Abstrak
Indonesia tengah meningkatkan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, tidak
terkecuali di kota-kota kecil seperti kota Sumbawa Besar.Di kota sumbawa besar saat ini tengah
gencar melakukan pembangunan, hal ini dibuktikan dengan dibangunnya beberapa gedung
bertingkat, seperti gedung kantor DPPK, Gedung IGD sumbawa dan gedung PKU Muhammadiyah.
Gedung PKU Muhammadiyah memiliki fungsi dan tujuan utama untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat Sumbawa. Diantara gedung-gedung lainnya, Gedung PKU Muhammadiyah
memiliki perbedaan yang mencolok yaitu dibangun dengan konstruksi portal menggunakan material
baja yang dimana konstruksi portal baja di sumbawa masih cukup jarang digunakan seperti halnya
material beton bertulang yang lazim digunakan.
Gedung PKU Muhammadiyah dibangun dengan menggunakan material baja yang dimana
strukturnya terdiri dari struktur atap, balok dan kolom. Struktur atap menggunakan material beton
dilapisi bondek 8 mm, balok dan kolom masing-masing menggunakan baja WF 500 x 200 x 10 x 16 ,
WF 400 x 200 x 8 x 13 untuk balok dan HB 350 x 357 x 19 x 19 untuk kolom.
Perhitungan portal Gedung PKU Muhammadiyah diperhitungkan sesuai dengan beban yang
bekerja antara lain beban hidup, beban mati dan beban gempa.Perhitungan gaya dalam dengan
menggunakan metode Takabeya dan sebagai pembanding digunakan aplikasi struktur SAP2000.
Berdasarkan hasil analisis berdasarkan SNI 03-1729-2002 tentang “Tata Cara Perencanaan
Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung”, diketahui bahwaprofil WF 500 x 200 x 10 x 16 , WF 400 x
200 x 8 x 13 untuk balok dan HB 350 x 357 x 19 x 19 sebagai kolom yang digunakan
masihdikategorikan aman.
PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian yang
pesat di indonesia akhir-akhir ini memicu gempa Papua (26 Nov. 7.1Skala rithcer ) dan
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi gempa Aceh (26 Des. 9.2Skala rithcer) yang
yang pesat, pembangunan tersebut ditandai disertai Tsunami, dan gempa gempa lainnya
dengan banyaknya dibangun gedung-gedung yang masih sering terjadi hingga saat ini,
bertingkat banyak, dimana bangunantersebut sehingga mengakibatkan kerusakan pada
merupakan bangunan tingkat tinggi. Hal bangunan tingkat tinggi yang cukup parah.
tersebut mendorong para perencana Kondisi itu menyadarkan kita, bahwa
bangunan untuk membuat bangunan tingkat Indonesia merupakan daerah rawan terjadinya
tinggi yang tahan gempa. Dimana berdasarkan gempa. Untuk mengurangi resiko bencana
geografis, Indonesia terletak di antara dua yang terjadi diperlukan konstruksi bangunan
lempeng dunia yang aktif, yaitu Eurasia dan tahan gempa.
Australia. Hal ini mengkibatkan Indonesia Berlatar belakang alasan tersebut,
merupakan daerah rawan gempa. Akhir – para perencana konstruksidituntut dapat
akhir ini gempa yang mengguncang Indonesia membuat perencanaan struktur bangunan
terjadi dalam skala besar, tahun 2004, tercatat tingkat tinggi yang aman, agar dapat menahan
tiga gempa besar di indonesia yaitu di gaya yang diakibatkan oleh gempa bumi
kepulauan Alor (11 Nov. 7.5Skala rithcer), tersebut, khususnya di kota Sumbawa Besar,
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 79
yang dimana tengah gencar melakukan dengan melakukan observasi secara langsung
pembangunan di berbagai sisi, dari sisi dengan disertai referensi-referensi pendukung
kesehatan pemerintah maupun pihak swasta yang valid.
tengah melakukan berbagai pembangunan 1. METODE PENGUMPULAN DATA
antara lain pemerintah tengah membangun Adapun metode pengumpulan data
Gedung Instalasi Gawat Darurat di tengah- yang digunakan dalam penulisan
tengah kota Sumbawa, senada dengan Tugas Akhir ini yaitu dengan
pemerintah pihak swastapun ikut dalam menggunakan metode studi literatur
proses pembangunan di bidang kesehatan, hal dan dengan metode observasi secara
ini dibuktikan dengan dibangunnya Pusat langsung. Dengan menggunakan studi
Kesehatan Ummat (PKU) oleh literatur ini secara langsung dilakukan
Muhammadiyah, gedung PKUinibertujuan pencarian referensi guna
untuk melayani dan meningkatkan taraf pengumpulan data-data yang valid
kesehatan masyarakat kota Sumbawa Besar. dan dengan metode observasi dapat
Untuk mengakomodir semua hal tersebut diketahui bentuk portal gedung yang
maka haruslah dilakukan proses akan ditinjau.
pembangunan gedung bertingkat yang aman
dan nyaman.Bangunan bertingkat yang 2. LOKASI PENELITIAN
dibangun pada daerah gempa harus Lokasi penelitian dan pengamatan
direncanakan mampu bertahan terhadap terhadap portal struktur yang diamati
gempa. Pada struktur bangunan tingkat tinggi adalah Gedung Pusat Kesehatan
harus mampu menahan gaya-gaya vertikal Ummat Muhammadiyah yang
(beban gravitasi), maupun gaya-gaya beralamat di Jalan Hasanuddin
horizontal (beban gempa). Kelurahan Bugis Kabupaten Sumbawa
Struktur yang kuat biasanya memiliki Provinsi Nusa Tenggara Barat. :
dimensi yang besar tetapi tidak ekonomis jika
diterapkan pada bangunan bertingkat tinggi.
Perhitungan dimensi biasanya didasarkan
pada kolom atau balok struktur yang
menanggung beban paling besar. Untuk
mendapatkan dimensi penampang yang
optimal, maka besar gaya-gaya yang bekerja
pada struktur perlu diketahui analisa balok
maupun kolom. Dengan adanya pengaruh
beban-beban yang bekerja, maka kapasitas
momen akan dideformasikan merata ke Gambar 1 : Tampak Gedung Via Citra Satelit
seluruh elemen. Apabila struktur lentur maka 2014 ( Google Maps )
pembebanan pada balok perlu diperhitungkan
deformasi momennya. Skripsi ini merupakan
studi untuk merencanakan bangunan tingkat
tinggi dengan struktur baja. Dimana bangunan
tingkat tinggi harus mampu bertahan
terhadap gempa yang terjadi.
METODE PENELITIAN
Skripsi ini menganalisis kinerja portal Gambar 2 : Tampak Depan Gedung
existing pada perencanaan, dalam hal ini yaitu ( Dokumentasi Pribadi )
menganalisis keamanan balok dan kolom
existing, pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode studi literatur dan
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 80
1. Data primer adalah data yang 488.300 488.300 488.300 488.300 488.300
488.300
488.300
488.300
488.300
488.300
pengamatan dan observasi, data
200.100 200.100 200.100 200.100 200.100
750
primer pada penelitian ini antara 488.300 488.300 488.300 488.300 488.300
488.300
488.300
488.300
488.300
488.300
532
200.100 200.100 200.100 200.100 200.100
HB 350.357
HB 350.357
HB 350.357
HB 350.357
HB 350.357
HB 350.357
ELV. +756
balok dan kolom existing serta
506.201 506.201 506.201 506.201 506.201
350.350
bentang (panjang dan lebar) serta
350.350
350.350
350.350
350.350
350.350
ELV. +378
500.200 500.200 500.200 500.200 500.200
ketinggian portal maka langkah
350.350
350.350
350.350
350.350
350.350
350.350
ELV. ±0.00
488.300 488.300 488.300 488.300 488.300
selanjutnya dilakukan proses
Analisis Statika terhadap model
350.350
350.350
350.350
350.350
350.350
350.350
ELV. -350
C
WF.400.200
WF.300.150
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016
WF.400.200
WF.300.150
WF.400.200
WF.300.150
WF.400.200 WF.400.200
WF.300.150
83
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
750 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150
B
1300
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 Beban hidup untuk gedung
Fu: 410Mpa(SNI 03 – 1729 – 2002 250Kg/m2:
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
X 550
WF.300.150
WF.300.150
WF.300.150
WF.300.150
WF.300.150
WF.300.150
WF.300.150
WF.300.150
WF.300.150
WF.300.150
Rumah Sakit:
A Fy: 250Mpa(SNI 03 – 1729 – 2002
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
2,5KN/m2
Y
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.500.200 WF.500.200 Dari data diatas maka beban dapat dihitung
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
378
WF.500.200 WF.500.200
sebagai berikut :
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
1106 378
WF.500.200 WF.500.200
BEBAN ATAP
Beban mati ( qD)
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
350 350
0,105. 24 = 2,52
3690
6 3 2 1 G H I
5 4
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
750 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150
WF.400.200
WF.300.150
WF.400.200
WF.300.150
WF.400.200
WF.300.150
WF.400.200
WF.300.150
WF.400.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150
550
X
:
WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150
Kg/m3 : 24KN/m3
Berat penutup lantai keramik : Gambar 10 : Denah Lantai 3 / Atap
24Kg/m2 :0,24KN/m2 ( Data Existing )
Berat adukan semen per cm tebal
: 21 Kg/m2 : 0,21KN/m2 A
690
B
750
C
750
D
750
E
750
F
18Kg/m2 : 0,18KN/m2 G
DENAH LT. 3 / ATAP
Berat Instalasi Air dan Listrik : Gambar 11 : Denah Balok Lantai 3 /
25Kg/m2 : 0,25KN/m2 Atap (Data Existing )
Beban Bondek : 7,4Kg/m2 :
0,074KN/m2
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 84
A B C D E F
3690
750
I
1300
H
750
550
X
1300
G H
Y SKEMA PEMBEBANAN LT.3 / ATAP
550
X
PORTAL H - H I
750
PORTAL H - H
1300 750
H
1300
X 550 H
G X 550
Lantai 3 / Atap ( Data Perhitungan ) Gambar 16 : Skema Pembebanan Lantai 1 SKEMA PEMBEBANAN ARAH Y - Y ( LT.1 )
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
750 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150
WF.400.200
WF.300.150
WF.400.200
WF.300.150
WF.400.200
WF.300.150
WF.400.200
WF.300.150
WF.400.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.500.200
WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150
550
X WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150
Keramik ( t = 1 cm ) =1.0,24
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
A
Y DENAH BALOK LANTAI I & II
POLI PENYAKIT
berikut perhitungannya :
DALAM
+ 3.78
H
RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP
+ 3.78 RAWAT INAP RADIOLOGI
550 + 3.78 + 3.78 + 3.78 + 3.78
G
DENAH LT. 2
Portal Melintang ( X - X ) :
A
690
B
750
C
750
D
750
E
750
F
Setelah dilakukan perumusan
I
RUANG DOKTER
± 0.00
R. BERSALIN
± 0.00
R.PANEL
± 0.00
POLI GIGI
± 0.00 APOTEK
± 0.00
konversi beban segitiga ke
beban equivalen maka dapat
750
KAMAR OPERASI
± 0.00
550 STERIL
± 0.00
SCRUB UP
± 0.00
KAMAR OPERASI
± 0.00
R. ADMINISTRASI
REKAM
MEDIK
± 0.00
LOBBY
± 0.00
ditentukan perhitungan
pembebanan pada portal, dalam
± 0.00
DENAH LT. 1
q
11
eq 1-2
q
10
eq 2-3
q
9
eq 3-4
q
8
eq 4-5
q
7
eq 5-6
Ieq =
1 2 3 4 5 6
350
= 2,30 Meter 13
690
q eq 13-14
14
750
q eq 14-15
15
750
3690
q eq 15-16
16
750
q eq 16-17
17
750
q eq 17-18
18
A B C D E F
Untuk bentang 7,5 meter :
378
q eq 12-11 q eq 11-10
q eq 10-9
q eq 9-8
q eq 8-7
12 11 10 9 8 7
q eq 14-15
q eq 15-16
q eq 16-17
q eq 17-18
1106 378 q eq 13-14
leq = q q q q q
eq 1-2 eq 2-3 eq 3-4 eq 4-5 eq 5-6
q eq 12-11
2
14
q eq 11-10
3
15
q eq 10-9
4
16
q eq 9-8
5
17
q eq 8-7
6
18
q eq 2-3
10
q eq 3-4
9
q eq 4-5
8
q eq 5-6
7
q
690 eq 1-2 750 750 750 750
D
4
E
5
F
6
750
q eq 15-16
750
q
eq 16-17
750
q eq 17-18
750
Memanjang 378
13
A
q eq 12-11
14
B q eq 11-10
15
C q
3690
eq 10-9
16
D q eq 9-8
17
E q eq 8-7
18
F
q eq 2-3
10
q eq 3-4
9
q eq 4-5
8
q eq 5-6
7
q eq 1-2
trapesium ke beban A B C
3690
D E F
24 23 22
1106 378
q19-20
q 20-21
19 20 21
350
550 750
G H I
86
q eq 24-23
19 20 21
rekapitulasi beban gempa yang 350
24 23 22
1106
Perhitungan Beban Akibat Gempa
378
q19-20
q 20-21
24 23 22
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
1106 378 q
eq 19-20 Struktur Bangunan Gedung Dan Non
q
eq 19-20
19 20 21
Gedung “ :
350 Data Umum :
Pemanfaatan gedung:RUMAH SAKIT
550
1300
750
Lokasi: Kota Sumbawa Besar
G H I
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 87
SB 1,00 1 T < T0
T
SC 1,00 1,4 Sa S S 0 0
T0
SD 1,02 1,6 T0< T < Ts
SE 0,90 2,4 Sa = SDS
T>Ts
Menghitung Parameter Percepatan S
Sa
Spektral SDS ,SD1&Spectrum Respons T
Design
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 89
0.50
0.45
0.40
0.35
0.30
0.25 Panjang bangunan ( lx ) =6,9m
0.20
0.15 Tanah
0.10
0.05
0.00 Tinggi bangunan ( H ) =11,06m
Lunak
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
6.5
7.5
8.5
9
T ( Detik ) a. LANTAI 1
Beban mati ( WD )
Gambar 26 : Kurva Respons Spektra Keramik ( t = 1 cm ) = 1 x 0,24 x
(Hasil Perhitungan) 13 x 36,9 = 115,13 KN
Spesi ( t = 2 cm ) = 2 x 0,21 x 13
Perhitungan Berat Bangunan x 36,9 = 201,47 KN
Perhitungan berat bangunan adalah Plat beton ( t = 10.5 cm )
langkah dalam menentukan gaya gempa, =0,105x24x13x36,9
dalam hal ini perhitungan ini bertujuan = 1.208,84 KN
untuk mengetahui seberapa besar gaya Plat bondek=0,074x13x 36,9
lateral equivalen yang akan diterima oleh = 35,50 KN
portal, terdapat berbagai macam beban Plafond =0,18x13x36,9
yang dipikul oleh bangunan seperti beban = 86,35 KN
pelat, beban keramik, beban tembok, Instalasi Air dan Listrik
beban balok & kolom dan beban lainnya, =0,25x13x36,9 = 119,93KN
maka dari itu guna memperoleh beban Balok(WF.500.200.10.16)
yang mendekati keasliannya pada =78x0,897= 69,97 KN
lapangan maka dilakukan proses
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 90
F1
beban gempa adalah menentukan ( 74 KN )
Sx=1190000mm3
F3 tf=13mm
( 89 KN ) Sy=174000mm3
W3 = 2478 KN rx =168mm
ry=55,4mm
F2
( 78 KN ) r =16mm
Dalam menganalisa keamanaan
W2 = 3319 KN
profil baja yang digunakan maka
F1 langkah sebelumnya yaitu
( 37 KN )
menentukan gaya-gaya yang bekerja
W1 = 3280 KN pada portal , gaya tersebut dihitung
berdasarkan perhitungan beban
Gambar 28 : Distribusi Beban Gempa gravitasi yang bekerja pada portal (
Arah Sumbu X Pada Struktur beban mati, beban hidup dan beban
Bangunan ( Hasil Perhitungan ) gempa),perhitungan statika dilakukan
dengan menggunakan metode
Takabeya, Analisa Gaya dalam
PERHITUNGAN BALOK
tersebut meliputi perhitungan gaya
Langkah selanjutnya yaitu
momen, lintang dan gaya normal, dari
perhitungan balok, dalam hal ini
perhitungan statika yang telah
beberapa hal yang diperlukan adalah
dilakukan sebelumnya maka diperoleh
data-data profil yang diperoleh dari tabel
gaya dalam sebagai berikut (Hitungan
baja serta data-data perhitungan Mmax
Struktur terdapat pada bagian
dan Gaya dalam lainnya, berikut
lampiran-lampiran) :
perhitungannya :
Mu=96,55KN.m
Vu=164,29KN.m
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
13 14 15 16 17 18
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
378
qL= 11,17 KN
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
12 11 10 9 8 7
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
1106 378
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
350
3690
A B C D E F
h =400mm d
( t) *( - t) t + ( ( - )r )
Ix = 237000000 mm4 =42,33mm
b =200mm Zx =0,5 . A . a
Iy =17400000mm4 =0,5 x 8412 x ( 400 – 2 x 42,33 )
tw=8mm
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 93
t = 6,08461E+11
00 = 0,608 x 1012
( t )
=7,692
=292933,33mm4
0 G
p
√
S
√
0 = 11721,466
S I
p
√ 0 (G ) I
=10,752 =0,00036067
0
r
√ r √ √
0
r
√ 0 =7845,8759mm
=27,969 L = 6900mm
Lp < L <Lr
< p(Profil Kompak)
Maka Balok merupakan bentang
Cek kapasitas berdasarkan Flange Local menengah.
Buckling
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 94
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
perhitungannya :
378
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
h 350
t
= 46,75 690 750 750 750 750
3690
Kn = A B C D E F
(a⁄h)
Gambar 30 :Struktur Portal Gedung
a = 1200 mm
( Data Existing )
= 5,49
=5,00
PROFIL TERPASANG ( BATANG 1-A ) :
n
0√ =69,603 Data analisis :
Batang:BATANG 1-A
n
=46,75< 0√ = 69,603
Profil :HB 350 x 357 x 19 x 19
Maka : Dalam menentukan Data-data Profil
Vn= 0,6 . Fy . Aw maka digunakan tabel profil baja
=0,6 x 250 x 2992,0 (Dalam skripsi ini digunakan Tabel
=448,800KN Profil Konstruksi BajaIr. Rudy
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 95
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
1106 378
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
HB.357.350
350
D E F
pada SNI 1726:2002, tepatnya pada Mmax dan Gaya dalam lainnya, berikut
persamaan (2.53) berikut detail portal dan perhitungannya :
perhitungannya : Gambar 32 : Struktur Portal Gedung
√ ( Data Existing )
d
L = 3,5 m ( t) *( - t) t + ( ( - )r )
Cx=35,89mm
M Zx=0,5 . A . a
=0,5 x 19840x ( 350 – 2 x 35,89 )
=2759954,3
Pu Cek Zx terhadap Sx
Gambar 33 : Balok-kolom ujung Berdasarkan SK SNI 03 - 1729 –
sendi –jepit (Data perhitungan) 00 tentang “Tata Cara Perencanaan
Struktur Baja Untuk Bangunan
Dalam menganalisa keamanaan profil Gedung” i e utkan ah a uat
baja yang digunakan maka langkah lentur plastis Mp momen lentur yang
sebelumnya yaitu menentukan gaya- menyebabkan seluruh penampang
gaya yang bekerja pada portal , gaya mengalami tegangan leleh harus
tersebut dihitung berdasarkan diambil yang lebih kecil dari Z fy atau
perhitungan beban gravitasi yang 1,5 My , dan Z adalah modulus
bekerja pada portal ( beban mati, beban penampang plastis, berdasarkan
hidup dan beban gempa), perhitungan persamaan (2.26), berikut
statika dilakukan dengan menggunakan perhitungannya :
metode Takabeya, Analisa Gaya dalam S 0000
tersebut meliputi perhitungan gaya Zx= 1,127<1,5 (......Okk)
momen, lintang dan gaya normal ( Aksial
), dari perhitungan statika yang telah Cek kekompakan profil
dilakukan sebelumnya maka diperoleh Langkah pertama dalam
gaya dalam sebagai berikut (Hitungan perhitungan pada profil baja yaitu
Struktur terdapat pada bagian lampiran- menentukan batas kekompakan profil
lampiran) : tersebut, perhitungannya meliputi
Pu = 294,39 KN.m batas kelangsingan pada Sayap (
Vu = 32,63 KN.m Flange ) dan pada badan (Web) profil
Mu= 138,59 KN tersebutberdasarkan persamaan
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 99
=15688,0mm
Maka Profil tersebut kompak.
L= 3500 mm
Cek kapasitas berdasarkan Flange
L < Lp
Local Buckling
Karena L < Lp Maka Kolom tergolong
Salah satu parameter untuk
bentang pendek
mengetahui keamanan suatu profil
yang akan dipakai yaitu mengecek Kuat Lentur Nominal pada kondisi
kapasitas profil terhadap tekuk lokal Local Torsional Buckling
pada sayap (Flange Local Buckling), Salah satu parameter untuk
berdasarkan persamaan (2.39), mengetahui keamanan suatu profil
berikut perhitungannya : yang akan dipakai yaitu mengecek
Mn=Mp kapasitas profil terhadap tekuk torsi
=250 x 2759954 x 106 lokal (Local Torsional Buckling) yang
=689,989KN.m dipengaruhi oleh gaya Momen yang
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 100
=138,96 mensyaratkan :
Nu u u
( ) 0
Menentukan Parameter Kelangsingan kNn n n
Untuk memperoleh perhitungan 0,276 <1,00 ( Profil Aman )
yang memenuhi standar keamanan,
perlu dilakukan proses penentuan Tabel 10 : Rekapitulasi Perhitungan
parameter kelangsingan profil sesuai Balok Portal Arah Y-Y
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 101
arah X-X, beban tersebut memikul Gedung” aka dari itu diharapkan
beban Mu sebesar 21,38 KN dan bagi para perencana untuk selalu
gaya tekan aksial Pu sebesar 44,48 memperbaharui kemampuannya
KN, dengan nilai perhitungan dalam perhitungan struktur dan aspek
interaksi aksial momen 0,04 ( lainnya dalam ruang lingkup
syarat aman < 1,00 ), profil HB 350 perencanaan.
x 357 x 19 x 19 masih aman dalam 4. Bagi pihak Owner atau pemilik proyek
memikul beban-beban tersebut. disarankan untuk dapat dengan teliti
SARAN memilih rekanan baik rekanan dalam
Dari hasil analisis dan perhitungan yang proses perencanaan, pelaksanaan dan
telah dilakukan maka dapat diperoleh pengawasan ( Konsultan Perencana,
saran sebagai berikut : Kontraktor Pelaksan Dan Konsultan
1. Pada tahap awal perencanaan sebuah Pengawas/Supervisi ), teliti dalam arti
struktur gedung bertingkat diharapkan menyeleksi dengan baik Track
perencana/engineer dapat Recorddari rekanan sehingga pada
menentukan data-data perencanaan proses pelaksanaan dapat berjalan
secara tepat, baik data mengenaik dengan lancardan memperkecil
kondisi tanah, data bangunan- peluang terjadinya kegagalan
bangunan disekitarnya dan data-data konstruksi.
pendukung yang lainnya. 5. Bagi pihak Pemerintah daerah
2. Pada tahap design / perencanaan disarankan untuk selalu mengawasi
diharapkan perencana telah memiliki dengan baik setiap pelaksanaan-
feeling engineering dan pengetahuan pelaksanaan pembangunan khususnya
tentang perhitungan struktur secara pembangunan konstruksi gedung
tepat, dikarenakan pekerjaan bertingkat, dengan cara berkoordinasi
perencaan struktur adalah pekerjaan dengan dinas-dinas yang berhubungan
yang kompleks dan cukup beresiko langsung dengan pekerjaan-pekerjaan
pada pelaksanaannya, untuk itu konstruksi seperti Dinas Pekerjaan
diharapkan perencana dapat dengan Umum ( Dinas PU ) agar setiap proses
cermat merencanakan suatu kontruksi pelaksanaan konstruksi berjalan
yang aman dan juga mengakomodir dengan aman dan menghasilkan
dari segi estetika. output bangunan yang sesuai dengan
3. Perencana dituntut untuk mengikuti standar yang telah ditentukan.
perkembangan zaman, sehingga 6. Bagi masyarakat umum diharapkan
output yang dihasilkan adalah sebuah lebih proaktif terhadap pengawasan
karya yang up to datebaik dari segi pembangunan di daerah dalam hal ini
estetika maupun dari segi khususnya pihak perwakilan
strukturalnya, dalam hal ini perencana masyarakat melalu lembaga swadaya
struktur diharuskan mampu mengikuti masyarakat ( LSM ) guna selalu
metode-metode perhitungan terbaru mengawasi dengan seksama untuk
sebagai contoh untuk perhitungan menghindari kecurangan-kecurangan
gempa pemerintah telah yang biasa terjadi di lapangan.
mengeluarkan standar baru yaitu SK- 7. Bagi pihak peneliti maupun civitas
SNI : 0 tentang “Tata cara akademika diharapkan dengan
perencanaan ketahanan gempa untuk berbagai kemajuan teknologi dan
struktur bangunan gedung dan non perkembangan literatur-literatur
gedung “ yang merupakan pengganti terbaru untuk mampu
dari SK-SNI 1726:2002 tentang mengembangkan terobosan-
“Standar Perencanaan etahanan terobosan baru dalam proses
GempaUntuk Struktur Bangunan pembangunan, agar selalu tercipta
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 103