Anda di halaman 1dari 12

1

MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BADAN INTELIJEN KEAMANAN

SURAT PERJANJIAN PENGADAAN BARANG


NOMOR: SPPB- / ATK-BIK /_/2023/BAINTELKAM

Tentang

PENGADAAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) BAINTELKAM POLRI TA. 2023


Pada hari ini tanggal Bulan tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga,
yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : .........
Pangkat : .........
Alamat Kantor : Gedung Baintelkam Polri, Jl. RA Kartini No. 34, Cilandak Barat,
Jakarta Selatan
Jabatan : ........... BAINTELKAM POLRI Selaku PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN, berdasarkan Keputusan Kabaintelkam Polri
Nomor : KEP/264/XII/2022 tanggal 16 Desember 2022 tentang
penunjukan dan pengangkatan dalam jabatan dilingkungan
Polri dalam rangka Pengadaan Barang / Jasa Baintelkam Polri
TA. 2023 sumber APBN bertindak untuk dan atas nama
BADAN INTELIJEN KEAMANAN POLRI selanjutnya disebut:
PIHAK PERTAMA.

2. Nama :
NIK :
Alamat Kantor :
NPWP :
Jabatan :

PIHAK KEDUA.

Atas dasar:
2

1. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah beserta aturan perubahannya.
2. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan Tahun Anggaran 2023
Nomor DIPA-060.01.1.642271/2023 Tanggal 27 Februari 2023
3. Surat Penetapan Pemenang oleh Ketua Pokja Nomor:
4. Surat Penunjukan Penyedia Barang / Jasa Pejabat Pembuat Komitmen Nomor :
kepada PT. .

Mengingat bahwa:

1. PIHAK PERTAMA telah meminta PIHAK KEDUA untuk mengadakan barang


sebagaimana diterangkan dalam syarat-syarat umum kontrak yang terlampir
dalam kontrak ini hasil pelelangan.
2. PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan kepada PIHAK PERTAMA, memiliki
kemampuan menyediakan barang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam kontrak ini;
3. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani kontrak ini dan mengikat pihak yang diwakili;
4. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan kontrak iniPARA PIHAK:
a. Telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
b. Menandatangani kontrak ini setelah meneliti secara patut;
c. Telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan kontrak ini;
d. Telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait.

Oleh karena itu dengan ini menyatakan bahwa PARA PIHAK telah sepakat dan
setuju untuk mengikatkan diri dalam suatu perjanjian pengadaan barang berikut semua
lampirannya yang selanjutnya disebut KONTRAK sebagai hasil pelelangan yang
diselenggarakan oleh Panitia Pengadaan dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana
tercantum dalam Pasal-Pasal berikut ini:

PASAL 1
SPESIFIKASI TEKNIS DAN HARGA BARANG SESUAI PENAWARAN

PARA PIHAK telah sepakat atau setuju untuk mengadakan perjanjian kontrak
“Pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) Baintelkam Polri TA. 2023 dengan spesifikasi
teknis, identitas, dan harga barang sebagai berikut:

Spesifikasi Teknis

Tertuang dalang LPSE


3

Daftar Identitas Barang

NO NAMA BARANG JENIS TYPE MERK JUMLAH

PIHAK I PIHAK II
4

Daftar Harga Barang


Nama Perangkat Harga Satuan Volume Satuan Harga Total

a.
b.

Terbilang:

Catatan:
1. Harga Tersebut sudah termasuk PPN 11 %.
2. Harga Tersebut tidak termasuk Pajak Bea Masuk atau Pajak Impor.

PIHAK I PIHAK II
5

PASAL 2
JENIS KONTRAK

Jenis kontrak yang disepakati PARA PIHAK adalah Lump Sum, merupakan
kontrak pengadaan barang atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian harga;
2. Semua resiko sepenuhnya ditanggung oleh PIHAK KEDUA;
3. Pembayaran didasarkan pada progress sesuai dengan isi kontrak;
4. Sifat pekerjaan berorientasi kepada progress yang dihasilkan;
5. Total harga penawaran bersifat mengikat; dan
6. Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang kecuali apabila terdapat
perubahan spesifikasi teknis.

PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban untuk:


a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA;
b. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA;
c. Memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
PIHAK KEDUA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
kontrak;
d. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak yang
telah ditetapkan kepada PIHAK KEDUA.

2. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk:


a. Menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam kontrak;
b. Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PIHAK
PERTAMA untuk kelancaran pelaksaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
c. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK PERTAMA;
d. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
e. Melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dengan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
f. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan,
pelaksanaan yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA;
g. Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan
yang ditetapkan dalam kontrak;
h. Mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi kerusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya akibat kegiatan PIHAK KEDUA.
6

PASAL 4
DOKUMEN KONTRAK

1. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak


terpisahkan dari kontrak ini:
a. Adendum surat perjanjian;
b. Pokok perjanjian;
c. Surat penawaran berikut rincian anggaran biaya (RAB);
d. Syarat-syarat khusus kontrak;
e. Syarat-syarat umum kontrak;
f. Spesifikasi khusus;
g. Spesifikasi umum;
h. Dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,SPPBJ, BAHP,BAPP.

2. Dokumen kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hirarki pada ayat 1 tersebut diatas.

PASAL 5
KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Didalam pelaksanaan pekerjaan, PIHAK KEDUA harus melaksanakan sesuai


ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam lampiran kontrak sebagaimana tersebut
pada pasal 4, semua penambahan/ralat baik pengurangan maupun tambahan terhadap
syarat-syarat inidan hasil rapat penjelasan dan petunjuk-petunjuk dari user.

PASAL 6
JAMINAN

1. Jaminan Pelaksanaan.

Pekerjaan tersebut dalam kontrak ini ditetapkan dengan Jaminan Pelaksanaan


yang diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan atau perusahaan
asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) jenis surety
bond, yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional)
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebesar 5% dari nilai kontrak
yang berlaku sekurang-kurangnya setelah ditandatanganinya Surat Perjanjian ini
sampai serah terima barang berdasarkan kontrak.

2. Jaminan Uang muka.

Apabila dikehendaki oleh PIHAK KEDUA, pembayaran uang muka dapat


dilakukan dengan syarat PIHAK KEDUA mengajukan kepada PIHAK PERTAMA
serta menyerahkan Jaminan Uang Muka yang diterbitkan oleh Bank Umum,
perusahaan penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship) jenis surety bond, yang bersifat mudah dicairkan
7

dan tidak bersyarat (unconditional) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri


Keuangan, besarnya uang muka dimaksud sebesar 20% dari nilai kontrak Rp.
,- ( ) sebesar Rp. ,- ( ).

PASAL 7
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama ...... hari kalender terhitung mulai
Surat Pesanan (SP) ditandatangani PARA PIHAK;

2. Pelaksanaan pekerjaan tersebut ayat (1) harus dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Pesan (SP) ditandatangani
PIHAK PERTAMA;

3. Permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan kontrak harus disampaikan oleh


PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender sebelum jangka waktu kontrak berakhir dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, apabila permintaan perpanjangan waktu disetujui oleh
PIHAK PERTAMA akan ditindak lanjuti dengan addendum kontrak yang
ditandatangani oleh PARA PIHAK.

PASAL 8
JAMINAN

a. PIHAK KEDUA wajib memberikan Garansi terhadap barang yang dikirim kpd
PIHAK PERTAMA;

b. PIHAK KEDUA membantu PIHAK PERTAMA dalam masalah penyelesaian purna


jual pabrikan sesuai masing-masing produk yang dikeluarkan oleh pabrikan.

c. PIHAK KEDUA memberikan jaminan bahwa barang yang dikeluarkan 100%


baru dan asli.

PASAL 9
HARGA KONTRAK

1. Jumlah harga kontrak untuk pekerjaan tersebut dalam kontrak ini ditetapkan
sebesar : Rp. ,- ( ) Pembayaran akan dibebankan pada
Baintelkam Polri sesuai dengan Surat Pengesahan Daftar;

2. Pembayaran akan dilakukan oleh KPPN Jakarta III kepada PIHAK KEDUA melalui
Bank , Nomor Rekening : a/n
8

PASAL 10
CARA PEMBAYARAN

Pembayaran dari Jumlah Harga Kontrak tersebut dalam Pasal 9 diatas


akan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pembayaran pertama dilakukan sebagai Uang Muka


dibayarkan setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Jaminan
Uang Muka yang diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi yang mempunyai
program asuransi kerugian (suretyship) jenis surety bond,
yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional) sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan dibayarkan sebesar 20% x Rp. ,-
Rp.
2. Pembayaran kedua dibayarkan sebesar 60% dari nilai
kontrak yang mana PIHAK KEDUA setelah seluruh barang
tiba di gudang PIHAK KEDUA dan dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA Uji Materil dan dituangkan dalam Berita Acara
Uji Matril Rp.

3. Pembayaran ketiga dibayarkan sebesar 20% dari nilai


kontrak setelah seluruh barang didistribusikan PIHAK
KEDUA dan dilakukan uji fungsi di masing-masing lokasi
dan dilengkapi dengan Berita Acara Uji Fungsi serta
disetujui oleh PIHAK PERTAMA dibayarkan sebesar: Rp.

Jumlah keseluruhan pembayaran sebesar


Terbilang:
9

PASAL 11
DENDA

Keterlambatan dalam pelaksanaan penyelesaian pekerjaan yang dilaksanakan oleh


PIHAK KEDUA dalam jangka waktu sebagaimana pada pasal 7, dikenakan denda
keterlambatan sebesar : 1/1000 (satu perseribu) untuk setiap hari keterlambatan dari
nilai pekerjaan yang belum sampai.

PASAL 12
SANKSI

1. Menyimpang dari pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata,
pemutusan kontrak melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA secara sepihak apabila:

a. Berdasarkan penelitian PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA tidak akan


mampu menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampai dengan ....... hari kalender sejak masa berakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan;
b. Setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50
(lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan,
PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan;
c. PIHAK KEDUA lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
10

d. PIHAK KEDUA gagal mengirimkan Barang sesuai dengan Jadwal


Pengiriman dan Penyelesaian. Pemutusan dapat dilakukan hanya terhadap
bagian tertentu dari pengadaan yang gagal dikirimkan atau diselesaikan.
Dalam hal terjadi pemutusan, PIHAK PERTAMA dengan caranya sendiri
dapat memperoleh pasokan barang yang gagal dikirimkan atau diselesaikan.
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengganti selisih biaya (jika ada) yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA diatas Nilai Kontrak ini untuk memasok
Barang tersebut. PIHAK KEDUA tetap berkewajiban untuk meneruskan
pelaksanaan bagian lain dari pengadaan dalam Kontrak ini yang tidak
diputuskan;
e. PIHAK KEDUA berada dalam keadaan pailit;
f. PIHAK KEDUA tidak mempertahankan keberlakuan Surat Jaminan
Pelaksanaan;
g. PIHAK KEDUA terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan
dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang;
dan/atau
h. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan
benar oleh instansi yang berwenang.

2. Dalam hal pemutusan kontrak dilakukan karena kesalahan PIHAK KEDUA maka:
a. Jaminan pelaksanaan dicairkan PIHAK PERTAMA dan disetor ke kas
negara;
b. Sisa uang muka harus dilunasi oleh PIHAK KEDUA atau jaminan uang muka
dicairkan PIHAK PERTAMA dan disetor ke kas negara ;
c. PIHAK KEDUA membayar denda keterlambatan dan
d. PIHAK KEDUA dimasukkan dalam daftar hitam.

3. Dalam hal kontrak dihentikan atau diputus karena kesalahan PIHAK PERTAMA,
maka PIHAK PERTAMA wajib membayar kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang telah dicapai.

PASAL 13
SEBAB KAHAR/FORCE MAJEURE

1. Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak PARA PIHAK
dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan
dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang dapat digolongkan sebagai
Keadaan Kahar meliputi bencana alam, bencana non alam, bencana sosial,
pemogokan, kebakaran, dan/atau, gangguan industri lainnya sebagaimana
dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis
terkait;

2. Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan
tentang terjadinya Keadaan Kahar kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis dalam
11

waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan salinan pernyataan Keadaan Kahar yang dikeluarkan
oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;

3. Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian PARA PIHAK;

4. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh terjadinya Keadaan


Kahar tidak dikenakan sanksi;
5. Setelah terjadinya Keadaan Kahar, PARA PIHAKdapat melakukan kesepakatan,
yang dituangkan dalam perubahan Kontrak;
6. Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, kontrak ini akan dihentikan sementara
sampai keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan PIHAK KEDUA berhak untuk
menerima pembayaran sesuai dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai.

PASAL 14
BEA MATERAI

Bea Materai dan pajak – pajak lain akibat timbulnya Surat Perjanjian ini menjadi
tanggungan PIHAK KEDUA dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku
PASAL 15
PERSELISIHAN

1. PARA PIHAK berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara


damai semua perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.

2. Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara PARA PIHAK dalam Kontrak diupayakan
dapat dilakukan melalui musyawarah, apabila musyawarah tidak dapat dicapai maka
ditempuh melalui penyelesaian BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia).

PASAL 16
LAIN – LAIN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Pengadaan Barang ini, dan atau
apabila terdapat perubahan-perubahan yang dipandang perlu oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA, PARA PIHAK sepakat untuk mengaturnya lebih lanjut melalui Surat Perjanjian
Tambahan (addendum) yang merupakan suatu perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat
Perjanjian Pengadaan Barang.

PASAL 17
PENUTUP

Perjanjian Pengadaan Barang ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di
Jakarta pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut diatas, yang aslinya dalam rangkap 2 (dua)
masing-masing dibubuhi materai secukupnya dan keduanya mempunyai kekuatan hukum yang
sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama
Baintelkam Polri PT.
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai