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi dan kalau perlu oleh pengawas setempat sebelum dimulainya tahap konstruksi. Direksi akan segera memberitahukan kalau pengisian selesai sehingga ia dapat bersiap-siap untuk mengetes secara tepat

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

kepadatannya. Setelah penggalian disetujui, penyediaan barang/jasa harus segera mulai dengan tahap konstruksi berikutnya dan tidak boleh membiarkan parit penggalian ditinggal terbuka dalam jangka waktu lama untuk hal-hal yang tidak perlu. B1.4 B1.4.1 URUGAN TANAH UMUM Urugan dilaksanakan pada : a.Semua bekas lubang pondasi b.Semua bagian yang harus ditinggikan, dengan jalan menimbun dengan urugan tanah harus dilaksanakan menurut gambar serta peil-peil yang telah ditetapkan, juga termasuk peralatan dan penyelesaian tanah halaman di sekitarnya B1.4.2 PENGGUNA MATERIAL BEKAS GALIAN Penyedia barang/jasa harus menjamin bahwa semua material bekas galian yang akan dipergunakan kembali ditempatkan secara terpisah dan dilindungi dari segala pengotoran-pengotoran seperti bahanbahan yang dapat merusak beton, akar dari pohon, kayu dan sebagainya. Berbagai jenis material sebaiknya diletakkan terpisah, misalnya material yang sifanya keras dipisahkan dari yang sifatnya lembek, seperti lempung dan sebaginya. Penggunaan jenis-jenis material yang akan dipakai untuk keperluan penggunaan harus ada persetujuan dari Direksi. B1.4.3 URUGAN TANAH Semua pekerjaan pengerugan harus dilaksanakan lapis demi lapis secara horizontal dan dipadatkan. Tebal dari tiap lapis diambil 15 cm dan selama proses pemadatan, harus dipasahi dengan air untuk mendapatkan hasil pemadatan yang maksimum. Pemadatan harus dilakukan dengan alat pemadat mekanis (compactor) dan untuk pekerjaan yang besar sifatnya, dapat dipakai roller dan sebagainya, dengan kapasitas yang sesuai. Tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan yang dapat membahayakan, misalnya dapat merusak permukaan beton ataupun lapisan finishing yang lain. Pengurugan dilaksanakan sampai mencapai peil yang ditetapkan dan diratakan sampai nantinya tidak akan timbul cacat-cacat sepertinya turunnya permukaan, bergelombang, dan sebagianya. B1.5 B1.6 URUGAN PASIR LAIN LAIN Pada prinsipnya, pekerjaan pengurugan dengan pasir dilaksanakan sama seperti pada pengurugan dengan tanah timbunan. Pengurugan dengan bahan-bahan lain,misalnya dengan gravel, pecahan batu merah, dan sebagainya harus dilaksanakan menurut gambar rencana. Bahan-bahan tersebut harus bersih, bebas dari kotoran-kotoran, serta mempunyai gradasi yang sesuai dengan yang diperuntukan. Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m 3 dari

B1.7

CARA PENGUKURAN

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

HASIL KERJA DAN DASAR PEMBIAYAAN

tanah galian yang diukur dalam keadaan hasil dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi dalam m3 dari tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan. Volume tanah atau batu-batuan yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi bidang-bidang, sebagai berikut: a.Bidang atas, adalah bidang horizontal seluas bidang pondasi yang melewati titik terendah dari pertokoan tanah asli. Di atas bidang horizontal ini galian tanah diperhitungkan sebagai galian tanah biasa yang sesuai dengan sifatnya. b.Bidang bawah, adalah bidang yang sesuai dengan sifatnya. c.Bidang tegak, adalah bidang vertikal keliling. Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk galian yang dilakukan di bawah bidang dasar pondasi atau di bawah bidang batas bawah yang ditentukan oleh Direksi. Juga tidak diperhitungkan untuk galian yang diakibatkan oleh pengembangan tanah, pemancangan, longsor, bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain. Kedudukan dasar pondasi yang tercantum pada gambar rencana, hanya bersifat pendekatan dan perubahan-perubahan sesuai dengan ketentuan Direksi dapat diadakan tanpa tambahan pembiayaan. Volume galian konstruksi untuk tanah tanah dibawah muka air tanah, akan dibayar tersendiri, yaitu untuk volume tanah galian yang terletak minimum 20 cm dibawah muka air tanah konstan pada lubang galian. Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut diatas tanpa mempertimbangkan cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai dengan mata pembiayaan yang akan disebut dibawah ini. Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan hal-hal lain yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

B2 B2.1

PEKERJAAN BETON UMUM Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan, jumlah semen yang terdapat didalamya minimal sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi. Hasil akhir pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan tahan lama serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana disyaratkan. Perbandingan antara agregat halus dan agregat kasar tergantung dari gradasi bahannya, tetapi jumlah agregat halus selalu minimal dengan ketentuan bahwa bila dicampur dengan semen akan menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi ruang-ruang rongga-rongga di antara agregat kasar dan terdapat sedikit sisa untuk finishing. Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang dipakai dalam adukan harus minimal sehingga menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan konsistensi yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi ini mengikuti Acuan Normatif Indonesia yang telah diterapkan dengan tujuan menerapkan suatu Acuan Normatif yang dapat diterima. Acuan Normatif lokal atau Acuan Normatif lainnya dapat pula diterapkan asal sudah disetujui oleh Direksi sebagai setara. B2.2 BAHAN BANGUNAN SECARA UMUM Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan sesuai dengan Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (NI-3), British Standar yang relavan atau yang setara. Penyedia barang/jasa harus menyediakan contoh dari semua bahan dipakai untuk pekerjaan beton. Untuk memperoleh persetujuan dari Direksi dan tidak boleh memesan bahan tersebut dalam jumlah besar sebelum diberikan persetujuan untuk pemakaian bahan. Direksi akan menahan contoh-contoh bahan yang sudah disetujui sebagai patokan, pengiriman-pengiriman bahan selanjutnya akan dicek kesesuaiannya dengan contoh tersebut. Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan penyimpangan yang berarti terhadap contoh yang sudah disetujui, tanpa persetujuan Direksi. Semua bahan yang ditolak Direksi harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia barang/jasa. B2.3 SEMEN Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan Acuan Normatif SNI 15-2049-1994. Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi dan harus dikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam tempat lain dari pabrikan yang telah disetujui. Bilamana dikehendaki oleh Direksi, Penyedia barang/jasa harus memberikan pada Direksi, satu faktur untuk tiap pengiriman semen, dimana tertera nama pabrikan, jenis dan jumlah semen yang dikirim, bersama sertifikat pengujian dari pabrikan yang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah diuji dan dianalisa dalam segala hal sesuai dengan Acuan Normatif. Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus air serta dilindungi dari kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang membatu atau menggumpal atau yang rusak kantongnya akan ditolak. Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan Acuan Normatif bila dianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak untuk menolak semen yang tidak memuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari pabrikan. Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya penyedia barang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menyediakan semua contoh pengujian dan memberikan bantuan yang mungkin diperlukan oleh Direksi untuk melakukan pengujian. Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat persediaan semen dalam jumlah yang cukup dilapangan sehingga kemajuan kerja tidak terganggu dan memberikan waktu yang cukup

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

untuk pelaksanaan pengujian. Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan mendirikan gudanggudang di tempat yang sesuai untuk menyimpan dan menangani semen, gudang-gudang tersebut harus benar-benar kering, berventilasi baik, tidak tembus air dan berkapasitas cukup. Lantai gudang minimal harus 30 cm di atas tanah atau di atas air yang mungkin tergenang dilantai. Ketika diangkut ke lapangan dengan lori/gerobak, semen harus ditutup dengan terpal atau bahan penutup lain yang tidak tembus air, semen harus sesegera mungkin digunakan setelah dikirim dan setiap semen yang menurut pendapat Direksi sudah rusak atau tidak sesuai lagi akibat penyerapan air dari udara atau dari manapun, harus ditolak dan disingkirkan lapangan atas biaya Penyedia barang/jasa. Semen-semen yang berlainan jenis harus disimpan dalam gudang terpisah, semen-semen harus disimpan menurut pengiriman sedemikian sehingga yang dikirim dahulu dapat dipakai lebih dahulu. B2.4 AGREGAT Agregat harus sesuai dalam segala hal dengan PBI 1971, bagian 2 atau B.S No. 852 1965. Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan 5 mm dan agregat halus adalah agregat yang lolos saringan 5 mm. Untuk struktur atas dan beton tumbuk, agregat kasarnya harus bergradasi dari 25 mm sampai 5 mm. Pemakaian agregat all-in (semua gradasi) tidak diperbolehkan. Untuk beton kurus harus bergradasi dari 38 mm 5 mm sebelum pembetonan dimulai, sejumlah contoh tiap ukuran dan jenis agregat harus diserahkan pada Direksi untuk disetujui. Dari jumlah tiap tersebut Penyedia barang/jasa harus mengambil dua contoh yang representatif dan mengadakan analisa gradasi serta pengujian lain sebagaimana diperintahkan Direksi. Semuanya harus sesuai dengan British Standard No. 812 : 1968 atau yang setara. Bila agregat yang disetujui oleh Direksi sudah terpilih, Penyedia barang/jasa harus mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu sumber yang disetujui untuk menjaga agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada seluruh pekerjaan. Pengujian lebih lanjut untuk menentukan variasi kemurnian atas gradasi bahan harus dilakukan sekurang-kurangnya satu kali untuk tiap 25 ton yang dipasok. Harus disediakan kapasitas penyimpanan yang mencukupi, baik di sumber pemasukan atau dilapangan untuk agregat halus dan kasar yang mutu serta gradasinya sudah disetujui guna menjaga kesinambungan kerja. B2.5 UNSUR-UNSUR TAMBAHAN / ADDITIF Pada umumnya pemakaian additif dalam beton diperbolehkan asalkan sudah memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi. Untuk beton kelas K 225 dianjurkan pemakaian super plasticezer, pada dasarnya untuk mengurangi rasio semen air guna membatasi penyusutan. Penyedia barang/jasa harus memenuhi bahwa waktu pengadukan yang sangat tepat sangat penting dan jika dipakai additif

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

ini, Penyedia barang/jasa harus memberikan usulan secara terinci. B2.6 ADUKAN PERCOBAAN Dari adukan yang diusulkan harus diambil kubus uji sebagai berikut: a.Untuk tiap kelas beton 6 kubus. b.Tiga kubus harus diuji pada umur 7 hari dan tiga kali pada umur 28 hari. c.Pada tiap umur pengujian kekuatan kubus tidak ada boleh yang lebih rendah dari 11/3 kali kekuatan kerja kubus uji yang disyaratkan, sebelum memulai pekerjaan, detil lengkap mengenai pengujian ini bersama analisa gradasi dan perhitungan rencana campuran (mix design) Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan mengecoran bagian manapun sebelum rencana campurannya disetujui oleh Direksi. Direksi berwenang untuk meminta agar Penyedia barang/jasa hasil pengujian pada tegang waktu tertentu dari beton yang di cor dalam pekerjaan Penyedia barang/jasa harus sudah memperhitungkan biayanya dalam nilai Penyedia barang/jasa. Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia barang/jasa harus menyediakan 6 kubus beton dari tiap kelas,kubus harus diuji pada tipa kekuatan 28 hari setelah dibuat. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan pada Direksi detil lengkap mengenai pengujian ini bersama dengan analisa gradasi dan perhitungan rencana campuran. Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan pengecoran sebelum Direksi menyetujui rencana campuran. B2.7 KELAS BETON Kelas Beton Rasio Ukuran Agregat Air/Semen Maks.(mm) Maks.(terhadap berat) 37 0,45 25 0,45 19 0,45 37 0,45 25 0,45 19 0,45 37 0,50 25 0,50 19 0,50 0,57 0,60 Tabel 5-1 Kadar semen Min.(kg/m3 dari campuran) 315 335 365 300 320 350 290 310 340 300 250

Mutu Beton

K-350

K-300

K-250 K-175 K-125

Perbandingan campuran yang diberikan di atas telah diperkirakan guna mencapai kekuatan yang disyaratkan pada umur 28 hari setelah pengecora n, dengan ketentuan bahwa yang dicapai bermutu baik dan pengawasan dilakukan dengan baik. Beton di nilai dengan pengertian bahwa kekuatan yang disyaratkan untuk kelas tertentu lebih menentukan dari pada perbandingan campuran yang diperlihatkan.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Jika ternyata persyaratan kekuatan tidak terpenuhi, Direksi berwenang untuk memperbaiki perbandingan campuran atas biaya penyedia barang/jasa untuk mencapai kekuatan rencana. Tabel 5-2Mutu Beton Mutu Beton Kuat tekan karakteristik min. (kg/cm2) Benda uji kubus 15x15x15 cm3 7 hari 28 hari 250 350 215 300 180 250 150 225 115 175 80 125 Benda Uji silinder 15x30 cm 7 hari 28 hari 210 290 180 250 150 210 125 190 95 145 70 105 SLUMP[mm] Digetarka n 20-50 20-50 20-50 20-50 20-50 20-50 Tidak digetarkan 50-100 50-100 50-100 50-100 50-100 50-100

K350 K300 K250 K225 K175 K125

B2.8

PENGUJIAN BETON DAN BAHAN-BAHAN BETON

Pada umumnya metode pengujian sesuai dengan PBI 1971 bagian 4.7 dan dapat juga mencakup pengujian slump dan kompresi. Jika beton tidak dapat memenuhi syarat percobaan slump, adukan yang tidak disetujui tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan dari lapangan oleh penyedia barang/jasa. Jika pengujian tekan (kompresi) gagal, harus diterapkan produser perbaikan sebagaimana diuraikan dalam PBI 1971. Percobaan kubus harus dilaksanakan menurut instruksi dari Direksi, tetapi sekurang-kurangnya 1 kubus untuk tiap 10 m3 atau 5 m3 minimal 3 kubus tiap hari. Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi yang sama dengan kondisi yang sebenarnya dan harus diuji setelah 7 atau 28 harus menurut keputusan Direksi. Biaya percobaan ini akan dibebankan pada penyedia barang/jasa.

B2.9

PENGONTROLAN MUTU BETON DAN PENGUJIAN KEKUATAN DI LAPANGAN

Penyedia barang/jasa bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan beton yang seragam yang memiliki kekuatan serta sifatsifat lain sebagaimana ditetapkan. Untuk ini Penyedia barang/jasa harus menyediakan dengan biaya sendiri serta menggunakan alat penimbang yang akurat, sistem volumetrik yang akurat untuk mengukur air, peralatan yang sesuai untuk mengaduk dan mengecor beton serta peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diuraikan di sini atau menurut petunjuk direksi. Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal mencapai standar yang ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk menolak seluruh pekrjaan beton darimana kubus-kubus tersebut diambil. Direksi juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, porous atau yang permukaan akhirnya tidak baik. Dalam hal penyedia

B2.10

PENOLAKAN BETON

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

barang/jasa harus menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dan menggantinya menurut instruksi dari Direksi sehingga hailnya menurut penilaian Direksi sudah memuaskan. B2.11 PENGUKURAN BAHAN-BAHAN BETON Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat, kecuali air yang boleh diukur menurut volume. Agregat halus dan kasar harus diukur menurut volume terpisah dengan alat penimbang yang disetujui, yang memenuhi ketepatan 1%. Pengukuran volume dapat diijinkan asal disetujui oleh Direksi. Peralatan yang dipakai untuk menimbang semua bahan dan mengukur air yang ditambahkan serta metoda penentuan kadar air harus sudah disetujui oleh Direksi sebelum beton di cor. B2.12 PENGADUKAN BETON Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat pengeco, pengadukan harus menggunakan mixer yang degerakkan dengan daya yang kontinue serta mempunyai kapasitas minimal 1 m 3 jenisnya harus disetujui oleh Direksi dan dijalankan dengan kecepatan sebagaimana dianjurkan oleh pabrikan. Pengadukan beton dengan tangan yang tidak diijinkan, kecuali jika sudah disetujui oleh Direksi untuk mutu beton tertentu. Pengadukan harus sedemikian sehingga beton tersebar merata ke seluruh massa, tiap partikel terbungkus mortar dan mampu menghasilkan beton padat yang homogen tanpa adanya air yang berlebihan. B2.13 PENGANGKUTAN DAN PENGECORAN BETON Pengecoran beton dibagian manapun tidak boleh dimulai sebelum Direksi memeriksa dan menyetujui bekisting, penulangan, angkurangkur dan lainnya dimana beton akan dicor. Isi pengaduk beton (mixer) harus dikeluarkan dalam satu operasi menerus dan beton harus diangkut tanpa terjadi segregasi komponenkomponennya. Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dan tidak tembus air atau gerobak dorong, metode pengangkutan yang lain dapat dipakai asalkan sudah mendapat persetujuan dari direksi dan harus tepat mengikuti instruksi terinci yang diberikan untuk masuk tersebut. Alatalat yang dipakai dan mencor beton harus dibersihkan dan dicuci setiap hari setelah dipakai bekerja dan pengecoran diberhentikan selama lebih dari 30 menit. Semua beton yang diaduk di lapangan harus ditempatkan pada posisi akhirnya dan dipadatkan dalam waktu 40 menit setelah ditambahkan dari dalam mixer. Pada umumnya beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 meter tetapi jika bagian pekerjaan tertentu memerlukan agar beton dijatuhkan dari tempat tinggi maka dikerjakan sedemikian sehingga mencegah segregasi dan harus dijaga agar aliran beton tidak terputus-putus. Seluruh operasi ini harus mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran satu unit atau bagian pekerjaan harus dilaksanakan dalam satu operasi menerus atau hingga mencapai bagian yang ditentukan. Beton dan penulangan yang menonjol tidak boleh diganggu dengan cara apapun sekurang-kurangnya 48 jam sesudah beton dicor, kecuali

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

jika diperoleh ijin tertulis dari Direksi. Semua beton harus dicorkan pada siang hari, pengecoran bagian manapun tidak boleh dimulai jika dapat diselesaikan pada siang hari kecuali jika sudah diperoleh ijin dari Direksi untuk pengerjaan malam hari, ijin demikian tidak akan diberikan jika penyedia barang/jasa tidak menyediakan sistem penerimaan yang memadai, yang disetujui oleh Direksi. Penyedia barang/jasa harus membuat catatan lengkap mengenai tanggal, waktu dan kondisi. Pengecoran beton pada tiap bagian pekerjaan, catatan ini harus tersedia untuk diperiksa oleh Direksi Pekerjaan. Beton harus dipadatkan seluruhnya dengan memakai vibrator mekanis yang dioperasikan oleh tenaga ahli, berpengalaman dan terlatih. Hasil pekerjaan beton berupa masa yang seragam, bebas dari rongga, segregasi dan sarang lebah (Honey Comb) memperlihatkan permukaan yang merata ketika bekisting dibuka dan mempunyai kepadatan yang mendekati kepadatan uji kubus. Vibrator bertipe Rotaty out of Balance (berputar di luar keseimbangan) dengan frekuensi tidak kurang dari 8000 putaran per menit dan mampu menghasilkan percepatan sebesar 69 pada beton yang disentuhnya. Harus diperhatikan agar semua bagian beton terkena vibrasi tanpa timbul segregasi akibat vibrasi yang berlebihan. Vibrator tidak boleh langsung mengenai penulangan terrutama jika penulangan menerus pada beton yang sudah mulai mengeras. Jumlah vibrator yang dipakai di dalam suatu pengecoran harus sesuai dengan laju pengecoran. Penyediaan barang/jasa harus juga menyediakan sekurang-kurangnya 1 vibrator cadangan untuk dipakai bila terjadi kerusakan. Beton bertulang tidak boleh diletakkan langsung dipermukaan tanah, kecuali jika ditetapkan lain, maka harus dibuat lantai kerja minimal 5 cm (1:3:5) di atas tanah sebelum tulangan beton ditempatkan. Spesi harus terdiri dari satu bagian semen sebanding sejumlah bagian agregat halus yang ditetapkan dan ditambah air bersih sedemikian sehingga dihasilkan campuran akhir yang konsistensinya plastisnya disetujui oleh Direksi. Spesi harus diaduk pada satu landasan kayu atau logam dalam jumlah kecil menurut keperluan dan setiap spesi yang sudah mulai mengeras atau telah dicampur dalam waktu lebih dari 30 menit tidak boleh dipakai dalam pekerjaan. Spesi yang sudah mengeras sebagian tidak boleh diolah lagi untuk dipakai. Semua permukaan yang terbuka dilindungi dari matahari dan semua beton harus dijaga tetap lembab dengan cara dibasahi sekurangkurangnya setelah pengecoran. Perlindungan diberikan menutupi dengan pasir basah sekurang-kurangnya setebal 5 cm, atau dengan kantong-kantong goni basah ataupun dari pengaruh lain yang dapat merusak permukaan yang lunak sebelum terjadi pengerasan. Penyediaan barang/jasa harus menjaga agar pekerjaan beton baru selesai tidak diberi beban yang instansinya dapat menimbulkan kerusakan. Setiap kerusakan yang timbul akibat pembebanan yang terlalu dini atau pembebanan berlebih harus diperbaiki oleh penyedia barang/jasa atas biaya sendiri hingga memuaskan Direksi.

B2.14

PEMADATAN BETON

B2.15

LANTAI KERJA

B2.16

SPESI SEMEN (SEMEN MORTAT)

B2.17

PERLINDUNGAN DAN PERINGAN BETON

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

B2.18

PENGERJAAN PERMUKAAN BETON DENGAN SENDOK SEMEN

Bila dilaksanakan perataan permukaan atas dari beton yang dicor setempat, permukaan yang dihasilkan harus datar dengan nilai akhir yang rata tetapi berstektur kasar sebelum pengerasan pertama dimulai, permukaan tersebut harus diratakan lagi dengan sendok dimana perlu untuk menutupi keretakan dan mencegah timbulnya lelehan yang berlebihan pada permukaan beton yang terbuka. Semua siar konstruksi beton harus dibentuk rata horizontal atau vertikal. Siar-siar tersebut harus berakhir pada bekisting yang kokoh yang dipasang dengan baik, jika perlu dibor guna melewati penulangan. Bila pengecoran ditunda sampai pengecoran beton mulai mengeras, maka dianggap terdapat siar konstruksi. Pengecoran beton harus dilaksanakan menerus dari satu siar ke siar berikutnya, tanpa memperhatikan jam-jam makan. Siar-siar konstruksi pada permukaan yang terbuka harus sungguh horizontal atau vertikal dan jika diperlukan dipasang juga beading di dalam dinding bekisting pada permukaan yang terbuka untuk menjamin penampilan siar yang memuaskan sebelum menempatkan beton baru pada beton yang sudah mengeras, permukaan beton yang sudah dicor harus dibersihkan seluruhnya dari benda-benda asing atau serpihan. Jika umur beton kurang dari 3 hari, permukaan tersebut haru disiapkan dengan peningkatan seluruhnya, tetapi jika umurnya sudah lebih dari 3 hari atau sudah terlalu keras, pemukaan tersebut harus dicetak secara ringan atau ditembus dengan pasir (saend blasted) untuk memperlihatkan agregat. Setelah permukaan tersebut dibersihkan dan disetujui oleh direksi bekisting akan diperiksa dan dikencangkan. Siar-siar kontruksi harus dikerjakan sebagaiman ditetapkan pada gambar atau spesifikasi.

B2.19

SIAR-SIAR KONSTRUKSI

B2.20

BEKISTING

Semua bekisting harus dirancang dan dibuat sehingga dinilai memuaskan oleh Direksi. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rancangannya untuk disetujui dalam jangka waktu yang cukup sebelum pekerjaan dimulai. Semua bekisting harus diperkuat dengan klem dari balok kecil dan harus yang kuat serta cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton dicorkan, dipadatkan dan mengeras. Bekisting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah dengan baik, semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran. Pengikat baja untuk di dalam atau blok antara (spacer) yang sudah disetujui atau dipakai, bagian dari pengikat atau pengantaran yang ditanam permanen dalam beton sekurangkurangnya harus berjarak 5 cm dari permukaan akhir beton. Setiap lubang dalam permukaan beton yang timbul akibat pengikat atau pengantara yang harus ditutup dengan rapi segera setelah bekisting dibuka dengan spesi semen yang campurannya serta konsistensinya sama dengan mutu beton induknya. Semua permukaan beton yang terbuka harus licin dan halus, maka bekisting harus dilapisi dengan triplek mutu tinggi yang sudah

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

disetujui oleh Direksi. Pada umumnya bekisting, akan diperiksa oleh direksi lebih dari 3 kali sebelum memasang kayu bekisting, sireksi akan memilih panil yang dipakai ulang, panil kayu lapis yang ditolak oleh Direksi harus disingkirkan. Direksi sama sekali tidak bertanggung jawab atas mutu permukaan akhir setelah memberikan persetujuan atas bekisting. Semua sudut kolom dan balok yang terbuka harus diberi alur (1,5 cm) kecuali ditetapkan lain oleh Direksi. Kolom dan dinding harus diberi lubang, agar kotoran, debu dan benda lainnya dapat disingkirkan sebelum beton dicorkan. B2.21 PENULANGAN Semua baja tulangan harus bebas dari serpihak karat lepas, minyak, gemuk, cat, debu atau zat lainnya yang dapat meganggu perletakkan yang sempurna antara tulangan beton. Jika diinstruksikan oleh Direksi, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum dipakai. Beton tidak boleh dicorkan sebelum penulangan diperiksa dan disetujui oleh direksi. Baja tulangan sedang harus BJTP 24 yang sesuai dengan SII 0136 1984, British Standard No. 785 atau yang setara untuk baja tulangan yang polos. Baja tulangan bertegangan tinggi harus BJTP 40 yang sesuai dengan SII 0136-1984, British Standard No. 4449 : 1969 atau yang setara untuk baja ulir yang bertegangan tinggi, tegangan rendah baja tulangan bertegang tinggi harus minimal 40.0 kg/mm2.

B2.21.1

BAHAN-BAHAN

B2.21.2

PENYIMPANGAN

Bila baja tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberi alas kaki dari muka tanah atau air yang tergenag serta harus dilindungi dari kemungkinan kerusakan dan karat. Pada tahap awal pekerjaan, penyediaan barang/jasa harus mempersiapkan daftar tekukan (Bending Scedule) untuk disetujui oleh Direksi. Semua baja tulangan harus ditekuk secara tepat menurut bentuk dan dimensi yang memperlihatkan dalam gambar yang sesuai dengan Brtish Standars 4466 : 1969 atau yang setara dipasang pada posisi yang ditetapkan dapat dipenuhi semua tempat. Baja harus ditekuk dengan alat yang disetujui oleh Direksi. Tulangan tidak boleh ditekuk atau diluruskan dengan cara yang dapat menimbulkan kerusakan, tulangan yang mempunyai lengkungan atau tekukan yang tidak sesuai dengan gambar tidak boleh dipakai. Bila diperlukan suatu radius untuk tekukan atau lengkungan maka dikerjakan dengan sebuah per yang mempunyai diameter 4 kali lebih besar dengan diameter batang yang ditekuk.

B2.21.3

PENEKUKAN

B2.21.4

PEMASANGAN

Tulanga harus dipasang dengan tepat sesuai posisi yang diperlihatkan pada gambar dan harus ditahan jaraknya dari bekisting dengan memakai dudukan beton atau gantungan logam menurut kebutuhan dan pada persilangan diikat dengan kawat baja pada pilar dinding dengan diameter tidak kurang dari 2.6 mm, ujung-ujung kawat harus diarahkan kebagian tubuh utama beton. Bila pengatur jarak dari spesi pracetak untuk mengatur tebal betondeking sekurang-kurangnya harus mempunyai kekuatan yang sama dengan kekuatan yang ditetapkan untuk beton yang sedang di cor dan harus sekecil mungkin. Block-block ini harus dikencangkan

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

dengan kawat yang ditanam di dalamnya dan harus dicelupkan dalam air sebelum dipakai. Tualangan yang untuk sementara dibiarkan menonjol keluar dari beton pada siar kontruksi atau lainnya tidak boleh ditekuk selama pengecoran ditunda kecuali diperoleh persetujuan dari Direksi. Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan dengan teliti dari beton yang sudah mengering atau mengering sebagian yang mungkin menempel dari pengecoran sebelumnya. Sebelum pengecoran tulangan yang dipasang pada tiap pekerjaan harus disetujui oleh Direksi. Pemberitahuan kepada Direksi untuk melakukan pemeriksaan harus disampaikan dalam tenggang waktu pekerjaan. Jarak minimal darinpermukaan suatu batang termasuk sengkang keprmukaan beton terdekat dengan gambar untuk tiap bagian pekerjaan. B2.22 BETON READY MIX Beton Ready Mix harus berasal dari suatu sumber yang disetujui oleh Direksi dan harus memenuhi persyaratan yang diuraikan pada ayat 6 dari British Standard No. 1926, 1962, Penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab untuk mengusahakan agar beton memenuhi persyaratan dalam spesifikasi ini termasuk pengontrolan mutu, keteraturan pengiriman serta pemasukan beton secara berkesinambungan. Jika salah satu dari persyaratan dalam spesifikasi ini tidak dipenuhi, Direksi akan menarik kembali persetujuannya dan mengharuskan penyedia barang/jasa mengganti pemasok. Penyedia barang/jasa harus menyediakan di lapangan 1 timbangan dan saringan-saringan standard dengan penggetar (Shaker) untuk mengecek secara campuran yang sudah diirencanakan. Penyedia barang/jasa harus mengatur agar Direksi dapat memeriksa alat pembuat beton ready mix bila mana diperlukan. Penyedia barang/jasa harus membuat catatan-catatan yang diperlukan, catatan-catatan mengenai semen, agaregat dan kadar air kedap tiap adukan harus diserahkan kepada Direksi setiap hari. Berat semen dan agregat kasar serta halus terus dicatat dalam dokumen pengiriman, harus dilakukan pengujian secara periodik untuk menentukan kadar air agregat dan jumlah air yang ditambahkan pada setiap adukan harus disesuaikan menurut hasil tes tersebut. Pada dokumen pengiriman harus dicantumkan catatan waktu pengadukan dan penambahan air, dikirimkan bersama dengan pengemudi lori di paraf oleh pencatat waktu yang bertanggung jawab di tempat pengadukan. Di lapangan dibuat catatan yang meliputi hal-hal berikut ini : a.Waktu kedatangan lori b.Waktu registrasi lori dan nama depot c.Waktu ketika beton telah dicorkan dan dibiarkan tanpa gangguan d.Mutu beton atau kekuatan yang ditentukan oleh ukuran agregat maksimum e.Posisi dimana beton dicorkan f.Tanda-tanda referensi dari kubus uji yang diambil dari pengiriman tersebut

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

g.Slump (atau faktur kompaksi) Beton harus ditempatkan dan dibiarkan tanpa gangguan, dalam posisi akhirnya dalam waktu 1 jam dari saat semen pertama kali bertemu dengan air pengaduk. Buku catatan harus selalu tersedia untuk diperiksa oleh Direksi atau Wakilnya. B2.23 TOLERANSI UNTUK BETON YANG TIDAK TERBUKA (TIDAK DIEKSPOS) TOLERANSI DENGAN MUKA BETON YANG HALUS (FAIR FACE) Posisi bagian-bagian struktur antara lain as-as balok/dinding/pelat harus tepat dalambatas-batas toleransi 1 cm tetapi akumulasi toleransi tidak diperbolehkan. Ukuran bagian antara lain pada potongan-potongan balok/pelat harus tepat dengan toleransi 0.3 cm sampai + 0.3 cm. Toleransi untuk beton dengan muka halus adalah 0.6 cm, posisi bagaian struktur maksimum 0.3 cm untuk bagian struktur. Pergeseran papan bekisting pada siar-siar tidak boleh melibihi 0.1 cm dan perbedaan garis sepada (alignment) bagian struktur harus dalam batas 0.1 % akumulasi toleransi tidak diperbolehkan. Kolom-kolom pracetak harus dipasang sedemikian sehingga tidak timbul kerusakan pada kolom. Sebelum mulai pemasangan kolom, level yang tepat harus ditentukan dengan memakai blok-blok batas yang dicor pada pondasi, semuanya harus disetujui oleh Direksi. Posisi kolom yang dapat selama pengerasan spesi dijaga dengan penopangpenopang yang didesain dengan baik dan diangkur pada balok atau pelat pondasi. Penopang-penopang ini dapat dilepaskan menurut persyaratan kekuatan bahan spesi, tetapi tidak boleh kurang dari 7 hari setelah spesi diterapkan. Direksi berhak untuk menolak kolom yang mengalami kerusakan. B2.26 PEMBERIAN LAPISAN PERMUKAAN KEMIRINGAN PLAT LANTAI Lantai permukaan sebagaimana ditunjukkan pada gambar harus merupakan master cron, non metalic florr Herdaner, Pemberian lapisan harus mengikuti pentunjuk dari pabrikan. Semua kemiringan plat lantai sebagaimana ditunjukkan pada gambar harus dihitung dari tebal pelat lantai yang diperlukan, bagian bawah yang diperlukan, bagian atas bawah dari plat lantai ini baik miring maupun yang horizontal.

B2.24

B2.25

PEMASANGAN KOLOM-KOLOM PRACETAK

B2.27

B2.28

CACAT PADA BETON

Walaupun hasil uji kubus sudah memuaskan, Direksi tetap berhak untuk menolak yang ternyata memiliki salah satu atau lebih dari cacat berikut; a.Beton tidak sesuai bentuk atai posisinya dengan yang diperlihatkan pada gambar b.Beton tidak tegak lurus atau datar menurut ketentuan c.Beton mengandung kayu atau benda asing lainnya Setiap permukaan yang terlihat bersarang lebah tetapi diterima oleh Direksi harus diisi dengan spesi semen yang memakai perbandingan semen dan agregat halus yang sama seperti beton yang harus

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

dikerjakan hingga mencapai permukaan yang benar dengan memakai kikir. B2.29 PERCOBAAN BEKISTING UNTUK FINISHING Untuk menghasilkan akhir yang halus, penyedia barang/jasa harus melakukan percobaan finishing untuk permukaan halus, percobaan ini akan dilakukan pada balok pondasi dan kepala tiang menurut petunjuk Direksi. Jika percobaan ini tidak memenuhi standar beton muka halus sebagaimana disebutkan dalam spesifikasi ini, penyedia barang/jasa harus mengubah rencana campurabn beton dan/atau rencana bekisting dan selanjutnya melakukan percobaan lagi sampai dihasilkan standar beton muka halus yang disetujui oleh Direksi. Rencana Penyedia barang/jasa untuk percobaan ini diserahkan kepada Direksi dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum pekerjaan beton dimulai. B2.30 AIR Air untuk mengaduk dan mengeringkan beton harus bersih dari unsurunsur atau kotoran yang berbahaya yang dapat mempengaruhi daya pengikat semen.

Direksi dapat meminta agar dilakukan uji kimiawi setiap saat dan biaya pengujian ini dibebankan pada penyedia barang/jasa. B2.31PENGUJIAN STRUKTUR-STRUKTUR HIDROLIS B2.31.1 UMUM Pengujian struktur hidrolis, semua dinding harus bersih dari timbunan supaya kebocoran pada dinding dapat diketahui dengan jelas. Setiap Konstruksi harus diisi air bersih dalam pengujian ini dan dibiarkan terisi sekurang-kurangnya 48 jam ketinggian air selama waktu tersebut harus diamati dan tidak boleh terlihat adanya penurunan muka air, penurunan maksimum yang diijinkan selama 24 jam adalah 1 (satu) cm. B2.31.2 PABRIKAN Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat lagi adanya kebocoran. Bila kebocoran melebihi nilai penurunan maksimum yang diijinkan, penyedia barang/jasa harus mengadakan perbaikan selesai, metoda pengujian hidrolis harus diulangi sebagaimana diuraikan pada ayat ini. Pengujian tidak perlu diulangi jika: a.Tidak terlihat adanya kebocoran dan b.Penurunan taraf muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1 cm Perbaiakn tempat yang mengalami kebocoran harus dikerjakan misalnya dengan sumber air dari luar atau produk lain yang disetujui Direksi. Semua bahan harus dipakai dan diterapkan tepat sesuai dengan petunjuk pabrikan. B3 B3.1 PEKERJAAN BAJA UMUM Baja Profil maupun plat yang digunakan pada pekerjaan ini adalah baja dari jenis SS 400 / ASTM 36 yang diproduksi dari pabrik-pabrik terkenal dan dijamin oleh sertifikat. Baja konstruksi harus memenuhi

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

syarat-syarat pengujian, pemilihan, pengukuran, penimbangan pengujian tarik dan pengujian lentur dalam keadaan dingin. Jika dipandang perlu Direksi dapat memerintahkan untuk dilakukan pengujian terhadap baja konstruksi tersebut sesuai dengan persyaratan pengujian yang berlaku. B3.2 B3.2.1 PABRIKASI PEMERIKSAAN DAN SEBAGAINYA Tukang-tukang yang digunakan adalah tenaga ahli pada bidangnya melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan petunjuk Direksi. Direksi mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk setiap waktu melakukan pemeriksaan pekerjaan dan tidak satupun pekerjaan dibongkar atau disiapkan untuk dikirim sebelum disetujui oleh Direksi. Setiap pekerjaan yang dianggap tidak memenuhi syarat karena cacat atau tidak sesuai dengan gambar rencana, Penyedia barang/jasa harus segera atau memperbaiki dengan biaya sendiri. Penyedia barag/jasa harus menyediakan sendiri semua alat-alat yang diperlukan serta perancah agar dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Semua pola (mal) dan semua peralatan yang dibutuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia barang/jasa, semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui. Ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana dianggap kurang pada suhu 25 (normal). Plat harus diperiksa kerataannya, semua batang harus diperiksa keseluruhannya sebelum dilakukan dan semua bagian tersebut harus bebas dari puntiran dan kalau perlu diadakan tindakan-tindakan perbaikan sehingga kalau plat itu tersusun akan terlihat rapat seluruhnya. Kecuali diisyaratkan lain, pekerjaan baja dapat dipotong dengan cara menggunting, menggergaji, atau dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari pematongan harus menyiku pada bidang yang dipotong tepat dan rata menurut ukuran yang diperlukan. Penyelesaian pada permukaan umumnya dilakukan oleh mesin atau gerinda. Bila digunakan las pemotong, maka hanya permukaan yang merata dapat digerinda seperlunya. Ujung dari plat penguat harus dipotong dan diselesaikan agar dapat dengan flens dari gambar ujung dan batang tekan, dan gelagar-gelagar batang lain yang disambung dengan plat penyambung dengan memakai paku keling atau baut harus diratakan setelah pabrikasi agar rapat seluruhnya. Pada sambungan batang tekan maka toleransi maksimum adalah 0.1 mm dan tidak untuk sambungan batang tarik maksimum 0.2 mm untuk setiap titik sambungan.

B3.2.2

POLA (MAL)PENGUKURAN DAN SEBAGAINYA

B3.2.3

MELURUSKAN

B3.2.4

MEMOTONG

B3.2.5

PEKERJAAN MESIN PERKAKAS DAN MESIN GERINDA

Kalau plat digunting, digergaji atau dipotong, kecuali seperti apa yang disebut di atas maka pemotongan pada metal yang diperbolehkan untuk dibuang maksimal 3 mm pada plat yang mempunyai tebal 12 mm, 6 mm untuk plat yang mempunyai tebal 12 mm dan 6 mm untuk plat dengan tebal 24 mm. Las pemotong digerakkan secara mekanis dan diarahkan dengan

B3.2.6

MEMOTONG DENGAN

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

LAS PEMOTONG

sebuah mal serta bergerak dengan kecepatan tetap. Pinggir yang dihasilkan oleh las pemotong harus bersih serta lurus untuk menghaluskan tepi yang telah dipotong tersebut tidak diperkenankan menggunakan las pemotong. Bila dikehendaki oleh Direksi, dapat digerinda yang bergerak searah dengan arah las pemotong tapi harus diselesaikan sehingga bebas dari seluruh bekas kotoran tadi. Pekerjaan las yang harus dikerjakan oleh tukang kayu di bawah pengawasan langsung seorang yang menurut anggapan Direksi mempunyai training dan pengalaman yang sesuai untuk pekerjaan semacam itu. Penyediaan barang/jasa harus menyerahkan kepada Direksi mendapatkan persetujuan dari contoh lain yang hendak dipakai dan setelah mendapatkan persetujuan maka cara tersebut tidak akan mengubah lagi tanpa persetujuan tertulis lebih lanjut. Detil-detil khusus yang menyangkut cara persiapan sambungan, cara pengolahan, jenis dan ukuran elektrode, tebalnya bagian-bagian ukuran dari las serta kekuatan arus listrik untuk las tersebut. Harus diajukan oleh penyedia barang/jasa untuk mendapat persetujuan dari Direksi terlebih dahulu sebelum pekerjaan dengan las listrik dapat dilakukan. Ukuran elektrode, arus dan tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan pada las listrik harus yang seperti tidak akan dibuatnya penyimpangan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi. Plat dan potongan yang hendak dilas harus bebas dari kotoran besi, minyak, gemuk cat dan lainnya yang dapat mempengaruhi mutu penglasan. Bila terjasi retak, susut, retak pada bahan dasar, berlubang dan tetap letaknya, harus disingkirkan. Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan semua plat potongan-potongan dan sebagianya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan baut-baut pas pada salah satu lubang ini dibor lebih kecil dan baru kemudian diperbesar untuk mencapai ukuran yang sebenarnya. Cara lain adalah bahwa batangbatang dapat dilubangi tersendiri dengan menggunakan mal. Setelah mengebor seluruh kotoran besi harus disingkirkan, plat-plat dan sebagainya dapat dilepas bila perlu. Semua tuangan harus baik dari lubang-lubang sumbatan ataupun cacad-cacad lain. Segera setelah tuangan dikeluarkan dari acuan maka Direksi harus diberi tahu sehingga ia dapat melakukan pemeriksaan. Hasil tuangan yang cacat tidak diperkenankan untuk diperbaiki dan hasil tuangan tidak boleh cacat, bebas dari lubang sumbatan dan lainnya. Tuangan dan tempaan harus disempurnakan dengan mesin hubungan diselesaikan dan dicocokkan dengan menggunakan mesin perkakas yang menghasilkan pekerjaan dengan mutu tinggi.

B3.2.7

PEKERJAAN LAS DAN PENGAWAS PEKERJAAN LAS

B3.2.8

MENGEBOR

B3.2.9

MENUANG DAN MENEMPA

Tuangkan dan tempaan yang terletak di atas beton bila menurut pendapat Direksi dan penyelesaian permukaan bawah yang akan berhubungan dengan beton tidak cukup baik, maka harus diolah mesin perkakas dan biaya-biaya untuk pekerjaan tersebut dibebankan atas resiko Penyediaan barang/jasa. B3.3 PENYEDIAAN UNTUK PEMASANGAN AKHIR B3.3.1 PENYEDIA PAKU KELING, BAUT DAN Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh jumlah paku keling, mur, baut cincin baut dan sebagainya yang diperlukan untuk

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

SEBAGAINYA

menyelesaikan pekerjaan di lapangan sebanyak 10 % dari setiap ukuran paku keling ataupun ukuran baut mur dan cincin baut. Pada saat pengiriman, kepada Direksi. Penyedia barang/jasa menyerahkan montase (kalau diperlukan pihak ke 30 dua copy daftar paku keling dan bautnya yang menyatakan jumlah, ukuran, kualitas serta letaknya dimana akan dipakai pada pekerjaan. a.Paku Keling Ukuran paku keling yang tertera pada gamabar rencana adalah ukuran sebelum dipanaskan. Kepala paku keling haruslah penuh, dibentuk dengan cermat, kosentris dengan batangnya dan berhubungan langsung dengan permukaan batang. Setiap paku keling harus cukup panjang membentuk kepala dengan ukuran-ukuran standard serta cukup untuk lubang. b.Baut, Mur dan Cincin Baut (selain dari baja keras) Semua baut mur, hitam atau pas harus mempunyai kepala yang ditempa tepat konsentris dan siku dengan batangnya dengan kepala serta mur yang hexagonal (kecuali jika jenis kepala yang lain diisyaratkan dalam gambar). Batang baut haruslah lurus dan baik. Bila dipakai baut pas diameternya harus seperti diameter yang tertera dalam gambar rencana haruslah dikelompokkan dengan cermat sesuai dengan ukuran panjang batangnya yang tak berulir. Diameter lubang cincin baut adalah 1.50 mm lebih besar dari diameter baut. Baut stall haruslah baut hitam yang 1,5 mm lebih kecil dari diameter lubang dimana digunakan. Baut baja keras. Mur dan cincin baut harus berukuran seperti yang tertera pada gambar rencana dan harus memenuhi Acuan Normatif.

B3.3.2

PENGANGKUTAN DAN PENANGANAN

Cara pengangkutan dan penanganan pekerjaan besi harus sesuai dengan cara yang telah disetujui oleh Direksi. Sebelum penyerahan untuk pekerjaan, kalau dipakai pihak ketiga dalam pekerjaan pemasangan untuk semua penyerahan dan bertanggung jawab untuk setiap kehilangan dan sewa gudang yang dapat terjadi disebabkan oleh kelalaian dan kegagalan untuk menerima pekerjaan baja. Segera setelah menerima pekerjaan baja, pihak ketiga akan segera menyampaikan secara tertulis kepada Direksi setiap kerusakan atau cacat tanpa ditunda-tunda atau kalau tidak demikian, dia harus memperbaiki setiap kerusakan, kehilangan serta yang terjadi di luar dan sesudah penyerahan atas biaya sendiri.

B3.3.3 PEMASANGAN a. Umum

Penyedia barang/jasa harus menyediakan seluruh perancah dan alat alat yang diperlukan dan mendirikannya ditempat pekerjaan,memasang dan mengelingkan baut atau las seluruh pekerjaan baja. Pekerjaan baja tidak boleh dipasang sebelum cara, alat dan sebagainya yang digunakan mendapat persetujuan dari Direksi. Semua bagian harus dikerjakan secara hati-hati dan dipasang

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

dengan teliti, Drift yang dipakai mempunyai diameter yang lebih kecil dari diameter lubang paku keling atau baut, dan digunakan untuk membawa bagian pada posisinya yang tepat seperti diisyaratkan di bawah ini. Penggunaan martil yang berlebihan yang dapat merusak atau menganggu material tidak diperkenankan. Setiap kesalahan pada pekerjaan bengkel yang menyulitkan pekerjaan montase serta menyulitkan pengepasan bagian-bagian pekerjaan yang dengan menggunakan drift secara wajar harus dilaporkan kepada Direksi. Permukaan dengan mesin perkakas harus dibersihkan sebelum dipasang. Kopel dan sambungan lapangan sebanyak 50% sebelum dikeling atau dibuat 2 lubang pada setiap diisi kurangnya 40% dari lubang diisi dengan baut. Selanjutunya sekurang -kurangnya 10% dari lubang pada suatu kelompok dikeling atau dibaut dengan permanen sebelum baut montase atau drift diangakat (disingkirkan). b. Drift, Paku Keling Baut Stel Penyedia barang/jasa harus menyediakan untuk digunakan sendiri, Dan Sebagainya semua pararel drift untuk montase yang mungkin diperlukan dan akan tetap menjadi miliknya bila dipindahkan dari tempat pekerjaan atas biaya sendiri. Setelah selesai pekerjaan semua stel, setiap paku keling dan baut yang berlebih akan diserahkan kepada Direksi atau biaya Penyedia barang/jasa. c. Drift Pararel Untuk Batang tak berulir dari drift pararel yang digunakan pada montase Montase dibuat sesuai dengan diameter yang diperlukan, dan panjangnya tidak kurang dari jumlah tebal minimal yang akan dilalui oleh Dri ft itu ditambah satu kali drift itu. d. Pemasangan Paku Keling Semua pekerjaan harus dibuat secara wajar sehingga potongan potongan dapat berhubungan dengan rapat menyeluruh sebelum dimulainya pemasangan paku keling. Drift dapat digunakan hanya untuk mendekatkan pekerjaan pada posisinya dan tidak akan digunakan untuk mengganggu lubang-lubang. Menggunakan drift dengan ukuran yang lebih besar dari diameter nominal lubang tidak diperkenankan. Dianjurkan paku keling dipasang dengan menggunakan mesin atau alat tekan dari tipe yang telah di setujui. Setiap paku keling harus cukup panjang untuk membentuk ukuran standar dan harus bebas kotoran besi dengan cara menggosokkan pada permukaan sepotong logam. Paku keling tetap berada dalam keadaan panas, merah menyeluruh pada saat dimasukkan dan dikerjakan serta mengisi seluruh lubang selama masih panas. Semua paku keling yang longgar serta paku keling yang retak terbentuk jelek atau dengan kepala yang cacad atau dengan kepala paku keling tidak diperkenankan. Kepal paku keling yang agak pipih dapat digunakan pada tempat-tempat tertentu kalau ditentukan oleh Direksi.

B3.3.4 PENGGUNAAN BAJA KERAS, BAUT-BAUT UNTUK PEMASANGAN AKHIR a. Pemasangan Setiap sambungan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga setiap bagian serta plat berhubungan rapat dengan baut

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

b. Mengencang Baut

menyeluruh sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel dan minimal 10% atau pada setiap potongan dan plat minimal 2 lubang diisi dengan drift pararel sesuai dengan yang diisyaratkan pada Pararel Drift untuk Montase baut baja kerja harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah di bawah kepala baut dan sebuah lagi di mur. Harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya menghadap keluar. Memasukkan dan mengecangkan baut baja keras dim ulai sebelum sambungan diperiksa dan disetujui oleh Direksi atau wakilnya. Bidang di bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus terhadap as baut lebih dari 3,5 derajat, memakai cincin baut miring (tarped) dapat dilakukan kalau dipanda ng perlu, baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1,5 mm tidak melebihi 4,5 mm. Baut baja keras dapat dikencangkan dengan tangan atau dengan kunci yang digerakan dengan mesin. Kunci pas harus dari jenis yang telah disetujui oleh Direks i dan dapat menunjukkan bila tercapai torque yang disyaratkan telah tercapai. Bila ditentukan ada pekerjaan Galvanis maka yang akan dikehendaki adalah Galvanis celup panas.

B3.3.5 GALVANIS

B3.3.6 PLAT BAJA YANG DIGALVANISIR a. Bahan Untuk melapisi talang cucuran antara dua sudut atap, untuk saluran air hujan, bubungan dan pinggul pada atap sirap dan pada tempat lain yang ditunjukkan pada gambar harus dipakai baja yang digalvanisir celup panas dari ukuran yang telah ditentukan, tebalnya lembaran plat baja banyak seng pelindungnya, harus sesuai dengan tabel berikut : Tabel 5-3Pelat Baja Digalvanisir BWG No. 22 24 26 28 Tebal Plat Baja 0,71 0,56 0,46 0,36 Berat Seng (gr/m 2 ) 534 534 380 380

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

b. Pemasangan

Semua pekerjaan dari plat baja yang digalvanisir harus dibuat dan dipasang menurut standar yang paling baik. Pinggiran dan gulungan harus lurus dan tidak boleh ada lekukan, kelim patriannya harus betul betul kedap air dan tidak ada patrian yang tercecer atau berlimpah. Satuan yang dibuat dari galvanis harus dipasang memakai paku sekrup galvanis atau dengan memakai lembaran penutup (holderbats) yang bentuk dan ukurannya tertera dalam gambar.

c.

Memateri

Solder mematri dengan mutunya paling baik yaitu terdiri dari timah hitam dan timah putih. Muriatic acid harus dipergunakan sebagai peleburnya kedua zat.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

B3.3.7

PENGECETAN BAJA

a.Umum Semua kontruksi baja yang akan dipasang perlu di cat di pabrik dengan cat dasar yang telah disetujui kecuali pada bidang-bidang yang dikerjakan dengan mesin perkakas misalnya pada perletakan cat lapangan terdiri dari : (1)Pembersihan seluruh sambungan lapangan dan bidangbidang yang telah dicat di bengkel, seperti yang telah diperintahkan oleh Direksi, karena telah rusak pada saat pengangkutan dan pemasangan serta bidang-bidang lain yang diperintahkan oleh Direksi. (2)Pengecatan dari bahan yang sejenis dengan bahan yang di cat di semua bagian yang disebutkan pekerjaan besi itu. (3)Pemakaian cat akhir seperti yang diisyaratkan pada pekerjaan tertentu, untuk seluruh bidang terbuka pekerjaan besi itu. b.Pembersihan Semua permukaan dari pekerjaan baja harus bersih dan dikupas dengan sand blasting atau cara lain yang disetujui oleh Direksi agar menjadi logam yang bersih dengan menghilangkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur atau lainnya yang melengket padanya. Proses pelaksanaan pembersihan dengan sand blasting harus disaksikan langsung oleh wakil direksi. Permukaan yang telah dibersihkan harus segera ditutup dengan cat dasar dan dicat segera setelah dibersihkan sebelum terjadi oksidasi. c.Penggunaan Cat Cat dapat digunakan dengan kuas tangan yang halus yang disetujui oleh Direksi. Pengecetan tak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembab, berdebu, atau pada cuaca lain yang jelek. Permukaan yang akan dicat harus kering dan tidak berdebu. Lapisan berikutnya tidak boleh dikerjakan di atas cat dasar dalam tempo kurang dari 6 jam tetapi tidak boleh lebih dari 48 jam setelah pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau cat lagi seperti yang diuraikan di atas. Cat (termasuk penyemprotan bila diperintahkan oleh Direksi) harus disapu dengan kuat pada permukaan baja, sekitar paku keling pada setiap sudut, sambungan pada setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, bahan lain yang disetujui oleh Direksi.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI B4 B4.1 PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN UMUM Semua ukuran dari pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana. Apabila ternyata ada kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut maka Penyediaan barang/jasa harus meminta persetujuan Direksi untuk menetapkannya. Untuk dindiding-dinding penahanan tanah atau banguananbanguanan lain seperti pasangan batu dan lain sebagainya, harus diberi lubang drainase dengan diameter sekurang-kurangnya 5,0 cm, kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana, maka lubanglubang drainase tersebut harus ditempatkan pada jarak yang merata, yakni berselang 1,5 m dan diletakkan sedikit di atas peil pembuangan air. Pekerjaan ini tidak dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari pekerja tembok atau beton atau pasangan lain yang digunakan untuk bagian dari konstruksi tembok penahan tanah atau pelindung-pelindung erosi. B4.2 B4.2.1 BAHAN-BAHAN SEMEN PORTLAND Semen yang dipakai disini adalah jenis dari jenis dari kualitas seperti yang dipakai beton dan secara umum harus memenuhi sayaratsyarat yang tertera pada Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8 Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-sayarat sebagai berikut : a.Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan tangan b.Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5% c.Warna larutan pada pengujian dengan 3% natrium hidroksida, akibat adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau larutan teh yang sedang kepekatannya. d.Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat tidak boleh lebih dari 10% e.Jika dipergunakan untuk adukan dengan yang semen yang mengandung lebih dari 0,6% alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh menunjukkan sifat reaktif terhadap alkali. f.Keteguahan adukan percobaan dibandingkan dengan adukan pembanding yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh kurang dari 65% pada pengujian 7 hari. g.Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan h.Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm. B4.2.3 BATU ALAM Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung), batu belah atau batu karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a.Harus cukup keras, bersih, dan sesuai besarnya serta bentuknya b.Batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tandatanda lapuk c.Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garisgaris kelapukan, mempunyai keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus mempunyai kepadatan dan warna putih yang merata.

B4.2.2

PASIR

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

B4.2.4

BATA MERAH

Bata merah harus batu biasa dari tanah liat melalui proses pembakaran, dapat digunakan produksi lokal dengan ukuran normal 6 cm x 12 cm x 24 cm dan ukuran diusahakan tidak jauh menyimpang. Bata merah yang dipakai harus bata kualitasnya nomor 1 berwarna merah tua yang merata tanpa cacat atau mengandung kotoran. Bata merah minimum harus mempunyai daya tekan ultimate 30 kg/cm2 Kalau blok-blok tersbut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1 bagian Portland Cemen dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan. Blok-blok semen yang baru dicetak harus dilindungi dari panas matahari dan dirawat selama tidak kurang dari 10 hari dengan jalan membasahi atau menutupi dengan memakai karung basah.

B4.2.5 B4.2.6 B4.2.7

AIR KAPUR LAIN-LAIN

Untuk keperluan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh dipakai semua seperti yang dipakai untuk pekerjaan beton. Kapur yang dipakai harus kapur aduk yang bermutu tinggi yang telah disetujui Direksi. Bahan-bahan lain yang dipakai untuk pelaksanaan seperti tegeltegel teraso, keramik dan lain-lain harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh Direksi atau seperti yang disyartakan pada saat rapat penjelasan.

B4.3 B4.3.1

ADUKAN MENCAMPUR Adukan dicampur di tempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai alas yang rata dan keras, tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada persetujuan dari Direksi. Kalau tidak ditentukan lain, mencampur dan mengaduk boleh dilakukan dengan tangan (dengan memakai cangkul dan sebagainya) sampai diperlihatkan warna adukan yang merata.

4.3.2 Tabel 5-4

KOMPOSISI Komposisi Adukan Jenis M1 M2 M3

Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar atau dalam uraian dan syarat-syarat ini. Spesi 1 pc : 1 kpr : 6 psr Atau 1 pc : 3 psr 1 pc : 2 psr 1 pc : 4 psr

B4.4 B4.4.1

BLOK-BLOK BETON TIPE DARI BLOK-BLOK Karena tidak adanya kesamarataan produksi daerah yang satu dengan daerah lainnya maka tidak diadakan penentuan mengenai ukuran asalkan tidak melampui batas dan disetujui oleh Direksi. Blok-blok beton tersebut harus bersih, tidak menunjukan tanda-tanda retak ataupun cacat lain yang dapat mengurangi mutu dari blok-blok

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

tersebut.

B4.4.2

CAMPURAN ADUKAN

Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1 bagian portland cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan. Tegangan tekan minimum dari blok beton tidak boleh lebih kecil dari 30 kg/cm2 pada umur 40 hari.

B4.4.3

PERAWATAN BLOK BETON

BLOK-

Blok-blok beton yang baru saja dibuat harus dilindungi dari matahari dan dirawat untuk jangka waktu paling tidak 10 hari dengan jalan membasahi atau menutupi dengan memakai karung basah. Blok-blok yang khusus ventilasi dapat dibuat dari campuran M1. Pasangan ventilasi tersebut harus cukup baik dan antara satu dengan yang lain harus lurus, seragam dengan menarik garis lurus diantara kedua ujungnya. Ventilasi tersebut nantinya harus dicat dengan cat tembok sesuai dengan yang ditetapkan oleh Direksi.

B4.4.4

TEMBOK-TEMBOK VENTILASI

B4.5 B4.5.1

PASANGAN BATA MERAH MORTAR Semua penembokan yang diletakkan di atas balok pondasi beton sampai 20 cm diatas bidang lantai harus dipakai mortar tiype M2. Untuk penembokan kamar mandi, toilet, tempat mencuci, dan sebagainya dipakai mortar tipe M2 sampai setinggi 150 cm di atas bidang lantai jika tidak dilakukan dengan cara lain untuk selebihnya dipakai mortar tipe m1. Penembokan harus dipilih dan dipasang dengan ukuran seperti pada gambar rencana juga mengenai tinggi dan tebalnya. Sebelum pemasangan bata merah harus dibasahi dahulu dengan air untuk menjamin pelekatan yang lebih baik antara mortar dan bata merah. Pasangan bata merah dan lainnya harus disusun dan diberi jarak minimal 1 cm antara bata merah yang satu dengan lainny. Penembokkan harus dilaksanakan pada keadaan cuaca yang baik, ataupun dengan perlindungan yang khusus dan tiap hari tidak diperbolehkan melaksanakan pasangan dengan tinggi melebihi 1 cm. Semua hubungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm agar daya pelekat antara mortar plesteran dan tembok dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.

B4.5.2

PEMASANGAN

B4.5.3

MENGOREK

B4.6 B4.6.1

PASANGAN BATU UMUM Batu-batu yang dipakai untuk pekerjaan pondasi dan sebagianya harus keras dengan ukuran yang sesuai tidak menunjukkan pelapukan ataupun retak. Pemasangan dari batu-batu tersebut harus rapi dan cocok sehinnga dapat menghasilkan pekerjaan yang sebaik-sebaiknya. Campuran yang dipakai untuk pondasi dan sebagainya kalau disyaratkan lain dapat dipakai campuran M3. Kecuali kalau disyaratkan lain misalnya untuk bangunan reservoir ataupun bangunan lain yang fungsinya hampir sama yang dipakai campuran

B4.6.2

MORTAR

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

M2. B5 PEKERJAAN LAIN-LAIN B5.1 B5.1.1 PEMASANGAN KACA MATERIAL Material yang harus dipakai dalam produksi pabrik yang terkenal dan mempunyai tebal 3 mm atau 5 mm seperti yang ditentukan oleh Petunjuk Direksi. Kaca-kaca yang akan dipasang mati ataupun tidak, bagian yang tajam harus dikelilingi kaca tersebut serta kepada kedua sisi permukaannya. Bahan-bahan untuk menambah kecuali celah antara kaca-kaca dengan rangka kayu halus yang bermutu tinggi dari supplier yang disetujui. Bahan-bahan tersebut diterima dalam keadaan baik dan tidak mengeras pada tempatnya. B5.1.2 PEMASANGAN KACA PADA RANGKA KAYU Celah-celah kayu yang akan digunakan untuk pemasangan harus dibersihkan, dipaku dan dicat satu lapis dengan minyak cat sebelum pemasangan kaca. Kaca dipotong sedikit lebih dari ukuran sebenarnya dan dijepit dengan lis kayu pada tempat yang benar memakai sekrup yang sesuai ukurannya. Celah antara kayu dengan kaca harus ditutup kembali dengan memakai dempul atau bahan yang sesuai untuk maksud tertentu. Kaca harus dipotong sesuai dengan yang dikehendaki panjangnya dengan mengurangi ukuran bersih 1 mm pada keempat sisinya kemudian baru disisipkan dan dipasang pada rangka. Pada pekerjaan tahap akhir kaca-kaca tersebut harus dibersihkan dan diganti atau diperbaiki kalau retak, pecah, cacad dan lainnya.

B5.1.3

PEMASANGAN RANGKA PADA RANGKA LOGAM PEMBERSIHAN PERBAIKAN PENGECATAN MATERIAL, KETENTUAN UMUM DAN

B5.1.4 B5.2 B5.2.1

Semua jenis material harus dari merk terkenal baik (Danapaint, ICI atau sejenisnya yang disetujui oleh Direksi). Semua cat penggunaannya harus sesuai dengan pedoman yang diberikan oleh pabrik pembuatnya dengan tenaga ahli yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Isi daripada cat yang akan dipakai dikeluarkan dan ditempatkan pada tempat tertentu serta diaduk sampai rata betul baik mengenai warna serta kekentalnya sebelum dipakai serta pada selang waktu tertentu pada saat dipakai.

B5.2.2

KETENTUAN KHUSUS

Untuk pekerjaan kayu, cat yang digunakan dari jenis synthetic resin. Untuk pekerjaan besi sebagai dasar digunakan dari jenis red oxide baru. Sedang untuk finishing digunakan dari jenis synthetic resin dan yang khusus diperuntukkan bagi jenis pekerjaan besi, untuk pekerjaan-pekerjaan besi pada reservoir-reservoir air hot deep galvanishing, cat-cat yang dipergunakan untuk tembok baik untuk sebelah luar atau dalam dari jenis emulsion paint yang terdiri dari alkyd resin. Penyedia barang/jasa melaksanakan sesuai dengan kontrak yaitu dua bulan sebelum pekerjaan pengecatan dimulai mengajukan kepada Direksi Pekerjaan semua material yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecatan dan dikoreksi, semua material tersebut harus disetujui oleh Direksi.

B5.2.3

DAFTAR BAHAN

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

B5.2.4 B5.2.5

PEMILIHAN WARNA PERSIAPAN

B5.2.6

PENGECETAN AKHIR

Semua warna ditentukan bersama-sama antara Direksi dengan Penyedia barang/jasa dari contoh-contoh yang diberikan supplier. Sebelum pengecetan dimulai, permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran dan debu. Semua permukaan yang akan dicat harus sudah dihaluskan terlebih dahulu dengan peralatan serta cara yang lazim dipergunakan. Persiapan kerja untuk kayu retak celah lubang harus diberbaiki dengan cara memotong, menambal, atau dengan cara lain yang disetujui. Lubang-lubang kecil harus diperbaiki dengan dicat atau tempat untuk menutupnya. Untuk lubang yang lebih besar harus ditutup dulu dengan kayu yang keras, dipotong dan diratakan dengan permukaan di sekitarnya sampai halus. Setelah pekerjaan pembersihan dari baja dilaksanakan, semua permukaannya harus dicat dua lapis dari jenis red oxide dengan tebal 30-35 mikron. Persiapan dari pekerjaan besi yang dicat dengan epoxy-paint segera setelah pembersihan dari pekerjaan besi, Upox calcium Plumbate Primer dari merek yang disetujui, tebal dari setiap pengecetan adalah 50 micron dan diberikan dua lapis. Sebelum lapisan dicat tersebut diberikan, permukaan besi harus diperiksa dan harus bersih dari segala kotoran dan debu. Pengecatan harus diperiksa setelah 24 jam dari pengecetan pertama. Persiapan dari pekerjaan pengecetan tembok adalah harus benarbenar kering dan pengecatan tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan dari Direksi. Semua cacat-cacat harus diperbaiki seperti pada bagian yang menonjol harus diratakan sedangkan bagian yang retak ataupun berlubang harus ditutup dengan plester dari jenis yang sesuai. Pecah yang harus diperbaiki dengan memotong sekeliling bagian yang pecah tersebut dan kemudian memboboknya sampai cacat tersebut tidak menampakkan bekas. Pengecatan akhir harus terdiri dari : a.Kayu (dicat) Dua lapis cat dari jenis synthetic resin adalah dasar yang memberikan permukaan yang mengkilat. b.Kayu (divernis) Dua lapis pernis dari synthetic resin adalah dasar yang memberikan permukaan yang mengkilat. c.Besi yang dilapisi dengan epoxy Dua lapis dari Opoxemuel yang dicampur dulu dengan upox hardener dengan perbandingan yang seperti diberikan pabrik pembuatnya dengan masing-masing tebalnya 40 microns. d.Besi Galvanized Tanpa pengecatan akhir, tembok-tembok kolom dan sebagainya. Dua lapis cat emulsion untuk sebelah dalam dari gedung dan tiga lapis untuk permukaan sebelah luar. Kayu dengan natural finishing harus rata, halus dan digosok dengan amril sehingga tidak ada cacat yang dapat merusak sifat asli dari kayu tersebut. Pada akhirnya lapisan terakhir diberikan untuk menutupi permukaannya. Semua bahan yang dipakai harus dengan persetujuan dengan Direksi.

B5.3

KAYU DENGAN NATURAL FINISHING

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

B5.4

TANDA-TANDA

Penyediaan barang/jasa harus menyiapkan dan memakai tenaga ahli untuk mengerjakan pekerjaan sebagai berikut: a.Menulis atau memberi nomor pintu di atas setiap plat kunci pada kedua sisi dari pintu-pintu tersebut. b.Menulis atau memberi nomor dari setiap kunci Perancahan untuk keperluan pengecatan harus dipersiapkan dan harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Hanya tenaga terampil dan asli dipakai untuk mengerjakan pemasangan kaca, pengecatan dsb. Harus ada kepala tukang kayu yang ahli yang mengawasi selama pekerjaan berlangsung. Sesudah pekerjaan selesai seluruhnya maka Penyediaan barang/jasa harus menyediakan sejumlah bahan yang tergantung dari warna setiap bahan yang akan digunakan apabila ada perbaikan-perbaikan yang diperlukan selama jangka waktu perawatan. Jumlah dari bahan tersebut sangat tergantung dari kuantitas setiap jenis pekerjaan dan akan ditentukan kemudian.

B5.5 B5.6

PERANCAHAN TENAGA KERJA

B5.7

PERSEDIAAN BAHAN UNTUK PEKERJAAN

B5.8 B5.8.1

SISTEM DRAINASE PENGGALIAN Penggalian parit untuk sistem drainase dan pembuangan air kotor harus merupakan garis lurus dengan kedalam, kemiringan yang ditunjukkan pada gambar rencana. Parit tersebut harus mempunyai lebar sehingga memungkinkan pekerja dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik karena ruang geraknya mencukupi. Tanah galian tidak diperolehkan ditimbun melebihi 50 cm pada sisi-sisi parit tersebut dan sisa-sisanya diberikan penahan dan sebagainya, jika diperlukan untuk menjaga penggalian tanah melebihi dari yang direncanakan maka harus ditutup dengan beton tumbuk atau beton lain sesuai dengan permintaan Direksi. Pada saat pelaksanaan tanah galian yang akan digunakan kembali untuk tanah timbun harus dijaga agar tanah tersebut bebas dari pengotoran yang dapat merusak mutu pekerjaan. Bagian bawah dari galian tanah harus menunjukkan daya dukung yang baik agar dapat mendukung beban yang akan bekerja di atasnya. Juga harus dihindari dari genangan air yang dapat mengganggu lancarnya pekerjaan. Jika digunakan pipa PVC untuk drainase seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana maka harus dipakai pipa PVC dari jenis serta merk yang disetujui oleh pabrik pembuatanya. Ukuran pipa beton maupun sambungannya harus sesuai dengan gambar rencana. Bentuk pipa harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Pipa harus lurus, dengan ukuran sesuai rencana, ujungnya tajam dan tidak rusak. b. Permukaanya harus menunjukkan sifat-sifat yang merata dan tanpa cacat berupa lubang-lubang atau retak-retak c. Pipa harus kering betul dan siap untuk dipasang Sambungan antara pipa yang satu dengan yang lain harus dilaksanakan dengan perbandingan campuran 1 pc : 3 psr

B5.8.2

PIPA PVC UNTUK DRAINASE PIPA BETON/BUIS BETON

B5.8.3

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

B5.8.4

LETAK PIPA DRAINASE

Setiap pipa harus diperhatikan secara seksama pada saat tiba di tempat pekerjaan. Pipa-pipa yang tidak sempurna tidak boleh dipakai dan harus dipisahkan. Pipa drainase harus diletakkan merupakan garis lurus dan dengan kemiringan seperti yang ditunjujjan pada gambar rencana. Perhatian khusus harus diberiakn agar penempatan pipa tersebut sesuai hasil yang direncanakan dengan menempatkan patok-patok tetap dan sebagainya. Tidak satupun yang boleh ditimbun selama belum diadakan pengecekan dan pengetesan. Tanah timbunan di bawah muka tanah asli dari pipa sampai kurang lebih 30 mm di atas harus dari material yang terpilih. Pemadatan harus dilaksanakan lapis demi lapis dan harus dilaksanakan dengan hati-hati supaya tidak merusak pipa. Setelah dirasa cukup maka sistem drainase harus di test terlebih dahulu untuk menguji apakah seluruh sistem bisa bekerja dengan baik. Test tersebut harus menunjukkan hasil yang baik dan tidak boleh menunjukkan hambatan, yang berarti kurang berfungsinya seluruh sistem dengan baik. Jika dipandang perlu oleh Direksi maka bagian yang cacat tersebut harus dibongkar dan diperbaharui dengan kerja dan atas biaya Penyediaan barang/jasa. Jika pipa-pipa dan sebagainya memotng jalan maka setelah pemasangannya berakhir bagian bangunan atau jalan yang kena pemotongan tersebut harus dikembalikan seperti semula. Kerusakan akibat pemasangan pipa dan sebagainya harus diperbaiki seperti sedia kala, dan segalanya biaya yang dikeluarkan akibat kerusakan tersebut menjadi tanggungan Penyediaan barang/jasa.

B5.8.5

PENIMBUNAN PARIT

B5.8.6

TEST SISTEM DRAINASE

B5.8.7

PEMBETULAN JALAN, LANTAN DAN SEBAGAINYA

B5.9

PAGAR DAN PINTU HALAMAN

Pagar dan pintu halaman harus dibuat dan dilaksanakan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana dan gambar detil. Pekerjaan tersebut harus rapi sehingga disamping berfungsi sebagai pelindung halaman juga untuk memperindah halaman.

B5.10 B5.10.1

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK LINGKUP PEKERJAAN Kalau ditentukan lain maka pekerjaan intalansi listrik meliputi penyediaan material peralatan serta tenaga untuk keperluan pemasangannya. Ketentuan dalam spesifikasi ini hanya bersifat umum sedangkan kalau diperlukan akan dibuat secara khusus pada buku ini, semua pemasangan dari instalasi listrik harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Ketentuan dari perusahaan Listrik Negara b. Standar-standar lain yang dipertanggungjawabkan. bisa digunakan dan dapat

B5.10.2

KETENTUAN DAN STANDAR

B5.10.3

KABEL-KABEL a.Umum Semua tipe kabel, kemampuannya serta ukurannya harus sesuai dengan yang diperuntukan , penyimpangan harus memenuhi standar-standar yang ada. Penyediaan barang/jasa harus menggunakan tenaga yang

b.Sambungan kabel

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

terampil/ahli dan jika perlu tenaga spesialis yang khusus yang didatangkan untuk keperluan tersebut. Penyediaan barang/jasa harus minta persetujuan dulu untuk memakai tenaga-tenaga tersebut. Jika sambungan dengan solder yang dipakai, maka harus dengan panas minimal 185 Celcius yang dipakai untuk menghasilkan hubungan yang baik. Semua hubungan tersebut kemudian dilindungi dengan memberikan isolasi-isolasi yang sesuai dengan keperluan tersebut. B5.10.4 UJUNG-UJUNG KABEL Sesudah dipotong, ujung-ujung kabel sebaiknya dijaga dengan cara tertentu agar air jangan sampai masuk sampai sambungan yang permanen selesai dibuat. Kabel-kabel yang ditanam langsung harus dipasang dengan kedalaman minimal 60 cm lapisan sebelah atas. Semua kabel harus diletakkan sedapat mungkin pada lapisan yang sama. Sebelum kabelkabel diletakkan, bagian bawah dari parit harus diratakan dan ditutup dengan lapisan pasir padat dengan tebal 7,5 cm kemudian ditutup dengan tebal lapisan yang sama setelah kabel-kabel diletakkan. Semua saluran kabel harus dibuat sesuai dengan gambar rencana kalau ditentukan pada gambar maka bisa dibuat dari pipa PVC dengan diameter minimal 100mm dengan tebal 2.2 mm atau seperti yang ditentukan oleh Direksi. Kalau saluran kabel dibuat dari pipa PVC maka di sekeliling pipa tersebut harus diisi dengan pasir halus tumbuk sampai 15 cm di bawah atau disekeliling pipa. Semua kabel harus dipasang dan ditarik melewati saluran dengan tangan. Semua pemasangan kabel harus rapi dan dipasang oleh tukang yang berpengalaman dan persilangan sedapat mungkin dihindari. Kabel yang menembus beton atau yang melalui pinggiran tertentu harus dilindungi dengan timang atau baja yang disediakan sendiri oleh Penyedia barang/jasa. Cara pemasangannya harus ada persetujuan dari Direksi. Penyedia barang/jasa harus memelihara catatan-catatan kabel dan menyiapkan gambar-gambar untuk memberikan detil secara teliti layout seluruh kabel ditambah potongan melintang dan lokasi kabel. Catatan-catatan asli dibuat satu copynya serta gambar-gambarnya diajukan Direksi untuk disetujui. Pemasangan katup, perlengkapan sambungan dan sebagainya harus mendapatkan pengawasan dan perhatian yang seksama terhadap kebersihan penopang dan sambungan seperti tersebut di atas mengenai perpipaan. Katup masuk bawah tanah yang terbuat dari besi yang dapat ditempa, harus cocok terhadap pipa pada posisi mendatar. Sedangkan porosnya ditempatkan secara tegak lurus. Kecuali bila arah pipa tidak mendatar. Semua pemasangan lampu penerangan harus dilaksankan sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar rencana dengan memperhatikan kode-kode yang ada. Penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan tersebut sesuai dengan ketentuan seperti pada gambar rencana baik mengenai model, kapasitas, kualitas, warna dan sebagainya. Bila ada kekurangan mengenai hal tersebut

B5.10.5

KABEL-KEBEL DI DALAM TANAH

B5.10.6

SALURAN / PIPA KABEL

B5.10.7

PERLINDUNGAN KABEL

B5.10.8

GAMBAR-GAMBAR

B5.10.9

PERLENGKAPAN SAMBUNGAN DAN ALAT-ALAT PENGATUR

B5.10.10

PEMASANGAN LAMPU-LAMPU PENERANGAN

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

dan terhadap ketidakjelasan terhadap apa yang ditunjukkan pada gambar, maka bisa dimintakan persetujuan Direksi untuk menetapkannya. B5.12 PANEL LISTRIK a.Jumlah dan jenis komponen panel listrik sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar b.Tebal pelat yang digunakan minimum 1,0 mm c.Bentuk panel listrik untuk panel utama dan panel tenaga, sebaliknya berdiri sendiridan untuk panel penerangan tebenam di dalam tembok, kecuali dinyatakan lain dalam gambar. d.Seluruh terminal untuk penyambungan ke luar harus ada di sisi sebelah atas panel kecuali stop kontak lantai. e.Terminal kabel masuk disesuaikan dengan kabel masuk. f.Kabel masuk dilengkapi dengan cable plug yang besarnya disesuaikan dengan ukuran kabel.

C. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KAYU Sebelum pekerjaan kayu dimulai maka Penyedia barang/jasa harus C1 PERSIAPAN mempersiapkan rencana kerja, material, serta peralatan yang lengkap untuk pekerjaan kayu tersebut, sehingga pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Semua pekerjaan konstruksi kayu yang belum tercakup dalam C2 ACUAN NORMATIF peraturan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam : a.Peraturan umum Bahan Bangunan di indonesia NI-3. b.Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia NI-5. C3 C3.1 KAYU MUTU KAYU Kalau tidak ditentukan lain, maka semua kayu yang digunakan untuk penyangga harus kayu dengan mutu A sesuai dengan PPKI. Semua kayu harus bebas dari getah-getah, cacat-cacat kayu seperti mata kayu, retak-retak, bengkok, dan sebagainya dan harus sudah mengalami proses pengeringan udara minimum 3 bulan. Kadar air dari semua kayu yang dipakai untuk pekerjaan harus lebih kecil atau sama dengan 15%, sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang kasar harus lebih kecil atau sama dengan 20%. Harus dijaga agar supaya kadar air tersebut konstant baik pada saat penyimpanan, pengerjaan, maupun sampai pada penyelesaian pekerjaan. Macam kayu yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan ini akan disebutkan atau ditentukan pada saat rapat penjelasan. Segera setelah kayu diterima di tempat pekerjaan, maka kayu-kayu ditumpuk agar tidak menyentuh tanah pada tempat-tempat yang disetujui Direksi. Kayu bundar disusun sedemikian rupa sehingga setiap batang mempunyai jarak tidak kurang dari 7,5 cm dari batang yang berdampingan. Papan disusun seperti batang bundar atau disusun tegak lurus

C3.2

KADAR AIR

C4 C5

MACAM-MACAM KAYU PENYIMPANAN KAYU

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

C6

UKURAN-UKURAN

C7

PERMUKAAN KAYU YANG TERBUKA

C8

PENYUSUTAN KAYU

C9

PABRIKASI

C10

PENGAWETAN DAN PENGECATAN KAYU

terhadap lapisan di bawahnya atau dipisahkan dengan tumpukan pada jarak tertentu untuk mencegah perubahan dari bentuk kayu. Kayu pada setiap lapisan harus dipisahkan dari kayu-kayu berdampingan dengan jarak horizontal 2,5 cm. Semua kayu yang disusun di tempat pekerjaan harus selalu dilindungi dengan baik dan bilan kayu-kayu itu menjadi rusak atau tidak sesuai untuk digunakan, maka kayu itu akan ditolak dan harus diganti oleh Penyedia barang/jasa atas tanggungannya. Ukuran-ukuran kayu harus sesuai dengan yang diisyaratkan kecuali penyimpangan-penyimpangan sedikit akibat pengergajian di perkebunan. Ukuran-ukuran yang menyimpang harus disesuaikan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana. Semua kayu yang pada penyelesaian akhir dibiarkan terbuka, misalnya pada pekerjaan meublair, pintu jendela dan sebagainya, permukaan harus dikerjakan kembali tidak ditentukan lain dalam spesifikasi ini. Semuanya kayu pada pekerjaan kontruksi kayu harus dibiarkan kasar dari pengergajian jika tidak ditentukan bahwa harus dikerjakan lagi. Persiapan, penyambungan, dan pemasangan dari pekerjaan kayu haru sedemikian rupa sehingga penyusutan pada bagian-bagian tertentu atau arah-arah tertentu harus tidak mempengaruhi dan bentuk terakhir dari pekerjaan dan tidak merusak bahan-bahan secara terus menurus. Penyedia barang/jasa harus menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan bagi persiapan pekerjaan pabrikasi juga termasuk penyedia semua plat-plat penyambung, sekrup-sekrup, paku dan lain sebagainya sehingga pekerjaan dapat dilakukan sebaik-baiknya sesuai dengan gambar rencana. Penyedia barang/jasa harus menyiapkan pula segala keperluan untuk pemasangan seperti perancah-perancah dan lain sebagainya, untuk mendukung dan memasang kontruksi tersebut pada tempat yang sesuai dengan gambar rencana. Direksi dapat memerintahkan untuk mengunakan bahan-bahan untuk mengawetkan kayu jika dipandang perlu, yang dapat berupa minyak pengawet kayu ataupun penggunaan ter. Semua sambungan pada ujung-ujung kayu perlu mendapat perhatian khusus dan pada penyelesaian pekerjaan, minyak pengawet kayu harus dituangkan pada sambungan-sambungan. Semua bagian-bagian yang diminyaki harus diselesaikan dahulu sebelum mulai pekerjaan pengecetan dan tidak ada satu bagian pun yang diminyaki selama atau segera setelah hujan atau selama permukaan kayu masih basah. Diperlukan sekurang-kurangnya 48 jam berselang setiap penggunaan minyak pada bagian yang sama. Jika digunakan ter untuk mengawetkan kayu maka bagian kayu tersebut harus kering dulu sebelum dipasang untuk bagian-bagian yang nantinya tidak tertutup oleh lapisan tanah dan sebagainya bisa dilaksanakan pengeteran setelah bangunan terpasang. Setelah pengolahan bagian-bagian kayu dengan minyak-minyak pengawet kayu maka dapat dilapisi dengan satu lapisan menie atau bahan lain yang telah disetujui. Setelah lapisan menie maka harus diplamur dan setelah digosok dengan amplas dilapisi dengan tiga lapis cat yang disetujui mutunya. Semua sambungan dan bagian lain yang tidak dapat dicapai setelah pemasangan kayu kontruksi, harus terlebih dahulu diberi menie 2 kali sebelum pemasangan.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Tidak diperkenankan mencat selama permukaan kayu terpengaruh oleh air hujan atau selama permukaan kayu atau besi masih basah. Setelah sekurang-kurangnya 24 jam baru lapisan cat yang berikut dapat diberikan dan setiap lapisan cat harus kering betul sebelum yang berikutnya diberikan. D. SPESIFIKASI TEKNIS UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR D1 D1.1 UMUM RUANG LINGKUP Spesifikasi ini bagian dari kontrak yang merupakan syarat-syarat untuk unit paket instalasi pengolahan air (IPA), material, pabrikasi dan pemasangan pekerjaan konstruksi. Pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah : a. Merencanakan secara rinci proses pengolahan & konstruksi lengkap sesuai kebutuhan terkait kuantitas dan kualitas air baku yang datanya telah disediakan oleh pengguna barang/jasa. b. Kapasitas IPA paket yang ditawarkan maksimum 50 l/det, bila lebih besar dari 50 l/det. Maka ditawarkan secara modular. c. Pemenang lelang harus memeriksa dan menganalisis ulang kualitas air baku. d. Pengadaan unit paket IPA yang terdiri dari bahan-bahan yang dilindungi dengan anti karat dan perlengkapan-perlengkapannya. e. Disarankan untuk mengasuransikan unit paket IPA selama transportasi dari pabrik ke lokasi proyek. f. Pengadaan dan pemasangan instalasi perpipaan unit paket IPA, peralatan listrik (kabel-kabel), valve dan lain-lain. g. Trial run dan commisioning sampai dengan hasil produksi memenuhi standar kualitas air minum yang termasuk di dalamnya pemeriksaan hasil kualitas air baku dan air olahan di laboratorium selama masa uji coba. h. Jaminan (guarantee) bahwa unit paket IPA ini mampu mengolah air baku menjadi air minum yang memenuhi standar kualitas air minum sesuai Permenkes RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Kualitas Air Minum.

D1.2

ACUAN NORMATIF SNI 06-0112-1987, SNI 06-0162-1987, SNI 07-0071-1987, SNI 07-2295-1988, SNI 07-2225-1991, SNI 05-0141.2-1996, SNI 04-0225-2000, SNI 06-0084-2002, RSNI 19-6774-2002, SNI 19-6775-2002 Pipa polister serat gelas untuk saluran air bertekanan dan saluran air buangan. Pipa PVC untuk saluran air buangan di dalam dan di luar bangunan. Mutu dan cara uji baja siku sama kaki bertepi bulat canai panas hasil reroling. Sambuangan profil dengan profil menggunakan sistem las atau baut. Pipa baja saluran air. Untuk kerja pompa sentrifugal. Persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) Pipa PVC untuk saluran air minum. Tata cara perencanaan paket instalasi pengelolahan air (IPA) Tata cara pengoperasian dan Pemeliharaan Unit Paket IPA Kapasitas 5

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

lpd Ke atas. RSNI 1906773-2004 D1.3 D1.4 TENAGA AHLI SERTIFIKASI INSPEKSI TEKNIS Sebagai revisi SNI 19-6773-2002, Spesifikasi Unit Paket Instalasi Pengolahan Air Konstruksi Baja. Tenaga ahli yang terlibat dalam paket Pekerjaan ini haruslah sesuai dengan tenaga ahli yang diperisyaratkan dalam Dokumen Pengadaan. IPA Paket harus memiliki sertifikat Inspeksi Teknis yang dikeluarkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum Departemen Pekerjaan Umum, atau lembaga yang terakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional). Peserta pelelangan harus melampirkan gambar beserta brosur asli dari pabrikasi dalam dokumen penawarannya, yang menggambarkan ukuran dan spesifikasi teknis dari unit paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang ditawarkan. Penyedia barang/jasa harus menjamin keselamatan dan kesehatan para pekerja maupun masyarakat sekeliling workshop dan lokasi pemasangan mengikuti peraturan keselamatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, antara lain : a.Lokasi pemasangan harus diberi pagar/jaring untuk mencegah benda-benda jatuh yang bisa menyebabkan jatuhnya korban. b.Dibuat jeruji sementara di tempat yang beresiko tinggi orang dapat jatuh. c.Menjaga keamanan hal-hal yang berhubungan dengan listrik. D1.7 RENCANA KERJA / TIME SCHEDULE Segera setelah Surat Perintah Kerja diterbitkan, penyedia barang/jasa harus menyerahkan rencana kerja (time schedule) untuk disetujui direksi. Penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan mengubah rencana kerja tanpa persetujuan pengguna barang/jasa. Jika kemajuan pekerjaan tidak sesuai dengan time schedule, maka pengguna barang/jasa untuk meninjau kembali jadwal yang ada. D1.8 GAMBAR PELAKSANAAN / SHOP DRAWING Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, penyediaan barang/jasa harus menyerakan shop drawing kepada direksi. Shop drawing harus dapat memberikan informasi yang lengkap mengenai komponenkomponen yang ada dalam suatu instalansi, meliputi lokasi, tipe, ukkuran-ukuran baut dan pekerjaan pengelasan, yang seluruhnya harus disediakan oleh Penyediaan barang/jasa sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan. Shop drawing harus dibuat sesuai kondisi yang ada dalam pelaksanaan pekerjaannya yang dibuat secara efektif dan ekonomis. Simbol-simbol pengelasan yang digunakan pada shop drawing harus sesuai dengan ISO 2553. Selama waktu yang ditentukan di dalam time schedule, penyediaan barang/jasa harus mengajukan shop drawing untuk disetujui oleh pengguna barang/jasa. Gambar yang disetujui akan ditanda tangani atau ditandai oleh pengguna barang/jasa. Setiap shop drwing yang tidak disetujui oleh pengguna barang/jasa, harus segera diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa sesuai dengan keinginan pengguna barang/jasa dan harus segera diserahkan

D1.5

DOKUMEN GAMBAR

D1.6

KESELAMATAN KERJA

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

kembali. Penyedia barang/jasa bertanggung jawab terhadap kesalahan atau kelalaian dalam shop drawing. DI.9 LOKASI INSTALANSI Penyedia barang/jasa harus memeriksa rute transportasi dari workshop ke lokasi pemasangan dan melaporkan kepada pengguna barang/jasa unit-unit apa saja yang membutuhkan perubahan ukuran dan juga unit-unit yang akan dimodifikasikan jika ada. Penyedia barang/jasa dapat memanfaatkan fasilitas listrik dan air yang ada di lokasi dan untuk semua ini penyedia barang/jasa harus membayar kepada pihak PDAM atau pihak yang terkai dan apabila tidak ada fasilitas tesebut maka Penyediaan barang/jasa harus sudah memperhitungkan dan membiayai sendiri semua pengeluaran tersebut. Setelah pekerjaan selesai, penyediaan barang/jasa harus membenahi semua perlengkapannya dan loksi proyek harus bersih dan siap untuk digunakan sesuai dengan keinginan pengguna barang/jasa. Secara garis besar Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) ini harus memenuhi beberapa kriteria secara umum sebagai berikut : a. Perlu diperlihatkan kekuatan, umur dan kesesuaian jenis material bahan instalasi pengolah Air di lapangan terhadap kualitas air baku dan atau lokasi daerah. b. Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) harus memiliki kapasitas Q..... l/det (sesuai kebutuhan) c. Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) harus mampu mengolah air baku dari sumber air dengan kualitas air baku yang ada (Pengguna barang/jasa melampirkan hasil uji laboratorium atas kualitas air baku yang mewakili musim hujan dan kemarau). Pemilihan lokasi air baku harus mempunyai kualitas sesuai Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2000. d. Kualitas air hasil pengolah Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) harus dapat memenuhi standar kualitas air minum Indonesia sesuai Permenkes RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Kualitas Air Minum. e. Harus dipasang di atas tanah yang stabil, bila kondisi tidak memungkinkan wajib diberi pondasi khusus sesuai kebutuhan untuk menopang bangunan Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA). f. Harus dioperasikan secara mudah, tidak memerlukan penanganan operasi oleh tenaga ahli dengan ketrampilan khusus / pendidikan khusus yang tinggi. g. Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) ini harus terdiri dari unit untuk pengolahan koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi, terbuat dari bahan-bahan yang dilindungi anti karat, mudah dipasang, mudah untuk dikontrol dan mudah pemeliharaannya. h. Permukaan bagian luar dan dalam tidak cacat dan kedap air. i. Tidak memerlukan areal yang terlalu luas dan mudah dipindahpindahkan. Perletakan unit-unit tersebut harus disetujui oleh pengguna barang/jasa untuk dapat disesuaikan dengan perencanaan pada tahap-tahap berikutnya. j. Hendaknya menggunakan perlengkapan-perlengkapan yang memerlukan energi listrik sesedikit mungkin sehingga biaya

D2

KRITERIA UMUM UNIT PAKET INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA)

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

operasi tidak mahal (hemat energi). k. Zat-zat kimia yang diperlukan untuk pengolahan air tersebut harus mudah didapatkan di pasaran dalam negeri dan harganya relatif murah. l. Diharuskan untuk mengikuti ketentuan-ketentuan Pemerintah dalam pengadaan/pemakaian bahan-bahan bangunan produksi dalam negeri, kecuali beberapa bagian yang memang belum dapat diproduksi dalam negeri. m. Perlengkapan-perlengkapan tersebut hendaknya sesuai dengan standarisasi yang ada sehingga mudah diperluas atau diperbaiki, suku cadang diusahakan untuk mudah didapatkan dipasaran dalam negeri. n. Untuk memberikan hasil yang sebaik-baiknya, maka harus ada jaminan/garansi dari Pabrikan, bahwa Unit Paket Instalasi Pengolahan (IPA) tersebut berjalan dengan baik dengan kualitas pengolahan air sesuai dengan yang diharapkan, minimal 2 (dua) tahun sejak Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) tersebut dioperasikan. D3 Bangunan-bangunan/unit-unit pengolahan yang ada dalam Unit Paket Instalasi Pengolahan Air (IPA) tersebut minimum memiliki 2 unit/kompartemen dalam satu paket (agar terjamin kontinuitas pengaliran pada saat ada perbaikan pada salah satu unit) yang antara lain terdiri dari: Tabel 5-5 Proses pengolahan Komponen Jenis Komponen Utama 1) Unit pengambil air baku 1) Air Permukaan, Air Tanah 2) Pengukur aliran Air 2) Ambang tajam, turbin, elektromagnetik dan ultrasonik 3) Pembubuh larutan kimia 3) Pompa dosing 4) Mixer 4) Mekanis, hidrolis, in line dan kompresor; 5) Koagulasi 5) Hidrolis, mekanis dan dynamic 6) Flokulasi 6) Hidrolis, mekanis dan dynamic mixer, sludge blanket 7) Sedimentasi/klarifikasi 7) Gravitasi, floating, sludge blanket 8) Filtrasi 8) Saringan pasir cepat media tunggal atau ganda 9) Reverse Osmosis 9) Membran 10) 2 Desinfeksi 10) Pompa dosing PROSES PENGOLAHAN

No 1

Komponen Penunjang (pilihan) 1) Penampung

1) 2)

Reservoir (Plat Baja) Ketebalan plat sesuai dengan kapasitas IPA kotak Lantai : 8 mm Dinding : 8 mm Atap : 4 mm

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

D3.1

AIR BAKU

Air baku harus memiliki kualitas sebagai berikut : a. Kekeruhan lebih kecil dari 600 NTU atau 400 mg/L. b. Dalam hal kandungan kekeruahan melebihi dari 600 NTU maka ke dalam paket pekerjaan perlu dilengkapi pengolahan pendahaluan (prasedimentasi) c. Kandungan warna asli (appearent colour) tidak melebihi dari 100 Pt Co dan warna sementara mengikuti kekeruhan air beku d. BOD, maksimum 2 mg/L, SNI 06-2503-1991 Metode Pengujian Kadar Kebutuhan Oksigen Biokimia dalam air e. COD, maksimum 10 mg/L, SNI 06-2504-1991 Metode Pengujian kadar Kebutuhan Oksigen dalam air dengan alat Reflux tertutup f. Total Disolved Solid (TDS), maksimum 400 mg/L, SNI 06-2413-2002 Metode Pengujian Kadar padatan dalam sungai g. Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2000 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air h. Dalam hal air sungai daerah tertentu mempunyai kandungan warna, besi dan atau bahan organik melebihi syarat tersebut di atas tetapi kekeruhan rendah (< 50 NTU) maka digunakan IPA sistem DAF (Dissolved Air Flotation) atau sistem lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.

D3.2 D3.2.1 D3.2.2

UNIT KOAGULASI (PENGADUK CEPAT) FUNGSI BENTUK Untuk mencampur bahan kimia yang akan bereaksi dengan air baku membentuk partikel koloid yang disebut flok. Bentuk unit pengadukan cepat dapat tersiri atas : a.Type Hidrolis 1. Dalam pipa, dengan menggunakan kecepatan pengairan sebagai sumber energi untuk pengadukan 2. Statice Mixer, merupakan peralatan khusus yang dipasang pada pipa untuk mempercepat proses pengadukan. Prinsip kerja peralatan ini adalah memecah dan memutar aliran sehingga gradien kecepatan menjadi lebih besar. 3. Terjunan, memanfaatkan energi yang terjadi dari tinggi terjunan air. b.Type Mekanis Pengadukan cepat tipe mekanis terdiri atas : impeller, turbin, impeller paaddle dan impeller propeller.

D.3.2.3

UKURAN

Ukuran unit koagulasi (kuagulator) harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 19-6774-2002, Tata cara perencanaan paket unit IPA a. Untuk tipe pangadukan dalam pipa dapat digunakan pipa GIP dengan diameter yang disesuaikan dengan kapasitas IPA yang dibuat. b. Jarak pembubuh sampai bak penampungan antara 5 20 m. c. Ukuran untuk Static Mixer disesuaikan dengan diameter pipa transmisi serta kriteria untuk gradien kecepatan.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

d. Untuk terjunan air, tinggi terjunan sekurang-kurangnya 50 cm untuk mendapatkan gradien kecepatan yang memenuhi persyaratan. e. Untuk tipe mekanis kebutuhan daya untuk motor penggerak harus diperhitngkan agar dapat diperoleh nilai gradien kecepatan yang diisyaratkan. D.3.2.4 KINERJA Unit Koagulasi bekerja dengan baik : a. PH Air Baku antara 5 11 (tergantung dari jenis koagulan yang digunakan (misalnya : alum 5-7, garam besi 5-11, PAC 6-9) b. Energi untuk pencampuran dapat menghasilkan gradien kecepatan G > 750/det, GTd 104 - 105, sesuai dengan SNI 19-67742002, tata cara`perencanaan paket unit IPA c. Waktu detensi 1 3 detik, sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA d. Untuk stabilitas aliran, dicek dengan bilangan Reynold Nre > 10.000, sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA e. Bentuk dan ukuran peralatan pengaduk cepat disesuaikan dengan teknologi IPA paket yang ditawarkan namun mampu menghasilkan kinerja sebagaimana ditetapkan dalam butir. Pelat harus dapat menahan tekanan kerja nominal 10 g/cm2.

D.3.2.5 D3.3 D3.3.1

KEKUATAN STRUKTUR

UNIT FLOKULASI (PENGADUKAN LAMBAT) FUNGSI Untuk membentuk flok-flok yang merupakan penggabungan partikel tidak stabil setelah pembubuhan koagulan dan pengadukan pada proses koagulasi sehingga terbentuk flok yang mudah mengendap. Bentuk unit flokulasi dibuat nilai gradien kecepatan menurun dari 80/det sampai 20/det. Dasar setiap bak dibuat sludge hopper dilengkapi pipa pembuangan Lumpur. Ukuran panjang, lebar atau diameter serta tinggi unit flokulasi (flokulator) harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 196774-2002, Tata cara perencanaan paket unit IPA. Ukuran bak flokulasi diperhitungkan terhadap debit pengolahan dan waktu retensi selama 40 20 menit, sesuai dengan SNI 19-6774-2002, Tata cara perencanaan paket unit IPA Bila menggunakan sistem sludge blanket dimana unit flokulasi dan sendimentasi menjadi satu maka penurunan nilai gradien kecepatan berkurang secara gradual dari 70 /det sampai 20/det dengan aliran dari down flow menjadi up flow.

D3.3.2

BENTUK

D3.3.3

UKURAN

D3.3.4

KINERJA

Untuk mendapatkan hasil flokulasi yang baik maka kondisi pengaliran harus dapat diatur sehingga flok-flok yang sudah terbentuk tidak pecah kembali. Faktor yang sangat berpengaruh adalah : a.Waktu kontak (td) : 40 -20 menit, sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA b.Gradien Kecepatan (G) : 80 20 / det, sesuai dengan SNI 19-67742002, tata cara perencanaan paket unit IPA

D3.3.5

STRUKTUR BANGUNAN

Seluruh bangunan terletak di atas permukaan tanah di atas pondasi beton bertulang K-225. Untuk jenis tanah lembek (P tanah < 5) maka

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

pondasi dibuat di atas cerucuk /minipile/pile sesuai perhitungan pondasi. D3.3.6 PEKERJAAN MEKANIKAL Pekerjaan pemasangan pipa-pipa pembuangan Lumpur harus terbuat dari pipa baja yang sudah di las dari pabrik sehingga dijamin tidak bocor. Untuk diameter > 40 mm, peralatan pipa harus tahan terhadap tekanan kerja maksimal 12 bar.

D3.4 D3.4.1 D3.4.2

UNIT SENDIMENTASI FUNGSI BENTUK Untuk memisahkan flok yang sudah terbentuk dari unit flokulasi sehingga mudah dibuang. Bak sendimentasi terbuat dari plat baja yang telah di- sand blasting dan dilapisi dengan epoxy Unit sendimentasi mempunyai 2 bentuk dinding yaitu : a) Dinding rata Pelat IPA dengan dinding rata mempunyai ketebalan dinding yang berbeda dan tergantung pada kapasitas IPAnya. b) Dinding corrugated Pelat IPA dengan dinding corrugated mempunyai ketebalan dinding yang sama untuk kapasitas IPA 1L/detik 50 L/detik. Bentuk pengendapan pada unit sedimentasi ada 2 (dua) macam yaitu: a) Bentuk Pelat Tinggi tegak pelat pengendapan disesuaikan dengan kapasitas IPA dan bentuk dinding rata/ corrugated, sesuai Tabel 5-7. Lebar pelat disesuaikan dengan lebar bak pengendapan, jarak antar pelat dan kemiringan sesuai dengan SNI 19-6774-2002, Tata cara perencanaan paket unit IPA. Tabel 5-6 NO 1 2 3 4 5 Tabel 5-7 Kapasitas IPA (L/detik) 1 5 10 20 50 Tinggi bebas di unit Sedimentasi dan kapasitas IPA Kapasitas IPA Tinggi bebas di unit (L/detik) 1 5 10 20 50 Sedimentasin(Cm) 15 20 20 25 30

Tinggi tegak pelat pengendap dan kapasitas IPA Tinggi tegak pelat Pengedapan dinding Corrugated (Cm) 80 80 80 80 80

No

1 2 3 4 5

Tinggi tegak pelat pengedap Dinding rata (Cm) Bentuk Kotak Bentuk Bulat/Konus 60 150-200 80 240-300 80 350-400 90 450-500 100 540-600

b)Bentuk tabung pengendapan (Tube Settler) Selain bentuk pelat, pada unit sedimentasi dapat juga digunakan

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

tube settler dengan ketentuan lebar tube disesuaikan dengan lebar bak pengendapan, jarak antar pelat dan kemiringan sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA. Bentuk tube settler yang digunakan: segi-enam, segi-delapan dan NRe < 500. Diameter tube setller tergantung pada besarnya kapasitas IPA seperti pada Tabel berikut, Tabel 5-6 NO 1 2 3 D3.4.3 UKURAN Tinggi bebas di unit Sedimentasi dan kapasitas IPA Kapasitas IPA (L/detik) 1-10 20 50 Diameter Tube Setller (Cm) 2,50 3,0 3,50

Ukuran panjang, lebar atau diameter serta tinggi unit sedimentasi harus sesuai dengan perhitungan berdasarkan SNI 19-6774-2002, Tata cara perencanaan paket unit IPA. Dimensi bak pengendapan dihitung berdasarkan kriteria beban permukaan yang berkisar antara 2,5-6 m3/m2/jam, dengan jarak antara pelat 2,5 5 cm. Sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA

D3.4.4

KINERJA

Untuk mendapatkan hasil sendimentasi yang baikl maka kondisi pengaliran harus dapat diatur sehingga flok-flok yang sudah terbentuk tidak pecah kembali dan dapat mengendap semaksimal mungkin. Faktor yang sangat berpengaruh (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA) adalah : a.Beban permukaan b.Waktu detensi (td) c.Kecepatan hidrolis d.Nilai Reynolds e.Nilai Froude f.Beban pelimpahan 1- 4 m/m2/jam > 25 menit < 0,0075 m/det < 500 > 10-5 6,2 11,5 m3/jam

Apabila menggunakan sistem sludge blanket hopper bottom faktor Yang mempengaruhi adalah sebagai berikut : a.Beban permukaan b.Waktu detensi (td) c.Kecepatan hidrolis D3.5 UNIT FILTRASI (PENYARINGAN) 48 72 m/hari 40 80 menit < 0,0075 m/det

Terbuat dari plat baja yang dilapisi dengan sand blasting dan epoxy, dengan ketebalan sesuai tabel 5-6. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan saringan pasir campuran (mixed media) ataupun saringan yang terdiri dari single layer media. Jenis pengaliran cepat (high rate filtration) dengan menggunakan mixed media antrasit dan pasir maka kriteria disainnya adalah :

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Tabel 5-9 DUAL MEDIA An trasit o Ketebalan lapisan (400-500) mm o Ukuran efektif (1.2-1.8) mm o Koefisien keseragaman 1,5 Pasir Silikan o Ketebalan lapisan (300-600) mm o Ukuran efektif (0,3-0,7) mm o Koefesien keseragaman 1.2-1,4

Media Filter SINGLE MEDIA

Pasir Silikan o Ketebalan lapisan (0,5-0,75)m o Ukuran efektif (0,4-1,0) mm o Koefisien keseragaman <1,5

Media pasir untuk filter menggunakan media pasir sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA. Ketebalan media penyangga (kerikil) adalah (5-20) cm (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA) : a.Diameter kerikil = (2 65) mm b.Kecepatan filtrasi = (6 11)m/jam c.Kecepatan pencucian filter = (36 50) m/jam Sistem pencucian boleh dilakukan dengan sistem pemompaan backwash maupun dengan sistem gravitasi saling mencuci (inter filter backwash) dengan persyaratan umum yaitu tersedianya kontrol head loss atau driving head sebesar 3 ft s/d 15 ft (0,91 m s/d 4,57). Pengaturan debit yang masuk dan keluar dari unit filtrasi harus dapat diatur dengan mudah dan hasil pengolahan dapat dilihat melalui meter aliran/ flow meter yang sudah termasuk dalam pekerjaan ini.

D3.6 D3.6.1 D3.6.2

SLUDGE DRYING BED (PENGERING LUMPUR) DEFINISI Sludge adalah lumpur yang merupakan hasil sisa proses dalam IPA Paket yang bisa berasal dari proses sedimentasi maupun filtrasi KRITERIA PERENCANAAN UNIT SLUDGE DRYING BED Nilai 2 P = 6-30 m; L = 6 m 20 30 cm >0,75 m/det Pipa besi / plastik Minimum 17 diatas permukaan >100 m -Bak pembagi aliran -Splash plates (untuk meratakan lumpur)

Kriteria BED Jumlah bed minum Ukuran sel (bed) Ketebalan lapisan lumpur Kecepatan alir lumpur dalam pipa Jenis pipa pengalir lumpur Peretakan pipa pengalir Jarak unit dari permukiman Perlengkapan tambahan

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

KERIKIL Kedalaman Total Pemasangan Peletakan Ukuran Kualitas PASIR Tebal lapisan pasir Ukuran partikel UC Pasir ES Pasir Jenis pasir Kualitas UNDERDRAIN Kemiringan pipa perforasi Jarak antara pipa perforasi Pemasangan Bahan Kekuatan D3.7 Baku Mutu Air Minum

6 diatas pipa underdrain paling atas 2 atau lebih lapisan Top 3 dari partikel kerikil 1/8 Dinilai dengan baik untuk tingkat permukaan 23 30 cm 0,8 1,6 mm <4,0 0,3 0,75 mm Pasir kasar yang bersih dan sudah dicuci Dinilai dengan baik untuk tingkat permukaan 1% 2,5 6 m Dengan sambungan terbuka -Bahan dengan kekuatan yang cukup -Bahan tahan karat Dapat menahan kerikil Baku mutu dari air yang dihasilkan harus memenuhi kualitas sesuai dengan Permenkes RI No 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Kualitas Air Minum, dengan paremeter inti sebagai berikut: a.Tidak berbau b.Tidak berasa c.Warna d.Kekeruhan maksimum e.pH 15 PtCo 5 NTU 6,5 8,5

secara umum kriteria perencanaan dapat dilihat pada tabel berikut : TABEL 5-10Kriteria Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Untuk Air Non Gambut NO 1 SNI 19-6774-2002 Satuan

URAIAN KOAGULASI (Pengaduk Cepat) a.Tipe/jenis b.Waktu Pengadukan c.Nilai Gradien d.Kecepatan FLOKULASI (Pengaduk Lambat) a.Tipe/jenis b.Waktu pengadukan c.Nilai Gradien

Nilai

detik detik -1 m/detik

Statik Mixer/hidrolis 1-5 >750 2,4-4 Hidrolis/mekanis 15-40 100-20

menit detik -1

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

SEDIMENTASI (Bak Pengendap) a.Tipe/jenis Aliran horisontal & vertikal b.Beban permukaan m/jam 2,5-6 Alur Pengendapan a.Kemiringan tube settler 45-60 b.Diameter tube settler cm 2,5-5 c.Waktu Detensi menit >25 d.Bilangan Froude <500 e.Bilangan Reynolds >10 5 f.Kedalaman zona (sedimentasi) m 22,3-3 Pelimpah a.Tipe/jenis Gutter b.Pengurasan lumpur Hidrostatik 4 FILTRASI a.Tipe/jenis Gravitasi/bertekanan b.Kecepatan filtrasi (aliran) m/jam 6-11 c.Sistem pencucian Backwash (tanpa blower) d.Kecepatan pencucian m/jam 36-50 m/jam Media Pasir tebal cm 30-60 ES mm 0,3-0,7 UC mm 1,2-1,4 Media Kerikil Tebal cm 20-30 Sumber.SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA TABEL 5-11 NO 1 Kriteria Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Untuk Air Non Gambut Untuk Sistem Sludge Blanket SNI 19-6774-2002 URAIAN Satuan Nilai KOAGULASI (Pengaduk Cepat) Tipe/jenis Statik Mixer/hidrolis Waktu Pengadukan detik 1-5 -1 Nilai Gradien detik >600 Kecepatan m/detik 2,4-4 FLOKULASI (Pengaduk Lambat) Tipe/jenis Hidrolis/mekanis Waktu pengadukan menit 15-40 Nilai Gradien detik -1 70-20 Menurun secara gradual SEDIMENTASI (Bak Pengendap) Tipe/jenis Sludge Blanket Beban permukaan m3/m2/jam 2,5-6 Alur Pengendapan Tipe/Jenis Hopper Bottom

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Kemiringan Hooper Diameter Hooper Bawah Diameter Hooper Atas Waktu Detensi Bilangan Froude Bilangan Reynolds Kedalaman zona (sedimentasi) Pelimpah Tipe/jenis Pengurasan lumpur FILTRASI Tipe/jenis Kecepatan filtrasi (aliran) Sistem pencucian Kecepatan pencucian Media Pasir tebal ES UC Media Kerikil Tebal

derajat m m menit menit m

60 Sesuai kapasitas IPA Sesuai kapasitas IPA >25 <500 >10 3-5 Gutter Hidrolis Gravitasi/bertekanan 5-8 Self Backwash 15 - 24 30-65 0,3-0,7 1,2-1,4 20-30

m /m /jam m/jam cm mm mm cm

TABEL 5-12 NO 1 2 3 4 5 6

7 8 9 10

Kriteria Perencanaan Unit IPA Sistem DAF (Dissolve Air Flotation) Untuk Air Gambut SNI 19-6774-2002 URAIAN Satuan Nilai Kecepatan vertikal m/jam 40-100 Kecepatan horisontal kontrak m/jam 20-100 Beban permukaan FLOTASI m/jam 4-12 Kedalaman M 1-3 Waktu tinggal (td) Menit 10-20 Pengatur muka air Tipe Weir gate 3 2 Beban pelimpah M /m /jam 30-50 Kandungan udara jenih % 10-15 Pelimpah air diatur Penyapu lumpur Mekanisme dengan skimmer Periode penyapuan kontinyu Sumber: SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA

D4

BAHAN DAN PERALATAN

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

D4.1

PELAT BAJA

Pelat Baja harus memenuhi ketentuan berikut: a) pelat baja Mild Steel SS-400 / ASTM 36, harus dibersihkan dengan pasir bertekanan sesuai ketentuan yang berlaku b) Pelat baja harus diberi pelapisan, Pelapisan dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1)Pelapisan bagian dalam Pelapisan ini menggunakan jenis epoxy yang diperuntunkan untuk air minum (food Grade) dengan ketebalan lapisan epoxy, minimal 100 mikron. 2)Pelapisan bagian luar a) Pelapisan yang digunakan adalah cat dasar zinchromat dengan ketebalan 50 mikron b) Pelapisan akhir (Finished coat) menggunakan email coat dengan ketebalan 50 mikron dan diwarnai biru. Ketebalan dari pelat baja dapat dilihat pada tabel 5-13. No Kapasitas IPA (L/detik) Ketebalan pelat IPA dinding Rata (mm) Bentuk Bentuk Kotak Bulat/ Konus 4 4 6 6 6 6 8 6 Minimal 10 8 Ketebalan pelat IPA Dinding corrugated (mm)

1 2 3 4 5 D4.4 PERPIPAAN DAN PERLENGKAPAN

1 5 10 20 50

5 5 5 5 5

Perpipaan dan Perlengkapan yang digunakan : a) Pipa PVC, harus sesuai SNI 06-0084-2002 tentang Pipa PVC untuk saluran air minum, SNI 06-0162-1987 tentang Pipa PVC untuk saluran air buangan di dalam dan diluar bangunan. b) Pipa baja saluran air, harus sesuai SNI 07-2225-1991 dan harus di finished print; c) Katup terdiri dari : (1) Butterfly velve Butterfly valve harus digunakan untuk mengatur debit. Untuk ukuran butterfly valve > 100 mm, harus menggunakan 2 piringan (flens) (2) Gate valve Gate valve sebagai isolating valve, harus memenuhi ketentuan: Dilengkapi cincin penutup (seal) anti bocor.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

(3) Check valve D4.5 TANGKI PEMBUBUHAN DAN PENGADUK PERALATAN PELENGKAP Tangki pembubuhan dan pengaduk dari fiberglass atau sejenisnya yang tahan terhadap larutan kimia. Dimensi, kapasitas dan bentuk sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA a)Pompa air baku dengan ketentuan sebagai berikut (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA): (1)Pompa air baku harus dipilih dari jenis submersible, centrifugal dan yang tidak mudah tersumbat (non clogging) (2)Bila menggunakan pompa centrifugal harus memperhitungkan jarak dari pompa terhadap muka air terendah (net positif suction head) (3)Pompa air baku sampai head 30 m harus mempunyai impeller tunggal (single stage) (4)Bearing pompa menggunakan pelumas (lubrication water) (5)Elektromotor yang dapat dipakai dalam air dengan ketentuan sebagai berikut itu: a) Dapat dioperasikan dengan daya yang tersedia 220/380 volt, 3 phase, 50 Hz; atau sesuai daya PLN b) Ple : 2 atau 4 pole; c) Putaran maksimal 2900 rpm; d) Mesin listrik minimal 5 HP dengan starting sistem Start Delta dan mampu bekerja selama 15 jam per hari dengan suhu lingkungan (ambient temperatur) 500C, khusus untuk pompa submerbsible ambient temperatur maksimum 220C. (6)Bahan pompa air baku terdiri dari: a)Casing terbuat dari cast iron; b)Kipas (Impeller) pompa terbuat dari stainless steel, high crome steel, cast iron special dan bronze; c)As pompa (shaft) terbuat dari stainless steel; (7)Perlengkapan pompa air baku terdiri atas: a)Satu set pressure gauge, 0,50 -5kg/cm2; b)Perlengkapan pompa air baku ada 2 tipe yaitu; 1.Tipe 1, pompa air baku dilengkapi dengan rantai dan pipa discharge flexible lengkap dengan fitting untuk sambungan ke pipa transmisi air baku; 2.Tipe 2, pompa air baku dilengkapi dengan sistem guinding bar dan pipa GIP untuk discharge lengkap dengan fitting dan bend 900 medium untuk sambungan ke pipa tranmisi air baku; c)Harus menyediakan kabel khusus pompa submersible yang sesuai dengan uluran dan daya motor pompa terpasang. Bila memerlukan penyambungan dalam air harus diberi isolasi khusus.

D4.6

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

b)Pompa Air Minum Pompa Air Minum dengan ketentuan sebagai berikut (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA): (1) Pompa air baku harus dipilih dari jenis centrifugal horizontal/vertical ; (2) Dapat dipakai single stage atau multi stage dengan casing dari besi tuang (cast iron) dan kipas dari kuningan atau baja tahan karat/stainless steel ; (3) Ball bearing memakai bahan pelumasnya dari gemuk; (4) Dapat dioperasikan dengan daya yang tersedia 220/380 Volt, 3 phase, 60 Hz; (5) Pole : 2 atau 4 pole; (6) COS phi : 0,80 (7) Putaran maksimal 1450 rpm atau 2900 untuk head tinggi; (8) Mesin listrik diatas 5 HP dengan starting sistem Start Delta dan mampu bekerja selama 15 jam per hari dengan temperatur 500 C. (9) Mesin listrik minimal 5 HP dengan starting sistem Start Delta.

C) Pompa Submersible Waste Meter 1.Ruang Lingkup Pekerjaan Pompa Pekerjaan pompa yang dimaksud adalah pengadaan dan pemasangan pompa pada bangunan intake yang telah ada meliputi ruang lungkup sebangai berikut : a.Pengadaan b.Pengangkutan Kelapangan c.Pemasangan di Lapangan d.Tes (Uji Coba) 2.Syarat Umum Pompa a.Pompa Submersible harus mempunyai kurva karakteristik manurun secara fluktuasi debit minimal dengan variasi head. b.Desain kecepatan dari setiap pompa tidak melebihi 1500 rpm. Kemampuan motor pompa harus melebihi daya operasional pompa minimal 15%. c.Aliran debit masuk dari sisi luar impeller. Desain impeller harus menjamin serat yang panjang, potongan dan lainnya melintas bebas melalui pompa tanpa menyebabkan clogging atau jamming. d.Pompa submersible didesain untuk dapat secara otomatis dihubungkan ataupun dilepaskan dengan mudah dan aman menggunakan Automatic Discharge Connetion (ADC) dilengkapi dengan tidak kurang dari dua guide rail.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

e.Setiap pompa disediakan kabel submersible untuk suplay daya, dihubungkan ke pompa dengan submersible joint box. f.Instalasi pompa harus dilengkapi dengan level switch kedap air untuk start dan stop pompa. g.Pompa disuplay termasuk dengan panel starter yang terdiri dari switch connektor, HRC fuses, contactor dan satu control otomatis yang bisa melindungi motor pompa dari kelebihan temperatur, naik/turun tegangan, ketidakseimbangan phasa, urutan phasa dan kondisi intake yang kekeringan. h.Setiap pompa harus dilengkapi dengan sertifikat test pabrik termasuk kurva yang menunjukkan : -Head Versus Debit -Daya Versus Debit -Efisiensi Versus Debit. 3.Syarat Teknis Kontrol Panel Pompa Panel selain sebagai sarana unutk menghidupkan dan mematikan pompa melalui tombol manual start-stop juga harus berfungsi sebagai alat kontrol. Kontrol panel harus memiliki komponenkomponen NFB, kontaktor, overload relay, underload relay, water level control, current assimetry, couter hour dan memiliki satu komponen terintegrasi dengan pompa yang dapat mengindikasikan dan secara otomatis menghentikan kerja pompa apabila terjadi hal-hal sebagai berikut : a.Kesalahan pada sistem tahanan isolasi ke graunding sebelum pompa dioperasikan. b.Konsumsi kerja ampere motor apabila terjadi beban yang berlebihan. c.Temperatur motor yang lebih dari yang di isyaratkan. d.Ketidak seimbangan ampere paa masing-masing phasa. e.Kelebihan dan kekurangan tegangan. f.Urutan phasa, tedak terjadi kesalahan pada putaran motor yang seharusnya. g.Kondisi intake yang kekeringan. Setiap panel harus memiliki komponen-komponen sebagai berikut : a.No Fuse Breaker (NFB)/Miniatur Circuit Beaker (MCB) b.Soft Starter c.Contactor d.Overload Relay e.Underload Relay f.Phese Fuller Relay g.Water Level Control (WLC) h.Current Assimetry i.Over Voltage j.Under Voltage k.Dry Running Protection l.Temperature Sensor m.Ground Meter

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

n.Terminal Blok o.Timer p.Box panel tebal minimal 2 mm Powder Coating Ral 7032 q.Pilot Lamp r.Ampere Meter/Volt Meter s.Selector Volt t.Selector Switch u.Push Button (ON/OFF) 4.Prosedur Pemasasngan Pompa dan Kontrol Panel Prosedur standar untuk pemasangang pompa dan kontrol panel yang harus dilaksanakan penyedia barang/jasa adalah sebangai berikut : a.Pemeriksaan dann pengangkutan unit pompa dan kontrol panel dari gudang Bagian Proyek ke lokasi yang telah ditentukan, termasuk memuat dan membongkarnya. b.Menyiapkan alat pokok dan alat pendukung serta material pendukung untuk pemasangan pompa dan kontrol panel di lokasi. c.Pemeriksaan terhadap semua komponen unit pompa dan kontrol panel sesuai dengan packing list yang ada. Periksa terhadap adanya kemungkinan kerusakan karena pengerjaan pabrik maupun selama pengangkutan dan bongkar muat, serta cocokkan dengan data teknis yang ada. d.Ukur tahanan antara terminal-terminal motor (widing resistance) dan sesuaikan dengan data teknis motor, perbedaan sampai 5% adalah waja/normal. e.Ukur tahanan antara terminal motor dengan badan /body motor dan hasilnya sekitar 20M-Ohm. Pengukuran dilakukan dalam keadaan motor kering. f.Unit pompa dipasang di atas pondasi dan dilengkapi dengan penahan yang dibutuhkan. g.Melaksanakan pemasangan unit pompa sesuai dengan prosedur pemasangan dari pabrik pembuat pompa atau teknik standar yang di persyaratkan oleh pabrik pembuat pompa. 5.Uji Coba a.Pengukuran-pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa /mengetahui apakah seluruh instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi syarat . b.Penyedia barang/jasa harus melakukan uji coba pompa sesuai dengan debit rencana pemompaan dengan waktu 8 (delapan) jam operasi dilakukan terhadap : -Debit pemompaan -Ampere -Voltage -Frequensi c.Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor termasuk peralatan khusus yang perlu untuk di testing dari seluruh sistem ini

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

seperti dianjurkan oleh pabrik, harus disediakan oleh Penyedia barang/jasa. d.Pendidikan Calon Operator Instalasi Meliputi : -Penyedia Barang/jasa harus mendidik operator yang menangani instalasi ini, sehingga mengetahui betul tentang operasi dan perbaikan ringan dari instalasi tersebut. -Tanaga operator disediakan oleh Pemberi Tugas. c)Perlengkapan pompa Air Minum (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA): (1)Satu set pressure gauge, sampai 10,0 kg/cm2 dilengkapi dengan three way valve; (2)Float level control valve dan pressure switch; (3)Reducer, gate valve, non return valve, air valve, riser pipe untuk pipa disharge; (4)Fitting pipa termasuk steel bend untuk pipa discharge dan support kabel; (5)Kabel dan alat sambungannya dari motor ke panel pompa; (6)Brosur/ buku mengenai: a)Petunjuk operasi dan pemeliharaan; b)Kurva Kinerja. d)Pompa pembubuh, yaitu (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA) : Pembubuh larutan kimia harus menggunakan pompa dengan ketentuan sebagai berikut: (1)Stroke dapat diatur; (2)Jenis piston atau membrane, bila dengan membran harus sesuai dengan bahan kimia yang dipompakan; (3)Pompa dapat bekerja baik dan terus menerus pada beban penuh; (4)Ketentuan lain mengikuti spesifikasi pabrik. e)Alat Ukur Aliran (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA): (1)Flow meter inlet tipe magnetic untuk mengukur debit masuk (2)Flow meter outlet untuk mengukur debit olahan pada daerah inlet. f)Bordes, tangga dan Jalan Inspeksi Instalasi Pengolahan Air harus dilengkapi dengan bordes, tangga dan jalan inpeksi untuk operasi dan pemeliharaan. Kriteria kriteria yang harus dipenuhi untuk operasi dan pemeliharaan. Kriteria kriteria yang harus dipenuhi untuk bordes, tangga dan jalan inspeksi adalah: - Unit IPA harus dilengkapi dengan bordes, tangga dan jalan inspeksi maupun pemeliharaan atau perbaikan - Bordes, tangga dan jalan inspeksi harus mampu menahan beban

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

orang dan barang sekurang-kurangnya 300 kg - Bordes, tangga dan jalan inspeksi harus dilengkapi dengan railing tangga yang dapat menjamin keselamatan orang yang melaluinya - Lebar tangga dan jalan inspeksi sekurang-kurangnya 80 cm - Beda tinggi antar anak tangga 20 cm - Lebar anak tangga sekurang-kurangnya 30 cm - Kemiringan tangga maksimal 450 - Bordes, tangga, dan jalan inspeksi harus terbuat dari plat baja (checkered plate), dengan ketebalan sekurang-kurangnya 3 mm dan dilapisi dengan pelindung anti karat D4.7 DIESEL GENERATOR SET Diesel generator dari (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA : a)Mesin penggerakan dan generator yaitu : (1) Mesin diesel, pendingin air (radiator) atau udara; (2) Sistem ini dihidupkan dengan motor starter yang mendapat power supply dari batere 12 24 Volt (3) Putaran nominal 1500 rpm, baik dengan atau tanpa beban (4) Pengkopelan antara mesin diesel dengan generator harus compartible dengan PTO (power take over) (5) Suara yang keluar dari perendaman, suara tidak boleh melebihi 70 dB pada jarak 1 meter di luar dinding (6) Pemasangan harus memakai vibration mounting dan harus dilengkapi dengan Automatic Voltage Regulator (AVR) (7) Kapasitas generator sampai 40 KVA, tidak menggunakan turbo charger (8) Mesin diesel harus mampu dibebani melampui batas kapasitas sebesar 10% selama 2 jam dalam setiap periode 24 jam, tanpa ada gangguan mekanik dan kenaikan temperatur yang tinggi. b)Perlengkapan standar untuk generator set: (1) Satu buah batere 12 volt/24 volt (2) Satu buah tangki bahan bakar, kapasitas minimal 100 Liter (3) Satu buah buku petunjuk operasi dan pemeliharaan generator set c)Panel kontrol mesin harus mempunyai: (1) Satu panel untuk mati hidup switch; (2) Satu panel untuk pengukur tekanan oli; (3) Satu penel untuk mengukur temperatur air (4) Satu panel darurat untuk mematikan mesin, bilamana temperatur air pendingin naik, tekanan oli turun, voltage naik berlebihan, putaran naik; (5) Satu panel tekanan bahan bakar; (6) Satu panel ammeter arus pengisi accu; (7) Satu panel petunjuk jam operasi mesin; (8) Satu panel penunjuk putaran (tacho meter);

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

(9) Satu set panel indikator kerja; d)Panel generator harus mempunyai: (1) Satu panel Volt meter; (2) Satu tombol pemelihan tegangan (selector switch); (3) Satu tombol pengatur tegangan; (4) Satu panel Watt meter; (5) Satu panel frekuensi meter; (6) Satu tombol, reset lampu panel. Pengkabelan dan metode instalasi yaitu kabel berisolasi PVC, memenuhi ketentuan (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA): a)Jenis kabel terdiri dari NYA, kabel berisolasi karet dan NYA, kabel berisolasi PVC; b)Shaft terbuat dari baja c)Perlengkapan Listrik : (1)Main Switch Gear (ECI) Terletak dipower house dan tenaga listrik yang diperoleh dari tenaga diesel genset diatur dan dimonitor didistribusikan melalui main switch charger, dialirkan ke panel EC2, box lampu penerangan luar, box lampu penerangan dalam dan sekaligus untuk panel penggerak pompa air bersih. Main switch gear ini dilengkapi dengan automatic triping device untuk under voltage, under frequency, theonal dan single phasing. Resisiting dilakukan dengan manual. Panel free standing box yang berisi bus bar. (2)Panel Pompa Air Baku (WC2) Masing-masing terletak di intake dan berisi antara lain : a)Ampere meter b)Volt meter c)Tombol untuk menjalankan pompa d)Relay non bimetal e)On/Off swicth f)Lampu indikator untuk run, ready dan trip g)Fuse dan MCB h)20 watt heater (3)Grounding masing-masing panel (4)Penerangan di dalam Ruangan Penerangan secukupnya untuk di dalam bangunan pelengkap, lighting fixture disediakan lampu-lampu T.L dilengkapi dengan stop kontak, receptacle dan normal standard accessories. (5)Penerangan di luar ruangan Untuk penerangan halaman dan bangunan instalansi pengolahan air bersih serta intake harus disediakan lamou luar dengan tiang lampu, masing-masing tiang dibuat dari steel pipe. Lampu yang dipasang dan jenis yang tahan terhadap pengaruh panas dan hujan. (6)Kabel-kabel Semua kabel harus memenuhi 7.10 PUIL 2000 SNI 04-0225-

D4.8

PENGKABELAN DAN METODE INSTALASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

2000; dan pemasangannya harus dilindungi dengan kenduit. Untuk kabel yang ditanam langsung harus dari jenis NYF GBY sedangkan kabel yang terpasang dalam air harus jenis submerine. Rekanan harus menghitung sendiri ukuran kabel yang dipergunakan dan sebelum dipasang harus ada persetujuan terlebih dahulu dari petugas proyek. D4.9 PEMBUMIAN (GROUNDING) Pembumian terdiri dari(sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA) : a)Panel, transformator, generator dan elektromotor perlu pembumuia; b)Tahanan tanah tidak boleh dari 5 Ohm; c)Persyaratan harus sesuai dengan SNI 04-0225-2000, PUIL 2000. D4.10 LEMARI HUBUNG BAGI Lemari hubung bagi memenuhi kebutuhan ketentuan sebagai berikut (sesuai dengan SNI 19-6774-2002, tata cara perencanaan paket unit IPA) : a) Panel harus merupakan indoor, dapat berdiri tegak tanpa penopang, dengan penghantar bagi daya jenis penampang persegi empat (bush bar); b) Jumlah phase: 3 (tiga) phase, 4 (empat) kabel; c) Frekuensi: 50 Hz; d) Kapasitas isolasi untuk Voltage penghantar utama: 600 V AC; dan untuk Voltage penghantar control : 250 V AC; e) Voltage kerja untuk penghantar utama : 380 V AC; dan untuk penghantar control :220 V AC dan 100 V DC; f) Pabrikasi, dibuat oleh pabrik yang mempunyai sertifikat PLN; g) Tebal pelat baja, 2,0 mm untuk dinding dan 3,0 mm untuk pintu; h) Pada sisi penghantar masuk minimal harus dipasang satu pengaman arus yang tidak kurang dari arus nominal penghantar masuk tersebut dan minimal 10 A; i) Sakelar masuk pada MDP (Main Distribution Panel) harus diberi tanda pengenal khusus, sehingga mudah dikenal dan dibedakan dari sakelar lain; j) Pada sisi penghantar keluar harus dipasang sakelar keluar, bilamana mensuplai 3 buah atau lebih MDP : atau lebih motormotor yang dayanya lebih dari 1,5 KW : atau dihubungkan ke tiga atau lebih kontak-kontak yang masing-masing mempunyai arus nominal lebih dari I6 A; atau mempunyai arus nominal 100 A atau lebih; k) Pada sisi penghantar masuk, dipasang pengaman lebur sebelum sakelar; l) Pengaman lebur untuk penerangan harus di pasang secara terbuka; m) Dalam pemasangan rel dan penghantar didalam MDP harus diperhitungkan agar tidak terjadi panas yang berlebihan; n) Pemasangan bagian telanjang yakni bagian yang bersifat penghantar, tetapi tidak termasuk sirkuit arus atau bagian bertegangan lain dengan polaritas atau phase berbeda atau sama, harus mempunyai jarak minimal 5 cm; o) MDP harus diberi penghantar pembumian tersendiri; p) Alat ukur dan indicator yang dipasang pada MDP harus terlihat

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

D5

STRUKTUR

Bagian

Struktu r

jelas dan harus ada petunjuk tentang besaran apa yang dapat diukur dan gejala apa yang ditunjuk; q) Penghantar rel r) Penghantar rel harus terbuat dari tembaga yang memenuhi persyaratan sebagai penghantar listrik; s) Besar arus mengalir diperhitungkan sesuai kemampuan rel dan tidak akan menyebabkan suhu lebih dari 65C. ukuran rel pada 35C menurut Table 6.6-1, table pembebanan penghantar yang diperbolehkan untuk tembaga, PUIL 2000, SNI 04-0225-2000; t) Komponen gawai kendali seperti tombol, sakelar, lampu sinyal, kemampuan yang sesuai dengan penggunaannya dan harus mempunyai tanda atau warna yang memudahkan operator untuk melayaninya. (1)Perangkat kendali a) Setiap motor harus dilengkapi dengan kendali tersendir; b) Tiap kendali motor arus bolak-balik harus mampu memutuskan arus motor macet; c) Sarana pemutus arus harus dapat memutuskan hubungan antara motor serta kendali dan semua penghantar suplai yang dibumikan, sehingga tidak ada kutub yang dapat dioperasikan tersendiri; d) Pemutus arus harus mempunyai kemampuan sekurangkuarangnya 115% dari jumlah arus beban penuh; (2)Peralatan laboratorium minimal harus tersedia peralatan untuk pemeriksaan kekeruhan, pH, sisa Chlor, direkomendasikan untuk dilengkapi dengan pemeriksa : warna, jar test, tabung lmhoff, kesepakatan larutan, timbangan dan perlatan gelas. Struktur paket unit instalasi pengolahan air harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) Pondasi dari beton bertulang, beton tumbuk atau pasangan batu belah sesuai dengan daya dukung tanah setempat dimana IPA akan diletakan; b) Sambungan system las sesuai dengan SNI 07-0071-1987 tentang mutu dan cara uji pipa baja las spiral; c) Sambungan antara profil dengan profil menggunakan system las atau baut sesuai dengan SNI 07-2295-1998; d) Dinding baja harus diperkuat dengan baja siku sesuai dengan SNI 07070-1987 tentang baja siku sama kaki bertepi bulat, canai panas hasil rerolling, mutu dan cara uji yang sesuai dengan desain pabrikan IPA. Pengguna pelat baja dimasing-masing unit proses seperti tertera pada table berikut ini : Tabel 5-15 Penggunaan pelat baja di unit proses IPA Ukuran Pengaduk cepat Pengaduk lambat Pengendapan Penyaringan Jenis GIP Kelas Tebal baja Tebal baja Tebal baja pipa SII 0161-81 minimal 5 mm minimal 5 mm minimal Panjang pipa Kelas baja Mild Kelas baja Mild 5mm setelah pemSteel SS.400 Steel SS.400 Kelas baja Bubuhan >6 m Mild Steel SS.400

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

D6

KINERJA

Paket Unit IPA harus mempunyai kinerja untuk kualitas, kuantitas air baku dan air yang diolah, memenuhi ketentuan yang berlaku.

D7 D7.1

PABRIKASI UMUM Semua pabrikasi harus dikerjakan di workop, hanya pemasangan unit-unit seperti pengelasan dan penyambungan joint (sambungan) yang disetujui oleh pengguna barang/jasa dapat dilaksanakan di lokasi pemasangan. a.Memiliki bangunan standard workshop dengan fasilitas minimal: 1) Gantry, dilengkapi dengan crane minimal berkekuatan 5 ton 2) Mesin potong besi 3) Mesin las listrik 4) Genset 5) Mesin untuk fabrikasi peralatan IPA lainnya 6)Tukang las yang berpengalaman 7)Tukang pipa yang berpengalaman b.Fasilitas untuk sand blasting c.Fasilitas pengecetan dengan system semprot

D7.2

PERSYARATAN UMUM WORKSHOP

D7.3

PERSYARATAN PEKERJAAN DI LAPANGAN

a.Harus tersedia fasilitas sand blasting b.Harus tersedia fasilitas pengecatan dengan system semprot c.Tersedia mesin las dengan genset d.Jika sand blasting tidak tersedia maka lempengan plat harus di sand blasting di workop, dan setelah di sambung di lapangan, maka semua sambungan harus di wire brush lalu dilindungi dengan anti karat

D7.4

IDENTIFIKASI

Untuk tujuan penandaan pada waktu pabrikasi, setiap bagian ditandai dengan tanda yang berbeda dan dapat tahan lama diusahakan tidak merusak material. Pemotongan dilakukan dengan gergaji, gunting besar, cropping atau alat pemotong dengan mesin atau manual. Alat pemotong manual digunakan apabila tidak mungkin digunakan alat pemotong mesin. Notthing adalah untuk memulai membuat lubang yang ukurannya lebih kecil dari kebutuhan, sesudah itu Lubang tersebut disempurnakan sesuai kebutuhan dengan dikikir atau digerinda. Tepi-tepi potongan harus mempunyai profit yang benar dan bebas dari takik dan bebas dari gerigi, jika perlu dibaut.

D7.5

PEMOTONGAN

D7.6

PEMBUATAN LUBANG

Pembuatan lubang untuk alat pengunci atau penjepit harus dibor. Pembuatan lubang hanya dapat dilakukan pada sambungan (joint) struktur yang kedua dan disetujui oleh pengguna barang/jasa. Slotted holes dapat dibuat dengan membuat lubang langsung atau dengan mengebor dua buah lubang dan disempurnakan dengan pemotongan.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Semua lubang untuk lubang kunci atau penjepit harus dibuat tempat pasangannya yang sesuai sehingga kunci atau penjepit dapat dimasukkan dengan baik pada sudut yang tepat. Jika setiap elemen setelah dibor, akan diberi galvanism aka ukuran lubangnya diperbesar 0,1 mm.

D7.6.1

PENGEBORAN

Bagian kasar harus disingkirkan dari lubang sebelum pemasangan kecuali dimana lubang yang dibor langsung melalui bagian yang sudah diklem, serta bagian ini tidak dapat dipisahkan lagi setelah dibor. Jika lubang dibuat dalam ukuran yang sebenarnya, semua kondisi di bawah ini harus dipenuhi : a.Lubang harus bebas dari bagian yang kasar untuk mencegah berubahnya posisi bagian yang padat ketika diketatkan. b.Diameter material yang akan dimasukkan ke dalam lubang tidak boleh Lebih besar dari diameter lubang.

D7.6.2

UKURAN SEBENARNYA

D7.6.3

UKURAN LUBANG

Untuk baut dengan diameter tidak lebih dari 24 mm, diameter lubang tidak boleh lebih 2 mm daripada diameter baut, diameter lubang tidak boleh lebih 3 mm dari diameter baut, kecuali untuk baseplate baja dan dispesifikasikan oleh pengguna barag/jasa. Semua komponen harus dipasang menurut spesifikasi yang ditentukan sehingga komponen tidak akan berlekuk, terpelintir atau kerusakan lainnya dan harus disediakan jaraj tertentu jika diperlukan. Penyimpangan pada waktu meluruskan lubang diusahakan tidak membesarkan lubang atau mengubah logam. Jika penyimpangan terjadi tidak dapat digunakan kembali kecuali proses pembesaran lubang disetujui oleh pengguna barang/jasa.

D7.6.4

PERAKITAN

D7.7

PENGELASAN

Pengelasan struktur/ kerangka baja harus sesuai dengan BS 5135 kecuali proses lainnya yang disetujui oleh pengguna barang/jasa. Selain proses pemancaran Logam, semua proses untuk pekerjaan pengelasan kerangka baja hanya dapat dilakukan secara merata ke seluruh bagian untuk memperkecil korosi. Pengelasan yang terputusputus harus dihindari. Pengelasan yang melaksanakan kegiatan pengelasan harus mempunyai sertifikat.

D7.7.1

PELAKSANAAN PENGELASAN

Kondisi yang baik untuk pekerjaan pengelasan adalah sebagai berikut : a. Permukaan yang akan disambungkan/ digabungkan harus mempunyai bentuk yang cocok untuk dilas (jarak di antara ujung yang akan disambung, sudut pemotongan yang akan disambung, dan lain-lain harus benar. b. Posisi tukang las dalam melakukan pengelasan harus benar, sebagai contoh harus disediakan tangga untuk berpijak jika diperlukan. c. Pengelasan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca yang buruk (permukaan yang akan disambung dan tongkat untuk mengelas harus

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

kering). d. Cat dan kotoran lainnya yang dapat menggangu proses pengelasan harus disingkirkan sebelum pengelasan dilakukan. Material yang akan disambung harus mempunyai sifat yang mudah untuk dilas. Filter logam pada tongkat untuk mengelas harus menghasilkan tenaga yang kuat, waktu yang cukup lama dan pengaruh yang kuat kurang lebih sama atau lebih besar dari kualitas baja yang akan disambung. Sambungan harus kedap air meskipun tanpa proteksi terhadap korosi. Pengelasan yang dilakukan harus sedemikian rupa sehingga tekanan dan perubahan bentuk pada saat penyempurnaan bentuk dapat diminimalkan. Permukaan baja yang akan dilas harus halus dan percikan hasil pengelasan harus disingkirkan dengan jalan digerinda atau cara lainnya. Semua ujung-ujung yang tajam harus ditumpulkan. D7.7.2 RANCANGAN PENGELASAN Dalam rencana pengelasan harus terdapat detil tentang pelaksanaan dan urutan pekerjaan pengelasan dan metode pemeriksaan dan dokumentasinya. Rencana pengelasan ini sudah harus diserahkan kepada pengguna barang/jasa sebelum pekerjaan dimulai. Pada saat pekerjaan dilaksanakan, Penyediaan barang/jasa harus mengawasinya dan menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Pengelasan yang tidak sesuai dengan persyaratan harus diperbaiki dan pemeriksaan harus diperketat sesuai dengan keinginan pengguna barang/jasa. Pengguna barang/jasa dapat setiap waktu mengunjungi workshop untuk memeriksa pekerjaan. D7.7.3 PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PEKERJAAN PENGELASAN Pemeriksaan oleh pengguna barang/jasa meliputi: 1.Material yang dikirim harus sesuai dengan sertifikasi pabrik dan material tersebut harus dapat dilas. 2.Katoda untuk mengelas 3.Celah, ujung-ujung yang dipotong adalah yang akan disambungkan sesuai dengan tipe pengelasan yang digunakan. 4.Ujung-ujung yang akan disambungkan harus bersih 5.Hasil las harus waterproof (kedap air). Bagian-bagian yang akan disambung harus digambarkan secara lengkap bersama-sama. Pelat-pelat baja diperlukan untuk menjamin bahwa total jarak yang tersisa antara permukaan yang berdekatan tidak lebih dari 2 mm. Panjang baut minimal 1 galur diatas mur setelah dirapatkan. Baut, mur dan washer harus digalvanis. Galur pada mur harus dipotong setelah digalvanis dan diberi oli untuk menghindari karat. Washer dipasang di bawah mur pada permukaan yang miring, washer harus mempunyai bentuk khusus untuk mengimbangi kemiringan.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Galur pada sekrup yang masuk ke dalam lubang tidak boleh lebih dari bagian dari ketebatan baja yang disekrup. Umumnya untuk memperkuat sambungan agar baut tidak mudah lepas ditambahkan baut-baut kecil di sekitarnya. Jika ada kemungkinan mur dapat lepas maka mur perlu dikunci. Baut dan lain-lain harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mudah rusak dan berkarat. D7.8 PENCEGAHAN TERHADAP KOROSI Semua lembaran atau potongan baja yang akan dipakai harus diberi lapisan pelindung setelah disemprot dengan pasir (sandblasting) atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semua perlindungan dan proteksi ini dilaksanankan dalam kondisi workshop diawasi oleh pengguna barang/jasa. Penerapan dilapangan hanya dapat dilakukan pada tempat yang telah dilakukan pengelasan. Untuk interior tangki baja, cat yang digunakan harus bersifat nontoksi, tidak menimbulkan rasa atau bau, warna atau kekeruhan terhadap air, tidak membantu pertumbuhan mikroorganisme dan harus dapat digunakan sebagai container tempat untuk menyimpan air bersih. Untuk melindungi interior (bagian dalam) tangki baja dari air dan bahanbahan kimia, diberi cat epoxy 250-300 micron. Lapisan terakhir pada permukaan luar diberi warna biru seperti umumnya digunakan oleh PDAM. Lapisan akhir pada permukaan dalam diberi warna agak terang. Semua cat untuk pelapisan harus disediakan dari pabrik yang sama. Penyedia barang/jasa sebelumnya harus menyiapkan program pencegahan terhadap korosi yang disetujui oleh pengguna barang/jasa, yang memberikan informasi rinci tentang : a.Spesifikasi cat (data, sheet, keenceran, interval lapisan dan warna) b.Prosedur pekerjaan/ pembersihan/ penghilang gemuk dari permukaan dan pengelasan sebelum di sandblasting (disemprot pasir), kekasaran dan metode pelapisan. c.Pemeriksaan d.Petunjuk kepada pengguna barang/jasa tentang pemeliharaan dan perbaikan, upaya pencegahan korosi e.Petunjuk dari pabrik untuk pemasangan system proteksi di lapangan. Untuk bagian yang tidak dapat diberi proteksi setelah disambungkan maka proteksi diberikan sebelum bagian tersebut disambungkan. Kecuali system pencegahan khusus dilakukan untuk mencegah korosi semua bagian-bagian yang berlubang harus ditutup untuk mencegah masuknya air yang menyebabkan kelembaban didalam lubang tersebut. Jika pada komponen-komponen yang telah dilas dilakukan usaha-usaha pencegahan seperti pengecatan, pelapisan logam atau usaha-usaha lainnya yang dapat merusak bagian yang dilas, maka usaha-usaha pencegahan ini tidak boleh dilakukan. Alternative usaha lainnya dapat

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

dilakukan dengan persetujuan dari pengguna barang/jasa. Bagian yang dilas dan permukaan yang saling berdekatan tidak boleh dicat sebelumnya adanya pemeriksaan dan persetujuan. Pembersihan dilakukan dengan digosok/ diampas (sandblasting). Semua oli dan gemuk harus dihilangkan dengan cara dicuci dengan white spirit, nafta atau uap air. Semua kerak dan lapisan karat yang keras dihilangkan denga cara dikerik, digerinda atau dengan pemanasan. Bahan yang digunakan untuk menggosok harus sesuai dengan BS 2451, atau bahan lainnya yang disetujui oleh pengguna barang/jasa dengan ukuran yang sesuai bebas dari bagian-bagian yang tajam, kelembaban dan oli. Setelah proses pembersihan terhadap bagian-bagian kasar, pelapisan dan perbaikan permukaan yang cacat dengan di-blasting harus dikerik dan permukaan dasar diubah sampai pada keadaan yang diinginkan. Semua sisa pengamplasan/ penggosokan dibuang. D7.8.1 APLIKASI LAPISAN PELINDUNG Dalam jangka waktu 4 jam setelah di sandblasting dan setelah disetujui oleh pengguna barang/jasa, Penyediaan barang/jasa harus mulai melakukan aplikasi terhadap system pelapisan yang disetujui. Material yang digunakan untuk system pelapisan harus disimpan pada tempat yang sesuai rekomendasi dari pabrik. Pemasok atau penyedia barang/jasa tidak diijinkan mencampuradukan bahan-bahan pelapisan yang bermacam-macam tersebut. Bahan-bahan pelapis ini harus dijaga kondisinya agar mutunya tetap sama sebelum digunakan. Cara membuat Lapisan pelindung untuk permukaan yang dapat dipengaruhi oleh kondensasi atau pengembunan atau apabila temperature ambien dapat menyebabkan baja melepuh atau berkeru, maka harus mengikuti rekomendasi dari pabrik cat. Penyediaan barang/jasa harus memperhatikan interval maksimum dan minimum lapisan pelindung yang direkomendasikan oleh pabrik cat. Cara membuat lapisan pelindung adalah disikat atau disemprot. Pengecatan dengan menggunakan roller (gelinding) tidak diperbolehkan. Penyedian barang/jasa harus menjamin bahwa tempat yang akan dilapisi harus mempunyai ventilasi yang baik. Semua alat, sikat dan peralatan lainnya harus dijaga bersih sebelum dan selama proses pelapisan dilakukan. Setelah pekerjaan pelapisan selesai, permukaan harus tampak halus dan bebas dari bagian-bagian yang kasar, lubang dan cacat-cacat lainnya. Bahan-bahan pelapis yang rusak selama pengangkutan atau pembangunan halus diperbaiki oleh Penyedia barang/jasa sesuai dengan prosedur dari pabrik cat dan disetujui oleh pengguna barang/jasa. D7.8.2 HOT DIP GALVANIZED COATING (GALVANIZING) UNTUK PIPA Pekerjaan pembuatan baja, pipa dan sambungan pada peralatan underdrain harus digalvanisasi dan dilakukan di workshop. Penyediaan barang/jasa harus menyerahkan rencana penyediaan komponen-komponen yang hanya digalvanisasi. Rencana ini harus disetujui oleh pengguna barang/jasa sebelum proses pelapisan dilakukan.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

UNDERDRAIN

Proses galvanisasi menurut ketentuan dari BS 729 dengan tebal minimum lapisan sebesar 85 micron atau 610 g/m2. Setiap penyimpangan harus diralat oleh Penyedia barang/jasa sebelum pemasangan dilaksanakan.

D8 D8.1

PEMASANGAN PENGIRIMAN, PENYIMPANGAN DAN PEMELIHARAAN Komponen-komponen penting harus ditangani dan ditumpukkan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kerusakan permanen pada komponen, artinya kerusakan harus diminimalkan. Selama berlangsungnya pemasangan juga dilindungi dari timbulnya kerusakan-kerusakan. Pemeliharaan khusus agar ujung-ujung yang bebas tetap keras/ kaku, mencegah kerusakan permanen dan mampu melindungi mesin-mesin. Semua baut, mur, washer, sekrup dan pelat-pelat kecil dan benda-benda harus dipak dengan baik dan mudah diindentifikasikan.

D8.2

PEMASANGAN KERANGKA/ KONSTRUKSI BAJA

Hanya tenaga kerja yang terampil dan dapat diandalkan, peralatan dan alat-alat yang aman yang dapat digunakan untuk pekerjaan pemasangan. Pelaksanaan pekerjaan baja harus direncanakan dan dijalankan dalam kondisi yang dapat menjamin keselamatan setiap waktu. Selama pemasangan kerangka, baja-baja harus dibuat atau dikencangkan dengan baik untuk menjamin agar mampu menahan semua beban yang ada selama pemasangan, termasuk beban pemasangan instalasi dan pengoperasian. Penahan/ penguat atau pengekang sementara tetap dibiarkan pada posisinya sampai kondisi tertentu hingga aman untuk dilepaskan. Semua sambungan untuk penguat, baut, dan lain-lain yang bersifat sementara pada waktu digunakan tidak boleh memperlemah struktur permanen atau mempengaruhi kemampuan pelayanannya.

D8.3

SITE WELDING (TEMPAT PENGELASAN) LAIN-LAIN TRIAL RUN DAN COMIMISIONING GARANSI (JAMINAN)

Pengelasan, perencana pengelasan, tukang las dan pemeriksaan dilokasi instalasi sesuai dengan Syarat-syarat Pengelasan.

D9 D9.1

Penawaran diharuskan untuk menawarkan biaya untuk trial run termasuk training untuk operator, supervisor dan bahan kimia yang digunakan untuk masa 120 jam (5 hari). Penawaran harus dapat memberikan jaminan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun kepada Pengguna barang/jasa bahwa alat yang ditawarkan mampu mengolah air baku menjadi air bersih seperti syarat yang diketuarkan oleh Dapartemen Kesehatan RI, dengan kapasitas produksi dibuktikan dengan performance test pada trial run (pemeriksa di laboratorium). Selain itu harus dilakukan mutu kualitas air bersih yang dihasilkan oleh pihak ketiga yang ditunjuk atas nama bersama. Pada Performance test trial run, semua hasil harus disaksikan oleh Pengguna barang/jasa dan harus ada persetujuan tertulis atas performance test tersebut.

D9.3

D9.4

PETUNJUK OPERASIONAL DAN

Petunjuk operasional untuk menjalankan instalasi pengolahan air ini harus dibuat dengan rincian, jelas dan dilengkapi dengan skematik/ gambargambar yang mudah dipahami. Buku ini terdiri dari:

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

PEMELIHARAAN

a)Buku manual masing-masing peralatan (dari pabrikan) b)Buku Manual Sistem IPA c)Buku Petunjuk Mengatasi Masalah (Trouble Shooting) d)Buku Petunjuk Perawatan

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

E. PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA 1. PIPA PVC 1.1. Umum Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci datam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam gambar / drawing. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan datam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan pertengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32o C. Tekanan kerja normal tidak akan tebih dari 8 bar dan uji tekanan di lapangan tidak lebih dari 10 bar. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia Jasa pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua jenis barang. REFERENSI STANDARD Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta. Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan Standar Nasional lndonesia (SNl). Bila ternyata belum ada SNI untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini. Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang ditentukan.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Barang atau peralatan yang di produksi di dalam negeri atau berasal dari luar negeri dan sudah diatur datam SNI maka barang/peralatan tersebut wajib memiliki Standar Nasional lndonesia (SNl). Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar Nasional lndonesia, maka barang atau peratatan tersebut harus memiliki standard-standar sebagai berikut : - ISO(lnternational for Standardization Organization) - JIS(Japanesse lndustrial Standard) - BS(British Standard) - DIN(Deutsche lndustrie Norm) - AWWA(American Water Works Association) - ASTM(American Society for Testing and Materials) - ANSI(American National Standard lnstitute.) Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah : SK SNI 5-20-1990-03Tata Cara Pengadaan, Pemasangan dan Pengujian Pipa PVC untuk Penyediaan Air Minum. SNI 06-2548-1991Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Air Minum dengan Jangka Sorong SNl 06-2549-1991Metode Pengujian Kekuatan Pipa PVC untuk Air Minum terhadap Hidrostatik. SNl 06-2550-1991Metode Pengujian Ketebatan Dinding Pipa PVC untuk Air Minum. SNl 06-2551-1991Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak Pipa PVC untuk Air Minum SNI 06-2552-1991Metode Pengambitan Contoh Uji Pipa PVC untuk Air Minum SNI 06-2553-1991Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa PVC untuk Air Minum dengan Uji Tungku SNI 06-2554-1991Metode Pengujian Ketahanan Pipa PVC untuk Air Minum terhadap Metilen Khtorida SNI 06-2555-1991Metode Pengujian Kadar PVC pada Pipa PVC Air Minum dengan THF SNI 06-2556-1991Metode Pengujian Diameter Luar Pipa PVC untuk Air Minum dengan Pita Meter SNI 06-2558-1991Spesifikasi Simbot Gambar Sistem Penyediaan Air dan Sistem Drainase di dalam tanah. SNl 03-6419-2000Spesifikasi Pipa PVC bertekanan berdiameter 110-315 mm untuk Air Bersih. SNI 06-0084-2002 Pipa PVC Untuk Air Minum RSNI T-17-2004Spesifikasi Pipa PVC untuk Air Minum

BAHAN PIPA DAN FITTING Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka penyedia Jasa Pengadaan harus melampirkan surat dari pabrik untuk ijin penggunaan SII /SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan dapat menunjukkan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun. Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang sekurangkurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini. Dalam hal bahan Pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus menyertakan gambar-gambar detail junction (gambar detail penyembungan pipa) disertai dengan jumlah dan spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan. Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 15-35 derajat Celcius dan pH antara 6 sampai dengan 8. Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah kecuali untuk hal-hal khusus yang membutuhkan lain.

TEKANAN KERJA / WORKING PRESSURE

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau l0 kg/cm2 (SNI 06-0084-1987 dan SNI 03-64192000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan tandi bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang ditawarkan. Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia Jasa pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang dikirim ke lapangan atas biaya rekanan. Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji di lapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa Pengadaan harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan.

1.2. Pipa PVC dan Fitting 1. Standard Material yang digunakan adalah yang memenuhi standard dengan panjang efektif tidak lebih dari 6 meter. Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah mendapat izin untuk penggunaan SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap pada bagian luar yang menunjukkan diameter nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan trade mark.

1.3. Kelas Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), Yang digunakan adalah jenis pipa PVC dengan tekanan nominal 10 kg/cm2 menurut standard SNI yang berlaku dan mempunyai panjang efektif 6 meter. Ketebalan minimum dinding pipa dan outside diameter mengikuti tabel berikut : DIAMETER LUAR PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC) Nominal Diameter (mm) 50 65 80 100 125 150 200 250 300

Rata-rata Diameter Luar (mm) 63 75 90 110 140 160 200 250 315

DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC) Nominal Diameter Seri Pipa (mm) Tebal Dinding Nominal (mm) S 10

S 12.5

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

50 75 90 110 125 160 200 250 315

2.4 3.6 4.3 5.3 6 7.7 9.6 11.9 15

2.0 2.9 3.5 4.2 4.8 6.2 7.7 9.9 12.1

1.4. Sambungan 1. Push On Rubber Ring Joint Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on rubber ring. Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu ujungnya dan potos pada ujung yang lain dibavel dengan sudut kurang lebih 15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk pemasangan pada permukaan luarnya. Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan mempunyai ujung jenis beil. 2. Sleeve Coupling Steeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk penyambungan pipa PVC dan cocok dengan diameter luar pipa PVC. 3. Ring Karet Dan Gasket Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan gasket untuk penyambungan mekanikal fitting dari ductile iron atau besi tuang dan untuk sambungan flange harus dari styrene butadiene rubber atau karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum. 4. Sambungan Solvent Cement Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter nominal 40 mm dan lebih kecil dapat disambung dengan menggunakan pelarul sebagai perekat sesuai dengan standar pabrik. Bila digunakan sambungan solven cement ini, Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan solvent cement sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah dengan imbuhan 10%. Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante pergerakan memanjang akibat dari perubahan suhu pipa sebesar 50oC tanpa mengganggu kekedapan terhadap air. 5. Adaptor Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan terdiri atas flange pada satu ujungnya dan socket (atau bell) pada sambungan fleksibel baik dengan mekanikal maupun push-on. 6. Fitting Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-1987 dan bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka sistem sambungan menggunakan sistem rubber ring joint. Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23 mpa (12.4 kglcm2) Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau heat process (pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung. Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka harus dari besi tuang ductile (buctite Cast lron). Bell and Flange yang dispesifikasikan harus mempunyai flange pada satu ujungnya dan push-on bell satu sambungan jenis mekanikal pad ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika dispesifikasikan, harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan ujung pipa cabang dengan flange. permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen, yaitu coal tar atau aspheltic base, Yang mempunyai.ketebalan kering tidak kurang dari 0,3 mm. permukaan dalam dari fitting tersebut harus ditapisi epoxy atau coal tar epoxy yang dipakai untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum dan ditengkapi sertifikati dari instansi yang berwenang (pbtic health authorities). Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan mekanikal harus dari baja yang digalvanis.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

1.5. Pengujian "Quality Assurance" (Jaminan Kualitas) Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan untuk mengunjungi tempat pembuatan untuk menyaksikan test/ pengujian tersebut. 1.6, Pengujian Tekanan Hidrostatis Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan memenuhi standar SNI 06-25491991. Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis pada tekanan paling sedikit 42 N/mm ' 1.7. Pengujian Lain. Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan terus menerus dan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku. 1.8. Valve 1. Umum - Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu Pabrik. - Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan : - Nama pemilik proyek - Nama atau Merk Dagang Pembuatnya - Tahun pembuatannya - Tekanan kerja - Diameter nominal - Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran - Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan utir. - Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipa threads where pressure tight joint are made in the thread" - Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang. - Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang diakui. Penyedia Jasa pengadaan harus menyerahkan perhitungan desain atas permintaan Pengguna Barang. - Bila tidak disebutkan dalam volume Pekerjaan (Bitt of Quantity) maka seluruh valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standard ISO 2531. - Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk membuka atau menutup vatve. - Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah masuknya benda-benda asing. - Harga penawaran vatve sudah termasuk pertengkapan untuk penyambungan seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi-flange dengan imbuhan 10% - Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada hardwheet, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk tiap valve yang dikirim. coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non toxic coatter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain ying sama dan disetujui oleh Direktur pengawas. Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di pabrik. ketebalan minimum coating setelah kering 400 microns (16 mils). Material yang berkontak dengan air harus harus dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh dgiunakan. Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa lndonesia. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini.

2. Gate Vatve - Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (BiIl of Quantity), maka gate valve yang ditawarkan adatah gate valve dari jenis "Non Rising Stem". - Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water and Other Liquids (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebit tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja - Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan makimum saw untuk sebap 20 buah yang seukuran. Tee key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis. - Bila dalam Votume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis. Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah. - Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan dengan kuatitas lebih tinggi. - Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve harus dirancang untuk saluran air yang bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka. - Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui Pengguna Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus terdiri dari 2 (dua) buah Oring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan di atas stem-collar dan dapat ditakukan penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka Penuh. - Stem terbuat dari perunggu atau stainless sleel. - Body seal ring dan disk seal ring terbuat dari kuningan atau perunggu. - Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan diberi cetakan" pada bagian atasnya. - Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti karat. - Semua Valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench nuts).

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

3. a. b. c. d. e.

Katup Udara (Air Release Valve) Katup udara harus dapat beroperasi secan otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut: Dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa. Dapat memasukkan udara selama penggelontoran. Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa. Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan. Aman terhadap vakum. - Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan pada urian pekerjaan. - Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel. - Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS. - Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak menunjukkan gejala kebocoran. - Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar. - Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut : a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductite iron dengan rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional yang mengikuti 'standards for Rubber seated Butterfly Valves' (AWWA Designation C 504) atau standard lnternasional lain yang disetujui yang sama atau lebih tinggi kualitasnya dari yang disebutkan. b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90o dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus horizontal. c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan standard AWWA C 504, d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan perbaikan, e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga alian air atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula. f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa. g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama. h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti "Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe Fittings kelas B (ASTM Designation A 126) atau ductile iron (ASIM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213. Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya. Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang tergantung pada ukuran pipa yang dipasang. Ukuran Pipa Tipe Air Valve Diameter Nominal Air (mm) Valve (mm) 300 dan lebih kecil Tipe dengan orifice 25 mm dan lebih kecil kecil/tunggal 350 dan lebih Tipe dengan dua 75 mm dan lebih besar besar orifice atau kombinasi 1.Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara otomatis yang akan mengeluarkan udara yang terakumulasi bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

2.Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan secara otomatis, sehingga akan : a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan menampung banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa. b. Mengetuarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve selama operasi pengisian. c. Tidak menutup atiran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi, d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air penuh dalam pipa.

4. Ball Valve Auxitiary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil disebut ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi. Valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) dan memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk badan valve dan bola, stainless steel dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari teflon dan mudah diganti ditapangan tanpa menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari stainless steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal. setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada tiap operasi. 5. Plug Valve Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari gelembung air. valve juga dilengkapi dengan heavy duty-prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu. Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "O" atau multiple Buna - N Packing Rings. pada saat packing ring digunakan, packing gland harus dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve. 6.Check Vatve - Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check Valve / Klep Tabok dengan sambungan flange. - Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan. - Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air. - Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang. - Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene synthetic Rubber yang berkualitas baik. - Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 1okg/cm2 - Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peratatan khusus atau harus memindahkan valve dari jalurnya. - Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal dengan aliran keatas dan ketika terbuka punutup valve harus mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung flange. 7. Gate Valve Perunggu (Bronze) - Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JlS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarnya 0.98 mpa (10'0 kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung berulir (sekrup).

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat dari perungu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki solid wedge (baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit. Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196 N/mm 2 (2O kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan yang mengacu pada A S H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesiftkasi di atas.

2. SPESIFIKASI TEKNIS POLYETHYLENE (PE) 2.1. PENDAHULUAN Polyethylene dengan struktur molecular tinggi memiliki keunggulan tersen diri dalam dunia industri pipa. Polyethylene adalah representative klasik dari kelompok Polyolefin dengan formula kiamia (CH 2 CH 2 )n,.Dan itu berarti environmentally hidrokarbon kompalibel. PE Manufaktur telah memiliki kestabilan terhadap pengaruh carbon dan radiasi ultraviolet. Stabilisasi ini diharapkan akan meningkatkan fungsi operasi pelayanan sesuai dengan fungsi penyaluran pipa yang digunakan. Polyethylene (PE) telah digunakan oleh banyak negara untuk pipa penyaluran gas dan air. Sistem perpipaan PE memiliki batas dimensi mulai dari 20 mm s.d. 630 mm. Standart tekanan mulai dari 400 KPa sampai dengan 2000 Kpa (class 4 sampai 20). Keuntungan menggunakan Polyethylene (PE) ini adalah : 1. Toxicity - Telah siap disetujui untuk digunakan dalam system air mi num - Telah disetujui untuk digunakan dalam sisitem air murni 2. Tahan Korosi - Beberapa sifat aus yang sangat bagus untuk berbagai Lumpur (Slurry) - Tahan lebih lama ketimbang bahan tradisional - Kinerja yang sudah terbukti selama sekian tahun dalam aplikasi Lumpur (Slurry) 3. Fleksibilitas - Lebih sedikit Lekukan dan Offset (lekukan tajam) terhadap fiting - Tanah terhadap gerak tanah - Kinerja yang sudah terbukti ketika terjadi gempa bumi 4. Tahan Terhadap Keadaan yang Keras atau Penanganan yang Kurang Hati -hati - Bahan Lentur / liat - Sangat tahan terhadap semacam keadaan keropos - Tahan terhadap beban pompa getar dan water hammer - Tahan terhadap timbulnya retakan - Tahan terhadap dampak notching (penakikan) 5. Tahan Terhadap Cuaca - Tahan terhadap sinar matahari - Tidak menimbulkan korosi karena cuaca - Tidak memerlukan pengecatan atau pembungkusan/pembalutan - Tahan terhadap cuaca yang sangat panas dan dingin 6. Penyambungan yang Kukuh - Butt fusion dan electrofusion (pemanasan dan pelelehan secara elektro) - Dapoat dipotong dan disambung agar sesuai dengan kondisi lapangan - Proses penyambungan yang mudah dan andal, sambungan yang kuat ketimbang pipa. 7. Diameter Internal Pipa dan Permukaannya yang Sangat Halus

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Gesekan cairan yang rendah memungkinkan kecepatan alir yang lebih tinggi dari pada pipa logam dan lebih besar kemungkinan untuk memakai pipa PE 100 yang lebih kecil dengan satu ukuran untuk laju alir tertentu. - Diameter internal pipa dan permukaannya yang halus juga menghambat terbentuknya kerak 8. Ringan - Sekitar 1/6 berat pipa baja yang setara - Sistem oendukung yang ringan - Diperlukan lebih sedikit peralatan fiting - Lebih sedikit personil - Lebih aman untuk dipasang. 9. Tahan Terhadap Benturan - Mampu dengan sangat baik menjaga daya tahan hingga -40 o C - Tahan terhadap kerusakan selama dalam trasportasi dan penyimpana n 10. Kerugian gesekan pipa rendah 11. Memiliki daktilitas yang cukup 12. Tahan terhadap bahan kimia 13. Umur Rencana sampai dengan 50 tahun dengan efektifitas penggunaan 5 s.d 15 tahun. 14. Tahan terhadap abrasi 15. Tahan terhadap cuaca 16. Tidak mengandung racun 17. Bisa digunakan untuk jarak yang panjang.

Standarsasi : PE mengikuti pada standar yaitu : 1. SNI 06-4829-1998-/ISO DP 4427.4. Spesifikasi Material PE-100 2.S4130Polyethelene (PE) Pipa untuk aplikasi tekanan 3. AS4131Polyethelene (PE) Pipa untuk aplikasi pipeline dan f ittings Aplikasi : 1. Distribusi Air untuk perkotaan dan irigasi 2. Pelayangan distribusi air untuk Perumahan 3. Pipa lintas danau,bukit maupun melintang sungai 4. Pipa bawah tanah 5. Perpipaan untuk proses kimia 6. Kabel Telekomunikasi 7. d.l.l Sambungan : Terdapat 6 tipe sambungan untuk Polyethylene (PE), yaitu : III. Sambungan Permanen Butt Welding Socket Welding Electrofusion IV. Sambungan Dismountling Victaulic coupling Stub flange Copression fitting

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Disain Pemasangan pipa dapat dilakukan dengan beberapa cara : 1. Pipe Route Planning (Menggunakan Bend) Digunakan untuk mempertemukan dua jenis sistem yang terpisah oleh sesuatu dengan pertemuan menggunakan pipa soket dan diperkuat dengan fixed anchor pioint. 2. Expansion Loops Digunakan jika pergerakan sesuatu yang dialirkan menagal ami hambatn vertikal. Sehingga penggunaan Bend sangan diperlukan. 3. Expansioning Joints (Rubber Bellows) Rubber Bellowsdugunakan untuk mengakomodasi gerakan lateral dan axial. 4. Pipe Wall Stressing Digunakan jika dannya penempelan pipa pada material dinding a tau sejenisnya dan lakukan dengan batuan Support bracket dan pipe anchore.

