Anda di halaman 1dari 26

Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 78

ANALISIS STRUKTUR PORTAL BAJA BERTINGKAT GEDUNG PUSAT KESEHATAN UMMAT


MUHAMMADIYAH SUMBAWA BESAR

BADARUDDIN, I KOMANG ARIANTA2


1
Dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Samawa Sumbawa Besar
2
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Samawa Sumbawa Besar

Abstrak
Indonesia tengah meningkatkan pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, tidak
terkecuali di kota-kota kecil seperti kota Sumbawa Besar.Di kota sumbawa besar saat ini tengah
gencar melakukan pembangunan, hal ini dibuktikan dengan dibangunnya beberapa gedung
bertingkat, seperti gedung kantor DPPK, Gedung IGD sumbawa dan gedung PKU Muhammadiyah.
Gedung PKU Muhammadiyah memiliki fungsi dan tujuan utama untuk meningkatkan taraf
kesehatan masyarakat Sumbawa. Diantara gedung-gedung lainnya, Gedung PKU Muhammadiyah
memiliki perbedaan yang mencolok yaitu dibangun dengan konstruksi portal menggunakan material
baja yang dimana konstruksi portal baja di sumbawa masih cukup jarang digunakan seperti halnya
material beton bertulang yang lazim digunakan.
Gedung PKU Muhammadiyah dibangun dengan menggunakan material baja yang dimana
strukturnya terdiri dari struktur atap, balok dan kolom. Struktur atap menggunakan material beton
dilapisi bondek 8 mm, balok dan kolom masing-masing menggunakan baja WF 500 x 200 x 10 x 16 ,
WF 400 x 200 x 8 x 13 untuk balok dan HB 350 x 357 x 19 x 19 untuk kolom.
Perhitungan portal Gedung PKU Muhammadiyah diperhitungkan sesuai dengan beban yang
bekerja antara lain beban hidup, beban mati dan beban gempa.Perhitungan gaya dalam dengan
menggunakan metode Takabeya dan sebagai pembanding digunakan aplikasi struktur SAP2000.
Berdasarkan hasil analisis berdasarkan SNI 03-1729-2002 tentang “Tata Cara Perencanaan
Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung”, diketahui bahwaprofil WF 500 x 200 x 10 x 16 , WF 400 x
200 x 8 x 13 untuk balok dan HB 350 x 357 x 19 x 19 sebagai kolom yang digunakan
masihdikategorikan aman.

Kata Kunci: Konstruksi Portal Baja, Balok, Kolom, Keamanan Profil.

PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian yang
pesat di indonesia akhir-akhir ini memicu gempa Papua (26 Nov. 7.1Skala rithcer ) dan
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi gempa Aceh (26 Des. 9.2Skala rithcer) yang
yang pesat, pembangunan tersebut ditandai disertai Tsunami, dan gempa gempa lainnya
dengan banyaknya dibangun gedung-gedung yang masih sering terjadi hingga saat ini,
bertingkat banyak, dimana bangunantersebut sehingga mengakibatkan kerusakan pada
merupakan bangunan tingkat tinggi. Hal bangunan tingkat tinggi yang cukup parah.
tersebut mendorong para perencana Kondisi itu menyadarkan kita, bahwa
bangunan untuk membuat bangunan tingkat Indonesia merupakan daerah rawan terjadinya
tinggi yang tahan gempa. Dimana berdasarkan gempa. Untuk mengurangi resiko bencana
geografis, Indonesia terletak di antara dua yang terjadi diperlukan konstruksi bangunan
lempeng dunia yang aktif, yaitu Eurasia dan tahan gempa.
Australia. Hal ini mengkibatkan Indonesia Berlatar belakang alasan tersebut,
merupakan daerah rawan gempa. Akhir – para perencana konstruksidituntut dapat
akhir ini gempa yang mengguncang Indonesia membuat perencanaan struktur bangunan
terjadi dalam skala besar, tahun 2004, tercatat tingkat tinggi yang aman, agar dapat menahan
tiga gempa besar di indonesia yaitu di gaya yang diakibatkan oleh gempa bumi
kepulauan Alor (11 Nov. 7.5Skala rithcer), tersebut, khususnya di kota Sumbawa Besar,
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 79

yang dimana tengah gencar melakukan dengan melakukan observasi secara langsung
pembangunan di berbagai sisi, dari sisi dengan disertai referensi-referensi pendukung
kesehatan pemerintah maupun pihak swasta yang valid.
tengah melakukan berbagai pembangunan 1. METODE PENGUMPULAN DATA
antara lain pemerintah tengah membangun Adapun metode pengumpulan data
Gedung Instalasi Gawat Darurat di tengah- yang digunakan dalam penulisan
tengah kota Sumbawa, senada dengan Tugas Akhir ini yaitu dengan
pemerintah pihak swastapun ikut dalam menggunakan metode studi literatur
proses pembangunan di bidang kesehatan, hal dan dengan metode observasi secara
ini dibuktikan dengan dibangunnya Pusat langsung. Dengan menggunakan studi
Kesehatan Ummat (PKU) oleh literatur ini secara langsung dilakukan
Muhammadiyah, gedung PKUinibertujuan pencarian referensi guna
untuk melayani dan meningkatkan taraf pengumpulan data-data yang valid
kesehatan masyarakat kota Sumbawa Besar. dan dengan metode observasi dapat
Untuk mengakomodir semua hal tersebut diketahui bentuk portal gedung yang
maka haruslah dilakukan proses akan ditinjau.
pembangunan gedung bertingkat yang aman
dan nyaman.Bangunan bertingkat yang 2. LOKASI PENELITIAN
dibangun pada daerah gempa harus Lokasi penelitian dan pengamatan
direncanakan mampu bertahan terhadap terhadap portal struktur yang diamati
gempa. Pada struktur bangunan tingkat tinggi adalah Gedung Pusat Kesehatan
harus mampu menahan gaya-gaya vertikal Ummat Muhammadiyah yang
(beban gravitasi), maupun gaya-gaya beralamat di Jalan Hasanuddin
horizontal (beban gempa). Kelurahan Bugis Kabupaten Sumbawa
Struktur yang kuat biasanya memiliki Provinsi Nusa Tenggara Barat. :
dimensi yang besar tetapi tidak ekonomis jika
diterapkan pada bangunan bertingkat tinggi.
Perhitungan dimensi biasanya didasarkan
pada kolom atau balok struktur yang
menanggung beban paling besar. Untuk
mendapatkan dimensi penampang yang
optimal, maka besar gaya-gaya yang bekerja
pada struktur perlu diketahui analisa balok
maupun kolom. Dengan adanya pengaruh
beban-beban yang bekerja, maka kapasitas
momen akan dideformasikan merata ke Gambar 1 : Tampak Gedung Via Citra Satelit
seluruh elemen. Apabila struktur lentur maka 2014 ( Google Maps )
pembebanan pada balok perlu diperhitungkan
deformasi momennya. Skripsi ini merupakan
studi untuk merencanakan bangunan tingkat
tinggi dengan struktur baja. Dimana bangunan
tingkat tinggi harus mampu bertahan
terhadap gempa yang terjadi.

METODE PENELITIAN
Skripsi ini menganalisis kinerja portal Gambar 2 : Tampak Depan Gedung
existing pada perencanaan, dalam hal ini yaitu ( Dokumentasi Pribadi )
menganalisis keamanan balok dan kolom
existing, pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode studi literatur dan
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 80

 Tata cara perencanaan


ketahanan gempauntuk struktur
bangunan gedung dan non
gedung SNI 1726:2012
 Peraturan Pembebanan
Indonesia Untuk Gedung
( PPPURG 1987 ).
 Gambar Kerja Stuktur Portal
Gambar 3 : Tampak Samping Gedung Gedung Pusat Kesehatan Ummat
( Dokumentasi Pribadi ) Muhammadiyah.
4. DATA DASAR PERANCANGAN
3. JENIS DATA Denah gedung terdiri dari 3 bentang
Untuk memudahkan proses penelitian balok pada arah x dengan panjang
skripsi ini maka perlu dilakukan survei bentangterbesar 7.5 m dan 6.9 m, dan
pendahuluan guna menentukan data- 6 bentang balok pada arah y dengan
data mencakup data-data proyek dan panjang bentangterbesar 7.5 m dan
kriteria portal, ( panjang, tinggi , lebar 5.32 m. Denah gedung selengkapnya
dll ). Dalam hal ini data yaitu data seperti dalam Gambar 4.
primer dan data sekunder, antara lain : 690 750 750 750 750

1. Data primer adalah data yang 488.300 488.300 488.300 488.300 488.300

diperoleh secara langsung melalui 200.100 200.100 200.100 200.100


488.300

488.300

488.300

488.300

488.300

488.300
pengamatan dan observasi, data
200.100 200.100 200.100 200.100 200.100
750

200.100 200.100 200.100 200.100 200.100

primer pada penelitian ini antara 488.300 488.300 488.300 488.300 488.300

lain : 200.100 200.100 200.100 200.100 200.100


488.300

488.300

488.300

488.300

488.300

488.300
532
200.100 200.100 200.100 200.100 200.100

Nama : Pembangunan Pusat 488.300 488.300 488.300 488.300 488.300

Proyek Kesehatan Ummat


Muhammadiyah
Lokasi : Jalan Hasanuddin Gambar 4 : Denah Portal Gedung
Proyek Kelurahan Bugis ( Data Perencanaan )
Fungsi
: Klinik / Rumah Sakit 5. MODEL STRUKTUR
Bangunan
Pemilik : Swakelola Struktur portal mempunyai 3 tingkat
Proyek Muhammadiyah (story) termasuk atap dengan tinggi
Jumlah antartingkat bervariasi dengan jarak
: 3 ( Tiga ) Lantai antar kolom 5,5 m, 6,9 m dan 7,5 m.
Lantai
 Data Proyek Model struktur selengkapnya seperti
 Data Dokumentasi Visual dalam gambar 5 dan gambar 6.
melalui survei lapangan
ELV. +756
2. Data sekunder adalah data 340.250 506.201
HB 350.357

HB 350.357

HB 350.357

penunjang yang diperoleh secara


tidak langsung melalui data-data ELV. +378
WF 488.300 500.200

teknis, data perencanaan, standar


HB 350.357

HB 350.357

HB 350.357

nasional,buku dan literatur dan ELV. ±0.00


WF 488.300 488.300

lain-laindata sekunder pada


HB 350.357

HB 350.357

HB 350.357

penelitian ini antara lain : ELV. -350

 Tata Cara Perencanaan Struktur 550 750

Baja Untuk Bangunan Gedung


SNI 03-1729-2002 Gambar 5 : Portal Arah Melintang
(Data Perencanaan )
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 81

ELV. +756
balok dan kolom existing serta
506.201 506.201 506.201 506.201 506.201
350.350
bentang (panjang dan lebar) serta

350.350

350.350

350.350

350.350

350.350
ELV. +378
500.200 500.200 500.200 500.200 500.200
ketinggian portal maka langkah
350.350

350.350

350.350

350.350

350.350

350.350
ELV. ±0.00
488.300 488.300 488.300 488.300 488.300
selanjutnya dilakukan proses
Analisis Statika terhadap model
350.350

350.350

350.350

350.350

350.350

350.350
ELV. -350

struktur dengan bantuan aplikasi


690 750 750 750 750

SAP2000 dan perhitungan manual


Gambar 6 : Portal Arah Memanjang
menggunakan metode Takabeya,
(Data Perencanaan ) (perhitungan statika tercantum
pada bagian lampiran-lampiran) hal
6. SPESIFIKASI DAN DATA STRUKTUR
ini dilakukan guna memperoleh
Dari hasil survei lapangan dan besaran gaya dalam yang bekerja
data-data yang diperoleh dari
seperti Gaya momen, gaya geser,
pelaksana maka beberapa hal dapat dan gayatekan atau gaya tarik pada
dijabarkan sebagai berikut : struktur portal terhadap beban-
1. Gedung terdiri dari 3 ( tiga ) lantai beban yang bekerja(beban hidup,
dan fungsi gedung sebagai Rumah beban mati dan beban
Sakitdengan beban hidup 250 kg/
gempa).Gaya-gaya ini adalah dasar
m² (PPPURG 1987).
perhitungan untuk mengetahui
2. Struktur utama (balok dan kolom)
keamanan dari profil balok dan
menggunakan bahan baja, Mutu kolom yang digunakan.
Baja BJ-41 3. Tahap III
Setelah gaya dalam
7. TAHAPAN PERENCANAAN
ditentukan pada tahap II dan
Suatu perencanaan harus
dihasilkan gaya momen, Lintang dan
dilakukan dengan sistematika yang gaya normal maka langkah
jelas dan teratursehingga hasilnya selanjutnya yaitu Kontrol Keamanan
dapat dipertanggung-jawabkan. Oleh
profil kolom dan balok
karena itu, penelitian inidibagi dalam
existingterhadap momen, gaya
beberapa tahap sebagai berikut : geser, dan gaya tekan atau gaya
1. Tahap I tarikyang diperoleh dari analisa
Tahap persiapan. Persiapan awal statika. Pada proses penentuan
dilakukan dengan mengumpulkan kekuatan profil yang digunakan
data dan informasi yangmendukung
langkah pertama yaitu menentukan
perancangan struktur, dalam hal ini keamanan profil balok existing,
meliputi gambar kerja, data-data langkah perhitungannya yaitu :
proyek, dan referensi-referensi
 Perhitungan Centre of Gravity (
penunjang dalam perencanaan
Pers. 2.27 )
seperti buku-buku (daftar buku
 Cek Zx terhadap Sx ( Pers. 2.26 )
tercantum dalam daftar pustaka)
 Cek kekompakan profil ( Pers. 2.28
dan peraturan Perhitungan struktur
S/D Pers.2.29 )
baja dalam hal ini SNI-baja 2002.
Selain itu pada tahap persiapan  Cek kapasitas berdasarkan Flange
dilakukan penentuan profil balok Local Buckling ( Pers. 2.30 )
dan kolom existing pada portal  Cek kapasitas berdasarkan Local
Gedung PKU Muhammadiyah. Torsional Buckling ( Tabel 2.12 )
2. Tahap II  Kuat Lentur Nominal pada kondisi
Berdasarkan data-data pada Local Torsional Buckling (Pers.
tahap persiapan, Berdasarkan data 2.38)
portal yang meliputi data profil  Kuat Geser ( Pers. 2.42 S/D
Pers.2.48)
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 82

 Lendutan ( Pers. 2.49) 8. BAGAN ALIR PENELITIAN


Setelah itu yaitu menentukan
keamanan profil Kolomexisting, Mulai
langkah perhitungannya yaitu :
 Perhitungan Centre of Data dan
Gravity ( Pers. 2.27 ) informasi
 Cek Zx terhadap Sx ( Pers. struktur Existing
2.26 ) Permodelan struktur
 Cek kekompakan profil Existing
(Pers. 2.28 , 2.30 dan Pers.
Mendimensi Batang
2.56 S/D 2.60)
 Cek kapasitas berdasarkan Perhitungan pembebanan :
Flange Local Buckling ( Pers. 1. Beban Gravitasi
2.39 ) 2. Beban Gempa
 Cek kapasitas berdasarkan
Perhitungan Analisa Statika
Local Torsional Buckling (
1. Analisa statika Metode Takabeya
Tabel. 2.12 ) 2. Analisa statika program SAP2000
 Kuat Lentur Nominal pada
kondisi Local Torsional Analisa Keamanan
Buckling (Pers.2.39) Balok dan Kolom
 Faktor Pembesaran Momen
( Pers. 2.63 S/D 2.65 )
Tidak
 Momen Maksimum Aman/T
idak
Terfaktor ( Pers. 2.61 )
 Menentukan Parameter Ya
Kelangsingan ( Pers. 2.53 ) Seles
 Menentukan Nu / Ø Nn ( Gambar 7 : Bagan Alir Penelitian
Pers. 2.51 dan 2.54 )
 Interaksi aksial momen (
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pers. 2.54 dan 2.55 )
DATA UMUM PORTAL
4. Tahap IV
Data Perencanaan :
Setelah dilakukan perhitungan
Kegunaan Bangunan :RUMAH SAKIT
keamanan profil maka langkah
Jenis Tanah: TANAH LUNAK (SE)
selanjutnya yaitu Tahap
(Berdasarkan Sondir)
pengambilan kesimpulan. Pada
Profil yang dipakai :
tahap ini, dengan berdasarkan
 KOLOM :HB.350.357.19.19
hasilperhitungan pada tahap
( Data Perencanaan )
analisis, maka dilakukan proses
 BALOK :WF.500.200.10.16
penyimpulan, penyimpulan
( Data Perencanaan )
dilakukan dengan merekapitulasi
seluruh hasil perhitungan keamanan  WF.400.200.8.13
profil balok dan kolom kedalam ( Data Perencanaan )
tabel. (tabel 4.10 sampai dengan  Plat Lantai : BONDEK 8 mm
tabel 4.13), hal ini dilakukan guna ( Data Perencanaan )
memudahkan proses pembacaan  Tebal plat : 10,5 cm = 0,105 m
skripsi ini. ( Data Perencanaan )
 Berat Beton Bertulang : 24 KN/m3
( PPPURG 1987 )
Dan Beban-Beban Yang lain
bersumber dari PPPURG 1987
6 5 4 3 2 1
3690

690 750 750 750 750

C
WF.400.200

WF.300.150
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016
WF.400.200

WF.300.150
WF.400.200

WF.300.150
WF.400.200 WF.400.200

WF.300.150
83

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200
750 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150

 Mutu Baja: BJ-41 


WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150

B
1300
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 Beban hidup untuk gedung
 Fu: 410Mpa(SNI 03 – 1729 – 2002 250Kg/m2:
WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200
X 550
WF.300.150

WF.300.150
WF.300.150

WF.300.150
WF.300.150

WF.300.150
WF.300.150

WF.300.150
WF.300.150

WF.300.150
Rumah Sakit:
A Fy: 250Mpa(SNI 03 – 1729 – 2002
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
2,5KN/m2
Y
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.500.200 WF.500.200 Dari data diatas maka beban dapat dihitung

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350
378

WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200


378

WF.500.200 WF.500.200
sebagai berikut :

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350
1106 378

WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200


1106 378

WF.500.200 WF.500.200
BEBAN ATAP
Beban mati ( qD)

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350
350 350

690 750 750 750 750 550 750


 Plat beton ( t = 10.5 cm ) =
1300

0,105. 24 = 2,52
3690

6 3 2 1 G H I
5 4

Gambar 8 : Gambar Portal dan Denah  Plat Bondek =0,074


Portal (Data Existing) =0,074KN/m
 Berat plafond & penggantung =0,18
=0,18KN/m
 Berat Instalasi Air dan Listrik =0,25
=0,25KN/m
 Berat Air hujan
=0,020 . 10 =0,2 KN/m
qL
=2,5KN/m
Beban berfaktor
=1,2qD+1,6qL
=1,2 . 3,224+1,6 . 2,5
=7,869KN/m
Berikut ini data perencanaan denah
dan lain-lain :
Gambar 9 : TampakPerspektif Portal
(Data SAP2000 ) A B C
3690
D E F

690 750 750 750 750

WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200


I
Perhitungan Pembebanan portal WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150
WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200
750 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150

Data Teknis Perencanaan 1300


WF.300.150

WF.400.200
WF.300.150

WF.400.200
WF.300.150

WF.400.200
WF.300.150

WF.400.200
WF.300.150

WF.400.200

Pembebanan Portal ( PPPURG 1987 ) H


WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200
WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150

550
X
:
WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150

WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200


G

 Berat beton bertulang : 2400 Y


DENAH BALOK LANTAI III ( ATAP )

Kg/m3 : 24KN/m3
 Berat penutup lantai keramik : Gambar 10 : Denah Lantai 3 / Atap
24Kg/m2 :0,24KN/m2 ( Data Existing )
 Berat adukan semen per cm tebal
: 21 Kg/m2 : 0,21KN/m2 A
690
B
750
C
750
D
750
E
750
F

 Pasangan Bata Merah 1/2 Batu : I


250Kg/m2 : 2,5KN/m2
 Berat pasir kondisi lembab :
750

1850Kg/m3 : 18,5Kg/m3 H PLAT BETON


+ 7.56

 Berat plafon & penggantung : 550

18Kg/m2 : 0,18KN/m2 G
DENAH LT. 3 / ATAP
 Berat Instalasi Air dan Listrik : Gambar 11 : Denah Balok Lantai 3 /
25Kg/m2 : 0,25KN/m2 Atap (Data Existing )
 Beban Bondek : 7,4Kg/m2 :
0,074KN/m2
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 84

A B C D E F
3690

690 750 750 750 750


A B C D E F
3690
I
690 750 750 750 750

750
I
1300

H
750

550
X
1300

G H
Y SKEMA PEMBEBANAN LT.3 / ATAP
550
X

Gambar 12 : Pembebanan Lantai 3 / Atap G


SKEMA PEMBEBANAN LT.1
( Data Perhitungan ) Y

Gambar 15 : Denah Balok Lantai 1 &


SKEMA PEMBEBANAN YANG DITINJAU Lantai 2 ( Data Existing )
A B C D E F SKEMA PEMBEBANAN YANG DITINJAU
3690

690 750 750 750 750


A B C D E F
3690

I 690 750 750 750 750

PORTAL H - H I
750

PORTAL H - H
1300 750

H
1300

X 550 H

G X 550

Y SKEMA PEMBEBANAN ARAH Y - Y ( LT.3/ ATAP )


G

Gambar 13 : Pembebanan Arah Y - Y Y

Lantai 3 / Atap ( Data Perhitungan ) Gambar 16 : Skema Pembebanan Lantai 1 SKEMA PEMBEBANAN ARAH Y - Y ( LT.1 )

& Lantai 2 ( Data Perhitungan )


BEBAN LANTAI 1 & 2
6 5 4 3 2 1
Beban mati ( qD) 690 750
3690

750 750 750

 Plat beton ( t = 10.5 cm ) =


WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
C
WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150
WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200
750 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150

0,105. 24 = 2,52KN/m 1300


WF.300.150

WF.400.200
WF.300.150

WF.400.200
WF.300.150

WF.400.200
WF.300.150

WF.400.200
WF.300.150

WF.400.200

 Plat Bondek =0,074=0,074KN/m


B
WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200

WF.500.200
WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150

550
X WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150 WF.300.150

 Keramik ( t = 1 cm ) =1.0,24
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
A
Y DENAH BALOK LANTAI I & II

=0,24KN/m Gambar 17 : Skema Pembebanan Lantai 1


 Spesi ( t = 2 cm ) = 2 . 0,21 = & Lantai 2 Arah Y – Y ( Data Perhitungan )
0,42KN/m
 Berat plafond & penggantung Analisa Pembebanan Yang Bekerja
=0,18=0,18KN/m Dalam menganalisa berbagai beban
 Berat Instalasi Air dan Listrik yang berkerja pada suatu portal, terdapat
= 0,25= 0,25 KN/mm metode pembebanan yaitu metode
Beban hidup (qL) pembebanan amplop. Dalam metode
qL=2,5KN/m tersebut terdapat dua bentuk
Beban berfaktor =1,2qD+1,6qL pembebanan yaitu beban segitiga dan
=1,2 . 3,684 +1,6 . 2,5 beban trapesium, dalam hal ini untuk
= 8,42 KN/m memudahkan perhitungannya maka
A
690
B
750
C
750
D
750
E
750
F kedua beban tersebut diubah kedalam
I bentuk beban merata biasa dengan
NURSE

menggunakan leq ( beban equivalen ),


POLI MATA LABORATORIUM
RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP STATION
+ 3.78 + 3.78 + 3.78
+ 3.78 + 3.78 + 3.78 + 3.78 + 3.78
750

POLI PENYAKIT

berikut perhitungannya :
DALAM
+ 3.78
H
RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP
+ 3.78 RAWAT INAP RADIOLOGI
550 + 3.78 + 3.78 + 3.78 + 3.78

a. Perhitungan leq( Beban segitiga )


+ 3.78 POLI ANAK POLI + 3.78
+ 3.78 KANDUNGAN USG
+ 3.78 + 3.78

G
DENAH LT. 2
Portal Melintang ( X - X ) :
A
690
B
750
C
750
D
750
E
750
F
Setelah dilakukan perumusan
I
RUANG DOKTER
± 0.00
R. BERSALIN
± 0.00
R.PANEL
± 0.00
POLI GIGI
± 0.00 APOTEK
± 0.00
konversi beban segitiga ke
beban equivalen maka dapat
750
KAMAR OPERASI
± 0.00

550 STERIL
± 0.00
SCRUB UP
± 0.00
KAMAR OPERASI
± 0.00
R. ADMINISTRASI
REKAM
MEDIK
± 0.00
LOBBY
± 0.00
ditentukan perhitungan
pembebanan pada portal, dalam
± 0.00

DENAH LT. 1

hal ini diambil contoh pada


Gambar 14 : Denah Lantai 1 ( b ) & portal arah X-X pada bentang
Denah Lantai 2 ( a (Data Existing ) 7,5 meter dan 5,5 meter ,
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 85

berikut perhitungannya Ieq=


berdasarkan persamaan ( 2.4 ) :
{ - ( ) }
Untuk bentang 7,5 meter :
Ieq = = 2,17 Meter
Untuk bentang 7,5 meter :
= 2,5 Meter
leq=
Untuk bentang 5,5 meter :
leq = { - ( ) }
=1,83Meter = 2,26 Meter
b. Perhitungan leq(Beban Pembebanan Portal Arah Y - Y (
segitiga) Portal Memanjang Memanjang )
(Y-Y): Setelah dilakukan
Setelah dilakukan perhitungan konversi ke beban
perumusan konversi beban Qeq maka langkah selanjutnya
segitiga ke beban equivalen yaitu perhitungan beban yang
maka dapat ditentukan bekerja arah Y –Y, dalam hal ini
perhitungan pembebanan akan dilakukan perhitungan beban
pada portal, dalam hal ini konversi pada arah simpul A – B
diambil contoh pada portal pada batang 13-14 , setelah
arah Y-Y pada bentang 7,5 dilakukan 1 perhitungan maka
meter dan 6,9 meter , beban selanjutnya akan
berikut perhitungannya, direkapitulasi menjadi sebuah
berdasarkan persamaan ( tabel, berikut perhitungannya :
2.4 ): q eq 13-14 q eq 14-15
q eq 15-16
q eq 16-17
q eq 17-18

Untuk bentang 6,9


13 14 15 16 17 18
378
q eq 12-11 q eq 11-10
q eq 10-9
q eq 9-8
q eq 8-7

meter : 1106 378


12

q
11

eq 1-2
q
10

eq 2-3
q
9

eq 3-4
q
8

eq 4-5
q
7

eq 5-6

Ieq =
1 2 3 4 5 6
350

= 2,30 Meter 13
690
q eq 13-14

14
750
q eq 14-15

15
750

3690
q eq 15-16

16
750
q eq 16-17

17
750
q eq 17-18

18
A B C D E F
Untuk bentang 7,5 meter :
378
q eq 12-11 q eq 11-10
q eq 10-9
q eq 9-8
q eq 8-7

12 11 10 9 8 7
q eq 14-15
q eq 15-16
q eq 16-17
q eq 17-18
1106 378 q eq 13-14

leq = q q q q q
eq 1-2 eq 2-3 eq 3-4 eq 4-5 eq 5-6

Gambar 18 : Pembebanan Portal Akibat


350
378
1
13

q eq 12-11
2
14

q eq 11-10
3
15

q eq 10-9
4
16

q eq 9-8
5
17

q eq 8-7
6
18

= 2,50 Meter beban Segitiga & Trapesium


1106 378
12 11

q eq 2-3
10

q eq 3-4
9

q eq 4-5
8

q eq 5-6
7

q
690 eq 1-2 750 750 750 750

c. Perhitungan leq(Beban ( Data Perhitungan )


350
A
1
B
2
C
3
3690

D
4
E
5
F
6

Trapesium) Portal q eq 13-14


690
q
eq 14-15

750
q eq 15-16

750
q
eq 16-17

750
q eq 17-18

750

Memanjang 378
13
A
q eq 12-11
14
B q eq 11-10
15

C q
3690

eq 10-9
16
D q eq 9-8
17
E q eq 8-7
18
F

(Y-Y): 1106 378


12 11

q eq 2-3
10

q eq 3-4
9

q eq 4-5
8

q eq 5-6
7

q eq 1-2

Setelah dilakukan 350


1 2 3 4 5 6

perumusan konversi beban 690 750 750 750 750

trapesium ke beban A B C
3690

D E F

equivalen maka dapat


ditentukan perhitungan Gambar 19 : Konversi Pembebanan
pembebanan pada portal, Portal Akibat beban Segitiga &
dalam hal ini diambil contoh Trapesium Menjadi Qeq
pada portal arah Y-Y pada ( Data Perhitungan )
bentang 7,5 meter dan 6,9
meter , berikut Beban merata A -B ( Atap )
perhitungannya qequivalen 13-14 =2,17 . 7,87+2,30 . 7,87
berdasarkan persamaan ( =35,15KN/m
2.8 ) : Maka Total Beban merata 13 -14
Untuk bentang 6,9 meter : ( Atap ) = 35,15KN/m
q q 23-22

24 23 22
1106 378
q19-20
q 20-21

19 20 21
350

550 750

Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016


1300

G H I
86

Dari contoh perhitungan diatas, guna q eq 25-26


q eq 26-27

mempersingkat hitungan dan 25 26 27

memudahkan proses pembacaan 378 q eq 23-22

q eq 24-23

maka hasil perhitungan pada lantai- 24 23 22


1106 378 q
eq 19-20

lantai selanjutnya dilakukan proses qeq 19-20

19 20 21
rekapitulasi beban gempa yang 350

bekerja, hasil rekapitulasi beban


dicantumkan
Dari contoh perhitungan diatas, pada tabel dibawah
guna mempersingkat ini:memudahkan proses pembacaan
hitungan dan 550 750
1300
maka hasil perhitungan pada lantai-lantai selanjutnya dilakukan proses rekapitulasi beban gempa yang
G H I
Tabel
bekerja, 1 : Beban
hasil rekapitulasi Q equivalen
beban dicantumkan pada
pada tabel Lantai
dibawah ini :

I , II & III Gambar 21 : Konversi Pembebanan Portal


No.
LANTAI I LANTAI II LANTAI III ( Atap )
Akibat beban Segitiga & Trapesium
BATANG Qekivalen BATANG Qekivalen BATANG Qekivalen
Menjadi Qeq ( Data Perhitungan )
1 1-2 37,62 7-8 40,06 13-14 35,15
2 2-3 40,06 8-9 40,06 14-15 37,43
3 3-4 40,06 9-10 40,06 15-16 37,43 Beban merata G -H ( Atap )
4 4-5 40,06 10-11 40,06 16-17 37,43 qequivalen25-26=1,83.7,87+1,83 . 7,87
5 5-6 40,06 11-12 37,62 17-18 37,43 =28,85 KN/m
Total Beban merata 6 -5 ( Atap )
Pembebanan Portal Arah X - X ( =28,852 KN/m
Melintang ) Dari contoh perhitungan diatas, guna
Setelah dilakukan perhitungan mempersingkat hitungan dan
konversi ke beban Qeq maka langkah memudahkan proses pembacaan maka
selanjutnya yaitu perhitungan beban hasil perhitungan pada lantai-lantai
yang bekerja arah X –X, dalam hal ini selanjutnya dilakukan proses rekapitulasi
akan dilakukan perhitungan beban beban gempa yang bekerja, hasil
konversi pada arah simpul G – H pada rekapitulasi
Dari contoh beban
perhitungan diatas, dicantumkan
guna mempersingkat pada
hitungan dan memudahkan proses pem
batang 25-26 ( Lantai Atap ), setelah tabel dibawah ini:
maka hasil perhitungan pada lantai-lantai selanjutnya dilakukan proses rekapitulasi beban gemp
dilakukan 1 perhitungan maka beban bekerja, hasil rekapitulasi beban dicantumkan pada tabel dibawah ini :

selanjutnya akan direkapitulasi menjadi Tabel 2 : Beban Q equivalen pada Lantai I


sebuah tabel, berikut perhitungannya : No.
LANTAI I LANTAI II LANTAI III ( Atap )
BATANG Qekivalen BATANG Qekivalen BATANG Qekivalen
q 25-26
q
26-27

1 19-20 30,88 22-23 30,88 25-26 28,85


25 26 27
2 20-21 42,10 23-24 42,10 26-27 39,34
378
q 24-23
q
23-22

24 23 22
1106
Perhitungan Beban Akibat Gempa
378
q19-20
q 20-21

Kota Sumbawa Besar adalah salah


19 20 21
350
satu kota yang terdapat di provinsi NTB
(Nusa Tenggara Barat), adapun Lokasi
550 750 bangunan Portal berada pada koordinat
1300
8.497790900424045 LS dan
G H I
117.42153469473124 BT, berdasarkan
Gambar 20 :q Pembebanan
q Portal Akibat
eq 25-26
eq 26-27 data-data diatas dapat dilakukan
beban
25 Segitiga
26 &Trapesium
27
perhitungan beban gempa menggunakan
( Data
378 Perhitungan
q ) eq 23-22 SK-SNI : 0 tentang “Tata Cara
q eq 24-23

24 23 22
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
1106 378 q
eq 19-20 Struktur Bangunan Gedung Dan Non
q
eq 19-20

19 20 21
Gedung “ :
350 Data Umum :
 Pemanfaatan gedung:RUMAH SAKIT
550
1300
750
 Lokasi: Kota Sumbawa Besar
G H I
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 87

 Tinggi: 3 Lantai ( 11,06 meter ) respons spektral percepatan gempa


 Luas: 13 x 36,9 = 479,7 m2 MCER terpetakan untuk perioda 1,0
 Jenis Tanah : Tanah lunak ( SE ) ( detik (S1), penentuan S1 dapat
Berdasarkan Data Sondir ) dilakukan dengan melakukan
Ie = 1,5 ( Rumah Sakit Termasuk pembacaan warna pada peta
Kategori IV - SNI SNI 1726:201 Pasal dibawah ini :
4.1.2 )
Menentukan Nilai SS& S1
a. Penentuan Nilai SS :
Langkah awal dalam
perhitungan gaya gempa
berdasarkan SK-SNI 1726:2012
adalah menentukan parameter
respons spektral percepatan Gambar 24 : Peta respon spektra
gempa MCER terpetakan untuk 1 detik (S1) untuk probabilitas
perioda pendek (Ss), penentuan terlampaui 2% dalam 50 tahun
Ss dapat dilakukan dengan ( SK-SNI 1726:2012 )
melakukan pembacaan warna
pada peta dibawah ini :

Gambar 25 : Peta Parameter (S1) untuk


daerah Sumbawa ( SK-SNI 1726:2012 )
Dari Proses pembacaan Warna pada
peta S1 diperoleh : S1=0,4
SU
Menentukan Koefisien Situs Fa & Fv
Berdasarkan data perhitungan Ss ,
S1 dan Data jenis tanah yang telah
ditentukan sebelumnya maka langkah
Gambar 22 : Peta respon spektra selanjutnya yaitu menentukan Koefisien
0,2 detik (SS) untuk probabilitas situs Periode pendek ( Fa ) dan Periode
terlampaui 2% dalam 50 tahun Panjang (Fv), Untuk penentuan respons
( SK-SNI 1726:2012 ) spektral percepatan gempa MCER di
permukaan tanah, diperlukan suatu
faktor amplifikasi seismik pada perioda
0,2 detik dan perioda 1 detik. Faktor
LOK amplifikasi meliputi faktor amplifikasi
getaran terkait percepatan pada getaran
Gambar 23 : Peta Parameter (SS) untuk perioda pendek (Fa) dan faktor
daerah Sumbawa ( SK-SNI 1726:2012 ) amplifikasi terkait percepatan yang
Dari Proses pembacaan Warna pada mewakili getaran perioda 1 detik (Fv).
peta SS diperoleh : Ss = 1,2 berikut perhitungannya :
Ss =1,2
b. Penentuan Nilai S1 : berdasarkan data Ss dapat diperoleh nilai
Langkah selanjutnya dalam Fa pada tabel SNI 1726:2012
perhitungan gaya gempa
berdasarkan SK-SNI 1726:2012
adalah menentukan parameter
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 88

Tabel 3 : Koefisien situs, Fa A. Menghitung Parameter Percepatan


KELAS
Parameter Respons spektral percepatan gempa ( MCEr ) Terpetakan pada periode pendetk,
T = 0.2 Detik, Ss
Spektral SDS Dan SD1 :
SITUS
Ss ≤ 0.25 - Ss = 0.5 - Ss = 0.75 - Ss = 1.0 Ss = 1,2 Ss ≥ 1.25 Parameter percepatan spektral
SA 0,8 - 0,8 - 0,8 - 0,8 0,80 0,8
desain untuk perioda pendek, SDS dan
SB 1,0 - 1,0 - 1,0 - 1,0 1,00 1,0
SC 1,2 - 1,2 - 1,1 - 1,0 1,00 1,0 pada perioda 1 detik,SD1, dapat
SD
SE
1,6
2,5
-
-
1,4
1,7
-
-
1,2
1,2
-
-
1,1
0,9
1,02
0,90
1,0
0,9
ditentukan melalui persamaan (2.15 )
SF SSb dan persamaan ( 2.16 ) berikut ini :
Karena Ss = 1,2 maka Rumus Interpolasi
digunakan guna memperoleh data Fa SMS = Fa SS
berdasarkan persamaan ( 2.14 ):
SM1 = Fv S1

SDS = 2/3 SMS


0 0
0 00
SD1 = 2/3 SM1
= 0,90
berdasarkan data Ss dapat diperoleh Tabel 6 : Tabel Rekapitulasi Koefisien
nilai Fv pada tabel SNI SNI 1726:2012.
situs, SMS& SM1 , SDS& SD1
S1 = 0,4
KELAS
SMS SM1 SDS SD1
SITUS
Tabel 4 : Koefisien situs, Fv SA 0,96 0,32 0,64 0,21
Parameter Respons spektral percepatan gempa ( MCEr ) Terpetakan pada periode pendetk,
KELAS SB 1,20 0,40 0,80 0,27
T = 1 Detik, S1
SITUS
S1 ≤ 0,1 - S1 = 0,2 - S1 = 0,3 - S1 = 0,4 - S1 ≥ 0.5
SC 1,20 0,56 0,80 0,37
SA 0,8 - 0,8 - 0,8 - 0,8 - 0,8
SB 1,0 - 1,0 - 1,0 - 1,0 - 1,0 SD 1,22 0,64 0,82 0,43
SC 1,7 - 1,6 - 1,5 - 1,4 - 1,3
SE 1,08 0,96 0,72 0,64
SD 2,4 - 2,0 - 1,8 - 1,6 - 1,5
SE 3,5 - 3,2 - 2,8 - 2,4 - 2,4
SF SSb
B. Perhitungan Spectrum ResponsDesign :
Spektrum respons desain diperlukan
Dari contoh perhitungan diatas, guna
untuk membentuk kurva spektrum
mempersingkat hitungan dan
respons desain, dalam perhitungannya
memudahkan proses pembacaan maka
dibutuhkan beberapa variabel antara
hasil perhitungan pada lantai-lantai
lain parameter respons spektral
selanjutnya dilakukan proses
percepatan desain pada perioda pendek
rekapitulasi beban gempa yang bekerja,
Dari contoh
hasil perhitungan
rekapitulasi beban guna mempersingkat hitungan (dan
diatas,dicantumkan SDSmemudahkan
) dan parameter respons spektral
proses pembacaan
percepatan desain pada perioda 1 detik
pada
makatabel
hasil dibawah
perhitunganini : lantai-lantai selanjutnya dilakukan proses rekapitulasi beban gempa yang
pada
( SD1 ) serta perioda getar fundamental
bekerja, hasil rekapitulasi beban dicantumkan pada tabel dibawah ini :
struktur ( T ), berikut perhitungannya
Tabel 5 : Tabel Rekapitulasi
berdasarkan persamaan ( 2.17 ) sampai
Koefisien situs, Fa & Fv
dengan persamaan ( 2.20 ), :
KELAS S
Fa Fv T0 0
SITUS S S
S
SA 0,80 0,8 T S
S

SB 1,00 1 T < T0
T
SC 1,00 1,4 Sa S S 0 0
T0
SD 1,02 1,6 T0< T < Ts
SE 0,90 2,4 Sa = SDS
T>Ts
Menghitung Parameter Percepatan S
Sa
Spektral SDS ,SD1&Spectrum Respons T
Design
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 89

Tabel 7 : Tabel Rekapitulasi T & Sa perhitungan berat bangunan pada lantai


TANAH LUNAK atap, lantai 2 dan lantai 1 sebagai berikut :
( SE ) Analisis Beban Gempa Statik Ekivalen.
T(s) Sa ( g ) Perhitungan pembebanan : beban yang
0 0,288 dipikul oleh struktur dihitung menurut
0,178 0,720
pedoman perencanaan pembebanan
0,28 0,720
untuk rumah dan gedung 1987.
0,3 0,720
Untuk lantai 1 & 2 :
0,4 0,720
0,5 0,720
Beban mati ( QD)
0,6 0,720 Plat beton ( t = 10.5 cm ) =0,105x24
0,889 0,720 =2,52KN
1,1 0,582 Spesi ( t = 2 cm ) =2x0,21
1,6 0,400 =0,42KN
2 0,320 Keramik ( t = 1 cm )
3 0,213 =1x0,24 =0,24 KN
4 0,160 Plafond dan penggantung
5 0,128 =18KN
6 0,107
Beban hidup ( QL) =2,50 KN
7 0,091
Untuk lantai atap
8 0,080
Beban mati ( QD)
9 0,071
10 0,064
Plat beton ( t = 10.5 cm ) =0,105x24
11 0,058 =2,52KN
12 0,053 Plafond dan penggantung
=18KN
Beban hidup ( QL)
=2,50KN(Asumsi Lantai Atap Akan
RESPON SPEKTRUM Menjadi lantai Biasa )
1.00
0.95
0.90 Ukuran Bangunan :
0.85
0.80
0.75
0.70
0.65
0.60 Lebar bangunan ( ly )=13m
0.55
SA

0.50
0.45
0.40
0.35
0.30
0.25 Panjang bangunan ( lx ) =6,9m
0.20
0.15 Tanah
0.10
0.05
0.00 Tinggi bangunan ( H ) =11,06m
Lunak
0.5
1.5
2.5
3.5
4.5
5.5
6.5
7.5
8.5
9
T ( Detik ) a. LANTAI 1
Beban mati ( WD )
Gambar 26 : Kurva Respons Spektra  Keramik ( t = 1 cm ) = 1 x 0,24 x
(Hasil Perhitungan) 13 x 36,9 = 115,13 KN
 Spesi ( t = 2 cm ) = 2 x 0,21 x 13
Perhitungan Berat Bangunan x 36,9 = 201,47 KN
Perhitungan berat bangunan adalah  Plat beton ( t = 10.5 cm )
langkah dalam menentukan gaya gempa, =0,105x24x13x36,9
dalam hal ini perhitungan ini bertujuan = 1.208,84 KN
untuk mengetahui seberapa besar gaya  Plat bondek=0,074x13x 36,9
lateral equivalen yang akan diterima oleh = 35,50 KN
portal, terdapat berbagai macam beban  Plafond =0,18x13x36,9
yang dipikul oleh bangunan seperti beban = 86,35 KN
pelat, beban keramik, beban tembok,  Instalasi Air dan Listrik
beban balok & kolom dan beban lainnya, =0,25x13x36,9 = 119,93KN
maka dari itu guna memperoleh beban  Balok(WF.500.200.10.16)
yang mendekati keasliannya pada =78x0,897= 69,97 KN
lapangan maka dilakukan proses
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 90

 Balok(WF.400.200.8.13) Koefisien reduksi untuk


=110,7x0,66= 73,06 KN peninjauan gempa = 0,3 maka :
 Kolom( HB.350.357.19.19 ) WL =0,3x1199,25
= ( 1,75+1,89 ) x18x1,56 =359,775KN
= 102,21 KN Berat total lantai 2 :
W(2)=2959,50+359,775
 Pasangan dinding 1/2 bata =3319,27 KN
= ( 1,75+1,89 ) x 2 x ( 13 + 36,9 )
x 2,5= 908,18 KN c. LANTAI ATAP
Beban mati ( WD )
WD =2.920,63KN  Plat beton ( t = 10.5 cm )
Beban hidup ( WL ) =0,105x24x13x36,9
WL =2,5x13x36,9 =1199,25KN =1.208,84KN
Koefisien reduksi untuk  Plat bondek=0,074x13x 36,9
peninjauan gempa = 0,3 maka : = 35,50 KN
WL=0,3x1199,25 =359,775KN  Plafond =0,18x13x36,9
Berat total lantai 2 : = 86,35 KN
W(1)=2920,63+359,775  Instalasi Air dan
=3280,409KN Listrik=0,25x13x36,9
= 119,93KN
b. LANTAI 2
Beban mati ( WD )  Balok(WF.500.200.10.16)
=78x0,897= 69,97 KN
 Keramik ( t = 1 cm ) = 1 x 0,24 x
13 x 36,9 = 115,13 KN  Balok(WF.400.200.8.13)
=110,7x0,66= 73,06 KN
 Spesi ( t = 2 cm ) = 2 x 0,21 x 13
x 36,9 = 201,47 KN  Kolom ( HB.350.357.19.19 )
= 1,89 x 18 x 1,56= 53,07 KN
 Plat beton ( t = 10.5 cm )
Pasangan dinding 1/2 bata
=0,105x24x13x36,9
= 1,89 x 2 x ( 13 + 36,9 ) x 2,5
=1.208,84KN
= 471,56 KN
 Platbondek=0,074x13x36,9
WD =2.118,27 KN
= 35,50 KN
 Plafond =0,18x13x36,9 Asumsi Beban hidup antara lantai
= 86,35 KN 1&2 dianggap sama dengan lantai
 Instalasi Air dan atap dengan asumsi lantap atap
Listrik=0,25x13x36,9= 119,93KN akan dijadikan lantai 3:
 Balok(WF.500.200.10.16) WL =2,5x13x36,9 =1199,25KN
=78x0,897 = 69,97 KN Koefisien reduksi untuk peninjauan
 Balok(WF.400.200.8.13) gempa = 0,3 maka :
=110,7x0,66= 73,06 KN WL=0,3x1199,25 =359,775KN
Berat total lantai Atap :
 Kolom( HB.350.357.19.19 ) W( Atap ) = 2118,27 +359,775
= ( 1,89 +1,89 ) x18x1,56 = 2478,04 KN
= 102,21 KN berat total keseluruhan lantai :
WTOTAL=3280,41+3319,27+2478,04
 Pasangan dinding 1/2 bata
= 9.077,72KN
= ( 1,75+1,89 ) x 2 x ( 13 +
36,9)x 2,5 = 943,11 KN Perhitungan Koefisen Respons Seismik
WD =2.959,50 KN (Cs) Dan Base Shear (V)
Beban hidup ( WL ) Dalam menentukan Geser dasar
WL =2,5x13x36,9 seismik dibutuhkan beberapa item
=1199,25KN
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 91

perhitungan antara lain koefisien respons =533 KN


seismik ( CS ) dan berat seismik efektif ( Dari contoh perhitungan diatas,
WT ) yang dimana berat seismik efektif guna mempersingkat hitungan dan
telah ditentukan dari Kombinasi beban memudahkan proses pembacaan maka
WD dan WL yang direduksi ( dalam hal ini hasil perhitungan pada lantai-lantai
koefisien reduksi untuk rumah sakit : 0,3 selanjutnya dilakukan proses
), perhitungan berdasarkan persamaan rekapitulasi beban gempa yang bekerja,
(2.21) : hasil rekapitulasi beban dicantumkan
T=Ct . hnx (SNI-1726-2012, pasal 7.8.2.1) pada tabel dibawah ini :
T =0,0724 x 11,060,80
=0,495 Tabel 8 : Gaya Lateral Ekivalen Arah
Ts =0,889 Sumbu Y
Sa =SDS
=0,720 Lantai h W W.hk F lateral Fy / N
S I
Cs = a e 3 11,06 2478,04 27407,1 533 178
(SNI-1726-2012, pasal 7.8.1.1) 2 7,28 3319,27 24164,3 470 157
0 0 1 3,5 3280,41 11481,4 223 74
=
Σ 9077,72 63052,9
=0,135
Cs min=0,044SDS .Ie
(SNI-1726-2012, pasal7.8.1.1) Tabel 9 : Gaya Lateral Ekivalen Arah
=0,044 x 0,720 x 1,5 Sumbu X
Lantai h W W.hk F lateral Fx / N
=0,048
3 11,06 2478,04 27407,1 533 89
Cs min >0,01Okk! (SNI-
2 7,28 3319,27 24164,3 470 78
1726-2012, pasal 7.8.1.1) 1 F3 3,5 3280,41 11481,4 223 37
V =Cs . Wt ( 178 KN )
Σ 9077,72 63052,9
W3 = 2478 KN
=0,135 x 9077,7= 1225,5
F2
Perhitungan Gaya Lateral Equivalen (F) ( 157 KN )

Langkah terakhir dari perhitungan W2 = 3319 KN

F1
beban gempa adalah menentukan ( 74 KN )

besaran gaya lateral equivalen yang W1 = 3280 KN

bekerja. Dalam hal ini gaya lateral


equivalen diartikan sebagai gaya yang
bekerja horizontal pada joint (simpul) Gambar 27 : Distribusi Beban Gempa
sebagai akumulasi dari seluruh beban Arah Sumbu YPada Struktur Bangunan
struktur antara beban hidup maupun ( Hasil Perhitungan )
beban mati, berikut ini adalah cara
perhitungan gaya lateral equivalen
berdasarkan SK-SNI 1726:2012 tentang
“Tata cara perencanaan ketahanan
gempa untuk struktur bangunan gedung
dan non gedung “ perhitungan
berdasarkan persamaan (2.22):
hk
Fx = (SNI-
∑n i hk
1726-2012, pasal 7.8.1)
0
0
= 0
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 92

 Sx=1190000mm3
F3  tf=13mm
( 89 KN )  Sy=174000mm3
W3 = 2478 KN  rx =168mm
 ry=55,4mm
F2
( 78 KN )  r =16mm
Dalam menganalisa keamanaan
W2 = 3319 KN
profil baja yang digunakan maka
F1 langkah sebelumnya yaitu
( 37 KN )
menentukan gaya-gaya yang bekerja
W1 = 3280 KN pada portal , gaya tersebut dihitung
berdasarkan perhitungan beban
Gambar 28 : Distribusi Beban Gempa gravitasi yang bekerja pada portal (
Arah Sumbu X Pada Struktur beban mati, beban hidup dan beban
Bangunan ( Hasil Perhitungan ) gempa),perhitungan statika dilakukan
dengan menggunakan metode
Takabeya, Analisa Gaya dalam
PERHITUNGAN BALOK
tersebut meliputi perhitungan gaya
Langkah selanjutnya yaitu
momen, lintang dan gaya normal, dari
perhitungan balok, dalam hal ini
perhitungan statika yang telah
beberapa hal yang diperlukan adalah
dilakukan sebelumnya maka diperoleh
data-data profil yang diperoleh dari tabel
gaya dalam sebagai berikut (Hitungan
baja serta data-data perhitungan Mmax
Struktur terdapat pada bagian
dan Gaya dalam lainnya, berikut
lampiran-lampiran) :
perhitungannya :
 Mu=96,55KN.m
 Vu=164,29KN.m
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
13 14 15 16 17 18
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

378

 qL= 11,17 KN
WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
12 11 10 9 8 7
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

1106 378

WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200


1 2 3 4 5 6
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

350

Material Baja ( Berdasarkan Data


Perencanaan ) :
690 750 750 750 750

3690

A B C D E F

Gambar 29 :Struktur Portal Gedung Material=BJ – 41


fy =250Mpa
( Data Existing )Profil Terpasang
E =200000Mpa
( Batang 1-2 ) :
G =80000MPa
fr =75MPa
Data Analisis : L=6,9m
Batang:BATANG 1-2 Panjang bentang, Lx = 6,9m
Profil :WF 400 x 200 x 8 x 13 Jarak antar sokongan lateral, Ly1,2 m
Dalam menentukan Data-data Profil Perhitungan Centre of Gravity
maka digunakan tabel profil baja Nilai dari Centre of Gravity pada baja
(Dalam skripsi ini digunakan Tabel profil setengah I dapat dihitung dengan
Profil Konstruksi BajaIr. Rudy persamaan (2.27), berikut
Gunawan) , melalui pembacaan tabel perhitungannya:
profil diketahui data profil sebagai Cx=
berikut: d
-t
t d
 Ag= 8412mm2 ( t ) ( - t)t [( ) ] ( ( - )r (0 r t))

 h =400mm d
( t) *( - t) t + ( ( - )r )
 Ix = 237000000 mm4 =42,33mm
 b =200mm Zx =0,5 . A . a
 Iy =17400000mm4 =0,5 x 8412 x ( 400 – 2 x 42,33 )
 tw=8mm
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 93

=1326299 Salah satu parameter untuk


Cek Zx terhadap Sx mengetahui keamanan suatu profil yang
Berdasarkan SK SNI 03 - 1729 – 2002 akan dipakai yaitu mengecek kapasitas
tentang “Tata Cara Perencanaan profil terhadap tekuk lokal pada sayap
Struktur aja Untuk angunan Gedung” (Flange Local Buckling)berdasarkan
Disebutkan bahwa Kuat lentur plastis persamaan (2.30), berikut
Mp momen lentur yang menyebabkan perhitungannya :
seluruh penampang mengalami Mn =Mp
tegangan leleh harus diambil yang lebih =250 x 1326299 x 106
kecil dari Z fy atau 1,5 My , dan Z adalah =331,575KN.m
modulus penampang plastis, ØMn =0,9 x 331,57
berdasarkan persamaan (2.26), berikut =298,417KN.m
perhitungannya : Sehingga kuat rencana berdasarkan FLB
Ø Mn :
S 0000
298,417KN.m>96,549KN.m(..OKK)
= 1,115 < 1,5
(...OKK) Cek kapasitas berdasarkan Local
Torsional Buckling
Cek kekompakan profil
Salah satu parameter untuk
Dalam langkah perhitungan struktur
mengetahui keamanan suatu profil yang
profil baja langkah awal yaitu
akan dipakai yaitu mengecek kapasitas
menentukan rasio batas kekompakan
profil terhadap tekuk torsi lokal (Local
guna mengetahui profil tersebut telah
Torsional Buckling), berdasarkan tabel
kompak, tidak kompak ataupun
(2.12), berikut perhitungannya :
langsing, kekompakan dibutuhkan
sebagai informasi awal terhadap p r √
perlakuan cara perhitungan profil
=2757,83mm
tersebut, berdasarkan persamaan (2.28)
Fl =175Mpa
sampai dengan (2.29), berikut
perhitungannya:

t = 6,08461E+11
00 = 0,608 x 1012
( t )

=7,692
=292933,33mm4
0 G
p

S

0 = 11721,466
S I
p
√ 0 (G ) I
=10,752 =0,00036067
0
r
√ r √ √
0
r
√ 0 =7845,8759mm
=27,969 L = 6900mm
Lp < L <Lr
< p(Profil Kompak)
Maka Balok merupakan bentang
Cek kapasitas berdasarkan Flange Local menengah.
Buckling
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 94

Kuat Lentur Nominal pada kondisi Local Ø Vn =0,9 x 448,800


Torsional Buckling
Salah satu parameter untuk Ø Vn =403,920KN>Vu= 164,293 KN
mengetahui keamanan suatu profil yang ( Aman )
akan dipakai yaitu mengecek kapasitas
Lendutan
profil terhadap tekuk torsi lokal (Local
Salah satu parameter untuk
Torsional Buckling) yang dipengaruhi oleh
mengetahui keamanan suatu profil yang
gaya Momen yang bekerja berdasarkan
akan dipakai yaitu mengecek kapasitas
persamaan (2.38), berikut
profil terhadap lendutan yang terjadi,
perhitungannya :
Untuk memeriksa syarat lendutan, hanya
r
n C [ r ( p r) ] 00 beban hidup saja yang dipertimbangkan
r p berdasarkan persamaan (2.49), berikut
Simple beam perhitungannya :
Cb =1,14
Mr =( ) I
=208,25KN.m = 6,95mm
00
Mn = 263,541 KN.m < Mp ak 0
= 331,57 KN.m 0 0
ak = 28,750
Sehingga kontrol LTB
> mm
Ø Mn =0,9 x 263,541
( Aman )
=237,187KN.m>Mp =96,55KN.m

Sehingga kuat lentur nominal


memenuhi ( aman).
Geser PERHITUNGAN KOLOM
Salah satu parameter untuk Langkah selanjutnya yaitu perhitungan
mengetahui keamanan suatu profil kolom, dalam hal ini beberapa hal yang
yang akan dipakai yaitu mengecek diperlukan adalah data-data profil yang
kapasitas profil terhadap gaya geser diperoleh dari tabel baja serta data-data
yang bekerja, yaitu gaya yang bekerja perhitungan Mmax dan Gaya dalam
tegak lurus terhadap bidang profil ( lainnya, berikut detail portal dan
gaya lintang ) berdasarkan persamaan perhitungannya :
(2.42) sampai dengan (2.48), berikut 13
WF.400.200
14
WF.400.200
15
WF.400.200
16
WF.400.200
17
WF.400.200
18
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

perhitungannya :
378

WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200


12 11 10 9 8 7
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

Cek nilai banding h dan tw


1106 378

WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200


1 2 3 4 5 6
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

h 350

t
= 46,75 690 750 750 750 750

3690

Kn = A B C D E F

(a⁄h)
Gambar 30 :Struktur Portal Gedung
a = 1200 mm
( Data Existing )
= 5,49
=5,00
PROFIL TERPASANG ( BATANG 1-A ) :
n
0√ =69,603 Data analisis :
Batang:BATANG 1-A
n
=46,75< 0√ = 69,603
Profil :HB 350 x 357 x 19 x 19
Maka : Dalam menentukan Data-data Profil
Vn= 0,6 . Fy . Aw maka digunakan tabel profil baja
=0,6 x 250 x 2992,0 (Dalam skripsi ini digunakan Tabel
=448,800KN Profil Konstruksi BajaIr. Rudy
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 95

Gunawan) , melalui pembacaan tabel  fr = 75 MPa


profil diketahui data profil sebagai L = 3,5 m
berikut: kc =0,8( Tumpuan Jepit-Sendi )
 Ag =19840mm2 Panjang bentang, L = 3,5m
Pu
 h =350mm Perhitungan Centre of Gravity:
 Ix =428000000mm4 Nilai dari Centre of Gravity pada baja
 b =357mm M profil setengah I dapat dihitung dengan
 Iy =144000000mm4 persamaan (2.27) sebagai berikut :
 tw =19mm L = 3,5 m
 Sx =2450000mm 3 Cx=
d
 tf =19mm M t d
( t ) ( - t)t [(
-t
) ] ( ( - )r (0 r t))
 Sy =809000mm 3
d
( t) *( - t) t + ( ( - )r )
 rx =147mm
 ry =85,3mm Cx=35,89mm
Pu
Zx=0,5 . A . a
 r =20mm
=0,5 x 19840x ( 350 – 2 x 35,89 )
Gambar 31 : Balok-kolom ujung
=2759954,3
sendi –jepit (Data perhitungan)
Cek Zx terhadap Sx
Dalam menganalisa keamanaan Berdasarkan SK SNI 03 - 1729 – 2002
profil baja yang digunakan maka tentang “Tata Cara Perencanaan Struktur
langkah sebelumnya yaitu aja Untuk angunan Gedung” i e utkan
menentukan gaya-gaya yang bekerja bahwa Kuat lentur plastis Mp momen
pada portal , gaya tersebut dihitung lentur yang menyebabkan seluruh
berdasarkan perhitungan beban penampang mengalami tegangan leleh
harus diambil yang lebih kecil dari Z fy
gravitasi yang bekerja pada portal (
atau 1,5 My , dan Z adalah modulus
beban mati, beban hidup dan beban penampang plastis, berdasarkan
gempa), perhitungan statika persamaan (2.26), berikut perhitungannya
dilakukan dengan menggunakan :
metode Takabeya, Analisa Gaya
S 0000
dalam tersebut meliputi perhitungan
Zx = 1,127<1,5(......Okk)
gaya momen, lintang dan gaya normal
( Aksial ), dari perhitungan statika Cek kekompakan profil
yang telah dilakukan sebelumnya Langkah pertama dalam perhitungan
maka diperoleh gaya dalam sebagai pada profil baja yaitu menentukan batas
berikut (Hitungan Struktur terdapat kekompakan profil tersebut,
pada bagian lampiran-lampiran) : perhitungannya meliputi batas
 Pu = 294,39 KN.m kelangsingan pada Sayap ( Flange ) dan
pada badan (Web) profil
 Vu = 32,63 KN.m
tersebutberdasarkan persamaan (2.28),
 Mu = 138,59 KN (2.30) dan persamaan (2.56) Sampai
Material Baja ( Berdasarkan Data dengan persamaan (2.60), berikut
Perencanaan ) : perhitungannya:
Material=BJ -41 Sayap ( Flange )
 fy = 250 MPa
 E = 200000 MPa t
 G = 80000 MPa
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 96

=9,395 Salah satu parameter untuk


0 mengetahui keamanan suatu profil
p
√ yang akan dipakai yaitu mengecek
0 kapasitas profil terhadap tekuk torsi
p lokal (Local Torsional Buckling),
√ 0
=10,752 berdasarkan persamaan pada tabel
< p (Profil Kompak) (2.12), berikut perhitungannya :
Badan ( Webb ) √
Nu 0 =4246,3mm
N 0 0 0 Fl =175Mpa
= 0,0659<0,125
00 Nu
p ( - N
)
= 3,50438E+12
p =71,596 = 3,504 x 1012
( )
√ √ 0
= 42,058 = 1632442 mm4
p =71,596>42,058 √
= 20640,418
( )
= 3,4260E-05
=16,421
< p (Profil Kompak) r r √ √
Maka Profil tersebut kompak
=15688,0mm
Cek kapasitas berdasarkan Flange L= 3500 mm
Local Buckling L < Lp
Salah satu parameter untuk Karena L < Lp Maka Kolom tergolong
mengetahui keamanan suatu profil bentang pendek
yang akan dipakai yaitu mengecek
kapasitas profil terhadap tekuk lokal Kuat Lentur Nominal pada kondisi Local
pada sayap (Flange Local Buckling), Torsional Buckling
berdasarkan persamaan (2.39), Salah satu parameter untuk
berikut perhitungannya : mengetahui keamanan suatu profil yang
Mn =Mp akan dipakai yaitu mengecek kapasitas
=250 x 2759954 x 106 profil terhadap tekuk torsi lokal (Local
=689,989KN.m Torsional Buckling) yang dipengaruhi
ØMn =0,9 x 689,989 oleh gaya Momen yang
=620,990KN.m bekerja,berdasarkan persamaan (2.39),
Sehingga kuat rencana berdasarkan berikut perhitungannya :
FLB Ø Mn : Karena tergolong bentang pendek maka
620,990KN.m>138,585KN.m :
(.....OKK) Dipakai: Mn=Mp
=689,99 KN.m
Cek kapasitas berdasarkan Local Ø Mn =0,9 x 689,989
Torsional Buckling =620,990KN.m
Faktor Pembesaran Momen
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 97

Untuk memperoleh perhitungan Untuk mengetahui tingkat


yang memenuhi standar keamanan, keamanan, perlu dilakukan proses
maka dilakukan proses pembesaran penentuan rasio antara beban aksial
momen sesuai dengan pasal-pasal yang maksimum profil, dengan berdasarkan
terdapat pada SNI 1726:2002, tepatnya persamaan ( 2.51 ) dan persamaan (
pada persaman (2.63) sampai dengan 2.54 ) berikut perhitungannya :
persamaan (2.65 ), berikut
perhitungannya : ω
k 0 0 00 Nn =4476,54KN
r
= 19,048 Ø Nn =0,85 x 4476,54
g =3805,06KN
Ncr
k
(r)
=0,08<0,2
Ncr =107941,889KN
Interaksi aksial momen
C 0 0 Berdasarkan rasio antara
beban aksial maksimum profil, dengan
Cm =1,00
mengacu padapasal yang terdapat
pada SNI 1726:2002, tepatnya pada
persamaan ( 2.54 ) dan ( 2.55 ) maka
= 1,003 >1,0
digunakan:
Momen Maksimum Terfaktor Karena < 0 maka SNI
Untuk memperoleh perhitungan mensyaratkan :
yang memenuhi standar keamanan, Nu u u
maka dilakukan proses pemfaktoran ( ) 0
kNn n n
momen maksium sesuai dengan pasal- 0,276 <1,00 ( Profil Aman )
pasal yang terdapat pada SNI
1726:2002, tepatnya pada persamaan PERHITUNGAN KOLOM
(2.61), berikut perhitungannya : Langkah selanjutnya yaitu
Mntu N ltu =0 perhitungan kolom, dalam hal ini
Mu ntu ltu beberapa hal yang diperlukan adalah
=138,96+0 data-data profil yang diperoleh dari
=138,96 tabel baja serta data-data perhitungan
Menentukan Parameter Kelangsingan WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
13 14 15 16 17 18
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

Untuk memperoleh perhitungan 378

WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200

yang memenuhi standar keamanan, 12 11 10 9 8 7


HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

1106 378

perlu dilakukan proses penentuan


WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200 WF.400.200
1 2 3 4 5 6
HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

HB.357.350

350

parameter kelangsingan profil sesuai 690 750 750 750 750

dengan pasal-pasal yang terdapat A B C


3690

D E F

pada SNI 1726:2002, tepatnya pada Mmax dan Gaya dalam lainnya, berikut
persamaan (2.53) berikut detail portal dan perhitungannya :
perhitungannya : Gambar 32 : Struktur Portal Gedung
√ ( Data Existing )

c 0 PROFIL TERPASANG ( BATANG 1-A ) :


Data analisis :
Batang:BATANG 1-A
ω =1,108 Profil :HB 350 x 357 x 19 x 19
Dalam menentukan Data-data Profil
Menentukan Nu / Ø Nn maka digunakan tabel profil baja (Dalam
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 98

skripsi ini digunakan Tabel Profil Material Baja ( Berdasarkan Data


Konstruksi BajaIr. Rudy Gunawan) , Perencanaan ) :
melalui pembacaan tabel profil diketahui Material=BJ -41
data profil sebagai berikut:  fy = 250 MPa
 Ag =19840mm2  E = 200000 MPa
 H =350mm  G = 80000 MPa
 Ix =428000000mm4  fr = 75 MPa
 B =357mm L = 3,5 m
 Iy =144000000mm4 kc =0,8( Tumpuan Jepit-Sendi )
 tw =19mm Panjang bentang, L = 3,5m
 Sx =2450000mm3
Perhitungan Centre of Gravity:
 tf =19mm Nilai dari Centre of Gravity pada
 Sy =809000mm3 baja profil setengah I dapat dihitung
 rx =147mm Pu dengan persamaan (2.27) sebagai
 ry =85,3mm berikut :
 R =20mm Cx=
d
M t d -t
( t ) ( - t)t [( ) ] ( ( - )r (0 r t))

d
L = 3,5 m ( t) *( - t) t + ( ( - )r )
Cx=35,89mm
M Zx=0,5 . A . a
=0,5 x 19840x ( 350 – 2 x 35,89 )
=2759954,3

Pu Cek Zx terhadap Sx
Gambar 33 : Balok-kolom ujung Berdasarkan SK SNI 03 - 1729 –
sendi –jepit (Data perhitungan) 00 tentang “Tata Cara Perencanaan
Struktur Baja Untuk Bangunan
Dalam menganalisa keamanaan profil Gedung” i e utkan ah a uat
baja yang digunakan maka langkah lentur plastis Mp momen lentur yang
sebelumnya yaitu menentukan gaya- menyebabkan seluruh penampang
gaya yang bekerja pada portal , gaya mengalami tegangan leleh harus
tersebut dihitung berdasarkan diambil yang lebih kecil dari Z fy atau
perhitungan beban gravitasi yang 1,5 My , dan Z adalah modulus
bekerja pada portal ( beban mati, beban penampang plastis, berdasarkan
hidup dan beban gempa), perhitungan persamaan (2.26), berikut
statika dilakukan dengan menggunakan perhitungannya :
metode Takabeya, Analisa Gaya dalam S 0000
tersebut meliputi perhitungan gaya Zx= 1,127<1,5 (......Okk)
momen, lintang dan gaya normal ( Aksial
), dari perhitungan statika yang telah Cek kekompakan profil
dilakukan sebelumnya maka diperoleh Langkah pertama dalam
gaya dalam sebagai berikut (Hitungan perhitungan pada profil baja yaitu
Struktur terdapat pada bagian lampiran- menentukan batas kekompakan profil
lampiran) : tersebut, perhitungannya meliputi
 Pu = 294,39 KN.m batas kelangsingan pada Sayap (
 Vu = 32,63 KN.m Flange ) dan pada badan (Web) profil
 Mu= 138,59 KN tersebutberdasarkan persamaan
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 99

(2.28), (2.30) dan persamaan (2.56) ØMn =0,9 x 689,989


Sampai dengan persamaan (2.60), =620,990KN.m
berikut perhitungannya: Sehingga kuat rencana berdasarkan
Sayap ( Flange ) FLB Ø Mn :
620,990KN.m>138,585KN.m
t (.....OKK)

Cek kapasitas berdasarkan Local


=9,395 Torsional Buckling
0 Salah satu parameter untuk
p
√ mengetahui keamanan suatu profil
0 yang akan dipakai yaitu mengecek
p kapasitas profil terhadap tekuk torsi
√ 0
=10,752 lokal (Local Torsional Buckling),
< p (Profil Kompak) berdasarkan persamaan pada tabel
(2.12), berikut perhitungannya :
Badan ( Webb )
Nu 0 p r √
N 0 0 0 =4246,3mm
= 0,0659<0,125 Fl =175Mpa
00 Nu I h
p ( - ) I
N
p =71,596 = 3,50438E+12
= 3,504 x 1012
( t )
√ √ 0
= 42,058 = 1632442 mm4
p =71,596>42,058 G
h √
S
t = 20640,418
S I
(G ) I
=16,421 = 3,4260E-05
< p (Profil Kompak)
r r √ √

=15688,0mm
Maka Profil tersebut kompak.
L= 3500 mm
Cek kapasitas berdasarkan Flange
L < Lp
Local Buckling
Karena L < Lp Maka Kolom tergolong
Salah satu parameter untuk
bentang pendek
mengetahui keamanan suatu profil
yang akan dipakai yaitu mengecek Kuat Lentur Nominal pada kondisi
kapasitas profil terhadap tekuk lokal Local Torsional Buckling
pada sayap (Flange Local Buckling), Salah satu parameter untuk
berdasarkan persamaan (2.39), mengetahui keamanan suatu profil
berikut perhitungannya : yang akan dipakai yaitu mengecek
Mn=Mp kapasitas profil terhadap tekuk torsi
=250 x 2759954 x 106 lokal (Local Torsional Buckling) yang
=689,989KN.m dipengaruhi oleh gaya Momen yang
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 100

bekerja,berdasarkan persamaan dengan pasal-pasal yang terdapat


(2.39), berikut perhitungannya : pada SNI 1726:2002, tepatnya pada
Karena tergolong bentang pendek persamaan (2.53) berikut
maka : perhitungannya :
Dipakai: Mn =Mp =689,99KN.m c
Ø Mn =0,9 x 689,989 k

=620,990KN.m r

Faktor Pembesaran Momen c 0


Untuk memperoleh perhitungan 2
yang memenuhi standar keamanan,
maka dilakukan proses pembesaran
0
momen sesuai dengan pasal-pasal
yang terdapat pada SNI 1726:2002,
tepatnya pada persaman (2.63) ω
sampai dengan persamaan (2.65 ), =1,108
berikut perhitungannya : Menentukan Nu / Ø Nn
k 0 0 00 Untuk mengetahui tingkat
r
= 19,048 keamanan, perlu dilakukan proses
g penentuan rasio antara beban aksial
Ncr
k maksimum profil, dengan berdasarkan
(r) persamaan ( 2.51 ) dan persamaan (
2.54 ) berikut perhitungannya :
Ncr =107941,889KN
Nn g ω
C 0 0
Cm =1,00 Nn =4476,54KN
C
Nu
Ncr
Ø Nn =0,85 x 4476,54
= 1,003>1,0
=3805,06KN
Nu
Momen Maksimum Terfaktor Nn 0 0
Untuk memperoleh perhitungan =0,08<0,2
yang memenuhi standar keamanan,
maka dilakukan proses pemfaktoran Interaksi aksial momen
momen maksium sesuai dengan pasal- Berdasarkan rasio antara beban
pasal yang terdapat pada SNI aksial maksimum profil, dengan
1726:2002, tepatnya pada persamaan mengacu padapasal yang terdapat
(2.61), berikut perhitungannya : pada SNI 1726:2002, tepatnya pada
Mntu N ltu =0 persamaan ( 2.54 ) dan ( 2.55 ) maka
digunakan:
Mu ntu ltu N
Karena Nu < 0 maka SNI
=138,96+0 n

=138,96 mensyaratkan :
Nu u u
( ) 0
Menentukan Parameter Kelangsingan kNn n n
Untuk memperoleh perhitungan 0,276 <1,00 ( Profil Aman )
yang memenuhi standar keamanan,
perlu dilakukan proses penentuan Tabel 10 : Rekapitulasi Perhitungan
parameter kelangsingan profil sesuai Balok Portal Arah Y-Y
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 101

bekerja, dengan penjelasan sebagai


berikut :
- Balok yang mengalami pengaruh
gaya dalam (Momen dan gaya
lintang) paling besar yaitu batang
dengan kode 2-3 portal arah Y-Y,
beban tersebut memikul beban Mu
sebesar 101,71 KN dan gaya tekan
aksial Vu sebesar 174,62 KN,
lendutan yang terjadi sebesar
10,34 (syarat aman batang 2-3 =
Tabel 11 : Rekapitulasi Perhitungan 31,2), profil WF 400 x 200 x 8 x 13
Kolom Portal Arah Y-Y masih aman dalam memikul
beban-beban tersebut.
- Balok yang mengalami pengaruh
gaya dalam (Momen dan gaya
lintang) paling kecil yaitu batang
dengan kode 25-26 portal arah X-X
T , beban tersebut memikul beban
Tabel 12 : Rekapitulasi Perhitungan Mu sebesar 55,67 KN dan gaya
Balok Portal Arah X-X tekan aksial Vu sebesar 114,20 KN,
lendutan yang terjadi sebesar 1,14
(syarat aman batang 25-26 =
22,92), profil WF 500 x 200 x 10 x
16 masih aman dalam memikul
beban-beban tersebut.
2. Setelah dilakukan proses perhitungan
maka diketahui bahwa semua
Tabel 13 : Rekapitulasi Perhitungan KolomExisting Portal Gedung PKU
Kolom Portal Arah X-X Muhammadiyah dikategorikan
amanuntuk menahan gaya-gaya yang
bekerja, dengan penjelasan sebagai
berikut :
- Kolom yang mengalami pengaruh
gaya dalam (Momen dan gaya
aksial tekan) paling besar yaitu
batang dengan kode 3-C portal
arah Y-Y, beban tersebut memikul
beban Mu sebesar 185,05 KN dan
gaya tekan aksial Pu sebesar
KESIMPULAN 882,72 KN, dengan nilai
Setelah dilakukan perhitungan dan perhitungan interaksi aksial
pembahasan sesuai dengan masalah yang momen 0,5 ( syarat aman < 1,00
dibahas, maka dapat ditarik beberapa ),profil HB 350 x 357 x 19 x 19
kesimpulan antara lain: masih aman dalam memikul
1. Setelah dilakukan proses perhitungan beban-beban tersebut.
maka diketahui bahwa semua Balok - Kolom yang mengalami pengaruh
Existing Portal Gedung PKU gaya dalam (Momen dan gaya
Muhammadiyah dikategorikanaman aksial tekan) paling kecil yaitu
untuk menahan gaya-gayayang batang dengan kode 25-24portal
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 102

arah X-X, beban tersebut memikul Gedung” aka dari itu diharapkan
beban Mu sebesar 21,38 KN dan bagi para perencana untuk selalu
gaya tekan aksial Pu sebesar 44,48 memperbaharui kemampuannya
KN, dengan nilai perhitungan dalam perhitungan struktur dan aspek
interaksi aksial momen 0,04 ( lainnya dalam ruang lingkup
syarat aman < 1,00 ), profil HB 350 perencanaan.
x 357 x 19 x 19 masih aman dalam 4. Bagi pihak Owner atau pemilik proyek
memikul beban-beban tersebut. disarankan untuk dapat dengan teliti
SARAN memilih rekanan baik rekanan dalam
Dari hasil analisis dan perhitungan yang proses perencanaan, pelaksanaan dan
telah dilakukan maka dapat diperoleh pengawasan ( Konsultan Perencana,
saran sebagai berikut : Kontraktor Pelaksan Dan Konsultan
1. Pada tahap awal perencanaan sebuah Pengawas/Supervisi ), teliti dalam arti
struktur gedung bertingkat diharapkan menyeleksi dengan baik Track
perencana/engineer dapat Recorddari rekanan sehingga pada
menentukan data-data perencanaan proses pelaksanaan dapat berjalan
secara tepat, baik data mengenaik dengan lancardan memperkecil
kondisi tanah, data bangunan- peluang terjadinya kegagalan
bangunan disekitarnya dan data-data konstruksi.
pendukung yang lainnya. 5. Bagi pihak Pemerintah daerah
2. Pada tahap design / perencanaan disarankan untuk selalu mengawasi
diharapkan perencana telah memiliki dengan baik setiap pelaksanaan-
feeling engineering dan pengetahuan pelaksanaan pembangunan khususnya
tentang perhitungan struktur secara pembangunan konstruksi gedung
tepat, dikarenakan pekerjaan bertingkat, dengan cara berkoordinasi
perencaan struktur adalah pekerjaan dengan dinas-dinas yang berhubungan
yang kompleks dan cukup beresiko langsung dengan pekerjaan-pekerjaan
pada pelaksanaannya, untuk itu konstruksi seperti Dinas Pekerjaan
diharapkan perencana dapat dengan Umum ( Dinas PU ) agar setiap proses
cermat merencanakan suatu kontruksi pelaksanaan konstruksi berjalan
yang aman dan juga mengakomodir dengan aman dan menghasilkan
dari segi estetika. output bangunan yang sesuai dengan
3. Perencana dituntut untuk mengikuti standar yang telah ditentukan.
perkembangan zaman, sehingga 6. Bagi masyarakat umum diharapkan
output yang dihasilkan adalah sebuah lebih proaktif terhadap pengawasan
karya yang up to datebaik dari segi pembangunan di daerah dalam hal ini
estetika maupun dari segi khususnya pihak perwakilan
strukturalnya, dalam hal ini perencana masyarakat melalu lembaga swadaya
struktur diharuskan mampu mengikuti masyarakat ( LSM ) guna selalu
metode-metode perhitungan terbaru mengawasi dengan seksama untuk
sebagai contoh untuk perhitungan menghindari kecurangan-kecurangan
gempa pemerintah telah yang biasa terjadi di lapangan.
mengeluarkan standar baru yaitu SK- 7. Bagi pihak peneliti maupun civitas
SNI : 0 tentang “Tata cara akademika diharapkan dengan
perencanaan ketahanan gempa untuk berbagai kemajuan teknologi dan
struktur bangunan gedung dan non perkembangan literatur-literatur
gedung “ yang merupakan pengganti terbaru untuk mampu
dari SK-SNI 1726:2002 tentang mengembangkan terobosan-
“Standar Perencanaan etahanan terobosan baru dalam proses
GempaUntuk Struktur Bangunan pembangunan, agar selalu tercipta
Jurnal SAINTEK UNSA, Volume 1, Nomor 2, September 2016 103

inovasi-inovasi dalam teknologi dan PerilakuJilid ”, Penerbit Airlangga,


manajemen konstruksi. Jakarta,
8. Pada proses analisis portal PKU Departemen Pekerjaan Umum, 1987. SKBI
Muhammadiyah diperoleh hasil 1.3.53.1987 Pedoman Perencanaan
bahwa seluruh profil yang digunakan Pembebanan untuk Rumah dan
aman dalam memikul beban yang Gedung, Yayasan Badan Penerbit PU,
bekerja, namun dapat disarankan Jakarta.
apabila dalam suatu perencanaan Frick,Heinz. 1979. “Statika dan
apabila ditemukan perhitungan yang Kegunaannya”, Mekanika Teknik 2
dimana sebuah profil tidak mampu Jilid II.Kanisius, Yogyakarta.
memikul beban yang bekerja saran Gunawan, Rudy. (1987).
yang dapat diberikan yaitu dilakukan TabelProfilKonstruksi Baja.
analisis ulang dengan menggunakan Yogyakarta: Kanisius.
profil yang lebih besar. Indarto, Himawan dkk. 2013. Aplikasi SNI
Gempa 1726:2012 for Dummies.
DAFTAR PUSTAKA Semarang : Fakultas Teknik
Amin , Dedy Khairul .2013 . Perhitungan Universitas Negeri Semarang.
Beban Aksial Kritis Pada Kolom Baja o eph o le “Desain Baja
Dalam Sebuah Struktur Portal Konstruksi” Pener it rlangga
Baja.Sumatra Utara: Fakultas Teknik Jakarta,.
Universitas Sumatra Utara. Khafis, Muhammad.2009. Perencanaan
Amon, Rene dkk, 1988. Perencanaan Struktur Baja Pada BangunanTujuh
Konstruksi Baja Untuk Insinyur dan Lantai Sebagai Hotel. Surakarta:
Arsitek 1. PT.Pradnya Paramita , Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Jakarta. Maret.
Amon, Rene dkk, 1996. Perencanaan Oentoeng, 2004. Konstruksi Baja. ANDI,
Konstruksi Baja Untuk Insinyur dan Yogyakarta.
Arsitek 2. PT.Pradnya Paramita , Pramono, Handi dkk. 2007. 12 Tutorial
Jakarta. Latihan Desain Konstruksi Dengan
Badan Standarisasi Nasional. (2002). SNI SAP2000 Versi 9. Andi, Yogyakarta.
03-1729-2002: Tata Cara Perencanaan Purnama, A, 2011. Studi Kelayakan
Struktur Baja Untuk Bangunan Pembangunan Pembangkit Listrik
Gedung. Badan Standarisasi Nasional. Tenaga Mikrohidro Studi Kasus:
Badan Standarisasi Nasional. (2012). SNI
PLTMH Minggir pada saluran irigasi
1726:2012: Tata cara perencanaan
ketahanan gempa untuk struktur Minggir di Padukuhan Klagaran Desa
bangunan gedung dan non gedung. Sendangrejo Kecamatan Minggir
Badan Standarisasi Nasional. Kabupaten Sleman, Jurnal Unsa
Beta Patrianto, Wiryanto Dewobroto.2006. Progress. Vol.10, No.15, Oktober,
”Evaluasi Metode Perencanaan Universitas Samawa, Sumbawa Besar.
Batang Aksial Murni SNI-03-1729-
2000 Dan AISC-LRFD” Sura a a
Biondi. 2010. Perencanaan Portal Baja 4
Lantai Dengan Metode Plastisitas Dan
Dibandingkan Dengan MetodeLRFD.
Sumatra Utara: Fakultas Teknik
Universitas Sumatra Utara.
Charles G. Salmon, Jhon E. Johnson. 1990.
”Struktur Baja, Design dan

Anda mungkin juga menyukai