Anda di halaman 1dari 18

ANGGARAN YAYASAN

OLEH :
1. ABDUL LATIF (1602114509)
2. LOUIS EVIN EDSON BAKARA (1602114124)
KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN YAYASAN

Menurut UU No. 16 Tahun 2001, sebagai dasar hukum


positif Yayasan, pengertian yayasan adalah badan hukum
yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu
dibidang social, keagamaan, dan kemanusiaan.
Sifat dan Karakteristik Yayasan

Tujuan Yayasan

Menurut UU No. 16 Tahun 2001, yayasan mempunyai fungsi


sebagai pranata hukum dalam rangka mencapai tujuan tertentu di
bidang social, keagamaan, dan kemanusian. UU tersebut
menegaskan bahwa yayasan adalah suatu badan hukum yang
mempunyai maksud dan tujuan yang bersifat social, keagamaan ,
dan kemanusiaan, yang didirikan dengan memperhatikan
persyaratan formal yang ditentukan berdasarkan undang-undang.
Visi
Visi merupakan pandangan kedepan dimana suatu organisasi akan
diarahkan. Dengan mempunyai visi, yayasan dapat berkarya secara konsisten
dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. Visi adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita
dan citra yang ingin di wujudkan suatu yayasan.

Misi
Sebelum yayasan menentukan tujuannya, misi atau maksud
yayasan harus ditetapkan terlebih dahulu.Misi adalah suatu pernyataan
tentang maksud yayasan.Misi suatu yayasan adalah maksud khas dan
mendasar yang membedakan organisasi lainnyadan yang mengidentifikasi
ruang lingkup operasi.

Misi adalah suatu yang diemban atau dilaksanakan oleh suatu


yayasan sebagai penjabaran atas visi yang telah ditetapkan.Dengan
pernyataan misi, seluruh unsure yayasan dan pihak yang berkepentingan
dapat mengetahui serta mengenal keberadaan dan peran yayasannya
Sumber Pembiayaan/kekayaan

Sumber pembiayaan yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang


dipisahkan dalam bentuk uang atau barang. Selain itu, yayasan juga
memperoleh sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat, seperti berupa;
• Wakaf;
• Hibah;
• Hibah wasiat;
• Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Yayasan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pola Pertanggungjawaban

1. Pertanggungjawaban vertikal
2. Pertanggung Jawaban Horizontal

Struktur Organisasi Yayasan


Menurut Undang-undang No. 16 Tahun 2001, yayasan
mempunyai organ yang terdiri dari :
1. Pembina
2. Pengurus
3. Pengawas
Karakteristik Anggaran

Dilihat karakteristik anggaran, rencana anggaran yayasan


dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dkritisi dan di
diskusikan.Anggaran tidak boleh menjadi rahasia internal yayasan yang
bersangkutan dan harus di informasikan kepada public untuk di kritik,
didiskusikan, dan diberi masukan. Anggaran merupakan instrumen
akuntabilitas atas pengelolaan dana public dan pelaksanaan program-
program yang dibiayai dengan uang publik

Sistem Akuntansi

Pada sebuah yayasan, penekanan di berikan pada penyediaan biaya


data yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan yang menggunakan
sisitem akuntansi berbasis akrual – yaitu akuntansi pendapatan biaya.
Kedudukan Hukum Yayasan
Kedudukan Hukum Yayasan dalam Sistem Hukum Indonesia
Kecenderungan masyarakat memilih bentuk yayasan disebabkan karena:
• Proses pendiriannya sederhana;
• Tanpa memerlukan pengesahan dari pemerintah;
• Persepsi masyarakat bahwa yayasan bukan merupakan subjek pajak

Bedasarkan UU No. 16 Tahun 2001, yayasan telah diakui sebagai badan


hukum privat di manan subjek mandiri terlepas dari kedudukan subjek hukum para
pendiri dari pengurusnya

Yayasan Sebagai Entitas Hukum Privat


Yayasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu yayasan yang didirikan oleh
penguasa atau pemerintah, termasuk BUMN/BUMD, dan yayasan yang didirikan oleh
individu atau swasta. Perlu pencermatan atau pengkajian mengenai urgensi pendirian
yayasan yang dilakukan oleh pemerintah atau BUMN dan BUMD.

