TENTANG
PEMATANGAN LAHAN PADA PEMBANGUNAN PLTU II SUMUR ADEM
INDRAMAYU 2 X 1.000 MW
Pada hari ini, ______tanggal_____ bulan ______ tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (__-__-2022)
bertempat di_______ Jawa Barat, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Dalam kedudukanya sebagai Direktur dari PT. Rajawali Anugrah Samudera dan oleh karenanya
bertindak untuk dan atas nama PT. Rajawali Anugrah Samudera, Selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA dan
Nama : H. SODIKIN
Jabatan : Direktur
Perusahaan : PT. Budi Karya Tubagus Hasan Perkasa
Nomor KTP : 321310002730005
Alamat : Jalan Raya Pantura KM 3, Kebon Nanas
Subang, Jawa Barat
Dalam kedudukannya sebagai Direktur dari PT. Budi Karya Tubagus Hasan Perkasa dan oleh
karenanya bertindak untuk dan atas nama PT. Budi Karya Tubagus Hasan Perkasa
, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA setuju untuk memberi tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
setuju menerima tugas untuk melaksanakan pekerjaan JASA PEMATANGAN LAHAN PADA PROYEK
PEMBANGUNAN PLTU II SUMURADEM 2 X 100 MW di Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu
Jawa Barat.
PASAL 1
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA setuju untuk memberi tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
setuju menerima tugas untuk melaksanakan tugas JASA PEMATANGAN LAHAN PADA PROYEK
PEMBANGUNAN PLTU II SUMURADEM 2 X 100 MW di Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu
Jawa Barat.
[Type text]
PASAL 2
SPESIFIKASI DAN MUTU JASA
1. PIHAK KEDUA telah menyetujui dan sanggup melaksanakan dan mengatur JASA
PEMATANGAN LAHAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN PLTU II SUMURADEM 2 X 100 MW
di Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu Jawa Barat yang mencakup Lingkup Kerja
sebagai berikut :
a. Mobilisasi Alat Kerja dan Man Power
b. Pekerjaan Pengukuran Area dan Land Clearing
c. Penentuan titik nol (0) atau elevasi
d. Pengadaan dan Pengurugan Tanah Merah
e. Pemadatan Pengurugan 2 Layer padat Vibro
f. Testing atau pemeriksaan hasil pekerjaan
g. Pembuatan Laporan Berkala dan Berita Acara Serah Terima (BAST) Pekerjaan
2. Pada saat penyelesaian pekerjaan akan diadakan pemeriksaan. Apabila ditemukan tidak
sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA
bertanggung jawab untuk memperbaiki agar sesuai dengan spesifikasi tersebut.
3. Segala biaya yang dikeluarkan dan diperlukan sebagai akibat dari kesalahan spesifikasi
pekerjaan menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 3
DIREKSI PEKERJAAN DAN PENGAWAS PEKERJAAN
2. Apabiloa personil yang ditunjuk dalam ayat 1 Pasal ini berhalangan atau tidak dapat
menjalankan kewajibanya, maka PIHAK PERTAMA akan menunjuk penggantinya dan
memberitahukan kepada PIHAK KEDUA secara tertulis.
4. PIHAK KEDUA wajib menempatkan tenaga pengawas pekerjaan yang benar-benar ahli dalam
bidangnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga terjamin kualitasnya.
PASAL 4
SPESIFIKASI DAN MUTU HASIL PEKERJAAN
1. Hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini harus dalam keadaan baik,
bebas dari cacat, baik terhadap cacat yang terlihat maupun cacat yang tersembunyi dan /
atau sesuai spesifikasi yang diberikan PIHAK PERTAMA.
2. Pekerjaan tersebut yang diserahkan PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA harus dapat dan
layak dipakai dengan baik.
3. Pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi peraturan yang berlaku diarea kerja.
[Type text]
4. Pekerjaan harus dikerjakan oleh pekerja yang kompeten untuk pekerjaan tersebut.
5. Pada saat penyerahan pekerjaan akan diadakan pemeriksaan dan pengujian. Apabila terjadi
kerusakan dalam pengujian, maka PIHAK KEDUA bertanggung jawab memperbaiki
kerusakan tersebut.
6. Segala biaya yang dikeluarkan dan diperlukan sebagai akibat dari kerusakan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 pasal ini menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 5
KONTRAK INDUK
PIHAK PERTAMA akan memberikan kontrak induk/kontrak paying kepada PIHAK KEDUA secara
keseluruhan dengan volume sebesar 17.000.000 M3.
Formasi kontrak parsial yang diberikan sebagai berikut :
Tahap 1 : 5.000.000 M³ (Bagian dari perjanjian ini)
Tahap 2 : 5.000.000 M3 (Setelah Tahap 1 selesai)
Tahap 3 : 5.000.000 M3 (Setelah Tahap 2 selesai)
Tahap 4 : 2.000.000 M³ (setelah Tahap 3 selesai)
PASAL 6
JENIS MATERIAL/BAHAN JASA, VOLUME DAN HARGA SATUAN
Jenis dan volume sebagaimana dimaksud dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Vibro 2 (Two) Layer Solid and Fill (Timbunan Tanah Merah Padat Vibro 2 Layer)
2. Volume : 17.000.000 M3
3. Harga satuan : Rp. 140.000 (Seratus Empat Puluh Ribu Rupiah)
4. Nilai Pekerjaan :Rp.2.380.000.000.000( Dua Triliun Tiga Ratus Delapan Puluh Milyar Rupiah)
5. Harga tersebut belum termasuk PPN 10%
6. Segala pajak dan pungutan diluar PPN menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA sepenuhnya
dan harus diselesaikan.
PASAL 7
CARA PEMBAYARAN
1. Kecuali dinyatakan lain dalam ketentuan khusus, maka pembayaran dari PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang disepakati yaitu
pembayaran kepada PIHAK KEDUA dibayar setelah PIHAK PERTAMA mendapat pembayaran
dari pemilik proyek untuk item pekerjaan dilaksanakan PIHAK KEDUA ditambah tenggang
waktu 14 hari.
Pencapaian Pembayaran Jumlah Retensi Keterangan
Pekerjaan (%) (RP)
0 – 20% 20% 476.000.000.000 1 bulan Pembayaran dilakukan 14 hari
30 – 50% 30% 714.000.000.000 1 bulan Setelah penandatanganan
60 – 80% 30% 714.000.000.000 1 bulan BAST dan invoice diterima
60 – 100% 20% 476.000.000.000 1 bulan
2. Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan secara bertahap
sesuaidengan tahapan sesuai kemajuan progres pekerjaan yang diatur sebagai berikut :
3. Pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan jaminan pembayaran SKBDN
acception MY 752 yang akan dibayarkan disetiap tahap pembayaran.
4. Pelaksanaan pembayaran diatur oleh PIHAK PERTAMA sesuai dengan tahap-tahap tersebut
pada ayat pasal ini atas dasar bukti-bukti yang ditunjukkan oleh PIHAK KEDUA bahwa PIHAK
KEDUA telah memenuhi syarat –syarat secara lengkap yang ditunjukan oleh PIHAK
PERTAMA secara lengkap dan benar yang terdiri dari Invoice / Kwitansi asli, Berita Acara
Kemajuab Pekerjaan yang telah ditandatangani PARA PIHAK. Berita Acara Perbaikan Cacat
Mutu Pekerjaan (jika ada), Laporan pengujian mutu hasil pekerjaan, Sertifikat pembayaran
yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA dan salinan perjanjian ini, dengan ketentuan seperti
diterangkan dibawah ini :
Untuk pembayaran berdasarkan volume progres hasil opname lapangan selama masa
pelaksanaan pekerjaan dibayarkan setelah diserahkannya persyaratan dpkumen sebagai
berikut :
a. Surat Permohonan Pembayaran
b. Kwitansi dalam 3 (tiga) rangkap
c. Invoice 2 (dua) rangkap.
d. Asli Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang ditanda tangani PIHAK PERTAMA
e. Copy Surat Perjanjian ini.
5. PIHAK PERTAMA dapat menangguhkan pembayaran kepada PIHAK KEDUA , apabila PIHAK
KEDUA tidak melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan spesifikasi teknik atau syarat-syarat
dalam perjanjian ini, membahayakan pihak lain akibat pekerjaan yang dilakukan PIHAK
KEDUA, ditolaknya hasil pekerjaan PIHAK KEDUA oleh Pemilik Proyek, tidak dibayarkan
invoice para vendor atau tenaga kerja yang bekerja dibawah pengawasan /tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
6. Dalam hal terdapat keadaan dimana pembayaran yang diterima oleh PIHAK PERTAMA dari
Pemilik Proyek mengalami hambatan dan berpengaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan
oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas pembayaran terhadap
PIHAK KEDUA.
[Type text]
7. Apabila terjadi penghentian pekerjaan oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA akan
melakukan pembayaran terhadap pekerjaan yang dikerjakan dengan memperhitungkan
beban yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 8
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1. Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini harus dikerjakan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dititik yang telah ditentukan di area Proyek Pembangunan PLTU II
Sumur Adem 2 X 1000 MW, Kecanatan Patrol, Kab. Indramayu.
2. Pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini akan dimulai setelah PIHAK
PERTAMA mendapat SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja) dari Pemilik Proyek dan PIHAK
PERTAMA menerbitkan SPMK kepada PIHAK KEDUA .
3. Waktu penyelesaian pekerjaan dan teknis pekerjaan lainnya akan diatur dalam ADDENDUM
setelah terbit SPMK.
PASAL 9
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PASAL 10
PERBAIKAN HASIL PEKERJAAN
2. Apabila usaha perbaikan tersebut melampaui batas waktu yang telah ditetapkan
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 7 ayat (3) / ADDENDUM, maka pekerjaan
dinyatakan terlambat penyerahannya.
3. Semua biaya yang dikeluarkan atau diperlukan untuk perbaikan hasil pekerjaan tersebut
dalam Ayat (1) pasal ini ditanggung dan dibebankan PIHAK KEDUA.
PASAL 11
MASA GARANSI ATAU MASA PEMERINTAHAN
1. PIHAK KEDUA memberikan garansi teknis selama masa garansi atau masa pemeliharaan
hasil pekerjaan yaitu selama 30 hari sejak tanggal penyerahan pekerjaan seperti yang
tertulis dalam Berita Acara Serah Terima.
2. PIHAK KEDUA menjamin bahwa semua hasil pekerjaan yang diserahkan berdasarkan
perjanjian ini adalah bebas dari segala kerusakan dan berfungsi dengan baik selama
masa pemeliharaan tersebut.
[Type text]
3. Apabila dalam Masa Garansi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini terjadi
kerusakan atau hasil pekerjaan tersebut sebagai akibat rendahnya mutu hasil pekerjaan,
maka PIHAK KEDUA wajib memperbaiki hasil pekerjaan sebagaimana sesuai dengan
ketentuan dimaksud dalam perjanjian ini.
6. Semua biaya yang dikeluarkan atau diperlukan sebagai akibat dari kejadian sebagaimana
dimaksud dalam ayat (54) Pasal ini menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
7. Sebagai pengecualian, PIHAK KEDUA akan dibebaskan dari jaminan mutu atas tindakan
pekerjaan perbaikan yang dilakukan baik oleh PIHAK PERTAMA sendiri atau oleh pihak
ketiga atas dasar mandat diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
PASAL 12
KERAHASIAAN DATA
Segala data yang diserahkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atau sebaliknya dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan akan dijamin kerahasiaannya dan masing-masing PIHAK tidak
akan mengungkapkan atau mengalihkan kepada PIHAK LAIN.
PASAL 13
JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN
PASAL 14
PENYERAHAN LAPORAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA berkewajiban membuat Laporan Akhir Pekerjaan, yang memuat informasi
sebagai berikut :
a. Excutive Summary
b. Schedule rencana dan realisasi
c. Laporan Harian Dokumen detail Pelaksanaan
d. Dokumentasi aktivitas pekerjaan (sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan)
[Type text]
PASAL 15
PENJAGAAN
PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan, keselamatan dan kebersihan selama
pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Bila terjadi kecelakaan segala akibat-akibatnya menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 16
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Pekerjaan tambah atau kurang hanya dianggap sah apabila ada perintah PIHAK PERTAMA secara
tertulis. Apabila pekerjaan tambah atau kurang berakibat berubahnya nilai kontrak hingga 30%
dari nilai semula maka pekerjaan tambahan tersebut dibuatkan ADDENDUM Kontrak
berdasarkan harga satuan pada kontrak ini dan tidak ada untuk merubah waktu penyelesaian
pekerjaan, kecuali ada persetujuan dari PIHAK PERTAMA secara tertulis.
PASAL 17
SANKS KETERLAMBATAN P
1. Dalam hal terjadi keterlambatan penyerahan pekerjaan sesuai waktu yang telah
ditentukan dalam perjanjian ini PIHAK KEDUA dikenakan denda keterlambatan sebesar
1/1.000 (satu per seribu) per 14 hari kalender dari nilai. Perjanjian dengan batas
maksimum denda keterlambatan sebesar 10% dari nilai perjanjian, kecuali
keterlambatan penyerahan pekerjaan dimaksud disebabkan adanya Force Majeure.
PASAL 18
PEMBEBASAN TUNTUTAN
1. PIHAK KEDUA menjamin PIHAK PERTAMA baik sekarang maupun dikemudian hari tidak
akan mendapat tuntutan dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak atas seluruh
hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini yang telah diserahkan PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
2. Apabila dikemudian hari PIHAK PERTAMA mendapat tuntutan dari pihak lain yang
menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau mempunyai hak atas material dan
hasil pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam perjanjian ini yang telah diserahkan oleh
PIHAK KEDUA sebagai akibat tuntutan tersebut menjadi beban dari tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
[Type text]
PASAL 19
PEMUTUSAN PERJANJIAN
2. Apabila terjadi pemutusan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini,
PIHAK KEDUA dikenakan sanksi tidak diperbolehkan untuk mengikuti pengadaan
barang / di wilayah kerja PT. Rajawali anugrah samudera sampai dengan pekerjaan ini
berlangsung.
3. Dalam hal terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak, maka PARA PIHAK sepakat
untuk tidak memberlakukan ketentuan-ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab
Undang Undang Hukum Perdata.
PASAL 20
FORCE MAJEURE
1. Kejadian Kahar adalah setiap keadaan berada diluar control yang wajar, langsung
ataupun tidak langsung dari pihak yang terkena (termasuk tetapi tidak terbatas pada
kerusuhan, perang, bencana alam) tetapi jika hanya sejauh bahwa :
a) Situasi kondusif, walaupun telah dilakukan upaya keras yang pantas, tidak dapat
dicegah, dihiraukan atau dipindahkan oleh pihak tersebut.
b) Kejadian tersebut mempengaruhi secara materil kemampuan pihak yang terkena
untuk melaksanakan kewajiban dalam perjanjian ini dan pihak yang terkena telah
melakukan seluruh tindakan pencegahan yang pantas, kehati-hatian dan tindakan
alternatif yang pantas untuk menghindari akibat dari kejadian tersebut terhadap
kemampuan pihak yang terkena tersebut untuk melaksanakan kewajiban dalam
perjanjian ini dan untuk mengurangi konsekuensi-konsekuensinya;
c) Kejadian tersebut bukan akibat langsung atau tidak langsung kegagalan salah satu
pihak untuk melaksanakan setiap kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian ini;dan
d) Pihak yang terkena tersebut telah mengirim kepada pihak lainnya pemberitahuan
seketika yang menjelaskan kejadian tersebut dan akibat yang terjadi tindakan-
tindakan yang telah dilakukan untuk memenuhi ketentuan ini dengan ketentuan
Kejadian Kahar tidak termasuk pemogokan, penutupan atau tindakan industri
lainnya oleh personel dari pihak yang terkena atau agen-agennya.
2. Dalam hal terjadi Force Majeure, maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara
tertulis kepada PIHAK PERTAMA dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
kalender terhitung sejak terjadinya peristiwa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
pasal ini.
3. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini PIHAK
KEDUA tidak memberitahukan kejadian Force Majeure tersebut kepada PIHAK
PERTAMA, maka keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pasal 2
perjanjian ini dianggap bukan sebagai akibat dari Force Majeure.
4. Dalam pemberitahuan mengenai Force Majeure sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
pasal ini harus disertai dengan keterangan dari pihak yang berwenang mengenai
[Type text]
5. PIHAK PERTAMA dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak
diterimanya permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (4)
pasal ini akan memberikan jawaban secara tertulis mengenai permohonan dimaksud
kepada PIHAK KEDUA.
6. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) pasal ini PIHAK
PERTAMA tidak memberikan jawaban terhadap permohonan perpanjangan waktu
penyerahan pekerjaan dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dianggap telah
memberikan persetujuan terhadap permohonan dimaksud.
7. PIHAK KEDUA tidak dapat dikenakan sanksi atas keterlambatan penyerahan pekerjaan
sebagaimana dimaksud perjanjian yang diakibatkan oleh Force Majeure.
PASAL 21
PAJAK DAN PUNGUTAN
1. Selain dengan yang telah ditentukan dalam perjanjian ini biaya-biaya lain yang timbul
(pajak dan pungutan) yang dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA, ditanggung dan dibebankan
kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 22
PERSELISIHAN PENDAPAT
2. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan, maka para pihak dengan ini sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut melalui arbitrase berdasarkan ketentuan-ketentuan
dari Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
3. Para pihak dengan ini sepakat memilih tempat kedudukan hukum di kantor BANI.
PASAL 23
DOKUMEN
[Type text]
PASAL 24
ADDENDUM
Pasal ADDENDUM ini adalah mengikat secara hukum terhadap pasal-pasal yang ada dengan
isi yang sudah disepakati bersama oleh PARA PIHAK dengan rincian sebagai berikut :
1. Dalam menjalankan isi dari Surat Perjanjian Kerjasama ini dari hasil musyawarah dan
mufakat dari para pemegang saham perusahaan apabila akan ada perubahan, akan ada
perubahan terhadap pasal yang ada, maka perubahan pasal tersebut akan dibuat
ADDENDUM yang diketahui dan ditandatangani oleh PARA PIHAK.
2. Dalam menjalankan isi dari Surat Perjanjian Kerjasama ini dari hasil musyawarah dan
mufakat dari para pemegang saham perusahaan apabila akan ada perubahan, akan ada
tambahan tambahan pasal-pasal baru maka perubahan pasal tersebut akan dibuatkan0
ADDENDUM.
3. ADDENDUM ini mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan pasal-pasal yang ada
dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini dan tidak dapat dipisahkan terhadap Surat
Perjanjian Kerjasama ini serta mengikat.
PASAL 25
LAIN-LAIN
1. Apabila terdapat perubahan dalam perjanjian ini dikemudian hari, maka PARA PIHAK
sepakat untuk menuangkan dalam suatu ADDENDUM yang merupakan satu kesatuan
yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.
2. Perjanjian ini tunduk pada hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3. Perjanjian ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di _____________ pada hari
_____ tanggal__bulan______tahun 2022 yang tersebut pada permulaan perjanjian ini.
4. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
[Type text]
Saksi :
1.
2.
3.
[Type text]