Anda di halaman 1dari 10

Syarat – Syarat Teknis

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN

1.1. Kegiatan ini bernama Pekerjaan Rehabilitasi Drainase Lingkungan RT. 35


Kelurahan Api-Api.

1.2. Untuk pelaksanaan tersebut pemborong hendaknya menyediakan :


a. Tenaga kerja dan tenaga ahli yang memadai sepadan dengan jenis dan
lingkup pekerjaan.
b. Bahan, peralatan kerja dan segala keperluan yang berhubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan bangunan.

1.3. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang tertera dalam uraian
kerja dan syarat-syarat, gambar bestek dan detail, gambar konstruksi serta
keputusan Direksi.

1.4. Kontruksi pembuatan bangunan bersifat permanen, struktur bangunan terdiri


dari :
- Bab I. Pekerjaan Pendahuluan
a. Plank Nama Kegiatan
b. Pembersihan Lokasi (termasuk pembersihan semak dan material
lainnya

- Bab II. Pekerjaan Drainase


a. Galian Tanah Biasa
b. Pasangan Batu
c. Plasteran Pasangan
d. Acian Pasangan

Syarat Teknis - 1
File/DokumenLelang/SPEK/.PERKIM/BTG/2019
Syarat – Syarat Teknis

Pasal 2
SITUASI/LOKASI

2.1. Pembangunan fisik bangunan seperti pada pasal 1.1 berlokasi RT. 35
Kelurahan Api-Api., dimana lokasinya mudah dicapai, sehingga penyediaan
bahan bangunan mudah dilaksanakan di samping itu mobilisasi material
mudah untuk dijangkau kendaraan roda empat.

Pasal 3
PENYIMPANAN BARANG – BARANG DAN MATERIAL

3.1. Pemborong diwajibkan untuk menepatkan barang – barang dan material –


material kebutuhan pelaksanaan baik di luar (terbuka) ataupun di dalam
gudang sesuai dengan sifat barang dan material tersebut, sehingga akan
menjamin:
a. Keamanannya
b. Terhindarnya kerusakan – kerusakan yang diakibatkan oleh cara
penyimpanan yang salah.

3.2. Barang – barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan
langsung pada pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk
disimpan di dalam site.

Pasal 4
FASILITAS – FASILITAS LAPANGAN

4.1. Pemborong diwajibkan menyediakan sendiri:


a. Alat – alat P3K,
b. Air minum dan,
c. Air bersih yang dapat dipakai untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.
d. Alat – Alat lain yang dianggap dapat menunjang kebutuhan pelaksanaan
pekerjaan.

Pasal 5
BARANG CONTOH (SAMPEL)

5.1. Kontraktor diwajibkan meyerahkan barang – barang contoh (sample) dari


material yang akan dipakai, untuk mendapat persetujuan.

5.2. Barang – barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda
bukti / sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari material – material
tersebut.

5.3. Untuk material – material yang akan didatangkan ke Site (melalui


pemesanan), maka kontraktor diwajibkan menyerahkan brochure, kataloge,
gambar kerja atau shop drawing, dan sample yang dianggap perlu oleh
Direksi dan harus memndapat persetujuan Direksi.

Syarat Teknis - 2
File/DokumenLelang/SPEK/.PERKIM/BTG/2019
Syarat – Syarat Teknis

5.4. Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara
pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi. Contoh-
contoh harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan
dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.

5.5. Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan
tidak tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material
tersebut. Penawaran penyedia barang/jasa harus sudah termasuk biaya yang
diperlukan untuk pengujian material.

5.6. Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan
material- material dari jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa
harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material
yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau
merk material yang baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan
produk atau merk lain yang sekurang- kurangnya mempunyai kualitas yang
sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.

Pasal 6
GAMBAR – GAMBAR KERJA

6.1. Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada


penyedia barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang
paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan
patokan bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan
antar gambar rencana dan spesifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut.

6.2. Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-


kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan
antar gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat
kesalahan, kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan,
penyedia barang/jasa harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis,
dan direksi akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar tersebut
untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi
akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan
ditentukan oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia
barang/jasa.

6.3. Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia


barang/jasa harus menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak
direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang
berhubungan dengan gambar tersebut.

Syarat Teknis - 3
File/DokumenLelang/SPEK/.PERKIM/BTG/2019
Syarat – Syarat Teknis

6.4. Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di


lapangan. Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat
dibaca dan merupakan hasil revisi terkahir. Penyedia barang/jasa juga
harus menyiapkan gambar-gambar yang menunjukan perbedaan antara
gambar rencana dan gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung
jawab penyedia barang/jasa.

Pasal 7
PERALATAN
7.1. Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
harus disediakan oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan
dimulai, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan
peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus
terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi.
7.2. Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk
memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.
7.3. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang
akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera
diperbaiki atau diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.

Pasal 8
PENYEDIAAN MATERIAL

8.1. Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti


yang disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya)
kecuali ditentukan lain di dalam dokumen kontrak.

8.2. Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa


harus mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi
pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus memeriksa dahulu material-material
tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi
pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau
kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian
penyedia barang/jasa.

8.3. Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang
dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
dokumen kotrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan,
termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting
lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk
dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal
tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang
ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh penyedia

Syarat Teknis - 4
File/DokumenLelang/SPEK/.PERKIM/BTG/2019
Syarat – Syarat Teknis

barang/jasa tanpa biaya tambahan.

8.4. Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan
pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.

Pasal 9
RAMBU – RAMBU

9.1. Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang/jasa harus


menyediakan rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-
tanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.

9.2. Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas


padat, penyedia barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap
atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya
untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk di dalam penawaran penyedia
barang/jasa.

Pasal 10
PROGRAM KERJA

10.1. Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan
harus diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai.

10.2. Rencana kerja tersebut harus mencakup :


a. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai
bagian pekerjaan.
b Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain
ke lapangan.
c Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian
pekerjaan dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan
termasuk pengujiannya.
d Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh
penyedia barang/jasa.
e Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan
dengan disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta
penugasannya.
f Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai
pada pelaksanaan pekerjaan.
g Cara pelaksanaan pekerjaan.
10.3. Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S
beserta lampiran penjelasan.

Syarat Teknis - 5
File/DokumenLelang/SPEK/.PERKIM/BTG/2019
Syarat – Syarat Teknis

Pasal 11
RAPAT - RAPAT

11.1. Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat


mengadakan rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan
konsultan serta pihak- pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan
permasalahan pelaksanaan pekerjaan.

11.2. Semua hasil/risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi
penyedia barang/jasa.

Pasal 12
PRESTASI KEMAJUAN PEKERJAAN

12.1. Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan


yang telah diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi.
Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai volume
pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan.

12.2. Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan


berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.

12.3. Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun


tidak diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar,
namun tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi
dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.

12.4. Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau
secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila
dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat,
penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan
sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi.

Pasal 13
LAPORAN - LAPORAN

13.1. Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus


membuat laporan harian dan laporan mingguan yang menggambarkan
kemajuan pekerjaan. Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi
yang mencakup:

a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya


dicapai menjelang akhir minggu.
b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.

Syarat Teknis - 6
File/DokumenLelang/SPEK/.PERKIM/BTG/2019
Syarat – Syarat Teknis

c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.


d. Kondisi cuaca.

Pasal 14
FOTO – FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN

14.1. Pemborong diwajibkan membuat foto – foto dokuemtasi kegiatan meliputi :


a. Foto – foto kegiatan, antara lain kegiatan dalam utizet, penempatan
peralatan – peralatan lapangan, penempatan material, jalan dan lain –
lain.
b. Foto – foto tahapan - tahapan pekerjaan dan pekerjaan finishing.
c. Foto – foto pada kondisi waktu selesainya masa pemeliharaan.
d. Dan lain – lain kegiatan yang dianggap perlu oleh pengawas.

14.2. Foto – foto dicetak dalam ukuran postcard (dicetak berwarna) masing –
masing 3 examplar, 2 examplar untuk pemberi tugas dan 1 examplar untuk
pengawas, klise diserahkan kepada pemberi tugas.

Pasal 15
GAMBAR – GAMBAR “AS BUILT DRAWING”

15.1. Pemborong diwajibkan untuk membuat gambar – gambar “As Built Drawing”
sesuai dengan pekerjaan yang telah dilakukan di lapangan sesuai kenyataan,
untuk kebutuhan pemeriksa dan maintenance dikemudian hari.

15.2. Gambar – gambar tersebut diserahkan pada masa pemeliharaan kepada


petugas, setelah disetujui oleh Direksi (dibuat sebanyak 1 Asli + 5 Copy).

Pasal 16
SHOP DRAWING

16.1. Dalam hal – hal tertentu maka untuk kebutuhan pemasangan atau
pelaksanaan pekerjaan yang membutuhkan penjelasan – penjelasan, dimana
hal – hal tersebut tidak terdapat dalam gambar – gambar kerja, maka
pemborong diwajibkan membuat gambar – gambar shop drawing untuk
kebutuhan tersebut dan mendapat persetujuan dari pengawas.

Pasal 17
SEMEN

17.1. Semua semen yang digunakan adalah Semen Portland dengan syarat – syarat
:
a. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8/1972 dan
SNI 15-2049-1994 tentang Semen Portland
c. Mempunyai sertifikat Uji (test certificate)
d. Mendapat pesetujuan Direksi

Syarat Teknis - 7
File/DokumenLelang/SPEK/.PERKIM/BTG/2019
Syarat – Syarat Teknis

17.2. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam – macam merk/jenis semen untuk satu
konstruksi / struktur yang sama) , dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam
kantong – kantong semen yang masih disegel dan tidak rusak.

17.3. Untuk semen yang diragukan mutu dan kerusakan – kerusakan akibat salah
penyimpanan dianggap rusak, dan dapat ditolak penggunannya tanpa melalui
test. Bahan yang ditolak harus segera dikeluakan dari lapangan paling lambat
dalam waktu 2 x 24 jam.

17.4. Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui oleh Direksi
dan harus dikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam tempat
lain dari pabrikan yang sudah disetujui.

17.5. Bilamana dikehendaki oleh Direksi, Penyedia barang/jasa harus memberikan


pada Direksi, satu faktur untuk tiap pengiriman semen, dimana tertera nama
pabrikan, jenis dan jumlah semen yang dikirim, bersama dengan sertifikat
pengujian dari pabrikan yang menyatakan bahwa semen yang dikirim sudah
diuji dan dianalisa dalam segala hal sesuai dengan Acuan Normatif.

17.6. Semua semen harus diangkut dan disimpan dalam tempat yang tidak tembus
air serta dilindungi dari kelembaban sampai saat pemakaian, semen yang
membatu atau menggumpal atau yang rusak kantongnya akan ditolak.

17.7. Semen harus menjalani pengujian tambahan yang sesuai dengan Acuan
Normatif bila dianggap perlu oleh Direksi. Direksi berhak untuk menolak semen
yang tidak memuaskan, sekalipun sudah terdapat sertifikasi dari pabrikan.

17.8. Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas
biaya penyedia barang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menyediakan semua
contoh pengujian dan memberikan bantuan yang mungkin diperlukan oleh
Direksi untuk melakukan pengujian.

17.9. Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap saat terdapat persediaan
semen dalam jumlah yang cukup dilapangan sehingga kemajuan kerja tidak
terganggu dan memberikan waktu yang cukup untuk pelaksanaan pengujian.

Pasal 18
AIR

18.1. Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air
bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan – bahan kimia (asam alkali),
tidak mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak campuran,
minyak atau lemak.

Syarat Teknis - 8
File/DokumenLelang/SPEK/.PERKIM/BTG/2019
Syarat – Syarat Teknis

18.2. Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai, air
harus dibeli atau mengambil tempat lain sekitarnya dengan ketentuan sesuai
butir.