Yayasan yang didirikan oleh swasta atau perorangan menurut UU yayasan


yang baru harus didirikan dengan akta notaris. Kekayaannya dipisahkan dari milik
para pendiri atau pengurus yayasan yang bersangkutan.Akta notaries tersebut harus
didaftarkan di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negri Setempat.
Pengembangan Organisasi Yayasan
Teknik-teknik Pengembangan Yayasan :
1. Pengembangan Organisasi untuk Perseorangan
2. Pengembangan Organisasi untuk Dua atau tiga orang
3. Pengembangan Organisasi untuk Tim atau Kelompok
4. Pengembangan Organisasi untuk Hubungan antar Kelompok
5. Pengembangan Organisasi untuk organisasi kelesuruhan

GRID OD
Dalam “grid OD”, pengantar perubahan menggunakan daftar pertanyaan
untuk menentukan gaya para manajer atau pengelolah sekarang, membantu mereka
untuk menguji kembali gayanya, dan bekerja menuju efektivitas

Metode Pengembangan Organisasi OCA


OCA merupakan metode pengembangan organisasi sejak dari menyusun
perangkat, melakukan penjajakan, hingga menyusun rencana pengembangan organisasi
serta pelaksanaan rencana pengembangan dan evaluasi atas pelaksanaan rencana
tersebut.
MANAJEMEN YAYASAN
a. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan Yayasan

Setelah di praktekkan dalam beberapa waktu, alur keputusan


menjadi dasar dalam mendalami dan memperkaya nilai-nilai serta kebutuhan
individu yang terlibat;
1) Mendefisikan masalah
2) Melihat potensi penyebab permasalahan
3) Mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah
4) Menyeleksi suatu pendekatan untuk memecahkan masalah
5) Merencanakan penerapan alternatif yang terbaik (rencana
tindakan)
6) Memantau penerapan rencana yang dibuat
7) Menguji apakah masalahnya telah terpecahkan atau belum
Perencanaan–Proses Dasar
.Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan dalam
pengembangan dan pemilihan sekumpulan kegiatan untuk memecahkan masalah tertentu,
jadi keputusan harus di buat dengan tahapan implementasi yang jelas.

Pendelegasian (penyerahan kewenangan)


Tanda dari pengawasan yang baik adalah pendelegasian yang efektif. Pendelegasian
terjadi ketika pengawas memberikan tanggung jawab dan kewenangan kepada bawahannya
untuk melakukan tugas, dan menyerahkan kebawahan untuk menjelaskan bawahan untuk
menjelaskan cara penyelesaian tugas tersebut

Dasar-dasar Komunikasi Yayasan


Berikut adalah rincian mengenai dasar-dasar komunikasi tersebut;
1) Sudahkah semua staf meloporkan kemajuan secara tertulis setiap
minggu ke pengelola?
2) Usahakan rapat bulanan dengan seluruh staf secara besama-sama.
3) Usahakan rapat mingguan atau dua mingguan dengan seluruh staf secara
bersama-sama jika yayasan tersebut berukuran kecil dan melibatkan para
pelaksana.
4) Sudahkah para pengelola memeriksa sendiri laporan para staf tiap bulannya?
KEPENGURUSAN YAYASAN
Gambaran Umum Kepengurusan Yayasan
Dewan Pengurus Yayasan secara hukum dan keuangan bertanggung jawab atas
pelaksanaan yayasan.Mereka tidak boleh berperan secara pasif, karena
perkembangan yayasan menjadi tanggung jawab pengelola secara individu

Dewan Pengurus
Berbagai pandangan mengenai peranan dan tanggung jawab dewan pengurus
bisa dikemukakan.Dewan pengurus merupakn sekelompok orang yang secara sah
ditunjuk untuk mengelola suatu badan hukum.Dalam suatu badan hukum profit, dewan
pengurus bertanggungjawab kepada stakeholder, yaitu setiap orang yang tertarik dan
dapat diopengaruhi oleh badan hukum tersebut.Dalam badan hukum nonprofit, dewan
pengurus melaporkan kepada stakeholder, khusunya masyarakat lokal

Tim Penasehat
Peran dewan pengurus menjadi sangat kritis dalam memberikan pedoman ketika
organisasi mengalami perubahan yang cepat. Dengan demikian, tim penasihat menjadi
pelengkap yang tangguh untuk memastikan keefektifan fungsi dewan pengurus. Tim
penasihat dibentuk untuk mengarahkan suatu kebutuhan yang biasanya berada di luar
rutinitas peran dan tanggung jawab dewan pengurus.
PERENCANAAN YAYASAN

Proses Perencanaan :
Langkah 1 : Persiapan

Langkah 2 : Menentukan Visi dan misi

Langkah 3 : Menilai Keadaan

Langkah 4 : Pengembangan strategi,tujuan,dan sasaran

Langkah 5 : Melengkapi rencana yang telah ditulis


AKUNTANSI YAYASAN

Laporan keuangan yayasan memiliki karakteristik sebagai berikut :


