Anda di halaman 1dari 12

RANCANGAN KONTRAK JASA PEMBORONGAN

PEKERJAAN PEMASANGAN GUARDRAIL


PADA JALAN TOL BATANG - SEMARANG

Nomor :
Tanggal :

Pada hari , tanggal bulan , tahun


( - - ), Para Pihak yang bertandatangan di bawah ini:

I. PT Jasamarga Semarang Batang, suatu perseroan terbatas yang didirikan


dan diatur berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili
oleh Prajudi, selaku Direktur Pengembangan PT Jasamarga Semarang Batang,
yang berkedudukan di Plaza Tol Kalikangkung, bertindak dalam jabatannya
sebagai Direktur Pengembangan berdasarkan Anggaran Dasar PT Jasamarga
Semarang Batang, sebagaimana Akta Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 28
April 2017, Nomor : 98, berikut surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan dari Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian
HAM Nomor : AHU-0055628.AH.01.11.TAHUN 2017 tanggal 28 April 2017 yang
telah didaftar dalam Daftar Perseroan Nomor : AHU-0036530.AH.01.11.TAHUN
2017 tanggal 28 April 2017 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat tertanggal 23
Maret 2017 Nomor : 37 tentang Perubahan Direksi dan Komisaris berikut surat
Penerimaan Pemberitahuan dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
Kementrian Hukum dan HAM Nomor : AHU-AH.01.03.0121417 tanggal 24 Maret
2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor : AHU-
0040235.AH.01.11.TAHUN 2017 tanggal 24 Maret 2017 sebagaimana diubah
terakhir berdasarkan surat keterangan Nomor : 114/JSRUPST/IV/2017 tanggal 10
April 2018 yang dibuat oleh Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, SH. Notaris
di Jakarta serta Keputusan Direksi PT Jasamarga Semarang Batang, Nomor :
143/KPTS/2014 Tanggal 25 Agustus 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT Jasamarga Semarang Batang, dan
perubahannya dengan demikian bertindak sedemikian untuk dan atas nama serta
sah mewakili Perseroan Terbatas PT Jasamarga Semarang Batang, untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA,

II. PT ,Direktur , yang berkedudukan di


Jalan , dalam hal ini diwakili oleh yang
bertindak dalam jabatannya selaku Direktur Utama, dari dan oleh karenanya

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 1


berdasarkan ketentuan dalam ayat Pasal Anggaran Dasar PT
, dengan demikian mewakili Direksi dan bertindak sedemikian untuk dan
atas nama serta sah mewakili PT , yang Anggaran Dasar terakhir
dibuat oleh SH, Notaris di _, dengan Akta Nomor
tanggal dan telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
tanggal selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama untuk selanjutnya


disebut PARA PIHAK.

Berdasarkan:
1. Surat Penunjukan Penyedia Jasa Pemborongan
Nomor : Tanggal :

2. Surat Pengumuman Pemenang Pelelangan Terbatas Pekerjaan


Nomor : Tanggal :

3. Surat Penetapan Pemenang Pelelangan Terbatas Pekerjaan


Nomor : Tanggal :

4. Berita Acara Koreksi Aritmatik


Nomor : Tanggal :

5. Berita Acara Klarifikasi


Nomor : Tanggal :

6. Berita Acara Hasil Evaluasi Pelelangan


Nomor : Tanggal :

7. Surat Penawaran PT beserta lampiran-lampirannya


Nomor : Tanggal :

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak telah setuju dan sepakat untuk
mengadakan suatu Kontrak Jasa Pemborongan Pekerjaan Pemasangan Guardrail
pada Jalan Tol Batang-Semarang, untuk selanjutnya disebut “Kontrak”, dengan
ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 2


Pasal 1
PENUNJUKAN DAN PENERIMAAN PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA dalam kedudukannya sebagaimana dimaksud di atas dengan ini
menunjuk dan memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA dengan ini
menyatakan menerima dengan baik penunjukan dan pemberian tugas dan tanggung
jawab dari PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan Jasa Pemborongan Pekerjaan
Pemasangan Guardrail pada Jalan Tol Batang-Semarang untuk selanjutnya disebut
“Pekerjaan”.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Pasal ini sesuai dengan ketentuan yang dinyatakan dalam
Kontrak ini.

