Anda di halaman 1dari 23

STRUKTUR JEMBATAN BAJA

Semester VI (Enam) Dosen Ir. Hery Susanto, MT


Jumlah Sks 2 Pertemuan Ke 3 (Tiga)

PERENCANAAN BANGUNAN ATAS

• Mampu mengenal Jenis-jenis jembatan dan mengidentifikasi bagian-bagian struktur dari


masing - masing Jenis Jembatan
PERENCANAAN BANGUNAN ATAS
STANDAR PERENCANAAN TEKNIS
Acuan perencanaan struktur jembatan
1. Bridge Design Code BMS’92, dengan revisi:
 Pembebanan jembatan, SNI 1725-2016
 Perencanaan Struktur Beton jembatan, SK.SNI T-12-2004 (Kepmen PU No. 260/KPTS/M/2004)
 Perencanaan Struktur baja jembatan SK.SNI T-03-2005 (Kepmen PU No. 498/KPTS/M/2005
2. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk jbt, SNI 2883-2016
3. Bridge Design Manual BMS’92

Peraturan Perencanaan Jembatan Indonesia


 Bertujuan menjamin tingkat keamanan, kegunaan dan tingkat penghematan yang masih dapat
diterima dalam perencanaan struktur
 Mencakup perencanaan jembatan jalan raya & pejalan kaki
 Jembatan bentang panjang lebih dari 100 m dan penggunaan struktur yang tidak umum atau yang
menggunakan material dan metode baru harus diperlakukan sebagai jembatan khusus

Perencanaan Bangunan Atas


TIPE BANGUNAN ATAS JEMBATAN

Perencanaan Bangunan Atas


STANDAR BANGUNAN ATAS JEMBATAN
1. Standar Bangunan Atas
 Gelagar beton bertulang tipe T (6 – 25m)
 Gelagar beton pratekan tipe I dan T (16 – 40m)
 Girder komposit bentang 20 s/d 30m
 Voided slab bentang 6 s/d 16m
 Rangka baja bentang 40 s/d 60m
2. Standar Bangunan Pelengkap
 Standard gorong-gorong persegi beton bertulang (box culvert) Single, Double, & Triple
`
Revisi dan pengembangan standar jembatan Bina Marga
 Gelagar beton bertulang tipe T (simple & continuous beam)
 Gelagar beton pratekan tipe I dan U
 Girder komposit bentang 15 s/d 35m (simple & continuous beam)
 Voided Slab Bentang 6 s/d 16m

Perencanaan Bangunan Atas


PENAMAAN JEMBATAN BINA MARGA

Perencanaan Bangunan Atas


Perencanaan Bangunan Atas
RUANG BEBAS HORISONTAL & VERTIKAL
Ruang bebas horisontal dan vertikal di bawah jembatan disesuaikan kebutuhan
lalu lintas kapal dengan mengambil free-board minimal 1,0 meter dari muka air
banjir.
Ruang bebas vertikal jembatan di atas jalan minimal 5,1 meter.
Horizontal Clearance
 Ditentukan berdasarkan kemudahan navigasi kapal
 US Guide Specification, horizontal clearance minimum adalah
 2 – 3 kali panjang kapal rencana, atau
 2 kali lebih besar dari lebar channel

Vertical Clearance
 Ditentukan berdasarkan tinggi kapal yang lewat dalam kondisi balast dan
permukaan air tinggi
 Tinggi kapal memperhitungkan kondisi kapal yang ada & proyeksi ke depan

Perencanaan Bangunan Atas


KERUSAKAN JEMBATAN AKIBAT CLEARANCE

Perencanaan Bangunan Atas


PEMBEBANAN RENCANA
Perhitungan pembebanan rencana mengacu SNI 1725-2106, meliputi Beban rencana permanen, Lalu lintas,
Beban akibat lingkungan, dan Beban pengaruh aksi-aksi lainnya.

1) Aksi dan Beban Tetap


 Berat sendiri (baja tulangan, beton, tanah)
 Beban mati tambahan (aspal)
 Pengaruh penyusutan dan rangkak
 Tekanan tanah. Koefisien tekanan tanah nominal harus dihitung dari sifat-sifat tanah
(kepadatan, kelembaban, kohesi sudut geser dan lainnya)

Perencanaan Bangunan Atas


2) Beban Lalu-lintas
a) Beban Lajur "D" ( UDL dan KEL)
 Beban merata (UDL)
L < 30m q = 9 kPa
L > 30m q = 9 x ( 0,5+15/L ) kPa
 Beban garis (KEL) P = 49 kN/m
 DLA (KEL) = 0.4 untuk L < 50 meter Beban Lajur D

b) Beban Truk "T“ (semi trailer)


Beban lalu-lintas terpilih adalah yang memberikan total
 T = 500 kN
 DLA (T) = 0.3 gaya dalam yang maksimum pada elemen elemen
struktur jembatan.

Beban Truk T

Perencanaan Bangunan Atas


c) Beban Rem
Nilai terbesar dari:
1. 25% berat gandar truk desain
2. 5% berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata
Bekerja setinggi 1800 mm di atas permukaan perkerasan.

c) Beban Pejalan Kaki


Intensitas beban pejalan kaki 5 kPa.

e) Beban Tumbuk pada Fender Jembatan


Pengaruh tumbukan kapal yang ditentukan oleh pihak yang
berwenang/relevan

Perencanaan Bangunan Atas


3) Aksi Lingkungan
Aksi lingkungan termasuk pengaruh temperatur, angin, banjir, gempa, dan penyebab-
penyebab alamiah lainnya.
 Beban Perbedaan Temperatur
Perbedaan temperatur diambil sebesar 250C (temperature rata-rata minimum
adalah 150C dan temperature rata-rata maksimum adalah 400C).
 Beban Angin
 Beban Gempa
Pengaruh gempa rencana hanya ditinjau pada keadaan batas ultimit. Pemodelan
beban gempa menggunakan analisa pendekatan statik ekivalen beban gempa:
Teq = (C . I . WT)/R
 Gaya aliran sungai
 Hanyutan
 Tekanan Hidrostatik dan Gaya Apung

Perencanaan Bangunan Atas


4) Aksi-Aksi Lainnya
 Gesekan pada perletakan
Gesekan pada perletakan termasuk pengaruh kekakuan geser dari perletakan
elastomer.
 Pengaruh getaran
 Beban pelaksanaan
Beban pelaksanaan terdiri dari beban yang disebabkan oleh aktivitas pelaksanaan
itu sendiri dan aksi lingkungan yang mungkin timbul selama pelaksanaan.

Perencanaan Bangunan Atas


FAKTOR BEBAN

Perencanaan Bangunan Atas


DAFTAR BERAT BANGUNAN ATAS
1. Rangka baja 2. Girder baja
Berat Baja Berat Baja
Panjang Permanen Panjang A B C
Semi Transpanel
A B (m) (ton) (ton) (ton)
Permanen
(m) (ton) (ton) (ton) (ton) 15.0 15 13 11
17.5 19 17 13
10 - - - 8
20.0 23 20 16
20 - - - 15
22.5 28 24 19
30 - - 30 32
25.0 35 30 24
35 - - 34 -
27.5 42 35 28
40 95 75 38 49
30.0 50 41 33
45 110 85 43 61
32.5 63 53 43
50 122 97 50 -
35.0 71 60 48
55 145 112 58 -
37.5 80 67 54
60 165 129 65 -
40.0 89 75 60
80 - - - -
100 - - - -

Perencanaan Bangunan Atas


Pelengkung baja
Type
Bentang Lokasi Berat (ton) Sket Jembatan
(m)

Arch : 293
Floor : 180
Hanger : 26
B 120 Rumbai
Total : 500
Rata-rata : 4,16 ton/m

Arch : 382
Truss : 398

A 150 Kahayan
Total : 780
Rata-rata : 5,2 ton/m

Arch : 680
Floor : 399
Hanger : 57
A 200 Martadipura
Total : 1136
Rata-rata : 5,7 ton/m

Perencanaan Bangunan Atas


PERENCANAAN BANGUNAN ATAS
 APLIKASI SOFTWARE
PEMODELAN STRUKTUR JEMBATAN
Metode Pendekatan (Aproksimasi)

Akurasi model tergantung pada asumsi awal


yang digunakan

Selalu mulai dari model-model sederhana


agar perilaku model dapat diuji keakuratannya

Perencanaan Bangunan Atas


PROGRAM ANALISIS STRUKTUR
Analisis Soil Structure
Struktur
Penampang Interaction
• RM Bridge • Midas GSD • Plaxis
• Midas Civil • Section • Midas GTS
• CSI Bridge Builder • LPile
• SAP 2000 • PCA Col • All Pile
• Lusas Bridge • Response • FB Pier
• GT Strudl 2000 • MS Excel

Perencanaan Bangunan Atas


TIPE PERHITUNGAN
STATIK • SERVICE/CONSTRUCTION
◦ LINEAR STATIK CONDITION
◦ NON LINEAR STATIK
– STRESS
DINAMIK – DEFORMATION
◦ MODAL ANALYSIS
– CRACK WIDTH
◦ NON LINEAR TIME HISTORY
◦ WIND LOAD • ULTIMATE CONDITION
– SECTION CAPACITY
STRUKTUR KABEL
– NEED OF REINFORCEMENT
BEBAN TEMPERATUR
– PERFORMANCE
LARGE DEFORMATION
◦ P  ANALYSIS
◦ BUCKLING

Perencanaan Bangunan Atas


CONTOH DESAIN JEMBATAN
Desain jembatan beton dengan bentang 10 m dan potongan melintang seperti pada gambar di bawah
ini. Jembatan berada di lingkungan yang korosif. Mutu beton yang digunakan adalah fc’ = 35 Mpa.

1000 7000 1000

200
1000

600
500

Balok Gelagar 800 1850 1850 1850 1850 800

9000

Satuan dalam mm
UMPAN BALIK DAN TUGAS MANDIRI
Dari tugas pada materi sebelumnya, sebutkan beban-beban yang bekerja pada jembatan
tersebut ?
Untuk menahan beban-beban tersebut, menurut anda apa yang harus dilakukan oleh seorang
desainer struktur sebuah jembatan ?

Tugas dikirim via email: upload siakad ; hery_s050200@yahoo.co.id atau WA 08123397462


Paling lambat tgl. 05 April 2021

Tetap sehat…..tetap semangat…!!!

Anda mungkin juga menyukai