Anda di halaman 1dari 24

SPESIFIKASI TEKNIS

KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA AIR BERSIH PEDESAAN


PEKERJAAN PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
DESA BONTODAENG
TAHUN ANGGARAN 2018

1. URAIAN UMUM
1. Yang menjadi dasar dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
a. Uraian dan syarat-syarat kerja
b. Gambar situasi, detail / dan gambar susulan bila ada
c. Ukuran-ukuran pokok dan yang tertera pada gambar bestek
d. Risalah rapat penjelasan
e. Petunjuk-petunjuk / dan atau gambar kerja dari Direksi
2. Penyedia Jasa harus mentaati :
a. Ukuran-ukuran pokok dan detail yang tertera pada gambar bestek dan ikut
meneliti kebenarannya. Apabila terdapat perbedaan, maka harus segera
dikonsultasikan dengan Direksi.
b. Bila Penyedia jasa melaksanakan suatu jenis pekerjaan yang tidak sesuai dengan
ketentuan diatas, maka pekerjaan tersebut harus dibongkar. Semua biaya yang
timbul akibat pekerjaan ini menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
3. Direksi berhak untuk memeriksa pekerjaan penyedia jasa, dan hal ini dapat dilakukan
sewaktu-waktu yang dianggap tepat.
Direksi tidak berkewajiban untuk melakukan pemeriksaan terus menerus, dan apabila
ada kesalahan-kesalahn teknis yang tidak sempat diketahui pihak Direksi, maka hal
tersebut tidak dapat dijadikan alasan untuk membebaskan tanggung jawab penyedia
jasa.

2. PERSYARATAN UMUM
1. Bahan Baru / Bekas
Kecuali ditetapkan lain oleh direksi maka semua bahan yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini harus merupakan bahan baru yang berkualitas tinggi, penggunaan
bahan bekas hanya diperkenankan atas persetujuan direksi.
2. Persetujuan Bahan
a. Untuk menghindari penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan sangat agar
sebelum sesuatu bahan / produk akan dibeli/dipesan diprodusir terlebih dahulu
diminta persetujuan dari direksi atas kesesuaian dari bahan/produk tersebut
dengan persyaratan teknis , dimana penyerahan bahan dilakuan secara tertulis
yang dilampirkan brosur, jaminan kualitas dan tanda SNI dari bahan tersebut untuk
selanjutnya diserahkan ke direksi lapangan.
b. Adanya persetujuan tertulis yang disertai contoh /brosur seperti tersebut diatas
tidak melepaskan tanggng jawab penyedia jasa / supplier dari kewajibannya dalam
perjanjian kerja ini untuk mengadakan bahan / produk yang sesuai dengan
persyaratan, serta bukan merupakan jaminan diterima/disetujuinya seluruh
bahan/produk tersebut di lapangan, kecuali dapat dibuktikan bahwa seluruh
bahan/produk tersebut sesuai dengan contoh / brosur yang telah disetujui.
Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 1
3. Contoh Bahan / Material
Pada waktu meminta persetujuan atas bahan/produk kepada direksi, harus
diserahkan contoh dari bahan/produk tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Jumlah Contoh.
- Untuk bahan atau produk yang tidak dapat dibuktikan dengan suatu sertifikat
pengujian yang dapat disetujui direksi, perlu dilakukan pengujian kualitas dari
bahan tersebut.
- Untuk bahan yang dapat dibuktikan dengan sertifikat pengujian yang dapat
diterima direksi, penyedia jasa harus menyerahkan 2 (dua) buah contoh bahan
yang disertai dengan salinan sertifikat pengujian tersebut.
b. Contoh Yang disetujui.
Dari contoh yang diserahkan kepada direksi dan telah memperoleh persetujuan,
harus dibuatkan persetujuan tertulis terhadap contoh bahan tersebut selanjutnya
dipasang tanda pengenal. Bila dikehendaki, penyedia jasa dapat meminta surat
keterangan persetujuan untuk keperluan dokumentasi sendiri.
c. Waktu persetujuan contoh
- Merupakan tanggung jawab penyedia jasa untuk mengajukan contoh bahan
beserta brosur secepatnya, sehingga persetujuan atas contoh tersebut tidak
mengakibatkan keterlambatan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
- Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan contoh bahan,
maka pengguna jasa sudah memberikan keputusan persetujuan terhadap
bahan atau produk yang diajukan penyedia jasa.Apabila persetujuan dimaksud
akan melibatkan keputusan tambahan diluar persyaratan teknis seperti
penentuan model, warna, dll. Maka keseluruhan keputusan akan diberikan
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja.
- Untuk bahan atau produk yang bersifat peralatan/perlengkapan atau produk
lain yang karena sifat, jumlah, harga pengadaannya tidak memungkinkan untuk
diberikan contoh dalam bentuk bahan jadi, permintaan persetujuan dapat
diajukan berdasarkan brosur (asli) dari produk tersebut yang dilengkapi dengan
:
» Spesifikasi teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik/ produsen.
» Surat-surat dari pabrik sesuai petunjuk direksi seperti antara lain :
Surat Tanda SNI, Surat Dukungan Pabrik (asli), surat jaminan suku cadang,
dan jasa purna jual (after sales sevice), dll.
» Katalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing).
» Sertifikat-sertifikat pengujian / penetapan kelas dan lain-lain dan dokumen-
dokumen lain sesuai petunjuk direksi.
» Apabila setelah melewati waktu yang ditetapkan diatas, keputusan atas
contoh bahan/produk belum diperoleh tanpa pemberitahuan tertulis, maka
dengan sendirinya dianggap bahwa contoh yang diajuakan telah disetujui
oleh direksi.
- Bila ternyata nantinya terdapat suatu kesulitan pada saat pemasangan dari
bahan-bahan yang disupply, maka pihak pemasok harus bersedia dan sanggup

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 2


mengirimkan tenaga ahlinya kelokasi proyek untuk mengatasi kesulitan-
kesulitan tesebut.
d. Pengangkutan Bahan.
- Pengangkutan bahan/material kelokasi pekerjaan/lapangan merupakan
tanggngjawab penyedia jasa, termasuk semua semua biaya yang
ditimbulkannya.
- Dalam pelaksanaannya pemasok harus melakukan dengan hati-hati dan teliti
sesuai dengan cara-cara pengangkatan yang baik. Dalam penumpukan barang-
barang yang diadakan harus diberi panahan yang baik dan kuat menjaga agar
barang-barang yang diadakan tersebut tidak mengalami kerusakan / catat.

e. Penyimpanan Bahan.
- Bahan/produk yang telah dimasukkan ke lapangan harus segera disimpan
ditempat, dengan susunan /tumpukan dengan ketepatan untuk masing-masing
bahan/produk sesuai persyaratan yang ditetapkan atau sesuai petunjuk direksi.
- Penyusunan bahan sejenis selama dalam penyimpanan harus diatur sedemikian
rupa sehingga bahan yang terlebih dahulu masuk, terlebih dulu pula
dipergunakan dalam pekerjaan.

3. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi Peralatan dan Tenaga Kerja
Penyedia jasa harus mempersiapkan semua tenaga kerja dan peralatan yang akan
digunakan ditempat kerja untuk melaksanakan pekerjaan dan memperhitungkan
biaya pengangkutan, baik peralatan milik penyedia jasa maupun yang didapat dengan
cara sewa.
2. Persiapan dan Pembersihan Daerah Kerja selama dan Setelah Pekerjaan Selesai.
Penyedia jasa harus mempersiapkan semua kemungkinan diadakannya pekerjaan-
pekerjaan persiapan yang diharuskan direksi, peraturan daerah kerja sehingga tidak
mengganggu dan menjamin kelancaran pekerjaan yang akan dilaksanakan. Sebelum
pekerjaan yang akan dilaksanakan dimulai, daerah kerjaa harus bersih,kemudian
memelihara / melaksanakan pembersihan selama dan setelah kegiatan berlangsung
dari sisa-siasa pekerjaan, material dan peralatan yang tidak digunakan lagi.
3. Bangsal Kerja dan Tenaga Kerja
Penyedia jasa harus menyediakan/ membawa Bangsal Kerja, dimana untuk
melaksanakannya penyedia jasa sudah memperhitungkan biaya untuk pengadaan
bangsal kerja tenaga kerja dari segi kualita maupun kuantitas sesuai dengan jenis
pekerjaan yang akan dilaksnakan.
4. Rambu Lalulintas
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan selama periode
berlangsungnya pekerjaan, maka penyedia jasa harus memasang barikade / rambu
lalulintas sepanjang jalur pekerjaan.
5. Tanda Pengenal Kegiatan
Penyedia jasa harus membuat dan memasang papan nama proyek

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 3


6. Fasilitas Pengadaan Air Bersih.
- Penyedia jasa harus menyiapkan air kerja selama kegiatan berlangsung,
- Air yang dimaksud adalah air bersih (tawar) baik yang berasal dari PDAM atau
sumur/pompa yang memenuhu syarat bagi keperluan pelaksanaan pekerjaan.
7. Pengukuran dan Pematokan.
Penyedia jasa harus melakukan Pengukuran/pematokan yang dituangkan dam
gambar Shop-Drawing sebagai acuan pelaksanaan dilapangan.

4. PEKERJAAN TANAH
1. Syarat – Syarat Umum
a. Penyedia jasa harus mengadakan pemeriksaan langsung ke lapangan untuk
menentukan dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan
dijumpai dan mencocokkan dengan gambar pelaksanaan.
b. Ruang bekas galian disekeliling pondasi, dinding penahan tanah atau saluran harus
diurug kembali dengan material bekas galian dan diurug lapis demi lapis setebal 20
cm, dipadatkan hingga mencapai peil tanah urug sebagaimana tercantum dalam
gambar.
c. Semua tempat penggalian harus dilindungi agar bebas dari rembesan air dan
genangan air.
2. Cara Pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan penggalian dimulai penyedia jas harus membuat bouwplank
sebagai patokan dasar pengukuran bangunan. Penyedia harus menjaga dan
memelihara keutuhan serta ketetapan letak dan tinggi patok-patok pengukuran.
b. Galian dilakukan sesuai dengan batas-batas peil dan kemiringan pada gambar-
gambar pelaksanaan penempatan konstruksi d apat dilakukan dengan dimensi
yang sesuai dengan gambar.
c. Pelaksanaan pekerjaan galian harus selalu dibawah pengawasan direksi.

5. PEKERJAAN BETON
1. U m u m
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi :
- Menyediakan semua bahan
- Membuat bekisting.
- Mengaduk beton.
- Mengecor beton
- Memelihara, memperbaiki, menyelesaikan dan mengerjakan semua pekerjaan
tambahan, sehingga menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan gambar
rencana.
b. Standar Pekerjaan.
Semua bahan dan konstruksi, jika tidak diberi catatan khusus harus memenuhi
standar yang umum dipakai di Indonesia yaitu Peraturan Beton Indonesia 1971
dan SK SNI S-04-1989-F, spesifikasi bahan bangunan (bahan bangunanbukan
logam).
Jika Persyaratan setempat yang tersebut diatas tidak dapat dipenuhi, maka

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 4


konstruksi harus disesuaikan dengan standar yang disetujui direksi.
2. B a h a n
a. Portland Cement (PC)
Semua PC yang digunakan harus Portland Cemen merek standar yang telah
disetujui oleh badan yang berwenang dan memenuhi persyaratan Portland
Cement kelas I-2475 (PBI 1971 NI-2).
b. Split dan Pasir
Split dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih serta tidak mengandung bahan
yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang cukup banyak, yang akan
memperlemah kekuatan beton, tidak mengandung Lumpur lebih dari 5 % terhadap
berat kering.
Split harus memenuhi syarat-syarat yang terdapat pada bab 9 PBI 1071 – NI 2
c. A i r
Air yang digunakan untuk pekerjaan beton sebaiknya air yang dapat diminum,
tidak boleh mengandung minyak, asam, alkali, garam-garam, bahan-bahan organis
atau bahan-bahan yang lain yang dapat merusak beton/baja tulangan dan tidak
mempengaruhi daya lekat semen.
d. Bahan Pembantu (admixture)
Atas pilihan penyedia jasa atau atas permintaan pengguna jasa suatu bahan
pembantu boleh ditambahkan pada campuran beton untuk, mengatur pengerasan
beton, efek pengurangan air, penambahan mutu beton, biaya penambahan bahan
pembantu ditanggung oleh penyedia jasa.
3. Perbandingan Adukan
a. U m u m
Adukan beton terdiri dari bahan semen, bahan pembantu (admixture), pasir dan
split. Kualitas bahan tersebut harus memenuhi syarat yang ditentukan. Secara
umum, adukan beton harus direncanakan untuk menghasilkan beton yang
sedemikian rupa, sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan penyusutan
minimum. Bila perlu perbandingan adukan dapat diubah sesuai dengan pendapat
direksi.
Dalam membuat campuran beton, jumlah semen dan agregat akan diukur menurut
berat, kecuali dalam beberapa hal khusus dengan persetujuan direksi, pengukuran
material dengan volume akan dipakai untuk bangunan – bangunan structural yang
kecil.
Semua berat dan volume agregat, semen dan air harus ditakar secara seksama.
Bilamana proporsi-proporsi yang diisyaratkan tidak dilaksanakan penyedia jasa,
maka konstruksi beton yang sudah dicor akan diperintahkan untuk segera
disingkirkan.
b. Perbandingan air dan semen (PC) dan kekuatan tekan.
Perbandingan maksimum air dan semen (PC) adalah 55 liter air per 100 kg semen.
Jika memang dianggap perlu untuk mencapai kekuatan yang dikehendaki, direksi
berhak memerintahkan untuk menambahkan jumlah PC. Penambahan semen jika
diperintahkan harus disediakan oleh pengguna jasa tanpa tambahan biaya.

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 5


4. Kekentalan
a. Banyaknya air yang digunakan dalam adukan beton harus cukup. Waktu
pengadukan beton harus diambil tetap dan normal, sehingga menghasilkan beton
yang homogen tanpa adanya bahan-bahan yang terpisah satu sama lain.
b. Penggetaran dilakukan dengan vibrator untuk mendapatkan beton yang padat,
cukup kedap dan licin permukaannya.
c. Jumlah air dapat dirubah sesuai keperluan, dengan melihat perubahan keadaan
cuaca atau kelembaban dari bahan adukan (pasir, split) untuk mempertahankan
hasil yang homogen dan kekentalan yang dikehendaki.
d. Kekentalan adukan beton harus ditentukan menurut percobaan “ Method of
Slump Test for Comprete (JIS A 1101 – 1950)” SLUMP yang dipakai akan ditetapkan
oleh direksi untuk jenis pekerjaan yang bermacam-macam

5. Persiapan Pengecoran Beton


a. U m u m
Kecuali untuk thrust bloc dan beton tumbuk, sebelum pekerjaan beton dimulai,
maka 24 jam sebelumnya, penyedia jasa harus membuat laporan tertulis kepada
direksi mengenai rencana pengecoran.
b. Persiapan permukaan yang akan dicor.
- Permukaan tanah dan lantai kerja harus dibasahi dengan siraman air sebelum
pengecoran, permukaan tersebut harus tetap basah dengan penyiraman air
secara terus menerus sampai tiba saat pengecoran.
- Permukaan beton yang akan dicor harus terbebas dari air yang tergenang dan
juga bebas dari Lumpur dan kotoran pada saat pengecoran.
c. Sambungan Beton
- Permukaan beton yang akan dicor lagi, dimana pengecoran lama telah berhenti
atau terhalang dan direksi berpendapat bahwa aduka beton yang baru tidak
dapat bersatu dengan sempurna dengan beton yang lama, dinyatakan sebagai
sambungan beton yang horizontal harus diratakan dengan kayu untuk
memperoleh permukaan yang rata.
Permukaan yang berisi split dalam jumlah yang besar harus dihindarkan.
- Permukaan sambungan harus dibersihkan dari semua kotoran, bahan yang
terlepas atau beton yang cacat dan benda asing lainnya.
- Pembersihan harus dilaksanakan dengan penyemprotan pasir dengan
compresspr (sand blasting) diikuti pembersihan air sebaik-baiknya.
d. Persiapan Pengecoran
- Beton tidak boleh dicor, bila seluruh pekerjaan-pekerjaan bekisting dan
pekerjaan instalasi tiap bagian belum selesai dipasang dan persiapan seluruh
permukaan tempat pengecoran belum disetujui direksi.
- Seluruh permukaan bekisting dan bagian instalasi yang akan ditanam didalam
beton yang tertutup dengan kerak beton bekas pengecoran betin yang lalu,
harus dibersihkan terhadap seluruh kerak beton yang berdekatan dicor.
e. Penyingkiran Air
- Beton tidak boleh dicor, kedalam struktur sebelum semua air yang memasuki

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 6


tempat pengecoran tersebut dikeringkan dengan sebaik-baiknya, atau telah
disalurkan dengan pipa atau alat lain.
- Beton tidak boleh dicor dalam air tamnpa persetujuan dari direksi.
Penyedia jasa juga tidak dibenarkan tanpa izin direksi membiarkan air mengalir
diatas beton sebelum beton cukup umurnya dan mencapai pengerasan awal.
- Air tidak boleh mengalir melalui permukaan beton yang baru dicor dengan
kecepatan sedemikian rupa, sehingga akan merusak penyelesaian permukaan
beton.
- Jika perlu, pemompaan air atau pekerjaan pengeringan air yang dibutuhkan
untuk memndahkan air tanah harus mendapat persetujuan dari direksi.
6. Pencampuran Beton
a. Sebelum pembuatan adukan dimulai , semua alat-alat pengaduk dan
pengangkut beton harus sudah bersih dan pasangan tulangan sudah terpasang
dengan baik sesuai dengan gambar-gambar, persyaratan-persyaratan dalam
penulangan dan telah disetujui oleh direksi.
b. Semen, pasir dan split harus dicampur sedemikian rupa dan jumlah air yang
ditambahkan harus menghasilkan adukan yang homogen dan kekentalan yang
merata. Kotoran dan benda lain yang tidak diinginkan harus dibuang.
c. Lama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan beton harus diawasi terus
menerus oleh tenaga-tenaga pengawas yang ahli dengan jalan memeriksa
slump pada setiap campuran beton yang baru.
d. Besarnya slumpdijadikan petunjuk apakah jumlah air pencampur yang
dimasukkan yang dimasukkan kedalam drum pengaduk cukup tepat, atau perlu
dikoreksi dalam hubungan dengan factor air semen yang diinginkan.
e. Pengadukan disetiap molen harus terus menerus dan waktu pengadukan
tergantung dari kapasitas drum pengadukan, banyaknya adukan yang diaduk,
jenis dan susunan butir agregat yang dipakai dalam slump betonnya, akan tetapi
tidak
kurang dari 2 menit sesudah bahan termasuk air berada dalam molen harus
terus menerus berputar pada kecepatan yang akan mengahasilkan kekentalan
adukan yang merata pada akhir waktu pengadukan. Bila perlu untuk mencapai
hasil yang baik adukan harus dicampur untuk waktu yang lebih lama dari yang
disebutkan diatas, pengadukan beton yang terlalu lama atau pengisian molen
yang terlalu banyak tidak diizinkan.
f. Beton atau lapisan aduk yang telah mengeras tidak diizinkan terkumpul pada
permukaan dalam molen. Dilarang mencampuri kembali dengan menambah air
adukan beton yang sebagian telah mengeras.
7. Pengecoran
a. Pengangkutan dan Pengecoran
- Adukan beton yang tidak dicor sesuai dengan syarat spesifikasi atau yang
mutunya rendah menurut keputusan direksi harus disingkirkan dan dipindahkan
dengan biaya penyedia jasa.
- Beton tidak boleh dicor bila keadaan cuaca buruk, panas yang dapat
menggagagalkan pengecoran dan pengerasan yang baik.
- Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau kedalam papan

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 7


bekisting yang dalam, yang dapat mengakibatkan terlepasnya split dari adukan
beton karena berulang kali menegenai barang pembesian atau peti bekisting
atau adukan beton itu dijatuhkan, beton juga tidak boleh dicor dalam bekisting
yang dapat mengakibatkan penimbunan adukan pada permukaan bekisting
diatas beton yang telah dicor.
- Dalam hal tersebut, harus disiapkan corong atau saluran vertikal untuk
pengecoran agar adukan beton dapat mencapai tempatnya tanpa terlepas satu
sama lain.
- Bagaimanapun juga tinggi jatuh dari permukaan beton tidak boleh melampaui
1,5 m dibawah ujung corong saluran atau kereta dorong atau pengecoran.
- Adukan beton harus dicor dengan merata selama proses pengecoran setelah
adukan dicor pada tempatnya tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari
2 (dua) meter dalam arah mendatar.
- Adukan beton dalam bekisting harus dicor berupa lapisan horizontal yang
merata tidak lebih 60 – 70 cm dalamnya dan harus diperhatikan agar terhindar
terjadinya lapisan adukan yang miring, kecuali diperlukan untuk konstruksi
miring.
- Tapi lapisan harus dicor pada waktu lapisan yang sebelumnya masih lunak.
Seluruh ujung dari saluran, pintu corong dan semua alat lain yang menerima
adukan beton dari alat pengangkut tegak (hoist) dan sistem alat pengangkut
lainnya harus direncanakan dan diukur sedemikian rupa, sehingga adukan beton
melaluinya tidak jatuh bercerai berai, meskipun semua alat penerima tersebut
terus menerus menampung beton.
b. Pengecoran Beton dalam Cuaca Panas.
- Penyedia jasa harus menaruh perhatian agar dapat dicegah pengeringan cepat
dari adukan beton yang baru dicor. Bahkan bilamana suhu disekelilingnya
didalam bekisting lebih dari 29 derajat celcius, suhu adukan beton tidak
melebihi 92 derajat celcius..
- Adukan beton yang baru dicor harus diberi pelindung terhadap panas matahari
secepat mungkin setelah pengecoran dan proses pengeringan mulai, segera
setelah permukaan beton yang baru sudah cukup mengeras.
8. Pemadatan dan Penggetaran.
a. Pada saat adukan beton dicor kedalam bekisting atau lubang galian, tempat
tersebut sudah harus padat betul dan tetap, tidak ada penurunan lagi. Adukan
beton tersebut harus memasuki sudut melewati celah pembesian tidak terjadi
sarang split dan selama pengecoran kelebihan air pada permukaan beton harus
sedikit.
b. Pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sebaik-baiknya dengan alat penggetar
atau vibrator (beton triller, pemadatan dengan tongkat atau jika perlu dengan
tangan untuk menyakinkan tidak akan terjadinya cacat beton seperti keropos,
adanya kantong udara dan sarang koral dibawah water stop yang akan
memperlemah kekuatan beton.
c. Bagian dalam dinding beton harus digetarkan dengan vibrator (triller) dan pada
waktu yang sama bekistingnya diketuk sampai adukan beton betul-betul mengisi
penuh bekisting tersebut dan menutupi seluruh permukaan bekisting.

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 8


d. Lapisan beton berikutnya tidak boleh dicor, bila lapisan sebelumnya tidak
dikerjakan secara saksama.
9. Proses Pengerasan
Beton yang selesai dicetak harus dijaga agar tetap basah selama sekurang-
kurangnya 14 (empat belas) hari setelah dicor, yaitu dengan penyiraman, karung
goni yang dibasahi atau dengan cara lain yang dapat dibenarkan.
10. Perawatan Beton
a. Penyedia jasa harus melindungi semua beton terhadap kerusakan akibat panas
yang berlebihan, kurangnya pembasahan, tegangan yang berlebihan atau hal lain
sampai saat penyerahan pekerjaan oleh penyedia jasa.
b. Perhatian khusus perlu diberikan untuk menjaga agar beton tidak sampai
mengering dan mengindari permukaan beton menjadi kasar atau rusak.
c. Bila karena suatu dan lain hal hasil pengecoran tidak sesuai dengan yang
disyaratkan, maka penyedia jasa harus memperbaiki atau membongkar dan
mengganti beton tersebut atas biaya sendiri. Beton yang dimaksud adalah :
- Ternyata rusak.
- Sejak semula cacat.
- Cacat sebelum penyerahan pertama.
- Menyimpang dari garis atau muka ketinggian yang telah ditetapkan.
- Tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
11. Penyelesaian Permukaan Beton
a. Penyelesaian Permukaan
Semua permukaan atau permukaan yang harus dikerjakan secara cermat sesuai
dengan bentuk, garis, kemiringan atau potongan sebagaimana tercantum dalam
gambar atau ditentukan oleh direksi.
b. Segera setelah cetakan dilepas, semua permukaan “exposed” (terbuka)
harus
diperiksa teliti, bagian yang/tidak rata harus segera dibuang atau ditutup dengan
cara yang memuaskan agar diperoleh suatu permukaan yang licin, seragam dan
merata.

6. PEKERJAAN PEMBESIAN
1. Umum
a. Ruang Lingkup
Penyedia jasa harus menyiapkan, membengkokkan dan memasang pembesian
sesuai dengan yang tercantum dalam gambar dan yang dijelaskan dalam
specipikasi teknis.
b. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan pembengkokang besi beton, penyedia jasa harus terlebih
dahulu menyiapkan daftar pembesian, sketsa dan gambar pembengkokan besi
dan menyerahkannya kepada direksi untuk disetujui.
Penyedia jasa bertanggung jawab sepenuhnya akan ketelitian ukuran dan akan

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 9


diperiksa dilapangan oleh direksi pada waktu pemasangan pembesian.
c. Standard
Detail dan pemasangan pembesian harus sesuai dengan peraturan atau
standad PBI 1971 NI-2 atau yang disetujui oleh direksi.
2. Besi Beton
Besi beton polos yang dipakai adalh besi beton dengan tegangan leleh 2.400
kg/cm2 (U.24) dan tertera dalam gambar.
Besi beton tersebut diatas harus memenuhi syarat PBI 1971 NI-2.
3. Pembengkokan Besi Beton
Pembengkokan besi beton harus dilaksanakan dengan teliti sesuai dengan ukuran
yang tertera pada gambar.
Besi beton tidak boleh dibengkokkan atau diluruskan sedemikian rupa, sehingga
rusak atau cacat dan tidak diperbolehkan membengkokkan besi beton dengan cara
pemanasan.
Pembengkokan dilakukan dengan cara melingkari sebuah pasak dengan diameter
tidak kurang dari 5 kali diameter besi beton, kecuali untuk besi beton yang lebih
besar dari 25 mm pasak yang digunakan harus tidak kurang dari 8 kali diameter besi
beton, kecuali bila ditentukan lain. Semua pembesian harus mempunyai hak pada
kedua ujungnya bilamana tidak ditentukan lain.
4. Pemasangan Besi Beton
a. Pembersihan
Sebelum dipasang besi beton harus bebas dari sisa logam, karatan dan lapisan
yang dapat merusak atau mengurangi daya ikat. Bila pengecoran beton ditunda
besi beton harus diperiksa kembali dan dibersihkan.
b. Pemasangan
Pembesian harus distel dengan cermat sesuai dengan gambar dan diikat dengan
kawat beton atau jepitan yang sesuai. Jepitan atau penumpu logam tidak boleh
diletakkan menempel pada bekisting, sehingga diperoleh beton decking yang
telah ditentukan.
c. Sambungan
Bila tidak ditentukan lain , sambungan pembesian harus dibuat dengan overlaap
minimum 40 kali diameter besi beton.
Panjang overlap penyambungan untuk diameter yang berbeda, harus
didasarkan pada diameter yang besar.
e. Pengangkeran Dinding
Pada semua sambungan vertical dari kolom dengan dinding, penyedia jasa
harus memberi batang tukangan dari baja lunak yang diameternya 8 mm
sepanjang 50 cm dibengkokkan, ujung yang satunya yang panjangnya 35 cm
dibiarkan menjorok untuk dimasukkan kedalam sambungan dinding tembok.
Angker-angker ini harus ditempatkan dengan jarak 50 cm, 150 cm dan
seterusnya, diukur dari sloof pondai beton bertulang.

7. PEKERJAAN BEKISTING
1. Umum

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 10


Bekisting atau cetakan harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi adukan
beton dan membentuk adukan menurut garis dan permukaan yang diinginkan.
Bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan
batas-batas seperti yang ditunjukkan dalam gambar konstruksi.
2. Bahan
Semua bahan untuk bekisting harus bahan baru, dikeringkan dengan bnaik dan bebas
dari mata kayu yang lepas, celah kotoran yang melekat atau sejenis lainnya, kecuali
bila ada cara lain yang dibenarkan direksi. Untuk bahan-bahan yang kurang / tidak
memenuhi syarat, tidak boleh dipakai dan harus dipindahkan dari lokasi pekerjaan.
3. Persyaratan Bekisting
Penyedia jasa harus bertanggung jawab penuh atas perencanaan yang memadai
untuk seluruh bekisting. Namun demikian, bila pada bekisting yang menurut direksi
membahayakan atau tidak memadai maka bekisting tersebut ditolak direksi, maka
penyedia jasa harus membongkar dan memindahkan bekisting yang ditolak itu dari
pekerjaan dan menggantinya dengan biaya penyedia jasa.
a. Toleransi
Toleransi yang diijinkan ± 3 mm untuk garis dan permukaan setelah penyetelan
bekisting yang harus demikian kuat dan kaku terhadap beban adukan beton yang
mahsih basah dan getaran terhadap beban konstruksi dan angina, bekisting arus
tetap menurut garis dan permukaan yang disetujui direksi.
b. Kedap Air
Bekisting harus cukup kedap aiar, sehingga tidak akan tiombul sirip atau adukan
keluar / kebocoran pada sambungan atau cairan beton.
c. Penanaman Pipa dan lain-lain.
Pipa, saluran dan lainnya, serta kelengkapan lain untuk bisa membuat lubang,
saluran dan lain-lain harus dipasang kokoh dalam bekisting, kecuali bila
diperintahkan lain oleh direksi.
4. Pemeriksaan Bekisting
Bekisting yang sudah selesai dibuat dan sudah disiapkan untuk pengecoran beton,
akan diperiksa oleh direksi. Beton tidak boleh dicor sebelum bekisting disetujui
direksi.
Untuk menghindari kelambatan dalam mendapatkan persetujuan, sekurang-
kurangnya 24 jam sebelumnya, penyedia jasa memberitahukan direksi bahwa
bekisting sudah siap untuk diperiksa.
5. Pembongkaran
a. U m u m
Bekisting harus dibongkar tanpa goncangan, getaran atau kerusakan pada beton.
Pembongkaran harus dilakukan dengan hati-hati, dan jika ada pembetonan yang
keropos harus cepat-cepat diperbaiki dengan persetujuan direksi dan jika direksi
mengharuskan beton tersebut untuk dibongkar, maka penyedia jasa harus
membongkar dan membuat beton yang baru lagi, dan biayanya menjadi tanggung
jawab penyedia jasa.

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 11


b. Saat Pembongkaran Bekisting
Penyedia jasa harus memberitahukan direksi bilamana bermaksud akan membongkar
cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama, dan minta persetujuannya itu
tidak berarti penyedia jasa lepas dari tanggung jawab. Saat untuk membongkar
bekisting tergantung dari persetujuan direksi.

8 PEKERJAAN PASANGAN BATU


1. U m u m
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua bagian
pekerjaan yang menggunakan pasangan batu belah / batu kali, sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar rencana pelaksanaan.
2. Bahan
Batu
Bahan batu belah / kali yang dipakai harus dari jenis batu yang sudah
direkomendasikan oleh instansi teknis terkait atau memenuhi ketentuan dibawah ini :
- Batu yang akan dipakai harus bermutu baik, kuat, bersih bersudut (tidak bulat),
tidak retak, tidak porous, tidak terlalu pipih mempunyai berat jenis tidak kurang
3
dari 2,6 ton/m .
- Batu kali yang dipakai adalah batu sungai yang dibelah atau batu gunung yang
keras.
- Bilaman diminta, kontraktor yang harus mengajukan contoh batu kepada Direksi
untuk bisa diadakan pengujian laboratorium atas biaya Kontraktor.
- Ukuran batu yang dipergunakan ialah diameter 13 s/d 25 cm.
- Batu-batu sebelum dipasang harus dibasahi dengan air secara merata.
Pasir
Kecuali disyaratkan lain, Pasir pasangan yang dipakai harus pasir bersih, tidak
mengandung bahan-bahan yang akan merusak konstruksi 9minyak atau bahan
organic), keras dan sebelum diaduk dengan semen harus dalam keadaan kering.
Kadar Lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
Portland Cement
Semen yang dipakai harus sesui dengan NI-8, SII 0013-81.
Air
Kecuali disyaratkan lain, air adukan yang dipakai harus tawar, bersih dan tidak
mengandung minyak, bahan organic atau bahan-bahan lainnya yang dapat
mengurangi kekuatan dari adukan, atau sama yang disyaratkan pada pekerjaan
beton.
4. Adukan
Adukan yang dipakai yaitu 1 PC : 4 Pasir
5. Pemasangan
Pemasangan batu belah / kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk-bentuk
yang ditunjukkan dalam gambar.
Pasangan batu belah / kali harus disusun dengan baik dan saling interlocking.

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 12


Penempatan batu-batu harus sedemikian rupa untuk menghindarkan terjadinya
rongga-rongga yang banyak diantara susunan batu-batu tersebut.
Pemasangan dilakukan satu persatu dan tiap-tiap susunan harus mempunyai satu
antara, dan tidak boleh bersinggungan agar campuran dapat masuk pada celah-celah
batu dan dapat membungkus setiap batu pasangan dengan baik.

9 PEKERJAAN PASANGAN BATA


1. Umum
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua bagian
pekerjaan yang menggunakan pasangan batu bata, sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar rencana pelaksanaan.
2. Bahan / Material
Batu bata yang akan digunakan harus yang bermutu baik, tidak mudah patah dan diuji
mutu setra disetujui oleh pengawas lapangan / Direksi, atau sesuai dengan NI-10.
Semen Portland (PC) sesuai dengan NI-8, SII 0013-81.
Kecuali disyaratkan lain, Pasir pasangan yang dipaki harus pasir bersih, tidak
mengandung bahan-bahan yang akan merusak konstruksi (minyak atau bahan
organic), keras dan sebelum diaduk dengan semen harus dalam keadaan kering.
Kadar Lumpur tidak boleh lebih dari 5%. Atau sesuai dengan SII-0078-75.
Kecuali disyaratkan lain, air adukan yang dipakai harus tawar, bersih dan tidak
mengandung minyak, bahan organic atau bahan-bahan lainnya yang
dapatmengurangi kekuatan dari adukan, atau sama yang diisyaratkan pada pekerjaan
beton.
3. Penyimpanan Bahan
Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan ini harus disimpan sedemikian rupa sehingga
terhindar dari kerusakan, toleransi pecah maksimum bata pada saat penerimaan
adalah 5%. Untuk itu penyedia jasa harus meminta petunjuk cara penyimpanan
tersebut kepada direksi.
4. Adukan
Adukan yang digunakan yaitu : 1 PC : 4 Pasir sedangkan untuk pasangan batu
didaerah basah digunakan campuran 1 PC : 2 Pasir.
5. Pemasangan
Batu Bata harus dipasang horizontal atau vertical dan setiap lajur harus diukur
dengan tepat, baik kedatarannya maupun ketegakannya dengan menggunakan
waterpas dan bila tidak diperlihatkan dalam gambar, maka alur tegak pemasangan
tidak boleh ada yang merupakan garis lurus yang menerus.
Bata yang akan dipasang harus dalam keadaan basah dan ketinggian pemasangan
dalam sehari tidak boleh melebihi ketinggian 1,5 (satu setengah_ meter. Pada saat
ketinggian pasangan sudah satu meter, beton penguat dinding bata harus segera
dicor.

10 PEKERJAAN PLESTERAN
1. Umum

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 13


Bagian ini meliputi penyediaan bahan, peralatan, pekerja dan bahan Bantu lainnya
untuk dapat terlaksananya pekerjaan tersebut dengan baik, sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam gambar rencana pelaksanaan.
2. Bahan
Bahan yang dipai yaitu air, Semen Portland dan Pasir.
Bahan air harus tawar, bersih dan tidak megandung minyak, bahanorganic atau
bahan-bahan lainnya yang dapat mengurangi kekuatan dari adukan, atau sama yang
syaratkan pada pekerjaan beton.
Semen Portland (PC) sesuai dengan NI-8, SII 0013-81.
Bahan pasir yang dipakai harus pasir bersih, tidak mengandung bahan-bahan yang
akan merusak konstruksi (minyak atau bahan organic), keras dan sebelum diaduk
dengan semen harus dalam keadaan kering. Kadar Lumpur tidak boleh lebih dari 5%.
Atau sesuai dengan SII-0078-75.
3. Campuran Adukan
Plesteran dinding basah dan beton dipakai campuran 1 PC : 2 Pasir (plesteran
transram)
Plesteran dinding biasa dipakai campuran 1 PC : 4 Pasir.
4. Pelaksanaan
Bidang permukaan yang akan diplester harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudian
dibasahi dengan air agar supaya air adukan tidak terhisap oleh bidang yang diplester.
Pekerjan plesteran selanjutnya dapat dilaksanakan dengan berpedoman pada lajur-
lajur tersebut, adukan diisikan pada bidang-bidang antara lajur yang kemudian
diratakan dengan menggunakan mistar lurus dan rata dari kayu kaso. Penghalusan
plesteran dapat dilaksanakan pada saat adukan plesteran dalam konndisi setengah
kering. Hindari penghalusan permukaan plesteran pada saat adukan sudah
mongering, karena dengan begitu akan sulit dicapai suatu bidang yang rata dan
halus.
Perrmukaan plesteran harus rata, vertical dan halus. Bilamana terjadi permukaan
plesteran kurang memenuhi seperti tersebut diatas, maka penyedia jasa
berkewajiban untuk memperbaikinya kalau perlu dengan membongkarnya dan
melaksanakan pekerjaan plesteran tersebut mulai dari awal.

11. PEKERJAAN PENGADAAN PIPA DAN ALAT BANTU

1. PENGADAAN PIPA POLYVINIL CHLORIDA (PVC)


Persyaratan Bahan / Material pipa PVC sebagai berikut :
a. Pipa-pipa PVC harus sesuai dengan SNI.06-0084-2002 dengan panjang efektif
pipa yang harus di penuhi adalah 6 meter kecuali ditentukan lain oleh direksi.
b. Pipa-pipa PVC harus tidak membahayakan kesehatan dari pemakai air.
c. Pipa-pipa PVC harus mempunyai kadar PVC murni minimum 92,5% dengan
produk serba sama.
2
d. Tekanan kerja dari pipa dan alat bantunya minimum 10 kg/cm dan kuat tarik
0 2
minimum pada 20 C adalah 450 kgf/cm dan harus mampu menahan terhadap

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 14


pengujian tekanan hydrostatic test sebesar 4,2 kali dari tekanan maksimun yang
kan bekerja. Hasil pengujian tersebut dinyatakan dalam surat keterangan dari
laboratorium pengujian bahan yang ditunjuk oleh direksi.
e. Semua sambungan Pipa PVC harus sesuai dengan standar SNI.06-0084.
f. Pipa PVC dan alat Bantu lainnya dengan diameter 40 mm kebawah dipakai
sambungan “Solvent Cement (SCJ)’ sedangkan untuk Pipa PVC dan alat Bantu
lainnya dengan diameter 50 mm keatas dipakai dengan sambungan “Rubber
Ring (RRJ)” kecuali ditentukan lain sesuai dengan kebutuhan dan keperluannya,
seperti daftar material antara lain : sambungan ulir-ulir, sambungan flange
spigot/socket, gilboult joint dan lain-lain.
g. Tebal dinding pipa lengkung PVC dan alat Bantu lainnya minimum harus sama
dengan tebal dinding pipa PVC lurus dan persyaratan-persyaratan lainnya harus
sesuai dengan SNI.06-0084.
h. Reducer PVC (taper) harus type concentric dan paling sedikit panjangnya harus
3 kali beda diameter terbesar dan kecil, sedangkan tebal dinding minimum
harus sama dengan tebal dinding pipa PVC lurus dan persyaratan-persyaratan
lainnya harus sesuai dengan SNI.06-0084.
i. Rubber Ring Joint harus tahan terhadap serangan-serangan micro organis dan
terhadap semua zat yang dikandung oleh air dan tanah pada keadaan normal.
Rubber Ring Joint yang karet-karet asli atau karet-karet syntetis harus sesuai
dengan ISO/R.1398 dan didalam pemakaian Rubber Ring Joint serta pelumas
(lubricant) harus tidak menimbulkan bau, rasa, atau warna pada air minum
disamping bahan-bahan lain yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
lubricant yang dipakai harus tidak mempunyai pengaruh terhadap bahan PVC
dan Rubber Ring Jointnya.
j. Memperhitungkan penyediaan perlengkapan, bahan-bahan penghubung
seperti solvent cement, rubber ring joint, cairan pembersih, pelumas/lubricant
moor dan baut-baut. Untuk sambungan dengan flanged dan rubber packingnya
dan lain-lain sambungan yang sehubungan dengan pengadaan pipa GIP harus
lengkap dan cukup.

2. PENGADAAN GALVANIZED IRON PIPE (GIP)


1. Persyaratan Bahan / Material Galvanized Iron Pipe sebagai berikut :
a. Galvanized Iron Pipe (GIP) yang akan diadakan adalah pipa yang dari type yang
terbaik yaitu Pipa GIP kelas “Medium” dengan panjang efektif setiap
batangnya adalah 6 (enem) meter dan harus sesuai dengan standart
BS/378/1967 atau Standart Industri Indonesia SII 0161-18.
b. Pipa-pipa dan alat bantunya dibuat dari baja yang menurut analisa harus
mengandung sulfur yang tidak lebih dari 0,06% dan phaspor tidak melebihi
0,07%.
c. Semua pipa dan alat bantunya harus dilakukan penyepuhan pada bidang
dalam maupun bidang luar menurut proses lebur atau hot GIP Galvanizing.
Hasil penyepuhan dengan ketebalan yang merata sekitar 25 micron
permukaan yang licin tanpa serpih-serpih/rengat-rengat, tonjolan-tonjolan dan
cacat-cacat lainnya. Bahan untuk penyepuhan tersebut harus tidak
membahayakan bagi kesehatan dan harus mem punyai daya tahan yang tinggi

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 15


terhadap korosi (karat).
d. Kemampuan uji untuk Galvanized Iron Pipe (GIP) dan alat bantunya harus
2
memenuhi syarat-syarat untuk tesile strength minimum 41 kgf/cm , Vida point
2
minimum 24 kgf/cm dan tahan tehadap pengujian tekanan hydrostatic
2
sebesar 50 kgf/cm .
2. Sambungan dan Bahan-bahan Penghubung
a. Galvanized Iron Pipe (GIP) dan alat bantunya diberi ulir serta dilengkapi
dengan Verlof Socket sebagai alat sambungannya, dengan standart SII 0161-80
kecuali ditentukan lain sesuai dengan kebutuhan dan keperluannya seperti
dalam daftar material antara lain : sambungan Flange, Dresser Joint/Gilboult
Joint, dan lain-lain.
b. Tebal dinding Pipa GIP lengkung (bend), Tee dan alat bantu lainnya inimum,
harus sama dengan tebal dinding Pipa GIP lurus, sedang Reducer Pipa vanized
Iron {Taper) harus 3 (tiga) kali beda diameter terbesar dan diameter terkecil,
persyaratan lainnya harus sesuai SII.0161-80.
c. Dalam pengadaan Pipa GIP termasuk alat bantunya, kontraktor harus sudah
memperhitungkan penyediaan bahan-bahan penghubung seperti Socket GIP,
moor dan baut-baut. Untuk sambungan dengan flanged yang berhubungan
dengan pengadaan pipa GIP dan alat bantunya harus lengkap dan cukup
ditambah 1% dari seluruh kebutuhan untuk cadangan. Bahan-bahan pembantu
untuk penghubung tersebut harus tidak menimbulkan bau, rasa atau warna
disamping tidak mempengaruhi kesehatan.

3. PENGADAAN PIPA HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)


1. Persyaratan Bahan / Pipa HDPE sebagai berikut :
a. Pipa HDPE adalah pipa plastik bertekanan yang banyak digunakan untuk pipa air
dan pipa gas. Disebut pipa plastik karena material HDPE berasal dari polymer
minyak bumi
b. Matrialnya memiliki tingkat keretakan yang rendah, daya tahan impact yang
tinggi dan elastisitas yang tinggi sehingga memiliki life time lebih dari 50 tahun
c. Pipa HDPE harus sesuai dengan SNI.06-4829-2005 dengan panjang pipa dapat
dalam bentuk gulungan 50-300 m atau batangan 6 meter
2. Penyambungan
- Prosedur Penyambungan Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) dimana ujung
pipa berhadapan dengan plat pemotong dalam posisi lurus.
- Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan roller.
- Kencangkan penjepit (clamp) untuk memegang dan membulatkan kembali
pipa.
- Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat oleh
masuknya udara kebagian dalam pipa.
- Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa secara perlahan sehingga
ujung pipa tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan
permukaan pipa yang kontinyu.
- Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit (clamp) dibuka
Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 16
untuk menghindari terjadinya pemotongan permukaan yang tidak rata.
- Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan bersinggungan dengan
permukaan pipa .
- Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa.

4. PENGADAAN ALAT BANTU


a. Clamp Saddle (Tapping) yang harus diadakan adalah clamp saddle GIP/CI
dengan standart SII. 1002-84 yaitu clamp saddle dari besi cor sesuai dengan
lampiran daftar material, dalam hal ini dapat pula disupply clamp saddle CI.
b. Peralatan sambungan/accessories pipa untuk PVC seperti : Tee, Bend Socket,
Cap/Dop, Reducer, dll harus sesuai system sambungannya, yaitu untuk diameter
40 mm ( 11/2” ) kebawah dengan sambungan Solvent Cement, sedangkan untuk
diameter 50 mm ( 2” ) keatas dipakai dengan sambungan “Rubber Ring (RRJ)”
kecuali ditentukan lain sesuai dengan kebutuhan dan keperluannya, seluruh
accessories tersebut harus sesuai dengan SII.0344-82 dan pemasok harus
mensupply lengkap dengan keperluan sambungan tersebut seperti solvent
cement atau rubber ring , pelumas, pembersih yang diperlukan dalam alat
penyambung tersebut.
c. Accessories atau alat Bantu pipa GIP seperti yang yang disebutkan dalam daftar
material harus seseai dengan SII.0161-80, dengan system sambungan ulir dan
socket dengan standart “BS” seperti Bend, Tee, reducer dan lain-lain. Bahan-
bahan tersebut harus disuply lengkap dengan jointing material seperti socket
dan isolasi pipa maupun moor-baut dan rubber ring gasket dan lain-lain.

5 PENGADAAN KATUP (VALVE)


a. Semua katup dan lain-lain harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang
2
dari 10 kg/cm kecuali ditentukan lain, semua katup ditutup harus kedap dengan
tekanan tersebut diatas, katup-katup tersebut diberi/mempunyai tanda dibagian
badan material sesuai dengan besarnya diameter dan arah aliran.
b. Gate valve harus terdiri dari besi cor atau baja dan harus type-type yang pendek,
sedangkan desc seating harus dari kuningan dan replaceable desc gasket harus
dari karet yang diikat pada desc dengan baut baja berkarat.
c. Check Valve harus terdiri dari besi cor dengan kekuatan tarik minimum 2200
kg/cm2, cakram harus perunggu atau dengan besi cor, sedang body seat ring harus
dengan ulir yang diskrupkan kedalam kedudukan yang benar pada body.
d. Check valve harus cocok untuk dipakai pada posisi horizontal dan vertical, setiap
2
check valve harus mampu menahan tekanan hydrostatic 20 kg/cm dengan ujung
kepala besar.

12 PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA


1. Umum
a. Persyaratan Umum
- Penyedia jasa harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan
pipa sesuai dengan yang disyaratkan dalam spesifikasi ini.
- Pekerjaan pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi ini dapat
Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 17
dilaksanakan berdasarkan ketentuan – ketentuan praktis yang berlaku di
Indonesia dan harus disetujui oleh direksi
b. Trase Pemasangan Pipa
Trase pipa diberikan sesuai dengan gambar dan penjelasan pada saat peninjauan
lapangan etelah rapat penjelasan pekerjaan. Penjelasan trase pipa pada
peninjauan lapangan ini mengikat penyedia jasa untuk melaksanakan pekerjaan
dilapangan.
Segala biaya timbul untuk menentukan trase termasuk pematokannya menjadi
tanggungjawab penyedia jasa.

2. KELURUSAN dan KERATAAN PEMASANGAN


a. Kewajiban Penyedia Jasa
Penyedia jasa berkewajiban dan bertanggungjawab agar pipa - pipa berikut
fitting dan perlengkapannya terpasang secara benar pada trase yang
ditentukan, baik kelurusannya, kedalaman maupun kemiringannya.
b. Penyimpangan karena bangunan lain.
Bilamana ada rintangan yang tidak terlihat didalam rencana dan ternyata
menghalangi pekerjaan dan mengakibatkan perubahan pelaksanaan, maka
penyedia jasa harus mengadakan perubahan tersebut sesuai petunjuk direksi.
c. Kerusakan akibat pekerjaan penggalian.
Pekerjaan penggalian harus dilakukan dengan hati-hati sedemikian
rupa sehingga pekerjaan galian pada trase yang tepat.
Bila terdapat kerusakan-kerusakan pada bangunan dan / atau instalasi
bawah tanah yang ada sebagai akibat penggalian, penyedia jasa harus
memperbaikinya kembali sesuai dengan keadaan semula dengan biaya
sendiri.
3. KEDALAMAN PIPA
Semua pipa dipasang pada kedalaman yang sesuai gambar rencana atau atas
petunjuk direksi.

13. PENGGALIAN dan PERSIAPAN PARIT GALIAN


1. Umum
a. Galian tanah dilaksanakan untuk semua pemasangan pipa dan peralatan serta
bangunan pelengkap yang termasuk dalam pekerjaan ini.
b. Pekerjaan penggalian dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pipa
dapat dipasang dengan posisi yang baik an aman. Penggalian harus bertahap
sesuai dengan perkiraan jumlah pipa yang dapat dipasang setiap harinya dan
mengikuti petunjuk direksi.
d. Parit galian yang masih terbuka harus dijaga sehingga efisiensi pekerjaan dan
keselamatan pekerja serta masyarakat dapat terjamin.
e. Bila dijumpai adanya sarana-sarana atau instalasi diatas permukaan tanah atau
dibawah tanah, maka harus diadakan pengamanan terhadapnya agar tidak terjadi
kerusakan sebagai akibat pekerjaan.
Perbaikan atas kerusakan yang terjadi sebagai akibat pekerjaan penggalian

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 18


menjadi tanggungjawab penyedia jasa.

2. LEBAR dan KEDALAMAN PARIT GALIAN


a. Tempat galian, lebar dan kedalaman minimum untuk pemasangan pipa berikut
perlengkapannya serta bangunan-bangunan yang nyata-nyata termasuk dalam
pekerjaan ini harus dibuat sesuai dengan Gambar Kerja (gambar situasi, profil
memenjang, profil melintang dan potongan).
b. Patokan / pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari atas
pipa sampai permukaan jalan/tanah asal, ditambah diameter luar pipa dan tebal
lapisan pasir dibawah pipa.
c. Parit pipa harus digali dengan kedalaman yang dikehendaki sehingga terdapat
pembebanan yang merata dan menerus pada dasar galian (yang tidak terganggu
antyara 2 sambungan pipa).
d. Bila tidak dinyatakan lain, lebar parit galian disesuaikan dengan besarnya pipa yang
akan dipasang dan lebar galian tersebut harus menjamin pekerjaan
penyambungan pipa dengan baik sehingga kebocoran-kebocoran pada
sambungan pipa dapat dihindarkan.
e. Parit dan tempat sambungan atau peralatan pipa hendaknya digali hingga
didapatkan suatu lebar yang cukup untuk ruang bekerja, pemasangan,
penyambungan, penanaman maupun pekerjaan konstruksi.
f. Batu-batu dengan diameter hendaknya lebih besar dari 40 mm harus dibuang dari
parit galian.
g. Dasar parit galian hendaknya rata, terkonsolidasi dan digali pada kedalaman yang
tepat untuk meletakkan pipa, serta harus bebas dari Lumpur dan tetap rata bila
diinjak kaki para pekerja.

3. PENGAMANAN PARIT TIMBUNAN


a. Pada tempat-tempat parit galian yang mudah longsor harus diberi turap-turap
pengaman.
b. Setiap galian hendaknya dijaga tetap kering sampai konstruksi yang harus
dibangun atau pipa yang harus dipasang selesai dilaksanakan.
c. Apabila juga ternyata bahwa didalam galian dijumpai air yang mengganggu
pengeringan, maka penyedia jasa harus menyediakan pompa atau peralatan lain
untuk pengeringan. Biaya yang ditimbulkan berikut pompa dan peralatannya
adalah tanggungan penyedia jasa.
d. Semua penggalian untuk struktur beton dan parit yang diperdalam hingga
mencapai atau dibawah elevasi static air, hendaknya dikeringkan dengan
menurunkan permukaan air tanah sampai dibawah dasar galian.
e. Air permukaan hendaknya dipintaskan atau dengan cara lain dicegah tidak
memasuki daerah pemaritan sejauh mungkin tanpa mengakibatkan kerusakan-
kerusakan pada tanah milik sekitarnya, dan biaya yang timbul untuk pekerjaan ini
merupakan tanggungjawab penyedia jasa.

4. PENIMBUNAN dan PENGANGKUTAN


Semua tanah bekas galian harus ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu bagi pejalan kaki maupun kendaraan yang lewat.
Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 19
Bila diperlukan, direksi dapat memerintahkan kepada penyedia jasa untuk
mengangkut tanah lebih bekas galian tersebut. Segala biaya yang ditimbulkan akibat
pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab penyedia jasa.

14. PEMASANGAN PIPA


1. U m u m
a. Pipa, fitting dan perlengkapannya yang akan dipasang, tersimpan digudang
penyimpanan pipa. Pengangkutan dari gudang ke tempat pemasangan menjadi
tanggungjawab penyedia jasa termasuk pembiayaan.
Apabila ternyata di dalam pelaksnaan pemasangan pipa, fitting dan
perlengkapannya terdapat kelebihan pipa atau perlengkapannya, penyedia jasa
harus mengembalikannya ke gudang / tempat pengumpulan yang ditentukan oleh
Direksi.
b. Cara-cara pengangkutan, penyambungan dari pipa-pipa dan ketentuan-ketentuan
teknis cara pemasangan akan diberikan petunjuk oleh Direksi.
c. Pipa dan perlengkapan pipa yang telah diserahkan kepada penyedia jasa untuk
dilaksanakan pemasangannya harus dijaga baik-baik jangan sampai hilang atau
rusak. Kerusakan atau hilang setelah diserahkan kepada penyedia jasa harus
diganti sesuai dengan kualitas/bentuk aslinya dan biaya yang ditimbulkan akibat
penggantian tersebut menjadi tanggungan penyedia jasa.
d. Sebelum dan sesudah dipasang, pipa-pipa dan perlengkapan pipa harus dijaga
bersih dan diperiksa lagi atas kerusakan dan retak-retak.

2. PEMBONGKARAN SEPANJANG JALUR PARIT GALIAN


Pipa dibongkar sedekat mungkin dengan parit galian dan diletakkan setiap interval
panjang pipa sehingga memudahkan penurunan pipa ke dalam parit. Untuk pipa
dengan sambungan kopling, pada sebuah ujung pipa dapat dipasang kopling.

3. MENURUNKAN PIPA KEDALAM PARIT GALIAN


a. Bila terjadi kerusakan pada pipa dan perlengkapannya akibat kelalaian penyedia
jasa, maka penyedia jasa harus mengganti pipa-pipa yang rusak atau memperbaiki
kembali (bila masih dapat diperbaiki) seperti semula dengan persetujuan Direksi.
b. Selama penurunan pipa-pipa terutama pipa fiberglass dan pipa asbes semen, harus
dihindari terbantingnya atau terbenturnya pipa, karena dapat menimbulkan pecah
atau retak-retak pada pipa atau kerusakan pada ujung pipa yang akan menyulitkan
pemasangan sambungan.

4. PEMERIKSAAN SEBELUM PEMASANGAN


Semua pipa dan perlengkapan pipa yang akan dipasang serta alat-alat Bantu untuk
pemasangan tersebut harus diperiksa dengan cermat an hati-hati sesaat sebelum
pipa-pipa / perlengkapannya pipa tersebut diturunkan pada lokasi yang sebenarnya.
Bila ada ujung pipa terdapat bengkokan-bengkokan hal tersebut harus dihindarkan,
atau ujung pipa yang bengkok harus dipotong sesuai dengan petunjuk-petunjuk
direksi. Pipa atau fitting yang rusak harus dipisahkan untuk diperiksa oleh Direksi.

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 20


5. PEMBERSIHAN PIPA dan PERLENGKAPANNYA
Semua pipa yang akan dipasang harus bebas dari segala macam jenis kotoran. Bagian
luar ujung pipa, kopling dan semua bagian sambungan yang akan dipasang harus
dicuci terlebih dahulu sampai bersih sehingga diperoleh sambungan pipa yang stabil
dan baik.
Pada systim sambungan yang menggunakan sistim cincin karet atau rubber gasket
misalnya kopling, dresser dan mechanical joint, maka cincin karet harus terhindar dari
minyak dan bahan kimia yang akan merusak.
Cincin karet ini harus disimpan ditempat yang terlindung dari sinar matahari dan
hanya dibawa kelapangan bila akan dipasang.

6. PEMASANGAN PIPA
a. Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan
segala macam jenis kotoran, misalnya bekas puing-puing/batu, alat-alat, bekas
pakain dan lain-lain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan kelancaran
aliran air didalam pipa.
b. Setiap pipa yang sudah dimasukkan kedalam parit galian harus langsung dipasang
dan distel sambungannya dan kemudian diurug dan bahan-bahan yang disetujui
direksi serta dipadatkan. Bila dianggap perlu oleh direksi, pengurugan pada
tempat-tempat sambungan pipa harus diperiksa dan disetujui terlebih dahulu oleh
direksi. Setelah diperiksa dan disetujui oleh direksi baru diperolehkan untuk
diurug.
c. Semua ujung pipa yang terakhir pada saat pemasangan berhenti, harus, harus
ditutup sehingga kotoran ataupun air buangan tidak masuk kedalam pipa. Cara-
cara penutupan pada ujung pipa tersebut harus disetujui direksi.
d. Tikungan/belokan (vertical/horizontal) tanpa elbow/bend dilksanakan sedemikian
rupa sehingga sudut sambungan antara dua pipa tidak boleh lebih besar dari yang
diizinkan oleh pabrik pipa yang bersangkutan, untuk itu akan diberikan petunjuk
lebih lanjut oleh direksi.
e. Perubahan arah perletakan pipa (belokan/tikungan) harus dilakukan dengan
penyambungan bend/elbow yang sesuai, demikian pula dengan percabangan
harus dengan tee atu tee cross (sesuai kebutuhannya).
f. Membengkokan atau merubah bentuk pipa dengan cara apapun tidak
diperbolehkan (secara mekanis maupun dengan cara pemanasan) tanpa
persetujuan direksi.
g. Peil dari perletakan pipa serta dalamnya terhadap muka jalan/tanah asal harus
diperiksa dengan teliti.
h. Pada waktu pemasangan pipa harus diperhatikan benar-benar mengenai
kedudukan pipa agar pipa yang dipasang betul-betul lurus serta pada peil yang
benar dan dasar pipa harus terletak rata, tidak boleh ada benda keras yang
memungkinkan rusaknya pipa dikemudian hari.
i. Pada waktu pemasangan pipa, parit galian untuk perletakan pipa harus kering,
tidak boleh ada air sama sekali dengan bagian dalam pipa harus bersih.
Penyambungan pipa hanya dilakukan dalam keadaan kering.
j. Kecuali bila dinyatakan lain dalam gambar, maka pada tempat-tempat yang akan
ditentukan Direksi, pemasangan fitting tee, elbow/bend, dan sebagainya harus
diberi blok-blok penahan dari beton.

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 21


k. Setiap pekerjaan pemasangan pipa yang dihentikan pada waktu diluar jam-jam
kerja, ujung-ujung pipa yang terakhir harus ditutup rapat untuk mencegah
masuknya kotoran benda-benda asing/air kotor ke dalam pipa.
l. Material yang digunakan untuk tutup ujung pipa tersebut harus bersih dan bebas
dari minyak/oli, ter/aspal atau bahan-bahan minyak pelumas lainnya.

7. PEMOTONGAN PIPA
Apabila benar-benar diperlukan, pemotongan pipa dapat dilakukan Kontraktor
dengan persetujuan Direksi dan harus dilaksanakan dengan alat yang sesuai/khusus
untuk jenis atau bahan pipa yang dipasang, agar benar-benar terjamin
penyambungannya yang baik sesuai dengan syarat-syarat teknis/petunjuk dari pabrik
pipa yang bersangkutan.
Ujung-ujung bekas pemotongan harus dihaluskan dengan alat-alat yang sesuai
misalnya gurinda.

8. PEMULIHAN SARANA-SARANA YANG ADA


Segala sarana yang perlu disingkirkan akibat penggalian pekerjaan pemasangan pipa,
harus diperbaiki dan dikembalikan seperti keadaan dan kondisi semula. Biaya-biaya
yang timbul akibat kerusakan tersebut menjadai tanggungjawab Kontraktor.

15. PENYAMBUNGAN PIPA


1. SAMBUNGAN RUBBER RING JOINT (PVC)
a. Bersihkan ujung pipa spigot yang telah dikikir dan socket serta bagian kedudukan
cincin karet yang akan disambung dengan cairan pembersih (cleaner).
b. Masukkan cincin karet yang telah berbentuk hati kedalam socket tepat
dikedudukannya.
c. Masukkan ujung pipa spigot kedalam socket, posisi kedua pipa harus sejajar.
d. Rapatkan sambungan spigot dengan socket sampai batas yang dikehendaki
dengan tuas perapat, apabila posisi cincin karet terhadap spigot dan socket yang
dikehendaki sudah benar maka tuas prapat dapat dibuka.

2. SAMBUNGAN SOLVENT CEMENT (PVC)


a. Bersihkan bagian pipa atau socket yang akan disambung.
b. Agar pemasangan tepat, beri tanda pada pipa sepanjang dalamnya socket.
c. Oleskan lem secukupnya pada bagian dari socket dan kemudian oleskan lem pada
pipa yang akan disambung sampai dengan tanda seperti yang dijelaskan pada
butir b.
d. Masukkan pipa kedalam socket (bila diperlukan menggunakan alat penarik) dan
diamkan selama 1 (satu) menit, (baru alat penarik dilepas).
e. Bila perlu dilakukan pemotongan pipa, pemotongan harus tegak lurus pada poros
pipa dan ujungnya disorongkan dengan kikir.

17. PEMASANGAN VALVE


Lokasi pemasangan valve dan box valve sesuai dengan gambar atau sesuai petunjuk
direksi.

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 22


Penutup dari box tingginya harus sama dengan permukaan jalan aspal/tanah yang ada,
atau memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan oleh direksi.

18. PELINTAS PIPA


Pelintasan pipa meliputi perlindungan pipa dengan jalan raya dan sungai. Penyedia jasa
hendaknya mendapatkan izin-izin yang diperlukan untuk membuat bangunan pelintasan
dan biaya yang timbul untuk itu menjadi tanggungjawab penyedia jasa.
1. PELINTASAN SUNGAI.
a. Untuk pipa yang melintasi kali/sungai bila mengizinkan, pipa-pipa yang
digantungkan pada jembatan yang ada dengan konstruksi yang sederhana, yaitu
dengan memakai gantungan dari besi plat yang dikuatkan pada gelagar jembatan.
b. Apabila tidak memungkinkan digantung pada jembatan yang ada,
harus diadakan jembatan pipa tersendiri.
2. JEMBATAN PIPA
Jembatan pipa direncanakan menggunakan pipa baja.
Penyedia jasa harus mempersiapkan semua tenaga, alat-alat dan perlengkapan-
perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini.
Ring support harus betul-betul dipasang pada setiap bentangan pier sebagaimana
terlihat pada gambar. Ring support harus terbuat dari bajakelapa melintasi sungai
dengan lebar seperlunya untuk perancah pelaksanaan pemasangan pipa,
penyambungan, pengelasan dan untuk pengecatan pipa.
Bila pemasangan pipa digantung pada jembatan yang ada, ataupun digantung pada
bangunan-bangunan lain yang ada, persetujuan dari pemilik atau instansi yang
berwenang mengenai rencana pelaksanaan penggantungan pipa pada bangunan-
bangunan tersebut menjadi tanggungjawab penyedia jasa dan biaya yang diperlukan
untuk hal tersebut menjadi tanggungjawab penyedia jasa.

19. PENGETESAN PIPA


a. Bila dianggap perlu oleh direksi, pipa yang telah dipasang harus ditest/diuji pada
setiap sambungannya untuk diketahui apakah penyambungan pipa sudah dilakukan
dengan sempurna.
b. Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan minimal yang disyaratkan dan
dalam batas waktu toleransi pengujian telah dipenuhi bahwa tekanan tidak berubah
atau turun, maka pengetesan dinyatakan berhasil dan dapat diterima.
Pengetesan untuk jenis pipa PVC dengan sambungan “solvent cement” baru boleh
dilakukan paling cepat 24 jam setelah penyambungan pipa yang terakhir. (untuk
bagian pipa yang akan ditest).

20. KETERANGAN / SYARAT TAMBAHAN


Segala pekerjaan yang meragukan harus dikerjakan setelah mendapat persetujuan
Direksi.
Pekerjaan lain dan bahan persyaratannya tidak tercantum dalam Bestek ini harus
dilaksanPakan berdasarkan AV – PUB I-1980 dan standar yang telah ada atau sesuai
petunjuk dari bahan tersebut.
Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 23
Berdasarkan PUB I-1980 pasal 83, spesifikasi cement yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini adalah standar Industri Indonesia SII-0012-77 sedang cement Import
dengan standar lain, harus mempunyai persyaratan sama atau minimal lebih tinggi.
Jenis bahan pipa yang digunakan adalah jenis untuk air minum PVC standar SNI,HDPE
dan GIP Kelas Medium.
Semua jenis pekerjaan yang belum tercantum pada Bestek ini harus dikerjakan oleh
Kontraktror sesuai petunjuk yang diberikan oleh pihak Direksi. Pekerjaan tersebut
merupakan satu kesatuan dari paket pekerjaan dalam Bestek ini dan termasuk dalam
bobot pekerjaan 100%.

Spesifikasi Teknis 2018 Kabupaten Bantaeng 24

Anda mungkin juga menyukai