Pasal 2
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud pasal 1 di atas,
sesuai dengan gambar rencana, spesifikasi umum, spesifikasi khusus serta
ketentuan-ketentuan lainnya sebagaimana dimaksud dalam kontrak dan lampiran
kontrak.

Pasal 3
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari kontrak ini dengan urutan hirarki sebagai berikut :
a. Adendum Kontrak (bila ada);
b. Kontrak;
c. Berita Acara sehubungan dengan proses pengadaan;
d. Surat Penawaran berikut Daftar Kuantitas dan Harga (yang terkoreksi);
e. Ketentuan Umum Kontrak;
f. Spesifikasi Umum;
g. Gambar-Gambar;
h. Dokumen-dokumen lainnya seperti: Jaminan-jaminan, Surat Penunjukan.
2. Dokumen kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam
dokumen yang lain, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hirarki pada ayat 1 di atas.

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA adalah sebagai berikut :
a. Berhak atas hasil Pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Berhak meminta kepada PIHAK KEDUA setiap saat untuk melaksanakan
Pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 1 Kontrak ini;
c. Berkewajiban untuk melaksanakan pembayaran tepat waktu kepada PIHAK
KEDUA sebagaimana dimaksud Pasal 8 Kontrak ini;

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 3


d. Berkewajiban untuk memenuhi dan melaksanakan semua ketentuan dalam
Kontrak ini.
2. Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut :
a. Berhak menerima pembayaran atas Pekerjaan yang telah dilaksanakan sesuai
ketentuan dalam Kontrak sebagaimana dimaksud Pasal 8 Kontrak ini;
b. Berkewajiban melaksanakan Pekerjaan sesuai ketentuan dalam Dokumen
Kontrak beserta lampiran-lampirannya dan ketentuan yang berlaku serta
bertanggungjawabatas pelaksanaan seluruh Pekerjaan yang telah diterima
dari PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud Pasal 1 Kontrak ini;
c. Dengan cara apapun PIHAK KEDUA tidak berhak untuk mengalihkan dan atau
memberikan Pekerjaan yang telah diterima dari PIHAK PERTAMA untuk
sebagian atau keseluruhan dari apa yang telah ditentukan dalam Kontrak ini
kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA;
d. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas semua tuntutan dan/atau
kerugian yang dialami pihak ketiga yang diakibatkan baik secara langsung
maupun tidak langsung dari pelaksanaan Pekerjaan. PIHAK KEDUA
bertanggung jawab untuk mengurus perolehan klaim asuransi;
e. Berkewajiban melaksanakan Pekerjaan sesuai dengan jangka waktu
sebagaimana dimaksud Pasal 6 Kontrak ini.
f. Dalam melaksanakan Pekerjaan, PIHAK KEDUA semaksimal mungkin
menggunakan barang dan jasa produksi dalam negeri yang pelaksanaannya
dimonitor oleh PIHAK PERTAMA;
g. Setelah penandatanganan Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO), PIHAK
KEDUA wajib memelihara hasil Pekerjaan sampai dengan ditandatanganinya
Berita Acara Serah Terima Akhir (FHO);
h. PIHAK KEDUA wajib melakukan Pemeliharaan pada semua kerusakan dan
ketidaksempurnaan termasuk dalam hal ini adalah kerusakan dan atau
kehilangan akibat dioperasikannya jalan tol selama jangka waktu masa
pemeliharaan;
i. Wajib memenuhi perintah atau instruksi tertulis dari PIHAK PERTAMA
selaku pengguna jasa atau wakilnya yang ditunjuk sebagaimana dimaksud Pasal
12 untuk melaksanakan Pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 1 Kontrak ini;
j. Berkewajiban untuk menyediakan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan Pemeliharaan,
Asuransi Masa Konstruksi (CAR) dan Asuransi Masa Pemeliharaan (CECR),
sebagaimana diatur dalam Dokumen Kontrak.
3. PARA PIHAK secara bersama-sama wajib melakukan perhitungan progres/kemajuan
pekerjaan setiap bulan yang dituangkan dalam Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Fisik.

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 4


Pasal 5
JENIS DAN NILAI KONTRAK
1. Jenis Kontrak ini adalah Kontrak Fixed Unit Price.
2. Total Nilai Kontrak untuk Pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 1 Kontrak ini
adalah sebesar Rp ( Rupiah), Nilai Kontrak sebagaimana
dimaksud sudah termasuk semua pajak (termasuk PPN dan PPh), keuntungan, biaya
tak terduga dan risiko, biaya retribusi, pungutan lain yang sah, biaya asuransi dan
biaya-biaya keuangan lainnya yang harus dibayar oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi
dan segala keperluan untuk memenuhi ketentuan teknis dan peraturan yang berlaku.

Pasal 6
JANGKA WAKTU KONTRAK
1. Masa Kontrak adalah Jangka Waktu sejak ditandatanganinya Perjanjian Kontrak
sampai dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Akhir (FHO)
sebagaimana Ketentuan Umum Kontrak KU.01.1. Definisi dan Interpretasi.
2. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 1 Ayat 1
Kontrak ini adalah 60 (enam puluh) hari kalender sejak tanggal mulai kerja
sebagaimana dinyatakan dalam SPMK sampai dengan tanggal penyelesaian
pekerjaan.
3. Jangka Waktu Pemeliharaan adalah 90 (Sembilan puluh) Hari Kalender terhitung
sejak ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Sementara (PHO) Hasil
Pekerjaan.

Pasal 7
JAMINAN – JAMINAN
Jaminan-jaminan yang harus dipenuhi oleh PIHAK KEDUA adalah:
1. Jaminan Pelaksanaan:
a. PIHAK KEDUA sebelum menandatangani Kontrak ini, harus menyerahkan
Jaminan Pelaksanaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak dengan
masa berlaku Jaminan Pelaksanaan terhitung sejak ditandatanganinya Kontrak
ini oleh PARA PIHAK sampai dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah
Terima Hasil Pekerjaan oleh PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA ditambah
30 (tiga puluh) Hari Kalender serta dapat diperpanjang/ditambah masa
berlakunya apabila diperlukan;
b. Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini harus berupa
jaminan tertulis dalam bentuk Bank Garansi yang terbitkan diterbitkan oleh Bank
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Bank Pemerintah yang berdomisili di
Semarang;
c. Biaya untuk mendapatkan Jaminan Pelaksanaan sepenuhnya ditanggung oleh
PIHAK KEDUA;

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 5


d. Jika terjadi perubahan Nilai Kontrak dan/atau Jangka Waktu Kontrak, maka
dilakukan penyesuaian terhadap besamya nilai dan jangka waktu masa
berlakunya Jaminan Pelaksanaan dimaksud;
e. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan Jaminan Pelaksanaan kepada PIHAK
KEDUA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak tanggal surat
permintaan pengembalian jaminan pelaksanaan dari PIHAK KEDUA dan
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan oleh PARA PIHAK.

2. Jaminan Pemeliharaan :
a. Jaminan Pemeliharaan adalah jaminan pada masa pemeliharaan pekerjaan dari
PIHAK KEDUA sebesar 5% (lima perseratus) dari Nilai Kontrak dalam bentuk
Bank Garansi.
b. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan jaminan pemeliharaan sebagaimana
dimaksud ayat (1) Pasal ini kepada PIHAK KEDUA setelah ditandatanganinya
Berita Acara Serah Terima Akhir (FHO).

Pasal 8
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran atas total nilai kontrak sebagaimana Pasal 5 Ayat (2) dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA secara sekaligus selambat-lambatnya 30
(tiga puluh) hari kerja setelah ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima
Sementara (PHO) seluruh pekerjaan.