1) Sumber daya yayasan bersal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding
dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2) Menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan memupuk laba dan
kalau suatu yayasan menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah
dibagikan kepada para pendiri atau pemilik yayasan tersebut.
3) Tidak ada kepemilikan dalam arti bahwa kepemilikan tidak dijual,
dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak
mencerminkan proporsi pembagian sumber daya yayasan pada sasat likuidasi
Laporan keuangan yayasan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan
aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan
keuangan yayasan berbeda dengan laporan keuangan swasta.
Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan


untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota pengelola, kreditor, dan pihak lain
yang menyediakan sumber daya bagi yayasan.

Pihak pemakai laporan keuangan yayasan memiliki kepentingan bersama dalam rangka
menilai :
1)Jasa yang diberikan oleh yayasan dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa
tersebut.
2)Cara pengelola melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek lain dari kinerja yayasan.

Laporan keungan meyajikan informasi mengenai :


1) Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, serta aktiva bersih suatu yayasan
2) Pengaruh trasaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai serta sifat
aktiva bersih
3) Jenis dan jumlah arus masuk serta arus keluar sumber daya selama periode dan
hubungan diantara keduanya
4) Cara suatu yayasan mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman, dan
melunasi pinjaman serta faktor lainnya yang berpengaruh terhadap likuiditasnya
5) Usaha jasa suatu yayasan.
Perbedaan Antara Akuntansi untuk Yayasan dan Organisasi
Bisnis
1) Akuntansi untuk sumbangan
Yayasan yang memenuhi syarat mendapat status bebas pajak akan ditunjuk
untuk menerima sumbangan. Prosedur yang ekuivalen untuk menangani akuntansi
sumbangan dalam yayasan adalah prosedur khusus, yaitu :

a) Janji atau komitmen. Pada tahun 1993, Dewan Standar Akuntansi Keuangan
atau Financial Accounting Standart Board(FASB) menerbitkan Standar
Akuntansi Keuangan No. 116 tentang akuntansi untuk sumbangan yang diterima
dan sumbangan yang dibuat, di mana pedoman pencatatan piutang, piutang yang
tidak terikat, dan piutang yang dapat dijalankan secara sah untuk dicatat akan
diatur. Piutang tanpa syarat merupakan piutang yang tidak tergantung pada
kejadian di masa depan.

b) Jasa dan Menteri yang didermakan. Pedoman pernyataan FASB No.116


mensyaratkan akuntansi untuk sumbangan barang-barang dalam suatu yayasan.

c) Kejadian-kejadian khusus dan Hak Keanggotaan Pembina. Orang yang dibayar


untuk menyelenggarakan suatu acara yang akan menghadirkan para penyumbang
sering kali menerima manfaat nyata. Hak keanggotaan Pembina menandakan hak
individu dalam penggunaan fasilitas dan penerimaan jasa.
2) Kapitalisasi dan penyusutan aktiva
Yayasan perlu mencatat pembelian peralatan dan barang substansial
jangka panjang seperti komputer, mobil, dan bangunan, sebagai aktiva serta
menanggung porsi biaya per tahun untuk barang-barang yang masih memiliki umur
manfaat. Yayasan juga perlu mencatat aktiva. Namun ada beberapa aktiva di
sektor non profit yang menerima perlakuan khusus, seperti koleksi museum,
bangunan sejarah, buku perpustakaan, dan kebun bianatang.
Item sumbangan yang ditambahkan untuk koleksi akan digunakan dalam
pameran publik, dilindungi, dan tetap tidak dibebani, dan jika dijual hasil
penjualan akan digunakan untuk mengganti item yang sepadan, di mana transaksi
tersebut tidak perlu dicatat dan tidak diakui sebagai aktiva.

3) Klasifikasi Pengeluaran Fungsional


Yayasan perlu melaporkan pengeluaran kas sesuai dengan klasifikasi
fungsinya. Dua klasifikasi pengeluaran fungsional primer adalah pelayanan
program dan aktivitas pendukung. Sementara itu klasifikasi aktivitas pendukung
meliputi pengelolaan dan aktivitas umum, penggalian dana, dan pengembangan
keanggotaan. Praktek tersebut sangat bervariasi dan satu yayasan ke yayasan
lainnya
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Di Indonesia

Pernyataan standar akuntansi keuangan nomor 45 Pelaporan


Keuangan Organisasi Nonprofit.Laporan keuangan organisasi
nonprofit seperti yayasan meliputi laporan posisi keuangan pada
akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas
untuk suatu periode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai