Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI RI

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT DESA, DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Jalan TMP. Kalibata Nomor 17 Jakarta Selatan 12750 Telepon 021 - 7989912 – 19, PO BOX 70 JKS PM/KBY
www.kemendesa.go.id

ADDENDUM
Nomor: 996.1/ADDM/11/PLD/PPPMD/PPK-II/VII/2021
Tanggal : 1 Juli 2021

Atas

Surat Perjanjian Kerja

Nomor: 996/11/PLD/PPPMD/PPK-II/II/2021
Tanggal: 24 Februari 2021
Nama: Rini Hastuti

Menindaklanjuti Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Petunjuk
Teknis Pendampingan Masyarakat Desa, dengan ini dipandang perlu melakukan perubahan
Surat Perjanjian Kerja tersebut di atas,

MAKA:

Pada hari Kamis tanggal Satu Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, telah dilakukan
perubahan (addendum) Surat Perjanjian Kerja di atas, sebagai berikut:

I. Hubungan Kerja dan Jangka Waktu Perjanjian Kerja (Pasal 2, ayat 1)


SEMULA PIHAK KESATU memberi tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA sesuai
dengan bidang dan keahliannya sebagaimana dimaksud pada Standar
Operasional Prosedur Pembinaan dan Pengendalian Tenaga Pendamping
Profesional, dan PIHAK KEDUA menerima penugasan dari PIHAK KESATU
untuk bertindak sebagaimana yang ditetapkan dalam Surat Keputusan
Kepala BPSDM dan PMDDTT Nomor 15 Tahun 2021 atau Nomor 67 Tahun
2021.
MENJADI PIHAK KESATU memberi tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA
sebagaimana dimaksud pada Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 40
Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat Desa,
dan PIHAK KEDUA menerima penugasan dari PIHAK KESATU untuk
bertindak sebagaimana yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala
BPSDM dan PMDDTT Nomor 15 Tahun 2021 atau Nomor 67 Tahun 2021.

II. Kewajiban (Pasal 3, ayat 2 huruf d, h dan i)


SEMULA d. bekerja dengan jumlah waktu kerja minimal 7 jam/hari atau 40
jam/minggu.
h. memiliki jaminan perlindungan asuransi.
i. mengajukan cuti diluar tanggungan Negara secara tertulis kepada PIHAK
KESATU setelah ditetapkan sebagai calon anggota legistaltif, calon
kepala daerah/wakil kepala daerah, calon kepala Desa, tim pemenangan
dalam pemilihan presiden, tim pemilihan legislatif dan/atau tim pemilihan
kepala daerah.
MENJADI d. bekerja dengan jumlah waktu kerja minimal 7 jam/hari, atau 35
jam/minggu, atau 140 jam/bulan.
h. memiliki jaminan perlindungan asuransi ketenagakerjaan dari BPJS
Ketenagakerjaan.
i. mengajukan cuti khusus secara tertulis kepada PIHAK KESATU setelah
ditetapkan sebagai calon anggota legistaltif, calon kepala daerah/wakil
kepala daerah, calon kepala Desa, tim pemenangan dalam pemilihan
presiden, tim pemilihan legislatif dan/atau tim pemilihan kepala daerah.

III. Kewajiban (Pasal 3, ayat 3)


SEMULA a. melakukan pendampingan dalam kegiatan pendataan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan Desa;
b. terlibat aktif mencatat dan melaporkan kegiatan sehari-hari di Desa yang
berkaitan dengan implementasi SDGs Desa serta BUMDesa ke dalam
aplikasi Laporan Harian dalam Sistem Informasi Desa;
c. melaksanakan penilaian mandiri melalui aplikasi Laporan Harian dalam
Sistem Informasi Desa;
d. melaksanakan sosialisasi dan publikasi kebijakan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui media
sosial;
e. melaksanakan penugasan lainnya dari Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
f. melaksanakan penugasan lainnya sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya dari kementerian, lembaga pemerintah non kementerian,
dan/atau pemerintah daerah setelah mendapatkan persetujuan dari
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan
g. meningkatkan kapasitas diri secara mandiri maupun melalui komunitas
pembelajar.
MENJADI a. tetap
b. terlibat aktif mencatat, melaporkan dan mengarsipkan kegiatan sehari-
hari di Desa yang berkaitan dengan implementasi SDGs Desa dan
BUMDesa ke dalam aplikasi Daily Report Pendamping Desa dalam
Sistem Informasi Desa;
c. melaksanakan penilaian mandiri melalui aplikasi Daily Report
Pendamping Desa dalam Sistem Informasi Desa;
d. tetap
e. tetap
f. tetap
g. tetap
h. mengunduh laporan bulanan dari aplikasi Daily Report Pendamping
Desa dan mengirimkan kepada Tenaga Pendamping Profesional
setingkat di atasnya dengan melampirkan Laporan Lembar Waktu Kerja
(LWK) dan laporan kunjungan lapangan.

IV. Kewajiban (Pasal 3, ayat 4)


SEMULA Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (3) diatas, PIHAK
KEDUA harus mengikuti petunjuk sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan maupun Standar Operasional Prosedur Pembinaan dan
Pengendalian Tenaga Pendamping Profesional yang ditetapkan
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dan
apabila dalam melaksanakan tugas seperti tercantum dalam Pasal 3 ayat
(3) tersebut di atas terjadi kesalahaan yang semata-mata dilakukan oleh
PIHAK KEDUA, maka atas kesalahan tersebut menjadi tanggungjawab
PIHAK KEDUA, termasuk didalamnya kesalahan prosedural dan konseptual
terhadap program dan administrasi, meliputi:
a. pelaksanaan Rencana Kerja dan perubahannya;
b. penyusunan laporan bulanan dan perubahannya;
c. penyusunan laporan lembar waktu kerja (timesheet) dan perjalanan
dinas; dan
d. pelanggaran yang bersifat pidana atau perdata.
MENJADI Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (3) diatas, PIHAK
KEDUA harus mengikuti petunjuk sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan maupun Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 40 Tahun 2021
Tentang Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat Desa dan apabila
dalam melaksanakan tugas seperti tercantum dalam Pasal 3 ayat (3)
tersebut di atas terjadi kesalahaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA,
maka atas kesalahan tersebut menjadi tanggungjawab PIHAK KEDUA,
termasuk didalamnya kesalahan prosedural dan konseptual terhadap
program dan administrasi, meliputi:
a. tetap;
b. tetap;
c. tetap; dan
d. tetap.

V. Hak (Pasal 4, ayat 1 huruf b)


SEMULA b. mengevaluasi kinerja PIHAK KEDUA berdasarkan ketentuan dalam
Standar Operasional Prosedur Evaluasi Kinerja Pendamping Profesional;
MENJADI b. mengevaluasi kinerja PIHAK KEDUA berdasarkan ketentuan dalam
Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Petunjuk
Teknis Pendampingan Masyarakat Desa;

VI. Hak (Pasal 4, ayat 2 huruf a dan d)


SEMULA a. mendapatkan pelatihan atau pembekalan termasuk penjelasan terkait
poin penting pada Standar Operasional Prosedur Pembinaan dan
Pengendalian Tenaga Pendamping Profesional dan Standar Operasional
Prosedur Evaluasi Kinerja Pendamping Profesional;
d. mendapatkan cuti yang meliputi cuti tahunan, cuti bersama, cuti
melahirkan, cuti sakit dan cuti lainnya.
MENJADI a. mendapatkan pelatihan atau pembekalan melalui tatap muka dengan
mempertimbangkan ketersediaan alokasi anggaran atau melalui media online di
laman www.kemendesa.go.id;
d. mendapatkan cuti yang meliputi cuti tahunan, cuti bersama, cuti
melahirkan, cuti sakit, cuti ibadah, dan cuti khusus.

VII. Hak (Pasal 4, ayat 3 huruf a, b dan c)


SEMULA a. honorarium dan bantuan operasional diberikan secara lumpsum;
b. asuransi diberikan secara at cost;
c. honorarium, bantuan biaya operasional, dan tunjangan asuransi
dibayarkan oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA setiap tanggal 1
sampai dengan 7 awal bulan berikutnya, dengan catatan tidak adanya
keterlambatan penyusunan laporan dan pengiriman seluruh data
pendukung bulan sebelumnya dari PIHAK KEDUA.
MENJADI a. honorarium dan bantuan operasional diberikan secara lumpsum dan
dibayarkan secara langsung (LS) dari Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) ke rekening individu PIHAK KEDUA;
b. asuransi ketenagakerjaan dibayarkan secara langsung oleh PIHAK
KESATU ke BPJS Ketenagakerjaan selama masa kontrak;
c. Honorarium dan bantuan biaya operasional dibayarkan oleh PIHAK
KESATU kepada PIHAK KEDUA setiap tanggal 1 sampai dengan 10
awal bulan berikutnya, dengan mengacu pada Perintah Membayar dari
Kepala BPSDM.

VIII. Hak (Pasal 4, ayat 4)


SEMULA a. cuti tahunan diberikan paling banyak 12 (dua belas) hari kerja selama
satu tahun dengan syarat PIHAK KEDUA telah bekerja paling sedikti 3
(tiga) bulan secara terus menerus;
b. cuti bersama ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan mengurangi cuti
tahunan;
c. cuti melahirkan diberikan paling banyak 3 (tiga) bulan berturut-turut;
d. cuti sakit diberikan paling banyak 3 (tiga) hari dan dapat diperpanjang
sesuai dengan hasil pemeriksanaan medis dengan melampirkan bukti
surat keterangan dokter; dan
e. cuti lainnya diberikan dengan mengacu pada Standar Operasional
Prosedur Pembinaan dan Pengendalian Tenaga Pendamping
Profesional.
MENJADI a. tetap
b. tetap
c. tetap
d. cuti sakit diberikan paling banyak 6 (enam) hari yang dibuktikan dengan
surat keterangan dokter dan dapat diperpanjang sesuai dengan hasil
pemeriksaan medis dengan melampirkan bukti surat keterangan dokter.
e. cuti ibadah diberikan dalam rangka menjalankan ritual ibadah
keagamaan, misalnya haji, umroh dan lainnya.
f. cuti khusus diberikan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 2
(dua) bulan.

IX. Tata Cara dan Syarat Pembayaran (Pasal 5)


SEMULA 1. Pembayaran oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan
dengan syarat kelengkapan dokumen sebagai berikut;
a. Perjanjian kerja telah ditandatangani oleh kedua pihak
b. Rakapitulasi Laporan bulanan
c. Foto Copy rekening yang aktif
d. Foto Copy NPWP.
2. PIHAK KESATU akan memverifikasi rekapitulasi kelengkapan dokumen
PIHAK KEDUA sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1);
3. Selanjutnya PIHAK KESATU akan meminta PP-SPM untuk melakukan
pembayaran kepada pihak kedua;
4. PP-SPM akan mengeluarkan surat perintah membayar kepada KPPN;
MENJADI 1. PIHAK KESATU menerima perintah dari Kepala BPSDM dan PMDDTT
untuk melakukan pembayaran gaji PIHAK KEDUA;
2. Pembayaran oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA dilakukan
dengan syarat kelengkapan dokumen sebagai berikut;
a. Perjanjian kerja telah ditandatangani oleh kedua pihak;
b. Laporan Bulanan;
c. Foto copy rekening yang aktif;
d. Foto copy NPWP.
3. PIHAK KESATU akan memverifikasi rekapitulasi kelengkapan dokumen
PIHAK KEDUA sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2);
4. Selanjutnya PIHAK KESATU akan meminta PP-SPM untuk melakukan
pembayaran kepada PIHAK KEDUA;
5. PP-SPM akan mengeluarkan surat perintah membayar kepada KPPN;

X. Sanksi (Pasal 7)
SEMULA 1. PIHAK KESATU dapat memberikan sanksi secara sepihak dalam
Perjanjian Kerja ini berupa menonaktifkan sementara tanpa pemberian
gaji dan tunjangan apabila PIHAK KEDUA dinyatakan sebagai terdakwa
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. PIHAK KESATU wajib mencabut sanksi sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1) apabila PIHAK KEDUA dinyatakan tidak bersalah secara hukum
oleh pengadilan dan berkekuatan hukum tetap.
3. PIHAK KESATU dapat memberikan sanksi secara sepihak dalam
Perjanjian Kerja ini berupa teguran tertulis sampai dengan
pemberhentian apabila PIHAK KEDUA terbukti:
a. memasukan data dan informasi palsu ke dalam aplikasi Laporan
Harian yang ada di Sistem Informasi Desa; dan/atau
b. melakukan pelanggaran Kode Etik Tenaga Pendamping Profesional;
dan/atau
c. tidak melaksanakan kewajiban sesuai dengan Pasal (3) diatas.
MENJADI 1. Tetap
2. Tetap
3. PIHAK KESATU dapat memberikan sanksi secara sepihak dalam
Perjanjian Kerja ini berupa teguran tertulis sampai dengan
pemberhentian apabila PIHAK KEDUA terbukti:
a. memasukan data dan informasi palsu ke dalam aplikasi Daily Report
Pendamping Desa yang ada di Sistem Informasi Desa; dan/atau
b. tetap
c. tetap
4. PIHAK KESATU dalam memberikan sanksi akan memperhatikan
rekomendasi dari Koordinator Provinsi.

XI. Pemutusan Perjanjian Kerja (Pasal 8, ayat 1 huruf j)


SEMULA j. PIHAK KEDUA mendapat teguran secara tertulis dari PIHAK KESATU
sebanyak 3 (kali) dikarenakan terbukti memasukan data dan informasi
palsu ke dalam aplikasi Laporan Harian yang ada di Sistem Informasi
Desa;
MENJADI j. PIHAK KEDUA mendapat teguran secara tertulis dari PIHAK KESATU
sebanyak 3 (kali) dikarenakan terbukti memasukan data dan informasi
palsu ke dalam aplikasi Daily Report Pendamping Desa yang ada di
Sistem Informasi Desa.

XII. Penutup (Pasal 11)


SEMULA 1. Perjanjian Kerja ini dibuat rangkap 2 (dua) yang terdiri dari 2 (dua) asli
bermaterai Rp.10.000,- untuk PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA,
selebihnya diberikan kepada pihak yang berkepentingan yang ada
hubungannya dengan pekerjaan ini;
2. Perjanjian Kerja sebagaimana pada ayat (1), masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK;
3. Perjanjian Kerja ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh PARA
PIHAK;
4. Perubahan Perjanjian Kerja dapat dilakukan antara PIHAK KESATU dan
PIHAK KEDUA sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK.
MENJADI 1. Tetap
2. Tetap
3. Tetap
4. Tetap
5. Hal-hal lain yang belum diatur oleh Perjanjian Kerja ini akan mengacu
kepada Keputusan Menteri Desa PDTT Nomor 40 Tahun 2021 tentang
Petunjuk Teknis Pendampingan Masyarakat Desa.

Dengan demikian, PARA PIHAK telah bersepakat untuk menandatangani Addendum Surat
Perjanjian Kerja ini pada tanggal tersebut diatas dan melaksanakannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU

(…………………………..) (Muchamad Taufan Wijayanto, SKM, M.Si)


Pendamping Lokal Desa Pejabat Pembuat Komitmen VII
NIP. 19860203.200912.1.001

Anda mungkin juga menyukai