Pasal 19
PEKERJAAN PASANGAN BATU GUNUNG

19.1. Pekerjaan Pasangan Batu Gunung dilakukan berdasarkan ketentuan


sebagaimana yang tercantum dalam gambar, dalam hal dimensi atau
ukuran, kecuali ditentukan lain oleh Direksi secara tertulis.

19.2. Pada pekerjaan Pasangan Batu Gunung, batu gunung dipasang sedemikian
rupa disertai spesi yang telah ditentukan sehingga membentuk pasangan
batu yang kuat dan rapi. Porsi adukan untuk pasangan Batu Gunung yang
dimaksud adalah 1 Ps : 4 Ps
19.3. Sebelum Pasangan Batu Gunung dilaksanakan terlebih dahulu dipasangkan
Batu Kosong sesuai ketentuan dalam gambar.

19.4. Kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan Batu Gunung yang


mengakibatkan cacat mutu menjadi tanggungjawab sepenuhnya Kontraktor,
Pengawas dan Direksi berhak mengentikan atau membongkar pekerjaan yang
dianggap cacat mutu tersebut, biaya pembongkaran ditanggung sendiri oleh
Kontraktor.

19.5. Ketentuan spesifikasi Pasangan Batu Gunung yang dipersyaratkan :


* Pasir Pasang gradasi ;
* gradasi max. 4 mm
* gradasi min. > 0.25 mm

* Batu Gunung
* mempunyai diameter lebih besar 15 cm dan tidak kropos.
* Juga digunakan batu gunung yang bersudut.
- Cara pelaksanaan Turap Pasangan Batu Gunung antara lain:
* Sebelum lokasi penimbunan ditimbun, terlebih dahulu dibersihkan
sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan oleh Pihak Direksi.
* Komposisi campuran 1 : 4 (Pc : Ps).
* Batu Gunung dipasang sesuai profil yang telah ditentukan, untuk
finishing bagian luar disiar dengan campuran 1 : 4.
* Pelaksanaan galian bagi kepentingan pasangan sesuai gambar kerja
yang disetujui oleh Pihak Direksi.

Pasal 20
PEKERJAAN PLESTERAN

Syarat Teknis - 9
File/DokumenLelang/SPEK/.PERKIM/BTG/2019
Syarat – Syarat Teknis

20.1. Pasir yang digunakan adalah pasir bersih, tidak menganduing tanah atau
tanah liat, Lumpur da kotoran – kotoran lainnya. Mempunyai bentuk yang
sama besarnya (merata). Untuk pekerjaan pelesetran dinding – dinding dan
lantai yang membutuhkan ketelitian dan kerapian pekerjaan, maka pasir –
pasir tersebut disaring/diayak sebelum dipergunakan.

20.2. Untuk semua pekerjaan plesteran tidak diperkenankan menggunakan kapur.

20.3. Pekerjaan pleseteran harus rapih menurut bentuk dan ukuran dalam gambar.
pekerjaan harus lurus. Datar, tidak bergelombang, tajam pada bagian – bagian
sudut- sudut, tidak keropos (tidak kosong di dalam) dan tidak retak – retak.
Apabila hasil plesteran tidak menunjukkan hasil seperti dia atas, maka bagian
tersebut harus dibongkar untuk diperbaiki. Hal ini menjadi tanggungjawab
pemborong.

20.4. Proporsi adukan :


Pada dasarnya pelesteran mempynyai adukan yang sama sengan
pasangannya.
Adukan tersebut adalah :
a. Porsi adukan Plesteran 1 Pc : 4 Ps
b. Tebal plesetaran rata 15 mm (tidak kurang dari 1 cm atau lebih dari 2 cm),
kecuali ditetapkan oleh pengawas.
c. Lapisan acian – acian rata 2 mm dari adukan pc saja pada bagian – bagian
yang akan difinis, dan bagian – bagian lainnya sesuai dengan petunjuk –
petunjuk dan mendapat persetujuan Direksi.

Syarat Teknis - 10
File/DokumenLelang/SPEK/.PERKIM/BTG/2019

Anda mungkin juga menyukai