2.2. RAW MATERIAL PROPERTIES PE/COPOLYMER Europipe berdasarkan pada standar Australia : Material Properties Testing Method Mechanical Density ISO1183 Melt Index ISO 113 MFi 190 o Tensile Strength at ISO 527 yield point Elongation at ISO 527 yield point Direct tensile strength ISO 527 strain rate Elongation at ISO 527 Break Flexural stress at 3,5 % ISO 178 deflection (2mm/min) Shore ISO 868 hardness D Thermal Crystalline (DSC) melting range Thermal conductivity DIN 52612 at 20 o C Coefficient of linier thermal axpansion up to 80 o C Electrical Diselectric IEC 243

Unit g/cm 3 g/10 min MPa % MPa %

Eurapipe PE 100 0.950 0.35 9 9 35 >700

MPa

23

65
o

65 130-132 0.4

W/m o C

1/ o C KV/cm

1.6X10 -4 180

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Strength Diselectric constant (2 X 10 6 cycles) Surface

IEC 250 IEC 93 >10 16

2.4 >10 16

2.3 PENANGANAN DAN PENYIMPANAN Pipa PE Eurapipe sangat mudah dalam penanganannya, kuat dan lentur dan menghemat biaya pemasangan. Walaupun pipa-pipa tersebut kuat dan tahan terhadap kerusakan dilapangan, namun tetap diperlukan perawatan dan cara penyimpanan yang baik untuk menjamin terhindarnya permasalahan dilapangan. 1. Penanganan Penanganan pipe PE menjadi lebih mudah dikarenakan beratnya yang ringa. Bagaimanapun dikarenakan beratnya yang ringan. Bagaimanapun juga perawatan harus kita lakukan untuk menghindari terjadinya goresan pada bagian dinding maupun ujung pipa. Dalam hal pengangkatan pipa PE yang dipak bersama -sama, beratnya harus disamaratakan sepanjang pipa. Apabila tali kawat atau rantai digunakan, maka harus digunakan bantalan pada permukaan pipa yang bersinggungan dengan tali sling. Pengiriman Tumpukan pipa haru diberi alas papan yang bertujuan untuk menghindari distors i Penyangga horizontal dengan lebar min. 75 mm, dengan jarak 1,5 meter diletakan dibawah pipa dan untuk tumpukan pipa berbentuk rektangular, harus digunakan penyangga vertikal setiap jarak 3 m. Pipa PE harus diikat dengan baik pada truck/trailer dengan men ggunakan tali atau nilon pengikat. Rantai besi atau cable sling tidak disarankan untuk digunakan. Demikian pula dengan fitting-fitting harus diatur sedemikian rupa agar terhindar darikerusakan. Penyimpangan Untuk prnyimpanan pipa jangka panjang (lebih dari 6 bulan). Harus diperhatikan pencegahan terjadinya distorsi pada pipa. Dan juga dibutuhkan alas papan untuk menghindari melengkungnya pipa dan harus pula dilindungi dari goresan benda tajam Pipa-pipa lurus tersebut harus di beri alas kayu dengan ukuran -ukuranb lebar minimum 75 mm setiap jarak 1,5 meter. Tumpukan maksimum direkomendasikan adalah 2 meter.

2.

3.

2.4.

Bahan Penyambung Pipa Rekanan harus melengkapi dan menyediakan bahan pelumas dan cairan pembersih, sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan oleh pabrikasi pembuatnya/manufaktur. Jumlah yang harus disediakan ditambah dengan 15 % sebagai cadangan untuk kelebihan pemakaian dan harus disebutkan jumlah per -paketnya. Karet Penutup harus tahan terhadap mikroorganisme dan semua zat -zat yang dikandung oleh air dan tahan dalam keadaan normal. Cincin-cincin penutup yang dibuat dari

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

styrene butadience harus sesuai dengan standar yang ada. Cincin karet penutup harus dilengkapi dengan jumlah yang cukup ditambah 5 % cadangan. Pelumas untuk cincin karet harus tidak membahayakan, tidak menimbulkan rasa atau warna pada air minum disamping juga tidak akan mempengaruhi kesehatan. 2.5. Pengujian Sesuai penyaratan SII/SNI 0344, setiap pipa dan fitting harus mampu terhadap pengujian tekanan hidrostatis sebesar 4,2 kali dari tekanan kerja pipa selama 1 jam pada 20 temperatur air. Pipa dan fitting yang bocor atau yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi, harus diganti dengan yang baru. 2.6.Pemberian Tanda Pada bagian luar setiap pipa fittingnya harus diberi tanda yang meliputi: - Diameter nominal dalam mm - Klas Pipa - Nama pabrik pembuat/manufaktur - Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaklur/pembuatnya. Setiap pipa lengkung (Bend dan Elbow) juga diberi tanda seperti tersebut di at as termasuk besar sudut lengkungnya pada setiap sisi. Setiap pemberian tanda tersebut tidak boleh mempengaruhi segi kekuatan pipa dan fitting-fittingnya.

3. 3.1.

PIPA BAJA DAN PERLENGKAPANNYA Umum Pipa Baja harus memenuhi standar kualitas yang diteta pkan dalam Sll 0161-81 atau AWWA C 201-202 dan Standar Intemasional lain yang sama atau lebih tinggi. Untuk pipa baja galvanis dengan diameter nominal (DN) 1 / 2 inchi 6 inchi menggunakan kelas medium. Bahan pipa harus dimanufaktur dan baja, yang berdas arkan hasil analisis menunjukkan bahwa kadar air sulfurnya (S) tidak melebihi 0,05 % dan kadar phosfor (P) tidak melebihi 0,05 %. Panjang standar pipa harus 6 m, dengan toleransi tidak melebihi 6 mm atau disesuaikan dengan standar lain yang dapat diterima. Setiap pipa harus diuji di pabrik, dengan pengujian tekanan hidrolis minimum sebesar 50 atm, jika ada pipa yang gagal atau rusak dalam pengujian tekanan hidrolis tersebut, harus diganti dengan yang baru. Sambungan Pipa Pemotongan ujung-ujung baja serta perlengkapannya harus diserongkan. Penyerongan dari ujung-ujung pipa tersebut harus dengan sudut 30 agar dapat dilakukan penyambungan pipa dengan cara las temu, maka bidang sebelah luarnya, diukur dari garis yang tegak lurus pada sumbu pipa, dengan toleransi tidak lebih besar dari 5 serta dengan lebar permukaan pada bagian rata di ujung pipa sekitar 1,6 mm dengan toleransi lebih/kurang 0,8 mm. Untuk penyambungan pipa baja dengan menggunakan flange, harus sesuai dengan persyaratan pada ISO 2531 atau standar lain yang sama. Rekanan harus mengadakan dan melengkapi semua bahan -bahan untuk penyambungan pipa, termasuk sabuk penumpu, bahan untuk penyelesaian lapisan pelindung luar dan dalam pipa setelah penyambungan las selesai dilakukan.

3.2.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

3.3.

Perlengkapan Pipa Seluruh perlengkapan pipa baja harus sesuai dengan persyaratan dan standar pada AWWA C 201 & 202, ISO 2531 atau standar Internasional yang sama atau lebih tinggi. Semua pembuatan perlengkapan pipa baja harus dilakukan di bengkel pipa (pipe shop) sesuai dengan ketentuan, tekanan yang diizinkan serta ketebalan minimum yang dipersyaratkan untuk batang pipa baja. Jika diperlukan, cincin penguat atau pelana harus disediakan dan diadakan oleh rekanan. Pembuatan bengkokkan pipa (bend) baja, harus memenuhi ketentuan -ketentuan berikut ini: - untuk sudut 60 s/d 90, maksimum terdiri dari lima bagian. - untuk sudut 45, maksimum terdiri dari empat bagian. - untuk sudut 30, maksimum terdiri dari tiga bagian. - untuk sudut 11 1/4 s/d 22 1/2, maksimum terdiri dari dua bagian. Bengkokkan baja yang dibentuk, tidak boleh digunakan untuk pipa yang diameter nominal kurang dari 450 mm dan hanya dalam kondisi yang sangat terpaksa. Untuk pipa dengan diameter nominal kurang dari 450 mm dapat digunakan perlengkapan pipa dan material jenis DCIP. Seluruh detail rencana untuk perlengkapan pipa harus diajukan serta diuji oleh Direksi / Pemberi Tugas terlebih dahulu.

3.4. Pengelasan Pipa Hasil pengelasan harus diuji selama proses pembuatannya, sesuai dengan ketentuan pada AWWA C-200 - 86, sebagai berikut: a. Contoh hasil las, yang berasal dari bagian ujung pipa, diambil tegak lurus atau dapat juga dari plat yang dibuat dari bahan yang sama digunakan untuk pembuat an pipa. Plat uji tersebut harus dilas dengan prosedur, operator dan plat yang sama serta berurutan, sesuai dengan pengelasan yang dilakukan pada pipa. b. 2 (dua) contoh hasil las untuk uji tegangan harus dilakukan dan harus menunjukkan tegangan patah (tensile strenght) tidak kurang dan 100% tegangan patah dan bahan dasar. c. 2 (dua) contoh uji bengkokkan harus dilakukan dan harus mengalami pembengkokkan 180 pada jig. Jika melakukan uji "Guided Bend" satu contoh hasil las harus dibengkokkan dengan permukaan yang merupakan permukaan dalam pipa menghadap ke dalam uji bengkokkan, sedangkan hasil contoh las yang ke dua harus dibengkokkan dengan permukaan yang merupakan permukaan dalam pipa menghadap keluar pada uji bengkokkan. Contoh hasil las dianggap memenuhi syarat, apabila : - Tidak terjadi keretakan atau cacat terbuka lainnya melebihi 1/8 inchi, yang diukur ke segala arah pada las atau antara las dengan bahan dasar setelah pembengkokkan. - Contoh hasil las mengalami retak atau patah dan permukaan patah m enunjukkan penetrasi pada seluruh tebal las, dan tidak ada slag yang masuk atau keropos, sampai pada tidak adanya kantong-kantong gas atau slag yang masuk melebihi 1/16 inchi dan jumlah ukuran cacat dalam tiap inchi persegi dan las tidak melebihi 3/8 inchi . d. Apabila pada contoh hasil las terjadi cacat waktu mengerjakan dengan mesin atau terdapat cacat-cacat lain yang tidak ada hubungannya dengan pengelasan, maka hasil contoh pengelasan harus diganti dengan yang lain. 3.5. Perlindungan Pipa Pipa baja dan perlengkapannya harus diberi lapisan pelindung luar dan dalam untuk melindungi permukaan bagian dalam dan luar pipa dan kondisi korosif untuk jangka panjang. Pelindung luar pipa dan perlengkapannya harus terdiri dari lapisan primer dan lapisan bagaian luar sesuai dengan standar yang ada.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Sebelum penggunaan bahan-bahan pelindung luar, permukaan bagian luar pipa harus bersih dan bebas dari minyak, cat, oli, serpihan las, kerak, ujung yang tajam dan karat yang menggunakan sikat baja atau sandbalsting. Untuk pipa yang akan dipasang di atas permukaan tanah harus dicat dasar sebagai pelapis primer dan kemudian dilapisi dengan cat, pelindung epoxi. Sedangkan untuk pipa yang akan ditanam di tanah, disamping dilapisi dengan cat dasar juga dengan coal tar enamel dua lapis. Pelindung dalam pipa dan pelengkapnya harus sesuai dengan standar AWWA C -205 atau BS S - 534, dengan menggunakan bahan pelapis "Cement Mortar". Pelindung dalam pipa tidak boleh mengandung bahan yang larut dalam air serta beracun dan dapat menimbulkan rasa dan bau pada air minum setelah pembersihan pipa (Flushing). Pelapisan permukaan bagian dalam pipa dilakukan secara sentrifugal dengan membersihkan dahulu permukaan pipa dari serpihan, karat, kotoran atau bahan lainnya yang tidak dikehendaki. Ketebalan lapisan cement mortar harus berkisar antara 6 mm s/d 10 mm untuk ukuran diameter minimal pipa antara 100 mm s/d 900 mm. Setelah pelapisan bagian dalam pipa selesai, ujung -ujung pipa harus ditutup sampai dengan saat pengiriman dan pengangkutan serta ditandai dengan tanggal pelaksanaan pelapisan pada setiap batangan pipa. 3.6. Pemberian tanda Setiap pipa baja dan perlengkapannya harus diberikan tanda yang mernuat informasi, tentang hal-hal berikut: Mutu dan kualitas bahan Pabrik pembuat/manufaktur dan merek dagang Diameter nominal, dalam mm dan tebal dinding dalam mm Lengkungan/bengkokan pipa harus ditandai dan dinyatakan besaran sudutnya pada dua sisinya. Waktu (bulan dan tahun) pembuatan/manufakturnya.

4. FLANGE DAN GASKET. 4.1. Flange & Gasket A. Flange a. Jika tidak ditentukan, maka ukuran dan pelubangan dari semua flange pada pekerjaan pipa harus disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dari SII O598-81. b. Bagian leher dan bagian rata dari flange yang dilas St.37.2 sesuai dengan DIN 17-100 atau standar lain yang sama. Flange yang buntu St. 37.1 sesuai dengan standar yang sama. c. Semua flange harus direncanakan sesuai dengan ketentuan -ketentuan lain yang ada pada spesifikasi teknis ini, dan harus mempunyai celah-celah tempat sesatan gasket untuk menjamin sambungan yang kedap air. d. Setiap flange tunggal harus diberi tanda sesuai dengan diameter nominal dalam mm, nama pabrik pembuatnya atau merek dagang dan tahun pembuatnya. B. Gasket Gasket untuk flange harus sesuai dengan standar ISO 4633-1983 serta mempunyai diameter yang sama dengan masing-masing luar flange dan harus dilengkapi dengan bentuk lubang yang sama dengan bentuk flange. Gasket flange harus terbuat dari karet, diperkuat dengan satu atau dua lapis perantara. Ketebalan 3 mm dan harus dapat menahan arus listrik. 4.2.Flange Adaptor

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Rekanan harus menyediakan semua adaptor untuk keperluan sambungan dari berbagai diameter dan material. Detail penyusunan bahan, rencana dan letak semua adaptor pi pa harus diketahui Dereksi untuk disetujui sebelum dirakit. 4.3.Penahan Hubungan Flange (Flange Joint Insulation) Untuk dua pipa dari logam yang saling berhubungan, harus dilengkapi dengan insulasi/penahan. Penahan hubungan flange harus cocok untuk tekanan kerja paling tidak 8 kg/cm2. Material penahan/insulasi dari polythylene stud-sleeves, 2 fauric reinforced phenolic washer dan 2 shell washer harus dilengkapi dengan kancing. Gasket harus dengan muka yang penuh dan harus dilengkapi dengan kancing dan harus dari lembai-lembar paket dielektrik. 4.4 Baut, Mur dan Washer Baut, Mur dan Washer untuk hubungan/sambungan flange harus terbuat dari baja galanis yang dipanaskan sesuai dengan ISO 1461. Baut dan mur harus sesuai dengan ISO/R. 898. Panjang ulir dari batas akhir mur dalam putaran baut harus sebanding, atau paling tidak harus sama dengan diameter baut. Ukuran baut, mur dan washer harus sesuai dengan ukuran flange yang dipersyaratkan pada Sll 0598-81 atau ISO 13-1978. Untuk setiap flange pada perpipaan, fitting dan accesoriesnya, dengan pengecualian untuk flange spigot dan flange-socket, harus dilengkapi dengan satu set lengkap baut, mur dan washer.

5. VALVE 5.1.KATUP ALIRAN / VALVE 1. Umum Rekanan harus menyediakan dan mengadakan semua katup aliran ses uai dengan keperluan pada daftar kuantitas material. Semua katup -katup untuk jenis yang sama harus dari satu pabrik/manufaktur. Katup-katup tersebut harus dilengkapi nama pabrik pembuatnya, tekanan kerja, diameter dan arah aliran pada badannya. Tekanan Kerja Semua katup harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang dari 10 kg/cm2. Setiap katup-katup kalau ditutup kedap terhadap tekanan yang bekerja pada katup tersebut. Katup-katup harus sesuai untuk pengoperasian yang sering melakukan penutupan maupun pengontrolan aliran. Baik dioperasi untuk waktu yang lama, yang dijalankan pada sistem terbuka maupun tertutup. Semua bagian-bagian katup yang berhubungan langsung dengan kimia harus tahan terhadap karat yang ditimbulkan. Bahan-bahan dan Flange Jika tidak ditentukan lain, katup berukuran 50 mm dan yang lebih kecil seluruhnya harus terbuat dan perunggu atau bahan-bahan yang tahan karat. Untuk katup berukuran lebih dari 75 mm menggunakan bahan Gray Cast Iron. Untuk roda pemegangnya harus dan besi tempa. Katup-katup metalik yang disambung pada pipa besi atau baja pada lapisan pemisahnya memakai katup dengan ukuran diameter 75 mm dan yang lebih besar harus diakhiri dengan ujung flange, jika tidak ditentukan lain dalam gambar atau yang seperti disyaratkan dalam ISO 2531. Semua ulir katup harus

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

dari perunggu atau stanless steel - Aisi Type 304. Hubungan karet pada ulir katup dengan klem pembungkusnya harus dihindari. Pelumasan Semua katup-katup dan ulir yang dioperasikan dengan aliran air penuh harus dilumasi dari luar secara tersendiri. Stuffing Box Stuffing Box harus dari jenis "Gland Packing" jika tidak ditentukan lain. Stuffing box harus dilengkapi dengan gelang perunggu dan "Square falx packing". Semua baut, sekrup, kancing dan mur yang dipakai untuk mengh ubungkan stuffing box harus sedemikian, sehingga dapat diatur atau dibongkar pasang tanpa mengganggu bagian bagian lain atau operasi packing gland. Operator Katup-katup harus disediakan lengkap dengan tangki pemegang, roda pemegang rantai, magnetic operator dan sebagainya seperti yang ditujukkan pada gambar pabrikasi. Katup-katup dapat dibuka dengan cara memutar berlawanan dengan arah jarum jam atau panah penunjukkannya yang dibuat oleh pabrik pembuatnya.Gambar -gambar Pabrikasi Rekanan harus mengajukan gambar-gambar pabrikasi (shop Drawing) kepada Direksi/Pemberi Tugas untuk disetujui. Gambar-gambar tersebut harus mencakup: a. Daftar dan urutan material b. Detail seal dan bagian-bagian yang dapat berubah c. Nama Pabriknya d. Ukuran, Detail, baban dan tebal setiap item. Rekanan harus mengajukan gambar-gambar dan pabriknya untuk setiap katup sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan. 2. Katup Kupu-kupu (Butterfly Valve) a. Badan Katup kupu-kupu harus terdiri dari besi cor atau baja dan harus jenis yang pendek sesuai dengan ASTM A-126. Katup kupu-kupu harus sesuai untuk dioperasi secara mekanis dengan listrik atau dengan tekanan udara. b. Disc seating harus dari bahan kuningan dan replaceable cadless, disc gasket harus dari karet, yang diikatkan pada disc dengan baut baja tidak berkarat. Karet gasket lebih disukai yang diperkuat dengan logam. c. Katup-katup harus mampu dijalankan dengan aliran maksimum yang dapat terjadi pada aliran pada keadaan-keadaan tertentu. d. Mekanisme untuk setiap katup, kecuali jika ditentukan lain, diikat atau ditahan pada badan katup dengan sepotong pemisah jarak. Mekanisme pengoperasian untuk katup-katup yang lain hanis ditinggikan pada kedudukan lantai yang sesuai dan akan dioperesikan melalui tangki yang sama seperti yang ditunjukkan dalam gambar pabrikasi dan persyaratan pada AWWA C-504. Sumbu putar dari semua valve disc harus horizontal kecuali jika ditetapkan lain. e. Setiap mekanisne pengoperasian harus dapat diga nti atau dapat diperiksa dan diperbaiki. Cara pencegahan harus dibuat agar cakram tidak terkunci pada saat terbuka penuh atau pada posisi ditutup rapat ketika mekanisme pengoperasian dihilangkan. Semua bagian mekanisme pengoperasian harus selal u diperiksa, diatur, diperbaiki dan diganti. f. Mekanisme pengoperasian untuk semua katup dapat melakukan penguncian, dengan arti bahwa air tidak dapat mengakibatkan cakram bergerak dari posisi yang telah ditetapkan lain. Katup-katup Penahan (Check Valve)

3.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

a. Katup-Katup Penahan harus sesuai untuk digunakan pada posisi horizontal atau vertikal yang arah alirannya ke atas, sesuai dengan standar AWWA C -508-82. b. Katup penahan dengan diameter moninal 300 mm dan lebih besar harus dan jenis "non slamming" dengan "Concreatic Spring Loaded Disc" atau " Conreatic Rubber Membrance". c. Katup penahan dengan diameter lebih kecil dari 300 mm harus dibuat sedemikian rupa sehingga cakram (disc) atau alat-alat lain sehingga pelengkapnya mudah dibuka dan diganti tanpa harus membuka seluruh katup dan perpipaan. d. Badan katup harus terdiri dari cor dengan kekuatan tarik minimum 2.200 kg/cm3. Cakram harus dari perunggu dengan besi cor atau perunggu seluruhnya. e. Body seat harus dengan ulir cepat dan disekrup ke dalam kedudukan yang benar pada badan. Muka dari cincin harus dihaluskan dengan mesin. f Setiap katup harus mampu menahan tekanan hidrolis 20 kg/cm2 dengan ujung kepala besar. Pengujian harus menunjukkan tidak adanya kebocoran pada logam dan sambungan. 4. Katup Pintu (Gate Valve) Jenis, ukuran dan perpipaan katup-katup hendaknya sesuai yang ditunjukkan dalam gambar pabrikasi. Semua gate valve yang dipergunakan dalam jalur pipa hendaknya mampu untuk tekanan kerja 120 m kolom air, doubel disc, badan bes i tuang, bingkai tembaga, gate valve tanpa tangki pemutar sesuai dengan persyaratan AWWA C -500. Pengakhiran ujung-ujung katup hendaknya mempunyai penyambung flange, kecuali bila ditunjukkan lain dalam gambar. Flange untuk katup bendaknya sesuai dengan ANSI B16.1 untuk flange dan fitting mur 2 (dua) inchi persegi dan membuka ke arah yang seragam, permukaan-permukaan luar dan dalam setiap katup hendaknya dilapisi atau dipoles dengan 2 (dua) lapisan aspal.

5.

Rumah Katup Rumah katup harus dengan badan katup yang bulat, terdiri dari perunggu dan tekanan rata-rata 10 kg/cm2. Cakram harus dapat diperbaharui, katup -katup harus mempunyai batang terbuka, roda-roda tangan yang sekrup dengan ulir. Kepala cakram dan seterusnya dibuat dari cor-coran perunggu 85-5-5-5. Cakram harus dari campuran setengah lunak atau seperti yang disyaratkan oleh pabrik pembuatnya. Katup Pelepas Udara dan Katup Hampa Udara a. Katup hampa udara dan katup pelepas udara berbadan kuat sekali dibuat dan besi cor atau bahan besi tempa, pelampung dari baja tahan karat dan direncanakan untuk tekanan kerja 10 kg/cm2. Katup mempunyai katup penutup secara menyeluruh yang digunakan selama pemeliharaannya. b. Semua unsur yang bergerak harus dibuat dan baja tahan karat atau perunggu. c. Katup yang berlubang lebar (pemecah kehampaan) harus mempunyai lubang yang berbentuk bulat, terbuka penuh bila ruang katup kosong dan tertutup repat dengan sendirinya bila ruangnya penuh air. d. Katup berlubang kecil (pelepas udara) digerakkan terapung dan tertu tup bila ruang katupnya penuh dengan air. e. Katup berlubang rangkap adalah bersifat gabungan antara katup berlubang kecil dengan katup berlubang lebar. Katupnya akan mengeluarkan gelembung gelembung udara yang kecil-kecil bila jaringan kena tekanan, terbuka penuh mulutnya bila ruang katup kosong dan tertutup rapat dengan sendirinya, bila ruangnya penuh dengan air.

6.

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

f.

Setiap katup diuji di bawah tekanan hidrostatis 10 kg/cm2 dan tanpa kebocoran.

6.

PERSYARATAN KHUSUS PEMASANGAN PIPA

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Dokumen Pemilihan Pekerjaan Konstruksi PRAKUALIFIKASI

Anda mungkin juga menyukai