Pasal 9
ADENDUM KONTRAK
1. Adendum Kontrak dapat dilakukan apabila terjadi perubahan antara lain terhadap
perubahan lingkup pekerjaan yang mengakibatkan Nilai Kontrak dan/atau perubahan
Masa kontrak, sesuai kesepakatan PARA PIHAK.
2. Jika dalam Adendum Kontrak tersebut terjadi perubahan nilai Kontrak dan/atau Masa
Kontrak, maka PIHAK KEDUA wajib melakukan penyesuaian terhadap besarnya nilai
Jaminan Pelaksanaan dan/atau jangka waktu masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan.
3. Untuk item tertentu sebagaimana tertera dalam Ketentuan Umum Kontrak atau
Lampiran Kontrak lainnya yang berkaitan dengan lingkup Pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 tidak dapat dilakukan adendum.

Pasal 10
WAKIL PARA PIHAK DI LAPANGAN
1. PIHAK PERTAMA menunjuk Project Manager (Pemimpin Proyek/Kepala Satuan
Tugas) sebagai wakil PIHAK PERTAMA yang berwenang dan bertanggung jawab
untuk mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan Pekerjaan di lapangan
sebagaimana dimaksud Pasal 1 Kontrak ini,serta berwenang untuk memberikan
peringatan kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kewajibannya yang diatur
berdasarkan Kontrak ini.
2. PIHAK KEDUA menunjuk Kepala Pelaksana (General Superintendent) yang

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 6


mewakili PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan Pekerjaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 Kontrak ini sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak dan bertanggung
jawab terhadap hasil Pekerjaan yang dilaksanakannya.
3. Project Manager (Pemimpin Proyek/Kepala Satuan Tugas) dapat merekomendasikan
kepada PIHAK PERTAMA untuk mengganti Kepala Pelaksana (General
Superintendent) dan/atau tenaga ahli lainnya, dan personil pengganti dimaksud harus
memenuhi kualifikasi yang disyaratkan dan memiliki kemampuan dan pengalaman
yang minimal sama dengan personil yang akan diganti dan harus disetujui oleh Project
Manager (Pemimpin Proyek/Kepala Satuan Tugas).

Pasal 11
ASPEK LINGKUNGAN
PIHAK KEDUA berkewajiban melakukan langkah-Iangkah yang memadai untuk
menjaga, melindungi dan mengendalikan lingkungan, baik di dalam lokasi Pekerjaan
maupun di luar sekitar lokasi Pekerjaan.

Pasal 12
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PIHAK KEDUA harus bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
dalam pelaksanaan Pekerjaan ini, melalui langkah-Iangkah pencegahan (antara lain
dengan melakukan upaya-upaya menghindarkan risiko kecelakaan kerja,
menghindarkan risiko penyakit akibat kerja, terpenuhinya peralatan keselamatan dan
kesehatan kerja) sebagaimana tertera dalam Rencana Kerja Keselamatan dan
Kesehatan Kerja-Kontrak (RK3-K), yang telah disetujui oleh PARA PIHAK.

Pasal 13
KELALAIAN, DENDA, SANKSI, DAN PENGAKHIRAN KONTRAK
1. PIHAK KEDUA dinyatakan lalai apabila:
a. Terdapat kepastian bahwa PIHAK KEDUA tidak melaksanakan salah satu
ketentuan dan/atau kewajibannya dalam Kontrak ini untuk Pekerjaan pada Masa
Konstruksi dan/atau Masa Pemeliharaan maka PIHAK PERTAMA berhak
memberikan peringatan tertulis pertama yang juga merupakan teguran terakhir;
dan/atau
b. PIHAK KEDUA dinyatakan pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan Hukum yang tetap; dan/atau
c. Rapat Umum Pemegang Saham PIHAK KEDUA memutuskan untuk
membubarkan atau melikuidasi perseroannya karena sebab apapun juga.
2. Apabila PIHAK KEDUA dinyatakan lalai oleh PIHAK PERTAMA pada Masa
Pelaksanaan Pekerjaan, PIHAK PERTAMA secara sepihak berhak untuk
mengakhiri Kontrak ini yang dibuktikan dengan Rapat Pembuktian (Show Cause
Meeting) yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA (Project Manager/Pemimpin
Proyek/Kepala Satuan Tugas), dan PIHAK KEDUA (yang diwakili oleh General
Superintendent) atau surat yang menyatakan bahwa PIHAK KEDUA telah lalai
dalam hal:

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 7


a. 1/4 (satu per empat) dari jadwal pelaksanaan terlampaui dan realisasi kemajuan
pekerjaan terlambat lebih besar dari 12.5% (dua belas koma lima perseratus),
atau;
b. 1/2 (satu per dua) dari jadwal pelaksanaan terlampaui dan realisasi kemajuan
pekerjaan terlambat lebih besar dari 10% (sepuluh perseratus) atau;
c. 3/4 (tiga per empat) dari jadwal pelaksanaan terlampaui dan realisasi kemajuan
pekerjaan terlambat lebih besar dari 5% (lima perseratus).
3. Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat dan/atau gagal menyelesaikan Pekerjaan selama
waktu yang telah ditentukan atau diperintahkan dalam Pasal 6 ayat (2) yang bukan
diakibatkan pembebasan lahan maka PIHAK KEDUA wajib membayar denda
keterlambatan kepada PIHAK PERTAMA sebesar 1% (satu perseribu) dari sisa Nilai
Kontrak Konstruksi untuk setiap hari keterlambatan. Apabila keterlambatan sudah
mencapai 30 (tiga puluh) hari, PIHAK PERTAMA berhak memutuskan kontrak secara
sepihak serta melakukan pencairan Jaminan Pelaksanaan.
4. Apabila terbukti bahwa pelaksanaan Pekerjaan tidak sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Dokumen Kontrak yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan
mutu pekerjaan, dan/atau administrasi Kontrak, dan/atau apabila PIHAK KEDUA
melanggar ketentuan ayat (2) dan ayat (3), dan/atau PIHAK KEDUA dinyatakan lalai
oleh PIHAK PERTAMA dalam Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan atau Masa
Pemeliharaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, dan/atau
mengundurkan diri pada Masa Kontrak, maka PIHAK PERTAMA atas pilihannya
sendiri dapat melakukan satu atau beberapa tindakan sebagai berikut di bawah ini:
a. Memberikan peringatan tertulis;
b. Menangguhkan pembayaran;
c. Mencairkan Jaminan Uang Muka dan/atau Jaminan Pelaksanaan;
d. Mencairkan dan/atau menggunakan Jaminan Pemeliharaan/Uang Retensi;
e. Menghentikan pelaksanaan Pekerjaan dan menunjuk Penyedia Jasa lain untuk
menyelesaikan sisa Pekerjaan atas beban PIHAK KEDUA;
f. Mengambil alih Pekerjaan di lapangan;
g. Tidak membayar bagian Pekerjaan yang di-sub-kontrakkan tanpa persetujuan
PIHAK PERTAMA;
h. Melakukan pengakhiran Kontrak;
i. Memasukkan PIHAK KEDUA dalam Daftar Hitam.
5. PIHAK PERTAMA tanpa mengurangi hak PIHAK KEDUA untuk menagih pembayaran
dapat memperhitungkan denda sebagaimana dimaksud ayat (3) pada tagihan yang
menjadi hak PIHAK KEDUA atau PIHAK PERTAMA dapat menagih langsung kepada
PIHAK KEDUA.
6. Pengakhiran Kontrak juga dapat dilakukan atas persetujuan bersama antara PARA
PIHAK, apabila terjadi keadaan memaksa (Force Majeure) sehingga Pekerjaan
terpaksa harus dihentikan.
7. Akibat pengakhiran Kontrak:

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 8


a. Apabila terdapat kepastian bahwa PIHAK KEDUA tidak melaksanakan
kewajiban-kewajibannya berdasarkan Kontrak ini, kecuali pemutusan yang
diakibatkan oleh keadaan memaksa (Force Majeure), maka Jaminan
Pelaksanaan atau Jaminan Pemeliharaan menjadi milik PIHAK PERTAMA;
b. PIHAK KEDUA hanya berhak untuk menerima pembayaran sampai dengan
tahap Pekerjaan yang telah dikerjakan dan telah diterima dengan baik oleh
PIHAK PERTAMA.
8. Dalam hal terjadi pengakhiran Kontrak sebelum masa berlakunya berakhir, PARA
PIHAK sepakat untuk mengesampingkan kalimat kedua dan ketiga Pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata yang berlaku di Indonesia sepanjang mengenai
diisyaratkannya keputusan Badan Peradilan untuk pengakhiran sesuatu Kontrak, serta
PARA PIHAK sepakat untuk melepaskan haknya yang mungkin timbul berdasarkan
ketentuan dalam Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
9. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya atas semua tuntutan biaya
dan/atau kerugian yang dialami pihak ketiga yang diakibatkan baik secara
langsung maupun tidak langsung dari pelaksanaan Pekerjaan.
10. Dalam hal PIHAK PERTAMA tidak dapat menyelesaikan pembayaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 Kontrak ini, maka PIHAK PERTAMA akan dikenakan denda
keterlambatan pembayaran sebesar 1o/oo (satu perseribu) dari nilai tagihan setiap Hari
Kerja keterlambatan dengan maksimum keterlambatan selama 30 (tiga puluh) Hari
Kalender.

Pasal 14
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
1. Salah satu Pihak dalam Perjanjian ini tidak dapat menuntut Pihak lainnya untuk
melaksanakan atau memenuhi ketentuan-ketentuan Kontrak Ini atau menganggap
Pihak lainnya telah melanggar ketentuan dan syarat-syarat Kontrak ini atau tidak
dapat atau terlambat melaksanakan ketentuan Kontrak ini jika Pihak lain tersebut
terkena dampak langsung dari terjadinya atau adanya Keadaan Memaksa (Force
Majeure).
2. Untuk kepentingan Kontrak ini, yang termasuk dalam keadaan memaksa (Force
Majeure) adalah peristiwa-peristiwa sebagai berikut:
a. Bencana alam termasuk akan tetapi tidak terbatas pada gempa bumi,
tanah longsor, banjir, guntur dan kebakaran;
b. Perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan dan epidemi yang secara
keseluruhan ada hubungan langsung kepada Para Pihak, sehingga menjadi
tidak mungkin untuk dapat memenuhi kewajiban berdasarkan Kontrak ini.
3. Apabila terjadi keadaan memaksa (Force Majeure), PIHAK KEDUA harus
memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-Iambatnya dalam
waktu 7 (tujuh) Hari Kerja sejak terjadinya keadaan memaksa (Force Majeure) disertai
bukti-bukti yang sah yang dikeluarkan oleh Pemerintah.
4. Apabila lewat waktu 7 (tujuh) Hari Kerja sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal
ini terlampaui, maka keadaan memaksa (Force Majeure) yang terjadi dianggap tidak
pernah ada.

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 9


5. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan melakukan pemeriksaan
terlebih dahulu atas pemberitahuan mengenai adanya keadaan memaksa (Force
Majeure) dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari Kerja sejak diterimanya surat
pemberitahuan sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini.
6. Setelah PIHAK PERTAMA melaksanakan pemeriksaan dalam waktu sebagaimana
dimaksud ayat (5) Pasal ini, PIHAK PERTAMA mempunyai waktu 7 (tujuh) Hari
Kerja untuk memberikan jawaban menyetujui atau menolak keadaan memaksa (Force
Majeure). Apabila PIHAK PERTAMA belum atau tidak memberikan jawaban dalam
jangka waktu tersebut, maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui keadaan
memaksa (Force Majeure).
7. Sebagai akibat adanya keadaan memaksa (Force Majeure), maka kerugian yang
timbul sebagai akibat adanya keadaan memaksa (Force Majeure) tersebut
ditanggung oleh masing-masing pihak dan masing-masing pihak tidak dapat menuntut
ganti rugi apapun terhadap pihak lainnya.

Pasal 15
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Kontrak ini tunduk pada hukum Republik Indonesia dan karenanya PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA sepakat untuk bersama-sama mengambil tempat kedudukan
hukum dan domisili yang tetap di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri pada domisili
PIHAK PERTAMA atau lokasi Pekerjaan.
2. Setiap perselisihan atau perbedaan dalam bentuk apapun yang timbul antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA sehubungan dengan atau sebagai akibat dari Kontrak
ini, dalam tingkat pertama akan diselesaikan dalam tempo 60 (enam puluh) Hari
Kalender melalui musyawarah untuk mufakat di antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA.
3. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan dalam waktu 60 (enam puluh)
Hari Kalender melalui musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud ayat 2
Pasal ini, maka semua perselisihan yang timbul dari Kontrak ini akan diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri pada domisili PIHAK PERTAMA atau lokasi
Pekerjaan.

Pasal 16
PAJAK DAN BIAYA-BIAYA LAIN
1. Nilai Kontrak sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (2) Kontrak ini, sudah
termasuk pengeluaran untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta kewajiban lainnya
dari Pemerintah yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Biaya-biaya lainnya yang timbul dalam rangka pembuatan Kontrak ini, dibebankan
kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 17
PEMBERITAHUAN
1. Semua pemberitahuan untuk Kontrak ini harus dilakukan secara tertulis dan akan
dianggap telah diberikan secara sah apabila dikirimkan melalui pos tercatat atau

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 10


melalui kurir dengan pemberian tanda bukti penerimaan atau melalui e-mail yang
selanjutnya dikonfirmasikan penerimaannya dengan telepon yang dialamatkan
tersebut di bawah ini :

PIHAK PERTAMA
Nama : PT Jasamarga Semarang Batang
Alamat : Plaza Tol Kalikangkung, RW 01, Kelurahan Gondoriyo,
Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang
Nomor Telepon : (024) 764 33 625
Nomor Fax : (024) 764 32 826
Email : Jasamargasemarangbatang@gmail.com
U.P : Direktur Utama

PIHAK KEDUA
Nama : .........................................
Alamat : .........................................
Nomor Telepon : .........................................
Nomor Fax : .........................................
Email : .........................................
U.P : .........................................

2. Apabila terdapat perubahan alamat sebagaimana tercantum ayat (1) Pasal ini,
masing-masing pihak akan saling memberitahukan kepada pihak lainnya.

Pasal 18
LAIN-LAIN
1. Tidak ada pengertian-pengertian, kesepakatan-kesepakatan dan perjanjian-
perjanjian lain dalam bentuk apapun kecuali yang diatur secara jelas dalam Kontrak.
2. Semua lampiran yang disebutkan dalam Kontrak ini atau lampiran-
lampiran/perjanjian tambahan yang akan dibuat kemudian oleh PARA PIHAK
merupakan bagian yang integral dan tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
3. Pelaksanaan Kontrak ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada korespondensinya,
menggunakan Bahasa Indonesia.
4. Setiap PIHAK dalam Kontrak ini menyatakan dan menjamin kepada PIHAK lainnya
bahwa mereka telah melakukan seluruh tindakan yang diperlukan berdasarkan
anggaran dasar masing-masing PIHAK dan peraturan perundangundangan yang
berlaku dalam rangka menandatangani Kontrak ini.
5. Setiap PIHAK dalam Kontrak ini menyatakan dan menjamin kepada PIHAK lainnya
bahwa penandatangan dari Perjanjian ini adalah benar merupakan ihak-pihak
yang berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama PIHAK tersebut.
6. PARA PIHAK sepakat dan mengakui bahwa Kontrak ini berikut dokumen lain berserta
lampiran-Iampirannya, merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
serta mengikat PARA PIHAK.
7. Segala sesuatu yang belum cukup dan belum diatur dalam Kontrak ini akan ditentukan
bersama antara kedua belah pihak dalam bentuk Adendum Kontrak yang merupakan

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 11


satu kesatuan serta bagian tak terpisahkan dari Kontrak ini.

Demikian Kontrak ini dibuat di Jakarta, dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan
masing-masing berkekuatan hukum yang sama, satu untuk PIHAK PERTAMA dan
satu lainnya untuk PIHAK KEDUA, ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari,
tanggal, bulan, dan tahun sebagaimana dimaksud pada awal Kontrak ini.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

(……………………) (……………………)
[jabatan] [jabatan]

RANCANGAN KONTRAK PEMBORONGAN - 12

Anda mungkin juga menyukai