Anda di halaman 1dari 12

PERJANJIAN KONTRAK SWAKELOLA

Nomor : HK.02.01-Cb30/SATKER-ST/PKP-PISEW/KKAD/332

Antara
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) PENGEMBANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN DAN BINA PENATAAN BANGUNAN - SATUAN KERJA
PELAKSANAAN PRASARANA PERMUKIMAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA
dengan

KELOMPOK KERJASAMA ANTAR DESA (KKAD) KOWAR


KECAMATAN LOHIA

Pada hari ini Selasa tanggal Sembilan bulan Mei tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga
bertempat di Kantor Balai Prasarana Permukiman Provinsi Sulawesi Tenggara, yang
bertandatangan di bawah ini :

1. NAMA : JOSUA B. SIHOTANG, ST.MT

JABATAN : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PKP dan BPB – Satuan Kerja
Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sulawesi Tenggara.

ALAMAT : Jalan Laute No. 134 Kota Kendari Telpon/Fax.0401-3131502

NIP. : 19870918 201012 1 002

Dalam hal ini bertindak di dalam jabatan tersebut dan oleh karena itu
bertindak untuk dan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen
Pengembangan Kawasan Permukiman dan Bina Penataan
Bangunan pada Satuan Kerja Pelaksanaan Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2023 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Nomor:
368/KTPS/M/2023, Tanggal 17 Maret 2023, selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.

2. NAMA : DARMAN BAINAGA, ST

JABATAN : Ketua KKAD KOWAR Kecamatan Lohia

ALAMAT : Jalan Poros Waara Kondongia Kecamatan Lohia Kabupaten Muna

Dalam hal ini selaku penanggung jawab penerima dana Bantuan


Pemerintah Masyarakat (BPM) dan bertindak untuk dan atas nama
Masyarakat Desa Waara dan Desa Kondongia Kecamatan Lohia,
sesuai dengan Surat Keputusan PPK PKP dan BPB pada Satker

1|Page
Pelaksanaan PPW Nomor:
HK.01.02-Cb.30/SATKER-ST/PDB/PISEW/326, tentang Penerima
Bantuan Dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM)
Kegiatan PISEW Tahun Anggaran 2023, pada hari Senin, tanggal
Delapan, bulan Mei, tahun 2023, selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.

Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK
sepakat untuk mengadakan perjanjian Kontrak Swakelola (PKS) tentang pekerjaan
PISEW Tahun 2023 yang selanjutnya disebut PEKERJAAN dengan ketentuan dan syarat
sebagai berikut:
Pasal 1
DASAR HUKUM
1. Undang-Undang No.42 tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai;
2. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 91 /KPTS/M/2023,
tentang Penetapan Kabupaten dan Jumlah Lokasi Kegiatan IBM/Padat Karya DJCK
Tahun Anggaran 2023;
3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor: SP DIPA-033.05.1. 631142/2023
Tanggal 30 November Tahun 2022
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.05/2021 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1080);
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 25 Tahun 2021
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Di Direktorat Jenderal Cipta Karya (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 661);
6. Surat Edaran Dirjen Cipta Karya Nomor: 13/SE/DC/2023 tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat Direktorat Jenderal Cipta
Karya;

Kedua Belah Pihak telah sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama/Kontrak


swakelola, untuk melaksanakan pekerjaan yang pembiayaannya didapat dari Dana BPM
yang bersumber dari APBN, untuk kegiatan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi
Wilayah (PISEW), di Kecamatan Lohia, yang meliputi Desa Waara dan Desa
Kondongia, Kabupaten Muna, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

2|Page
Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberi dana BPM kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas pekerjaan dari PIHAK PERTAMA yaitu untuk menyelenggarakan
pekerjaan:

1. Provinsi : Sulawesi Tenggara


2. Kabupaten : Muna
3. Kecamatan : Lohia
4. Desa : Waara
Nama Kegiatan : Peningkatan Jalan Urugan Pilihan
Volume : Panjang = 1.050 Meter
Nama Kegiatan : Pembuatan Drainase
Volume : Panjang = 100 Meter
5. Desa : Kondongia
Nama Kegiatan : Peningkatan Jalan Urugan Pilihan
Volume : Panjang = 1.437 Meter
Nama Kegiatan : Pembangunan Talud Pengaman Jalan
Volume : Panjang = 101 Meter
Nama Kegiatan : Pembangunan Duiker Plat
Volume : 2 Unit

Pasal 3
DOKUMEN PERJANJIAN KONTRAK SWAKELOLA (PKS)

Dokumen Perjanjian Kontrak Swakelola (PKS) dilampiri :


1. Pakta Integritas;
2. Dokumen Perencanaan KKAD:
a. Detail Engineering Design (DED);
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB); dan
c. Rencana Kerja dan Syarat (RKS);
d. Rencana Jadwal Pelaksanaan Kurva “S”;
3. Adendum terhadap Perjanjian Pemberian Pekerjaan dapat dilakukan apabila
diperlukan.

3|Page
Merupakan satu kesatuan dan setiap pasal harus diinterpretasikan sedemikian rupa
sehingga satu dengan lain sejalan dan saling menunjang

Pasal 4
PENGAWASAN

Pengawasan pelaksanaan ini akan dilakukan oleh Fasilitator Masyarakat yang ditunjuk
oleh PIHAK PERTAMA, Fasilitator Masyarakat PISEW akan memastikan pelaksanaan
pekerjaaan sesuai dokumen Perjanjian Kontrak Swakelola (PKS) ini.
Pasal 5
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA

1. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kegiatan PISEW Tahun 2023 ini berdasarkan
dokumen Perjanjian Kontrak Swakelola PKS yang telah diperjanjikan.

2. PIHAK KEDUA wajib menaati pakta integritas yang telah ditandatangani oleh PIHAK
KEDUA dan disetujui oleh wakil masyarakat pada saat Pertemuan Kecamatan I.

3. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan hasil Kegiatan kepada PIHAK PERTAMA pada
saat Penyerahan Pekerjaan berupa Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan
(LP2K), yang memuat:

a. Catatan Harian, yang berisi tentang:

i. Jumlah Tenaga Kerja;


ii. Jumlah Bahan Material yang digunakan;

iii. Peralatan yang digunakan;

iv. Hasil item Pekerjaan yang dilaksanakan;

v. Perintah, Saran, Petunjuk Pelaksanaan atau Penolakan Bahan;

vi. Catatan Cuaca atau kejadian-kejadian yang berhubungan dengan Kegiatan dan
lain sebagainya.

b. Laporan Bulanan, yang merupakan Rekap dari Catatan Harian;

c. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Fisik Konstruksi;

d. Berita Acara Pemeriksaan Kegiatan setiap Pembayaran Angsuran;

e. Gambar-gambar Hasil Pelaksanaan;

f. Notulen Rapat-rapat/Pertemuan

g. Realisasi Biaya dan Kegiatan;

h. Realisasi Kurva-S Pelaksanaan.

Pasal 6
4|Page
NILAI BANTUAN PEMERINTAH UNTUK MASYARAKAT

Pihak kedua harus menyelesaikan seluruh pekerjaan hingga batas waktu akhir Tahun
Anggaran 2023 dengan jumlah harga pekerjaan sesuai dengan yang disepakati PIHAK
PERTAMA, serta menanggung semua resiko yang terjadi dalam proses penyelesaian
pekerjaan. Nilai BPM untuk pelaksanaan kegiatan tersebut dalam Pasal 1 ini adalah Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). Nilai Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat ini
sudah termasuk biaya administrasi dan operasional KKAD sebesar Rp. 25.000.000,- (dua
puluh lima juta rupiah).
Pasal 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Jangka waktu pelaksanaan terhitung sejak tanggal Sembilan bulan Mei tahun 2023
sampai dengan tanggal Lima bulan September tahun 2023

2. Pelaksanaan kegiatan ini dinyatakan selesai hingga diserahkannya dan diterima hasil
pelaksanaan pembangunan dan laporan pertanggungjawaban oleh PIHAK PERTAMA,
yang selanjutnya akan dilakukan serah terima aset kepada Pemerintah Desa oleh
Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Sulawesi Tenggara.

3. Segera setelah seluruh Pekerjaan diselesaikan, PIHAK KEDUA dapat meminta secara
tertulis Serah Terima Pekerjaan.

4. Berdasarkan Berita Acara Lembar Kendali Hasil Akhir Pekerjaan (BA LKHAP), PIHAK
PERTAMA wajib mengeluarkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan tersebut.

5. Perpanjangan waktu untuk penyelesaian pekerjaan yang melewati tahun anggaran


hanya dapat diberikan dalam kondisi kahar. Dalam hal PIHAK KEDUA gagal
menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan PKS berakhir, dan PIHAK
PERTAMA menilai bahwa PIHAK KEDUA mampu menyelesaikan pekerjaan, PIHAK
PERTAMA memberikan tambahan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Pemberian
tambahan waktu kepada PIHAK KEDUA untuk menyelesaikan pekerjaan harus diatur
dalam adendum PKS termasuk jangka waktu penyelesaian pekerjaan.

Pasal 8
PEMBAYARAN

1. Semua pembayaran dilakukan melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara


(KPPN) di Provinsi Sulawesi Tenggara

2. Kuasa Pengguna Anggaran Satker Pelaksanaan PPW Sulawesi Tenggara


menyampaikan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN setempat setelah
5|Page
ditandatanganinya dokumen Perjanjian Kontrak Swakelola (PKS) penyerahan
bantuan pemerintah untuk masyarakat dengan PIHAK KEDUA nomor : HK.02.01-
Cb30/SATKER-ST/PKP-PISEW/KKAD/332

3. Pengajuan dana untuk pekerjaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap, tahap pertama
sebesar 70% dapat dicairkan setelah penandatangan dokumen Perjanjian Kontrak
Swakelola (PKS), selanjutnya 30% dibayarkan pada saat progres pelaksanaan
kegiatan sudah mencapai 50%.

4. Pencairan dana dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA setelah: Tahap PERTAMA
(70%), dengan melampirkan:

1) Dokumen Perjanjian Kontrak Swakelola (PKS) dan fotokopi buku rekening bank
milik PIHAK KEDUA;

2) Kuitansi yang sudah ditandatangani;

3) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTJB);

4) Berita Acara Pembayaran (70%);

5) Pakta Integritas;

6) Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang terdiri dari RPD untuk 40% dan 30%; dan

7) Pengajuan tahapan pencairan Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat (BPM) ke


Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dilakukan 2 kali pengajuan
yaitu tahap pertama sebesar 70% dan tahap kedua sebesar 30%

a. Tahap Pertama (70%)


Pada Tahap Pertama dapat dicairkan dalam 2 termin yaitu termin 1 sebesar
40% dan termin II sebesar 30%.
i. Termin I sebesar 40%
Untuk melakukan pengajuan pencairan termin I sebesar 40% ke bank, PIHAK
KEDUA melampirkan dokumen:
1. Rencana Penggunaan Dana (RPD) tahap Pertama termin I sebesar 40%
yang telah diperika oleh Fasilitator Masyarakat dan diverifikasi oleh TAPr;
2. Rekomendasi pencairan dari PIHAK PERTAMA (termin ke I sebesar 40%);
dan
3. Berita acara pembayaran tahap pertama 1 termin I sebesar 40% (dari
PIHAK PERTAMA ke PIHAK KEDUA bukti bahwa PIHAK PERTAMA telah
membuka blokir ke rekening PIHAK KEDUA).

ii. Termin II sebesar 30%


Pencairan termin II 30% dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA setelah:

6|Page
1. PIHAK KEDUA menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan
Dana Termin I kepada PIHAK PERTAMA (Buku Kas Umum PIHAK
KEDUA, fotokopi buku rekening bank, dan bukti pengeluaran (nota-nota)
untuk pencairan termin I);
2. PIHAK KEDUA menyerahkan Laporan Kemajuan Konstruksi Fisik disertai
foto telah mencapai minimal 25% (Buku Laporan Harian pelaksanaan
kegiatan, progres pelaksanaan kegiatan konstruksi, foto capaian
kegiatan);
3. PIHAK KEDUA telah memasukan data dan mengunggah dokumen
pertanggungjawaban keuangan melalui aplikasi SILK-A;
4. PIHAK KEDUA menyerahkan Surat Pernyataan Kebenaran Dan
Kelengkapan Laporan Pertanggungjawaban kepada PIHAK PERTAMA;
5. PIHAK PERTAMA melalui Tim Teknis Kegiatan PISEW bersama TAPr
melakukan verifikasi terhadap Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan
Dana dan Laporan Kemajuan Konstruksi Fisik; dan
6. PIHAK PERTAMA menerbitkan surat rekomendasi pencairan dari bank
setelah laporan tersebut diatas terverifikasi dan dinilai layak serta dapat
dipertanggungjawabkan.
7. PIHAK PERTAMA membuat Berita Acara Pembayaran (30%) dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
b. Tahap KEDUA (30%) apabila kemajuan fisik pelaksanaan kegiatan telah mencapai
50%, dengan melampirkan:

1. Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima


bantuan;
2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM);
3. Berita Acara Pembayaran (30%); dan
4. Rekomendasi Pencairan dari Bank 30% tahap II. Pencairan dana BPM
30% tahap 2 dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA setelah:
a) PIHAK KEDUA menyerahkan Rencana Penggunaan Dana (RPD)
tahap kedua yang telah diverifikasi oleh TAPr;
b) PIHAK KEDUA menyerahkan Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana Termin ke 1 dan 2 kepada PIHAK PERTAMA
(Buku Kas Umum PIHAK KEDUA, fotokopi buku rekening bank, dan
bukti pengeluaran (nota-nota) untuk pencairan termin I dan II);
c) PIHAK KEDUA menyerahkan Laporan Kemajuan Konstruksi Fisik
disertai foto telah mencapai minimal 50% (Buku Laporan Harian
pelaksanaan kegiatan, progres pelaksanaan kegiatan konstruksi, foto
capaian kegiatan);

7|Page
d) PIHAK KEDUA telah memasukan data dan mengunggah dokumen
pertanggungjawaban keuangan melalui aplikasi SILK-A;
e) PIHAK KEDUA menyerahkan Surat Pernyataan Kebenaran Dan
Kelengkapan Laporan Pertanggungjawaban kepada PIHAK
PERTAMA;
f) PIHAK PERTAMA melalui Tim Teknis Kegiatan PISEW bersama
TAPr melakukan verifikasi terhadap Laporan Pertanggungjawaban
Penggunaan Dana dan Laporan Kemajuan Konstruksi Fisik;
g) PIHAK PERTAMA menerbitkan surat rekomendasi pencairan dari
bank setelah laporan tersebut diatas terverifikasi dan dinilai layak
serta dapat dipertanggungjawabkan; dan
h) PIHAK PERTAMA membuat Berita Acara Pembayaran (30%) dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
5. Apabila terjadi penyimpangan di lapangan, maka PIHAK PERTAMA berhak
untuk melakukan penangguhan pembayaran tahap berikutnya sampai
dengan adanya penyelesaian permasalahan di lapangan.

Pasal 9
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PIHAK KEDUA

1. Apabila PIHAK KEDUA telah menyelesaikan pekerjaannya, PIHAK KEDUA membuat


Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K) dan telah disetujui dalam
Pertemuan Kecamatan II, untuk menyatakan seluruh pekerjaan telah selesai dan siap
diperiksa oleh PIHAK PERTAMA.

2. Apabila hingga akhir jangka waktu yang ditetapkan pasal 7, PIHAK KEDUA belum
mampu menyelasikan pekerjaan seperti yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian
Kontrak Swakelola (PKS), maka PIHAK PERTAMA akan memberikan penambahan
waktu, sesuai dengan Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K) yang dibuat
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.

3. Apabila sampai batas waktu berakhirnya tahun anggaran 2023, PIHAK KEDUA tetap
belum dapat menyelesaikan pekerjaan, atau dana belum tersalurkan seluruhnya,
maka PIHAK KEDUA harus membuat Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan
(BASPK) sebagai Pengganti Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K).
BASPK harus memuat kondisi hasil pelaksanaan kegiatan yang tercapai dan disertai
lampiran Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) beserta gambar-gambar prasarana
terbangun hingga saat itu. Pekerjaan bisa dilanjutkan pada tahun berikutnya hanya
jika keterlambatan disebabkan karena keadaan kahar, dan PIHAK KEDUA membuat
Surat Pernyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K). Jika keterlambatan bukan
8|Page
disebabkan karena keadaan kahar, maka sisa anggaran yang belum terserap
dikembalikan ke kas negara.

4. Apabila hingga akhir penyelesaian pekerjaan masih terdapat sisa dana BPM maka
sisa dana tersebut harus dikembalikan oleh PIHAK KEDUA ke kas negara

Pasal 10
PERUBAHAN PEKERJAAN/ADENDUM

1. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang ditentukan dalam dokumen
Kontrak, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dapat melakukan perubahan kontrak;

2. Perubahan yang dapat dilakukan berupa:

a. Menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam kontrak;

b. Menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;

c. Mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan; dan/atau

d. Mengubah jadwal pelaksanaan.

3. Ruang lingkup dalam Perjanjian Kontrak Swakelola (PKS) tidak bisa dilakukan
perubahan/adendum;

4. Perubahan kontrak yang disebabkan masalah administrasi, dapat dilakukan


sepanjang disepakati PARA PIHAK. Masalah administrasi yang dimaksud antara lain
pergantian Pejabat Penandatangan Kontrak (PIHAK PERTAMA), perubahan
rekening, dan sebagainya;

5. Dokumen yang perlu dipersiapkan dalam proses pengajuan perubahan/adendum


kontrak adalah:

a. Alasan yang menyebabkan terjadinya perubahan;

b. Uraian pekerjaan yang akan diadakan perubahan;

c. Hasil kajian terhadap usulan perubahan; dan

d. Perhitungan teknis tambah kurang pekerjaan.

6. Dokumen usulan perubahan/adendum sesuai dengan ayat 4 diatas dibuat oleh


PIHAK KEDUA Bersama dengan Fasilitator Masyarakat.

7. Dokumen usulan perubahan/adendum selanjutnya dilakukan verifikasi oleh TAPr dan


dilakukan kajian oleh PIHAK PERTAMA

8. Pelaksanaan perubahan/adendum kegiatan dilapangan bisa dilaksanakan setelah


9|Page
usulan perubahan/adendum disetujui oleh PIHAK PERTAMA

Pasal 11
KEADAAN KAHAR

1. Apabila terjadi keadaan kahar, sehingga pekerjaan yang telah ditentukan dalam
dokumen Perjanjian Kontrak Swakelola (PKS) ini tidak dapat terpenuhi, PARA PIHAK
melakukan kesepakatan yang dituangkan dalam perubahan Perjanjian Kontrak
Swakelola (PKS) yang tidak merupakan bagian yang terpisahkan dari dokumen
Perjajian Kerjasama ini.

2. Keadaan kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para pihak dalam
Kontrak dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

3. Tidak termasuk keadaan kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.

4. Yang digolongkan keadaan kahar adalah:

a. Bencana alam;

b. Bencana non alam;

c. Bencana sosial;

d. Pemogokan;

e. Kebakaran;

f. Kondisi cuaca ekstrim, dan;

g. Gangguan industri lainnya.

Pasal 12
PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan yang berkaitan dengan Perjanjian Kontrak Swakelola (PKS)
ini, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat menyelesaikan perselisihan
yang timbul atas perjanjian ini secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas tidak dicapai titik
temu, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat memilih tempat kedudukan
hukum (domisili) yang umum dan tetap pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri
10 | P a g e
Kendari, dengan tidak mengurangi hak para pihak untuk mengajukan tuntutan hukum
(eksekusi) terhadap pihak lainnya melalui Pengadilan Negeri lainnya dalam Wilayah
Republik Indonesia.

Pasal 13
SANKSI

Setiap orang dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan penyimpangan dan/atau


penyalahgunaan BPM, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 14
KETENTUAN PENUTUP

1. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,
maka seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini dan seluruh
ketentuan di dalam dokumen sesuai dengan pasal 3 yang merupakan satu kesatuan
serta bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini, mempunyai kekuatan
mengikat dan berlaku bagi PARA PIHAK.
2. Dokumen Perjanjian mulai berlaku pada saat ditandatangani oleh kedua belah
pihak, dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai, yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama, bagi PARA PIHAK

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

JOSUA B. SIHOTANG, ST.MT DARMAN BAINAGA, S.T


NIP. 19870918 201012 1 002

11 | P a g e
Pasal 13
SANKSI

Setiap orang dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan penyimpangan dan/atau


penyalahgunaan BPM, dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 14
KETENTUAN PENUTUP

1. Dengan ditandatanganinya Perjanjian ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA,
maka seluruh ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini dan seluruh
ketentuan di dalam dokumen sesuai dengan pasal 3 yang merupakan satu kesatuan
serta bagian yang tidak terpisahkan dengan perjanjian ini, mempunyai kekuatan
mengikat dan berlaku bagi PARA PIHAK.
2. Dokumen Perjanjian mulai berlaku pada saat ditandatangani oleh kedua belah pihak,
dibuat rangkap 2 (dua) bermaterai, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama, bagi PARA PIHAK

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Materai
10.000

JOSUA B. SIHOTANG, ST.MT DARMAN BAINAGA, S.T


NIP. 19870918 201012 1 002

12 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai